Anda di halaman 1dari 53

PONDASI DALAM

Ditinjau dari pemasangan tiang, pondasi tiang


dibedakan antara tiang pancang dan tiang bor.
PONDASI TIANG PANCANG
Untuk pemasangan tiang pancang, maka tiang
harus dibuat terlebih dahulu, sekarang telah
banyak perusahaan yang membuat tiang
pancang dengan berbagai bentuk dan demensi
penampang. Perusahaan -2 tsb antara lain :
P.T. WIJAYA KARYA BETON
P.T. JHS PILING SYSTEM
P.T. PACIFIC PRESTRESS INDONESIA

PONDASI TIANG BOR

Tiang bor dipasang dilapangan dengan


membuat lubang dengan diameter yang telah
ditetapkan terlebih dahulu dimana tiang akan
ditempatkan. Kemudian rangkaian tulangan
yang telah disiapkan dimasukan kedalam
lubang bor, kemudian adukan beton segar
dituangkan kedalamnya sampai mencapai
mencapai permukaan tanah.

DIPANCANG
DITUANG ADUKAN
BETON

RANGKAIAN
PENULANGAN
LUBANG BOR

ADUKAN BETON
TIANG PANCANG

TIANG BOR

PONDASI TIANG BOR


Bentuk penampang tiang bor

PERENCANAAN PONDASI
TIANG BOR
DEMENSI PENAMPANG TIANG BOR
Db 3 Ds
Ds

fc : tegangan tekan beton hancur.


Dalam perencanaan fc diambil 0,25 fc
Db

Analisa :
Diketahui : fc: tegangan tekan beton hancur
A : luas penampang tiang
Qw : beban kerja
Maka : Qw = A x fc = 0,25 (Ds) x 0,25 fc
Ds = 2,257 (Qw/fc)
* Untuk tiang memakai tulangan tunggal ( profil )
Qw = ( Ags As ) fc + As sijin
Dimana : As luas penampang profil, sijin = 0,5 leleh
* Untuk tiang memakai casing tetap
sijin diambil 0,4 leleh

DAYA DUKUNG TIANG BOR


FORMULA : Qu = Qe + Qf
dan Qall = Qu / SF
Dimana : Qu : daya dukung ultimate
Qall : daya dukung ijin
Qe : daya dukung diujung tiang
Qf : daya dukung pada selimut tiang
SF : angka keamanan ( SF = 3 )

Untuk tanah non cohesive ( pasir )


Qe = Ap q ( Nq* - 1 )
Qf = p f dz
f = ( 1- sin ) v tg
Qf = Ds ( 1- sin ) v tg dz
Dimana :
q = t h
Nq*= faktor daya dukung dari Vesic
v = t h meningkat sampai kedalaman
= ( 0,5 s/d 0,8 )

Untuk tanah cohesive ( lempung )


Qe = Ap Cu Nc
Dimana : Nc = 9 , Cu = undrained cohesion
Qf = .Cu.p.l
Dimana : = 0,35 s/d 0,6 ( rata-2 = 0,4 )
p : keliling penampang tiang
l : tebal lapisan lempung yang ditinjau

1. Soal : Rencanakan pondasi tiang bor yang dapat


menahan beban Qw = 3200 KN, dengan data-2
tanah seperti dibawah ini. fc = 28.000 KN/m
0.00
t = 17,2 KN/m, = 28 Cu = 0
-2.00
sat 1 = 17,8 KN/m

-8.00
sat 2 = 16,6 KN/m, Cu = 180 KN/m , = 0

2. Soal : Rencanakan pondasi tiang bor yang dapat


menahan beban Qw = 4800 KN, dengan data-2
tanah seperti dibawah ini. fc = 28.000 KN/m
0.00
t = 15,2 KN/m, = 0 ; Cu = 80 KN/m
-1.60
sat 1 = 16,4 KN/m

-10.00
sat 2 = 17,6 KN/m, Cu = 0 KN/m , = 30

SETTLEMENT OF PIERS
S = S1 + S2 + S3
Where : S : total pile settlement
S1 : settlement of pile shaft
S2 : settlement of pile caused by the
load at the pile point
S3 : settlement of pile caused the load
transmitted along the pile shaft

Determination of S1
S1 = [ Qwp + Qws ] L / ApEp
where :
Qwp : load carried at the pile point under
working load condition
Qws : load carried by frictional (skin)
resistance under working load condition
Ap : area of pile cross section
L : length of pile
Ep : Yongs modulus of the pile material
: 0,5 ; 0,67 (unit frictional resistance distribution )

Determination of S2
S2 = qwp Db ( 1- s2 ) Iwp/Es
Where :
Db : width or diameter of pile
qwp : point load per unit area at the pile point
= Qwp/Ap
Es : Youngs modulus of soil at orn below the
pile point
s : Poissons ratio of soil
Iwp : influence factor ( 0,85 )

DETERMINATION OF S3

S3 = [Qws/pL] [Ds(1- s2)Iws/Es]


Where :
p : perimeter of the pile
L : embedded length of pile
Iws : infuence factor
Iws = 2 + 0,35 L/Ds [ Vesic,1977 ]

Type of soil
Loose sand
Medium dense
sand
Dense sand
Silty sand
Sand /gravel
Soft clay
Medium clay
Stiff clay

Es [MN/m2]

10,35 24,15
17,25 27,6

0,2 0,4
0,25 0,4

34,5 55,2
10,35 17,25
69 172,5
2,07 5,18
5,18 10,35
10,35 24,15

0,3 0,45
0,2 0,4
0,15 0,35
0,2 0,5

KAPASITAS UPLIFT
Tug

Ds
L
Failure
surface

Db

Perumusan umum :
Tun = Tug W
Dimana :
Tun,Tug : net, gross
ultimate uplift capacity
W : effective weight of
the pier

PONDASI TIANG PANCANG

Pada umumnya tiang pancang terpasang dirangkai pada


sebuah konstruksi poer.( dalam kelompok ).
Besarnya gaya yang bekerja pada 1 tiang pancang dalam
kelompok tiang :
Vo

Mxo . Dyi
Myo . Dxi
Pi = ---n ---------- Dyi ------------ Dxi

Dimana :
Vo : Jumlah beban vertikal, n : jumlah tiang
Mxo,Myo : Momen-2 yang bekerja didasar pour,[ttk O]
Dxi,Dyi : Jarak dari sumbu tiang ke titik berat susunan
kelompok tiang.

Dari gaya axial Pi yang maximum dan minimum


harus dikontrol terhadap daya dukungnya :
Pmax Qall = Q = Qult / SF
Daya dukung ijin 1 tiang tekan.
Pmin dapat berupa gaya axial tekan atau tarik
Pmin tarik Daya dukung ijin 1 tiang tarik.
Untuk gaya horisontal pad umumnya dibebankan
pada tiang miring.
Bila gaya horisontal tidak begitu besar dapat
dibebankan pada tiang vertikal asal memenuhi
syarat-2 kestabilan.

V
My
H

Pi

Mx

Kolom
Pour
Tiang pancang

Y
X

Dx

Dy

Soal : Tiang pancang


Rencanakan pondasi tiang pancang yang mampu
menahan beban :
V = 200 t , Mx = 18 tm[
] , My = 34 tm[
]
Hx = 6 t , Hy = 4 t bekerja 2 m dari dasar poer.
Daya dukung ijin 1 tiang tunggal Qd = 60 t
Penyelesaian :
Direncanakan tiang pancang D = 50 cm
Jumlah tiang n > V/ Ek.Qd
Gambar susunan tiang beserta jarak-2nya (S)
S 2,5 D s/d 5 D

Soal : Tiang pancang

Rencanakan pondasi tiang pancang dibawah 2 kolom yang


berjarak 2,5 m, menahan beban-2 :
V1 = 240 t , Mx1 = 28 tm( ), My1 = 44 tm( )
V2 = 280 t , Mx2 = 28 tm( ), My2 = 38 tm( )
Hx1 = 6 t(->) , Hy1 = 4 t( ^ ) , 2 m dari dasar poer.
Hx2 = 8 t(<-) , Hy2 = 4 t( ^ ) , 2 m dari dasar poer.
Daya dukung ijin 1 tiang tunggal Qd = 60 t
Penyelesaian :
Direncanakan tiang pancang D = 50 cm
Jumlah tiang n > V1+V2/ Ek.Qd
Gambar susunan tiang beserta jarak-2nya (S)
S 2,5 D s/d 5 D

DAYA DUKUNG AXIAL PONDASI


TIANG PANCANG

BERDASARKAN KEKUATAN BAHAN


BERDASARKAN KEKUATAN TANAH
Disarankan kekuatan bahan direncanakan
lebih besar dari kekuatan tanah. Sehingga daya
dukung tanah yang menjadi andalan untuk
memikul beban-2 luar.

Kekuatan bahan tiang

Kekuatan bahan tiang :


Qb.all = all bahan x A

Dimana :

all bahan : tegangan ijin bahan


A : luas penampang tiang

Kekuatan lapisan tanah

Daya dukung tiang pancang ditentukan dengan


suatu pentahapan formula .
Pentahapan ini meliputi :
1. Static formula
2. Dynamic formula
3. Loading test

1. STATIC FORMULA
Daya dukung 1 tiang berdiri sendiri
Daya dukung 1 tiang dalam kelompok
Daya dukung 1 tiang berdiri sendiri
Qult
Qult = Qe + Qf - W
W

Qf

Qult : Ultimate pile capacity


Qe : End-bearing capacity
Qf : Side friction capacity

Qe

W : berat tiang

1a) DAYA DUKUNG TIANG PANCANG


BERDASARKAN PARAMETER-2
TANAH HASIL TEST LABORATORIUM
Untuk tanah lempung.
Qult = A ( Cu Nc + v Nq ) + p Ca dz W
Untuk tanah pasir.
Qult = A v Nq + p v k tg a dz W
Dimana :
A : luas penampang tiang, p : keliling tiang
Cu : cohesi undrained, W : berat tiang
v: tegangan vertikal effektive pada dasar
pondasi, k : koef tegangan lateral

Effisiensi daya dukung kelompok


tiang

Converce - Labarre
Ek = 1 Arc tg D/S [

(n-1) m + ( m-1 ) n
90 m n

Dimana : m : jumlah tiang dalam baris


n : jumlah tiang dalam kolom
D : diameter tiang
S : jarak antara pusat ke pusat tiang

Los Angeles
Ek = 1- (B/L)( 1/ m n) A
Dimana :
A = [m(n-1) + n(m-1)+ 2(m-1)(n-1)]
B : lebar group tiamg
L : panjang group tiang
Whitaker
Ek = Pb / ( Pb + n P1 )
Dimana : Pb : daya dukung ultimate dalam blok
n : jumlah tiang
P1: daya dukung ultimate 1 tiang

Perumusan daya dukung tiang dalam group


untuk tanah lempung.

Terzaghi
Qug = Cu Nc + 4 Cu Df
Dimana : = (n-1) S + D
Cu : kohesi undrained
Df : kedalaman tiang pondasi
D : diameter tiang

Sehingga daya dukung 1 tiang dalam kelompok :


Qu 1 tiang dalam kelompok = Ek .Qu 1 tiang tunggal
Jadi daya dukung ijin 1 tiang dalam kelompok :
Q all = Qu / SF
Dimana : SF : angka keamanan ( SF = 3 )

1b) DAYA DUKUNG TIANG PANCANG


BERDASARKAN DATA SONDIR ( CPT )
Qall =

Cn.A
SF1

JHP. p
SF2

Dimana :
Cn : nilai conus rata-2 dari kedalaman 4D diatas
s/d 4D dibawah ujung tiang ( Mayerhof )
A : luas penampang tiang
JHP : jumlah hambatan pelekat, p : keliling tiang
SF1,SF2 : angka keamanan masing : 3 dan 5

GRAFIK DATA SONDIR

KEDALAMAN [DEPT]

50

100

CONUS
150

(Kg/cm2)
200

250

1
2
3
4
5

Tiang pancang

D=50cm

6
7
8
9
10
11

Kedalaman TP 11.80 m

12
13
14
15

CLEEF

Cn

JHP

(Kg/cm)
500

1000

1500

2000

2500

qc
X

Schmertmann/ Van der Van

X
X

X
X

X
X

X
X

Dept.

ENVELOPE OF
MINIMUM qc VALUE

8 D / 3,75 D

X
X
X
e
X
X
bX b
X

Rata-2: 0,7 D s/d 4 D / D

X
X
X

1c) DAYA DUKUNG TIANG PANCANG


BERDASARKAN DATA STANDARD
PENETRATION TEST ( SPT )

Mayerhof
Qult = 4 Np A + N.p / B

Dimana :
Np : nilai SPT di ujung tiang
A : luas penampang tiang ( sq ft )
N : nilai rata-rata N-SPT sepanjang tiang
p : luas selimut tiang
B = 50 untuk gesekan maximum satuan 1t/ft2
B = 100 untuk gesekan maximum satuan 0,5 t/ft2

Kazuto Nakawa
Qult = C A + p Li fi
Dimana :
C : diperoleh dari grafik ( Le/D vs C/N )
Le : panjang equivalen penetrasi lapisan pendukung
A : luas penampang tiang
p : keliling tiang
Li : tebal lapisan tanah yang ditinjau
fi : Nrata-2/5 untuk tanah pasir
: C atau N untuk tanah lempung

WIKA
Qult = 40 Ap Np + (As Nav) / 5
Dimana :
Qult : ( ton ) ; Qd = Qult / SF ;SF = 2 - 3
Ap : luas penampang dasar tiang ( m2 ) (1/4..D2.)
Np : nilai N di dasar tiang (t/m2)
As : luas selimut tiang (m2)
(.D. Kedalaman)
Nav : nilai rata-2 N sepanjang tiang (t/m2)

2. DYNAMIC FORMULA

Perumusan dinamik dipakai untuk mengetahui


besarnya daya dukung satu tiang pada saat
pelaksanaan pemasangan tiang.
Daya dukung yang diharapkan tergantung pada
- jenis mesin pancang, karakteristik mesin

pancang, berat pemukul, tinggi jatuh,


effisiensi mesin pancang.
- tergantung bahan tiang pancang.

Perumusan dinamik diturunkan berdasarkan


keseimbangan energi.
Energi yang ditimbulkan pada waktu
pemancangan = kekuatan perlawanan tanah.
Salah satu Perumusan dinamik yang lengkap
adalah :
ef. W.H ( W + n Wp )
Hiley : Ru = [ S + 0,5( C1 + C2 + C3 )] ( W + Wp )

P.T. WIKA BETON :


R=

E.W
( S + K )( W + Wp ) SF

Dimana :
Ru : daya dukung ultimate
ef : effisiensi type hammer
C1,C2,C3 : temporary compression allowance.
n : coefficient of restitution.
W : berat hammer
Wp : berat tiang pancang
S : penetrasi pada pukulan terakhir
K : perpindahan elastis total dari kepala tiang dan
tanah
E : energi mesin pancang

3. LOADING TEST
BLOK BETON
1x1x1 M3
PLATE FORM

TIANG PANCANG

GRAFIK LOADING TEST


0

20

40

60

80

100

20

SETTLEMENT [ MM ]

60

Garis singgung
80
100

120

120

140

160

180

Pult

40

110

LOAD : P [ TON ]

Qall = Pult / FS

Rencanakn pondasi tiang pancang yang mampu


menahan beban-2 :
V = 4800 KN ;
Mx = 18 KNm [
] ; My = 24 KNm [
]
Hx = 50 KN [ ] ; Hy = 20 KN [
] bekerja
1,50 m dari dasar pour.
Data-2 tanah terlampir : - Sondir , - S.P.T
Direncanakan : dimeter D = 0,50 m
Beban-2 yang bekerja pada titik O ; Vo = V
Mxo = Mx Hy.d , Myo = My Hx.d
Jumlah tiang n > Vo/ . Qd all [ ~ 0,7 ]

PENURUNAN PONDASI TIANG


PANCANG KELOMPOK

1. PENURUNAN IMMEDIAT
2. PENURUNAN KONSOLIDASI PRIMER
3. PENURUNAN KONSOLIDASI SEKUNDER

PENURUNAN KONSOLIDASI
PRIMER [ Sc ]

KONDISI NORMALLY CONSOLIDATED ( NC)


Sc = Cc Ho Log [ vo + v / vo ]/ [1 + eo]
KONDISI OVER CONSOLIDATED (OC)
- vo + v <c
Sc = Cr Ho Log [ vo + v / vo ]/ [1 + eo]
- vo + v >c
Sc = Cr Ho Log [ c / vo ]/ [1 eo] +
Cc Ho Log [ vo v / c ]/ [1 + eo]

Dimana ;
Cc ; Compression index
Cs ; Swell index
Ho ; Tebal lapisan tanah lempung yang ditinjau
vo ; Tekanan efektif overburden
vo ; Penambahan tekanan efektif akibat beban
luar
c ; Tekanan prakonsolidasi
eo ; Angka pori awal

vo = h
2/3 L
L
1/3 L
Lo x Bo
va
vo

vm
vb

Za
Zm

2:1

Zb

Ho

vo = h ( dihitung dari permukaan tanah


sampai pada pertengahan tebal lapisan tanah
yang ditinjau )
v = 1/6 [ va + 4 vm + vb ]
Lo
SUSUNAN
TIANG
S2

2X3

Bo

S1

va = P/[ Lo + Za ] [ Bo + Za ]
vm = P/[ Lo + Zm ] [ Bo + Zm ]
vb = P/[ Lo + Zb ] [ Bo + Zb ]

Contoh soal :
Hitung besarnya penurunan konsolidasi P. Tiang pancang
kelompok yang menerima beban P=400t, D=0,40 m, S=1,20 m,
panjang 9m,susunan tiang 3x4=12 tiang,dasar pour berada pada
0,80 m.
Kelompok tiang pancang tertanam pada lapisan tanah seperti
pada gambar dibawah ini, dengan kondisi NC.
t = 1,78 t/m3
sat1 = 1,8 t/m3
sat2 = 1,7 t/m3, Cc = 0,4 , eo = 0,6
sat3 = 1,76 t/m3, Cc = 0,35, eo = 0,55

+0,00
-2,00
-11,00
-15,00
-19,00

Anda mungkin juga menyukai