Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alat berat adalah alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan
pembangunan suatu struktur. Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi
lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak
tercapainya jadwal atau target yang telah di tentukan, atau kerugian perbaikan yang tidak
semestinya. Oleh karena itu sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya,
haruslah dipahami fungsi dan aplikasinya. Terdapat beraneka macam alat yang sering di gunakan
dalam pekerjaan konstruksi, tetapi yang akan dibahas dalam makalah ini hanya alat yang umum
digunakan untuk pekerjaan konstruksi saja. Adapun alat yang akan di bahas tersebut adalah
Bulldozer.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari bulldozer?
2. Apa saja kegunaan dari bulldozer?
3. Apa saja bagian-bagian dari bulldozer dan jenis-jenisnya?
4. Bagaimana cara kerja bulldozer?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari bulldozer
2. Dapat mengetahui bagian dan jenis-jenis bulldozer
3. Dapat mengetahui kegunaan dan cara kerja dari bulldozer

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bulldozer


PTM & ALAT BERAT 1
Bulldozer adalah salah satu jenis alat berat yang dan berfungsi untuk pemerataan
material seperti tanah, pasir, kerikil yang memiliki kemampuan dorong atau tenaga yang tinggi.
Bisa digunakan untuk menggali, mendorong, menggusur meratakan, menarik beban,
menimbun.Mampu beroperasi di daerah yang lunak sampai daerah yang keras sekalipun. Dengan
swamp dozer (dozer rawa) untuk daerah yang sangat lunak, dan daerah yang sangat keras perlu
dibantu dengan ripper (alat garuk) atau dengan blasting (peledakan dengan tujuan pemecahan pada
ukuran tertentu). Mampu beroperasi pada daerah yang miring dengan sudut kemiringan tertentu,
berbukit, apalagi didaerah yang rata. Jarak dorong efisien berkisar antara 25-40 meter dan tidak
lebih dari 100 meter. Jarak mundur tidak boleh terlalu jauh, bila perlu gerakan mendorong
dilakukan secara estafet. Mendorong pada daerah turunan lebih efektif dan produktif daripada di
daerah tanjakan. Attachment yang biasanya menyertainya antara lain: bermacam-macam blade,
towing, winch, ripper, tree pusher, harrow, disc plough, towed scraper, sheep foot roller, peralatan
pipe layer, dan lain-lain.

Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak utamanya,
artinya traktor yang dilengkapi alat atau pelengkap tambahan dalam hal ini perlengkapan
tambahannya adalah blade. Sebenarnya, bulldozer adalah nama jenis dari dozer yang mendorong
lurus ke depan.

2.2 Kegunaan Bulldozer

Adapun kegunaan dari bulldozer adalah sebagai berikut :

2.2.1 Pembabatan atau Penebasan (Cleraring).

Bulldozer mampu membersihkan lokasi dari semak-semak, pohon besar/kecil, sisa pohon yang
sudah ditebang, menghilangkan/membuang bagian tanah atau batuan yang menghalangi pekerjaan-
pekerjaan selanjutnya. Seluruh pekerjaan ini dapat dikerjakan sebelum pemindahan tanah itu
sendiri dilakukan atau dikerjakan bersama-sama. Pembabatan dapat dilakukan dengan cara - cara
menarik atau mendorong.

2.2.2 Merintis (Pioneering).

PTM & ALAT BERAT 2


Pekerjaan perintisan merupakan kelanjutan dari pekerjaan pembabatan/penebasan. Pekerjaan
merintis meliputi pekerjaan perataan tanah, pembuatan jalan darurat untuk transportasi alat 7
mekanis, dan jika perlu ada pembuatan saluran air untuk drainase tempat kerja.

2.2.3 Gali/Angkut Jarak Pendek.

Bulldozer juga dapat digunakan untuk menggali dan mengangkut material, namun untuk jarak
pendek. Karena secara umum bulldozer tidak efektif untuk perjalanan jarak jauh
misalnya,pembuatan tanggul, dam, dan juga untuk membuat aliaran-aliran air ditepi-tepi jalan.
Adapun jarak kerja bulldozer sebagai berikut :  Jarak dorong Bulldozer roda besi < 200 ft, dan
untuk roda karet < 400 ft, pemakaian lebih dari itu sangat tidak efisien.

2.2.4 Menyebarkan Material.

Menyebarkan tanah ke tempat-tempat tertentu denganketebalan yang dikehendaki misalnya


material yang ditumpuk disuatu tempat oleh truck atau alat angkut lainnya.

2.2.5 Penimbunan Kembali

Pekerjaan penimbunan kembali terhadap bekas lubang-lubang galian seperti menutup kembali
gorong-gorong di bawah tanah, penimbunan lubang fondasi atau tiang penyangga bangunan besar
(jembatan, menara beton), dan menutup kembali pipa minyak, pipa gas alam, atau pipa air minum
setelah terpasang.

2.2.6 Menarik

Karena memiliki tenaga yang besar selain mendorong bulldozer juga dapat digunakan untuk
menarik beban yang berat atau peralatan mekanis yang sedang rusak, untuk dipindahkan kesuatu
tempat.

PTM & ALAT BERAT 3


2.3 Bagian-Bagian Bulldozer

2
3

4
5

6 8
1

Bagian – bagian utama Bulldozer

1. Blade : Untuk Mendorong Material

2. Lift Silinder : Menggerakkan Blade

3. Carier Roller : Penahan Main Frame

4. Sproket : Menggerakkan Track

5. Main Frame : Alur Carier Roller

6. Staright Frame : Batang Penyanggah Blade

7. Track : Sebagai Roda untuk Excavator

8. Cutting Edge : Meratakan Permukaan Tanah

9. End Bit :Menyerok Material

PTM & ALAT BERAT 4


2.4 Jenis-jenis Bulldozer

Pada dasarnya semua bulldozer memiliki fungsi yang sama, namun ada konstruksi yang
berbeda yakni pada alat geraknya. Berdasarkan alat gerak nyabulldozer terbagi menjadi dua yaitu
crawler dozer dan wheel dozer. Adapun perbedan antara crawler dozer dan wheel dozer adalah
sebagai berikut:

Crawler Tractor Dozer Wheel Tractor Dozer

Punya daya dorong besar, terutama Daya dorongnya lebih kecil tapi
pada tanah lunak karena bidang geser kecepatannyalebih besar
besar
Dapat digunakan pada tanah lumpur Tak dapat digunakan pada tanah
maupun berbatu tajam lumpur, jika digunakan pada tanah
berbatu usia ban menjadilebih
pendek
Untuk membawa ke lokasi harus Dapat dibawa ke lokasi tanpa
diangkut, karena jika berjalan di diangkut
aspal dapat merusak aspal
Memiliki jarak angkut yang pendek Jarak angkutnya bisa jauh

Operator cepat lelah Nyaman dikendarai

Jalan proyek tak perlu dipelihara Jalan proyek harus dipelihara

PTM & ALAT BERAT 5


Berikut adalah gambar dari Crawler Tractor Dozer dan Wheel Tractor Dozer

1. Crawler Tractor Dozer (RodaRantai)

2. Wheel Tractor Dozer (RodaKaret)

2.5 Jenis – Jenis Blade pada Bulldozer

Blade pada bulldozer memiliki peranan yang sangat penting yang berfungsi sebagai alat untuk
mendorong material. Blade terletak dibagian paling depan bulldozer. Blade terdiri dari berbagai

PTM & ALAT BERAT 6


bentuk yang memiliki fungsi dan kelebihan masing – masing. Adapun jenis – jenis blade pada
bulldozer adalah sebagai berikut :

a. Universal Blade (U – Blade)


Blade ini dilengkapi dengan sayap yang bertujuan meningkatkan produktivitas. Sayap
ini akan membuat bulldozer mendorong/membawa muatan lebih banyak, karena
memungkinkan kehilangan muatan lebih kecil.Kebanyakan blade tipe ini dipakai untuk
pekerjaan reklamasi tanah, pekerjaan penyediaan bahan (stock pilling).

b. Straight Blade (S – Blade)

Blade jenis ini sangat cocok untuk berbagai kondisi medan, blade ini merupakan
modifikasi dari U-blade. Banyak digunakan untuk mendorong material cohesive(batu atau
kerikil), penggalian struktur dan penimbunan. Dengan memiringkanblade dapat berfungsi
untuk menggali tanah keras. Manuver blade jenis inilebih mudah dan dapat menangani
material dengan mudah.

PTM & ALAT BERAT 7


c. Angling Blade (A – Blade)
Blade dengan posisi lurus dan menyudut, juga dibuat untuk:
 Pembuangan kesamping (side casting)
 Pembukaan jalan (pioneering roads)
 Penggalian saluran (cutting ditches)
 Sangat effektif untuk pekerjaan side hill cut atau back filling

d. Cushion Blade (C – Blade)


Blade tipe ini dilengkapi dengan rubber cushion (bantalan karet) untuk meredam tumbukan.
Selain untuk push dozing, blade juga dipakai untuk pemeliharaan jalan dan pekerjaan
dozing yang lain. Lebar C-blade memungkinkan peningkatan manuver. Selain perlengkapan
standar Bulldozer ini juga memiliki beberapa option/Peralatan tambahan seperti: Pisau
garuk, Garu batuan, Pembajak akar,Pemotong pohon jenis V, Kanopi pelindung operator,
Roda pencacah,Kap pelindung untuk pekerjaan berat.

PTM & ALAT BERAT 8


e. Bowl dozer
Blade ini dibuat untuk membawa /mendorong material dengan kehilangan sesedikit
mungkin, karena adanya dinding besi pada sisi blade yang cukup lebar. Bentuknya seperti
mangkuk, menyebabkan ia disebut bowl-dozer.

f. Light material U
Blade (U – Blade, material ringan) Alat ini didesain untuk pekerjaan material non-kohesif
yang lebih ringan.Contohnya seperti tumpukan tanah lepas/gembur.

PTM & ALAT BERAT 9


2.6 Cara Kerja Bulldozer

Cara kerja penggusuran yang dilakukan bulldozer ada tiga metode yang tergantung medan yang
akan dilakukan yaitu :

 Down hill dozing

Pada metode ini bulldozer bekerja dengan cara selalu mendorong kearah bawah sehingga bisa
mengambil keuntungan dari bantuan gaya gravitasi untuk menambah tenaga dan kecepatan. Hal ini
dilakukan pada medan kerja yang miring.

 High wall or float dozing

Bulldozer bekerja dengan cara beberapa kali menggali, lalu mengumpulkan galian menjadi satu dan
mendorong dengan hati-hati pada lereng yang curam. Sebelum seluruh tanah habis meluncur ke
lereng bulldozer harus direm agar tidak terjungkal masuk kedalam jurang.

 Trench or slot dozing

Pada metode ini bulldozer bekerja dengan cara menggali melalui satu jalan yang sama akan
menyebabkan terbentuknya semacam dinding kiri kanan blade yang disebut spilages. Sehingga
pada dorongan tanah yang berikutnya tidak ada tanah yang keluar melalui 14 samping kiri dan
kanan blade. Hal ini jauh membuat pekerjan pada tanah yang datar efisien.

2.7 Produksi cara kerja Bulldozer

Untuk menghitung produksi kerja Bulldozer, beberapa pabrik memberikan


tabel-tabel “estimated dozing production”, tetapi secara perhitungan dapat pula
ditentukan karena mengingat factor-faktor yang ada. Adapun langkah-langkah
PTM & ALAT BERAT 10
perhitungan produksi kerja Bulldozer adalah sebagai berikut :
a. Menghitung kapasitas blade actual
Kapasitas blade aktual merupakan blade Bulldozer yang melakukan pekerjaan
penggusuran. Besarnya kapasitas blade aktual sama dengan besarnya volume
gusur yaitu volume material yang dapat digusur Bulldozer dalam satu siklus
kerja.

Untuk menghitung volume gusur ini beberapa anggapan yang mendekati kondisi
lapangan adalah bahwa bentuk material yang berada didepan blade pada saat
dilakukan penggusuran adalah prisma bersisi tiga dimana kemiringan material
pada saat penggusuran didasarkan pada kemiringan material yang ditumpuk
dalam blade dan bentuk material setiap kali penggusuran dianggap sama. Prinsip
ini dapat dilihat pada gambar 6.2 berikut.

Gambar 6.2. Gambaran Bentuk Blade Bulldozer

Volume Prisma Segitiga = ½ AB x AC x AD..............(6.5)


Dimana AB = 2 AC dengan anggapan bahwa tanah menggulung di depan blade
dengan jumlah maksimal, jika tanah sudah sampai setinggi blade akan jatuh
kedepan sebanding dengan 2 : 1, sehingga :

Volume Prisma Segitiga menjadi = ½ . 2 AC x AC x AD


= AC2 x AD
= H2 x L……………(6.6)

Namun jika anggapan tanah yang jatuh kedepan sebanding dengan 1,6 : 1, maka AB

PTM & ALAT BERAT 11


= 1,6 AC dan volume prima segitiga menjadi :

= ½ . 1,6 AC x AC x AD
= 0,8 AC2 x AD
= 0,8 H2 x L.....................(6.7)
Dimana :
H = Tinggi blade (m)
L = Lebar blade (m)

Pada tabel 6.4 berikut dapat dilihat ukuran blade yang umum digunakan.

Tabel 6.4. Ukuran Blade Bulldozer


Model Alat Ukuran Blade
Tinggi (m) Lebar (m)
D4E/ 4A 0,710 3,12
D5B/ 5A 0,855 3,63
D6D/ 6A 0,910 3,90
D6D/ 6S 1,128 3,20
D7G/ 7A 0,970 4,27
D7G/ 7S 1,270 3,66
D7G/ 7U 1,270 3,81
D8L/ 8SU 1,803 4,17
D8N/ 8A 1,162 4,96
D8N/ 8SU 1,690 3,94
D8N/ 8U 1,740 4,26
D9N/ 9SU 1,815 4,32
D9N/ 9U 1,810 4,66
D10N/ 10SU 2,050 4,86
D10N/ 10U 2,050 5,26
D11N/ 11SU 2,310 5,60
D11N/ 11U 2,310 6,36
(Sumber : Cartepillar Performance Handbook, dalam Nabar, 1998)

b. Menghitung waktu siklus


Waktu siklus dari Bulldozer adalah waktu gusur, waktu kembali dan waktu tetap.
Waktu gusur adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan penggusuran, dapat
dihitung dengan rumus :

Jarak gusur (m)


Waktu gusur = ----------------------------------..............................................(6.8)
PTM & ALAT BERAT 12
Kecepatan gusur (m/jam)

Sedangkan waktu kembali dapat dihitung dengan rumus :


Jarak kembali (m)
Waktu kembali = ------------------------------------........................................(6.9)
Kecepatan kembali (m/jam)

Waktu tetap merupakan waktu yang diambil konstan pada setiap pengoperasian
Bulldozer, misalnya dalam menentukan waktu percepatan dan perlambatan.

Pada tabel berikut 6.5 berikut dapat dilihat tingkatan gigi dan kecepatan
Bulldozer.

Tabel 6.5. Tingkatan Gigi dan Kecepatan Bulldozer

Model Kecepatan (km/jam)


Alat Gigi Maju Gigi Mundur
1 2 3 1 2 3
D4E 3,40 6,00 9,50 4,00 7,10 11,40

D5B 3,50 6,10 10,10 4,20 7,40 12,20

D6D 4,00 6,90 10,80 4,80 8,40 12,90

D6E 4,00 6,90 10,80 4,80 8,40 12,90

D7G 3,70 6,60 10,00 4,50 7,90 12,20

D8L 3,90 6,80 11,90 4,80 8,40 14,80

D8N 3,50 6,20 10,80 4,70 8,10 13,90

D9N 3,90 6,90 12,10 4,80 8,50 14,90

D10N 4,00 7,10 12,50 5,00 8,90 15,60

D11N 3,90 6,80 11,60 4,70 8,20 14,10


(Sumber : Cartepillar Performance Handbook, dalam Nabar, 1998)

c. Menghitung produksi kerja kasar (PKK)


Dihitung dengan menggunakan rumus :
PTM & ALAT BERAT 13
PKK = Volume gusur x jumlah siklus per jam....................(6.10)
Dimana :
PKK = volume kerja kasar (m3/jam)
60 menit/jam
Jumlah siklus per jam = ---------------------------
Waktu siklus (menit)
d. Menghitung produksi kerja aktual (PKA)
Dihitung dengan menggunakan rumus :
PKA = PKK x faktor-faktor effisiensi...................(6.11)
Pada tabel 6.6 dapat dilihat faktor koreksi kerja Bulldozer.

Tabel 6.6. Faktor Koreksi Kerja Bulldozer

Uraian Kondisi Kerja Faktor Koreksi


Track Wheel
OPERATOR
Bagus sekali 1,00 1,00
Sedang 0,75 0,60
Kurang
0,60 0,50
MATERIAL
Timbunan gembur 1,20 1,20
0,80 0,70
Sukar digali, beku dengan silinder pengungkit
Tanpa silinder pengungkit 0,70 -
Blade dikendalikan dengan kabel 0,60 -
0,8
Sukar digusur, non kohesif, sangat lengket 0,80 0
Batu yang digaru atau diledakkan
0,60 – 0,80 -
PENGGUSURAN
Dalam celah
Berdampingan 1,20 1,20
1,15 – 1,25 1,15 – 1,25
CUACA (KEJELASAN PANDANGAN)
Debu, hujan, kabut, salju dan gelap
0,8 0,70

PTM & ALAT BERAT 14


EFFISIENSI KERJA
50 menit/ jam 0,83 0,83
0,67 0,67
40 menit/ jam
DIRECT DRIVE TRANSMISION
Waktu tetap 0,10 menit 0,8 -
KOREKSI KEMIRINGAN (lihat gambar)
(Sumber : Cartepillar Performance Handbook, dalam Nabar, 1998)

Soal :

1) Hitunglah produksi kerja Bulldozer yang memiliki data-data sebagai berikut :


Tinggi Blade : 2,20 m
Lebar Blade : 4,12 m
Kecepatan gusur : 6,30 km/jam
Kecepatan kembali : 8,90 km/jam
Waktu tetap : 0,50 menit
Jarak gusur/ kembali : 80 m
Faktor koreksi :

Operator : 0,75
Cuaca (hujan) : 0,80
Efisiensi kerja : 55

Penyelesaian :

Volume gusur = 0,8 H2 . L = 0,8. 2,202 . 4,12 = 15,952 m3

 Waktu siklus 
Jarak gusur (m)
Waktu gusur = ----------------------------------
Kecepatan gusur (m/jam)
80 m x 60 menit/jam
= ----------------------------- = 0,761 menit
6300 m/jam
Jarak kembali (m)

PTM & ALAT BERAT 15


Waktu kembali = ------------------------------------
Kecepatan kembali (m/jam)
80 m x 60 menit/jam
= ----------------------------- = 0,539 menit
8900 m/jam
Waktu tetap = 0,50 menit
Total waktu siklus = 1,8 menit
 Produksi kerja kasar = volume gusur x jumlah siklus per jam
60 menit/jam
= 15,952 m3 x --------------------
1,8 menit

= 531,733 m3/ jam

 Produksi kerja aktual = PKK x faktor efisiensi


= 531,733 m3/jam x 0,75 x 0,80 x 55
= 17547,189 m3/jam

PTM & ALAT BERAT 16


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak utamanya, artinya
traktor yang dilengkapi alat atau pelengkap tambahan dalam hal ini perlengkapan tambahannya
adalah blade.

Pada dasarnya semua bulldozer memiliki fungsi yang sama, namun ada konstruksi yang berbeda
yakni pada alat geraknya. Berdasarkan alat gerak nyabulldozer terbagi menjadi dua yaitu crawler
dozer dan wheel dozer.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai