Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ALAT BERAT DAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

Alat Pemancangan Tiang

Kelompok 4

Muhammad Digo (19323037)

Muhammad Faridh Pasyazade (19323084)

Muhammad Syahreza Abimanyu (19323087)

Muhammad Aldrin Izra Rajabtama (19323088)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia
Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Alat Berat
dengan judul “Alat Pemancang Tiang”.

Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Alat
Berat. Terima kasih banyak penulis ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah
Alat Berat Bapak Dr. Ari Syaiful, S.T, M.T yang telah membimbing selama
perkuliahan. Serta orang tua dan teman yang ikut membantu kebutuhan dalam
menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam makalah


ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca untuk kebaikan
makalah ini kedepannya.

Padang, 16 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .....................................................................................1


B. Tujuan Penulisan..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Alat Pancang ......................................................................3
B. Klasifikasi Alat Pancang.......................................................................3
C. Kelebihan dan Kekurangan...................................................................10
BAB III LANDASAN TEORI
A. Kriteria Pemilihan Alat Pemancang.....................................................13
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................15


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diesel Hammer.......................................................................................4


Gambar 2. Drop Hammer.........................................................................................5
Gambar 3. Hydraulic Jacking in-Pile.......................................................................7
Gambar 4. Vibratory Hammer.................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia konstruksi di Indonesia yang cukup pesat, dimana


hampir semua konstruksi bangunan bertingkat menggunakan pondasi tiang
guna mendukung beban bangunan diatasnya. Salah satu pondasi tiang yang
banyak digunakan adalah tiang pancang. Pada dasarnya pondasii tiang
pancang merupakan tiang yang dimasukkan kedalam tanah sehingga
mencapai kedalaman tertentu. Tiang-tiang tersebut ditancapkan kedalam tanah
dengan sebuah mesin pemancang. Cara kerja pondasi tiang pancang adalah
dengan memindahkan beban struktur bangunan kepada lapisan tanah,
sehingga struktur bangunan menjadi lebih kokoh. Selain itu, jenis pondasi ini
dapat menahan gaya apung air tanah, gaya lateral dan gaya gempa. Kekuatan
tiang-tiang pondasi ini juga dapat menahan tanah galian dan mencegah
longsor.

Ada beberapa faktor penyebab tiang pancang banyak digunakan, misalnya


fleksibilitas pembangunan, pondasi yang kuat, daya tahan lama, serta
mengurangi pekerjaan galian. Pondasi tiang dilakukan dengam pemancangan
menggunakan alat guna memudahkan pekerjaan pondasi tiang pancang
tersebut. Alat yang digunakan untuk pemancangan adalah drop hammer,
diesel hammer, vibratory hammer, dan hydraulic jacking in-pile. Pemilihan
alat pancang yang cocok untuk pryoek dengan mempertimbangkan faktor-
faktor: ukuran tiang pancang, jumlah tiang pancang, karakterisitik tanah,
lokasi proyek, dan topografi. Sedangkan memberikan pertimbangan pemilihan
alat adalah faktor komersial (keberadaan dan ukuran alat), dampak kebisingan
terhadap lingkungan sekitar, pengaruh getaran, hambatan alat, batasan jarak
ruang gerak.
Pemilihan alat pancang melibatkan banyak faktor pertimbangan sehingga
akan sangat sulit memilih alat yang efisien. Pada dasarnya terdapat 7 jenis alat
pancang yang digunakan untuk memancang tiang pancang. Namun bebeapa
jenis alat yang digunakan untuk tiang pancang mulai jarang digunakan seperti
steam single acting-hammer, steam double acting hameer dan steam
differential ating-hammer, alat tersebut mulai jarang digunakan karena alasan
lingkungan dan kepraktisannya.

B. Tujuan
1. Mengetahui jenis jenis alat pemancang tiang
2. Memahami prosedur kerja alat pemancang tiang
3. Memahami kelebihan dan kekurangan alat pemancang tiang
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat Pemancang

Alat pancang merupakan alat bantu yang digunakan untuk membantu


memasukkan pondasi tiang pancang kedalam tanah. Ada beberapa jenis alat
pancang yang sering digunakan untuk memudahkan pekerjaan tiang pancang
namun ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan alat
tiang pancang. Alat yang digunakan untuk pemancangan adalah drop
hammer, diesel hammer, vibratory hammer, dan hydraulic jacking in-pile.

B. Klasifikasi Alat Pemancang


Ada beberapa jenis alat pemancang :
1. Diesel Hammer
Diesel hammer sendiri adalah sebuah alat yang digunakan untuk
memancang ataumemukul tiang pancang ke dalam tanah. Biasanya alat
tersebut akan digunakan untuk membangun pondasi pada bangunan
bertingkat, dermaga, jembatan tower dan yang lainnya. Alat tersebut
bekerja menggunakan mesin uap, untuk menggerakkan pemukul /
hammer, pada bagian single atau double acting steam hammer yang
digunakan.
Gambar 1. Diesel Hammer
Hammer yang digunakan untuk memukul tiang pancang yang digunakan,
cukup beragam, ada yang modelnya tetap, gantung, dan ada juga yang
berputar pada bidang vertikal. Diesel hammer merupakan pengembangan
dari steam hammer,  sebagai penggerak hammer adalah campuran gas dan
udara.  Special diesel hammer adalah:
a. Berat hammer 1,5 sampai dengan 2,5 ton
b. Tinggi jatuh 0.9 sampai dengan 1 meter
c. Frekuensi pukulan 40 sampai dengan 50 kali per menit
d. Kalendering setiap 10 kali pukulan.
Terdapat beberapa bagian-bagian alat pemancang tiang diantaranya:

a. Pemukul (Hammer) Bagian ini biasanya terbuat dari baja masif/pejal


yang berfungsi sebagai palu untuk pemukul tiang pancang agar masuk
ke dalam tanah.
b. LeaderBagian ini merupakan jalan (truck) untuk bergeraknya pemukul
(hammer) ke atas dan ke bawah. Macam-macam Leader - Fixed
Leader (leader Tetap)- Hanging Leader (Leader Gantung)- Swinging
Leader (Leader yang dapat berputar dalam bidang vertikal).
c. Mesin uap untuk menggerakkan pemukul (hammer) pada single atau
double acting steam hammer

2. Drop Hammer
Drop Hammer merupakan alat pemukul yang berupa pemukul yang hanya
dijatuhkan disebut dengan drop hammer atau pemukul jatuh. Drop
hammer merupakan pemukul jatuh yang terdiri dari balok pemberat yang
dijatuhkan dari atas. Cara kerja drop hammer adalah penumbuk (hammer)
ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh
tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa
kepala tiang pancang .

Gambar 2. Drop Hammer


Untuk menghindari kerusakan pada tiang pancang maka pada kepala tiang
dipasang topi/ cap (shock absorber), cap ini biasanya terbuat dari kayu.
Drop Hammer dibuat dalam standar ukuran yang bervariasi antara 500 lb
– 3000 lb, dan tinggi jatuh yang digunakan antara 5 ft – 20 ft. Jika energi
yang diperlukan besar, perlu hammer dengan berat yang lebih besar dan
dengan tinggi jatuh yang besar pula. Terdapat beberapa bagian-bagian
penting pada drop hammer diantaranya:

1. Lead adalah rangka baja dengan dua bagian paralel sebagai pengatur
tiang agar pada saat dipancang arahnya benar, jadi leader berfungsi
agar jatuhnya pemukul tetap terpusat pada sistem
2. Ram adalah bagian pemukul yang bergerak ke atas dan ke bawah yang
terdiri dari piston dan kepala penggerak.
3. Anvil adalah bagian yang terletak pada dasar pemukul yang menerima
benturan dari ram dan mentransfernya ke kepala tiang.
4. Bantalan dibuat dari kayu keras atau bahan lain yang di tempatkan di
antara penutup tiang (pile cap) dan puncak tiang untuk melindungi
kepala tiang dari kerusakan. Bantalan juga menjaga agar energi per
pukulan seragam. Bantalan harus dibuat dari material yang
kuat ,biasanya dispesifikasikan oleh pabrik pemukul. Semua kayu, tali
pengikat, dan bantalan pemukul dari asbes tidak diijinkan untuk di
gunakan. Bahan-bahan kurang awet, yang mudah rusak saat
pelaksanaan pemancangan akan menyebabkan ketidaktentuan energi
pukulan tiang. Pada prinsipnya, semakin tebal bantalan energi yang
diterima tiang semakin berkurang.
5. Topi (helmet) atau drive cap (penutup pancang) adalah bahan yang
terbuat dari baja cor yang diletakkan di atas tiang untuk mencegah
tiang dari kerusakan saat pemancangan dan untuk menjaga agar as
tiang sama dengan as pemukul.

3. Hydraulic Jacking in-Pile


Hydraulic hammer merupakan suatu sistem pemancangan pondasi tiang
yang pelaksanaannya ditekan masuk ke dalam tanah dengan menggunakan
dongkrak hidraulis yang diberi beban counterweight sehingga tidak
menimbulkan getaran dan gaya tekan dongkrak langsung dapat dibaca
melalui manometer sehingga gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman
tertentu dapat diketahui.

Gambar 3. Hydraulic Jack in-Pile

Sebelum melakukan HydraulicHammer, maka diadakan


tes sondir dan boring. Dari hasil tes sondir tersebut, rata-rata kedalaman
tanah kerasnya akan diketahui yang kemudian dibandingkan dengan
perencanaan panjang dan kedalaman tiang. Pengerjaan dengan
menggunakan HydraulicHammer ini memiliki keuntungan-keuntungan
antara lain, bebas dari kebisingan/getaran dan polusi serta pondasi tipe ini
cocok digunakan pada daerah perkotaan atau daerah padat penduduk.
Mampu memancang pondasi dengan berbagai ukuran mulai dari 200×200
mm sampai 500×500 mm atau juga dapat untuk spun pile dengan diameter
300 sampai dengan 600 mm. Alat ini memiliki 4 buah kaki, yang mana
terdiri dari 2 kaki pada bagian luar (rel besi berisi air) dan 2 kaki pada
bagian dalam yang semuanya digerakkan secara hidrolis. Kaki-kaki ini
disebut sebagai support sleeper yang digunakan untuk bergerak menuju
ke titik-titik yang sudah ditentukan sebelumnya dan diberi
tanda. Hydraulic Static Pile Driver memiliki kemampuan mobilisasi dan
mampu untuk memancang tiang pancang berdiameter besar

4. Vibratory Hammer
Alat ini adalah Alat pemancang vibrator pile driver bekerja dengan sistem
getaran, dan cocok digunakan pada tanah lembab. Apabila material di
lokasi pemancangan berupa pasir kering, pekerjaan menjadi lebih sulit.
Sebab material seperti itu tak terpengaruh oleh getaran yang dihasilkan
alat ini. Vibrator pile driver memiliki beberapa batang horisontal dengan
beban eksentris. Ketika pasangan batang berputar dengan arah
berlawanan, maka berat yang disebabkan beban ekstentris itu akan
menghasilkan getaran pada alat. Getaran yang dihasilkan menyebabkan
material di sekitar pondasi yang terikat pada alat ikut bergetar. Saat
dioperasikan, biasanya lead atau pengatur letak tiang tidak digunakan.
Biasanya, lead dipasang ke crane dengan ukuran lebih kecil.

Gambar 4. Vibratory Hammer


Tenaga yang diperlukan untuk menggerakkan vibrator pile driver bisa dari
listrik atau tenaga hidrolik. Efektivitas penggunaannya tergantung
amplitudo, momen eksentrisitas, frekuensi, berat bagian yang bergetar
(tiang, kepala vibrator, dan selubung vibrator), dan berat bagian lain yang
tak ikut bergetar (motor penggerak dan mekanisme suspensi).

C. Kelebihan dan Kekurangan Alat Pemancang Tiang


Pada setiap alat yang digunakan pada pekerjaan tiang pancang tentu
memiliki kelebihan dan kekurangnan, diantaranya:
1. Diesel Hammer
Kelebihan dan kekurangan diesel hammer:

Kelebihan Kekurangan
 Ekonomis dalm pemakaian  Kesulitan dalam menentukan
 Mudah dipakai di daerah terpencil energi / blow
 Berfungsi sangat baik di daerah  Sukar dalam pengerjaan pada
dingin tanah lunak.
 Mudah perawatannya
 

2. Drop Hammer

Kelebihan Kekurangan
 Investasi rendah  Pekerjaan pemancangan
 Mudah dalam berjalan lambat, sehingga
pengoperasiannya alat ini hanya dipakai
 Mudah dalam mengatur pada volume pekerjaan
energi per blow dengan pemancangan yang kecil
mengatur tinggi  Kemungkinan rusaknya
tiang akibat tinggi jatuh
yang besar
 Kemungkinan rusaknya
bangunan disekitar lokasi
akibat getaran pada
permukaan tanah
 Tidak dapat digunakan
untuk pekerjaan dibawah
air

3. Hydraulic Jacking in-Pile

Kelebihan Kekurangan
 Bebas getaran  Apabila terdapat batu atau
 Bebas pengotoran lokasi lapisan tanah keras yang
kerja dan udara serta bebas tipis pada ujung tiang
dari kebisingan yang ditekan, maka hal
 Daya dukung aktual pertiang tersebut akan
diketahui Dengan hydraulic mengakibatkan kesalahan
jack in, daya dukung setiap pada saat pemancangan.
tiang dapat diketahui dan  Sulitnya mobilisasi alat
dimonitor langsung dari pada daerah lunak
manometer yang dipasang ataupun pada daerah
pada peralatan hydraulic berlumpur (biasanya pada
jacking system sepanjang areal tanah timbunan).
proses pemancangan  Karena hydraulic jacking
berlangsung. ini mempunyai berat
 Harga yang sekitar 360 ton dan saat
ekonomis Teknologi permukaan tanah yang
hydraulic jacking ini tidak tidak sama daya
memerlukan pemasangan dukungnya, maka hal
tulangan ekstra penahan tersebut akan dapat
impack pada kepala tiang mengakibatkan posisi alat
seperti pada tiang pancang pancang menjadi miring
umumnya. bahkan tumbang. Kondisi
ini akan sangat berbahaya
terhadap keselamatan
pekerja.
 Pergerakan alat hydraulic
jacking ini sedikit lambat,
proses pemindahannya
relatif lama untuk
pemancangan titik yang
berjauhan

4. Vibratory Hammer

Kelebihan Kekurangan
 Minim getaran  Sulit memancang pada
 Minim kebisingan tanah pasir kering atau
 Kecepatan penetrasi yang tanah kohesif yang tidak
bagus merespon getaran
BAB III
LANDASAN TEORI

A. Kriteria Pemilihan Alat Pemancang

1. Dampak lingkungan (DL); meliputi kebisingan, polusi, dan getaran


yang ditimbulkan saat pengoperasian alat.
2. Biaya Pelaksanaan (BP); meliputi biaya pemancangan dan biaya
mobilisasi peralatan.
3. Jumlah tiang (JT); 476 tiang pancang dengan panjang 6 m sehingga
total panjang tiang menjadi 2856 m.
4. Ukuran tiang (UT); pemancangan menggunakan tiang pancang
beton bujursangkar 25 x 25 cm dengan panjang 6 m.
5. Karakter tanah (KT); pemancangan pada tanah lanau dengan daya
dukung tanah pada kedalaman 12 m sebesar 200 kg/cm2 sedang
kedalaman < 12 m sebesar 5 – 85 kg/cm2.
6. Lokasi proyek (LP); lokasi proyek di daerah pedesaan, area proyek
luas, dan aks jalan mudah.
7. Topografi lokasi (TL); topografi lokasi datar dan padat.
8. Keberadaan alat (KA); meliputi pengoperasian alat dan hambatan alat.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ada beberapa faktor penyebab tiang pancang banyak


digunakan, misalnya fleksibilitas pembangunan, pondasi yang kuat,
daya tahan lama, serta mengurangi pekerjaan galian. Pondasi tiang
dilakukan dengam pemancangan menggunakan alat guna
memudahkan pekerjaan pondasi tiang pancang tersebut. Alat yang
digunakan untuk pemancangan adalah drop hammer, diesel hammer,
vibratory hammer, dan hydraulic jacking in-pile.

Pemilihan alat pancang melibatkan banyak faktor pertimbangan


sehingga akan sangat sulit memilih alat yang efisien. Pada dasarnya
terdapat 7 jenis alat pancang yang digunakan untuk memancang tiang
pancang. Namun bebeapa jenis alat yang digunakan untuk tiang
pancang mulai jarang digunakan seperti steam single acting-hammer,
steam double acting hameer dan steam differential ating-hammer, alat
tersebut mulai jarang digunakan karena alasan lingkungan dan
kepraktisannya.
DAFTAR PUSTAKA
SMK, Materi. 2021. Diesel Hammer Aadalah - Bagian-bagian, Kelebihan,
Kekurangan, dan Kriteria Pemilihan Alat Pancang (online).
https://www.materismk.my.id/2021/08/Diesel-Hammer.html. Diakses pada 14
April 2022
Beton, Dacon Jaya. 2020. DROP HAMMER VS HYDRAULICK JACK (online).
https://daconjayabeton.com/drop-hammer-vs-hydraulick-jack/. Diakses pada
15 April 2022
Erizal. 2015. Alat Tiang Pancang (online).
http://web.ipb.ac.id/~erizal/alatberatkonstruksi/ALAT%20PANCANG.pdf.
Diakses pada 17 April 2022

Anda mungkin juga menyukai