PROPOSAL SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
TEKNIK SIPIL
JAKARTA, 2019
PERSETUJUAN SIDANG PROPOSAL SKRIPSI
Menyetujui: Mengetahui:
Pembimbing Skripsi Ketua Departemen
Hal.
Daftar Isi.......................................................................................................
Daftar Tabel..................................................................................................
Daftar Gambar.............................................................................................
BAB I Pendahuluan.....................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................
1.2 Permasalahan Penelitian...................................................................
1.2.1 Identifikasi Masalah..................................................................
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah...........................................................
1.2.3 Rumusan Masalah....................................................................
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian..........................................................
1.3.1 Tujuan Penelitian......................................................................
1.3.2 Manfaat Penulisan....................................................................
Hal.
Hal.
Gambar 2.17 tipe pemasangan segitiga sama sisi (kiri) dan persegi
(kanan) (Shirazi, Zarrin, & Valipourian, 2015)......................
Gambar 2.18 luas penampang unit cell segitiga sama sisi (kiri) dan
persegi (kanan) (Indian Standard, 2003).............................
Stone column dianggap sebagai salah satu teknik perbaikan tanah yang
paling serba guna dan efektif biaya (Isaac & S., 2009). Stone column telah
digunakan secara luas pada lapisan yang lemah untuk meningkatkan kapasitas
dukung tanah, mengurangi penurunan struktur pondasi dan mempercepat
konsolidasi. Keuntungan lainnya adalah kemudahan metode pelaksanaan
pekerjaan stone column.
Ruang lingkup masalah yang diangkat dalam tugas akhir ini adalah
1. Memperoleh nilai potensi likuifaksi serta safety factor daerah studi kasus
dengan bantuan software ProShake 2.0 – Educational Version.
2. Sebagai referensi analisis desain stone column pada daerah berpotensi
likuifaksi bagi penelitian yang mengangkat masalah yang sama.
3. Sebagai masukan untuk proyek pembangunan runway 3 Bandar Udara
Internasional Soekarno – Hatta.
BAB II
LANDASAN TEORI
Reynell (2007) melakukan analisis awal risiko gempa bumi Jakarta Barat
dan Selatan. Penelitian diawali dengan menganalisis percepatan gempa di
permukaan tanah di kota Jakarta menggunakan program EduShake. Penelitian
menggunakan model tanah Vucetic and Dobry (1991). Kondisi getaran gempa
yang digunakan adalah gempa El-Centro. Hasilnya daerah Jakarta Barat
memiliki lebih banyak daerah berbahaya dibandingkan Jakarta Selatan.
II.2.1 Likuifaksi
Istilah likuifaksi pertama kali dicetuskan oleh Mogami and Kubo (1953).
Percobaan dilakukan dengan membuat timbunan pasir kemudian digetarkan
menunjukkan pada amplitudo dan frekuensi tertentu, pasir bersifat seperti
cairan. Fenomena ini sering terjadi pada lapisan pasir saat mengalami gempa
bumi.
a. Flow liquefaction
b. Cyclic mobility
a. Jenis tanah
Metode simplifikasi yang digunakan pada tugas akhir ini memiliki basis
pada data N-SPT yang digunakan pada tahap mengevaluasi nilai CSR dan nilai
CRR. Untuk nilai N-SPT yang diberikan, metode simplifikasi membandingkan
nilai CSR yang diperoleh akibat beban gempa yang terjadi dengan nilai CRR
yang dimiliki tanah sebagai tahanan likuifaksi.
CSR=
τ av
'
σ vo
=0,65( )( )
a max σ vo
g σ 'vo
rd (2.1)
Dimana:
Dimana:
( N 1 )60=C N C E C R C B C S N m (2.7)
Dimana:
( )
9,5
Pa
- '
Tekanan overburden CN σ vo
- CN ≤ 1,7
Donut hammer 0,5–1,0
Safety hammer 0,7-1,2
Rasio energi CE
Automatic-trip Donut-
0,8-1,3
type hammer
65-115 mm 1,0
Diameter lubang bor 150 mm CB 1,05
200 mm 1,15
<3 m 0,75
3-4 m 0,8
Panjang batang 4-6 m CR 0,85
6-10 m 0,95
10-30 m 1,0
Metode pengambilan Standard sampler 1,0
CS
sampel Sampler without liners 1,1-1,3
b. Penyesuaian pasir halus ekuivalen, Δ(N1)60
( ( ))
2
9,7 15,7
Δ ( N 1) 60=exp 1,63+ − (2.8)
FC +0,01 FC +0,01
Dimana:
Gambar 2.7 memperlihatkan variasi Δ(N 1)60 terhadap kadar butir halus
yang dinyatakan dalam persen.
Gambar 2.7 Variasi Δ(N1)60 terhadap kadar butir halus berdasarkan (a) Youd
et al. (2001) (b) Cetin et al. (2004) (Idriss & Boulanger, 2010)
Penyesuaian (N1)60 pada nilai kadar butir halus ekuivalen Δ(N 1)60
dinyatakan dalam istilah pasir bersih ekuivalen (N 1)60 cs sebagai berikut.
Dimana:
Dimana:
Hubungan antara CRR7,5 dan (N1)60 cs dapat dilihat pada gambar 2.8.
Gambar 2.8 Hubungan antara CRR7,5 dan (N1)60 cs (Idriss & Boulanger, 2010)
2,24
10
MSF= 2,56 (2.11)
Mw
Dimana:
Gambar 2.9 Hubungan MSF dan magnitudo gempa (Youd et al., 2001)
Dimana:
Gambar 2.10 Hubungan MSF dan magnitudo gempa (Idriss & Boulanger, 2010)
Gambar 2.11 Peta sumber gempa Indonesia (PuSGeN, 2017)
( )
'
σv
K σ =1−Cσ ln ≤1,1 (2.13)
Pa
1
Cσ= ≤0,3 (2.14)
18,9−2,55 √( N 1) 60
cs
Dimana:
g. CRR terkoreksi
Dimana:
Faktor aman merupakan rasio antara CSR (“beban” gempa) dan CRR
(“kekuatan” tanah).
CRR
FS= (2.16)
CSR
Dimana:
FS : faktor aman
CRR : cyclic resistance ratio
CSR : cyclic stress ratio
Beberapa model tanah seperti model Darendeli (2001) dan Menq (2003)
memerlukan data tambahan seperti:
Gambar 2.15 Peta percepatan puncak di batuan dasar (SB) untuk probabilitas
terlampaui 2% dalam 50 tahun
a. Tipe pemasangan
b. Ukuran material
Pada umumnya stone column dipasang dengan pola segitiga sama sisi
atau persegi. Jarak pusat ke pusat stone column adalah berkisar antara 1.5-3.0
m.
Waktu untuk proses pemasangan single stone column berkisar antar 10-
30 menit. Rentang waktu ini dinilai cukup cepat bila dibandingkan dengan
perbaikan tanah yang lain.
g. Syarat nilai undrained shear strength (C u) subsoil penopang stone
column
Syarat nilai minimal undrained shear strength subsoil berkisar antara 10-
50 kN/m2 atau jika dikonversi ke nilai SPT berkisar antara 3 hingga 9 N-SPT.
Tanah yang terlalu lunak tidak bisa memberikan dukungan lateral yang cukup
untuk material pengisi stone column sehingga jika dipaksakan melakukan
pembuatan stone column pada tanah yang lunak yang kurang dari yang
disyaratkan diatas mengakibatkan penggunaan material granular yang boros
pada saat proses konstruksi stone column dan mengakibatkan deformasi yang
berlebihan (excessive deformation).
II.2.5.3
II.2.5.4 Fungsi stone column
Gambar 2.17 tipe pemasangan segitiga sama sisi (kiri) dan persegi (kanan)
(Shirazi, Zarrin, & Valipourian, 2015)
Unit cell adalah silinder dengan diameter ekuivalen yang meliputi satu
stone column dan daerah pengaruh dari stone column tersebut. Saat sebuah
grup stone column dengan panjang tak terbatas memikul beban merata, setiap
interior kolom dapat dianggap unit cell.
Luas penampang unit cell dan stone column diilustrasikan pada gambar
2.18 dan dihitung dengan persamaan berikut:
1 2
Ac = π D (2.17)
4
1 2
A= π DC (2.18)
4
Dimana:
Dimana:
Gambar 2.18 luas penampang unit cell segitiga sama sisi (kiri) dan persegi
(kanan) (Indian Standard, 2003)
Perbaikan tanah dicapai dengan peningkatan kuat geser dari tanah yang
telah digantikan. Evaluasi perbaikan tanah dituliskan dalam persamaan berikut.
[ ( ) −1
]
1 A
+ f μS , c
Ac 2 A
n 0=1+ ∙ (2.21)
∙ f (μ , )
A A c
K aC S
A
(
( 1−μ S ) ∙ 1− A
c A
)
(
f μS ,
Ac
A )
=
A
1−2 μ S + c
(2.22)
K aC =tan2 45°− ( φC
2 ) (2.23)
Dimana:
[ ]
Ac
5−
Ac A
n 0=1+ ∙ −1 (2.24)
( )
A A
4 ∙ K aC ∙ 1− c
A
Hubungan antara basic improvement factor, n0, dengan rasio luas, A/AC,
dan sudut geser material pengisi stone column, φC, yang terdapat dalam
persamaan ditunjukkan oleh grafik pada Gambar 2.19 berikut.
Gambar 2.19 grafik basic improvement factor (Priebe, 1995)
[ ( ) −1
]
1 A
+ f μS , c
Ac 2 A
n1 =1+ ∙ (2.25)
∙ f (μ , )
A A
c
K aC S
A
(
( 1−μ S ) ∙ 1− A
c A
)
(
f μS ,
Ac
A )
=
A
1−2 μ S + c
(2.26)
A
Ac 1
=
( )
A A A (2.27)
+∆
Ac Ac
Dimana:
ps
n= (2.28)
p
Dimana:
n : improvement factor
ps : tegangan yang bekerja pada tanah di sekitar stone
column
p : tegangan overburden total
Gambar 2.21 tekanan residual pada tanah setelah pemasangan stone column
(Priebe, 1995)
CRR ∙ n
FS '= (2.29)
CSR
Dimana:
1. Data N-SPT dari soil investigation oleh PT. NSE, konsultan perencana
proyek pembangunan Runway 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-
Hatta.
2. Data parameter tanah per lapisan dari soil investigation oleh PT. NSE,
konsultan perencana proyek pembangunan Runway 3 Bandar Udara
Internasional Soekarno-Hatta. Parameter yang dibutuhkan antara lain:
a. Indeks plastisitas (PI) tiap lapisan;
b. Koefisien tekanan lateral tanah at rest (K0) tiap lapisan;
c. Over consolidation ratio (OCR) tiap lapisan;
d. Kohesi (c) tiap lapisan; dan
e. Sudut geser (φ) tiap lapisan.
3. Shop drawing stone column oleh PT. NSE, konsultan perencana proyek
pembangunan Runway 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
4. Data magnitudo gempa dari peta sumber dan bahaya gempa tahun 2017
oleh Pusat Studi Gempa Nasional. Magnitudo gempa didapatkan sebesar
7,8.
5. Data percepatan puncak di batuan dasar dari peta sumber dan bahaya
gempa tahun 2017 oleh Pusat Studi Gempa Nasional. Percepatan puncak
untuk periode ulang gempa 500 tahun adalah 0,25g; sedangkan untuk
siklus periode ulang gempa 2500 tahun adalah 0,4g.
III.1.5 Metode analisis
Identifikasi masalah
Studi literatur
Pengumpulan data
Input data:
N-SPT
MW
Amax
Parameter tanah
FS>1
Tidak
FS’
Selesai
Identifikasi masalah pada penelitian ini dapat dilihat pada sub bab 1.2.1.
2. Studi literatur
3. Pengumpulan data
Kebutuhan data dan sumbernya dapat dilihat pada sub bab 3.1.4.
Analisis nilai CRR dilakukan dengan metode Youd et al. (2001) dan
Idriss and Boulanger (2010). Rumus-rumus yang digunakan adalah
persamaan (2.7) hingga persamaan (2.15).
Hasil akhir dari analisis potensi likuifaksi tanah dasar adalah nilai faktor
aman dari tanah dasar. Perhitungan faktor aman menggunakan rumus (2.15).
jika nilai FS<1 maka dilakukan analisis performa stone column sebagai metode
perbaikan tanah dasar.
III.3 Teknik Analisis
Mulai
Pengumpulan data
Mw
Analisis CRR
FS’
Selesai
Analisis nilai CRR dilakukan dengan metode Youd et al. (2001) dan
Idriss and Boulanger (2010). Rumus-rumus yang digunakan adalah persamaan
(2.7) hingga persamaan (2.15).
1. Deskripsi proyek
4. Solution Manager
5. Output manager
1 Pengambilan data
2 Pengolahan Data
3 Penyusunan Proposal
4 Pengumpulan Proposal
5 Presentasi Proposal
6 Pengumuman Proposal
7 Penyusunan Skripsi
8 Pengumpulan Laporan Skripsi
9 Sidang Skripsi
DAFTAR PUSTAKA
Isaac, D. S., & S., G. M. (2009). Suitability of Different Materials for Stone
Column Construction. EJGE, 14(90).
Lonteng, C. V. D., Balamba, S., Monintja, S., & Sarajar, A. N. (2013). Analisis
Potensi Likuifaksi Di PT. PLN (Persero) UIP SULMAPA PLTU 2 Sulawesi
Utara 2 X 25 MW Power Plan. Jurnal Sipil Statik, 1(11), 705–717.
Maduro, I. J., Molina, C. R., Castillo, L. V., Lias, B. R., & Salvi, G. J. (Eds.)
2004. The Use of Stone Columns on Settlement and Liquefaction
Susceptible Soils. 5th International Conference on Case Histories in
Geotechnical Engineering: Vol. 6. Missouri: Missouri University of Science
and Technology.
Mogami, T., & Kubo, K. (Eds.) 1953. The Behavior of Soil During Vibration. 3rd
International Conference on Soil Mechanics and Foundation Engineering:
Vol. 15. Zurich.
PT. Angkasa Pura II (Persero). (2019). Annual Safety Report: 2018 Edition.
Tangerang.
Pusat Studi Gempa Nasional. (2017). Peta Sumber dan Bahaya Gempa
Indonesia Tahun 2017. Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
Reynell. (2007). Analisa Awal Risiko Gempa Bumi Jakarta Barat dan Selatan
(Skripsi). Universitas Indonesia, Depok.
Sassa, S., & Takagawa, T. (2019). Liquefied gravity flow-induced tsunami: first
evidence and comparison from the 2018 Indonesia Sulawesi earthquake and
tsunami disasters. Landslides, 16(1), 195–200.
Seed, H., & Idriss, I. M. (1970). A Simplified Procedure for Evaluating Soil
Liquefaction Potential (Earthquake Engineering Research Center No. EERC
70-9). Berkley, CA.
Shirazi, M. R., Zarrin, O., & Valipourian, K. (2015). The Role of Vibro-Stone
Column for Enhancing the Soft Soil Properties. International Journal of Civil
and Environmental Engineering, 9(5).
Sinaga, B. F. J., & Iskandar, R. (2014). Analisis Potensi Likuifaksi Pada Proyek
Wire House Belawan, 3(1).
Vucetic, M., & Dobry, Ricardo. (1991). Effect of Soil Plasticity on Cyclic
Response. Journal of Geotechnical Engineering, 117(1), 89–107.