SATUAN KERJA
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PROVINSI BANTEN
Lin gk unga n Se mpu G e d ang N o . 1 6 Rt. 0 2 /08 Ke l. C ipa re Kec . Se ra ng Te lp /Fax . [0 2 54] 2 0 0733 Se ra ng
SPESIFIKASI TEKNIS
DAFTAR ISI............................................................................ i
DAFTAR TABEL ...................................................................... vii
Spesifikasi teknis disusun oleh panitia pengadaan dan pemasangan berdasarkan jenis
pekerjaan yang akan dilelangkan dengan ketentuan :
1 Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan
digunakannya produksi dalam negeri.
2 Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional.
3 Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan.
4 Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan.
5 Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
6 Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
7 Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk.
8 Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output Performance) yang diinginkan.
9 Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran
1.1 PENDAHULUAN
Lokasi pekerjaan akan ditunjukkan oleh direksi dan dapat dilihat pada gambar-
gambar rencana terlampir.
1.3 RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup pekerjaan sesuai dengan yang setara pada daftar kuantitas (form
rencana anggaran biaya).
1.4 PERIJINAN
Setelah penyedia barang/jasa ditunjuk, bila pekerjaan ini memerlukan ijin dari
instansi lain yang berwenang, maka penyedia barang/jasa yang bersangkutan
harus menyelesaikan perijinan tersebut. Direksi, dalam batas-batas
kewenangannya, akan membantu untuk menyiapkan surat-surat resminya, tetapi
segala biaya yang diperlukan untuk perijinan tersebut merupakan tanggung
jawab penyedia barang/jasa.
Pekerjaan di lapangan tidak diperkenankan dimulai apabiia perijinan yang
diperlukan belum diperoleh.
Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan terdapat suatu bangunan atau
material yang menghalangi pekerjaan, jika harus membongkar
bangunan/material tersebut akan memerlukan perijinan dan biaya tambahan,
maka hal tersebut terlebih dahulu harus didiskusikan dengan direksi untuk
mencari jalan keluamya.
Jalan masuk ke lokasi, termasuk pada sarana perlengkapan lain seperti jembatan
darurat dan sebagainya, yang bersifat sementara harus disiapkan oleh penyedia
barang/jasa. Jika diperlukan jembatan - jembatan darurat, maka penyedia
barang/jasa harus merencanakannya dengan lebar minimal 3,50 meter dan kayu
yang cukup kuat untuk menahan muatan gandar 5 ton atau dengan perencanaan
yang disetujui oleh pihak direksi. Penyedia barang/jasa wajib memelihara sarana
tersebut dan semua biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan tersebut kalau
tidak dipergunakan lagi harus dibongkar, dirapihkan kembali seperti keadaan
semula atau seperti yang disyaratkan oleh direksi.
1.8 UKURAN-UKURAN
Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran sebenarnya dan gambar
tersebut adalah gambar berskala. Jika terdapat perbedaaan antara ukuran dan
gambamya, maka penyedia barang/jasa harus segera meminta pertimbangan dari
para ahli untuk menetapkan mana yang benar.
1.9 PERALATAN
Semua peralatan dan material yang disediakan dan pekerjaan yang dilaksanakan
harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak.
Nama produsen material dan peralatan yang digunakan, termasuk cara kerja,
kemampuan, laporan pengujian dan informasi penting lainnya mengenai hal ini
harus disediakan bila diminta untuk dipertimbangkan oleh direksi. Bila menurut
pendapat direksi hal-hal tersebut tidak memuaskan atau tidak sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak, maka harus diganti
oleh penyedia barang/jasa tanpa biaya tambahan.
Semua peralatan dan material harus disuplai dengan urutan dan waktu
sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan
dengan memperhitungkan jadwal untuk pekerjaan lainnya.
Contoh-contoh yang telah disetujui direksi harus disimpan terpisah dan tidak
tercampur atau terkotori yang dapat mengurangi kualitas material tersebut.
Penawaran penyedia barang/jasa harus sudah termasuk biaya yang diperlukan
untuk pengujian material.
Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan material-
material dari jenis atau merk tertentu, maka penyedia barang/jasa harus
meminta petunjuk direksi untuk menentukan jenis atau merk material yang baik
dan dapat diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan produk atau merk material yang
baik dan diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan produk atau merk lain yang
sekurang-kurangnya mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas yang
ditentukan oleh direksi.
1.13 PEMATOKAN
Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh penyedia barang/jasa untuk
mendapat persetujuan direksi. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui
direksi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pembayaran pekerjaan.
Penyedia barang/jasa wajib menyediakan alat-alat ukur dengan
perlengkapannya, juru ukur serta pekerjaan lain yang diperlukan oleh direksi
untuk melakukan pemeriksaan untuk melakukan pemeriksaan/pengujian hasil
pengukuran.
Semua tanda-tanda dilapangan yang diberikan oleh direksi atau dipasang sendiri
oleh penyedia barang/jasa harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik oleh
penyedia barang/jasa. Apabila ada yang rusak harus segera diganti dengan yang
baru dan meminta kembali persetujuan dan direksi. Bila terdapat penyimpangan
dari gambar rencana, penyedia barang/jasa harus mengajukan 3 (tiga) rangkap
gambar penampang dari daerah yang dipatok tersebut. Direksi akan
membubuhkan tanda tangan persetujuan dari pendapat/revisi pada satu copy
gambar tersebut dan mengembalikannya kepada penyedia barang/jasa. Setelah
diperbaiki, penyedia barang/jasa harus mengajukan kembali gambar hasil
revisinya. Gambar-gambar tersebut harus dibuat pada kertas kalkir agar
memungkinkan untuk diproduksi. Semua gambar-gambar yang telah disetujui
harus diserahkan kepada direksi dalam kalkir asli dan 2 (dua) copy hasil
reproduksinya. Ukuran dan huruf yang digunakan pada gambar tersebut harus
sesuai dengan ketentuan direksi.
1.14 RAMBU-RAMBU
Penyedia barang/jasa harus menyiapkan rencana kerja secara detail dan harus
diserahkan kepada direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan
suatu tahapan pekerjaan dimulai.
Rencana kerja tersebut harus mencakup :
1. Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai bagian
pekerjaan.
2. Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain ke
lapangan.
3. Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian pekerjaan
dan/atau pemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk pengujiannya.
4. Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh penyedia
barang/jasa.
5. Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan
disertai latar belakang pendidikan, pengalaman serta penugasannya.
6. Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai pada
pelaksanaan pekerjaan.
7. Cara pelaksanaan pekerjaan.
Program kerja tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S beserta
lampiran penjelasan.
1.20 LAPORAN-LAPORAN
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM II -
15
2.1.1.8 Valve
1. Umum
Penyedia Jasa Pengadaan harus melengkapi valve
sesuai dengan yang dibutuhkan dan menurut standar
yang disetujui. Seluruh valve sesuai dengan ukuran
yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau
model yang sama dan dikeluarkan oleh satu pabrik.
Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak
asli dari pabrik dan dicor dengan huruf timbul yang
dapat menunjukkan :
Nama pemilik proyek
Nama atau Merk Dagang Pembuatnya
Tahun pembuatan (97 berarti 1997)
Tekanan kerja
Diameter nominal
Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu
aliran
Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut
dari brass/kuningan, bila tidak disebutkan lain,
kecuali untuk handwheel tersebut dari besi tuang
atau besi tempa atau jenis sambungan dari
sambungan ulir.
Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 "Pipa threads
where pressure tight joint are made in the thread"
Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan
sambungan sistem dengan flange dan terbuat dari
cast iron/besi tuang.
Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan
tekanan kerja seperti yang dispesifikasikan dan sesuai
dengan standard internasional yang diakui. Penyedia
Jasa Pengadaan harus menyerahkan perhitungan
desain atas permintaan Pengguna Barang.
Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of
Quantity) maka seluruh Valve harus dibuat khusus
untuk menerima tekanan kerja minimal 10 bar dan
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM II -
16
untuk flange harus mempunyai dimensi sesuai dengan
standard ISO 2531.
Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk
pembukaan berlawanan arah jarum jam dan searah
jarum jam untuk penutupan. Tanda panah harus
tertera untuk menunjukkan arah rotasi untuk
membuka atau menutup valve.
Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup
untuk mencegah masuknya benda-benda asing,
Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan
untuk penyambungan seperti gasket, mur, baut dan
ring untuk satu sisi flange dengan imbuhan 10%.
Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan
dengan spesifikasi teknis dari flange valve, mur, baut
dan ring dikirim dalam keadaan bukan material bekas
dan sudah tergalvanis dengan merata dan baik.
Ketebalan gasket minimal 3 mm terbuat dari karet
sintetis.
Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan
seperti maksimum force pada hardwheel, engkol
(crank), T-bar dan perlengkapan lain sehingga tidak
menimbulkan kesulitan pada operator. Penyedia Jasa
Pengadaan harus menyertakan besarnya maksimum
torque yang dibutuhkan untuk setiap valve yang
dikirim.
Coating seluruh permukaan logam seperti badan
valve, flange, surface box dan lain-lain yang
terkontak dengan air bersih atau tanah harus dilapisi
dengan non toxic coalter epoxy, enamel, bitumen
atau bahan lain yang sama dan disetujui oleh Direktur
Pengawas.
Permukaan harus bersih, kering dan bebas dari
kotoran sebelum digunakan. Coating dengan cara
penyemprotan harus dilakukan di pabrik. Ketebalan
minimum coating setelah kering + 400 microns (16
mils). Material yang berkontak dengan air harus harus
dari jenis non toxic sedangkan bahan yang dapat larut
tidak boleh digunakan.
Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan
sebanyak 6 (enam) set untuk setiap jenis valve dan
perlengkapannya dan dalam bahasa Indonesia.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan
sertifikat dari pabrik yang menerangkan bahwa setiap
valve telah memenuhi persyaratan yang diminta
dalam spesifikasi ini.
2. Gate Valve
Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of
Quantity), maka gate valve yang ditawarkan adalah
gate valve dari jenis "Non Rising Stem".
Valve harus memenuhi standar "Gate Valve for Water
and Other Liquids" (AWWA C 500) atau standar
internasional lain yang sama atau yang lebih tinggi
kualitasnya dan didesain khusus untuk tekanan kerja
Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel
harus dilengkapi dengan kunci T (Tee Key) minimal
satu buah dan maksimum saw untuk sebap 20 buah
yang seukuran.
Tee key tersebut diengkapi dengan pendongkel tutup
surface boxlstreet cover dan terbuat dari baja ST 40
yang telah digalvanis.
Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity)
diperlukan extension spindle maka material tersebut
terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.
Harga penawaran extension spindle sudah termasuk
potongan pipa PVC untuk melindungi extension
spindle tersebut dari urugan tanah.
Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari
besi tuang kelabu atau bahan dengan kualitas lebih
tinggi.
Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body)
dengan dudukan dari logam perunggu, tangkai valve
jenis non-rising dan dengan katup yang solid (solid
wedge gate). Valve harus cocok untuk pemasangan
dengan posisi tegak (vertikal mounting). Valve harus
dirancang unluk saluran air yang bebas hambatan
yang mempunyai diameter tidak kurang dari diameter
nominal valve apabila dalam posisi terbuka.
Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama
dengan badan valve seperti telah dispesifikasikan
diatas dan harus dalam posisi terbuka. Tinggi dari
stuffing box tidak boleh kurang dari diameter valve.
Packing pada stuffing box harus terbuat dari asbes
atau bahan lain yang sesuai dan disetujui Pengguna
Barang. Packing dari hemp atau jute (rami) tidak
boleh digunakan. 0-ring stem seal dapat digunakan
atas persetujuan Pengguna Barang dan seal ini harus
terdiri dari 2 (dua) buah 0-ring seal dan paling sedikit
1 (satu) buah ditempatkan di atas stem-collar dan
dapat dilakukan penggantian dalam keadaan tekanan
kerja penuh dimana valvenya dalam posisi terbuka
penuh.
Stem terbuat dari perunggu atau stainless steel.
Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari
kuningan atau perunggu.
Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari
grey cast iron, rata dan tahan terhadap kerusakan
yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang padat.
Tutup harus disertakan pada surface box tersebut dan
diberi cetakan "................................" pada
bagian atasnya.
Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel
melainkan dihubungkan dengan baut. Ukuran surface
box disesuaikan dengan masing-masing dimensi valve
dan sudah dicoating dengan anti karat.
Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus
dilengkapi dengan mur (wrench nuts).
3. Katup Udara (Air Release Valve)
Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis
dan mengikuti hal-hal sebagai berikut:
a. dapat melepaskan udara selama pengaliran air
dalam pipa.
b. dapat memasukkan udara selama penggelontoran.
c. dapat melepaskan udara bila ada udara yang
terjebak dalam pipa.
d. dapat mencegah penutupan yang dini bila udara
sedang dilepaskan,
e. aman terhadap vakum.
Seluruh air valve dengan standard flange JIS-B2213.
Setiap valve lengkap dengan mur, baut, ring dan
dudukan (stool). Ukuran sesuai dengan yang diberikan
pada uraian pekerjaan.
Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron
dan pelampung dari ebonit, stainlees steel atau
Acrynolitrie Butediene Steel.
Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees
steel, bronze atau ABS.
Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas
tekanan kerja dan tidak menunjukkan gejala
kebocoran.
Juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum
0,1 bar.
Penyedia barang harus menyediakan katup penutup
(isolating valve) secara terpisah untuk setiap katup
udara dengan jenis kupu-kupu (butterfly valve)
dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau
ductile iron dengan rubber seal, disc, valve shaft
dan peralatan mekanisme operasional yang
mengikuti 'Standards for Rubber Seated Butterfly
Valves” (AWWA Designation C 504) atau standard
Internasional lain yang disetujui yang sama atau
leblh tinggi kualitasnya dari yang disebutkan.
b. Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar
dengan sudut 90° dari posisi terbuka penuh
sampai tertutup. Sumbu perputaran valve harus
horizontal.
c. Mekanisme operasional harus terkait pada badan
valve dan sesuai dengan standard AWWA C 504,
d. Setiap mekanisme operasional harus dapat
dilepas untuk pengawasan dan perbaikan,
e. Mekanisme operasional untuk pengoperasian
valve secara manual harus dapat mengunci
sendiri sehingga tangga aliran air atau vibrasi
tidak mengakibatkan piringan berpindah dari
tempatnya semula.
f. Setiap valve didesain untuk tekanan melintang
pada piringan {bila tertutup rapat) sama dengan
rate tekanan pada pipa.
g. Seluruh valve harus mengikuti Spesifikasi ini dan
harus dapat membuka atau menutup bila tidak
dioperasikan dalam periode yang lama.
h. Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan
mengikuti "Specification for Grey Iron Casting for
Valves, Flanges and Pipe Fittings kelas B(ASTM
Designation A 126) alau ductile iron (ASTM 536).
Flange harus mengikuti standard JIS-8 2213.
Ukuran Pipa
Diameter Nominal
(mm) Tipe Air Valve
Air Valve (mm)
300 dan lebih kecil Tipe dengan orifice 25 mm dan lebih
kecil / tunggal kecil
5. Plug Valve
Plug valve harus non-lubricated, plug dengan tipe resilient
faced eccentric dengan badan valve yang terbuat dari cast
iron. Plug cast iron berpegas harus dilapisi dengan
chloroprene (neoprene) agar dapat kedap dari gelembung
air. Valve juga dilengkapi dengan heavy duty
prelubricated bearing dari stainless steel atau perunggu.
6. Check Valve
Penyedia barang harus menyediakan check valve jenis
Swing Check Valve / KlepTabok dengan sambungan
flange.
Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-
flange) yang dapat dibuka sewaktu-waktu bila
diperlukan.
Pada bagian luar badan check valve harus terdapat
cap (tercetak) yang dapat menunjukkan merk, atau
dari pabrik mana yang membuatnya, besarnya
diameter, tekanan kerja, dan arah aliran air.
Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve
terbuat dari besi tuang.
Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene
Synthetic Rubber yang berkualitas baik.
Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10
kg/cm2 .
Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga
piringan, dudukan, dudukan cincin dan bagian-bagian
dalam lainnya yang mungkin perlu untuk perbaikan
harus mudah diambil, mudah dipindahkan dan mudah
diganti tanpa menggunakan peralatan khusus atau
harus memindahkan valve dari jalurnya.
Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi
horizontal atau vertikal dengan aliran keatas dan
ketika terbuka penuh valve harus mempunyai daerah
aliran bersih (a net-flow area) tidak kurang dari luas
diameter nominal pipa dan ujung flange.
2.1.2.1 Umum
Referensi
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM II -
2020
bejana tekan.
SNI 07-0822-1989 Baja karbon strip canai panas untuk
pipa
SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa.
ASTMA283, Grade D
ASTMA570, Grade 33
JISG 3101, Class 2
JISG 3452, SGP
JIS G 3457, STPY
2. Dimensi Pipa
Kecuali ditentukan lain, pipa dengan ukuran diameter
nominal berikut ini harus mempunyai ukuran diameter luar
dan ketebalan dinding minimum sebelum dilapisi pelindung
dalam dan luar sebagai berikut:
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM II -
2121
Tabel 2.4 Diameter Luar dan Ketebalan Dinding Pipa Baja
3. Fitting
Semua fitting baja/steel harus dari bahan yang sama dan
difabrikasi sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan pada
Bagian 3.2 dan harus didisain dengan kekuatan yang sama
dengan pipanya. Ring penguat atau saddle penguat dapat
dipasang pada bagian luar bilamana perlu, sesuai dengan
AWWA Manual M11 atau standar pembuatan yang dapat
disetujui. Ketebalan dinding minimum dan diameter luar
dinding fitting harus sesuai dengan persyaratan yang
dispesifikasikan dalam Bagian 3.2 dan standar berikut ini:
Fitting dengan diameter 125 mm atau lebih kecil : JIS
B 2311
Fitting dengan diameter 150 mm atau lebih besar : JIS
B 2311 (sampai dengan 500 mm) dan JIS G 3451. atau
AWWA C 208.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM II -
2222
2.1.2.3 Coating dan Linning (Lapisan Pelindung Luar dan Dalam)
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM II -
2323
pertama (first coat) yang sesuai dengan susunan
berikut ini :
Persiapan permukaan : SSPC-SP-6 atau SP-3
Primer: Etchin primer, ketebalan minimum lapisan
kering 20 mikron.
1. Umum
Semua pipa dan fitting untuk pemasangan dibawah tanah
harus diberi lapisan dalam dan adukan semen (cement
mortar) atau epoxy atau coal tar epoxy sesuai dengan
AWWA C.210. Semua jalur pipa diatas tanah harus
menggunakan epoxy atau coal tar epoxy sebagai lapisan
dalam sesuai dengan AWWA C.210.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM II -
2424
2. Lapisan Adukan Semen (Cement Mortar Lining)
Lapisan adukan semen harus sesuai dengan AWWA C.205
atau standar internasional lainnya yang disetujui dengan
kualitas yang sama atau lebih tinggi dari pada standar yang
telah disebutkan diatas.
Sistem pelapisan epoxy ini dapat juga terdiri dari dua atau lebih
lapisan dengan epoxy yang sama tanpa menggunakan primer
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM II -
2525
tersendiri. Sistem altematif ini harus memenuhi persyaratan
AWWA C.210 dan lapisan pertama dan sistem altematif ini
dianggap sebagai lapisan primer.
2. Ujung Bevel
Lining dan coating harus dikupas/cutback seperti
dispesifikasikan di bawah ini :
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM II -
2626
coating dan lining pada ujung bevel.
3. Ujung Flange
Untuk ujung flange tidak perlu pengupasan lining atau
coating. Seluruh permukaan dari flens harus dicat dengan
epoxy atau coal tar epoxy seperti dispesifikasikan pada
7.3.1 Proteksi Bagian Luar, Bagian 7.3.2 Lapisan Pelindung
Luar dan Lapisan Dalam.
a. Umum
Lapisan pelindung luar pada sambungan digunakan
sebagai proteksi terhadap korosi pada semua
sambungan pipa dengan pengelasan di lapangan dan
tertanam di dalam tanah dan harus diselubungi oleh
lembaran yang tahan panas-susut (heat shrinkable
sleeve or sheet).
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan lapisan
sambungan (coal) sesuai dengan spesifikasi dan
memasukkannya kedalam Bill of Quantity. Bahan
lapisan sambungan kulit ini harus mencukupi untuk
menutup permukaan yang harus dilindungi dan
memasukkan tambahan (allowance) 20 %. Penyedia
Jasa Pengadaan harus menyerahkan perincian dari
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM II -
2727
volume bahan tersebut.
KetebaLan
Diameter Ketebalan Minimum
Minimum dan
Pipa (mm) Lapisan Dalam (mm)
Lapisan Luar
(mm)
< = 350 0.6 0.6
400 0.9 0.6
450 1.2 0.6
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM II -
2828
Volume Resistivity
(Min., Ohm-cm) :1x10^14 (JISK6911)
Shrinkage*
- circumferential (Min.,N/mm2) : 40
- circumferential (Min.,N/mm2) : 8
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM II -
2929
P.T. Dimet Indonesia VYGARD 260
ICI ICI SUPER
P.T. ICI Paint Indonesia STRUCTURE FINISH
NIPPON PAINT BODELAC 9000
P.T. Nippon Paint Indonesia ALKYD RESIN
a. Umum
Semua sambungan fleksibel dan kopling didesain untuk
tekanan kerja maksimum sebesar 0.98 Mpa (10.0
2
kg/cm ) kecuali ditentukan lain.
b. Referensi
Yang dipakai sebagai referensi adalah standar-standar
berikut:
1. Persyaratan Desain
Sambungan mekanikal fleksibel harus didesain dan dibuat
untuk memenuhi kondisi operasi sebagai berikut:
a. Pembebanan dari 2 (dua) meter ketebalan tanah (earth
cover) dengan berat jenis 2.0 ton/m3 ditambah sebuah
truk berat 20 ton.
b. Lendutan geser minimum sebesar 100 mm.
c. Persyaratan-persyaratan lain seperti di bawah ini:
Rubber ring housing harus dibuat dari besi cor ductile sesuai
dengan JIS G 5502 class 2 FCD 450, JIS G 5702 class 2 FCMB
310 atau setara. Ring karet harus dari styrene butadiene
rubber (SBR). Karet bekas tidak boleh digunakan.
3. Coating.
Semua permukaan luar sambungan mekanikal, kecuali
ditentukan lain, harus dilapisi primer seperti ditentukan
dalam 3.5 kecuali permukaan slip pipe yang kontak
langsung dengan air pengecatannya harus dilakukan sesuai
dengan yang dispesifikasikan disini. Semua permukaan luar
dan dalam mechanical flexible joint harus dilapisi sistem
epoxy atau sistem coal tar epoxy sesuai dengan spesifikasi
dalam 7.3.2.3
1. Umum
Sleeve coupling harus menggunakan sleeve-type coupling
yang dibaut untuk ujung pipa polos dan terdiri dari center
sleeve, 2 (dua) buah gasket, 2 (dua) end ring, dan mur baut
untuk pemasangan coupling. Semuanya harus didesain dan
diproduksi sesuai dengan AWWA C.219 dan sesuai dengan
standar pabrik serta mendapat persetujuan Pengguna
Barang.
Carbon Steel
ASTM A 283 Grade C
JISG 3101 Class 2
BS4360 Grade 43 A
DIN 17100 RST36
Ductile Iron
ASTM A 536 Grade 65-45-12
JIS G 5502 Class 2 FCD 45
BS 2789 Grade 420/12
b. Gasket
Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene
butadiene rubber (SBR) yang divulkanisir dicetak
(molded) sesuai dengan standar JIS K 6353 atau nitrile
butadiene rubber (NBR) atau ethylene propylene diene
monometer (EPDM). Karet bekas tidak diperkenankan
untuk digunakan.
c. End Rings / Ring Ujung
End rings harus dibuat dari carbon steel atau besi
ductile atau besi tuang {malleable cast iron) yang
memenuhi atau lebih tinggi dari standar berikut:
Carbon Steel
ASTMA 576 Grade 1020
JISG 3101 Class 2
BS 6681 Grade 43 A
DIN 17100 RST36
Ductile Iron dan Malleable Cast Iron
Sama dengan standard yang telah dispesifikasikan
pada bagian sebelumnya 7.5.2.a. Center Sleeve.
d. Mur dan Baut
Mur dan baut harus dibuat dari carbon steel yang
memenuhi atau lebih tinggi dari persyaratan dari JIS G
B101 Class 2.
1. Umum
Special sleeve coupling harus didisain untuk penyambungan
pipa berujung polos dari berbagai ukuran diameter luar
dengan ukuran diameter nominalnya seperti diberikan
dibawah ini, dan harus terdiri dari center sleeve, 2 (dua)
buah end ring, 2 (dua) gasket serta mur dan baut untuk
pemasangan coupling.
Flange insulasi harus dipasang pada jalur pipa pada bagian dari
jalur pipa yang bersebelahan dan terisolasi secara elektris, dan
atau menyediakan alat untuk menjaga agar bagian yang
bersebelahan pada potensial yang berbeda.
2.1.3.1 Umum
1. Ovalitas
Ovalitas pipa di pabrik setelah ekstrusi namun sebelum
digulung harus sesuai dengan kelas N. Kelas N :
a. Untuk diameter luar nominal < 75, toleransi sama
dengan (0,008dn + 1) mm, dibulatkan menjadi 0,1 mm,
dengan angka minimum 1,2 mm
b. Untuk diameter luar nominal > 75 tetapi < 250, toleransi
sama dengan 0,02dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm
c. Untuk diameter luar nominal > 250, toleransi
sama dengan 0,035dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm
2. Panjang Pipa
Panjang pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak
boleh kurang dari persetujuan antara pemasok dan
pengguna barang dengan toleransi ± 0,05 m. Diameter drum
gulungan minimum harus 18 x dn.
2.1.3.3 Sifat Mekanik
1. Ketahanan Hidrostatik
Pipa harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik yang
diberikan sebagaimana tabel dibawah ini
PE 80 PE 100
Waktu
Waktu
Tegangan Tegangan Kegagalan
kegagalan
Mpa Mpa Min. (jam)
Min. (jam)
4.6 165 5.5 165
4.5 219 5.4 233
4.4 283 5.3 332
4.3 394 5.2 476
4.2 533 5.1 688
4.1 727 5.0 1000
4.0 1000
2. Kuat Tarik
Nilai kuat tarik minimum harus 20 Mpa dan perpanjangan
minimum harus 400 %, bila diuji pada suhu 20°C
1. Stabilitas Panas
Waktu induksi untuk pengujian contoh yang diambil dari
pipa PE minimum harus 20 menit jika diuji pada suhu
200°C. Contoh yang diuji supaya diambil dari permukaan
sebelah dalam pipa
1. Ketebalan Pipa
Ketebalan diameter luar pipa harus mengacu kepada SNI
06-4829-2005 tentang pipa polietilena untuk air minum
2. Bahan Baku Pipa
Bahan baku yang digunakan untuk membuat pipa
polietilena, harus merupakan bahan baku yang menyatakan
layak digunakan untuk air minum yang dikeluarkan oleh
pemasok bahan baku, hal tersebut dibuktikan dengan
Certificate Badan Independen BODYCOTE
2.1.3.6 Sambungan
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM II -
4040
dengan Mechanical Joint direkomendasikan untuk pipa dengan
diameter 20 - 110 mm. Sedangkan dengan penyambungan
dengan elektrofusion dapat digunakan untuk semua ukuran
pipa.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III - 1
BAB -3
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMASANGAN PIPA
Jika ada pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi teknis ini
akan dilakukan sesuai dengan cara yang telah digunakan untuk bidang
teknis yang besangkutan di Indonesia dan menurut perintah direksi.
Data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan untuk lokasi jembatan
pipa atau daerah sekitarnya disimpan oleh pemilik dan kontraktor akan
diijinkan dan menelitinya di kantor proyek.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III - 2
IEC : International Electrotecnical Commision
ISO : International for Standardization Organization
JIS : Japanese Industrial Standard
KIWA : Dutch Institute for the Testing of Water Supply Material
NEMA : National Electrical Manufactures's Assosiation
PBI 71 : Peraturan Beton Indonesia tahun 1971
SNI : Standar Nasional Indonesia
Jadwal pekerjaan dan gambar kerja harus diserahkan untuk disetujui oleh
direksi sebelum pekerjaan dimulai
Tanda atau papan nama tersebut nama pemilik dan kontraktor; nama
proyek; dan juga lokasi yang menunjukan jalur pemasangan pipa dengan
perkiraan lama pekerjaan dan juga perubahan arus lalu lintas dan
sebagainya, semuanya dimaksud sebagai informasi kepada masyarakat
luas.
Papan nama harus dipasang di tempat yang telah ditentukan oleh direksi.
Pada saat penyelesaian pekerjaan papan nama tersebut harus
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III - 3
disingkirkan.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III - 4
ini, kontraktor harus diminta membuat patok pekerjaan atau
titik referensi atas biaya kontraktor sendiri.
3.1.7.1 Umum
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III - 5
lokasi tepat trase jalur pipa. Kontraktor harus
memperhatikan saran dan arahan dari instansi yang
berwenang atau direksi, karena trase mungkin telah
ditetapkan berdasarkan Rencana Tata Kota.
b. Pekerjaan persiapan seperti pelebaran jalan lokal yang ada,
pembongkaran dinding, pengamanan, kompensasi dan
pekerjaan lain yang diperlukan harus dilaksanakan sebelum
dimulainya pekerjaan pemasangan pipa.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III - 6
dikembalikan seperti keadaan semula.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III - 7
3.1.8.2 Gudang sementara Kontraktor
3.2.1 Umum
Tidak boleh ada pohon yang ditebang, dirusak, atau diganggu oleh
kontraktor tanpa persetujuan direksi.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III - 8
harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan dan dibuang oleh kontraktor
dengan cara yang baik, kecuali bagi bahan atau bangunan yang akan
disingkirkan untuk sementara waktu dan nantinya akan dipasang dan
diperbaiki kembali seperti semula.
Semua galian harus tetap dalam keadaan kering dan tidak ada bahan
pondasi, pipa atau beton yang diletakan dalam air kecuali dengan
persetujuan direksi.
Jika kontraktor memilih membuat saluran bawah pembuang, hal ini harus
mendapat persetujuan direksi terlebih dahulu.
Pemasangan rambu-rambu pengaman pada galian atau lokasi yang
membahayakan atau yang lalu lintasnya padat harus dipasang rambu-
rambu pengaman yang mudah dilihat dan terbaca dengan jelas.
Kontraktor harus memberi tanda pada galian dan parit persiapan sehingga
lokasi tepat bangunan bawah tanah dapat ditentukan.
Kontraktor harus bertanggung jawab bagi perbaikan bangunan tersebut
bila pecah atau rusak karena kelalaiannya.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III - 9
petunjuk direksi.
Lubang pengujian ini akan digali dengan tangan (manual) dan dalam jarak
yang cukup di depan jalur pipa sehingga kemajuan pemasangan pipa tidak
terhambat.
3.2.5.1 Umum
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
10
Pohon besar sebaiknya jangan ditebang selama pemasangan pipa.
Bila keadaan menuntut penebangan pohon untuk pemasangan
pipa, kontraktornya sebelumnya harus mendapatkan ijin pohon
dari pemitik atau instansi terkait yang memeliharanya dan mela
porkannya pada direksi.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
1010
3.2.5.5 Daerah Persawahan / Perkebunan
Bingkai trotoar dan saluran tepi jalan harus diganti dengan bahan
yang sama sedemikian pula permukaannya harus kembali seperti
keadaan semula. Semua pemotongan beton harus pada garis
potongan yang terdekat bila tidak maka perlu digunakan alat
pemotong.
3.2.6 Penggalian
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
1111
3.2.6.1 Umum
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
1212
gas yang mungkin merembes ke tanah atau telah terganggu
selama penggalian dan pemasangan jalur pipa.
1. Umum
Galian terbuka harus digali sehingga pipa dapat diletakan
pada trase dan kedalaman yang diminta, dan galian tersebut
dilakukan sampai didepan perletakan pipa sebagaimana yang
diijinkan oleh direksi dan/atau persyaratan yang ditetapkan
oleh Departemen Pekerjaan Umum. Galian terbuka tersebut
harus dikeringkan dan dipelihara selama pekerjaan agar
pekerja dapat bekerja secara aman dan efisien.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
1313
lokasi sambungan agar penyambungan dapat dilakukan
dengan baik.
4. Panjang Galian
Galian terbuka bagi suatu pemasangan pipa tidak boleh
melebihi panjang yang diijinkan direksi. Galian harus
diselesaikan paling sedikit 10 (sepuluh) meter didepan
perletakan pipa terakhir.
Bilamana diperlukan oleh direksi, penggalian dan pengurugan
harus dilakukan dalam 24 jam, atau galian harus diurug
penuh di akhir hari kerja setiap hari atau ditutupi dengan
pelat baja yang ditopang dengan cukup aman serta mampu
menahan beban arus lalu lintas kendaraan.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
1414
lain-lain, dan atas keputusan direksi bahan tersebut harus
disingkirkan, kontraktor harus menggali dan menyingkirkan
bahan tersebut.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
1515
Hak direksi memerintahkan semua turap dan penopang serta
bahan lain ditinggalkan/dibiarkan di tempatnya tidak boleh
ditafsirkan sebagai kewajiban di pihak direksi untuk
mengeluarkan perintah seperti itu, dan kegagalan
melaksanakan hak seperti itu tidak mengurangi tanggung
jawab kontraktor terhadap kerusakan yang terjadi pada
pihak ketiga yang diakibatkan oleh kepemilikan oleh
kelalaian dalam pekejaan sebagai akibat tidak
ditinggalkannya penopang atau turap untuk mencegah
longsor atau bergeraknya tanah.
3.2.7 Urugan
3.2.7.1 Umum
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
1616
Kecuali ditentukan lain, bahan yang digunakan untuk pengurugan
harus berupa bahan yang terpilih. Jika urugan pasir atau kerikil
tidak ditentukan dalam gambar, tetapi menurut pendapat direksi
harus digunakan di beberapa bagian pekerjaan, kontraktor harus
menyediakan dan mengurug dengan pasir atau kerikil
sebagaimana ditentukan dan diperintahkan oleh direksi. Urugan
harus dikerjakan setelah semua pipa terpasang, diperiksa dan
disetujui direksi.
1. Bahan Terpilih
Bahan terpilih adalah bahan yang telah diambil dengan
penggalian atau diangkat yang tidak mengandung batu atau
benda padat yang ukurannya tidak lebih besar 5 cm dalam
bentuk apapun dan juga tidak mengandung bahan organik
seperti rumput, akar, semak atau tumbuhan lainnya, dan
tidak bersifat mengembang (non exrisive nature).
2. Urugan Pasir
Semua pasir yang digunakan untuk urugan harus pasir alam
berbutir halus hingga sedang, tidak bergumpal, dan bebas
dari kotoran, arang, abu, sampah, atau bahan lainnya yang
menurut pendapat direksi dapat ditolak.
Bahan tersebut tidak boleh mengandung lempung dan tanah
liat lebih dari 10 berat bahan keseluruhan.
3. Urugan Kerikil
Kerikil yang dipakai untuk urugan harus berupa kerikil
alam, memiliki partikel yang kuat berbutir halus sampai
sedang dalam bentuk yang cukup seragam dan tidak
mengandung batu besar atau batu dengan ukuran lebih
besar dari 5 cm.
Bahan tersebut harus bebas dari kotoran, abu, arang, bahan
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
1717
tak terpakai/buangan atau bahan yang tidak boleh ada atau
bahan buangan lainnya. Bahan tersebut tidak boleh
mengandung tanah liat, lempung dan tidak boleh
bergumpal.
1. Lapisan Alas
Pipa harus didasari dan dialasi hingga kedalaman minimum
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.
Bahan bagi lapisan alas ini harus pasir, ditempatkan dalam
bentuk lapisan dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm
dan dipadatkan dengan tongkat pemadat atau cara lain
yang disetujui direksi pada kepadatan kering maksimum
95%.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
1818
kedalaman 10 cm diatas pipa baja (steel), galian harus
diurug dengan peralatan tangan (manual) atau cara
mekanis lainnya yang telah disetujuinya.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
1919
3.2.9 Perlindungan Terhadap Lereng Sungai, Saluran dan Selokan
Dimana pipa menyeberang sungai, saluran atau selokan, dan juga pada
titik buang katup penguras (blow offs), pada bangunan ini harus diberikan
perlindungan terhadap lereng dengan menggunakan batu lapis lindung
(riprap) atau cara lain yang telah disetujui guna mencegah runtuhnya
kemiringan tersebut.
Batu lapis lindung yang ada atau perlindungan kemiringan harus diperbaiki
kembali sebagaimana yang ditetapkan dalam bagian "GALIAN PERMUKAAN
DAN PERBAIKAN".
Pemasangan lapisan lindung secara umum harus dimulai dari bahu hingga
ke dasar kemiringan dan memenuhi sudut kemiringan yang ada dan
bentuk topografi daerah sekitarnya. Sebagaimana diputuskan direksi,
pemasangan lapis lindung dilakukan dari bahu hingga kedalaman tertentu
untuk mencegah keruntuhan.
Bahan yang digunakan untuk pemasangan batu harus batu alam yang keras
dan berbentuk bundar, batu berbentuk pipih dan panjang tidak boleh
digunakan.
Rongga diantara batu harus diisi dengan beton tumbuk dan dipadatkan
dengan baik atau dengan semen bila disetujui. Area dibawah lapisan batu
harus diisi dengan kerikil yang dipadatkan dengan ketebalan 20 cm.
Pipa pengering harus dipasang bilamana menurut anggapan direksi
memang diperlukan. Pipa pengering ini harus berdiameter 50 mm
2
dipasang setiap (2 - 3) m pasangan batu.
Dasar sungai, saluran atau selokan mungkin perlu dilindungi sesuai dengan
keadaan lapangan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
2020
3.3. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA
3.3.1 Umum
3.3.2.1 Umum
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam kondisi
baik perkakas dan peralatan untuk menangani dan memasang
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
2121
pipa, dan valve. Cara pemasangan pipa dan penggunaan
perkakas dan peralatan juga harus sesuai dengan rekomendasi
pabrik.
Penopang pipa yang memadai harus disediakan bagi
pemasangan pipa walaupun bahan penopang tidak diperlihatkan
dalam gambar kerja.
Bagian dalam semua pipa, dan valve yang dipasang, harus
dijaga tetap bersih dan bebas dari benda asing dan kotoran
disepanjang waktu. Langkah pencegahan mencakup penggunaan
kain pembersih dan alat bantu lain yang memadai menurut
petunjuk direksi selama pemasangan pipa, dan penyumbatan
yang rapat semua lubang/celah yang ada pada setiap akhir hari
kerja.
Pipa dipasang secara seragam dan menerus pada jalur dan
ketinggian sebagaimana diperlihatkan dalam gambar kerja dan
sesuai dengan cara pemasangan yang ditetapkan terlebih
dahulu. Sebelum menempatkan pipa pada posisinya, ketinggian
dan alignment akhir harus diperiksa terlebih dahulu dengan
menggunakan peralatan survei.
Pipa, valve, dan fitting harus dipeiksa secara teliti dari
kerusakan pada saat pemasangan. Bahan yang didapati rusak
sebelum, selama, atau setelah dipasang harus diberi tanda
secara permanen; disingkirkan dari lokasi pekerjaan, dan
diganti dengan yang baik.
Secara umum, setiap 3 batang pipa disambung di atas tanah
agar pelaksanaan penyambungan lebih mudah dan pada kondisi
yang stabil.
Pipa-pipa yang disambung menjadi satu diangkat dan diletakan
kedalam galian dan didalam galian pipa tersebut disambung
dengan pipa lainnya dengan menggunakan "coupling".
Jika kontraktor mengusulkan menggunakan "Heat - shinkable
sleeves" untuk lapisan pelindung sambungan daripada "Heat -
shinkable sleeves", "sleeves" tersebut perlu dipasang pada pipa
sebelum diletakan.
Galian sekitar daerah yang diperkirakan tempat sambungan dan
tempat untuk "Heat - shinkable sleeves" atau "Sleeves", harus
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
2222
digali lebar untuk kemudahan pelaksanaan pekerjaan yang
diperlukan.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
2323
kain kering dan bersih, dikeringkan dan bebas dari minyak
dan lemak sebelum pipa dipasang.
Bila ada profit pengaku badan (stiffeners) guna melindungi
ujung pipa, semua profil pengaku tersebut harus
disingkirkan sampai bersih demikian pula benda asing
lainnya dalam pipa.
4. Perletakan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah
benda asing masuk kedalam pipa pada saat pipa diletakan
pada jalur.
Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran,
perkakas, kain, ataupun benda-benda lainnya ditempatkan
dalam pipa.
5. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menyisipkan "Tee", "Bend" atau
"Valve" atau tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin
potong yang sesuai dengan cara yang rapih dan baik, tanpa
menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan
pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus
pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa,
Pemotongan pipa baja harus dikerjakan dengan mesin
pemotong yang sesuai menghasilkan potongan yang halus
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
2424
pada sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap
sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak
lapisan pelindung luar maupun lapisan pelindung pipa
dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut, harus
dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang sama
sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi. Tidak
boleh ada "Fitting" seperti "Bend", "Tee", dan "flange dan
spigot" dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa, sejauh
tidak ada instruksi tertulis yang diberikan kepada
kontraktor dari direksi.
1. Umum
Pengelasan pipa baja di lapangan harus disesuai dengan
persyaratan yang ditentukan berikut ini. Hal-hal yang tidak
dijelaskan dalam spesifikasi ini, mengacu pada standar
ataupun pedoman (code) berikut ini.
a. Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes
Manufactures' Association (WSP)
b. Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
2525
Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik
dengan sambungan dengan las tumpul tunggal (single-
welded butt joint) atau las-tumpul ganda (double-welded
butt joint) sesuai yang ditentukan.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
2626
Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih,
harus alur dikedua sisi pipa agar dapat dilakkan sambungan
las tumpul ganda (double welded butt joint). Bentuk dan
ukuran celah yang terbentuk oleh alur menyudut tersebut,
harus sesuai dengan JIS G-3443 atau sebagaimana yang
disetujui oleh Direksi.
5. Pengelasan
Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus
dibersihkan dari debu, tanah dan karat dengan menyikat
dan mengasah (grinding).
Bila pipa akan dipotong di lapangan, lapisan pelindung
dalam maupun lapisan pelindung luar pada kedua ujung
pipa, harus dikupas minimum 10 cm, kemudian ujung pipa
dibuat alur sebagaimana yang ditentukan. "Fitting" tidak
boleh dipotong di lapangan,
Atas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama
pekerjaan pengelasan, harus terus menerus (berlanjut) dari
bagian dasar ke bagian atas pinggiran pipa.
Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Kontraktor harus
memperhatikan keadaan cuaca seperti hujan, temperatur,
kelembaban dan angin. Pekerjaan tidak boleh dilakukan
dalam kondisi cuaca seperti yang telah disebutkan tanpa
perlindungan atau persetujuan dari Direksi.
Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada
sempalan yang berlebihan, tumpang tindih dan
ketidakrataan.
1. Umum
Bagian ini dipakai untuk Pengujian Tanpa Merusak
Sambungan dengan pengelasan setelah pemasangan
pipa. Bagian pipa baja bawah tanah, semua pengelasan di
lapangan harus diuji dengan cara uji cairan penembus
dengan perwarna (dye penetrant test).
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
2727
Pengujian harus dilakukan oleh perusahaan pemeriksa yang
independen yang memiliki sertifikat dari badan yang
berwenang.
Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai
perusahaan pemeriksa yang diusulkan beserta
pengalamannya, bersama dengan kualifikasi kepala
pengawas yang disebutkan untuk persetujuan Direksi.
Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja,
peralatan dan bahan untuk pengujian tanpa merusak pada
sambungan dengan pengelasan di lapangan.
Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi
atau wakilnya, kecuali disetujui lain oleh Direksi.
Kontraktor harus menunjuk kepala pengawas yang mampu,
yang bertanggung jawab dalam mengawasi prosedur
pengujian sambungan dengan pengelasan.
Kontraktor harus menyusun dan menyerahkan laporan
mengenai hasil pengujian sambungan dengan pengelasan
yang dilakukan di lapangan kepada Direksi. Laporan harus
berisi analisa dari pengujian, film, rekaman fotografi dan
sebagainya; yang ditandatangani oleh pengawas dan
diserahkan sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
2828
Tabel 2.17 Maximum Reinforcement
Ketebalan Dinding (mm) Maximum Reinforcement
(mm)
12,1 atau lebih kecil 3,2
3.3.4.1 Umum
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
2929
Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta
peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau
mengikuti pengarahan dari Direksi.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
3030
3.3.4.3 Penyambungan Pipa
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
3131
Socket welding
Pipa dipotong tegak lurus dengan sumbunya.
Permukaan luar pipa dan bagian dalam socket harus
dibersihkan dengan cairan pembersih khusus. Jepit
bagian ujung pipa yang sebelumnya telah diukur
dengan mall yang sudah ditentukan. Masukkan ujung
pipa dalam socket pemanas dan socket sambungan ke
dalam spigot pemanas untuk beberapa detik. Keluarkan
alat pemanas dan bagian pipa harus segera dimasukkan
kedalam socket sambungan. Biarkan beberapa saat
sampai dingin.
Sudle Welding
Mula-mula kedua permukaan yang akan di las harus
dibersihkan dengan cairan pembersih. Taruh piringan
pemanas diantara pipa sudle dengan tekanan tertentu
untuk beberapa saat. Lepaskan piringan pemanas dan
sambung segera pipa dengan sudle tersebut dengan
tekanan tertentu untuk beberapa saat. Setelah
sambungan dingin baru pipa dilubangi dengan alat yang
biasanya sudah ada pada sambungannya.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
3232
3.3.5.5 Penyambungan Pipa Jenis Sambungan Flens (flanged)
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
3333
Tabel 2.19 Standar Momen Puntir Berdasarkan Ukuran Baut
16 75 - 200 6
20 200 - 300 9
22 350 - 400 12
24 450 - 600 18
30 700- 1200 33
36 1350- 1800 50
42 2000 - 2400 58
48 2600 70
1. Umum
Kontraktor harus memasang sambungan penahan untuk pipa
jenis sambungan mekanik dan fitting sebagaimana
ditentukan atau diperlihatkan dalam gambar untuk
mencegah kemungkinan pipa dan fitting lepas dari
sambungan akibat dorongan (thrust) atau pergerakan
(movements)
2. Pemasangan
Pemasangan sambungan penahan, kecuali diperintahkan
oleh direksi harus sesuai dengan petunjuk pabrik.
Pipa yang berdekatan dikedua ujung fitting seperti tee,
cross, bend dan reducer pada umumnya harus disambung
tanpa pemotongan sehingga tidak mengurangi pengarah
sambungan penahan. Kontraktor harus mengukur
sambungan dengan pipa guna memastikan kebutuhan
diatas.
Tambahan sambungan penahan harus dipasang pada
sambungan dengan fitting tersebut bila pipa dipotong untuk
penyesuaiannya atau untuk menjaga alinyamen pada fitting
tersebut sesuai perintah direksi.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
3434
Jumlah set sambungan penahan untuk berbagai macam
fitting yang akan dipasang, kecuali diperlihatkan lain dalam
gambar harus sebagai berikut tetapi tidak terbatas pada :
1. Umum
Semua sambungan flexible dan coupling harus dipasang
dengan benar pada jalur dan ketinggian sebagaimana
diperlihatkan dalam gambar.
Ujung flange atau coupling sambungan tersebut harus
dibersihkan sebelum pemasangan. Semua ujung flange
harus dipasang dan dikencangkan sebagaimana telah
ditentukan. Penyambungan coupling harus sesuai dengan
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
3535
petunjuk pabrik.
2. Sambungan Flexible
Semua sambungan flexible harus dipasang dibawah tanah
untuk penyambungan pipa yang terpendam dan pipa yang
terbungkus dalam bangunan beton.
Tekukan, kontraksi, ekspansi ataupun transformasi lainnya
pada sambungan tersebut harus dihindari sebelum
pemasangan.
Perhatian perlu diperhatikan selama transportasi,
penurunan dan pemasangan guna menghindari kemungkinan
terjadinya transformasi yang disebutkan tadi pada
sambungan flexible. Oleh karenanya, kontraktor tidak boleh
melepas rusuk (ribs), pelindung atau perlengkapan lain
yang disertakan pada sambungan sebebelum pekerjaan
penyambungan selesai.
3. Sleeve Coupling
Semua steeve coupling harus dipasang dan memberi jarak
bersih 3,0 cm atau sesuai standar pabrik antara dua ujung
pipa yang akan dipasangkan oleh sambungan tersebut.
3.3.6.1 Umum
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
3636
3.3.6.2 Pemasangan Pipa
4. Perletakan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
3737
benda asing masuk kedalam pipa pada saat pipa diletakan
pada jalur.
Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran,
perkakas, kain, ataupun benda-benda lainnya ditempatkan
dalam pipa.
Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa
harus dipasang berhadapan dengan pipa yang sebelumnya,
pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian
yang benar. Pipa dimantapkan ditempatkan dengan bahan
urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan
ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan
pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau
kotoran lainnya masuk ke sambungan.
Setiap saat bila pemasangan pipa sedang berlangsung,
ujung pipa harus ditutup/disumbat dengan bahan yang
memadai dan dengan cara yang disetujui oleh direksi.
5. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menyisipkan "Tee", "Bend" atau
"Valve" atau tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin
potong yang sesuai dengan cara yang rapih dan baik, tanpa
menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan
pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus
pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa.
Pemotongan pipa besi harus dikerjakan dengan mesin
pemotong yang sesuai menghasilkan potongan yang halus
pada sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap
sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak
lapisan pelindung luar maupun lapisan pelindung pipa
dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut, harus
dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang sama
sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi.
Tidak boleh ada "fitting" seperti "Bend", "Tee", dan "flange
dan spigot" dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa,
sejauh tidak ada instruksi tertulis yang diberikan kepada
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
3838
kontraktor dari direksi.
1. Umum
Pengelasan pipa galvanized di lapangan harus disesuaikan
dengan persyaratan yang ditentukan berikut ini. Hal-hal
yang ttdak dijelaskan dalam spesifikasi ini, mengacu pada
standar ataupun pedoman (code) berikut ini.
a. Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes
Manufactures' Association (WSP)
b. Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
3939
2. Juru Las (welder)
Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi
juru las yang diusulkan untuk persetujuan Direksi.
Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi
yang cukup bagi pekerjaan pengelasan, dan memegang
sertifikat atau ijazah yang dikeluarkan oleh badan yang
berwenang.
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi AM III -
4040
5. Pengelasan
Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus
dibersihkan dan debu, tanah dan karat dengan menyikat
dan mengasah (grinding).
Bila pipa akan dipotong di lapangan, lapisan pelindung
dalam maupun lapisan pelindung luar pada kedua ujung
pipa, harus dikupas minimum 10 cm, kemudian ujung pipa
dibuat alur sebagaimana yang ditentukan. "Fitting" tidak
boleh dipotong di lapangan.
Kualitas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama
pekerjaan pengelasan, harus terus menerus (berlanjut) dari
bagian dasar ke bagian atas pinggiran pipa.
Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Kontraktor harus
memperhatikan keadaan cuaca seperti hujan, temperatur,
kelembaban dan angin. Pekerjaan tidak boleh dilakukan
dalam kondisi cuaca seperti yang telah disebutkan tanpa
perlindungan atau persetujuan dari Direksi.
Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada
sempalan yang bertebihan, tumpang tindih dan ketidak
rataan.
1. Umum
Bagian ini dipakai untuk pengujian tanpa merusak
sambungan dengan pengelasan setelah pemasangan pipa.
Bagian pipa baja bawah tanah, semua pengelasan di
lapangan harus diuji dengan cara uji cairan penembus
dengan pewarna (dye penetrant test).
Pengujian harus dilakukan oleh Lembaga Pemeriksa yang
independen yang memiliki sertifikat dari badan yang
berwenang.
Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai
lembaga pemeriksa yang diusulkan beserta pengalamannya,
bersama dengan kualifikasi kepala pengawas yang
disebutkan untuk persetujuan Direksi.
3.3.7.1 Umum
1. "Head-Shrinkable Sleeve":
Pemasangan "Sleeve"
Panjang tumpang tindih (overlapping) antara lapisan dari
pabrik dan lapisan yang dipasang di lapangan harus lebih
dari 50 mm pada kedua sisinya. Sebelum pekerjaan
pengelasan sambungan, sejumlah sleeve yang diperlukan
harus dipotong dengan panjang yang sesuai, dan disisipkan
ke pipa sebelum ditempatkan dalam galian. "Sleeve"
tersebut harus berada di tempat yang tidak terpengaruh
oleh panas pengelasan. Penanganan Pendahuluan
Permukaan Pipa
Semua percikan, butiran dan lain sebagainya yang timbul di
daerah pengelasan harus disingkirkan dengan alat
pembersih yang memadai, dan setiap permukaan pipa yang
akan ditutup dengan "sleeve" harus dihaluskan terlebih
dahulu.
Pemanasan Pendahuluan pada Pipa
Area yang akan ditutupi dengan "wrapping", harus dipanasi
dahulu dengan pembakar (burner) sampai kurang lebih 60
derajat, dan "wrapping" harus diletakkan ditempatnya
untuk menutupi daerah sambungan, setelah menyingkirkan
lapisan pemisah dari "wrapping". Panjang tumpang tindih
antara lapisan dari pabrik dan lapisan yang dipasang di
lapangan harus lebih besar dari 50 mm.
Pemanasan dan Pengerutan "Sleeve"
Pemanasan "sleeve" harus dilakukan dengan pembakar yang
disetujui oleh Direksi dan dilakukan mulai dari bagian
tengah "sleeve". Udara yang berada di antara "sleeve" dan
pipa, harus disingkirkan seluruh secara perlahan dan pasti.
Pengerutan akan berlanjut secara merata, sampai sifat
adhesive "sleeve" timbul.
3.4.1. Umum
Setelah pipa dipasang, semua pipa baru yang dipasang atau setiap
bagian pipa baru yang dipasang katup harus bertekanan hidrostatis
minimal 1,5 kali tekanan kerja pada saat pengujian.
3.4.2.4. Pemeriksaan
Setiap pipa, fitting, hidran dan sambungan-sambungan yang
terlihat harus diperiksa secara cermat selama pengujian.
Setiap pipa, fitting, hidran yang rusak atau cacat ditemukan
pada saat uji tekan harus diperbaiki atau diganti dengan bahan
yang baik, dan pengujian diulangi sampai memuaskan pemilik.
SD P
L
133200
Dimana :
L : Kebocoran yang diijinkan, dalam liter/jam
S : Panjang pipa uji, dalam meter
D : Diameter pipa nominal, dalam inch
P : Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam
bar
Dalam satuan metrik :
SD P
L
2816
Dimana :
Lm : Kebocoran yang diijinkan, dalam liter/jam
S : Panjang pipa uji, dalam meter
D : Diameter pipa nominal, dalam inch
P : Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dlm bar
Formula berdasar pada kebocoran yang diijinkan dari 11,65
gpd per mil, dengan diameter nominal D = 1 inch dan tekanan
P = 150 psi.
1. Kebocoran yang diijinkan, dengan variasi tekanan
ditunjukan pada tabel 11.
2. Pada pengujian terhadap dudukan katup tertutup,
penambahan kebocoran sebesar 0,0012 It/jam dari ukuran
katup nominal dapat diijinkan.
3. Bila hidran pada bagian uji pengujian harus dilakukan pada
hidran tertutup.
Spesifikasi Teknis
Tabel 2.21 Bocoran Yang Diijinkan Untuk Setiap 1000 ft (305 M) Panjang Pipa
Semua bagian jaringan yang diuji, dengan berbagai diameter, kebocoran yang diijinkan akan merupakan jumlah kebocoran dari setiap
pipa
Untuk memperoleh kebocoran dalam liter/jam. Kalikan dengan 3,785
III - 61
3.4.3.3. Penerimaan Hasil Pemasangan
Air untuk penggelontoran akan disediakan oleh Pemilik atas beban biaya
Kontraktor dan Kontraktor harus membersihkan semua pipa yang terpasang
dengan Penggelontoran memakai air bersih sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi.
Penggelontoran dilakukan dengan membuka / menguras cabang pembuang
(drainase branch), mulai dari hulu dan secara bertahap ke arah hilir. Jangka
waktu pengurasan cabang pembuang akan diperintahkan oleh Direksi.
Kontraktor harus dengan segera menentukan lokasi dan memperbaiki
apabila ditemukan kebocoran selama penggelontoran, sebagaimana
diperintahkan Direksi, walaupun hasil pengujian yang disebutkan di atas
disetujui oleh Direksi.
3.4.5. Desinfeksi
BAB – 4
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI BANGUNAN KHUSUS
4.1.1.1 Umum
Desinfeksi Pipa
Sebelum jaringan pipa dipakai untuk mengalirkan air bersih ke
pelanggan maka terlebih dahulu harus dilakukan pembersihan
pipa dari kotoran/endapan yang ada dalam pipa dan
membersihkan pipa dari kuman-kuman penyakit dengan larut-an
desinfektan.
Spesifikasi
4.1.1.3 Perancah
1. Pondasi
Kontraktor harus membuat pondasi sesuai dengan
kebutuhan yang ditentukan atau yang diperlihatkan dalam
gambar.
a. Pondasi Langsung
Kontraktor harus melakukan pengujian kapasitas daya
dukung tanah di lapangan sebagaimana diminta oleh
Direksi, sesuai dengan standar yang disetujui, bilamana
penggalian dilakukan hingga gradien yang direncanakan
sebagaimana terlihat dalam gambar.
Pembuatan lantai kerja dengan beton K 100 tidak boleh
dilakukan sebelum diperoleh persetujuan dari Direksi.
Tanah yang tidak sesuai untuk pondasi harus
disingkirkan dan diganti dengan pasir atau batu pecah
sampai kedalaman tertentu dan ditempatkan
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar atau
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.
Setiap lapisan bahan tersebut harus disebar dengan
ketebalan maksimum 15 cm dan dipadatkan dengan
Spesifikasi
2. Pekerjaan Beton
Setelah mengecor lantai kerja, dan setelah diperiksa dan
disetujui Direksi, Kontraktor harus menyelesaikan
pekerjaan sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam bagian
selanjutnya, yaitu "Pekerjaan Beton".
Harus digunakan beton dengan kuat tekan karakteristik
minimum 175 kg/cm’. Pipa yang ditanam dalam bangunan
bawah harus dimantapkan ke besi tulangan dengan cara
yang disetujui serta menghindari pergeseran dari lokasi
semula selama pengecoran beton.
Spesifikasi
Kelas 1 2 3
Ti ngkatan 1 sampai 4 1 sampai 4 Tidak Ada
Tingkatan
4.1.2.1 Umum
4.1.3.1 Umum
4.1.4.1 Penyelam