Tugas:
PERANCANGAN
GEOMETRIK JALAN
Tugas ini diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian mata kuliah
Perancangan Geometrik Jalan pada Program Studi Strata Satu (S-1)
Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako
Dikerjakan Oleh :
]
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL (S-1)
UNIVERSITAS TADULAKO
Palu-Sulawesi Tengah
TOP SECRET
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kasih dan
kemurahan-Nya, sehingga tugas besar Perancangan Geometrik Jalan ini dapat
terselesaikan.
Tugas besar Perancangan Geometrik Jalan ini merupakan suatu bagian dari
pendalaman disiplin ilmu Teknik Sipil, khususnya yang berkaitan dengan
masalah transportasi darat, dimana dalam hal ini mengenai jalan raya. Selain
itu, tugas ini juga merupakan syarat untuk mengikuti ujian pada mata kuliah
Perancangan Geometrik Jalan pada Program Studi Strata 1 Teknik Sipil,
Jurusan Teknik Sipil, di Fakultas Teknik, Universitas Tadulako.
Akhir kata, kesempurnaan itu hanya milik Pencipta. Karena itu, penyusun
sangat menyadari tugas besar ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan sebagai masukan yang berguna
dalam penyusunan tugas besar selanjutnya.
Semoga tugas besar ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi
yang membaca dan mempelajarinya.
Penyusun
Lembar Soal
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab I Pendahuluan 1
1.1.2. Tujuan 1
Peta Dasar 42
LAMPIRAN 114
Dasar dari perencanaan geometrik jalan adalah sifat gerakan, ukuran kendaraan, sifat
pengemudi dalam mengendalikan gerak kendaraannya dan karakteristik arus lalu lintas.
Hal-hal tersebut haruslah menjadi bahan pertimbangan perencana sehingga dihasilkan
bentuk dan ukuran jalan serta ruang gerak kendaraan yang memenuhi tingkat
kenyamanan dan keamanan yang diharapkan.
1.1.2. Tujuan
Tujuan dari Tugas Besar Perancangan Geometrik Jalan adalah :
1. Dapat mendesain geometrik jalan sesuai dengan aturan standar yang berlaku di
Indonesia.
2. Dapat merencanakan jalan yang didasarkan kepada kebutuhan dan analisa pengaruh
jalan terhadap perkembangan wilayah sekitar.
3. Dapat merencanakan jalan yang berorientasi pada efisiensi tingkat pelayanan jalan
dengan mengutamakan faktor kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
4. Dapat menghasilkan desain geometrik jalan yang memaksimalkan rasio tingkat
penggunaan biaya pelaksanaan.
1. Kendaraan Rencana
Kendaraan rencana adalah kendaraan yang dimensi dan radius putarnya
dipakai sebagai acuan dalam perencanaan geometrik jalan. Kendaraan rencana
dikelompokkan ke dalam 3 kategori, yaitu :
a. Kendaraan kecil, diwakili oleh mobil penumpang
b. Kendaraan sedang, diwakili oleh truk 3 as tandem atau bus besar 2 as
c. Kendaraan besar , diwakili oleh truk semi-trailer.
Dimensi dasar untuk masing-masing kategori kendaraan rencana ditunjukkan
dalam Tabel 1.2 dan Gambar 1.2 s.d.Gambar 1.4 yang menampilkan sketsa
dimensi kendaraan rencana tersebut.
Tabel 1.3. Kecepatan Rencana, VR sesuai klasifikasi fungsi dan medan jalan
Kecepatan Rencana, VR (km/jam)
Fungsi
Datar Bukit Pegunungan
Arteri 70 120 60 80 40 70
Kolektor 60 90 50 60 30 50
Lokal 40 70 30 50 20 30
Sumber : TPGJAK No.083/TBM/1997
Untuk kondisi medan yang sulit, VR suatu segmen jalan dapat diturunkan
dengan syarat bahwa penurunan tersebut tidak lebih dari 20 km/jam.
F
(1.1)
di mana K (disebut faktor K), adalah faktor volume lalu lintas jam sibuk, dan F
(disebut faktor F), adalah faktor variasi tingkat lalu lintas perseperempat jam
dalam satu jam. VJR digunakan untuk menghitung jumlah lajur jalan dan fasilitas
lalu lintas lainnya yang diperlukan.
Tabel 1.4 berikut ini menyajikan faktor K dan faktor F yang sesuai dengan
VLHR-nya.
1. Alinyemen Horizontal
Alinyemen horizontal adalah proyeksi sumbu jalan pada bidang horizontal.
Alinyemen horizontal juga dikenal dengan nama situasi jalan atau trase jalan.
Alinyeman Horizontal terdiri atas bagian lurus dan bagian lengkung (disebut juga
tikungan). Perencanaan geometri pada bagian lengkung dimaksudkan untuk
mengimbangi gaya sentrifugal yang diterima oleh kendaraan yang berjalan pada
kecepatan tertentu dengan membentuk superelevasi. Gaya sentrifugal adalah gaya
yang mendorong kendaraan secara radial keluar dari lajur jalannya. Sedangkan
superelevasi adalah suatu kemiringan melintang di tikungan yang berfungsi
mengimbangi gaya sentrifugal yang diterima oleh kendaraan. Hal-hal yang
mempengaruhi perencanaan alinyemen horizontal antara lain :
a. Jarak Pandang Henti dan Jarak Pandang Mendahului
a) Jarak Pandang Henti, Jh
Jh adalah jarak minimum yang diperlukan oleh setiap pengemudi
untuk menghentikan kendaraannya dengan aman begitu ia melihat
adanya halangan di depan. Setiap titik di sepanjang jalan harus
memenuhi Jh. Jh diukur berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata
pengemudi adalah 105 cm dan tinggi halangan 15 cm diukur dari
permukaan jalan. Jh terdiri atas 2 elemen jarak, yaitu:
i. jarak tanggap (Jht) adalah jarak yang ditempuh oleh
kendaraan sejak pengemudi melihat suatu halangan yang
( )
Jh = .T + (1.2)
gf
dimana :
VR = kecepatan rencana (km/jam)
T = waktu tanggap, ditetapkan 2,5 detik
g = percepatan gravitasi, ditetapkan 9,8 m/det2
f = koefisien gesek memanjang perkerasan jalan aspal,
ditetapkan 0,35- 0,55.
Persamaan tersebut disederhanakan menjadi :
h F
(1.3)
Keterangan :
= sudut tikungan
O = titik pusat lingkaran
Tc = panjang tangen jarak dari TC ke PI atau PI ke CT
Rc = jari-jari lingkaran
Lc = panjang busur lingkaran
Ec = jarak luar dari PI ke busur lingkaran
Lc = (1.7)
Xs = Ls * - + (1.8)
c
Ys = (1.9)
c
s = (1.10)
p = - Rc (1 cos s) (1.11)
c
k = Ls - c sin s (1.12)
Lc = . . Rc (1.15)
Ls = (1.20)
TIKUNGAN S-C-S
Y
Lc < 20 M
TIKUNGAN S - S
Y
P<0,2 M TIKUNGAN Full C - C
N Y
e < min (0,04
TIKUNGAN Full C - C
atau 1,5 en )
N
TIKUNGAN S C - S
E .* ( )+ (1.21)
Keterangan:
E = panjang objek penghalang yang harus dihilangkan (m)
= jari-jari sumbu lajur dalam (m)
Jh = jarak pandang henti (m)
Lt = panjang tikungan (m)
b) Jika Jh > Lt :
E .* ( )++*( ) ( )+ (1.22)
dimana :
E = panjang objek penghalang yang harus dihilangkan (m)
= jari-jari sumbu lajur dalam (m)
Jh = jarak pandang henti (m)
Lt = panjang tikungan (m)
Nilai nilai E untuk Jh<Lt dan Jh>Lt dapat dilihat pada Tata Cara
Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (TPGJAK No.038/TBM/1997)
hal. 24-26, tabel 11.12 11.14. Tabel tersebut berisi nilai pembulatan E
yang dihitung dengan persamaan (1.21) untuk kondisi Jh<Lt dan
persamaan (1.22) untuk kondisi Jh>Lt yang dapat di pakai dalam
perencanaan geometrik jalan di tikungan.
min (1.23)
di mana :
Rmin = Jari jari tikungan minimum (m),
VR = Kecepatan Rencana (km/j),
emax = Superelevasi maximum (%),
fmaks = Koefisien gesek, untuk perkerasan aspal f=0,14-0,24
g. Superelevasi
Superelevasi adalah suatu kemiringan melintang di tikungan yang
berfungsi mengimbangi gaya sentrifugal yang diterima kendaraan
pada saat berjalan melalui tikungan pada kecepatan VR.Nilai
superelevasi maksimum ditetapkan 10%.
( - )
Y = dY/dx = x + g1 (1.29)
X kalau Y sehingga C
( g 2 g 1) x 2 (1.30)
Y g1x C'
L 2
( g 2 g 1) x 2 (1.31)
Y g1x
L 2
( g 1 g 2) 2
y= x (1.32)
2L
A 2
x
y= 200 L (1.33)
jika A dinyatakan dalam persen
Untuk x = L dan y = Ev , diperoleh :
AL (1.34)
Ev = 800
A.Jd 2
Jd< L: L (1.37)
840
840 (1.38)
Jd> L: L 2.Jd
A
ii. jika jarak pandang henti lebih besar dari panjang lengkung
vertikal cekung,panjangnya ditetapkan dengan rumus:
L =2S - (1.40)
di mana :
L =Panjang lengkung vertikal (m),
A = Perbedaan grade (m),
Jh = Jarak pandangan henti (m),
Y = Faktor penampilan kenyamanan, didasarkan pada
tinggi obyek 10 cm dan tinggi mata 120 cm.
< 40 1,5
40 60 3
> 60 8
Sumber : TPGJAK No. 038/TBM/1997
Gambar 1.31 Koordinasi yang harus dihindarkan dimana pada bagian yang
lurus pandangan pengemudi terhalang oleh puncak aliyemen vertical
sehingga pengemudi sulit memperkirakan arah alinyemen dibalik puncak
tersebut.
Sumber : TPGJK No.038/TBM/1997
Gambar 1.34
Perhitungan volume tanah pada lengkungan
Sumber : amirhan Saodang onstruksi alan aya uku
Peta Dasar
Tetapkan kriteria :
1. Kelas & Fungsi jalan
2. Kendaraan Rencana
3. VLHR
4. VR
Koordinasi Alinyemen
Horisontal Dan Vertikal
Buat Beberapa
Alternatif Trase Jalan
Desain Alinyemen
Horisontal Dan Vertikal Desain Alinyemen
Pada Tikungan Horisontal Dan Vertikal
Pada Lurus
# Jarak Pandang
# Jenis Jenis Tikungan
NO
Sesuai
Kriteria ?
NO
YA
Rencanakan Alat Alat
Bagian Pengendalian
Trase Jalan Terpilih
Komponen komponen
Alinyemen Horisontal Dan
Vertikal
Potongan Melintang :
- Lebar Lajur , Jalur & Lebar Bahu
- Perencanaan Jalan Di Tikungan, Rumaja, Rumija & RUwasja
Final Desain
DATA PERENCANAAN
Akan direncanakan suatu jalan baru yang menghubungkan pusat kegiatan A, B, dan C.
Elevasi masing masing pusat kegiatan adalah sebagai berikut :
Stasiun A = 740 m
Stasiun B = 730 m
Stasiun C = 750 m
Rencanakan trase jalan dengan memilih trase terpendek, dengan syarat : aman; nyaman; dan
ekonomis untuk fungsi jalan Arteri. Berikan penomoran patok pada rencana trase jalan sesuai
dengan standard dan spesifikasi yang berlaku.
Dalam perencanaan, jalan yang direncanakan harus memenuhi kriteria geometrik jalan yang
meliputi :
1. Alinyemen Horizontal :
a) Jarak pandang henti dan menyiap
b) Desain bentuk tikungan
c) Landai relatif
d) Pelebaran perkerasan di tikungan
e) Kebebasan pandang di tikungan
2. Alinyemen Vertikal :
a) Elevasi tanah asli dan tanah rencana tiap patok
b) Lengkung vertikal
c) Landai kritis dan panjang landai maksimum
Hitung volume galian dan timbunan antara patok 1 (sta 0 + 035) s/d patok 7 (sta 0 + 185).
3.1. Perhitungan Tinggi Patok, Kelandaian, Penetapan Kelas Medan Tanah Asli, dan
Parameter Desain Geometrik Jalan
Kontur 1
740 m
Patok P1
10 m
Tinggi
Patok
P1
Kontur 2
730 m
10 m 30 m
40 m
y 10 10
y .10 y 2,500 m
10 40 40
= 740 2,500
= 737,500 m
Kelandaian melintang patok tanah asli dihitung berdasarkan jarak patok tanah asli
ke kontur terdekat.
Kontur 1
740 m
Dh = 2,5 m
Patok P1
737,500 m
Kontur 2
730 m
10 m 30 m
40 m
Dh
e .100%
d
2,500
e .100% 25, 000%
10
Stasiun A
740 m
Dh = - 2,5 m
Patok P1
737,500 m
35 m
Data :
Dh
e .100%
d
2,500
e .100% 7,143%
35
Jumlah, Se 1120,766
2% CL 2%
> 2% > 2%
1,5 m 3m 3m 1,5 m
6m
Gambar 3.4. Sketsa Lebar Jalur Lalu-Lintas dan Bahu Jalan untuk 2/2 TB
d1 = 0,278 VR t
VR 2
d2 =
254 (fm L)
Diketahui :
VR = 60 km/jam
t = 2,5 detik (waktu reaksi normal)
L = Kelandaian memanjang (%)
(untuk jalan 2 lajur 2 arah, diambil besar kelandaian
memanjang untuk jalan datar, L = 0 %)
fm = koefisien gesekan memanjang antara ban dan muka
jalan
Dari Tabel 3.2, hal. 54, Dasar dasar Perencanaan Geometrik Jalan,
Silvia Sukirman, diperoleh nilai koefisien gesekan memanjang antara ban
dan muka jalan (fm) untuk kecepatan rencana (VR) 60 km/jam :
fm = 0,33
VR 2 (60)2
d2 = = = 42,949 m
254 (fm L) 254 (0,33 0)
(Nilai jarak pandang henti (Jh) di atas berlaku di sepanjang jalan, yaitu dari
Stasiun A hingga Stasiun C)
d2 = 0, 278 V t 2
d3 = diambil 30 100 m
d4 = 2/3 d2
Diketahui :
VR = 60 km/jam
t1 = 2,12 + 0,026 VR = 3,68 detik
m = 15 km/jam
a = 2,052 + 0,0036 VR = 2,268 m/detik2
t2 = 6,56 + 0,048 VR = 9,44 detik
at
d1 = 0, 278 t1 V - m + 1
2
2,268 3, 68
= 0, 278 3, 68 60 - 15 +
2
= 50,306 m
d2 = 0,278 . VR . t2
= 0,278 . 60 . 9,44
= 157,459 m
d3 = 80 m (diambil 30 100 m)
2
Jd(minimum) = d2 + d3 + d4
3
Diketahui :
VR = 60 km/jam
2
Jd(minimum) = d2 + d3 + d4
3
2
= . 157,459 + 80 + 104,973
3
= 342,432 m = 343,000 m ( dibulatkan )
Diketahui :
Panjang total jalan = 840 m
30 % x Panjang total jalan = 252,000 m
Cek nilai Jd :
Jd 30% Panjang jalan total 343,000 252,000 m OK !!!
(Nilai jarak pandang menyiap di atas berlaku sepanjang jalan, yaitu dari
stasiun A hingga stasiun C).
Tikungan 1
Diketahui :
VR = 60 km/jam
= 39
emaks = 10 % (Jalan Arteri)
Rmin = 110 m
Rc = 130 m
Asumsi Awal Jenis Tikungan = Spiral Circle Spiral (SCS)
Dari Tabel Bina Marga, untuk Jalan Arteri dengan emaks= 10 % dan VR= 60 km/jam
diperoleh data sebagai berikut :
Rc = 130 m
Ls = 60 m
Dmaks = 12,79 %
D = 11,00 %
e = 9,8 %
Cek nilai e :
90 Ls
s =
Rc
90 60
=
3,14 130
= 13,222
c = - 2 . s
= 39 2 . 13,222
= 12,556
c. Menghitung Panjang Busur Lingkaran (Lc)
c
Lc = Rc
180
12,556
= 3,14 130 = 28,488 m = 30,000 m
180
Cek nilai Lc :
d. Menghitung Pergeseran Tangen terhadap Spiral (p) dan Absis dari p pada Garis
Tangen Spiral (k)
Dari Tabel 4.10, hal 129, Dasar dasar Perencanaan Geometrik Jalan,
Silvia Sukirman, diperoleh nilai p* dan k*.
Untuk s = 13,222 diperoleh : p* = 0,01959846
k* = 0,49909958
nilai (p) dan (k) :
p = p* . Ls
= 0,01959846 . 60
= 1,176 m
Cek nilai p :
k = k* . Ls
= 0,49909958 . 60
= 29,946 m
Kesimpulan :
Karena syarat untuk tikungan SCS terpenuhi, maka jenis tikungan yang dipilih
untuk tikungan 1 adalah tikungan Spiral Circle Spiral (SCS)
1
Ts = ( Rc + p ) . tan +k
2
1
= ( 130 + 1,176 ) . tan 39 + 29,946
2
= 76,398 m
1
Es = ( Rc + p ) . sec - Rc
2
1
= ( 130 + 1,176 ) . sec 39 - 130
2
= 9,158 m
d. Menghitung Xs dan Ys
Ls 2
Xs = Ls 1 2
40 Rc
602
= 60 1 2
40 130
= 59,680 m
602
=
6 130
= 4,615 m
s = 13,222 Ts = 76,398 m
c = 12,556 Es = 9,158 m
Lc = 30,000 m L = 150,000 m
p = 1,176 m Xs = 59,680 m
k = 29,946 m Ys = 4,615 m
Diketahui :
VR = 60 km/jam
= 35
emaks = 10 % (Jalan Arteri)
Rmin = 110 m
Rc = 205 m
Asumsi Awal Jenis Tikungan = Spiral Circle Spiral (SCS)
Dari Tabel Bina Marga, untuk Jalan Arteri dengan emaks= 10 % dan VR= 60 km/jam
diperoleh data sebagai berikut :
Rc = 130 m
Ls = 50 m
Dmaks = 12,79 %
D = 7,00 %
e = 8,0 %
Cek nilai e :
90 Ls
s =
Rc
90 50
=
3,14 205
= , 8
c = - 2 . s
= 2. , 8
= 2 ,02
c. Menghitung Panjang Busur Lingkaran (Lc)
c
Lc = Rc
180
21, 025
= 3,14 205 = 75,227 m = 75,000 m
180
Cek nilai Lc :
d. Menghitung Pergeseran Tangen terhadap Spiral (p) dan Absis dari p pada Garis
Tangen Spiral (k)
Dari Tabel 4. 0, hal 2 , Dasar dasar Perencanaan Geometrik Jalan,
Silvia Sukirman, diperoleh nilai p* dan k*.
Untuk s , 8 diperoleh : p* = 0,01025981
k* = 0,49975098
nilai (p) dan (k) :
p = p* . Ls
= 0,01025981 . 50
= 0,513 m
Cek nilai p :
k = k* . Ls
= 0,49975098 . 50
= 24,988 m
Kesimpulan :
Karena syarat untuk tikungan SCS terpenuhi, maka jenis tikungan yang dipilih
untuk tikungan 2 adalah tikungan Spiral Circle Spiral (SCS)
1
Ts = ( Rc + p ) . tan +k
2
1
= ( 205 + 0,513 ) . tan 24, 88
2
= 89,786 m
b. Menghitung Jarak antara Perpotongan Bagian Lurus dengan Busur Lingkaran
(Es)
1
Es = ( Rc + p ) . sec - Rc
2
1
= ( 205 + 0,513 ) . sec - 205
2
= 10,486 m
d. Menghitung Xs dan Ys
Ls 2
Xs = Ls 1 2
40 Rc
502
= 50 1 2
40 205
= 49,926 m
502
=
6 205
= 2,033 m
s = 6,987 Ts = 89,786 m
c = 21,025 Es = 10,486 m
Lc = 75,000 m L = 175,000 m
p = 0,513 m Xs = 49,926 m
k = 24,988 m Ys = 2,033 m
Diketahui :
VR = 60 km/jam
= 119
emaks = 10 % (Jalan Arteri)
Rmin = 110 m
Rc = 118 m
Asumsi Awal Jenis Tikungan = Spiral Circle Spiral (SCS)
Dari Tabel Bina Marga, untuk Jalan Arteri dengan emaks= 10 % dan VR= 60 km/jam
diperoleh data sebagai berikut :
Rc = 118 m
Ls = 60 m
Dmaks = 12,79 %
D = 12,11 %
e = 10 %
Cek nilai e :
90 Ls
s =
Rc
90 60
=
3,14 118
= 14,567
c = - 2 . s
= 11 2 . 14,567
= 89,867
c. Menghitung Panjang Busur Lingkaran (Lc)
c
Lc = Rc
180
89,867
= 3,14 118 = 185,08 m = 190,000 m
180
Cek nilai Lc :
d. Menghitung Pergeseran Tangen terhadap Spiral (p) dan Absis dari p pada Garis
Tangen Spiral (k)
Dari Tabel 4.10, hal 129, Dasar dasar Perencanaan Geometrik Jalan,
Silvia Sukirman, diperoleh nilai p* dan k*.
Untuk s = 14,567 diperoleh : p* = 0,02165142
k* = 0,49890427
nilai (p) dan (k) :
p = p* . Ls
= 0,02165142 . 60
= 1,299 m
Cek nilai p :
k = k* . Ls
= 0,49890427 . 60
= 29,934 m
Kesimpulan :
Karena syarat untuk tikungan SCS terpenuhi, maka jenis tikungan yang dipilih
untuk tikungan 3 adalah tikungan Spiral Circle Spiral (SCS)
1
Ts = ( Rc + p ) . tan +k
2
1
= ( 120 + 1,299 ) . tan 11 2 , 34
2
= 232,460 m
b. Menghitung Jarak antara Perpotongan Bagian Lurus dengan Busur Lingkaran
(Es)
1
Es = ( Rc + p ) . sec - Rc
2
1
= ( 118 + 1,299 ) . sec 11 - 118
2
= 117,054 m
d. Menghitung Xs dan Ys
Ls 2
Xs = Ls 1 2
40 Rc
602
= 60 1 2
40 118
= 59,612 m
602
=
6 118
= 5,085 m
s = 14,567 Ts = 232,460 m
c = 89,867 Es = 117,054 m
Lc = 190,000 m L = 310,000 m
p = 1,299 m Xs = 59,612 m
k = 29,934 m Ys = 5,085 m
Lc
TS Ls Ls ST
Rc Rc
Ys
Keterangan :
Circle
Spiral
TS a I SC CS I a ST
Kiri :
e= +9,8 %
Sumbu Jalan
-2% -2%
0% -2% -2% 0%
Kanan :
e= -9,8 %
+2% +2%
-2% +9,8% +9,8% -2%
-9,8% -9,8%
TOP SECRET
Diagram Superelevasi
Nama Tikungan : Tikungan 2
Jenis Tikungan : Spiral-Circle-Spiral Data :
( SCS ) Rc = 205 m Lc = 75,000 m
Skala : 1 : 1000 cm
= Ts = 89,786 m
Ls = 50 m Es =10,486 m
TS
21,025 Xs = 49,926 m
= Ys = 2,033 m
Xs Es e = 8,0 % k = 24,988 m
k SC CS
TS Lc ST
Ls Ls
Ys
Rc Rc
Keterangan :
Circle
Spiral
Bagian
Lurus
Jalan
TS a I SC Kiri : CS I a ST
e= +8,0 %
Sumbu Jalan
-2% -2%
0% -2% -2% 0%
Kanan :
e= -8,0 %
+2% +2%
-2% +8,0% +8,0% -2%
-8,0% -8,0%
Diagram Superelevasi
Nama Tikungan : Tikungan 3 TOP SECRET
Jenis Tikungan : Spiral-Circle-Spiral
( SCS )
Skala : 1 : 2000 cm
Data :
Rc =118 m Lc =190,000 m
= Ts = 232,460 m
Ls = 60 m Es =117,054 m
Es 89,867 Xs = 59,612 m
= Ys = 5,085 m
e =10 % k = 29,934 m
Ts
Keterangan :
Circle
Lc
Spiral
SC SC
Bagian
Lurus
Xs
Rc Rc
Ls Jalan
Ls
k
TS ST
Ys
TS a I
SC Kiri : SC
e= +10 %
Sumbu Jalan
-2%
-2% -2% -2% -2%
0% -2% Kanan : -2% 0%
e= -10 %
+2% +10% +10% +2%
-2% -10% -10 -2%
TOP SECRET
Diketahui :
VR = 60 km/jam
Dari tabel 5.8 hal. 104 Perencanaan Teknik Jalan Raya, Shirley
Hendarsin, diperoleh nilai landai relatif maksimum untuk jenis jalan 2
lajur 2 arah tidak terbagi (TB) dan VR= 60 km/jam.
1 1
= m maks = 125
m 125
+9,8 %
CL
-2,0 % -2,0 %
-9,8 %
3m 3m
1 (e + en ) B
=
m Ls
1
= 0,0059
m
m = 169,492
Cek :
m desain m maks
169,492 125,000 . Ok !!!
+8,0 %
CL
-2,0 % -2,0 %
-8,0 %
3m 3m
1 (e + en ) B
=
m Ls
1
= 0,006
m
m = 166,667
Cek :
m desain m maks
166,667 125,000 . Ok !!!
+10 %
CL
-2,0 % -2,0 %
-10 %
3m 3m
1 (e + en ) B
=
m Ls
1
= 0,006
m
m = 166,667
Cek :
m desain m maks
166,667 125,000 . Ok !!!
Tikungan 1
Diketahui :
VR = 60 km/jam
R = 130 m
Kend. Rencana : Truk Tunggal
Lebar kendaraan, b = 2,5 m
Jarak antar gandar, p = 6,5 m
Tonjolan depan kend., A = 1,5 m
a. Menghitung radius lengkung untuk lintasan luar roda depan (Rc)
Rc2 = (R + .b)2 + (p + A)2
= (130 + . 2,5)2 + (6,5 + 1,5)2
= 17.290,563
Rc = 131,494 m
b. Menghitung radius lengkung terluar dari lintasan kendaraan pada lengkung
horizontal untuk lajur sebelah dalam (Rw)
2
1
Rc p A b p A
2 2 2
Rw =
2
2
1
131, 494 6,5 1,5 2,5 6,5 1,5
2 2 2
=
2
= 132,741 m
c. Menghitung radius lengkung terdalam dari lintasan pada lengkung horizontal
untuk lajur sebelah dalam (Ri)
Rc2 p A 2 1 b
Ri =
2
= 130,000 m
Rc
2
B = Rc2 64 1, 25 64 2
64 1, 25
131,494
2
= 131, 4942 64 1, 25 64 2
64 1, 25
= 2,741 m
Kontrol :
B = Rw Ri
2,741 m = 132,741 130,000
2,741 m = 2,741 m. Ok !!!
e. Menghitung lebar tambahan akibat kesukaran mengemudi di tikungan (Z)
0,105 VR
Z =
R
0,105 60
=
130
= 0,553 m
f. Menghitung lebar total perkerasan di tikungan (Bt)
Dik : C = lebar kebebasan samping kiri dan kanan kendaraan
= 0,5 m lebar jalur lalu-lintas 6 m
n = jumlah lajur = 2
Bt = n (B + C) + Z
= 2 . (2,741 + 0,5) + 0,553
= 7,035 m
g. Menghitung Tambahan Perkerasan di Tikungan (B)
Dik : Bn = Lebar Jalur Lalu-Lintas di bagian lurus
= 2x3m=6m
B = Bt - Bn
= 7,035 6
= 1,035 m
(Perhitungan Pelebaran Perkerasan untuk tikungan selanjutnya ditabelkan pada tabel 3.2)
Tikungan 1 60 130 2,5 6,5 1,5 131,494 132,741 130,000 2,741 0,553 0,5 2 7,035 6 1,035
Tikungan 2 60 205 2,5 6,5 1,5 206,405 207,654 205,000 2,654 0,440 0,5 2 6,748 6 0,748
Tikungan 3 60 118 2,5 6,5 1,5 119,518 120,765 118,000 2,765 0,580 0,5 2 7,110 6 1,110
Rc
R B Z
Ri Bt
Rw
Bn
p A
A
Tikungan 1
Diketahui :
VR = 60 km/jam
R = 130 m
Jh = 85,000 m
L = 150 m
B = 3m
R = 130 . B
= 130 . 3 = 128,5 m
Cek Jh < L :
28, 65 Jh
E = R' 1 cos
R'
Jh
L
Bn
Rc R'
Penghalang
Pandangan
Data :
Perhitungan :
= 740 (3% x 35 )
= 740 1,050
= 738,950 m
A 740,000 740,000
35 35 -1,050 Penurunan
P1 737,500 738,950
29,946 64,946 -0,898 Penurunan
P2 735,294 738,052
30,054 95 -0,902 Penurunan
P3 730,952 737,150
15 110 -0,450 Penurunan
P4 730,000 736,700
15 125 -0,450 Penurunan
P5 729,167 736,250
30,054 155,054 -0,902 Penurunan
P6 728,182 735,348
29,946 185 -0,898 Penurunan
P7 725,714 734,450
35 220 -1,050 -3,000 Penurunan
P8 724,706 733,400
24,988 244,988 -0,750 Penurunan
P9 723,333 732,650
25,012 270 -0,750 Penurunan
P10 722,143 731,900
37,5 307,5 -1,125 Penurunan
P11 723,846 730,775
37,5 345 -1,125 Penurunan
P12 726,667 729,650
25,012 370,012 -0,750 Penurunan
P13 727,000 728,900
24,988 395 -0,750 Penurunan
P14 728,889 728,150
30 425 -0,900 Penurunan
B 730,000 727,250
29,936 454,936 0,000 Datar
P15 730,000 727,250
30,064 485 0,000 Datar
P16 730,909 727,250
23,75 508,75 0,000 Datar
P17 731,667 727,250
23,75 532,5 0,000
0,000
Datar
P18 732,500 727,250
23,75 556,25 0,000 Datar
P19 732,941 727,250
23,75 580 0,000 Datar
P20 732,500 727,250
23,75 603,75 0,000 Datar
P21 731,429 727,250
23,75 627,5 0,000 Datar
P22 730,000 727,250
23,75 651,25 1,900 Penanjakan
P23 730,909 729,150
23,75 675 1,900 Penanjakan
P24 732,222 731,050
30,064 705,064 2,405 8,000 Penanjakan
P25 735,556 733,455
29,936 735 2,395 Penanjakan
P26 740,000 735,850
25 760 2,000 Penanjakan
P27 746,667 737,850
25 785 0,000 Datar
P28 750,000 737,850
25 810 0,000 0,000 Datar
P29 750,000 737,850
30 840 0,000 Datar
C 750,000 737,850
U
B
m
= 118
Rc
T3
Data Tikungan 3 : FAKULTAS TEKNIK
Rc =118 m Lc =190,000 m
Rc
=
= Ts = 232,460 m UNIVERSITAS TADULAKO
20 Ls = 60 m Es =117,054 m
5
m 89,867 Xs = 59,612 m
= Ys = 5,085 m MATA KULIAH
e =10 % k = 29,934 m
C
T2
PERANCANGAN
Data Tikungan 2 : GEOMETRIK JALAN
Rc = 205 m Lc = 75,000 m
= Ts = 89,786 m
Ls = 50 m Es =10,486 m
21,025 Xs = 49,926 m
T1 Rc = 130 m = Ys = 2,033 m NAMA TUGAS
Data Tikungan 1 : e = 8,0 % k = 24,988 m
Rc =130 m Lc = 30,000 m
= Ts = 76,398 m
Ls = 60 m
12,556
Es = 9,158 m
Xs = 59,680 m
PERANCANGAN
= Ys = 4,615 m GEOMETRIK JALAN
e = 9,8 % k = 29,946 m
LAYOUT
Skala 1 : 2000 DOSEN PEMBIMBING
750
MASHURI, ST . MT
Elevasi Tanah Asli Elevasi Tanah Rencana
NIP : 19701005 199903 1 002
Galian CB
Timbunan
740 DIPERIKSA / ASISTEN
CK 1 CK 2
730
MASHURI, ST . MT
720
NIP : 19701005 199903 1 002
710 DISETUJUI
KOORDINATOR MATA KULIAH
Bidang Persamaan +700,000
Nama Patok A P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 B P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 C
Jarak Antar Patok m 35 29,946 30,054 15 15 30,054 29,946 35 24,988 25,012 37,5 37,5 25,012 24,988 30 29,936 30,064 23,75 23,75 23,75 23,75 23,75 23,75 23,75 23,75 30,064 29,936 25 25 25 30 Ir. MUH. KASAN, MT
NIP : 1959111 198603 1 004
220,000
270,000
425,000
454,936
485,000
244,988
307,500
345,000
370,012
395,000
508,750
532,500
556,250
580,000
603,750
627,500
651,250
675,000
705,064
735,000
760,000
785,000
810,000
840,000
110,000
125,000
155,054
185,000
35,000
64,946
95,000
0,000
Jarak Langsung m
DIGAMBAR OLEH :
732,941
740,000
737,500
735,294
730,952
730,000
729,167
728,182
725,714
724,706
723,333
722,143
723,846
726,667
727,000
728,889
730,000
730,000
730,909
731,667
732,500
732,500
731,429
730,000
730,909
732,222
735,556
740,000
746,667
750,000
750,000
750,000
Elevasi Tanah Asli m
-0,952
-0,833
Beda Tinggi Tanah Asli m -2,500 -2,206 -4,432 -0,985 -2,468 -1,008 -1,373 -1,190 1,703 2,281 0,333 1,889 1,111 0,000 0,909 0,758 0,833 0,441 -0,441 -1,071 -1,429 0,909 1,313 3,333 4,444 6,667 3,333 0,000 0,000
YUDI .K. MOWEMBA
Stb : F 111 12 040
740,000
738,950
738,052
737,150
736,700
736,250
735,348
734,450
733,400
732,650
731,900
730,775
729,650
728,900
728,150
727,250
727,250
727,250
727,250
727,250
727,250
727,250
727,250
727,250
729,150
731,050
733,455
735,850
737,850
737,850
737,850
737,850
Elevasi Tanah Rencana m
NAMA GAMBAR SKALA
-0,450
-0,450
Beda Tinggi Tanah Rencana m -1,050 -0,898 -0,902 -0,902 -0,898 -1,050 -0,750 -0,750 -1,125 -1,125 -0,750 -0,750 -0,900 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 1,900 1,900 2,405 2,395 2,000 0,000 0,000 0,000 LAYOUT 1 : 2000
Jarak Langsung m 0,000 425,000 627,500 760,000 840,000
PROFIL H 1: 2000
Kemiringan Rencana % -3,000 0,000 8,000 0,000
MEMANJANG V 1: 500
Keterangan
733,000
732,000
731,000
730,000
729,000
728,000
Ev = 0,12 m
727,000
726,000
722,000
721,000
Bidang Persamaan +720,000
Elevasi Tanah Rencana m 729,650 728,900 728,150 727,250 727,250 727,250 727,250
Skala H = 1 : 1000
V = 1 : 100
MATA KULIAH NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING DIPERIKSA/ASISTEN DISETUJUI DIGAMBAR OLEH NAMA GAMBAR SKALA
KOORDINATOR MATA
DETAIL
KULIAH KURVA
H 1 : 1000
V 1 : 100
Ir. ISMADARNI, M.Si Ir. SHYAMA MARICAR, M.Si Ir. SHYAMA MARICAR, M.Si Ir. SHYAMA MARICAR, M.Si VERTIKAL
CEKUNG 1
PERANCANGAN PERANCANGAN NIP : 19660425 199702 1 001 NIP: 19580505 198701 2 001 NIP: 19580505 198701 2 001 NIP: 19580505 198701 2 001
GEOMETRIK JALAN GEOMETRIK JALAN NO. LBR JUMLAH LBR
MASHURI, ST. MT MASHURI, ST. MT Ir. MUH. KASAN, MT YUDI .K. MOWEMBA
FAKULTAS TEKNIK NIP : 19701005 199903 1 002 NIP : 19701005 199903 1 002 NIP : 1959111 198603 1 004 Stb : F 111 12 040 02 11
UNIVERSITAS TADULAKO
734,000 TOP SECRET
733,000
732,000
731,000
PTV
730,000
729,000
728,000 Ev = 1,3 m
727,000
726,000
724,000
x = 65 m x = 65 m
723,000
L = 130 m
722,000
721,000
Bidang Persamaan +720,000
Elevasi Tanah Rencana m 727,250 727,250 727,250 727,250 729,150 731,050 733,455
Skala H = 1 : 1000
V = 1 : 100
MATA KULIAH NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING DIPERIKSA/ASISTEN DISETUJUI DIGAMBAR OLEH NAMA GAMBAR SKALA
KOORDINATOR MATA
DETAIL
KULIAH KURVA
H 1 : 1000
V 1 : 100
Ir. ISMADARNI, M.Si Ir. SHYAMA MARICAR, M.Si Ir. SHYAMA MARICAR, M.Si Ir. SHYAMA MARICAR, M.Si VERTIKAL
CEKUNG 2
PERANCANGAN PERANCANGAN NIP : 19660425 199702 1 001 NIP: 19580505 198701 2 001 NIP: 19580505 198701 2 001 NIP: 19580505 198701 2 001
GEOMETRIK JALAN GEOMETRIK JALAN NO. LBR JUMLAH LBR
MASHURI, ST. MT MASHURI, ST. MT Ir. MUH. KASAN, MT YUDI .K. MOWEMBA
FAKULTAS TEKNIK NIP : 19701005 199903 1 002 NIP : 19701005 199903 1 002 NIP : 1959111 198603 1 004 Stb : F 111 12 040 03 11
UNIVERSITAS TADULAKO
739,000 TOP SECRET
738,000
Ev = 1,2 m
737,000
736,000
735,000
733,000
732,000
731,000
PLV
730,000 x = 60 m x = 60 m
729,000
728,000 L = 120 m
727,000
726,000
Bidang Persamaan +725,000
Jarak Langsung m 651,250 675,000 705,064 735,000 760,000 785,000 810,000 840,000
Elevasi Tanah Rencana m 729,150 731,050 733,455 735,850 737,850 737,850 737,850 737,850
Skala H = 1 : 1000
V = 1 : 100
MATA KULIAH NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING DIPERIKSA/ASISTEN DISETUJUI DIGAMBAR OLEH NAMA GAMBAR SKALA
KOORDINATOR MATA
DETAIL
KULIAH KURVA
H 1 : 1000
V 1 : 100
Ir. ISMADARNI, M.Si Ir. SHYAMA MARICAR, M.Si Ir. SHYAMA MARICAR, M.Si Ir. SHYAMA MARICAR, M.Si VERTIKAL
CEMBUNG
PERANCANGAN PERANCANGAN NIP : 19660425 199702 1 001 NIP: 19580505 198701 2 001 NIP: 19580505 198701 2 001 NIP: 19580505 198701 2 001
GEOMETRIK JALAN GEOMETRIK JALAN NO. LBR JUMLAH LBR
MASHURI, ST. MT MASHURI, ST. MT Ir. MUH. KASAN, MT YUDI .K. MOWEMBA
FAKULTAS TEKNIK NIP : 19701005 199903 1 002 NIP : 19701005 199903 1 002 NIP : 1959111 198603 1 004 Stb : F 111 12 040 04 11
UNIVERSITAS TADULAKO
744
TOP SECRET
743
742
741
740
1
-4% -2% -2% -4% 4
739
0,75 m 0,75 m
Keterangan
738
Elevasi Tanah 1,5 0,5 m 0,5 m
Asli 737
1
Galian 736
735
Timbunan
734
733
732
731
Bidang Persamaan +730
Nama Patok l k j i h g P1 a b c d e f
Jarak Patok m 5 3 1 1,5 1,5 3 3 1,5 1,5 1 3 5
736,737
738,830
738,830
738,830
738,890
738,950
738,890
738,830
738,830
738,830
739,736
741,250
Elevasi Rencana m
Skala H = 1 : 100
V = 1 : 100
PERANCANGAN PERANCANGAN NIP : 19660425 199702 1 001 NIP: 19580505 198701 2 001 NIP: 19580505 198701 2 001 NIP: 19580505 198701 2 001
GEOMETRIK JALAN GEOMETRIK JALAN NO. LBR JUMLAH LBR
MASHURI, ST. MT MASHURI, ST. MT Ir. MUH. KASAN, MT YUDI .K. MOWEMBA
FAKULTAS TEKNIK NIP : 19701005 199903 1 002 NIP : 19701005 199903 1 002 NIP : 1959111 198603 1 004 Stb : F 111 12 040 05 11
UNIVERSITAS TADULAKO
744
TOP SECRET
743
742
741
740
739
Keterangan -4% -2% -2% -4%
738
0,75 m 0,75 m
Elevasi Tanah
Asli 737 0,5 m 0,5 m
1,5
Galian 736
1
735
Timbunan
734
733
732
731
Bidang Persamaan +730
Nama Patok l k j i h g P2 a b c d e f
Jarak Patok m 5 3 1 1,5 1,5 3 3 1,5 1,5 1 3 5
737,932
737,932
737,932
737,992
738,052
737,992
737,932
737,932
737,932
738,267
738,824
731,765
Elevasi Rencana m
Skala H = 1 : 100
V = 1 : 100
PERANCANGAN PERANCANGAN NIP : 19660425 199702 1 001 NIP: 19580505 198701 2 001 NIP: 19580505 198701 2 001 NIP: 19580505 198701 2 001
GEOMETRIK JALAN GEOMETRIK JALAN NO. LBR JUMLAH LBR
MASHURI, ST. MT MASHURI, ST. MT Ir. MUH. KASAN, MT YUDI .K. MOWEMBA
FAKULTAS TEKNIK NIP : 19701005 199903 1 002 NIP : 19701005 199903 1 002 NIP : 1959111 198603 1 004 Stb : F 111 12 040 06 11
UNIVERSITAS TADULAKO
739
TOP SECRET
738
0,5 m +9,8% -4%
737
-9,8%
-4% 0,75 m
2
Tembok penahan tanah 0,75 m
0,5 m
736 (tipe kantilever) 1
0,5 m
735
734
Keterangan
733
Elevasi Tanah 9m
Asli 732
Galian 731
730
Timbunan
729
0,9 m
728
5m
726
Bidang Persamaan +725
Nama Patok l k j i h g P3 a b c d e f
Jarak Patok m 5 3 1 1,5 1,5 3 3 1,5 1,5 1 3 5
736,796
736,796
736,796
736,856
737,150
737,444
737,384
737,384
737,384
736,044
733,810
728,095
Elevasi Rencana m
Skala H = 1 : 100
V = 1 : 100
PERANCANGAN PERANCANGAN NIP : 19660425 199702 1 001 NIP: 19580505 198701 2 001 NIP: 19580505 198701 2 001 NIP: 19580505 198701 2 001
GEOMETRIK JALAN GEOMETRIK JALAN NO. LBR JUMLAH LBR
MASHURI, ST. MT MASHURI, ST. MT Ir. MUH. KASAN, MT YUDI .K. MOWEMBA
FAKULTAS TEKNIK NIP : 19701005 199903 1 002 NIP : 19701005 199903 1 002 NIP : 1959111 198603 1 004 Stb : F 111 12 040 07 11
UNIVERSITAS TADULAKO
739 TOP SECRET
738
734
Keterangan
733
Elevasi Tanah
Asli 732 9m
Galian 731
730
Timbunan
729
728 0,9 m
727
0,9 m 0,9 m 3,2 m
726 5m
Bidang Persamaan +725
Nama Patok l k j i h g P4 a b c d e f
Jarak Patok m 5 3 1 1,5 1,5 3 3 1,5 1,5 1 3 5
728,333
736,346
736,346
736,346
736,406
736,700
736,994
736,934
736,934
736,934
735,356
732,727
Elevasi Rencana m
Skala H = 1 : 100
V = 1 : 100
PERANCANGAN PERANCANGAN NIP : 19660425 199702 1 001 NIP: 19580505 198701 2 001 NIP: 19580505 198701 2 001 NIP: 19580505 198701 2 001
GEOMETRIK JALAN GEOMETRIK JALAN NO. LBR JUMLAH LBR
MASHURI, ST. MT MASHURI, ST. MT Ir. MUH. KASAN, MT YUDI .K. MOWEMBA
FAKULTAS TEKNIK NIP : 19701005 199903 1 002 NIP : 19701005 199903 1 002 NIP : 1959111 198603 1 004 Stb : F 111 12 040 08 11
UNIVERSITAS TADULAKO
737 TOP SECRET
0,5 m +9,8% -4%
-9,8%
736 -4% 0,75 m
0,75 m
0,5 m
2
735 Tembok penahan tanah 0,5 m
(tipe kantilever) 1
734
733
732
Keterangan
731 10 m
Elevasi Tanah
Asli 730
Galian 729
728
Timbunan
727
1m
726
725 1m 1m 4m
6m
724
Bidang Persamaan +723
Nama Patok l k j i h g P5 a b c d e f
Jarak Patok m 5 1 1,5 1,5 3 3 1,5 1,5 1 3 5
727,500
735,896
735,896
735,896
735,956
736,250
736,544
736,484
736,484
736,484
734,678
731,667
Elevasi Rencana m
Skala H = 1 : 100
V = 1 : 100
PERANCANGAN PERANCANGAN NIP : 19660425 199702 1 001 NIP: 19580505 198701 2 001 NIP: 19580505 198701 2 001 NIP: 19580505 198701 2 001
GEOMETRIK JALAN GEOMETRIK JALAN NO. LBR JUMLAH LBR
MASHURI, ST. MT MASHURI, ST. MT Ir. MUH. KASAN, MT YUDI .K. MOWEMBA
FAKULTAS TEKNIK NIP : 19701005 199903 1 002 NIP : 19701005 199903 1 002 NIP : 1959111 198603 1 004 Stb : F 111 12 040 09 11
UNIVERSITAS TADULAKO
736 0,5 m TOP SECRET
-4% -2% -2% -4%
735 0,75 m 0,75 m
732
731
Keterangan 10 m
730
Elevasi Tanah
Asli 729
Galian 728
727
Timbunan
726
1m
725
1m 1m 4m
724
6m
723
Bidang Persamaan +722
Nama Patok l k j i h g P6 a b c d e f
735,228
735,228
735,228
735,288
735,348
735,288
735,228
735,228
735,228
733,608
730,909
725,455
Elevasi Rencana m
Skala H = 1 : 100
V = 1 : 100
PERANCANGAN PERANCANGAN NIP : 19660425 199702 1 001 NIP: 19580505 198701 2 001 NIP: 19580505 198701 2 001 NIP: 19580505 198701 2 001
GEOMETRIK JALAN GEOMETRIK JALAN NO. LBR JUMLAH LBR
MASHURI, ST. MT MASHURI, ST. MT Ir. MUH. KASAN, MT YUDI .K. MOWEMBA
FAKULTAS TEKNIK NIP : 19701005 199903 1 002 NIP : 19701005 199903 1 002 NIP : 1959111 198603 1 004 Stb : F 111 12 040 10 11
UNIVERSITAS TADULAKO
735 0,5 m TOP SECRET
-4% -2% -2% -4%
734 0,75 m 0,75 m
0,5 m 0,5 m
733 1,5
Tembok penahan tanah
732 (tipe kantilever) 1
731
730
Keterangan
729
Elevasi Tanah 12 m
Asli 728
Galian 727
726
Timbunan
725
724
723 1,2 m
724,000
734,330
734,330
734,330
734,390
734,450
734,390
734,330
734,330
734,330
728,929
732,305
Elevasi Rencana m
Skala H = 1 : 100
V = 1 : 100
PERANCANGAN PERANCANGAN NIP : 19660425 199702 1 001 NIP: 19580505 198701 2 001 NIP: 19580505 198701 2 001 NIP: 19580505 198701 2 001
GEOMETRIK JALAN GEOMETRIK JALAN NO. LBR JUMLAH LBR
MASHURI, ST. MT MASHURI, ST. MT Ir. MUH. KASAN, MT YUDI .K. MOWEMBA
FAKULTAS TEKNIK NIP : 19701005 199903 1 002 NIP : 19701005 199903 1 002 NIP : 1959111 198603 1 004 Stb : F 111 12 040 11 11
UNIVERSITAS TADULAKO
TOP SECRET BAB V GALIAN & TIMBUNAN
BAB V
5.1.1. Patok P1
744
743
742
741 p
740
739 k j g f e d c
n o
b
738 i h l m
737
736
735
734
a
733
732
731
730 x
0 5 10 15 20 25 30
Tabel 5.1. Perhitungan Luasan Timbunan Patok P1(Tinjauan berlawanan arah jarum jam)
Koordinat
Nama Titik xn . y(n+1) yn . x(n+1)
x y
a 0,000 733,750 0,000 14393,974
b 19,617 738,654 14493,628 14403,753
c 19,500 738,830 14408,355 13298,940
d 18,000 738,890 13301,100 11083,350
e 15,000 738,950 11083,350 8867,400
f 12,000 738,890 8865,960 7758,345
g 10,500 738,830 7749,840 7388,300
h 10,000 738,080 7380,800 7011,760
i 9,500 738,080 7018,885 6642,720
j 9,000 738,830 6649,470 5910,640
k 8,000 738,830 5870,000 0,000
a 0,000 733,750
96821,388 96759,182
Luas Timbunan di P1 =
x n y n 1 y n x n 1 = 96.821,388 96.759,182 = 31,103 m 2
2 2
TOP SECRET BAB V GALIAN & TIMBUNAN
Tabel 5.2. Perhitungan Luasan Galian Patok P1(Tinjauan berlawanan arah jarum jam)
Koordinat
Nama Titik xn . y(n+1) yn . x(n+1)
x y
b 19,617 738,654 14478,915 14773,080
l 20,000 738,080 14761,600 15130,640
m 20,500 738,080 15146,015 15499,680
n 21,000 738,830 15515,430 16254,260
o 22,000 738,830 16307,500 22164,900
p 30,000 741,250 22159,620 14541,101
b 19,617 738,654
98369,080 98363,661
Luas Galian di P1 =
x n y n 1 y n x n 1 = 98.369.080 98.363,661 = 2,710 m 2
2 2
TOP SECRET BAB V GALIAN & TIMBUNAN
5.1.2. Patok P2
744
743
742
741
740
739 b
738 o n k j i h g d c
737 m l f e
736
735
734
733
732
a
731
730 x
0 5 10 15 20 25 30
Tabel 5.3. Perhitungan Luasan Timbunan Patok P2 (Tinjauan berlawanan arah jarum jam)
Koordinat
Nama Titik xn . y(n+1) yn . x(n+1)
x y
a 0,000 731,765 0,000 21952,950
b 30,000 738,824 22137,960 16254,128
c 22,000 737,932 16234,504 15496,572
d 21,000 737,932 15480,822 15127,606
e 20,500 737,182 15112,231 14743,640
f 20,000 737,182 14758,640 14375,049
g 19,500 737,932 14390,844 13282,776
h 18,000 737,992 13284,936 11069,880
i 15,000 738,052 11069,880 8856,624
j 12,000 737,992 8855,184 7748,916
k 10,500 737,932 7740,411 7379,320
l 10,000 737,182 7371,820 7003,229
m 9,500 737,182 7010,354 6634,638
n 9,000 737,932 6641,388 5903,456
o 8,000 737,932 5854,120 0,000
a 0,000 731,765
165943,094 165828,784
Luas Timbunan di P2 =
x n y n 1 y n x n 1 = 165.943,094 165.828,784 = 57,155 m 2
2 2
TOP SECRET BAB V GALIAN & TIMBUNAN
5.1.3. Patok P3
739
738
h g d c
737 n m j i
f e
736
l k
735
734 b
733
732
731
730
a
729
728
727
726
725 x
0 5 10 15 20 25 30
Tabel 5.4. Perhitungan Luasan Timbunan Patok P3 (Tinjauan berlawanan arah jarum jam)
Koordinat
Nama Titik xn . y(n+1) yn . x(n+1)
x y
a 8,000 729,619 5870,480 21888,570
b 30,000 733,810 22121,520 16143,820
c 22,000 737,384 16222,448 15485,064
d 21,000 737,384 15469,314 15116,372
e 20,500 736,634 15100,997 14732,680
f 20,000 736,634 14747,680 14364,363
g 19,500 737,384 14380,158 13272,912
h 18,000 737,444 13263,408 8849,328
i 12,000 736,856 8841,552 7736,988
j 10,500 736,796 7728,483 7367,960
k 10,000 736,046 7360,460 6992,437
l 9,500 736,046 6998,612 6624,414
m 9,000 736,696 6631,164 5893,568
n 8,000 736,796 5836,952 5894,368
a 8,000 729,619
160573,228 160362,844
Luas Timbunan di P3 =
x n y n 1 y n x n 1 = 160.573, 228 160.362,844 = 105,192 m 2
2 2
TOP SECRET BAB V GALIAN & TIMBUNAN
5.1.4. Patok P4
739
738
737 h g d c
n m j i
736 f e
l k
735
734
733 b
732
731
730
729
a
728
727
726
725 x
0 5 10 15 20 25 30
Tabel 5.5. Perhitungan Luasan Timbunan Patok P4 (Tinjauan berlawanan arah jarum jam)
Koordinat
Nama Titik xn . y(n+1) yn . x(n+1)
x y
a 8,000 728,833 5861,816 21864,990
b 30,000 732,727 22108,020 16119,994
c 22,000 736,934 16212,548 15475,614
d 21,000 736,934 15459,864 15107,147
e 20,500 736,184 15091,772 14723,680
f 20,000 736,184 14738,680 14355,588
g 19,500 736,934 14371,383 13264,812
h 18,000 736,994 13255,308 8843,928
i 12,000 736,406 8836,152 7732,263
j 10,500 736,346 7723,758 7363,460
k 10,000 735,596 7355,960 6988,162
l 9,500 735,596 6995,287 6620,364
m 9,000 736,346 6627,114 5890,768
n 8,000 736,346 5830,664 5890,768
a 8,000 728,833
160468,326 160241,538
Luas Timbunan di P4 =
x n y n 1 y n x n 1 = 160.468,326 160.241,538 = 113,394 m 2
2 2
TOP SECRET BAB V GALIAN & TIMBUNAN
5.1.5. Patok P5
737
h g d c
736 n m j i
f e
735 l k
734
733
732 b
731
730
729
728 a
727
726
725
724
723 x
0 5 10 15 20 25 30
Tabel 5.6. Perhitungan Luasan Timbunan Patok P5 (Tinjauan berlawanan arah jarum jam)
Koordinat
Nama Titik xn . y(n+1) yn . x(n+1)
x y
a 8,000 728,000 5853,336 21840,000
b 30,000 731,667 22094,520 16096,674
c 22,000 736,484 16202,648 15466,164
d 21,000 736,484 15450,414 15097,922
e 20,500 735,734 15082,547 14714,680
f 20,000 735,734 14729,680 14346,813
g 19,500 736,484 14362,608 13256,712
h 18,000 736,544 13247,208 8838,528
i 12,000 735,956 8830,752 7727,538
j 10,500 735,896 7719,033 7358,960
k 10,000 735,146 7351,460 6983,887
l 9,500 735,146 6991,012 6616,314
m 9,000 735,896 6623,064 5887,168
n 8,000 735,896 5824,000 5887,168
a 8,000 728,000
160362,282 160118,528
Luas Timbunan di P5 =
x n y n 1 y n x n 1 = 160.362, 282 160.118,528 = 121,877 m 2
2 2
TOP SECRET BAB V GALIAN & TIMBUNAN
5.1.6. Patok P6
736
o n k j i h g d c
735
m l f e
734
733
732
731 b
730
729
728
727
a
726
725
724
723
722 x
0 5 10 15 20 25 30
Tabel 5.7. Perhitungan Luasan Timbunan Patok P6 (Tinjauan berlawanan arah jarum jam)
Koordinat
Nama Titik xn . y(n+1) yn . x(n+1)
x y
a 8,000 726,909 5847,272 21807,270
b 30,000 730,909 22056,840 16079,998
c 22,000 735,228 16175,016 15439,788
d 21,000 735,228 15424,038 15072,174
e 20,500 734,478 15056,799 14689,560
f 20,000 734,478 14704,560 14322,321
g 19,500 735,228 14338,116 13234,104
h 18,000 735,288 13236,264 11029,320
i 15,000 735,348 11029,320 8824,176
j 12,000 735,288 8822,736 7720,524
k 10,500 735,228 7712,019 7352,280
l 10,000 734,478 7344,780 6977,541
m 9,500 734,478 6984,666 6610,302
n 9,000 735,228 6617,052 5881,824
o 8,000 735,228 5815,272 5881,824
a 8,000 726,909
171164,750 170923,006
Luas Timbunan di P6 =
x n y n 1 y n x n 1 = 171.164,750 170.923,006 = 120,872 m 2
2 2
TOP SECRET BAB V GALIAN & TIMBUNAN
5.1.7. Patok P7
735
o n k j i h g d c
734
m l f e
733
732
731
730
729 b
728
727
726
725
a
724
723
722
721 x
0 5 10 15 20 25 30
Tabel 5.8. Perhitungan Luasan Timbunan Patok P7 (Tinjauan berlawanan arah jarum jam)
Koordinat
Nama Titik xn . y(n+1) yn . x(n+1)
x y
a 8,000 724,381 5831,432 21731,430
b 30,000 728,929 22029,900 16036,438
c 22,000 734,330 16155,260 15420,930
d 21,000 734,330 15405,180 15053,765
e 20,500 733,580 15038,390 14671,600
f 20,000 733,580 14686,600 14304,810
g 19,500 734,330 14320,605 13217,940
h 18,000 734,390 13220,100 11015,850
i 15,000 734,450 11015,850 8813,400
j 12,000 734,390 8811,960 7711,095
k 10,500 734,330 7702,590 7343,300
l 10,000 733,580 7335,800 6969,010
m 9,500 733,580 6976,135 6602,220
n 9,000 734,330 6608,970 5874,640
o 8,000 734,330 5795,048 5874,640
a 8,000 724,381
170933,820 170641,068
Luas Timbunan di P7 =
x n y n 1 y n x n 1 = 170.933,820 170.641,068 = 146,376 m 2
2 2
TOP SECRET BAB V GALIAN & TIMBUNAN
Diketahui :
Luasan galian di P1 = 2,710 m2
Luasan galian di P2 = 0,000 m2
Luasan timbunan di P1 = 31,103 m2
Luasan timbunan di P2 = 57,155 m2
Jarak P1 P2 = 29,946 m2
(Perhitungan volume galian dan timbunan selanjutnya ditabelkan pada Tabel 5.9)
TOP SECRET
- Tabel panjang Ls dan superelevasi (e) yang dibutuhkan (e maks 10% metode bina marga)
Sumber : Dasar dasar Perencanaan Geometrik Jalan, Silvia Sukirman
TOP SECRET LAMPIRAN
- Perkiraan dimensi tembok penahan tanah untuk desain awal tanpa analisis keruntuhan
secara geoteknik.
Sumber :Penuntun Praktis Perencanaan Teknik Jalan Raya, Shirley L. Hendarsin
TOP SECRET LAMPIRAN