Anda di halaman 1dari 69

SSEB-02 = KONSEP DAN SISTEM STRUKTUR

BERDASARKAN PERATURAN-PERATURAN NASIONAL DAN


INTERNASIONAL TENTANG PERENCANAAN STRUKTUR
BAJA YANG BERLAKU

Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi


Kode : INA.5233.212.26.02.07
Judul : Konsep dan Sistem Struktur Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional
dan Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Yang berlaku

PELATIHAN
AHLI STRUKTUR BAJA BANGUNAN GEDUNG
(STEEL STRUCTURE ENGINEER OF BUILDINGS)

2007

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
MODUL SSEB-02
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

KATA PENGANTAR

Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan


Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan
111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN
terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3.

Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.

Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
- UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya,
mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas
harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau
ketrampilan, dan perlunya Bakuan Kompetensi untuk semua tingkatan kualifikasi
dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi
- UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (pasal 10 ayat
2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standar kompetensi kerja
- UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
- PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam


konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului
dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK
(Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur
kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam
jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) i


MODUL SSEB-02
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang
kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.

Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.

Jakarta, November 2007


Kepala Pusat
Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi

Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE


NIP. 110 016 435

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) ii


MODUL SSEB-02
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

PRAKATA

Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan
penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.

Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.

Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu,
metode kerja dan lain-lain.

Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan, desain hidro mekanik
pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan di bidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan
sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Struktur Baja Bangunan
Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) merupakan salah satu jabatan kerja
yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat
mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Ahli Struktur Baja
Bangunan Gedung gambar arsitektur bidang cipta karya.
Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel
Structure Engineer Of Buildings) ini terdiri dari 1 (satu) modul kompetensi umum 5
(lima) modul kompetensi inti, yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan
dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung
(Steel Structure Engineer Of Buildings).

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Jakarta, November 2007

Tim Penyusun

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) iii
MODUL SSEB-02
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
PRAKATA ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... viii
SPESIFIKASI PELATIHAN ...................................................................... ix
PANDUAN PEMBELAJARAN ................................................................. x

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................ I-1


1.1. Umum .................................................................................... I-1
1.2. Ringkasan Modul ..................................................................... I-2
1.3. Ringkasa SKKNI ..................................................................... I-2
1.4. Batasan Dan Rentang Variabel ............................................... I-5
1.5. Panduan Penilaian .................................................................. I-5
1.5.1. Kualifikasi penilaian ...................................................... I-5
1.5.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk
mendemonstrasikan kompetensi .................................... I-6
1.5.3. Konteks penilaian.......................................................... I-6
1.5.4. Aspek penting penilaian ................................................ I-7
1.5. Sumber Daya Pembelajaran .................................................... I-7

BAB II : PENENTUAN TATA LETAK KOLOM, PEMBALOKAN LANTAI,


ATAP DAN PONDASI ................................................................ II-1
2.1. Umum ..................................................................................... II-1
2.2. Penentuan Letak Kolom, Arah Profil, Jenis/Susunan Kolom ........ II-2
2.3. Penentuan Balok Induk, Balok Anak Dan Balok Pengaku /
Pengikat .................................................................................. II-2
2.4. Penentuan Jenis Dan Tipe Lantai, Arah Steel Deck Dan Jenis
Steel Deck Serta Tulangan Lantai ............................................. II-3
2.4.1. Balok baja komposit dengan perancah biasa ...................... II-3
2.4.2. Balok baja komposit dengan sheeting profile/metal
deck/floor deck .................................................................... II-3
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) iv
MODUL SSEB-02
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

2.4.3. Sistem lantai beban ringan bentang pendek/short-span,


lightly loaded floor systems ................................................. II-4
2.4.4. Sistem lantai beban ringan bentang panjang/ long span,
lightly loaded floor systems ................................................. II-5
2.4.5. Sistem lantai beban sedang bentang pendek/short span,
medium loaded systems ...................................................... II-6
2.4.6. Sistem lantai beban sedang bentang panjang/long span,
medium loaded systems ...................................................... II-8
2.4.7. Sistem lantai beban berat bentang pendek/short span,
heavily loaded floor systems ............................................... II-8
2.4.8. Sistem lantai beban berat bentang panjang/long span,
heavily loaded floor system ................................................. II-8
2.5. Penentuan Sistem Dan Jenis Atap, Jenis Profil Baja, Jarak
Gording, Ikatan Angin Dan Batang Pengaku ............................... II-8
2.6. Penentuan Pondasi................................................................... II-12
RANGKUMAN
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI

BAB III: MENENTUKAN PERKIRAAN TEBAL PELAT LANTAI,


PERKIRAAN DIMENSI BALOK DAN HORIZONTAL BRACING
(BRESING HORISONTAL), DAN PERKIRAAN DIMENSI KOLOM
DAN VERTICAL BRACING (BRESING VERTIKAL) .................... III-1
3.1. Umum ....................................................................................... III-1
3.2. Menentukan Mutu Bahan Dan Perkiraan Tebal Pelat Lantai ......... III-1
3.3. Menentukan Jenis Dan Mutu Profil Baja Untuk Balok, Perkiraan
Dimensi Balok Anak, Perkiraan Dimensi Balok Induk Dan
Perkiraan Dimensi Horizontal Bracing ........................................ III-1
3.3.1. Jenis dan mutu profil baja.................................................... III-1
3.3.2. Perkiraan dimensi balok ...................................................... III-7
3.3.3. Batang bresing horizontal.. III-7
3.4. Menentukan Jenis Dan Mutu Bahan, Jenis Bahan Kolom (Baja
Atau Komposit), Perkiraan Dimensi Kolom, Perkiraan Dimensi
Vertikal Bracing ........................................................................ III-8
3.4.1 Jenis dan mutu bahan kolom ............................................ III-8
3.4.2 Jenis profil kolom ............................................................. III-8
3.4.3 Perkiraan dimensi kolom .................................................. III-13

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) v


MODUL SSEB-02
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

3.4.4 Batang bresing vertikal ..................................................... III-15


RANGKUMAN
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI

BAB IV: MENENTUKAN PERKIRAAN DIMENSI KOMPONEN ATAP ....... IV-1


4.1. Umum ............................................................................................. IV-1
4.2. Menentukan Mutu Bahan Dan Tebal Pelat Lantai Atap ................... IV-1
4.3. Menentukan Jenis Dan Mutu Profil Rangka Baja Dan Bahan
Penutup Atap .................................................................................. IV-1
4.4. Menentukan Perkiraan Dimensi Kuda-Kuda, Gording, Dudukan
Gording, Track (Trek) Stang, Dan Ikatan Angin (Wind Bracing) ...... IV-4
4.4.1 Perkiraan dimensi gording ...................................................... IV-4
4.4.2 Trekstang ............................................................................... IV-6
4.4.3 Ikatan angin ........................................................................... IV-6
RANGKUMAN
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI

KUNCI JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) vi


MODUL SSEB-02
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Balok Baja Penyangga Plat Beton ............................................... II-3
Gambar 2.2 Dek Lantai Dengan Rongga Yang Dapat Digunakan Sebagai Jalur
Kabel Listrik ..................................................................................... II-4
Gambar 2.3 Sistem Lantai Beban Ringan Pada Bentang Pendek ....................... II-4
Gambar 2.4 Tipikal Rangka Baja Pada Bangunan Tingkat Tinggi Dengan
Bentuk Bangunan Ramping ............................................................. II-5
Gambar 2.5 Kolom Penyangga Balok Bentang Panjang Pada Bangunan
Tingkat Tinggi .................................................................................. II-5
Gambar 2.6 Struktur Rangka Penopang Lantai Bentang Pendek Untuk
Bangunan Tingkat Tinggi Untuk Perkantoran ................................... II-6
Gambar 2.7 Dinding Beton Untuk Service Core Juga Disebut Sebagai Dinding
Geser (Shear Walls), Berfungsi Menahan Gaya Lateral................... II-7
Gambar 2.8 Balok Penopang Yang Dipotong Untuk Ducting Ac .......................... II-7
Gambar 2.9 Rangka Ruang 3 Dimensi Pada Ruang Yang Luas .......................... II-10
Gambar 2.10 Atap Pelat Berlipat Pada Banugan Bentuk Lingkaran ...................... II-10
Gambar 2.11 Atap Lengkung Cylindrical ............................................................... II-11
Gambar 2.12 Atap Bentuk Kubah (Dome) ............................................................. II-11
Gambar 2.13 Atap Menggunakan Kabel ................................................................ II-11
Gambar 3.1 Jenis-Jenis Profil Baja...................................................................... III-2
Gambar 3.2 Contoh Profil Kolom 1 ...................................................................... III-10
Gambar 3.3 Contoh Profil Kolom 2 ...................................................................... III-10
Gambar 3.4 Contoh Profil Kolom 3 ...................................................................... III-10
Gambar 3.5 Contoh Profil Kolom 4 ...................................................................... III-10
Gambar 3.6 Contoh Profil Kolom 5 ...................................................................... III-11
Gambar 3.7 Contoh Profil Kolom 6 ...................................................................... III-11
Gambar 3.8 Contoh Profil Kolom 7 ...................................................................... III-11
Gambar 3.9 Contoh Profil Kolom 8 ...................................................................... III-11
Gambar 3.10 Contoh Profil Kolom 9 ...................................................................... III-11
Gambar 3.11 Contoh Profil Kolom 10 .................................................................... III-11
Gambar 3.12 Contoh Profil Kolom Menerus Yang Di Las ...................................... III-12
Gambar 3.13 Contoh Profil Kolom Menerus Yang Dikeling ................................... III-12
Gambar 4.1 Contoh Kedudukan Gording............................................................. IV-5
Gambar 4.2 Contoh Kedudukan Trekstang ......................................................... IV-6
Gambar 4.3 Contoh Kedudukan Ikatan Angin Pada Denah Bangunan ................ IV-7

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) vii
MODUL SSEB-02
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Jenis dan mutu baja profil baja untuk Bangunan dan Jembatan ..... III-3
Tabel 4.1 Tebal Dan Berat Atap Alumunium .................................................... IV-2
Tabel 4.2 Sudut Kemiringan Minimum ............................................................. IV-2
Tabel 4.3 Penutup Atap Jenis Lain .................................................................. IV-2
Tabel 4.4 Atap Jenis SARANA DECK.............................................................. IV-3

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) viii
MODUL SSEB-02
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

SPESIFIKASI PELATIHAN

A. TUJUAN UMUM

Tujuan Umum Pelatihan


Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu Melaksanakan pekerjaan
yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
pekerjaan struktur baja. Mencakup pembuatan konsep dan analisis struktur,
pemantauan serta pengawasan pelaksanaan pekerjaan struktur dengan bahan
baja.

Tujuan Khusus Pelatihan


Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu:
1. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K-3) dengan benar selama
melakukan pekerjaan.
2. Menentukan konsep dan sistem struktur berdasarkan Peraturan-peraturan
Nasional dan Internasional tentang Perenc. Struktur Baja yang berlaku.
3. Melakukan analisis dan desain struktur.
4. Menentukan dan melaksanakan metode pelaksanaan pekerjaan struktur.
5. Melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan struktur.
6. Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan struktur.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Kode / Judul Modul : Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Berdasarkan


Peraturan-Peraturan Nasional Dan Internasional Tentang Perencanaan
Struktur Baja mempresentasikan unit kompetensi : Menentukan konsep dan
sistem struktur berdasarkan Peraturan-peraturan Nasional dan Internasional
tentang Perenc. Struktur Baja yang berlaku.

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menentukan konsep dan sistem
struktur berdasarkan Peraturan-peraturan Nasional dan Internasional tentang
Perenc. Struktur Baja yang berlaku.

Kriteria Penilaian
Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Menentukan tata letak kolom, pembalokan lantai, atap dan pondasi

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) ix


MODUL SSEB-02
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

2. Menentukan perkiraan tebal pelat lantai, perkiraan dimensi balok dan


horizontal bracing (bresing horisontal), dan perkiraan dimensi kolom dan
vertical bracing (bresing vertikal).
3. Menentukan perkiraan dimensi komponen atap sesuai sistem atap yang
dipilih.

PANDUAN PEMBELAJARAN

A. KUALIFIKASI PENGAJAR / INSTRUKTUR

Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of


Trainer) atau sejenisnya.
Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.
Konsisten mengacu SKKNI dan SLK
Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang
relevan dengan metodologi yang tepat.

B. PENJELASAN SINGKAT MODUL

B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini :

Nomor
Kode Judul Modul
Modul
1 SSEB 01 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K-3)
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
Berdasarkan Peraturan-Peraturan
2 SSEB 02
Nasional dan Internasional Tentang
Perenc. Struktur
3 SSEB 03 Analisis Dan Desain Struktur
Menentukan Dan Melaksanakan Metode
4 SSEB 04
Pelaksanaan Pekerjaan Struktur
Melakukan Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan
5 SSEB 05
Struktur
6 SSEB 06 Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan Struktur

B.2 Uraian Modul


Seri / Judul : SSEB-02 / Menentukan konsep dan sistem struktur
berdasarkan peraturan-peraturan nasional dan internasional tentang
perencanaan struktur baja
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) x
MODUL SSEB-02
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

Deskripsi Modul : Menentukan konsep dan sistem struktur berdasarkan


peraturan-peraturan nasional dan internasional tentang perencanaan struktur
baja merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Ahli Struktur
Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) dengan
harapan dapat : menentukan tata letak kolom, pembalokan lantai, atap dan
pondasi, menentukan perkiraan tebal pelat lantai, perkiraan dimensi balok
dan horizontal bracing (bresing horisontal), dan perkiraan dimensi kolom dan
vertical bracing (bresing vertikal), menentukan perkiraan dimensi komponen
atap sesuai sistem atap yang dipilih.

C. PROSES PEMBELAJARAN

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

1. Ceramah : Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan

Menjelaskan tujuan Mengikuti penjelasan TIU OHT


instruksional umum(TIU) dan dan TIK dengan tekun dan LCD
Tujuan instruksional khusus aktif
(TIK) Mengikuti penjelasan
Menjelaskan maksud dan maksud dan tujuan
tujuan menghitung kebutuhan menghitung kebutuhan
bahan. bahan .
Menjelaskan pengertian Mengikuti penjelasan
menghitung kebutuhan bahan. pengertian menghitung
kebutuhan bahan .
Waktu : 5 menit Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.

2. Ceramah : Bab II, Penentuan


Tata Letak Kolom, Pembalokan
Lantai, Atap Dan Pondasi
Mengikuti penjelasan, OHT
Memberikan penjelasan, uraian uraian atau bahasan LCD
atau-pun bahasan mengenai : instruktur dengan tekun
Umum dan aktif.
Penentuan Letak Kolom, Arah Mengajukan pertanyaan
Profil, Jenis/Susunan Kolom apabila ada yang kurang
Penentuan Balok Induk, Balok jelas.
Anak Dan Balok Pengaku /
Pengikat
Penentuan Jenis Dan Tipe
Lantai, Arah Steel Deck Dan
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) xi
MODUL SSEB-02
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG


Jenis Steel Deck Serta
Tulangan Lantai
Penentuan Sistem Dan Jenis
Atap, Jenis Profil Baja, Jarak
Gording, Ikatan Angin Dan
Batang Pengaku
Penentuan Pondasi

Waktu : 60 menit

3. Ceramah : Bab III, Menentukan


Perkiraan Tebal Pelat Lantai,
Perkiraan Dimensi Balok Dan
Horizontal Bracing (Bresing
Horisontal), Dan Perkiraan OHT
Dimensi Kolom Dan Vertical LCD
Bracing (Bresing Vertikal)

Memberikan penjelasan, uraian Mengikuti penjelasan,


atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan
Umum instruktur dengan tekun
Menentukan Mutu Bahan Dan dan aktif.
Perkiraan Tebal Pelat Lantai Mengajukan pertanyaan
Menentukan Jenis Dan Mutu apabila ada yang kurang
Profil Baja Untuk Balok, jelas.
Perkiraan Dimensi Balok Anak,
Perkiraan Dimensi Balok
Induk Dan Perkiraan Dimensi
Horizontal Bracing
Menentukan Jenis Dan Mutu
Bahan, Jenis Bahan Kolom
(Baja Atau Komposit),
Perkiraan Dimensi Kolom,
Perkiraan Dimensi Vertikal
Bracing

Waktu : 60 Menit

4. Ceramah : Bab IV, Menentukan


Perkiraan Dimensi Komponen
Atap

Memberikan penjelasan, uraian Mengikuti penjelasan, OHT


atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan LCD
Umum instruktur dengan tekun
Menentukan Mutu Bahan Dan dan aktif.
Tebal Pelat Lantai Atap Mengajukan pertanyaan
Menentukan Jenis Dan Mutu apabila ada yang kurang
Profil Rangka Baja Dan Bahan jelas.
Penutup Atap
Menentukan Perkiraan
Dimensi Kuda-Kuda, Gording,

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) xii
MODUL SSEB-02
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG


Dudukan Gording, Track
(Trek) Stang, Dan Ikatan Angin
(Wind Bracing)

Waktu : 60 Menit

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) xiii
MODUL SSEB-02 BAB I
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Pendahuluan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. UMUM
Modul SSEB-02: Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Berdasarkan Peraturan-
Peraturan Nasional Dan Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja
mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan Ahli Struktur
Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)

Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur-


unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi
tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang
dipresentasikan sebagai modul-modul relevan, Letak kolom, arah profil,
jenis/susunan kolom ditentukan, Balok induk, balok anak dan balok pengaku /
pengikat ditentukan, Jenis dan tipe lantai, arah steel deck dan jenis steel deck
serta tulangan lantai ditentukan, Sistem dan jenis atap, jenis profil baja, jarak
gording, ikatan angin dan batang pengaku ditentukan, Pondasi ditentukan, mutu
bahan dan perkiraan tebal pelat lantai ditentukan, Jenis dan mutu profil baja untuk
balok, perkiraan dimensi balok anak, perkiraan dimensi balok induk dan perkiraan
dimensi horizontal bracing ditentukan, Jenis dan mutu bahan, jenis bahan kolom
(baja atau komposit), perkiraan dimensi kolom, perkiraan dimensi vertikal bracing
ditentukan, Mutu bahan dan tebal pelat lantai atap ditentukan, Jenis dan mutu profil
rangka baja dan bahan penutup atap ditentukan, Perkiraan dimensi kuda-kuda,
gording, dudukan gording, track (trek) stang, dan ikatan angin (wind bracing)
ditentukan.

Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan dalam
perencanaan Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung(Steel Structure Engineer Of
Buildings) adalah :

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-1
MODUL SSEB-02 BAB I
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Pendahuluan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi


I. KOMPETENSI UMUM
Menerapkan keselamatan dan
1. INA.5233.212.26.01.07 kesehatan kerja (K-3) dengan benar
selama melakukan pekerjaan.
II. KOMPETENSI INTI
Menentukan konsep dan sistem struktur
berdasarkan Peraturan-peraturan
2. INA.5233.212.26.02.07
Nasional dan Internasional tentang
Perenc. Struktur Baja yang berlaku.
3. INA.5233.212.26.03.07 Melakukan analisis dan desain struktur.
Menentukan dan melaksanakan metode
4. INA.5233.212.26.04.07
pelaksanaan pekerjaan struktur.
Melakukan pengawasan pelaksanaan
5. INA.5233.212.26.05.07
pekerjaan struktur.
Membuat laporan pelaksanaan
6. INA.5233.212.26.06.07
pekerjaan struktur.
III. KOMPETENSI PILIHAN -

1.2. RINGKASAN MODUL


Modul ini memaparkan tentang konsep-konsep dasar perencanaan struktur baja
bangunan gedung berdasarkan peraturan-peraturan yang umum digunakan baik
peraturan Nasional maupun Internasional.
Untuklebih mendalami tentang perencanaan struktur baja bangunan gedung itu
sendiri harus dilengkapi Buku Pedoman lainnya yang lebih lengkap, misalnya SNI
tentang tata cara perencanaan strktur baja bangunan gedung atau lainnya.

1.3. RINGKASAN SKKNI


Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi
ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian
sebagai berikut:

a. Judul unit :
Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan
dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-2
MODUL SSEB-02 BAB I
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Pendahuluan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya


menggunakan kata kerja operasional)

b. Deskripsi unit :
Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau
mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang
diungkapkan dalam judul unit.

c. Elemen kompetensi :
Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen
pendukung unit kompetensi.

d. Kriteria unjuk kerja :


Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan
kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan
pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk
kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian)

Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai


berikut:
1. KODE UNIT : INA.5233.212.26.02.07
2. JUDUL UNIT : Menentukan konsep dan sistem struktur
berdasarkan Peraturan-peraturan Nasional
dan Internasional tentang Perencanaan
Struktur Baja yang berlaku.
3. DESKRIPSI UNIT : unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan untuk mampu menentukan konsep
dan sistem struktur berdasarkan Peraturan-
peraturan Nasional dan Internasional tentang
Perencanaan Struktur Baja yang berlaku.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-3
MODUL SSEB-02 BAB I
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Pendahuluan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menentukan tata letak kolom, 1.1 Letak kolom, arah profil, jenis /
pembalokan lantai, atap dan susunan kolom ditentukan
pondasi. 1.2 Balok induk, balok anak dan balok
pengaku / pengikat ditentukan
1.3 Jenis dan tipe lantai, arah steel
deck dan jenis steel deck serta
tulangan lantai ditentukan
1.4 Sistem dan jenis atap, jenis profil
baja, jarak gording, ikatan angin dan
batang pengaku ditentukan
1.5 Pondasi ditentukan
2. Menentukan perkiraan tebal 2.1 Mutu bahan dan perkiraan tebal
pelat lantai, perkiraan dimensi pelat lantai ditentukan.
balok dan horizontal bracing 2.2 Jenis dan mutu profil baja untuk
(bresing horisontal), dan balok, perkiraan dimensi balok
perkiraan dimensi kolom dan anak, perkiraan dimensi balok
vertical bracing (bresing induk dan perkiraan dimensi
vertikal). horizontal bracing ditentukan.
2.3 Jenis dan mutu bahan, jenis bahan
kolom (baja atau komposit),
perkiraan dimensi kolom, perkiraan
dimensi vertikal bracing ditentukan.
3. Menentukan perkiraan dimensi 3.1 Mutu bahan dan tebal pelat lantai
komponen atap sesuai sistem atap ditentukan.
atap yang dipilih. 3.2 Jenis dan mutu profil rangka baja
dan bahan penutup atap ditentukan.
3.3 Perkiraan dimensi kuda-kuda,
gording, dudukan gording, track
(trek) stang, dan ikatan angin (wind
bracing) ditentukan.

Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten
mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk
kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK)
Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya
sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-4
MODUL SSEB-02 BAB I
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Pendahuluan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan


sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan
untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.

1.4. BATASAN / RENTANG VARIABEL


Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah :
1. Kompetensi ini diterapkan dalam tim kerja perencana pekerjaan
2. Dokumen kontrak harus tersedia secara lengkap
3. Peraturan-peraturan yang berkaitan dengan konsep dan sistem struktur baja baik
Nasional maupun Internasional harus tersedia.
4. Pedoman, tata cara, manual dan standar pemeriksaan mutu bahan dan hasil
pekerjaan yang ditetapkan dalam kontrak harus tersedia secara lengkap.

1.5. PANDUAN PENILAIAN


Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan
mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan
kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk
kerja yang meliputi :

- Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang


dinyatakan kompeten pada tingkatan tertetu.
- Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode
apa pengujian seharusnya dilakukan.
- Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan
kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian.

1.5.1. Kualifikasi Penilaian


a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi
sebagai assesor (penilai) antara lain :
Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji
Kompetensi).
Melaksankan penilaian dan
Mereview Penilaian.

b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit


yang akan didemonstrasi dan bila ada syarat-syarat industri
perusahaannya lainnya muncul bias disyaratkan untuk :

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-5
MODUL SSEB-02 BAB I
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Pendahuluan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang


ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang
dinilai.
Memperaktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang
diperukan dalam proses penilaian.

c. Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat


dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut
termasuk :
Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan
dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek / kebiasaan
industri / perusahaan yang ada sekarang
Suatu panel penilai yang didalmnya termasuk paling sedikit satu
orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan
Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman
subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang
kompeten menurut standar penilai

Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber


daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu
dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart padapross tersebut
Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian
dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk
membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi.

Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI


adalah sebagai berikut :

1.5.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk


mendemonstrasikan kompetensi
terdiri dari :
1. Syarat-syarat kontrak.
2. Spesifikasi teknis.
3. Peraturan-peraturan yang berkaitan dengan konsep dan sistem struktur
baja baik Nasional maupun Internasional.
4. Pedoman, tata cara, manual dan standar pemeriksaan mutu bahan dan
hasil pekerjaan yang ditetapkan dalam kontrak.
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-6
MODUL SSEB-02 BAB I
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Pendahuluan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

1.5.3. Konteks Penilaian


1. Penilaian harus mencakup melakukan peragaan memperagakan dan
mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya.
2. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang
menyangkut pengetahuan teori.
3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai
pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji
Kompetensi (MUK).

1.5.4. Aspek Penting Penilaian


1. Kemampuan menentukan konsep dan sistem struktur berdasarkan
Peraturan-peraturan Nasional dan Internasional tentang Perencanaan
Struktur Baja.
2. Kemampuan melakukan pemeriksaan terhadap mutu bahan dan hasil
pekerjaan.
3. Kemampuan mengembangkan alternatife desain.
4. Kemampuan menyusun dokumen perencanaan teknis termasuk
spesifikasi , desain, gambar rencana dan rencana biaya.

1.6. SUMBER DAYA PEMBELAJARAN


Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu :
a. Sumber daya pembelajaran teori :
- OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top.
- Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya.
- Materi pembelajaran.

b. Sumber daya pembelajaran praktek :


- PC lap top bagi yang familiar dengan komputer atau kalkulator bagi yang
tidak familiar dengan komputer.
- Alat tulis, kertas dan lain-lain yang diperlukan untuk membantu peserta
pelatihan dalam menghitung dan merencanakan struktur baja bangunan.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) I-7
MODUL SSEB-02 BAB II
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Penentuan Tata Letak Kolom, Pembalokan Lantai,
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Atap Dan Pondasi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

BAB II
PENENTUAN TATA LETAK KOLOM, PEMBALOKAN LANTAI,
ATAP DAN PONDASI

2.1. UMUM
Seorang ahli perencana struktur baja bangunan gedung diharapkan memiliki
pengetahuan yang luas berkaitan dengan desian perencanaan bangunan yang akan
dibangun. Tahap perencanaan merupakan salah satu tahap penting yang harus
dilalui di dalam mendirikan suatu bangunan. Dimensi elemen-elemen struktur
bangunan harus mengacu pada standar-standar baku yang umum digunakan baik di
dalam maupun di luar negeri. Sehingga diharapkan dari segi kekuatan struktur
bangunan semuanya memenuhi syarat dan tentunya dari segi ekonomis, bangunan
tersebut didirikan dengan biaya yang optimal.

Penentuan tata letak kolom tergantung pada desain arsitektural yang dibuat oleh
seorang arsitek bangunan gedung. Berdasarkan jenis dan keguanaan bangunan
yang di desain, seorang ahli teknik struktur baja bangunan gedung dapat
memberikan masukan-masukan berkaitan dengan kekuatan bangunan tersebut,
serta menghitung gaya-gaya yang timbul serta pada akhirnya dapat menentukan
jarak kolom dan lantai berikut dimensi-dimensinya. Begitu pula dengan perhitungan
kekuatan struktur atap yang telah dipilih, perlu pula ditinjau kekuatan strukturnya,
sehingga atap tersebut dapat menahan beban-beban yang timbul pada atap.
Sedangkan khusus untuk pemilihan tipe pondasi, prinsip-prinsip umum wajib
diketahui oleh seorang ahli perencana struktur baja bangunan, sedangkan desain
dan pemiliha tipe pondasinya dilaksanakan oleh seorang ahli pondasi bangunan
gedung.

Modul ini menguraikan tentang konsep-konsep dasar minimal yang harus dikuasai
oleh tenaga ahli struktur bangunan gedung (steel structure engineer for building),
khususnya yang berkaitan dengan penggunaan material baja pada struktur
bangunan gedung tersebut, baik itu pada struktur bangunan atas maupun struktur
bangunan bawah.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 1


MODUL SSEB-02 BAB II
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Penentuan Tata Letak Kolom, Pembalokan Lantai,
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Atap Dan Pondasi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

2.2. PENENTUAN LETAK KOLOM, ARAH PROFIL, JENIS /SUSUNAN KOLOM


Faktor-faktor yang harus dipehatikan dalam penentuan tata letak kolom adalah:
1. Jarak antar kolom harus dibuat sedemikian rupa dengan mempertimbangkan
aktifitas pada bangunan, panjang profil yang tersedia di pasaran. Jarak antar
kolom yang pendek seringkali ekonomis karena dimensinya relatif kecil, tetapi
aktifitas pada bangunan kurang maksimal karena kurang mendapatkan ruang
yang diinginkan. Jarak antar kolom harus dibuat sedemikian rupa sehingga jika
dihubungkan dengan balok, tidak ada balok yang disambung di luar tumpuan
kolom.

2. Arah profil diletakkan sedemikian rupa agar sumbu kuat penampang kolom
memikul momen terbesar. Jika kolom memikul lentur dua arah,hendaknya dipilih
profil kolom yang mempunyai kekuatan seimbang pada dua arah tersebut.

3. Penentuan dimensi kolom dipengaruhi oleh panjang tekuk kolom. Kolom tidak
boleh terlalu langsing ataupun terlalu gemuk. Jika kolom terlalu langsing ia akan
runtuh disebabkan bahaya tekuk sebelum leleh, sedangkan jika kolom terlalu
gemuk ia akan leleh sebelum menekuk.
Biasanya dalam praktek agar kolom tidak terlalu langsing maupun gemuk,
kelangsingannya diambil 90 110. Dengan demikian dimensi kolom cukup
ekonomis.

4. Susunan kolom sebaiknya simetris. Bila tidak simetris harus diperiksa


kemungkinan adanya bahaya torsi. Untuk menjaga terhadap bahaya kebakaran
kolom dapat dibungkus beton.

2.3. PENENTUAN BALOK INDUK, BALOK ANAK DAN BALOK PENGAKU /


PENGIKAT
Penentuan dimensi balok dipengaruhi oleh: sistem lantai dan fungsi
lantai/bangunan.
Lantai harus mampu memikul beban mati, hidup, gempa dan lain-lain termasuk
instalasi AC, air, listrik dan kemungkinan tahan api. Untuk itu memerlukan
pertimbangan banyak faktor,diantaranya:
Sistem lantai.
Beban yang dipikul.
Ketinggian dari lantai ke lantai.
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 2
MODUL SSEB-02 BAB II
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Penentuan Tata Letak Kolom, Pembalokan Lantai,
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Atap Dan Pondasi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

Jarak antar kolom.


Instalasi mekanikal dan elektrikal.
Ketahanan terhadap api.
Diafragma action dalam rangka ketahanan terhadap gaya-gaya lateral.
Cara pelaksanaan.

2.4. PENENTUAN JENIS DAN TIPE LANTAI, ARAH STEEL DECK DAN JENIS STEEL
DECK SERTA TULANGAN LANTAI

2.4.1. Balok baja komposit dengan perancah biasa


Pada sistem ini pelat beton dicor dengan perancah seperti biasa, jadi tebal
pelat seperti pelat beton biasa. Untuk bangunan bertingkat
banyak,pengurangan beban mati dapat menghasilkan penghematan pada
biaya framing dan pondasi. Salah satu cara mengurangi beban mati dengan
menggunakan beton ringan, tetapi kelemahannya tegangan tekannya relatif
lebih rendah dibanding beton biasa.

Gambar 2.1: Balok baja penyangga plat beton

2.4.2. Balok baja komposit dengan sheeting profile/metal deck/floor deck


Pada sistem ini tidak memerlukan perancah,beton langsung dicor di atas
metal deck karena metal deck berfungsi sebagai perancah maupun
pengganti tulangan momen positif di lapangan. Untuk daerah momen negatif
di tumpuan diperlukan tulangan dan dihitung seperti pelat beton biasa .

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 3


MODUL SSEB-02 BAB II
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Penentuan Tata Letak Kolom, Pembalokan Lantai,
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Atap Dan Pondasi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

Gambar 2.2 : Dek lantai dengan rongga yang dapat


digunakan sebagai jalur kabel listrik

Keuntungan memakai metal deck:


1) Metal deck dapat dengan cepat dipasang setelah balok terpasang.
2) Metal deck terbuat dari baja mutu tinggi hingga diperlukan tebal pelat
beton relatif tipis, dan ini mengurangi beban mati hingga menghemat
pada saat steel framing and foundations.
3) Instalasi kabel listrik dan telepon dapat disisipkan dalam metal deck.
4) Dengan penggabungan dua bahan dasar utama (beton dan baja)
diperoleh efisiensi material.
5) Dengan cara pelaksanaan tertentu dapat membuat perencana
berpandangan luas dan dapat menghemat bahan, seperti : shored beam
construction, preflexing of beam, prestressing of beam serta pengecoran
bertahap.

2.4.3. Sistem lantai beban ringan bentang pendek/short-span, lightly loaded


floor systems
Sistem ini digunakan pada bangunan rumah tinggal seperti apartemen.Jarak
antar balok dan kolom biasanya dibuat 4 m dan bentang 6 8 m.

Gambar 2.3 : Sistem lantai beban ringan pada bentang pendek


Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 4
MODUL SSEB-02 BAB II
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Penentuan Tata Letak Kolom, Pembalokan Lantai,
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Atap Dan Pondasi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

2.4.4. Sistem lantai beban ringan bentang panjang/ long span, lightly loaded
floor systems
Penggunaan balok dan portal bentang panjang pada struktur dengan beban
ringan pada umumnya tidak ekonomis. Tinggi balok yang diperlukan pada
bentang tertentu akan memperbesar tinggi gedung secara keseluruhan.
Konsekuensinya komponen gedung yang berkaitan dengan tinggi gedung-
seperti dinding exterior,vertical duct, service core walls- penambahan
panjang kolom baja menjadi lebih mahal. Dan penambahan ruang di antara
lantai ke langit-langit sering kali sia-sia, kecuali dimanfaatkan untuk ducting
AC.
Struktur bentang panjang lebih ekonomis menggunakan rangka.Tetapi untuk
lantai beban ringan seperti bangunan apartemen bertingkat banyak, rangka
harus tersembunyi seperti gambar di bawah

Gambar 2.4 : Tipikal rangka baja pada bangunan tingkat tinggi dengan
bentuk bangunan ramping

Gambar 2.5 : Kolom penyangga balok bentang


panjang pada bangunan tingkat tinggi

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 5


MODUL SSEB-02 BAB II
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Penentuan Tata Letak Kolom, Pembalokan Lantai,
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Atap Dan Pondasi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

Struktur rangka lebih menguntungkan dalam memikul gaya lateral dibanding


balok biasa. Untuk lantainya dapat menggunakan pelat beton dengan steel
deck/meta maupun pelat beton precast untuk menghindari penggunaan
perancah.

2.4.5. Sistem lantai beban sedang bentang pendek/short span, medium


loaded systems
Kategori ini untuk balok bentang 6 8 m dengan beban 500 950 kg/m2.
Gambar di bawah merupakan contoh denah susunan balok kolom untuk
perkantoran, tetapi untuk yang lebih besar diperlukan area bebas kolom
yang besar pula.

Gambar 2.6 : Struktur rangka penopang lantai bentang pendek untuk


bangunan tingkat tinggi untuk perkantoran

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 6


MODUL SSEB-02 BAB II
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Penentuan Tata Letak Kolom, Pembalokan Lantai,
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Atap Dan Pondasi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

Gambar 2.7 : Dinding beton untuk service core juga disebut sebagai
dinding geser (shear walls), berfungsi menahan gaya
lateral

Untuk menahan beban lateral dapat dipikulkan pada bresing vertikal atau
dinding geser/shear wall atau dinding core, dalam hal ini frame menjadi
kaku/rigid atau semirigid. Hal ini dilakukan agar balok menahan gaya
gravitasi saja,karena tinggi balok terbatas atau dibatasi agar tidak terlalu
tinggi karena harus menyediakan ruang untuk ducting AC.
Apabila tinggi balok tidak dapat dikurangi karena alasan memikul momen
lapangan, maka tinggi balok di tumpuan dikurangi untuk ruang AC, seperti
gambar di bawah. Hal ini dimungkinkan karena di tumpuan yang dominan
adalah gaya geser yang relatif tidak memerlukan tinggi balok setinggi di
lapangan.

Gambar 2.8: Balok penopang yang dipotong untuk ducting ac

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 7


MODUL SSEB-02 BAB II
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Penentuan Tata Letak Kolom, Pembalokan Lantai,
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Atap Dan Pondasi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

2.4.6. Sistem lantai beban sedang bentang panjang/long span, medium


loaded systems
Kategori ini untuk balok memikul lantai dengan beban 500 950 kg/m2 dan
bentang lebih dari 8 m. Pada bangunan dengan AC/air conditioning tinggi
balok yang diperlukan besar padahal ruang ini dapat digunakan untuk
pendistribusian udara. Untuk long span framing, perencanaan gaya lateral
menjadi lebih rumit. Untuk mengatasi hal tersebut penggunaan shear wall
menjadi pilihan utama.

2.4.7. Sistem lantai beban berat bentang pendek/short span, heavily loaded
floor systems
Struktur dengan beban berat seperti: gudang, garasi dan bangunan industri
berbeda perencanaan perencanaannya dengan bangunan kantor maupun
apartemen. Karena beban berat sering dipakai balok konvensional dan pelat
beton komposit.
Pada bangunan gudang dan industri letak dan jarak antar kolom ditentukan
oleh handling equipment. Sedangkan untuk garasi/tempat parkir letak kolom
ditentukan oleh radius belok kendaraan.

2.4.8. Sistem lantai beban berat bentang panjang/long span, heavily loaded
floor system
Beberapa opsi yang cocok untuk perencana beban berat bentang panjang,
diantaranya balok baja komposit dimana tinggi balok relatif tetap kecil.
Alternatif lain ialah plate girder, rangka atau balok sarang tawon/castellated
beam. Alternatif lainnya lagi ialah balok baja prategang/prestressed steel
beam.

2.5. PENENTUAN SISTEM DAN JENIS ATAP, JENIS PROFIL BAJA, JARAK
GORDING, IKATAN ANGIN DAN BATANG PENGAKU
Sistem atap dipengaruhi oleh bahan penutup atap, kemiringan atap dan bentangan
atap. Kemiringan atap ditentukan oleh bahan atap juga sistem pendukung atap
seperti gording, kaso dan reng untuk atap genteng. Bahan sistem pendukung atap
bisa dari profil baja hot rolled maupun cold rolled seperti rangka atap baja ringan.

Kemiringan atap harus dibuat sedemikian rupa agar dapat mengalirkan air hujan
dengan cepat dan tidak bocor.
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 8
MODUL SSEB-02 BAB II
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Penentuan Tata Letak Kolom, Pembalokan Lantai,
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Atap Dan Pondasi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

Bahan atap nantinya juga menentukan jarak gording, contohnya penutup baja zinc
aluminium dengan jarak gording sekitar 90 cm atau sesuai katalog produk produsen
penutup atap.

Agar struktur tetap stabil dan tidak berubah bentuk ketika beban lateral bekerja,
struktur dipasangi bresing-tidak terkecuali atap. Untuk mengurangi lendutan gording
searah kemiringan atap khususnya atap dengan kemiringan besar dapat dipasang
batang penggantung gording/trek stang/sag rod.

Struktur pendukung atap dapat berupa rangka maupun single beam,tergantung pada
jenis penutup atap dan bentang atap. Untuk penutup atap genteng bentang panjang
biasanya dari rangka, sedangkan penutup atap bahan zinc aluminium dari profil I
single beam atau rangka baja ringan. Dan untuk atap bentang sangat panjang dapat
digunakan rangka ruang/space frame atau cable suspended roof.
Untuk tampilan arsitektur dapat digunakan stressed skin construction seperti gambar
di bawah.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 9


MODUL SSEB-02 BAB II
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Penentuan Tata Letak Kolom, Pembalokan Lantai,
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Atap Dan Pondasi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

Gambar 2.9: Rangka ruang 3 dimensi pada ruang yang luas

Gambar 2.10: Atap pelat berlipat pada banugan bentuk lingkaran

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 10


MODUL SSEB-02 BAB II
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Penentuan Tata Letak Kolom, Pembalokan Lantai,
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Atap Dan Pondasi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

Gambar 2:11 : Atap lengkung cylindrical

Gambar 2.12 : Atap bentuk kubah (dome)

Gambar 2.13: Atap menggunakan kabel

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 11


MODUL SSEB-02 BAB II
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Penentuan Tata Letak Kolom, Pembalokan Lantai,
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Atap Dan Pondasi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

2.6. PENENTUAN PONDASI


Sistem, jenis dan ukuran pondasi ditentukan oleh: kondisi tanah, beban yang
bekerja, tata letak kolom, jenis tumpuan kolom pada saat perencanaan tumpuan
(sendi atau jepit ), lokasi bangunan dan peralatan yang tersedia.
Dari kondisi di atas dapat ditentukan jenis pondasi baik pondasi dangkal maupun
kedalamannya.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 12


MODUL SSEB-02 BAB II
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Penentuan Tata Letak Kolom, Pembalokan Lantai,
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Atap Dan Pondasi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

RANGKUMAN

A. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan tata letak kolom yaitu:
1). Jarak antar kolom.
2). Arah profil.
3). Penentuan dimensi kolom.
4). Susunan kolom.

B. Didalam menentukan dimensi balok induk, balok anak dan balok pengaku/pengikat,
perlu diperhatikan beberapa faktor sebagai berikut:
1). Sistem lantai
2). Beban yang dipikul
3). Ketinggian dari lantai ke lantai
4). Jarak antar kolom
5). Instalasi mekanikal dan elektrikal
6). Ketahanan terhadap api
7). Diafragma action dalam rangka ketahanan terhadap gaya-gaya lateral
8). Cara pelaksanaan

C. Pada saat menentukan jenis dan tipe lantai, arah steel deck dan jenis steel deck serta
tulangan lantai perlu diperhitungkan jarak bentang balok dan beban yang akan
ditanggung lantai tersebut:

D. Sistem, jenis dan ukuran pondasi ditentukan oleh::


1). Kondisi tanah,
2). Beban yang bekerja,
3). Tata letak kolom,
4). Jenis tumpuan kolom pada saat perencanaan tumpuan ( sendi atau jepit ).
5). Lokasi bangunan dan peralatan yang tersedia.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 13


MODUL SSEB-02 BAB II
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Penentuan Tata Letak Kolom, Pembalokan Lantai,
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Atap Dan Pondasi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

ELEMEN KOMPETENSI &


LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
KRITERIA UNJUK KERJA (KUK)
1. Menentukan tata letak kolom,
pembalokan lantai, atap dan
pondasi
1 Letak kolom, arah profil, 1. Sebutkan faktor-faktor yang harus
jenis / susunan kolom diperhatikan dalam penentuan tata letak
ditentukan kolom.
2. Apa keuntungannya bila kolom baja
dibungkus beton?
3. Untuk mengurangi bahaya gempa,
bangunan sebisa mungkin dibuat simetris.
Mengapa demikian?, Jelaskan!
2 Balok induk, balok anak 1. Sebutkan beberapa faktor yang harus
dan balok pengaku / diperhatikan dalam penetuan dimensi
pengikat ditentukan balok?
2. Sebutkan beberapa macam sistem lantai
yang saudara ketahui.
3. Sebutkan beberapa macam fungsi
bangunan.
3 Jenis dan tipe lantai, arah 1. Apa saja keuntungan menggunakan metal
steel deck dan jenis steel deck pada plat lantai beton?
deck serta tulangan lantai 2. Sebutkan kategori pembebanan pada lantai
ditentukan beserta besaran-besarannya.
3. Sebutkan beberapa alternative yang dapat
saudara ambil apabila tinggi balok tidak
mencukupi pada tempat-tempat tertentu
yang harus dipasang ducting AC.
4 Sistem dan jenis atap, 1. Sebutkan faktor-faktor yang harus
jenis profil baja, jarak dipehatikan dalam penentuan sistem dan
gording, ikatan angin dan jenis atap, jenis profil baja, jarak gording,
batang pengaku ditentukan ikatan angin dan batang pengaku?
2. Atap harus mampu menahan gaya lateral.
Sebagai seorang ahli struktur baja
bangunan, jelaskan pernyataan tersebut
secara teknis.
3. Pada struktur atap dengan bentang
panjang, tipe atap apa yang cocok
digunakan? Jelaskan!

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) II - 14


MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing

BAB III
MENENTUKAN PERKIRAAN TEBAL PLAT LANTAI,
PERKIRAAN BALOK DAN HORIZONTAL BRACING DAN
PERKIRAAN DIMENSI KOLOM DAN VERTICAL BRACING

3.1 UMUM
Salah satu langkah didalam merencanakan dimensi-dimensi tebal plat, balok, kolom
maupun bracing adalah dengan cara menentukan perkiraan-perkiraan dimensi
sebelum dicek/dihitung kekuatan batas yang dijinkan berdasarkan beban-beban
yang timbul. Semakin sering melaksanakan desain perencanaan struktur, maka
semakin akurat perkiraan-perkiraan yang dibuat pada tahap preliminary design.

3.2 MENENTUKAN MUTU BAHAN DAN PERKIRAAN TEBAL LANTAI


Pada saat ini hampir seluruh gedung menggunakan beton bertulang untuk lantai.
Jenisnya bisa berupa pelat beton konvensional, plat beton precast dan plat beton
komposit.
Pelat beton konvensional dicor di atas perancah biasa-tebal pelat minimum 12 cm
atau 1/37 bentang pelat.
Pelat beton precast, tebal pelat sesuai katalog produk dari produsen
Pelat beton komposit, tebal pelat tergantung bentang pelat dan spesifikasi metal
deck/steel deck. Biasanya minimal 10 cm.

3.3 MENENTUKAN JENIS DAN MUTU PROFIL BAJA UNTUK BALOK, PERKIRAAN
DIMENSI BALOK ANAK, PERKIRAAN DIMENSI BALOK INDUK & PERKIRAAN
DIMENSI HORIZONTAL BRACING

3.3.1. Jenis Dan Mutu Profil Baja


Jenis baja menurut cara dibentuknya ada hot rolled dan cold rolled.
Sebagian besar profil baja yang ada di pasaran adalah hot rolled seperti WF,
HF, kanal, siku-siku, pipa/tabung dll. Sedangkan untuk atap baja ringan dari
cold rolled, seperti profil C/kanal kait/lip channel dan lain-lain.
Mutu profil baja di pasaran minimal BJ 37 (Indonesia) atau setara A36
(Amerika Serikat) dimana tegangan lelehnya 2400 kg/cm2.
Fungsi struktur merupakan factor utama dalam penentuan konfigurasi
struktur. Berdasarkan konfigurasi struktur dan beban rencana, setiap elemen
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 1
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing

atau komponen dipilih untuh menyanggah dan menyalurkan beban pada


keseluruhan struktur dengan baik. Batang baja dipilih dari profil giling (rolled
shapes) standar yang ditentukan oleh American Institute of Steel
Construction juga oleh ASTM A6 Specification.
Profil giling tupikal, yang dimensinya bisa dilihat pada AISC Manual [11],
seperti terlihat pada gambar 3.1.
Penampang yang paling banyak dipakai adalah profil sayap lebar (wide
flange) gambar 3.1.a yang dibentuk dengan penggilingan panas (hot rolling)
dalam pabrik baja. Ukuran profil sayap lebar ditunjukkan oleh tinggi nominal
dan berat per kaki (ft), seperti W18 X 97 mempunyai lebar 18 in (menurut
AISC Manual tinggi sesungguhnya = 18,59 in) dan berat 97 pon per kaki(
dalam satuan SI, penampang W18 X 97 disebut sebagai W460 x 142 artinya
tingginya 460 mm dan massanya 142 kg/m).
Bentuk profil lainnya diperlihatkan selengkapnya pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Jenis-jenis Profil Baja

Jenis dan mutu baja profil baja yang umum digunakan pada bangunan dan
jembatan diperlihatkan pada tabel 3.1 dibawah ini.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 2
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing

Tabel 3.1 Jenis dan mutu baja profil baja untuk Bangunan dan Jembatan

No Identifikasi Mutu Fy (Mpa) FU (Mpa) Ketebalan maksimum Kelompok Pemakaian yang umum
ASTM (Jika ada) tegangan Kekuatan untuk plat (inci) A6 *
leleh tarik (ksi) untuk
maksimum profil
(ksi)
1 A36 32 220 58-80 400-550 Lebih dari 8 - Untuk segala macam struktur: dibuat
36 250 58-80 400-550 Sampai dari B semua atau dilas terutama untuk gedung
2 A53 A 30 210 48 330 Pipa yang dilas tanpa kampuh
B 35 240 60 415 (seamless)
3 A242 42 390 63 435 Lebih dari 1 sampai 4 4,5 Konstruksi jembatan yang dibuat dan
46 315 67 460 Lebih dari sampai 3 dilas bila tahan karat diperlukan: telah
1 digantikan oleh A709, mutu 50 w
50 345 70 485 Sampai 1,2
4 A440 42 290 63 435 Lebih dari sampai 4 4,5 Konstruksi yang dibuat; telah
46 315 67 460 Lebih dari sampai 3 digantikan oleh A572 untuk gedung
1 dan A709 untuk jembatan
50 345 70 485 Sampai 1,2
5 A441 40 275 60 415 Lebih dari 4 sampai 8 - Konstruksi yang dilas: telah banyak
42 290 63 435 Lebih dari 1 sampai 4 4,5 digantikan oleh A572 untuk gedung
46 315 67 460 Lebih dari sampai 3 dan A709 untuk jembatan
1
50 345 70 485 Sampai 1,2
6 A500 A 33 228 45 310 Pipa bulat dan persegi tanpa kampuh
B 42 290 58 400 Bulat dan yang dilas dalam keadaan dingin
C 46 317 62 427 untuk segala macam struktur.
A 39 269 45 310 Profil

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 3
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing

No Identifikasi Mutu Fy (Mpa) FU (Mpa) Ketebalan maksimum Kelompok Pemakaian yang umum
ASTM (Jika ada) tegangan Kekuatan untuk plat (inci) A6 *
leleh tarik (ksi) untuk
maksimum profil
(ksi)
B 46 317 58 400
C 50 345 62 427
7 A501 36 248 58 400 Pipa bulat dan pesegi tanpa kampuh
dan yang dilas dalam keadaan panas:
untuk segala macam struktur.
8 A514 90 620 100-130 690-895 Lebih dari 2 sampai 6 Pelat baja paduan untuk konstruksi
100 690 110-130 760-895 Sampai 2 yang dilas: telah digantikan oleh A709
untuk jembatan.
9 A529 42 290 60-85 414-586 Sampai Portal kaku Pra-teknik
10 A570 A 25 170 45 310 Penampungan yang dibentuk dalam
B 30 210 49 340 keadaan dingin
C 33 230 52 360
D 40 280 55 380
E 42 290 58 400
11 A572 42 42 390 60 415 Sampai 6 Semua Konstruksi yang dilas dan dibaut untuk
50 50 345 65 450 Sampai 2 Semua gedung: jembatan yang dilas hanya
60 60 415 75 520 Sampai 1 1-2 untuk mutu 42 dan 50: hakekatnya
65 65 450 80 550 Sampai 1 1 telah digantikan oleh A709, mutu 50
untuk jembatan
12 A588 42 390 63 435 Lebih dari 5 sampai 8 Semua Baja lapuk untuk konstruksi yang di las
46 315 67 460 Lebih dari 4 sampai 5 dan dibaut hakekatnya telah digantikan
50 345 70 485 Sampai 4 oleh A 709, mutu 50 w untuk jembatan

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 4
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing

No Identifikasi Mutu Fy (Mpa) FU (Mpa) Ketebalan maksimum Kelompok Pemakaian yang umum
ASTM (Jika ada) tegangan Kekuatan untuk plat (inci) A6 *
leleh tarik (ksi) untuk
maksimum profil
(ksi)
13 A606 45 310 65 450 (Dalam potongan Baja strip dan lembaran yang digiling
50 345 70 480 dengan panjang panas dan dingin dalam bentuk
tertentu dan digiling gulungan atau panjang tertentu:
panas digunakan untuk membuat profil
bentukan dingin
15 A607 45 45 310 60 410 Baja strip dan lembaran yang digiling
50 50 345 65 450 panas dan dingin, tersedia dalam
55 55 380 70 480 gulungan atau panjang tertentu:
60 60 415 75 520 digunakan untuk membuat profil
65 65 450 80 550 bentukan dingin

70 70 485 85 590
16 A611 A 25 170 42 290 Baja lembaran yang digiling dingin
B 30 205 45 310 untuk membuat profil bentukan dingin
C 33 230 48 330
D 40 275 52 360
E 80 550 82 570
17 A618 I 50 345 70 483 Pipa persegi tanpa kampuh dan yang
II 50 345 70 483 dilas dalam keadaan panas:
III 50 345 65 448 untuksgala macam struktur
18 A709 36 32 220 58 400 Lebih dari 8 Konstruksi jembatan: mutu 36 hampir
36 250 58-80 400-550 Sampai 8 sama dengan A 36; Mutu 50 dengan
50 50 345 65 450 Sampai 2 A441; Mutu 50w dengan A588; dan
50 w 50 345 70 485 Sampai 4 mutu 100 dengan A514

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 5
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing

No Identifikasi Mutu Fy (Mpa) FU (Mpa) Ketebalan maksimum Kelompok Pemakaian yang umum
ASTM (Jika ada) tegangan Kekuatan untuk plat (inci) A6 *
leleh tarik (ksi) untuk
maksimum profil
(ksi)
100
& 100 w 90 635 100-130 700-915 Lebih dari 2 sampai 4
100
& 100 w 100 700 110-130 775-915 Sampai 2
Profil giling struktural (W, M, S, HP, C, MC, DAN L) dikelompokkan menurut ukuran untuk klasifikasi sifat trarik oleh ANSI/ASTM A6.
Kelompok ini diberi nomor 1 sampai 5. Termasuk didalamnya ialah semau penampung giling bersayap (flanged) yang moinimal salah
satu dimensi penampangnya 3 inci (75 mm) atau lebih. Kelompok tersebut ditentukan menurut tebal badan yang selaras dengan
tebal maksimum untuk plat, dengan badan yang tertipis dalam kelompok 1 dan yang tertebal dalam kelompok 5. Untuk mengetahui penampang dalam
setiap kelompok, pembaca dapat melihat pada ANSI/ASTM A6 atau AISC manual.
semua baja dalam tabel diterimaoleh spesifikasi AISC 1978 , kecuali A440, A570, Mutu A, B, dan C, A611, serta A709.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 6
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing

3.3.2. Perkiraan Dimensi Balok


Dimensi balok ditentukan oleh : bentang balok, beban yang bekerja dan
sistem struktur. Untuk memperkirakan dimensi balok memerlukan beberapa
disiplin ilmu berkaitan dengan perhitungan struktur bangunan gedung, dan
perlu pengalaman yang cukup dalam perancangan dan perhitungan struktur.
Untuk perkiraan tinggi balok I umumnya dapat diambil 1/12 1/18 bentang
balok, tapi untuk pembebanan tertentu dan jenis profil tertentu lainnya
perkiraan tinggi balok ini kurang tepat.
Berdasarkan SNI tentang Tata cara Perencanaan Struktur Baja untuk
Bangunan Gedung, persyaratan Balok adalah sebagai berikut :
- Kelurusan
Pada suatu balok, penyimpangan terhadap garis lurus antara kedua
ujung balok dibatasi sebagai berikut :
Lawan lendut : diukur dengan pelat badan dalam keadaan
horizontal pada suatu permukaan uji (lihat gambar 3 ). Toleransi
terhadap lawan lendut yang disyaratkan adalah nilai yang terkecil
dari L/1000 atai 10 mm.
Lendutan kesamping : diukur dengan pelat dalam keadaan badan
vertikal (lihat Gambar 3. b ).Lendutan kesamping (dilihat dari atas
tidak boleh melebihi nilai terbesar dari L/1000 atau 3 mm.
- Panjang
Panjang suatu balok tidak boleh menyimpang dari panjang yang
ditentukan dengan toleransi 2 mm untuk panjang balok kurang dari 10 m,
dan 4 mm untuk panjnag balok lebih besar dari 10 m.

Penampang balok yang paling umum dipergunakan adalah penampang


sayap lebar (W) dan balok I (S), serta penampang I yang lebih kecil yang
disebut profil campuran (miscellaneous shape/M).

3.3.3. Batang Bresing Horizontal


Persyaratan untuk batang bresing :
a. Untuk sistem rangka bresing konsentris khusus (SRBKK)
Kelangsingan batang bresing harus memenuhi syarat kelangsingan,
yaitu :

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 7
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing

kcL 2625

r fy

Beban aksial terfaktor pada batang bresing tidak boleh melebihi


cNn
b. Untuk sistem rangka bresing konsentris biasa (SRBKB)
Batang bresing harus memenuhi syarat kelangsingan :

kcL 1900
,kecuali untuk bangunan rendah
r fy

Beban aksial terfaktor pada batang bresing tidak boleh melebihi


0,8cNn.
c. Untuk persyaratan selengkapnya, silahkan lihat SNI Tata cara
perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung (15.11.2 dan 15.12.2)

3.4 MENENTUKAN JENIS DAN MUTU BAHAN, JENIS BAHAN KOLOM (BAJA ATAU
KOMPOSIT), PERKIRAAN DIMENSI KOLOM, PERKIRAAN DIMENSI VERTICAL
BRACING

3.4.1. Jenis dan Mutu Bahan Kolom


Mutu bahan kolom dari baja pada umumnya sama seperti balok baja di atas,
begitu juga untuk vertical bracing. Untuk kolom yang memikul beban besar
baik tekan maupun lentur dapat menggunakan kolom komposit, yaitu kolom
baja dibungkus beton bertulang. Disamping bermanfaat memikul beban
bersama kolom baja, beton dapat juga berfungsi untuk ketahanan terhadap
kebakaran di samping karat.
Memperkiraan dimensi kolom lebih sulit dibanding dimensi balok, terutama
panjang kolom yang sangat berpengaruh terhadap kelangsingan kolom,
yang pada akhirnya menentukan perilaku kolom.
Pada umumnya para praktisi menyarankan kelangsingan kolom antara 90 -
110 agar didapatkan kolom yang cukup langsing namun kuat.

3.4.2. Jenis Profil Kolom


Jenis kolom dapat dibedakan berdasarkan cara pembebanannya, yaitu :
a. Kolom yang hanya dibebani dengan beban tekan saja.
b. Kolom yang menerima beban selain beban tekan juga menerima beban
momen lengkung.
Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 8
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing

Oleh karena itu baik penampang kolom maupun bentuk sambungan dengan
bagian konstruksi lainnya, konstruksi kepala dan kaki sangat tergantung
pada sistem pembebanan.

Persyaratan Kolom Strukur Bangunan baja Tahan gempa (SNI)


a. Kekuatan kolom
Bila Nu / Nn > 0,4, kolom untuk sistem rangka tahan gempa selain hars
memenuhi persyaratan sesuai dengan standar ini, juga harus dibatasi
pula oleh persyaratan sebagai berikut :
1) Gaya tekan aksial terfaktor kolom, tanpa adanya pengaruh momen-
momen yang bekerja, ditetapkan berdasarkan kombinasi
pembebanan persamaan (15.3-1; SNI, hal 125)
2) Gaya tarik aksial terfaktor kolom, tanpa adanya pengaruh momen-
momen yang bekerja, ditetapkan berdasarkan kombinasi
pembebanan persamaan (15.3-2, SNI, hal 125)
3) Gaya aksial terfaktor yang ditetapkan pada point 1) dan 2) tidak perlu
melampui salah satu dari kedua nilai berikut :
- Beban maksimum yang dipindahkan kepada kolom dengan
memperhitungkan 1,1 Ry kali kuat nominal balok atau bresing
pada struktur bangunan yang merangka kepada kolom tersebut.
- Nilai batas yang ditentukan oleh kapasitas fondasi untuk memikul
gaya angkat akibat momen guling.

b. Sambungan kolom
Sambungan kolom harus mempunyai kuat rencana minimum untuk
memikul kuat perlu yang ditentukan pada butir a.

Pemilihan jenis profil Kolom


Untuk beban yang sangat besar, batang profil canaian tidak dapat
mencukupi, sebab pada nomor yang lebih tinggi dari profil-profil I yang
berflens lebar, perbandingan momen kelembaman Imaks dan I min menjadi
kurang baik. Untuk itu maka disusun kolom dengan penampang yang
menjadi satu, seperti gambar 3.2 dan 3.3 dibawah ini.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 9
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing

Gambar 3.2 Contoh Profil kolom 1 Gambar 3.3 Contoh Profil kolom 2

Untuk kolom yang ringan dapat menggunakan dua profil atau lebih yang dilas
menjadi satu, seperti pada gambar 3.4 dan 3.5.

Gambar 3.4 Contoh Profil kolom 3 Gambar 3.5 Contoh Profil kolom 4

Jika dalam penyatuannya dilaksanakan dengan dikeling, maka susunan 3


buah profil I dapat disatukan seperti pada gambar 3.6, dengan syarat
pekerjaan kelingan dilakukan dengan baik.
Sambungan dengan menggunakan rigi-rigi las seperti pada gambar 3.6
mudah dikerjakan, konbinasi ini dapat menghasilkan kekakuan yang sama
pada kedua sumbu utama
Beberapa contoh lain diperlihatkan gambar 3.8, gambar 3.9, gambar 3.10
dan gambar 3.11

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 10
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing

Gambar 3.6 Contoh Profil kolom 5 Gambar 3.7 Contoh Profil kolom 6

Gambar 3.8 Contoh Profil kolom 7 Gambar 3.9 Contoh Profil kolom 8

Gambar 3.10 Contoh Profil Kolom 9 Gambar 3.11 Contoh Profil kolom 10

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 11
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing

Dalam pemilihan profil kolom harus diusahakan agar kolom yang menerus
melalui beberapa tingkatan dapat dipergunakan dengan cara yang
sederhana dengan memasang lurut-lurut atau dengan memasang profil dan
lurut.
Gambar 3.12 merupakan contoh yang dikerjakan dengan cara dilas,
sedangkan pada gambar 3.13 adalah contoh dengan pengerjaan
menggunakan keling.

Gambar 3.12 Contoh Profil kolom Gambar 3.13 Contoh Profil kolom
menerus yang di las menerus yang dikeling

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 12
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing

3.4.3. Perkiraan Dimensi Kolom


AISC Steel Manual
Perkiraan dimensi kolom berdasarkan pada AISC Steel Manual akan
memperoleh taksiran ukuran batang permulaan yang baik, tanpa
memandang apakah penampang akhir yang dipilih harus memenuhi
Spesifikasi AISC.
Metode tegangan kerja (working stress) untuk perencanaan batang tekan,
baik yang berupa profil giling ataupun penampang bentukan, didasarkan atas
tegangan ijin pada luas bruto. Prinsip ini sesuai dengan Spesifikasi AISC
maupun spesifikasi lainnya. Dalam segala hal tegangan ijin merupakan
fungsi dari angka kelangsingan KL/r dimana r bergantung pada penampang
yang dipilih, maka perencanaan batang tekan merupakan proses tak
langsung, jika tabel beban tidak tersedia.
Prosedur umumnya adalah sebagai berikut (Struktur Baja, Charles G Salmon
and John E Jonson) :
1. Taksir besarnya tegangan ijin.
2. Setelah menghitung luas yang diperlukan, pilih penampang (perhatikan
bahwa syarat tekuk setempat AISC-1.9 harus dipenuhi).
3. Berdasarkan KL/r dari penampang yan dipilih, hitung tegangan ijin.
4. Hitung P/A dan bandingkan dengan tegangan ijin.
5. Jika P/A lebih kecil dari yang diijinkan atau lebih besar sekitar 2 sampai 3
%, umumnya perencanaan dianggap memadai. Jika tidak ulanginlangkah
1 sampai dengan 5.

AASHTO 1977
Persamaan perencanaan tegangan kerja AASHTO bagi kolom dengan
beban konsentris mengikuti logika dari Struktural Stability Research Council,
tetapi faktor keamanannya lebih besar dari pada AISC untuk
memperhitungkan sifat dinamis pembebana. Dalam Cc, persamaan
AASHTO-1.7.1, untuk KL/r Cc adalah :

Fy ( KL / r ) 2
Fa = 1
2,12 2C c2

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 13
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing

untuk KL/r > Cc (AASHTO-1.7.1)

2E
Fa =
2,12( KL / r ) 2
Faktor keamanan untuk kolom (2,12) lebih besar 16 % dibandingkan harga
dasar 1,82 yang dipakai untuk batang tarik.

Rumus Sekan
Rumus rasional yang sudah lama ini dapat diterapkan pada seluruh harga
angka kelangsingan. Rumus ini memberikan hubungan yang tepat jika
penyimpangan dari tekuk elastis dianggap seluruhnya diakibatkan oleh
lengkungan awal dan eksentrisitas tak terduga. Tegangan residu dianggap
sebagao penyebab utama tekuk inelastis, sehingga pemakaian rumus sekan
banyak ditinggalkan.
Persamaan ntuk tegangan maksimum pada batang struktural yang memikul
tekanan aksial dan momen lentur sepanjang batangnya adalah :

P M KL
f = + sec
A S 2

P
dengan k=
EI

Jika batas atas untuk tegangan f terletak di titik leleh Fy, maka :

P eA L P
Fy = 1 + sec
A S 2 EI

Dengan menganggap harga awal rasio eksentrisitas eA/S = 0,25 (walaupun
pembebanan konsentris) dan memeprhatikan I = Ar2

P L P
Fy = 1 + 0,25 sec

A 2r EA

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 14
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing

Agar keamanannya memadai, harga ini tidak boleh melampui Fy walaupun P


diperbesar dengan faktor keamanan (FS). Jadi tegangan rata-rata yang
diijinkan pada penampang bruto adalah :

P Fy / FS
Fa = =
A L Fa( FS )
1 + 0,25 sec
2r E

Dimana :
L adalah panjang efektif, dengan k dianggap 0,75 untuk ujung yang dikekang
dan 0,875 untuk ujung sendi, dan faktor keamanan diambil sekita 1,80.

3.4.4. Batang Bresing Vertikal


Persyaratan untuk batang bresing :
a. Untuk sistem rangka bresing konsentris khusus (SRBKK)
Kelangsingan batang bresing harus memenuhi syarat kelangsingan,
yaitu :
kcL 2625

r fy

Beban aksial terfaktor pada batang bresing tidak boleh melebihi


cNn
b. Untuk sistem rangka bresing konsentris biasa (SRBKB)
Batang bresing harus memenuhi syarat kelangsingan :

kcL 1900
, kecuali untuk bangunan rendah
r fy

Beban aksial terfaktor pada batang bresing tidak boleh melebihi


0,8cNn.
c. Untuk persyaratan selengkapnya, silahkan lihat SNI Tata cara
perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung (15.11.2 dan 15.12.2)

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 15
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing

RANGKUMAN

Pada umumnya gedung-gedung bertingkat menggunakan beton bertulang untuk


lantai. Jenisnya antara lain: pelat beton konvensional, plat beton precast dan plat
beton komposit.
Dilihat dari pembuatannya, jenis pembentukan baja dilakukan dengan dua cara, hot
rolled dan colled rolled.

Balok
Dimensi balok ditentukan oleh : bentang balok, beban yang bekerja dan sistem
struktur.
Untuk baja profil I, perkiraan tinggi balok dapat diambil 1/12 1/18 dari bentang
balok.
Penggunaan batang bresing harus memperhatikan faktor kelangsingan dan beban
aksial terfaktor, termasuk sistem rangka yang digunakan (SRBKK atau SRBKB).

Kolom
Penentuan penampang kolom dan bentuk sambungan serta konstruksi kepala dan
kakinya sangat tergantung pada sistem pembebanan.
Persyaratan untuk kolom struktur, ditinjau terhadap :
- Kekuatan kolom, yang dibatasi juga oleh : gaya tekan aksial terfaktor, gaya tarik
aksial terfaktor kolom.
- Sambungan kolom.
Jenis profil kolom, umumnya menggunakan lebih dari satu profil yang digabungkan (di
las atau di keling).
Untuk perkiraan dimensi kolom, bisa menggunakan beberapa metode, diantaranya :
- AISC Steel Manual.
- AASHTO 1977.
- Rumus Sekan.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 16
MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA


LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
UNJUK KERJA (KUK)
2. Menentukan perkiraan tebal
pelat lantai, perkiraan dimensi
balok dan horizontal bracing
(bresing horisontal), dan
perkiraan dimensi kolom dan
vertical bracing (bresing
vertikal).
1 Mutu bahan dan perkiraan 1. Sebutkan jenis plat beton yang biasa
tebal pelat lantai digunakan pada bangunan bertingkat
ditentukan. 2. Selain beton bertulang tradisional,
sebutkan jenis-jenis material lain yang
digunakan sebagai pelat lantai.
3. Bagaimana anda merencanakan pelat
lantai apa yang cocok digunakan untuk
beban sedang dengan bentang panjang?
2 Jenis dan mutu profil baja 1. Bagaimana anda menentukan perkiraan
untuk balok, perkiraan dimensi balok?
dimensi balok anak, 2. Sebutkan berbagai bentuk baja yang cocok
perkiraan dimensi balok digunakan untuk balok?
induk dan perkiraan 3. Sebutkan prinsip dasar perhitungan
dimensi horizontal bracing struktur baja yang dibungkus dengan
ditentukan. beton.
3 Jenis dan mutu bahan, 1. Bagaimana anda menentukan perkiraan
jenis bahan kolom (baja dimensi kolom?
atau komposit), perkiraan 2. Sebutkan dua jenis baja bangunan
dimensi kolom, perkiraan berdasarkan pembuatannya.
dimensi vertikal bracing 3. Sebutkan kegunaan vertical bracing dan
ditentukan. horizontal bracing.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings) III - 17
MODUL SSEB-02 BAB IV
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Dimensi Komponen Atap
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

BAB IV
MENENTUKAN PERKIRAAN DIMENSI KOMPONEN ATAP

4.1 UMUM
Pada dasarnya ada 2 jenis atap yang biasa digunakan pada bangunan gedung
tingkat tinggi, yaitu:
a. Atap menggunakan pelat beton datar.
b. Atap menggunakan kuda-kuda rangka baja.

Berdasarkan jenisnya, kedua atap ini memiliki componen material yang berbeda,
begitu pula dengan fungsinya. Sebagai contoh, salah satu fungsi pelat atap yang
terbuat dari beton dapat digunakan sebagai landasan helikopter (helipad) dan juga
dapat dibangun penthouse. Sedangkan atap dengan kuda-kuda rangka baja pada
umumnya dibuat untuk memenuhi unsur artistik bangunan ataupun jika dibutuhkan
bentang yang panjang untuk keperluan ruang/space yang relatif besar.

4.2 MENENTUKAN MUTU BAHAN DAN TEBAL PELAT ATAP


Mutu bahan pelat beton pada umumnya sama dengan mutu pelat lantai.
Tebal pelat atap beton minimal 10 cm, baik untuk pelat biasa maupun komposit,
tetapi pada umumnya sama dengan lantai, karena beban hidup atap lebih kecil
dibanding lantai-sebagai contoh beban hidup lantai perkantoran 250 kg/m2 dan
beban hidup atap 100 kg/m2 nantinya luas penulangan atap lebih kecil dibanding
luas penulangan pelat lantai. Ini berlaku baik untuk pelat beton konvensional
maupun pelat beton komposit.

4.3 MENENTUKAN JENIS DAN MUTU PROFIL RANGKA BAJA DAN BAHAN
PENUTUP ATAP
Mutu profil rangka baja hot rolled biasanya minimal BJ 37 atau A36, dimana
tegangan lelehnya 2400 kg/cm2. Sedangkan rangka baja ringan cold rolled memliki
tegangan leleh 5000 kg/cm2 (GS 5000).
Untuk bahan penutup atap tergantung jenis bahannya, biasanya sesuai standar
yang berlaku, seperti SNI (Standar Nasional Indonesia) atau ASTM.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildigs) IV - 1


MODUL SSEB-02 BAB IV
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Dimensi Komponen Atap
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

Bahan Penutup Atap


Beberapa jenis bahan penutup atap yang umum digunakan diantaranya :

a. Atap alumunium (merk Unico)


- Panjang atap dapat disesuaikan dengan kebutuhan, umumnya 12 m
- Lebar atap alumunium : 80 cm 100 cm

Tabel 4.1 Tebal dan berat Atap Alumunium

Jarak gording
Tipe Tebal (mm) Berat (kg/m2)
maximum
SWG22 0,71 2,22 2,1 m
SWG24 0,56 1,88 1,8 m
SWG25 0,51 1,74
SWG26 0,46 1,60 1,4 m
SWG27 0,41 1,40
SWG28 0,38 1,28 1,0 m
SWG29 0,35 1,20
SWG30 0,33 1,00

Tabel 4.2 Sudut kemiringan minimum

Lebar bentangan 1 sisi atap 10 m 20 m 25 m 30 m


0 0 0
Sudut kemiringan minimum 3 4 5 70

Tabel 4.3 Penutup atap jenis lain

Jenis penutup Berat (kg/m2)


Alumunium 1,9 2,4
Seng galvanisir 7,4 11
Seng asbes 17
Genteng beton 36
monodek 10 13,5

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildigs) IV - 2


MODUL SSEB-02 BAB IV
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Dimensi Komponen Atap
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

b. Penutup atap Spandek


Lebar terpakai : 760 mm
Sudut kemiringan atap minimum : 30 (untuk lembaran utuh), dan 50 (untuk
atap disambung-sambung).
Berat : 5 kg/m2
Panjang atap tersedia sampai panjang 12 meter
Jarak gording :
Untuk tepi atas atau bawah atap : 1,3 meter (maximum)
Untuk tengah-tengah : 1,7 meter (maximum)

c. Penutup atap Trimdek HI TEN


Lebar terpakai : 760 mm.
Sudut kemiringan atap : 30 (untuk atap dengan lembaran utuh tanpa over
lapping), dan 50 (untuk atap dengan lembaran yang disambung-sambung).
Berat 4,7 kg/m2.
Jarak gording sama dengan atap Spandek.
Panjang penutup atap tersedia sampai 12 meter.

d. Sarana Deck
Lebar terpakai 760 mm untuk 10 gelombang.
Lebar terpakai 680 mm untuk 9 gelombang.
Panjang sampai 12 meter.
Beratnya tergantung pada ketebalan, yaitu :

Tabel 4.4 Atap jenis SARANA DECK

Jarak gording maximum (m)


Tebal Berat
Tipe Tepi atas atau
(mm) tengah (kg/m2)
bawah atap
SARAN DECK 0,5 1,4 1,7 5
0,4 1,1 1,5 4,16
0,35 0,99 1,2 3,55

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildigs) IV - 3


MODUL SSEB-02 BAB IV
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Dimensi Komponen Atap
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

4.4 MENENTUKAN PERKIRAAN DIMENSI KUDA-KUDA, GORDING, DUDUKAN


GORDING, TREK STANG DAN IKATAN ANGIN/WIND BRACING
Dimensi kuda-kuda, gording, dudukan gording, trek stang dan ikatan angin sulit
untuk ditetapkan. Sering perencana yang belum berpengalaman melakukan coba-
coba dalam menentukan dimensi ini. Bagi perencana yang berpengalaman tidak
terlalu sulit memperkirakan dimensi ini, dikarenakan seringnya mereka merencana
dan melakukan perhitungan-perhitungan sehingga perkiraan dimensi-prelimenary
design menjadi tepat.

4.4.1. Perkiraan Dimensi Gording


Gording biasanya diambil profil yang dicanai, yang menerus melalui / terletak
diatas dua tumpuan atau lebih. Profil ini berdiri tegak lurus diatas bidang atap
dengan badan, kecuali gording bubungan.
Profil-profil yang umum dipakai adalah profil I NP karena bobot
konstruksinya lebih ringan dibandingkan menggunakan profil lain, Kadang-
kadang karena alasan khusus digunakan profil C.

Dimensi gording sangat dipengaruhi oleh beban yang harus dipikul,


diantaranya :
Berat penutup atap
Berat sendiri gording
Beban angin
Beban berguna (100 Kg)
Berat lainnya : berat salju (jika ada)

Lendutan yang diijinkan didasarkan pada jenis penutup atap, yaitu :


a. Penutup atap dari kaca

1
f = l
500

b. Penutup Atap dari kayu atau beton-bims

1
f = l
400

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildigs) IV - 4


MODUL SSEB-02 BAB IV
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Dimensi Komponen Atap
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

c. Penutup atap dari pelat berombak, seng atau asbes

1
f = l
300

Untuk tegangan normal yang diijinkan dapat diambil 1852 kg/cm2, jika
berat sendiri dan beban angin yang menentukan maka tegangan ijin boleh
diambil = 1610 kg/cm2.
Untuk gording dengan profil siku, ada rumus pendekatan untuk menentukan
ukuran profil :
- Ukuran siku pada bidang tegak lurus atap L/45
- Ukuran siku pada bidang / atap L/60
- Momen maksimum pada gording = 1/10 . W. L

Dimana :
W = beban total pada gording (termasuk angin)
L = bentang gording
Contoh :
Bentang gording = 6 meter
Maka ukuran siku minimum = 600/45 = 13,3 cm

Gambar 4.1 Contoh kedudukan Gording

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildigs) IV - 5


MODUL SSEB-02 BAB IV
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Dimensi Komponen Atap
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

4.4.2. Trekstang
Fungsi trekstang adalah untuk mengurangi lendutan yang terjadi pada
gording pada arah sumbu Y. Jenis dan bentuk baja yang digunakan untuk
trekstang adalah dari baja dengan penampang bulat( berulir atau tidak) yang
menghubungkan gording satu dengan yang lainnya.
Antara gording teratas yang berada pada satu sisi atap dengan gording
teratas yan berada pada sisi lain atap, dihubungkan juga oleh trekstan.
Biasanya jarak-jarak lubang pada gording (untuk dilalui oleh trekstang)
diambil maximum 7,5 cm.

Gambar 4.2 Contoh kedudukan Trekstang

4.4.3. Ikatan Angin


Bahan untuk Ikatan angin umumnya berupa baja bulat (tulangan) dengan
diameter 16 mm yang menghubungkan balok dari portal ujung dengan
balok dari portal yang bersebelahan dengannya.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildigs) IV - 6


MODUL SSEB-02 BAB IV
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Dimensi Komponen Atap
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

Gambar 4.3 Contoh kedudukan Ikatan Angin pada Denah Bangunan

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildigs) IV - 7


MODUL SSEB-02 BAB IV
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Dimensi Komponen Atap
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

RANGKUMAN

Beban yang diterima atap pada umumnya lebih kecil dari beban plat lantai dibawahnya.
Untuk menentukan dimensi kuda-kuda, gording, dudukan gording, trek stang dan ikatan
angin/wind bracing biasanya dilakukan dengan cara coba-coba. Bagi perencana yang
telah berpengalaman, hal ini menjadi relatif mudah karena telah terbiasa menghitungnya.

2 Jenis atap yang umumnya digunakan pada bangunan gedung, adalah :


- Pelat beton, atau
- Kuda-kuda rangka baja
untuk pelat atap beton, ketebalam pelat minimal 10 cm, baik untuk pelat biasa
maupun komposit.
Untuk rangka baja, minimal menggunakan BJ 37 atau A36 (hot rolled).
Bahan penutup atap, diantaranya :
- Alumunium.
- Seng galvanisir.
- Seng asbes.
- Genten beton.
- Monodek.
- Spandek.
- Trimdek HI TEN.
- SARANA DECK.

Jenis profil untuk gording yang umum digunakan adalah profil I NP dan profil C

Dimensi gording dipenaruhi oelh beban yang harus dipikulnya, diataranya :


- berat penutup atap.
- berat sendiri gording.
- beban angin.
- beban berguna.
- berat lainnya : berat salju (jika ada).

Trekstang berfungsi untuk mengurangi lendutan yang terjadi pada gording pada
arah sumbu Y. Bahan yang digunakan untuk trekstang adalah baja bulat.
Ikatan angin berfungsi untuk menahan lendutan searah sumbu X, bahan untuk
ikatan angin dari baja bulat dengan diameter 16 mm.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildigs) IV - 8


MODUL SSEB-02 BAB IV
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Dimensi Komponen Atap
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA


LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
UNJUK KERJA (KUK)
Menentukan perkiraan dimensi
3.
komponen atap sesuai sistem
atap yang dipilih
1 Mutu bahan dan tebal pelat 1. Apabila anda disuruh menghitung
lantai atap ditentukan. dimensi plat lantai atap, mana yang
saudara pilih. Pelat beton lebih
besar/tebal dengan dimensi dan jumlah
tulangan lebih sedikit atau ketebalan
pelat beton lebih tipis dengan dimensi
dan jumlah tulangan yang lebih
kecil/sedikit. Sebutkan alasanya!
2. Apa saja kegunaan pelat atap yang
terbuat dari beton bertulang?
2 Jenis dan mutu profil rangka 1. Sebutkan jenis dan mutu profil baja yang
baja dan bahan penutup biasa digunakan
atap ditentukan. 2. Sebutkan jenis bahan penutup atap yang
umum digunakan !
3 Perkiraan dimensi kuda- 1. Sebutkan berbagai bentuk baja
kuda, gording, dudukan bangunan yang digunakan untuk kuda-
gording, track (trek) stang, kuda!
dan ikatan angin (wind 2. Jelaskan secara ringkas langkah-langkah
bracing) ditentukan. perhitungan desain kuda-kuda
3. Kapan dan bilamana digunakan trek
stang dan ikatan angin?

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildigs) IV - 9


MODUL SSEB-02
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

DAFTAR PUSTAKA

1. The Steel Construction Institure, Steel Designers Manual, 6th ed., Ascot:2003

2. M. Myint Lwin, Building Engineering, Standard Handbook for Civil Engineers, The
McGraw-Hill Companies, 2004.

3. Smithells Metals Reference Book, 7th ed., Butterworth-Heinemann, Oxford, 1992

4. Herbert Weinstein, Structural Steel Designers' Handbook, Mc Graw Hill, 1972

5. SNI, Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung, Badan
Standarisasi Nasional.

6. Potma, A.P and De Vries J.E, Konstruksi Baja, Pradnya Paramita, Jakarta, 1994.

7. Salmon G Charles and Jonhson E John, Struktur Baja, Erlangga, Jakarta, 1980

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)


MODUL SSEB-02 BAB II
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Penentuan Tata Letak Kolom, Pembalokan Lantai,
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Atap Dan Pondasi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
1. Letak kolom, arah profil, jenis / susunan kolom ditentukan
1 Faktor-faktor yang diperhatikan dalam penentuan tata letak kolom,
diantaranya :
Jarak antar kolom.
Arah profil.
Penentuan dimensi kolom.
Susunan kolom.
2 Keuntungan bila kolom baja dibungkus beton adalah memberikan
tambahan kekuatan khususnya gaya tekan sehingga dapat mengurangi
bahaya tekuk, karena sifat beton kuat terhadap tekan, selain itu juga
memberikan perlindungan terhadap ketahanan baja terhadap perlemahan
akibat bahaya kebakaran dan korosi.
3 Bangunan sebaiknya dibuat simetris (susunan kolomnya), karena jika
terjadi gempa kolom akan menerima gaya gempa secara proforsional dan
merata.

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
2. Balok induk, balok anak dan balok pengaku / pengikat ditentukan
1 Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan dimensi balok,
diantaranya :
Sistem lantai.
Fungsi lantai/bangunan.
2 Beberapa macam sistem lantai, diantaranya :
Sistem lantai beban ringan bentang pendek.
Sistem lantai beban ringan bentang panjang.
Sistem lantai beban sedang bentang pendek.
Sistem lantai beban sedang bentang panjang.
Sistem lantai beban berat bentang pendek.
Sistem lantai beban berat bentang panjang.
3 Macam fungsi bangunan, diantaranya :
Bangunan perkantoran.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)


MODUL SSEB-02 BAB II
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Penentuan Tata Letak Kolom, Pembalokan Lantai,
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Atap Dan Pondasi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
Bangunan apartemen.
Bangunan industri.
Bangunan Gudang.
Bangunan garasi.
Bangunan parkir.

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
3. Jenis dan tipe lantai, arah steel deck dan jenis steel deck serta tulangan
lantai ditentukan
1 Keuntungan menggunakan metal deck pada plat lantai beton adalah
Metal deck dapat dipasang dengan cepat setelah balok terpasang
Metal deck terbuat dari baja mutu tinggi, tebal plat beton relatif tipis,
sehingga dapat mengurangi beban mati dan menghemat pada saat
steel framing and foundations
Instalasi kabel listrik dan telepon dapat disisipkan dalam metal deck.
Penggabungan dua bahan dasar utama (beton dan baja) diperoleh
efisiensi material.
2 Beberapa kategori pembebanan pada lantai beserta besarannya, adalah
Sistem lantai beban ringan bentang pendek.
Sistem lantai beban ringan bentang panjang.
Sistem lantai beban sedang bentang pendek.
Sistem lantai beban sedang bentang panjang.
Sistem lantai beban berat bentang pendek.
Sistem lantai beban berat bentang panjang.
3 Beberapa alternatif yang dapat digunakan, jika tinggi balok tidak tidak
mencukupi pada tempat-tempat tertentu yang harus dipasang AC :
Tinggi balok di tumpuan dikurangi, karena di tumpuan yang dominan
adalah gaya geser yang relatif tidak memerlukan tinggi balok setinggi di
lapangan.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)


MODUL SSEB-02 BAB II
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Penentuan Tata Letak Kolom, Pembalokan Lantai,
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Atap Dan Pondasi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
4. Sistem dan jenis atap, jenis profil baja, jarak gording, ikatan angin dan
batang pengaku ditentukan
1 Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan sistem dan jenis
atap, jenis profil baja, jarak gording, ikatan angin dan batang pengaku :
Penutup atap.
Kemiringan atap.
Bentangan atap.
2 Atap harus mampu menahan gaya lateral artinya:
Gaya yang mengakibatkan terjadinya lendutan searah kemiringan atap.
3 Untuk struktur atap dengan bentang panjang Maka tipe atap yang cocok
adalah :
Untuk bentang panjang bisa digunakan sistem rangka.
Untuk bentang yang sangat panjang bisa digunakan rangka
ruang/space frame atau cable suspended roof.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)


MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
1. Mutu bahan dan perkiraan tebal pelat lantai ditentukan
1 Jenis plat beton yang biasa digunakan pada bangunan bertingkat, diantaranya:
Beton bertulang konvensional (cor ditempat).
2 Jenis plat beton lainnya, selain beton bertulang tradisonal, adalah :
Precast.
Pelat beton komposit.
3 Merencanakan pelat lantai yang cocok untuk beban sedang dengan bentang
panjang adalah :
Memperkirakan tebal pelta lantai terlebih dahulu, misalnya 12 cm
(minimum) untuk beton konvensional atau 10 cm jika menggunakan beton
komposit.
Menghitung / mengecek kekuatan batas yang diijinkan berdasarkan beban-
beban yang harus dipikul.
Menetapkan tebal pelat lantai yang digunakan setelah dicek ulang.

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
2. Jenis dan mutu profil baja untuk balok, perkiraan dimensi balok anak,
perkiraan dimensi balok induk dan perkiraan dimensi horizontal bracing
ditentukan
1 Cara menentukan perkiraan dimensi balok adalah :
Dimensi balok ditentukan oleh :
1. Bentang balok.
2. Beban yang bekerja, dan,
3. Sistem struktur.
Untuk balok I tinggi balok dapat diambil 1/12 1/18 dari bentang balok,
tapi untuk pembebaban dan jenis profil tertentu lainnya perkiraan tinggi
balok tersebut kurang tepat.
2 Berbagai bentuk baja yang cocok digunakan untuk balok :
Penampang sayap lebar (W).
Balok I (S).
Penampang I yang lebih kecil yang disebut profil campuran

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)


MODUL SSEB-02 BAB III
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Tebal Plat Lantai, Perkiraan
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan Balok Dan Horizontal Bracing Dan Perkiraan Dimensi
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja Kolom Dan Vertical Bracing

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
(miscellaneous shape/M).
3 Prinsip dasar perhitungan struktur baja yang dibungkus dengan beton.

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
3. Jenis dan mutu bahan, jenis bahan kolom (baja atau komposit), perkiraan
dimensi kolom, perkiraan dimensi vertikal bracing ditentukan
1 Cara menentukan perkiraan dimensi kolom :
Metode AISC Steel Manual
1. Taksir besarnya tegangan ijin.
2. Setelah menghitung luas yang diperlukan, pilih penampang (perhatikan
bahwa syarat tekuk setempat AISC-1.9 harus dipenuhi).
3. Berdasarkan KL/r dari penampang yan dipilih, hitung tegangan ijin.
4. Hitung P/A dan bandingkan dengan tegangan ijin.
5. Jika P/A lebih kecil dari yang diijinkan atau lebih besar sekitar 2 sampai
3 %, umumnya perencanaan dianggap memadai. Jika tidak
ulanginlangkah 1 sampai dengan 5.
2 Dua jenis baja bangunan berdasarkan pembuatannya :
Hot rolled, contohnya : WF, HF, kanal, siku-siku, pipa/tabung, dll.
Cold rolled, contohnya : profil C/kanal kait/lip channel (untuk baja ringan).
3 Kegunaan vertikal brasing dan horizontal brasing
Vertikal bresing.
Horizontal bresing.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)


MODUL SSEB-02 BAB IV
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Dimensi Komponen Atap
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
1. Mutu bahan dan tebal pelat lantai atap ditentukan
1 Untuk plat atap dengan menggunakan beton bertulang sebaiknya dipilih
dimensi plat yang lebih tipis (minimal 10 cm) dengan jumlah tulangan agak
lebih banyak. Plat atap yang agak tipis memberikan beban lebih ringan
terhadap struktur lainnya sehingga bisa menekan biaya karena dimensinya
relatif kecil.
2 Kegunaan pelat atap yang terbuat dari beton bertulang, diantaranya :
Kemiringan atap bisa dibuat relatif datar.
Atap dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lainnya, misalnya untuk
reservoar (tangki air bersih), dll.

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
2. Jenis dan mutu profil rangka baja dan bahan penutup atap ditentukan
1 Jenis dan mutu profil baja yang biasa digunakan, yaitu :
Jenis baja hot rolled , mutu minimal BJ 37 atau A36 dimana tegangan
lelehnya 2400 kg/cm2.
Jenis baja ringan Cold rolled, dengan tegangan lelehnya 5000 kg/cm2
(GS 5000).
2 Jenis bahan penutup atap yang umum digunakan, diantaranya :
Alumunium.
Seng galvanisir.
Seng Asbes.
Monodek.
Spandek.
Trimdek Hi-Ten.
Sarana Deck.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)


MODUL SSEB-02 BAB IV
Menentukan Konsep Dan Sistem Struktur Menentukan Perkiraan Dimensi Komponen Atap
Berdasarkan Peraturan-Peraturan Nasional Dan
Internasional Tentang Perencanaan Struktur Baja

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
3. Perkiraan dimensi kuda-kuda, gording, dudukan gording, track (trek) stang,
dan ikatan angin (wind bracing) ditentukan
1 Berbagai bentuk baja bangunan yang digunakan untuk kuda-kuda :
Profil I NP.

Profil C.
2 Langkah-langkah perhitungan desain kuda-kuda, yaitu :
Menghitung berat sendiri kuda-kuda.
Menghitung beban total yang bekerja pada kuda-kuda, terdiri dari :
1. Beban mati.
2. Beban hidup.
3. Beban angina.
Menghitung gaya-gaya batang akibat beban-beban tersebut diatas, dapat
menggunakan metode cremona.
Menentukan kombinasi gaya batang.
Perhitungan profil :
1. Batang tepi atas.
2. Batang tepi bawah.
3. Batang miring.
4. Batang vertical.
3 Kapan dan bilamana digunakan trek stang dan ikatan angin :
Trekstang berfungsi mengurangi lendutan yang terjadi pada gording
pada arah sumbu Y. Trekstang dipasang antara gording dengan gording
yang terletak pada satu sisi dan juga antara gording teratas yang berada
pada satu sisi atap dengan gording teratas yang berada pada sisi lain
atap.

Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (Steel Structure Engineer Of Buildings)

Anda mungkin juga menyukai