Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan perkembangan infrastuktur yang cepat, banyak bangunan-bangunan


tinggi atau high rise building yang dibangun. Infrastruktur ini tidak hanya berlaku di
ibu kota negara, namun juga di beberapa daerah lainnya. Presiden Indonesia yang
ke tujuh atau yang dikenal Presiden Joko Widodo, sedang menguncangkan untuk
terus melanjutkan pembangunan infrastruktur dan Indonesia maju. High rise building
adalah merupakan bangunan dengan struktur yang menjulang tinggi atau bangunan
dengan tingkat yang banyak. Semakin terbatasnya lahan yang tersedia, maka untuk
itu perlu adanya pengoptimalkan lahan yang ada, memperluas fungsi ruangan dan
bangunan tersebut.
Semua konstruksi pasti tidak lepas dari pondasi, baik itu pondasi dangkal
maupun pondasi dalam. Pondasi berfungsi untuk menahan struktur diatasnya dan
mentransferkannya ke tanah untuk ditahan. Dalam pembuatan dan pemasangan
pondasi, khususnya untuk pondasi dalam dapat dilakukan dengan mengecor
ataupun dengan pre-cast. Pre-cast pile adalah pondasi yang sudah dibuat di pabrik
sesuai dengan kebutuhan bangunan yang akan dipasang pada lapangan.
Pemasangan pre-cast pile, banyak metode dalam pelaksanaannya yang dibantu
dengan alat-alat khusus dalam setiap metode.
Metode-metode mempunyai keunggulan dan kelemahan, sehingga kita harus
pandai dalam menentukan metode apa yang akan dipakai dan penentuan metode ini
akan menentukan pemilihan alat yang akan digunakan. Beberapa metode dalam
pemancangan pre-cast pile adalah drop hammer, diesel hammer, steam hammer,
hydraulic jacking, dan vibratory hammer.

1.2 Rumusan Masalah

Mengapa kita perlu mengetahui macam-macam metode pemancangan?

1.3 Tujuan
Untuk dapat menentukan alat yang benar untuk setiap metode dan kondisi
tertentu dalam pemancangan.

1
PEMBAHASAN

Metode-metode pemancangan tiang pancang, yang terdiri dari :

2.1 Drop Hammer


Drop hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat
yang dijatuhkan dari atas dengan ketinggian dari 1,5 m sampai 6 m. Semakin tinggi
energi yang dibutuhkan maka perlu hammer yang lebih berat. Cara kerja drop
hammer adalah penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan
sampai mencapai tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh
bebas menimpa kepala tiang pancang.

2.1.1 Elemen-elemen dari alat untuk drop hammer :

o Lead adalah rangka baja dengan dua bagian paralel sebagai pengatur
tiang agar pada saat dipancang arahnya benar.
o Ram adalah bagian pemukul yang bergerak ke atas dan bawah dan terdiri
dari piston dan kepala penggerak.
o Anvil adalah bagian yang mentransfer dari ram ke kepala tiang.
o Dolly adalah bantalan yang terbuat dari kayu atau plastik yang berfungsi
untuk menyalurkan energi kinetis secara merata dan diletakkan diatas
cap/helmet.
o Cap/Helmet ( Shock absorber ) adalah bahan yang terbuat dari baja cor
yang berfungsi untuk mencegah tiang dari kerusakan saat pemancangan
dan agar as tiang sama dengan as pemukul.

2.1.2 Kelebihan dan kekurangan dari drop hammer

Kelebihan :
1. Investasi rendah.
2. Mudah dalam pengoperasiannya.
3. Mudah dalam mengatur energi per blow dengan mengatur tinggi.

Kelemahan :
1. Pekerjaan pemancangan berjalan lambat, sehingga alat ini hanya dipakai
pada volume pekerjaan pemancangan yang kecil.
2. Kemungkinan rusaknya tiang akibat tinggi jatuh yang besar.
3. Kemungkinan rusaknya bangunan disekitar lokasi akibat getaran pada
permukaan tanah.
4. Tidak dapat digunakan untuk pekerjaan dibawah air.

2.2 Diesel Hammer

Diesel Hammer adalah sebuah alat yang digunakan untuk memancang atau
memukul tiang pancang ke dalam tanah yang digunakan untuk pondasi sebuah
bangunan bertingkat, jembatan, dermaga, tower, dll. Bahan bakarnya dari alat ini
menggunakan solar. Hammer yang digunakan lebih ringan karena menggunakan
efek ledakan sehingga rata-rata pukulan lebih banyak setiap menit. Diesel hammer
ini menghasilkan suara keras yang menggangu dan polusi udara akibat hasil
pembakaran dari diesel tersebut.

2
Terdapat 2 cara kerja yaitu :

 Single-Acting : Hanya 1 tempat pembakaran yaitu di bawah saja, hammer


mengangkat keatas melalui energi hasil pembakaran. Lalu hammer jatuh
dengan bantuan gravitasi saja. Biasanya 50-60 blows/minutes.
 Double-Acting : Terdapat 2 tempat pembakaran yaitu di bawah dan di
atas, hammer mengangkat keatas melalui energi hasil pembakaran. Lalu
hammer jatuh dengan bantuan gravitasi dan energi hasil pembakaran di
atas. Biasanya 80 blows/minutes
2.2.1 Elemen-elemen dari alat untuk diesel hammer :

o Pemukul (Hammer) adalah bagian yang terbuat dari baja masif/pejal yang
fungsinya sebagai palu untuk pemukul tiang pancang agar masuk ke
dalam tanah.
o Leader adalah jalan untuk bergeraknya pemukul (hammer) ke atas dan ke
bawah 
o Mesin pembakaran adalah bagian yang berfungsi untuk menggerakkan
pemukul (hammer) pada single (mesin pembakaran terletak hanya pada
bagian bawah) atau double acting diesel hammer (mesin pembakaran
terletak pada bagian atas dan bawah).

2.2.2 Kelebihan dan kekurangan dari diesel hammer

Kelebihan :
1. Ekonomis dalam pemakaian.
2. Mudah dalam pemakaian di daerah terpencil.
3. Berfungsi dengan baik pada daerah dingin.
4. Mudah dalam perawatan.

Kekurangan :
1. Kesulitan dalam menentukan energi per blow.
2. Sulit dipakai pada tanah lunak.

2.3 Steam Hammer

Steam hammer merupakan alat pemukul tiang pancang yang beroperasi sama
dengan diesel hammer namun untuk tenaganya menggunakan uap.

Terdapat 2 cara kerja yaitu :


 Single acting : Tenaga uap hanya berperan dalam mengangkat hammer.
Saat hammer sudah mencapai bagian atas, tenaga uap tersebut akan dilepas
sehingga hammer akan jatuh bebas dan memukul tiang. Tinggi jatuh dapat
bervariasi dari 1 – 5 ft. Dalam satu menit, single acting steam hammer dapat
memukul sebanyak 40 – 60 kali.
 Double acting : Tenaga uap berperan dalam mengangkat dan kemudian
menekan ke bawah kembali hammer tersebut, sehingga kecepatan jatuh
hammer semakin cepat. Dalam satu menit, double acting steam hammer
dapat memukul sebanyak 95 – 300 kali.

2.3.1 Elemen-elemen dari alat untuk steam hammer :

3
o Pemukul (Hammer) adalah bagian yang terbuat dari baja masif/pejal yang
fungsinya sebagai palu untuk pemukul tiang pancang agar masuk ke
dalam tanah.
o Leader adalah jalan untuk bergeraknya pemukul (hammer) ke atas dan ke
bawah 
o Mesin uap adalah bagian yang berfungsi untuk menggerakkan pemukul
(hammer) pada single (mesin pembakaran terletak hanya pada bagian
bawah) atau double acting diesel hammer (mesin pembakaran terletak
pada bagian atas dan bawah).

2.3.2 Kelebihan dan kekurangan dari Steam Hammer

Kelebihan :
1. Jumlah pukulan setiap menit cukup besar.
2. Mudah dalam mengatur energi per blow dengan mengatur tenaga uap
yang dikerjakan.

Kekurangan :
1. Investasi alat mahal.
2. Operasional lebih rumit dan membutuhkan pekerja yang lebih banyak.
3. Memerlukan crane yang cukup besar dengan kapasitas yang besar pula.

2.4 Hydraulic Jacking

Dengan sistem ini tiang akan tertekan secara kontiniu ke dalam tanah, tanpa
suara, tanpa pukulan dan tanpa getaran. Cara kerjanya adalah dengan
menempakan sistem penekan hydraulic yang senyawa dan menjepit pada dua
sisi tiang menyebabkan didapatkannya posisi titik pancang yang cukup presisi
dan akurat. Ukuran diameter piston mesin hydraulic jack tergantung dengan
besar kapasitas daya dukung mesin tersebut. Sebagai pembebanan,
ditempatkan balok – balok beton atau plat – plat besi pada dua sisi bantalan alat
yang pembebanannya disesuaikan dengan muatan yang dibutuhkan tiang.

2.4.1 Elemen-elemen dari alat untuk hydraulic jacking.

o Hydraulic ram, berfungsi untuk menekan tiang dimana adanya plat


penekan pada puncak tiang.
o Grip, agar tiang presisi dengan titik yang ditentukan dan membuat tiang
tetap lurus.

2.4.2 Kelebihan dan kekurangan dari hydraulic jacking.

Kelebihan :
1. Bebas getaran
2. Bebas pengotoran lokasi kerja dan udara serta bebas dari kebisingan
3. Daya dukung aktual pertiang diketahui dan dimonitor langsung dari
manometer yang dipasang pada peralatan hydraulic jacking system
sepanjang proses pemancangan berlangsung.
4. Harga yang ekonomis, teknologi hydraulic jacking ini tidak memerlukan
pemasangan tulangan ekstra penahan impact pada kepala tiang seperti
pada tiang pancang umumnya.
5. Dapat dibagi menjadi beberapa komponen, dengan tinggi alat yang relatif
rendah, hydraulic jacking system ini dapat digunakan pada basement,
ground floor atau lokasi kerja yang terbatas, Alat hydraulic jacking

4
system ini dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen sehingga
memudahkan untuk dapat dibawa masuk atau keluar lokasi kerja.
 

Kekurangan :
1. Apabila terdapat batu atau lapisan tanah keras yang tipis pada ujung
tiang yang ditekan, maka hal tersebut akan mengakibatkan kesalahan
pada saat pemancangan.
2. Sulitnya mobilisasi alat pada daerah lunak ataupun pada daerah
berlumpur (biasanya pada areal tanah timbunan).
3. Berat sekitar 360 ton dan saat permukaan tanah yang tidak sama daya
dukungnya, maka hal tersebut akan dapat mengakibatkan posisi alat
pancang menjadi miring bahkan tumbang. Kondisi ini akan sangat
berbahaya terhadap keselamatan pekerja.
4. Pergerakan alat hydraulic jacking ini sedikit lambat, proses
pemindahannya relatif lama untuk pemancangan titik yang berjauhan.

2.5 Vibratory Hammer


Vibratory Hammer adalah alat untuk memancang tiang pancang ke dalam
atau keluar tanah, biasanya digunakan untuk membangun jembatan, pelabuhan,
jalan, bandara, dan lain lain. Cara kerja alat ini dengan menggunakan getaran,
dimana getaran yang terjadi akibat alat yang memiliki 2 beban yang saling berputar
berlawanan menghasilkan beban eksentris sehingga beban eksentris itu yang
menyebabkan getaran yang sangat tinggi dan getaran ini yang menyebabkan
material atau komponen di sekitar terikat dan sama-sama bergetar sehingga tiang
pancang dapat dimasukan kedalam tanah. Tanah yang paling cocok adalah tanah
yang lempung, jika pasir maka tidak dipengaruhi oleh getaran yang terjadi.

2.5.1 Elemen-elemen dari alat untuk vibratory hammer


o Gear case, terdapat eccentric rotating weight, yang menyebabakan gear
case akan berkerak ke atas dan kebawah.
o Vibration suppressor, terletak di atas gear case yang berfungsi untuk
menahan getaran sehingga holding unit tidak akan merasakan getaran.
o Clamp, berfungsi untuk mengunci tiang agar tetap lurus ketika
dimasukkan.
Dilengkapi dengan monitor elektronik untuk melihat frekuensi,
amplitudo, maximum pull, eccentric moment
2.5.2 Kelebihan dan kekurangan dari vibratory hammer

Kelebihan :
1. Tidak berisik dibanding alat mancang yang lain
2. Bisa memancang dan mengeluarkan tiang pancang lebih cepat
3. Bisa digunakan dalam air
4. Ramah lingkungan
5. Beberapa alat dapat mengatur getaran yang dilakukan(bisa digunakan di
sekitar tempat yang historical dan pemukiman)
6. Baik untuk tanah lembab

5
Kekurangan :
1. Pekerjaan di tanah yang berpasir akan lebih sulit karena material tidak
terpengaruhi adanya getaran.

KESIMPULAN

Setiap metode pemancangan menggunakan alat yang berbeda-beda, dalam satu


kasus mungkin dapat menggunakan lebih dari satu metode tetapi pemilihan yang efisien
baik dari harga dan waktu serta kondisi lapangan akan memudahkan pekerjaan
pemancangan. Tiap-tiap alat mempunyai elemen-elemen yang digunakan sesuai dengan
fungsi alat itu sendri. Pemilihan metode juga harus berdasarkan kondisi lapangan, jenis
material, ukuran berat, tiang pancang yang akan dipancangkan, serta keenomisan dalam
pelaksanaan. Pemilihan alat juga sangatlah penting karena harus menyesuaikan dengan
daya dukung tiang sehingga kita dapat memilih hammer yang cocok untuk proses
pemancangan, kedalaman juga merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam
pemancangan.
Drop hammer, diesel hammer, steam hammer, hydraulic jacking dan vibratory
hammer setiap memiliki kelebihan dari segi operasional, ukuran alat yang dipakai, biaya
yang dikeluarkan untuk pemancangan dan waktu dalam proses pemancangan baik itu
membutuhkan waktu yang lebih lama atau cepat. Lebih baik pelajari terlebih dahulu, metode
apa yang paling efisien dan efektif untuk pemancangan. Pondasi merupakan hal yang
sangat penting bagi struktur bangunan apapun mau bangunan tingkat tinggi atau tidak.

6
DAFTAR PUSTAKA
Civil Notes : Pemancangan Tiang Pancang Sistem Hidrolik (Hydraulick
Jack In). (n.d.). Retrieved from
https://civil2910.wordpress.com/2014/11/19/pemancangan-tiang-pancang-sistem-
hidrolik-hydraulick-jack-in/
Drop Hammer vs Hydraulic Jack. (2019). Retriever from
https://daconjayabeton.com/drop-hammer-vs-hydraulick-jack/
Jenis-Jenis Alat Pancang. (2016). Retrieved from
http://infoseputartekniksipil.blogspot.com/2016/03/jenis-jenis-alat-pancang.html
Mohan, Dinesh. 1988. Pile Foundations. Rotterdam : A.A. Balkema.
Pramana, Sangga. (2019). Mengenal Ilmu Teknik Sipil : Alat Pemancang Tiang.
Retrieved from https://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/19/alat-pemancang-tiang/
Piling & Vibro Equipment : Principle of Vibratory Hammer. (n.d.). Retriever from
https://www.pve-holland.com/content/217/309/Technology/Vibratory-Hammers/Principle-of-
a-vibratory-hammer.html
Rajapakse, Ruwan. 2008. Pile Design and Construction Rules of Thumb. Burlington :
Butterworth-Heinemann.
W. A., Dawson. 1981. Pile Driving. London : Thomas Telford. Ltd.

Anda mungkin juga menyukai