Anda di halaman 1dari 7

ANALISA KINERJA INFRASTRUKTUR PENGELOLAAN

PERSAMPAHAN KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN

USULAN JUDUL TESIS

M. AUDITO ALFANSYAH

03022682024001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFRASTRUKTUR

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini pertumbuhan kota-kota besar tidak selaras dengan tuntutan

pemenuhan kebutuhan masyarakat kota juga akan berdampak pada menurunnya

optimasi pelayanan prasarana kota. Peningkatan aktifitas masyarakat di perkotaan

akan berpengaruh pada kuantitas maupun kualitas limbah yang dihasilkan

sehingga pada akhirnya apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan

dampak negatif. Permasalahan lingkungan yang umum terjadi di perkotaan adalah

pengelolaan sampah perkotaan yang kurang baik. Sampah yang dibuang begitu

saja tanpa ada perhatian khusus akan menimbulkan permasalahan tersendiri.

Volume sampah yang terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan

pemukiman serta keterbatasan lahan untuk pembuangan akhir menjadikan

masalah sampah sebagai salah satu masalah yang harus segera diselesaikan. Perlu

dilakukan sistem manajemen lingkungan yang bertujuan untuk memecahkan atau

mencegah masalah sampah dari lingkungan alam, dengan tujuan pembangunan

berkelanjutan.

Sistem manajemen lingkungan dalam pelayanan publik yang bertujuan

untuk melayani masyarakat dalam pengelolaan sampah dibutuhkan kinerja atau

performance. Baik buruknya penilaian kinerja sangat terkait dan dapat diukur

melalui penilaian tingkat efisiensi dan efektifitas. Indikator kinerja organisasi


adalah ukuran kuantitatif maupun kualitatif yang dapat menggambarkan tingkat

pencapaian sasaran dan tujuan. Untuk mengetahui kinerja pelayanan dapat dilihat

dari seberapa besar output, semakin besar volume output berarti semakin tinggi

pula tingkat kinerjanya. Konsep kinerja infrastruktur pengelolaan persampahan,

yaitu teknik operasional dan manajemen pengelolaan sampah, pemeliharaan dan

kelengkapan infrastruktur persampahan sesuai dengan kebutuhan ideal dan

ditunjang dengan kesadaran masyarakat. Namun demikian, seringkali terjadi

penanganan sampah perkotaan menjadi tidak efektif akibat keterbatasan

pemerintah baik dalam pembiayaan, jumlah personil maupun jumlah peralatan

yang tersedia. Pola kebijakan teknis operasional pengangkutan sampah yang

dilaksanakan sekarang lebih memprioritaskan daerahdaerah yang berada di dekat

dengan lokasilokasi jalan protokol, kemudian di lokasi pasar utama, setelah itu

baru pada kawasan perumahan dan permukiman, serta tempat-tempat umum.

Untuk mengetahui apakah konsep kinerja pengelolaan persampahan tersebut

sudah benar-benar diterapkan, maka perlu adanya evaluasi terhadap kinerja

pengelolaan persampahan tersebut. Menurut Sapani dan Abidin (1994), evaluasi

adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai sesuatu, dengan

kata lain evaluasi merupakan penentuan apakah sesuatu itu mempunyai nilai atau

tidak. Adapun tujuan dari evaluasi kinerja tersebut adalah untuk mengetahui

kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan misi dapat dinilai dan

dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan

datang. Sebagaimana penelitian Leluno dkk. (2017), evaluasi kinerja didasarkan

pada variabel berwujud, kehandalan, tanggap, jaminan, serta kepedulian terhadap


kinerja infrastruktur pengelolaan persampahan. Variabel-variabel tersebut

didasarkan aspek-aspek yang berkaitan dengan sub variabel atau dimensi dari

variabel kualitas pelayanan persampahan yang ditemukan oleh Zeithami (1990)

dan Sadarmayati (2000).

Kajian ini selanjutnya difokuskan pada Kota Palembang, karena Kota

Palembang merupakan pusat pemerintah Sumatera Selatan dan pusat pertumbuhan

ekonomi. Hal lain yang mendasari lokasi penelitian di pusatkan di Kota

Palembang adalah faktor geografis yang memiliki rentang kendali yang sangat

jauh antara satu kecamatan dengan kecamatan lainnya. Kondisi saat ini, Kota

Palembang mengalami perkembangan yang demikian pesat sebagai pusat

pertumbuhan ekonomi serta meningkatnya sifat-sifat kekotaannya. Hal ini tentu

diiringi dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, aktifitas dan perubahan

pola hidup masyarakat yang dapat berdampak pada semakin meningkatkan jumlah

timbulan sampah. Melihat perkembangan kota tersebut, maka Kota Palembang

juga memerlukan prioritas pelayanan sampah sebagai ibukota, sehingga ini

merupakan tantangan bagi Pemerintah Kota Palembang dalam memberikan

pelayanan pengelolaan sampah yang maksimal.

1.2 Maksud dan Tujuan

Bertitik tolak dari uraian di atas, maksud penelitian ini dilakukan adalah

mengevaluasi infrastuktur pengelolaan persampahan untuk memaksimalkan

pengelolaan sampah Kota Palembang dengan motto “kalau idak biso bersihke

jangan ngotori jadilah (kalau tidak bisa membersihkan, tidak mengotori sudah
cukup). Kebersihan itu juga sebagian dari iman. Seyogyanya penelitian ini dapat

memberikan hasil kajian evaluasi yang optimal.

Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi atau menilai kinerja infrastruktur

pengelolaan persampahan di Palembang, penilaiaan ini mencakup seberapa besar

tingkat hubungan antara variabel berwujud, kehandalan, tanggap, jaminan, serta

kepedulian terhadap kinerja infrastruktur pengelolaan persampahan di Palembang.

1.3 Perumusan masalah

Berdasarkan rumusan masalah maka pertanyaan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi infrastruktur pengelolaan sampah pada umumnya dan

sub sistem teknis operasional khusunya di Kota Palembang?

2. Apakah variabel berwujud, kehandalan, tanggap, jaminan, serta kepedulian

berpengaruh terhadap kinerja infrastruktur pengelolaan persampahan Kota

Palembang?

3. Seberapa besar probabilitas dari masing-masing variabel yang berpengaruh

terhadap kinerja infrastruktur pengelolaan persampahan Kota Palembang?

1.4 Batasan Masalah

Sejalan dengan maksud dan tujuan penelitian, dalam hubungannya dengan

penelitian ini adalah masalah pengelolaan persampahan di Kota Palembang,

terutama menyangkut kinerja infrastruktur pengelolaan persampahan. Untuk

membatasi perumusan masalah agar lebih terfokus dan efektif, maka penelitian ini
difokuskan pada kinerja pengelolaan persampahan terutama pada variabel

berwujud, kehandalan, tanggap, jaminan, serta kepedulian; disamping aspek

teknik operasional pengelolaan sampah dari sumber sampah sampai ke Tempat

Pembuangan Akhir (TPA), yang dicari dan dikaji data empirisnya, maka fokus

penelitian ditekankan pada “kinerja infrastruktur pengelolaan persampahan di

Kota Palembang”.

1.5 Metodologi Penelitian

Tipe penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan teknik

pengambilan sampel proportionate stratified random sampling. Dari data yang

dihimpun dilakukan perhitungan yaitu mengumpulkan yang ada kaitanya dengan

data pengelolaan sampah di Kota Palembang, adapun anggota populasi ini tidak

homogen, kerana populasi ini adalah masyarakat Kota Palembang dan polulasi

pengelolaan sampah adalah teknis operasional dan infrastruktur persampahan di

Kota Palembang. Studi ini menilai kinerja pengelolaan sampah yang berhubungan

dengan teknis operasional pengelolaan sampah di mulai dari kinerja pengumpulan

sampah, angkutan sampah, penentuan lokasi dan pemindahan angkutan sampah di

TPS dan pengelolaan angkutan sampah dari TPS ke TPA. Penelitian ini dinilai

dari persepsi masyarakat tenatng kinerja infrastruktur pengelolaan persampahan

yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bidang Tata Ruang seksi

Kebersihan Kota Palembang.


1.6 Sistematika Penulisan

Guna memudahkan pembahasan dan penyusunan penelitian ini, maka

penulis menyusun urutan prioritas pembahasan bab demi bab sehingga

membentuk suatu gambaran penulisan yang sistematis. Adapun urutan-urutan

pembahasan dalam penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I Bab ini adalah pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang,

maksud dan tujuan penelitian, rumusan masalah, batasan penelitian,

metodologi penelitian dan sistematika penulisan.


BAB II Dalam bab ini diuraikan tentang landasan teori berdasar variabel-

variabel penelitian yang digunakan berikut pengukurannya yang

mencakup variabel berwujud, kehandalan, tanggap, jaminan, serta

kepedulian berpengaruh terhadap kinerja infrastruktur pengelolaan

persampahan. Disamping itu, bab ini juga memaparkan kajian

penelitian terdahulu, kerangka penelitian dan hipotesis penelitian.


BAB III Dalam bab ini diuraikan tentang metode penelitian yang hendak

digunakan, mencakup: jenis dan pendekatan penelitian, tempat dan

waktu pelaksanaan penelitian, populasi dan penentuan sampel,

pengamatan dan pengumpulan data, dan analisis data.

Anda mungkin juga menyukai