Anda di halaman 1dari 293

PAKET PEKERJAAN :

BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN


PEMBANGUNAN/RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD
PEMANGKAT

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN/RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
A. Tanggapan dan saran terhadap Kerangka Acuan Kerja
Setelah membaca dan menelaah Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan BELANJA JASA
KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN/RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD
PEMANGKAT konsultan memberikan tanggapan-tanggapan sebagai berikut :

A.1. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA


1. Pemahaman Terhadap Latar Belakang
 Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan yang dilakukan oleh kontraktor
pelaksana harus mendapat pengawasan secara teknis dilapangan, agar rencana teknis
yang telah disiapkan dan dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan kontruksi dapat
berlangsung operasional efektif. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan
oleh pemberi jasa pengawasan yang kompeten, dan dilakukan secara penuh dengan
menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan dan
kompleksitas pekerjaan. Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasi
pekerjaan konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan pelaksanaan. Kinerja
pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas pengawasan,
serta yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati. Penyedia jasa pengawasan adalah
perusahaan yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk melaksanakan tugas-
tugas konsultansi dalam bidang jasa pengawasan konstruksi. Penyedia jasa
pengawasan berfungsi melaksanakan pengawasan pada tahap konstruksi. Penyedia
jasa pengawasan mulai bertugas sejak ditetapkan berdasarkan SPMK sampai dengan
paling lambat 2 (dua) minggu setelah serah terima kedua pekerjaan oleh pelaksana
konstruksi. Penyedia jasa pengawasan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung
jawab secara kontraktual kepada Kepala Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen.
Dalam kegiatan operasionalnya, Konsultan Pengawas mendapat bantuan dan
bimbingan untuk menentukan arah pekerjaan pengawasan teknis dari Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan yang bertanggung jawab kepada Kepala Satuan
Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen.
 Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan, dimana berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 159.b/Men.Kes/Per/II/1988 tentang
Rumah Sakit, Bab V Pasal 19 dinyatakan bahwa “Setiap rumah sakit harus mempunyai

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
ruangan untuk penyelenggaraan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, penunjang
medic dan non medic serta harus memenuhi standarisasi bangunan rumah sakit.
 Pengkatagorian rumah sakit dibedakan berdasarkan jenis penyelenggaraan pelayanan
yang terdiri dari rumah sakit umum (RSU) yaitu rumah sakit yang memberikan
pelayanan kesehatan semua bidang dan jenis penyakit dan rumah sakit khusus (RSK)
yaitu rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada suatu bidang atau satu
jenis penyakit tertentu berdasarkan kekhususannya.
 Rumah sakit umum (RSU) diklasifikasikan menjadi 4 kelas yang didasari oleh beban
kerja dan fungsi rumah sakit tersebut, yaitu rumah sakit kelas A, B, C dan D. Rumah
sakit kelas A adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medis spesialistik luas dan sub spesialistik luas. Rumah sakit kelas B adalah
rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis
sekurang-kurangnya 11 spesialistik dan sub spesialistik terbatas. Rumah sakit kelas C
adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis
4 spesialistik dasar. Rumah sakit kelas D adalah rumah sakit umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medis dasar dan minimal 2 spesialistik dasar.
 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pemangkat yang ditetapkan sebagai rumah sakit
tipe/kelas C berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1235/MENKES/SK/10/1997 tanggal 28 Oktober 1997, Selanjutnya pada tanggal 28
Desember 2010 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pemangkat telah mendapatkan
Sertifikat ISO 9001-2008 sehingga kondisi tersebut menjadikan RSUD Pemangkat
harus siap dalam memberikan pelayanan dan menjadi pelayanan utama masyarakat
Sambas dalam memilih sarana pelayanan kesehatannya.
 Dalam rangka menjamin mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan
masyarakat serta optimalisasi fungsi rumah sakit rujukan dan juga sebagai sarana
praktek bagi mahasiswa di lingkungan kesehatan maupun umum lainnya. Maka dengan
Peraturan Bupati Sambas Nomor 17 Tahun 2017 tanggal 12 Juni 2017 tentang
pembentukan susunan organisasi Unit Pelayanan Teknis Daerah Rumah Sakit Umum
Daerah Pemangkat Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas.
 Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka Pemerintah Kabupaten Sambas melaui
Rumah Sakit Umum Daerah Pemangkat telah mengalokasikan dana pada Anggaran
Dana Alokasi Khusus Kabupaten Sambas Tahun Anggaran 2021 untuk Pekerjaan Jasa
Konsultansi Pengawasan Renovasi Bangunan Gedung UGD RSUD Pemangkat yang akan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
menjadi acuan dasar dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan fisiknya sesuai
perencananan.
2. Pemahaman Terhadap Maksud Dan Tujuan Pekerjaan
Maksudnya :
Melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan
Pembangunan/Renovasi Bangunan Gedung UGD RSUD Pemangkat.
Tujuannya adalah :
Mendapatkan hasil pelaksanaan pekerjaan fisik (konstruksi) secara tepat waktu, tepat
mutu, tepat biaya dan transparan, serta akurat sehingga hasilnya dapat dipertanggung
Jawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan mutu yang baik dengan mengacu
pada gambar desain serta spesifikasi teknis pekerjaan yang telah ditetapkan di dalam
Dokumen Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konstruksi (Pemborongan)/Surat Perjanjian
Kerja.
3. Pemahaman Terhadap Sasaran
Membantu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sambas dalam
Pengendalian dan Pengawasan Pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan
Pembangunan/Renovasi Bangunan Gedung UGD RSUD Pemangkat. guna kelancaran dan
terpenuhinya syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan yang maksimal sesuai rencana yang
ditetapkan.
4. Pemahaman Terhadap Tugas, Tanggung Jawab Dan Program Kerja
Konsultan Pengawas Konsultan telah mengetahui sepenuhnya mengenai Tugas, Tanggung
jawab dan Pogram Kerja Konsultan Pengawas dalam Pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi
Pengawasan Pembangunan/Renovasi Bangunan Gedung UGD RSUD Pemangkat. dan
akan melaksanakan seoptimal mungkin.
5. Pemahaman Terhadap Ruang Lingkup Pekerjaan
Untuk mencapai sasaran di atas, lingkup pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan
Pembangunan/Renovasi Bangunan Gedung UGD RSUD Pemangkat secara garis besar
adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan evaluasi terhadap akurasi produk konsultan/Design/Perencanaan sesuai
dengan kondisi saat ini.
b. Melaksanakan fungsi manajemen proyek yang meliputi pengendalian waktu,
prosedur/metode pelaksanaan, volume dan kualitas (bahan, tenaga kerja dan peralatan)
sehingga pelaksanaan dari hasil pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
pekerjaan yang telah ditentukan di dalam kontrak Pelaksanaan Pekerjaan
(Pemborongan).
1.1. Aspek Umum Pengawasan
1. Melakukan kaji ulang dan memberikan persetujuan terhadap semua usulan
rencana, jadwal dan dokumen terkait pekerjaan kontruksi dan pelaksanaan
proyek yang telah dibuat olek Penyedia Jasa (Kontraktor).
2. Melakukan pengecekan untuk memastikan pertanggungjawaban Penyedia
Jasa (Kontraktor) terhadap jadwal dan rencana kerja yang telah disetujui.
3. Melakukan pengecekan dan memberikan persetujuan terhadap design dan
perhitungan yang telah disiapkan oleh Penyedia Jasa (Kontraktor).
4. Melakukan pengecekan dan inspeksi kualitas dan kuantitas pekerjaan.
5. Melakukan pengawasan tambahan penyelidikan / penelitian lapangan (sesuai
dengan keperluan).
6. Memberikan saran dan petunjuk terhadap jadwal pengadaan dan jumlah
bahan dan lain-lain yang diusulkan oleh Penyedia Jasa (Kontraktor).
7. Memberikan saran dan petunjuk terhadap metode pengukuran dan
perhitungan volume pekerjaan dan membantu melakukan verifikasi kemajuan
kontrak dan pembayaran.
8. Melakukan inspeksi peralatan dan bahan – bahan kontruksi (sesuai dengan
keperluan bila diperlukan).
9. Menyiapkan laporan – laporan inspeksi dan kegiatan pengawasan.
10. Melakukan pengawasan dan persetujuan gambar purna laksana (As Built
Drawing) yang telah dibuat dan diserahkan oleh Penyedia Jasa
(Kontraktor).
11. Membantu pengguna jasa dalam mengevaluasi usulan perubahan desain
termasuk menyiapkan “Conract Change Order” dan “Amandemen”.
12. Penyedia Jasa (Konsultan) bersama Team Supervisi (Direksi
Teknis/Pengawas Lapangan) harus mengadakan rapat lapangan secara
teratur, setiap minggu atau bilamana diperlukan dengan Penyedia Jasa
(Kontraktor).
Rapat akan membahas masalah – masalah anatar lain :
1. Penerimaan atau penolakan dari bagian pekerjaan yang telah dilakukan.
2. Jadwal kerja dan metode kerja Pengguna Jasa (Kontraktor).
3. Berita Acara Rapat harus ditanda tangani peserta rapat.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
1.2. Aspek Khusus Pengawasan ( Modifikasi Design )
Penyedia Jasa (Konsultan) harus membuat revisi dan penyesuaian design dari
waktu ke waktu pada saat diperlukan akibat adanya temuan atau perubahan
lapangan.
Tahapan pekerjaan yang diawasi Penyedia Jasa (Konsultan) adalah :
1.2.1. Pekerjaan Persiapan Lapangan
1. Sebelum pelaksanaan pembangunan fisik dimulai Penyedia Jasa
(Konsultan) harus lebih dahulu memiliki, memahami dan
mempelajari Dokumen kontrak / lelang pelaksanaan serta dokumen
– dokumen lain yang terkait, antara lain :
 Kerangka Acuan Kerja (KAK).
 Gambar Kerja.
 Spesifikasi Teknis Pekerjaan.
 Dokumentasi Perjanjian Pemborongan (Kontrak) pekerjaan
fisik yang menjadi tugasnya.
2. Setelah mempelajari dokumen – dokumen yang ada seperti gambar
kerja, Spesifikasi Teknis, dan peninjauan ulang desain dalam rangka
sempurnanya hasil pekerjaan, Penyedia Jasa (Konsultan) harus
menyampaikan gambar – gambar, detail – detail dan spesifikasi
tambahan kepada Penyedia Jasa (Kontraktor) setelah lebih dahulu
didikusikan dengan Pejabat Pembuat Komitmen.
3. Pejabat Pembuat Komitmen meminta Penyedia Jasa
(Kontraktor) untuk membuat usulan rencana kerja secara tertulis,
yang harus disetujui oleh Penyedia Jasa (Konsultan). Usulan
rencana kerja harus meliputi bentuk Network Planning, Bar Chat
Diagram dan rencana lokasi kegiatan pekerjaan.
4. Penyedia Jasa (Konsultan) harus melakukan analisis terhadap
usulan rencana kerja sebelum memberikan persetujuan. Analisis
tersebut meliputi aspek tenaga kerja, material atau bahan peralatan
serta aspek yang dinilai perlu.
5. Penyedia Jasa (Konsultan) memeriksa dan memberi pendapat
tentang rencana harian (Request) dan jadwal pelaksanaan untuk
mencapai cara kerja yang efektif dan efisien sesuai dengan kebijakan
pelaksanaan Pekerjaan Supervisi.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
6. Penyedia Jasa (Konsultan) meneterjemahkan rencana kerja
Penyedia Jasa (Kontaktor) yang telah disetujui kedalam komputer
sebagai alat pengendalian oleh Penyedia Jasa (Konsultan) dan Tim
Pengawas Teknis dan pihak Pengguna Jasa.
7. Penyedia Jasa (Konsultan) merevisi gambar desain pelaksanaan
menyesuaikan dengan kebutuhan lapangan atas persetujuan
bersama Pejabat Pembuat Komitmen.
1.2.2. Pelaksanaan Setiap Kegiatan Dalan Spesifikasi Teknis Dan Gambar
1. Selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa (Konsultan) harus
mengadakan penilaian rencana kerja item - item pekerjaan yang
diusulkan Penyedia Jasa (Kontraktor) evaluasi dan penilaian meliputi
urut - urutan kerja, metode kerja, rencana alokasi waktu, alokasi
tenaga kerja dan peralatan kerja.
2. Setelah diadakan koreksi dan masukan seperlunya oleh Penyedia
Jasa (Konsultan) memberikan persetujuan rencana kerja pada butir 1
diatas.
3. Selanjutnya Penyedia Jasa (Konsultan) melakukan pengawasan dan
pengendalian agar paket yang sudah disetujui pada butir 2 bisa
dilaksanakan sesuai dengan rencana.
4. Pengawasan dan pengendalian meliputi Jumalah dan kualitas
material/bahan, peralatan, tenaga kerja dan jadwal pelaksanaan.
Khusus untuk pengawasan bahan/material harus dipahami betul
karekteristik dan metode pengawasan an pengujuian seperti
tertuang didalam persyaratan bahan/material pada Rencana Kerja
dan syarat-syarat pekerjaan pembangunan dan menolak
bahan/material peralatan dan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan
ketentuan.
5. Bersama – sama Penyedia Jasa (Kontraktor) dan Pejabat Komitmen
atau yang mewakili melakukan pengukuran dan menyepakati hasil
pekerjaan sesuai dengan yang tercantum didalam kontrak
pelaksanaan fisik.
6. Mencatat semua hasil pengukuran besaran / volume pekerjaan yang
diperlukan untuk pembayaran dan disetujui oleh Pejabat Pembuat
Komitmen.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
7. Melaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen atas setiap
persoalan yang timbul sehubungan denga kontrak dan memberikan
pilihan / alternatif cara penyelesaian. Persoalan mencukupi,
kemungkinan terlambat ataupun kualitas yang tidak terpenuhi.
8. Menelaah semua tuntutan pembayaran tambahan atau perpanjang
waktu yang diajukan oleh pelaksanaan fisik dan memberikan saran /
pendapat kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
9. Melaksanakan pemeriksaan secara periodik terhadap bahan – bahan
bangunan yang digunakan sesuai denga persyaratan teknis yang
telah ditentukan dlam kontrak.
10. Melakukan pemeriksaan dan memberikan saran / pendapat
pekerjaan Pelaksanaan Fisik yang telah selesai secara lengkap untuk
dpat dinyatakan diterima oleh Pejabat Pembuat Komitmen, guna
menetapkan dimualainya masa pemeliharaan.
11. Mengadakan telaah dan saran / pendapat penanganan atas kelainan
– kelainan yang mungkin terjadi selama masa pemeliharaan.
12. Mengadakan pengawasan atas tepatnya waktu pelaksanaan
pekerjaan sesuai denga rencana yang ditetapkan dlam Surat
Perjanjian / Kontrak.
13. Membuat Laporan – laporan
a. Laporan Bulanan, termasuk laporan mingguan, peta/gambar.
b. Laporan akhir beserta gambar hasil pelaksanaan.
c. Semua Laporan di simpan dalam CD.
14. Penyedia Jasa (Konsultan) menyiapkan invoice pembayaran prestasi
yang diperlukan Penyedia Jasa (Kontraktor) untuk mengejukan
permintaan angsuran pembayaran hasil kerja termasuk penyedian
material. Angsuran pembayaran ini harus didasarkan pada jumlah
yang disetujui dalam rapat yang diselenggarakan setiap akhir bulan
antara Penyedia Jasa (Konsultan), Penyedia Jasa (Kontraktor) dan
Pejabat Pembuat Komitmen. Invoice pembayaran prestasi pekerjaan
ini harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk
pelaksanaan pemeriksaan terakhir.
Menyediakan formulir (request) untuk pengajuan termijn
pelaksanaan setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
6. Pemahaman Terhadap Pendekatan dan Metodologi
Konsultan telah mengetahui sepenuhnya mengenai kebutuhan wawasan yang luas terhadap
pendekatan dan metodologi pelaksanaan sebagai pendukung utama dalam Belanja Jasa
Konsultansi Pengawasan Pembangunan/Renovasi Bangunan Gedung UGD RSUD
Pemangkat.
7. Pemahaman Terhadap Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Pengawasan Teknis dan Supervisi Pekerjaan Belanja Jasa
Konsultansi Pengawasan Pembangunan/Renovasi Bangunan Gedung UGD RSUD
Pemangkat selama 5 Bulan / 150 (Seratus Lima Puluh) hari kalender sejak penandatanganan
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) pekerjaan fisik oleh Kuasa Pengguna Anggaran sampai
dengan masa pemeliharaan. Konsultan akan membuat rencana kerja yang terkoordinasikan
dengan baik dan akan mengerahkan kemampuan yang dimiliki agar dalam pelaksanaan
nantinya tepat waktu dan tepat sasaran.
8. Pemahaman Terhadap Tenaga Ahli Yang Diperlukan
Untuk melaksanakan Pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan
Pembangunan/Renovasi Bangunan Gedung UGD RSUD Pemangkat jenis keahlian kualifikasi
dan jumlah tenaga ahli yang disebutkan KAK akan disediakan sebaik mungkin. Konsultan
memberikan komposisi tim ahli yang telah berpengalaman luas di proyek-proyek baik proyek
pemerintah maupun swasta, terutama ahli-ahli yang banyak terlibat dalam Pekerjaan Belanja
Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan/Renovasi Bangunan Gedung UGD RSUD
Pemangkat Rincian tenaga ahli ini dapat dilihat pada bab Tenaga Ahli dan Tanggung jawabnya.
Untuk mendukung kerja tim ahli ini diperlukan tim pendukung yang dapat akomodatif terhadap
berbagai tugas yang dibebankan. Oleh karena itu tim pendukung ini juga akan melibatkan tenaga
-tenaga pendukung yang telah berpengalaman.
9. Pemahaman Terhadap Lokasi Pekerjaan
Konsultan telah mengetahui bahwa Kegiatan Pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan
Pembangunan/Renovasi Bangunan Gedung UGD RSUD Pemangkat ini harus dilaksanakan di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tepatnya di RSUD Pemangkat di jalan A. Kadir
Kasim Kota Pemangkat dengan mengenali karakteristik kawasan secara fisik dan ataupun secara
non fisik sesuai dengan yang terdapat dalam KAK.
 Letak Wilayah
Kecamatan Pemangkat terletak disebelah timur Ibu Kota Kabupaten Sambas atau diantara
1°05'01” Lintang Utara serta 1°12'14” Lintang Utara dan 108°54'01” Bujur Barat serta
109°04'49” Bujur Timur.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Secara administratif, batas wilayah Kecamatan Pemangkat adalah:
- Utara : Kecamatan Jawai
- Selatan : Kecamatan Salatiga
- Barat : Kecamatan Semparuk
- Timur : Laut Natuna Negara Malaysia adalah Kecamatan Ketungau Tengah dan
Kecamatan Ketungau Hulu
 Luas Wilayah
Luas Kecamatan Pemangkat adalah 111,00 km2 atau sekitar 1,74 persen dari luas wilayah
Kabupaten Sambas.
Gambar.4.1.2. Luas Wilayah Kecamatan Pemangkat

 Penduduk
Berdasarkan angka hasil Proyeksi Penduduk tahun 2019, penduduk Kecamatan Pemangkat pada
tahun 2019 berjumlah 46 672 jiwa dengan kepadatan penduduk sekitar 420 jiwa per Km
persegi atau 9.334 jiwa per desa, ataupun 1 667 Per dusun.
Penyebaran penduduk di Kecamatan Pemangkat tidak merata antar desa yang satu dengan desa
lainnya. Desa Penjajap merupakan desa dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi yaitu 2
699 jiwa/km2.
Sebaliknya, Desa Jelutung dengan luas sekitar 18,02 persen dari total wilayah Kecamatan
Pemangkat hanya dihuni 222 jiwa/km2.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Tabel : 4.1.3.
Kepadatan Penduduk Kecamatan Pemangkat

Lokasi Pekerjaan yaitu di Pembangunan Gedung ( Renovasi UGD ) Rumah Sakit Umum Daerah
Pemangkat Kabupaten Sambas yang dapat ditempuh dari Pontinak Ke Pemangkat : 180.9 km
waktunya ± 4 jam 4 menit, Sambas Ke Pemangkat : 47.8 km waktunya ± 1 jam 7 menit.

10. Pemahaman Terhadap Keluaran / Produk Pekerjaan


Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan Pengawasan adalah berupa :

 Laporan Bulanan @ 3 buku x 5 bulan 15 Buku

1. Laporan Bulanan ( @ 3 Buku x 5 Bulan = 15 Buku)


Laporan Bulanan memuat antara lain keterangan tentang kemajuan kerja periode
sebelumnya, masalah yang dihadapi dan langka yang perlu diambil, sera pekerjaan-
pekerjaan yang akan dikerjakan pada periode berikutnya desertai dengan kamajuan yang
telah dicapai disertai dengan kurva “S”.
Laporan Bulanan 1 harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga Puluh) hari kalender
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (Tiga) buku laporan. Untuk laporan bulanan berikutnya
diserahkan sesuai dengan jadwal pelaksanaan, dalam rangkap 3 (Tiga).

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
11. Pemahaman Terhadap Personil / Fasilitas Pendukung Dari PPK
Tanggapan perihal penyediaan peralatan/ material/ personil/ fasilitas pendukung oleh PPK
meliputi:
a. Konsultan memahami maksud KAK sebagai arahan dalam mewujudkan pengawasan
pembangunan berdasarkan sasaran kegiatan yang harus dipenuhi sehingga mendapatkan
hasil ekonomis, berkualitas dan berfungsi secara optimal.
b. Penyediaan peralatan maupun material oleh PPK yang masuk dalam usulan biaya dalam
mendukung pelaksanaan pekerjaan pengawasani sudah sesuai dengan kebutuhan seperti
untuk penyelesaian administrasi dan teknis di lapangan.
c. Jumlah Personil maupun disiplin ilmu untuk tenaga ahli dan tenaga pendukung sudah
sesuai dengan kebutuhan personil pengawasan.
d. Data dan fasilitas penunjang sudah bisa dijadikan modal untuk melaksanakan kegiatan
pengawasan dari aspek biaya, mutu, waktu dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang
dilakukan personil konsultan pengawas dalam mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan oleh
pemborong.
e. Pelaporan sudah sesuai dengan keluaran yang tepat sasaran.
f. Tenaga
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Pengawas seperti yang dimaksud pada
KAK/TOR harus memperhatikan keteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi
dan kompleksitas bangunan yaitu :
1. Site Engineer
Site Engineer disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik
Sipil, berpengalaman 4 (empat) tahun mempunyai Sertifikat Keahlian Ahli
Madya Bangunan Gedung. Sebagai ketua Tim, tugas utamanya
adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan perencanaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
Uraian tugas Site Engineer adalah :
 Bertanggung jawab melakukan fungsi koordinasi dan supervisi internal
tim, memberi petunjuk dan pengarahan kepada masing-masing anggota
tim sesuai dengan bidang tugasnya, menjalankan tugas keseluruhan
secara terus menerus dan koordinatif, mempunyai motivasi penyelesaian
pekerjaan dengan baik, berkemampuan memimpin tim serta dapat
bekerja sama dengan pihak lain.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan manajemen konstruksi, dengan masukan hasil
rapat-rapat.
 Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan
dan pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan konstruksi.
 Bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan menyusun petunjuk
pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung.
 Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah terima
pertama,berita acara pemeliharaan pekerjaan dan serah terima kedua
pekerjaan konstruksi, sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran
pembayaran kontruksi.
2. Ahli K3 Kontruksi
Ahli K3 Kontruksi disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik
Sipil, berpengalaman 3 (tiga) tahun mempunyai Sertifikat Keahlian Ahli
Muda K3 Konstruksi, Uraian tugas adalah :
 Menerapkan ketentuan peraturan perundangan-undangan tentang dan terkait K3
Konstruksi
 Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
 Merencanakan dan menyusun program kerja K3
 Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
 Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program,
prosedur kerja dan instruksi kerja K3
 Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis
K3 konstruksi
 Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika
diperlukan
 Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan
darurat.
3. Pengawas Lapangan ( Inspector )
Pengawas Lapangan disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Teknik
Sipil / Arsitektur berpengalaman 1 (satu) tahun, Uraian tugas adalah :
 Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek prosedur dan kuantitas pekerjaan
berdasarkan dokumen kontrak.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Melakukan Pemeriksaan gambar kerja kontraktor berdasarkan gambar rencana
serta memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan pekerjaan kontraktor.
 Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan agar sesuai
dengan prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.
 Berhak Menerima dan menolak hasil pekerjaan kontraktor berdasarkan spesifikasi
teknis.
 Membuat laporan harian mengenai aktivitas kontraktor untuk kemajuan
pekerjaan, terdiri dari cuaca, material yang dating (masuk), perubahan dan bentuk
dan ukuran pekerjaan, peralatan di lapangan, kuantitas dari pekerjaan yang telah
diselesaikan, pengukuran di lapangan dan kejadian-kejadian khusus.
 Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material yang
digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan menjadi
pekerjaan tambah (extra).
 Memeriksa gambar terlaksana (As Built Drawing).
4. Tenaga Administrasi ( SMA/SMK ) Berpengalaman Minimal 3 (tiga) tahun.
Personil yang direkomendasi untuk menempati kedudukan ini harus memiliki
kemampuan dibidang surat menyurat dan administrasi keuangan.
5. Operator Kumputer ( SMA/SMK ) Berpengalaman Minimal 3 (tiga) tahun.
Personil yang direkomendasi untuk menempati kedudukan ini harus memiliki
kemampuan dibidang operasional computer,

B. APRESIASI DAN INOVASI


Pada Pekerjaan Konsultansi Pengawasan Bangunan Gedung ( Renovasi Gedung Rawat
Inap) RSUD Pemangkat Kabupaten Sambas diperlukan apresiasi dan inovasi untuk
mendapatkan hasil yang optimal salah satu yang dilakukan pada proses pengawasan adalah
menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) serta International Standard Organization
(ISO) 9000-14000 dalam melaksanakan kegiatan konstruksi.
Sesuai dengan metodelogi yang dilaksanakan maka standar yang diterapkan pada kegiatan
pengawasan adalah sebagai berikut :

1. Pemeriksaan dan Pengujian Bahan


a. Semua bahan dan barang yang diajukan oleh Pelaksana Pekerjaan untuk
digunakan di dalam pekerjaan ini harus dapat diperiksa, diuji, dan dianalisis setiap
waktu, jika diminta oleh Pengawas Pekerjaan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
b. Jika Pengawas Pekerjaan menganggap perlu, maka Pelaksana Pekerjaan atas
biayanya sendiri harus dapat melaksanakan pengujian sesuai standard pengujian
yang dilakukan oleh lembaga/laboratorium resmi yang ditunjuk Pengawas
Pekerjaan, dan menyertakan sertifikat dari pabrik yang mengeluarkan produksi
bahan dan barang/benda yang diminta.
c. Dan atas biayanya sendiri, Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan dan
mempersiapkan bahan-bahan yang akan diuji yang sewaktu-waktu akan diminta
oleh Pengawas Pekerjaan.
d. Hasil pemeriksaan/pengujian tersebut harus dipelihara dengan baik dan disimpan
oleh Pelaksana Pekerjaan dan apabila diminta harus dapat menunjukkan kepada
Pengawas Pekerjaan setiap saat.
e. Semua biaya untuk peninjauan dan pengujian menjadi tanggung jawab Pelaksana
Pekerjaan.
f. Setiap pengujian bahan atau pekerjaan yang telah selesai di lapangan harus
disaksikan Pengawas Pekerjaan dan harus dilaksanakan dengan ketentuan-
ketentuan yang diminta oleh Pengawas Pekerjaan.
g. Bila dari hasil test pengujian ternyata bahan dinyatakan tidak memenuhi syarat,
maka Pelaksana Pekerjaan harus membatalkan pesanan atas bahan tersebut dan
segera menggantinya dengan merk/jenis yang lain.
2. Sampling dan Pengujian Material Batu
a. Sebelum pekerjaan dimulai, contoh dari batuan harus diajukan untuk
mendapatkan persetujuan Pengawas Pekerjaan beserta dengan hasil test yang
perlu untuk memastikan pemenuhannya terhadap ketentuan dalam Spesifikasi ini.
b. Jika Pelaksana Pekerjaan bermaksud untuk menyediakan material batuan dari
beberapa sumber, contoh dan hasil pengujian dari masing-masing sumber harus
diajukan.
c. Batu yang akan diterima di tempat penambangan sebelum pengangkutan ke lokasi
pekerjaan dan/atau saat dilaporkan harus tidak boleh dipergunakan untuk
mendukung hak Pengawas Pekerjaan untuk menolak batu yang tidak sesuai
dengan Spesifikasi.
d. Pengujian untuk tiap contoh material batu dilakukan dan diajukan untuk
mendapatkan persetujuan Pengawas Pekerjaan kapanpun jika sumber material
diubah atau pada saat disyaratkan Pengawas Pekerjaan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
3. Tanah Dasar/Timbunan
a. Material timbunan harus berbutir, tidak memiliki kohesi, bebas dari rongga, bebas
dari tumbuhan, material organik, dan harus tidak mengandung partikel halus lebih
dari 10% berat yang lolos saringan harus # 200 ASTM.
b. Material galian dari pekerjaan-pekerjaan galian dapat dipakai untuk material
timbunan dengan syarat material tersebut cocok untuk dipakai dan disetujui oleh
Pengawas Pekerjaan.
c. Kandungan lumpur, gumpalan lempung dan partikel lainnya harus tidak lebih dari
3%.
d. Penyerapan air harus tidak lebih dari 5%.
e. Kandungan air natural, kandungan air optimum, kerapatan kering maksimum, CBR
laboratorium, dan berat volume harus dilaporkan untuk mendapatkan persetujuan
Pengawas Pekerjaan.
f. Material timbunan harus tidak mencakup tanah dengan plastisitas yang sangat
tinggi seperti diklasifikasikan pada A-7-6 AASHTO M 145 atau CH pada sistem
klasifikasi Unified atau Cassagrande. Penggunaan tanah plastisitas tinggi diijinkan
hanya untuk daerah yang tidak memerlukan kapasitas daya dukung tanah yang
tinggi.
g. Untuk tanah dengan potensi swelling yang tinggi (aktifitas lebih dari 1,25) atau
derajat swelling diklasifikasikan sebagai sangat tinggi atau tertinggi menurut
AASHTO T 258 harus tidak dipakai untuk material timbunan. Angka aktifitas
harus dihitung sebagai rasio antara Index Plastisitas (AASHTO T 90) dan
persentase lempung (AASHTO T88).
h. Material terpilih harus ditempatkan pada lokasi yang disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan.
i. Untuk kondisi dimana kejenuhan dan banjir tidak dapat dihindarkan, pasir atau
kerikil atau material berbutir lainnya yang bersih dengan index plastisitas 6%
dipergunakan.
j. Untuk kondisi dimana kekuatan geser sangat penting (kemiringan atau stabilisasi
isian) dengan kondisi pemadatan normal dan kering, material terpilih bisa berupa
batuan atau kerikil lempungan bergradasi baik atau lempung pasiran atau
lempung plastis. Tipe material yang dipilih dan disetujui Pengawas Pekerjaan
harus bergantung kepada kemiringan yang diajukan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
4. Batu Pecah
a. Bahan hendaknya mempunyai gradasi dengan ketentuan saringan menurut
AASHTO T11 dan T27 sebagai berikut:

Ukuran Saringan % Berat Lolos Saringan


7,5 cm 100
No. 10 20 – 100
No. 40 5–6
No. 200 0 – 15

b. Bagian bahan yang melalui ayakan No.40 harus mempunyai Indeks Plastisitas
tidak melebihi 6, apabila ditest menurut AASHTO T89 dan T90.
c. Bahan harus terbebas dari sisa tumbuhan, prosentase clay yang berlebihan atau
bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki.
d. Bahan dari sumber batu dapat langsung digunakan asalkan memenuhi
persyaratan. Sebelum dilakukan pengiriman batu pecah ke lokasi, Pelaksana
Pekerjaan harus melakukan test pendahuluan dengan sample yang diambil secara
acak oleh Pengawas Pekerjaan di quarry.
e. Pengetesan untuk tiap quarry dilakukan sebanyak 5 (lima) buah. Pengawas
Pekerjaan dapat memerintahkan tes tambahan. Semua biaya yang timbul akibat
pengetesan tambahan ini menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan. Tidak
diperbolehkan mencampur batu pecah di lapangan tanpa persetujuan dari
Pengawas Pekerjaan.
5. Portland Cement
a. Semen yang digunakan harus semen Portland jenis PC 5 yang memenuhi Standard
Nasional Indonesia (SNI 15-2049-1994) dan ASTM C 150-1995.
b. Semen harus disimpan di tempat yang terlindung dari cuaca luar, kelembaban dan
air, serta dijaga jangan sampai terjadi kontaminasi. Penyimpanan semen harus
mengikuti ketentuan-ketentuan material dalam PBI 1971.
c. Semen harus disimpan dengan teratur dan rapi sesuai urutan kedatangannya dan
pemakaiannya harus diusahakan sesuai dengan urutan kedatangannya sehingga
tidak ada semen yang disimpan terlalu lama.
d. Umur semen yang akan digunakan tidak boleh lebih dari 2 bulan.
e. Semen yang telah menggumpal tidak boleh digunakan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
f. Jumlah semen yang disimpan harus diperhitungkan agar cukup banyak untuk
menghindarkan kemacetan pekerjaan yang diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman.
g. Harus dijaga agar tidak terjadi proses pelembaban pada semen yang sedang dalam
pengangkutan ataupun penyimpanan.
h. Spesifikasi Teknis.

Tabel 5 Jenis Pengujian Komposisi

Jenis Pengujian SNI ASTM Hasil Uji


Komposisi Kimia 15-2049-94 C 150-95 PC I
Silikon Dioksida (SiO2), % - - 23,13
Alumunium Oksida (Al2O3), % - - 8,76
Ferri Oksida (Fe2O3), % - - 4,62
Kalsium Oksida (CaO), % - - 58,66
Magnesium Oksida (MgO), % < 5,00 < 5,00 0,90
Sulfur Trioksida (SO3), % 2,18
Hilang Pijar (LOI), % < 5,00 < 5,00 1,69
Kapur Bebas, % - - 0,69
Bagian tidak larut, % - - 8,82
Pengujian Fisika
Kehalusan:
- Dengan alat Blaine (m2/kg) > 280 325
Waktu pengikatan dengan
Vicet
- Awal (menit) > 45 > 45 153
< 375 < 420 249
- Akhir (menit)
Kekekalan dg alat Autoclave < 0,80 < 0,80 0,043
- Pemuaian (%) - < 0,20 -
- Penyusutan (%)
Kuat Tekan:
- 3 hari (kg/cm2) > 125 > 133 205

- 7 hari (kg/cm2) > 200 > 204 290


- 28 hari (kg/cm2)
> 250 > 255 385
Pengikatan semu, (false set): - - 68,67
- Penetrasi Akhir (%)

6. Agregat Beton
1) Agregat beton dapat berupa agregat hasil desintegrasi alami atau buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu, tetapi agregat tersebut harus memenuhi
test/ standard laboratorium dan mempunyai gradasi yang memenuhi persyaratan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
ASTM 0-33. Agregat kasar harus mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup
syarat kekerasannya dan padat (tidak porous). Selain itu, agregat beton yang
digunakan haruslah bersih, uncoated, keras dan terbebas dari lumpur, garam,
partikel pipih dan material-material merusak lainnya seperti alkali, organik dan
bahan-bahan lunak dan ekspansif.
2) Agregat beton yang digunakan harus memenuhi persyaratan PB 1971 0052-80,
dan ASTM C-33 seperti:
Agregat halus harus memenuhi persyaratan:
i) Modulus kehalusan = 2,3 – 3,1
ii) Kotoran organik no.3
iii) Kadar lumpur < 3%
iv) Kekerasan < 2,2
v) Kekekalan (Na2SO4) (5 siklus) < 12%
vi) Peresapan (Absorpsi) < 5%
3) Tidak bersifat reaktif terhadap alkali.
Agregat kasar harus memenuhi persyaratan:
i) Kadar lumpur < 1%
ii) Kandungan butiran pipih < 20%
iii) Abrasi Los Angeles < 40%
iv) Kekekalan (Na2SO4) (5 siklus) < 12%
v) Peresapan (Absorpsi) < 5%
4) Tidak bersifat reaktif terhadap alkali.
a) Sumber-sumber pengambilan agregat terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas Pekerjaan. Peserta Lelang harus menyediakan
sample agregat seberat 25 kg untuk setiap ukuran dan sumber pengambilan
agregat yang akan digunakan untuk disetujui Pengawas Pekerjaan. Jika
Pengawas Pekerjaan memandang perlu untuk mengadakan pemeriksaan di
laboratorium, maka pemeriksaan tersebut sudah harus diperhitungkan di
dalam penawaran.
b) Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak lebih dari 20 mm dan sesuai
dengan ASTM Grade Size #67 (19,0 sampai 4,75 mm).
c) Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan-
bahan organik, tanah lempung dan sebagainya.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
7. Air
1) Air yang digunakan harus air tawar yang bersih, segar dan tidak mengandung
minyak, asam, alkali, garam, dan bahan-bahan organik atau bahan-bahan lain yang
dapat menurunkan mutu pekerjaan dan sesuai dengan Pasal 3.6 PB1 1971 dan
Pasal 9 PUBI - 1982.
2) Apabila dipandang perlu, air yang dipakai diperiksa/dites di laboratorium
pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Pelaksana Pekerjaan.

8. Beton Ready Mix


1) Mutu beton ready mix yang digunakan adalah K-225 dengan slump test 8-10 cm
dan disertai desain mix dalam setiap pengiriman.
2) Perusahaan ready mix yang digunakan dalam kegiatan proyek ini harus
mempunyai sertifikasi dari lembaga yang berkompeten, sertifikasi tersebut
berupa: alat-alat tes, timbangan, dan laboratorium uji material/bahan.
3) Mampu memenuhi kebutuhan proyek.

9. Admixtures
1) Untuk setiap penggunaan admixtures yang dianggap perlu, Pelaksana Pekerjaan
diminta terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan
mengenai hal tersebut.
2) Untuk itu Pelaksana Pekerjaan diharapkan memberitahukan nama perdagangan
admixture tersebut dengan keterangan mengenai tujuan, data-data bahan, nama
pabrik produksi, jenis bahan mentah utamanya, cara-cara pemakaiannya, resiko-
resiko dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu.
3) Admixture yang mengandung unsur chlorida, flourida, ion sulfide, ion nitrat dan
unsur-unsur lainnya yang dapat merusak bahan-bahan beton dan tulangan baja
tidak boleh digunakan pada pekerjaan ini.
4) High-range water-reducing, jika diijinkan untuk digunakan, harus sesuai dengan
persyaratan ASTM C494 type F atau G.

10. Peralatan Pada Pelaksanaan Pekerjaan


Pelaksana Pekerjaan berkewajiban menyediakan peralatan survey dan perlengkapan
minimum yang diperlukan antara lain:
• Alat ukur theodolit atau total station lengkap dengan perlengkapannya.
• Alat ukur waterpass
• GPS

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
• Patok-patok untuk tanda pengukuran
• meteran 50 m’ dan meteran 5 m’

11. Pengukuran dan Pematokan


1) Pelaksana Pekerjaan bersama pengawas dan Pengguna Jasa harus mengerjakan
pematokan (bouwplank) dan pengukuran untuk menentukan batas-batas
pekerjaan.
2) Satuan pengukuran yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah sistem metrik.
3) Pengawas Pekerjaan dapat melakukan revisi atas pemasangan patok tersebut bila
dipandang perlu, dan Pelaksana Pekerjaan harus mengerjakan revisi tersebut
sesuai dengan petunjuk Pengawas Pekerjaan.
4) Semua ukuran ketinggian yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan dinyatakan
terhadap datum acuan yang ditetapkan.
5) Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok, Pelaksana Pekerjaan harus
memberitahukan kepada Pengawas Pekerjaan dalam waktu tidak kurang dari 48
jam sebelumnya sehingga Pengawas Pekerjaan dapat mempersiapkan segala
peralatan yang perlu untuk melakukan Pengawas Pekerjaan.
6) Pekerjaan pematokan yang telah selesai diukur oleh Pelaksana Pekerjaan harus
mendapat persetujuan tertulis dari Pengawas Pekerjaan. Hanya hasil pengukuran
yang telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan digunakan sebagai dasar pekerjaan
selanjutnya.
7) Dari pengukuran ini dibuat gambar kerja yang memuat tentang pembagian
lokasi/areal kerja untuk disetujui Pengawas Pekerjaan sehingga jadwal
pelaksanaan pekerjaan berikutnya dapat dilaksanakan. Bilamana ada perbaikan
dari Pengawas Pekerjaan, maka Pelaksana Pekerjaan harus melaksanakan
pengukuran ulang. Dalam pengukuran ini harus ada patok referensi tetap yang
tidak boleh diganggu.
8) Apabila terdapat revisi, setelah diperbaiki, Pelaksana Pekerjaan mengajukan
kembali gambar kepada Pengawas Pekerjaan untuk dimintakan persetujuan.
9) Pelaksana Pekerjaan wajib menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya,
juru-juru ukur dan pekerja-pekerja yang diperlukan oleh Pengawas Pekerjaan
untuk melakukan pengawasan/pengujian hasil pematokan.
10) Semua tanda-tanda di lapangan yang diberikan oleh Pengawas Pekerjaan atau
dipasang sendiri oleh Pelaksana Pekerjaan harus tetap dipelihara dan dijaga
dengan baik.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
11) Apabila ada tanda-tanda yang rusak maka Pelaksana Pekerjaan harus segera
mengganti dengan patok baru dan disetujui pemasangannya kembali oleh
Pengawas Pekerjaan.
12) Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan peralatan survey, antara lain untuk
pengukuran Topografi, Theodolite T0 & T1, Waterpass, Baak Geodetic, meteran
terbuat dari pita baja (steel tape), pengukuran Bathymetri (Echosounder, Sextant,
Station Plotter), Global Positioning System (GPS) yang dapat digunakan oleh
Pengawas Pekerjaan setiap saat untuk checking pemasangan tanda-tanda,
penentuan elevasi dan lain-lain kegiatan pengukuran yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan.
13) Pelaksana Pekerjaan harus memelihara alat-alat survey ini secara baik sehingga
selama pelaksanaan dapat tetap digunakan secara baik.
14) Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan atas biaya sendiri: patok-patok beton,
patok-patok kayu, bagan, template yang diminta Pengawas Pekerjaan untuk
memeriksa atau pengukuran bagian dari pekerjaan.
15) Bila diperlukan, Pelaksana Pekerjaan harus membangun bagan tetap dan beratap
untuk digunakan dalam melaksanakan pengukuran atas biaya Pelaksana
Pekerjaan.
16) Desain konstruksi bagan tersebut harus dibuat oleh Pelaksana Pekerjaan dan
disetujui oleh Pengawas Pekerjaan sebelum dibangun, pada akhir pekerjaan
bagan-bagan tersebut harus dibersihkan oleh Pelaksana Pekerjaan.

12. Bench Mark


1) Bench Mark (BM) yang disediakan di lapangan selama survai terdahulu harus
digunakan oleh Pelaksana Pekerjaan untuk Kontrak ini, semua jalur dan ketinggian
yang ditunjukkan pada gambar-gambar harus dihubungkan dengan titik ini.
Sebelum dimulainya pekerjaan seperti yang diisyaratkan, pemeriksaan seluruh
lokasi dan ketinggian dari titik ini harus dilaksanakan secara bersama-sama oleh
Pengawas Pekerjaan dan Pelaksana Pekerjaan, dan harus disetujui tempat dan
ketinggian dari setiap titik.
2) Titik-titik selanjutnya harus dibuat oleh Pelaksana Pekerjaan sebagaimana
disyaratkan oleh Pengawas Pekerjaan. Bench Mark (BM) akan terdiri dari baja
yang berdiameter 25 mm, ditanam dalam blok beton sebagaimana disyaratkan
oleh Pengawas Pekerjaan dan disetujui tempat serta ketinggiannya.
3) BM ini harus didirikan dengan tingkat ketelitian paling tinggi dan sesuai dengan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
kebiasaan yang berlaku. Pada BM harus ditulis nama dan ketinggian.
4) Pelaksana Pekerjaan harus melindungi semua BM dari kerusakan atau salah
pemindahan. Apabila suatu BM pindah atau rusak, Pelaksana Pekerjaan harus
membetulkan, mengganti dan/atau menempatkan kembali hingga memuaskan
Pengawas Pekerjaan.
5) Suatu pemeriksaan bersama secara periodik atas semua lokasi Bench Mark dan
ketinggiannya harus dilaksanakan oleh Pelaksana Pekerjaan dan Pengawas
Pekerjaan. Tanpa pemeriksaan semacam itu Pelaksana Pekerjaan harus
bertanggungjawab atas ketelitian pelaksanaan pekerjaan tahap permanen.

13. Pelaksanaan Peil, Ukuran Tinggi Peil dan Ukuran Dasar


1) Sebelum pelaksanaan dimulai, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan mempelajari
dengan seksama gambar-gambar, uraian dan syarat-syarat lainnya. Pelaksana
Pekerjaan diwajibkan melaporkan kepada Pengawas Pekerjaan setiap ada
perbedaan-perbedaan ukuran diantara gambar-gambar dan uraian & syarat-syarat
untuk mendapatkan keputusan. Tidak dibenarkan sama sekali bagi Pelaksana
Pekerjaan untuk memperbaiki sendiri perbedaan-perbedaan tersebut di atas.
Akibat dari kelalaian Pelaksana Pekerjaan dalam hal ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
2) Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan
pekerjaan menurut peil dan ukuran yang ditetapkan dalam gambar, uraian, dan
syarat-syarat pelaksanaan ini.
3) Setiap akan memulai suatu bagian pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan harus
memberitahukan Pengawas Pekerjaan untuk diperiksa terlebih dahulu ketepatan
peil, ukuran dan lain sebagainya.
4) Mengingat segala kesalahan baik peil maupun ukuran pada satu bagian pekerjaan
akan selalu dapat mempengaruhi bagian-bagian pekerjaan selanjutnya, maka
ketepatan peil dan ukuran tersebut mutlak perlu diperhatikan sungguh-sungguh.
Kelalaian Pelaksana Pekerjaan dalam hal ini tidak dapat ditolelir dan Pengawas
Pekerjaan berhak memerintahkan untuk memperbaiki/membongkar pekerjaan
yang telah dilakukan atas beban Pelaksana Pekerjaan.
5) Pelaksana Pekerjaan diwajibkan senantiasa mencocokan ukuran-ukuran satu sama
lainnya dalam tiap bagian pekerjaan dan segera melaporkan kepada Pengawas
Pekerjaan setiap terdapat selisih/perbedaan ukuran. Pelaksana Pekerjaan tidak
dibenarkan untuk membetulkan sendiri kekeliruan tersebut tanpa persetujuan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Pengawas Pekerjaan.
6) Sebagai hasil peil dasar/induk pekerjaan ini adalah peil setempat yang telah dibuat
oleh Perencana.
7) Penetapan titik/peil lainnya dilakukan Pelaksana Pekerjaan di lapangan dengan
alat teropong waterpass ataupun theodolith yang baik dan ditera kebenarannya
terlebih dahulu.
8) Ketidakcocokan antara gambar dan keadaan di lapangan harus segera dilaporkan
kepada Pengawas Pekerjaan untuk diperiksa.
9) Kebenaran hasil pengukuran sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pelaksana
Pekerjaan. Adanya pengawasan dari Pengawas Pekerjaan tidak mengurangi
tanggung jawab tersebut.
10) Pengukuran sudut siku hanya dilakukan dengan pesawat theodolith. Pengukuran
siku dengan benang secara azas segitiga Pythagoras hanya dilakukan untuk
bagian-bagian ruang yang kecil menurut pertimbangan Pengawas Pekerjaan.

14. Pembersihan
1) Selama jangka waktu kegiatan pembangunan, Pelaksana Pekerjaan harus menjaga
agar pekerjaan bebas dari penimbunan bahan-bahan yang tak terpakai, puing,
sampah, yang disebabkan oleh kegiatan pembangunan. Pada waktu pekerjaan
selesai, semua bahan-bahan yang tak terpakai dan yang berlebihan, sampah, alat-
alat, perlengkapan, dan mesin-mesin harus dikeluarkan/dipindahkan. Semua
permukaan yang terlihat harus dibersihkan dan proyek ditinggalkan dalam
keadaan bersih.
2) Selama periode pembangunan Pelaksana Pekerjaan harus:
a) Melaksanakan kegiatan pembersihan dengan teratur untuk menjamin bahwa
tempat kerja, kantor dan tempat tinggal sementara terpelihara, bebas dari
penimbunan bahan-bahan yang tak terpakai, sampah, dan puing lainnya yang
dihasilkan dari kegiatan pekerjaan di lapangan. Pelaksana Pekerjaan harus
memelihara lapangan dalam keadaan rapih dan teratur sepanjang waktu.
b) Menyediakan drum dengan warna merah, kuning, dan hijau di lapangan untuk
mengumpulkan bahan-bahan yang tak terpakai, puing, sampah yang akan
dibuang dari lapangan.
c) Menyediakan tempat sampah di tempat-tempat yang ditentukan oleh
Pengawas Pekerjaan, sebanyak 10 tempat sampah yang tersebar di lokasi
stockyard. Masing-masing tempat sampah terdiri dari 3 wadah dengan warna

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
merah, kuning, dan hijau.
d) Membuang bahan-bahan yang tak terpakai, puing, dan sampah pada daerah-
daerah pembuangan yang ditunjuk dan sesuai dengan peraturan nasional,
Propinsi dan kota yang bersangkutan serta undang-undang anti pencemaran.
e) Tidak mengubur sampah dan bahan-bahan tak terpakai di lapangan proyek
tanpa persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.
f) Tidak membuang bahan-bahan tak terpakai yang mudah menguap seperti
cairan mineral, minyak atau pengencer cat ke dalam saluran pembuangan air
hujan atau sanitasi.
g) Tidak membuang bahan-bahan yang tak terpakai ke dalam saluran aliran atau
jalan air.
3) Dalam jangka waktu kegiatan pembangunan, Pelaksana Pekerjaan harus menjaga
agar pekerjaan bebas dari penimbunan bahan-bahan yang tak terpakai, puing,
sampah, yang disebabkan oleh kegiatan pembangunan. Pada waktu pekerjaan
selesai, semua bahan-bahan yang tak terpakai dan yang berlebihan, sampah, alat-
alat, perlengkapan, dan mesin- mesin harus dikeluarkan/dipindahkan. Semua
permukaan yang terlihat harus dibersihkan dan proyek ditinggalkan dalam
keadaan bersih
4) Pada saat pekerjaan selesai, lapangan harus ditinggalkan dalam keadaan bersih
dan siap digunakan oleh Pengguna Jasa. Pelaksana Pekerjaan juga harus
memulihkan ke dalam kondisi semula bagian-bagian lapangan yang tidak
direncanakan berubah menurut kontrak.

15. Pengadaan Peralatan Kerja


1) Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan alat-alat umum untuk melaksanakan
pekerjaan, agar pembangunan dapat dilaksanakan dengan baik dan memenuhi
persyaratan sesuai gambar dan syarat-syarat teknis.
2) Alat-alat umum yang harus disediakan dalam pekerjaan persiapan antara lain:
dumptruck, forklift, wheel loader, mesin penggilas, hydraulic excavator, genset,
crane, theodolit, waterpass, dan lain-lain. Termasuk juga alat perkakas untuk
mengerjakan pekerjaan instalasi elektrikal dan perangkat alat ukur untuk testing.
3) Disamping harus menyediakan alat-alat yang diperlukan secara langsung untuk
melaksanakan suatu pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan juga harus menyediakan
alat-alat kelengkapan kerja, sehingga para pekerja dapat menjalankan pekerjaan
dengan baik dan aman. Alat-alat kelengkapan kerja tersebut meliputi safety

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
helmet, jas hujan, sepatu boot, tenda-tenda, lampu penerangan kerja (terutama di
dalam bangunan sebelum instalasi listrik tersedia).
4) Untuk menjamin identifikasi semua alat, peralatan, jaringan kabel untuk
pengadaan, pemasangan, pengoperasian dan tujuan-tujuan pemeliharaan,
Pelaksana Pekerjaan harus membuat daftar alat untuk mendapatkan persetujuan
Pengawas Pekerjaan.
5) Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan dan bertanggung jawab atas daftar alat
sebagai bagian dari persyaratan kontrak untuk pemasangan oleh Pelaksana
Pekerjaan. Cara penyusunan daftar alat adalah mengikuti aturan berikut ini:
a) Kolom 1 : Nomor Etiket
Pelaksana Pekerjaan harus membuat nomor etiket berupa tujuh angka dan
huruf yang menunjukkan sistem/subsistem, jenis alat dan urutan nomor.
Urutan penomoran harus dibuat oleh Pelaksana Pekerjaan.
b) Kolom 2 :Jenis Alat
Tata nama secara singkat dari alat/jenisnya harus dicantumkan. Data
deskriptif seperti ukuran dan parameter pengoperasian yang berlaku harus
termasuk apabila perlu.
c) Kolom 3 :Lokasi
Lokasi alat/jenisnya yang dipasang harus dicantumkan.
d) Kolom 4 : Referensi dari Spesifikasi
Referensi yang dapat diterapkan terhadap spesifikasi konstruksi harus
dicantumkan.
e) Kolom 5 : Pabrikan (Pemasok)
Pelaksana Pekerjaan harus mencantumkan nama dan alamat pabrikan atau
pemasok.
f) Kolom 6 : Model, Nomor Seri dan Identifikasi yang lain
Pelaksana Pekerjaan harus mencantumkan nomor katalog milik pabrikan,
nomor, nomor-nomor bagian, nomor model, gaya, jenis, tarif dan setiap
identifikasi lainnya yang diminta untuk memudahkan identifikasi komponen
alat.
g) Kolom 7 : Catatan
Pelaksana Pekerjaan harus membuat catatan, apakah alat tersebut masih
standar atau sudah mengalami modifikasi, atau apakah alat tersebut suatu alat
yang khusus.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
6) Sistem penomoran terdiri atas tujuh huruf dan angka. Huruf-huruf merupakan
singkatan nama alat dan digunakan pada awal penomoran sampai tiga huruf.
Empat karakter yang tersisa digunakan untuk lokasi, sumber, dan nomor alat.
Bentuk umum penomoran adalah sebagai berikut :
xxx - (xx) (xx)
7) Singkatan nama alat (1 sampai 3)
8) Lokasi, sumber dan nomor alat (4 sampai 7)
9) Pelaksana Pekerjaan harus membuat etiket identifikasi komponen alat yang
terdaftar. Etiket ini berukuran 25 mm x 76 mm terbuat dari alumunium atau baja
tahan karat dan dibaut/ditempelkan pada komponen alat. Etiket ini ditulisi
(tulisan harus permanen) petunjuk referensi komponen alat tersebut.
10) Pelaksana Pekerjaan harus membuat daftar peralatan khusus dan peralatan
pengujian (apabila ada) untuk setiap komponen alat, termasuk peralatan atau alat
khusus yang digunakan untuk komponen alat tersebut, atau komponen yang
menggunakan alat yang tidak biasa digunakan/diperlukan untuk pengoperasian
dan pemeliharaan, serta tidak biasa tersedia pada karyawan pemelihara.
11) Pabrikan, pemasok atau sub Pelaksana Pekerjaan akan diberi petunjuk oleh
Pengawas Pekerjaan dalam persoalan dokumen untuk melengkapi daftar
peralatan, perbaikan, dan penggantian suatu alat. Daftar tersebut harus mencakup:
a) Nomor Kontrak
b) Fasilitas atau Sistem
i) Nama
ii) Sistem utama
iii) Sistem tambahan
c) Fasilitas atau Sistem Jenis Alat
i) Tata nama.
ii) Penentu referensi.
d) Peralatan Khusus/Peralatan Penguji
i) Tata nama.
ii) Maksud.
iii) Nomor gambar atau nomor bagian pabrikan.
iv) Nama dan alamat pabrikan.
v) Kuantitas yang direkomendasi oleh pabrikan.
vi) Harga satuan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
vii) Sumber suplai yang direkomendasi.
viii) Perkiraan waktu persiapan.
e) Data lain yang berhubungan seperti toleransi peneraan dan persyaratan
penyimpanan.

16. Pembuatan Kantor (Direksi Kit), Pos Satpam dan Fasilitasnya


1) Pelaksana Pekerjaan harus membuat kantor untuk digunakan oleh Pengawas
Pekerjaan dan Pelaksana Pekerjaan itu sendiri.
2) Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan kantor Pengawas Pekerjaan seluas 70 m2
di lokasi (site), yang terdiri dari ruang rapat, ruang Pelaksana Pekerjaan, Ruang
Pengawas Pekerjaan, kamar tidur office boy, kamar mandi
3) Direksi Kit harus dilengkapi dengan peralatan-peralatan antara lain: kursi, meja,
papan tulis, lemari arsip besi, tempat tidur, kasur, dan lemari pakaian untuk office
boy, AC, HT (handy talky), telepon, lemari es, perabot dapur dan peralatan lainnya
yang diperlukan untuk menunjang kegiatan Pengawas Pekerjaan, seperti:
komputer 2 unit, plotter A0, printer laser, printer warna A3, LCD Proyektor, mesin
fotocopy.
4) Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan layout fasilitas yang lengkap untuk
wakil-wakil Pemilik Pekerjaan dan Pengawas Pekerjaan untuk mendapat
persetujuan Pengawas Pekerjaan.
5) Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan listrik dan air secukupnya yang
diperlukan Kantor Pengawas Pekerjaan.
6) Pelaksana Pekerjaan harus menyiapkan salinan Dokumen Kontrak (BoQ, Gambar
Teknik, RKS, Jadwal Pelaksanaan dan Peraturan/Standar) yang digunakan pada
pekerjaan ini di Kantor Pengawas Pekerjaan.
7) Bahan dan mutu pekerjaan dari bangunan tersebut harus sesuai dengan syarat-
syarat lain pada spesifikasi dan jika tidak sepenuhnya ditentukan, harus
sebagaimana yang biasa digunakan dalam pekerjaan Kelas I.
8) Pelaksana Pekerjaan harus bertanggung jawab atas perawatan dan pemeliharaan
fasilitas-fasilitas tersebut dan harus menyediakan kelengkapan sarana keperluan
kantor, barang sanitasi dan konsumsi selama masa kontrak.
9) Pelaksana Pekerjaan harus memasang tiang bendera setinggi minimal 6 meter.
Bendera kebangsaan harus tersedia setiap saat di Direksi kit.
10) Pelaksana Pekerjaan harus membuat 2 (dua) buah pos Satpam dengan ukuran 3 x
4 m2 yang dilengkapi dengan kamar mandi.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
17. KOMUNIKASI DAN LAYANAN TRANSPORTASI
 Komunikasi
1) Pelaksana Pekerjaan wajib menyediakan sarana komunikasi di lapangan.
2) Semua biaya komunikasi yang menyangkut pekerjaan yang dilakukan oleh
Pengawas Pekerjaan ditanggung oleh Pelaksana Pekerjaan.
 Pelayanan Transportasi
Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan sarana transportasi yang dapat digunakan
untuk keperluan operasi dan Pengawas Pekerjaan berupa 1 (satu) buah motor dan 1
(satu) buah mobil. Sarana transportasi yang disediakan harus selalu dijaga dalam
keadaan siap pakai, selalu dalam keadaan bersih, disediakan bahan bakar yang
cukup, oli, suku cadang, dan perlengkapan lainnya. Kendaraan-kendaraan tersebut
harus disediakan berdekatan dengan kantor utama.
 Pekerjaan Pembuatan Gudang Bahan
1) Pelaksana Pekerjaan harus membuat gudang bahan dengan ukuran 7 x 5 m2.
2) Gudang dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat agar keamanan dapat
terjamin.
3) Pelaksana Pekerjaan harus memelihara kebersihan di dalam bangunan gudang.
4) Bila tidak dianjurkan oleh Pengawas Pekerjaan, pada saat selesai pekerjaan,
semua bangunan harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan atas biaya Pelaksana
Pekerjaan.
 Pekerjaan Papan Nama dan Rambu-rambu Proyek
1) Pelaksana Pekerjaan diwajibkan memasang papan nama dan rambu-rambu
proyek sementara sebanyak 6 (enam) buah dan papan nama permanen
sebanyak 3 (tiga) buah di lokasi proyek dan dicanangkan di tempat yang mudah
dilihat oleh umum.
2) Rencana pemasangan papan nama dan rambu-rambu proyek harus
disampaikan kepada Pengawas Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan.
3) Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan
proyek dan dicabut kembali setelah mendapat persetujuan Pengawas
Pekerjaan.
4) Bentuk, ukuran, dan isi papan nama proyek akan ditentukan kemudian.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi
1) Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah Pelaksana Pekerjaan menerima Surat
Perintah Mulai Kerja, Pelaksana Pekerjaan harus memasukkan rencana kepada
Pengawas Pekerjaan mengenai prosedur mobilisasi. Hal ini untuk menjamin
dilaksanakannya mobilisasi dalam waktu 10 (sepuluh) hari setelah Pengawas
Pekerjaan memberikan nota dimulainya pekerjaan, peralatan harus sudah
berada di lokasi proyek sesuai dengan jadwal dibutuhkannya alat-alat tersebut.
2) Pelaksana Pekerjaan diharuskan mengajukan daftar terperinci tentang jumlah,
jenis, dan kapasitas peralatan yang akan digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan, seperti crane, dump truck, excavator, concrete mixer, concrete
vibrator, dan lain-lain.
3) Daftar tersebut harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan disetujui oleh
Pengawas Pekerjaan dalam hal fungsi dalam pekerjaan, kapasitas, jumlah, tahun
pembuatan, pabrik pembuat, kondisi, dan rencana waktu tiba di tempat
pekerjaan.
4) Pelaksana Pekerjaan wajib mendatangkan alat-alat tersebut tepat pada
waktunya sesuai dengan jadwal pemakaian.
5) Pelaksana Pekerjaan dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk
memindahkan alat-alat tersebut dari lokasi, sebagian atau seluruhnya, selama
pelaksanaan pekerjaan tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan.
6) Pelaksana Pekerjaan diharuskan untuk mempersiapkan peralatan yang
diperlukan untuk melaksanakan tiap-tiap bagian/komponen tahap pekerjaan
sebelum pekerjaan tersebut dimulai.
7) Penyediaan di tempat pekerjaan dan persiapannya harus terlebih dahulu
mendapat pemeriksaan dan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.
8) Kerusakan yang timbul pada bagian atau keseluruhan pada peralatan tersebut
yang akan mengganggu pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau
diganti sedemikian sehingga Pengawas Pekerjaan menganggap pekerjaan dapat
dilanjutkan.
9) Peralatan yang akan digunakan sudah harus berada di lokasi proyek dan siap
beroperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari sebelum pekerjaan dimulai.
10) Pihak Pelaksana Pekerjaan harus menyiapkan, menyerahkan, dan mendapatkan
persetujuan dari Pengawas Pekerjaan perihal program demobilisasi dalam
jangka waktu seperti ditentukan dalam ketentuan-ketentuan umum kontrak.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Pembongkaran dan pemindahan semua instalasi sementara, peralatan
pembangunan, armada apung, dan peralatan lainnya, sedemikian rupa sehingga
lokasi proyek bersih dan teratur kembali dan diterima baik oleh Pemberi
Tugas/Pengawas Pekerjaan.
 Dokumentasi Selama Proyek
1) Pelaksana Pekerjaan harus membuat foto-foto berwarna dan bertanggal untuk
dokumentasi di dalam album dari bagian-bagian pekerjaan yang sedang
berlangsung/dilaksanakan dan yang telah selesai dilaksanakan seperti yang
diminta oleh Pengawas Pekerjaan.
2) Foto harus diserahkan kepada Pengawas Pekerjaan pada akhir bulan dalam
bentuk cetak dan file digital (format .JPG atau setara dengan resolusi minimal 1
Mpix per foto).
3) Dokumen harus berurutan dari awal sampai akhir proyek, agar dapat
memberikan visualisasi pelaksanaan pembangunan proyek dengan baik. Hasil-
hasil pembuatan dokumentasi tersebut harus diserahkan kepada Pengawas
Pekerjaan pada setiap akhir bulan.
4) Hasil-hasil pemotretan yang dipilih dan dianggap baik oleh Pengawas Pekerjaan
bila diminta harus dapat dibuat cetakan sebanyak 3 (tiga) set dalam waktu 2
(dua) hari sesudahnya.
5) Ukuran foto dokumentasi sekurang-kurangnya adalah ukuran postcard.
Keterangan yang menyebutkan kegiatan/macam pekerjaan dan tanggal
pengambilan harus disertakan untuk masing-masing gambar dokumentasi
tersebut.
 Pengangkutan dan Penanganan
1) Proses kerja harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan nasional, propinsi,
daerah, dan kotamadya yang mengatur pekerjaan demikain pula persyaratan
untuk perlindungan sumber daya alam dan lingkungan.
2) Pelaksana Pekerjaan diharuskan untuk menyelaraskan kegiatan pengangkutan
dengan pekerjaan yang sedang dilaksanakan dengan pekerjaan para Sub-
Peserta Lelang, pengelola sarana dan prasarana dan lainnya sebagaimana
diperlukan.
3) Dalam hal terjadi gangguan antara berbagai Sub-Peserta Lelang, maka
Pengawas Pekerjaan memiliki wewenang sepenuhnya untuk memerintahkan
setiap Peserta Lelang dan menentukan urutan pekerjaan yang diperlukan untuk

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
mempercepat penyelesaian seluruh proyek, dan dalam semua keputusannya
harus diterima sebagai keputusan akhir dan tidak ada alas an untuk
mengajukan tuntutan.
4) Jika diperlukan, Pengawas Pekerjaan dapat mengenakan pembatasan berat
pengangkutan untuk melindungi setiap jalan atau struktur yang ada di sekitar
proyek.
5) Pelaksana Pekerjaan harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan jalan atau
struktur yang diakibatkan oleh kegiatan pembangunannya.
6) Jalan-jalan yang ada dan berdekatan dengan proyek dan digunakan oleh
Pelaksana Pekerjaan dalam kegiatan pelaksanaan pekerjaan, yang mengalami
tambahan muatan berat sebagai akibat kegiatan Pelaksana Pekerjaan, harus
sepenuhnya dirawat oleh Pelaksana Pekerjaan dengan biayanya sendiri
sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan dan harus ditinggalkan dalam kondisi
dapat dipergunakan, serta dengan kualitas dan fasilitas yang tidak lebih buruk
daripada sebelum kegiatan Pelaksana Pekerjaan dimulai.
 Pengadaan Listrik/Penerangan & Air
(1) Untuk memenuhi kebutuhan listrik selama proyek berjalan, Pelaksana Pekerjaan
harus menyediakan pembangkit tenaga listrik sementara termasuk keperluan
instalasinya di setiap lokasi pekerjaan.
(2) Untuk kebutuhan penerangan, Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan lampu
sorot berikut cadangannya sebanyak 18 (delapan belas) buah di lokasi cor
beton segi 8 dan stock material, lampu TL 40 watt sebanyak 9 (sembilan) di
lokasi cor beton segi 8 dan stock material, 20 (dua puluh) buah di lokasi
stockyard.
(3) Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan oleh Pelaksana Pekerjaan. Bila
memungkinkan air didapatkan dari sumber air yang ada di lokasi. Pembuatan
instalasi sederhana untuk memenuhi distribusi air di dalam lokasi menjadi
tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan. Segala biaya yang timbul untuk
menyediakan keperluan air menjadi tanggungan Pelaksana Pekerjaan.
(4) Pelaksana Pekerjaan tidak boleh memanfaatkan air dari saluran induk, lubang
penyedot (tap point), reservoir dan sebagainya tanpa terlebih dahulu
mendapatkan ijin tertulis dari Pengawas Pekerjaan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Perlindungan Lingkungan
1) Selama masa pelaksanaan pekerjaan Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab
penuh atas segala kerusakan akibat operasi atau pelaksanaan pekerjaan terhadap
bangunan yang ada. Utilitas, jalan, saluran dan lain-lain yang ada di lokasi dan
lingkungan pekerjaan, dimana hal tersebut di atas tidak termasuk dalam lingkup
pekerjaan utama.
2) Pelaksana Pekerjaan juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan yang
terjadi atas perlengkapan umum seperti saluran air, telepon, listrik dan sebagainya
yang disebabkan oleh Pelaksana Pekerjaan. Segala biaya untuk pemasangan
kembali beserta perbaikan-perbaikannya menjadi tanggung jawab Pelaksana
Pekerjaan.
 Pengamanan Area Kerja
1) Kecelakaan-kecelakaan yang timbul selama pelaksanaan proyek menjadi beban
tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan dan biaya yang timbul akibat hal tersebut
menjadi beban pihak pelaksana pekerjaan.
2) Sehubungan butir di atas, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan menyediakan kotak
PPPK yang terisi menurut kebutuhan, lengkap dengan seorang petugas yang
terlatih dalam menangani pertolongan pertama.
3) Kebakaran yang terjadi karena kelalaian petugas Pelaksana Pekerjaan, pada
dasarnya menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan. Oleh karena itu untuk
mengurangi resiko atau kerugian yang disebabkan oleh kebakaran, Pelaksana
Pekerjaan wajib menjaga ketertiban lingkungan dalam menggunakan bahan bakar
dan api.
4) Sehubungan dengan butir di atas, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan untuk
menyediakan dalam jumlah yang cukup alat pemadam kebakaran jenis ABC
(segala jenis api), pasir dalam drum, galah-galah dan alat pemadam kebakaran
yang lain, sehingga dapat digunakan sebagai pemadam kebakaran tingkat pertama.
Selain itu perlu menunjuk petugas-petugas yang bertanggung jawab
menanganinya.
 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(1) Pelaksana Pekerjaan harus mematuhi semua peraturan dan ketentuan
keselamatan kerja yang berlaku.
(2) Pelaksana Pekerjaan wajib bertanggung jawab dalam upaya pencegahan
kecelakaan, kebakaran, dan pencemaran.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
(3) Pelaksana Pekerjaan harus menugaskan minimal 1 (satu) orang tenaga kerjanya
untuk ikut aktif membina dan mengawasi segi keselamatan kerja dari pelaksanaan
kerja yang dilakukan karyawan Pelaksana Pekerjaan.
(4) Pelaksana Pekerjaan pada umumnya harus betanggung jawab atas segala
kecelakaan yang menimpa para pekerja yang menjadi tanggungannya, serta harus
mengambil tindakan pertolongan sebagaimana mestinya.
(5) Pelaksana Pekerjaan diwajibkan menyediakan alat-alat keselamatan kerja sesuai
dengan petunjuk Pengawas Pekerjaan.
(6) Penyalahgunaan atau tidak dipatuhinya syarat-syarat kesepakatan keselamatan
kerja oleh Pelaksana Pekerjaan dianggap sebagai tindakan pelanggaran dan dapat
dikenai sanksi/tindakan administrasi.
(7) Pelaksana pekerjaan wajib melakukan safety meeting setiap minggu sekali dan
hasilnya agar dilaporkan.
 Tenaga Kerja
1) Dalam pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan masing-
masing 1 (satu) orang manajer umum sebagai wakil Pelaksana Pekerjaan, tenaga
administrasi, engineer, drafter CAD, office boy, serta 5 (lima) orang petugas
keamanan (untuk siang 2 orang dan malam 3 orang).
2) Selain tenaga kerja yang disebutkan di atas, untuk tenaga kerja/buruh, Pelaksana
Pekerjaan juga harus menggunakan tenaga kerja/buruh setempat.
3) Pelaksana Pekerjaan wajib menjaga ketentraman kerja bagi pekerja/buruh-
buruhnya, dengan memenuhi tugas dan tanggung jawabnya terhadap
perkerja/buruh tersebut, sehingga tidak menimbulkan keresahan/keributan di
antara pekerja/buruh tersebut.
4) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Barat berhak atas
nama Pelaksana Pekerjaan membayarkan gaji buruh/pekerja Pelaksana dalam
pekerjaan ini, berdasarkan laporan Pengawas Pekerjaan Pekerjaan yang
menyatakan bahwa Pelaksana Pekerjaan tidak memenuhi/menunda-nunda
kewajiban terhadap pekerja/buruh-buruhnya.
5) Balai Wilayah Sungai Kalimantan I sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada
atau menurut perkiraan yang wajar membebankan pembayaran tersebut kepada
Pelaksana Pekerjaan sepenuhnya dan akan dipotongkan dari harga borongan pada
kesempatan pertama pembayaran angsuran (termin) yang akan dilakukan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
6) Pelaksana Pekerjaan tidak dibenarkan mengadakan perjanjian-perjanjian
tersendiri dengan buruh-buruh/pekerja-pekerjanya yang bertentangan dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam pekerjaan borongan di Indonesia
(ketentuan Depsos/Depnakertrans).
7) Pelaksana Pekerjaan berkewajiban mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam
program jamsostek sesuai ketentuan pemerintah.
8) Kelalaian Pelaksana Pekerjaan akan hal-hal tersebut di atas, maka Pengawas
Pekerjaan berhak mengadakan tindakan-tindakan seperlunya dan semua
akibatnya menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan sepenuhnya.
9) Pelaksana Pekerjaan harus memperhatikan kesejahteraan karyawan/tenaga kerja
sesuai dengan Peraturan Perburuhan yang berlaku.
10) Pelaksana Pekerjaan turut mengawasi pengadaan makanan dan minuman yang
sehat untuk para karyawan/tenaga kerja di lapangan.
 Pengamatan
1) Selama pelaksanaan proyek, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan mencatat dan
melaporkan kondisi cuaca dan bencana setiap hari kerja. Kondisi cuaca yang
diamati meliputi curah hujan, arah dan kecepatan angin, serta temperatur.
Sedangkan bencana yang dimaksud adalah banjir, gempa, kebakaran, dan
sebagainya yang terjadi diluar kekuasaan manusia.
2) Selama pelaksanaan proyek, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan mengamati muka air
terendah dan tertinggi secara visual dengan menggunakan peilschaal. Skala
pembacaan yang terdapat di peilschaal harus diikatkan ke Bench Mark.
3) Selama pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan mengamati tinggi
gelombang secara visual. Apabila lokasi pekerjaan pada muara sungai.
4) Hasil pengamatan seperti tersebut di atas harus dilaporkan setiap bulan kepada
Pengawas Pekerjaan.
 Jalan Akses ke Lokasi Pekerjaan
1) Pada awal pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan harus menjamin adanya jalan masuk ke
daerah kerja yang memungkinkan untuk pemindahan alat dan bahan-bahan yang
akan digunakan.
2) Pelaksana Pekerjaan harus memperbaiki dan memelihara jalan masuk untuk
menghindari keterlambatan angkutan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
3) Jalan masuk yang dimaksud berupa jalan makadam. Peningkatan jalan masuk ini
tidak boleh mengganggu akses jalan-jalan yang ada.
4) Semua pengoperasian yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dan
pekerjaan sementara harus memenuhi persyaratan kontrak. Persyaratan-
persayaratan tersebut adalah agar tidak menggangu fasilitas-fasilitas umum milik
orang lain atau Pemilik Proyek. Pelaksana Pekerjaan harus mengganti kerugian
kepada Pemilik terhadap semua tuntutan-tuntutan secara hukum, proses hukum,
kerugian, biaya-biaya, ongkos-ongkos dan pengeluaran apapun yang timbul atau
dalam hubungannya dengan setiap hal semacam itu sejauh masih menjadi
tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
5) Pelaksana Pekerjaan harus menyesuaikan pekerjaannya dengan peraturan dari
pejabat Pengawas Pekerjaan, jalan raya dan harus mematuhi perintah-perintah
dari pejabat yang berwenang dari instansi tersebut tentang penggunaan jalan air,
jalan raya. Pelaksanaan pekerjaan harus bertanggung jawab agar pekerjaan
tersebut tidak mengganggu, merusak dan membahayakan penggunaan dan
bekerjanya fasilitas yang ada termasuk jalan air, jalan dan lalu lintas setempat,
kecuali mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan untuk pelaksanaan,
penyelesaian dan pemeliharaan pekerjaan.
6) Pelaksana Pekerjaan harus mengganti kerugian atas kerusakan pada jalan,
jembatan dan hak milik orang lain, sebagaimana tersebut diatas karena kelalaian
Pelaksana Pekerjaan atau Sub Pelaksana Pekerjaan dalam hubungannya dengan
pelaksanaan pekerjaan.
7) Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab untuk membersihkan kembali pada
waktu penyelesaian proyek (serah terima I) dan juga memperbaiki segala
kerusakan akibat pekerjaan konstruksi.
8) Pelaksana Pekerjaan harus mengerjakan jalan ini sesuai dengan yang telah
ditentukan atau sesuai dengan petunjuk Pengawas Pekerjaan.
 Pelaksanaan Penimbunan
1) Sebelum penimbunan, lapisan tanah paling atas harus dibuang ke tempat yang
telah ditentukan oleh Pengawas Pekerjaan Pekerjaan.
2) Penimbunan tanah dilakukan dengan cara lapis demi lapis, setiap ketebalan 20 cm
kemudian dipadatkan. Tanah yang dipakai mengurug adalah tanah luar yang
bersih dari segala macam kotoran/humus, dipadatkan merata dengan mesin

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
pemadat atau mesin gilas, bila perlu dilakukan dengan penyiraman air
secukupnya.
3) Tanah sisa perataan atau peninggian harus dibuang ke tempat yang disetujui oleh
Pemberi Tugas/Pengawas Pekerjaan Pekerjaan. Tanah tersebut kemudian dipakai
untuk pengurugan kembali galian.
4) Kepadatan tanah timbunan urugan yang diminta harus mencapai 95% dari
kepadatan kering maksimum.
5) Selama pekerjaan pemadatan berlangsung kadar air harus dijaga, tidak boleh lebih
besar dari 2% kadar air optimum.
 Transportasi Material
1. Pelaksana Pekerjaan harus mengajukan rencana transportasi material untuk
mendapatkan persetujuan Pengawas Pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.
Rencana tersebut harus meliputi jadwal, alat transportasi, peralatan yang dipakai
untuk bongkar muat, penyimpanan sementara, jumlah tranportasi per hari, dst.
2. Jika Pelaksana Pekerjaan bermaksud untuk mengangkut batuan dengan
transportasi di darat, rutenya harus ditetapkan menurut peraturan dan hukum
yang yang ditetapkan Pemerintah yang berkaitan dengan perijinan, jika
disyaratkan.
Dalam kasus apapun transportasi batuan tidak dapat diterima jika, menurut
pendapat Pengawas Pekerjaan, dapat mengakibatkan gangguan, kemacetan, atau
pengacauan yang serius terhadap lalu lintas umu

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
C. URAIAN PENDEKATAN, METODELOGI, DAN PROGRAM KERJA
1. UMUM
Metodologi pelaksanaan layanan Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan
Pembangunan/Renovasi Bangunan Gedung UGD RSUD Pemangkat Kabupaten Sambas,
mengacu pada pemahaman dan apresiasi konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) untuk paket pekerjaan tersebut di atas.
Orientasi pokok dalam penyusunan metodologi ini adalah tercapainya maksud dan tujuan dari
pelaksanaan pekerjaan pengawasan dalam pengendalian dan pengawasan teknik bangunan
gedung secara memuaskan. Metodologi ini disusun berdasarkan beberapa pendekatan yaitu
pendekatan umum, pendekatan teknis dan administrasi serta pendekatan professional.
Pendekatan-pendekatan tersebut akan menjadi kerangka dasar dari penyusunan program kerja
secara terperinci khususnya yang berhubungan dengan teknik pelaksanaan Pengawasan
pekerjaan di lapangan.

2. KOORDINASI DENGAN INSTANSI TERKAIT


Koordinasi dengan instansi terkait atau lembaga yang terkait di semua tingkatan merupakan hal
yang sangat penting untuk dilakukan, agar implementasi dan pelaksanaan pekerjaan
Pengawasan di lapangan dapat berjalan secara lancar tanpa ada benturan dan kesalah pahaman
yang diakibatkan kurangnya koordinasi dan informasi dari pihak - pihak yang terkait.
Pihak - pihak yang terkait yang dimaksud bukan hanya dari pihak Proyek, namun juga instansi -
instansi terkait lainnya. Prasarana sebelum pelaksanaan pekerjaan Pengawasan dilaksanakan
perlu adanya koordinasi dan pemberian informasi baik secara formal maupun secara non
formal. Hal ini perlu ditekankan khususnya kepada
personil - personil yang akan melakukan pengendalian dan pengawasan langsung pada setiap
harinya di lapangan.
Agar pelaksanaan kerja dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan, konsultan Pengawas akan
membina dan menjalin kerjasama yang baik dengan Konsultan lain di lingkungan Belanja Jasa
Konsultansi Pengawasan Pembangunan/Renovasi Bangunan Gedung UGD RSUD
Pemangkat Kabupaten Sambas serta dengan instansi - instansi pemerintah yang terkait.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
3. PENDEKATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI
Pendekatan teknis dan administrasi yang dimaksud adalah pendekatan terhadap semua aspek
teknis dan administrasi yang akan dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan Pengawasan di
lapangan. Pendekatan ini akan menunjukkan pemahaman konsultan mengenai aspek teknis dan
administrasi yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan Pengawasan di lapangan.

a. Pendekatan Secara Teknis


Prinsip-prinsip keteknikan yang akan diaplikasikan dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan
ini adalah pedoman - pedoman teknik yang biasa dipakai di Belanja Jasa Konsultansi
Pengawasan Pembangunan/Renovasi Bangunan Gedung UGD RSUD Pemangkat Kabupaten
Sambas. Pedoman yang dimaksud adalah semua produk yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan
Rumah Sakit Umum Daerah Pemangkat yang relevan dengan item pekerjaan - pekerjaan yang
akan dilaksanakan di lapangan yang tentunya akan mengacu pada dokumen kontrak termasuk
pada lingkup Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan/Renovasi Bangunan
Gedung UGD RSUD Pemangkat Kabupaten Sambas. Prinsip keteknikan dalam hal
pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang akan diaplikasikan, pada dasarnya
merupakan alat Bantu agar pengelolaan pembangunan dapat menghasilkan out – put seperti
yang diharapkan. Alat Bantu tersebut adalah sarana dan bukan tujuan yang akan dicapai, dan
hasil pelaksanaan prinsip - prinsip tersebut sangat tergantung kepada komitmen para pelaksana
di lapangan untuk melaksanakannya.
Ukuran dasar keberhasilan suatu rehabilitasi adalah menyangkut mutu, sehingga aplikasi
keteknikan dapat dikatakan sebagai “Quality Assurance“ bahwa sarana dan prasarana yang
dibangun akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sesuai dengan fungsinya dan dalam waktu
pemanfaatan yang sesuai dengan umur rencana.

b. Pendekatan Administrasi
Administrasi pelaksanaan pekerjaan Pengawasan merupakan bagian penting yang tidak boleh
diabaikan. Bagian ini merupakan catatan penting mengenai jalannya pelaksanaan program,
mulai dari tahap awal pengendalian dan pengawasan pekerjaan, sampai dengan masa
pemeliharaan pekerjaan. Administrasi pelaksanaan program secara umum terdiri dari
administrasi teknik, keuangan dan pelaporan. Dalam pelaksanaan di lapangan konsultan akan
menerapkan prinsip – prinsip administrasi sebagai berikut :
 Menggunakan format - format standar yang sudah ada dan sudah biasa dipakai di
lingkungan Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan/Renovasi Bangunan
Gedung UGD RSUD Pemangkat Kabupaten Sambas.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Menggunakan format sederhana namun informatif (semua informasi penting yang
dibutuhkan dapat tercatat), sehingga mudah dipahami oleh para pelaksana di lapangan
maupun oleh penerima laporan.
 Sistem pelaporan yang jelas dan berjenjang serta tidak “overlapping “

4. PENDEKATAN PROFESSIONAL
Secara umum tugas Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan/Renovasi
Bangunan Gedung UGD RSUD Pemangkat Kabupaten Sambas dapat dikelompokkan menjadi
2 (dua) bagian yaitu :
a. Tugas - tugas yang bersifat “ Assistance Concept “
Dalam hal ini konsultan Pengawas bertindak sebagai pemberi saran dan bantuan teknis,
administrasi dan manajerial kepada Pejabat Pembuat Komitmen yaitu Belanja Jasa
Konsultansi Pengawasan Pembangunan/Renovasi Bangunan Gedung UGD RSUD
Pemangkat Kabupaten Sambas. Dalam konsep ini konsultan tidak berwenang
memutuskan suatu kebijakan atau suatu langkah konkret, karena hal tersebut menjadi
tugas dan tanggung jawab dari instansi terkait.
b. Tugas - tugas yang bersifat “ Task Concept ”
Dalam hal ini konsultan bertindak untuk melaksanakan suatu kegiatan, baik lingkup
organisasi konsultan sendiri, maupun dalam lingkup secara keseluruhan. Dalam konsep ini
konsultan berwenang mengambil keputusan dan menentukan kebijakan dimana keputusan
yang diambil oleh konsultan bersifat mengikat terhadap pihak lain yang terkait (misal :
kontraktor). Konsultan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua implikasi yang
mungkin terjadi sebagai akibat dari keputusan yang diambil. Dalam Pendekatan Profesional
perlu kiranya ditekankan mengenai Prinsip dasar yang harus dipahami dalam pelaksanaan
pekerjaan Pengawasan, yang meliputi hal – hal sebagai berikut :
a) Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan
Konsultan akan melakukan kegiatan pengendalian dalam lingkup kerja secara cepat,
tepat, praktis dan efisien. Kegiatan pengendalian ini meliputi sasaran, target dan
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan.
b) Pengaturan Tata Kerja Personil
Konsultan akan membentuk suatu organisasi intern konsultan maupun pembentukan
organisasi proyek secara keseluruhan agar dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Pengaturan tata kerja atau organisasi yang kurang baik akan menyebabkan kegiatan
berjalan tanpa arah dan terget.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
c) Pemeriksaan Kegiatan Kerja
Pemeriksaan kegiatan kerja akan dilakukan dengan memeriksa :
 Penetapan langkah
 Pengaturan waktu
 Penugasan
 Tahap lanjutan (atau penyelesaian dengan segera).

5. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN


Metodologi pelaksanaan pekerjaan yang diajukan ini merupakan penjabaran secara lebih
konkrit terhadap bidang kerja jasa konsultansi Pengawas. Metode ini meliputi pembahasan
mengenai prosedur umum Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan/Renovasi
Bangunan Gedung UGD RSUD Pemangkat Kabupaten Sambas secara keseluruhan, maupun
prosedur pelaksanaan kegiatan dari bagian - bagian pekerjaan, termasuk didalamnya uraian
sistem informasi dan pelaporan yang akan dilaksanakan.
a. Pengetahuan Tentang Dokumen Kontrak
Dalam setiap kegiatan proyek perlu direncanakan dan dilaksanakan dengan sistem
pengawasan/pengendalian yang teratur, agar hasil akhir yang dicapai dapat memuaskan,
baik dari segi kualitas maupun kuantitas dari proyek itu dan memenuhi sasaran dan
persyaratan yang telah ditetapkan. Pada umumnya dan sudah menjadi suatu keharusan
sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai antara pemilik proyek dengan pelaksana pekerjaan
perlu dibuat suatu Dokumen Kontrak Kerja, dokumen kontrak ini merupakan acuan dan
pedoman untuk melaksanakan pekerjaan di lapangan. Dengan demikian perlu kiranya
personil – personil Pengawasan menguasai hal - hal yang berhubungan dengan manajemen
proyek, yang salah satu diantaranya adalah penguasaan Dokumen Kontrak tersebut.
Dokumen Kontrak Fisik merupakan dokumen yang harus dikuasai oleh personil konsultan
Pengawas. Biasanya dokumen kontrak berisi :
 Instruksi Kepada Peserta Pelelangan
 Syarat - syarat Umum
 Spesifikasi Teknik
 Gambar Rencana Proyek
 Surat Penawaran Kontraktor beserta lampiran - lampirannya.
 Addendum Kontrak, jika ada.
Di dalam pengendalian dan pengawasan di lapangan nantinya Konsultan Pengawas akan selalu
berpedoman pada Dokumen Kontrak yang telah dibuat dan disepakati antara Kuasa Pengguna

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Anggaran, dengan pihak - pihak yang terkait, kecuali kalau ada perintah perubahan (Contract
Change Order) atau Addendum yang dikeluarkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran.
b. Program Pengendalian dan pengawasan pekerjaan
Program Pengendalian dan Pengawasan dalam Pengawasan harus dilaksanakan secara ketat
dan terus - menerus sepanjang waktu kontrak, dimana masing – masing periode mempunyai
tahapan/langkah sendiri - sendiri dan berkesinambungan antara kegiatan yang satu dengan
kegiatan yang lainnya.
Konsultan diwajibkan untuk kerja penuh waktu dalam pemberian saran kepada Kuasa
Pengguna Anggaran pada Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan/Renovasi
Bangunan Gedung UGD RSUD Pemangkat Kabupaten Sambas yang masuk dalam paket
pekerjaan proyek dan pelaksanaan kontrak - kontrak. Konsultan akan menentukan dengan
jelas dan spesifik, luas dan dalam cakupan kerja Pengawasan dalam penugasan ini, dan akan
mengkonfirmasikan tingkat pelayanan dan/atau masukan dari staf yang disyaratkan untuk
kepastian cukupnya pengawasan dan pemeriksaan.
a) Masa Mobilisasi
Pada periode Mobilisasi ini disamping Konsultan akan melakukan mobilisasi personil -
personilnya yang akan terlibat dalam pekerjaan Pengawasan, Konsultan juga sudah
harus mulai mengadakan checking, pengendalian dan pengawasan terhadap :
Schedule mobilisasi Kontraktor.
Realisasi Mobilisasi Peralatan, Personil serta Kantor (direksi–keet) Kontraktor.
Realisasi pemenuhan spesifikasi atas fasilitas untuk Team Supervisi (jika ada).
Schedule Pekerjaan yang diajukan Kontraktor, diarahkan agar efektif, dituangkan
dalam Kurva S, sehingga Konsultan akan mudah mengawasi atas kemajuan
pekerjaan Kontraktor.
Review terhadap design yang ada, serta alternatif design bila dipandang perlu.
Pembuatan Shop Drawing (terutama penampang memanjang dan melintang dulu).
Mulai meneliti bahan - bahan yang akan dipakai, menurut spesifikasi yang ada.
Penyiapan blangko - blangko (form) yang akan dipergunakan selama masa kontrak,
termasuk diantaranya blanko pengujian, blangko perhitungan volume, blangko
laporan, serta blangko sertifikat bulanan (MC) atau sertifikat eskalasi bulanan (Price
Escalation Certificate) jika ada.
Dalam masa mobilisasi inilah Konsultan Pengawas benar - benar harus dapat
mengarahkan dan memberi bimbingan kepada kontraktor agar semuanya dapat selesai
dalam jangka waktu mobilisasi tersebut.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Penekanan dalam pembuatan schedule pekerjaan yang diajukan Kontraktor, harus
diteliti betul serta diperiksa kemungkinan - kemungkinan dalam penerapan urutan
pekerjaan apakah sudah sesuai dengan tahapan serta sesuai dengan kondisi dan keadaan
di lapangan. Yang jelas di dalam pembuatan schedule ini harus memperhatikan &
quot;hari efektif & quot; yang ada didalam jangka waktu pelaksanaan serta harus
mengingat batas waktu yang harus diselesaikan.
b) Masa Pelaksanaan Pekerjaan Fisik
Pada masa pelaksanaan pekerjaan fisik ada beberapa pokok pengendalian dan
pengawasan yang dapat dibagi dalam kategori sebagai berikut :
1) Pengendalian dan Pengawasan Kualitas (Mutu) Pekerjaan :
Dalam pengendalian dan pengawasan kualitas ini Konsultan harus benar – benar ketat,
mengingat bahwa intensitas penyimpangan dalam hal mutu di pandang saat ini masih
cukup tinggi. Pengendalian mutu yang dimaksud adalah untuk mendapatkan hasil
pelaksanaan pekerjaan fisik yang awet, tahan lama dan dapat
dipergunakan/dimanfaatkan oleh masyarakat sesuai dengan usia/umur pelayanan.
Pencapaian mutu hasil pelaksanaan yang optimal akan ditempuh melalui pengendalian
mutu bahan/material dan metode/cara pelaksanaan pekerjaan. Kegiatan pengendalian
mutu direalisasikan melalui kegiatan “kontrol kualitas“, sesuai dengan setiap tahapan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
Hal – hal yang perlu dicermati terutama adalah kualitas pada pekerjaan utama. Agar
diperoleh kualitas yang baik, perlu adanya cheking bahan/material, dalam hal ini
kontraktor mengajukan contoh bahan dengan &quot;request sheet&quot; yang memuat
asal bahan, komposisi bahan, hasil test mutu, ukuran type, spesifikasi, sertifikat dan sifat
- sifatnya.
Dari hasil penelitian bahan, konsultan supervisi membuat rekomendasi atas bahan -
bahan yang dipakai harus sesuai contoh yang disetujui, dan bahan yang tidak sesuai
dengan ketentuan akan ditolak oleh Konsultan Pengawas, bahan yang ditolak harus
dikeluarkan dari lokasi proyek.
Inspeksi secara terus menerus merupakan salah satu alat dari pengendalian kualitas,
disamping dokumentasi. Serta memberikan pengarahan pada para pekerja agar sesuai
dengan rencana dan spesifikasi, sebagai upaya untuk
mencegah terjadinya penyimpangan.
2) Pengendalian dan Pengawasan Kuantitas :
Dalam pengendalian dan pengawasan kuantitas pekerjaan ini tugas utama ada pada

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Surveyor dan Pengawas lapangan. Harus dipahami betul masalah aturan dan cara
pembayaran yang ada di dalam Spesifikasi, mana yang dapat dibayar dan mana yang
tidak dan harus mengacu pada dokumen kontrak dan Addendum kontrak (bila ada).
3) Pengendalian Biaya/Anggaran :
Pengendalian Biaya/Anggaran yang ada sangat erat hubungannya dengan pengendalian
kwantitas. Karena pada umumnya kontrak - kontrak sekarang menggunakan sistem
Harga Satuan, maka pengendalian kwantitas juga akan merupakan pengendalian
anggaran.
4) Pengendalian Waktu
Pengendalian pelaksanaan pekerjaan dilakukan untuk menjamin agar pelaksanaan
pekerjaan dapat selesai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Dengan demikian pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan harus selalu terkontrol.
Pengendalian waktu akan dilakukan melalui analisa terhadap performance pelaksanaan
proyek, dimana untuk proyek ini dapat menggunakan indikator SPI (Schedule
Performance Index) dan CPI (Cost Performance Index). SPI adalah perbandingan antara
realisasi fisik yang telah dikerjakan dengan rencana (schedule) yang ada pada periode
yang sama. Sedangkan CPI adalah perbandingan antara dana yang telah dibayarkan
dengan dana/biaya yang tersedia (kontrak).
Secara umum SPI dan CPI dapat diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) kriteria, yaitu :
SPI / CPI = 1, Proyek dikatakan tepat waktu.
SPI / CPI &gt; 1, Proyek dikatakan cepat
SPI / CPI &lt; 1, Proyek dikatakan terlambat.
5) Contract Change Order (Perintah Perubahan Kontrak) dan Addendum
Apabila selama jangka waktu pelaksanaan ini terdapat hal - hal yang tidak sama (dalam
hal volume atau biaya dimana jumlah akhir tidak melebihi harga kontrak) harus ada
perintah perubahan dari owner. Kalau perubahan itu bersifat mendasar, termasuk
perubahan Spesifikasi Teknis serta Anggaran yang melebihi Harga Kontrak harus dibuat
Addendum.
6) Pembuatan Monthly Certificate/Price Escalation Certification
Di dalam kontrak - kontrak saat ini biasanya pembayaran dilaksanakan secara bulanan.
Setiap akhir bulan Konsultan Pengawas Konstruksi bertugas memeriksa dan
menyiapkan pembayaran yang dapat dilakukan untuk bulan yang bersangkutan.
Sertifikat Pembayaran Bulanan ini atau MC ini harus dilengkapi dengan Back Up data
yang lengkap. Konsultan Pengawas bertanggung jawab atas kebenaran dari Back Up Data

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
tersebut.
Dalam Back Up Data harus jelas ditulis untuk lokasi dan pekerjaan apa volume - volume
yang dibayarkan pada bulan tersebut. Seandainya di dalam kontrak di sebutkan bahwa
selama jangka waktu kontrak, Kontraktor akan mendapatkan eskalasi harga, maka
Konsultan juga selain Monthly Certificate harus menyiapkan Price Escalation (PEC).
Eskalasi harga didasarkan pada index harga yang dikeluarkan oleh BPS (Biro Pusat
Statistik). Perlu diperhatikan betul - betul cara pembuatan dari Price Escalation
Certificate ini biasanya aturannya tercantum dalam Buku 3 Syarat -syarat Umum. Bagian
dari Proses Penyusunan Sertifikat Pembayaran Bulanan Kontraktor ini lebih jelasnya
disajikan seperti pada Gambar di bawah ini Bagan Proses Penyusunan Sertifikat Bulanan
Kontraktor.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
c) Masa Akhir Pelaksanaan
Pada Akhir Pelaksanaan ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan, yaitu :
1) Penyiapan As Built Drawing
Pada akhir masa pelaksanaan Kontraktor diwajibkan membuat As Built Drawing.
Gambar ini akan merupakan dasar pembayaran terakhir. Tanggung jawab Konsultan
adalah memeriksa kebenaran dari As Built Drawing tersebut. Supaya pada saat akhir
pekerjaan kontraktor tidak terlalu banyak, kontraktor dapat menyiapkan gambar
terlaksana ini sedikit demi sedikit seiring dengan selesainya item - item pekerjaan di
lapangan (item pekerjaan yang telah selesai dikerjakan/dipasang).
Gambar terlaksana ini merupakan gambar kenyataan di lapangan yang dikerjakan oleh
Kontraktor, dimana gambar ini akan sangat bermanfaat untuk masa ke depan, untuk
masa pemeliharaan konstruksi, juga diperlukan jika nantinya akan diadakan overlay
(pelapisan ulang), rehabilitasi bangunan/konstruksi kembali.
2) Pembuatan Final Certifikat/Price Escalation Certificate
Setelah pembuatan As Built Drawing , harus dibuat Final Certificate (Sertifikat Akhir),
demikian juga Final Escalation Certificate (jika ada).
Karena setelah sertifikat akhir ini tidak ada lagi pembayaran. Konsultan Pengawas harus
hati - hati dan harus teliti dalam memeriksa dan menyiapkannya. Semua hitungan,
ukuran, lokasi, aturan pembayaran mulai dari MC 1 (Monthly Certificate – 1) sampai
terakhir/ dihitung ulang. Demikian juga halnya dengan Final Price Escalation Certificate
(jika ada)
3) Claim
Selama mulai periode kontrak mungkin terjadi claim atau tuntutan dari pihak
Kontraktor maupun pihak luar, dalam hal ini konsultan pengawas harus selalu
mendasarkan jawabannya berpedoman dan mengacu pada Dokumen Kontrak yang ada.
Semaksimal mungkin Konsultan harus mengamankan Pemilik dari segala macam
claim/tuntutan yang timbul.
4) Provisional Hand Over (Serah Terima Sementara) dan Final Hand Over (Serah Terima
Terakhir)
Biasanya dalam Buku 3 Syarat - syarat umum disebutkan bahwa apabila pekerjaan sudah
mencapai 97 % (dengan syarat pekerjaan utama selesai 100%). Kontraktor dapat
mengadakan Serah Terima Sementara. Konsultan Pengawas berkewajiban menyiapkan
semua data yang perlu untuk pelaksanaan Serah Terima ini.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Kegiatan ini meliputi :
 Penyiapan daftar kerusakan/ kekurangan dari pekerjaan yang dilaksanakan
kontraktor.
 Penyiapan buku informasi bagi Panitia Serah Terima ini yang berisi data proyek,
status pembayaran dan progress serta data quality.
 Ikut didalam anggota Tim Teknis yang akan menjadi petunjuk didalam pelaksanaan
pemeriksaan Serah Terima.
 Menyiapkan semua pekerjaan administrasi yang berkaitan dengan kegiatan Serah
Terima.
 Menyiapkan Berita Acara Serah Terima Sementara dan memberi pertimbangan
kepada Penanggung Jawab Kegiatan dalam menyetujui jangka waktu perbaikan
(grace period) yang diajukan kontraktor.
Setelah jangka waktu perbaikan berakhir diadakan lagi pemeriksaan kedua yang
merupakan bagian dari proses Professional Hand Over (PHO). Kalau hasil pemeriksaan
memenuhi Spesifikasi dan syarat, baru dikeluarkan Berita Acara Serah Terima. Untuk
serah terima akhir (FHO) yang dilaksanakan setelah Masa Pemeliharaan habis secara
prosedur sama dengan pelaksanaan Professional Hand Over.

6. URAIAN KAJIAN DAN PENDEKATAN PENGAWASAN


Uraian kajian dan pendekatan pengawasan sesuai dengan tugas konsultan pengawas adalah
menyelaraskan antara biaya proyek yang optimal, mutu pekerjaan yang baik/berkualitas, dan
waktu pelaksanaan yang tepat. Ketiga nya adalah 3 elemen yang saling mempengaruhi, seperti
tertera pada gambar berikut :

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Spesifikasi pekerjaan:
1. STRUKTUR BETON BERTULANG
Dalam rangka pengendalian desain struktur yang telah didesain oleh konsultan perencana,
konsultan Pengawas memberikan apresiasi perlu adanya acuan yang obyektif, sehingga
dalam desain (perencanaan struktur) dapat menghasilkan keluaran yang optimal. Seperti
diketahui biaya fisik (pekerjaan struktur) cukup besar pengaruhnya terhadap biaya
konstruksi.
Untuk bangunan berlantai banyak, konsep pengendalian dan pengawasan khususnya dalam
estimasi beban gempa yang terjadi sangat penting. Karena kesalahan dalam konsep
pengawasan gempa akan berpengaruh terhadap beban gempa yang bekerja pada joint balok
kolom. Dan selanjutnya bisa terjadi over maupun under Estimate Earth Quake Loads,
keadaan ini sangat merugikan pihak owner.
Melalui usulan teknis ini, Konsultan Pengawas menyampaikan beberapa kajian, usulan-
usulan yang konstruktif yang didasarkan pada kaidah atau peraturan- peraturan yang
berlaku. Dengan demikian Pekerjaan Pembangunan gedung ini dapat berjalan dengan baik.
Secara garis besar, perancangan struktur dibagi menjadi dua hal pokok yaitu :
a. Perancangan sub structure (struktur bawah), yaitu bagian bangunan yang berada
dibawah permukaan tanah yang berfungsi meneruskan beban bangunan diatasnya
ketanah dasar.
b. Perancangan upper structure (struktur atas) yaitu bagian bangunan diatas permukaan
tanah, yang berfungsi sebagai pemikul beban kerja atap dan lantai bangunan.
Secara umum, keduanya harus merupakan kesatuan yang kokoh dan utuh, sehingga mampu
mengantisipasi perilaku struktur oleh beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut.
Dalam perancangan struktur ini, digunakan sebagai berikut:
a) UU No. 18 / 1999 : Jasa Kontruksi
b) UU No. 28 / 2002 : Bangunan Gedung
c) Pepres RI No. 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Gedung Negara
d) PP N0. 36 / 2005 : Peraturan pelaksanaan tentang UU No. 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung
e) Permen PU No. 29 / PRT / M / 2006 : Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung
f) Hasil ” soil test “ berikut analisisnya.
g) Peraturan/ketentuan lain yang terkait dengan pekerjaan perancangan struktur.
Untuk menetapkan sistem yang sesuai, perlu inventarisasi permasalahan yang ada, yang

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
mungkin berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap sistem
terpilih. Berdasarkan rencana induk dan site engineering permasalahan yang dipandang
berpengaruh pada penentuan sistem struktur ialah :
a) Tata letak bangunan yang direncanakan.
b) System hubungan bangunan baru dengan bangunan lama.
c) Rencana tahapan pelaksanaan masing-masing massa bangunan.
d) Konsep arsitektur tiap-tiap massa bangunan.
e) Rencana utilitas.
Beberapa pekerjaan struktur beton yang perlu diperhatikan dengan seksama adalah:
 Kepastian pemilihan sub kontraktor yang akan menyediakan adukan beton. Selalu
dipertimbangkan track record dari sub kontraktor tersebut.
 Kepastian tentang mixed design dari campuran beton untuk mendapatkan compressive
strength yang diinginkan.
 Koordinasi dan monitoring dalam mekanisme pengujian compressive strength Beton.
 Pengendalian acuan beton melalui pembuatan shop drawing acuan beton Kebenaran
dimensi besi tulangan.
 Pengawasan saat pencoran beton, agar beton yang dihasilkan tidak berongga
2. STRUKTUR BAWAH (SUB STRUCTURE)
Struktur bawah harus sesuai dengan karakteristik tanah dan hasil soil test yang sudah
diklarifikasi dengan kondisi site development. Pekerjaan yang berhubungan dengan
struktur bawah selalu berdekatan dengan tanah.
a) Deep foundation
Perlu diadakan survei sederhana di area rencana Pembangunan untuk mendapat
beberapa data antara lain :
 Kedalaman muka air tanah terhadap muka tanah
 Kedalaman tanah stabil berada di bawah muka tanah
Dengan hasil survey tersebut, diperkirakan fondasi yang cocok mungkin dengan deep
foundation (fondasi dalam). Alternatif pertama untuk fondasi dalam tentunya adalah driven
pile (tiang pancang), karena keuntungan tiang pancang adalah :
 Kualitas terjamin karena dibuat di pabrik dengan pengawasan yang sangat ketat
 Pada saat driving (pemancangan) dapat ditentukan beban yang mampu dipikul oleh pile
tersebut.
b) Kelongsoran Tanah Akibat Galian Cutting
Di dalam pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan cutting (galian),

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
perlu diperhatikan faktor-faktor yang diperkirakan akan mengganggu bahkan
menggagalkan pekerjaan tersebut. Aspek yang penting untuk dicermati menurut perkiraan
adalah:
longsoran tanah akibat aktivitas di sekitar lokasi proyek (lalu-lintas kendaraan dan
sebagainya) dan beban-beban yang timbul selama masa konstruksi
berkurangnya potensi daya-dukung fondasi bangunan di sekitar basement tersebut
akibat penggalian tanah, yang mungkin dapat menyebabkan miringnya bangunan yang
sangat dekat dengan lokasi proyek
longsoran tanah akibat jenis tanah (khususnya jika jenis tanah cenderung bersifat pasir)
Perkiraan-perkiraan tersebut berdasarkan teori daya-dukung tanah menurut Terzaghi
sebagai berikut :

Dari teori tersebut, apabila persoalan galian tanah ini tidak dipersiapkan secara teliti,
sangat dimungkinkan kejadian-kejadian seperti yang ditunjukkan di dalam Gambar I.6

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Dari Gambar I.6 dapat dilihat terjadinya longsoran tanah oleh penurunan daya dukung
tanah (kehilangan sebagian potensi daya-dukung tanah akibat penggalian tanah). Akibat
longsoran ini akan terjadi gangguan tehadap proses konstruksi. Selain itu, apabila tedapat
bangunan-bangunan di sekitar lokasi penggalian yang fondasinya berada di atas atau
sedikit di bawah dasar penggalian potensial mengalami hal yang sama. Jika tanah yang
digali adalah pasir atau lebih bersifat pasir, berarti sudut longsor akan lebih besar
dibandingkan dengan tanah lempung atau yang bersifat lempung. Untuk jenis tanah yang
memiliki sudut longsor besar ini (tanah dengan sudut gesek internal relatif besar) hampir
tidak dimungkinkan penggalian vertikal, sebab probabilitas kelongsoran tanah sangat
besar.
c) Dinding Penahan Longsoran Tanah (Retaining Wall)
Dari analisis longsoran di atas, perlu kajian lebih mendalam tentang kemungkinan
penggunaan dinding penahan longsoran (retaining wall) untuk menghindari keruntuhan
atau kelongsoran tanah akibat galian. Penggunaan dinding ini akan menjadi sangat penting
khususnya apabila terjadi hujan selama pelaksanaannya. Selain itu, dinding ini juga
berfungsi sebagai pelindung bangunan di sekitarnya dan/atau peralatan/pekerja konstruksi
dari longsoran akibat galian. Berdasarkan kondisi site, penggunaan dinding penahan
longsoran yang paling memungkinkan dengan menggunakan gravity wall (pasangan batu)
atau Cantilever wall (beton bertulang).

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
3. PEKERJAAN FINISHING ARSITEKTUR
Beberapa pemahaman dan aktifitas bidang arsitektur adalah :
a) Pemahaman Karakteristik Kawasan
Dalam hal ini terkait dengan kemampuan Konsultan Pengawas untuk melihat dan mengenal
potensi kawasan serta karakteristik nilai-nilai arsitektur bangunan yang membentuk
“image” bagi kawasan lokasi Pembangunan tersebut. Demikian halnya dengan keberadaan
sebuah desain arsitektur akan mudah dikenali ketika mampu menampilkan “image” yang
terbentuk oleh melalui perwujudan bangunan dan ataupun ruang arsitektur yang
diciptakan. Pembangunan Gedung ini sebagai ruang komunal harus mampu menampilkan
“citra diri” sebagai wadah space yang akomodatif terhadap aktivitas yang diwadahinya
serta dapat menampilkan “image” sebagai bangunan pendidikan. Ini bertujuan agar tercipta
ruang dan atau bangunan arsitektur yang “mengenal” para pelaku yang diwadahinya,
sehingga para pelaku kegiatan nantinya tidak merasa “terasingkan”.
b) Pemahaman Karakteristik “Pelaku” Kegiatan
Bangunan arsitektur akan memenuhi “keidealan desain” ketika mampu menterjemahkan
karakteristik pelaku kegiatan kedalam perwujudan bangunan dan ataupun ruang-ruang
arsitektur. Hal ini dapat dilakukan dengan memahami karakteristik aktivitas “pelaku” yang
akan diwadahinya.
c) Pamahaman Karakteristik sirkulasi Internal maupun eksternal(terkait dengan
Manajemen sirkulasi proyek dengan sirkulasi transportasi kawasan)
Kenyamanan dan kelancaran pelaksanaan suatu pekerjaan fisik sangat dipengaruhi oleh
adanya sebuah sistem pola sirkulasi yang “optimal” secara internal maupun eksternal yang
saling berkaitan diantara keduanya. “Optimal” dalam artian terciptanya sistem manajemen
sirkulasi tansportasi, material dan ataupun human resourses yang baik tanpa adanya
“crouded” yang dapat menyebabkan terganggunya kelancaran pekerjaan dan ataupun
kelancaran sirkulasi eksternal.
Berawal dari sinilah dituntut kemampuan bagi Konsultan Pengawas dalam menguasai
existing lapangan yang tercakup didalamnya pola sirkulasi internal maupun eksternal.
Pola sirkulasi eksternal yang harus dapat dikendalikan adalah pemilihan dan pengaturan
sirkulasi keluar masuknya material maupun tenaga kerja dengan pemilihan main entrance
dan ataupun service entrance yang sedapatmungkin tidak menimbulkan crouded dengan
pola sirkulasi eksternal (sirkulasi transportasi lalu lintas). Dengan demikian diharapkan
tidak akan mengganggu kelancaran arus lalu lintas transportasi kendaraan dan ataupun
aktivitas lainnya.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Hal yang menjadi acuan pertimbangan pemahaman site development untuk kemudian akan
diketahui zone-zone area bebas yang dapat dimanfaatkan sebagai dropping area serta zone-
zone yang memungkinkan untuk dijadikan bagian dari area pengaturan pola sirkulasi.
Kemampuan Konsultan Pengawas dalam memahami site development akan menjadi titik
acuan pula dalam memberikan masukan dalam menentukan pola sirkulasi internal yang
mencakup penentuan dropping area dan pengaturan keluar masuk kendaraan terkait
dengan kelancaran pola sirkulasi eksternal.
d) Pemahaman Konsep zonifikasi
Zonifikasi dalam Pembangunan Gedung ini sangat terkait dengan jenis dan karakteristik
dari aktivitas yang terjadi pada tiap-tiap ruangan ataupun pola aktivitas secara menyeluruh
dalam suatu wadah bentuk arsitektur.
Dalam kapasitasnya sebagai Konsultan Pengawas merupakan suatu keharusan memahami
zonifikasi tiap-tiap massa bangunan dan ataupun zonifikasi ruang-ruang dari pekerjaan
fisik yang dikerjakan oleh kontraktor pelakana. Hal ini diawali dengan pemahaman
terhadap pola aktivitas pelaku kegiatan yang terdiri dari pola kegiatan pegawai serta pola
interaksi antara pegawai ketika melayani keperluan masyarakat, serta pemahaman
konsultan Pengawas terhadap pola sirkulasi yang terbentuk dari perilaku aktivitas tersebut.
Zonifikasi dalam Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Gedung ini dapat
dibagi menjadi beberapa zoning, yaitu :
- Zoning Kegiatan Publik
Merupakan zoning untuk kelompok kegiatan yang menjadi tempat interaksi
langsung antara pimpinan dengan pihak intern staff . Zoning ini biasanya diletakkan di area
dekat dan atau berhubungan langsung dengan entrance utama.
- Zoning Kegiatan Semipublik
Merupakan zoning bagi kegiatan yang lebih memerlukan tingkat keprivasian lebih ketika
terjadi interaksi antara para staf dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan khusus
yang harus diselesaikan dengan pihak intern.
- Zoning Kegiatan Privat
Merupakan zoning yang diperuntukkan bagi aktivitas-aktivitas yang memerlukan tingkat
privasi lebih bagi kepentingan kantor.. Biasanya terletak pada area yang relatif tertutup
bagi akses sirkulasi publik namun tetap dapat diakses bagi pelaku kegiatan intern gedung.
Dari adanya pemahaman Konsultan Pengawas terhadap konsep zonifikasi ruangan akan
memberikan kerangka acuan dalam menentukan penggunaan material serta pemenuhan
terhadap syarat-syarat kenyamanan ruangan yang sesuai dengan pola aktivitas yang

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
diwadahinya.
e) Konsep Fisika bangunan (pencahayaan dan penghawaan)
Syarat sebuah desain arsitektur memenuhi standar kenyamanan adalah terpenuhinya
kenyamanan pencahayaan dan penghawaan secara alami maupun buatan. Demikian halnya
dengan menciptakan desain sebagai wadah kegiatan perkantoran sebagai wadah kegiatan
publik, diperlukan pula adanya pengawasan secara intens terhadap konsep fisika
bangunannya yang meliputi konsep pencahayaan dan penghawaan.
Dalam desain sebuah gedung pencahayaan menjadi sesuatu yang sangat urgen, terlebih
dengan pemaksimalan pemamfaatan pencahayaan alami agar mampu mendukung aktivitas
yang sedang dilakukan, karena aktivitas ini lebih sering dilakukan pada siang hari. Dengan
demikian pengawasan terhadap pemberian perlubangan-perlubangan sebagai area
masuknya cahaya matahari perlu mendapatkan perhatian yang serius agar jumlah sinar
matahari yang masuk kedalam ruangan mampu mencukupi intensitas penerangan yang
diperlukan
4. PEKERJAAN MEKANIKAL - PLUMBING
5. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Pendekatan yang dilakukan dalam penyusunan usulan teknik ini pertama kali melalui
pendalaman dan pemahaman terhadap karakteristik bangunan/ruang yang terkait dengan
kebutuhan instalasi mekanikal/elektrikal serta utilitas yang berada di dalamnya. Sehingga
aspek pemenuhan kebutuhan daya listrik, pemenuhan kebutuhan sanitasi dan kebersihan
serta kenyamanan dapat dicapai. Adapun tanggung jawab sebagai Konsultan Pengawas
dalam melakukan kontrol terhadap pelaksanaan pekerjaan Mekanikal elektrikal adalah
dengan melakukan pengawasan pada tahapan- tahapan pekerjaan.
Pada tahap pelaksanaan, Konsultan Pengawas melakukan pengendalian administrasi dan
pengendalian teknis. Dalam hal pengendalian ini diantaranya yang harus dilakukan
terutama yang berkaitan dengan pekerjaan Mekanikal/Elektrikal adalah sebagai berikut :
a. Ketepatan Konstruksi dan Koordinasi Sistem Dalam Pelaksanaan Untuk mencapai
ketepatan dalam konstruksi serta koordinasi antara pekerjaan yang satu dengan
lainnya dilakukan melalui:
- Pembuatan gambar kerja (Shop Drawing) yang dibuat dan diusulkan oleh
kontraktor sebelum pekerjaan yang dimaksud dikerjakan. Shop drawing hanya
dibuat untuk posisi-posisi yang dipandang sulit untuk dikerjakan dan tidak
tergambar secara detil di dalam dokumen perencanaan
- Sebelum ada persetujuan dari pihak Konsultan Pengawas maka pekerjaan tersebut

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
tidak boleh dikerjakan.
- Setiap tahapan pekerjaan harus didahului oleh pembuatan surat ijin memulai
pekerjaan
b. Pencapaian Kualitas Material/Equipment sesuai yang diinginkan Rencana Kerja dan
Syarat. pengendalian dan pengawasan/inspeksi secara terus menerus di setiap tahapan
pekerjaan.
c. Pencapaian Unjuk Kerja
Pada saat pelaksanaan sering terjadi harus dilakukan penyesuaian-penyesuaian
dengan kondisi lapangan dan tempat yang sebenarnya. Atau pada saat
pengangkutan/transportasi terjadi hentakan-hentakan yang tidak sengaja sehingga
mengakibatkan adanya pergeseran atau perubahan karakteristik peralatan sehingga
dapat menimbulkan peralatan tidak dapat bekerja secara optimal seperti yang
direncanakan. Untuk mendapatkan unjuk kerja yang baik harus dilakukan test. Dari
data hasil tes inilah dapat dilakukan optimalisasi dengan melaksanakan setting ulang
atau perbaikan seperlunya. Dengan demikian diharapkan ada jaminan bahwa system
akan bekerja secara optimal seperti yang direncanakan
d. Tahapan Pencermatan/Persiapan dan Testing (Commissioning andTesting)
Tujuan dari pencermatan/persiapan (lebih dikenal dengan istilah commissioning) dan
pengujian secara umum adalah untuk tercapainya jaminan keamanan, keselamatan dan
kenyamanan para pengguna dan lingkungan yang berada disekitarnya serta
terjaminnya kerja system sesuai dengan yang direncanakan. Secara spesifik bertujuan
sebagai berikut:
1) Menjamin terpasangnya instalasi secara cukup dan aman dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan dalam gedung sesuai dengan fungsinya
2) Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari adanya
kejadian yang tidak diinginkan
3) Menjamin kehandalan system yang dipasang
4) Menjamin mudahnya dilakukan perawatan
5) Menjamin life time peralatan, minimum sesuai dengan yang direkomendasikan
oleh pabrik pembuat
6) Menjamin beroperasinya system sehingga dapat menunjang terselenggaranya
kegiatan di dalam gedung sesuai dengan fungsinya secara optimal.
Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan (baik electrical maupun mechanical)
harus diuji sehingga mencapai hasil baik dan bekerja sempurna sesuai dengan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
standar dan persyaratan yang diacu dalam pekerjaan ini seperti termaktub pada
RKS Mechanical Electrical tentang Standard dan Referensi atau sesuai dengan
standard pabrik. Bilamana diperlukan, bahan-bahan instalasi atau peralatan dapat
diminta oleh Direksi Proyek untuk diuji di laboratorium atas tanggungan biaya
kontraktor.
Setiap bagian instalasi pengkabelan harus diuji sehingga dicapai baik, sesuai dengan
PUIL 2000. Untuk bagian-bagian yang akan tertutup instalasinya, harus diuji sebelum
dan sesudah bagian tersebut ditutup.
1) Panel Listrik
 Sebelum dilakukan pekerjaan pembuatan panel, maka kontraktor diwajibkan
untuk menyampaikan shop drawing baik ukuran panel, tebal plat, lay out
equipment maupun one line diagram lengkap dengan daftar dan volume
equipment yang akan digunakan.
 Sebelum dilakukan pembuatan panel kontraktor diwajibkan untuk menunjukan
kualitas panel yang pernah dibuat, baik itu di workshop pembuat panel ataupun
diprojek lain yang pernah dikerjakan untuk mendapatkan persetujuan kualitas
yang dikehendaki.
 Sebelum panel-panel dikirimkan ke lokasi projek, kontraktor wajib melaporkan ke
direksi proyek untuk dilakukan pengecekan akhir (victory visit). Hal ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya kesalahan, dan jika terjadi kesalahan, maka perbaikan
harus dilakukan di work shop.
Terutama panel induk (LVMDP dan SDP) yang bekerja secara otomatis, harus
dilakukan test unjuk kerja di workshop.
 Cek peralatan yang digunakan baik Merk dan keasliannya, kemampuan hantar
arus, breaking capacity, rangkaian kontrolnya dan ukuran busbar.
2) Kabel daya, instalasi listrik dan sistem pembumian: Insulation test.
Lakukan pengukuran tahanan isolasi kabel yang meliputi tahanan penghantar phasa -
netral, tahanan penghantar phasa-ground, tahanan penghantar antar phasa. Tahanan
isolasi minimum adalah seperti berikut :

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Walaupun tahanan isolasi tersebut telah memenuhi syarat minimum, namun pada
proyek ini dikehendaki tahanan isolasi di atas harus mencapai tak terhingga, atau dapat
dianggap besarnya tak terhingga. Dalam satu kelompok rangkaian instalasi yang
menuju ke panel, tahanan isolasinya haruslah seimbang antara bagian satu dengan
lainnya. Jika ada nilai yang perbedaannya cukup mencolok dibandingkan dengan yang
lain, maka instalasi tersebut harus dicek dan diperbaiki sehingga mendapatkan tahanan
isolasi yang seimbang dengan lainnya.
3) Visual test
- Melakukan pengecekan aplikasi warna kabel serta luas penampang kabel pada
instalasi yang dikerjakan.
- Polaritas penyambungan kabel atau hubungan fase, harus benar dan semuanya
terpasang dengan kuat
- Melakukan pengecekan pada sistem penyambungan kabel instalasi beserta
kelengkapannya.

4) Grounding test.
Besar tahanan pembumian tidak boleh melebihi seperti berikut ini:

Tabel III.1. Nilai Tahanan Isolasi Minimum


Jenis Instalasi Tahanan pembumian
Maksimum (Ohm)
Penyalur Petir 5
Pertahanan Peralatan Listrik 2
Telekomunikasi / elektronik 0,5

5) Pekerjaan Sistem Peringatan Dini


- Lakukan pengetesan dan pengecekan tahanan isolasi pengkabelannya.
- Lakukan test sistem secara simulasi
- Lakukan pengetesan langsung dengan menggunakan asap (untuk smoke detector)
dan dengan menggunakan panas (untuk ROR dan Fix Temperature Detector)
- Lakukan pengetesan terhadap fungsi break glass manual station, telephone, fungsi
flow switch (dari sistem splinkler) dan lain-lain yang terhubung
secaranterintegrasi dengan Sistem Peringatan Dini.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
6) Pekerjaan Sound System, Telephone System
- Lakukan pengetesan dan pengecekan tahanan isolasi pengkabelannya sesuai
dengan persyaratan minimal yang harus dipenuhi seperti tercantum pada tabel
III.1.
- Lakukan pengetesan terhadap semua fitur yang dikehendaki RKS, atau sesuai
dengan sistem yang bersangkutan seperti diterangkan oleh pabrik pembuat unit
sistem tersebut.
Melihat penjelasan pada uraian di atas dapat disampaikan bahwa pengawas yang mengerti
teknis dan administrasi sangat diperlukan dalam pekerjaan pengawasan di lapangan. Team
work pengawas harus memahami lingkup dan wewenang pekerjaan yang harus ditangani dan
dikendalikan, untuk hal tersebut maka diperlukan suatu prosedur pengawasan dilapangan yang
baku integrated dan mudah dipahami oleh personil yang terlibat di lapangan.
Berikut ini adalah bagan skematis mengenai prosedur pelaksanaan manajemen pengawasan,
pada masa pelaksanaan di lapangan :
1. Skema prosedur pekerjaan persiapan dan penugasan
2. Skema pekerjaan persiapan pelaksanaan
3. Skema prosedur manajemen pengawasan
4. Skema penegasan gambar kerja
5. Skema persetujuan material
6. Skema laporan harian dan mingguan
7. Skema surat instruksi Konsultan Pengawas
8. Skema pengesahan gambar kerja
9. Skema pengajuan pembayaran angsuran / termijn
10. Skema perubahan pekerjaan
11. Skema pengesahan as built drawing

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
D. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. TAHAPAN KEGIATAN
Dalam Penyusunan Jadwal Pelaksanaan mengacu pada hasil perhitungan man month dan
urutan kegiatan yang akan dilakukan.

2. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jadwal Pelaksanaan yang disusun adalah seperti gambar dibawah ini dan menggambarkan
urutan item kegiatan, waktu yang diperlukan dengan model Bar Chart.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
WAKTU PELAKSANAAN

NO URAIAN PEKERJAAN BOBOT BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV BULAN V KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 PEKERJAAN PERSIAPAN
- Persiapan Administrasi 1,00 0,50 0,50 100 %

- Pengumpulan Dokumen 0,75 0,38 0,38


- Mobilisasi dan Demobilisasi Personil 0,50 0,25 0,25

90 %
II. TAHAP PELAKSANAAN
A ADMINISTRASI UMUM
- Dokumen Kontrak 0,25 0,13 0,13
80 %
- Gambar Design/Shop Drawing 0,13 0,06 0,06
- Rencana Anggaran Biaya (RAB) 0,13 0,06 0,06
- Spesifikasi Teknis 0,13 0,06 0,06
- Rencana Kerja 0,13 0,06 0,06 70 %

- Jadwal Pelaksanaan 0,13 0,06 0,06

B ADVIS TEKNIS
60 %
- Perubahan Design 6,00 3,00 3,00
- Perubahan Volume Pekerjaan 3,00 1,50 1,50
- Perubahan Biaya Pekerjaan (RAB)/CCO/Addendum 3,00 1,50 1,50
50 %

C BAHAN
- Jenis Bahan 1,25 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16
- Mutu Bahan 1,25 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16 40 %
- Proses Penyimpanan 2,00 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18

D PERALATAN
30 %
- Peralatan yang dipergunakan 5,00 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

E SUPERVISI PEKERJAAN KONSTRUKSI


- Supervisi Kontruksi Pembangunan Gedung 73,79 3,88 3,88 3,88 3,88 3,88 3,88 3,88 3,88 3,88 3,88 3,88 3,88 3,88 3,88 3,88 3,88 3,88 3,88 3,88 20 %

F RAPAT EVALUASI
- Rapat Evaluasi Bulanan 1,28 0,26 0,26 0,26 0,26 0,26
10 %

G PELAPORAN
- Laporan Bulanan 0,30 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06

Jumlah Bobot 100,00


Rencana Mingguan (%) 5,01 5,20 4,32 10,69 10,71 4,71 4,71 5,03 4,71 4,71 4,71 4,71 4,40 4,40 4,22 4,53 4,22 4,22 4,22 0,57 KETERANGAN
Komulatif Rencana Mingguan (%) 0 5,01 10,20 14,53 25,22 35,93 40,64 45,35 50,38 55,09 59,80 64,52 69,23 73,63 78,03 82,24 86,78 90,99 95,21 99,43 100,00 Rencana
Realisasi Mingguan (%) 5,01 5,20 4,32 10,69 Realisasi
Komulatif Realisasi Mingguan (%) 0 5,01 10,20 14,53 25,22
Deviasi (%) 0,00 0,00 0,00 0,00

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN/RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
E. KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN
1. ORGANISASI DAN PERSONIL
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hubungan kerja yang terjalin antara Konsultan
sebagai Penyedia Jasa dengan pihak proyek sebagai Pemilik Pekerjaan diatur dalam
suatu organisasi pelaksanaan pekerjaan. Organisasi ini melibatkan instansi-instansi
terkait dengan pekerjaan detail desain ini.

2. HUBUNGAN KERJA
Dalam Organisasi pekerjaan ini, diadakan hubungan kerja yaitu hubungan antara
pemberi perintah dengan pelaksananya :
 Jenis-jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan
 Syarat-syarat teknis dan administrasi yang harus dipernuhi menurut peraturan
dan perjanjian yang telah dibuat, resmi dan bersanksi.
 Target-target yang harus dicapai
 Kewajiban-kewajiban yang harus ditaati antara masing-masing pihak.
Dalam struktur hubungan kerja ini, penerima tugas mendapat pengawasan langsung
dari pemberi tugas yang berhak pula memberi : perintah, tugas dan sanksi secara
langsung.

3. HUBUNGAN PENGAWASAN
Hubungan pengawasan adalah hubungan antara 2 pihak dalam suatu kegiatan
pengawasan yang dilakukan oleh satu pihak sebagai pemberi tugas terhadap pihak
lainnya sebagai penerima tugas.
Dalam hubungan pengawasan ini, tidak ada hak pemberi tugas untuk memberi :
Perintah, tugas ataupun secara langsung kepada pihak penerima tugas. Pengawasan
selama di lapangan dilakukan oleh Direksi Lapangan.
Untuk Organisasi pekerjaan pada proyek ini, hubungan pengawasan terjadi antara :
 Direksi Pekerjaan dengan TEAM LEADER
 Pengawasan Pekerjaan dengan Koordinator Lapangan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN/RENOVASI BANGUNAN
UGD RSUD PEMANGKAT
Gambar Struktur Organisasi Tim Pelaksana

SATUAN KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


( RSUD ) PEMANGKAT
KABUPATEN SAMBAS

PT. TRIAS ERISKO PEJABAT PEMBUAT KOMITNEN


KONSULTAN

SITE ENGINEER
GEMBONG ARY SULISTYARSO, ST. MT

AHLI K3 KONSTRUKSI
DIAH ASTININGSIH, ST. MT

INSPECTOR
SARIWAN, ST

STAF PENDUKUNG :
TENAGA ADMINISTRATOR / OPERATOR KOMPUTER

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN
UGD RSUD PEMANGKAT
4. KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN
TENAGA AHLI
NO NAMA PERSONIL PERUSAHAAN LINGKUP KEAHLIAN POSISI PENUGASAN URAIAN TUGAS MM
LOKAL/ASING

1 2 3 4 5 6 7 8
PROFESIONAL STAFF
1 Gembong Ary Sulistyarso, ST. PT. TRIAS LOKAL S1 Teknik Sipil, S2 SITE ENGINEER/TEAM LEADER a. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli untuk melakukan 5,00
MT ERISKO Teknik Sipil pengawasan sesuai dengan arahan dan spesifikasi teknis
KONSULTAN yang telah disepakati bersama
SKA Madya Bangunan b. Menjadi penghubung antara Pengguna Jasa dan Pelaksana
Gedung Pekerjaan
c. Menyusun Laporan Mingguan, Bulanan, laporan akhir serta
kegiatan supervisi
d. Memimpin Rapat Koordinasi
e. Melaporkan kemajuan kegiatan dan perubahan-perubahan
yang terjadi kepada Pengguna Jasa dan Kontraktor

f. Bertanggung jawab atas seluruh hasil pekerjaan yang


dikerjakan sesuai dengan time schedule pekerjaan yang telah
dibuat
g. Menyusun rencana kerja dalam pekerjaan yang
bersangkutan, menghimpun team ahli dan membuat schedule
pelaksanaan pekerjaan dan menentukan standar yang
seragam untuk pekerjaan yang dilakukan oleh anggota team.

h. Mempersiapkan dan melakukan diskusi serta koordinasi


dengan instansi - instansi terkait berdasarkan schedule dan
rencana kerja yang telah dibuat
i. Memberikan arahan/ mengarahkan team pengawasan dalam
identifikasi dilapangan berdasarkan Ker angka Acuan Kerja
(KAK) yang ada dan mengkoordinir hasil desain team
pengawasan
j. Melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin
2 Diah Astiningsih, ST. MT PT. TRIAS LOKAL S1 Teknik Sipil, S2 AHLI K3 KONSTRUKSI a. Menerapkan ketentuan peraturan perundangan-undangan 5,00
ERISKO Teknik Sipil tentang dan terkait K3 Konstruksi
KONSULTAN SKA Madya K3 b. Menerapkan ketentuan peraturan perundangan-undangan
Konstruksi tentang dan terkait K3 Konstruksi
c. Menyusun Laporan Mingguan, Bulanan, laporan akhir serta
kegiatan supervisi
d. Merencanakan dan menyusun program kerja K3
e. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan
f. ketentuan
MelakukanK3 sosialisasi, penerapan dan pengawasan
pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3
g. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3
dan pedoman teknis K3 konstruksi
h. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi
berbasis K3, jika diperlukan
i. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja serta keadaan darurat.

TENAGA AHLI
NO NAMA PERSONIL PERUSAHAAN LINGKUP KEAHLIAN POSISI PENUGASAN URAIAN TUGAS MM
LOKAL/ASING

1 2 3 4 5 6 7 8
SUB PROFESIONAL STAFF
1 Sariwan, ST PT. TRIAS Lokal S1 Teknik Sipil INSPECTOR a. Membantu Chief Inspector Dan mengawasi pelaksanaan 5,00
ERISKO pekerjaan dari aspek prosedur dan kuantitas pekerjaan
KONSULTAN berdasarkan dokumen kontrak.Kontrak
b. Melakukan Pemeriksaan gambar kerja kontraktor berdasarkan
gambar rencana serta memeriksa dan memberi ijin
pelaksanaan pekerjaan kontraktor.
c. Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan
pekerjaan agar sesuai dengan prosedur berdasarkan
spesifikasi teknis.
d. Berhak Menerima dan menolak hasil pekerjaan kontraktor
berdasarkan spesifikasi teknis.
e. Membuat laporan harian mengenai aktivitas kontraktor untuk
kemajuan pekerjaan, terdiri dari cuaca, material yang dating
(masuk), perubahan dan bentuk dan ukuran pekerjaan,
peralatan di lapangan, kuantitas dari pekerjaan yang telah
diselesaikan, pengukuran di lapangan dan kejadian-kejadian
khusus.
f. Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan
material yang digunakan dalam setiap pekerjaan yang
merupakan atau mungkin akan menjadi pekerjaan tambah
(extra).
g. Memeriksa gambar terlaksana (As Built Drawing)

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN
UGD RSUD PEMANGKAT
F. JADWAL PENUGASAN PERSONIL
1. Kebutuhan Man-Month Personil
Berdasarkan kerangka acuan kerja dan berita acara Aanwijzing, kebutuhan man-month
personil sudah ditentukan dan berikut ini daftar tenaga ahli dan kebutuhan man-
monthnya.

Daftar Tenaga Ahli dan Kebutuhan Man-Month Personil

MAN-
NO. POSISI NAMA PERSONIL
MONTH

1 SITE ENGINEER/TEAM LEADER GEMBONG ARY SULISTYARSO, ST. MT 5,00

2 AHLI K3 KONSTRUKSI DIAH ASTININGSIH, ST. MT 3,00

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN
UGD RSUD PEMANGKAT
2. Jadwal Penugasan Personil
Jadwal penugasan personil disusun berdasarkan kebutuhan man-month personil dan
metodologi pekerjaan yang disesuaikan dengan KAK dan disajikan secara Bar Chart pada
Tabel di bawah ini :

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN
UGD RSUD PEMANGKAT
JADWAL PENUGASAN PERSONIL
KEGIATAN : Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Kewenangan Daerah Kabupaten / Kota
PEKERJAAN : Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan / Renovasi Bangunan Gedung UGD RSUD Pemangkat
LOKAS I : RSUD Pemangkat
WAKTU PELAKSANAAN : 150 (Seratus Lima Puluh) Hari Kalender
SUMBER DANA : DAK Kabupaten Sambas
TAHUN ANGGARAN : 2021

WAKTU PELAKSANAAN JUMLAH


NO NAMA PERSONIL POSISI PENUGASAN BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV BULAN V MM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I PROFESIONAL STAFF

1. Gembong Ary Sulistyarso, ST. MT SITE ENGINEER / TEAM LEADER 5,00

2. Diah Astiningsih, ST. MT AHLI K3 KONSTRUKSI 3,00

II SUB PROFESIONAL STAFF

1. Sariwan, ST INSPECTOR 5,00

III SUPPORTING STAF

1. Mulyana, A.Md TENAGA ADMINISTRASI 5,00

2. Feriyadi, A.Md OPERATOR KOMPUTER 5,00

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN/RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
Penyajian Analisis Gambar-Gambar Kerja

GEDUNG A - TAMPAK 1

GEDUNG A - TAMPAK 2

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
GEDUNG A - TAMPAK 3

GEDUNG A - TAMPAK 4

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
GEDUNG A - POTONGAN A

GEDUNG A - POTONGAN B

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
BAB 1
PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1. PENGUKURAN, DUGA DAN PATOK UTAMA


1.1.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi : pekerja-pekerja, ahli, bahan, peralatan dan kegiatan-kegiatan
yang diperlukan, untuk menyelesaikan semua pekerjaan pengukuran
sesuai dengan RKS dan gambar.
Pekerjaan pengukuran antara lain :
 Penentuan lokasi bangunan, jalan, door lop, landscaping dan
lain-lain.
 Penentuan duga.
Uizet & pemasangan antara lain :
 Kontraktor wajib melaksanakan pengukuran/uitzet dahulu untuk
menentukan peil dan as bangunan.
 Tanda-tanda as bangunan dinyatakan pada bouwplank dan ditulis
dengan cat meni. Untuk itu Kontraktor harus mengajukan
permohonan secara tertulis kepada pengawas atau MK untuk
mendapatkan persetujuannya.
1.1.2. Syarat-syarat
1. Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul-betul ahli dan
berpengalaman.
2. Pemeriksaan : hasil pengukuran harus segera di laporkan kepada
Pengawas atau MK, pemberi tugas dan dimintakan persetujuannya.
Pengawas atau MK juga akan menentukan patok utama sebagai
dasar dari gedung, jalan dan bangunan-bangunan lainnya.
3. Pelaksana wajib melakukan pengukuran ulang dengan cermat tidak
sekedar melaksanakan titik dalam gambar perencanaan.
4. Kesalahan penentuan titik di lapangan menjadi tanggung jawab
penuh kontraktor.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
1.1.3. Bahan dan Peralatan
Theodolite, waterpas serta peralatannya dan patok-patok yang kuat
diperlukan dalam pengukuran. Semua peralatan ini harus dimiliki
kontraktor dan harus selalu ada bila sewaktu-waktu memerlukan
pemeriksaan.
1.1.4. Tata Kerja
Lokasi, ukuran dan duga gedung, jalan maupun bangunan-bangunan
lainnya ditentukan dalam gambar. Jika terdapat keragu-raguan supaya
menanyakan kepada Pengawas atau MK.

1.2. PEMBERSIHAN DAN PERATAAN LAPANGAN


1.2.1. Lingkup Pekerjaan
1. Secara umum Kontraktor Pelaksana menerima lahan terbangun
dalam keadaan rata, padat, tanpa sampah, tanpa reruntuhan.
Terkecuali ada kesepakatan kontraktor diminta melakukan
pembersihan lokasi atau pembongkaran bangunan yang berada
dalam lokasi tapak dengan ketentuan sudah dihitung waktu yag
digunakan.
2. Meliputi semua pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan, peralatan-
peralatan, kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan
semua pekerjaan : stripping, grubbing, penggalian, pengurugan,
pemadatan dan lain-lain sesuai dengan RKS dan gambar-gambar.
3. Pekerjaan pada seksi-seksi lain yang berhubungan dengan hal ini
antara lain pekerjaan untuk konstruksi.
4. Pelaksana menerima data daya dukung tanah, mempercayai atas
kebenaran data tersebut.
1.2.2. Syarat-syarat
1. Standar : Pengujian seperti disyaratkan dalam bab ini.
2. Laporan penyelidikan tanah : Laporan mengenai hal ini dapat
diperoleh di kantor Konsultan Perencana atau Pemberi Tugas.
3. Kerugian akibat perbedaan data daya dukung tanah menjadi
tanggung jawab pelaksana.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
4. Pemeriksaan lapangan dan melihat kondisi-kondisi dan bahan-bahan
yang akan dikerjakan sebelum memulai pekerjaan.
5. Kontraktor diwajibkan menyerahkan kembali barang-barang hasil
pembongkaran gedung lama, yang sebelumnya telah ditetapkan oleh
pemberi tugas, barang/inventaris apa yang diperlukan dari gedung
lama.
6. Pemeriksaan dan pengujian: Pekerjaan tanah yang dilakukan akan
diperiksa dan diuji pada laboratorium Penyelidikan Tanah yang
dipilih oleh Pengawas atau MK disetujui pemberi tugas.
7. Jasa-jasa Laboratorium akan meliputi :
 Pengujian daya dukung tanah melalui metode sondir dan boring
 Menghasilkan data – data daya dukung tanah mendasar seperti
persyaratan sipil.
 Rekomendasi-rekomendasi supaya dapat mencukupi persyaratan
dan spesifikasi.
8. Biaya Pengujian
Kontraktor harus menanggung semua biaya pengujian. Apabila hasil
pengujian tidak memenuhi syarat yang ditentukan maka Kontraktor
harus menggali, mengurug dan memadatkan lagi sampai pengujian
memenuhi syarat yang ditentukan atas biaya kontraktor sendiri.
9. Prosedur pengujian
Pengujian pemadatan terdiri atas test-test untuk mendapatkan
prosentasi relatif dari density maksimum yang dihasilkan oleh
pekerjaan-pekerjaan pemadatan yang dibandingkan dengan test-test
laboratorium sebelumnya untuk density kering secara teoritis.
Pengujian-pengujian dapat disesuaikan dengan metode lain yang
disetujui Konsultan Pengawas atau MK.
1.2.3. Bahan-bahan
Urugan : bahan-bahan urugan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas
atau MK dan ditentukan sebagai berikut :
1. Bahan-bahan yang memenuhi syarat dari galian lapangan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
2. Bahan-bahan yang didatangkan dari luar lapangan yaitu jenis tanah
yang berbutir kasar, tidak mengembangkan dan bebas sampah-
sampah, akar dan bahan-bahan organik lainnya.
3. Lapisan teratas urugan setebal 30 cm tidak boleh dimasuki butir-
butir yang lebih kasar dari 3 cm.
4. Tanah untuk keperluan pengurugan taman.
1.2.4. Tata Kerja
1.2.4.1. Pengertian clearing, stripping dan grubbing.
1. Clearing: Membersihkan semua sampah-sampah dan
barang-barang yang tidak perlu.
2. Stripping : Memapras semua rumput dan tumbuh-tumbuhan
lainnya kecuali pohon-pohon yang memang dipertahankan.
3. Grubbing : Menyingkirkan dan membuang semua sampah
dari tempat kerja.
1.2.4.2 Pemadatan yang bukan area bangunan
Tanah urug ini harus dipadatkan paling sedikit mencapai 60%
dari pemadatan maksimum.
1.2.4.3 Pemadatan area jalan
Didaerah yang akan dibuat jalan pasir harus dipadatkan sampai
95% dari pemadatan maksimum.
1.2.4.4 Finish grading
Di daerah untuk landscaping, elevasinya tidak boleh berbeda
dari 3 cm dengan elevasi yang tercantum dalam gambar.
1.2.4.5 Pekerjaan-pekerjaan untuk melindungi kerusakan
1. Kontrol air di permukaan dan di bawah tanah selama masa
pembangunan dan masa pemeliharaan dengan jaminan,
lindungilah seluruh lapangan terhadap air yang
menggenang, yang mengalir yang dapat menimbulkan erosi,
serta tanah longsor. Ini meliputi pembuatan tanggul-
tanggul, selokan-selokan sementara, sumur-sumur, alat-alat
pompa dan lain-lain guna mencegah kerusakan atau

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
dibawah tanah ditempat yang berdekatan, serta
pengaruhnya terhadap bangunan disekitarnya.
2. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
kerusakan-kerusakan termasuk kerusakan-kerusakan
bangunan disekitarnya akibat pelaksanaan proyek tersebut.
3. Perpanjangan jangka waktu kontrak yang disebabkan
lapangan belum siap tidak akan dipertimbangkan, kecuali
bila Kontraktor telah melakukan semua usaha-usaha
perlindungan yang mungkin.

1.3. PEKERJAAN TANAH UNTUK KONSTRUKSI


1.3.1. Lingkup Pekerjaan :
Meliputi: Pekerja-pekerja, peralatan-peralatan, bahan-bahan yang
sehubungan dengan galian dan urugan untuk konstruksi seperti yang
tercantum dalam spesifikasi dan gambar-gambar.
Pekerjaan ini berhubungan dengan :
a. Pembersihan dan perataan lapangan.
b. Pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan seksi ini.
1.3.2. Syarat-syarat :
1. Standar : Pengujian seperti disyaratkan dalam bab ini.
2. Laporan penyelidikan tanah untuk pondasi bangunan ini dapat dilihat
di kantor Konsultan Perencana, Pemberi Tugas, Konsultan Pengawas
atau MK.
Pemeriksaan dan pengujian: Pekerjaan tanah yang dilakukan akan
diperiksa dan diuji pada laboratorium Penyelidikan Tanah yang dipilih
oleh Pengawas atau MK, disetujui pemberi tugas.
Jasa-jasa Laboratorium akan meliputi :
 Pengujian daya dukung tanah melalui metode sondir dan boring.
 Menghasilkan data – data daya dukung tanah mendasar seperti
persyaratan sipil.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Rekomendasi-rekomendasi supaya dapat mencukupi persyaratan
dan spesifikasi.
1.3.3. Bahan-bahan :
Urugan : bahan-bahan urugan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas
atau MK dan ditentukan sebagai berikut :
1. Bahan-bahan yang memenuhi syarat dari galian lapangan
2. Bahan-bahan yang didatangkan dari luar lapangan yaitu jenis tanah
yang berbutir kasar, tidak mengembangkan dan bebas sampah-
sampah, akar dan bahan-bahan organik lainnya.
3. Lapisan teratas urugan setebal 30 cm tidak boleh dimasuki butir-
butir yang lebih kasar dari 3 cm. Tanah untuk keperluan pengurugan
taman.
1.3.4. Bahan-bahan :
Galian untuk Konstruksi : Urugan dan perataan tanah galian untuk
Konstruksi harus dikerjakan sesuai dengan Pasal 1.2.4 dan harus
selesai sebelum pekerjaan seksi ini dimulai. Semua galian dan
pemadatan tanah dari seksi ini harus mengikuti persyaratan dari Pasal
1.2.4 dengan persyaratan lain sebagai berikut :
1. Konsultan Pengawas atau MK memeriksa dan menyetujui semua
permukaan sebelumnya pengecoran beton.
2. Semua sisa tanah dan bongkaran yang berasal dari galian harus
dibuang seluruhnya keluar lapangan sehingga bersih.
3. Jika galian tanah vertikal selalu runtuh maka alternatif ini tidak
diijinkan.
 Galian tanah vertikal ini jika memenuhi syarat di atas juga pada
masing-masing sisinya lebih besar 2,5 cm dari pada yang
ditunjukkan dalam gambar.
 Bila galian tanah dibuat terlalu dalam tanpa persetujuan
Konsultan Pengawas atau MK terlebih dahulu kelebihan dari
galian ini tidak boleh diurug kembali dengan tanah, tetapi harus
diisi dengan pasir urug atau beton tergantung dari jenis

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
pondasinya. Tata kerja pekerjaan galian tanah untuk konstruksi
didasarkan pada prosedur keamanan dan keselamatan dari
ancaman runtuh dan longsor.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
BAB 2
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

2.1. PEKERJAAN PASANGAN BATAKO


2.1.1. Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantunya yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini.
 Pekerjaan pasangan batako ini meliputi dinding-dinding bangunan
pada ruang-ruang dan seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai petunjuk Pengawas atau MK.
2.1.2. Lingkup Pekerjaan
Persyaratan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
 Batako harus memenuhi SNI.SO4 - 89 – F
 Semen Portland harus memenuhi SNI.SO4 - 89 - F
 Pasir harus memenuhi SNI.SO4 - 89 – F
 Air harus memenuhi PUBI - 1982 pasal 9
2.1.3. Lingkup Pekerjaan
 Sebagian besar dinding batako dengan ukuran normal per unit
mentah : 10 x 20 x 40, dengan menggunakan aduk campuran 1 PC
: 4 Pasir.
 Untuk semua dinding luar dan dalam pada lantai dasar maupun
lantai tingkat, mulai dari permukaan lantai sampai setinggi 20 cm
dan setinggi 160 cm untuk kamar mandi serta daerah basah
lainnya, digunakan aduk campuran rapat air (trasraam) dengan
campuran 1 PC : 2 Pasir.
 Batako yang digunakan adalah batako lokal dengan kualitas terbaik
yang disetujui Pengawas atau MK, yaitu siku dan sama ukurannya.
 Sebelum digunakan batako harus direndam dalam bak air atau
drum hingga jenuh.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Setelah batako terpasang dengan baik dan benar, naad/siar-siar
harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan
kemudian disiram air.
 Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri
dari (maksimal) 24 lapis setiap hari, diikuti dengan cor kolom
praktis.
 Bidang dinding batako 1/2 (Setengah) batu yang luasnya lebih
besar dari 9 m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat
(kolom praktis) dengan ukuran 11 x 11 cm, dengan 4 buah
tulangan pokok berdiameter 10 mm, beugel diameter 8 jarak 20
cm, jarak antara kolom maksimal 3.50 m atau sesuai gambar.
 Pembuatan lubang pada pasangan batako untuk perancah sama
sekali tidak diperkenankan.
 Bagian pasangan batako yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton
diameter 8 mm, Jarak 40 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan
baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam
pasangan bata minimal 30 cm, kecuali ditentukan lain.
 Tidak diperkenankan memasang batako yang patah dua melebihi
dari 5 %. Bata yang patah lebih dari dua tidak boleh digunakan.
 Pasangan batako untuk dinding 1/2 (setengah) batu harus
menghasilkan dinding finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1
(satu) batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangan harus
cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
 Pada bagian / daerah sekitar toilet, pantry dan lain-lain yang
membutuhkan penempatan barang-barang yang digantungkan
pada dinding, maka di dalam dinding bagian-bagian tersebut harus
dipasang perkuatan yang dibuat dari besi beton secara vertikal dan
horisontal, yang dihubungkan / disambungkan dengan las.
 Pemasangan besi beton perkuatan dinding tersebut harus disetujui
terlebih dahulu oleh Pengawas atau MK mengenai tempat dan
ukurannya.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Kelos-kelos yang dibutuhkan dapat ditanam dalam dinding-dinding
dengan angkur.
 Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan lain. Jika terjadi kerusakan akibat
kelalaiannya, maka Kontraktor harus mengganti tanpa biaya
tambahan.
2.1.4. Pengujian Mutu Pekerjaan
 Kontraktor harus menguji semua pekerjaan menurut persyaratan
teknis dari pabrik pembuat / produsen atau menurut uraian di atas.
 Peralatan untuk pengujian disediakan oleh Kontraktor
 Pengawas atau MK berhak meminta pengulangan pengujian bila hal
ini dianggap perlu.
 Apabila pengujian tidak dilakukan dengan baik atau kurang
memuaskan maka biaya pengujian (dan pengulangan pengujian)
tersebut adalah tanggung jawab Kontraktor.
2.2. PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN
2.2.1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan acian pada seluruh
dinding batako (termasuk dinding dalam shaft), kolom, dinding beton,
rumah genset dan lain-lain seperti yang dijelaskan dalam gambar
pelaksanaan. Meliputi pembuatan sudut baik lengkung pada kolom,
sudut siku pada pertemuan dinding, sudut siku pada pertemuan
komponen bangunan dengan dinding. Meliputi pula pembuatan tali air
pada dinding serta profil acian menonjol pada dinding sesuai gambar.
2.2.2. Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan syarat dalam :
 NI-2-1971
 NI-3-1970
 NI-8-1974

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
2.2.3. Bahan-bahan
 Pasir
 Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah
liat, lumpur atau campuran-campuran lain sesuai dengan :
 NI - 3 pasal 14
 NI - 2 pasal 3.3
 Portland Cement
Portland Cement yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-
bagian yang membantu dan dalam zak yang tertutup seperti
yang disyaratkan dalam NI-8. Jenis semen yang dipakai dalam
pekerjaan, yaitu merk Semen Gresik, Holcim/Dynamic,
Indocement atau merk lain yang disetujui oleh Perencana, MK
dan Pihak Pengguna .
 Air
Air harus bersih, jernih dan bebas dari bahan-bahan yang
merusak seperti minyak, asam, atau unsur-unsur organik
lainnya.
2.2.4. Perencanaan
2.2.4.1 Acian
Acian dibuat dalam campuran 1 PC : 2 air (volume)
2.2.4.2 Campuran Plesteran
Perbandingan campuran dan pengujiannya dapat dilaksanakan
dalam waktu 1 (satu) minggu dan tidak ada penambahan waktu
lagi untuk itu.Plesteran dengan campuran 1 PC : 2 ps (volume)
digunakan pada daerah-daerah basah untuk kedap air. Pada
daerah toilet setinggi 160 cm dari lantai dan daerah lainnya
setinggi 20 cm dari lantai dasar
sebagaimana ditunjukkan Pengawas atau MK.
Daerah lain di luar yang disebutkan diatas (basah dan kedap
air) menggunakan campuran 1 PC : 4 ps.
Plesteran harus dicampur dengan bahan additive untuk

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
mencegah keretakan yang tidak diinginkan dan terlebih dahulu
mendapat persetujuan Pengawas atau MK.
2.2.4.3 Mesin Pengaduk
Pergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang
memadai. Bersihkan semua permukaan yang akan diplester dari
bahan-bahan yang akan merusak plesteran dan disiram air
hingga jenuh. Pekerjaan plesteran harus rata sesuai perintah
Pengawas atau MK, dengan tebal plesteran 20 mm dengan
toleransi minimal 15 mm dan maksimal 25 mm, kecuali
ditentukan lain.
2.2.4.4 Pencampuran
Membuat campuran plesteran tanpa mesin pengaduknya dapat
dilaksanakan bila ada ijin dari Pengawas atau MK.
2.2.4.5 Hasil
Hasil plesteran rata, tidak ditemukan retakan, bidang lurus,
sudut sesuai gambar, tidak keropos.
2.2.5. Pelaksanaan
2.2.5.1 Umum
Bersihkan permukaan dinding batako dari noda-noda debu,
minyak cat dan bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya
ikat plesteran agar benar-benar siap untuk dilakukan pekerjaan
plesteran.
Singkirkan semua hal yang dapat merusak / mengganggu
pekerjaan plesteran.
Bentuk screed sementara bila mungkin (untuk pembentukan
dasar yang permanen) untuk menjamin adanya ketebalan yang
sama, permukaan yang datar/rata, contour dan profil-profil
akurat.
Basahi seluruh permukaan bidang plesteran untuk peresapan.
Jangan menjenuhkan permukaan dan jangan dipasang plesteran
sampai permukaan air yang terlihat tersebut telah lenyap/kering
kembali.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Letakkan/ tempelkan campuran plesteran selama 2.5 jam
(maksimal) setelah proses pencampuran, kecuali selama udara
panas / kering, kurangi waktu penempatan itu sesuai yang
diperlukan untuk mencegah pengerasan yang bersifat sementara
dari plesteran.
Pekerjaan plesteran harus lurus, sama rata, datar maupun tegak
lurus. Untuk mendapatkan permukaan yang rata dan ketebalan
sesuai dengan yang disyaratkan, maka dalam memulai
pekerjaan plesteran harus dibuat terlebih dahulu “kepala
plesteran”.
2.2.5.2 Plesteran ke Dinding Bata Biasa
Jika plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan seperti
tidak rata, tidak tegak lurus atau bergelombang, adanya pecah
atau retak, keropos, maka bagian tersebut harus dibongkar
kembali untuk diperbaiki atas biaya Kontraktor.
Pasangkan lapisan plesteran setebal yang disyaratkan (20 mm)
dan diratakan dengan roskam aluminium, kemudian basahkan
terus selama 3 (tiga) hari.
2.2.5.3 Plesteran Permukaan Beton
Pasangkan acian setebal 2-3 mm, kasarkan permukaannya,
kemudian pasangkan plesteran sebelum acian mengering.
Ulangi bagian pertama, lalu pasangkan plesteran dalam
ketebalan/kerataan yang disyaratkan dalam gambar.
Bilamana acian diperlukan, laksanakan sesuai ketentuan acian
yang berlaku diatas.
2.2.5.4 Plesteran Interior
Pemasangan : Pasang lapisan dasar pertama dan kedua dengan
ketebalan 7 mm. Ketebalan lapisan finishing harus ditambahkan
di atasnya.
Ukur/periksa ketebalan plesteran dari bagian dasar belakang
yang rata. Aplikasikan lapisan dasar pertama dengan bahan-
bahan secukupnya , dan tekan untuk menjamin adanya kesatuan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
dengan dasar. Setelah lapisan pertama diletakkan, sikat dengan
hanya satu arah/cara, untuk membentuk ikatan mekanik bagi
lapisan kedua. Pada permukaan-permukaan vertikal, sikat secara
horizontal.
Aplikasikan lapisan dasar kedua dengan bahan-bahan
secukupnya dan tekan untuk menjamin melekat eratnya lapisan
ini dengan lapisan dasar pertama.
Aplikasikan lapisan finishing di atas lapisan dasar setebal 2 mm.
2.2.5.5 Plesteran Exterior
Pemasangan : Pemasangan lapisan dasar dengan ketebalan 10
mm. Ketebalan lapisan finishing harus ditambahkan di atasnya.
Periksa/ukur ketebalan plesteran dari dasar bagian belakang
yang rata.

BAB 3
PEKERJAAN LANTAI

3.1. UMUM
3.1.1. Persyaratan
1. Pekerjaan finishing lantai baru boleh dilaksanakan setelah seluruh
pekerjaan plafond dan pemasangan lapisan-lapisan pada dinding
selesai dikerjakan. Apabila dipandang perlu dapat ditentukan lain
dengan persetujuan Pengawas atau MK.
2. Sebelum pekerjaan ini dilakukan, Kontraktor diwajibkan
mengadakan pengecekkan terhadap peil lantai dan kemiringannya.
3. Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya,
namun sebelum dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih dahulu
kepada Pemberi Tugas untuk menentukan warna yang akan
dipakai.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
3.1.2. Persyaratan
1. Pekerjaan dan bahan-bahan terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan Pengawas atau MK, Konsultan Perencana dan Pemberi
Tugas.
2. Pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan spesifikasi bahan
penutup lantai yang dipakai.
3. Pada bahan penutup lantai yang berlubang akibat pengunci pintu,
harus dibingkai dengan aluminium yang direkatkan dengan silicone
sealant.
4. Pemasangan bahan lantai dilakukan oleh tenaga ahli.
3.2. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK GLAZUR
3.2.1. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan
yang bermutu baik.
2. Pemasangan lantai keramik ini dipasang pada seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar, berikut step-nosing tangga.
3.2.2. Persyaratan Bahan
Jenis :
 Glazed Ceramic Tile.
 Keramik ukuran : 60 x 60, 40 x40
 Tipe :
1. Keramik Sierra, Indogress, Platinum, Valentino, Milan, Roman 60
x 60 cm (Homogenous Tile)
2. Keramik Sierra, Indogress, Platinum, Valentino, Milan, Roman 40
x 40 cm
3. Step Nosing 10 x 20 ex. Sierra, Indogress,Valentino, Roman,
Milan
4. Hospital Plint Sierra, Indogress, Valentino, Roman, Milan
(Ukuran sesuai gambar bestek)

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Keramik untuk lantai yang digunakan adalah produk Sierra,
Indogress, Platinum, Valentino, Milan, Roman atau merk lain yang
disetujui oleh Perencana, MK dan Pihak Pengguna
a. Ketebalan Minimum : 12 mm atau sesuai gambar
b. Daya Sera : 1%
c. Kekerasan : Minimum 6 skala Mohs.
d. Kekuatan Tekan : Minimum 900 kb per cm2
e. Daya Tahan Lengkung : Minimum 350 kg/cm2
f. Mutu : Tingkat 1 (satu), Extruded Single Firing,
tahan asam dan basa.
g. Chemical Resistance : Konsisten terhadap PVBB 1970 (NI-3)
pasal 33 D ayat 17 – 23
h. Bahan Pengisi : Grout semen berwarna/IGI grout
i. Bahan Perekat : Adukan spesi 1 PC : 3 pasir pasang
ditambah bahan perekat /Carofix 2
(Portland Cement produk Semen Gresik,
Holcim, Indocement, Tiga roda, Semen
Padang atau merk lain yang disetujui
oleh Perencana, MK dan Pihak
Pengguna).

j. Warna : Disesuaikan dengan tipe warna pada


gambar pola lantai

3.2.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop
drawing mengenai pola keramik.
b. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak,
cacat dan bernoda.
c. Alas dari lantai keramik di atas plat beton struktur adalah lantai
beton tumbuk dengan ketebalan minimal 2 cm atau lebih sesuai
dengan gambar.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
d. Adukan pasangan/pengikat menggunakan bahan perekat seperti
yang disyaratkan.
e. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih
(tidak mengandung asam alkali) sampai jenuh.
f. Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang
permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan
memperhatikan kemiringan di daerah basah dan teras/balkon.
g. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-
siar), harus sama lebarnya, maksimum 3 mm, yang membentuk
garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya,
untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku
yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya. Kecuali
pemasangan keramik cutting tanpa nat.
h. Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat
pemotong keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik.
i. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban
selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat
dari pekerjaan lain.
j. Keramik hospital plint terpasang siku terhadap lantai, dengan
memperhatikan siar-siarnya bertemu siku, lengkung dengan siar
lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.
k. Lantai yang akan dipasangi terlebih dahulu harus dipadatkan dan
diratakan agar pasangan tidak turun/retak sewaktu menerima
beban diatasnya.
l. Permukaan lantai yang akan dipasangi keramik harus dibersihkan
dari debu, cat dan kotoran lainnya, kemudian dikasarkan agar
adukan perekat melekat lebih sempurna.
m. Sewaktu keramik dipasang, permukaan keramik bagian belakang
harus terisi padat dengan bahan perekat.
n. Pola pemasangan keramik disesuaikan dengan gambar, demikian
juga pengambilan as pemasangan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
o. Naad keramik diisi dengan mortar tertentu yang tahan asam, basa
serta kedap air. Warna perekat naad ini disesuaikan dengan warna
keramik.
p. Pengisian/Pengecoran naad dilakukan paling cepat 24 jam setelah
keramik dipasang.
q. Sewaktu pengisian naad ini, keramik harus sudah benar-benar
melekat dengan kuat pada lantai. Sebelum diisi, celah-celah naad
ini harus dibersihkan terlebih dahulu dari debu dan kotoran lain.
r. Usahakan agar permukaan keramik yang sudah terpasang tidak
terkena adukan/air semen.
s. Kotoran mortar dan lain-lain yang menempel dipermukaan keramik
pada waktu pengecoran naad, harus segera dibersihkan sebelum
mengering/mengeras.
t. Bila pemasangan telah selesai seluruhnya, maka lantai harus
dilap/disapu hingga bersih.
u. Permukaan lantai yang sudah terpasang, hasilnya harus rapi, baik,
tidak miring, tidak bergelombang dan terpasang dengan kuat.
v. Bila masih diperlukan, keramik harus dibersihkan dengan lap basah
atau bahan-bahan pembersih lunak yang ada di pasaran.
w. Untuk menghilangkan kotoran yang sukar terlepas, dapat
digunakan sikat baja atau bahan pembersih khusus, disesuaikan
dengan jenis kotorannya.
x. Untuk mencegah terjadinya keretakan akibat pengembangan, maka
pada beberapa bagian harus disediakan alur-alur expansion
(expansion joint). Alur-alur expansion ini harus diisi dengan bahan
yang elastis/sealant dan mendapat persetujuan Pengawas atau MK.
3.2.4. Pengendalian Pekerjaan
1. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-
peraturan ASTM, peraturan keramik Indonesia SNI.SO4-1989-F,
SNI.SO6-1989-F dan SNI.SO5-1989-F.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
2. Semen Portland harus memenuhi SNI.SO4-1989-F, pasir dan air
harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam SNI.SO4-
1989-F dan SNI.T15-1991-03 dan ASTM.
3. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu
harus diserahkan contoh-contohnya kepada Pengawas atau MK.
3.3. PEKERJAAN LANTAI VINYL
3.3.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi bagian–bagian permukaan lantai sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam detail gambar. Dalam hal ini termasuk pengadaan
tenaga kerja, bahan–bahan, alat– alat dan peralatan pembantu lainnya.
3.3.2. Syarat-syarat Bahan
3.3.2.1 Umum
Bahan harus mempunyai kualitas yang baik, anti gores, anti
static, hygienis, mampu mencegah pertumbuhan jamur dan
bakteri, mudah dibersihkan, mudah dan murah dalam
perawatan.
Bahan terbuat dari PVC murni, muti layer/heterogeneous,
tanpa bahan pencampur/filler, wear-layer/lapisan atas terbuat
dari PVC murni yang transparan yang dilengkapi dengan
proteksi PUR (polyurethane reinforced) tebal 0.7mm, tidak
menyusut, ketahanan tinggi terhadap noda dan bahan-bahan
kimia rumah sakit, antislip, untuk tempat-tempat tertentu vinyl
harus mampu meredam bunyi sampai batas tertentu 15dB
(Acoustic flooring type).
3.3.2.2 Syarat-syarat
Bahan harus memenuhi Standar Keselamatan Penyebaran
Infeksi Untuk Lantai Rumah Sakit. Lantai rumah sakit harus
mengikuti standar keselamatan terhadap penyebaran infeksi
(infection limit). Standar keselamatan untuk lantai rumah sakit
dihitung dalam CFU (colony forming unit), dibagi atas dua
tingkat :
Tingkat menengah, infection limit lebih kecil dari 50 CFU / 25

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
cm3 Meliputi area seperti ruang perawatan, ruang rawat inap,
ruang bersalin, ruang tunggu, corridor dan lain-lain.
Syarat-syarat bahan vinyl:
 Vinyl menggunakan merk seperti Tarket, Tajima,
Amstrong, LG atau merk lain yang disetujui oleh
Perencana, MK dan Pihak Pengguna.
 Bahan terbuat dari PVC murni tanpa filler, multilayer,
lapisan atas/wea-rlayer di lindungi oleh PVC transparan,
dilengkapi dengan Reinforced PUR protection, tidak perlu di
wax (wax free).
 Bahan harus termasuk dalam kategori klasifikasi UPEC
kelas U4P3E2/3 C2.
 Bahan harus tahan gores, dengan resistensi abrasi yang
paling tinggi (groupT), tebal lapisan atas/wear layer
minimal 0.7 mm, fire resistant B1Cfls1, slip resistance
minimum R9, mengandung lapisan anti bakteri dan jamur
(biostatic treatment). Static indentation 0.03-0.04 mm,
thermal resistance dan chemical resistance.
 Bidang vinyl harus dalam bentuk „sheet‟ (gulungan), lebar
minimal 2 m, panjang 25 m, tebal 2 mm, sambungan di las
(diwelding) dengan pemanasan dengan menggunakan
bahan PVC yang sama yang di sebut welding Rod. Lebar
sambungan antara 2,5 s/d 3 mm dan harus rata.
 Skirting/Plint adalah perpanjangan atau kelanjutan vinyl
dari lantai kemudian naik ke dinding setinggi 10 cm. Pada
sudut antara lantai dan dinding di pasang “Cove Former“
yaitu bahan yang membentuk sudut landai (R) agar sudut
tersebut tidak siku. Sementara pada ujung vinyl yang naik
ke dinding, ditutup dengan Capping Seal. Material dari
Cove former dan Capping Seal juga harus terbuat dari vinyl
PVC.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Warna dan corak bahan di ajukan oleh kontraktor dengan
persetujuan pengawas atau MK dan atau pemilik
pekerjaan.
Tingkat tinggi, infection limit lebih kecil dari 5 CFU / 25 cm3
atau dapat dikatakan ruang steril. Meliputi area seperti
intensive care, emergensi, ruang operasi, radiologi,
CSSD/sterilisasi, laboratorium, dan ruang tindakan lainnya.
Syarat-syarat bahan vinyl:
 Vinyl menggunakan merk Tarket, Tajima, LG, Amstrong
atau merk lain yang disetujui oleh Perencana, MK dan
Pihak Pengguna .
 Bahan terbuat dari PVC murni tanpa filler, multilayer,
lapisan atas/wearlayer di lindungi oleh PVC transparan,
dilengkapi dengan Reinforced PUR protection, lapisan
bawah terdiri dari acoustic backing foam, bahan tidak perlu
di wax (wax free).
 Bahan harus termasuk dalam kategori klasifikasi UPEC
kelas U4P3E2/3 C2.
 Bahan harus tahan gores, dengan resistensi abrasi yang
paling tinggi (groupT), tebal lapisan atas / wear layer
minimal 0.7 mm,
 Bahan harus antistatic, fire resistant B1Cfls1, slip resistance
R10, mengandung lapisan anti bakteri dan jamur (biostatic
treatment). Static indentation 0.06 mm (4 kali lebih baik
dari standard EN 433), dimension stability (EN 434) 0.1%,
flexibility/curling (EN 435) o10mm, thermal resistance, dan
chemical resistance.
 Bahan harus mampu meredam bunyi sampai 15dB.
 Bidang vinyl harus dalam bentuk „sheet‟ (gulungan), lebar
minimal 2 m, panjang 25 m, tebal 2.6 mm, sambungan di
las (diwelding) dengan pemanasan dengan menggunakan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
bahan PVC yang sama yang di sebut welding Rod. Lebar
sambungan antara 2,5 s/d 3 mm dan harus rata.
 Skirting / Plint adalah perpanjangan atau kelanjutan vinyl
dari lantai kemudian naik ke dinding setinggi 10 cm. Pada
sudut antara lantai dan dinding di pasang “Cove Former“
yaitu bahan yang membentuk sudut landai (R) agar sudut
tersebut tidak siku. Sementara pada ujung vinyl yang naik
ke dinding, ditutup dengan Capping Seal. Material dari
Cove former dan Capping Seal juga harus terbuat dari vinyl
PVC.
 Warna dan corak bahan di ajukan oleh kontraktor dengan
persetujuan pengawas atau MK dan atau pemilik
pekerjaan.
3.3.3. Syarat–syarat penyimpanan
1. Tempat penyimpanan barang harus terhindar dari genangan air,
tidak lembab, terhindar dari cuaca (panas matahari/air hujan) dan
selalu bersih. Suhu penyimpanan minimum 10 o C.
2. Vinyl harus disimpan dalam kondisi tegak lurus dari lantai.
3.3.4. Syarat–syarat penyimpanan
 Bidang permukaan lantai harus rata dan kuat, tidak terdapat retak–
retak, tidak ada lubang dan celah–celah, bebas debu, bebas lemak
dan minyak, tidak keropos.
 Dilakukan pengujian kualitas subfloor sebelum vinyl dipasang.
 Pekerjaan lapisan vinyl harus rapi dan dilakukan sesuai dengan
yang dipersyaratkan dari pabrik yang bersangkutan sehingga dapat
diperoleh hasil pekerjaan bermutu baik dan dapat tahan lama.
 Pekerjaan lapisan vinyl dilakukan setelah pekerjaan finishing yang
lain seperti plafond, dinding, pekerjaan ME dan pengecatan, selesai
dilaksanakan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
3.3.4.1 Screeding
Screeding harus benar–benar kuat dan rata yang dicapai dengan
membuat adukan dengan komposisi 1 semen : 2 pasir.
Permukaan screed harus kering, bebas debu, bebas lemak dan
minyak.
3.3.4.2 Leveling
Leveling di laksanakan sebanyak 3 s/d 4 kali (lapis). Antara
tahap 1 dan tahap berikutnya dilakukan dengan arah yang
menyilang dan biarkan sampai kering. Bahan leveling terdiri
dari: Polymer & semen atau dapat dilakukan dengan bahan Self
Leveling. Self leveling di lakukan antara 1 s/d 2 lapis.
Sebelum melakukan pekerjaan leveling, periksa dulu apakah
lapisan screed telah mengering dengan sempurna. Untuk lantai
yang berhubungan langsung dengan tanah dan kelembabannya
tinggi, sebelum pekerjaan leveling ataupun sebelum pekerjaan
screed, harus di lapisi dengan water proofing (damp proof
membrane) dan harus dilakukan test moisture sebelum
dilakukan tahapan pemasangan vinyl. Kelembaban atau
moisture tidak boleh melebihi 75% bila di test dengan
menggunakan hydrometer.
3.3.4.3 Pengamplasan.
Pengamplasan dilakukan setelah lapisan terakhir kering,
kemudian dibersihkan dengan cara di vacuum atau dipel.
3.3.4.4 Pemasangan Vinyl.
Vinyl dipasang dengan menggunakan bahan lem yang
direkomendasikan oleh pabrik yang bersangkutan dengan
produk vinyl.
3.3.4.5 Welding.
Untuk menjaga hygienitas setiap ada celah/sambungan, vinyl
harus dilas (hot welding) dengan bahan dari PVC yang sama.
Pengelasan baru dapat dilakukan setelah 24 jam pengeleman.
3.3.4.6 Pemolesan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Setelah vinyl benar–benar bersih dari semua kotoran langkah
terakhir, adalah pemolesan. Bahan poles adalah yang telah
direkomendasikan oleh Pabrik yang bersangkutan dengan
produk vinyl.

BAB 4
PEKERJAAN PELAPIS DINDING

4.1. UMUM
4.1.1. Persyaratan
1. Pekerjaan pelapis dinding baru boleh dilaksanakan setelah seluruh
pekerjaan plesteran dinding selesai dikerjakan dan mencapai waktu
seperti yang disyaratkan. Apabila dipandang perlu dapat ditentukan
lain dengan persetujuan Pengawas atau MK.
2. Sebelum pekerjaan ini dilakukan, Kontraktor diwajibkan
mengadakan pengecekkan terhadap peil lantai dan kemiringannya.
3. Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya,
namun sebelum dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih dahulu
kepada Pemberi Tugas untuk menentukan warna yang akan
dipakai.
4.1.2. Persyaratan
1. Pekerjaan dan bahan-bahan terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan Pengawas atau MK, Konsultan Perencana dan Pemberi
Tugas.
2. Pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan spesifikasi bahan
pelapis dinding yang dipakai.
3. Pemasangan bahan pelapis dinding dilakukan oleh tenaga ahli.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
4.2. PEKERJAAN DINDING KERAMIK
4.2.1. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya
pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Pekerjaan dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Pengawas atau MK.
4.2.2. Persyaratan Bahan
Bahan Keramik Dinding :
 Jenis : Glazed Ceramic Tile
 Ukuran : 30 x 60 cm
Tipe : 30 x 60 Keramik Sierra, Indogress,
Valentino, Roman, Platinum, Milan atau merk
lain yang disetujui oleh Perencana, MK dan
Pihak Pengguna
 Produksi : Keramik Sierra, Indogress, Valentino, Roman,
Platinum, Milan atau merk lain yang disetujui
oleh Perencana, MK dan Pihak Pengguna.
 Ketebalan : Minimum 12 mm
 Bahan Pengisi Siar : Grout semen berwarna/IGI grout
 Bahan Perekat : Adukan spesi 1 PC : 3 pasir pasang ditambah
bahan perekat / Carofix 2 (Portland Cement
produk Semen Gresik, Holcim/Dynamic,
Indocement, Tiga Roda, Semen Padang atau
merk lain yang disetujui oleh Perencana, MK
dan Pihak Pengguna )
 Ukuran : 30 x 60 cm
 Warna/Texture : Ditentukan kemudian

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
4.2.3. Persyaratan Bahan
1. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-
peraturan ASTM, SNI.SO5 - 1989 - F dan SNI.SO6 - 1989 - F.
2. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu
harus diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan
persetujuan dari Pengawas atau MK.
3. Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan
teknis-operatif dari pabrik sebagai informasi bagi Pengawas atau
MK.
4. Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi
dibutuhkan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam
bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus
disetujui Pengawas atau MK.
4.2.4. Syarat-syarat Pelaksanaan
 Dinding-dinding bata, beton dan kolom-kolom beton dibersihkan
dari kotoran-kotoran dan sisa-sisa semen yang menempel,
kemudian permukaannya diplester halus dengan 1 PC : 2 PC
setebal 2 cm, menurut arah permukaan yang tertera dalam gambar
hingga rata dan tidak bergelombang.
 Kemudian permukaan plesteran tersebut dikasarkan (dengan
menggaruk menyilang) agar lapisan yang akan dipasang terikat
kuat.
 Keramik tile dipasang dengan menggunakan bahan perekat setebal
minimal 1 cm. Dengan lebar naad sesuai dengan rekomendasi dari
pabrik (kurang dari 2 mm). Naad ini diisi dengan grouting hingga
mencapai permukaan yang rata dan saling tegak lurus. Kemudian
dibersihkan dengan air keras.
 Pada bagian-bagian sudut-sudut/pojok-pojok/tekukan-tekukan
pendek, harus dipasang bahan-bahan yang khusus dibuat untuk itu
(tile acccessories).

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Pada permukaan dinding beton / bata merah yang ada, keramik
dapat langsung diletakkan, dengan menggunakan perekat spesi 1
PC : 3 Pasir, diaduk baik memakai larutan supercement, jumlah
pemakaian adalah 10 % dari berat semen yang dipakai dengan
tebal adukan tidak lebih dari 1.5 cm atau bahan perekat khusus,
sehingga mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera pada
gambar.
 Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik,
warna, motif tiap keramik harus sama tidak boleh retak, gompal
atau cacat lainnya.
 Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus
untuk itu, sesuai petunjuk pabrik.
 Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus
direndam air sampai jenuh.
 Pola keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua
peralatan yang akan terpasang di dinding: Exhaust Fan, Panel,
Stop Kontak, Lemari Gantung, bracket tv dan lain-lain yang tertera
di dalam gambar.
 Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan gambar. Pada
Toilet, Spoel Hoek dan Janitor, keramik dipasang setinggi plafond.
Pada Wastafel yang terletak di luar Toilet. keramik dipasang
setinggi 100 cm dari lantai. Sedangkan pada Pantry dan
Laboratorium, keramik dipasang setinggi 60 cm dari meja beton.
 Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran
harus ditentukan, harus dibicarakan terlebih dahulu dengan
Pengawas atau MK sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
 Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar
harus benar-benar lurus. Siar arah horizontal pada dinding yang
berbeda ketinggian peil lantainya harus merupakan satu garis
lurus.
 Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar
sebesar 4-5 mm setiap perpotongan siar harus membentuk dua

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
garis tegak lurus. Siar-siar keramik diisi dengan bahan pengisi siar
sehingga membentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan
dalam persyaratan bahan dan warnanya akan ditentukan
kemudian.
 Naad-naad pada pemasangan keramik harus diisi dengan bahan
grouting.
 Tidak diijinkan adanya tali air atau ceruk pada dinding antara
keramik dinding dengan dinding.

4.3. PEKERJAAN CLADING ALUMINIUM


4.3.1. Umum
Ketebalan aluminium composites panel 3 mm. Terbuat dari 0.3 mm
aluminium skin di bawah dan di atas, di lapisan tengah ada 3.4 mm
polytheylene yang masih baru bukan di recycled (hampir semua produk
China menggunakan recycled polythelyne) dan dilengkapi dengan Fire
Resistant. Kulit aluminium dibuat dari PERALUMAN-100 (AlMg1-NS41)
or series 5005 alloy. Merk yang digunakan seperti Seven, Jiyu,
Goodsense, atau Dekson
4.3.2. Finishing Alumunium Composite Panel
Finishing Aluminium Composit Panel adalah Cat PVF 2 atau PVDF
dengan "REVERSE ROLLER COATING" process. Total ketebalan film-
kering of cat adalah minumun 25 microns, terdiri dari chromate
penggantian coating, primer cat dan top cat. Applikasi seperti spray
paint PVDF tidak lah diterima, karena hasil cat tidaklah bertahan lama
dan dapat menimbulkan belang warna. Finishing cat pada aluminium
composites adalah pekerjaan pabrik (fabricated).
4.3.3. Bahan - bahan
Semua cladding menggunakan Allucobond Panel, panel aluminium
komposit yang terdiri dari inti Polietilen diapit dua kulit paduan
aluminium peraluman – 100 (ALMg1-NS41)
1. Aluminium kulit : 0.3 mm
2. Mechanical Properties : tensile strength 130 N/mm2

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
3. 0.2 % bukti stress 90 N/mm2
4. Elongasi 5.65 jadi 10 %
5. Modulud Elastisitas 70.000 N/mm2
6. Getaran rata – rata udara – rygi transmisi suara dan noise
Dampinf R-5 dB (DIN 4109)
7. Kekakuan (E x l ) : 0.240 kNm2/m
8. Berat panel : 5.5 kg/m2
9. Warna/glos : Grafik warna dengan approx 30%
10. Gloss menurut Gardner. Warna ditentukan kemudian.
4.3.4. Pemasangan
1. Fasteners, termasuk sekrup tersembunyi, kacang-kacangan, baut
dan item lainnya yang diperlukan untuk menghubungkan
aluminium
2. Blind digunakan untuk memasang paku keling panel ke sub-frame
aluminium akan aluminium paduan dengan baja stainless Mandrel.
3. Semua panel harus dipotong dan diarahkan menggunakan
peralatan dan alat-alat yang direkomendasikan dan disetujui oleh
produsen panel. Setelah lipat ke dalam kaset, sebuah aluminium
ekstrusi profil Akan ditetapkan untuk 25mm minimum dalam
tikungan kembali menggunakan paku keling 5mm
4. Jika penguatan panel akan dibutuhkan, sebuah aluminium ekstrusi
profil yang sesuai penampang dan kekuatan akan terikat ke sisi
sebaliknya panel menggunakan pita perekat dua sisi "3M VHB4991"
atau PU perekat "Sikaflex-221". Penerapan sistem ikatan akan
diperketat sesuai dengan spesifikasi manufaktur dan rekomendasi.
Ujung mekanis stiffener akan bergabung ke panel sub-frame.
5. Setiap panel harus ditandai di sisi sebaliknya untuk memudahkan
identifikasi ukuran dan lokasi.
6. Selesai panel akan disimpan dan dikirim ke site / lokasi dalam
posisi vertikal, face-to-face resp. back-to-kembali, dengan
perlindungan yang memadai untuk mencegah goresan dan penyok.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
7. Pengelupasan pelindung diterapkan pabrik-off foil hanya boleh
dihapus setelah panel terinstal.

BAB 5
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT (PLAFOND)

5.1. UMUM
5.1.1. Persyaratan
1. Pemasangan langit-langit baru boleh dilaksanakan setelah semua
peralatan yang terdapat di dalam langit-langit (kabel-kabel, pipa-
pipa, ducting-ducting, alat penggantung dan penguat langit-langit)
siap dan selesai dikerjakan.
2. Sebelum pelaksanaan, Kontraktor harus mengajukan
contoh/sample untuk disetujui oleh Konsultan Perencana, Pemberi
Tugas dan Pengawas atau MK.
3. Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya,
namun sebelum dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih dahulu
kepada Pemberi Tugas untuk menentukan warna yang akan
dipakai.
4. Dalam kaitannya dengan jenis elemen lain yang terdapat dalam
rencana langit-langit haruslah mengacu pada gambar mekanikal-
elektrikal, sedangkan gambar arsitektur hanya memuat tata
letaknya saja.
5. Rangka utama system plafon rangka metal adalah terdiri dari TCR
(Top Cross Rail) dan Furring Channel. Kedua komponen ini
diperkuat dengan adanya ribbing ( lekukan). Sistem Plafon Rangka
Metal furing yang sangat ringan dan tidak mudah terbakar ,
dipasang papan gipsum jayaboard, Gyproc, A-Plus, Elephant, Knauf
atau merk lain yang disetujui oleh Perencana, MK dan Pihak
Pengguna dengan mempergunakan sekrup pada rangka metal
furring chanel yang berlapiskan zincalum. Plafon digantung pada
struktur lantai, atap atau bias langsung dipasang pada sisi bawah

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
kayu atau rangka besi. Papan gipsum harus dikompound untuk
memberikan hasil penyambungan yang halus dan ideal pada
permukaan papan gypsum untuk semua bentuk dekorasi. Dalam
modul ini meliputi dua metode pemasangan, yaitu metode dengan
mempergunakan system plafon gantung ( suspended ceiling ) dan
metode pemasangan langsung ( Direct Fix Clips ).
5.1.2. Pelaksanaan
1. Sebelum pemasangan, Kontraktor harus memberikan
contoh/sample bahan penutup langit-langit dan harus mendapat
persetujuan Konsultan Perencana, Pengawas atau MK dan Pemberi
Tugas.
2. Penggantung langit-langit harus dibuat sedemikian rupa sehingga
diperoleh bidang langit-langit yang rata, datar dan tidak
melengkung.
3. Pemasangan langit-langit harus rata. Naad-naad yang pecah pada
waktu pemasangan harus diganti.
4. Kontraktor bertanggung jawab segala akibat yang mungkin terjadi
terhadap :
 Kemungkinan pemasangan partisi, dimana ada bagian-bagian
partisi yang harus disangga oleh rangka langit-langit.
 Kemungkinan dibuatnya lubang-lubang untuk pemeriksaan
(man-hole).
 Kemungkinan-kemungkinan tidak sempurna alat-alat
penggantung, sehingga langit-langit menjadi bergelombang
karenanya.
 Kemungkinan-kemungkinan pemasangan alat-alat maintenance
pada langit-langit di luar bangunan.

5.2. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT GYPSUM BOARD


5.2.1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan, peralatan serta
pemasangan langit-langit gypsum board dengan Rangka Metal Furring

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Jayaboard, Gyproc, A-Plus, Elephant, Knauf atau merk lain yang
disetujui oleh Perencana, MK dan Pihak Pengguna yang dipasang pada
ruang-ruang yang disebutkan dalam gambar.
5.2.2. Pengendalian Pekerjaan
Pemasangan langit-langit harus sesuai dengan syarat-syarat di dalam:
 NI-5-1961
 NI - 0458 - 1961
5.2.3. Bahan-bahan
5.2.3.1 Gypsum Board
Gypsum board yang dipakai adalah merk Seperti Jayaboard,
Gyproc, A-Plus, Elephant, Knauf atau merk lain yang disetujui
oleh Perencana, MK dan Pihak Pengguna dengan ukuran 120
x 240 cm, tebal 9 mm. Finishing Gypsum Board dicat sesuai
dengan Pasal PEKERJAAN CAT, juga harus memiliki daya
tahan terhadap bahaya kebakaran minimal 60 menit.
5.2.3.2 Rangka Langit-langit
Rangka langit-langit menggunakan Rangka Metal Furring
Jayaboard, A-Plus atau merk lain yang disetujui oleh
Perencana, MK dan Pihak Pengguna. Rangka Metal Furring di
pasang dengan modular 60x60 cm untuk plafond datar
sedangkan untuk drop ceilling (apabila ada) mengikuti pola
gambar atau sesuai ketentuan pabrik gypsum.
5.2.3.3 Baja Penggantung
Dipakai baja atau gesper metal penggantung yang dapat
distel agar seluruh sistem langit-langit dapat tetap rata
permukaannya, setelahsistem-sistem lainnya ikut terpasang
(mekanikal, elektrikal) dan sebagainya.
5.2.3.4 Contoh-contoh
1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus
menyerahkan contoh bahan untuk mendapatkan
persetujuan Pengawas atau MK.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
2. Contoh-contoh yang telah disetujui akan dipakai sebagaipedoman/standard
bagi Pengawas atau MK untuk menerima/memeriksa bahan yang dikirim oleh
Kontraktor ke lapangan.
5.2.4. Pelaksanaan
5.2.4.1 Pekerjaan rangka langit-langit Gypsum Board
1. Rangka langit-langit gypsum menggunakan Rangka Metal
Furring dengan bentuk, ukuran dan pola pemasangan
sesuai dengan gambar dan harus sesuai tata cara dan
teknis pemasangan dari pabriknya.
2. Rangka Metal Furring untuk rangka langit-langit dipasang
rata sesuai ukuran yang telah ditentukan. Rangka Metal
Furring yang dipasang di pasangan bata harus di fiser
masuk dalam tembok sedalam 5 cm. Pada sambungan
antar modul dilas dan di sekru dan sebagainya yang telah
diseleksi dengan baik, lurus, rata, tidak ada bagian yang
bengkok atau melengkung, atau cacat-cacat lainnya, dan
tidak disetujui oleh Pengawas atau MK.
3. Seluruh rangka langit-langit digantungkan pada pelat beton
dan atau atap dengan menggunakan penggantung dari
logam galvanized suspension / kawat seng BWG 14 yang
dapat diatur ketinggiannya dan dibuat sedemikian rupa
sehingga seluruh rangka dapat melekat dengan baik dan
kuat pada pelat beton dan tidak dapat berubah-ubah
bentuk lagi.
4. Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh
permukaan rangka harus rata, lurus dan waterpass, tidak
ada bagian yang bergelombang dan batang-batang rangka
harus saling tegak lurus.
5. Rangka tersebut mempertimbangkan beban mechanical
electrical equipment yang terletak di plafon.

5.2.4.2 Pekerjaan langit-langit Gypsum Board

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
1. Bahan penutup langit-langit yang digunakan adalah
gypsum board dengan ukuran sesuai dengan gambar.
2. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang
telah dipilih dengan baik, bentuk dan ukuran masing-
masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal
atau cacat-cacat lain dan telah mendapat persetujuan dari
Pengawas atau MK.
3. Gypsum board dipasang dengan cara pemasangan sesuai
dengan gambar untuk itu dan setelah gypsum board
terpasang, bidang permukaan langit-langit harus rata,
lurus, waterpas dan tidak bergelombang dan sambungan
antara unit-unit gypsum board harus tidak kelihatan.
4. Finishing gypsum adalah cat emulsi, warna akan
ditentukan kemudian.
5. Semua sambungan antar gypsum board didempul dengan
bahan tertentu sesuai tatacara dan teknis dari pabrik.
Sambungan gypsum harus didempul dan compound
sehingga rata menutupi sambungan tanpa ada retakan.

5.3. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT GYPSUMBOARD WET AREA 9 MM DAN


GRC/KALSIBOARD 4 MM
5.3.1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan, peralatan serta
pemasangan langitlangit Gypsumboard Wet Area 9 mm dan
GRC/Kalsiboard 4 mm dengan Rangka Metal Furring, di ruang yang
berhubungan dengan elektrikal dan mekanikal, dan pekerjaan lain yang
sesuai dengan detail yang dinyatakan dalam gambar dan atas petunjuk
Pengawas atau MK.

5.3.2. Pengendalian Pekerjaan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Pemasangan langit-langit harus sesuai dengan syarat-syarat di dalam:
 NI-5-1961
 NI - 0458 – 1961
5.3.3. Bahan-bahan
5.3.3.1 GYPSUMBOARD WET AREA 9 MM DAN
GRC/KALSIBOARD 4 MM
Gypsumboard Wet Area 9 mm dan GRC/Kalsiboard 4 mm yang
dipakai adalah merk Kalsiboard, Jayaboard, Versaboard, GRC
Board atau merk lain yang disetujui oleh Perencana, MK dan
Pihak Pengguna dengan ukuran 120 x 240 cm, tebal 9 mm.
Finishing Gypsumboard Wet Area 9 mm dan GRC 4 mm dicat
sesuai dengan Pasal PEKERJAAN CAT, juga harus memiliki daya
tahan terhadap bahaya kebakaran minimal 60 menit.
5.3.3.2 Rangka Langit-langit
Rangka langit-langit menggunakan Rangka Metal Furring. Jarak
rangka rangka hollow 60 x 60 cm atau sesuai rekomendasi
pabrik.
5.3.3.3 Baja Penggantung
Dipakai baja atau gesper metal penggantung yang dapat distel
agar seluruh sistem langit-langit dapat tetap rata
permukaannya, setelah sistem-sistem lainnya ikut terpasang
(mekanikal, elektrikal) dan sebagainya.
5.3.3.4 Contoh-contoh
1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus
menyerahkan contoh bahan untuk mendapatkan
persetujuan Pengawas atau MK.
2. Contoh-contoh yang telah disetujui akan dipakai sebagai
pedoman/standard bagi Pengawas atau MK untuk
menerima/memeriksa bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke
lapangan.
3.
5.3.4. Pelaksanaan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
5.3.4.1. Pekerjaan rangka langit-langit Gypsumboard Wet
Area 9 mm dan GRC 4 mm
1. Rangka langit-langit Gypsumboard Wet Area 9 mm dan
GRC/Kalsiboard 4 mm menggunakan Rangka Metal Furring
dengan bentuk, ukuran dan pola pemasangan sesuai dengan
gambar dan harus sesuai tata cara dan teknis pemasangan
dari pabriknya.
2. Rangka Metal Furring untuk rangka langit-langit dipasang
rata sesuai ukuran yang telah ditentukan. Rangka Metal
Furring yang dipasang di pasangan bata harus di fiser masuk
dalam tembok sedalam 5 cm. Pada sambungan antar modul
dilas dan di sekru dan sebagainya yang telah diseleksi
dengan baik, lurus, rata, tidak ada bagian yang bengkok
atau melengkung, atau cacat-cacat lainnya, dan tidak
disetujui oleh Pengawas atau MK.
3. Seluruh rangka langit-langit digantungkan pada pelat beton
dan atau atap dengan menggunakan penggantung dari
logam galvanized suspension / kawat seng BWG 14 yang
dapat diatur ketinggiannya dan dibuat sedemikian rupa
sehingga seluruh rangka dapat melekat dengan baik dan
kuat pada pelat beton dan tidak dapat berubah-ubah bentuk
lagi.
4. Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh
permukaan rangka harus rata, lurus dan waterpass, tidak
ada bagian yang bergelombang dan batang-batang rangka
harus saling tegak lurus.
5. Rangka tersebut mempertimbangkan beban mechanical
electrical equipment yang terletak di plafon.

5.3.4.2 Pekerjaan langit-langit Gypsumboard Wet Area 9 mm

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
dan GRC/Kalsiboard 4 mm
1. Bahan penutup langit-langit yang digunakan adalah
Gypsumboard Wet Area 9 mm dan GRC/Kalsiboard 4 mm
dengan ukuran sesuai dengan gambar.
2. Gypsumboard Wet Area 9 mm dan GRC/Kalsiboard 4 mm
yang dipasang adalah GRC yang telah dipilih dengan baik,
bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada
bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lain dan telah
mendapat persetujuan dari Pengawas atau MK.
3. Gypsumboard Wet Area 9 mm dan GRC/Kalsiboard 4 mm
dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar
untuk itu dan setelah GRC terpasang, bidang permukaan
langit-langit harus rata, lurus, waterpas dan tidak
bergelombang dan sambungan antara unit-unit board harus
tidak kelihatan.
4. Finishing Gypsumboard Wet Area 9 mm dan GRC/Kalsiboard
4 mm adalah cat emulsi untuk interior dan cat acrylic untuk
ekterior, warna akan ditentukan kemudian.
5. Pada tempat tertentu harus dibuat manhole/access panel
pada langit-langit yang dapat dibuka, tanpa merusak board
dan sekelilingnya, untuk keperluan
pemeriksaan/pemeliharaan instalasi Mekanikal-Elektrikal.
6. Semua sambungan antar Gypsumboard Wet Area 9 dan
GRC/Kalsiboard 4 mm mm didempul dengan bahan tertentu
sesuai calsiboard. Didempul dan compound sehingga rata
menutupi sambungan tanpa ada retakan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
BAB 6
PEKERJAAN PENGECATAN

6.1. UMUM
6.1.1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan cat (kecuali ditentukan
lain) dan peralatan untuk melaksanakan pekerjaan ini termasuk alat-
alat bantunya dan alat angkutnya (bila diperlukan), ke tempat
pekerjaan seperti yang tercantum dalam gambar, uraian dan syarat
teknis ini dan perjanjian kerja. Semua pengecatan harus mendapat
garansi tertulis (kartu garansi) dari pabrikan. Cat yang digunakan
seperti Jotun, Mowilex, Solitex, avitex, vinilex atau merk lain yang
disetujui oleh Perencana, MK dan Pihak Pengguna
6.1.2. Bahan-bahan
1. Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan NI-4
atau sesuai dengan spesifikasi dari pabrik cat yang bersangkutan.
2. Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari pabrik tersebut
mengenai hal-hal menunjukkan kemurnian cat yang digunakan,
antara lain :
 Segel kaleng
 Test laboratorium
 Hasil akhir pengecatan
3. Hasil dari test kemurnian ini harus mendapat rekomendasi tertulis
dari produsen untuk diketahui Pengawas atau MK. Biaya test
tersebut menjadi tanggungan Kontraktor.
4. Sebelum memulai pengecatan, Kontraktor wajib menyerahkan 1
contoh bahan yang masih dalam kaleng, 3 contoh bahan yang
telah dicatkan pada permukaan plywood ukuran 40 x 40 cm
dengan teknik duco lengkap PVC edging di sudut – sudut sisi,
brosur lengkap dan jaminan dari pabrik.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
6.1.3. Pelaksanaan
6.1.3.1 Umum
1. Sebelum dikerjakan, semua bahan harus ditunjukkan kepada
Pengawas atau MK beserta ketentuan/persyaratan jaminan
pabrik untuk mendapatkan persetujuannya. Bahan yang
tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian,
bahan pengganti harus disetujui oleh Pengawas atau MK
berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.
3. Untuk pekerjaan cat di daerah terbuka, jangan dilakukan
dalam keadaan cuaca lembab dan hujan atau keadaan angin
berdebu, yang akan mengurangi kualitas pengecatan dalam
keadaan terlindung dari basah dan lembab ataupun debu.
4. Permukaan bahan yang akan dicat harus benar-benar sudah
dipersiapkan untuk pengecatan, sesuai persyaratan pabrik
cat dan bahan yang bersangkutan. Permukaan yang akan
dicat harus benar-benar kering, bersih dari debu,
lemak/minyak dan noda-noda yang melekat.
5. Setiap pengecatan yang akan dimulai pada suatu bidang,
harus mendapat persetujuan dari Pengawas atau MK.
Sebelum memulai pengecatan, Kontraktor wajib melakukan
percobaan untuk disetujui Pengawas atau MK.
6. Kontraktor tidak diperkenankan memulai suatu pekerjaan di
suatu tempat bila ada kelainan/perbedaan di tempat itu
sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
7. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar dan lain-
lainnya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya
kepada Pengawas atau MK .
8. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti
kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa
garansi, atas beban biaya Kontraktor, selama kerusakan
bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
9. Dan atau sesuai teknis pelaksanaan dari pabrik.
6.1.3.2 Teknis
1. Lakukan pengecatan dengan cara terbaik, yang sesuai
dengan prosedur dan teknik pengecatan. Dilakukan kecuali
spesifikasi lain. Jadi urutan pengecatan, penggunaan
lapisan-lapisan dasar dan tebal lapisan penutup minimal
sama dengan persyaratan pabrik. Pengecatan harus rata,
tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas - bekas
yang menunjukkan tanda-tanda sapuan atau semprotan dan
roller.
2. Kesiapan dinding dalam aplikasi cat harus didasarkan pada
evaluasi pabrik cat yang dipilih atau ditunjuk.
3. Sapukan semua dasar dengan cat dasar memakai kuas.
Penyemprotan hanya diijinkan dilakukan bila disetujui
Pengawas atau MK .
4. Pengecatan kembali dilakukan bila ada cat dasar atau cat
akhir yang kurang menutupi, atau lepas. Pengulangan
pengecatan dilakukan sebagaimana ditunjukkan oleh
Pengawas atau MK, serta harus mengikuti petunjuk dan
spesifikasi yang dikeluarkan pabrik yang bersangkutan.
5. Pembersihan permukaan harus mendapat persetujuan.
Pekerjaan termasuk penggunaan ongkos, pencucian dengan
air, maupun pembersihan dengan kain kering.
6. Kerapian pekerjaan cat ini dituntut untuk tidak mengotori
dan menggangu pekerjaan finishing lain, atau pekerjaan lain
yang sudah terpasang. Pekerjaan yang tidak sempurna
diulang dan diperbaiki atas tanggungan Kontraktor.
6.1.4. Pengujian Mutu Pekerjaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor wajib melakukan
percobaan atas semua pekerjaan yang akan dilaksanakan atas biaya
sendiri. Pengecatan yang tidak disetujui Pengawas atau MK harus
diulangi/diganti, atas biaya Kontraktor.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
2. Pada waktu penyerahan, pihak pabrik dengan Kontraktor harus
memberi jaminan selama minimal 2 tahun atas semua pekerjaan
pengecatan, terhadap kemungkinan cacat karena cuaca warna dan
kerusakan cat lainnya.
3. Pengawas atau MK wajib menguji semua hasil berdasarkan syarat-
syarat yang telah diberikan baik oleh pabrik maupun atas petunjuk
Pengawas atau MK. Peralatan untuk pengujian disediakan oleh
Kontraktor.
4. Pengawas atau MK berhak meminta pengulangan pengujian bila
dianggap perlu.
5. Dalam hal pengujian yang telah dilakukan dengan baik atau kurang
memuaskan, maka biaya pengujian/pengulangan pengujian
merupakan tanggung jawab Kontraktor.
6.1.5. Pengamanan Pekerjaan
1. Daerah-daerah yang sedang dicat agar ditutup dari pekerjaan-
pekerjaan lain, maupun kegiatan lain dan juga daerah tersebut
terlindung dari debu dan kotoran lainnya sampai cat tersebut kering.
2. Lindungi pekerjaan ini dan juga pekerjaan atau bahan lain yang
dekat dengan pekerjaan ini seperti fitting-fitting, kusen-kusen dan
sebagainya dengan cara menutup/melindungi bagian tersebut
selama pekerjaan pengecatan berlangsung. Kontraktor bertanggung
jawab memperbaiki atau mengganti bahan yang rusak akibat
pekerjaan pengecatan tersebut.

6.2. PENGECATAN LANGIT-LANGIT DAN DINDING BETON


EKSPOSE
6.2.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengecatan seluruh permukaan langit-langit dan
dinding beton ekspose sesuai dengan gambar atau petunjuk Pengawas
atau MK.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
6.2.2. Bahan-bahan
Cat menggunakan merk Jotun, Mowilex,Solitex, avitex, vinilex atau
merk lain yang disetujui oleh Perencana, MK dan Pihak Pengguna yang
terdiri dari:
1. Untuk Cat Exterior :
Primer : Jotun, Solitex, avitex, vinilex
Second Coat : Jotun, Solitex, avitex, vinilex
Finish Coat : Jotun, Solitex, avitex, vinilex

2. Untuk Cat Interior :


Primer : JotuJotun, Mowilex,Solitex, avitex, vinilex
Second Coat : Jotun, Mowilex,Solitex, avitex, vinilex
Finish Coat : Jotun, Mowilex,Solitex, avitex, vinilex

Acrylic Emulsion untuk eksterior dan Emulsion untuk interior atau merk
lain yang disetujui oleh Perencana, MK dan Pihak Pengguna, dengan
warna-warna yang akan ditentukan kemudian .
6.2.3. Pelaksanaan
Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan langit-langit harus
diperhatikan mengenai:
 Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah dilakukan,
berdasarkan peil-peil yang ditentukan.
 Permukaan langit-langit harus datar dan sempurna sesuai dengan
pola yang telah ditentukan.
 Pada permukaan langit-langit tidak terjadi lubang-lubang atau cacat
lain.
 Pada permukaan langit-langit yang sudah siap untuk dicat, terlebih
dahulu harus diplamur dengan bahan plamur yang sudah disetujui
Pengawas atau MK .
 Plamuran dilakukan bilamana permukaan sudah sempurna, tidak
terdapat retak - retak dan dilakukan setelah ada persetujuan
Pengawas atau MK .

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Pengecatan dilakukan dengan menggunakan alat kuas atau roller,
dimana penggunaan alat-alat tersebut disesuaikan dengan keadaan
lokasinya.
 Setiap kali lapisan pada cat akhir dilakukan harus dihindarkan
terjadinya sentuhan-sentuhan selama 1 sampai 1.5 jam.
 Pengecatan akhir harus dilakukan secara ulang paling sedikit selama
2 (dua) jam kemudian.
6.3. PENGECATAN DINDING BATAKO (SETELAH ACIAN)
6.3.1. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengecatan dinding batako (setelah acian)
seperti yang dinyatakan dalam gambar dan petunjuk Pengawas atau
MK, antara lain:
2. Pengecatan seluruh dinding bangunan bagian luar seperti dalam
gambar dan petunjuk Pengawas atau MK.
3. Seluruh pekerjaan ini harus mengacu pada ketentuan dalam SNI.
T11 - 1990 - F.
4. Pengecatan dinding bangunan bagian dalam seperti yang dinyatakan
dalam gambar dan petunjuk Pengawas atau MK.
6.3.2. Bahan-bahan
Cat menggunakan merk Jotun, Mowilex,Solitex, avitex, vinilex atau
merk lain yang disetujui oleh Perencana, MK dan Pihak Pengguna yang
terdiri dari:
1. Untuk Cat Exterior :

Primer : Jotun, Solitex, avitex, vinilex


2. U
Second Coat : Jotun, Solitex, avitex, vinilex
n
Finish Coat : Jotun, Solitex, avitex, vinilex
t
untuk Cat Interior :
Primer : Jotun, Mowilex,Solitex, avitex, vinilex
Second Coat : Jotun, Mowilex,Solitex, avitex, vinilex
Finish Coat : Jotun, Mowilex,Solitex, avitex, vinilex

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Acrylic Emulsion untuk eksterior dan Emulsion untuk interior atau merk
lain yang disetujui oleh Perencana, MK dan Pihak Pengguna, dengan
warna-warna yang akan ditentukan kemudian.
6.3.3. Pelaksanaan
Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan dinding tersebut,
maka harus diperhatikan permukaan plesterannya dari :
 Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah dilakukan,
berdasarkan peil-peil yang ditentukan.
 Permukaan plesteran harus datar dan sempurna sesuai dengan pola
yang telah ditentukan.
 Permukaan plesteran telah diberi lapisan aci dengan hasil yang
rata dan halus. Permukaan acian telah berumur 14 hari atau
sesuai dengan ketentuan pabrik.
 Permukaan acian tidak lembab yang ditunjukkan oleh alat ukur
khusus yang sesuai dengan ketentuan pabrik.
 Seluruh bidang pengecatan sudah bersih dari segala noda-noda
atau kotoran/debu.
Bila pengecatan dilakukan di atas permukaan dinding tidak diplester,
maka Kontraktor harus memeriksa apakah permukaan dinding sudah
bersih dari noda, seperti yang disyaratkan.
Pengecatan dilakukan dengan menggunakan alat kuas atau roller,
dimana penggunaan alat-alat tersebut disesuaikan dengan keadaan
lokasinya dengan mutu yang baik. Setiap kali lapisan pada cat akhir
dilakukan harus dihindarkan terjadinya sentuhan-sentuhan selama 1
sampai 1.5 jam. Pengecatan akhir harus dilakukan secara ulang paling
sedikit selama 2 (dua) jam kemudian.

6.4. PEKERJAAN CAT DUCO


6.4.1. Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan
pengecatan pada permukaan logam/besi/kayu yang ditentukan yaitu
pada daun pintu besi dan daun pintu kayu.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
6.4.2. Ketentuan
6.4.2.1. Warna Cat
Warna cat akan ditentukan oleh konsultan perencana
berdasarkan contoh dan katalog yang diajukan oleh pelaksana
pekerjaan atau sesuai standar yang dimiliki oleh bagian
Logistik/Pemberi Tugas. Cat yang dipergunakan harus ramah
lingkungan dan tidak mengandung bahanbahan berbahaya bagi
manusia.
6.4.2.2. Peralatan
1. Untuk pelaksanaan pekerjaan pengecatan ini, pelaksana
pekerjaan harus menggunakan peralatan dan peraturan
pelaksanaan menurut ketentuan atau rekomendasi yang
dikeluarkan oleh pabriknya.
2. Pengecatan harus menggunakan alat semprot yang
dilengkapi dengan kompresor
3. Tatacara pengecatan harus ramah lingkungan dan tidak
boleh membahayakan manusia.
6.4.2.3. Penyerahan
Sebelum mulai pelaksanaan, pelaksana pekerjan harus
menyerahkan:
1. Contoh dan katalog, data teknis dari bahan cat dan bahan-
bahan lain yang diperlukan guna pelaksanaan pekerjaan
antara lain contoh bahan-bahan secara lengkap, kartu
warna, aturan, prosedur, peralatan yang harus dipakai
serta data teknis yang berisi keterangan sifat dan
ketahanan bahan cat serta jaminan ramah lingkungan dan
ramah manusia.
2. Contoh pelaksanaan pekerjaan pengecatan dalam
komposisi lengkap. Keseluruhan ini diperlukan guna
pemeriksaan dan persetujuan pelaksanaannya.
3. Surat garansi kualitas cat dan kualitas hasil pengecatan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
6.4.3. Bahan-bahan
6.4.3.1 Bahan/jenis cat
Bahan cat duco yang dipakai dengan warna yang akan
ditentukan kemudian oleh konsultan perencana. Pemakaian
jenis cat disesuaikan dengan ketentuan yang tercantum di
masing-masing gambar rencana. Cat tidak boleh mengandung
bahan yang membahayakan manusia/lingkungan.
6.4.3.2 Bahan penguat tepi sudut
Edging coat menggunakan PVC bening dengan prosedur
tertentu sesuai dengan aturan aplikasi.
6.4.3.3 Bahan dempul
Bahan dempul yang dipakai adalah jenis Polyester lengkap
dengan bahan campuran untuk pengenceran dari merk
Sampolac, Danagloss, Impra atau merk lain yang disetujui oleh
Perencana, MK dan Pihak Pengguna. Dempul tidak boleh
mengandung bahan beracun/berbahaya seperti timah, air
raksa, dan sebagainya.
6.4.3.4 Peralatan kerja
Peralatan yang dipakai harus sesuai dengan teknis pelaksanaan
pekerjaan serta yang direkomendasikan oleh pabriknya.
6.4.4. Pelaksanaan
6.4.4.1 Persiapan
1. Semua bahan, peralatan dan penunjukan
pemakaian/pelaksanaan yang dikeluarkan dan pabriknya
harus dipersiapkan sebelum pelaksanaan dimulai.
2. Semua bidang permukaan yang akan dilapis cat harus
dalam keadaan bersih, kering serta rata dan datar.
6.4.4.2 Pelaksanaan pengecatan
1. Komponen dari logam/besi/plywood yang akan dicat duco
harus sudah dibentuk/dikerjakan permukaannya menurut
ukuran, bentuk seperti tertera di dalam gambar rencana.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
2. Semua permukaan bidang yang akan dilapisi cat harus
dalam keadaan halus, bersih, kering serta rata atau datar
3. Permukaan yang tidak datar harus didempul terlebih
dahulu dengan menggunakan bahan dempul yang telah
ditentukan dan dengan tatacara menurut petunjuk dari
pabriknya.
4. Pelaksanaan pengecatan harus sesuai dengan aturan yang
dikeluarkan dari pabriknya, baik mengenai aturan pakai,
tahapan maupun kondisi permukaan bidang
pengecatannya.
5. Prinsip dasar tahapan pengecatan pada permukaan
logam/besi yang menggunakan cat adalah sebagai berikut
:
 Pembersihan permukaan bidang cat.
 Dicat dasar.
 Didempul dengan sanpolac dan diampelas, epoxy.
 Dicat dasar.
 Dicat akhir minimal 3 lapisan tebal lapisan cat minimal
3 mikron.
 Hasil pengecatan harus rata dan halus serta kuat dan
tahan terhadap pengaruh cuaca atau keadaan
sekelilingnya.
 Hasil terakhir pengerjaan coating anti gores, dilakukan
seperti disyaratkan pada fabrikannya dan dikerjakan
ditempat tertentu saja yang dijelaskan dalam dokumen
spesifikasi ataupun gambar.
 Diperoleh permukaan yang rata, kuat dengan sisi sudut
terlapisi PVC edging.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
BAB 7
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

7.1. PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM


7.1.1. Lingkup Pekerjaan
1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, back
mullion, kusen bouvenlicht seperti yang dinyatakan/ditunjukkan
dalam gambar perencanaan.
7.1.2. Persyaratan Bahan
7.1.2.1 Standar
Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam:
1. The Aluminium Association (AA)
2. Architectural Aluminium Manufactures Association (AAMA)
3. American Standards For Testing Material (ASTM)
7.1.2.2 Kusen Aluminium yang digunakan
1. Bahan
Dari bahan aluminium framing system Seperti Alexindo,
Alcomend, Alcomexindo, Kalindo, Damai atau merk lain yang
disetujui
2. Bentuk Profil
Sesuai shop drawing yang disetujui Pengawas atau MK.
3. Ukuran Profil
Ukuran Proril menggunakan alumunium sesuai tertera di
gambar bestek
4. Nilai Deformasi : 0
Artinya tidak diijinkan adanya celah atau kemiringan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
7.1.2.3 Sealant
Sealant untuk kaca pada rangka aluminium harus
menggunakan bahan sejenis silicon sealant yaitu “Silicon
Glazing Sealant” produksi Dow Corning atau yang setara.
7.1.2.4 Contoh-contoh
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas atau MK
contoh potongan kusen aluminium dari ukuran 40 cm, beserta
brosur lengkap dari pabrik/produsen. Kontraktor harus
membuat shop drawing untuk dikonsultasikan dengan
Pengawas atau MK.
7.1.2.5 Penyimpanan dan Pengiriman
Penyimpanan harus diruang beratap, bersih, kering dan dijaga
agar tidak terjadi abrasi atau kerusakan lain serta tidak dekat
dengan tempat pembakaran.
7.1.2.6 Aksesoris
Sekrup dari stainless steel kepala tertanam, weather strip dari
vinyl dan pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan
aluminium harus ditutup caulking dan sealant. Angkur-angkur
untuk rangka kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3
mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron sehingga
tidak dapat bergeser.
7.1.2.7 Bahan Finishing
Finishing untuk permukaan kusen pintu yang bersentuhan
dengan bahan alkaline seperti beton, adukan atau plesteran
dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish dari laquer yang
jernih atau anti corrosive treatment dengan insulating varnish
seperti asphaltic varnish atau bahan insulation lainnya yang
disetujui Pengawas atau MK.
7.1.2.8 Syarat lainnya
1. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian
dan syarat-syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi
ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
2. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus
disertai hasil test, minimum 100 kg/m2.
3. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3/hr dan
terhadap tekanan air 15 kg/m2 yang harus disertai hasil
test.
4. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih
dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan,
kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang
dipersyaratkan.
5. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses
fabrikasi warna, profil-profil harus diseleksi secermat
mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit, jendela,
pintu partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi
warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang
sama. Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin
harus sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah
dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu.
7.1.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor wajib meneliti gambar-
gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang harus
diketahui) serta membuat contoh jadi untuk semua detail
sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan sistem
konstruksi bahan lain.
2. Semua frame baik untuk kusen dinding kaca luar dan pintu
dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan
kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
3. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari bahan besi
untuk menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya.
Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman
dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada
permukaannya.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
4. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-actived gas (argon) dari
arah bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.
5. Pada akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti
dengan sekrup, rivet dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk
memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
6. Angkur-angkur untuk kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal
2,3 mm dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron dan
ditempatkannya pada interval 300 mm.
7. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup
anti karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hari line dari
tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kebutuhan
terhadap tekanan air sebesar 1000 kg/cm2.
8. Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup oleh
sealant yang sudah disetujui Pengawas atau MK.
9. Untuk fitting hard ware dan reinforcing material yang mana kusen
aluminium akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka
permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan
chromium untuk menghindari kontak korosi.
10. Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi dinding adalah
10 - 25 mm yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
11. Toleransi Puntiran : Pemasangan semua pintu terhadap kusen yang
diijinkan adalah 1 mm, sedangkan terhadap lentur adalah 3 mm.
12. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara,
terutama pada ruang yang dikondisikan, hendaknya ditempatkan
mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic rubber atau bahan
dari synthetic resin.
13. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar
diberi sealant supaya kedap air dan suara.
14. Kaca-kaca dinding luar bangunan dan daun pintu hendaknya dibuat
fixed dengan beads. Beads dimaksud harus dari aluminium
extruded shape dan dilengkapi dengan neoprene. Tepi bawah

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
ambang kusen exterior agar dilengkapi finishing untuk penahan air
hujan.
15. Kisi-kisi aluminium yang akan dipasang harus setelah mendapat
persetujuan Pengawas atau MK.
16. Seluruh kisi-kisi aluminium yang dipasang harus benar-benar tegak
lurus terhadap gari horizontal. Jarak pemasangan kisi-kisi sesuai
dengan gambar perencanaan.
17. Kisi-kisi aluminium yang dipasang adalah aluminium yang telah
terpilih dan tidak ada bagian yang cacat atau tergores.
18. Dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan spesifikasi dari
produsen atau yang disetujui Pengawas atau MK.
19. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan lain. Jika terjadi kerusakan akibat
kelalaian, maka Kontraktor tersebut harus mengganti tanpa biaya
tambahan.
20. Pintu jendela harus terpasang rapat, rapi dan kuat pada sistem
kusen penggantung.
7.1.4. Pengujian Mutu Pekerjaan
1. Semua bahan harus sesuai dengan yang dipersyaratkan dan yang
telah disetujui Pengawas atau MK.
2. Kusen aluminium terpasang dengan kuat, dan setiap hubungan
sudut harus 90 . Apabila tidak terpenuhi maka harus dibongkar
atas biaya Kontraktor.
3. Semua sistem dan mekanismenya harus berfungsi dengan
sempurna.
4. Setiap engsel daun pintu harus terpasang lengkap, sempurna dan
harus sesuai dengan produk pabrik yang mengeluarkan.
5. Kaca harus diteliti dengan seksama, setelah terpasang tidak boleh
timbul getaran ; apabila masih terjadi getaran, maka profil rubber
seal pemegang kaca harus diganti atas biaya Kontraktor.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
7.1.5. Pengamanan Pekerjaan
1. Setelah pemasangan, kotor akibat noda-noda pada permukaan
kusen dapat dibersihkan dengan “Volatile Oil”.
2. Semua pintu dan dinding kaca luar bangunan harus dilindungi
dengan “Corrugated Card Board” dengan hati-hati agar terlindung
dari benturan alat-alat pada masa pelaksanaan.
3. Bila kusen ternoda oleh semen, adukan dan bahan lainnya, bahan
pelindung harus segera digunakan. Bahan aluminium yang terkena
bercak noda tersebut dapat dicuci dengan air bersih, sebelum
kering sapukan dengan kain yang halus kemudian baru diberikan
bahan pelindung.
4. Permukaan kusen aluminium yang bersentuhan dengan bahan
alkaline seperti beton, adukan atau plesteran dan bahan lainnya
harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti
corrosive treatment dengan insulating material seperti asphaltic
varnish atau yang lainnya.
5. Setelah pemasangan instalasi pada pintu dan dinding kaca luar
bangunan maka sekeliling kaca yang berhubungan langsung
dengan permukaan dinding perlu diberi lapisan vinyl tape untuk
mencegah korosi selama masa pembangunan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
7.2. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA KACA RANGKA ALUMINIUM
7.2.1. Lingkup Pekerjaan
1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela panil
kaca seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
7.2.2. Persyaratan Bahan :
7.2.2.1 Bahan Rangka
1. Dari bahan aluminium framing system, dari produk seperti
Alexindo, Alcomend, Alcomexindo, Kalindo, Damai atau merk
lain yang disetujui oleh Perencana, MK dan Pihak Pengguna.
2. Bentuk dan ukuran profil disesuaikan gambar perencanaan
3. Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih
dahulu dengan seksama sesuai dengan bentuk toleransi,
ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan
yang disyaratkan oleh Pengawas atau MK.
4. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian
dan syarat-syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi
ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
5. Daun pintu dengan konstruksi panel kaca rangka aluminium,
seperti yang ditunjukkan dalam gambar, termasuk bentuk
dan ukurannya.
7.2.2.2 Penjepit Kaca
Digunakan penjepit kaca dari bahan karet yang bermutu baik
dan memenuhi persyaratan yang ditentukan dari pabrik.
Pemasangan disyaratkan hanya 1 (satu) sambungan serta
harus kedap air dan bersifat structural seal.
7.2.2.3 Bahan Panil Kaca Daun Pintu dan Jendela
1. Bahan untuk kaca pintu frameless menggunakan kaca
tempered sesuai dokumen perencanaan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
2. Bahan untuk kaca pintu rangka aluminium menggunakan
kaca tempered 5 mm.
3. Kaca-kaca interior menggunakan tipe clear
4. Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas noda dan
cacat, bebas sulfida maupun bercak-bercak lainnya
7.2.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk
meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran
dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-
out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.
2. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan pintu di tempat
pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi
udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari
kerusakan dan kelembaban.
3. Harus diperhatikan semua sambungan harus siku untuk rangka
aluminium dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapian terutama
untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada cacat penyetelan.
4. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
Daun Pintu
 Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas
persetujuan Pengawas atau MK tanpa meninggalkan bekas cacat
pada permukaan yang tampak.
 Untuk daun pintu panel kaca setelah dipasang harus rata dan
tidak bergelombang serta tidak melintir.
7.3. PEKERJAAN DAUN PINTU KACA FRAMELESS DAN JENDELA
KACA MATI
7.3.1. Lingkup Pekerjaan
1. Bagian ini meliputi penyediaan ke lokasi pekerjaan termasuk
pengangkutan serta pemasangan material, angkur, bobokan
dan perapihan kembali terhadap bagian-bagian dengan lantai

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
dan langit-langit yang berkaitan dengan pekerjaan daun pintu
kaca.
2. Pekerjaan Jendela Kaca Mati meliputi seluruh jendela kaca
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
7.3.2. Lingkup Pekerjaan
1. Kaca yang digunakan untuk daun pintu ini adalah jenis
Tempered dengan ketebalan sesuai gambar perencanaan.
2. Kaca yang digunakan untuk jendela kaca mati menggunakan kaca
polos dengan ketebalan sesuai gambar perencanaan.
3. Kaca untuk eksterior menggunakan tipe yang meredam panas
70%, sedangkan untuk interior menggunakan tipe Clear.
Shop Drawing dan Contoh
 Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail
pelaksanaan) berdasarkan gambar dokumen kontrak dan telah
disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
 Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail
khusus yang belum tercakup lengkap dalam gambar
kerja/dokumen kontrak.
 Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang
diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau
pernyataan khusus yang belum tercakup secara lengkap di
dalam gambar kerja/dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi
pabrik.
 Gambar shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas atau MK.
 Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada
Pengawas atau MK sebanyak minimal 2 (dua) produk yang
setara dari berbagai merk pembuatan atau kecuali ditentukan
lain oleh Pengawas atau MK.
 Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan.
 Keputusan bahan, warna tekstur dan produk akan diambil alih
Pengawas atau MK yang kemudian akan diinformasikan kepada

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah
penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.
 Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji, baik
pada pembuatan, pengerjaan maupun pelaksanaan di lapangan
oleh Pengawas atau MK atas tanggungan Kontraktor tanpa biaya
tambahan.
7.3.3. Pelaksanaan
7.3.3.1 Persyaratan Pekerjaan
1. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk
gambar, uraian dan syarat pekerjaan serta ketentuan
teknis yang harus dipenuhi menurut brosur produksi yang
nantinya terpilih atau petunjuk Pengawas atau MK.
2. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh
Pengawas atau MK.
3. Semua bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari
kerusakan dan benturan, dan diberi tanda untuk mudah
diketahui.
4. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, bebas dari
goresan/gompel (Chipping), diharuskan menggunakan alat-
alat pemotongan kaca khusus, dan harus digosok tepinya
dengan “sander” pada tingkat 120 mesh atau lebih.
7.3.3.1 Pekerjaan Pemasangan
1. Pemasangan kaca ini dilaksanakan pada semua pekerjaan
pemasangan kaca yang disebutkan dalam gambar seperti
partisi, pintu, jendela dll.
2. Ukuran, tebal dan jenis kaca yang dipasang sesuai dengan
petunjuk gambar uraian dan syarat pekerjaan tertulis serta
petunjuk Pengawas atau MK dan Konsultan Perencana.
3. Pemasangan kaca-kaca dalam sponing rangka aluminium
sesuai dengan persyaratan dari pabrik.
4. Perhatikan ukuran dan bentuk list profil yang dipakai untuk
pemasangan ini apakah telah sesuai dengan petunjuk

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
gambar dan spesifikasi bahan kusen/kerangka yang
terpasang.
5. Dipakai bahan untuk lapisan kedap air pada kaca dengan
rangka aluminium yang berhubungan dengan udara luar,
untuk bagian dalam dipakai sealant sesuai dengan
persyaratan dari pabrik. Disyaratkan tebal sealant
maksimal 5 mm yang tampak dari kaca dan kerangka.
6. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata,
tidak diperkenankan retak dan pecah pada sealant/tepinya,
bebas dari segala noda dan bekas goresan.
7. Gunakan sealant yang benar-benar elastis dan bermutu
baik (polysulfids).
8. Gunakan Back Up material yang memiliki tingkat insulasi
panas yang tinggi, seperti neoprene, foam dan
polyethylene.
9. Gunakan 2 buah setting blocks dari neoprene dengan
kekerasan 90 derajat atau lebih pada sisi bawah kaca
dengan ukuran :
- Panjang : (25 x luas kaca (m2) mm, max 50 mm
- Lebar : Tebal kaca + 5 mm
- Tebal : 5 mm s/d 12 mm
7.3.3.3 Pekerjaan Perapihan
1. Adalah pekerjaan merapikan kembali akibat-akibat dari
pekerjaan pembobokan, pemasangan, dan lain-lain yang
berkaitan terhadap bagian-bagian dinding, lantai dan
langit-langit yang berdekatan dengan tempat pekerjaan
tersebut.
2. Kontraktor wajib memperhatikan serta menjaga pekerjaan
yang berhubungan dengan pekerjaan lain; jika terjadi
kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor tersebut
harus mengganti tanpa biaya tambahan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
7.3.4. Pengujian Mutu Pekerjaan
1. Mutu bahan memenuhi persyaratan yang tertulis dalam buku ini
serta ketentuan teknis dalam brosur produk bahan tersebut.
2. Semua kaca yang terpasang tidak boleh terjadi retak tepi, akibat
pemasangan list.
3. Kaca yang telah terpasang harus terkunci dengan sempurna dan
tidak bergeser dari sponing.
4. Pada saat terpasang, semua kaca tidak boleh bergelombang,
apabila masih terlihat adanya gelombang, maka kaca tersebut
harus dibongkar atas biaya Kontraktor.
7.4. PEKERJAAN PINTU KAYU (ENGINEERING WOOD)
7.4.1. Lingkup Pekerjaan
1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna. Semua jenis kayu fabrikasi
2. Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu double dan single
engineering wood yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar
perencanaan.
7.4.2. Persyaratan Bahan
7.4.2.1 Bahan Kayu
1. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan
dalam ketentuan mutu fabrikasi yang digunakan.
2. Pintu engineering wood yang dipakai harus lurus, kering
dengan permukaan rata, bebas dari cacat seperti retak-
retak dan cacat lainnya.
3. Kelembaban bahan rangka daun pintu disyaratkan 12%-
14%.
4. Untuk kayu yang dipakai adalah Ukuran daun pintu yang
tertera dalam gambar adalah ukuran jadi.
5. Daun pintu dengan Ukuran disesuaikan dengan gambar-
gambar detail (kecuali ditentukan lain dalam gambar).

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
7.4.2.2 Bahan Perekat
Untuk perekat sesuai dengan mutu pintu yang digunakan
7.4.2.3 Bahan Panil Daun Pintu
Semua permukaan rangka kayu harus halus rata, lurus dan
siku.
7.4.2.4 Bahan Finishing
Finishing untuk permukaan sesuai standar mutu pintu
engineering wood
7.4.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk
meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran
dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-
out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.
2. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan di tempat
pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi
udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari
kerusakan dan kelembaban.
3. Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka kayu
dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya
dengan memperhatikan/menjaga kerapian terutama untuk bidang-
bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas
penyetelan.
4. Semua pintu tampak harus halus, rata, lurus dan siku-siku satu sama
lain sisi-sisinya, dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk
penyetelan/pemasangan.
5. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
Pemotongan dan pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin
diluar tempat pekerjaan/pemasangan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
BAB 8
PEKERJAAN KACA DAN CERMIN

8.1. LINGKUP PEKERJAAN


1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan kaca dan cermin meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar.
3. Kontraktor harus membuat shopdrawing dan menghitung kekuatan kaca
terhadap terpaan angin.
4. Bila ada kegagalan/keruntuhan kaca, kontraktor harus bertanggungjawab
penuh.
5. Tipe Kaca dan ketebalan sesuai dengan gambar
8.2. PERSYARATAN BAHAN
1. Kaca adalah benda terbuat dari bahan gelas yang pipih. Pada umumnya
mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat
diperoleh dari proses-proses tarik, gilas dan pengambangan (Float Glass).
2. Toleransi lebar dan panggang
Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi seperti yang
ditentukan oleh pabrik.
3. Kesikuan
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta
tepi potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maximum yang
diperkenankan adalah 1.5 mm per meter.
4. Cacat-cacat :
a. Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai
ketentuan dari pabrik.
b. Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang
berisi gas yang terdapat pada kaca).

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
c. Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat
mengganggu pandangan.
d. Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik
sebagian atau seluruh tebal kaca).
e. Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan
lebar kearah luar/masuk).
f. Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave). Benang
adalah cacat garis timbul yang tembus pandangan, gelombang adalah
permukaan kaca yang berubah dan mengganggu pandangan.
g. Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan
(scratch).
h. Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).
i. Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA.
j. Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui
toleransi yang ditentukan oleh pabrik. Untuk ketebalan kaca 5 mm
kira-kira 0.3 mm.
5. Kaca yang digunakan adalah dari merk Asahimas. Tebal, jenis dan warna
kaca yang digunakan sesuai dengan gambar perencanaan.
8.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pemasangan kaca mengacu pada tatacara pelaksanaan yang
dikeluarkan oleh pabrik kaca tersebut.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
BAB 9
PEKERJAAN ATAP

9.1. PEKERJAAN ATAP DAK BETON (AREA RAMP)


9.1.1. Persyaratan Umum
Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya,
namun sebelum dilaksanakan harus dipresentasikan dahulu kepada
Pemberi Tugas untuk menentukan warna yang akan dipakai.
9.1.2. Persyaratan Bahan
1. Campuran beton sama seperti persyaratan lantai beton yang telah
disyaratkan dalam RKS Struktur.
2. Menggunakan bekisting multiplex harus berangka.
3. Menggunakan material beton yang sesuai dengan spesifikasi dalam
RKS Struktur.
9.1.3. Persyaratan Pelaksanaan
1. Pada bagian bawah dari atap beton diberi pelindung panas dari
bahan insulation sedemikian rupa sehingga dapat menahan radiasi
panas yang masih ke atap beton.
2. Sesudah atap beton mengeras, dilapisi lapisan DS 105 + Bonding TG
300 + kawat ayam finishing screed 3 cm dengan kemiringan 1,5 % -
2 % disesuaikan dengan gambar dan petunjuk Pengawas atau MK.
3. Setelah uji coba selesai dan disetujui, atap beton dibersihkan dari
kotoran dengan menggunakan sikat kawat, diberi lapisan primer,
kemudian diberi lapisan waterproofing yang dilaksanakan sesuai RKS
ini semua lapisan beton merupakan tanggungjawab kontraktor.
4. Diatas lapisan waterproofing DS 105 diberi lapisan bonding agent
Bonding TG 300 kemudian diberi penguat/tulangan dari kawat ayam,
agar tidak terjadi retakan-retakan dan pelindung/screed dengan
ketebalan disesuaikan dengan gambar serta diberi naad setiap m2.
Kemiringanan screed 1,5 % - 2 % disesuaikan dengan gambar dan
petunjuk Pengawas atau MK.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
5. Apapun yang akan terjadi sesudah pekerjaan tersebut selesai,
bilamana terjadi kesalahan-kesalahan/kegagalan, menjadi tanggung
jawab penuh Kontraktor.

9.2. PEKERJAAN PENUTUP ATAP


9.2.1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan
penutup atap dan pelindung panas sesuai dengan yang disebutkan
dalam gambar atau petunjuk Tim Pengawas atau MK. Bahan penutup
atap harus mendapat surat garansi dari pabriknya.
9.2.2. Bahan Penutup Atap
1. Penutup atap memakai atap zincallum gelombang persegi 0,35
(colour).
2. Diproduksi, diperlakukan/digudangkan dengan cara khusus sesuai
ketentuan pabrik. Pemasangan harus dengan petunjuk dan
rekomendasi dari pabrik.
3. Pemasangan harus dengan petunjuk dan rekomendasi dari pabrik.
4. Sebelum dipasang atap zincallum lihat gambar petunjuk teknis
pemasangan dari pabrikan.
5. Pemasangan atap zincallum harus dilaksanakan oleh ahli sesuai
dengan petunjuk dan rekomendasi dari pabrik.
6. Spesifikasi lain sesuai spesifikasi teknis dari pabrik pembuat.

9.3. TALANG AIR (POSISI DAK BETON)


9.3.1. Pekerjaan Termasuk
Menyiapkan dan memakai semua tenaga kerja, bahan-bahan/barang
barang, peralatan-peralatan dan mesin-mesin yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan semua pekerjaan seperti yang tercantum didalam
gambar-gambar. Drainase Atap terdiri dari talang atap dan sistem
penyaluran dari teras dak.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
9.3.2. Kondisi Pembangunan/Konstruksi
1. Harus dilaksanakan oleh Ahli/Pakar yang mempunyai
pengalaman didalam bidang ini.
2. Harus dipasang pada posisi yang tepat seperti yang tercantum pada
gambar-gambar.
3. Apabila pemasangan pada atap dan memerlukan sparing, ini harus
dengan persetujuan Supervisor
4. Harus ada anti-rembes/anti-air /waterproofing supaya tidak bocor.
5. Pengujian/testing adalah tanggung jawab dan beban Kontraktor,
dengan persetujuan Supervisor.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
BAB 10
PEKERJAAN SANITAIR

10.1. LINGKUP PEKERJAAN


Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, tenaga kerja dan jasa-jasa
lainnya sehubungan dengan pemasangan peralatan sanitair di ruang-ruang
yang ditunjukkan di dalam gambar perencanaan.
10.2. PERSYARATAN BAHAN
1. Semua material harus memenuhi ukuran, standard dan mudah didapatkan
di pasaran, kecuali bila ditentukan lain.
2. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapan,
sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-masing tipe
yang dipilih.
3. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh pabrik
untuk masing-masing type yang dipilih.
4. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam
uraian dan syarat-syarat dalam buku.
10.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Pengawas atau
MK beserta persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan.
Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
2. Jika dipasang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan, pengganti
harus disetujui Pengawas atau MK berdasarkan contoh yang dilakukan
Kontraktor.
3. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola,
penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-
detail sesuai gambar.
4. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan lapangan,
gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera
melaporkannya kepada Pengawas atau MK.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
5. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
6. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.
7. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan
yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya
Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.

10.4. BAHAN - BAHAN


10.4.1. Umum / Merk
Merk alat sanitair yang digunakan adalah dari merk setara Toto
(Kesesuaian harga), American Standart, Renovo dan Duty atau merk
lain yang disetujui oleh Perencana, MK dan Pihak Pengguna.
Floor Drain
1. Bila tidak ditentukan lain dalam gambar untuk semua daerah basah
harus dari jenis yang terpasang pada lantai.
2. Setelah floor drain terpasang, pasangan harus rapih waterpass,
dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.
10.4.2. Kitchen Sink
Untuk seluruh pantry, harus disediakan kitchen sink buatan lokal atau
yang setara, terbuat dari bahan stainless steel, lengkap dengan trap
dan segala kelengkapannya. Kitchen sink untuk pantry mempunyai
“bowl tunggal” dengan lubang pembuangan ditengah.
10.4.3. Contoh-contoh
1. Kontraktor diminta untuk memperlihatkan contoh-contoh bahan
yang akan dipakai kepada Pengawas atau MK untuk disetujui.
2. Contoh-contoh yang telah disetujui akan dipakai sebagai
pedoman/standar bagi Pengawas atau MK untuk
menerima/memeriksa bahan yang dikirim ke lapangan oleh
Kontraktor.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
10.5. PEMASANGAN
1. Kontraktor harus minta ijin kepada Pengawas atau MK tentang cara, waktu
dan letak pemasangan peralatan sanitair pada Toilet, Pantry dan lain-lain.
2. Pemasangan harus kuat, rapi dan bersih.
10.6. PELAKSANAAN
Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan
dengan Mekanikal dan Elektrikal, agar pekerjaan M & E tersebut tidak rusak.
Jika terjadi kerusakan, maka Kontraktor harus mengganti tanpa biaya
tambahan.
10.7. PENGUJIAN MUTU PEKERJAAN
1. Bila dianggap perlu, Kontraktor wajib mengadakan test terhadap bahan-
bahan tersebut pada laboratorium yang ditunjuk Pengawas atau MK, baik
mengenai komposisi, kekuatan maupun aspek-aspek yang ditimbulkannya.
Untuk itu Kontraktor harus menunjukkan syarat rekomendasi dari lembaga
resmi yang ditunjuk tersebut sebelum memulai pekerjaan.
2. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji baik pada
pembuatan, pengerjaan maupun pelaksanaan di lapangan oleh Pengawas
atau MK atas tanggungan Kontraktor tanpa biaya tambahan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
BAB 11
PEKERJAAN PENGGANTUNG, HANDLE, KUNCI

11.1. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG


11.1.1. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, untuk
perlengkapan daun pintu dan jendela dan alat-alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi
seluruh pemasangan pada daun pintu dan jendela.
11.1.2. Lingkup Pekerjaan
1. Semua “hardware” yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam Tabel Spesifikasi Material. Bila terjadi
perubahan atau penggantian “hardware” akibat dari pemilihan
merek, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada Pengawas
atau MK untuk mendapatkan persetujuan.
2. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari
pelat aluminium berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda
pengenal ini dihubungkan dengan cincin nikel kesetiap anak kunci.
3. Untuk keseragamanan semua “hardware” dalam pekerjaan ini harus
dari satu produk misalnya, untuk engsel, kunci atau sejenisnya dan
memiliki surat garansi minium 5 tahun dari main distirbusinya.
Contoh-contoh
 Sebelum pemasangan, Kontraktor harus menyerahkan contoh-
contoh untuk mendapatkan persetujuan Pengawas atau MK.
 Contoh-contoh yang telah disetujui akan dicapai sebagai
standar/pedoman bagi Pengawas atau MK untuk

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
menerima/memeriksa bahan-bahan yang dikirim oleh Kontraktor
ke lapangan.
 Perlengkapan Pintu (Swing)
 Engsel Kupu-kupu (butt hinge) digunakan untuk semua pintu
selain pintu frameless. Engsel dilengkapi dengan nylon ring dari
bahan stainless steel merk Dekson, KEND/CISA atau merk lain
yang disetujui oleh Perencana, MK dan Pihak Pengguna.
 Engsel Friksi (Friction Casement Stay) digunakan untuk semua
daun jendela hidup dan bouvenlicth. Casement Stay
menggunakan merk Dekson, KEND/CISA atau merk lain yang
disetujui oleh Perencana, MK dan Pihak Pengguna. Ukuran
disesuaikan dengan gambar detail.
11.1.3. Syarat Pelaksanaan
11.1.3.1 Umum
Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan
yang berhubungan dengan pekerjaan ini. Bila ada kesalahan
pemasangan karena kelalaiannya, maka kontraktor tersebut
harus mengganti tanpa biaya tambahan.
11.1.3.2 Teknis
1. Mekanisme kerja harus sesuai dengan gambar
2. Engsel dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap
daun pintu, menggunakan sekrup kembang dengan warna
yang sama dengan warna engsel.
3. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas
pintu ke bawah. Engsel tengah dipasang tidak lebih dari 60
cm (as) dari engsel atas ke bawah. Engsel bawah dipasang
tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas.
4. Penarik pintu (Door Pull) dipasang 100-110 cm (as) dari
permukaan lantai setempat.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
5. Posisi “lock dan Latch” harus ditentukan dan diajukan
kontraktor untuk disetujui Pengawas atau MK.
6. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan
yang berhubungan dengan pekerjaan lain. Jika terjadi
kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor tersebut
harus mengganti tanpa biaya tambahan.
11.2. PEKERJAAN HANDLE , KUNCI DAN AKSESORISNYA
11.2.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, untuk
perlengkapan handle daun pintu dan jendela, kunci, aksesoris dan alat-
alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
11.2.2. Persyaratan Bahan-bahan
11.2.2.1 Pintu
1. Handle dan Back Plate yang digunakan dari bahan stainless
steel merk setara Dekson, KEND/CISA atau merk lain yang
disetujui oleh Perencana, MK dan Pihak Pengguna. Tipe
handle yang digunakan adalah tipe Lever Handle, Pull
Handle dan Pull Ring.
2. Kunci-kunci yang digunakan dari bahan stainless steel merk
setara Dekson, KEND/CISA atau merk lain yang disetujui
oleh Perencana, MK dan Pihak Pengguna. Tipe kunci yang
digunakan adalah tipe Cylinder dan Double Cylinder. Seluruh
kunci yang digunakan harus mempunyai Master Key.
3. Lockcase yang digunakan dari bahan stainless steel merk
Dekson, KEND/CISA atau merk lain yang disetujui oleh
Perencana, MK dan Pihak Pengguna.
4. Kunci tanam (Flush Bolt) yang digunakan dari bahan
stainless steel merk Dekson, KEND/CISA atau merk lain yang

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
disetujui oleh Perencana, MK dan Pihak Pengguna. Kunci
tanam ini digunakan untuk pintu double daun.
5. Door Closer yang digunakan dari bahan stainless steel merk
setara Dekson, KEND/CISA atau merk lain yang disetujui
oleh Perencana, MK dan Pihak Pengguna. Tipe yang
digunakan adalah tipe Hold Open Arm dan Normal Open
Arm.
11.2.2.2 Jendela
1. Rambuncis yang digunakan dari bahan stainless steel merk
Dekson, KEND/CISA atau merk lain yang disetujui oleh
Perencana, MK dan Pihak Pengguna. dengan warna yang
sama dengan rangka daun jendela.
2. Untuk daun jendela geser (sliding), rambuncis yang
digunakan harus sesuai dengan peruntukannya.
11.2.2.3 Contoh
Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk
mendapatkan persetujuan-persetujuan Konsultan Pengawas
atau MK.
11.2.3. Persyaratan Pelaksanaan
1. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan ini. Bila terjadi kerusakan karena
kelalaiannya, maka kontraktor tersebut harus mengganti tanpa biaya
tambahan.
2. Handle pintu dipasang 100-110 cm (as) dari permukaan lantai.
3. Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer harus
rapi, lurus dan sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh
Pengawas atau MK.
4. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
5. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
6. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail
pelaksanaan) berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah
disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Di dalam shop drawing
harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk
keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang
belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak,
harus sesuai dengan Standar Spesifikasi Pabrik.
7. Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh
Pengawas atau MK.
11.2.4. Pengujian Mutu Pekerjaan
1. Seluruh mekanisme perangkat pengunci ini harus bekerja dengan
baik.
2. Dicoba dengan penguncian secara kasar dan halus.
3. Pemasangan backplate dan lockcase harus rata (tenggelam) di
dalam panel pintu. Semua Handle dan kunci harus mendapat surat
garansi.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
BAB 12
PEKERJAAN STAINLESS STEEL

12.1. LINGKUP PEKERJAAN


Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan dan perlengkapan
lain serta pemasangan semua pekerjaan stainless steel seperti yang
tercantum dalam gambar dan sesuai petunjuk Pengawas atau MK. Pekerjaan
ini meliputi Pekerjaan railing pada tangga utama.

12.2. PENGENDALIAN PEKERJAAN


Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan :
1. NI - 3 - 1970 - PPBBI – 1993
2. SII - 0161 - 1981 – ASTM
3. SII - 0183 - 1978 - AISC edisi terbaru
4. SII - 0163 - 1979 - BS - 1387 - STEEL TUBES

12.3. BAHAN-BAHAN
1. Spesifikasi Bahan
Railing tangga seperti yang ditunjukkan dalam gambar menggunakan
stainless steel dengan ketebalan minimum 1,5 mm type hairline.
2. Umum
a. Mutu baja yang digunakan adalah mild steel yang memenuhi
persyaratan ASTM A-36. Stainless steel harus anti karat (jenis ST 304).
b. Bahan-bahan pelengkap harus dari jenis yang sama dengan barang yang
dipasangkan dan harus dari jenis yang paling cocok untuk maksud
tersebut.
c. Semua kelengkapan atau barang-barang/pekerjaan lain yang perlu demi
kesempurnaan pemasangan, walau tidak secara khusus diperlihatkan
dalam gambar-gambar atau Persyaratan Teknis, harus diadakan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
3. Jaminan
Bahan baja yang dipakai harus disertai jaminan mutu dari pabrik yang
sudah dikenal disertai Sertifikat Pengujian dari Lembaga Pengujian Bahan
yang disetujui Pengawas atau MK.
4. Contoh-contoh
a. Untuk benda-benda ini sebelum pemakaiannya harus diperlihatkan
kepada Pengawas atau MK berupa contoh untuk disetujui.
b. Pengajuan contoh-contoh untuk persetujuan Pengawas atau MK harus
diserahkan secepat mungkin sesuai dengan jadwal pekerjaan yang telah
disetujui. Contoh tersebut harus memperlihatkan kualitas
penyambungan dan penghalusan untuk standard dalam pekerjaan
tersebut.
c. Contoh-contoh yang telah disetujui akan dipakai sebagai pedoman atau
standar bagi Pengawas atau MK untuk memeriksa atau menerima
bahan-bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke lapangan.
12.4. PELAKSANAAN
 Pengerjaan
a. Finish stainless steel yang telah terpasang harus benar-benar dan tidak
kelihatan bergelombang.
b. Penyambungan harus diusahakan agar tidak kelihatan mencolok.
c. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat, sehingga dalam
pemasangan tidak memerlukan pengisi.
 Toleransi
Pemasangan baru dengan toleransi yang diijinkan/tertera dalam standar
yang telah disetujui. Bila toleransi yang dimaksud tidak tercantum dalam
standar, maka toleransi akan diberikan oleh Pengawas atau MK.
Pemasangan baja dengan toleransi yang tidak disetujui akan ditolak.
 Pemotongan dan Penyambungan
a. Pengelasan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Semua pengelasan, kecuali ditunjukkan lain, harus memakai las listrik.
Yang dimaksud dengan pengelasan disini adalah “Electric Arc
Welding” AWS E 70 S - X. Pengelasan harus mengikuti cara-cara
mutakhir sesuai dengan standar AWS. Tenaga yang melakukan
pekerjaan ini, harus mempunyai “Sertifikat Keahlian Las” yang
dikeluarkan oleh Lembaga-Lembaga Pemerintah atau Swasta yang
diakui. Seluruh pekerjaan las harus dikerjakan di bengkel (workshop).
Penyimpangan dari persetujuan ini harus seijin Pengawas atau MK.
 Semua bahan yang akan tampak, bila memakai las, harus diratakan
dan difinish sehingga sama dengan permukaan sekitarnya, bila
memakai pengikat-pengikat lain seperti “clip keling” dan lain-lain yang
tampak, harus sama dalam “finish” dan “warna” dengan bahan yang
diikatnya.
b. Baut
Penyambungan dengan baut harus dilakukan dengan cara terbaik yang
sesuai dengan maksudnya, termasuk perlengkapan-perlengkapannya.
Baut yang digunakan ASTM A - 307 (Black Blolt/Unfinished Bolts) adalah
jenis low carbon steel yang memenuhi persyaratan, dengan finishing
chrome nickel atau powder coating. Lubang-lubang untuk baut dan
sekrup harus dibor atau di “punch”.
c. Tambatan dan Angker
Tambatan dan angker dimana perlu untuk mengikat bagian-bagian di
tempatnya, termasuk pemakaian ramset untuk beton atas persetujuan
Pengawas atau MK harus disediakan. Kontraktor harus menyerahkan
contoh timbal (tebal 30 cm) yang akan digunakan untuk mendapatkan
persetujuan dari Pengawas atau MK.
 Perlindungan
Semua pekerjaan baja, mur, baut dan alat penghubung untuk pekerjaan
stainless steel, harus terlindung secara dicelup panas (hot dip coated) atau
terdiri dari bahan bebas karat yang disetujui Pengawas atau MK.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan lain; jika terjadi kerusakan akibat
kelalaiannya, maka Kontraktor tersebut harus mengganti tanpa biaya
tambahan.
12.5. PENGUJIAN MUTU PEKERJAAN
1. Bahan-bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji baik pada
pembuatan maupun pengerjaan di lapangan oleh Pengawas atau MK.
Peninjauan dan pengujian dilaksanakan oleh Kontraktor tanpa adanya
tambahan biaya.
2. Peninjauan ini tidak melepaskan tanggung jawab Kontraktor terhadap
penyediaan bahan yang tidak memenuhi syarat.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR

Keterangan :

Spesikasi teknis disusun oleh panitia pengadaan berdasar jenis pekerjaan yang akan
dilelangkan, dengan ketentuan :
1. Tidak mengarah kepada merk / produk tertentu, tidak menutup kemungkinan
digunakannya produksi dalam negeri.
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional (SNI)
3. Metode pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan.
4. Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metode pelaksanaan.
5. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama
minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
6. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk.
8. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance)
9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.

PASAL 01 PERATURAN DAN PERSYARATAN


Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, berlaku peraturan-peraturan,
persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan sebagaimana yang
tercantum dalam :
1.1. Tata cara Perencanaan Pembebanan untuk rumah dan gedung
SNI 1727 – 1989 – F.
1.2. Tata cara Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung SNI 1728-
1989-F.
1.3. Tata cara Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding
Bertulang untuk rumah dan gedung SNI 1734-1989-F.
1.4. Spesifikasi Bahan Bangunan SK SNIS-04-1989-F, SK SNIS-05-

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
1989-F dan SK SNIS-06-1989-F.
1.5. Tata cara pengecatan kayu SK SNI T-11-1990 F.
1.6. Tata cara pengecatan dinding tembok SK SNI T-11-1990 F.
1.7. Peraturan Umum Instalasi Listrik ( PUIL ) tahun 1977 yang
diterbitkan oleh Yayasan Normalisasi Indonesia.
1.8. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) Tahun 1961 yang
diterbitkan oleh
Yayasan Normalisasi Indonesia.
1.9. Pada prinsipnya semua material, semua tata cara pelaksanaan
pekerjaan dan semua peralatan kerja harus mendapat
persetujuan direksi sebelum dipasang dan atau digunakan dalam
proyek ini.
1.10. Petunjuk – petunjuk dari Pemilik/Pengawas Lapangan.
PASAL 02 DIREKSI LAPANGAN
Dalam pelaksanaan pembangunan ini bertindak sebagai Direksi adalah
Pengelola Proyek yang terdiri dari :
2.1. Kepala Rumah Sakit Umum Daerah selaku Pengguna Anggaran
2.2.1. Pejabat Pembuat Komitmen, Pengelola Administrasi,
Keuangan dan Teknis dari Pihak Kegiatan Pembangunan
Gedung Instalasi Rawat Inap RSUD.
2.2.2. Perencana :
Perencana berkewajiban mengadakan pengawasan
berkala.
2.2. Pengawas :
2.2.1. Pengawas Lapangan tidak dibenarkan merubah
ketentuan-ketentuan
pelaksanaan pekerjaan sebelum mendapat izin dari
Pemilik Kegiatan.
2.2.2. Bila Pengawas Lapangan menemui kejanggalan-
kejanggalan atau menyimpang dari RKS dan Gambar

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Kerja supaya segera memberitahukan kepada Pemilik
Kegiatan.
2.2.3. Mengambil tindakan dalam hal yang dianggap perlu untuk
kemajuan dan keselamatan pekerjaan.
2.3. Kontraktor Pelaksana :
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai ketentuan-
ketentuan peraturan yang ada dan berlaku.
Kontraktor harus menempatkan tenaga ahli dan berpengalaman
untuk mengatur lancarnya pekerjaan sehingga perintah/petunjuk
Pengawas Lapangan dapat dilaksanakan dengan segera dan
sebaik mungkin.
Kontraktor bertanggung jawab penuh atas hasil pekerjaannya.
Membuat laporan periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan untuk
disampaikan kepada Pemilik Kegiatan.
PASAL 03 PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
3.1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan
syarat-syarat (RKS) termasuk tambahan dan perubahannya yang
dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
(Aanwiizing).
3.2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS), maka yang mengikat /berlaku adalah ketentuan yang ada
dalam RKS. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang
lain, maka gambar yang mempunyai skala besar yang berlaku.
3.3. Bila perbedaan-perbedaan tersebut menimbulkan keraguan-
keraguan sehingga dalam pelaksanaan menimbulkan kesalahan,
maka kontraktor wajib menanyakan kepada konsultan pengawas /
Direksi dan kontraktor harus mengikuti keputusannya

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
PASAL 04 PERSIAPAN DI LAPANGAN
4.1. Dilapangan Pekerjaan Kontraktor wajib menyediakan Bangsal
Kerja tempat para staf Konsultan Pengawas / Direksi melakukan
tugasnya atas biaya kontraktor dengan menggunakan bahan-
bahan sederhana, pintu-pintu dapat dikunci dengan baik, lantai
papan, dinding papan/triplek dengan atap seng atau sejenisnya.
4.2. Perlengkapan Bangsal Kerja Konsultan Pengawas, terdiri dari kursi
dan meja kerja serta perlengkapan lainnya yang dibutuhkan.
4.3. Bangsal Kerja untuk kantor Kontraktor dan gudang penyimpanan
bahan untuk pekerjaan ditentukan sendiri oleh kontraktor, tetapi
letaknya harus mendapat persetujuan Direksi Lapangan / Pemberi
Tugas. Pembuatan bangsal ini harus sesuai dengan syarat
konstruksi dan kesehatan
4.4. Bahan bangunan yang sudah dipasang menjadi Bangsal Kerja
yang tertulis pada ayat 1 dan 3 tidak boleh lagi diambil untuk
keperluan konstruksi. Bahan bangunan tersebut menjadi milik
proyek / Pemberi tugas dan dibongkar oleh kontraktor setelah
serah terima pertama dan dibawa keluar lapangan
PASAL 05 JADWAL PELAKSANAAN
5.1. Sebelum memulai pekerjaan yang nyata di lapangan pekerjaan,
kontraktor wajib membuat rencana pekerjaan pelaksanaan dan
bagian-bagian pekerjaan berupa Bartchart dan Curve “S” yang
telah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi
/Konsultan Pengawas
5.2. Kontraktor wajib memberikan salinan rencana kerja rangkap 4
(empat) kepada Direksi / Konsultan Pengawas. Satu salinan
dilapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan
(prestasi Kerja) di lapangan.
5.3. Konsultan pengawas / Direksi akan menilai prestasi pekerjaan
Kontraktor berdasarkan rencana kerja tersebut

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
PASAL 06 KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN
6.1. Dilapangan pekerjaan, kontraktor wajib menunjukan seorang
kuasa kontraktor atau biasa disebut PELAKSANA LAPANGAN yang
cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan di
lapangan dan mendapat kuasa penuh dari kontraktor,
berpendidikan minimum S1 jurusan Teknik Sipil/ Arsitektur yang
berpengalaman minimal 5 tahun. Penunjukan atau penugasan
tenaga ahli yang bertugas di lapangan ditujukan kepada Pemberi
Tugas dan Pengelola Teknis serta Direksi sebagai tembusannya
6.2. Dengan adanya pelaksana lapangan, tidak berarti bahwa
kontraktor lepas tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan
kewajibannya
6.3. Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada pengelola
Teknis Proyek dan Direksi, nama dan jabatan pelaksana untuk
mendapat persetujuan
6.4. Bila kemudian hari, menurut pendapat Pengelola Proyek dan
Direksi pelaksana kurang mampu atau tidak cakap memimpin
pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada kontraktor secara
tertulis untuk mengganti pelaksana lapangan tersebut
6.5. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat
Pemberitahuan, kontraktor harus sudah menunjuk pelaksana baru
atau kontraktor sendiri (penanggung jawab/direktur perusahaan)
yang akan memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan
PASAL 07 TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) KONTRAKTOR
7.1. Untuk menjaga kemungkinan diperlukannya kerja diluar jam kerja
(lembur) apabila terjadi hal-hal yang mendesak, kontraktor wajib
memberitahukan secara tertulis kepada Pengelola Proyek dan
Direksi/ Pengawas
7.2. Alamat kontraktor atau pelaksana diharapkan tidak berpindah-
pindah selama pekerjaan. Bila terjadi perubahan alamat,

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
kontraktor/pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis
PASAL 08 PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN
8.1. Kontraktor wajib menjaga keamanan di lapangan terhadap
barang-barang milik proyek, Direksi/Pengawas dan milik pihak
ketiga yang ada dilapangan.
8.2. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah
dipasang atau belum, menjadi tanggung jawab kontraktor dan
tidak diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambahan.
8.3. Apabila terjadi kebakaran, kontraktor bertanggung jawab atas
akibatnya baik yang berupa barang-barang maupun keselamatan
jiwa. Untuk itu kontraktor harus menyediakan alat-alat pemadam
kebakaran yang siap dipakai yang ditempat- kan pada tempat
yang mudah dijangkau.
PASAL 09 JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA
9.1. Kontraktor diwajibkan menyediakan obat obatan menurut syarat-
syarat pertolongan pertama pada kecalakaan (PPPK) yang selalu
dalam keadaan siap digunakan dilapangan untuk mengatasi
segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dan pekerja di
lapangan.
9.2. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan
memenuhi syaratsyarat kesehatan dan air bersih, kamar mandi
dan WC yang layak bagi semua petugas dan pekerja yang ada di
lapangan membuat tempat penginapan didalam lapangan
pekerjaan untuk penjaga keamanan.
9.3. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan
pada pekerja wajib diberikan kontraktor sesuai dengan peraturan
yang berlaku.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
PASAL 10 SITUASI DAN UKURAN
10.1. Situasi
a. Kontraktor wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan
tanah bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lain
yang dapat mempengaruhi harga penawarannya.
b. Kelalaian atau kekurang telitian Kontraktor dalam hal ini tidak
dapat dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan.
10.2. Ukuran
a. Ukuran satuan yang digunakan disini semuanya dinyatakan
dalam Cm, kecuali ukuran-ukuran untuk baja yang dinyatakan
dalam inch atau mm.
b. Pedoman titik duga lantai (permukaan atas lantai) ± 0.00
bangunan adalah sesuai dengan gambar kerja, atau
ditentukan kemudian oleh pengelola teknik dan Direksi atas
persetujuan kontraktor
10.3. Memasang Bouwplank
a. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplank,
dilaksanakan setelah pekerjaan perataan tanah dan
pembersihan lokasi selesai dilaksanakan.
b. Membuat titik patok (kayu belian) di suatu tempat yang tidak
terganggu oleh letak bangunan, yang dijadikan sebagai
pedoman titik duga lantai ± 0.00.
c. Pembuatan dan pemasangan bouwplank termasuk pekerjaan
kontraktor dimana ketepatan letak bangunan diukur dibawah
pengawasan Direksi dengan titik patok yang dipancang kuat-
kuat dan papan duga dari bahan kayu kelas III dengan
ketebalan 2 cm diketam rata bidang sisi atasnya dan yang
tidak berubah oleh cuaca. Pemasangan harus kuat dimana
permukaan atasnya harus rata

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
PASAL 11 SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN
11.1 Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi
syarat-syarat yang telah ditentukan
11.2 Pengawas berwenang menanyakan asal bahan dan kontraktor
wajib memberitahukan
11.3 Kontraktor wajib memperlihatkan contoh bahan sebelum
digunakan. Contoh-contoh ini harus mendapat persetujuan dari
pengawas
11.4 Bahan bangunan yang telah didatangkan kontraktor di lapangan
pekerjaan, tetapi ditolak pemakaiannya oleh pengawas, harus
segera dikeluarkan dan selanjutnya dibongkar atas biaya
kontraktor dalam waktu 2 x 24 jam, terhitung dari jam penolakan
11.5 Pekerja atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan kontraktor
tetapi ditolak oleh pengawas, maka pekerjaan tersebut harus
segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya
kontraktor dalam waktu yang telah ditetapkan oleh pengawas
PASAL 12 PEMERIKSAAN PEKERJAAN
12.1. Sebelum memulai pekerjaan lanjutannya yang apabila pekerjaan
ini telah selesai, akan tetapi belum diperiksa oleh pengawas,
kontraktor wajib meminta persetujuan kepada pengawas. Baru
apabila pengawas telah menyetujui bagian pekerjaan tersebut,
kontraktor dapat meneruskan pekerjaan
12.2. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam
(dihitung dari diterima Surat Permohonan pemeriksaan, tidak
dihitung hari raya / libur) tidak dipenuhi oleh pengawas,
kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian yang
seharusnya diperiksa dianggap telah setuju Pengawas minta
perpanjangan waktu
12.3. Bila kontraktor melanggar ayat 1 pasal ini, pengawas berhak,
menyuruh membongkar bagian pekerjaan sebagian atau

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
seluruhnya untuk diperbaiki. Biaya pembongkaran dan
pemasangan kembali menjadi tanggung jawab kontraktor
PASAL 13 PEKERJAAN TAMBAH KURANG
13.1. Tugas mengerjakan pekerjaan tambah/kurang diberitahukan
dengan tertulis dalam buku harian oleh pengawas serta
persetujuan Pemberi Tugas
13.2. Pekerjaan tambah/kurang hanya berlaku bila memang nyata-
nyata ada perintah tertulis dari pengawas atau atas persetujuan
Pemberi Tugas
13.3. Biaya pekerjaan tambah/kurang akan diperhitungkan menurut
daftar Harga Satuan pekerjaan, yang dimasukkan oleh kontraktor
sesuai AV 41 artikel 50 dan 51 yang pembayarannya
diperhitungkan bersama dengan angsuran terakhir
13.4. Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum
dalam harga satuan yang dimasukkan dalam penawaran harga
satuannya akan ditentukan lebih lanjut oleh pengawas bersama-
sama kontraktor dengan persetujuan pemberi tugas
13.5. Adanya pekerjaan tambah tidak dapat dijadikan alasan penyebab
kelambatan penyerahan pekerjaan, tetapi pengawas/Bimbingan
Teknik Pembangunan (BTP) dapat mempertimbangkan
perpanjangan waktu karena adanya pekerjaan tambah tersebut
PASAL 14 URAIAN PEKERJAAN
14.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan :
PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP RSUD PEMANGKAT
Lokasi : RSUD PEMANGKAT KABUPATEN PEMANGKAT
PASAL 15 PEKERJAAN PERSIAPAN
15.1. Sebelum Pekerjaan Mulai
Kontraktor harus melaksanakan pembersihan lapangan sebelum
memulai pekerjaan sehingga semua kotoran, sampah, dan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Bongkaran. Sehingga situasi tempat kerja kelihatan bersih.
15.2. Setelah Pekerjaan Selesai
Setelah pekerjaan selesai sebelum diadakan penyerahan
pekerjaan kepada Pemilik, Kontraktor harus membersihkan
seluruh site dari segala macam kotoran, puing-puing dan semua
peralatan yang digunakan selama masa konstruksi. Kotoran-
kotoran tersebut harus dikeluarkan dari job site atas beban
kontraktor. Pekerjaan pembersihan merupakan bagian dari
progress pekerjaan sehingga bila hal ini belum diselesaikan secara
tuntas maka pekerjaan tidak akan dianggap selesai 100 %.
15.3. Selama Pekerjaan Berlangsung
Kontraktor bertanggung jawab atas kebersihan job site selama
pekerjaan berlangsung. Kebersihan yang dimaksud di sini
meliputi:
15.3.1. Kebersihan terhadap kotoran – kotoran yang ditimbulkan
oleh sisa-sisa pembuangan berbagai jenis sampah.
15.3.2. Kebersihan terhadap kotoran-kotoran yang disebabkan
oleh sampah sisasisa bahan bangunan, pecahan-pecahan
batu dan atas serpihan kayu dan lainlain.
15.3.3. Kebersihan dalam arti kerapian pengaturan material dan
peralatan sehingga menunjang mobilisasi pelaksanaan di
job site.
PASAL 16 PEKERJAAN TANAH
16.1. Penggalian tanah
16.1.1. Pada pekerjaan penggalian tanah termasuk juga
pembuangan semua benda dalam bentuk apapun yang
dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan
pembangunan.
16.1.2. Pekerjaan galian tanah untuk pondasi tidak boleh dimulai
sebelum bouwplank serta tanda tinggi dasar 0.00,

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
sumbu dinding dan tiang disetujui oleh direksi
16.1.3. Kemiringan pada penggalian harus pada sudut kemiringan
yang aman.
16.1.4. Galian dan penyangga harus dibuat sedemikian rupa
sehingga terdapat ruang yang cukup untuk bekerja,
bekisting dan hal lainnya selain untuk pondasi.
16.1.5. Kontraktor harus menyediakan, menempatkan dan
menjaga penyangga dan penumpukan yang mungkin
diperlukan untuk bagian samping galian.
16.1.6. Kontraktor harus menjaga agar seluruh galian tidak
digenangi air dengan jalan menimba, memompa atau
dengan cara-cara lain yang dianggap baik atas beban dan
biaya kontraktor.
16.1.7. Galian tanah tidak boleh dibiarkan sampai lama, tetapi
setelah galian disetujui direksi segera mulai dengan tahap
pelaksanaan berikutnya.
PASAL 17 PEKERJAAN URUGAN PASIR & TANAH
17.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan demi terlaksananya
pekerjaan ini dengan baik.
17.1.1. Bahan - Bahan
a. Pasir harus keras, tahan lama dan bersih dari bahan
organis, lumpur, zat-zat alkali dan substansi-substansi
yang dapat memperlemah kekuatan beton. Pasir tidak
boleh mengandung segala jenis substansi tersebut
lebih dari 5%.
b. Tanah harus bersih dari bahan organis zat-zat alkali
dan substansi-substansi yang dapat memperlemah
kekuatan beton.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
c. Pasir Pantai tidak boleh digunakan
17.1.2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Semua bagian / daerah urugan dan timbunan harus
diatur berlapis sedemikian, sehingga dicapai suatu
lapisan setebal sesuai dengan gambar dalam keadaan
padat. Tiap lapis harus dipadatkan sebelum lapisan
berikutnya diurug.
b. Pengeringan / pengaliran air harus diperhatikan
selama pekerjaan tanah supaya daerah yang
dikerjakan terjamin pengaliran airnya.
c. Kelebihan material galian harus dibuang oleh
Kontraktor ke tempat pembuangan yang ditentukan
oleh Direksi.
d. Urugan Pasir dilaksanakan di bawah poer, balok sloof
dan bawah lantai.
e. Urugan Tanah dilaksanakan di bawah lantai.
PASAL 18 PEKERJAAN TIANG PANCANG BETON
18.1. Syarat Material
18.1.1. Material yang digunakan adalah (Mini Pile / Ready Mix)
uk. Π 25 x 25, K 450 - 6 m panjang perbatang
18.1.2. Mutu Besi Tulangan Utama U 39 dan Mutu Besi Tulangan
Beugel U 24.
18.1.3. Minipile harus kuat dan lurus serta tidak retak.
18.2. Syarat Pelaksanaan
18.2.1. Pekerjaan harus dilaksanakan oleh tenaga yang cukup ahli
dan berpengalaman dalam bidang tersebut.
18.2.2. Tiang Pancang yang digunakan harus berumur paling
sedikit 28 hari dari waktu pembuatan atau telah mencapai
kekuatan minimum yang disyaratkan.
18.2.3. Pemancangan harus menggunakan mesin pancang

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
minipile 1,8 ton. Alat pancang yang dipakai harus
mendapat persetujuan pengawas sebelum pemancangan
dimulai.
18.2.4. Sambungan antar tiang menggunakan las keliling dengan
las sudut.
18.2.5. Bagian tiang pancang yang ditumbuk harus dilindungi
dengan helm/topi pengaman yang terbuat dari besi.
18.2.6. Tiang layar untuk mesin pancang harus benar-benar
tegak lurus.
18.2.7. Beton harus dikupas sehingga beton yang tertinggal akan
masuk ke dalam poer.
18.2.8. Baja tulangan yang tertinggal setelah pengupasan harus
cukup panjang sehingga dapat diikat ke dalama poer
paling sedikit 60 cm.
18.3. Catatan Pemancangan ( calendaring )
Catatan yang detil dan akurat tentang pemancangan harus
disimpan oleh Direksi
Pekerjaan dan Kontraktor. Catatan ini meliputi :
- Jumlah Tiang Pancang
- Posisi
- Jenis
- Ukuran
- Panjang actual
- Tanggal Pemancangan
- Penetrasi pada saat penumbukan terakhir
18.4 Daya Pikul Tiang
- Didapat dari penunjukan meter (gauge) yang terpasang pada
alat drop hammer yang digunakan.
- Pemancangan dihentikan bila daya dukung yang diingnkan
sudah tercapai.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
18.5 Toleransi Posisional dan Kemiringan Tiang
- Toleransi untuk ketepatan titik tiang tidak lebih dari 8,00 cm
dari letak titik pada awal pemancangan, dan jarak antara dua
buah tiang pancang tidak bertambah/berkurang lebih dari
15,00 cm dari yang seharusnya.
- Toleransi kemiringan untuk tiang yang seharusnya vertikal
adalah tidak lebih miring dari 1 : 75.
- Kontraktor harus menjamin bahwa tiang beton cetak yang
baru dibuat tidak mengganggu atau merusak tiang-tiang yang
dibuat sebelumnya.
- Jika ada gangguan dalam pelaksanaan tiang beton cetak yang
diluar kemampuan kontraktor untuk mengatasinya, maka
kontraktor dapat menambah satu atau lebih tiang beton
cetak, dan sebelum pelaksanaan harus minta persetujuan dari
perencana/ Konsultan Pengawas.
- Pemasangan poer dan tie beam dapat dilaksanakan setelah
semua tiang Mini terpasang baik dan setelah disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
18.6. Penyambungan Tiang
- Tiang beton cetak disambung dengan mengelas plat baja
pada kedua tiang yang akan disambung dengan full buttweld.
- Sebelum pengelasan dilakukan potongan tiang yang akan
disambung distel hingga satu garis dengan tiang yang telah
terpancang di dalam tanah. Setelah pengelasan selesai
dilaksanakan, sambungan tersebut diberi lapisan aspal dan
pemancangan tiang dilanjutkan.
18.7. Pemancangan
- Setiap saat pada saat pemancangan, tiang pancang harus
disanggah dengan baik sehingga tidak berubah dari posisi
yang telah ditentukan serta tidak terjadi kemungkinan tekuk.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Penyanggahan ini harus diatur sedemikian rupa sehingga
tidak menyebabkan kerusakan pada tiang tekan.
- Alat pancang yang akan dipergunakan harus mempunyai
kapasitas dan efisiensi, sesuai dengan syarat-syarat yang
ditentukan dan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan
tertulis dari Konsultan Pengawas sebelum digunakan.
Manometer pengukur tekanan harus ada sertifikat kalibrasi
yang masih berlaku dari pihak yang berwenang.
- Panjang tiang pancang yang akan ditekankan harus
mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas, sesuai
dengan keadaan tanah setempat.
- Setiap tiang pancang harus dipancang terus menerus sampai
penetrasi atau kedalaman yang disyaratkan tercapai. Kecuali
Konsultan Pengawas menyetujui bahwa penghentian
pemancangan terjadi karena hal-hal yang diluar kekuasaan
pemborong.
- Pemborong harus membuat catatan pemancangan (tiap
pemasukan 500 mm kecuali sisa 2000 mm terakhir harus
dibaca tiap 250 mm ) atau sesuai dengan petunjuk Konsultan
Pengawas.
- Bila terjadi karakteristik pemancangan yang berbeda dengan
karakteristik yang diharapkan berdasarkan hasil penyelidikan
tanah maupun penekanan-penekanan sebelumnya,
pemborong harus segera memberitahukan Konsultan
Pengawas untuk meminta petunjuknya.
- Urut-urutan pemancangan harus diatur sedemikian rupa
sehingga pengaruh yang jelek dari "heave" dan desakan
tanah kesamping dapat dibatasi sekecil mungkin. Urut-urutan
penekanan ini harus dikonsultasikan dan disetujui secara
tertulis oleh Konsultan Pengawas.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
- Bila terjadi “heave”, Pemborong harus melakukan penekanan
ulang pada semua tiang yang terjadi heave.
- Toleransi posisi horizontal pondasi tiang pada Level Poer tidak
boleh melebihi 75 mm dalam segala arah.
- Toleransi posisi vertikal pondasi tiang tidak boleh melebihi
kemiringan 1:75
18.8. Pemotongan Kepala Tiang Tekan
- Bila pemancangan telah mencapai kapasitas tiang atau
kedalaman yang disyaratkan, maka kepala tiang tekan harus
dikupas sampai dengan level yang ditentukan dalam gambar
pelaksanaan.
- Panjang tulangan yang terkupas harus sesuai dengan panjang
yang disyaratkan dalam gambar pelaksanaan.
- Pemborong harus melakukan segala usaha agar pemotongan
tiang tekan ini tidak menyebabkan kerusakan pada tiang
tekan tersebut.
- Setiap tiang tekan yang retak atau cacat harus dibongkar dan
diper-baiki dengan beton dengan mutu yang sama dengan
mutu beton yang disyaratkan untuk tiang tekan.
18.9. Penolakan Tiang
- Tiang yang tidak dilaksanakan dengan benar serta tidak
memenuhi spesifikasi ini akan ditolak. Pemborong wajib
membuat tiang pengganti tanpa biaya tambahan.
- Segera setalah pekerjaan selesai, Pemborong harus membuat
“As built drawing” dari letak dan kedalaman tiang pancang
mini pile.
PASAL 19 PEKERJAAN BETON BERTULANG
19.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan beton bertulang dan tidak
bertulang. Secara umum tahapan pekerjaan beton adalah sebagai

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
berikut:
- Penyediaan semua material pekerjaan beton.
- Persiapan dan pemasangan bekisting
- Pemasangan tulangan
- Pengadukan beton.
- Pengecoran beton.
- Pemeliharaan, perbaikan, penyelesaian dan pengerjaan semua
pekerjaan tambahan, sehingga menghasilkan pekerjaan yang
sesuai dengan gambar rencana.
19.2. Standard Pekerjaan
Semua bahan dan konstruksi apabila tidak diberi catatan khusus
harus memenuhi standar yang berlaku dan dipakai di Indonesia.
Untuk struktur jembatan digunakan mutu beton K.300 dan untuk
struktur plat lantai, balok dan kolom pada gedung digunakan
mutu beton K 250. Dengan persetujuan dari Konsultan Pengawas,
Kontraktor dapat melaksanakan pekerjaan cor beton dengan
menggunakan beton readymix yang terlebih dahulu memberikan
data – data spesifikasi mutu beton kepada Konsultan Pengawas
sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan.
19.3. Persyaratan Bahan
19.3.1. Portland Cement ( PC )
19.3.1.1. Semen yang dipakai harus portland semen yang
telah disetujui oleh Konsultan Perencana, dan
memenuhi syarat menurut standart Semen
Indonesia (SNI-15-2049-1994).
19.3.1.2. Untuk seluruh pekerjaan beton harus
menggunakan mutu semen yang baik dari satu
jenis merk atas persetujuan Direksi/Pengawas.
19.3.1.3. Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya
tidak diperkenankan untuk dipergunakan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
19.3.1.4. Penyimpanan semen portland harus diusahakan
sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban
dimana gudang tempat penyimpanan mempunyai
ventilasi cukup dan tidak kena air, diletakan pada
tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari
lantai Tidak boleh ditumpuk sampai tingginya
melampaui 2 m sesuai dengan syarat
penumpukan semen dan setiap pengiriman semen
baru harus dipisahkan dari semen yang lama dan
diberi tanda dengan maksud agar pemakaian
semen dilakukan menurut urutan pengirimannya.
19.3.2. Split / Pasir
19.3.2.1. Split dan pasir harus keras, tahan lama dan bersih
serta tidak mengandung bahan yang merusak
dalam bentuk ataupun jumlah yang cukup
banyak, yang dapat memperlemah kekuatan
beton.
19.3.2.2. Split harus memenuhi syarat-syarat pada SNI 03-
2461-1991, atau ASTM C33.
19.3.3. Air
Air harus bersih dan bebas dari bahan organik, alkali,
garam dan kotoran lain dalam jumlah yang cukup besar.
Sebaiknya dipakai air yang dapat diminum.
19.4. Pekerjaan Penulangan Baja
19.4.1. Lingkup Pekerjaan
Kontraktor harus menyiapkan, membengkokkan dan
memasang tulangan baja sesuai dengan yang tercantum
di dalam spesifikasi/gambar. Dalam pekerjaan penulangan
baja termasuk semua pemasangan kawat beton, kaki
ayam untuk penyangga beton tahu dan segala hal yang

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
perlu serta juga menghasilkan pekerjaan beton sesuai
dengan pengalaman teknik yang terbaik.
19.4.2. Gambar Kerja
Sebelum pekerjaan pembengkokan tulangan baja,
Kontraktor mempelajari gambar kerja.
19.4.3. Standarisasi
Detail dan pemasangan tulangan baja harus sesuai
dengan peraturan atau standar yang berlaku.
19.4.4. Spesifikasi Tulangan Baja
Khusus untuk beton struktur, besi baja tulangan yang
digunakan harus dari baja mutu U-24 untuk besi polos
dan U-39 untuk besi ulir menurut persyaratan ASTM A 615
M dan ASTM A 617 M dan ASTM A 706 M yang berlaku.
19.4.5. Pekerjaan Pembengkokan Tulangan Baja
Pekerjaan pembengkokan tulangan baja harus
dilaksanakan dengan teliti sesuai dengan ukuran yang
tertera pada gambar. Tulangan baja tidak boleh
dibengkokkan atau diluruskan kembali sedemikian rupa
sehingga menjadi rusak atau cacat. Dilarang membengkok
tulangan baja dengan cara pemanasan.
19.4.6. Syarat Pemasangan
1. Penulangan
Sebelum dipasang, tulangan baja harus bebas dari sisa
logam, karat dan lapisan yang dapat merusak logam
atau mengurangi daya ikat. Bila pengecoran beton
ditunda, tulangan baja harus diperiksa kembali dan
dibersihkan.
2. Pemasangan
Penulangan harus distel dengan cermat sesuai dengan
gambar dan diikat dengan kawat atau jepitan yang

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
sesuai dengan persilangan dan harus ditunjang dengan
penumpu beton atau logam dan penggantung logam.
19.4.7. Syarat Pemasangan
Bilamana tidak ditentukan lain dalam gambar, maka
penulangan harus dipasang dengan celah untuk beton
tahu sebagai berikut :
Beton yang dicor pada tanah 8 cm
Semua bidang yang terkena air tanah 5 cm
Plat lantai, balok, kolom yang tidak terkena tanah atau air
4 cm.
Bidang yang kena udara semua bidang interior 1.5 cm
19.4.8. Sambungan
Sistem penulangan dari bangunan secara keseluruhan
harus dihubungkan satu dengan yang lain, dengan cara
pengelasan.
19.4.9. Persetujuan dari Konsultan Pengawas
Penulangan baja tersebut di atas harus diperiksa oleh
Konsultan Pengawas terlebih dahulu sebelum dilakukan
pengecoran. Konsultan Pengawas harus diberitahu apabila
pemasangan penulangan baja sudah siap untuk diperiksa.
19.5. Wiremesh
19.5.1. Umum :
19.5.1.1. Wiremesh yang digunakan adalah M6 harus
dari baja mutu U 50 menurut persyaratan SNI
ASTM A 184 M.
19.5.1.2. Ukuran wiremesh sebagaimana yang tersebut
di dalam gambar, bila terjadi penggantian
dengan diameter lain, hanya diperkenankan
atas persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas/Direksi. Bila penggantian disetujui,

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
maka luas penampang yang diperlukan tidak
boleh berkurang dengan yang tersebut di
dalam gambar atau perhitungan. Dan dalam
hal ini Kontraktor harus melampirkan data
perhitungannya serta data pengurangan
volume berat pembesian yang dikaitkan dengan
analisa penawaran.
19.5.1.3. Wiremesh yang digunakan harus bebas dari
kotoran, karat, minyak, cat, serpihan kulit giling
serta bahan lain yang dapat mengurangi daya
lekat terhadap beton.

19.5.1.4. Kawat pengikat beton harus terbuat dari baja


lunak dengan diameter min. 1 mm yang telah
dipijarkan terlebih dahulu, dan tidak bersepuh
seng, tidak kaku maupun getas.
19.5.2. Pelaksanaan
19.5.2.1. Memasang wiremesh harus dilakukan dalam
keadaan dingin, wiremesh dipotong dan
dirangkai sesuai dengan gambar.
19.5.2.2. Wiremesh yang telah dirakit harus dipasang
sedemikian rupa hingga sebelum dan selama
pengecoran tidak berubah tempat.
19.5.2.3. Tebal penutup beton harus dipasang dengan
penahan jarak (beton decking) yang terbuat
dari beton dengan mutu paling sedikit sama
tiap M2 cetakan.
19.5.2.4. Pada tulangan rangkap, tulangan atas harus
ditunjang pada tulangan bawah oleh batang
penunjang atau ditunjang langsung pada

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
cetakan bawah.
19.5.2.5. Wiremesh pada plat lantai dipergunakan 2 lapis
M5 seluruhnya.
19.5.3. Perawatan
19.5.3.1. Wiremesh tidak boleh disimpan diudara terbuka
untuk jangka waktu yang lama.
19.6. Pekerjaan Bekisting
19.6.1. Lingkup Pekerjaan
Bekisting atau perancah harus digunakan bila diperlukan
untuk membatasi adukan beton dan membentuk adukan
beton menurut garis dan permukaan yang diinginkan. Bila
bekisting membahayakan atau tidak memadai, maka
bekisting tersebut dapat ditolak oleh Konsultan Pengawas,
Kontraktor harus segera membongkar dan memindahkan
bekisting tersebut dari lokasi pekerjaan dan menggantinya
dengan yang baru.
19.6.2. Persyaratan Bahan
Semua bahan yang akan digunakan/dipasang harus
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. Papan
Bekisting dapat digunakan dari papan Kelas III yang
permukaannya rata dan halus, untuk menghasilkan
permukaan yang sempurna. Bekisting harus kuat dan
kaku terhadap beban dan lendutan yang masih basah dan
getaran terhadap beban konstruksi dan angin. Bekisting
harus kedap air, sehingga dijamin tidak akan timbul sirip
atau adukan keluar pada sambungan.
19.6.3. Pembongkaran
Bekisting harus dibongkar dengan statis, tanpa
goncangan, getaran atau kerusakan pada beton.
Pembongkaran bekisting dapat dilakukan setelah umur

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
beton telah mencapai umur yang yang disyaratkan sesuai
dengan mutu beton rencana ( dibuktikan dengan
pengujian beton pada umur tertentu ) dan dengan
persetujuan Konsultan Pengawas secara tertulis, atau
dengan pedoman sebagai berikut :
Bagian Waktu Pengerasan Normal
Kolom, dinding dan sisi 4 hari
balok
Plat 28 hari
Balok 28 hari

19.6.4. Pelaksanaan :
1. Perencanaan :
Semua Bekisting harus dilaksanakan sesuai dengan
instruksi-instruksi yang diberikan oleh Direksi Teknik.
Gambar Rencana yang terinci yang menunjukkan
bentuk Bekisting harus disetujui oleh Direksi Teknik.
Bekisting harus direncanakan untuk menjamin bahwa
pembongkaran Bekisting Beton tidak akan merusak
beton atau perancah. Bekisting beton harus cukup
kuat untuk menahan getaran yang disebabkan oleh
alat getar.Penurunan antar dua peletakan tidak boleh
melebihi satu pertiga ratus (1 / 300) bentang, atau
bagaimanapun juga penurunan tidak boleh lebih dari
3 mm.
2. Pemasangan Bekisting
a. Bekisting untuk dinding vertikal/bagian konstruksi
yang tipis yang selama operasi pengecoran akan
menyebabkan adukan trersebut jatuh lebih tinggi
dari satu setengah meter harus dilaksanakan sesuai

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
dengan salah satu dari metode-metode berikut :
 Salah satu dari sisi Bekisting harus dibuka dari
bawah ke atas yang akan ditutup berturut-turut
mengikuti kemajuan pengecoran dengan cara
sedemikian sehingga tinggi adukan beton yang
jatuh selama pengecoran tidak boleh melebihi
dari 1.50 m.
 Bekisting harus terdiri dari bagian-bagian yang
dapat dibuka, ukurannya tidak lebih tinggi dari
1.50 m dan tidak lebih dari 2 m.
 Semua Bekisting harus tertutup rapat dan beton
dituang melalui sebuah pipa/corong, dengan
ujung dipegang dekat dengan permukaan beton
segar yang dituang. Pipa/corong tersebut harus
selalu dijaga agar penuh dengan beton selama
bekerja.
b. Segera sebelum pekerjaan pengecoran, Bekisting
harus dibersihkan dari semua kotoran/material
lepas, serbuk gergaji, debu dan lain-lain.
Kerusakan-kerusakan seperti penurunan, deformasi
dan lain-lain harus diperbaiki segera. Apabila
selama pekerjaan pengecoran, ternyata diamati
ada perubahan bentuk Bekisting, beton pada
tempat yang bersangkutan harus dibuang dulu dan
Bekisting diperkuat sesuai dengan instruksi Direksi
Teknik
3. Pembongkaran Bekisting
Bekisting harus dibongkar dengan statis, tanpa
goncangan, getaran atau kerusakan pada beton.
Pembongkaran bekisting dapat dilakukan setelah

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
umur beton telah mencapai umur yang disyaratkan
sesuai dengan mutu beton rencana (dibuktikan
dengan pengujian beton pada umur tertentu) dan
dengan persetujuan Konsultan Pengawas secara
tertulis, atau dengan pedoman sebagai berikut :
Bagian Waktu Pengerasan Normal
Kolom, dinding dan sisi 4 hari
balok
Plat 28 hari
Balok 28 hari

19.7. Beton
19.7.1. Pengendalian Mutu Beton
Campuran yang dipergunakan pada pekerjaan beton
bertulang adalah campuran ready mix mutu beton
disesuikan dengan perencanaan dan campuran yang
diaduk di tempat dengan menggunakan mesin molen.
Semua beton yang digunakan pada pekerjaan harus
memenuhi persyaratan kekuatan tekanan dan persyaratan
Slump (pengujian-turun abrams) yang ditetapkan sebagai
berikut :
1. Pengujian Slump Beton
Metode persiapan dan pelaksanaan pengujian slump
(slump test) harus sesuai dengan spesifikasi PBI 1971
dan Bina Marga PC 0101-76. Beton yang tidak
memenuhi persyaratan “slump tidak boleh digunakan
dalam pekerjaan, kecuali Direksi Teknik dalam
beberapa hal menyetujui pemakaiannya secara terbatas
beton semacam itu dalam jumlah yang kecil pada
bagian-bagian dengan tegangan rendah pekerjaan-

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
pekerjaan tertentu. Kemampuan untuk dapat
dikerjakan dan susunan campuran tersebut harus
sedemikian sehingga dapat dicorkan pada tempat
pekerjaan tanpa ada formasi ruang atau celah-celah
yang kosong/berongga atau kosong udara atau
gelembung air, dan sedemikian sehingga pada
pembongkaran acuan dihasilkan suatu permukaan yang
halus, seragam, dan padat. Untuk pengujian slump
pada K 300 dan 225 terjadi penurunan antara 20 – 50
mm
2. Kuat Tekan Beton
Kuat tekan (kg/cm2) t1 bk
Kelas Beton Contoh kubus berisi 15 cm
7 hari 28 hari
K 300 215 300
K 275 180 275
K 225 148 225
K 125 82 125
K 175 115 175
Untuk test kuat tekan yang menggunakan contoh
silinder, syarat kekuatan tekan dikurangi 17 %

Apabila hasil pengujian pada umur 7 hari kekuatannya


dibawah angkaangka yang ditentukan pada diatas,
maka kontraktor tidak boleh mengecor beton lebih jauh
sampai penyebab hasil kekuatan yang lebih rendah
tersebut telah ditemukan dan ia telah mengambil
langkah yang akan menjamin produksi beton yang
sesuai dengan spesifikasi sampai Direksi teknik merasa
puas.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Beton yang tidak memenuhi kekuatan tekan umur 28
hari yang telah ditetapkan akan dianggap tidak
memuaskan dan pekerjaan harus dibetulkan seperti
yang ditetapkan berikut ini Kekuatan beton akan
dianggap memuaskan apabila :
 Tidak melebihi dari satu hasil percobaan diantara 20
hasil pemeriksaan benda uji kubus berturut-turut,
dengan nilai kurang dari kekuatan karasteristik yang
diberikan pada tabel diatas.
 Tidak boleh satupun nilai rata-rata dari 4 hasil
pemeriksaan benda uji berturut-turut, terjadi dengan
nilai kurang dari (bk + 0.82 Sr), bk adalah kekuatan
karasteristik dan Sr adalah deviasi standard.
 Selisih antara nilai tertinggi dan terendah diantara 4
hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut, ialah
lebih kecil dari 4.3 Sr adalah deviasi standard.
Deviasi standard akan ditentukan oleh Direksi Teknik
berdasarkan data pekerjaan beton sebelumnya yang
dilaksanakan oleh Kontraktor.
19.7.2. Pengecoran
1. Pengecoran beton harus dengan ijin Konsultan
Pengawas dan dilaksanakan pada waktu Konsultan
Pengawas ada di tempat.
2. Adukan beton yang tidak memenuhi syarat dengan
spesifikasi yang ditetapkan harus ditolak dan segera
dikeluarkan dari tempat pekerjaan dengan biaya
kontraktor.
3. Beton tidak boleh dicor bilamana keadaan cuaca buruk.
4. Adukan beton tidak boleh dijatuhkan melalui
pembesian atau ke dalam papan bekisting yang

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
tinggi/dalam, yang dapat menyebabkan terlepasnya
kerikil/split dari adukan beton.
5. Beton tidak boleh dicor dalam bekisting yang dapat
mengakibatkan penimbunan adukan pada permukaan
bekisting di atas beton yang sudahdicor. Untuk hal
tersebut di atas harus disiapkan corong untuk agar
dapat mencapai tempatnya tanpa terlepas satu sama
lain.
6. Tinggi adukan beton tidak boleh melampaui 1.5 m di
bawah ujung corong saluran.
7. Adukan beton harus dicor dengan merata.
8. Tiap lapisan harus dicor pada waktu lapisan yang
sebelumnya masih lunak.
19.7.3. Pemadatan dan Penggetaran
1. Setiap lapisan harus dipadatkan sampai kepadatan
maksimum sehingga bebas dari kantong/sarang krikil
dan menutup rapat pada semua permukaan dari
cetakan dan material yang melekat.
2. Menggunakan alat penggetar ( vibrator ).
3. Melakukan pengetukan pada dinding bekisting sampai
betul-betul mengisi pada bekisting atau lubang galian
dan menutupi seluruh permukan bekisting
4. Penggunaan vibrator harus dilakukan dengan benar
atau dengan petunjuk dari konsultan pengawas dan
tidak boleh mengenai bekisting maupun pembesian.
19.7.4. Perawatan Beton
1. Beton yang selesai dicetak harus dijaga dalam keadaan
basah selama sekurang-kurangnya 14 hari setelah
dicor, yaitu dengan cara penyiraman karung goni basah
atau cara-cara lain yang ditentukan oleh Konsultan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Pengawas.
2. Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi
terhadap sinar matahari langsung paling sedikit 3 hari
setelah pengecoran.
3. Beton yang mempunyai keadaan seperti di bawah ini :
- Rusak
- Sejak semula cacat
- Cacat sebelum penyerahan pertama
- Menyimpang dari garis atau muka ketinggian yang
telah ditetapkan
- Tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-
syarat ( RKS ).
- Harus diganti dengan beton baru dan semua biaya
ditanggung oleh Kontraktor.
Pasal 20 : PEKERJAAN PLESTERAN
20.1. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding batako dalam pasal
ini (disesuaikan dengan gambar kerja)
20.2. Persyaratan Bahan
21.2.1. Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu
produk untuk seluruh pekerjaan)
21.2.2. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2
21.2.3. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10
20.3. Penggunaan Plesteran
21.3.1. Pemakaian plesteran (adukan) harus disesuaikan dengan
jenis dan macam pekerjaan sesuai dengan perbandingan
campuran adukan, yaitu: 1 Pc : 3 Ps
20.4. Syarat-syarat Pelaksanaan
20.4.1. Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan standard
spesifikasi dari bahan dan campuran yang digunakan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
sesuai dengan petunjuk dari pengawas/direksi lapangan
20.4.2. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana bidang
yang akan dikerjakan telah disetujui oleh pengawas. Dan
dalam melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti pula
semua petunjuk dalam gambar arsitektur, terutama pada
gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran
tebal/tinggi peil dan bentuk profilnya
20.4.3. Semua jenis adukan tersebut, masing-masing harus
disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan
baik dan belum mengering. Campuran adukan tersebut
dapat diaduk memakai mesin pengaduk atau secara
manual sesuai dengan petunjuk pengawas dan
diusahakan agar jarak waktu percampuran dengan
pemasangan tidak melebihi 30 menit terutama untuk
pencampuran kedap air
20.4.4. Plesteran yang retak, bergelembung-gelembung, terjadi
pengotoran atau perubahan warna, tidak akan diterima.
Plesteran tersebut harus dibersihkan dan diganti dengan
adukan plesteran yang sesuai dengan spesifikasi dan
mendapat persetujuan dari pengawas. Tambalan tersebut
harus sesuai dengan tekstur dan warna hasil pekerjaan
yang ada semula
20.4.5. Untuk plesteran dinding batako harus betul-betul rata dan
rapi, untuk rangka kayu/kosen yang kena plesteran harus
diberi paku yang rapat untuk menghindari keretakan
plesteran. Tebal plesteran satu sisi minimal 1,5 cm
20.4.6. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan
berlangsung wajar dan tidak telalu tiba-tiba, dengan
membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering
dan melindungi dri terik panas matahari langsung dengan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air secara
cepat
Pasal 21 : PEKERJAAN ATAP
21.1. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan seperti yang diperlihatkan pada
gambar rencana.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pengelolaan dan pemasangan
penutup atap dilakukan pada atap serta seluruh detail yang
disebutkan/dinyatakan dalam gambar rencana.
21.2. Persyaratan Bahan
Bahan penutup atap yang digunakan adalah Atap Zincallume
Warna tebal 0,35 mm berwarna produksi lokal atau seperti yang
diperlihatkan pada gambar rencana.
21.2.1. Data Teknis
1. Spesifikasi :
Lebar : 750 mm
Panjang : menyesuikan
Kuda – Kuda : Baja ringan Zincallume
Gording : Baja Ringan Zincallume
Lisplank : Woodplank
Sudut Kemiringan : sesuai gambar
Perabung : Perabung Zincallume
2. Semua material yang akan digunakan untuk pekerjaan
pemasangan
penutup atap harus mendapat persetujuan tertulis dari
Direksi/Pengawas Lapangan
21.3. Syarat-syarat pelaksanaan :
1. Sebelum melakukan pemasangan atap, semua material untuk
pekerjaan atap yang digunakan, terlebih dahulu harus

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
mendapat persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas
lapangan.
2. Pemasangan rangka atap harus benar-benar rapi dan tidak
bergelombang.
3. Pemasangan atap harus dapat disetujui bila pemasangan
rangka atap secara keseluruhan telah disetujui oleh
Direksi/Pengawas Lapangan, baik mengenai ukuran, kwalitas
material dan lain-laun, khusus untuk rangka atap yang terbuat
dari kayu, sebelum atap dipasang seluruhnya harus sudah
diresidu.
4. Hasil pemasangan harus datar, dengan kelandaian yang
cukup agar tidak terjadi kebocoran.
5. Persyaratan – persyaratan pemasangan atap ini bilamana
terdapat kekurangan, akan ditentukan kemudian. Pada
prinsipnya pemasangan harus disetujui oleh Direksi/Pengawas
Lapangan

PASAL 22 PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN


22.1. Uraian
Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan
dan pemasangan struktur atap berupa rangka batang yang telah
dilapisi lapisan anti karat. Rangka batang berbentuk
segitiga,trapesium dan persegi panjang yang terdiri dari :
1. Rangka utama bawah (bottom chord)
2. Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung
menggunakan baut menakik sendiri (self drilling screw)
dengan jumlah yang cukup.
3. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur
rangka atap utama dengan jarak sesuai dengan ukuran jarak
genteng.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
22.2. Pekerjaan rangka atap baja ringan meliputi:
1. Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan fabrikasi
2. Pekerjaan pembuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop
permanen (Fabrikasi),
3. Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke lokasi
proyek
4. Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
5. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda
meliputi struktur rangka kuda-kuda (truss), reng, sekur
overhang, ikatan angin dan bracing (ikatan pengaku)
6. Pemasangan jurai dalam
22.3. Pekerjaan rangka atap baja ringan tidak meliputi:
1. Pemasangan penutup atap
2. Pemasangan kap finishing atap
3. Talang selain jurai dalam
4. Accesories atap
22.4. Persyaratan Material
1. Menggunakan Type C 75 – 100 : 1 mm
2. Reng Type U 60 -40 mm;
3. L Braket galvanis tebal 1,5 mm
4. Screw breamick Truss 12-14x20; reng 10-16x16 (skrup)
5. Talang Jurai Dalam zincalume AZ 100
6. Bahan Baku zincalume tinted blue AZ 100 G 550
7. Baja Mutu Tinggi G Baja Mutu Tinggi G 550
8. Kekuatan Leleh Minimum 550 Mpa
9. Tegangan Maksimum 550 Mpa
10. Modulus Elastisitas 200.000 Mpa
11. Modulus geser 80.000 Mpa

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
12. Mempunyai Lapisan Anti Karat yang melindungi dari serangan
korosi Pelapisan Zinc – Aluminium ( AZ 100 )
13. Semua Material Kuda-Kuda dan Pendukungnya Harus
Mempunyai Garansi
10 Tahun dari Blue Scope / Pihak – pihak berwenang yang bisa
memberikan garansi (SNI).
22.5. Kelengkapan Lainnya
1. Multigrip ( MG )
Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top
plate) berfungsi untuk menahan gaya lateral tiga arah,
standart teknis sebagai berikut:
 Galvabond Z275
 Yield Strength 250 Mpa
 Design Tensile Strength 150 MPa
2. Brace System (bracing)
 BOTTOM CHORD BRACING, Pengaku/ikatan pada batang
tarik bawah (bottom chord) pada kuda-kuda baja ringan.
 LATERAL TIE BRACING, Pengaku/bracing antara web pada
kudakuda baja ringan,sekaligus berfungsi untuk
mengurangi tekuk lokal (buckling) pada batang tekan
(web),standar teknis mengacu pada desain struktur kuda-
kuda tersebut.
 DIAGONAL WEB BRACING (IKATAN ANGIN),
Pengaku/bracing diagonal antara web pada kuda-kuda baja
ringan dengan bentuk yang sama dan letak berdampingan.
 STRAP BRACE (PITA BAJA), Yaitu pengaku /ikatan pada top
chord dan bottom chord kuda-kuda baja ringan, Untuk
kebutuhan strap brace berdasarkan perhitungan desain
struktur.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Talang jurai Dalam (Valley Gutter), Pertemuan dua bidang
atap yang membentuk sudut tertentu, pada pertemuan sisi
dalam harus manggunakan talang dalam (Valley Gutter)
untuk mengalirkan air hujan. Ketebalan material jurai
dalam minimal 0,45 mm dengan detail profil seperti gambar
diatas.
 Mendudukkan Baja Ringan pada Dinding (Ring Balok)
memakai Bracket U, dipasang pada daerah Pitching Point.
Produk Bracket U ada buatan Pabrikan, bisa juga dibentuk
sendiri dengan menggunakan Profil C. Dipasang di Dinding/
Ring Balok menggunakan Dynabolt.
3. Alat Sambung (Screw)
Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai
alat sambung antar elemen rangka atap yang digunakan
untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi screw sebagai berikut:
 Kelas Ketahanan Korosi Minimum Kelas 2
 Panjang (termasuk kepala baut) 16mm
 Kepadatan Alur 16 alur/inci
 Diameter Bahan dengan alur 4,80 mm
 Diameter Bahan tanpa alur 3,80 mm
 Minimal Screw tiap sambungan sebanyak 3 buah
22.6. Persyaratan Pra-Konstruksi
1. Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk sebelum
pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan, sesuai
dengan RKS (Rencana Kerja dan Syarat) .
2. Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan
brosur yang dilampirkan pada dokumen tender.
3. Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap
berserta detail dan bertanggung jawab terhadap semua
ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar kerja. Dalam

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil dan jumlah alat
sambung pada setiap titik buhul.
4. Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan
ke Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pihak
DIreksi untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.
5. Eleman utama rangka kuda-kuda (truss) dilakukan fabrikasi
diworkshop permanen dengan menggunakan alat bantu mesin
JIG yang menjamin keakurasian hasil perakitan (fabrikasi)
6. Kontraktor wajib menyediakan surat keterangan keahlian
tenaga dari Fabrikan penyedia jasa Rangka Atap Baja ringan,
7. Kontraktor wajib menyertakan hasil uji lab dari bahan baja
ringan dari badan akreditasi nasional (instansi yang
berwenang sesuai dengan kompetensinya).
22.7. Pelaksanaan dan Jaminan Struktural
22.7.1 Persyaratan Pelaksanaan
1. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain
terkait, harus dilaksanakan sesuai gambar dan desain
yang telah dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan
baja ringan sesuai dengan standar perhitungan
mengacu pada standar peraturan yang berkompeten.
2. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai
dengan gambar kerja.
3. Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop
permanen dengan menggunakan mesin rakit (Jig) dan
pemasangan sekrup dilakukan dengan mesin screw
driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi.
4. Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur
balok penopang dengan kondisi rata air (waterpas
level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain
sistem rangka atap.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
5. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan
ketahanan semua struktur yang dipakai untuk tumpuan
kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan
ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi
mengenai reaksireaksi perletakan kuda-kuda.
6. Mempunyai Garansi 10 Tahun untuk pemasangan yang
dikeluarkan oleh pelaksana pemasangan /pihak-pihak
berwenang yang mengeluarkan garansi.
22.7.2 Jaminan Struktural
 Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi
deformasi yang melebihi ketentuan maupun
keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap Baja
Ringan, meliputi kuda-kuda, pengaku-pengaku dan
reng. Jaminan selama 10 Tahun.
 Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi
sesuai dengan Peraturan Pembebanan Indonesia dan
mengacu pada persyaratanpersyaratan seperti yang
tercantum pada “Cold formed code for structural
steel”(Australian Standard/New Zealand Standard
4600:1996) dengan desain kekuatan strukural
berdasarkan ”Dead and live loads Combination
(Australian Standard 1170.1 Part 1) & “Wind
load”(Australian Standard 1170.2 Part 2) dan
menggunakan sekrup berdasarkan ketentuan
“Screwsself drilling-for the building and construction
industries”(Australian Standard 3566).
PASAL 23: PENUTUP
23.1. Semua ketentuan yang belum tercantum di dalam persyaratan ini
akan dijelaskan kemudian.
23.2. Bahan-bahan yang dipergunakan harus berkualitas baik sesuai

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
dengan persyaratan.
23.3. Semua sisa-sisa bahan bangunan/alat-alat bantu harus
dikeluarkan dari kompleks/lokasi pekerjaan segera setelah
pekerjaan selesai atas biaya kontraktor.
Demikian persyaratan Teknis / Bestek pekerjaan ini dibuat untuk diketahui dan
dilaksanakan sebagaimana mestinya dengan penuh rasa tanggung jawab.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN MEP

I. SPESIFIKASI TEKNIS UMUM


1. UMUM
Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis ini. Apabila ada
klausul dari persyaratan ini yang dituliskan kembali dalam persyaratan teknis
ini, berarti menuntut perhatian khusus pada klausul-klausul tersebut dan bukan
berarti menghilangkan klausulklausul tersebut atau bukan berarti
menghilangkan klausul-klausul lainnya dari syarat-syarat umum.
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan
tidak dapat dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan
atau peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan
hanya dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi
perencanaan saja. Pemborong harus tetap melaksanakannya sesuai dengan
standard teknis yang berlaku.
2. GAMBAR-GAMBAR
a. Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan
semua accessories dan fixture secara terperinci. Semua bagian diatas
walaupun tidak digambarkan atau disebutkan secara spesifik harus
disediakan dan dipasang oleh Pemborong, sehingga sistem dapat bekerja
dengan baik.
b. Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari
peralatan instalasi. Sedang pemasangan harus dikerjakan dengan
memperhatikan kondisi dari proyek. Gambar-gambar Arsitektur dan
Struktur/Sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksana dan detail
"finishing" dari proyek.
c. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar-
gambar kerja dan detail (working drawing) yang harus diajukan kepada
MK/Pengawas untuk mendapatkan persetujuan. Setiap shop drawing yang

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
diajukan Pemborong untuk disetujui MK/Pengawas dianggap bahwa
Pemborong telah mempelajari situasi dan telah berkonsultasi dengan
pekerjaan instalasi lainnya.
d. Pemborong harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuaian-
penyesuaian pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan-catatan tersebut
harus dituangkan dalam satu set lengkap gambar (kalkir) dan lima set
lengkap gambar blue print sebagai gambargambar sesuai pelaksanaan (as
built drawings). As built drawings harus diserahkan kepada MK/Pengawas
segera setelah pekerjaan selesai 100 % .
3. KOORDINASI
a. Pemborong pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus
bekerja sama dengan Pemborong bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh
pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal waktu yang
telah ditentukan.
b. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang
satu tidak menghalangi/ menghambat pekerjaan lainnya.
4. DAFTAR BAHAN DAN CONTOH
a. Dalam waktu tidak lebih dari 14 (empat belas) hari setelah Pemborong
menerima pemberitahuan meneruskan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk
lain oleh MK/Pengawas, Pemborong diharuskan menyerahkan daftar dari
material-material yang akan digunakan. Daftar ini harus dibuat rangkap 4
(empat) yang didalamnya tercantum nama-nama dan alamat manufacture,
katalog dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu oleh
MK/Pengawas. Persetujuan oleh MK/Pengawas akan diberikan atas dasar
diatas.
b. Pemborong harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan dipasang
kepada MK/Pengawas. Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan
dan pengembalian contoh-contoh ini adalah menjadi tanggungan
Pemborong.
c. Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di dalam

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
spesifikasi teknis ini dan harus dalam keadaan baru. Pekerjaan haruslah
dilakukan oleh orang-orang yang ahli.
d. Pemborong diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran/
kapasitas peralatan (equipment) yang akan dipasang. Apabila terdapat
keragu-raguan, Pemborong harus segera menghubungi MK/Pengawas
untuk berkonsultasi.
e. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment, yang sebelumnya
tidak dikonsultasikan dengan MK/Pengawas, apabila terjadi kekeliruan maka
hal tersebut menjadi beban tanggung jawab Pemborong. Untuk itu
pemeliharaan equipment dan material harus mendapatkan persetujuan dari
MK/Pengawas.
5. COMMISSIONING DAN TESTING
a. Pemborong pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan
pengukuranpengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa /mengetahui
apakah seluruh instalasi yang dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik
dan telah memenuhi persyaratan persyaratan yang berlaku.
b. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan
testing tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong. Hal ini termasuk
pula peralatan khusus yang diperlukan untuk testing dari sistem ini seperti
yang dianjurkan oleh pabrik, juga harus disediakan oleh Pemborong.
6. PERALATAN YANG DISEBUT DENGAN MERK DAN PENGGANTINYA
Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accessories dan lain-lain yang disebut
dan dipersyaratkan dengan nama dan dipersyaratkan ini, maka Pemborong
wajib menyediakan sesuai dengan peralatan/merk tersebut diatas. Penggantian
dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan-ketentuan dari
MK/Pengawas.
7. PERLINDUNGAN PEMILIK
Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh Kontraktor, Pemilik
dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
8. CONTOH
Kontraktor harus menyerahkan contoh/brosur dari bahan-bahan/material yang
akan dipasang disini untuk dimintakan persetujuan MK/Pengawas. Semua biaya
berkenaan dengan penyerahan dan pengambilan contoh-contoh ini menjadi
tanggungan pemborong.
9. PENGETESAN
Pemborong harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan
disini dan mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan
oleh MK/Pengawas. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk
percobaan tersebut, merupakan tanggung jawab Pemborong.
10. PENGUJIAN DAN PENERIMAAN
Jika semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah dikirim
dan dipasang dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan
baik, Kontraktor harus melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari
peralatan-peralatan yang terpasang, dan jika sudah ditest dan ternyata
memenuhi fungsi-fungsinya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari kontrak,
maka seluruh unit lengkap dengan peralatannya dapat diserahkan kepada
pemilik dengan dilampirkan berita acara test lapangan yang disetujui
MK/Pengawas.
11. MASA GARANSI DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN
a. Peralatan-peralatan instalasi harus digaransikan selama satu tahun
terhitung dari penyerahan kedua.
b. Selama masa garansi, Pemborong pekerjaan instalasi ini diwajibkan untuk
mengatasi segala kerusakan- kerusakan dari pada instalasi yang
dipasangnya tanpa ada biaya tambahan.
c. Selama masa garansi tersebut, Pemborong pekerjaan instalasi ini masih
harus menyediakan tenaga-tenaga yang diperlukan yang dapat dihubungi
setiap saat.
d. Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi
dengan bukti-bukti hasil pemeriksaan atas instalasi, dengan pernyataan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
baik yang ditandata- ngani bersama oleh instalatur yang melaksanakan
pekerjaan tersebut dan MK/Pengawas pengawas lapangan serta dilampir-
kan sertifikat pengujian yang sudah disahkan oleh Badan Instansi yang
berwenang.
e. Jika pada masa garansi tersebut, Pemborong pekerjaan instalasi tidak
melaksanakan atau tidak memenuhi teguran-teguran atas perbaikan,
penggantian, kekurangan selama masa garansi, maka MK/Pengawas
pengawas lapangan berhak menyerahkan pekerjaan perbaikan/kekurangan
tersebut pada pihak lain atas biaya dari Pemborong yang melaksanakan
pekerjaan instalasi tersebut.
f. Sebelum penyerahan kedua (final acceptance), Pemborong harus
mengadakan semacam pendidikan dan latihan selama periode tersebut
kepada 3 (tiga) orang calon operator untuk setiap pekerjaan yang ditunjuk
oleh pemberi tugas (customer). Training tentang operasi dan perawatan
tersebut harus lengkap dengan 5 (lima) set operating maintenance and
repair manual books, sehingga para petugas/operator dapat
mengoperasikan dan melaksanakan pemeliharaan.
12. LAPORAN
a. Laporan Harian :
Pemborong wajib membuat "Laporan Harian" dan "Laporan Mingguan"
yang memberikan gambaran dari kegiatan- kegiatan yang dilakukan di
lapangan secara jelas.
Laporan tersebut dibuat dalam rangka 3 (tiga) meliputi :
1. Kegiatan Fisik.
2. Catatan dan perintah MK/Pengawas yang disampaikan baik secara lisan
maupun tertulis.
3. Hal-hal yang menyangkut masalah :
 Material (masuk/ ditolak)
 Jumlah tenaga kerja
 Keadaan cuaca

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Pekerjaan tambah / kurang.
Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan dimana laporan
tersebut berisi ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu
dan rencana pekerjaan minggu depan. Laporan ini harus ditandatangani
oleh Manager Proyek dan diserahkan pada MK/Pengawas untuk
diketahui/disetujui.
13. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANA
a. Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Pemborong harus
menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan
berpengalaman dan harus selalu berada di lapangan/site, yang bertindak
selaku wakil dari Pemborong dan mempunyai kemampuan untuk
memberikan keputusan teknis, dan bertanggung jawab penuh dalam
menerima segala instruksi-instruksi dari MK/Pengawas.
b. Penanggung jawab tersebut harus berada ditempat pekerjaan selama jam
kerja dan pada saat diperlukan dalam pelaksanaan, atau pada pada saat
yang dikehendaki oleh MK/Pengawas petunjuk, dan perintah pengawas di
dalam pelaksanaan harus disampaikan langsung kepada pihak Pemborng
melalui penanggung jawab Pemborong.
14. PERUBAHAN, PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN PEKERJAAN
a. Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar- gambar rencana
yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan harus dikonsultasikan terlebih
dahulu dengan MK/Pengawas.
b. Dalam merubah gambar rencana tersebut, Pemborong harus menyerahkan
gambar perubahan yang dimaksud MK/Pengawas pengawas lapangan
dalam rangkap lima untuk disetujui.
c. Pengaduan dan perubahan material, gambar rencana dan lain sebagainya,
harus diajukan oleh Pemborong kepada MK/Pengawas secara tertulis.
Perubahan-perubahan material dan gambar rencana yang mengakibatkan
pekerjaan tambah kurang harus disetujui secara tertulis oleh MK/Pengawas.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
15. PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN
a. Pemborong tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam
rangka pemasangan instalasi ini maupun pengembaliannya seperti keadaan
semula adalah termasuk pekerjaan Pemborong instalasi ini.
b. Pembobokan hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat izin tertulis dari
MK/Pengawas.
c. Pengelasan, pemgeboran dan sebagainya pada konstruksi bangunan hanya
dapat dilaksanakan setelah memperoleh izin/persetujuan tertulis dari
MK/Pengawas.
16. PEMERIKSAAN ROUTINES
a. Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan
dan pemeriksaan routine.
b. Pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan routine tersebut, harus
dilaksanakan tidak kurang dari dua minggu sekali.
17. KANTOR PEMBORONG, LOS KERJA DAN GUDANG
a. Pemborong diperbolehkan untuk membuat keet, kantor, gudang dan los
kerja di halaman tempat pekerjaan, untuk keperluan pelaksanaan tugas
administrasi lapangan, penyimpanan barang/bahan serta peralatan kerja
dan sebagai area/tempat kerja (peralatan pekerjaan kasar), dimana
pelaksanaan tugas instalasi berlangsung.
b. Pembuatan keet kantor, gudang dan los kerja ini dapat dilaksanakan, bila
terlebih dahulu mendapatkan izin dari pemberi tugas.
18. PENJAGAAN
a. Pemborong wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus menerus
selama berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat-
alat kerja yang disimpan di tempat kerja (gudang lapangan).
b. Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-barang
tersebut diatas, menjadi tanggung jawab Pemborong.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
19. PENCAHAYAAN DAN SUMBER DAYA LISTRIK
a. Pada kantor pengelolaan proyek, los kerja, gudang dan tempat-tempat
pelaksanaan pekerjaan yang dianggap perlu, harus diberi pencahayaan
yang cukup.
b. Daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber
tenaga/ daya kerja harus disediakan oleh Pemborong
20. KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN
a. Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, kantor, gudang, los kerja dan
tempat pekerjaan dilaksanakan dalam bangunan, harus selalu dalam
keadaan bersih.
b. Penimbunan/penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik di dalam
gudang maupun diluar (halaman), harus diatur sedemikian rupa agar
memudahkan jalannya peme- riksaan dan tidak mengganggu pekerjaan dari
bagian lain.
c. Peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban akan dikeluarkan
olehMK/Pengawas pada waktu pelaksanaan.
21. PEGAWAI PENYELENGGARA DARI PEMBORONG
a. Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh Pemborong harus
diserahkan kepada penyelenggara kepala dengan kualifikasi ahli,
berpengalaman dan mempunyai wewenang penuh untuk mengambil
keputusan.
b. Site Manager/Site Engineer harus berada ditempat pekerjaan selama jam-
jam kerja dan setiap saat yang diperlukan pemberi tugas.
d. Site Manager/Site Engineer mewakili Pemborong di tempat pekerjaan,
dapat bertindak penuh kepada MK/Pengawas.
e. Petunjuk dan perintah MK/Pengawas di dalam pelaksanaan, disampaikan
langsung kepada Pemborong atau melalui Site Manager, sebagai
penanggung jawab di lapangan.
f. Pemborong diwajibkan untuk menjalankan disiplin yang ketat terhadap
semua pekerja (buruh) dan pegawainya, kepada mereka yang melanggar

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
terhadap peraturan umum, mengganggu ataupun merusak ketertiban,
berlaku tidak wajar, melakukan perbuatan yang merugikan terhadap
pelaksanaan pekerjaan, harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan
atas perintah pengawas harian. Bila Pemborong lalai, maka akan dikenakan
tindakan sesuai dengan yang dimaksud dalam pasal denda.
22. PENGAWASAN
a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan
oleh MK/Pengawas.
b. Pada setiap saat MK/Pengawas atau petugas-petugasnya harus dapat
mengawasi, memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan
peralatan. Pemborong harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
c. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari
pengamatan MK/Pengawas adalah menjadi tanggung jawab Pemborong. d.
Di tempat pekerjaan, MK/Pengawas menempatkan petugas-petugas
pengawas yang bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan
23. PERATURAN DAN ACUAN
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi atau mengacu kepada
Peraturan Daerah maupun Nasional, Keputusan Menteri, Assosiasi Profesi
Internasional, Standar Nasional maupun Internasional yang terkait. Pelaksana
Pekerjaan dianggap sudah mengenal dengan baik standard dan acuan nasional
maupun internasional dari Amerika dan Australia dalam spesifikasi ini. Adapun
standar atau acuan yang dipakai, tetapi tidak terbatas, antara lain seperti
dibawah ini.
 Listrik Arus Kuat (L.A.K)
 SNI-04-0227-1994 tentang Tegangan Standar.
 SNI-04-0255-200 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik.
 SNI-03-7015-2004 tentang Sistem Proteksi Petir pada Bangunan.
 SNI-03-6197-2000 tentang Konversi Energi Sistem Pencahayaan.
 SNI-03-6574-2001 tentang Tata Cara Perancangan Pencahayaan
Darurat, Tanda Arah dan Sistem Peringatan Bahaya pada Bangunan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 SNI-03-6575-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan
Buatan pada Bangunan.
 SNI-03-7018-2004 tentang Sistem Pasokan Daya darurat
 Listrik Arus Lemah (L.A.L)
 SNI-03-3985-2000 tentang Sistem Deteksi dan Alat Kebakaran.
 KepMen PU 10/KPTS/2000 tg. 1-03-2000 tentang Ketentuan Teknis
Pengaman
 Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
 UU No. 32/1999 tentang Telekomunikasi dgn PP No. 52/2000 tentang
Telekomunikasi Indonesia.
 Wolsey, Planning for TV Distribution System
 Wisi, CATV System Refference

 Plambing
 Peraturan-peraturan Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum
 Perencanaan & Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan Nurbambang &
Morimura.
 Pedoman Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000
 Pemadam Kebakaran
 SNI-03-1745-2000 tentang Pipa tegak dan Silang.
 Perda Pemda setempat
 Penanggulangan Bahaya Kebakaran Dalam Wilayah Setempat
 Departemen Pekerjaan Umum, Skep Menteri Pekerjaan Umum No.
10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya
Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
 Tata Udara Gedung
 SNI-03-6390-2000 tentang Konservasi Energi Sistem Tata Udara
 SNI-03-6572-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan
Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung.
 CARRIER, Hand Book of Air Conditioning System Design.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 ASHRAE HVAC Design Manual for Hospital and Clinics.
II. PERSYARATAN TEKNIK KHUSUS SISTEM ELEKTRIKAL
1. U m u m
Pekerjaan sistem elektrikal meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan
tenaga kerja, pemasangan , pengujian perbaikan selama masa
pemeliharaan dan training bagi calon operator, sehingga seluruh sistem
elektrikal dapat beroperasi dengan baik dan benar.
2. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan sistem elektrikal :
a. Pengadaan dan pemasangan dan penyambungan instalasi kabel utama
dari panel distribusi menuju ke ruang panel disetiap lantai, lengkap
dengan seluruh instalasinya termasuk armature, saklar dan stop kontak
b. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai type dan ukuran
kabel tegangan rendah sesuai dengan gambar rencana.
c. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel-panel tegangan
rendah sesuai dengan gambar rencana.
d. Pekerjaan instalasi penerangan dan stop kontak, meliputi :
 Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis armatur lampu dan jenis
lampu sesuai
gambar rencana.
 Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis stop kontak biasa, stop
kontak daya dan stop kontak khusus.
 Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis saklar, grid switch dan
saklar tukar.
 Pengadaan dan pemasangan berbagai cable ladder, cable tray dan
cable trunking.
 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan pipa instalasi pelindung
kabel serta berbagai accessories lainnya seperti : box untuk saklar dan
stop kontak, junction box, fleksibel conduit, bends/elbows, socket dan
lain-lain.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel instalasi
penerangan dan stop kontak.
e. Pekerjaan sistem penerangan luar (Outdoor Lighting)
 Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan luar lengkap dengan
tiang, pondasi, armature dan accessories lainnya.
 Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan luar lengkap
dengan conduit, pelindung kabel dan accessories lainnya.
f. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan system pentanahan
lengkap dengan box kontrol, elektroda pentanahan dan accessories
lainnya.
g. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem penangkal petir
lengkap dengan accessories lainnya.
h. Pengadaan, pemasangan pekerjaan lainnya yang menunjang sistem ini
agar dapat beroperasi dengan baik (seperti pekerjaan bak kontrol, kabel
rack, support equipment dan accessories lainnya.
BAGIAN A - PANEL TEGANGAN RENDAH
1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian
dan perbaikan selama masa pemeliharaan, ijin-ijin, tenaga teknisi dan tenaga
ahli.
Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar dan
spesifikasi teknis ini maupun tambahan-tambahan lainnya.
2. Type dan Macam Panel
Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen yang harus
ada seperti yang ditunjukkan dalam gambar. Panel-panel yang dimaksud untuk
beroperasi pada 220/380 V, 3 phase, 4 kawat, 50 Hz dan Solidly Grounded dan
harus dibuat mengikuti standard IEC, VDE/DIN, BS, NEMA dan sebagainya.
a. Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah tipe tertutup (Metal enclosed),
free standing untuk pasangan dalam (indoor use) lengkap dengan semua
komponen-komponen yang ada :

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
* LVMDP
* SDP
b. Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah type tertutup (metal enclosed),
Wall mounting untuk pasangan dalam (indoor use) lengkap dengan semua
komponen-komponen yang ada :
* Panel penerangan dan stop kontak
* Panel power
* Panel-panel lain
c. Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah type tertutup (metal enclosed)
untuk pasangan luar (Outdoor Use) lengkap dengan semua komponen-
komponen yang ada :
* LP-OL (semua yang tercantum dalam gambar rencana).
d. Panel-panel lainnya yang tidak tertulis di dalam spesifikasi teknis ini, tetapi
tercantum dalam gambar rencana.
3. Karakteristik Panel
* Tegangan kerja : 400 volt
* Tegangan uji : 3.000 volt
* Tegangan uji impulse : 20.000 volt
* Frekwensi : 50 Hz
4. Persyaratan-persyaratan Kerja Starter Motor Y - D
Kerja starter motor Y-D adalah Automatic starter motor Y-D dan harus dapat
dihidupkan secara manual atau remote.
Masing-masing starter motor Y-D terdiri dari :
* 3 buah kontaktor daya
* 1 thermal overload relay
* 1 motor timer
* 1 tombol start stop
* 1 selector switch 3 posisi (local, stop, remote)
* 3 indicator lamp :
 Merah : Fault

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Hijau: Stop
 Orange: Start
* Khusus untuk hydrant harus dilengkapi dengan alat starting automatic.
Hydrant harus dapat start secara automatic, bila panel hydrant mendapat
signal dari Master Control Fire Alarm.
* Khusus untuk peralatan-peralatan yang memerlukan pengaturan variable
speed digunakan inverter.
5. Konstruksi Panel
a. Switchgear tegangan rendah harus dapat dioperasikan dengan aman oleh
petugas, misalnya seperti pengoperasian sakelar daya (MCCB), pemutus
tenaga (CB), pemasangan kembali indikator-indikator, pengecekan tegangan,
pengecekan gangguan dan sebagainya.
b. Switchgear tegangan rendah terdiri dari lemari-lemari yang digunakan untuk
pemasangan peralatan-peralatan atau penyambungan-penyambungan.
Setiap lemari hanya dapat dibuka bila semua peralatan bertegangan dalam
lemari tersebut telah off/mati.
c. Peralatan yang merupakan bagian dari sistem pengamanan/interlock harus
dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak mungkin terjadi kecelakaan akibat
kesalahan-kesalahan operasi yang dibuat oleh petugas.
d. Panel/kubikel dibuat dari pelat baja tebal tidak kurang dari 2,00 mm dan
diberi penguat besi siku atau besi kanal dengan ukuran standard, sehingga
dapat dipertukarkan dan diperluas dengan mudah dan masing-masing
terpisah satu sama lain dengan alat pemisah.
e. Tiap kubikel terdiri dari bagian sebagai berikut :
* Ruangan busbar disebelah atas dilengkapi dengan penutup yang dapat
dilepaskan dengan baut setelah switchgear dimatikan.
* Ruangan peralatan dilengkapi dengan pintu di sebelah muka, yang
dihubungkan dengan sebuah handel pembuka peralatan sedemikian rupa,
sehingga hanya dapat dibuka bila bagian dalam ruangan tersebut telah
off/mati. Letak engsel maupun handel dan kunci dari pintu harus

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
disesuaikan ketinggiannya.
f. Finishing dari panel harus dilaksanakan sebagai berikut :
* Semua mur dan baut harus tahan karat, dilapisi Cadmium
* Semua bagian dari baja harus bersih dan sandlasted setelah pengelasan,
kemudian secepatnya harus dilindungi terhadap karat dengan cara
galvanisasi atau "Chromium Plating" atau dengan "Zinc Chromate Primer".
* Pengecatan finish dilakukan dengan empat lapis cat oven warna abu-abu
atau warna lain yang disetujui Direksi.
g. Circuit Breaker untuk penerangan boleh menggunakan Mini Circuit Breaker
(MCB) dengan breaking capacity minimal 8 - 10 KA simetris.
Circuit Breaker lainnya harus dari type Moulded Case Circuits Breaker (MCCB)
atau No Fuse Breaker (NFB), sesuai dengan yang diberikan pada gambar
rencana dengan breaking capacity seperti ditunjukkan dalam gambar
rencana. Circuit Breaker harus dari type automatic trip dengan kombinasi
thermal dan instantaneous magnetic unit. Main CB dari setiap panel harus
dilengkapi dengan shunt trip terminals dan kabel control harus tahan api.
h. Panel/Cubicle harus dilengkapi dengan Relay pengaman terhadap kesalahan
hubungan ketanah (Earth/GroundFoult Relay), dan kelengkapan Relay
pengaman lainnya (Over Current Relay, Over Voltage Relay dan lain-
lain)seperti terdapat pada gambar. Main busbars dalam panel harus dipasang
horizontal dibagian bawah/atas dan mempunyai kemampuan hantar arus
kontinu minimal sebesar 1,5 (satu setengah) kali dari rating ampere frame
main pemutus dayanya. Busbars dari bahan tembaga murni dengan
minimum konduktivitas 99,99%. Busbars harus dicat sesuai code warna
dalam PUIL 2000;
Phasa : Merah, kuning, hitam
Netral : Biru
Ground : Hijau - Kuning.
i. Magnetic Contactor harus dapat bekerja tanpa getaran maupun dengan
kumparan contactor harus sesuai untuk tegangan 220 Volt, 50 HZ dan tahan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
bekerja kontinu pada 10% tegangan lebih dan harus pula dapat menutup
dengan sempurna pada 85% tegangan nominal. Magnetic Contactor harus
dari Telemekanik dan yang setaraf.
j. Pemberian Tanda Pengenal
Tanda pengenal harus dipasang, yang menunjukkan hal-hal berikut :
* Fungsi peralatan dalam panel
* Posisi terbuka atau tertutup
* Arah putaran dari handel pengontrol dari switch
* Dan lain-lain.
Tanda pengenal ini harus jelas dan tidak dapat hilang.
k. Pengujian
Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik tidak menunjukkan sertifikat
pengujian yang diakui oleh PLN (LMK) :
* Test kekuatan tegangan impuls
* Test kenaikan temperatur
* Test kekuatan hubung singkat
* Test untuk alat-alat pengaman
* Pemeriksaan apakah peralatan sudah sesuai dengan yang dimaksud
* Pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handel-handel
* Pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat interlock
* Pemeriksaan kontinuitas rangkaian.

BAGIAN B - KABEL DAYA TEGANGAN RENDAH


1. U m u m
Kabel daya tegangan rendah yang dipakai adalah bermacam-macam ukuran dan
type yang sesuai dengan gambar rencana (NYY, NYFGbY, FRC, NYM, NYA, 06/1
KV) kabel daya tegangan rendah ini harus sesuai dengan standard SII atau
S.P.L.N.
2. Instalasi dan Pemasangan Kabel
a. Bahan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi
peraturan PUIL 2000/LMK. Semua kabel/ kawat harus baru dan harus jelas
ditandai dengan ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya.
Semua kawat dengan panampang 6 mm² keatas haruslah terbuat secara
disiplin (stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan
penampang lebih kecil 2,5 mm² kecuali untuk pemakaian remote control.
Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai ialah dari type :
 Untuk instalasi penerangan adalah NYM/NYA dengan conduit High Impact
PVC.
 Untuk kabel distribusi NYY, NYFGbY, NA2XY, FRC dan penerangan taman
dengan
menggunakan kabel NYFGbY.
 Untuk kabel-kabel dari diesel genset menuju ke PHB menggunakan kabel
jenis NYY.
 Untuk kabel-kabel dari PHB menuju ke panel-panel hydrant, menggunakan
kabel jenis NYY.
Semua kabel NYY yang ditanam didalam perkerasan (tembok, jalan, beton,
dll) harus berada di dalam conduit Galvanis yang disesuaikan dengan
ukurannya.
b. Splice / Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya "Splice" ataupun sambungan-sambungan baik
dalam feeder maupun cabang-cabang, kecuali pada outlet atau kotak-kotak
penghubung yang bisa dicapai (accessible).
Sambungan pada kabel circuit cabang harus dibuat secara mekanis dan
harus teguh secara electric, dengan cara-cara "Solderless Connector". Jenis
kabel tekanan, jenis compression atau soldered.
Dalam membuat "Splice" konector harus dihubungkan pada konductor-
konduktor dengan baik, sehingga semua konductor tersambung, tidak ada
kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran.
Semua sambungan kabel baik di dalam junction box, panel ataupun tempat

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
lainnya harus mempergunakan connector yang terbuat dari temaga yang
diisolasi dengan porselen atau bakelite ataupun PVC, yang diameternya
disesuaikan dengan diameter kabel.
c. Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC,
asbes, tape sintetis, resin, splice case, compostion dan lain-lain harus dari
type yang disetujui, untuk penggunaan, lokasi voltage dan lain-lain tertentu
itu harus dipasang memakai cara yang disetujui menurut anjuran perwakilan
Pemerintah dan atau Manufacturer.
d. Sambungan Kabel
1. Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak- kotak
penyambung yang husus untuk itu (misalnya junction box dan lain-lain).
Pemborong harus memberikan brosur-brosur mengenai cara- cara
penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik kepada Perencana.
2. Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-
namanya masingmasing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi
sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus
tertulis dan disaksikan oleh MK.
3. Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-
penyambungan tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan kuat.
Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran yang sesuai.
4. Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa
PVC / protolen yang khusus untuk listrik.
5. Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga
nilai isolasi tertentu.
6. Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus diikuti, misal
temperaturtemperatur pengecoran dan semua lobang-lobang udara
harus dibuka selama pengecoran.
7. Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus
dilindungi dengan pipa baja dengan tebal 3 mm dan minimal 2,5 mm.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
e. Saluran Penghantar dalam Bangunan
1. Untuk instalasi penerangan di daerah tanpa menggunakan ceiling
gantung, saluran penghantar (cunduit) ditanam dalam beton.
2. Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan ceiling gantung
saluran penghantar (conduit) dipasang diatas kabel tray dan diletakkan
di atas ceiling dengan tidak membebani ceiling.
3. Untuk instalasi saluran penghantar diuar bangunan, dipergunakan
saluaran beton, kecuali untuk penerangan taman, dipergunakan pipa
galvanized dengan diameter sesuai standarisasi. Saluran beton dilengkapi
dengan hand-hole untuk belokan-belokan.
4. Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit
minimum 5/8" diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan
keluar harus menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan
yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip di dalam junction
box. Junction box yang terlihat dipakai junction box ex. Jerman Eropa,
tutup blank plate stainless steel, type "star point".
5. Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus
dilengkapi dengan "Socket / lock nut", sehingga pipa tidak mudah
tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang
berada pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m, harus
dimasukkan dalam pipa PVC dan pipa harus diklem ke bangunan pada
setiap jarak 50 cm.
f. Pemasangan Kabel dalam Tanah
1. Kabel tegangan rendah harus ditanam minimal sedalam 80 cm.
2. Kabel yang ditanam langsung dalam tanah harus dilindungi dengan batas
merah, dan diberi pasir, ditanam minimal sedalam 80 cm.
3. Untuk yang lewat jalan raya ditanam sedalam 100 cm dan dilapisi pipa
Galvanized.
4. Kabel-kabel yang menyeberang jalur selokan, dilindungi dengan pipa
galvanized atau pipa beton yang dilapisi dengan pipa PVC type AW, kabel

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
harus berjarak tidak kurang dari 30 cm dari pipa gas, air dan lain- lain.
5. Galian untuk menempatkan kabel yang dipasang dalam tanah harus
bersih dari bahanbahan yang dapat merusak isolasi kabel, seperti : batu,
abu, kotoran bahan kimia dan lain sebagainya. Alas galian (lubang)
dilapisi dengan pasir kali setebal 10 cm. kemudian kabel diletakkan,
diatasnya diberi bata dan akhirnya ditutup dengan tanah urug.
6. Penyambungan kabel dalam tanah tidak diperkenankan secara langsung,
harus mempergunakan peralatan khusus untuk penyambungan kabel
dalam tanah.
7. Penanaman dan penyambungan kabel harus diberikan marking yang
jelas pada jalurjalur penanaman kabelnya. Agar memudahkan didalam
pengoperasian, pengurutan kabel dan menghindari kecelakaan akibat
tergali/ tercangkul.
3. Pengujian & Testing
a. Factory Test
 Pengetesan Individuil
Pengetesan ini dilakukan pada setiap potong kabel dan terdiri dari
pengetesan sebagai berikut:
 Pengetesan ukuran tahanan hantaran
 Pengetesan dielekt rik
 Pengukuran loss factor
 Pengetesan Khusus
Pengetesan ini dilakukan terhadap sample dari kabel yang akan dipakai.
Pengetesan tersebut terdiri dari test sebagai berikut :
 Test tegangan impuls
 Mekanikal test
 Pengukuran loss factor pada bermacam-macam temperature
 Pengetesan dielektrik
 Pengetesan perambatan (Creep Test)

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
b. Site Test
Pengetesan setelah penanaman kabel. Setelah kabel ditanam,
penyambungan- penyambungan dan pemasangan kotak akhir, maka
dilakukan pengetesan dielektrik/insulation test.
Marking kabel untuk pemasangan kabel di dalam tanah harus jelas dan tidak
dapat dihapus.

BAGIAN C - PENERANGAN DAN STOP KONTAK


1. Lampu dan Armaturenya
Lampu dan armaturenya harus sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti yang
dilukiskan dalam gambar-gambar elektrikal . Semua armatur lampu harus
mempunyai terminal pentanahan (grounding). Semua lampu Fluorescent dan
lampu gas discharge lainnya harus dikompensasi dengan setiap lampu dengan 1
buah "power factor correction capasitor" yang cukup kuat terhadap kenaikan
temperatur dan beban mekanis dari diffuser itu sendiri. Reflector terutama untuk
ruangan office harus memakai bahan tertentu, sehingga diperoleh derajat
pemantulan yang sangat tinggi.
Box tempat ballast, kapasitor, dudukan starter dan terminal block harus cukup
besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak
mengganggu kelangsungan kerja dan umur teknis komponen lampu itu sendiri.
Ventilasi di dalam box harus dibuat dengan sempurna. Kabel-kabel dalam box
harus diberikan saluran atau klem-klemn tersendiri, sehingga tidak menempel
pada ballast atau kapasitor.
Box terbuat dari pelat baja tebal minimum 0,7 mm, diproses anti korosi proses
“posphating”, dicat dasar tahan karat, kemudian di finish dengan cat akhir
dengan powder coating warna putih. Box terbuat dari glass - fibre reinforced
polyster dengan brass insert harus tahan terhadap bahan kimia, maupun gas
kimia serta cover dari clear polycarbonate harus tahan terhadap bahan kimia,
maupun gas kimia. Pelat sisi dari armatur lampu tipe surface mounted harus
mempunyai ketebalan minimum 0,7 mm.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Ballast untuk lampu TL harus dari jenis "Low Loss Ballast" dan harus pula
dipergunakan single lamp ballast (satu ballast untuk satu lampu fluorescent dan
satu kapasitor untuk satu lampu serta satu starter untuk satu lampu). Tabung
Fluorescent harus dari type TLD. Armatur Down Light terdiri dari dudukan dan
diffuser, dimana dudukan harus dari bahan aluminium silicon aloy atau dari
moulded plastic.
2. Stop Kontak Biasa
Stop kontak dinding yang dipakai adalah stop kontak 1 phasa, rating 250 Volt, 13
Ampere, untuk pemasangan di dinding. Stop kontak 1 (satu) phasa dilengkapi
dengan saklar dan pilot lamp untuk pemasangan rata dengan dinding dengan
rating 250 volt, 13 Ampere. Stop kontak yang dipakai adalah stop kontak satu
phasa untuk pemasangan rata dinding dengan ketinggian 30cm/80cm diatas
lantai dan harus mempunyai terminal phasa, netral dan pentanahan.
3. Stop Kontak Khusus
Stop kontak khusus yang dipakai adalah stop kontak tiga phasa dan harus
mempunyai terminal phasa, netral dan pentanahan. Rating 3 phasa, 400 volt, 16
A, 32A dan 63A yang dilengkapi MCB dan switch.
4. Saklar Dinding
Saklar harus dari tipe untuk pasangan rata dinding, tipe rocker, dengan rating
250 volt, 10 Ampere dari tipe single gang, double gangs atau multiple gangs
(grid switches), saklar hotel single gang atau double gangs dipasang dengan
ketinggian 1.20 m atau ditentukan lain.
5. Isolating Switches / cam switch atau rotary switch
Isolating switches harus dipasang pada panel dan dilengkapi dengan indicating
lamp. Rating isolating switch harus lebih tinggi dari rating MCB / MCCB pada
feeder di panelnya. Rating tegangan adalah untuk 1 fasa 250 Volt, 3 phasa, 400
Volt. Switches harus dipasang pada box.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
6. Box untuk Saklar dan Stop Kontak
Box harus dari bahan baja atau moulded plastic dengan kedalaman tidak kurang
dari 35 mm.
Kotak dari metal harus mempunyai terminal pentanahan saklar atau stop kontak
dinding terpasang pada box harus menggunakan baut, pemasangan dengan cara
yang mengembang tidak diperbolehkan.
7. Kabel Instalasi
Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus kabel
inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYM, NYY). Kabel harus
mempunyai penampang minimal dari 2,5 mm² kode warna insulasi kabel harus
mengikuti ketentuan PUIL 2000 sebagai berikut :
Fasa R : merah
Fasa S : kuning
Fasa T : hitam
Netral : biru
Grounding : hijau/kuning
8. Pipa Instalasi Pelindung Kabel
Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah conduit uPVC high
impact. Pipa, elbow, socket, junction box, clamp dan accessories lainnya harus
sesuai yang satu dengan lainnya, yaitu tidak kurang dari diameter 19 - 25 mm.
Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung (T-
Junction box) dan armature lampu. Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan
dan stop kontak dengan pipa conduit uPVC, high impact conduit-heavy gauge,
minimum diameter 19 - 25 mm. Seluruh instalasi rigid conduit dilengkapi dengan
coupling spacer bar saddle, adaptor female and male thread, male and female
bushe, locknut dan perlengkapn lainnya.
9. Rak Kabel
Rak kabel yang dipakai untuk distribusi kabel listrik digunakan jenis cable ladder
yang terbuatdari plat Mild Steel dengan ketebalan min. 2,0 mm, dan difinishing
Hot Dip Galvanis dilapisi oleh Zinchromate harus tahan terhadap bahan kimia dan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
gas kimia.
10. Testing / Pengujian
Testing dilakukan dengan disaksikan oleh pengawas lapangan yang disahkan
oleh lembaga yang berwenang pengujian meliputi :
1. Test ketahanan isolasi
2. Test kekuatan tegangan impuls
3. Test kenaikan temperatur
4. Continuity test

BAGIAN D - SISTEM PEMBUMIAN


1. Power House Building
Seluruh bagian-bagian besi dalam bangunan harus diketanahkan secara baik,
dengan cara menghubungkannya kepada rel/copper plate pembumian yang telah
tersedia di power house, yaitu semua frame besi, pintu besi, tangki minyak,
panel-panel, housing generator, housing transformator, housing dari peralatan
metal lainnya.
Hubungan antara bagian yang tetap dan yang bergerak (pintu-pintu) dilakukan
dengan pita tembaga fleksibel, yang harus dilindungi dari gangguan mekanis.
Semua sambungan-sambungan pada sistem pentanahan harus dilakukan dengan
baut dari campuran tembaga. Electroda pembumian terbuat dari batang tembaga
diameter 1" dan harus ditanam minimal sedalam 6 m, sehingga dapat dicapai
tahanan pembumian maksimal 2 Ohm.
2. Gedung-gedung lainnya
Sistem pembumian peralatan-peralatan dari bahan metal (panel-panel, housing
peralatan, cable rack, pintu-pintu besi, tangki-tangki dan lain-lain) harus
dihubungkan pada elektroda pembumian baik secara terpadu atau secara
terpisah (individual). Elektroda pembumian terbuat dari batang tembaga
diameter 1" dan harus ditanam minimal sedalam 6 m, sehingga dapat dicapai
tahanan pembumian maksimal 2 Ohm. Untuk peralatan-peralatan yang terletak
di lantai atas, dapat dibuat hubungan pembumian terpadu, yaitu dengan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
mengikuti standard-standard yang berlaku dalam PUIL 2000. Ketentuan-
ketentuan yang harus diikut antara lain sebagai berikut :
Penampang Konduktor yang digunakan Penampang Konduktor daya
pembumian
(mm²)
(mm²)
< = 10 mm² 6 mm²
16 mm² 10 mm²
35 mm² 16 mm²
70 mm² 35 mm²
120 mm² 50 mm²
> = 150 mm 70 mm²

BAGIAN E - PERSYARATAN SISTEM PROTEKSI PETIR


1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi penyediaan, pengujian dan perbaikan selama masa
pemeliharaan dari penghantar (down conductor) proteksi petir yang lengkap
sesuai spesifikasi yang direkomendasikan manufaktur.
2. Referensi
Pekerjaan harus dilakukan mengikuti standard dan peraturan yang berlaku dari
Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja atau standard / peraturan
yang dikeluarkan dari pabrik.
3. Material
Material yang digunakan dalam sistem proteksi petir dalam keadaan baik dan
sesuai dengan yang dimaksudkan serta disetujui oleh Direksi. Daftar material,
katalog dan shop drawing harus diserahkan kepada Direksi sebelum dilakukan
pemasangan. Material atau alat-alat yang tidak sesuai dengan spesifikasi ini akan
ditolak.
Sistim penangkal petir yang dipakai adalah :
 Sistem electrostatic non-radio active atau ESE - Early Streamer Emission.
Komponen – komponen yang dipakai adalah sebagai berikut :

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
a) Penghantar :
Terdiri dari dua macam, yaitu penghantar horizontal yang
menghubungkan secara listrik antara kepala proteksi dan penghantar
vertikal (down conductor) yang menghubungkan secara listrik antara
kepala penangkal dan elektroda pentanahan. Penangkal ini harus
menjamin dapat mentransfer dengan aman energi kilat dari "air terminal "
ke tanah. Untuk sistem elekrostatis digunakan jenis kabel khusus lightning
protection coaxial.
b) Sistem Pentanahan :
Terminal pentanahan , terletak di dalam bak kontrol yang dilengkapi
dengan elektroda pembumian bak kontrol diperlukan untuk pengujian
tahanan tanah secara berkala.
Elektroda Pentanahan :
 Elektroda Pentanahan, terbuat dari Copper Rod digalvanisir dengan diameter
tidak kurang dari 1" dan panjang 6 meter dan harus dimasukkan ke dalam
tanah secara vertikal dan pengukuran tahanan pentanahan maksimum 3
Ohm.
4. Pemasangan / Pelaksanaan
Cara-cara pemasangan penangkal petir sistem ini harus sesuai dengan petunjuk-
petunjuk dan spesifikasi pabrik.
a) Pemegang konduktor / klem harus terbuat dari bahan yang sama dengan
konduktor untuk mencegah terjadinya elektrolisa jika terkena air.
b) Sambungan - sambungan :
 Sambungan yang diperlukan haruslah menjamin kontak yang baik dan
tidak mudah terlepas.
 Sambungan sedapat mungkin mengurangi kerugian-kerugian tipis akibat
adanya sambungan.
c) Pelindung mekanis :
Down Conductor harus dilindungi terhadap kerusakan mekanis dengan pipa
PVC type high impact.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
5. Pengujian / Pengetesan
Untuk mengetahui baik atau tidaknya sistem penangkal petir yang dipasang,
maka harus diadakan pengetesan terhadap instalasinya maupun terhadap sistem
pentanahannya.
Pengetesan yang harus dilakukan :
a) Down conductor test
Ukuran tahanan dari pentanahan (down conductor) dengan mempergunakan
metode standar, menggunakan meger test.
b) Continuity Test.
6. C o n t o h
Kontraktor harus menyerahkan contoh dari bahan-bahan yang akan
dipergunakan / dipasang, yaitu minimal penghantar dan elektroda pentanahan
yang dimintakan dalam persyaratan. Semua biaya berkenaan dengan
penyerahan dan pengembalian contoh-contoh ini adalah tanggungan Kontraktor.
7. Pemeriksaan
Sistem penangkal petir akan diperiksa oleh Direksi untuk memastikan
dipenuhinya spesifikasi ini. Semua bagian dari instalasi ini harus diperiksa oleh
Direksi terlebih dahulu sebelum tertutup atau tersembunyi. Setiap bagian yang
tidak sesuai dengan syarat - syarat spesifikasi dan gambargambar harus segera
diganti, tanpa membebankan tambahan pada pemilik proyek.
8. Surat Izin
Kontraktor harus sudah berpengalaman di dalam pemasangan penangkal petir
ini, dibuktikan dengan memberikan daftar proyek-proyek yang sudah pernah
dikerjakan.
9. Daftar Material
Untuk semua material yang ditawarkan, maka Pemborong wajib mengisi daftar
material yang menyebutkan : merk, type, kelas lengkap dengan brosur/katalog
yang dilampirkan pada waktu tender.
Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa
barang-barang produksi.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk
tertentu atau kelas mutu (quality performance) dari material atau komponen
tertentu terutama untuk material-material Listrik utama, maka pemborong wajib
melakukan didalam penawarannya material yang dalam taraf mutu/pabrik yang
disebutkan itu. Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi, bahwa material
yang disebutkan pada tabel material tidak dapat diadakan oleh Pemborong, yang
diakibatkan oleh sesuatu alasan yang kuat dan dapat diterima Pemilik, Direksi
Lapangan dan Perencana, maka dapat dipikirkan penggantian merk/type dengan
suatu sanksi tertentu kepada Pemborong.

III. SPESIFIKASI TEKNIS KHUSUS PEKERJAAN ELEKTRONIK.


BAGIAN A - PERSYARATAN TEKNIK SISTEM PEKERJAAN FIRE ALARM
1. UMUM
- Setiap Pelaksana Pekerjaan yang menangani pekerjaan ini, haruslah
mempelajari seluruh Dokumen Kontrak dengan teliti, untuk mengetahui
kondisi yang berpengaruh pada pekerjaan.
- Pelaksana Pekerjaan harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang
dijelaskan baik dalam spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar-gambar,
dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan harus sesuai dengan
ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
2. PENJELASAN SISTEM
- Fungsi sistem deteksi dan alarm kebakaran adalah sistem deteksi awal apabila
terjadi kebakaran, dimana pada waktu terjadi kebakaran akan memberikan
indikasi secara audio (bell) maupun visual (lampu warna merah) dari mana
asal kebakaran tersebut dimulai, sehingga dapat diambil tindakan pencegahan
sedini mungkin.
- Fire alarm system ini menerima signal kebakaran yang diberikan baik secara
otomatis dari detector maupun secara manual dari push button box.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
3. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN
Peralatan utama yang terdapat dalam sistem Fire Alarm ini adalah :
- Thermal Detector Conventional
- Smoke Detector Conventional
- Manual Push Button (Break Glass)
- Alarm Bell
- Zone Indicator
- Indicator Lamp
- Module
- Master Control Panel Adresssable
Thermal Detector Conventional
 Jenis yang digunakan adalah Rate of Rise detector dan Fixed Temperature
detector yang memiliki response lamp di base.
 Sirkit dan sensor mempunyai performa yang tinggi dalam pendeteksian
temperature ditetapkan.
 Mempunyai stabilitas tinggi terhadap debu, gangguan elektromagnetis,
perubahan suhum kelembaban dan karatan.
 Data-data teknis lainnya :
- Frequency Test : dapat dipakai berulang kali
- Operating Voltage : 16 – 32 VDC
- Output Voltage : 5 - 13 VDC
- Quescent Current : ± 0.1mA
- Alarm Current : ± 25.0 mA
- EMC : ± 10V/m
- Operating Temperature : -10 ~ +50º C
- Storage Temperature : -30 ~ +75º C
- Relative Humidity : ≤ 95% ( 40 ± 2ºC)

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Smoke Detector Conventional
 Jenis yang dipakai adalah prinsip photoelectric yang memiliki 2 buah response
lamp dan mempunyai karateristik sensitivitas yang rata(flat response
technology).
 Memiliki kepekaan homogen untuk membedakan jenis asap
 Mempunyai stabilitas tinggi terhadap debu, gangguan elektromagnetis,
perubahan suhum kelembaban dan karatan.
 Data Teknis lainnya :
- Frequency Test : dapat dipakai berulang kali
- Operating Voltage : 16 – 32 VDC
- Output Voltage : 5 - 13 VDC
- Quescent Current : ± 0.1mA
- Alarm Current : ± 25.0 mA
- EMC : ± 10 V/m
- Activation Temperature : 67ºC
- Operating Temperature : -10 ~ +50º C
- Storage Temperature : -30 ~ +75º C
- Relative Humidity : ≤ 95% ( 40 ± 2ºC)
Manual Push Button
 Jenis yang dipakai merupakan surface mounted dan dilengkapi dengan reset
switch, jika terjadi penekanan.
 Alarm Bell
 Persyaratan teknis harus dipenuhi :
- Konstruksi : Anti karat
- Operating Voltage : 18 s/d 36 V DC
- Curent Consumption : max. 80 mA
- Power Consumption : 1,2 Watt
- Desibel Rating : 85 dB. at 3 m

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Zone Indicator.
Zone Indicator ini menunjukan zone mana yang bekerja. Zone Indicator ini
ditutup dengan plastik dan pada tutup ini terdapat tulisan Zone Number
(Nomor Zone) yang disesuaikan dengan letak zone indicator tersebut.
Indicator Lamp
Indicator Lamp merupakan lampu indikator yang dipasang paralel dengan
group detector.
Lampu indicator ini akan menyala hanya jika group detector yang
bersangkutan bekerja.
Main Control Fire Alarm (MCFA)
MCFA yang digunakan memakai Sistem Konvensional Detector Convensional
kapasitas 15 zone. Kelengkapan MCFA antara lain Fireman intercom, Synthetic
Sound, Sealed Acid Battery, Power supply charger yang mempunyai voltmeter
DC. MCFA harus mempunyai pintu dengan jendela penglihat (LCD).
MCFA ini harus mempunyai fasilitas lampu tanda :
- Bell Off
- Reset
- Testing
- Lamp test
- Fault Signal General
- Signal for Alarm Condition
- Signal for “Zone Off”
MCFA ini harus mempunyai output berupa :
- Visible/Audible Alarm
- Visible/Audible Fault Alarm
- Test Signal (Visible)
- Optical Signal “Zone Off”
Terminal Box (Kotak Sambung)
Terminal Box terbuat dari plat baja dengan tebal minimal 2 mm
Ukuran dari Terminal Box menyesuaikan dengan kebutuhan dan mendapatkan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
persetujuan dari Konsultan Pengawas atau Pemberi Tugas. Pemasangan
Terminal Box harus dikoordinasikan dengan Konsultan Pengawas dan Pemberi
Tugas
Pipa Konduit
Semua kabel harus dipasang didalam pipa konduit PVC High impact dia. 20
mm, baik yang diatas plafond (horizontal) maupun yang di dinding / tembok /
beton ( vertikal). Pemasangan pipa konduit vertikal harus inbow. Seluruh
kotak sambungan, persimpangan, dan lain-lain harus dipasang tutup sehingga
tidak akan masuk benda-benda lain kedalam kotak tersebut. Seluruh saluran
ini harus terpisah dengan sistem saluran lainnya yang terdapat pada
bangunan ini.
Kabel
Kabel untuk main Power Supply dari setiap perlengkapan dalam sistem
menggunakan NYM dengan ukuran minimal 3 x 2,5 mm². Kabel untuk instalasi
circuit antar detector dan break glass digunakan kabel NYA dengan diameter
minimum 2 x 1,5 mm². Kabel untuk instalasi telepon jack menggunakan kabel
ITC 2 x 0,6 mm².Kabel untuk instalasi Main Bell dan Red Lamp menggunakan
kabel NYM 3 x 1,5 mm².
4. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN
 Denah setiap lantai menunjukan lokasi perkiraan letak detector dan
peralatan-peralatan lain dari sistem ini, dimana letak yang pasti dijelaskan
pada gambar.
 Untuk manual push button, dipasang pada ketinggian 1,5 m dari lantai.
Alarm Bell dipasang kira-kira 0,5 m di bawah plafond.
 Disekitar detector harus ada ruangan bebas sekurang kurangnya pada jarak
0,6 m dari detector tanpa ada timbunan barang atau alat-alat lainnya.
 Semua kabel harus dipasang didalam conduit, baik yang diatas plafond
(horizontal) maupun yang di dinding / tembok / beton (vertical). Ukuran
conduit dan kabel harus sesuai gambar rencana.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
5. TESTING / COMMISSIONING
 Setelah pekerjaan Fire Alarm ini diselesaikan, harus dilakukan testing /
pengetesan, yang disaksikan oleh Konsultan Pengawas.
 Satu persatu detector ditest, dengan menggunakan alat pemanas dan untuk
smoke detector menggunakan asap.
 Tiap-tiap zone, ditest satu persatu dan diberi nomor urutan zonenya
BAGIAN B - PERSYARATAN TEKNIK SISTEM PEKERJAAN CCTV
1. PENJELASAN UMUM
Sistem Closed Circuit Television System dipergunakan untuk membantu
pengawasan dengan cara mengamati kegiatan operasi suatu gedung melalui
video camera. Hasil gambar dapat diamati melalui TV monitor. Sistem CCTV ini
terdiri dari Camera, Monitor. Sistem CCTV yang direncanakan adalah berwarna
(colour).
2. LINGKUP PEKERJAAN
Yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah Pengadaan, Pemasangan,
Penyetelan dan Pengujian serta menyerahkan dalam keadaan beroperasi dengan
baik dan siap pakai, tanpa ada gangguan atau cacat instalasi.
Termasuk didalam peralatan tersebut adalah sebagai berikut :
- Colour Camera
- Colour Monitor
- Digital Video Recorder
Pelaksana Pekerjaan harus melengkapi dan merakit peralatan tersebut dan bila
perlu harus melengkapi dengan peralatan tambahan sesuai persyaratan pabrik
pembuatnya.
3. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN
Kamera
Adalah merupakan alat pengamat dari sistem CCTV yang sudah dilengkapi
dengan lensa. Ini hanya berfungsi untuk memberikan gambar dari lokasi yang
diamati ke monitor melalui kabel video. Kamera yang digunakan adalah type
fixed colour camera.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Monitor
Adalah merupakan alat yang mentransfer isyarat elektronik yang dikirim oleh
camera menjadi gambar pada sebuah layar televisi.
DIGITAL VIDEO RECORDER ( DVR)
Digital Recording. Built-in 1000 GB HDD.
4 way JPEG compression recording modes.
Built-in 8 ch multiplex recording system.
Video Input : 8 terminal, 1V (p-p)/75 ohm, PAL composite video
signal with ooping trough (BNC)
Video Output : 8 terminal, 1V (p-p)/75 ohm, PAL composite video
signal with looping trough (BNC)
Spot Output : 1 terminal , 1V (p-p) / 75 ohm (BNC)
Multi screen output : 1 terminal , 1V (p-p) / 75 ohm (BNC) Synch Output : 1
VBS, 1 V (p-p) / 75 ohm
Audio Input/Output : - 10 dB, unbalanced
External Storage : SCSI Interface
Copy : SCSI Interface
4. PEMASANGAN
Pemasangan colour camera dipasang sesuai petunjuk gambar, Pelaksana
Pekerjaan dapat mengajukan usulan lain untuk penempatan colour camera ini.
Cara pemasangan colour camera tersebut digantung pada ceiling atau plafond
dengan rangka penguat/ hanger yang diperkuat pada dak beton. Peralatan
utama seperti ; camera drive unit, Sequential switcher, Colour monitor dan Time
lapse VTR, diletakan pada ruang kontrol (ruang administrasi) lantai satu, seperti
ditunjuk dalam gambar rencana. Kabel instalasi yang digunakan untuk isyarat
video dan untuk keperluan control menggunakan coaxial cable RG 59/U, kabel
power menggunakan NYMHY 2 x 1,5 mm² yang semuanya dalam pelaksanaan
harus dimasukkan dalam pipa PVC high impact dia. 20 mm.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
5. TESTING / COMMISSIONING
Setelah pekerjaan CCTV ini diselesaikan, harus dilakukan Testing dan
Comissioning yang disaksikan oleh Konsultan Pengawas.Biaya Testing menjadi
beban Pelaksana Pekerjaan.
BAGIAN C - PERSYARATAN TEKNIK SISTEM WIFI
1. Umum
- Setiap Pelaksana Pekerjaan yang menangani pekerjaan ini, haruslah
mempelajari seluruh Dokumen Kontrak dengan teliti, untuk mengetahui
kondisi yang berpengaruh pada pekerjaan.
- Pelaksana Pekerjaan harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang
dijelaskan baik dalam spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar-gambar,
dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan harus sesuai dengan
ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
- Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan
kewajiban Pelaksana Pekerjaan untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya
ketentuan tambahan biaya.
2. Lingkup Pekerjaan
1. Komunikasi data intern di dalam gedung.
2. Komunikasi antar lantai menggunakan switch/hub.
3. Server
3. Term of Bahan Dan Peralatan
3.1. Peralatan dan Bahan
1. Semua titik data harus diberi nomor agar mudah dalam perawatannya
2. Penomoran harus dilakukan serapi mungkin dan penomoran harus
berurutan sesuai dengan kondisi ruangan.
3. Semua sambungan kabel harus terhindari dan gesekan langsung
dengan kabel arus kuat atau listrik

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
BAGIAN D - PERSYARATAN TEKNIK SISTEM TATA SUARA
Sistem tata suara untuk gedung ini terdiri atas komponen sebagai berikut : Dari
sentral tata suara dapat disampaikan informasi baik dalam bentuk background music,
paging maupun emergency call ke seluruh ruangan tanpa terkecuali.
1. Lingkup Pekerjaan
Tata suara yang digunakan diruang umum, koridor area Gedung RS. Peralatan
tata suara yang dipergunakan sebagai berikut :
a. Ceiling speaker
b. Volume control
c. Mixer Amplifire.
2. Gambar – Gambar Rencana
Gambar-gambar secara umum menunjukkan tata letak, instalasi dan lain-lain.
Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan sebenarnya dari
lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.
3. Gambar – Gambar Sesuai Pelaksanaan
Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari pelaksanaan dan
penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu
set gambar kalkir sebagai gambar sesuai pelaksanaan (as built drawing). As built
drawing harus segera diserahkan kepada pengawas setelah pekerjaan selesai
beserta blue printnya sebanyak 3 set.
4. Standar dan Peraturan
Seluruh pekerjaan sistem tata suara harus mengikuti standar PUIL terbitan
terakhir.
5. Bahan – Bahan, Peralatan & Tenaga Pelaksana
Bahan-bahan dan peralatan yang akan dipasang harus dalam kedaan baru dan
baik sesuai dengan yang dimaksud. Contoh bahan, brosur dan gambar kerja
(shop drawing) harus diserahkan kepada pengawas 2(dua) minggu sebelum
pemasangan.
Kontraktor harus menempatkan secara penuh (full time) seorang koordinator
yang ahli di bidangnya, berpengalaman dalam pekerjaan yang serupa dan dapat

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
sepenuhnya mewakili kontraktor. Curriculum Vitae petugas tersebut harus
diserahkan kepada konsultan pengawas seminggu sebelum yang bersangkutan
memulai tugasnya. Tenaga pelaksana dipilih hanya yang sudah berpengalaman
dan mampu menangani pekerjaan ini secara aman, kuat dan rapi.
A. Ceiling Speaker

- Type : Flush Ceiling mount


- Rated Input rated Impedance : 6 watt
- Frequency : 100 – 12.000 Hz
- Sound Pressure Level : 90 dB
- Speaker Mounting Hole : 150 mm

B. Volume Control

- Input Capacity : 6W
- Level Control : 4 step; 0 ( off) , 1, 2, 3
- Material : ABS Resin

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
- Color : Off - White, Printing : Black
- Dimension ( WxHxD) : 70 x 120 x 58 mm
- Weight : 193 g
C. Kabel
Kabel daya dan kabel kontrol harus dari Merk Supreme, Kabelindo, Kabel
Metal , Tranka kabel. Untuk instalasi di dalam gedung menggunakan jenis
NYMHY dan untuk instalasi di luar gedung menggunakan kabel tanah. Kabel
instalasi minimal berukuran 1.5 mm2.
D. Pipa pelindung instalasi kabel
Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah PVC conduit khusus untuk
instalasi listrik. Pipa, elbow, junction box dan kelengkapan lainnya harus
seauai antara satu dan lainnya. Diameter yang dipakai adalah 20 mm dan 25
mm. Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara junction box
dan speaker.
E. Tambahan
Kontraktor harus menambahkan peralatan pembantu yang perlu untuk
pekerjaan ini meskipun tidak disebutkan dalam persyaratan teknis khusus
untuk mencapai performance yang dikehendaki.
6. Pengujian
Kontraktor harus melakukan semua pengujian untuk mendemonstrasikan bahwa
bekerjanya kabel dan material yang telah selesai dipasang memang benar-benar
memenuhi persyaratan. Kontraktor harus menyediakan personil dan peralatan
yang perlu untuk melakukan pengujian.
Pengujian untuk sistem tata suara terdiri dari :
a) Pengujian instalasi
- Uji kontinyuitas
- Uji tahanan insulasi
b) Pengujian simulasi kerja peralatan dan sistem
Paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pengujian dilaksanakan, kontraktor harus
sudah mengajukan jadwal dan prosedur pengujian kepada pengawas untuk

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
mendapatkan persetujuan. Pengujian harus disaksikan oleh pengawas.
Kontraktor harus membuat catatan mengenai hasil pengujian. Segala biaya untuk
penyelenggaraan pengujian ditanggung oleh kontraktor.
BAGIAN F - PERSYARATAN TEKNIK SISTEM NURSE CALL
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan, pemasangan, pengujian, dan pemeliharaan
peralatan-peralatan dibawah ini :
a. Master station
b. Central Controller
c. Patient Call
d. Nurse Presence
e. Emergency Call untuk toilet tipe tarik
f. Terminal box
g. Corridor Light
h. Pekerjan lain yang menunjang pekerjaan-pekerjan tersebut di atas.
2. Gambar – Gambar Rencana
Gambar-gambar secara umum menunjukkan tata letak, instalasi dan lain-lain.
Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan sebenarnya dari
lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.
3. Gambar – Gambar Sesuai Pelaksanaan
Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari pelaksanaan dan
penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu
set gambar kalkir sebagai gambar sesuai pelaksanaan (as built drawing). As built
drawing harus segera diserahkan kepada pengawas setelah pekerjaan selesai
beserta blue printnya sebanyak 3 set.
4. Standar dan Peraturan
Seluruh pekerjaan instalasi NURSE CALL harus dilaksanakan mengikuti standar
CCITT. Selain itu harus ditaati pula peraturan hukum setempat yang ada
hubungannya dengan pekerjaan tersebut di atas.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
5. Bahan – Bahan, Peralatan & Tenaga Pelaksana
Bahan-bahan dan peralatan yang akan dipasang harus dalam kedaan baru dan
baik sesuai dengan yang dimaksud. Contoh bahan, brosur dan gambar kerja
(shop drawing) harus diserahkan kepada pengawas 2 (dua) minggu sebelum
pemasangan.
Kontraktor harus menematkan secara penuh (full time) seorang koordinator yang
ahli di bidangnya, berpengalaman dalam pekerjaan yang serupa dan dapat
sepenuhnya mewakili kontraktor. Curriculum Vitae petugas tersebut harus
diserahkan kepada konsultan pengawas seminggu sebelum yang bersangkutan
memulai tugasnya. Tenaga pelaksana dipilih hanya yang sudah berpengalaman
dan mampu menangani pekerjaan ini secara aman, kuat dan rapi.
6. Pengujian
Kontraktor harus melakukan semua pengujian untuk mendemonstrasikan bahwa
bekerjanya kabel dan material yang telah selesai dipasang memang benar-benar
memenuhi persyaratan. Kontraktor harus menyediakan personil dan peralatan
yang perlu untuk melakukan pengujian.

IV. PERSYARATAN TEKNIK KHUSUS SISTEM PLUMBING


1. U M U M
Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Plumbing yang diuraikan disini adalah
persyaratan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan
instalasi maupun pengadaan material dan peralatan.Dalam hal ini Syarat-
syarat Umum Teknis Pekerjaan Mekanikal adalah bagian dari Syarat-syarat
Teknis ini.
2. LINGKUP PEKERJAAN
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya instalasi
plumbing (pembuangan air kotor, air bekas dan penyediaan air bersih) di
dalam dan di luar bangunan sampai suatu sistem keseluruhan maupun
bagian-bagiannya, seperti yang tertera pada gambar-gambar maupun yang
dispesifikasikan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Termasuk didalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang / material,
instalasi dan testing terhadap seluruh material, serah terima dan
pemeliharaan selama 12 (dua belas) bulan.Ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam gambar maupun pada spesifikasi / syaratsyarat teknis
tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan, juga
termasuk ke dalam pekerjaan ini. Secara umum pekerjaan yang harus
dilaksanakan pada proyek ini adalah : Pengadaan dan pengangkutan ke
lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan dan perlengkapan
sistem plumbing / sanitasi sesuai dengan peraturan / standar yang berlaku
seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk menunjang bekerjanya
sistem / peralatan, walaupun tidak tercantum pada syarat-syarat teknis
khusus atau gambar dokumen.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
BAGIAN A : PERSYARATAN TEKNIK SISTEM AIR KOTOR
1. SISTEM PERPIPAAN
SPESIFIKASI PERPIPAAN
SISTEM Kode Tek. Tek. Std. Tek. Spesifikasi Spesifikasi
Sistem Kerja Bahan Uji
Pipa Isolasi
Air A 10 12.50 15 PN.10 1A
dingin B
Dalam
gedung
Air A 10 12.50 15 PN.10 1A
dingin B
Diluar
gedung
Hidran di IH/OH 10 15 20 B.40 1A
luar
gedung
Air ABK 5 10 15 PV-10 1A
limbah
pengalira
Air A 5 10 15 PV-10 1A
Hujan H
Air A 5 10 15 PV-10 1A
limbah K
gravitasi
toilet
Vent VT - - Rendam PV-5 1A

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Pipa Header HD/ 10 10 15 GIP 1A
Pompa dan pipa AB
Air Limbah Luar K
/AK

Catatan
IA = tidak diisolasi
IB = diisolasi
GRV = GRAVITASI
Tekanan uji tidak terbatas pada table ini namun juga harus mengacu pada
tekanan
actual pompa

2. Material
2.1. Pipa di Dalam Bangunan.
Pipa dengan ukuran ∅ 1½” - ∅ 4” baik pipa utama maupun pipa cabang
menggunakan PVC kelas AW.
2.2. Pipa di Luar Bangunan.
Dari ujung pipa di dalam bangunan menuju ke saluran drainase
menggunakan pipa PVC kelas AW.
2.3. Accessories.
a. Fitting dari PVC harus dari bahan yang sama (PVC) yang dibuat dengan
cara injection moulding.
b. Floor drain dan clean out dari bahan stainless-teel.
c. Saringan air hujan / roof drain terbuat dari besi tulang atau fiber glass,
yang mempunyai bentuk badan cembung yang berfungsi sebagai
sediment bowl.
3. Cara Pemasangan Pipa
3.1. Pipa Di Dalam Bangunan (Termasuk Pipa vent).
a. Pipa Mendatar.
Pipa dipasang dengan kemiringan (slope) 1 – 2 %. Perletakan pipa harus
diusahakan berada pada tempat yang tersembunyi baik di dinding /
tembok maupun pada ruang yang berada di bawah lantai.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Setiap pencabangan atau penyambungan yang merubah arah harus
menggunakan fitting dengan sudut 45o (misalnya Y branch dan
sebagainya) jenis long radius.
b. Pipa Di Dalam Tanah.
Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah / jalan dengan
tebal/ tinggi timbunan minimal 80 cm. diukur dari atas pipa sampai
permukaan tanah / lantai.Sebelum pipa ditanam pada dasar galian harus
diurug dahulu dengan pasir urug dipadatkan setebal 10 cm. Selanjutnya
setelah pipa diletakkan, disekeliling dan di atas pipa kemudian diurug
dengan tanah sampai padat. Konstruksi permukaan tanah / lantai bekas
galian harus dikembalikan seperti semula.
c . Penanaman pipa.
Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan. Pada tiap-tiap
sambungan pipa harus dibuat galian yang dalamnya 50 mm.Untuk
mendapatkan sambungan pipa pada bagian yang membelok ke atas
(vertikal) harus diberi landasan dari beton. Caranya seperti pada gambar
perencanaan. Dalamnya perletakan pipa disesuaikan dengan kemiringan 1
– 2 % dari titik mula di dalam gedung sampai ke saluran drainase.
3.2. Pipa Saluran Luapan Septic Tank.
Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah / jalan, dengan
kemiringan 1 – 2 % dari titik permulaan septic tank ke drainase kota.Untuk
perletakan pipa yang melintasi jalan kendaraan dengan kedalaman kurang
dari 90 cm, pada bagian atas pipa harus dilindungi pelat beton bertulang
dengan tebal 10 cm. Pelat beton tersebut tidak tertumpu pada pipa.
3.3 Penyambungan Pipa.
a. Pipa PVC dengan diameter 3” ke atas yang dipasang di bawah pelat lantai
dasar harus disambungkan dengan rubber ring joint (RRJ).
b. Sedangkan pemipaan lainnya disambung dengan solvent cement.
c. Pipa yang harus disambung dengan solvent cement harus dibersihkan
terlebih dahulu sehingga bebas dari kotoran dan lemak.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
d. Pembersihan tersebut dilakukan terhadap bagian permukaan dan dalam
dari pipa yang akan saling melekat.
e. Pada waktu pelaksanaan penyambungan, bagian dalam dari pipa yang
akan disambung harus bebas dari benda-benda / kotoran yang dapat
mengganggu kelancaran air di dalam pipa.
4. Sistem Air Limbah
4.1. PERPIPAAN
1. Umum
a. Macam perpipaan air limbah adalah, Air Hujan, Air Limbah Saniter,
Limbah Dapur.
b. Jenis pipa lihat "SPESIFIKASI PERPIPAAN".
2. Limbah Saniter
Perpipaan Limbah Saniter mulai dari Alat Saniter antara lain Kloset,
Urinal, Lavatory, dan Floor Drain, sampai saluran halaman melalui septik
tank.
3. Limbah Air Hujan
Perpipaan air hujan mulai dari roof drain dan kanopy drain diatap
dialirkan kedalam sumur resapan sebelum dialirkan kesaluran kota.
Khusus fitting air hujan mempergunakan cast iron.
4.2. BAK SEWAGE / SUMP PIT
1. Apabila ditentukan dalam gambar perencanaan, maka harus dibuat bak
Sump Pit seperti diuraikan disini.
2. Bak Sump Pit harus dibuat dari konstruksi beton bertulang, badan rapat
air sedangkan tutup harus rapat udara.
3. Setiap bagian Sum Pit harus dapat dipompa, maka dasar bak harus
miring 1 : 10 kearah pompa sedangkan semua ujung sudut dibuat 135 °.
4.3. POMPA SUMP PIT
1. Setiap bak Sump Pit minimum harus dipasang pompa Submersible.
2. Tipe pompa harus Submersible Sewage dengan komponen sbb :
 Cast Iron Casing

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Cast iron vortex type Impeller with knife.
 Stainless steel shaft
 Silicon Carbide
 Heavy duty grease lubricated bearing
 Stainless steel casing guide rail support
 Quick discharge coupling
3. Spesifikasi motor sbb :
 Squirrel cage induction type ( IP 68 )
 Winding insulation class F
 Water tight
 Vertically mounted
4. Sistem kendali motor pompa
 Start dan stop diatur secara otomatis oleh level switches yang berada
di bak sewage.
 Pompa bekerja secara bergantian dan bersamaan.
 Apabila beban aliran kecil, maka satu pompa bekerja secara
bergantian.
 Apabila beban aliran besar, maka pompa bekerja bersamaan.
 Pengaturan kerja pompa dilakukan dari panel kontrol pompa.
4.4. SUMUR PERIKSA (CONTROL BOX).
1. Sumur periksa harus dipasang pada setiap perubahan arah maupun
setiap jarak maksimum 20 meter pada pipa air limbah utama dalam
tanah.
2. Sumur periksa harus dibuat dari konstruksi beton.
3. Dasar sumur bagian dalam berukuran minimal 500 x 1000 mm serta
harus dibuat beralur sesuai fungsi saluran yaitu, lurus, cabang atau
belokan.
4. Sumur periksa harus dilengkapi dengan tangga monyet, manhole dan
pipa vent.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
5. Tutup sumur periksa dapat terbuat dari Stainless steel atau baja yang
dilapisi anti karat.
4.5. MANHOLE
1. Manhole terdiri dari rangka dan tutup dibuat dari besi tuang serta dilapis
cat bitumen.
2. Rangka dan tutup harus membentuk perangkap, sehingga setelah diisi
grease akan terbentuk penahan bau.
3. Diameter lubang untuk laluan orang sebesar minimum 500 mm
sedangkan untuk laluan peralatan harus sesuai dengan besaran
peralatan tersebut.
4. Finishing permukaan manhole harus disesuaikan dengan peruntukan
lokasi.
5. Tutup untuk manhole terbuat dari baja tahan karat atau stainless steel.
4.6. SUMUR RESAPAN
1. Rembesan yang dimaksud disini adalah untuk memasukkan air hujan
yang berasal dari pipa riser sebelum dialirkan over flow nya ke selokan
kota.
2. Air yang akan dimasukkan dalam rembesan adalah air hujan.
3. Jenis rembesan yang dimaksud disini adalah sumur rembesan, pekerjaan
sumur rembesan akan merupakan pekerjaan divisi sipil/ konstruksi.
4. Rembesan hanya dapat berfungsi dengan baik didaerah yang mempunyai
lapisan pasir kasar, maka bidang rembesan harus berada dilapisan pasir
kasar.
4.7. PERANGKAP LEMAK (GREASE INTERCEPTOR)
1. Grease Interceptor harus berfungsi untuk mengumpulkan serta
mengeluarkan kandungan padat dan lemak maupun kandungan ringan
yang terbawa dalam limbah dapur.
2. Endapan padat harus dapat berkumpul dalam basket, selanjutnya secara
berkala akan diangkat oleh petugas pembersihan.
3. Lemak harus dapat berkumpul dalam bak lemak dan selanjutnya secara

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
berkala akan dikeluarkan oleh petugas pembersihan.
4. Grease Interceptor dapat dibuat dari stainless steel atau fiber glass.
5. Grease Interceptor harus dibuat dengan konstruksi higenis sesuai
dengan standard DIN 4040 jenis kombinasi.
4.8. FLOOR DRAIN
1. Floor drain yang dipergunakan disini harus jenis Bucket Trap, Water
Prooved type dengan 50mm Water Seal dan dilengkapi dengan U trap.
2. Floor Drain terdiri dari:
 Chromium plated bronze cover and ring.
 PVC neck
 Bitumen coated cast iron body screw outlet connection and with
flange for water prooving.
4.9. FLOOR CLEAN OUT
1. Floor Clean Out yang dipergunakan disini adalah Surface Opening
Waterprooved Type
2. Floor Clean Out terdiri dari:
 Chromium plated bronze cover and ring heavy duty type
 PVC neck
 Bitumen coated cast iron body, screw outlet connection with flange
for waterproofing.
3. Cover and ring harus dengan sambungan ulir dilengkapi perapat
karet sehingga mudah dibuka dan ditutup.
4.10. ROOF DRAIN
1. Roof Drain yang dipergunakan harus dibuat dari Cast Iron dengan
konstruksi waterproove.
2. 2. Luas laluan air pada tutup roof drain ialah sebesar dua kali luas
penampang pipa bangunan.
3. Roof Drain harus terdiri atas 3 bagian sebagai berikut :
 Bitumen Coated Cast Iron Body dengan water prooved flange.
 Bitumen Coated Neck for adjustable fixing.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Bitumen Coated cover dome type
4.11. P" TRAP
P" TRAP yang digunakan disini harus jenis single inlet. Tinggi Air minimum
pada Trap 8 cm. P" TRAP yang digunakan disini harus dibuat dari PVC class 5
kg/cm2. Pemasangan P” TRAP pada setiap FD kamar mandi dan pada jalur
utama pipa buangan air limbah yang menuju bak sewage.
4.12. SEWAGE TREATMENT PLANT
1. Septik tank menggunakan system pengolahan dengan menggunakan
bakteri pengurai.
2. Bahan septic tank dapat terbuat dari fiber glass ataupun beton concrete.
3. Sistem kerja septik tank yaitu air limbah yang masuk harus dapat diurai
dengan menggunakan bakteri pengurai sehingga air yang dihasilkan dari
dalam septic tank tersebut layak untuk untuk dibuang ke saluran kota
(tidak berbau).
5. Pengujian.
5.1. Seluruh sistem air kotor / buangan harus diuji terhadap kebocoran sebelum
disambung ke peralatan. Tekanan kerja maksimum adalah 8 kg/cm 2 dan
tekanan pengujian adalah 15 kg/cm2
5.2. Pengujian dilakukan dengan tekanan air setelah ujung pipa ke peralatan
ditutup rapat. Untuk pemipaan air kotor, bekas dan air hujan, pengujian
dilakukan sebelum pemipaan disambungkan ke peralatan sanitasi, dengan
jalan mengisi pemipaan dengan air. Pemeriksaan dilakukan setelah 24 jam
kemudian dan harus tidak terjadi pengurangan volume air.

BAGIAN B : PERSYARATAN TEKNIK SISTEM AIR BERSIH


1. LINGKUP PEKERJAAN
Uraian singkat lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
a. Tangki Persediaan Air Bersih
b. Pompa Suplai
c. Pemipaan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
d. Pengkabelan
e. Panel Listrik
f. Peralatan Instrument dan pengendalian
g. Penyambungan ke peralatan penunjang
h. Penyambungan ke peralatan plambing.
2. Tangki Persediaan Air Bersih
a. Tangki persediaan air bersih terletak di area service Basement (Ground
Water Tank). Tangki air bawah berfungsi untuk menyediakan air untuk
kebutuhan cadangan selama 2 (dua) hari, dengan kualitas sesuai standart
Depkes RI tahun 1990.
b. Tangki air harus dibuat dari konstruksi higenis dengan ketentuan sebagai
berikut :
 Membuat kemiringan pada lantai, sehingga terjadi aliran air minimum
selama 20 menit.
 Tanpa sudut tajam
 Mempunyai bak pengurasan pada dasar tangki
 Mencegah air tanah dan air hujan masuk ke dalam tangki
 Permukaan dinding licin dan bersih
c. Sumur Hisap. Untuk memperkecil volume air mati pada pipa isap pompa,
maka harus dibuat sumur hisap pada tangki air.
d. Tangki air bawah dapat dibuat dari beton berlapis fiberglass reinforced
plastic, atau dengan konstruksi beton yang kedap air.
e. Tangki air harus mempunyai perlengkapan sebagai berikut :
- Manhole
- Tangga
- Pipa Vent penghubung maupun vent ke udara luar
- Pipa peluap dan pipa penguras
- Indicator muka air
- Selubung untuk laluan pipa masuk, pipa isap, pipa penguras
- Muka air dalam tangki air atas mengendalikan pompa pemindah.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
- Pompa akan hidup pada saat air turun mencapai muka air tertentu
- Pompa akan mati bila muka air sudah mendekati tepi pipa peluap
3. Pompa Transfer
a. Pompa pemindah berfungsi untuk memindahkan air dari tangki air bawah ke
tangki air atas.
b. Sistem pompa pemindah sekurang-kurangnya terdiri dari 2 ( dua ) pompa.
c. Pompa pemindah akan bekerja otomatis oleh level switch yan dipasang di
tangki bawah maupun tangki atas.
d. Setiap pompa pemindah antara lain terdiri dari :
 Pompa Centrifugal End Suction lengkap dengan motor
 Inlet dan Outlet headers.
 Katup – katup inlet dan outlet
 Check valve anti pukulan air
 Inlet Strainers.
 Panel daya dan Pengendalian
 Level switch untuk ON / OFF.
 Level switch untuk proteksi pompa
 Pengkabelan
 Penunjuk tekanan pada inlet dan outlet pompa
 Dudukan pompa.
e. Pengaturan pompa adalah sebagai berikut :
 Pompa bekerja apabila muka air di tangki atas turun mencapai level L
dan akan stop apabila muka air naik sampai level H.
 Semua pompa akan tiba-tiba berhenti apabila muka air di tangki bawah
turun sampai level LL.
4. Pompa Booster/Distribusi
a. Pompa Booster berfungsi untuk mengalirkan air ke alat- alat plambing pada
lantai-lantai yang membutuhkan, dan harus mampu menjaga tekanan air
didalam pipa pada setiap lantai merata.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
b. Pompa Booster harus mampu memasok kebutuhan air kepada pemakai
setiap variasi laju aliran pada setiap saat secara otomatis.
c. Setiap boster pump harus mempunyai sekurang-kurangnya terdiri dari 2
pompa dan paling banyak 3 pompa yang bekerja pararel sedangkan laju
aliran masing-masing pompa dalam berdasarkan standard pabrik perakit
booster pump.
d. Peralatan kendali, untuk laju aliran sampai dengan 4-8 m3/jam boleh
mempergunakan Pressure Control System.
e. Setiap booster pump antara lain terdiri dari peralatan sbb : Pompa
Centrifugal End Suction lengkap dengan motor
 Tangki tekan dengan tipe membrane
 Inlet dan Outlet header
 Katup-katup inlet dan outlet
 Check valve anti pukulan air
 Inlet strainers per pompa
 Panel daya dan pengendalian Pressure switch / flow monitor
 Pressure gauges pada inlet dan outlet pompa
 Pengkabelan
 Dudukan pompa
f. Pengaturan pompa pada sistem pressure control
- Pompa pertama bekerja apabila tekanan air dijaringan turun sampai
ambang batas L pada pressure switch ( PS 1 ).
- Pompa kedua bekerja apabila tekanan air di jaringan masih turun sampai
ambang batas L pada pressure switch ( PS 2 ) dan seterusnya.
- Pompa pertama, kedua dan seterusnya berhenti apabila tekanan air di
jaringan pemakai naik sampai ambang batas H di PS1, PS2dan
seterusnya.
- Penentuan daerah kerja pompa juga ditentukan oleh kurva pemilihan
pompa yang akan dipakai.
- Pompa yang sedang bekerja dapat tiba-tiba berhenti apabila muka air di

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
tangki hisap turun sampai batas LL, dan akan kembali normal apabila
muka air naik sampai batas “ L ”.
5 Skedul Peralatan Air Bersih
1. Pompa Transfer
 Type : Centrifugal End Suction Pump Direct Coupled with Electro Motor
 Kapasitas : 6 m3/ jam
 Tekanan : 40 m.
 Motor Rated : 0,75 kw ; 380 V/III Phase/50 Hz
 Shaft Seal : Mechanical
 Casing : Cast Iron/Standard Manufacturer
 Speed : 2900 rpm.
 Base Frame : Cast Iron or Steel
 Efisiensi : Minimum 80%
 Impeler : Bronze / Stainless Stell
2. Pompa Distribusi
 Type : Packaged Booster Pump Standard Manufacturer ( Out Door Type
), Lengkap dengan tangki tekan.
 Kapasitas : 5,6 m3/jam
 Tekanan : 61 m
 Motor Rated : 0,816 kw ; 220/I Phase/ 50 Hz
 Shaft Seal : Mechanical
 Casing : Cast Iron/Standard Manufacturer
 Efisiensi : Minimum 80%
3. Roof Tank ( RT ) Gedung Utama
 Kapasitas : 4 x 2m3
 Tekanan : - m
 Material : Fiber

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
V. SPESIFIKASI TEKNIS KHUSUS PEKERJAAN TATA UDARA
1. METODOLOGI PELAKSANAAN
A. Dalam pelaksanaan proyek ini, pihak kontraktor harus melihat bahwa
pekerjaan ini dilakukan dengan tanpa mengganggu peralatan
/perangkat- perangkat yang ada di gedung, untuk itu beberapa langkah
perlu untuk dilakukan.
B. Langkah Pertama adalah pihak kontraktor harus membuat :
1. Perencanaan detail pelaksanaan dari sistem AC yang tertuang di
dalam RKS dan gambar perencanaan yang telah dibuat oleh pihak
konsultan serta sesuai dengan schedule pelaksanaan yang telah
ditetapkan.
2. Kontraktor harus mengecek dan mere-chek terhadap unit-unit
eguipment yang akan dipakai dan apabila terdapat keragu-raguan
harus segera menanyakan ke Konsultan Perencana/PENGAWAS dan
apabila terjadi kesalahan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
3. Langkah ke dua adalah mengadakan konsultasi dengan pihak
Konsultan PENGAWAS yang telah ditunjuk oleh pihak pemberi tugas
tentang detail desain, perencanaan detail pelaksanaan kontruksi dari
sistem AC. Jika Pemberi Tugas belum setuju dengan perencanaan
kontraktor, karena dianggap tidak sesuai dengan RKS dan Desain
yang telah ditentukan konsultan, maka harus mengadakan
perubahan sesuai dengan permintan dan hasil diskusi dengan pihak
Pemberi Tugas. Pihak Pemberi Tugas berhak memutuskan untuk
merubah sedikit dari desain yang telah ditentukan oleh konsultan
seandainya terjadinya perubahan bentuk dan ukuran fisik dari
gedung, sehingga tidak memungkinkan desain dari konsultan
diterapkan.
4. Langkah ke tiga adalah seandainya pihak Pemberi Tugas setuju
dengan Perencana, Kontraktor berhak untuk melakukan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
pekerjaannya dengan memasang terlebih dahulu peralatan-peralatan
yang telah disiapkan dan diperiksa bersama dengan pihak Pemberi
tugas / Konsultan PENGAWAS baik dari segi spesifikasi peralatan, Bill
Of Quantity.
5. Langkah ke empat adalah jika pihak kontraktor akan memasang unit-
unit AC seperti Outdoor Unit (OU), Indoor Unit (IU), ventilasi
mekanis dan assesorisnya, maka pihak kontraktor, Konsultan
PENGAWAS dan pemberi tugas harus mengadakan diskusi tentang
cara terbaik untuk pemasangan tersebut.
6. Langkah ke lima adalah kontraktor perlu memperhatikan bahwa
pemasangan peralatan harus berada pada ruang peralatan utama
dan assesoris lainnya serta sudah dihubungkan dengan central
kontrol panel, maka sistem AC siap untuk dihubungkan dengan Catu
Daya (PU-AC).
7. Langkah ke enam adalah jika pihak kontraktor telah memasang
semua unit peralatan utama, alat pembantu dan assesoris lainnya
serta sudah dihubungkan dengan central control panel, maka sistem
AC siap untuk dihubungkan dengan Catu Daya (PU-AC).
8. Langkah ke tujuh adalah pihak kontraktor dan Konsultan PENGAWAS
disaksikan oleh Pemberi Tugas mengadakan pengujian semua unit
AC dan ventilasi mekanis bersamasama.
9. Langkah ke Delapan adalah pihak kontraktor harus membuat laporan
tentang semua pekerjaan yang telah dilakukan kepada pihak
Konsultan PENGAWAS.
10. Jika terdapat kesalahan/kekeliruan dalam memilih unit/equipment
maka kontraktor harus bersedia menggantinya tanpa biaya
tambahan.
2. STANDART DAN PERATURAN INSTALASI AIR CONDITIONING
Dalam melaksanakan pekerjaan ini kontraktor harus mengacu pada
standard- standard baik internasional maupun nasional yang memungkinkan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
kenyamanan bagi penghuni dan peralatanperalatan/ perangkat yang ada
didalamnya maupun bagi para pekerja yang melaksanakan pekerjaan ini
sehingga dapat bekerja dengan baik.
3 . AC ( AIR CONDITIONING)
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan AC
Split seperti ditunjukkan pada gambar – gambar rencana yang
melengkapi dokumen ini.
B. Umum.
Spesifikasi teknis berikut ini menjelaskan hanya ketentuan-ketentuan
dasar saja, untuk ketentuan dari kapasitas dan lain-lainnya lihat
gambar/schedule peralatan. Semua AC split dan AC Casstte harus
memenuhi standart ARI 441.
C. Spesifikasi Teknis.
 Split system air conditioning yang digunakan adalah dari type air
cooled split danair cooled condensing unit. Pemasangan seluruh
peralatan ini harus sesuai dengan schedule dari pabrik pembuatnya.
 Outdoor Unit dari type air cooled secara utuh berasal dari assembling
pabrik (factory assembled) terhadap semua komponen, pengabelan
listrik dan control, pemipaan refrigerant, leakage testing untuk seluruh
sistem.
 Compressor hendaknya dari jenis Rotary Hermatic untuk jenis wall
mounted yang didinginkan oleh gas refrigerant dan motor dilindungi
secara “inherent”. Coil condenser harus terbuat dari tembaga, fin dari
aluminium yang direkatkan secara mekanis. Fan condenser harus dari
jenis propeller dan dihubungkan langsung denganfan motor.
 Coil harus sudah diuji terhadap kebocoran dan telah didehydrated dan
dilapisi gas refrigerant secukupnya dari pabrik pembuatnya.
 Fan harus telah dibalance statis maupun dinamis dipabriknya. Fan
motor hendaknyadari jenis permanent split capasitor yang dilindungi

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
secara inherent serta mempunyai bantalan peluru yang dilumasi
secara tetap. Dinding dan rangka hendaknya telah dicat anti karat dan
sesuai untuk pemasangan di luar.
 Evaporator blower terbuat dari jenis wall mounted sesuai dengan
kebutuhan. Fan terbuat dari jenis centrifugal dan telah dibalance di
pabrik, baik secara statis maupunsecara dinamis.
 Dinding unit minimal dari plat besi ukuran 20 gauges. Seluruh panel
atau lubang – lubang berpintu harus dapat dengan mudah dibuka dan
rangka hendaknya dilengkapi dengan titik – titik penyangga yang
telah diperkuat. Dinding dan rangka hendaknya dilapisi dengan cat
anti karat.
 Rak pengembunan air hendaknya terletak di bawah coil pendingin dan
harus cukup besar untuk menampung seluruh pengembunan uap air
dari coil pada kondisi maksimal. Dinding pada unit ini hendaknya
diisolasi yang mulai pada daerah/tempat masuk sampai keluarnya
udara pada unit tersebut.
 Isolasi harus cukup kuat, tebal serta berat jenisnya cukup untuk
menghalangi erjadinya pengembunan. Isolasi harus tahan terhadap
aliran udara dan tahan api sesuai dengan persyaratan NFPA-20
standart.
D. PEMIPAAN.
Jalur –jalur pipa yang terlihat pada gambar rencana adalah gambar dasar
yang menunjukkan route dan ukuran pipa. Contractor wajib
menyesuaikan dengan shop drawing dan dengan jalur – jalur instalasi
lainnya berikut detail dan potongan – potongan yang diperlukan.
Material
 Pipa refrigerant : pipa tembaga atau sesuai spesifikasi pabrik.
 Pipa condensasi : pipa PVC klas AW.
Konstruksi Pemasangan Pipa
 Pipa sampai diameter 2” – sambungan ulir.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Pipa di atas diameter 2,5” – sambungan flens/las.
 Pipa sebelum dipasang harus dibersihkan dahulu bagian dalamnya dari
kotoran – kotoran yang melekat.
 Setiap potongan pipa dengan las/gergaji harus dibersihkan dahulu dari
sisa sisa las/gergaji, diratakan sehingga mencapai ukuran asli.
 Untuk sambungan ulir harus memakai seal tape dan tidak
diperkenankan memakai plumber rope.
 Pipa – pipa yang menembus dinding atau plat beton harus memakai
sleeve dan sekitarnya diisi dengan bahan caulking.
 Pipa – pipa yang ditahan lantai ditunjang pakai clamp atau collar yang
dipasang erat pada pipa dan bertumpu pada floor memakai rubber
pad.
 Semua pipa harus dipasang sejajar dengan dinding/bagian dari
bangunan pada arah horizontal maupun vertical.
 Sudut belokan yang diperbolehkan adalah 90◦ dan 45◦ Pipa
pembuangan menggunakan long radius dan jika kondisi tidak
memungkinkan maka penggunaan short radius harus mendapat
persetujuan tertulis dari Konsultan Perencana dan Konsultan
PENGAWAS.
 Semua pipa harus bertumpu pada support dengan baik.
 Sebelum pipa dipasang, support harus dipasang dahulu dalam
keadaan sempurna.
Isolasi Pipa
 Pipa yang diisolasi adalah pipa refrigerant dan pipa kondensasi.
 Ketebalan isolasi pipa adalah :
- Diameter s/d 1” - tebal ¾ “
- Diameter 1½ “ s/d 4” - tebal 1 “
- Diameter 2½ “ s/d 4” - tebal 1 “
- Diameter 5” ke atas - tebal 1½ “

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Setelah diisolasi dibalut dengan vinyl tape atau yang dianjurkan oleh
pabrik pembuat isolasi.
 Perlindungan isolasi terhadap kerusakan.
 Untuk pipa dan alat bantu pipa (accessories) yang diisolasi dan berada
di :
- ¾ Ruang terbuka (pipa terlihat).
- ¾ Ruang terbuka yang terkena hujan.
Harus memakai metal jacketing dari bahan aluminium tebal 0,5 mm
dengan sistem sambungan yang sedemikian rupa sehingga mudah
dilepas tanpa merusak pelindungnya.
 Setiap gantungan pipa yang diisolasi tanpa memakai metal jacketing,
antara klem gantungan dan isolasi harus memakai metal dudukan
(saddle) dari BJLS.
Pipa Pembuangan Air
 Kontraktor harus memasang pipa pembuangan air (drain) dari mesin –
mesin AC sampai ke tempat pembuangan yang terdekat/tersembunyi
atau yang tidak mengganggu.
 Bahan yang digunakan adalah PVC klas AW.
 Jika pipa menembus dinding, lantai, langit – langit dan lain – lain, pipa
harus diberi lapisan isolasi getaran yang dilindungi dengan pipa yang
lebih besar ukurannya.
VI. SPESIFIKASI TEKNIS KHUSUS PEKERJAAN GAS MEDIS
1. Lingkup Pekerjaan
a) Sistem pemipaan gas medis di dalam Gedung RS. seperti ditunjukkan
dalam gambar Mekanikal lengkap dengan main valve, distribution valve,
zone valve, emergency valve, pressure gauge, alarm, grounding, katup
penyetop, elbow, sambungan –T, fitting, dan perlengkapan lain yang
diperlukan.
b) Semua panel kontrol dan panel listrik yang dibutuhkan untuk menjalankan
sistem gas medis.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
c) Semua perlengkapan gas medis (fixture) yang direncanakan dipasang di
dalam bangunan, termasuk kompresor, tangki udara, safety valve,
manometer, kontak manometer, drain pembuangan, pengering udara,
regulator pengatur tekanan, tabung gas, bangku tabung gas, changeover
manifolds semi automatik, outlet gas medis, alarm, box control valve dan
alat-alat lain yang diperlukan.
2. Bahan dan Perlatan
a. Pipa gas
Pipa distribusi gas medis dalam shaft dan langit-langit, maupun pipa
cabang untuk distribusi gas medis ke setiap outlet gas medis (fixture)
terbuat dari Copper Tube (Pipa tembaga) standar ASTM B.819 Type
Medical Gas.
Dengan ketentuan :
a. Pipa yang dipergunakan harus terbuat dari tembaga dengan kadar ±
99 % ( sembilan puluh sembilan persen ) atau stainless steel , yang
dinyatakan dengan sertifikat bahan.
b. Pipa yang akan dipasang harus bersih.
c. Pipa gas medis harus diberi warna sesuai dengan gas medis yang
dialirkan.
d. Pipa gas medis harus memenuhi keamanan terhadap struktur dan
utilitas dari bangunan unit sarana pelayanan kesehatan.
e. Ukuran pipa disesuaikan dengan kebutuhan / desain yang benar.
f. Penyambungan pipa & knee2 harus dilas dengan menggunakan kawat
las perak , agar sambungan pipa rapat sempurna dan tahan lama, Gas
yang dipergunakan adalah campuran oksigen, Acetyline dan pada
proses pengelasan harus dialiri gas Nitrogen.
g. Pemasangan instalasi pipa diatas plafon harus dilengkapi dudukan dan
gantungan yang diikat kuat pada dak beton.
h. Pemotongan pipa harus menggunakan cutter pipa.
i. Jarak dudukan / penempatan satu dengan lainnya rata – rata 1 (satu)

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
meter, baik vertikalmaupun horizontal.
j. Pemasangan instalasi pipa gas medis harus dalam dinding dan
dilindungi pipa PVC.
k. Diberikan tanda / stiker jenis gas dan arah aliran gas dalam pipa.
l. Seluruh jaringan instalasi pipa gas medis dilengkapi :
a) 1 (satu) unit kran induk dipasang di ruang sentral;
b) 1 (satu) unit kran distribusi dipasang di tiap lantai;
c) Kran pembagi (Zone Valve) sesuai kebutuhan;
d) Kran darurat sesuai kebutuhan, dipasang diruang bedah.
b. Outlet gas medis
Outlet gas medis jenis wall outlet dipasang / ditanam pada dinding dengan
ketinggian antara 140 s/d 150 Cm diatas lantai.
 Untuk melayani 1 (satu) Bed, maka diletakkan di sebelah kanan Bed.
 Untuk pemakaian di kamar Operasi, Wall Outlet dipasang di dinding
dekat dengan bagian kepala pasien pada meja operasi.
 Untuk pemakaian di bagian lain Wall Outlet dipasang pada dinding
yang berdekatan dengan peralatan kedokteran yang digunakan.
 Untuk Ruang Operasi menggunakan tipe Pendant dengan lengan
Outlet gas medis terpasang pada bed head dan juga digantung (pendant).
Pada saat tidak terpakai outlet secara automatik harus tertutup rapat dan
gas baru mengalir jika conector terpasang. Konektor gas yang satu tidak
boleh masuk ke outlet gas yang lain. Warna outlet gas medis yang satu
tidak boleh sama dengan warna outlet gas yang lain. Warna outlet dan
jenis gas harus sesuai dengan ketentuan sebagai berikut :
- Gas Nitrous Oxide warna outlet BIRU
- Vacum warna outlet KUNING
- Oxigen warna outlet PUTIH
c. Sistem alarm
Sistem alarm terdiri dari :
a. Alarm master

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Ditempatkan di ruang operator yang dijaga selama 24 jam. Alarm sinyal
dapat didengar dan dilihat (akustik dan visual). Sinyal harus
mengindikasikan saat penggantian bangku silinder gas, penurunan
tekanan yang tinggi di sentral oksigen, Nitrous Oxide, udara tekan dan
penyuplai vakum.
b. Alarm area
Alarm ditempatkan di kamar operasi, OT, ICU dan CCU. Sinyal alarm harus
dapat mengindikasikan tekanan yang terlalu rendah di jaringan pipa medis
dan menghidupkan pressure switch di distribution box.
3. Perancangan
Pengambilan gas dilakukan dari sentral Eksisting (masuk di tahap
Infrastruktur) dan didistribusikan ke masing-masing ruangan. Jika suplai gas
berkurang maka penambahan gas dilakukan pada sentral gas.
4. Pemasangan
1. Pelaksanaan pemasangan harus direncanakan dengan baik, dan semua
pembongkaran bagianbagian bangunan lainnya hanya boleh dilaksanakan
setelah mendapat ijin secara tertulis dari konsultan pengawas. Gambar-
gambar pemasangan harus dibuat secara rinci oleh kontraktor. Hal ini agar
dapat diketahui dengan tepat letak/ukuran lubang-lubang pada dinding
yang diperlukan untuk jalu-jalur pipa. Kontraktor bertanggung-jawab atas
ukuran (dimensi) dan lokasi lubang-lubang tersebut. Apabila diperlukan,
dilakukan pembobokan / penambalan tanpa tambahan biaya.
2. Kontraktor bertanggung-jawab atas penyediaan lokasi pemasangan yang
tepat. Pemasangan pada lokasi bangunan yang di cor dengan beton
dilaksanakan oleh kontraktor struktur, atas petunjuk kontraktor gas medis.
3. Selama pemasangan berlangsung, kontraktor harus menutup ujung pipa
yang terbuka untuk mencegah tanah, debu dan kotoran lain masuk ke
dalam pipa.
4. Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan ukuran yang
berbeda harus menggunakan reducing fitting. Sedapat mungkin

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
dilaksanakan belokan-belokan dengan jenis long radius. Belokan-belokan
short radius hanya boleh digunakan apabila kondisi setempat tidak
memungkinkan memakai long radius, dan kontraktor harus
memberitahukan hal ini kepada pengawas. Fitting atau alat-alat yang
menimbulkan tahanan aliran yang tidak wajar tidak boleh digunakan.
5. Penggantung atau penumpu pipa harus terikat secara kuat pada bangunan
dengan menggunakan dynabolt atau fischer dilengkapi dengan konstruksi
baja bila memang diperlukan.
6. Setiap pipa cabang utama yang masuk ke lantai harus dilengkapi dengan
katup penyetop (Gate Valve).
7. Semua peralatan dan perlengkapan tambahan yang diperlukan dalam
pekerjaan ini harus disediakan dan dilaksanakan oleh kontraktor tanpa
menuntut biaya tambahan.
5. Pengujian
1. Setelah pipa dipasang, seluruh jaringan pipa gas medis harus diuji dengan
tekanan uji sebesar 2 (dua) kali tekanan kerja (working pressure) selama
paling kurang 6 (enam) jam tanpa mengalami kebocoran.
2. Apabila suatu bagian dari pipa akan ditutup oleh tembok atau konstruksi
bangunan lainnya, maka bagian tersebut harus diuji dengan cara yang
sama seperti diatas sebelum ditutup dengan tembok atau bagian bangunan
lainnya.
3. Kontraktor harus menguji semua motor yang telah terpasang pada beban
normal dan menyerahkan data pengujian kepada direksi untuk arsip
pemberi tugas.
4. Kontraktor harus melakukan penyetelan yang perlu pada semua alat-alat
pengaturan otomatik.
5. Apabila pada waktu pemeriksaan atu pengujian ada kerusakan maka
kontraktor harus mengganti bagian yang rusak tersebut dan pengujian
diulang sampai hasil pengujiannya diterima oleh pengawas.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
6. Penggantian atas bagian yang rusak tersebut harus dengan yang baru.
Penambalan dengan bahan apapun tidak diperkenankan.
6. Persetujuan Bahan dan Peralatan
Dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah kontraktor memperoleh
kontrak pekerjaan, kontraktor harus mengajukan daftar yang lengkap dari
pabrik-pabrik atau perusahaan-perusahaan yang membuat atau memproduksi
bahan / alat yang akan dipasang untuk memperoleh persetujuan dari Pemberi
Tugas.
1. Setelah daftar tersebut disetujui, kontraktor harus menyerahkan brosur-
brosur dari bahan/peralatan yang akan dipakai untuk mendapat
persetujuan dari pengawas.
2. Kontraktor bertanggung-jawab atas pelaksanaan dan pembiayaan yang
perlu karena timbulnya perubahan-perubahan dari contoh bahan-bahan
yang akan dipasang dan atau brosur-brosur untuk mendapatkan
persetujuan dari pengawas.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
PEKERJAAN : MEP (MEKANIKAL-ELEKTRIKAL-PLUMBING)
PROYEK
LOKASI
TAHUN : 2020

1. LISTRIK ARUS KUAT


(LAK)

NO PEKERJAAN SPESIFIKASI MERK

DISTRIBUSI LISTRIK
TEGANGAN
RENDA
H

Bahan : Plat Besi, Finishing :


Panel Powder Coating,
1 Listrik LOKAL
Tebal Plat : 1,6 mm
Schneider, Mikro, ABB,
Legrand,
2 Digital Power Meter
Powel
Schneider, ABB,
3 Magnetic Contactor Terasaki, Legrand
DOL Starter, Star Delta Schneider, ABB,
4 Starter Terasaki, Legrand
Circuit Breaker Panel Schneider, ABB,
5 Listrik MCCB, MCB Terasaki, Legrand

Fuse, Pilot Lamp, Surge Arrester,


Trafo CT, Schneider, ABB,
Ampere Meter, Volt Meter,
6 Komponen Panel Listrik Selector Switch, Battery Terasaki, Legrand,
Charger, Relay-relay Proteksi, Powel
Push Button

Supreme, Kabelindo,
Kabel Kabel Metal,
7 Feeder
Jembo
Kabel Listrik Tegangan Tegangan : JEMBO, ETERNA,
8 Rendah EXTRANA
0,6/1 kV (NYY, NYFGBY)

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
JEMBO, ETERNA,
9 Kabel Grounding BCC, NYA EXTRANA

NO PEKERJAAN SPESIFIKASI MERK

Back Up Time : 30 Menit Pada APC, Laplace, ICA,YSP,


Pembebanan 50% Fuji, ABB,
10 UPS
s.d. 60% Emerson, Riello

RAK
KABEL

Tipe : Ladder dan Tray, Bahan :


Rak Galvanis,
1 Kabel LOKAL
Finishing : Powder Coating

PENERANGAN & STOP


KONTAK

Philips, NVC, GE,


1 Downlight LED Tipe : Inbow Panasonic
Recessed LED (Panel Ukuran : 600 x 600 mm, 1200 x Philips, NVC, GE,
2 Light) 300 mm Panasonic
Philips, NVC, GE,
Menvier, Maxspid,
3 Nicad Battery Minimal : 2 Jam
BKA

Schneider, Panasonic,
Legrand,
4 Saklar Tipe : Standar
Hager, ABB

Schneider, Panasonic,
Stop Legrand,
5 Kontak Tipe : Standar
Hager, ABB

6 Kabel Instalasi NYA 2x1x2,5 mm2 JEMBO, ETERNA,

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Penerangan EXTRANA

Kabel Instalasi Stop JEMBO, ETERNA,


7 Kontak NYA 3x1x2,5 mm2 EXTRANA

N
O PEKERJAAN SPESIFIKASI MERK
Cable
9 Mark Legrand, 3M

PENYALUR PETIR

Air
Termina
1 l Splitzen Tembaga Konvensional Pulsar, Lokal
JEMBO, ETERNA,
2 Down Conductor BCC EXTRANA

2. LISTRIK ARUS LEMAH


(LAL)

NO PEKERJAAN SPESIFIKASI MERK

CCTV

Panasonic, Honeywell,
DVR (Digital Video Sony, Hyundai
1 Recorder) - Kapasitas : 8 Channel
Telecom, HIKVISION
2 HDD (Hard Disk Drive) 2 TB WD, Seagate, Toshiba
3 TV Monitor 32" LG, Samsung, Sony
Panasonic, Honeywell,
Dome Camera indoor with Sony, Hyundai
4 IR Minimal 2 Mega Pixel
Telecom, HIKVISION
Belden, MMC, Panduit,
Datwyler,
5 Kabel Instalasi UTP Cat.6
Systimax, Vascolink

Clipsal, Legrand, Pralon,


6 Pipa Conduit Instalasi PVC High Impact Nisso

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
MATV
1 Kabel instalasi Coaxial Belden, Matrix, Clipsal
2 Pipa conduit Pipa dia. 20 mm Standar (setara Clipsal )
Head end, Booster,
3 Antenna, Splitter TV Cable Matrix, Televes, Clipsal
4 Asesoris T dos, Sock, Lasdop Matrix, Televes, Clipsal
FIRE ALARM
N
O PEKERJAAN SPESIFIKASI MERK
2 - Pipa conduit Pipa dia. 20 mm Standar (setara Clipsal )
3 - Asesoris T dos, Sock, Lasdop Standar (setara Clipsal )
4 - Detector ROR, Heat, Smoke Appron, Hoseki
5 - MCFA Konvensional, kapasitas 10 Zone Appron, Hoseki
TATA SUARA
1 Kabel instalasi NYMHY Tranka
2 Pipa conduit Pipa dia. 20 mm Standar (setara Clipsal )
3 Asesoris T dos, Sock, Lasdop Standar (setara Clipsal )
4 Speaker Ceilling, Horn speaker TOA, Bosch
Power Amplifer, CD, Mixer
5 Peralatan Utama Amplifier TOA, Bosch
DATA & WIFI
1 Kabel instalasi UTP Cat 6 Belden, LS, AMP
2 Pipa conduit Pipa dia. 20 mm Standar (setara Clipsal )
3 Asesoris T dos, Sock, Lasdop Standar (setara Clipsal )
Schneider, Panasonic,
4 Outlet Data Lan Boss
Edimax, DLINK, Genius,
5 access Point, Wi Fi 802.11 b/g/n Ubiquity
6 Switch Hub Switch hub 24 port Edimax, DLINK, TPLINK
NURSE CALL, DENGAN
FITUR
CODE BLUE

1 Master Station Tipe : Analog Aiphone, Commax


2 Corridor Lamp Tipe : Analog Aiphone, Commax
3 Reset Button Tipe : Analog Aiphone, Commax
4 Patient Call Button Tipe : Analog Aiphone, Commax
5 Toilet Pull Cord Tipe : Analog Aiphone, Commax
Supreme, Belden,
Panduit, Systimax,
6 Kabel Instalasi Data UTP Cat.6
Vascolink

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Clipsal, Legrand, Pralon,
7 Pipa Conduit Instalasi PVC High Impact Nisso

3. PLUMBING (PL)

NO PEKERJAAN SPESIFIKASI MERK

PLUMBING

Paket Pompa Booster Air Bersih


Paket Pompa Booster Air Grundfos, Ebara,
1 Bersih - Jumlah Pompa : 2 unit Phoenix, Bombas
- Tipe : Vertical Multi Stage
Centrifugal Pump Ideal, Versa

Circuit Breaker Panel Schneider, ABB,


2 Kontrol Pompa MCCB, MCB Terasaki, Legrand

Fuse, Pilot Lamp, Trafo CT,


Ampere Meter, Volt
Komponen Panel Kontrol Meter, KWH Meter, Selector Schneider, ABB,
3 Pompa Switch, Magnetic Terasaki, Legrand
Contactor, Push Button, DOL
Starter, Variable

Speed Drive (VSD)

JEMBO, ETERNA,
4 Kabel Listrik Pompa NYY EXTRANA

Katup-katup dan Aksesoris Class 125 Psi (10K) sampai


: Gate dengan diameter 2,5”
Valve, Ball, Valve, Globe Bronze, diameter 3” ke atas
5 Valve, Y - dengan Cast Iron
Strainer class 200 PSI (16K)

6 Fleksibel Connection Tekanan 10 bar

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
7 Water Meter
8 Level Switch
9 Pressure Gauge Tekanan 15 bar
10 Pressure Switch Tekanan 15 bar
ATP Toro, Rucika Green,
11 Pipa Air Bersih & Fitting PPR PN 10, PPR PN 16 Westpex,
Asialing, Rifeng

NO PEKERJAAN SPESIFIKASI MERK


Pipa Air Kotor (Sewage), Rucika Standard, Pralon,
12 Pipa Air Bekas PVC Kelas AW 10 Bar / Non Toxic Lesso,
Toilet (Toilet Drain) Rifeng
Rucika Standard, Pralon,
13 Pipa Vent PVC Kelas AW 10 Bar / Non Toxic Lesso,
Rifeng

Rucika Standard, Pralon,


14 Pipa Air Hujan PVC Kelas AW 10 Bar / Non Toxic Lesso,
Rifeng

Rucika Standard, Pralon,


15 Fitting PVC Class 10 Bar Lesso,
Rifeng

16 Hanger Rod Galvanis Lokal


17 Clamp Galvanis Lokal
18 Clean out San Ei
19 Floor drain Toto, San Ei
20 Roof Drain Cast Iron Lokal
Gunung Putri, Ocean,
21 Tangki Air Jenis : Modul Kotak, Bahan : FRP Marinfig,
Bening Tirta, Bio One

22 - Septic tank bio Bio one,Bio gen


SISTEM AIR PANAS

1 Unit Water Heater Water Heater Elektrik Ariston, Modena, Midea


ATP Toro, Rucika Green,
2 Pipa Air Panas & Fitting PPR PN 20 Rehau,

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Westpex, Asialing, Rifeng

4. PEMADAM KEBAKARAN
(PMK)

NO PEKERJAAN SPESIFIKASI MERK

1 Fire Extinguisher Tipe ABC 3 Kg Yamato, Chubb, Servvo,

5. GAS MEDIS (GM)

NO PEKERJAAN SPESIFIKASI MERK

GAS MEDIS

1 Alarm Gas Medis Standar


2 Distribution Valve Standar
Class L ASTM B819, dan Crane, Mueller, Kembla,
bersertifikat untuk Uni Pro,
3 Pipa Tembaga
masing-masing ukuran Denji, Brasco

4 Outlet gas Quick Connect Standar


5 Regulator Main Line Regulator Standar

BED HEAD

Bahan : Aluminium, Finishing :


1 Bed Head Powder Coating LOKAL

7. TATA UDARA GEDUNG


(TUG)

NO PEKERJAAN SPESIFIKASI MERK

UNIT

1 Unit AC - Jenis Single Kontrol Indoor Unit : Wired, Tipe Daikin, Mitsubishi Electric

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
System : Wall Mounted,

Refiregerant : R32, Inverter

Kruger, CKE, KDK,


2 Ceiling Exhaust Fan Low Noise Panasonic
Kruger Fan, Nicotra,
Conexa,
3 Exhaust Fan Tipe Ducting Inline Direct Fan, Low Noise
Fantech, Panasonic

Kruger Fan, Nicotra,


Conexa,
4 Fresh Air Fan Tipe Ducting Inline Direct Fan, Low Noise Fantech, Panasonic
NO PEKERJAAN SPESIFIKASI MERK

PIPA

Merk : Crane, Kembla,


Uni Pro, Denji
Seri : Pre-Insulated
1 Pipa Refrigerant AC Bahan : Tembaga ASTM B280 Copper
Tube/Pipe

Rucika Standard, Pralon,


2 Pipa Drain AC PVC AW Lesso
Kemflex, Insuflex, Inaba,
Armaflex,
3 Isolasi Pipa AC Elastomeric Rubber Aeroflex, Thermabreak,
Insultube

DUCTING

1 Ducting BJLS Standar


Bahan : Elastomeric Rubber, Kemflex, Insuflex, Inaba,
Density : 50 Armaflex,
2 Isolasi Ducting Aeroflex, Thermabreak,
Kg/m3 with Aluminium Side Insultube

3 Grille, Diffuser Aluminium Powder Coating Standar

4 Pipa Jalur Exhaust Fan PVC AW Rucika Standard, Pralon,

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
Lesso
Aluminium Foil, Aluminium
Sheet, Polyfoil, Thermo Foil,
5 Double Sided Fire Retardant Insfoil, Harvifoil
Aluminium Tape

KABEL

JEMBO, ETERNA,
1 Kabel Instalasi Listrik AC NYY dan NYM EXTRANA

Clipsal, Legrand, Pralon,


2 Pipa Conduit Instalasi PVC High Impact Nisso
3 Cable Mark 3M, Legrand

ELEVATOR LIFT

AE LIFT, OTIS,
HANDOCK
1 BED LIFT 1000 KG

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
BENTUK RK3K PELAKSANAAN PEKERJAAN

RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


KONSTRUKSI ( RK3K )
PEKERJAAN
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN
RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT KABUPATEN SAMBAS
DAFTAR ISI
A. Pendahuluan
B. Kebijakan K3
C. Organisasi K3
D. Perencanaan K3
D.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Tisiko K3, dan Program K3
D.2. Pemenuhan Peraturan Perundang – undangan dan Persyaratan Lainya.
D.3. sasaran dan Program K3
E. Pengendalian Operasioanal K3
F. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
G. Tinjauan Ulangg Kinerja K3

A. PENDAHULUAN
Perusahaan jasa kontruksi memiliki potensi bahaya tinggi, seperti penggunaan alat
berat, mesin gerinda, las, bekerja diketinggian, suhu yang ekstrim, melakukan
penggalian dan lain-lain. Dengan adanya hal tersebut maka dipergunakan Program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang penerapannya meliputi Kantor, Project Site
serta area pendukung lainnya yang merupakan kebijakan pihak perusahaan.
Tersedianya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja datau Occupational
Health and Safety Manajement System (SMK3/OHSMS) dimana sistem ini diperlukan
untuk menurunkan insiden dan penyakit akibat kerja sehingga tercipta tempat kerja
yang aman dan sehat. Untuk memberikan kepuasan pelanggan dan perlindungan
kepada karyawan dan keselamatan dan kesehatan kerja serta menjaga kelestarian
lingkungan hidup dan dalam rangka pemenuhan OHSAS 18001:2007 butir 4:4.6 maka
diperlukan suatu Rencana Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Proyek.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
B. KEBIJAKAN K3
Sudah menjadi kebijaksanaan direksi perusahaan agar setiap karyawan dan pekerja
mendapatkan tempat yang aman dan sehat dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Pada prinsipnya semua pihak harus berupaya serta mengambil langkah-langkah
positif sehingga seluruh karyawan dan pekerja terjamin dan bekerja dengan aman dan
sehat. Secara garis besar, kebijakan ini adalah :
 Mematuhi seluruh peraturan perundangan dalam bidang Keselamatan dan
Kesehatan kerja, yang merupakan persyaratan minimum kinerja keselamatan dan
kesehatan kerja.
 Selalu memberikan perlindungan kepada seluruh karyawan, tamu, pihak ke tiga
dan asset perusahaan dengan mencegah dan mengendalikan kejadian yang dapat
merugikan asset perusahaan.
 Melakukan komunikasi yang efektif kepada seluruh karyawan, masyarakat dan
pihak-pihak yang berkepentingan.
 Mempertimbangkan setiap aspek Keselamatan dan kesehatan kerja pada setip
tahap penyelenggaraan kegiatan serta mengendalikan resikoyang ada seminimal
mungkin
 Meningkatkan kesadaran dan memberikan pengertian bahwah kecelakaan itu
dapat dicegah.
 Memberikan pengertian bahwah target utama perusahaan adalah “zero accident”
 Mengutamakan keselamatan karyawan dan pekerja dari penggunaan peralatan
dan bahan dilokasi proyek.
 Menjamin bahwah semua karyawan dan pekerja telah mengetahui dan
melaksanakan pekerjaannya secara produktif yaitu dengan cara yang aman
melalui petunjuk yang benar, instuksi pekerjaan yang tepat, instuksi pemakaian
peralatan yang tepat, instuksi pemakaian bahan yang tepat melalui pengawasan
yang tepat.
 Menyediaakan fasilitas, peralatan, perlengkapan keselamatan kerja yang layak
dan memadai serta menjamin akan digunakan secara tepat.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
 Memastikan bahwa yang diminta dan direkomendasikan dalam kebijakan K3
telah diikuti. RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI (
RK3K )
 Meningkatkan perlindindungan dan pelestarian lingkungan dalam segalah
aktivitas dan meminimumkan kerusakan yang mungkin terjadi akibat aktivitas
tersebut. Semua karyawan dan pekerja harus sudah mengetahui akan
tanggungjawabnya masing-masing termasuk peduli akan kesehatannya,
keselamatannya dan lingkunangan ditempat kerja, sehubungan dengan kebijakan
diatas
C. ORGANISASI K3

PENANGGUNG JAWAB K3

Emergency/Kedaruratan P3K Kebakaran

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD
RSUD PEMANGKAT
A. PERENCANAAN K3
D.1 Indifikasi Bahaya , Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Resiko K3, dan Penanggung Jawab
TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, SKALA PRIORITAS , PENGENDALIAN RISIKO K3, DAN PENANGGUNG JAWAB .
[digunakan untuk usulan penawaran]

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
Nama Perusahaan :
Pekerjaan : Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan/Renovasi Bangunan UGD RSUD Pemangkat
Lokasi : Kabupaten Sambas
Tanggal dibuat : ............................

SASARAN KHUSUS PROGRAM


PENGENDALIAN
NO URAIAN RISIKO
PEKERJAAN JANGKA
URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Pengukuran 1.1. Penggunaan Lahan Seluruh Penggunaan - Bahan (Alat Kerja , Sesuai Jadwal Pekerjaan sesuai Checklist Site Manager / Kepala
dan pekerjaan Pengukuran dan Material Kayu semen , Pelaksanaan lokasi yang ditetapkan Pengawas / Mandor/
Pemasangan Pengukuran dan Pemasangan Batu Pasir , dll yang untuk pembangunan Pelaksana Lapangan
Bouplank, Pemasangan Bouplank, Barak terkait) sesuai gambar
Barak Kerja, Bouplank, Barak Kerja, Papan - SDM sesuai dan spesifikasi
Papan nama, Kerja, Papan nama, nama, Penerangan dengan
Penerangan Penerangan keamanan dan kebutuhan
keamanan keamanan dan Keselamatn Kerja
dan Keselamatn Kerja memenuhi
Keselamatn dipastikan spesifikasi akan di
Kerja memenuhi prinsip Laksanakan
keselamatan (ditetapkan quality
enginering)
1.2. Menggunakan Tersedianya Sesuai dengan Dokumen Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager
metode Pengukuran dan metode metode yang telah (manual pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
Pemasangan Bouplank ditetapkan instruction/petun juk sesuai metode Pengawas / Mandor/
kerja Pelaksana Lapangan

1.3. Menyusun Tersedianya Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager


instruksi kerja instruksi kerja Sesuai dengan Dokumen petunjuk pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
pekerjaan galian instruksi kerja kerja petunjuk kerja Pengawas / Mandor/
Pelaksana Lapangan

1.4. Menggunakan rambu Seluruh lokasi galian Rambu dan - Rambu dan Sebelum bekerja 100% sesuai Checklist Petugas K3
peringatan dan barikade diberikan rambu dan barikade standar barikade harus sudah standar
barikade standar (Dicari contor dari - SDM sesuai lengkap
jasa marga, NFPA) dengan
kebutuhan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM

PENGENDALIAN JANGKA
NO URAIAN RISIKO URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
PEKERJAAN WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Pengukuran dan 1.5. Melakukan Seluruh pekerja Lulus tes dan Instruktur, Sebelum bekerja 100% lulus dan Evaluasi hasil Petugas K3, unit
Pemasangan pelatihan kepada terkait telah paham program, harus sudah terlatih paham penyuluhan/pel pelatihan/HRD
Bouplank, pekerja mengikuti mengenai materi/modul, tes atihan
Barak Kerja, pelatihan dan sistem pemahaman, dan
Papan nama, penyuluhan keselamatan peserta. Sebelum bekerja 100% sesuai Disediakan Inspektor
Penerangan - SNI helm, harus sudah standar petugas yang K3/petugas
keamanan dan 1.6 Pengunaan APD masker & sepatu
Seluruh pekerja Masker, sepatu lengkap melakukan pengawas
Keselamatan yang sesuai (Dicari)
menggunakan APD keselamatan, pengawasan pelaksanaan
Kerja - Jumlah selama pekerjaan
standar pelindung kepala
pekerja pekerjaan galian
berlangsung

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM
PENGENDALIAN
NO URAIAN RISIKO
PEKERJAAN JANGKA
URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2 Pasangan 1.1. Penggunaan Batu Kali Seluruh Penggunaan - Bahan (Alat Kerja , Sesuai Jadwal Batu Kali yang Checklist Project Manager
Dinding pekerjaan Pasangan Batu Kali Material Batu Kali, Pelaksanaan terpasang Site Manager / Kepala
Penahan Dinding Penahan memenuhi Semen, Batu , Pasir dll ) sesuai gambar Pengawas / Mandor/
Tanah Tanah dipastikan spesifikasi Teknis - SDM sesuai dengan dan spesifikasi Pelaksana Lapangan
memenuhi prinsip yang disyaratkan kebutuhan
keselamatan (ditetapkan quality
enginering)
1.2. Menggunakan Tersedianya Sesuai dengan Dokumen Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager
metode Pemasangan Batu metode metode yang telah (manual pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
Kali ditetapkan instruction/petun juk sesuai metode Pengawas / Mandor/
kerja Pelaksana Lapangan

1.3. Menyusun Tersedianya Sesuai jadwal Tertib Checklist


instruksi kerja instruksi kerja Sesuai dengan Dokumen petunjuk pelaksanaan melaksanakan Project Manager
pekerjaan Pasangan instruksi kerja kerja petunjuk kerja Site Manager / Kepala
Dinding Penahan Pengawas / Mandor/
Tanah Pelaksana Lapangan

1.4. Menggunakan rambu Seluruh lokasi galian Rambu dan - Rambu dan Sebelum bekerja 100% sesuai Checklist Petugas K3
peringatan dan barikade diberikan rambu dan barikade standar barikade harus sudah standar
barikade standar (Dicari contor dari - SDM sesuai lengkap
jasa marga, NFPA) dengan
kebutuhan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM

PENGENDALIAN JANGKA
NO URAIAN RISIKO URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
PEKERJAAN WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2 Pasangan 1.5. Melakukan Seluruh pekerja Lulus tes dan Instruktur, Sebelum bekerja 100% lulus dan Evaluasi hasil Petugas K3, unit
Dinding pelatihan kepada terkait telah paham program, harus sudah terlatih paham penyuluhan/pel pelatihan/HRD
Penahan pekerja mengikuti mengenai materi/modul, tes atihan
Tanah pelatihan dan sistem pemahaman, dan
penyuluhan keselamatan peserta. Sebelum bekerja 100% sesuai Disediakan Inspektor
- SNI helm, harus sudah standar petugas yang K3/petugas
1.6 Pengunaan APD masker & sepatu
Seluruh pekerja Masker, sepatu lengkap melakukan pengawas
yang sesuai (Dicari)
menggunakan APD keselamatan, pengawasan pelaksanaan
standar - Jumlah pelindung kepala selama pekerjaan
pekerja pekerjaan galian
berlangsung

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRA
PENGENDALIAN M
NO URAIAN RISIKO
PEKERJAAN JANGKA
URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
3 Pekerjaan 1.1. Penggunaan Tanah dan Seluruh Penggunaan - Bahan (Alat Kerja , Sesuai Jadwal Galian dan Urugan Checklist Project Manager
Tanah Pasir pekerjaan Galian Tanah dan Pasir Material Tanah, Pasir Pelaksanaan yang terpasang Site Manager / Kepala
- Galian tanah dan Urugan pasir memenuhi dll ) sesuai gambar Pengawas / Mandor/
- Timbunan dipastikan spesifikasi Teknis - SDM sesuai dengan dan spesifikasi Pelaksana Lapangan
tanah memenuhi prinsip yang disyaratkan kebutuhan
- Urugan Pasir keselamatan (ditetapkan quality
enginering)
1.2. Menggunakan Tersedianya Sesuai dengan Dokumen Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager
metode Pekerjaan tanah ( metode metode yang telah (manual pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
Galian , Timbunan dan ditetapkan instruction/petun juk sesuai metode Pengawas / Mandor/
Urugan ) kerja Pelaksana Lapangan

1.3. Menyusun Tersedianya Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager


instruksi kerja instruksi kerja Sesuai dengan Dokumen petunjuk pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
pekerjaan Tanah instruksi kerja kerja petunjuk kerja Pengawas / Mandor/
Pelaksana Lapangan

1.4. Menggunakan rambu Seluruh lokasi galian Rambu dan - Rambu dan Sebelum bekerja 100% sesuai Checklist Petugas K3
peringatan dan barikade diberikan rambu dan barikade standar barikade harus sudah standar
barikade standar (Dicari contor dari - SDM sesuai lengkap
jasa marga, NFPA) dengan
kebutuhan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROG
RAM
URAIAN
PENGENDALIAN JANGKA
NO PEKERJAAN URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
RISIKO WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
3 Pekerjaan 1.5. Melakukan Seluruh pekerja Lulus tes dan Instruktur, Sebelum bekerja 100% lulus dan Evaluasi hasil Petugas K3, unit
Tanah pelatihan kepada terkait telah paham program, harus sudah terlatih paham penyuluhan pelatihan/HRD
- Galian tanah pekerja mengikuti mengenai materi/modul, tes /pelatihan
- Timbunan pelatihan dan sistem pemahaman, dan
tanah penyuluhan keselamatan peserta. Sebelum bekerja 100% sesuai Disediakan Inspektor
- Urugan Pasir - SNI helm, harus sudah standar petugas K3/petugas
1.6 Pengunaan APD masker & sepatu
Seluruh pekerja Masker, sepatu lengkap yang pengawas
yang sesuai (Dicari)
menggunakan APD keselamatan, melakukan pelaksanaan
standar - Jumlah pelindung kepala pengawasan pekerjaan
pekerja selama
pekerjaan
galian
berlangsung

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PR
PENGENDALIAN OG
NO URAIAN PEKERJAAN RISIKO
JANGKA RA
URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR
M PENANGGUNG
WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
4 Pekerjaan Kayu 1.1. Penggunaan Bekisting Seluruh Penggunaan - Bahan ( Material dll ) Sesuai Jadwal bekisting yang Checklist Project Manager
- Pekerjaan pekerjaan Bekisting Bekisting - SDM sesuai dengan Pelaksanaan terpasang Site Manager / Kepala
Bekisting dipastikan memenuhi kebutuhan sesuai spesifikasi Pengawas / Mandor/
memenuhi prinsip spesifikasi Teknis Pelaksana Lapangan
keselamatan yang disyaratkan
(ditetapkan quality
enginering)
1.2. Menggunakan Tersedianya Sesuai dengan Dokumen Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager
metode Pekerjaan Kayu metode metode yang telah (manual pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
ditetapkan instruction/petun juk sesuai metode Pengawas / Mandor/
kerja Pelaksana Lapangan
1.3. Menyusun
instruksi kerja
Tersedianya Sesuai jadwal Tertib Checklist
instruksi kerja Sesuai dengan Dokumen petunjuk pelaksanaan melaksanakan Project Manager
instruksi kerja kerja petunjuk kerja Site Manager / Kepala
Pengawas / Mandor/
Pelaksana Lapangan

1.4. Menggunakan rambu Seluruh lokasi galian Rambu dan - Rambu dan Sebelum 100% sesuai Checklist Petugas K3
peringatan dan barikade diberikan rambu dan barikade standar barikade bekerja harus standar
barikade standar (Dicari contor dari - SDM sesuai sudah lengkap
jasa marga, NFPA) dengan
kebutuhan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM

PENGENDALIAN JANGKA
NO URAIAN RISIKO URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
PEKERJAAN WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
4 Pekerjaan 1.5. Melakukan Seluruh pekerja Lulus tes dan Instruktur, Sebelum bekerja 100% lulus dan Evaluasi hasil Petugas K3, unit
Bekisting pelatihan terkait telah paham program, harus sudah terlatih paham penyuluhan/pel pelatihan/HRD
kepada mengikuti mengenai materi/modul, tes atihan
pekerja pelatihan dan sistem pemahaman, dan
penyuluhan keselamatan peserta. Sebelum bekerja 100% sesuai Disediakan Inspektor
- SNI helm, harus sudah standar petugas yang K3/petugas
Seluruh pekerja masker & sepatu Masker, sepatu lengkap melakukan pengawas
1.6 Pengunaan APD (Dicari)
menggunakan APD keselamatan, pengawasan pelaksanaan
yang sesuai - Jumlah
standar pelindung kepala selama pekerjaan
pekerja pekerjaan galian
berlangsung

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM
PENGENDALIAN
NO URAIAN RISIKO
PEKERJAAN JANGKA
URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
5 - Pekerjaan 1.1. Penggunaan Kontruksi Seluruh Penggunaan - Bahan (Alat , Material Sesuai Jadwal Konstruksi Baja yang Checklist Project Manager
Konstruksi Baja pekerjaan Konstruksi Besi Baja dll ) Pelaksanaan terpasang Site Manager / Kepala
Besi/Baja Baja dipastikan memenuhi - SDM sesuai dengan sesuai gambar Pengawas / Mandor/
memenuhi prinsip spesifikasi Teknis kebutuhan dan spesifikasi Pelaksana Lapangan
keselamatan yang disyaratkan
(ditetapkan quality
enginering)
1.2. Menggunakan Tersedianya Sesuai dengan Dokumen Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager
metode Pekerjaan Kontruksi metode metode yang telah (manual pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
Baja ditetapkan instruction/petun juk sesuai metode Pengawas / Mandor/
kerja Pelaksana Lapangan

1.3. Menyusun Tersedianya Sesuai jadwal Tertib Checklist


instruksi kerja instruksi kerja Sesuai dengan Dokumen petunjuk pelaksanaan melaksanakan
pekerjaan Kontruksi instruksi kerja kerja petunjuk kerja Site Manager / Kepala
BAja Project Manager
Site Manager / Kepala
Pengawas / Mandor/
Pelaksana Lapangan

1.4. Menggunakan rambu Seluruh lokasi galian Rambu dan - Rambu dan Sebelum bekerja 100% sesuai Checklist Petugas K3
peringatan dan barikade diberikan rambu dan barikade standar barikade harus sudah standar
barikade standar (Dicari contor dari - SDM sesuai lengkap
jasa marga, NFPA) dengan
kebutuhan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM

PENGENDALIAN JANGKA
NO URAIAN RISIKO URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
PEKERJAAN WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
5 - Pekerjaan 1.5. Melakukan Seluruh pekerja Lulus tes dan Instruktur, Sebelum bekerja 100% lulus dan Evaluasi hasil Petugas K3, unit
Konstruksi pelatihan kepada terkait telah paham program, harus sudah terlatih paham penyuluhan/ pelatihan/HRD
Besi/Baja pekerja mengikuti mengenai materi/modul, tes pelatihan
pelatihan dan sistem pemahaman, dan
penyuluhan keselamatan peserta. Sebelum bekerja 100% sesuai Disediakan Inspektor
- SNI helm, harus sudah standar petugas K3/petugas
1.6 Pengunaan APD masker & sepatu
Seluruh pekerja Masker, sepatu lengkap yang pengawas
yang sesuai (Dicari)
menggunakan APD keselamatan, melakukan pelaksanaan
standar - Jumlah pelindung kepala pengawasan pekerjaan
pekerja selama
pekerjaan galian
berlangsung

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM
PENGENDALIAN
NO URAIAN RISIKO
PEKERJAAN JANGKA
URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

6 Pekerjaan 1.1. Penggunaan Kontruksi Seluruh Penggunaan - Bahan (Alat Kerja , Sesuai Jadwal Struktur Beton yang Checklist Project Manager
Struktur Beton Beton Bertulang pekerjaan Struktur Beton Bertulang Material Pasir, Batu, Pelaksanaan terpasang Site Manager / Kepala
- Pekerjaan Beton dipastikan memenuhi Pasir, Kayu, Besi ,Paku, sesuai gambar Pengawas / Mandor/
Pemancang memenuhi prinsip spesifikasi Teknis Beton Readimix dll ) dan spesifikasi Pelaksana Lapangan
Minipile keselamatan yang disyaratkan - SDM sesuai dengan
- Pondasi (ditetapkan quality kebutuhan
Beton enginering)
- Kolom Beton
1.2. Menggunakan Tersedianya Sesuai dengan Dokumen Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager
- Balok Beton
metode Pekerjaan Beton metode metode yang telah (manual pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
- Dinding
Bertulang ditetapkan instruction/petun juk sesuai metode Pengawas / Mandor/
Beton
kerja Pelaksana Lapangan
- Lantai Beton
- Dak Beton
1.3. Menyusun Tersedianya Sesuai jadwal Tertib Checklist
instruksi kerja instruksi kerja Sesuai dengan Dokumen petunjuk pelaksanaan melaksanakan Project Manager
pekerjaan Struktur instruksi kerja kerja petunjuk kerja Site Manager / Kepala
Beton Pengawas / Mandor/
Pelaksana Lapangan

1.4. Menggunakan rambu Seluruh lokasi galian Rambu dan - Rambu dan Sebelum bekerja 100% sesuai Checklist Petugas K3
peringatan dan barikade diberikan rambu dan barikade standar barikade harus sudah standar
barikade standar (Dicari contor dari - SDM sesuai lengkap
jasa marga, NFPA) dengan
kebutuhan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM

PENGENDALIAN JANGKA
NO URAIAN RISIKO URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
PEKERJAAN WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
6 Pekerjaan 1.5. Melakukan Seluruh pekerja Lulus tes dan Instruktur, Sebelum bekerja 100% lulus dan Evaluasi hasil Petugas K3, unit
Struktur Beton pelatihan kepada terkait telah paham program, harus sudah terlatih paham penyuluhan pelatihan/HRD
- Pekerjaan pekerja mengikuti mengenai materi/modul, tes /pelatihan
Pemancang pelatihan dan sistem pemahaman, dan
Minipile penyuluhan keselamatan peserta. Sebelum bekerja 100% sesuai Disediak Inspektor
- Pondasi Beton - SNI helm, harus sudah standar an K3/petugas
- Kolom Beton 1.6 Pengunaan APD masker & sepatu
Seluruh pekerja Masker, sepatu lengkap petugas pengawas
- Balok Beton yang sesuai (Dicari)
menggunakan APD keselamatan, yang pelaksanaan
- Dinding Beton - Jumlah melakuk pekerjaan
standar pelindung kepala
- Lantai Beton pekerja an
- Dak Beton pengaw
asan
selama
pekerjaan
galian
berlangsung

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM
PENGENDALIAN
NO URAIAN RISIKO
PEKERJAAN JANGKA
URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

7 Pekerjaan Atap 1.1. Penggunaan Kontruksi Seluruh Penggunaan - Bahan (Alat Kerja , Sesuai Jadwal Rangka Atap dan Atap Checklist Project Manager
- Rangka Atap Baja dan Atap spandek pekerjaan Atap Baja dan Atap Material Baja , Atap Pelaksanaan yang terpasang Site Manager / Kepala
Baja dipastikan spandek Spandek, Paku dll ) sesuai gambar Pengawas / Mandor/
- Pemasangan memenuhi prinsip memenuhi - SDM sesuai dengan dan spesifikasi Pelaksana Lapangan
Atap spandek keselamatan spesifikasi Teknis kebutuhan
- Pemasangan yang disyaratkan
bumbungan (ditetapkan quality
- Pemasangan enginering)
List Plank

1.2. Menggunakan Tersedianya Sesuai dengan Dokumen Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager
metode Pekerjaan Atap metode metode yang telah (manual pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
ditetapkan instruction/petun juk sesuai metode Pengawas / Mandor/
kerja Pelaksana Lapangan

1.3. Menyusun
instruksi kerja Tersedianya Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager
pekerjaan Atap instruksi kerja Sesuai dengan Dokumen petunjuk pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
instruksi kerja kerja petunjuk kerja Pengawas / Mandor/
Pelaksana Lapangan

1.4. Menggunakan rambu Seluruh lokasi galian Rambu dan - Rambu dan Sebelum bekerja 100% sesuai Checklist Petugas K3
peringatan dan barikade diberikan rambu dan barikade standar barikade harus sudah standar
barikade standar (Dicari contor dari - SDM sesuai lengkap
jasa marga, NFPA) dengan
kebutuhan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM

PENGENDALIAN JANGKA
NO URAIAN RISIKO URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
PEKERJAAN WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
7 Pekerjaan Atap 1.5. Melakukan Seluruh pekerja Lulus tes dan Instruktur, Sebelum bekerja 100% lulus dan Evaluasi hasil Petugas K3, unit
- Rangka Atap pelatihan kepada terkait telah paham program, harus sudah terlatih paham penyuluhan pelatihan/HRD
Baja pekerja mengikuti mengenai materi/modul, tes /pelatihan
- Pemasangan pelatihan dan sistem pemahaman, dan
Atap Spandek penyuluhan keselamatan peserta. Sebelum bekerja 100% sesuai Disediak Inspektor
- Pemasangan - SNI helm, harus sudah standar an K3/petugas
bumbungan 1.6 Pengunaan APD masker & sepatu
Seluruh pekerja Masker, sepatu lengkap petugas pengawas
- Pemasangan yang sesuai (Dicari)
menggunakan APD keselamatan, yang pelaksanaan
List Plank - Jumlah melakuk pekerjaan
standar pelindung kepala
pekerja an
pengaw
asan
selama
pekerjaan
galian
berlangsung

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRA
PENGENDALIAN M
NO URAIAN RISIKO
PEKERJAAN JANGKA
URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

8 Pekerjaan 1.1. Penggunaan Kontruksi Seluruh Penggunaan - Bahan (Alat Kerja , Sesuai Jadwal Dinding Bata ringan Checklist Project Manager
Dinding dan Dinding Bata ringan pekerjaan Dinding Bata ringan Material Bata ringan, Pelaksanaan dan Plesteran , dan Site Manager / Kepala
Plesteran dipastikan memenuhi Besi Hollow, ACP, dll ) Lapisan ACP yang Pengawas / Mandor/
- Pasangan memenuhi prinsip spesifikasi Teknis - SDM sesuai dengan terpasang Pelaksana Lapangan
Dinding Bata keselamatan yang disyaratkan kebutuhan sesuai gambar
- Plesteran (ditetapkan quality dan spesifikasi
Dinding enginering)
- Lapisan
1.2. Menggunakan Tersedianya Sesuai dengan Dokumen Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager
Alumunium
metode Pekerjaan Dinding metode metode yang telah (manual pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
Komposite
dan Plesteran ditetapkan instruction/petun juk sesuai metode Pengawas / Mandor/
Panel
kerja Pelaksana Lapangan

1.3. Menyusun Tersedianya Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager


instruksi kerja instruksi kerja Sesuai dengan Dokumen petunjuk pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
pekerjaan Dinding instruksi kerja kerja petunjuk kerja Pengawas / Mandor/
dan Plesteran dan Pelaksana Lapangan
Lapisan ACP
1.4. Menggunakan rambu Seluruh lokasi galian Rambu dan - Rambu dan Sebelum bekerja 100% sesuai Checklist Petugas K3
peringatan dan barikade diberikan rambu dan barikade standar barikade harus sudah standar
barikade standar (Dicari contor dari - SDM sesuai lengkap
jasa marga, NFPA) dengan
kebutuhan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM
URAIAN
PENGENDALIAN JANGKA
NO PEKERJAAN URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
RISIKO WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
8 Pekerjaan 1.5. Melakukan Seluruh pekerja Lulus tes dan Instruktur, Sebelum bekerja 100% lulus dan Evaluasi hasil Petugas K3, unit
Dinding dan pelatihan kepada terkait telah paham program, harus sudah terlatih paham penyuluhan pelatihan/HRD
Plesteran pekerja mengikuti mengenai materi/modul, tes /pelatihan
- Pasangan pelatihan dan sistem pemahaman, dan
Dinding Bata penyuluhan keselamatan peserta. Sebelum bekerja 100% sesuai Disediakan Inspektor
- Plesteran - SNI helm, harus sudah standar petugas K3/petugas
Dinding 1.6 Pengunaan APD masker & sepatu
Seluruh pekerja Masker, sepatu lengkap yang pengawas
- Lapisan yang sesuai (Dicari)
menggunakan APD keselamatan, melakukan pelaksanaan
Alumunium - Jumlah pengawasan pekerjaan
standar pelindung kepala
Komposite pekerja selama
Panel pekerjaan
galian
berlangsung

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM
PENGENDALIAN
NO URAIAN RISIKO
PEKERJAAN JANGKA
URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

9 Pekerjaan 1.1. Penggunaan Kontruksi Seluruh Penggunaan - Bahan (Alat Kerja , Sesuai Jadwal Pekerjaan Plafond Checklist Project Manager
Plafond Rangka Metal furing dan Pekerjaan Plafond Rangka Metal Material Metal Furing, Pelaksanaan yang terpasang Site Manager / Kepala
- Pemasangan Kalsiboard dipastikan Furing dan Kalsiboard, dll ) sesuai gambar Pengawas / Mandor/
Rangka memenuhi prinsip Kalsiboard - SDM sesuai dengan dan spesifikasi Pelaksana Lapangan
Plafond Metal keselamatan memenuhi kebutuhan
furing spesifikasi Teknis
- Pek. Plafond yang disyaratkan
gypsumboard (ditetapkan quality
dan GRC enginering)
board 1.2. Menggunakan Tersedianya Sesuai dengan Dokumen Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager
metode Pekerjaan Beton metode metode yang telah (manual pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
Bertulang ditetapkan instruction/petun juk sesuai metode Pengawas / Mandor/
kerja Pelaksana Lapangan

1.3. Menyusun Tersedianya Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager


instruksi kerja instruksi kerja Sesuai dengan Dokumen petunjuk pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
pekerjaan Struktur instruksi kerja kerja petunjuk kerja Pengawas / Mandor/
Beton Pelaksana Lapangan

1.4. Menggunakan rambu Seluruh lokasi galian Rambu dan - Rambu dan Sebelum bekerja 100% sesuai Checklist Petugas K3
peringatan dan barikade diberikan rambu dan barikade standar barikade harus sudah standar
barikade standar (Dicari contor dari - SDM sesuai lengkap
jasa marga, NFPA) dengan
kebutuhan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM
URAIAN
PENGENDALIAN JANGKA
NO PEKERJAAN URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
RISIKO WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
9 Pekerjaan 1.5. Melakukan Seluruh pekerja Lulus tes dan Instruktur, Sebelum bekerja 100% lulus dan Evaluasi hasil Petugas K3, unit
Plafond pelatihan kepada terkait telah paham program, harus sudah terlatih paham penyuluhan pelatihan/HRD
- Pemasangan pekerja mengikuti mengenai materi/modul, tes /pel atihan
Rangka pelatihan dan sistem pemahaman, dan
Plafond Metal penyuluhan keselamatan peserta. Sebelum bekerja 100% sesuai Disediak Inspektor
furing - SNI helm, harus sudah standar an K3/petugas
- Pek. Plafond 1.6 Pengunaan APD masker & sepatu
Seluruh pekerja Masker, sepatu lengkap petugas pengawas
Gypsumboard yang sesuai (Dicari)
menggunakan APD keselamatan, yang pelaksanaan
dan GRC board - Jumlah melakuk pekerjaan
standar pelindung kepala
pekerja an
pengaw
asan
selama
pekerjaan
galian
berlangsung

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM
PENGENDALIAN
NO URAIAN PEKERJAAN RISIKO
JANGKA
URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

10 Pekerjaan Kusen , 1.1. Penggunaan Alumunium Seluruh Penggunaan - Bahan (Alat Kerja , Sesuai Jadwal Pekerjaan Kusen, Checklist Project Manager
Pintu Jendela , Kalsiboard, HPL, Pekerjaan Kusen, Alumunium Material Alumunium, Pelaksanaan Pintu, Jendela dan Site Manager / Kepala
dan Ventilasi, Penggantung dan Pengunci Pintu, Jendela dan memenuhi Kaca , Penggantung dan Ventilasi dan Pengawas / Mandor/
Penggung dan ventilasi dipastikan spesifikasi Teknis Pengunci, Kalsiboard, Penggantung dan Pelaksana Lapangan
pengunci memenuhi prinsip yang disyaratkan Hpl , Besi Hollow ) pengunciyang
keselamatan (ditetapkan quality - SDM sesuai dengan terpasang
enginering) kebutuhan sesuai gambar
dan spesifikasi
1.2. Menggunakan Tersedianya Sesuai dengan Dokumen Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager
metode Pekerjaan Pintu , metode metode yang telah (manual pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
Jendela dan Ventilasi , ditetapkan instruction/petun juk sesuai metode Pengawas / Mandor/
Dinding Partisi dan kerja Pelaksana Lapangan
penggantung dan Pengunci

Tersedianya Sesuai jadwal Tertib Checklist


1.3. Menyusun instruksi kerja Sesuai dengan Dokumen petunjuk pelaksanaan melaksanakan Project Manager
instruksi kerja instruksi kerja kerja petunjuk kerja Site Manager / Kepala
pekerjaan Kusen, Pengawas / Mandor/
Pintu, Jendela dan Pelaksana Lapangan
Ventilasi , dinding
partisi dan
penggantung dan
Pengunci
1.4. Menggunakan rambu Seluruh lokasi galian Rambu dan - Rambu dan Sebelum bekerja 100% sesuai Checklist Petugas K3
peringatan dan barikade diberikan rambu dan barikade standar barikade harus sudah standar
barikade standar (Dicari contor dari - SDM sesuai lengkap
jasa marga, NFPA) dengan
kebutuhan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM
NO URAIAN PEKERJAAN
PENGENDALIAN JANGKA
RISIKO URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
10 Pekerjaan Kusen , 1.5. Melakukan Seluruh pekerja Lulus tes dan Instruktur, Sebelum bekerja 100% lulus dan Evaluasi hasil Petugas K3, unit
Pintu Jendela pelatihan kepada terkait telah paham program, harus sudah terlatih paham penyuluhan pelatihan/HRD
dan Ventilasi, pekerja mengikuti mengenai materi/modul, tes /pelatihan
Penggung dan pelatihan dan sistem pemahaman, dan
pengunci penyuluhan keselamatan peserta. Sebelum bekerja 100% sesuai Disediakan Inspektor
- SNI helm, harus sudah standar petugas K3/petugas
1.6 Pengunaan APD masker & sepatu
Seluruh pekerja Masker, sepatu lengkap yang pengawas
yang sesuai (Dicari)
menggunakan APD keselamatan, melakukan pelaksanaan
standar - Jumlah pelindung kepala pengawasan pekerjaan
pekerja selama
pekerjaan
galian
berlangsung

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM
PENGENDALIAN
NO URAIAN PEKERJAAN RISIKO
JANGKA
URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

11 Pekerjaan Elektrikal 1.1. Penggunaan lampu, Seluruh Penggunaan - Bahan (Alat Kerja , Sesuai Jadwal Pekerjaan Elektrikal Checklist Project Manager
dan Mekanikal Stopkontak, Saklar dan Pekerjaan Elektrikal Type Listrik dan Material Kabel, Lampu, Pelaksanaan dan Mekanikal dan Site Manager / Kepala
( Listrik, Instlasi Listrik , Pekerjaan dan Mekanikal Saklar, Stopkontak, mekanikalyang Pengawas / Mandor/
AC,Telepon, Fire Mekanikal Mekanikaldipastikan memenuhi Pipa, Aksesories , dan terpasang Pelaksana Lapangan
Alrm, Komputer, MA memenuhi prinsip spesifikasi Teknis Alat Mekanikal ) , - SDM sesuai gambar
TV, CCTV, Nurse keselamatan yang disyaratkan sesuai dengan dan spesifikasi
Call, Air Kotor, Air (ditetapkan quality kebutuhan
Bersih, Air Panas, enginering)
Saluran Air Hujan, 1.2. Menggunakan Tersedianya Sesuai dengan Dokumen Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager
Instlasi Gas Medis , metode Pekerjaan metode metode yang telah (manual pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
Penangkal Petir, dll Elektrikaldan mekanikal ditetapkan instruction/petun juk sesuai metode Pengawas / Mandor/
) kerja Pelaksana Lapangan

1.3. Menyusun Project Manager


instruksi kerja Tersedianya Sesuai jadwal Tertib Checklist Site Manager / Kepala
pekerjaan Elektrikal instruksi kerja Sesuai dengan Dokumen petunjuk pelaksanaan melaksanakan Pengawas / Mandor/
dan mekanikal instruksi kerja kerja petunjuk kerja Pelaksana Lapangan

1.4. Menggunakan rambu Seluruh lokasi galian Rambu dan - Rambu dan Sebelum bekerja 100% sesuai Checklist Petugas K3
peringatan dan barikade diberikan rambu dan barikade standar barikade harus sudah standar
barikade standar (Dicari contor dari - SDM sesuai lengkap
jasa marga, NFPA) dengan
kebutuhan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROG
RAM
URAIAN
PENGENDALIAN JANGKA
NO PEKERJAAN URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
RISIKO WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
11 Pekerjaan 1.5. Melakukan Seluruh pekerja Lulus tes dan Instruktur, Sebelum bekerja 100% lulus dan Evaluasi hasil Petugas K3, unit
Elektrikal dan pelatihan kepada terkait telah paham program, harus sudah terlatih paham penyuluhan pelatihan/HRD
Mekanikal pekerja mengikuti mengenai materi/modul, tes /pelatihan
(Listrik, AC, pelatihan dan sistem pemahaman, dan
Telepon, Instalasi penyuluhan keselamatan peserta. Sebelum bekerja 100% sesuai Disediak Inspektor
Fire Alrm, - SNI helm, harus sudah standar an K3/petugas
Komputer, MA TV, 1.6 Pengunaan APD masker & sepatu
Seluruh pekerja Masker, sepatu lengkap petugas pengawas
CCTV, Nurse Call, yang sesuai (Dicari)
menggunakan APD keselamatan, yang pelaksanaan
Air Kotor, Instalasi - Jumlah melakuk pekerjaan
standar pelindung kepala
Tata Suara, Air pekerja an
Bersih, Air Panas, pengaw
Saluran Air Hujan, asan
Instalasi Gas selama
Medis , pekerjaan
Penangkal Petir, galian
Lift, dll ) berlangsung

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROG
PENGENDALIAN RAM
NO URAIAN RISIKO
PEKERJAAN JANGKA
URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

12 Pekerjaan 1.1. Penggunaan Pipa dan Seluruh Penggunaan - Bahan (Peralatan Kerja Sesuai Jadwal Pekerjaan Sanitasi Checklist Project Manager
Sanitasi bahan Instalasi lainya Pekerjaan Sanitasi TypePipa dan , Material Sanitasi Pelaksanaan yang terpasang Site Manager / Kepala
- Instlasasi dipastikan bahan Sanitasi Pipa, Flometer, sesuai gambar Pengawas / Mandor/
Perpipaan memenuhi prinsip Lainya memenuhi Blower ( areator), dan spesifikasi Pelaksana Lapangan
- Bahan keselamatan spesifikasi Teknis Mesin Pompa,
Perlengkapan yang disyaratkan Biofilter , Pompa
sanitasi (ditetapkan quality Lumpur dll)
(Kloset, Kran enginering) - SDM sesuai dengan
Air, Bak Air, kebutuhan
Wastafel,
Tower Air,
Reservoir, 1.2. Menggunakan Tersedianya Sesuai dengan Dokumen Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager
Beerput, Floor metode Pekerjaan Sanitasi metode metode yang telah (manual pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
Drain dll) ditetapkan instruction/petun juk sesuai metode Pengawas / Mandor/
kerja Pelaksana Lapangan
1.3. Menyusun
instruksi kerja
pekerjaan Sanitasi Tersedianya Sesuai jadwal Tertib Checklist Site Project Manager
instruksi kerja Sesuai dengan Dokumen petunjuk pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
instruksi kerja kerja petunjuk kerja Pengawas / Mandor/
Pelaksana Lapangan

1.4. Menggunakan rambu Seluruh lokasi galian Rambu dan - Rambu dan Sebelum bekerja 100% sesuai Checklist Petugas K3
peringatan dan barikade diberikan rambu dan barikade standar barikade harus sudah standar
barikade standar (Dicari contor dari - SDM sesuai lengkap
jasa marga, NFPA) dengan
kebutuhan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM
NO URAIAN
PENGENDALIAN JANGKA
PEKERJAAN URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
RISIKO WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
12 Pekerjaan 1.5. Melakukan Seluruh pekerja Lulus tes dan Instruktur, Sebelum bekerja 100% lulus dan Evaluasi hasil Petugas K3, unit
Sanitasi pelatihan kepada terkait telah paham program, harus sudah terlatih paham penyuluhan/ pelatihan/HRD
- Instlasasi pekerja mengikuti mengenai materi/modul, tes pelatihan
Perpipaan pelatihan dan sistem pemahaman, dan
- Bahan penyuluhan keselamatan peserta. Sebelum bekerja 100% sesuai Disediak Inspektor
Perlengkapan - SNI helm, harus sudah standar an K3/petugas
sanitasi ( 1.6 Pengunaan APD masker & sepatu
Seluruh pekerja Masker, sepatu lengkap petugas pengawas
Kloset, Kran yang sesuai (Dicari)
menggunakan APD keselamatan, yang pelaksanaan
Air, Bak Air, - Jumlah melakuk pekerjaan
standar pelindung kepala
Wastafel, pekerja an
Tower Air, pengawa
Reservoir, san
Beerput Floor selama
Drain dll) pekerjaan
galian
berlangsung

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM
PENGENDALIAN
NO URAIAN RISIKO
PEKERJAAN JANGKA
URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

13 Pekerjaan 1.1. Penggunaan Keramik Seluruh Penggunaan - Bahan (Peralatan Kerja Sesuai Jadwal Pekerjaan Lantai Checklist Project Manager
Lantai dan Type unpolished dan polished Pekerjaan Lantai dan Type dan Ukuran , Material Keramik, Pelaksanaan Keramik yang Site Manager / Kepala
dinding dinding keramik Keramik Pasir, Semen, Oker , terpasang Pengawas / Mandor/
Keramik dipastikan memenuhi dll) sesuai gambar Pelaksana Lapangan
memenuhi prinsip spesifikasi Teknis - SDM sesuai dengan dan spesifikasi
keselamatan yang disyaratkan kebutuhan
(ditetapkan quality
enginering)

1.2. Menggunakan Tersedianya Sesuai dengan Dokumen Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager
metode Pekerjaan Lantai dan metode metode yang telah (manual pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
dinding Keramik ditetapkan instruction/petun juk sesuai metode Pengawas / Mandor/
kerja Pelaksana Lapangan

1.3. Menyusun instruksi kerja


pekerjaan Lantai dan dinding Tersedianya Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager
Keramik instruksi kerja Sesuai dengan Dokumen petunjuk pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
instruksi kerja kerja petunjuk kerja Pengawas / Mandor/
Pelaksana Lapangan

1.4. Menggunakan rambu Seluruh lokasi galian Rambu dan - Rambu dan Sebelum bekerja 100% sesuai Checklist Petugas K3
peringatan dan barikade diberikan rambu dan barikade standar barikade harus sudah standar
barikade standar (Dicari contor dari - SDM sesuai lengkap
jasa marga, NFPA) dengan
kebutuhan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM
NO URAIAN
PENGENDALIAN JANGKA
PEKERJAAN URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
RISIKO WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
13 Pekerjaan 1.5. Melakukan Seluruh pekerja Lulus tes dan Instruktur, Sebelum bekerja 100% lulus dan Evaluasi hasil Petugas K3, unit
Lantai dan pelatihan kepada terkait telah paham program, harus sudah terlatih paham penyuluhan pelatihan/HRD
dinding pekerja mengikuti mengenai materi/modul, tes /pelatihan
Keramik pelatihan dan sistem pemahaman, dan
penyuluhan keselamatan peserta. Sebelum bekerja 100% sesuai Disediakan Inspektor
- SNI helm, harus sudah standar petugas K3/petugas
1.6 Pengunaan APD masker & sepatu
Seluruh pekerja Masker, sepatu lengkap yang pengawas
yang sesuai (Dicari)
menggunakan APD keselamatan, melakukan pelaksanaan
standar - Jumlah pelindung kepala pengawasan pekerjaan
pekerja selama
pekerjaan
galian
berlangsung

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM
PENGENDALIAN
NO URAIAN RISIKO
PEKERJAAN JANGKA
URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

14 Pekerjaan 1.1. Penggunaan Cat Dulux Seluruh Penggunaan - Bahan (Peralatan Kerja Sesuai Jadwal Pekerjaan Finishing / Checklist Project Manager
Finishing Pekerjaan Finishing / Merek Cat , Material Cat Pelaksanaan Pengecatan yang Site Manager / Kepala
/Pengecatan Pengecatan memenuhi Tembok, dll) terpasang Pengawas / Mandor/
dipastikan spesifikasi Teknis - SDM sesuai dengan sesuai gambar Pelaksana Lapangan
memenuhi prinsip yang disyaratkan kebutuhan dan spesifikasi
keselamatan (ditetapkan quality
enginering)

1.2. Menggunakan Tersedianya Sesuai dengan Dokumen Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager
metode Pekerjaan Finishing / metode metode yang telah (manual pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
Pengecatan ditetapkan instruction/petun juk sesuai metode Pengawas / Mandor/
kerja Pelaksana Lapangan

1.3. Menyusun Project Manager


instruksi kerja Tersedianya Sesuai jadwal Tertib Checklist Site Manager / Kepala
pekerjaan Finishing instruksi kerja Sesuai dengan Dokumen petunjuk pelaksanaan melaksanakan Pengawas / Mandor/
/ Pengecatan instruksi kerja kerja petunjuk kerja Pelaksana Lapangan

1.4. Menggunakan rambu Seluruh lokasi galian Rambu dan - Rambu dan Sebelum bekerja 100% sesuai Checklist Petugas K3
peringatan dan barikade diberikan rambu dan barikade standar barikade harus sudah standar
barikade standar (Dicari contor dari - SDM sesuai lengkap
jasa marga, NFPA) dengan
kebutuhan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM
NO URAIAN
PENGENDALIAN JANGKA
PEKERJAAN URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
RISIKO WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
14 Pekerjaan 1.5. Melakukan Seluruh pekerja Lulus tes dan Instruktur, Sebelum bekerja 100% lulus dan Evaluasi hasil Petugas K3, unit
Finishing pelatihan kepada terkait telah paham program, harus sudah terlatih paham penyuluhan/p pelatihan/HRD
/Pengecatan pekerja mengikuti mengenai materi/modul, tes el atihan
pelatihan dan sistem pemahaman, dan
penyuluhan keselamatan peserta. Sebelum bekerja 100% sesuai Disediaka Inspektor
- SNI helm, harus sudah standar n petugas K3/petugas
1.6 Pengunaan APD masker & sepatu
Seluruh pekerja Masker, sepatu lengkap yang pengawas
yang sesuai (Dicari)
menggunakan APD keselamatan, melakuka pelaksanaan
standar - Jumlah pelindung kepala n pekerjaan
pekerja pengawas
an selama
pekerjaan
galian
berlangsung

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM
PENGENDALIAN
NO URAIAN RISIKO
PEKERJAAN JANGKA
URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

15 Pekerjaan 1.1. Penggunaan Untuk Seluruh Penggunaan - Bahan (Peralatan Kerja Sesuai Jadwal Pekerjaan Checklist Project Manager
Penyambunga Penyambungan PLN dan Pekerjaan Material , Material , dll) Pelaksanaan Penyambungan PLN Site Manager / Kepala
n PLN dan Jaringan Air Bersih dan Air Penyambungan PLN memenuhi - SDM sesuai dengan dan Jaringan Air Bersih Pengawas / Mandor/
Jaringan Air Kotor dan Jaringan Air spesifikasi Teknis kebutuhan dan Air Kotor yang Pelaksana Lapangan
Bersih dan Air Bersih dan Air Kotor yang disyaratkan terpasang
Kotor dipastikan (ditetapkan quality sesuai gambar
memenuhi prinsip enginering) dan spesifikasi
keselamatan

1.2. Menggunakan Tersedianya Sesuai dengan Dokumen Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager
metode Struktur metode metode yang telah (manual pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
Beton ditetapkan instruction/petun juk sesuai metode Pengawas / Mandor/
kerja Pelaksana Lapangan
1.3. Menyusun
instruksi kerja
pekerjaan Tersedianya Sesuai jadwal Tertib Checklist Project Manager
Penyambungan PLN instruksi kerja Sesuai dengan Dokumen petunjuk pelaksanaan melaksanakan Site Manager / Kepala
dan Jaringan Air instruksi kerja kerja petunjuk kerja Pengawas / Mandor/
Bersih dan Air Kotor Pelaksana Lapangan

1.4. Menggunakan rambu Seluruh lokasi galian Rambu dan - Rambu dan Sebelum bekerja 100% sesuai Checklist Petugas K3
peringatan dan barikade diberikan rambu dan barikade standar barikade harus sudah standar
barikade standar (Dicari contor dari - SDM sesuai lengkap
jasa marga, NFPA) dengan
kebutuhan

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
SASARAN KHUSUS PROGRAM
NO URAIAN
PENGENDALIAN JANGKA
PEKERJAAN URAIAN TOLOK UKUR SUMBER DAYA INDIKATOR PENANGGUNG
RISIKO WAKTU MONITORING
PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
15 Pekerjaan 1.5. Melakukan Seluruh pekerja Lulus tes dan Instruktur, Sebelum bekerja 100% lulus dan Evaluasi hasil Petugas K3, unit
Penyambungan pelatihan kepada terkait telah paham program, harus sudah terlatih paham penyuluhan pelatihan/HRD
PLN dan pekerja mengikuti mengenai materi/modul, tes /pelatihan
Jaringan Air pelatihan dan sistem pemahaman, dan
Bersih dan Air penyuluhan keselamatan peserta. Sebelum bekerja 100% sesuai Disediak Inspektor
Kotor - SNI helm, harus sudah standar an K3/petugas
1.6 Pengunaan APD masker & sepatu
Seluruh pekerja Masker, sepatu lengkap petugas pengawas
yang sesuai (Dicari)
menggunakan APD keselamatan, yang pelaksanaan
standar - Jumlah pelindung kepala melakuk pekerjaan
pekerja an
pengaw
asan
selama
pekerjaan
galian
berlangsung

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN UGD RSUD PEMANGKAT
Ketentuan Pengisian Tabel 2.:
Kolom (1) Nomor urut kegiatan.
Kolom (2) Diisi seluruh item pekerjaan yang mempunyai risiko K3 yang tertuang di
dalam dokumen pelelangan.
Kolom (3) Diisi pengendalian risiko merujuk pada Tabel 1. kolom (8).
Kolom (4) Diisi uraian dari sasaran khusus yang ingin dicapai terhadap
pengendalian risiko pada kolom (3).
Kolom (5) Tolok ukur merupakan ukuran yang bersifat kualitatif ataupun
kuantitatif terhadap pencapaian sasaran pada kolom (4)
Kolom (6) Diisi sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan program kerja atas
sasaran yang hendak dicapai dari kolom (5)
Kolom (7) Diisi jangka waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan program
kerja atas sasaran khusus yang hendak dicapai.
Kolom (8) Indikator pencapaian adalah ukuran keberhasilan pelaksanaan
program.
Kolom (9) Diisi bentuk-bentuk monitoring yang dilaksanakan dalam rangka
memastikan bahwa pencapaian sasaran dipenuhi sepanjang waktu
pelaksanaan
Kolom (10) Penanggung jawab pelaksana program

E. Pengendalian Operasional

Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus mencakup


seluruh upaya pengendalian pada Tabel 2., diantaranya :

1. Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 yang dituangkan dalam Struktur


Organisasi K3 beserta Uraian Tugas.
2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada contoh Tabel 2.;
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko pada contoh Tabel 2.;
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang tertera pada
contoh Tabel 1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian
Risiko K3, dan Penanggung Jawab.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN/RENOVASI BANGUNAN
UGD RSUD PEMANGKAT
F. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3

Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang
dilaksanakan pada bagian D. (Pengendalian Operasional) berdasarkan upaya
pengendalian pada bagian C (Perencanaan K3) sesuai dengan uraian Tabel 2. (sasaran
dan program K3).
G. Tinjauan Ulang K3

Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. diklasifikasikan dengan


kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana ditetapkan pada tabel 2.
Sasaran dan Program K3.

Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan
peninjauan ulang untuk diambil tindakan perbaikan.

USULAN TEKNIS
BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN / RENOVASI BANGUNAN
UGD RSUD PEMANGKAT

Anda mungkin juga menyukai