, MT
PELABUHAN
DERMAGA
DERMAGA
Peranan Demaga sangat penting, karena harus
dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi
fisik di Pelabuhan, antara lain :
1. menaik turunkan penumpang dengan lancar,
2. mengangkut dan membongkar kargo yang
terjamin aman dan lancar,
3. menghubungakan angkutan dari-ke darat atau
dari-ke laut,
4. merapat, menambatkan dan melepaskan kapal,
5. tempat penyimpanan yang efektif,
6. Gudang
7. fasilitas yang berhubungan dengan lalu-lintas
darat
Rancangan Dermaga
1. Dimensi dermaga ditentukan oleh jenis,
ukuran dan jumlah kapal yang
menggunakannya
2. Daerah perairan disekelilingnya harus
tenang, dan tidak mudah mengalami
pendangkalan.
3. Ditempatkan pada daerah yang tidak
terhalang angin pada saat kapal memasuki /
meninggalkan Pelabuhan,
4. Ditempatkan pada daerah yang
memungkinkan kapal dapat beroperasi
dengan lancar dari alur masuk pelabuhan
sampai ke dermaga yang bersangkutan,
Rancangan Dermaga
5. Lokasi Dermaga harus berada dalam koordinasi
dengan rencana pemanfaatan lahan untuk area-
area disekelilingnya
6. Dermaga harus ditempatkan pada area dengan
akses lalu lintas darat dan fasilitas penyimpanan
yang baik
7. Dermaga harus dikonstruksikan dengan cara
yang mudah, kuat dan murah
8. Lokasi Dermaga harus memungkinkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut.
TIPE DERMAGA
TIPE DERMAGA
Dari bentuk bangunannya, dermaga dibagi
menjadi dua, yaitu
1. Wharf atau Quay
Wharf atau Quay adalah bangunan
dermaga yang menempel jadi satu
dengan pantai dan umumnya
menjadi satu dengan daratan, tanpa
dihubungkan dengan suatu
bangunan (jembatan). Jenis wharf
ini biasanya dipilih bila dasar pantai
agak curam atau kedalaman air yang
dalam, tidak terlalu jauh dari garis
pantai. Kebanyakan digunakan
untuk pelabuhan barang potongan
atau peti kemas
2. Jetty
23
Gaya-gaya yang bekerja pada dermaga
1. Gaya benturan kapal
Dalam perencanaan, dianggap bahwa benturan maksimum terjadi apabila kapal
bermuatan penuh menghantam dermaga dengan sudut 10º terhadap sisi depan
dermaga.
E = WV² x Cm x Ce x Cs x Cc
2g
Dimana :
E = energi kinetik yang timbul akibat benturan kapal (ton meter)
V = kecepatan kapal saat merapat (m/det)
W = bobot kapal (ton)
α = sudut penambatan kapal terhadap garis luar dermaga (10º)
g = gaya gravitasi bumi
Cm = koefisien massa
Ce = koefisien eksentrisitas
Cs = koefisien kekerasan (diambil 1)
Cc = koefisien bentuk dari tambatan ( diambil 1)
Kecepatan merapat kapal dapat ditentukan dari nilai pengukuran atau pengalaman,
secara umum kecepatan merapat kapal diberikan dalam tabel berikut ini
Gaya akibat angin
Gaya akibat angin
2. Gaya akibat angin
Sesuai dengan letak dermaga, angin maksimum berhembus
dari arah lebar kapal
(buritan).
Rw = 1,1 x Qa x Aw
Qa = 0,063 x V²
Dimana : Rw = gaya akibat angin (kg)
V = kecepatan angin (m/det)
= 18 knot =18 x 0,5144 = 33,336 m/det
Qa = tekanan angin (kg/m)
= 0,063 x 33,336²
= 70,011 kg/m
Aw = proyeksi bidang kapal yang tertiup angin (m²)
= lebar kapal x (tinggi kapal – draft)
= 16,5 x (7,8 – 5,4)
= 39,6 m
Rw = 1,1 x Qa x Aw
= 1,1 x 70,011 x 39,6
= 3049,679 kg
3. Gaya akibat arus
Besarnya gaya yang ditimbulkan oleh arus ditentukan
dengan persamaan
sebagai berikut :
a. Gaya tekanan karena arus yang bekerja pada
haluan
Rf = 0,14 x S x V²
b. Gaya tekanan karena arus yang bekerja pada arah
sisi kapal
Rf = 0,50 x ρ x C x V² x B`
Dimana :
R = gaya akibat arus (kgf)
S = luas tumpang kapal yang terendam oleh air (m²)
ρ = rapat massa air laut (ρ = 104,5 kgf d/m )
C = koefisien tekanan arus
V = kecepatan arus (m/d)
B` = luas sisi kapal di bawah permukaan air (m²)
Gaya tarikan kapal pada dermaga
DESAIN DERMAGA
PENGANTAR
BREAKWATER
• Breakwater atau pemecah gelombang adalah
bagunan yang digunakan untuk melindungi
daerah perairan pelabuhan dari gangguan
gelombang.
• Bentuk/tipe pemecah gelombang
berdasarkan tipe bangunannya dapat
dibedakan menjadi tiga:
1. Breakwater Sisi Miring
2.Breakwater Sisi Tegak
3.Breakwater Gabungan
BREAKWATER SISI MIRING
• Pada umumnya pemecah gelombang sisi
miring dibuat dari tumpukan batuan alam yang
dilindungi oleh lapis pelindung berupa batu besar
ataupun beton dengan bentuk tertentu. Pemecah
gelombang ini lebih cocok digunakan pada kondisi
tanah yang lunak dan tidak terlalu dalam.
BREAKWATER SISI TEGAK
• Breakwater tipe ini biasanya ditempatkan di laut dengan kedalaman
lebih dalam dengan tanah dasar keras. Karena dinding breakwater
tegak, maka akan terjadi gelombang diam atau klapotis yaitu
superposisi antara gelombang datang dan gelombang pantul.
• Konstruksi Breakwater Tegak dapat berupa:
1. Blok beton
2. Sel papan pancang (sheet pile cells)
BREAKWATER GABUNGAN
• Pada pemecah gelombang gabungan konstruksi
dikombinasikan antara pemecah gelombang sisi
Tegak yang dibuat di atas pemecah gelombang
sisi miring. Breakwater campuran dibuat apabila
kedalaman air sangat besar dan tanah dasar
tidak mampu menahan beban dari pemecah
gelombang sisi tegak. Pada waktu air surut
bangunan berfungsi sebagai pemecah
gelombang sisi miring, sedang pada waktu air
pasang berfungsi sebagai pemecah gelombang
sisi tegak.
• Butir batu pelindung ada beberapa macam
ada yang berupa batu alam dengan berat
mencapai beberapa ton, batu buatan dari
beton yang berbentuk kubus atau bentuk
lainya. Butir pelindung buatan dari beton
bisa berupa:
1. Tetrapod
2. Cube
3. Tribar
4. Quadripod
5. Accropod
6. Core-loc
7. Dolos
KAPAL
ANALISIS OSEANOGRAFI
Distribusi kecepatan angin maksimum Sta. BMKG Cut Nyak Dhien Tahun 2005 – 2014
UL Uw Uw Fetch
Tahun RL Ua Hs (m) Ts (s)
(Knot) (Knot) (m/s) (Km)
2005 25.00 1.03 25.86 13.30 17.13 56.79 2.47 5.65
Periode B BD S
Ulang
Hs Ts Hs Ts Hs Ts
(Tahun)
3 0.0396 0.08215 0.92110 36.52 5.24 0.165675 9.536 0.97590 1.06062 3.59 pecah
2 0.0264 0.06614 0.94680 30.24 4.34 0.137186 7.885 0.97374 1.14963 3.88 pecah
1 0.0132 0.04612 0.97310 21.68 3.11 0.098368 5.645 0.97149 1.33917 4.51 pecah
Cepat rambat gelombang :
C = L/T = 84,02/7,350 = 11,43 m/dt
Cepat rambat gelombang dilaut dalam :
Co = Lo/T = 84,276/7,350 =
11,466 m/dt
a. Sudut arah gelombang pada kedalaman air
a. Bilangan Irribaren :
𝑡𝑔 𝜃 1/2
Ir = = = 2,38
(𝐻/𝐿0) 0,5 (3,71/84,28)0,5
𝜌аH 3
w=
𝐾𝐷 ∗ (𝑆𝑟 − 1)3 ∗ 𝑐𝑜𝑡Ɵ
2,65𝑥3,71
w=
2,65
4,2 𝑥 − 1 𝑥2
1,03
w = 4,144 𝑡𝑜𝑛
1) Lapisan bawah pertama (W2)
W2 = 4,143/10
t = n . K∆ . [ W2/ ɤr ]1/3
B = n . K∆ . [ W/ (ɤr)]1/3
Dimana :
B = lebar puncak
K∆ = Koef. Lapis
B = n . K∆ . [ W/ (ɤr)]1/3
= 3 x 1.1 x [4,143/2,65]1/3
= 3,83 m dibulatkan B = 4,00 m