DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL................................................................................................ iv
D. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) ........ D-1
G. 3. 4. Administrasi .....................................................................G-6
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
1. Perencanaan Umum
2. Studi Kelayakan
3. Perencanaan Teknik
4. Pengawasan Pembangunan
5. Manajemen
6. Penelitian
Saat ini PT Parama Mulabhakti Engineering Consultant secara aktif menjalankan
kegiatannya dengan dukungan dari staf-staf ahli baik staf tetap maupun tidak tetap
yang berasal dari perguruan-perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia serta
menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga swasta.
A. 3. 1. Umum
A. 3. 3. 1. Akte Pendirian PT
1. Nomor Akte : 51
2. Tanggal : 27 Februari 1993
3. Nama Notaris : Ny. Mommy H. Soeria Soemantri, SH
A. 3. 3. 2. Akte Perubahan Terakhir
1. Nomor Akte :2
2. Tanggal : 01 Februari 2019
A. 3. 4. 1. Komisaris
1. Nama : Desire Meria Nataliningrum
Posisi : Komisaris Utama
2. Nama : Annisa Tulus Warasanti
Posisi : Komisaris
A. 3. 5. Data Keuangan
A. 3. 5. 2. Pajak
No. NPWP : 1.588.799.5.428
KOMISARIS DIREKTUR
KABAG SIPIL KABAG SIPIL KABAG SIPIL KABAG DESAIN & KABAG TATA KABAG SURVEY &
STAF TEKNIK
I TENAGA PIMPINAN
S1 Teknik Sipil/1985
1 Ir. Lucky Tulus Pribadi, MSc. Direktur Civil Engineer 21
S2 Teknik Sipil/1988
II TENAGA AHLI
1 Ir. Barli Widianto S1 Teknik Arsitektur/1988 Tenaga Ahli Ahli Desain & Perencanaan 11
2 Drs. Benny S Rachman S1 Teknik Arsitektur/1989 Tenaga Ahli Ahli Desain & Perencanaan 11
3 Ir. Dedi Sudharmawan S1 Teknik Arsitektur/1988 Tenaga Ahli Ahli Desain & Perencanaan 17
4 Ir. Nanang Suherman S1 Teknik Arsitektur/1986 Tenaga Ahli Ahli Desain & Perencanaan 19
5 Ir. Edo Hilyadi S1 Teknik Arsitektur/1991 Tenaga Ahli Ahli Desain & Perencanaan 14
6 Drs. Engkus Supardi, M.Eng S1 Teknik Sipil /1983 Tenaga Ahli Ahli Sumber Daya Air 20
S1 Teknik Sipil/1986
7 Ir. R . Didin Kusdian Tenaga Ahli Sipil Transportasi Civil Engineer 21
S2 Teknik Sipil/1991
8 Ir. Hamdani S1 Teknik Sipil/1992 Tenaga Ahli Sipil Struktur Ahli Teknik Sipil Pengairan 10
9 Ir. R a m l i S1 Teknik Sipil/1992 Tenaga Ahli Sipil Keairan Civil Engineer 10
10 Ir. Erwin Rinaldi S1 Teknik Arsitektur/1991 Kabag Desain & Perencanaan Ahli Desain & Perencanaan 11
11 Ir. Dani Budiman S1 Teknik Lingkungan / 2003 Kabag Tata Lingkungan Ahli Teknik Lingkungan & AMDAL 9
12 Ir. Untung Bimantoko S1 Teknik Geodesi / 1984 Kabag Survey & Penyelidikan Ahli Teknik Geodesi & Penyelidikan 17
13 Maya Permaya, SE S1 Administrasi Keuangan/1997 Manajer Administrasi dan Keuangan Ahli Akuntansi 7
14 Eppy Djuhari, BE D3 Teknik Metalurgi/1990 Manajer Marketing Marketing 12
15 Ir. Antono Damayanto S Teknik Sipil/1993 Tenaga Ahli Sipil Transportasi Civil Engineer 14
16 Ir. Samuel Mangaraja Sormin, MT S2 Teknik Sipil Jalan Raya/1996 Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil Transportasi & Jalan Raya 13
17 Ir. Nyoman Suryadharma S1 Teknik Sipil/1992 Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil Transportasi & Jalan Raya 17
18 Jantje Hallatu S1 Teknik Sipil/1994 Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil Transportasi & Jalan Raya 18
19 Ir. Zaharudin Kasim S1 Teknik Sipil/1990 Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil Transportasi & Jalan Raya 18
20 Ir. Selamet Senjaya S1 Teknik Sipil/1997 Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil Transportasi & Jalan Raya 7
21 Nugraha Purwosunu, ST S1 Teknik Sipil/2002 Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil Struktur 2
22 Ir. Rudi Herawan, MT S2 Teknik Sipil / 2001 Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil Struktur 14
23 Ir. Susilahadi S1 Teknik Sipil/1986 Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil Struktur 15
24 Ir. Bambang Basuharyoseto S1 Teknik Sipil/1992 Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil Keairan 9
25 Ir. Nanang Suherman S1 Teknik Arsitektur/1986 Tenaga Ahli Ahli Desain & Perencanaan 19
26 Ir. Edo Hilyadi S1 Teknik Arsitektur/1991 Tenaga Ahli Ahli Desain & Perencanaan 14
27 M a h j a r, ST S1 Teknik Geologi/1996 Tenaga Ahli Ahli Geologi / Information System 6
28 Ir. Ernady Syaodih S1 Teknik Planologi/1990 Tenaga Ahli Ahli Studi Pembangunan 11
29 Ir. Wati Tresnowati S1 Teknik Lingkungan/1990 Tenaga Ahli Ahli Teknik Lingkungan & AMDAL 15
30 M. Hariyanto, ST S1 Teknik Elektro/1998 Tenaga Ahli Ahli Teknik mekanikal dan Electro 7
31 Ir. Antun Hidayat S1 Teknik Lingkungan / 1993 Tenaga Ahli Ahli Teknik Lingkungan & AMDAL 9
32 Dani Suherlan, SE S1 Ekonomi UNPAD/ 1990 Tenaga Ahli Ahli Ekonomi Manajemen 13
33 Ir. Aprilana S1 Teknik Geodesi/1986 Tenaga Ahli Ahli Geodesi 21
34 Ir. Suhendi S1 Teknik Lingkungan / 1993 Tenaga Ahli Ahli Lingkungan 14
35 Dodo Dana Sasmita, ST S1 Teknik Sipil/1999 Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil Jalan dan Jembatan 8
36 Anwar Kurniawan, ST S1 Teknik Sipil/1999 Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil Jalan dan Jembatan 8
37 Drs. Arief Prasetya S1 Pertanian/1987 Tenaga Ahli Ahli Pertanian 14
2 Peralatan Kantor
Mesin Tik 1 Brother 2003 Baik Bandung Milik Sendiri
Meja Kerja 11 1/2 biro - 2005 Baik Bandung Milik Sendiri
Almari 4 2 pintu - 2004 Baik Bandung Milik Sendiri
Filling Cabinet 2 4 laci Datascript 2005 Baik Bandung Milik Sendiri
Jilid Ring 1 Folio Datascript 2007 Baik Bandung Milik Sendiri
Laminator 1 Tata 2006 Baik Bandung Milik Sendiri
Telepon 2 - 1999, 2000 Baik Bandung Milik Sendiri
Faximile 1 Panasonic 1999 Baik Bandung Milik Sendiri
Saluran Internet 1 CENTRIN - Baik Bandung Milik Sendiri
3 Peralatan laboratorium
Theodolith 1 Wild T.2 1986 Baik Bandung Milik Sendiri
Theodolith 1 Wild T.0 1986 Baik Bandung Milik Sendiri
Waterpass 1 Sokisha B2 1995 Baik Bandung Milik Sendiri
Pita Ukur 2 100 m 2006 Baik Bandung Milik Sendiri
Rambu 2 3m 1997 Baik Bandung Milik Sendiri
GPS 4 2004 Baik Bandung Milik Sendiri
Garmin e Trax Legend C,
Garmin GPS MAP 276C
Kompas Geologi 1 Brunton 2004 Baik Bandung Milik Sendiri
Kompas Azimuth 1 Suunto 2004 Baik Bandung Milik Sendiri
Clinometer 1 Suunto 2004 Baik Bandung Milik Sendiri
5 Komputer
Komputer 8 350 MHz - 2,4 GHz Pentium II - IV (Intel-AMD)2004-2007 Baik Bandung Milik Sendiri
Note Book 2 1,4 GHz - 3.0 Ghz Pentium IV (Intel) 2006-2007 Baik Bandung Milik Sendiri
Printer 2 A4 (B/W) HP Laser Jet 6L Gold + 5 L 2000 Baik Bandung Milik Sendiri
Printer 2 A3 (Colour) Epson R 1390 2007 Baik Bandung Milik Sendiri
Printer 3 A4 (Colour) Epson Stylus C 87 2006 Baik Bandung Milik Sendiri
Printer 1 Dot Matrix A3 Epson LQ-2170 1997 Baik Bandung Milik Sendiri
Printer 1 A4 (colour) Canon i560 2004 Baik Bandung Milik Sendiri
Digitizer 1 Logitech 2000 Baik Bandung Milik Sendiri
Scanner 1 10 ppm Vuego Scan Brisa 620S 2000 Baik Bandung Milik Sendiri
Scanner 1 Canoscan Lide 20 2004 Baik Bandung Milik Sendiri
Plotter 1 A0 HP 350 2004 Baik Bandung Sewa
Plotter 1 A1 HP 750 C 2003 Baik Bandung Sewa
Sebagai landasan administrasi dan terutama teknik, bagi Kegiatan Belanja Jasa
konsultansi Pembuatan DED Pembangunan Park and Ride di Stasiun Telagamurni,
maka Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang disampaikan Panitia Pengadaan
Barang/Jasa kepada konsultan peserta harus dipahami isinya oleh Konsultan
Peserta.
PT. Parama Mulabhakti sebagai salah satu Konsultan Peserta, telah memahami isi
dari Kerangka Acuan Kerja melalui:
D. 1. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan Konsultan yang termasuk kedalam pekerjaan ini meliputi:
Hasil akhir akan dituangkan dalam Laporan Akhir Perencanaan yang mencakup
seluruh bagian perencanaan seperti yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja
lengkap dengan gambar-gambarnya.
D. 2. URAIAN UMUM
Dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah diberikan, telah didapatkan penjelasan
tentang latar belakang pekerjaan, maksud dan tujuan pekerjaan, ruang lingkup
pekerjaan, tenaga ahli yang dibutuhkan dan lamanya penugasan serta masa
layanan jasa konsultan.
Pada umumnya penjelasan yang ada dalam KAK untuk pelaksanaan pekerjaan
cukup dapat di mengerti oleh konsultan. Beberapa tanggapan ingin disampaikan
konsultan terhadap KAK.Hal ini dimaksudkan untuk memberi masukan kepada
Pemberi Tugas agar KAK yang telah ada dapat lebih diperbaiki dan
disempurnakan.Tanggapan konsultan terhadap KAK adalah seperti diuraikan
dibawah ini.
Gambar dan laporan yang sudah disetujui direksi akan dilanjutkan dalam bentuk
yang lebih detail sehingga menghasilkan produk sebagaimana dimaksud dalam
tujuan pengadaan pekerjaan ini.
E. 1. PENDEKATAN LAYANAN
E. 1. 1. Umum
Layanan jasa konsultan yang akan dilakukan oleh konsultan perencana adalah untuk
membantu pihak pemberi tugas dalam mendapatkan hasil seperti yang diharapkan
sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam dokumen kontrak.
Jenis pekerjaan yang akan ditangani konsultan meliputi Kegiatan Belanja Jasa
konsultansi Pembuatan DED Pembangunan Park and Ride di Stasiun Telagamurni.
Konsultan telah mempunyai prosedur perencanaan yang telah dengan baik
digunakan dan diterima oleh pihak pemberi tugas pada kegiatan pekerjaan sejenis.
Produk perencanaan antara lain berupa gambar rencana dan dokumen teknis
lainnya yang dengan mudah dapat dipahami serta dilaksanakan.
a. Tahap Pertama
b. Tahap Kedua
c. Tahap Ketiga
Gambar Kerja Arsitektur, Struktur dan Mekanikal & Elektrikal (termasuk detail).
Secara skematik, metode dan program kerja Konsultan Perencana PT. Parama
Mulabhakti adalah sebagai berikut:
Survey Pendahuluan
Penyelidikan Tanah
Pengolahan Data
Pengurusan IMB
oleh Kontraktor
Terpilih
Survey Pendahuluan /
Inception Report
Klarifikasi Bahan
Presentasi untuk Pengawasan Berkala
persetujuan desain
Untuk mendukung keberhasilan dan kelancaran dari metoda dan Program Kerja
Konsultan Perencana dalam Kegiatan Belanja Jasa konsultansi Pembuatan DED
Pembangunan Park and Ride di Stasiun Telagamurni, maka PT. Parama Mulabhakti
menyerahkan tenaga-tenaga professional dalam bidangnya untuk pekerjaan
tersebut.
Kegiatan Belanja Jasa konsultansi Pembuatan DED Pembangunan Park and Ride di
Stasiun Telagamurni harus diselesaikan dalam waktu 45 (empat puluh lima) hari
kalender, untuk itu PT. Parama Mulabhakti membuat Time Schedule Perencanaan
seperti berikut ini:
E. 3. KONSEP PERENCANAAN
Konsep perencanaan meliputi:
NO TUJUAN NO SASARAN
1. Menjadi tempat untuk 1.a. Menyiapkan fasilitas yang
meningkatkan mutu pendidikan. lengkap dan memadai, untuk
Menjadi tempat untuk fasilitas menjamin kelancaran
pendidikan utama bagi tercapainya tujuan.
masyarakat di lingkungan sekitar. 1.b. Pengembangan secara
terprogram dan dalam waktu
relatif singkat.
1.c. Membangun secara bertahap
dan berturut-turut, sesuai
dengan prioritas operasional
kefungsiannya.
2. Memberi citra yang berwibawa 2.a. Suatu Komplek yang fungsional,
dan membanggakan sehingga mengesankan dan unik.
dapat mencerminkan kemajuan 2.b. Mendukung secara penuh
pusat pendidikan. Memberi effek penyelenggaraan, koordinasi
psikologis positif dan dan pembinaan dalam
meningkatkan nilai kemajuan pengembangan untuk kemajuan
pendidikan bagi masyarakat. pendidikan.
2.c. Memberikan rasa „komunitas
yang akrab‟
2.d. Mewujudkan lingkungan yang
aman, tentram.
Pedoman pendekatan di atas, mencakup masalah fungsi dan bentuk bangunan pada
komplek Bangunan Negara Kabupaten Bekasi. Fungsi akan menentukan bentuk dan
hubungan ruang, yang selanjutnya dapat menentukan orientasi bangunan, bentuk
dasar masa bangunan, jumlah lantai, ketinggian lantai minimal, ketinggian maksimal
bangunan, jarak antar kolom utama, detail prinsip bahan-bahan utama bangunan,
bentuk dasar atap dan juga pemisahan daerah-daerah service.
E. 3. 1. 3. Proses Perencanaan
Secara teknis, kefungsian dan tapak merupakan aspek pokok dalam perencanaan
dan perancangan. Dalam perjalanan proses, kedua aspek ini, tetap harus ada
dalam jalur bingkai tujuan dan sasaran keberadaan gedung.
Rencana Pengembangan.
TUJUAN DAN
SASARAN
RENCANA
ANALISA RENCANA INDUK TATA
PENGEMBANGAN / PELAKSANAAN
FUNGSIONAL GUNA LAHAN
PROSES PERENCANAAN
RENCANA
ARSITEKTUR
RENCANA
ENGINEERING
RENCANA
PELAKSANAAN
Ketiga faktor di atas diolah berdasarkan data-data „dasar‟ yang telah ada
RENCANA PENGEMBANGAN
„Rencana Pengembangan‟ sebagai faktor yang keempat, merupakan „sintesa-rangkuman‟ dari
gagasan yang terkandung dalam tiga faktor di atas, yang kemudian diwujudkan secara
bertahap. Masalah yang dihadapi, keinginan dan kebutuhan, faktor dana, waktu dan sumber
daya manusia yang dimiliki, kesemuanya dirangkum dalam keseimbangan untuk
menghasilkan rencana pengembangan yang efektif.
E. 3. 2. 1. Umum
Perencanaan struktur bangunan yang akan diterapkan pada Kegiatan Belanja Jasa
konsultansi Pembuatan DED Pembangunan Park and Ride di Stasiun Telagamurni,
sejauh mungkin akan mengikuti ketentuan dan arahan seperti tercantum dalam
Kerangka Acuan Kerja.
E. 3. 2. 2. Sistim Struktur
Sistim struktur yang akan digunakan adalah sistim struktur rangka terbuka (open
frame) dari beton bertulang dengan lantai beton monolit.
E. 3. 2. 3. Struktur Atap
Atap akan didukung dengan struktur rangka baja atau kayu, sesuai dengan
bentangan yang direncanakan. Khusus untuk struktur kuda-kuda kayu, hanya akan
dipakai pada bangunan dengan bentangan tidak lebih dari 12 m‟.
Pada atap bangunan ada 2 (dua) alternatif sistim struktur atap yaitu:
E. 3. 2. 5. Struktur Pondasi
Bentangan antar kolom yang relatif besar akan menghasilkan konsentrasi beban
kolom yang besar pula. Maka sistim pondasi yang tepat ialah pondasi setempat
yang dapat mengakomodir semua beban kolom tersebut.Pondasi setempat ini bisa
berupa pondasi dangkal atau pondasi dalam sesuai dengan kondisi tanah di lokasi.
a. Mekanikal :
Penyediaan Air Bersih.
Sistim Pengolahan Air Bekas / Kotor.
Sistim Drainage Air Hujan.
Sistim Penanggulangan Bahaya Kebakaran.
b. Elektrikal :
Sistim Perlistrikan.
Pencahayaan dalam Bangunan.
Pencahayaan di Luar Bangunan.
Sistim Fire Alarm dan Security Alarm.
Uraian secara singkat Konsep Sarana Mekanikal dan Elektrikal, adalah sebagai
berikut:
Masa_Detensi
Vol. Air Kotor x x Faktor Pemakaian
24
Contoh :
Volume air bekas dan air kotor yang masuk ke septic tank = A/jam.
Bila jam kerja / pemakaian adalah 8 jam, maka volume air bekas = A x 8.
60
(Ax8) x x 0,8 = B
24
Pada dasarnya semua kebutuhan air bersih dalam gedung hampir 98% dibuang
kembali sebagai air limbah, baik sebagai air bekas ataupun air kotor, sisanya hilang
akibat penguapan.
Jika perkolasi tanah tidak baik, terutama pada musim hujan maka dihitung setiap
meter kubik air dapat diresapkan dalam satu hari pada bidang seluas 10 m2.
Jika bidang resapan harus menampung B liter/hari, maka luasan bidang resapan
minimum adalah :
B_liter
x 10 m2 = C m2
1000
Untuk menentukan talang air hujan, sebelumnya harus diketahui curah hujan 5
tahunan pada daerah setempat. Sebagai contoh, curah hujan yang paling deras
pada periode 5 tahunan menghasilkan debit air160 l/dt (asumsi). Hg pada jam
pertama turun hujan. Bila pada suatu gedung, daerah penerimaan air hujannya
adalah dalam bentuk genteng, maka:
A genteng = 33 x 33 m2 = 1089 m2
1089
Q = x 160 l/dt = 17.424 l/dt.
1000
Agar supaya tinggi air dalam talang datar tidak lebih dari 3 cm dengan kecepatan
turun :
V = K .2 gh m/dt.
= 0,8 x 2 x 9 x 81 x 0,03
= 0,613 m/dt.
Luas area talang dengan faktor keamanan akibat debu, kotoran atau lumut yang
menyumbat talang adalah 3 x, maka area talang:
m3 /dt
A = 3 x
m/dt
Q
A = 3 x
V
17.424
A = 3 x = 0,085 m2.
1000x0, 613
Q = 100mm = 0,1 m
Q2 0,1x0,1
Ar = = 3,1416 x
4 4
Ar = 0,00785
A 0, 085
= = 10,8 = 11 talang.
Ar 0, 00785
E. 3. 3. 5. Sistim Perlistrikan.
a. Lingkup Perencanaan
Distribusi listrik yang diambil dari Gardu terdekat, diterima Panel Utama.Dari Panel
Utama ke Panel PP dan LP, kemudian ke Beban.
Perhitungan iluminasi, jumlah lampu, kapasitas MCCB, NFB, MCB Kapasitas busbar,
Kapasitas Kabel dan Kebutuhan Daya.
Pedoman perancangan adalah sesuai dengan KAK (Kerangka Acuan Kerja) yang disesuaikan
dengan Standard Nasional maupun Standar Internasional, seperti:
Penerangan/pencahayaan
Outlet/Receptakle
Pengkondisian Udara
Pompa-pompa
Daya listrik diambil dari gardu terdekat pada jaringan tegangan rendah 380/220
volt. Disalurkan melalui kabel tanah NYFGBY, diterima di MDP (Main Distribution
Panel). Beban dalam bangunan dibagi menjadi Beban Normal dan Beban Emergensi,
di mana pengaturan penyediaan dilakukan di gardu, sedangkan pengaturan
pembagian antara beban normal dengan beban emergensi berada dalam
bangunan.Dari MDP disalurkan ke panel penerangan (LP) pada tiap lantai dan panel
daya khusus (misal AC).Kabel yang digunakan adalah kabel NYY.
NYFGBY
GARDU SDP ( LP, PP )
Pembagian Beban
E_x_F
=
_x_v
di mana :
( 70 cm di atas lantai)
F = luas area
= faktor utility
v = faktor pemeliharaan
_TOT
n =
_Lamp
di mana :
TL 20 W - 30 lm / watt
Pijar - 15 lm / watt
Mercury - 40 lm / watt
Dari jumlah lampu tersebut dengan konfigurasi armatur dan pemilihan group, dapat
ditentukan ampacity group. Untuk selanjutnya dapat ditentukan kapasitas MCB dan
pola / lay out panel.
f. Kabel
g. Perhitungan Perlistrikan
Penentuan beban daya untuk outlet, di mana tiap kotak kontak biasa dihitung
100 VA/outlet, kotak kontak khusus tergantung kebutuhan beban yang akan
dilayani
Groupping dari beban-beban tersebut pada a dan b di atas, untuk beban
normal maupun beban emergensi
Menentukan kapasitas MCB pada tiap sircuit dan MCB utama panel
Menentukan ukuran kabel penghantar ke panel MDP
Menentukan besaran NFB atau MCCB pada MDP
Menetukan Besaran NFB dan MCCB
di mana
Armature TL adalah type Inbow (recessed) dilengkapi dengan Reflektor dan Louver.
Down Light dengan lampu halogen dan reflector untuk memberikan cahaya
pada suatu obyek yang ditonjolkan
Down Light dengan lampu SL untuk daerah Koridor atau Hall
Lampu pijar baret untuk ruang toilet
Lampu taman dengan lampu SL daya tinggi
Lampu Mercury atau lampu Sodium untuk daerah-daerah parkir
Deteksi sinar yang bekerja bila ada benda penghalang, menghalangi berkas
sinar antara sender dan recuver
Deteksi gerakan. Bila sesuatu bergerak mendekati atau menjauhi sensor maka
detector tersebut akan bekerja
Kontak mekanis.
Door Control
Indikator: - Bell
Sirine
Anunciator
a. Telepon :
Direct Connection
PABX
Melalui PABX, di mana orang bisa menelepon secara intern tanpa melalui
saluran Telkom, tetapi bila diperlukan bisa berhubungan dengan nomor lain
melalui saluran Telkom, terutama kepada orang di luar gedung. Dengan
PABX, memungkinkan adanya komunikasi segitiga atau lebih melalui
konferensi facility.
Intercom
Intercom / Key Telephone, untuk sirkuit yang lebih kecil, misal untuk
komunikasi antar pejabat tertentu bisa menggunakan intercom atau key
telephone
b. Facsimile :
Sistim tata suara umum untuk panggilan, ground music dan „car call‟
Sistim tata suara khusus untuk ruangan serba guna
Sistim tata suara untuk ruang-ruang yang lebih kecil
a. Pedoman Perancangan
Pedoman perancangan sistim tata suara didasarkan pada beberapa kriteria, di mana
setiap pendengar dalam ruangan dapat menerima suara dengan kekuatan, kualitas,
arah dan kejelasan yang sama. Variasi yang diijinkan adalah 3 db.
Input biasanya berasal dari microphone (suara langsung), radio atau suara
yang direkam terlebih dahulu
Amplifier dan Kontrol, harus mempunyai daya yang mencukupi untuk
menghasilkan suara antara 80 – 95 db. Amplifier harus mempunyai SNR
(Signal to Noise ratio) sekecil mungkin, linearity yang baik serta Distorsi
minimum
Loudspeaker, merupakan jantung dari sistim tata suara, karenanya harus
mempunyai kualitas yang baik. Dalam perencanaan ruang serba guna dan
ruang sholat atau ruang kelas dipakai „loudspeaker conus ceiling mounted‟
dengan sudut pancar 600 - jarak 5 m‟ antar loudspeaker.
b. Perhitungan Loudspeaker
Apabila daya tiap loudspeaker adalah 3 watt maksimum, maka daya amplifier
minimum adalah:
P ampl = n x 3 watt
di mana
E. 4. RENCANA KERJA
E. 4. 1. Umum
Rencana kerja Konsultan secara umum dibagi atas 2 tahap yaitu :
a. Tahap Perencanaan
b. Tahap Pelaksanaan
E. 4. 1. 2. Pra-rencana
Kegiatan pada tahap ini adalah berupa konsep perencanaan yang akan
menghasilkan denah beserta tampak bangunan untuk mendapatkan persetujuan
dari pihak direksi.
E. 4. 1. 3. Pengembangan Rencana
Tahap ini merupakan tahap lanjutan dari tahap pra-rencana dimana konsep-konsep
desain pada pra-rencana dimatangkan hingga pada bentuknya yang “lebih terlihat”.
E. 4. 1. 4. Rencana Detail
Tahap ini tahap terakhir dimana konsultan akan menyiapkan gambar-gambar detail
serta dokumen teknis agar hasil perencanaan dapat dilaksanakan nantinya.
Penjelasan pekerjaan
Pembuatan Risalah Aanwijzing
Secara lengkap rencana kerja konsultan digambarkan melalui diagram alir sebagai
berikut:
A
C Survey Pendahuluan Pengembangan desain Membantu Panitia Pengawasan Berkala
T Penyelidikan Tanah dan Pembuatan Pelelangan saat Klarifikasi Bahan
I Pengolahan Data Dokumen Perencanaan penjelasan pekerjaan
O
N
Laporan Pendahuluan
P
R
O
D
U Pra - Rencana Dokumen Pelelangan Pelaksanaan Konstruksi
Dokumen Perencanaan
C Risalah Aanwijzing Fisik oleh Kontraktor
Perspektif
T Laporan Evaluasi Tender
Presentasi untuk
Prese
persetujuan desain
ntatio
n
Posisi dan jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah sebagai
berikut:
G. 2. 1. Team Leader
Tugas dan Tanggung jawab:
G. 2. 2. Ahli Arsitektur
Tugas dan tanggung jawab:
G. 2. 3. Ahli Sipil
Tugas dan tanggung jawab:
G. 2. 4. Ahli Mekanikal
Tenaga Ahli Mekanikal mengemban tugas:
G. 2. 5. Ahli Elektrikal
Tenaga Ahli Mekanikal mengemban tugas:
Menghitung beban keseluruhan akan kebutuhan daya listrik yang harus tersedia
Menghitung kebutuhan penerangan masing-masing ruangan dan menentukan
jenis penerangan yang digunakan dengan koordinasi dengan pihak Arsitektur
maupun Desain Interior
Mengemban detail perencanaan mengenai lampu pada gedung
Bertanggung jawab atas perencanaan elektrikal pada gedung
Mempersiapkan rencana awal desain (lay out) elektrikal seluruh gedung
Menghitung Instalasi Penangkal Petir secara menyeluruh
Membantu Team Leader dalam menyusun laporan
G. 3. TENAGA PENDUKUNG
Staf Pendukung terdiri dari Asisten Sipil, Asisten Arsitektur, Asisten Estimasi Biaya,
Tenaga Administrasi, Drafter/Juru Gambar, Surveyor, Operator Komputer ,
Pengemudi yang mempunyai tugas dan kewajiban sebagai staf pendukung dalam
membantu kelancaran tenaga Ahli dalam pelaksanaan kegiatan dilapangan maupun
kegiatan administrasi proyek.
G. 3. 1. Asisten Sipil
Membantu pembuatan pengaturan rencana konsep dan rencana detail dengan
Tenaga Ahli Sipil
Bekerja sama dengan personil lainnya untuk menyelesaikan permasalahan yang
timbul, secara terpadu di bawah Ketua Tim
Menetapkan desain struktur yang berhubungan dengan peraturan Indonesia
Menyiapkan perancanaan struktur bangunan gedung
Desain struktur termasuk pondasi, struktur bawah dan atas
Menyiapkan perhitungan struktur dan gambar struktur
Mengkaji ulang ukuran-ukuran struktur yang diusulkan dalam rencana teknik
yang sudah ada dan terpadu detail bentuk-bentuk bangunan dan dengan data
detail yang tersedia dari survey topografi
Membandingkan tipe-tipe bantuan sehubungan dengan waktu konstruksi yang
diperlukan untuk secara keseluruhan dan biaya perbandingan dan
melaporkannya ke Ketua Tim
Meninjau secara ekonomis yang diperoleh dengan standarisasi yang cocok dan
melaporkan ke Ketua Tim
Mengadakan pengkajian ulang terhadap data yang berkaitan dengan
perhitungan volume dan analisa biaya rencana bangunan serta rencana
pengembangan lainnya termasuk juga biaya operasional konstruksi dari proyek
G. 3. 2. Asisten Arsitektur
Mendukung dan memberi input design arsitek
Memecahkan problem design
Mengadakan review dan diskusi
Konsultasi dengan Dinas Teknis bangunan atau Unit satuan kerja terkait lain
Mendisain, menghitung secara konstruksi pada proses perencanaan dan proses
pelaksanaan
Mengumpulkan serta mengolah data dan informasi lapangan
Membuat gambar skematik sistem struktur yang akan digunakan
Pekerjaan Grading, Pekerjaan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan lahan
agar siap untuk Dibangun
G. 3. 4. Tenaga Administrasi
Membantu menyusun draft kontrak dengan “ ahli spesifikasi teknis“ pada
pekerjaan yang akan dilaksanakan
Menyusun berita acara penyelesaian pekerjaan untuk dilanjutkan sebagai bahan
untuk permohonan pembayaran angsuran
Membantu dalam menyusun RKS administrasi
Membantu administrasi keuangan proyek
G. 3. 6. Surveyor
Membantu perencana dalam mengadakan dokumentasi survey lapangan
Mengukur situasi lapangan yang akan dibangun
Membuat gambar situasi hasil pengukuran
G. 3. 7. Operator Komputer
Membantu pelaksana Sekretaris dalam membuat laporan, mencatat semua
aktifitas pelaksanaan administrai proyek
Membantu Tenaga Ahli dalam membuat laporan pelaksanaan pekerjaan
Bertanggung jawab terhadap Team Leader
G. 4. STRUKTUR ORGANISASI
Organisasi Pelaksanaan Konsultan dalam menangani Paket Pekerjaan Pembuatan
DED Pembangunan Park and Ride di Stasiun Telagamurni disesuaikan dengan
kebutuhan seperti yang dijelaskan pada Dokumen Undangan dan Addenda.
Organisasi Pelaksanaan Kegiatan sangat penting dalam pelaksanaan pekerjaan, oleh
karena itu Konsultan mengusulkan Organisasi Pelaksanaan yang melibatkan
personil-personil yang sudah berpengalaman dalam bidangnya.Organisasi
Pelaksanaan Kegiatan dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan kerja antara
Konsultan dan pihak-pihak terkait lainnya dan hubungan kerja intern konsultan yaitu
hubungan kerja antar personil yang ada.
Hubungan kerja antar personil Konsultan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Penanggung Jawab
Direktur
Team Leader
Herman Tanikurniawan PT. Parama Mulabhakti Lokal Asisten Estimasi Biaya 1,5
Faisal Gerardo PT. Parama Mulabhakti Lokal Asisten Estimasi Biaya 1,5
Asep Kardina PT. Parama Mulabhakti Lokal Tenaga Administrasi 1,5
Andy Setiawan PT. Parama Mulabhakti Lokal Tenaga Administrasi 1,5
Kamaludin PT. Parama Mulabhakti Lokal Tenaga Administrasi 1,5
Yusman PT. Parama Mulabhakti Lokal Drafter / Juru Gambar 1,5
Wisnu Saputra PT. Parama Mulabhakti Lokal Drafter / Juru Gambar 1,5
Yogi Sulton PT. Parama Mulabhakti Lokal Drafter / Juru Gambar 1,5
Supriyadi PT. Parama Mulabhakti Lokal Surveyor 1,5
Elon Ahmadi PT. Parama Mulabhakti Lokal Surveyor 1,5
Eko Agus Priyono PT. Parama Mulabhakti Lokal Surveyor 1,5
Eduardi Prahara PT. Parama Mulabhakti Lokal Surveyor 1,5
Dian Dwi Setyo PT. Parama Mulabhakti Lokal Surveyor 1,5
Ridwan Moh Yakup PT. Parama Mulabhakti Lokal Operator Komputer 1,5
Ratna Sari PT. Parama Mulabhakti Lokal Operator Komputer 1,5
Geri Adam PT. Parama Mulabhakti Lokal Operator Komputer 1,5
Jadual penugasan tenaga ahli dalam pekerjaan Pembuatan DED Pembangunan Park
and Ride di Stasiun Telagamurni, ini akan disesuaikan dengan kontribusi dan
keperluan keahlian masing-masing terhadap penyelesaian pekerjaan ini. Adapun
jadwal penugasan tenaga ahli dapat dilihat pada tabel H.1 di bawah ini:
J. LAMPIRAN