Anda di halaman 1dari 3

2. Jelaskan beberapa kriteria dari penentuan pembangunan suatu pelabuhan?

beri satu
contoh
Jawab
Dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 52 Tahun 2002 disebutkan aspek yang
harus diperhatikan dalam penetapan lokasi pelabuhan di Indonesia, yaitu:
1. Tatanan Kepelabuhanan Nasional (TKN), yaitu dengan mengidentifikasi peran, fungsi
dan kepentingannya di dalam tatanan tersebut
2. Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota dan Rencana Tata
Ruang Wilayah Propinsi.
3. Aspek kelayakan teknis dengan memperhatikan kondisi dan kapasitas daratan serta
perairan (alur dan kolam), bathimetri, kedalaman perairan, karakteristik gelombang,
karakteristik pasang surut dan arus, erosi dan pengendapan, kondisi lapisan tanah, luas
daratan dan topografi.
4. Aspek ekonomis dengan memperhatikan produk domestik regional bruto, aktivitas/
perdagangan dan industri yang ada serta prediksi di masa datang, perkembangan aktivitas
barang dan penumpang, kontribusi pada peningkatan taraf hidup penduduk dan
perhitungan ekonomi/finansial bagi kegiatan kepelabuhanan yang berkelanjutan.
5. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial yang berdampak pada peningkatan
aktivitas penumpang, barang dan hewan dari dan keluar pelabuhan.
6. Kelayakan lingkungan dengan memperhatikan daya dukung lokasi, daerah perlindungan
dan suaka flora dan fauna.
7. Keterpaduan intra dan antar moda transportasi.
8. Adanya aksesibilitas terhadap hinterland untuk kelancaran distribusi termasuk
aksesibilitas dari dan keluar pelabuhan.
9. Keamanan dan keselamatan pelayaran di rencana lokasi dapat terjamin.
10. Pertahanan dan keamanan negara.

Contoh: Pelabuhan penumpang diusahakan terletak dilokasi yang padat penduduknya dan
ada akses jalan raya menuju ke pelabuhan. Pelabuhan curah diletakkan dilokasi pabrik.
Begitu juga dengan pelabuhan barang dan peti kemas
5. Bagaimana cara mendapatkan kolam pelabuhan yang relatif tenang pada pelabuhan yang
terbuka terhadap laut? Bagaimana perencanaannya sehubungan dengan arah angin
dominan dan arus sejajar pantai (longshore current)
Jawab
Kolam pelabuhan harus tenang, mempunyai luas dan kedalaman yang cukup,
sehingga memungkinkan kapal berlabuh dengan aman dan memudahkan bongkar
muat barang. Selain itu tanah dasar harus cukup baik untuk bisa menahan angker dari
pelampung penambat.
OCDI (Overseas Coastal Area Development Institute of Japan – 1991 )
Memberikan beberapa besaran untuk menentukan dimensi kolam pelabuhan. Daerah
kolam pelabuhan yang digunakan untuk menambatkan kapal, selain 57 penambatan di
depan dermaga dan tiang penambat, mempunyai luasan air yang melebihi daerah
lingkaran dengan jari -jari yang diberikan pada tabel di bawah. Panjang kolam tidak
kurang dari panjang total kapal (Loa) ditambah dengan ruang yang digunakan untuk
penambatan yaitu sebesar lebar kapal. Sedangkan lebar kolam pelabuhan tidak
kurang dari yang diperlukan untuk penambatan dan keberangkatan kapal yang
aman. Lebar kolam diantara dua dermaga yang berhadapan ditentukan oleh ukuran
kapal , jumlah tambatan, dan penggunaan kapal tunda. Apabila dermaga digunakan
untuk tambatan tiga kapal atau kurang, lebar kolam diantara dermaga adalah sama
dengan panjang kapal (Loa). Sedangkan dermaga untuk empat kapal atau lebih, lebar
kolam adalah 1,5 Loa.

8. Sebuah kolam alur dilewati dengan kapal dengan bobot maksimal 50.000 DWT, hitung
lebar alur pelayaran: a. satu jalur b. 2 (dua) jalur
Jawab
Diasumsikan karakteristik kapal yaitu kapal barang.
Dimensi kapal barang dengan bobot 50.000 DWT:
Loa = 216 m
B = 31,5 m
a. Satu jalur
Lebar alur = 1,5B + 1,8B +1,5 B
Lebar alur = 1,5 (31,5) + 1,8 (31,5) + 1,5 (31,5)
Lebar alur = 151,2 m

b. Dua jalur
Lebar alur = 1,5B + 1,8B +B +1,5B + 1,8B
Lebar alur = 1,5 (31,5) + 1,8 (31,5) + 31,5 + 1,8 (31,5) + 1,5 (31,5)
Lebar alur = 239,4 m

Anda mungkin juga menyukai