Anda di halaman 1dari 12

ANALISA ALAT BERAT (Bulldozer)

(Studi Kasus: Pembangunan Jalan Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi, STA.
77+515 – STA. 82+000)

Pembangunan jalan utamanya dijadikan akses perkembangan antar daerah,


pembangunan bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan. Oleh
karena itu pemerintah mempunyai hak dan kewajiban dalam pembinaan jaringan jalan
dengan cara melakukan perencanaan, pembangunan, pemeliharaan, serta pengelolaan
pembangunana khususnya di infrastruktur pembangunan jalan. Kota Medan juga
merupakan ibukotanya Provinsi Sumatera Utara dan salah satu dari lima kota besar di
Indonesia. Sebagai pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat, kota Medan berperan
penting dalam pembangunan perekonomian dan perkembangan pariwisata di Provinsi
Sumatera Utara. Dengan demikian, jalan tol Medan Kualanamu Tebing Tinggi (MKTT)
seksi 7A Sei Rampah - Sei Bamban. Pada pembangunan infrastruktur jalan dibutuhkkan
waktu yang cepat dan tepat maka alat berat adalah alat yang tepat memegang peranan
penting dalam keberhasilan suatu proyek, alat berat yang di pakai haruslah tepat pada
fungsinya sehingga proyek dapat berjalan lancar. Maka dalam menggunakan bantuan alat
berat yang bertujuan untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya
sehingga hasil yang diharapkan tercapai dengan lebih mudah dan dengan waktu yang
relatif singkat.

Pada umumnya setiap pekerjaan proyek pembangunan kontruksi selalu berkaitan


dengan alat berat yang menjadi peranan penting untuk menunjang keberhasilan suatu
proyek dan upaya tepat agar mengasilkan pekerjaan yang efektif dan efisien. Pekerjaan
tanah pada proyek jalan tol ini berupa menggali, memindahkan, menggusur, memadatkan,
dan memotong elevasi. Dengan volume timbunan tanah pada proyek ini yaitu 589.034 m3
dalam kondisi padat yang merupakan jenis tanah sand clay. Adapun alat berat yang
ditinjau pada proyek ini yang akan dihitung produktivitasnya dari masing-masing alat
yaitu Excavator Komatsu PC 200, Dump Truck Hino FM 260 JD, Bulldozer Caterpillar
D6R, dan Motor Grader Caterpillar 120G. Jenis tanah yang terdapat di quari pada
pembangunan jalan tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi merupakan jenis tanah
lempung berpasir (sand clay), pengujian menggunakan CBR (California Bearing Ratio).
Berdasarkan contoh studi kasus diatas alat berat yang akan dibahas ialah Bulldozer.
1.1 Pengertian Bulldozer
Bulldozer adalah salah satu jenis alat berat yang dan berfungsi untuk
pemerataan material seperti tanah, pasir, kerikil yang memiliki kemampuan dorong
atau tenaga yang tinggi. Bisa digunakan untuk menggali, mendorong, menggusur
meratakan, menarik beban, menimbun. Mampu beroperasi di daerah yang lunak
sampai daerah yang keras sekalipun. Dengan swamp dozer (dozer rawa) untuk
daerah yang sangat lunak, dan daerah yang sangat keras perlu dibantu dengan
ripper (alat garu).

Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai


penggerak utamanya, artinya traktor yang dilengkapi alat atau pelengkap tambahan
dalam hal ini perlengkapan tambahannya adalah blade. Sebenarnya, bulldozer
adalah nama jenis dari dozer yang mendorong lurus ke depan.

2.2 Kegunaan Bulldozer


Adapun kegunaan dari bulldozer adalah sebagai berikut :
2.2.1 Pembabatan atau Penebasan (Cleraring)
Bulldozer mampu membersihkan lokasi dari semak-semak, pohon
besar/kecil, sisa pohon yang sudah ditebang, menghilangkan/membuang
bagian tanah atau batuan yang menghalangi pekerjaan-pekerjaan
selanjutnya. Seluruh pekerjaan ini dapat dikerjakan sebelum pemindahan
tanah itu sendiri dilakukan atau dikerjakan bersama-sama. Pembabatan
dapat dilakukan dengan cara - cara menarik atau mendorong.

2.2.2 Merintis (Pioneering)


Pekerjaan perintisan merupakan kelanjutan dari pekerjaan
pembabatan/penebasan. Pekerjaan merintis meliputi pekerjaan perataan
tanah, pembuatan jalan darurat untuk transportasi alat mekanis, dan jika
perlu ada pembuatan saluran air untuk drainase tempat kerja.

2.2.3 Gali/Angkut Jarak Pendek.


Bulldozer juga dapat digunakan untuk menggali dan mengangkut
material, namun untuk jarak pendek. Karena secara umum bulldozer tidak
efektif untuk perjalanan jarak jauh misalnya,pembuatan tanggul, dam, dan
juga untuk membuat aliaran-aliran air ditepi-tepi jalan. Adapun jarak kerja
bulldozer sebagai berikut :
 Jarak dorong Bulldozer roda besi < 200 ft, dan untuk roda karet
< 400 ft, pemakaian lebih dari itu sangat tidak efisien.

2.2.4 Menyebarkan Material.


Menyebarkan tanah ke tempat-tempat tertentu dengan ketebalan
yang dikehendaki misalnya material yang ditumpuk disuatu tempat oleh
truck atau alat angkut lainnya.

2.2.5 Penimbunan Kembali


Pekerjaan penimbunan kembali terhadap bekas lubanglubang
galian seperti menutup kembali gorong-gorong di bawah tanah,
penimbunan lubang fondasi atau tiang penyangga bangunan besar
(jembatan, menara beton), dan menutup kembali pipa minyak, pipa gas
alam, atau pipa air minum setelah terpasang.

2.2.6 Menarik
Karena memiliki tenaga yang besar selain mendorong bulldozer
juga dapat digunakan untuk menarik beban yang berat atau peralatan
mekanis yang sedang rusak, untuk dipindahkan kesuatu tempat.

Pada studi kasus Pembangunan Jalan Tol Medan – Kualanamu –


Tebing Tinggi, STA. 77+515 – STA. 82+000 ini alat bulldozer digunakan
Untuk pekerjaan penghamaparan material yang telah di tumpahkan oleh dump
truck di lokasi proyek yaitu menggunakan bulldozer.
2.3 Bagian-Bagian Bulldozer

2
3

6 8
1
Gambar 2.1 Bagian – bagian utama Bulldozer

1. Blade : Untuk Mendorong Material


2. Lift Silinder : Menggerakkan Blade
3. Carier Roller : Penahan Main Frame
4. Sproket : Menggerakkan Track
5. Main Frame : Alur Carier Roller
6. Staright Frame : Batang Penyanggah Blade
7. Track : Sebagai Roda untuk Excavator
8. Cutting Edge : Meratakan Permukaan Tanah

9. End Bit :Menyerok Material

2.4 Jenis – Jenis Bulldozer


Pada dasarnya semua bulldozer memiliki fungsi yang sama, namun ada
konstruksi yang berbeda yakni pada alat geraknya. Berdasarkan alat
geraknyabulldozer terbagi menjadi dua yaitu crawler dozer dan wheel dozer.

Adapun perbedan antara crawler dozer dan wheel dozer adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.1 Perbedaan Crawler Tractor Dozer dan Wheel Tractor Dozer
Crawler Tractor Dozer Wheel Tractor Dozer
Punya daya dorong besar, terutama Daya dorongnya lebih kecil tapi
pada tanah lunak karena bidang kecepatannyalebih besar
geser besar

Dapat digunakan pada tanah lumpur Tak dapat digunakan pada tanah lumpur,
maupun berbatu tajam jika digunakan pada tanah berbatu usia
ban menjadilebih pendek

Untuk membawa ke lokasi harus Dapat dibawa ke lokasi tanpa diangkut


diangkut, karena jika berjalan di
aspal dapat merusak aspal

Memiliki jarak angkut yang pendek Jarak angkutnya bisa jauh


Operator cepat lelah Nyaman dikendarai
Jalan proyek tak perlu dipelihara Jalan proyek harus dipelihara

1. Crawler Tractor Dozer (Roda Rantai)

Gambar 2.2 Crawler Dozer


2. Wheel Tractor Dozer (RodaKaret)

Gambar 2.3 Wheel Tractor Dozer

2.5 Jenis – Jenis Blade pada Bulldozer


Blade pada bulldozer memiliki peranan yang sangat penting yang berfungsi
sebagai alat untuk mendorong material. Blade terletak dibagian paling depan
bulldozer. Blade terdiri dari berbagai bentuk yang memiliki fungsi dan kelebihan
masing – masing. Adapun jenis – jenis blade pada bulldozer adalah sebagai
berikut :
a. Universal Blade (U – Blade)
Blade ini dilengkapi dengan sayap yang bertujuan meningkatkan
produktivitas. Sayap ini akan membuat bulldozer
mendorong/membawa muatan lebih banyak, karena memungkinkan
kehilangan muatan lebih kecil. Kebanyakan blade tipe ini dipakai untuk
pekerjaan reklamasi tanah, pekerjaan penyediaan bahan (stock pilling).

Gambar 2.4: Universal Blade


b. Straight Blade (S – Blade)
Blade jenis ini sangat cocok untuk berbagai kondisi medan, blade
ini merupakan modifikasi dari U-blade. Banyak digunakan untuk
mendorong material cohesive (batu atau kerikil), penggalian struktur
dan penimbunan. Dengan memiringkanblade dapat berfungsi untuk
menggali tanah keras. Manuver blade jenis inilebih mudah dan dapat
menangani material dengan mudah.

Gambar 2.5 : Straight Blade


c. Angling Blade (A – Blade)
Blade dengan posisi lurus dan menyudut, juga dibuat untuk:
• Pembuangan kesamping (side casting)
• Pembukaan jalan (pioneering roads)
• Penggalian saluran (cutting ditches)
• Sangat effektif untuk pekerjaan side hill cut atau back filling

Gambar 2.6: Angling Blade


d. Cushion Blade (C – Blade)
Blade tipe ini dilengkapi dengan rubber cushion (bantalan karet)
untuk meredam tumbukan. Selain untuk push dozing, blade juga
dipakai untuk pemeliharaan jalan dan pekerjaan dozing yang lain. Lebar
C-blade memungkinkan peningkatan manuver.
Selain perlengkapan standar Bulldozer ini juga memiliki beberapa
option/Peralatan tambahan seperti: Pisau garuk, Garu batuan, Pembajak
akar,Pemotong pohon jenis V, Kanopi pelindung operator, Roda
pencacah,Kap pelindung untuk pekerjaan berat.

Gambar 2.7: Cushion Blade

e. Bowl dozer
Blade ini dibuat untuk membawa /mendorong material dengan
kehilangansesedikit mungkin, karena adanya dinding besi pada sisi
blade yang cukuplebar. Bentuknya seperti mangkuk, menyebabkan ia
disebut bowl-dozer.
Gambar 2.8: Bowl Dozer

f. Light material U Blade (U – Blade, material ringan)


Alat ini didesain untuk pekerjaan material non-kohesif yang lebih
ringan.Contohnya seperti tumpukan tanah lepas/gembur.

Gambar 2.9 : light material U blade


2.6 Cara Kerja Bulldozer
Cara kerja penggusuran yang dilakukan bulldozer ada tiga metode yang
tergantung medan yang akan dilakukan yaitu :
o Down hill dozing
Pada metode ini bulldozer bekerja dengan cara selalu mendorong kearah
bawah sehingga bisa mengambil keuntungan dari bantuan gaya gravitasi
untuk menambah tenaga dan kecepatan. Hal ini dilakukan pada medan kerja
yang miring.
o High wall or float dozing
Bulldozer bekerja dengan cara beberapa kali menggali, lalu mengumpulkan
galian menjadi satu dan mendorong dengan hati-hati pada lereng yang
curam. Sebelum seluruh tanah habis meluncur ke lereng bulldozer harus
direm agar tidak terjungkal masuk kedalam jurang.
o Trench or slot dozing
Pada metode ini bulldozer bekerja dengan cara menggali melalui satu jalan
yang sama akan menyebabkan terbentuknya semacam dinding kiri kanan
blade yang disebut spilages. Sehingga pada dorongan tanah yang
berikutnya tidak ada tanah yang keluar melalui samping kiri dan kanan
blade. Hal ini jauh membuat pekerjan pada tanah yang datar efisien.

2.7 Produktifitas bulldozer


Kapasitas operasi alat berat biasa dinyatakan dalam m³/jam, sedangkan
produksi alat dinyatakan dalam volume pekerjaan yang dikerjakan per siklus waktu
dan jumlah siklus dalam satu jam kerja. Dan jenis blade yang digunakan dalam
perencanaan ini ialah straight blade.

Dimana :
Q : Produksi per jam dari alat (m³/jam).
q : Produksi (m³) dalam satu siklus kemampuan alat untuk memindahkan
tanah lepas
N : Jumlah siklus dalam satu jam. dimana N = 60/cm
E : Efisiensi kerja.
Cm : Waktu siklus dalam menit
Dalam menghitung produktivitas standar dari suatu bulldozer,
volume tanah yang dipindahkan dalam suatu siklus dianggap sama
dengan lebar sudu x (tinggi sudu)². Sesungguhnya produksi persiklus
akan berbeda-beda tergantung dari tipe tanah, sehingga faktor sudu
di perlukan untuk penyesuaian karena pengaruh tersebut.
Tabel 7. Faktor sudu

Faktor
Klasifikasi Deajat Pelaksanaan Penggusuran
Sudu
Penggusuran dapat dilaksanakan dengan
sudu penuh tanah lepas : kadar air rendah,
Ringan tanah berpasir tak dipadatkan, tanah biasa, 1.1 - 0.9
bahan/material untuk timbunan persediaan
(stockpile).
Tanah lepas, tetapi tidak mungkin
Sedang menggusur dengan sudu penuh: tanah 0.9 - 0.7
bercampur kerikil, pasir, dan batu pecah.
Agak sulit Kadar air tinggi dan tanah liat, pasir 0.7 - 0.6
bercampur kerikil, tanah liat yang sangat
kering dan tanah asli.
Batu- batu hasil ledakan, batu – batu
Sulit 0.6 - 0.4
berukuran besar.
Sumber:Rochmanhadi

Untuk produksi per siklus bulldozer digunakan rumus yaitu:

2
q=L x H x a
Dimana
L = Lebar blade/ sudut (m)
H = Tinggi blade (m)
A = Faktor blade
q = Produkasi per siklus

b) Waktu Siklus Bulldozer


D D
cm= + +Z
F R

Dimana:
D =Jarak angkut (gusur) (m)
F =Kecepatan maju (m/menit), berkisar 3-5 km/jam.
R =Kecepatan mundur (m/menit), berkisar 5-8 km/jam
Z =Waktu ganti perseneling (menit).
Cm =Waktu siklus buldozer.

Analisa data ini adalah untuk mendapatkan produktivitas dari alat yang telah
dikerjakan pada proyek Tol Medan Kualanamu-Tebing-Tingi, diperoleh Produktivitas 1
(satu) buldozer didapat sebesar 211,771 m3/jam dengan dibutuhkan alat sebanyak 3 unit
dalam waktu 1.158,94 jam, dengan total harga Rp. 3.263.125.989.

2.8 Efisiensi Kerja


Produktivitas kerja dari suatu alat yang diperlukan merupakan standard
dari alat tersebut bekerja dalam kondisi ideal dikalikan suatu faktor dimana
faktortersebutmerupakan faktor efisiensi kerja (E). Efisiensi sangat tergantung
kondisi kerjadan faktor alam lainnya seperti topografi, keahlian operator, pemilihan
standar perawatan dan lain-lain yang berkaitan dengan pengoperasian alat.
Pada kenyataan yang sebenarnya sulit untuk menentukan besarnya efisiensi kerja
tetapi berdasarkan pengalaman pengalaman dapatlah ditentukan faktor efisiensi
yang mendekati kenyataan.

  Tabel 2.3 Efisiensi kerja

Perawatan/Kondisi Baik Baik Sedang Buruk Buruk


sekali sekali

Baik sekali 0,83 0,81 0,76 0,7 0,63

Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,6

Sedang 0,72 0,69 0,65 0,6 0,54

Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45

Buruk sekali 0,52 0,5 0,47 0,42 0,32

o Kondisi kerja tergantung dari hal-hal berikut:

1. Apakah alat sesuai dengan topografi yang ada.

2. Kondisi dan pengaruh lingkungan seperti: ukuran medan dan peralatan

3. Pengaturan kerja dan kombinasi kerja antara peralatan dan mesin.

4. Metode operasional dan perencanaan persiapan kerja.

5. Pengalaman dan ketrampilan operator dan pengawas untuk pekerjaan tsb.

Berdasarkan studi kasus pada proyek Tol Medan Kualanamu-Tebing-


Tingi sedikit terhambat akibat cuaca yang kurang mendukung. Sebaiknya perlu
dipertimbangkan factor curah hujan, karena jika sewaktu-waktu terjadi hujan, maka
akan memperlambat produktivitas pekerjaan.

o Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan alat adalah :

1. Penggantian pelumas atau grease (gemuk) secara teratur.

2. Kondisi peralatan pemotongan (blade, bucket, bowl).

3. Persediaan suku cadang yang sering diperlukan untuk alat yang bersangkutan.

2.9 Spesifikasi alat


Pada studi kasus Pembangunan Jalan Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi,
STA. 77+515 – STA. 82+000 ini alat bulldozer yang digunakan ialah
1) Data alat Bull Dozer
a)Jenis Alat : Bulldozer
b) Merk Alat : Caterpillar D6R
c) Tahun Alat : 2014
d) Ukuran blade: H: 1,2 m, L: 2,4 m
e) Tenaga mesin: 165 HP
f) Efisiensi kerja (E)=0,75
g) Jarak angkut/gusur (D) =25 m
h) Kecepatan maju (F) =5 km/jam
i) Kecepatan mundur (R) =8km/jam
j) Waktu ganti perseneling (Z) =0,1 menit

2) Spesifikasi Kerja – D6R XL


Bobot Kerja 22.520 kg 49.648 lb
Tinggi – Puncak ROPS 3195 mm 126 in.
Lebar – dengan Trunnion 2640 mm 104 in.
Panjang – dengan Blade 5332 mm 210 in.
Panjang – tanpa Blade 3860 mm 152 in.
Jarak Bebas ke Tanah 383 mm 15 in.

Anda mungkin juga menyukai