ASISTEN LABORATORIUM:
RIZAL ACHMED NURFAIDZIN 1431900120
SANIA NINCE AFRIDA 1431900193
Software Analisa Struktur?
Propertis Penampang
1. Balok Memanjang = 30/45 cm
2. Balok Melintang = 30/45 cm
3. Tebal Pelat lantai 1-5 = 12 cm
4. Tebal pelat atap = 10 cm
5. Kolom = 55/55 cm
Peraturan
2 Klik Rectangular
1 Buka tampilan pada view plane X-Y. blok semua pada lantai dasar.
Lalu Assign > Joint > Restraint. Pilih tumpuan jepit
Tahap Analisa SAP 2000 : Define Load Patterns
1,4 D
1,2 D + 1,6 L
0,9 D + 1,0 W
0,9 D + 1,0 Qx
0,9D + 1,0 Qy
Beban mati pada balok Untuk beban angin diinputkan pada dinding (shell). Terlebih
5 3
dahulu blok semua dinding.
6 Beban angin pada pelat dinding Assign > area load > wind pressure coefficient (shell)→ Cp = 0,8
7 Beban gempa *
Tahap Analisa SAP 2000 : Input Beban Gempa Respon Spektrum
Pada load case name, beri nama Dinamik X atau DX. Pada load case type, pilih respons spektrum
𝐼×𝑔 1×9,8
Untuk load name U1 dinamik X, Scale factor = = = 1,225
𝑅 8
3 Definisikan juga untuk Dinamik arah Y, dengan cara yang sama seperti Dinamik arah X
Pada load case name, beri nama Dinamik Y atau DY. Pada load case type, pilih respons spektrum
𝐼×𝑔 1×9,8
Untuk load name U2 dinamik Y, Scale factor = = = 1,225
𝑅 8
Tahap Analisa SAP 2000 : Input Beban Gempa Statik Ekivalen (Manual)
1 Select semua pelat melalui menu Select > Properties > Area
lalu pilih Diaphragm dan klik Add new Constraint. Dan centang pada Assign a different diaphragm….
3 Kembali ke menu Define > Load Pattern. Buat load pattern name yang baru untuk statik ekivalen dengan cara
manual, beri nama “Statik X” dan untuk Auto lateral load pattern pilih User loads
Pilih Modify lateral load pattern, lalu masukkan seluruh gaya gempa statik ekivalen yang sudah dihitung manual pada
kolom table FX. Centang pada Apply at center of Mass agar gaya gempa bekerja pada pusat massa struktur.
4 Ulangi Langkah no. 3 dan 4 untuk beban gempa Statik arah Y “ Statik Y”.
Tahap Analisa SAP 2000 : Automesh
4 Klik OK
TERIMA KASIH..