Anda di halaman 1dari 54

T. MUDI HAFLI., ST.

, MT
PELABUHAN

DERMAGA
DERMAGA
Peranan Demaga sangat penting, karena harus
dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi
fisik di Pelabuhan, antara lain :
1. menaik turunkan penumpang dengan lancar,
2. mengangkut dan membongkar kargo yang
terjamin aman dan lancar,
3. menghubungakan angkutan dari-ke darat atau
dari-ke laut,
4. merapat, menambatkan dan melepaskan kapal,
5. tempat penyimpanan yang efektif,
6. Gudang
7. fasilitas yang berhubungan dengan lalu-lintas
darat
Rancangan Dermaga
1. Dimensi dermaga ditentukan oleh jenis,
ukuran dan jumlah kapal yang
menggunakannya
2. Daerah perairan disekelilingnya harus
tenang, dan tidak mudah mengalami
pendangkalan.
3. Ditempatkan pada daerah yang tidak
terhalang angin pada saat kapal memasuki /
meninggalkan Pelabuhan,
4. Ditempatkan pada daerah yang
memungkinkan kapal dapat beroperasi
dengan lancar dari alur masuk pelabuhan
sampai ke dermaga yang bersangkutan,
Rancangan Dermaga
5. Lokasi Dermaga harus berada dalam koordinasi
dengan rencana pemanfaatan lahan untuk area-
area disekelilingnya
6. Dermaga harus ditempatkan pada area dengan
akses lalu lintas darat dan fasilitas penyimpanan
yang baik
7. Dermaga harus dikonstruksikan dengan cara
yang mudah, kuat dan murah
8. Lokasi Dermaga harus memungkinkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut.
TIPE DERMAGA
TIPE DERMAGA
Dari bentuk bangunannya, dermaga dibagi
menjadi dua, yaitu
1. Wharf atau Quay
Wharf atau Quay adalah bangunan
dermaga yang menempel jadi satu
dengan pantai dan umumnya
menjadi satu dengan daratan, tanpa
dihubungkan dengan suatu
bangunan (jembatan). Jenis wharf
ini biasanya dipilih bila dasar pantai
agak curam atau kedalaman air yang
dalam, tidak terlalu jauh dari garis
pantai. Kebanyakan digunakan
untuk pelabuhan barang potongan
atau peti kemas
2. Jetty

Jetty adalah bangunan dermaga yang menjorok ke tengah laut


(sungai, danau) untuk mencapai kedalaman yang diperlukan,
dan dihubungkan bangunan jembatan ke darat pantai
( disebut Approach Trestle). Sisi
muka jetty biasanya sejajar
dengan pantai. Jetty dibangun
dengan cara memancang tiang
sebagai struktur pondasi yang
menyangga bangunan Pier atau
Trestle di atasnya. Tiang
pancang dapat menggunakan
Steel Pile atau Concrete Pile.
Cara ini dipilih bila kedalaman air yang dikehendaki berada
jauh dari garis pantai
3. Pier

Pier adalah dermaga yang berada pada garis pantai dan


posisinya tegak lurus dengan garis pantai (berbentuk jari).
Berbeda dengan wharf yang digunakan untuk merapat pada
satu sisinya, pier dapat digunakan pada satu sisi atau dua sisinya
sehingga dapat digunakan untuk merapatkan lebih banyak
kapal
PEMILIHAN TIPE DERMAGA
1. Tinjauan topografi daerah pantai
2. Jenis kapal yang dilayani
3. Daya dukung tanah
Tinjauan Topografi Daerah Pantai
Di perairan yang dangkal sehingga kedalaman
yang cukup, agak jauh dari darat, penggunaan
jetty akan lebih ekonomis karena tidak diperlukan
pengerukan yang besar. Sedang di lokasi di
mana kemiringan dasar cukup curam, pembuatan
jetty dengan melakukan pemancangan tiang
pancang di perairan yang dalam menjadi tidak
praktis dan sangat mahal. Dalam hal ini
pembutan wharf adalah lebih tepat.
Jenis Kapal yang Dilayani
Dermaga yang melayani kapal minyak (tanker) dan
kapal barang curah mempunyai konstruksi yang
ringan dibanding dengan dermaga barang potongan
(general cargo), karena dermaga tersebut tidak
memerlukan peralatan bongkar muat barang yang
besar (kran), jalan kereta api, gudang-gudang, dsb.
Untuk melayani kapal tersebut pengguna pier akan
lebih ekonomis. Oleh karena minyak yang
dikeluarkan dari kapal pada satu titik (tempat
pengeluaran minyak) dengan menggunakan pipa,
maka lebar dan panjang dermaga dapat diperpendek.
Dermaga yang melayani barang potongan dan peti
kemas menerima beban yang besar di atasnya,
seperti kran, barang yang dibongkar-muat, peralatan
transportasi (kereta api, truk). Untuk keperluan
tersebut dermaga tipe Wharf akan lebih cocok.
Untuk kapal tanker atau kapal barang curah
yang sangat besar, pembuatan dermaga untuk
menerima kapal tersebut menjadi tidak
ekonomis karena diperlukan kedalaman
perairan yang sangat besar, sementara kapal
sebesar itu jarang menggunakan pelabuhan.
Untuk melayani kapal tersebut dibuat
tambatan di lepas pantai, dan bongkar-muat
barang dilakukan oleh kapal yang lebih kecil
atau menggunakan pipa bawah laut.
Daya Dukung Tanah

Kondisi tanah sangat menentukan dalam


pemilihan tipe dermaga. Pada umumnya tanah
di dekat daratan mempunyai daya dukung yang
lebih besar daripada tanah di dasar laut.
Dasar laut umumnya terdiri dari endapan yang
belum padat. Ditinjau dari daya dukung tanah,
pembuatan wharf atau dinding penahan tanah
lebih menguntungkan. Tetapi, apabila tanah
dasar berupa karang
pembuatan wharf diperlukan pengerukan.
Dalam hal ini pembuatan pier akan lebih murah
karena tidak diperlukan pengerukan dasar
karang.
UKURAN DERMAGA

• Ukuran dermaga didapatkan dari menghitung


besarnya panjang dermaga dan lebar dermaga.
Panjang dermaga dipengaruhi oleh panjang kapal
yang akan berlabuh dan banyaknya kapal yang
direncanakan untuk berlabuh di dermaga
tersebut. Sedangkan hal – hal yang
mempengaruhi lebar dermaga disesuaikan
dengan kebutuhan ruang untuk
• bongkar muat dan lalu lintas petikemas tersebut.
Biasanya lebar apron adalah antara 10 sampai
dengan 25 meter, dengan lebar minimum 3
meter. Lebar gudang minimal 60 meter.
PANJANG DERMAGA

• Untuk menentukan panjang dermaga yang akan


dibangun digunakan persamaan sebagai berikut :
• (Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, hal 167, 1997)
• Lp = nLoa + (n-1) 15,00 + (2x25,00)
• Loa = panjang kapal (m) = 98 m
• n = jumlah kapal rencana = 2 buah
• Lp = (2 x 98) + (2-1) 15,00 + (2x25,00)
• = 261 m diambil 265 m.
• hitungan diperoleh panjang dermaga 265 m. Jadi
panjang dermaga yang direncanakan
• tetap sepanjang 265 m.
LEBAR DERMAGA
• Lebar dermaga yang direncanakan adalah
sebesar 35 m dengan lebar span untuk gantry
crane adalah sebesar 16 m. Tipe gantry crane
yang digunakan adalah Rubber
• Tyred Gantry yaitu tipe gantry yang menggunakan
roda untuk berpindah tempat. Untuk stacking area
di bawah jalur gantry crane adalah selebar 4 peti
kemas dengan tinggi maksimal adalah 2 lapis.
Lalu lintas peti kemas untuk keluar dan masuk ke
area dermaga
• menggunakan trailler dengan jalur satu arah.
Setelah kapal merapat, peti kemas diturunkan
oleh gantry crane ke stacking area untuk
sementara waktu. Kemudian trailer
• masuk ke jalur pengambilan peti kemas secara
berurutan.
GAMBAR LAY OUT DERMAGA
Gambar dermaga peti kemas
ELEVASI DERMAGA

• Elevasi dermaga didapat dari elevasi hasil perhitungan pasang


surut (HHWL) ditambah tinggi gelombang yang terjadi akibat
angin/fetch (0,42 m) dan tinggi jagaan (0,5 m).
• Dari hasil perhitungan di dapat elevasi dermaga :
• Elevasi dermaga = 2,798 m + 0,42 m + 0,5 m = 3,718 m = 4,000
m
GAYA-GAYA YANG BEKERJA

• Gaya benturan kapal


• Gaya akibat angin
• Gaya akibat arus
• Gaya tarikan kapal pada dermaga

23
Gaya-gaya yang bekerja pada dermaga
1. Gaya benturan kapal
Dalam perencanaan, dianggap bahwa benturan maksimum terjadi apabila kapal
bermuatan penuh menghantam dermaga dengan sudut 10º terhadap sisi depan
dermaga.

E = WV² x Cm x Ce x Cs x Cc
2g

Dimana :
E = energi kinetik yang timbul akibat benturan kapal (ton meter)
V = kecepatan kapal saat merapat (m/det)
W = bobot kapal (ton)
α = sudut penambatan kapal terhadap garis luar dermaga (10º)
g = gaya gravitasi bumi
Cm = koefisien massa
Ce = koefisien eksentrisitas
Cs = koefisien kekerasan (diambil 1)
Cc = koefisien bentuk dari tambatan ( diambil 1)

Kecepatan merapat kapal dapat ditentukan dari nilai pengukuran atau pengalaman,
secara umum kecepatan merapat kapal diberikan dalam tabel berikut ini
Gaya akibat angin
Gaya akibat angin
2. Gaya akibat angin
Sesuai dengan letak dermaga, angin maksimum berhembus
dari arah lebar kapal
(buritan).
Rw = 1,1 x Qa x Aw
Qa = 0,063 x V²
Dimana : Rw = gaya akibat angin (kg)
V = kecepatan angin (m/det)
= 18 knot =18 x 0,5144 = 33,336 m/det
Qa = tekanan angin (kg/m)
= 0,063 x 33,336²
= 70,011 kg/m
Aw = proyeksi bidang kapal yang tertiup angin (m²)
= lebar kapal x (tinggi kapal – draft)
= 16,5 x (7,8 – 5,4)
= 39,6 m
Rw = 1,1 x Qa x Aw
= 1,1 x 70,011 x 39,6
= 3049,679 kg
3. Gaya akibat arus
Besarnya gaya yang ditimbulkan oleh arus ditentukan
dengan persamaan
sebagai berikut :
a. Gaya tekanan karena arus yang bekerja pada
haluan
Rf = 0,14 x S x V²
b. Gaya tekanan karena arus yang bekerja pada arah
sisi kapal
Rf = 0,50 x ρ x C x V² x B`
Dimana :
R = gaya akibat arus (kgf)
S = luas tumpang kapal yang terendam oleh air (m²)
ρ = rapat massa air laut (ρ = 104,5 kgf d/m )
C = koefisien tekanan arus
V = kecepatan arus (m/d)
B` = luas sisi kapal di bawah permukaan air (m²)
Gaya tarikan kapal pada dermaga
DESAIN DERMAGA
PENGANTAR
BREAKWATER
• Breakwater atau pemecah gelombang adalah
bagunan yang digunakan untuk melindungi
daerah perairan pelabuhan dari gangguan
gelombang.
• Bentuk/tipe pemecah gelombang
berdasarkan tipe bangunannya dapat
dibedakan menjadi tiga:
1. Breakwater Sisi Miring
2.Breakwater Sisi Tegak
3.Breakwater Gabungan
BREAKWATER SISI MIRING
• Pada umumnya pemecah gelombang sisi
miring dibuat dari tumpukan batuan alam yang
dilindungi oleh lapis pelindung berupa batu besar
ataupun beton dengan bentuk tertentu. Pemecah
gelombang ini lebih cocok digunakan pada kondisi
tanah yang lunak dan tidak terlalu dalam.
BREAKWATER SISI TEGAK
• Breakwater tipe ini biasanya ditempatkan di laut dengan kedalaman
lebih dalam dengan tanah dasar keras. Karena dinding breakwater
tegak, maka akan terjadi gelombang diam atau klapotis yaitu
superposisi antara gelombang datang dan gelombang pantul.
• Konstruksi Breakwater Tegak dapat berupa:
1. Blok beton
2. Sel papan pancang (sheet pile cells)
BREAKWATER GABUNGAN
• Pada pemecah gelombang gabungan konstruksi
dikombinasikan antara pemecah gelombang sisi
Tegak yang dibuat di atas pemecah gelombang
sisi miring. Breakwater campuran dibuat apabila
kedalaman air sangat besar dan tanah dasar
tidak mampu menahan beban dari pemecah
gelombang sisi tegak. Pada waktu air surut
bangunan berfungsi sebagai pemecah
gelombang sisi miring, sedang pada waktu air
pasang berfungsi sebagai pemecah gelombang
sisi tegak.
• Butir batu pelindung ada beberapa macam
ada yang berupa batu alam dengan berat
mencapai beberapa ton, batu buatan dari
beton yang berbentuk kubus atau bentuk
lainya. Butir pelindung buatan dari beton
bisa berupa:
1. Tetrapod
2. Cube
3. Tribar
4. Quadripod
5. Accropod
6. Core-loc
7. Dolos
KAPAL
ANALISIS OSEANOGRAFI

Distribusi kecepatan angin maksimum Sta. BMKG Cut Nyak Dhien Tahun 2005 – 2014

Arah Distribusi Kejadian (%) Total


Angin < 10 11 - 14 15 - 18 19 - 22 > 22 (%)
U 1.67 6.67 0.00 0.83 9.17
TL 0.83 0.00 0.00 0.00 0.83
T 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
TG 0.00 0.83 0.00 0.00 0.83
19.17
S 8.33 6.67 0.83 2.50 18.33
BD 5.83 4.17 4.17 0.83 15.00
B 9.17 8.33 2.50 10.00 30.00
BL 0.83 1.67 1.67 2.50 6.67
Total 19.17 26.66 28.34 9.17 16.66
Analisis fetch efektif Kr. Bakongan arah Barat

Arah Barat Arah Barat Daya


Alpha (o) Cos Alpha Xi Xi Cos Alpha Alpha (o) Cos Alpha Xi Xi Cos Alpha
42 0.7431 0.00 0.00 42 0.7431 65.70 48.82
36 0.8090 0.00 0.00 36 0.8090 73.30 59.30
30 0.8660 0.00 0.00 30 0.8660 69.00 59.75
24 0.9135 0.00 0.00 24 0.9135 71.90 65.68
18 0.9511 0.00 0.00 18 0.9511 86.90 82.65
12 0.9781 0.00 0.00 12 0.9781 200.00 195.62
6 0.9945 0.00 0.00 6 0.9945 124.00 123.32
0 1.0000 0.00 0.00 0 1.0000 127.00 127.00
6 0.9945 159.00 158.13 6 0.9945 126.00 125.31
12 0.9781 5.63 5.51 12 0.9781 200.00 195.62
18 0.9511 132.00 125.55 18 0.9511 121.00 115.08
24 0.9135 124.00 113.27 24 0.9135 128.00 116.93
30 0.8660 128.00 110.85 30 0.8660 5.52 4.78
36 0.8090 200.00 161.80 36 0.8090 150.00 121.35
42 0.7431 124.00 92.14 42 0.7431 173.00 128.56
13.5106 0.00 767.24 13.5106 1569.77
F eff 56.79 F eff 116.19
Prediksi tinggi dan periode gelombang arah Barat

UL Uw Uw Fetch
Tahun RL Ua Hs (m) Ts (s)
(Knot) (Knot) (m/s) (Km)
2005 25.00 1.03 25.86 13.30 17.13 56.79 2.47 5.65

2006 17.00 1.16 19.78 10.17 12.32 56.79 1.63 4.77

2007 14.00 1.23 17.28 8.89 10.43 56.79 1.32 4.35

2008 16.50 1.17 19.37 9.96 12.01 56.79 1.58 4.70

2009 29.00 0.99 28.67 14.75 19.44 56.79 2.87 6.02

2010 24.50 1.04 25.50 13.12 16.83 56.79 2.41 5.61

2011 27.00 1.01 27.28 14.03 18.29 56.79 2.67 5.84

2012 37.50 0.91 34.27 17.63 24.22 56.79 3.72 6.69

2013 32.00 0.96 30.69 15.79 21.15 56.79 3.17 6.27

2014 20.00 1.11 22.14 11.39 14.15 56.79 1.95 5.13


Gelombang berdasarkan periode ulang tertentu

Periode B BD S

Ulang
Hs Ts Hs Ts Hs Ts
(Tahun)

2 2.27 5.40 1.92 5.33 2.24 5.68


5 2.99 6.09 2.65 6.14 2.73 6.19
10 3.47 6.56 3.13 6.67 3.05 6.53
25 4.07 7.14 3.74 7.35 3.47 6.97
50 4.52 7.57 4.19 7.85 3.77 7.28
100 4.97 8.00 4.64 8.35 4.07 7.60
Gelombang Pecah Untuk Arah Barat
d(m) d/Lo d/L n L C sin α α Kr Ks H Keterangan
39 0.4903 0.49202 0.51280 79.27 11.10 0.935884 69.371 0.98718 0.98920 3.98 tidak pecah
38 0.4777 0.47931 0.51460 79.28 11.10 0.936067 69.401 0.98786 0.98737 3.97 tidak pecah
37 0.4651 0.46761 0.51650 79.13 11.08 0.934239 69.106 0.98115 0.98651 3.94 tidak pecah
36 0.4526 0.45498 0.51880 79.12 11.08 0.934222 69.103 0.98109 0.98433 3.93 tidak pecah
35 0.4400 0.44239 0.52140 79.12 11.08 0.93412 69.086 0.98073 0.98193 3.92 tidak pecah
34 0.4274 0.43082 0.52410 78.92 11.05 0.931801 68.717 0.97257 0.98062 3.88 tidak pecah
33 0.4148 0.41834 0.52740 78.88 11.05 0.931375 68.650 0.97111 0.97777 3.87 tidak pecah
32 0.4023 0.40687 0.53080 78.65 11.01 0.928612 68.219 0.96192 0.97608 3.82 tidak pecah
31 0.3897 0.39451 0.53490 78.58 11.00 0.927777 68.091 0.95923 0.97277 3.80 tidak pecah
30 0.3771 0.38316 0.53900 78.30 10.96 0.924445 67.585 0.94889 0.97081 3.75 tidak pecah
29 0.3646 0.37095 0.54410 78.18 10.95 0.923045 67.375 0.94471 0.96698 3.72 tidak pecah
28 0.3520 0.35881 0.54960 78.04 10.93 0.921369 67.127 0.93984 0.96300 3.69 tidak pecah
27 0.3394 0.34769 0.55530 77.66 10.87 0.916878 66.474 0.92743 0.96039 3.63 tidak pecah
26 0.3269 0.33574 0.56210 77.44 10.84 0.914345 66.113 0.92080 0.95588 3.59 tidak pecah
25 0.3143 0.32479 0.56890 76.97 10.78 0.908819 65.343 0.90717 0.95304 3.52 tidak pecah
24 0.3017 0.31302 0.57700 76.67 10.74 0.905272 64.860 0.89898 0.94818 3.47 tidak pecah
23 0.2891 0.30225 0.58520 76.10 10.66 0.898466 63.957 0.88431 0.94507 3.40 tidak pecah
22 0.2766 0.29069 0.59470 75.68 10.60 0.893578 63.326 0.87454 0.94005 3.35 tidak pecah
21 0.2640 0.27923 0.60510 75.21 10.53 0.887968 62.619 0.86402 0.93488 3.29 tidak pecah
20 0.2514 0.26875 0.61540 74.42 10.42 0.878661 61.481 0.84800 0.93192 3.22 tidak pecah
19 0.2389 0.25749 0.62750 73.79 10.33 0.871231 60.602 0.83632 0.92682 3.16 tidak pecah
18 0.2263 0.24719 0.63930 72.82 10.20 0.859769 59.291 0.81994 0.92432 3.09 tidak pecah
17 0.2137 0.23611 0.65310 72.00 10.08 0.850109 58.224 0.80745 0.91969 3.02 tidak pecah
16 0.2011 0.22596 0.66660 70.81 9.92 0.836043 56.725 0.79105 0.91795 2.96 tidak pecah
15 0.1886 0.21503 0.68200 69.76 9.77 0.82363 55.450 0.77807 0.91434 2.90 tidak pecah
Keteranga
d(m) d/Lo d/L n L C sin α α Kr Ks H
n
tidak
0.1982 0.22343 0.67000 67.14 9.64 0.304574 17.733 0.99301 0.91719 3.16
15 pecah
tidak
0.1850 0.21168 0.68700 66.14 9.50 0.300049 17.461 0.99226 0.91257 3.14
14 pecah
tidak
0.1718 0.20081 0.70360 64.74 9.29 0.293698 17.080 0.99123 0.91144 3.13
13 pecah
tidak
0.1586 0.18997 0.72120 63.17 9.07 0.286576 16.653 0.99012 0.91137 3.13
12 pecah
tidak
0.1454 0.17913 0.73970 61.41 8.82 0.278592 16.176 0.98890 0.91270 3.13
11 pecah
tidak
0.1321 0.16825 0.75900 59.44 8.53 0.269643 15.643 0.98759 0.91585 3.14
10 pecah
tidak
0.1189 0.15643 0.78080 57.53 8.26 0.261015 15.130 0.98638 0.91778 3.14
9 pecah
tidak
0.1057 0.14531 0.80190 55.05 7.90 0.249769 14.464 0.98486 0.92579 3.16
8 pecah
tidak
0.0925 0.13397 0.82380 52.25 7.50 0.237047 13.712 0.98324 0.93759 3.20
7 pecah
tidak
0.0793 0.12229 0.84650 49.06 7.04 0.222589 12.861 0.98152 0.95450 3.25
6 pecah
tidak
0.0661 0.11014 0.87000 45.40 6.52 0.205953 11.885 0.97969 0.97881 3.32
5 pecah
4 0.0529 0.09623 0.89610 41.57 5.97 0.188579 10.870 0.97794 1.00790 3.42 Pecah

3 0.0396 0.08215 0.92110 36.52 5.24 0.165675 9.536 0.97590 1.06062 3.59 pecah

2 0.0264 0.06614 0.94680 30.24 4.34 0.137186 7.885 0.97374 1.14963 3.88 pecah

1 0.0132 0.04612 0.97310 21.68 3.11 0.098368 5.645 0.97149 1.33917 4.51 pecah
Cepat rambat gelombang :
C = L/T = 84,02/7,350 = 11,43 m/dt
Cepat rambat gelombang dilaut dalam :
Co = Lo/T = 84,276/7,350 =
11,466 m/dt
a. Sudut arah gelombang pada kedalaman air

Sin α = (C/Co) Sin αo


αo = 24,92˚
Sin α = (11,43/11,466) Sin 24,92º = 0.420
α = 24,84
a. Koefisien refraksi
cos α𝑜 cos 24,92°
𝐾𝑟 = = = 0.99968
cos α cos 24,84°
Elevasi Mercu Break Water

a. Bilangan Irribaren :

𝑡𝑔 𝜃 1/2
Ir = = = 2,38
(𝐻/𝐿0) 0,5 (3,71/84,28)0,5

Dengan menggunakan grafik Runup dan Rundown


gelombang (Triatmodjo,2010 : 171) dihitung nilai
runup untuk batu pecah :
𝑅𝑢
= 0,99
𝐻

Ru = 0,99 x 3,71 = 3,67m


Elmercu = MHWL + Run Up + tinggi jagaan =
0,22 + 3,67 + 1 = 4,90 m ≈ +5,00 m.
Berat Butir Lapis Lindung dan Batu Pecah

Dalam penentuan berat amour untuk


1) Koefisien stabilitas masing-masing lapisan jetty breakwater
kofisien stabilitas KD untuk berbagai jenis butir ditentukan sesuai dengan persamaan
𝜌а H
w=
𝐾𝐷∗ 𝑆𝑟−1 3 ∗𝑐𝑜𝑡Ɵ
Dimana:
W = berat butir batu pelindung
𝜌а = berat jenis air laut
KD = koef. Stabilitas
Ɵ = sudut kemiringan sisi pemecah gelombang
H = tinggi gelombang rencana
Sr = berat jenis batu – berat jenis air laut
perhitungan berat armour layer pada bagian kepala.
1) Lapisan pelindung pertama (W):

𝜌аH 3
w=
𝐾𝐷 ∗ (𝑆𝑟 − 1)3 ∗ 𝑐𝑜𝑡Ɵ

2,65𝑥3,71
w=
2,65
4,2 𝑥 − 1 𝑥2
1,03
w = 4,144 𝑡𝑜𝑛
1) Lapisan bawah pertama (W2)

W2 = 4,143/10

= 0,414 ton = 414 kg/unit


1) Lapisan dalam (W3)
W/200 = 4,143/200 = 0,021 ton = 21 kg/unit
• tebal lapisan pelindung Break Water pada bagian berm (t3):

pada bagian luar (t1) t = n . K∆ . [ W3/ ɤr ]1/3

t = n . K∆ . [ W1/ ɤr ]1/3 t = 2x1.15 x [0,021/2,65] 1/3

t = 2x1.15 x [4,143/2,65] 1/3 t = 0,46 m → dibulatkan t = 0,50 m

t = 2,67 m → dibulatkan t = 3,00 m

pada bagian dalam (t2) :

t = n . K∆ . [ W2/ ɤr ]1/3

t = 2x1.15 x [0,414/2,65] 1/3


t = 1,24 m
dibulatkan t = 1,50 m
Koefisien Lapis
Lebar Puncak Breakwater

Lebar puncak breakwater dapat dihitung dengan menggunakan persamaan


(Bambang Triatmodjo,2009 ; 172)

B = n . K∆ . [ W/ (ɤr)]1/3
Dimana :

B = lebar puncak

N = jumlah butir batu

K∆ = Koef. Lapis

W = berat butir batu pelindung


ɤr = berat jenis batu pelindung
Lebar puncak Breakwater bagian kepala untuk n
=3

B = n . K∆ . [ W/ (ɤr)]1/3

= 3 x 1.1 x [4,143/2,65]1/3
= 3,83 m dibulatkan B = 4,00 m

Anda mungkin juga menyukai