1.3 Tujuan
Untuk dapat menentukan alat yang benar untuk setiap metode dan kondisi
tertentu dalam pemancangan.
1
PEMBAHASAN
o Lead adalah rangka baja dengan dua bagian paralel sebagai pengatur
tiang agar pada saat dipancang arahnya benar.
o Ram adalah bagian pemukul yang bergerak ke atas dan bawah dan terdiri
dari piston dan kepala penggerak.
o Anvil adalah bagian yang mentransfer dari ram ke kepala tiang.
o Dolly adalah bantalan yang terbuat dari kayu atau plastik yang berfungsi
untuk menyalurkan energi kinetis secara merata dan diletakkan diatas
cap/helmet.
o Cap/Helmet ( Shock absorber ) adalah bahan yang terbuat dari baja cor
yang berfungsi untuk mencegah tiang dari kerusakan saat pemancangan
dan agar as tiang sama dengan as pemukul.
Kelebihan :
1. Investasi rendah.
2. Mudah dalam pengoperasiannya.
3. Mudah dalam mengatur energi per blow dengan mengatur tinggi.
Kelemahan :
1. Pekerjaan pemancangan berjalan lambat, sehingga alat ini hanya dipakai
pada volume pekerjaan pemancangan yang kecil.
2. Kemungkinan rusaknya tiang akibat tinggi jatuh yang besar.
3. Kemungkinan rusaknya bangunan disekitar lokasi akibat getaran pada
permukaan tanah.
4. Tidak dapat digunakan untuk pekerjaan dibawah air.
Diesel Hammer adalah sebuah alat yang digunakan untuk memancang atau
memukul tiang pancang ke dalam tanah yang digunakan untuk pondasi sebuah
bangunan bertingkat, jembatan, dermaga, tower, dll. Bahan bakarnya dari alat ini
menggunakan solar. Hammer yang digunakan lebih ringan karena menggunakan
efek ledakan sehingga rata-rata pukulan lebih banyak setiap menit. Diesel hammer
ini menghasilkan suara keras yang menggangu dan polusi udara akibat hasil
pembakaran dari diesel tersebut.
2
Terdapat 2 cara kerja yaitu :
o Pemukul (Hammer) adalah bagian yang terbuat dari baja masif/pejal yang
fungsinya sebagai palu untuk pemukul tiang pancang agar masuk ke
dalam tanah.
o Leader adalah jalan untuk bergeraknya pemukul (hammer) ke atas dan ke
bawah
o Mesin pembakaran adalah bagian yang berfungsi untuk menggerakkan
pemukul (hammer) pada single (mesin pembakaran terletak hanya pada
bagian bawah) atau double acting diesel hammer (mesin pembakaran
terletak pada bagian atas dan bawah).
Kelebihan :
1. Ekonomis dalam pemakaian.
2. Mudah dalam pemakaian di daerah terpencil.
3. Berfungsi dengan baik pada daerah dingin.
4. Mudah dalam perawatan.
Kekurangan :
1. Kesulitan dalam menentukan energi per blow.
2. Sulit dipakai pada tanah lunak.
Steam hammer merupakan alat pemukul tiang pancang yang beroperasi sama
dengan diesel hammer namun untuk tenaganya menggunakan uap.
3
o Pemukul (Hammer) adalah bagian yang terbuat dari baja masif/pejal yang
fungsinya sebagai palu untuk pemukul tiang pancang agar masuk ke
dalam tanah.
o Leader adalah jalan untuk bergeraknya pemukul (hammer) ke atas dan ke
bawah
o Mesin uap adalah bagian yang berfungsi untuk menggerakkan pemukul
(hammer) pada single (mesin pembakaran terletak hanya pada bagian
bawah) atau double acting diesel hammer (mesin pembakaran terletak
pada bagian atas dan bawah).
Kelebihan :
1. Jumlah pukulan setiap menit cukup besar.
2. Mudah dalam mengatur energi per blow dengan mengatur tenaga uap
yang dikerjakan.
Kekurangan :
1. Investasi alat mahal.
2. Operasional lebih rumit dan membutuhkan pekerja yang lebih banyak.
3. Memerlukan crane yang cukup besar dengan kapasitas yang besar pula.
Dengan sistem ini tiang akan tertekan secara kontiniu ke dalam tanah, tanpa
suara, tanpa pukulan dan tanpa getaran. Cara kerjanya adalah dengan
menempakan sistem penekan hydraulic yang senyawa dan menjepit pada dua
sisi tiang menyebabkan didapatkannya posisi titik pancang yang cukup presisi
dan akurat. Ukuran diameter piston mesin hydraulic jack tergantung dengan
besar kapasitas daya dukung mesin tersebut. Sebagai pembebanan,
ditempatkan balok – balok beton atau plat – plat besi pada dua sisi bantalan alat
yang pembebanannya disesuaikan dengan muatan yang dibutuhkan tiang.
Kelebihan :
1. Bebas getaran
2. Bebas pengotoran lokasi kerja dan udara serta bebas dari kebisingan
3. Daya dukung aktual pertiang diketahui dan dimonitor langsung dari
manometer yang dipasang pada peralatan hydraulic jacking system
sepanjang proses pemancangan berlangsung.
4. Harga yang ekonomis, teknologi hydraulic jacking ini tidak memerlukan
pemasangan tulangan ekstra penahan impact pada kepala tiang seperti
pada tiang pancang umumnya.
5. Dapat dibagi menjadi beberapa komponen, dengan tinggi alat yang relatif
rendah, hydraulic jacking system ini dapat digunakan pada basement,
ground floor atau lokasi kerja yang terbatas, Alat hydraulic jacking
4
system ini dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen sehingga
memudahkan untuk dapat dibawa masuk atau keluar lokasi kerja.
Kekurangan :
1. Apabila terdapat batu atau lapisan tanah keras yang tipis pada ujung
tiang yang ditekan, maka hal tersebut akan mengakibatkan kesalahan
pada saat pemancangan.
2. Sulitnya mobilisasi alat pada daerah lunak ataupun pada daerah
berlumpur (biasanya pada areal tanah timbunan).
3. Berat sekitar 360 ton dan saat permukaan tanah yang tidak sama daya
dukungnya, maka hal tersebut akan dapat mengakibatkan posisi alat
pancang menjadi miring bahkan tumbang. Kondisi ini akan sangat
berbahaya terhadap keselamatan pekerja.
4. Pergerakan alat hydraulic jacking ini sedikit lambat, proses
pemindahannya relatif lama untuk pemancangan titik yang berjauhan.
Kelebihan :
1. Tidak berisik dibanding alat mancang yang lain
2. Bisa memancang dan mengeluarkan tiang pancang lebih cepat
3. Bisa digunakan dalam air
4. Ramah lingkungan
5. Beberapa alat dapat mengatur getaran yang dilakukan(bisa digunakan di
sekitar tempat yang historical dan pemukiman)
6. Baik untuk tanah lembab
5
Kekurangan :
1. Pekerjaan di tanah yang berpasir akan lebih sulit karena material tidak
terpengaruhi adanya getaran.
KESIMPULAN
6
DAFTAR PUSTAKA
Civil Notes : Pemancangan Tiang Pancang Sistem Hidrolik (Hydraulick
Jack In). (n.d.). Retrieved from
https://civil2910.wordpress.com/2014/11/19/pemancangan-tiang-pancang-sistem-
hidrolik-hydraulick-jack-in/
Drop Hammer vs Hydraulic Jack. (2019). Retriever from
https://daconjayabeton.com/drop-hammer-vs-hydraulick-jack/
Jenis-Jenis Alat Pancang. (2016). Retrieved from
http://infoseputartekniksipil.blogspot.com/2016/03/jenis-jenis-alat-pancang.html
Mohan, Dinesh. 1988. Pile Foundations. Rotterdam : A.A. Balkema.
Pramana, Sangga. (2019). Mengenal Ilmu Teknik Sipil : Alat Pemancang Tiang.
Retrieved from https://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/19/alat-pemancang-tiang/
Piling & Vibro Equipment : Principle of Vibratory Hammer. (n.d.). Retriever from
https://www.pve-holland.com/content/217/309/Technology/Vibratory-Hammers/Principle-of-
a-vibratory-hammer.html
Rajapakse, Ruwan. 2008. Pile Design and Construction Rules of Thumb. Burlington :
Butterworth-Heinemann.
W. A., Dawson. 1981. Pile Driving. London : Thomas Telford. Ltd.