Anda di halaman 1dari 3

SANITASI

DIT. SANITASI, merupakan bagian dari Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan


Permukiman, Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan.

Menyelenggarakan program-program infrastruktur sanitasi berbasis masyarakat seperti program


TPS3R, SANIMAS, Sanitasi Perdesaan Padat Karya, dan DAK Sanitasi.

SANIMAS
Penyelenggaraan Program SANIMAS dilatarbelakangi adanya arus urbanisasi perkotaan yang terus
mengalami penin gkatan yang menyebabkan proporsi penduduk perkotaan meningkat secara tajam,
termasuk migrasi penduduk tidak memiliki keterampilan ke perkotaan.

Satuan Kerja Penyehatan Lingkungan Permukiman Berbasis Masyarakat (PLP-BM)

Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS)


SANIMAS atau Sanitasi Berbasis Masyarakat adalah program untuk menyediakan
prasarana air limbah bagi masyarakat di daerah kumuh padat perkotaan. Menyusul
kesuksesan pilot program di enam kota di tahun 2003-2004, mulai tahun 2005
Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk meningkatkan sumber daya dalam
mendukung replikasi dan scaling-up pendekatan fasilitas sanitasi terdesentralisasi
berbasis masyarakat (decentralized wastewater treatment systems – DEWATS)
secara nasional melalui program SANIMAS ini.

 Sanimas merupakan singkatan dari program Sanitasi Berbasis Masyarakat. Program ini


merupakan program peningkatan kualitas lingkungan di bidang sanitasi khususnya pengelolaan
air limbah yang diperuntukkan bagi kawasan padat kumuh miskin (PAKUMIS) perkotaan dengan
menerapkan pendekatan pemberdayaan masyarakat.
Program Sanimas dimulai sejak tahun bulan Agustus 2001 dan berakhir pada Februari 2004.
Inisyatif program diprakarsai dan dibiayai oleh Waspola bekerjasama dengan AusAID dengan
Pemerintah Indonesia (Pemda) melalui WSP (Bank Dunia)[1] [2]. Tahun 2004 program ini
dilanjutkan oleh Bappenas melalui POKJA AMPL bekerjasama dengan BORDA melalui BEST
dan LSM lokal lainnya. Sejak tahun 2006 Sanimas telah dijadikan sebagai program nasional
oleh Departemen Pekerjaan Umum [3] [4] [5].

Dalam pembangunan fasilitas Sanimas, digunakan konsep pemberdayaan


masyarakat untuk menjadikan masyarakat aktor utama dalam proses perencanaan,
pembangunan, operasional dan pemeliharaan fasilitas sanitasi komunal, dengan
tujuan agar fasilitas yang terbangun dapat memberikan manfaat yang
berkelanjutan. Konsep tersebut menggunakan prinsip-prinsip pembangunan air
minum dan penyehatan lingkungan berbasis-masyarakat seperti: pilihan yang
diinformasikan sebagai dasar dalam pendekatan tanggap kebutuhan, air merupakan
benda social dan ekonomi, pembangunan berwawasan lingkungan, peran aktif
masyarakat, serta penerapan prinsip pemulihan biaya.

Sejak tahun 2010, pembangunan fasilitas sanimas ini didukung penuh oleh Dana
Alokasi Khusus bidang Sanitasi yang sudah terpisah dengan DAK bidang Air
Minum. Selain didukung pula oleh pendanaan APBN Direkotrat Jenderal Cipta
Karya – Kementerian PU, pemerintah pusat juga mendorong pembangunan
fasilitas sanimas melalui dukungan dana luar negeri dan dana APBD melalui
berbagai kerangka program. 

Saat ini dukungan dana yang besar tersedia dari Asian Development Bank untuk
membangun fasilitas sanimas di 1350 kelurahan di lebih dari 30 kota/kabupaten di
5 provinsi. Selain itu, Islamic Development Bank rencananya akan berkomitmen
untuk mendukung pembangunan sebanyak lebih dari 2000 fasilitas sanimas di 48
kota/kabupaten di 14 provinsi. Sampai tahun 2011 telah terbangun sebanyak 551
fasilitas Sanimas di 131 kabupaten/kota di 30 provinsi di Indonesia. Pembangunan
fasilitas sanimas merupakan komponen utama dalam mencapai target RPJMN
2010-2014 bidang sanitasi, yaitu menyediakan akses terhadap layanan pengelolaan
air limbah terpusat skala komunal untuk 5 % penduduk Indonesia di tahun 2014.

Sanimas (Sanitasi Berbasis Masyarakat) merupakan program untuk peningkatan kualitas di


bidang sanitasi khususnya dalam menyediakan prasarana pengolahan air limbah. Yang
diperuntukkan bagi masyarakat di daerah kumuh dan padat perkotaan. Berbeda dari program
sanitasi biasa yang dilakukan pemerintah, dalam pembangunan Sanimas ini menggunakan konsep
pemberdayaan masyarakat untuk menjadikan masyarakat sebagai aktor utama dalam proses
perencanaan, pembangunan, operasional, dan pemeliharaan fasilitas sanitasi komunal. Dengan
adanya peran aktif dari masyarakat tersebut, diharapkan masyarakat akan merasa memiliki.
Sehingga mereka tidak sungkan untuk memeliharanya sendiri demi terwujudnya kebermanfaatan
fasilitas sanitasi yang berkelanjutan.
Program Sanimas ini sendiri bertujuan untuk membuat maupun memperbaiki sistem sanitasi yang
telah ada. Sehingga pencemaran lingkungan dapat terhindarkan dan tercipta kondisi lingkungan
yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi manusia. Adapun berbagai manfaat lain dari program
Sanimas ini yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan hidup
2. Menghindarkan dari berbagai macam penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat
3.  Mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya polusi udara, misalnya bau tidak sedap.
4. Mencegah atau meminimalisir kemungkinan terjadinya bencana banjir, dll
Untuk memperoleh manfaat dari program Sanimas tersebut, dapat dilakukan dengan berbagai
macam kegiatan pembangunan. Seperti pembangunan prasarana mandi cuci kakus (MCK),
membuat dan mengatur saluran pembuangan air hujan di pinggir jalan maupun air limbah rumah
tangga, dan lain sebagainya.
Demikian sedikit ulasan mengenai apa itu Sanimas beserta manfaatnya. Sebagai tambahan,
Futago Karya siap menjadi mitra program Sanimas anda dengan menyediakan berbagai macam
komponen penunjang pembangunan fasilitas sanitasi seperti, komponen-komponen drainase.
Untuk lebih lengkapnya dapat anda lihat di laman produk yang ada pada website ini.

Anda mungkin juga menyukai