Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PELATIHAN
AHLI STRUKTUR BAJA BANGUNAN GEDUNG
(STEEL STRUCTURE ENGINEER OF BUILDINGS)
2007
KATA PENGANTAR
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.
Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
- UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya,
mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas
harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau
ketrampilan, dan perlunya Bakuan Kompetensi untuk semua tingkatan kualifikasi
dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi
- UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (pasal 10 ayat
2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standar kompetensi kerja
- UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
- PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang
kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.
Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
PRAKATA
Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan
penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu,
metode kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan, desain hidro mekanik
pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan di bidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan
sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Struktur Baja Bangunan
Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) merupakan salah satu jabatan kerja
yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat
mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Ahli Struktur Baja
Bangunan Gedung gambar arsitektur bidang cipta karya.
Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel
Structure Engineer Of Buildings) ini terdiri dari 1 (satu) modul kompetensi umum 5
(lima) modul kompetensi inti, yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan
dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung
(Steel Structure Engineer Of Buildings).
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Jakarta, November 2007
Tim Penyusun
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) iii
MODUL SSEB-02
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
PRAKATA ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... viii
SPESIFIKASI PELATIHAN ...................................................................... ix
PANDUAN PEMBELAJARAN ................................................................. x
KUNCI JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Balok Baja Penyangga Plat Beton ............................................... II-3
Gambar 2.2 Dek Lantai Dengan Rongga Yang Dapat Digunakan Sebagai Jalur
Kabel Listrik ..................................................................................... II-4
Gambar 2.3 Sistem Lantai Beban Ringan Pada Bentang Pendek ....................... II-4
Gambar 2.4 Tipikal Rangka Baja Pada Bangunan Tingkat Tinggi Dengan
Bentuk Bangunan Ramping ............................................................. II-5
Gambar 2.5 Kolom Penyangga Balok Bentang Panjang Pada Bangunan
Tingkat Tinggi .................................................................................. II-5
Gambar 2.6 Struktur Rangka Penopang Lantai Bentang Pendek Untuk
Bangunan Tingkat Tinggi Untuk Perkantoran ................................... II-6
Gambar 2.7 Dinding Beton Untuk Service Core Juga Disebut Sebagai Dinding
Geser (Shear Walls), Berfungsi Menahan Gaya Lateral................... II-7
Gambar 2.8 Balok Penopang Yang Dipotong Untuk Ducting Ac .......................... II-7
Gambar 2.9 Rangka Ruang 3 Dimensi Pada Ruang Yang Luas .......................... II-10
Gambar 2.10 Atap Pelat Berlipat Pada Banugan Bentuk Lingkaran ...................... II-10
Gambar 2.11 Atap Lengkung Cylindrical ............................................................... II-11
Gambar 2.12 Atap Bentuk Kubah (Dome) ............................................................. II-11
Gambar 2.13 Atap Menggunakan Kabel ................................................................ II-11
Gambar 3.1 Jenis-Jenis Profil Baja...................................................................... III-2
Gambar 3.2 Contoh Profil Kolom 1 ...................................................................... III-10
Gambar 3.3 Contoh Profil Kolom 2 ...................................................................... III-10
Gambar 3.4 Contoh Profil Kolom 3 ...................................................................... III-10
Gambar 3.5 Contoh Profil Kolom 4 ...................................................................... III-10
Gambar 3.6 Contoh Profil Kolom 5 ...................................................................... III-11
Gambar 3.7 Contoh Profil Kolom 6 ...................................................................... III-11
Gambar 3.8 Contoh Profil Kolom 7 ...................................................................... III-11
Gambar 3.9 Contoh Profil Kolom 8 ...................................................................... III-11
Gambar 3.10 Contoh Profil Kolom 9 ...................................................................... III-11
Gambar 3.11 Contoh Profil Kolom 10 .................................................................... III-11
Gambar 3.12 Contoh Profil Kolom Menerus Yang Di Las ...................................... III-12
Gambar 3.13 Contoh Profil Kolom Menerus Yang Dikeling ................................... III-12
Gambar 4.1 Contoh Kedudukan Gording............................................................. IV-5
Gambar 4.2 Contoh Kedudukan Trekstang ......................................................... IV-6
Gambar 4.3 Contoh Kedudukan Ikatan Angin Pada Denah Bangunan ................ IV-7
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) vii
MODUL SSEB-02
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jenis dan mutu baja profil baja untuk Bangunan dan Jembatan ..... III-3
Tabel 4.1 Tebal Dan Berat Atap Alumunium .................................................... IV-2
Tabel 4.2 Sudut Kemiringan Minimum ............................................................. IV-2
Tabel 4.3 Penutup Atap Jenis Lain .................................................................. IV-2
Tabel 4.4 Atap Jenis SARANA DECK.............................................................. IV-3
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) viii
MODUL SSEB-02
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja
SPESIFIKASI PELATIHAN
A. TUJUAN UMUM
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menentukan konsep dan sistem
struktur berdasarkan Peraturan-peraturan Nasional dan Internasional tentang
Perenc. Struktur Baja yang berlaku.
Kriteria Penilaian
Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Menentukan tata letak kolom, pembalokan lantai, atap dan pondasi
PANDUAN PEMBELAJARAN
Nomor
Kode Judul Modul
Modul
1 SSEB 01 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K-3)
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
Berdasarkan Peraturan-Peraturan
2 SSEB 02
Nasional dan Internasional Tentang
Perenc. Struktur
3 SSEB 03 Analisis Dan Desain Struktur
Menentukan Dan Melaksanakan Metode
4 SSEB 04
Pelaksanaan Pekerjaan Struktur
Melakukan Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan
5 SSEB 05
Struktur
6 SSEB 06 Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan Struktur
C. PROSES PEMBELAJARAN
1. Ceramah : Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan
Waktu : 60 menit
Waktu : 60 Menit
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) xii
MODUL SSEB-02
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja
Waktu : 60 Menit
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) xiii
MODUL SSEB-02 BAB I
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Pendahuluan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. UMUM
Modul SSEB-02: Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Berdasarkan Peraturan-
Peraturan Nasional Dan Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja
mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan Ahli Struktur
Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)
Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan dalam
perencanaan Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung(Steel Structure Engineer Of
Buildings) adalah :
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-1
MODUL SSEB-02 BAB I
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Pendahuluan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja
a. Judul unit :
Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan
dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-2
MODUL SSEB-02 BAB I
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Pendahuluan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja
b. Deskripsi unit :
Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau
mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang
diungkapkan dalam judul unit.
c. Elemen kompetensi :
Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen
pendukung unit kompetensi.
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-3
MODUL SSEB-02 BAB I
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Pendahuluan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja
Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten
mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk
kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK)
Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya
sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-4
MODUL SSEB-02 BAB I
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Pendahuluan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-5
MODUL SSEB-02 BAB I
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Pendahuluan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-7
MODUL SSEB-02 BAB II
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Penentuan Tata Letak Kolom, Pembalokan Lantai,
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Atap Dan Pondasi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja
BAB II
PENENTUAN TATA LETAK KOLOM, PEMBALOKAN LANTAI,
ATAP DAN PONDASI
2.1. UMUM
Seorang ahli perencana struktur baja bangunan gedung diharapkan memiliki
pengetahuan yang luas berkaitan dengan desian perencanaan bangunan yang akan
dibangun. Tahap perencanaan merupakan salah satu tahap penting yang harus
dilalui di dalam mendirikan suatu bangunan. Dimensi elemen-elemen struktur
bangunan harus mengacu pada standar-standar baku yang umum digunakan baik di
dalam maupun di luar negeri. Sehingga diharapkan dari segi kekuatan struktur
bangunan semuanya memenuhi syarat dan tentunya dari segi ekonomis, bangunan
tersebut didirikan dengan biaya yang optimal.
Penentuan tata letak kolom tergantung pada desain arsitektural yang dibuat oleh
seorang arsitek bangunan gedung. Berdasarkan jenis dan keguanaan bangunan
yang di desain, seorang ahli teknik struktur baja bangunan gedung dapat
memberikan masukan-masukan berkaitan dengan kekuatan bangunan tersebut,
serta menghitung gaya-gaya yang timbul serta pada akhirnya dapat menentukan
jarak kolom dan lantai berikut dimensi-dimensinya. Begitu pula dengan perhitungan
kekuatan struktur atap yang telah dipilih, perlu pula ditinjau kekuatan strukturnya,
sehingga atap tersebut dapat menahan beban-beban yang timbul pada atap.
Sedangkan khusus untuk pemilihan tipe pondasi, prinsip-prinsip umum wajib
diketahui oleh seorang ahli perencana struktur baja bangunan, sedangkan desain
dan pemiliha tipe pondasinya dilaksanakan oleh seorang ahli pondasi bangunan
gedung.
Modul ini menguraikan tentang konsep-konsep dasar minimal yang harus dikuasai
oleh tenaga ahli struktur bangunan gedung (steel structure engineer for building),
khususnya yang berkaitan dengan penggunaan material baja pada struktur
bangunan gedung tersebut, baik itu pada struktur bangunan atas maupun struktur
bangunan bawah.
2. Arah profil diletakkan sedemikian rupa agar sumbu kuat penampang kolom
memikul momen terbesar. Jika kolom memikul lentur dua arah,hendaknya dipilih
profil kolom yang mempunyai kekuatan seimbang pada dua arah tersebut.
3. Penentuan dimensi kolom dipengaruhi oleh panjang tekuk kolom. Kolom tidak
boleh terlalu langsing ataupun terlalu gemuk. Jika kolom terlalu langsing ia akan
runtuh disebabkan bahaya tekuk sebelum leleh, sedangkan jika kolom terlalu
gemuk ia akan leleh sebelum menekuk.
Biasanya dalam praktek agar kolom tidak terlalu langsing maupun gemuk,
kelangsingannya diambil 90 110. Dengan demikian dimensi kolom cukup
ekonomis.
2.4. PENENTUAN JENIS DAN TIPE LANTAI, ARAH STEEL DECK DAN JENIS STEEL
DECK SERTA TULANGAN LANTAI
2.4.4. Sistem lantai beban ringan bentang panjang/ long span, lightly loaded
floor systems
Penggunaan balok dan portal bentang panjang pada struktur dengan beban
ringan pada umumnya tidak ekonomis. Tinggi balok yang diperlukan pada
bentang tertentu akan memperbesar tinggi gedung secara keseluruhan.
Konsekuensinya komponen gedung yang berkaitan dengan tinggi gedung-
seperti dinding exterior,vertical duct, service core walls- penambahan
panjang kolom baja menjadi lebih mahal. Dan penambahan ruang di antara
lantai ke langit-langit sering kali sia-sia, kecuali dimanfaatkan untuk ducting
AC.
Struktur bentang panjang lebih ekonomis menggunakan rangka.Tetapi untuk
lantai beban ringan seperti bangunan apartemen bertingkat banyak, rangka
harus tersembunyi seperti gambar di bawah
Gambar 2.4 : Tipikal rangka baja pada bangunan tingkat tinggi dengan
bentuk bangunan ramping
Gambar 2.7 : Dinding beton untuk service core juga disebut sebagai
dinding geser (shear walls), berfungsi menahan gaya
lateral
Untuk menahan beban lateral dapat dipikulkan pada bresing vertikal atau
dinding geser/shear wall atau dinding core, dalam hal ini frame menjadi
kaku/rigid atau semirigid. Hal ini dilakukan agar balok menahan gaya
gravitasi saja,karena tinggi balok terbatas atau dibatasi agar tidak terlalu
tinggi karena harus menyediakan ruang untuk ducting AC.
Apabila tinggi balok tidak dapat dikurangi karena alasan memikul momen
lapangan, maka tinggi balok di tumpuan dikurangi untuk ruang AC, seperti
gambar di bawah. Hal ini dimungkinkan karena di tumpuan yang dominan
adalah gaya geser yang relatif tidak memerlukan tinggi balok setinggi di
lapangan.
2.4.7. Sistem lantai beban berat bentang pendek/short span, heavily loaded
floor systems
Struktur dengan beban berat seperti: gudang, garasi dan bangunan industri
berbeda perencanaan perencanaannya dengan bangunan kantor maupun
apartemen. Karena beban berat sering dipakai balok konvensional dan pelat
beton komposit.
Pada bangunan gudang dan industri letak dan jarak antar kolom ditentukan
oleh handling equipment. Sedangkan untuk garasi/tempat parkir letak kolom
ditentukan oleh radius belok kendaraan.
2.4.8. Sistem lantai beban berat bentang panjang/long span, heavily loaded
floor system
Beberapa opsi yang cocok untuk perencana beban berat bentang panjang,
diantaranya balok baja komposit dimana tinggi balok relatif tetap kecil.
Alternatif lain ialah plate girder, rangka atau balok sarang tawon/castellated
beam. Alternatif lainnya lagi ialah balok baja prategang/prestressed steel
beam.
2.5. PENENTUAN SISTEM DAN JENIS ATAP, JENIS PROFIL BAJA, JARAK
GORDING, IKATAN ANGIN DAN BATANG PENGAKU
Sistem atap dipengaruhi oleh bahan penutup atap, kemiringan atap dan bentangan
atap. Kemiringan atap ditentukan oleh bahan atap juga sistem pendukung atap
seperti gording, kaso dan reng untuk atap genteng. Bahan sistem pendukung atap
bisa dari profil baja hot rolled maupun cold rolled seperti rangka atap baja ringan.
Kemiringan atap harus dibuat sedemikian rupa agar dapat mengalirkan air hujan
dengan cepat dan tidak bocor.
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 8
MODUL SSEB-02 BAB II
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Penentuan Tata Letak Kolom, Pembalokan Lantai,
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Atap Dan Pondasi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja
Bahan atap nantinya juga menentukan jarak gording, contohnya penutup baja zinc
aluminium dengan jarak gording sekitar 90 cm atau sesuai katalog produk produsen
penutup atap.
Agar struktur tetap stabil dan tidak berubah bentuk ketika beban lateral bekerja,
struktur dipasangi bresing-tidak terkecuali atap. Untuk mengurangi lendutan gording
searah kemiringan atap khususnya atap dengan kemiringan besar dapat dipasang
batang penggantung gording/trek stang/sag rod.
Struktur pendukung atap dapat berupa rangka maupun single beam,tergantung pada
jenis penutup atap dan bentang atap. Untuk penutup atap genteng bentang panjang
biasanya dari rangka, sedangkan penutup atap bahan zinc aluminium dari profil I
single beam atau rangka baja ringan. Dan untuk atap bentang sangat panjang dapat
digunakan rangka ruang/space frame atau cable suspended roof.
Untuk tampilan arsitektur dapat digunakan stressed skin construction seperti gambar
di bawah.
RANGKUMAN
A. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan tata letak kolom yaitu:
1). Jarak antar kolom.
2). Arah profil.
3). Penentuan dimensi kolom.
4). Susunan kolom.
B. Didalam menentukan dimensi balok induk, balok anak dan balok pengaku/pengikat,
perlu diperhatikan beberapa faktor sebagai berikut:
1). Sistem lantai
2). Beban yang dipikul
3). Ketinggian dari lantai ke lantai
4). Jarak antar kolom
5). Instalasi mekanikal dan elektrikal
6). Ketahanan terhadap api
7). Diafragma action dalam rangka ketahanan terhadap gaya-gaya lateral
8). Cara pelaksanaan
C. Pada saat menentukan jenis dan tipe lantai, arah steel deck dan jenis steel deck serta
tulangan lantai perlu diperhitungkan jarak bentang balok dan beban yang akan
ditanggung lantai tersebut:
BAB III
MENENTUKAN PERKIRAAN TEBAL PLAT LANTAI,
PERKIRAAN BALOK DAN HORIZONTAL BRACING DAN
PERKIRAAN DIMENSI KOLOM DAN VERTICAL BRACING
3.1 UMUM
Salah satu langkah didalam merencanakan dimensi-dimensi tebal plat, balok, kolom
maupun bracing adalah dengan cara menentukan perkiraan-perkiraan dimensi
sebelum dicek/dihitung kekuatan batas yang dijinkan berdasarkan beban-beban
yang timbul. Semakin sering melaksanakan desain perencanaan struktur, maka
semakin akurat perkiraan-perkiraan yang dibuat pada tahap preliminary design.
3.3 MENENTUKAN JENIS DAN MUTU PROFIL BAJA UNTUK BALOK, PERKIRAAN
DIMENSI BALOK ANAK, PERKIRAAN DIMENSI BALOK INDUK & PERKIRAAN
DIMENSI HORIZONTAL BRACING
Jenis dan mutu baja profil baja yang umum digunakan pada bangunan dan
jembatan diperlihatkan pada tabel 3.1 dibawah ini.
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 2
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing
Tabel 3.1 Jenis dan mutu baja profil baja untuk Bangunan dan Jembatan
No Identifikasi Mutu Fy (Mpa) FU (Mpa) Ketebalan maksimum Kelompok Pemakaian yang umum
ASTM (Jika ada) tegangan Kekuatan untuk plat (inci) A6 *
leleh tarik (ksi) untuk
maksimum profil
(ksi)
1 A36 32 220 58-80 400-550 Lebih dari 8 - Untuk segala macam struktur: dibuat
36 250 58-80 400-550 Sampai dari B semua atau dilas terutama untuk gedung
2 A53 A 30 210 48 330 Pipa yang dilas tanpa kampuh
B 35 240 60 415 (seamless)
3 A242 42 390 63 435 Lebih dari 1 sampai 4 4,5 Konstruksi jembatan yang dibuat dan
46 315 67 460 Lebih dari sampai 3 dilas bila tahan karat diperlukan: telah
1 digantikan oleh A709, mutu 50 w
50 345 70 485 Sampai 1,2
4 A440 42 290 63 435 Lebih dari sampai 4 4,5 Konstruksi yang dibuat; telah
46 315 67 460 Lebih dari sampai 3 digantikan oleh A572 untuk gedung
1 dan A709 untuk jembatan
50 345 70 485 Sampai 1,2
5 A441 40 275 60 415 Lebih dari 4 sampai 8 - Konstruksi yang dilas: telah banyak
42 290 63 435 Lebih dari 1 sampai 4 4,5 digantikan oleh A572 untuk gedung
46 315 67 460 Lebih dari sampai 3 dan A709 untuk jembatan
1
50 345 70 485 Sampai 1,2
6 A500 A 33 228 45 310 Pipa bulat dan persegi tanpa kampuh
B 42 290 58 400 Bulat dan yang dilas dalam keadaan dingin
C 46 317 62 427 untuk segala macam struktur.
A 39 269 45 310 Profil
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 3
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing
No Identifikasi Mutu Fy (Mpa) FU (Mpa) Ketebalan maksimum Kelompok Pemakaian yang umum
ASTM (Jika ada) tegangan Kekuatan untuk plat (inci) A6 *
leleh tarik (ksi) untuk
maksimum profil
(ksi)
B 46 317 58 400
C 50 345 62 427
7 A501 36 248 58 400 Pipa bulat dan pesegi tanpa kampuh
dan yang dilas dalam keadaan panas:
untuk segala macam struktur.
8 A514 90 620 100-130 690-895 Lebih dari 2 sampai 6 Pelat baja paduan untuk konstruksi
100 690 110-130 760-895 Sampai 2 yang dilas: telah digantikan oleh A709
untuk jembatan.
9 A529 42 290 60-85 414-586 Sampai Portal kaku Pra-teknik
10 A570 A 25 170 45 310 Penampungan yang dibentuk dalam
B 30 210 49 340 keadaan dingin
C 33 230 52 360
D 40 280 55 380
E 42 290 58 400
11 A572 42 42 390 60 415 Sampai 6 Semua Konstruksi yang dilas dan dibaut untuk
50 50 345 65 450 Sampai 2 Semua gedung: jembatan yang dilas hanya
60 60 415 75 520 Sampai 1 1-2 untuk mutu 42 dan 50: hakekatnya
65 65 450 80 550 Sampai 1 1 telah digantikan oleh A709, mutu 50
untuk jembatan
12 A588 42 390 63 435 Lebih dari 5 sampai 8 Semua Baja lapuk untuk konstruksi yang di las
46 315 67 460 Lebih dari 4 sampai 5 dan dibaut hakekatnya telah digantikan
50 345 70 485 Sampai 4 oleh A 709, mutu 50 w untuk jembatan
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 4
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing
No Identifikasi Mutu Fy (Mpa) FU (Mpa) Ketebalan maksimum Kelompok Pemakaian yang umum
ASTM (Jika ada) tegangan Kekuatan untuk plat (inci) A6 *
leleh tarik (ksi) untuk
maksimum profil
(ksi)
13 A606 45 310 65 450 (Dalam potongan Baja strip dan lembaran yang digiling
50 345 70 480 dengan panjang panas dan dingin dalam bentuk
tertentu dan digiling gulungan atau panjang tertentu:
panas digunakan untuk membuat profil
bentukan dingin
15 A607 45 45 310 60 410 Baja strip dan lembaran yang digiling
50 50 345 65 450 panas dan dingin, tersedia dalam
55 55 380 70 480 gulungan atau panjang tertentu:
60 60 415 75 520 digunakan untuk membuat profil
65 65 450 80 550 bentukan dingin
70 70 485 85 590
16 A611 A 25 170 42 290 Baja lembaran yang digiling dingin
B 30 205 45 310 untuk membuat profil bentukan dingin
C 33 230 48 330
D 40 275 52 360
E 80 550 82 570
17 A618 I 50 345 70 483 Pipa persegi tanpa kampuh dan yang
II 50 345 70 483 dilas dalam keadaan panas:
III 50 345 65 448 untuksgala macam struktur
18 A709 36 32 220 58 400 Lebih dari 8 Konstruksi jembatan: mutu 36 hampir
36 250 58-80 400-550 Sampai 8 sama dengan A 36; Mutu 50 dengan
50 50 345 65 450 Sampai 2 A441; Mutu 50w dengan A588; dan
50 w 50 345 70 485 Sampai 4 mutu 100 dengan A514
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 5
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing
No Identifikasi Mutu Fy (Mpa) FU (Mpa) Ketebalan maksimum Kelompok Pemakaian yang umum
ASTM (Jika ada) tegangan Kekuatan untuk plat (inci) A6 *
leleh tarik (ksi) untuk
maksimum profil
(ksi)
100
& 100 w 90 635 100-130 700-915 Lebih dari 2 sampai 4
100
& 100 w 100 700 110-130 775-915 Sampai 2
Profil giling struktural (W, M, S, HP, C, MC, DAN L) dikelompokkan menurut ukuran untuk klasifikasi sifat trarik oleh ANSI/ASTM A6.
Kelompok ini diberi nomor 1 sampai 5. Termasuk didalamnya ialah semau penampung giling bersayap (flanged) yang moinimal salah
satu dimensi penampangnya 3 inci (75 mm) atau lebih. Kelompok tersebut ditentukan menurut tebal badan yang selaras dengan
tebal maksimum untuk plat, dengan badan yang tertipis dalam kelompok 1 dan yang tertebal dalam kelompok 5. Untuk mengetahui penampang dalam
setiap kelompok, pembaca dapat melihat pada ANSI/ASTM A6 atau AISC manual.
semua baja dalam tabel diterimaoleh spesifikasi AISC 1978 , kecuali A440, A570, Mutu A, B, dan C, A611, serta A709.
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 6
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 7
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing
kcL 2625
r fy
kcL 1900
,kecuali untuk bangunan rendah
r fy
3.4 MENENTUKAN JENIS DAN MUTU BAHAN, JENIS BAHAN KOLOM (BAJA ATAU
KOMPOSIT), PERKIRAAN DIMENSI KOLOM, PERKIRAAN DIMENSI VERTICAL
BRACING
Oleh karena itu baik penampang kolom maupun bentuk sambungan dengan
bagian konstruksi lainnya, konstruksi kepala dan kaki sangat tergantung
pada sistem pembebanan.
b. Sambungan kolom
Sambungan kolom harus mempunyai kuat rencana minimum untuk
memikul kuat perlu yang ditentukan pada butir a.
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 9
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing
Gambar 3.2 Contoh Profil kolom 1 Gambar 3.3 Contoh Profil kolom 2
Untuk kolom yang ringan dapat menggunakan dua profil atau lebih yang dilas
menjadi satu, seperti pada gambar 3.4 dan 3.5.
Gambar 3.4 Contoh Profil kolom 3 Gambar 3.5 Contoh Profil kolom 4
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 10
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing
Gambar 3.6 Contoh Profil kolom 5 Gambar 3.7 Contoh Profil kolom 6
Gambar 3.8 Contoh Profil kolom 7 Gambar 3.9 Contoh Profil kolom 8
Gambar 3.10 Contoh Profil Kolom 9 Gambar 3.11 Contoh Profil kolom 10
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 11
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing
Dalam pemilihan profil kolom harus diusahakan agar kolom yang menerus
melalui beberapa tingkatan dapat dipergunakan dengan cara yang
sederhana dengan memasang lurut-lurut atau dengan memasang profil dan
lurut.
Gambar 3.12 merupakan contoh yang dikerjakan dengan cara dilas,
sedangkan pada gambar 3.13 adalah contoh dengan pengerjaan
menggunakan keling.
Gambar 3.12 Contoh Profil kolom Gambar 3.13 Contoh Profil kolom
menerus yang di las menerus yang dikeling
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 12
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing
AASHTO 1977
Persamaan perencanaan tegangan kerja AASHTO bagi kolom dengan
beban konsentris mengikuti logika dari Struktural Stability Research Council,
tetapi faktor keamanannya lebih besar dari pada AISC untuk
memperhitungkan sifat dinamis pembebana. Dalam Cc, persamaan
AASHTO-1.7.1, untuk KL/r Cc adalah :
Fy ( KL / r ) 2
Fa = 1
2,12 2C c2
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 13
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing
2E
Fa =
2,12( KL / r ) 2
Faktor keamanan untuk kolom (2,12) lebih besar 16 % dibandingkan harga
dasar 1,82 yang dipakai untuk batang tarik.
Rumus Sekan
Rumus rasional yang sudah lama ini dapat diterapkan pada seluruh harga
angka kelangsingan. Rumus ini memberikan hubungan yang tepat jika
penyimpangan dari tekuk elastis dianggap seluruhnya diakibatkan oleh
lengkungan awal dan eksentrisitas tak terduga. Tegangan residu dianggap
sebagao penyebab utama tekuk inelastis, sehingga pemakaian rumus sekan
banyak ditinggalkan.
Persamaan ntuk tegangan maksimum pada batang struktural yang memikul
tekanan aksial dan momen lentur sepanjang batangnya adalah :
P M KL
f = + sec
A S 2
P
dengan k=
EI
Jika batas atas untuk tegangan f terletak di titik leleh Fy, maka :
P eA L P
Fy = 1 + sec
A S 2 EI
Dengan menganggap harga awal rasio eksentrisitas eA/S = 0,25 (walaupun
pembebanan konsentris) dan memeprhatikan I = Ar2
P L P
Fy = 1 + 0,25 sec
A 2r EA
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 14
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing
P Fy / FS
Fa = =
A L Fa( FS )
1 + 0,25 sec
2r E
Dimana :
L adalah panjang efektif, dengan k dianggap 0,75 untuk ujung yang dikekang
dan 0,875 untuk ujung sendi, dan faktor keamanan diambil sekita 1,80.
kcL 1900
, kecuali untuk bangunan rendah
r fy
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 15
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing
RANGKUMAN
Balok
Dimensi balok ditentukan oleh : bentang balok, beban yang bekerja dan sistem
struktur.
Untuk baja profil I, perkiraan tinggi balok dapat diambil 1/12 1/18 dari bentang
balok.
Penggunaan batang bresing harus memperhatikan faktor kelangsingan dan beban
aksial terfaktor, termasuk sistem rangka yang digunakan (SRBKK atau SRBKB).
Kolom
Penentuan penampang kolom dan bentuk sambungan serta konstruksi kepala dan
kakinya sangat tergantung pada sistem pembebanan.
Persyaratan untuk kolom struktur, ditinjau terhadap :
- Kekuatan kolom, yang dibatasi juga oleh : gaya tekan aksial terfaktor, gaya tarik
aksial terfaktor kolom.
- Sambungan kolom.
Jenis profil kolom, umumnya menggunakan lebih dari satu profil yang digabungkan (di
las atau di keling).
Untuk perkiraan dimensi kolom, bisa menggunakan beberapa metode, diantaranya :
- AISC Steel Manual.
- AASHTO 1977.
- Rumus Sekan.
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 16
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 17
MODUL SSEB-02 BAB IV
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Dimensi Komponen Atap
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja
BAB IV
MENENTUKAN PERKIRAAN DIMENSI KOMPONEN ATAP
4.1 UMUM
Pada dasarnya ada 2 jenis atap yang biasa digunakan pada bangunan gedung
tingkat tinggi, yaitu:
a. Atap menggunakan pelat beton datar.
b. Atap menggunakan kuda-kuda rangka baja.
Berdasarkan jenisnya, kedua atap ini memiliki componen material yang berbeda,
begitu pula dengan fungsinya. Sebagai contoh, salah satu fungsi pelat atap yang
terbuat dari beton dapat digunakan sebagai landasan helikopter (helipad) dan juga
dapat dibangun penthouse. Sedangkan atap dengan kuda-kuda rangka baja pada
umumnya dibuat untuk memenuhi unsur artistik bangunan ataupun jika dibutuhkan
bentang yang panjang untuk keperluan ruang/space yang relatif besar.
4.3 MENENTUKAN JENIS DAN MUTU PROFIL RANGKA BAJA DAN BAHAN
PENUTUP ATAP
Mutu profil rangka baja hot rolled biasanya minimal BJ 37 atau A36, dimana
tegangan lelehnya 2400 kg/cm2. Sedangkan rangka baja ringan cold rolled memliki
tegangan leleh 5000 kg/cm2 (GS 5000).
Untuk bahan penutup atap tergantung jenis bahannya, biasanya sesuai standar
yang berlaku, seperti SNI (Standar Nasional Indonesia) atau ASTM.
Jarak gording
Tipe Tebal (mm) Berat (kg/m2)
maximum
SWG22 0,71 2,22 2,1 m
SWG24 0,56 1,88 1,8 m
SWG25 0,51 1,74
SWG26 0,46 1,60 1,4 m
SWG27 0,41 1,40
SWG28 0,38 1,28 1,0 m
SWG29 0,35 1,20
SWG30 0,33 1,00
d. Sarana Deck
Lebar terpakai 760 mm untuk 10 gelombang.
Lebar terpakai 680 mm untuk 9 gelombang.
Panjang sampai 12 meter.
Beratnya tergantung pada ketebalan, yaitu :
1
f = l
500
1
f = l
400
1
f = l
300
Untuk tegangan normal yang diijinkan dapat diambil 1852 kg/cm2, jika
berat sendiri dan beban angin yang menentukan maka tegangan ijin boleh
diambil = 1610 kg/cm2.
Untuk gording dengan profil siku, ada rumus pendekatan untuk menentukan
ukuran profil :
- Ukuran siku pada bidang tegak lurus atap L/45
- Ukuran siku pada bidang / atap L/60
- Momen maksimum pada gording = 1/10 . W. L
Dimana :
W = beban total pada gording (termasuk angin)
L = bentang gording
Contoh :
Bentang gording = 6 meter
Maka ukuran siku minimum = 600/45 = 13,3 cm
4.4.2. Trekstang
Fungsi trekstang adalah untuk mengurangi lendutan yang terjadi pada
gording pada arah sumbu Y. Jenis dan bentuk baja yang digunakan untuk
trekstang adalah dari baja dengan penampang bulat( berulir atau tidak) yang
menghubungkan gording satu dengan yang lainnya.
Antara gording teratas yang berada pada satu sisi atap dengan gording
teratas yan berada pada sisi lain atap, dihubungkan juga oleh trekstan.
Biasanya jarak-jarak lubang pada gording (untuk dilalui oleh trekstang)
diambil maximum 7,5 cm.
RANGKUMAN
Beban yang diterima atap pada umumnya lebih kecil dari beban plat lantai dibawahnya.
Untuk menentukan dimensi kuda-kuda, gording, dudukan gording, trek stang dan ikatan
angin/wind bracing biasanya dilakukan dengan cara coba-coba. Bagi perencana yang
telah berpengalaman, hal ini menjadi relatif mudah karena telah terbiasa menghitungnya.
Jenis profil untuk gording yang umum digunakan adalah profil I NP dan profil C
Trekstang berfungsi untuk mengurangi lendutan yang terjadi pada gording pada
arah sumbu Y. Bahan yang digunakan untuk trekstang adalah baja bulat.
Ikatan angin berfungsi untuk menahan lendutan searah sumbu X, bahan untuk
ikatan angin dari baja bulat dengan diameter 16 mm.
DAFTAR PUSTAKA
1. The Steel Construction Institure, Steel Designers Manual, 6th ed., Ascot:2003
2. M. Myint Lwin, Building Engineering, Standard Handbook for Civil Engineers, The
McGraw-Hill Companies, 2004.
5. SNI, Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung, Badan
Standarisasi Nasional.
6. Potma, A.P and De Vries J.E, Konstruksi Baja, Pradnya Paramita, Jakarta, 1994.
7. Salmon G Charles and Jonhson E John, Struktur Baja, Erlangga, Jakarta, 1980
Profil C.
2 Langkah-langkah perhitungan desain kuda-kuda, yaitu :
Menghitung berat sendiri kuda-kuda.
Menghitung beban total yang bekerja pada kuda-kuda, terdiri dari :
1. Beban mati.
2. Beban hidup.
3. Beban angina.
Menghitung gaya-gaya batang akibat beban-beban tersebut diatas, dapat
menggunakan metode cremona.
Menentukan kombinasi gaya batang.
Perhitungan profil :
1. Batang tepi atas.
2. Batang tepi bawah.
3. Batang miring.
4. Batang vertical.
3 Kapan dan bilamana digunakan trek stang dan ikatan angin :
Trekstang berfungsi mengurangi lendutan yang terjadi pada gording
pada arah sumbu Y. Trekstang dipasang antara gording dengan gording
yang terletak pada satu sisi dan juga antara gording teratas yang berada
pada satu sisi atap dengan gording teratas yang berada pada sisi lain
atap.