Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN

KERJA
REHABILITASI DAN PENINGKATAN IRIGASI
DAN RAWA WILAYAH KERJA BLOK A
KABUPATEN KAPUAS

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR I KALIMANTAN II
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)/
TERM OF REFFERENCE
REHABILITASI DAN PENINGKATAN IRIGASI DAN RAWA WILAYAH KERJA BLOK A
KABUPATEN KAPUAS

Kementerian Negara / Lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Program : Pengelolaan Sumber Daya Air

Hasil : Meningkatnya Kinerja Pengelolaan Sumber Daya Air

Unit Kerja/Satker : Balai Wilayah Sungai Kalimantan II


SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air I Kalimantan II
Provinsi Kalimantan Tengah
Kegiatan : Rehabilitasi dan Peningkatan Irigasi dan Rawa Wilayah Kerja Blok
A Kabupaten Kapuas
Indikator Kinerja Kegiatan : - Mengatur kebutuhan dan ketersediaan air untuk lahan
pertanian
- Terpenuhinya kebutuhan air suplesi dan drainase sesuai
dengan kebutuhan tanaman
- Terhindarnya drainase yang berlebihan (over drainage) yang
dapat mengakibatkan terbentuknya asam dan racun serta
penurunan muka tanah (subsidence) yang berlebihan,
khususnya pada tanah gambut
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : - Galian Saluran Primer Utama
- Galian Excavator Standar = 148.200 m3
- Galian Excavator Long Arm Amphibi = 733.200 m3
- Penutupan Saluran Eksisting = 10 Lokasi
- Pekerjaan Landscape SPU-L = 1 Lokasi
- Pengadaan Actuator Portable = Ls
- Pekerjaan Dermaga di Titik M dan V = 2 Unit
- Pekerjaan Rumah Jaga di Titik V = 1 Unit
- Pembuatan Tanggul Banjir = 323.319 m3
- Pekerjaan Pembuatan Jalan Inspeksi = 1.950 m
Lokasi : Kabupaten Kapuas

Volume : 1 (Satu) Kegiatan

1. Latar Belakang
Kawasan food estate yang berada di Eks-PLG merupakan dataran muara sungai dan didominasi
lahan gambut. Gambut dengan kedalaman lebih dari 0,5 m meliputi sekitar ±920.000 Ha, di mana
sekitar ±450.000 Ha memiliki kedalaman lebih dari 3 m. Gambut dalam ini telah dirancang untuk
dilindungi secara legal berdasarkan PP No 57 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Ekosistem Gambut.
Sisanya seluas ±532.000 Ha lebih banyak terdiri dari tanah mineral. Pemukiman tradisional
paling banyak ditemukan di sepanjang pinggir sungai dan tanggul saluran, yang cocok untuk
pertanian dengan pengaturan pengairan dan praktek-praktek pengelolaan air berdasarkan
pengalaman pertanian lokal.

Pertanian, yang merupakan kunci kehidupan strategis di kawasan tersebut, pada dasarnya
bersifat campuran sehingga program food estate dilakukan dengan pendekatan melalui sistem
usaha pertanian yang sudah ada (existing farming system) menuju system irigasi dan pertanian
modern. Sistem pertanian memiliki landasan sumber daya, pola usaha, strategi rumah tangga
dan kendala yang serupa sehingga memungkinkan pengembangan strategi-strategi
pembangunan dan intervensi khusus yang cenderung lebih mendukung kepentingan para petani
dibandingkan komoditas tertentu. Saat ini kondisi biofisik lahan masih membatasi pertanian,
tetapi dengan penerapan teknik-teknik budidaya pertanian yang maju, infrastruktur dan
praktek-praktek pengelolaan tanah dan air yang lebih baik, penerapan mekanisasi secara
terpadu melalui konsep corporate farming, serta peningkatan layanan pendukung dapat
membantu petani dalam meningkatkan produktifitas dan memberikan akses yang lebih mudah
menuju pasar. Di sisi lain pada kawasan tersebut, perikanan, dan kehutanan dalam skala kecil
juga memberikan kontribusi penting bagi pendapatan lokal, sedangkan peluang-peluang baru
dalam sektor perkebunan telah muncul, terutama pengembangan kelapa sawit.

Gambar 1. Kawasan Eks PLG Kalimantan Tengah

Kawasan Eks PLG terdiri dari beberapa skim daerah irigasi yang telah ada dibangun sejak tahun
1970-an melalui proyek P4S dan hingga saat ini masih dimanfaatkan untuk pertanian dan
perikanan. Untuk menunjang seluruh kegiatan budidaya pertanian maupun perikanan pada satu
program ketahanan pangan, peran system tata air dan penataan kembali saluran beserta sarana
pelengkapnya secara baik dan kontinyu sangat diperlukan. Saluran air yang ada saat ini perlu
dilakukan rehabilitasi, ditingkatkan serta dilakukan pemeliharaan untuk menjaga daan
meningkatkan fungsi serta optimalnya sistem tata air.

Kegiatan prioritas rehabilitasi dan peningkatan perlu dilakukan di seluruh kawasan kerja.
Proses revitalisasi sistem tata air ini dapat dilakukan untuk Blok A dengan luasan ±43.503
hektar.
2. Maksud dan Tujuan
a. Maksud dari pekerjaan ini adalah :
Terlaksananya pekerjaan konstruksi untuk Paket Pekerjaan Rehabilitasi dan Peningkatan
Irigasi dan Rawa Wilayah Kerja Blok A Kabupaten Kapuas.
b. Tujuan dari pekerjaan konstruksi ini adalah:
Tercapainya hasil pekerjaan konstruksi sesuai dengan kualitas, waktu pelaksanaan dan
biaya yang telah ditetapkan, serta pelaksanaan sesuai desain, spesifikasi teknis dan
dokumen kontrak.

3. Sasaran
Terlaksananya pekerjaan konstruksi paket pekerjaan Rehabilitasi dan Peningkatan Irigasi dan
Rawa Wilayah Kerja Blok A Kabupaten Kapuas dengan kualitas hasil konstruksi sesuai
spesifikasi teknik yang dipersyaratkan.

Gambar 2. Peta titik lokasi rencana bangunan

4. Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan Rehabilitasi dan Peningkatan Irigasi dan Rawa Wilayah Kerja Blok A
Kabupaten Kapuas berada di DIR Dadahup dengan luas potensial 21.226 Ha. Sarana transportasi
dari Ibu Kota Provinsi (Palangka Raya) menuju Ibu Kota Kabupaten Kapuas menggunakan mobil
dengan jarak ± 142 km dan waktu tempuh ± 3 jam, selanjutnya ke lokasi pekerjaan dapat melalui
transportasi sungai dengan menggunakan Speed Boat atau kelotok atau menggunakan alat
transportasi darat menggunakan roda dua atau roda empat. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten
Kapuas ke lokasi pekerjaan ± 53 km yang dapat ditemput dalm waktu ± 1 jam 40 menit
menggunakan mobil atau sepeda motor.
5. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN TA. 2023.

No Paket Pekerjaan
HPS TA. 2023

Konstruksi
I. Rehabilitasi dan Peningkatan Irigasi dan Rawa Wilayah Kerja Rp53.963.126.000,-
Blok A Kabupaten Kapuas

6. Rencana Pengadaan
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa dilaksanakan dengan cara Pelelangan Umum, Kontrak
Tahun Tunggal (SYC) dengan Kontrak Harga Satuan.

7. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian
Instansi :
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air I
SNVT :
Kalimantan II Provinsi Kalimantan Tengah
Pejabat Pembuat Komitmen
: PPK Irigasi dan Rawa I Kalimantan Tengah
(PPK)
Nama PPK : Kariano, S.T.

8. Data Dasar
Seluruh laporan terkait dengan perencanaan konstruksi diantaranya data desain dan Studi
untuk Rehabilitasi dan Peningkatan Irigasi dan Rawa Wilayah Kerja Blok A Kabupaten Kapuas.

9. Standar Teknis
Standar dan pedoman yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan:
a. Pedoman Penyusunan Dokumen Pengadaan, Evaluasi Penawaran, Evaluasi Kualifikasi
Pekerjaan Konstruksi, Dan Penghitungan Penyesuaian Harga/Eskalasi;
b. Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang Pekerjaan Umum;
c. Standar pedoman Lain yang Terkait yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat dan Instansi Pemerintah Setempat yang bersangkutan dengan
permasalahan bangunan.
d. Standar Susunan Tenaga Ahli Untuk Pengawasan Pekerjaan Konstruksi Melalui Penyedia
Jasa.
e. Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
f. Kriteria Perencanaan Teknis Irigasi. KP – 09 Standar Pintu Pengatur Air Irigasi.
g. Standar Nasional Indonesia tentang Pintu Air
h. Standar Nasional Indonesia tentang Persyaratan Struktur Beton Bertulang

10. Referensi Hukum


Referensi hukum untuk pelaksanaan pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada :
a. Undang-Undang Nomor 02 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja;
c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang- Undang Nomor 02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 02 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi;
f. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan
Jasa Pemerintah;
g. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah;
h. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang / Jasa Pemerintah Melalui Penyedia;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 11 Tahun
2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Reklamasi Rawa Pasang
Surut;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun
2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Rawa Lebak;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 29 Tahun
2015 Tentang Rawa;
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun
2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui
Penyedia;
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun
2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Mutu Keselamatan Konstruksi
n. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1 Tahun
2022 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
o. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 11
Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Biaya Penyelenggaraan Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi;
p. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15
Tahun 2019 tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu
Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
q. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22
Tahun 2020 tentang Persyaratan Pemilihan Dan Evaluasi Dokumen
Penawaran Pengadaan Jasa Konstruksi Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Standar Dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
r. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 18
Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional Tertib Penyelenggaraan Persiapan
Pemilihan untuk Pengadaan Jasa Konstruksi di Kementerian PUPR
s. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 19
Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Tertib Evaluasi Kewajaran Harga
pada Tender Pekerjaan Konstruksi di Kementerian PUPR
t. Surat Edaran Direktur Jenderal Sumber Daya Air Nomor 19 tahun 2017
tentang Pedoman Peningkatan Jaringan Irigasi Rawa Pasang Surut
u. Surat Edaran Direktur Jenderal Sumber Daya Air Nomor 20 tahun 2017
tentang Pedoman Peningkatan Jaringan Irigasi Rawa Lebak

11. Lingkup Pekerjaan


Adapun luasan outcome dan jenis kegiatan utama yang akan dilaksanakan pada Pekerjaan
Rehabilitasi dan Peningkatan Irigasi dan Rawa Wilayah Kerja Blok A Kabupaten Kapuas adalah
sebagai berikut:

No. Uraian Total

1. Galian Saluran Primer Utama

- Galian Excavator Standar 148.200 m3

- Galian Excavalor Long Arm Amphibi 733.200 m3

2. Penutupan Saluran Existing untuk Sistem Polder 10 Lokasi

3. Pekerjaan Landscape Pintu Primer dan Sekunder 1 Lokasi

4. Pengadaan Actuator Portable Ls

5. Pekerjaan Dermaga di Titik M 2 Unit

6. Pekerjaan Rumah Jaga dan Fasilitas Umum Lokasi Pintu V 1 Unit

7. Rehabilitasi Tanggul Banjir 323.319 m3

8. Pekerjaan Pembuatan Jalan Inspeksi 1.950 m

12. Pekerjaan Utama


1. Galian Saluran Primer Utama
2. Rehabilitasi Tanggul Banjir
3. Pekerjaan Pembuatan Jalan Inspeksi

Pekerjaan Utama di atas harus dijelaskan Metode Pelaksanaan Pekerjaan dalam penawaran
penyedia, yang menggambarkan penguasaan penyelesaian pekerjaan yang sistematis dari awal
sampai akhir meliputi tahapan/urutan Pekerjaan Utama dan uraian/cara kerja dari masing-
masing jenis Pekerjaan Utama yang dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.
13. Mata Pembayaran Utama
Pekerjaan Pelaksanaan :
1. Galian Saluran Primer Utama
2. Rehabilitasi Tanggul Banjir
3. Pekerjaan Pembuatan Jalan Inspeksi
4. Penutupan Saluran Existing untuk Sistem Polder
5. Pekerjaan Landscape Pintu Primer dan Sekunder
6. Pengadaan Actuator Portable

14. Bagian Pekerjaan Yang Disubkontrakkan


(hanya untuk nilai HPS di atas 25 Milyar)
No Jenis Pekerjaan yg wajib disubkontrakkan
Pekerjaan Spesialis pada Pekerjaan Utama (Kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
Spesialis)
1. Rehabilitasi Tanggul Banjir
2. __________________

Pekerjaan bukan Pekerjaan Utama (kepada Penyedia Jasa Sub penyedia Kecil Provinsi
Setempat)
1. Pekerjaan Dermaga
2. __________________

15. Keluaran
Dengan penyelesaian Pekerjaan Rehabilitasi dan Peningkatan Irigasi dan Rawa Wilayah Kerja
Blok A Kabupaten Kapuas ini diharapkan :
a. Mengatur kebutuhan dan ketersediaan air untuk lahan pertanian
b. Terpenuhi nya kebutuhan air suplesi dan drainase sesuai dengan kebutuhan tanaman
c. Terhindarnya drainase yang berlebihan (over drainage) yang dapat mengakibatkan
terbentuknya asam dan racun serta penurunan muka tanah (subsidence) yang berlebihan,
khususnya pada tanah gambut

16. PPK menyiapkan


• Studi terdahulu dan data pendukung lainnya yang ada di Balai Wilayah Sungai
Kalimantan II Palangkaraya apabila tersedia akan disiapkan oleh PPK.

• PPK akan menunjuk pejabat/petugas selaku Direksi dan Supervisi yang akan
mendampingi dan mengawasi secara langsung pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

17. Peralatan, Material dari Penyedia Jasa Konstruksi


a. Akomodasi dan ruang kantor.
• Pihak penyedia jasa konstruksi menyiapkan Direksi Keet untuk ruang rapat dan
tempat tinggal/base camp untuk pekerja termasuk didalamnya fasilitas air bersih
dan kamar mandi yang dilengkapi dengan sanitasi, Komputer/Laptop, Printer A3/A4,
Kantor Lapangan, Kendaraan roda 4 (milik sendiri/sewa), Kendaraan roda 2 (milik
sendiri/sewa).
• Biaya untuk staf pembantu pada bagian administrasi proyek;
• Keperluan biaya sosial dan pengobatan selama pekerjaan lapangan di lokasi Proyek,
dimana Penyedia Jasa berkewajiban atas biaya sendiri untuk mengikutsertakan
Personilnya pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan, dan memerintahkan Personilnya
untuk mematuhi peraturan keselamatan kerja dan menyediakan perlengkapan
keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.

b. Material
• Penyedia menyiapkan keperluan material gambangan dalam pelaksanaan pekerjaan
yang menggunakan alat berat excavator

18. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, antara lain terdiri dari:
a. Kantor/Studio (Kantor Direksi, Kantor Penyedia dan Tempat Tinggal Direksi, Staf Penyedia),
lengkap dengan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan seperti: peralatan
gambar, peralatan tulis dan barang-barang yang habis pakai lainnya serta perlengkapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kantor/Studio harus beralamat/berdomisili di
lokasi pekerjaan;
b. Biaya akomodasi, perjalanan Dinas serta penginapan untuk pengawasan lapangan;
c. Fasilitas transportasi termasuk kendaraan bermotor roda 4 (empat) dan roda 2 (dua) yang
layak untuk inspeksi lapangan beserta pengemudinya;
d. Biaya untuk staf pembantu pada bagian administrasi proyek;
e. Keperluan biaya sosial dan pengobatan selama pekerjaan lapangan di lokasi Proyek, dimana
Penyedia Jasa berkewajiban atas biaya sendiri untuk mengikutsertakan Personilnya pada
Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan, dan memerintahkan Personilnya untuk mematuhi peraturan
keselamatan kerja dan menyediakan perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai dan
memadai.
f. Penyedia Jasa harus menyediakan tempat tinggal/base camp/barak untuk pekerja, dekat
lokasi pekerjaan/proyek selama pelaksanaan kontrak, termasuk di dalamnya fasilitas air
bersih dan kamar mandi yang dilengkapi dengan sanitasi.

19. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan


Jadwal tahapan pelaksanaan selama 240 (Dua Ratus Empat Puluh) Hari Kalender terhitung sejak
tanggal mulai kerja yang tercantum dalam Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Masa
Pemeliharaan berlaku selama 365 (Tiga Ratus Enam Puluh Lima) Hari Kalender terhitung sejak
tanggal penyerahan pertama (PHO) pekerjaan.

20. Personil dan Peralatan


a. Personil
Penyedia jasa mengajukan struktur organisasi pelaksanaan lapangan kepada pengguna jasa
yang didalamnya tercantum beberapa tenaga inti penyedia jasa pelaksana dengan posisi
minimal seperti berikut :
No. Posisi Pendidikan Minimal Jenis Keahlian Pengalaman
Manajer
S1 Teknik SKA Ahli Madya
1. Pelaksanaan / 5 tahun
Sipil/Pengairan Sumber Daya Air
Proyek
S1 Teknik SKA Ahli Madya
2. Manajer Teknik 3 tahun
Sipil/Pengairan Sumber Daya Air
Manajer
3. S1 Ekonomi - 2 tahun
Keuangan
Ahli K3 SKA Ahli Muda
4. D3/S1 3 tahun
Konstruksi K3 Konstruksi

Personil inti yang ditempatkan harus sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Penawaran.

b. Peralatan
Jumlah Peralatan Minimal adalah:
Jumlah
No. Jenis Alat Kapasitas Kepemilikan/Status
(Unit)
Excavator
1. Amphibi Long 0,50 m3 2 Milik sendiri/Sewa/ Sewa Beli
Arm
Excavator Milik sendiri/Sewa/ Sewa Beli
2. 0,80 m3 2
Standar
3. Excavator mini 60-80 HP 1 Milik sendiri/Sewa/ Sewa Beli
4. Dump Truck 3-4 m3 1 Milik sendiri/Sewa/ Sewa Beli
Vibratory Milik sendiri/Sewa/ Sewa Beli
5. 5 – 8 Ton 1
Roller

21. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)


Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) adalah bagian dari sistem manajemen
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam rangka menjamin terwujudnya “keselamatan
konstruksi”, yaitu pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan
yang menjamin keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja,
keselamatan publik dan lingkungan. Berdasarkan Permen PUPR Nomor 21/PRT/M/2019
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi dan Surat Edaran Menteri PUPR
Nomor 11 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
Adapun Identifikasi bahaya yang mungkin terjadi yaitu:

No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya

1 Pekerjaan Galian Saluran Primer - Terjatuh/terpeleset kedalam saluran (Luka


Utama Berat)
22. Laporan Hasil Pekerjaan
Penyedia harus membuat laporan harian atas kegiatan harian, laporan mingguan untuk progres
fisik dan bahan serta peralatan, serta membuat laporan bulanan fisik, tenaga kerja dan cuaca.
Semua laporan harus diperiksa oleh Pengawas Lapangan sebelum diserahkan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen.

23. Dokumentasi Kemajuan Pelaksanaan


Penyedia akan melengkapi laporan kemajuan pelaksanaan dengan dokumentasi berbentuk foto
maupun video pada lokasi-lokasi yang ditentukan oleh Direksi selama periode Kontrak.
Dokumentasi diambil pada masing-masing titik yang sama pada awal pekerjaan, sebelum
pekerjaan dimulai, selama pekerjaan berlangsung dan tahap pelaksanaan pekerjaan selesai (0%,
50%, 100%) dengan menggunakan kamera SLR agar kualitas foto maupun video terlihat bagus.

24. Produksi Dalam Negeri


Semua kegiatan pekerjaan konstruksi berdasarkan KAK ini dilakukan dalam wilayah negara
Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK ini dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri. Preferensi harga produk dalam negeri untuk barang sebesar 25%
berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor 08/MBU/12/2019.

25. Persyaratan Kerjasama


Dalam hal peserta akan melakukan kerjasama operasi (KSO)/kemitraan maka disyaratkan
sebagai berikut:
a. Wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan yang memuat persentase
kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut;
b. Penilaian kualifikasi dilakukan terhadap seluruh peserta yang tergabung dalam Kerja Sama
Operasi/kemitraan;
c. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO tertentu;
d. Menunjuk 1 nama peserta sebagai perusahaan utama (leading firm) untuk kemitraan/KSO
dan mewakili serta bertindak untuk dan atas nama kemitraan/KSO;
e. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik secara
bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan dokumen
kontrak;
f. Perjanjian secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila seleksi tidak
dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.

26. Alih Pengetahuan


Jika diperlukan, penyedia pekerjaan konstruksi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf Pejabat Pembuat
Komitmen Irigasi dan Rawa I dan SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air I Kalimantan II
Provinsi Kalimantan Tengah.

27. Metode Pelaksanaan


Metode pelaksanaan yang diuraikan dalam penawaran pekerjaan meliputi :
1. Pekerjaan Pelaksanan
a. Galian Saluran Primer Utama
b. Penutupan Saluran Existing untuk Sistem Polder
c. Pekerjaan Landscape Pintu Primer dan Sekunder
d. Pekerjaan Dermaga di Titik S dan V
e. Pekerjaan Rumah Jaga dan Fasilitas Umum Lokasi Pintu V
f. Rehabilitasi Tanggul Banjir
g. Pekerjaan Pembuatan Jalan Inspeksi

2. Pengadaan
a. Pengadaan Actuator Portable

28. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan


Keseluruhan jadwal pelaksanaan proyek adalah 240 (Dua Ratus Empat Puluh) Hari Kalender.
WAKTU PELAKSANAAN BULAN (240 HARI)
. ITEM PEKERJAAN
1 2 3 4 5 6 7 8

I PEKERJAAN PERSIAPAN :

Mobilisasi dan Demobilisasi


Pekerjaan penyelenggaraan keamanan dan kesehatan kerja serta keselamatan kontruksi dan Protokol Kesehatan
II PEKERJAAN PELAKSANAAN
Galian Saluran Primer Utama
- Galian menggunakan alat Standard

- Galian dengan Excavator Long Arm Amphibi


Penutupan Saluran Existing untuk Sistem Polder
Pekerjaan Landscape Pintu Primer dan Sekunder

Pekerjaan Dermaga di Titik S dan V


Pekerjaan Rumah Jaga dan Fasilitas Umum Lokasi Pintu V
Rehabilitasi Tanggul Banjir

Pekerjaan Pembuatan Jalan Inspeksi


III PENGADAAN

Pengadaan Actuator Portable

Ditetapkan oleh :
SNVT PJPA I Kalimantan II
Provinsi Kalimantan Tengah

KARIANO, S.T
NIP. 19730622 199803 1 011

Anda mungkin juga menyukai