Anda di halaman 1dari 17

KAK Data Base Spasial Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di Kabupaten Mempawah

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Uraian Pendahuluan

1. LATAR BELAKANG : Daerah rawa di Kalimantan Barat yang umumnya dipengaruhi


oleh pasang surut air laut telah cukup lama direklamasi
/diusahakan oleh sebagian penduduk setempat untuk lahan
pertanian. Peruntukan lahan adalah untuk tanaman pangan,
utamanya padi, buah – buahan seperti, rambutan, langsat durian
dan tanaman keras seperti: kelapa dan karet, dengan pengaturan
air dengan cara sederhana, yaitu mengatur genangan air drainase
dikaitkan dengan luas tata guna lahan yang terbatas dan proses
pencucian lahan sesuai dengan jenis tanaman yang diusahakan.
Dari Hasil Study-study terdahulu Daerah Rawa di Kalimantan
Barat telah lama diusahakan oleh masyarakat sejak pertama kali
dibuka pada tahun 1981.
Permasalahan yang terjadi di Daerah Kalimantan Barat saat ini
adalah diperlukan pengaturan tata air agar pengaruh air pasang
surut tidak mempengaruhi produksi tanaman pertanian dan
perkebunan di daerah rawa ini, sehingga pengaturan tata air
dengan pengoperasian pintu sangat diperlukan.
Oleh karena itu sebelum dilakukan Rehabilitasi dan Peningkatan
Jaringan Reklamasi Daerah Irigasi Rawa di Kalimantan Barat
dengan luas potensial 54.521 Ha yang menjadi kewenangan dan
tanggung jawab Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sesuai
dengan Permen PUPR Nomor 14 / PRT / M / 2015 tentang Kriteria
dan Penetapan status Daerah Irigasi, maka Organisasi Perangkat
Daerah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi
Kalimantan Barat akan melaksanakan Pekerjaan Data Base Spasial

Tahun Anggaran 2019


KAK Data Base Spasial Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di Kabupaten Mempawah

Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di Kabupaten


Mempawah dengan rincian sebagai berikut:
Kabupaten Mempawah antara lain :
Nama Daerah Irigasi Rawa
No. Luas (Ha)
Kewenangan Pemerintah Provinsi
1. D.I.R. Jungkat Komplek, Desa Jungkat
1.000
Kecamatan Siantan
2. D.I.R. Penepat Komplek, Desa Peniti
1.000
Besar Kecamatan Segedong
3. D.I.R. Sungai Pinyuh Komplek, Desa
2.047
Purun Kecil Kecamatan Sungai Pinyuh
JUMLAH 4.047

Daerah irigasi rawa tersebut diatas dengan luasan 4.047 ha,


memiliki potensi untuk ditingkatkan menjadi irigasi rawa
teknis, untuk meningkatkan potensi daerah irigasi rawa maka
diperlukan data-data tentang situasi dan kondisi terkini dari
daerah irigasi rawa tersebut.
2. MAKSUD DAN : a. Maksud
TUJUAN Maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan penyusunan data
base spasial daerah irigasi rawa dengan pemetaan topografi
metode Foto Udara/Unmanned Aerial Vehicle (UAV /Pesawat
Tanpa Awak/Pemetaan Drone) dan pengukuran lapangan
untuk optimalisasi pengembangan areal serta Perhitungan
ketersediaan air permukaan dengan menggunakan Neraca Air
(Water Balance) dalam mengetahui debit andalan kebutuhan
daerah irigasi rawa.
b. Tujuan
Tujuan dari pekerjaan melakukan perancangan dan
pengembangan sistem data base spasial daerah irigasi rawa
dengan pemetaan topografi metode Foto Udara/ Unmanned
Aerial Vehicle (UAV/Pesawat Tanpa Awak/Pemetaan Drone)
meliputi kegiatan:
• Menginventarisasi jaringan reklamasi rawa sesuai dengan
kondisi yang ada untuk menunjang pengembangan
budidaya pertanian yang berkelanjutan,
• Mengidentifikasi kepemilikan lahan, guna mendukung
program yang dicanangkan oleh pemerintah,
• Meneliti, mengkaji kondisi dan fungsi jaringan tata air,
ketersediaan air permukaan yang ada beserta bangunan
airnya yang hubungannya dengan kesesuaian lahan,
• Membuat rekomendasi kesesuaian lahan terkini dengan
pola tanam sesuai dengan konsep zona pengelolaan air dan
estimasi pembiayaan peningkatan dan pengembangan
daerah irigasi rawa.

3. SASARAN : Sasaran dari kegiatan ini adalah :


• Terdatanya saluran irigasi rawa, bangunan utama bangunan
pelengkap dan debit andalan kebutuhan daerah irigasi rawa di
Kabupaten Mempawah yang terintegrasi kedalam data base.

Tahun Anggaran 2019


KAK Data Base Spasial Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di Kabupaten Mempawah

• Mengetahui kondisi dan fungsi jaringan beserta bangunannya


pada saat ini sebagai acuan untuk pekerjaan rehabilitasi /
peningkatan fungsi jaringan dan operasi serta
pemeliharaannya.
• Tersedianya peta jaringan/skema dan bangunan irigasi rawa
yang dapat dengan mudah diakses dan estimasi pembiayaan
peningkatan dan pengembangan daerah irigasi rawa

4. LOKASI KEGIATAN : Lokasi kegiatan Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di


Kabupaten Mempawah
5. SUMBER PENDANAAN : Kegiatan ini dibiayai dari pendanaan
APBD Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2019 dengan
biaya sebesar Rp. 170.000.000,- (Seratus Tujuh Puluh Juta
Rupiah) termasuk PPN.
6. NAMA DAN : Nama Pejabat Pembuat Komitmen :
ORGANISASI PEJABAT Kepala Bidang Sumber Daya Air
PEMBUAT KOMITMEN Organisasi Satuan Kerja :
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi
Kalimantan Barat
Data Penunjang
7. DATA DASAR : Data dasar yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
konsultansi ini dapat menggunakan data yang ada di Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Barat
Bidang Sumber Daya Air atau dapat menggunakan data dari
instansi lain yang terkait.
8. STANDAR TEKNIS : Dalam melakukan Data Base Spasial Daerah Irigasi Rawa
Kewenangan Provinsi di Kabupaten Mempawah, yang berkaitan
dengan hasil kerja, standar teknis yang digunakan antara lain:
- Standar Nasional Indonesia yang berkaitan Data Base
Spasial, Foto Udara/ Unmanned Aerial Vehicle (UAV
/Pesawat Tanpa Awak/Pemetaan Drone).
- Perhitungan ketersediaan air permukaan menggunakan
Neraca Air (Water Balance) untuk mengetahui debit andalan
kebutuhan daerah irigasi rawa.
9. STUDI-STUDI : Studi terdahulu yang dilaksanakan pada lokasi pekerjaan ini
TERDAHULU adalah : Penyusunan Pola Pengelolaan Wilayah Sungai Kapuas
Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Provinsi Kalimantan Barat
10. REFERENSI HUKUM : Referensi Hukum yang dapat di gunakan adalah :
Undang Undang Nomor : 11 tahun 1974 Tentang Pengairan
beserta aturan-aturan turunannya.

11. LINGKUP KEGIATAN : Lingkup Kegiatan


1. Pekerjaan Persiapan.
- Pengumpulan data sekunder meliputi peta jaringan, peta
kesesuaian lahan, peta jenis tanah, peta penunjang lainnya,
hidrologi, hidrotopografi/karakteristik lahan dan data
Bench Mark (BM) dari studi – studi terdahulu.
- Menyiapkan perijinan untuk melakukan survey yang
dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat atau instansi
yang berwenang.

Tahun Anggaran 2019


KAK Data Base Spasial Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di Kabupaten Mempawah

- Pengambilan titik koordinat sungai/saluran utama irigasi


rawa, bangunan utama dan bangunan pelengkap lainnya
menggunakan Global Position System (GPS). Pengukuran
dimensi saluran irigasi rawa sebagai bahan inventarisasi
data dan melakukan dokumentasi data lapangan.

2. Pekerjaan Inventarisasi, Survey Topografi dan Pengukuran


ketersediaan air permukaan
Inventarisasi
Kegiatan inventarisasi, terdiri dari :

a. Melakukan kegiatan inventarisasi lokasi Daerah Irigasi


Rawa Kewenangan Provinsi di Kabupaten Mempawah
akibat alih fungsi lahan. Adapun data-data yang terkait di
wilayah studi meliputi :
- Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1 : 25.000, data
hidrologi, Geologi, klimatologi.
- Data sarana dan prasarana Daerah Irigasi Rawa
- Data kependudukan, data lingkungan, data sosial
budaya, data ekonomi, data tata guna lahan
kepemilikan dan pemanfaatannya.
- Data studi terdahulu, baik rencana maupun yang sudah
terbangun, baik dilaksanakan oleh pemerintah pusat,
provinsi atau kabupaten dan instansi lain serta
rekomendasinya.
- Data RTRW Nasional, Data RTRW Provinsi Kalimantan
Barat, Data RTR Kawasan Strategis Provinsi, Data
RTRW Kabupaten Mempawah.

b. Mengidentifikasikan kondisi daerah irigasi rawa yang


mengalami kerusakan termasuk penyebab dan
dampaknya terhadap kehidupan masyarakat dan
lingkungan serta membuat alternatif-altematif
penanganan dan penanggulangannya.

c. Melakukan kajian hidrologis, hidrometeorologis dan


hidrolika yang berhubungan dengan perubahan alur
sungai guna menghitung ketersediaan air permukaan
untuk mengetahui debit andalan kebutuhan daerah irigasi
rawa.

Survey Topografi
Kegiatan Survey Topografi, terdiri dari :
a. Acuan / Pedoman yang digunakan :
- Pd T-10-2004-A, Pengukuran dan Pemetaan Terestris
Sungai.
- SNI 19-6724-2002, Jaring Kontrol HorisontaJ.
- SNl 19-6988-2004, Jaring Kontrol Vertikal dengan
Metode Sipat Datar.
- KP-07, Kriteria Perencanaan bagian Standar
Penggambaran.
- SNI 19-6502.1-2000, Spesifikasi Teknis Peta Rupa
Bumi skala 1:10.000

Tahun Anggaran 2019


KAK Data Base Spasial Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di Kabupaten Mempawah

b. Jenis Pekerjaan yang Dilaksanakan


- Menentukan batas-batas lokasi pekerjaan yang perlu
diukur dan BM/CP sebagai referensi kegiatan
pengukuran (bila tidak ditemukan, dapat
menggunakan GPS sebagai alat bantu pada bangunan
tetap yang ada (misal: jembatan).
- PemasanganBM/CP, kriteria yang perlu diperhatikan
dalam pemasangan Bench Mark (BM) dan Control
Point (CP). Bench Mark (BM) dibuat dengan ukuran
20x20x80 cm dan sepatu ukuran 40x40x20 cm. Control
Point (CP) dibuat dengan ukuran 15x15x80 cm dan
sepatu ukuran 35x35x20 cm. BM dipasang pada
tempat yang stabil, aman dari gangguan, mudah
dicari, dicat biru dan diberi notasi yang berurutan.
Setiap BM yang dipasang harus difoto, dibuat skets
yang jelas, diberi nama kampung, nama desa dan
dicantumkan nilai (x,y,z) serta dibuat deskripsinya.
Pemasangan BM akan direncanakan kerapatan dan
mendapat persetujuan Direksi/Supervisi.

Konstruksi Bench Mark (BM)

Tahun Anggaran 2019


KAK Data Base Spasial Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di Kabupaten Mempawah

Konstruksi Control Point (CP)


- Pemasangan titik tugu Bench Mark/BM dilakukan
untuk sebagai titik referensi atau titik control tanah.
Pada pekerjaan pemetaan topografi dengan
pemotretan udara tanpa awak, Jumlah BM/CP
sebanyak 3 titik untuk masing-masing Daerah Irigasi
Rawa.
- Pemotretan udara pada pekerjaan pemetaan topografi
dengan pemetaan udara tanpa awak (UAV), diproses
secara automatic dengan perangkat software Agisoft.
Peta foto dicetak dengan perangkat software
Agisoft. Peta foto dicetak dengan kertas dan
disimpan dalam format digital dalam HD.
- Perekaman video menggunakan kamera kompak
Cannon dengan ukuran frame video adalahVGA 600 x
400 pixel. Format Video dalarn format Windows Movie
Format. Perekaman diJakukan sebagai dokumentasi
pekerjaan.
- Peta foto dan peta garis (topografi) hasil pekerjaan
pemetaan topografi dengan pemotretan udara tanpa
awak (UAV), peta format 1 ,25' skala 1 : 5.000, Peta
garis/topografi skala 1 : 5000, Peta foto 1 : 5.000.
Peta foto dan peta garis dicetak dengan printer digital
pada peta foto menggunakan kertas HVS. Data digital
direkam dalam HD.

Tahun Anggaran 2019


KAK Data Base Spasial Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di Kabupaten Mempawah

- Model 3D lahan hasil pekerjaan pemetaan topografi


dengan pemotretan udara tanpa awak (UAV)
disimpan dalam eksternal harddisk daJam format
minimal full HD.
c. Pengukuran Kerangka Kontrol Horisontal dan Vertikal
Pengukuran kerangka kontrol horisontal dan vertikal
secara umum mengacu pada PT-02, Persyaratan Teknis
bagian Pengukuran Topografi dan Pd T-10-2004-A,
Pedoman TeknisPengukuran dan Pemetaan Terestris
ungai, dan secara khusus mengacu pada SNI 19-6724-
2002. Jaring Kontrol Horisontal, sedangkan kerangka
vertikal mengacu pada SNI 19-6988-2004. Jaring Kontrol
Vertikal dengan Metode Sipat Datar. Peralatan yang
digunakan untuk keperluan pengukuran kerangka kontrol
harus mendapatkan sertifikat terkalibrasi.
1.1. Pengukuran Kerangka Horisontal
Pengukuran kerangka control horisontal
menggunakan spesiflkasi orde-4 (pollgon). Titik
kerangka poligon diikatkan ke Sistem Referensi
Geodesi Indonesia (SRGI) 2013, dengan menggunakan
GPS Geodetik, dengan ketentuan sebagai berikut
:
- Metode pengamatan GPS adalah survai GPS secara
radial yang terikat pada Sistem Referensi Geodesi
Indonesia 2013 (SRGI 2013). Pengamatan GPS
dilakukan pada BM, sebagai kontrol koordinat
pemetaan, jumJah titik GPS yang diamati minimal
4 titik, dengan rnemperhatikan kekuatan geometri
satelit dan konfigurasi jaringan untuk pemetaan.
Adapun ketentuan untuk pengamatan GPS adalah
sebagai berikut (mengacu pada SNI 19-6724-
2002 - Jaring Kontrol HorisontaJ).
Orde Pengamatan OPS Orde 4
Metode Pengamatan Statik Diferensial
Moda Radial, 2 sesi
pengamatan pada
baseline utama.
Datum Referensi SRGI 2013
Data pengamatan Diutamakan Dual
Frekuensi
Format data Rinex
Lama Pengamatan Minimal 60 men.it
lntervaJ Data 15 Detik
Pengamatan
Jumlah Satelit 4 Satelit
Minimum
Nilai PDOP Kurang dari 10
Elevasi Satelit Minimal 15°
Tipe Software KomersiaJ
Pengolah Data
Metode Pengolahan Post Processing
Data dengan Differencing
dan Baseline

Tahun Anggaran 2019


KAK Data Base Spasial Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di Kabupaten Mempawah

Kontrol dan Uji Rms, matriks


Statistik varians-covarian,
ellips kesalahan,
cycle slip,
ambiguitas fase
fixed, perataan
jaringan.
Ketelitian pengamatan Ordecm.
Koordinar titik yang Geodetik (L,B,h)
dilaporkan dan Koordinat
Proyeksi UTM
- Pengukuran poligon meliputi pengukuran sudut
dan jarak, untuk perapatan titik kontrol pemetaan.
Koordinat titik kontrol dinyatakan dalam sistem
proyeksi peta UTM. Alat yang digunakan
mempunyai ketelitian pembacaan 1", pengukuran
jarak disarankan menggunakan pengukur jarak
elektronis, dan lebih disarankan untuk
menggunakan ETS (electronic total station).
Pengukuran sudut dilakukan dengan dua seri (B
dan LB) pada titik simpul. Selisih pengukuran
sudut biasa dan luar biasa tidak boleh berbeda
lebih dari 5 detik, Pengukuran jarak dilakukan
minimal dua kali pada satu titik pengarnatan
dengan satu seri bacaan sudut vertikal (B dan
LB).
- Metode pengolahan data dengan hitung perataan
kuadrat terkecil metode parameter atau metode
bowditch. Salah penutup sudut ≤ 10√n, dimana n
adalah jumlah titik poligon. Salah penutup linier
jarak ≤ 1/6.000.
1.2. Pengukuran Kerangka Vertikal
Kerangka kontrol vertical (JKV) menggunakan
speslflkasi kelas LC, dengan pengecualian kesalahan
penutup maksimum (pergi-pulang) 10 mm √d (d
dalam km), tanpa pengukuran gaya berat dan koreksi
tinggi ortometrik. Untuk lokasi pengukuran dimana
tidak tersedia titik ikat JKV dengan orde lebih tinggi
(karena berbagai hal tidak dimungkinkan untuk
dilakukan pengikatan/tidak termasuk dalam lingkup
pekerjaan), maka ditentukan tinggi sementara
(lokal) dengan control prosedur pengukuran
sebagaimana kelas yang telah ditentukan.
- Pengukuran Pemetaan Situasi
Pengukuran mengacu pada PT-02, Persyaratan
Teknis bagian Pengukuran Topografi dan Pd T-
10-2004-A, Pedoman Teknis Pengukuran dan
Pemetaan Terestris Sungai, bab 4.2.4 Pengukuran
situasi. Detil situasi yang diukur mengacu pada
KP-07 Kriteria Perencanaan bagian Standar
Penggambaran, terkait dengan tema dan unsur
yang ditampilkan dalam peta.
- Pengukuran memanjang dan melintang sungai/
saluran utama

Tahun Anggaran 2019


KAK Data Base Spasial Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di Kabupaten Mempawah

Pengukuran memanjang mengikuti trase/jalur


sungai/saJuran utama, ketentuan pengukuran
memanjang adalah sebagai berikut:
Alat yang digunakan Waterpass otornatik,
sensitivitas nivo 10"
interval pembacaan 1O mm
rambu
pencatatan 1 mm
pembacaan rambu
terkecil
jarak pandang 80 meter
maksimum antara
alat ukur sipat datar
dan rambu
pengukuran jarak Optic
antar rambu
beda jarak Maksimal 3%
maksimum sipat
datar ke rambu muka
dan belakang dalam
satu slag
Pengukuran pergi- Diusahakan slag
pulang genap
- Pengukuran melintang sungai/saluran utama
mengacu pada PT· 02, Persyaratan Teknis bagian
Pengukuran Topografi dan Pd T-10-2004-A. Pd
T-10-2004-A, Pedoman Teknis Pengukuran dan
Pemetaan. Terestris Sungai, bab.4.2.5. Pengukuran
penampang melintang sungai. Ketentuan
pengukuran melintang adalah sebagai berikut:
1. Arah penampang melintang yang diukur
diusahakan tegak lurus alur sungai/saluran.
2. Batas pengambilan detail di areal tepi kiri
dan di areal tepi kanan sesuai dengan
ketentuan garis sempadan atau pada jarak 50
m dari kedua sisi sungai/saluran utama, atau
sesuai dengan keperluan desain.
3. Apabila di areal tepi kiri atau di areal tepi
kanan sungai/saluran terdapat bangunan
permanen seperti halnya rumah, maka letak
batas dan ketinggian lantai rumah tersebut
harus diukur dan diperlakukan sebagai detail
irisan melintang.
4. Pengambilan titik-titik tinggi tiap jarak 10
meter pada profil melintang atau pada tiap
beda tinggi 0,25 meter, mana yang lebih
dahulu ditemui.
5. Kerapatan titik-titik ketinggian pada
interval jarak memanjang 10 meter, dengan
jarak 50 meter dari as bangunan, dan
kerapatan 25 m, setelab jarak 50 m dari as
bangunan sampai dengan jarak memanjang
pengukuran yang ditentukan pada bangunan.

Tahun Anggaran 2019


KAK Data Base Spasial Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di Kabupaten Mempawah

6. Pada lengkungan saluran/alur sungai


pengambilan data melintang pada interval
jarak 25 meter memanjang saluran/alur
sungai/saluran utama atau sesuai dengan
kebutuhan data yang diperlukan, menurut
arahan Ahli SDA atau Direksi.
7. Untuk rencana bangunan pelengkap atau
bangunan lainnya, interval jarak memanjang
pengambilan data melintang sesuai dengan
petunjuk Ahli SDA atau Direksi.
d. Perhitungan Data Ukur
Hasil pengukuran dan cara perhitungan barus sesuai
dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
e. Penggambaran
- Dalam penggambaran digunakan simbol-simbol,
garis dan arsiran gambar harus jelas dan bisa
dipahami. Dan setiap bagian dari bangunan harus
tampak disertai detail yang ditunjukkan seperlunya.
- Potongan melintang selalu digambar berurutan dari
sudut kiri atas gambar ke bawah, sesudah itu deretan
tengah dan deretan kanan dipakai dari atas ke bawah.
- Dalam satu gambar potongan melintang hanya
ditunjukkan untuk satu ruas sungai, tidak boleh
dicampur dengan bangunan.
- Blok judul dipakai dalam semua gambar dan
letaknya disudut kanan bawah tiap-tiap gambar (untuk
bentuknya lihat KP-07).
- Semua gambar pengukuran digambar menggunakan
computer (software AutoCAD) dan dicetak dengan
ukuran kertas A3.
- Gambar-gambar harus berskala, dimensi dalam
meter, sentimeter atau milimeter tergantung pada
apa yang akan ditunjukkan dalam gambar serta
lembar standar yang dipakai kertas ukuran A-1.
Adapun skala penggambaran disesuaikan dengan
ukuran kertas dan kejelasan gambar sebagai berikut:
No Type Gambar Skala
1. Peta ikhtisar 1:10.000 ; 1:20.000
2. Peta situasi 1:500 ; 1: 200
3. Potongan melintang 1:100 ; 1:200
4. Peta situasi rencana 1:100 ; 1:200
5. Potongan memanjang V = 1:100
H = 1:2000
6. Untuk trase alur
/sungai :
Situasi V = 1:100
H = 1:2000
Potongan memanjang V = 1:100
H = 1:2000
Potongan melintang V = 1:100 ; 1:200
H = 1:100 ; 1:200

Perhitungan ketersediaan air permukaan

Tahun Anggaran 2019


KAK Data Base Spasial Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di Kabupaten Mempawah

Perhitungan ketersediaan air permukaan menggunakan


Neraca Air (Water Balance) Spasial untuk mengetahui debit
andalan kebutuhan daerah irigasi rawa, dilakukan pada sungai
atau saluran utama. Data-data yang digunakan :
- Data Curah Hujan Stasiun Terdekat
- Data Klimatologi
- Peta Jenis dan Tekstur Tanah
- Peta Tutupan Lahan
- Peta Geologi

3. Tahapan Kegiatan
Tahapan Kegiatan yang dilakukan:
a. Tahapan Persiapan:
Pada tahapan ini, terbagi rnenjadi beberapa kegiatan
sebagai berikut :
- Administrasi Proyek dan orientasi lapangan
- Pengumpulan data sekunder
- Persiapan peralatan
- Penyiapan rencana detail kerja
b. Tahapan Pengukuran dilapangan
Tahapan pengukuran dilapangan pada tahapan ini,
dibagi menjadi beberapa kegiatan sebagai berikut :
1. Survei Lokasi Rencana Pelaksanaan
2. Penentuan titik-titik ikat geodetic
3. Pembuatan Bench Mark dan Control Point
4. Survey Topografi Titik Koordinat Geografis
(Terestris)
5. Survei Pemetaan
6. Fotogrametri dengan UAV
7. Penentuan Ground Truth dan identifikasi lapangan
(terestris)
8. Pengukuran Debit Andalan
c. Tahapan Analisa Data Pengukuran
Pada tahapan ini, terbagi menjadi beberapa kegiatan
sebagai berikut:
1. Analisa Titik ikat Geodetic
2. Analisa Titik-Titik Koordinat Geografis
3. Penggambaran dan Analisa UAV
4. Analisa Penggabungan Data dan Pembuatan Peta
5. lnventarisasi Aset Hasil Pengukuran
6. Perhitungan ketersediaan air permukaan

4. Tahapan Pembuatan Laporan dan Diskusi


Konsultan dalam menjalankan tugasnya diwajibkan
menyampaikan laporan kegiatan dan melakukan diskusi Data
Base Spasial Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di
Kabupaten Mempawah Kegiatan Penyelenggaraan dan
Pembinaan Informasi Sumber Daya Air.
12. KELUARAN : Keluaran yang akan dihasilkan dalam Data Base Spasial Daerah
Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di Kabupaten Mempawah,
antara lain:
No. Uraian Jumlah
1. Rencana Mutu Kontrak 3 Buku

Tahun Anggaran 2019


KAK Data Base Spasial Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di Kabupaten Mempawah

2. Laporan Bulanan (2 Bulan) 6 Buku


3. Laporan Draft Pendahuluan (Bhn Diskusi) 20 Buku
4. Laporan Pendahuluan (final) 3 Buku
5. Laporan Draf Antara/Interim (Bhn Diskusi) 20 Buku
6. Laporan Antara/Interim (final ) 3 Buku
7. Laporan Draf Akhir/Final (Bhn. Diskusi) 20 Buku
8. Laporan Akhir (final) 3 Buku
Laporan Pendukung/Penunjang
9. - Laporan Hidrologi/Hidrometri 3 Buku
- Laporan Topografi (Dikripsi BM dan CP)
Laporan Cost Estimate dan Volume
10. 3 Buku
Pekerjaan
11. Laporan Spesifikasi Teknis 3 Buku
12. Gambar dalam Ukuran A3 3 Buku
Laporan-Laporan dan Gambar dalam
13. 3 Buah
Bentuk CD

13. PERALATAN : Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat
MATERIAL DAN Komitmen yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh
FASILITAS DARI konsultan:
PEJABAT PEMBUAT a. Kumpulan laporan terdahulu
KOMITMEN b. Pejabat Pembuat Komitmen mengangkat Direksi atau
wakilnya yang bertindak sebagai direksi pengawas pekerjaan
dalam rangka pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi.
c. Pejabat Pembuat Komitmen tidak menyediakan fasilitas
apapun.

14. PERALATAN : Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas
MATERIAL DAN dan peralatan yang digunakan untuk kelancaran pelaksanaan
FASILITAS DARI pekerjaan. Barang-barang yang disediakan oleh Penyedia Jasa
PENYEDIA JASA Konsultan Perencanaan Teknis adalah:
KONSULTANSI a. Menyediakan Base Camp dilapangan dilengkapi dengan
peralatan yang dipergunakan.
b. Menyediakan fasilitas transportasi yang sesuai dengan
keadaan dilapangan untuk inspeksi lapangan.
c. Komputer, Printer dan Plotter.
d. Peralatan Survey, pemetaan, pengukuran dan investigasi.
e. Peralatan-peralatan untuk akomodasi pekerjaan lapangan
termasuk kebutuhan sosial dan pengeluaran-pengeluaran
lainnya.

15. LINGKUP : Penyedia Jasa berhak mengajukan pembayaran (termin)


KEWENANGAN didasarkan pada kemajuan pekerjaan atau prestasi kerja yang
PENYEDIA JASA dibuktikan dengan Berita Acara pemeriksaan pekerjaan sesuai
dengan kegiatan dilapangan, dan dilakukan secara bertahap.

16. JANGKA WAKTU : Kegiatan ini dilaksanakan dalam jangka waktu 2 (Dua) Bulan
PENYELESAIAN
KEGIATAN

Tahun Anggaran 2019


KAK Data Base Spasial Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di Kabupaten Mempawah

17. PENYEDIA JASA : Kualifikasi Untuk Penyedia Jasa :


1. SBU : Perencanaan Rekayasa / RE103
2. SIUJK
3. NPWP
4. TDP
5. Surat Ijin Tempat Usaha
6. Akta Pendirian Perusahaan dan Perubahan
7. SPT Tahunan tahun terakhir

18. PERSONIL : Untuk melaksanakan pekerjaan ini dibutuhkan personil yang


memenuhi kualifikasi seperti dibawah ini :

A. TENAGA AHLI (PROFESIONAL STAFF)

a. Ketua Tim (Team Leader)


Persyaratan minimal berpendidikan Sarjana Teknik Sipil
/Teknik Pengairan Strata-1 (S-1), Jurusan universitas/
perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasidan
berpengalaman minimal 4 (empat) tahun, berdedikasi
tinggi, memiliki kepemimpinan dan dapat bekerjasama
dengan pihak lain mempunyai SKA Ahli Sumber Daya Air
dan Sertifikat Quality Assurance (SQA)/Sertifikat Sistem
Manajemen Mutu (SMM), yang memiliki kompetensi
merancang bentuk dan struktur daerah irigasi rawa
dengan no kode 211.

b. Ahli Sumber Daya Air


Tenaga ahli yang disyaratkan Sarjana Teknik Sipil /Teknik
Pengairan Strata-1 (S-1) lulusan universitas /perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang
berpengalaman sekurang-kurangnya 3(tiga) tahun.
Tenaga Ahli Sumber Daya Air tugas utamanya adalah
sebagai koordinator kegiatan Analisis Hidrologi/
Hidrometri dan Desain Hidrolis untuk merancang bentuk
dan struktur daerah irigasi rawa dan bertanggung jawab
kepada Team Leader mempunyai SKA Ahli Sumber Daya
Air dengan no kode 211.

c. Tenaga Ahli Geodesi


Tenaga ahli yang disyaratkan Sarjana Teknik Strata-1 (S-
1) Jurusan Teknik Geodesi lulusan universitas perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telab diakreditasi
yang berpengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.
Tenaga Ahli Geodesi memiliki kompetensi melaksanakan
pemetaan tanah dengan metode teristis, fotogrameris,
remote sensing maupun sistem Informasi
geografis/geospasial yang daerah irigasi rawa dan

Tahun Anggaran 2019


KAK Data Base Spasial Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di Kabupaten Mempawah

bertanggung jawab kepada Team Leader mempunyai SKA


Ahli Geodesi dengan no kode 217.

d. Tenaga Ahli Data Base


Tenaga ahli yang disyaratkan Sarjana Strata-1 (S-1)
Jurusan Informatika/Komputer lulusan universitas
perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telab diakreditasi yang
berpengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun,
memiliki kompetensi melaksanakan pekerjaan di bidang
data base dan bertanggung jawab kepada Team Leader
mempunyai SKA Ahli Sistem Database dengan no kode
PREI-23.

B. ASISTEN TENAGA AHLI (SUB PROFESIONAL STAFF)

a. Kepala Surveyor
Asisten Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Muda
(D-3) Teknik Sipil / Teknik Pengairan berpengalaman
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun, berdedikasi tinggi,
dapat bekerjasama dengan pihak lain dan memiliki
kompetensi melaksanakan pekerjaan di bidang irigasi
rawa dan bertanggung jawab kepada Team Leader.

b. Surveyor Hidrologi/Hidrometri
Asisten Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Muda
(D-3) Teknik Sipil / Teknik Pengairan berpengalaman
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun, berdedikasi tinggi,
dapat bekerjasama dengan pihak lain dan memiliki
kompetensi melaksanakan pekerjaan Analisis Hidrologi/
Hidrometri dan Desain Hidrolis untuk daerah irigasi rawa
dan bertanggung jawab kepada Team Leader.

c. Surveyor Topografi
Asisten Tenaga Ahli lulusan STM/D-1/D-2 Teknik Sipil
dengan pengalaman kerja sedikitnya 4 (empat) tahun atau
Sarjana Muda (D-3) Teknik Sipil berpengalaman sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun, berdedikasi tinggi, dapat
bekerjasama dengan pihak lain dan memiliki kompetensi
melaksanakan pekerjaan pemetaan dan pengukuran
topografi daerah irigasi rawa dan bertanggung jawab
kepada Team Leader.

C. STAFF PENDUKUNG (SUPPORTING STAFF)

a. Tata Usaha/Umum/Administrasi
Staff pendukung lulusan SMA atau SMK sederajat dengan
pengalaman kerja dibidang Tata Usaha/Umum/
Administrasi, berpengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga)
tahun, Personil yang direkomendasi untuk menempati
kedudukan ini harus memiliki kemampuan dibidang

Tahun Anggaran 2019


KAK Data Base Spasial Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di Kabupaten Mempawah

operasional computer, surat menyurat dan administrasi


keuangan.

b. Operator CAD
Staff pendukung lulusan lulusan Sarjana Muda (D-3)
Teknik Sipil / Teknik Pengairan berpengalaman sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun, Personil yang direkomendasi
untuk menempati kedudukan ini harus memiliki
kemampuan dalam pembuatan gambar–gambar desain
(Auto-CAD) untuk pekerjaan daerah irigasi rawa.

c. Operator SIG
Staff pendukung lulusan lulusan Sarjana Muda (D-3)
Teknik Sipil / Teknik Pengairan berpengalaman sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun, Personil yang direkomendasi
untuk menempati kedudukan ini harus memiliki
kemampuan dalam Sistem Informasi Geografis/
geospasial, untuk pekerjaan daerah irigasi rawa.

d. Tenaga Lokal Survey


Tenaga yang diambil dari orang setempat dan bertugas
membantu pelaksanaan survey dan pengukuran.
19. JADUAK TAHAPAN : Terlampir
PELAKSANAAN
KEGIATAN

JADUAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Data Base Spasial Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di Kabupaten Mempawah
Bulan I Bulan II
No. Uraian Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4
A. Persiapan dan Pengumpulan data
B. Penentuan titik-titik ikat geodetic
C. Pembuatan Bench Mark dan Control Point
D. Survey Topografi Titik Koordinat Geografis
(Terestris)
E. Fotogrametri dengan UAV
F. Analisa Data
I. Pengukuran Debit Andalan dan Perhitungan
ketersediaan air permukaan
II. Analisa Titik-Titik Koordinat Geografis
III. Penggambaran dan Analisa UAV
IV. Analisa Penggabungan Data dan
Pembuatan Peta
V. lnventarisasi Aset Hasil Pengukuran
G. Laporan dan Diskusi

20. RENCANA MUTU : Laporan ini berisi tindakan kesanggupan yang sistematis dan
KONTRAK terencana demi mencapai tingkat mutu yang diinginkan, sehingga
hasil pekerjaan benar-benar sesuai dengan standar perencanaan.
Laporan ini dibuat sebanyak 1 (satu) buku asli dan 2 (dua) buku
copy. Diserahkan paling lambat 1 minggu setelah
menandatanganan kontrak kepada Direksi Teknis.
Rencana Mutu Kontrak dibuat dalam rangkap 3 (tiga)

Tahun Anggaran 2019


KAK Data Base Spasial Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di Kabupaten Mempawah

21. LAPORAN : Laporan Pendahuluan berisi antara lain tentang program kerja
PENDAHULUAN keseluruhan, peta titik-titik pengamatan, jadual pelaksanaan,
jadual penugasan personil, peralatan yang dugunakan, hasil
pembahasan studi terdahulu (bila ada) hasil inventarisasi kondisi
yang ada sekarang, kurva “S” dan sebagainya seperti metode dan
pengambilan data sekunder. Sebelum laporan pendahuluan
diserahkan kepada Direksi Teknis terlebih dahulu dilakukan
diskusi pembahasan.
Draf laporan pendahuluan sebagai bahan diskusi diserahkan
kepada direksi teknis sekurang-kurangnya 1 (satu) minggu
sebelum diskusi dilaksanakan.
Laporan Pendahuluan Final dibuat dalam rangkap 3 (tiga).

22. LAPORAN BULANAN Laporan bulanan memuat antara lain keterangan tentang
kemajuan kerja periode sebelumnya, masalah yang dihadapi dan
langka yang perlu diambil, serta pekerjaan-pekerjaan yang akan
dikerjakan pada periode berikutnya desertai dengan kamajuan
yang telah dicapai disertai dengan kurva “S”. Laporan Bulanan 1
harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga Puluh) hari
kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan.
Untuk laporan bulanan berikutnya diserahkan sesuai dengan
jadual pelaksanaan dalam rangkap 3 (tiga).

23. LAPORAN ANTARA Laporan ini menggambarkan skema jaringan/skema bangunan,


tataguna lahan, termasuk jenis komoditi, type zona pengelolaan,
ketersedian air permukaan dan dasar pemilihan lay out /
pertimbangan–pertimbangannya seperti letak, jenis bangunan air,
saluran dan estimasi pembiayaan untuk peningkatan dan
pengembangan daerah irigasi rawa. Konsep laporan ini harus
didiskusikan dulu sebelum difinalkan sebagai laporan antara
(interim report). Sebelum laporan antara diserahkan kepada
Direksi Teknis terlebih dahulu dilakukan diskusi pembahasan
laporan antara. Draf laporan antara sebagai bahan diskusi
diserahkan kepada direksi teknis sekurang-kurangnya 1 (satu)
minggu sebelum diskusi dilaksanakan. Laporan antara final hasil
perbaikan dari diskusi paling lama di serahkan kepada tim direksi
teknis 1 (satu) minggu setelah diskusi.
Laporan Antara final diserahkan dalam rangkap 3 (tiga)

24. LAPORAN AKHIR Laporan Akhir berisi keseluruhan kegiatan awal hingga akhir.
Sebelum laporan akhir diserahkan kepada Direksi Teknis terlebih
dahulu dilakukan diskusi pembahasan.
Draf laporan akhir sebagai bahan diskusi di serahkan kepada tim
direksi teknis sekurang-kurangnya 1 (satu) minggu sebelum
diskusi dilaksanakan. Laporan akhir final hasil perbaikan dari
diskusi paling lama diserahkan ke direksi teknis 1 (satu) minggu
setelah diskusi dan telah mendapat persetujuan direksi teknis.
Laporan Akhir final diserahkan dalam rangkap 3 (tiga)

25. PRODUKSI DALAM : Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
NEGERI dilaksanakan Wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.

Tahun Anggaran 2019


KAK Data Base Spasial Daerah Irigasi Rawa Kewenangan Provinsi di Kabupaten Mempawah

26. PERSYARATAN : Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi diperlukan
KERJASAMA untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipenuhi:
 Memiliki Surat Perjanjian Kemitraan/Kerjasama Operasi/KSO
27. PEDOMAN : Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan
PENGUMPULAN DATA berikut:
LAPANGAN a. Memenuhi Parameter–Parameter untuk perencanaan Irigasi
Rawa.
b. Mengacu kepada Pedoman / Petunjuk Teknik dan Manual
(Standar Perencanaan Irigasi).

28. ALIH PENGETAHUAN : Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultan berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalan rangka alih
pengetahuan kepada personil satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen.

Pontianak, Januari 2019

Kepala Bidang Sumber Daya Air


Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Provinsi Kalimantan Barat
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen,

ANTHON SAMBO, ST., MT.


Pembina Tingkat I
NIP. 19690412 199703 1 008

Tahun Anggaran 2019

Anda mungkin juga menyukai