Anda di halaman 1dari 7

1. Tuliskan dan jelaskan untuk tiap tahapan kegiatan perencanaan pelabuhan baru 2.

Tuliskan dan jelaskan data apa saja yang harus dilengkapi dalam pertimbangan pembangunan suatu pelabuhan. Beri contoh masing-masingnya Jawaban : Data Primer Data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh dari sumber asli atau atau data yang diambil secara langsung Ex : Topografi, batimetri, hidro-oceanografi, lingkungan, geotek, arus lalu lintas darat, social, ekonomi dan budaya Data Sekunder Data sekunder adalah data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan. Ex : Kebijakan pemerintah, tata guna lahan dan perairan, ekonomi dan kependudukan, pelayaran, kondisi alam dan lingkungan teknis dan operasional pelabuhan.

3. Sebutkan 3 fungsi yang harus dipunyai oleh suatu pelabuhan (terminal) dan jelaskan. Jawaban : Pelabuhan juga dapat di definisikan sebagai daerah perairan yang terlindung dari gelombang laut dan di lengkapi dengan fasilitas terminal meliputi :

dermaga, tempat di mana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang. crane, untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat barang. gudang laut (transito), tempat untuk menyimpan muatan dari kapal atau yang akan di pindah ke kapal.

Fungsi terminal adalah sebagai berikut : 1. Fungsi terminal bagi penumpang, adalah untuk kenyamanan menunggu, kenyamanan perpindahan dari satu moda atau kendaraan ke moda atau kendaraan lain, tempat fasilitas-fasilitas informasi dan fasilitas parkir kendaraan pribadi, kendaraan yang akan diseberangkan. 2. Fungsi terminal bagi pemerintah, adalah dari segi perencanaan dan manajemen lalu lintas untuk menata lalulintas dan angkutan serta menghindari dari kemacetan, sumber pemungutan retribusi dan sebagai pengendali kendaraan umum, kapal. 3. Fungsi terminal bagi operator/pengusaha adalah pengaturan operasi bus, kapal, penyediaan fasilitas istirahat dan informasi bagi awak bus, awak kapal dan sebagai fasilitas pangkalan, lego jangkar di kolam pelabuhan.

4. Suatu pelabuhan melayani bongkar muat jenis muatan umum. Jika, lebar apron depan dan belakang 15 meter, melayani ukuran kapal maksimum 40.000 DWT (panjang 150m, lebar 30m) dengan kapasitas dermaga sebanyak 4 kapal. Tentukan : a. Panjang minimum dermaga b. Luas gudang, jika 2 gudang dengan jarak antar gudang 15m dan lebar gudang 50m c. Tentukan lebar alur pelayaran untuk 2 jalur dengan kemiringan sisi vertical dan horizontal kanal 1:2 d. Tentukan kedalaman minimum alur pelayaran e. Buat sketsa (site plan) atau denah fasilitas untuk soal 4a-d diatas.
Jawaban : a.
25 30 35 30

150

gudang

15

150

gudang

25

a = apron b = lebar gudang panjang minimum dermaga = (2.Loa)+50+15 = (2.150)+50+15 = 365 b. Luas gudang = 2(50 x 150) = 1500 m2 c.

1 2 7,6 B

MHW = 0,5 1,5 Draf kapal = 11 m Jarak bebas = 0,5 1,5 m H = 1,5 + 11 + 1,5 = 14 m T = (7.6x30m) + 2(2x14) = 284 m d. Kedalaman minimum H= 0,5 + 11 + 0,5 = 12 m e. Liat aja gambar yang( a) sayang

menghitung panjang dermaga


Menghitung panjang dermaga, lebar dermaga, kedalaman dasar kolam dermaga dan elevasi dermaga Menghitung panjang dermaga Untuk menghitung panjang dermaga digunakan data kapal yang akan dilayani menggunakan tabel 1.1 Bambang Triadmojo hal. 22. Panjang total kapal (Lenght overal, LOA) adalah panjang kapal dihitung dari yang depan (halvan) sampai ujung belakang (buritan) Lebar kapal (beam) adalah jarak maksimum antara dua sisi kapal Draft adalah bagian kapal yang terendam dalam air pada beban yang direncanakan dengan titik terendah kapal..(Bambang Triadmojo hal 18) Bentuk dermaga memanjang, dimana muka dermaga adalah sejajar dengan garis pantai (share line). Kapal-kapal akan bertambat berderet memanjang, dengan panjang dermaga sebagai berikut : LP = n. LOA + (n-1) 15 + 50.......(Bambang Triadmojo hal. 167) Dimana : LP : Panjang dermaga LOA : Panjang Total Kapal N : Jumlah kapal yang direncanakan Lebar dermaga Untuk menentukan lebar dermaga diperlukan data awal yang akan digunakan untuk terminal, gudang, lebar apron, jalan dan sebagainya. Panjang gudang d = LP n.l Dimana : d : panjang gudang LP : panjang dermaga n : jumlah kapal l : lebar jalan Lebar gudang b= syarat lebar gudang min 60 m..(Bambang triadmojo hal. 168)

A.

1. 2. 3.

B.

a.

b.

lebar minimum dermaga L = lebar apron + lebar gudang + lebar jalan + lebar parkir + 50 C. Kedalaman dasar kolam Pada umumnya kedalaman dasar kolam ditetapkan berdasarkan syarat maksimum kapal yang tertambat dengan jarak aman (clearance) sebesar (0,8 1,0) m di bawah badan kapal. Jarak aman ini ditentukan berdasarkan ketentuan operasional pelabuhan. Dalam merencanakan lebar dermaga ditentukan oleh kegunaan dermaga tersebut ditinjau dari jenis dan volume barang yang mungkin ditangani dermaga tersebut (S. Krandibrata hal. 251)

Taraf dermaga ditetapkan antara 0,5 s/d 1,5 m di atas HWL sesuai besaran kapal. Maka kedalaman minimum kolam dermaga adalah : H min = draft max + clearing D. Elevasi dermaga Elevasi dermaga = HWL + taraf dermaga

Alur pelayaran sebisa mungkin lurus karena kapal sangat sulit untuk berbelok. Untuk pelabuah di wilayah perairan dalam, alur pelayaran relatif pendek. Rumus untuk menghitung alur pelayaran adalah: Kedalaman Alur Pelayaran H=d+G+R+P+S+K d = draft kapal (m) G = gerak vertikal kapal karena gelombang dan squat (m) R = ruang kebebasan bersih (m) P = ketelitian pengukuran (m) S = pengendapan sedimen antara dua pengerukan (m) K = toleransi pengukuran

Elevasi dasar alur nominal adalah elevasi dimana tidak terdapat rintangan yang menganggu pelayaran. Nilai S (endapan sedimen) minimum sebesar 0.5 m (dasar laut berupa pasir) dan 1 m (dasar laut berupa karang) Squat adalah pertambahan draft kapal terhadap muka air yang disebabkan oleh kecepatan kapal. Dihitung berdasarkan dimensi dan kecepatan kepal dan kedalaman air. Squat berdasarkan persamaan Bernoulli dapat ditulis:

= volume air yang dipindahkan (m3) Lpp = panjang garis air (m) Fr = angka froude = [V / (g . h)^0.5] V = kecepatan kapal (m/s) g = percepatan gravitasi h = kedalaman air (m) Penyederhanaan nilai kebebasan bruto (G + R) pada alur pelayaran diberikan oleh Brunn (1981), yaitu:
1. 2. 3. 4. 5. Laut terbuka > 20% dari draft kapal maksimum Tempat kapal melempar sauh > 15% dari draft kapal maksimum Alur di kolam pelabuhan dimana gelombang besar > 15% dari draft kapal maksimum Alur yang tidak terbuka terhadap gelombang > 10% dari draft kapal maksimum Kolam pelabuhan yang tidak terlindung dari gelombang > 10% 15% dari draft kapal maksimum 6. Kolam pelabuhan yang terlindung dari gelombang > 7% dari draft kapal maksimum

Beberapa standard internasional menggunakan nomor 3 sehingga, secara sederhana, kedalaman untuk alur pelayaran adalah 1.15 X draft kapal Lebar Alur Pelayaran Lebar alur biasanya diukur pada kaki sisi-sisi miring saluran atau pada kedalaman yang direncanakan dengan beberapa faktor yang menentukan seperti:

Lebar, kecepatan, dan gerak kapal Traffic kapal (1 jalur atau 2 jalur) Kedalaman alur Apakah alur sempit atau lebar Stabilitas tebing alur Angin, gelombang, dan arus dalam alur

Rumus lebar alur pelayaran secara sederhana adalah: Lebar alur = 1.5B + 1.8 B + 1.5 B (satu jalur) Lebar alur = 1.5B + 1.8 B + C + 1.8B + 1.5 B (dua jalur) B = lebar kapal C = ruang bebas antara lintasan manuver kapal = B (m)

Anda mungkin juga menyukai