Anda di halaman 1dari 12

URAIAN PEKERJAAN

JOB DESCRIPTION

Kementerian : Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Program : Ketahanan Sumber Daya Air
Hasil : Meningkatkan Kinerja Pengelolaan Sumber Daya
Air
Unit Eselon II/Satker : SNVT PJPA Sumatera I
Kegiatan : Pengembangan Jaringa Irigasi Permukaan, Rawa,
dan Non Padi
Indikator Kinerja Kegiatan : Prasarana Bidang Sumber Daya Air dan Irigasi
(5036.CBG)
Satuan Ukur Dan Jenis Keluaran : Unit, Bendung Irigasi Krueng Pasee Yang
Direhabilitasi (5036.CBG.018)
Volume : 8.922 Ha
Nama Paket Pekerjaan : Rehabilitasi Bendung D.I. Krueng Pasee (8.922
Ha) di Kabupaten Aceh Utara

A. Latar Belakang
Sesuai dengan Permen PU No. 14/PRT/M 2015, D.I. Krueng Pasee merupakan D.I.
Kewenangan Pusat dengan sumber air dari Sungai Krueng Pasee yang termasuk
dalam Wilayah Sungai (WS) Pasee-Peusangan dan secara administrasi terletak di
Kecamatan Meurah Mulia, Kab. Aceh Utara. Bendung D.I. Krueng Pasee dibangun
pada tahun 1936 untuk mengairi areal seluas 8.922 Ha yang berada dalam 9
kecamatan yaitu Kecamatan Meurah Mulia, Samudera, Syamtalira Bayu, Blang
Mangat, Nibong, Tanah Luas, Matang Kuli, Syamtalira Aron dan Tanah Pasir.

Pada tanggal 24 April 2008 terjadi bencana alam banjir yang menyebabkan
rusaknya Bendung D.I. Krueng Pasee sehingga pada Tahun 2009 dilakukan
perbaikan dengan menggunakan bendung tipe bronjong capping namun dalam
beberapa tahun terakhir bendung sudah mulai mengalami kerusakan. Untuk
mengantisipasi kerusakan lebih lanjut, Balai Wilayah Sungai Sumatera I telah
melakukan desain rehabilitasi pada tahun 2020 dengan rencana pelaksanaan
konstruksi pada tahun 2021 sehingga dapat menjamin D.I. Krueng Pasee dapat
terus terairi.

Pada tanggal 5 Desember 2020 telah terjadi banjir besar sehingga menyebabkan
kerusakan berat pada tubuh bendung (mercu bendung putus) sehingga perlu
dilakukan perbaikan sementara dengan dana tanggap darurat dan

1
direncanakan akan dilanjutkan pembangunan permanen melalui APBN pada tahun
2021 dan 2022.
Berdasarkan hasil perencanaan, dalam pelaksanaan rehabilitasi bendung
diperlukan pembebasan lahan seluas ± 3,5 Ha (lokasi terlampir) untuk pekerjaan
pembangunan saluran pengelak, saluran pembilas dan kantong lumpur, namun
karena perbaikan bendung juga merupakan permintaan dari masyarakat
terdampak serta Bupati Aceh Utara kepada Pemerintah Pusat, maka diperkirakan
pembebasan lahan dapat diselesaikan sesuai dengan rencana pelaksanaan.

Permasalahan yang ada :


a. Bendung D.I. Krueng Pasee secara keseluruhan sudah mengalami kerusakan
yang cukup berat sehingga bendung tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya).
b. Kerusakan Bendung D.I. Krueng Pasee juga disebabkan karena usia bendung
yang sudah tua dan akibat bencana alam banjir besar yang membawa batang
– batang pohon hingga menerjang tubuh bendung.

Untuk terjaminnya suplai air ke persawahan perlu dilakukan upaya Rehabilitasi


Bendung secara total pasca penangan darurat bencana alam banjir tahun 2020.

1. Dasar Hukum
a. Undang – Undang No. 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan;
b. Undang – Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi;
c. Undang – Undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;
d. Undang – Undang No. 1 Tahun 2004 Tentang perbendaharaan negara;
e. Undang – Undang No. 3 Tahun 2010 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
f. Undang – Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;
g. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 Tentang
Sumber Daya Air;
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1999 tentang
AMDAL;
i. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23 Tahun 1982 tentang
Irigasi;
j. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya, terakhir kali diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan
Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
k. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang
/Jasa Pemerintah;
l. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;

2
m. Permen PU No. 34/PRT/M/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem
Pengendalian Manajemen (Sisdalmen) Penyelenggaraan Kontrak Jasa
Konstruksi (Pemborongan) di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum;
n. Permen PU No. 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Jaminan Mutu;
o. Peraturan Menteri PUPR Nomor 14 tahun 2020 tentang Standar Dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
p. Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi;
q. Peraturan Menteri PUPR Nomor 30/PRT/M/2015 tentang Pengembangan
dan Pengelolaan Sistem Irigasi;
r. Peraturan Menteri PUPR Nomor 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan
Penetapan Status Daerah Irigasi;
s. Peraturan Menteri PUPR Nomor 17/PRT/M/2015 tentang Komisi Irigasi;
t. Peraturan Menteri PUPR Nomor 23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan
Aset Irigasi;
u. Peraturan Menteri PUPR Nomor 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan
Pemeliharaan Jaringan Irigasi;
v. Peraturan Menteri PUPR Nomor 08/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis
Sempadan Jaringan Irigasi;
w. Peraturan Menteri PUPR Nomor 21/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan
Pemeliharaan Jaringan Irigasi Tambak;
x. Peraturan Menteri PUPR Nomor 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman
Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum;

2. Gambaran Umum
Secara umum konstruksi bendung ini dalam kondisi rusak berat dan kurang
berfungsi secara baik. Kerusakan yang fatal terjadi pada bagian tubuh
bendung (mercu yang sudah putus) karena usia bendung yang sudah tua dan
akibat bencana alam banjir besar yang membawa batang – batang pohon
hingga menerjang tubuh bendung.

3. Keterkaitan Program Dengan Kegiatan


Kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT)
Pelaksanaan jaringan Pemanfaatan Air Sumatera I cq. Pelaksana Kegiatan
Irigasi dan Rawa II sudah sesuai dan sejalan dengan program pengembangan
dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya, dalam
hal ini rehabilitasi jaringan irigasi, dalam rangka mendukung ketahanan
pangan nasional sehingga kemampuan pemenuhan kebutuhan air untuk
pertanian dapat meningkat.

B. Kegiatan yang dilaksanakan


Kegiatan yang dilaksanakan adalah Rehabilitasi Bendung D.I. Krueng Pasee (8.922
Ha) di Kabupaten Aceh Utara yaitu sebagai berikut :

3
a. Uraian kegiatan dan keluaran
1. Melakukan pekerjaan tubuh bendung (mercu);
2. Melakukan pekerjaan jembatan operasional;
3. Melakukan pekerjaan mekanikal dan elektrikal fasilitas operasional;
4. Melakukan pekerjaan bangunan perangkap sedimen kiri dan kanan;
5. Melakukan pekerjaan pelengkap sarana operasional;
b. Indikator kinerja
Rehabilitasi tubuh bendung (Mercu), jembatan operasional, mekanikal dan
elektrikal fasilitas operasional, bangunan perangkap sedimen kiri dan kanan,;
serta pelengkap sarana operasional pada Bendung D.I. Krueng Pasee.
c. Batasan kegiatan
Karena pekerjaan ini merupakan pekerjaan rehabilitasi, maka kegiatannya
adalah melakukan perbaikan bendung yang sudah ada sesuai dengan desain
konsultan perencana.

C. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk mengairi areal irigasi seluas (8.922
Ha) sehingga dapat meningkatkan produksi pertanian.

D. Indikator Keluaran, Volume dan Satuan


a. Bendung 1 Unit

E. Cara Pelaksanaan Kegiatan


a. Metode Pelaksanaan ini dilakukan dengan cara membuat saluran pengalihan
terlebih dahulu untuk mengalihkan aliran air dan membongkar bangunan lama.
Selanjutnya melakukan perbaikan tubuh bendung (mercu), lantai kolam olak,
penguras bendung, trasrack bendung dan perbaikan pada sayap kiri & kanan
baik pada upstream maupun downstream bendung.
b. Tahapan Pelaksanaan
1) Pekerjaan Persiapan (Pengalihan Aliran)
2) Pekerjaan Utama (Rehabilitasi Bendung)

F. Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Lokasi pekerjaan Rehabilitasi Bendung D.I Krueng Pasee (8.922 Ha) terletak di
Desa Lubok sue Kareung Kecamatan Murah Mulia Kabupaten Aceh Utara Provinsi
Aceh. Untuk mencapai lokasi pekerjaan dapat ditempuh dengan kendaraan roda
empat selama ± 6 - 7 Jam perjalanan dari Kota Banda Aceh.

G. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan


a. Pelaksana Kegiatan (akan ditetapkan setelah proses lelang).
b. Penanggung Jawab Kegiatan adalah Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi dan
Rawa II
c. Penerima Manfaat adalah masyarakat khususnya petani di Kabupaten Aceh
Utara, yang berapa dalam 9 kecamatan yaitu Kecamatan Meurah Mulia,

4
Samudera, Syamtalira Bayu, Blang Mangat, Nibong, Tanah Luas, Matang Kuli,
Syamtalira Aron dan Tanah Pasir

H. Jadwal Kegiatan
a. Waktu pelaksanaan kegiatan adalah selama 532 (Lima ratus tiga puluh dua)
hari kalender, 18 (Delapan belas) bulan dengan kontrak MYC.
b. Matriks pelaksanaan kegiatan.
Tahun 2021 - 2022
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan Utama
2
(Rehabilitasi Bendung)

I. Daftar Peralatan

NO. JENIS PERALATAN KAPASITAS MINIMAL JUMLAH MINIMAL

1. Excavator 80 HP 3 Unit
2. Excavator (Long Arm) 80 Hp 2 Unit
3. Crane 7 Ton 1 Unit
4. Excavator Rock Drill Breaker 140 HP 2 Unit
5. Vibratory Roller 8 Ton 2 Unit
6. Bulldozer 100 Hp 3 Unit

J. Daftar Personel
PENGALAMAN
JUMLAH SERTIFIKAT
JABATAN DALAM KERJA
No PERSONEL KOMPETENSI
PEKERJAAN INI PROFESIONAL
(ORANG) KERJA
(TAHUN)
Manajer
SKA Ahli Muda
1. Pelaksanaan / 1 4
Manajemen Proyek
Proyek
SKA Ahli Muda
2. Manager Teknik 1 3
Teknik SDA
3. Manager Keuangan 1 2 -
SKA Ahli Muda K3
3 (tiga) Tahun
Kontruksi atau SKA
untuk SKA Ahli
4. Ahli K3 Konstruksi 1 Ahli SKA Ahli
Muda atau 0 (Nol)
Madya K3
SKA Ahli Madya
Kontruksi

5
K. Item Pekerjaan Yang di Uraikan Dalam Metode Kerja
No. Item Pekerjaan
1 Pasangan Batu 1 : 4 Pada Sayap Bendung & Dinding Bendung

2. Beton Tipe K 225 (Ready mix) pada Bangunan Perangkap Sedimen

3. Beton Tipe K 300 (Ready mix) + Pompa beton Pada Mercu Bendung

L. Penetapan Rencana Keselamatan Konstruksi


Identifikasi Jenis Bahaya dan Tingkat
No. Uraian Pekerjaan
Risiko K3 Resiko
1 Galian Tanah kedalaman > 4 m (AB) Tergilincir ke dalam saluran 8
Pembongkaran Struktur Beton Dengan
2. Cacat Akibat Alat Kerja 10
Excavator Rock Drill Breaker
3. Pasangan Batu 1:4 Cacat akibat Jatuh Material 8
4. Beton Cyclop Cacat Akibat Alat Kerja 8
5. Beton Tipe K 300 + Pompa Beton Terluka Akibat Alat 6
6 Beton Tipe K 225 + Pompa Beton Terluka Akibat Alat 6
Pengadaan dan Pemancangan Baja Sheet
7. Terluka Akibat Alat Kerja 6
Pile Tipe OT11a

8. Pintu Elektrik Bendung Terluka Akibat Material 6

Berdasarkan uraian di atas maka PPK menetapkan Tingkat Resiko Pekerjaan ini
dalam kategori Sedang dan memilih item Pembongkaran Struktur Beton
Dengan Excavator Rock Drill Breaker sebagai tingkat resiko pekerjaan
terbesar.

M. PEKERJAAN YANG WAJIB DISUBKONTRAKAN

No. Jenis Pekerjaan yang wajib disubkontrakkan

Pekerjaan Spesialis pada Pekerjaan Utama


(kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi Spesialis)
1. Balok Beton Terkunci Kaki – 6 (Hexaleg) (SP 010)
Dst
Pekerjaan bukan Pekerjaan Utama
(kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi kualifikasi kecil)
1. Pasangan Bronjong Pabrikasi 3 mm (2.0mx1.0mx0.5m)
Dst

6
N. Mata Pembayaran Utama Pekerjaan
No Kode Uraian Pekerjaan Satuan Volume
1 III.C.7 Pasangan Batu 1:4 M3 9.745,02

2. III.D.5 Beton Tipe K 225 (Ready Mix) M3 4.495,13

3. III.C.14 Besi Tulangan (Ulir) Kg 137.910,93


Beton Tipe K 300 (Ready Mix + Pompa Beton) M3 781,60
4. III.C.12
5. III.D.6 Besi Tulangan (Ulir) Kg 107.742,85
Timbunan Tanah dari Stock Pile (1 Km - 3 Km) M3 15.351,00
6 III.A.8
diratakan dan dipadatkan
7. IV.A.4 Beton Tipe K 225 (Ready Mix + Pompa Beton) M3 525,20

Pemasangan beton siklop, 60% beton campuran M3 1.079,59


8. III.C.8 1SP : 2 PB : 3 Kr dan 40% batu belah (Ready mix)

Bekisting dinding beton biasa dengan multiflex 12 M2 12.411,88


9 III.D.8
mm (TP)
Dump Truck angkut hasil galian sejauh 1 - 3 km, di M3 15.351,00
10. III.A.7
ratakan dan dirapikan (Stock Pile)
Pengadaan dan Pemancangan Baja Sheet Pile Tipe M 400,00
11 III.C.19
OT11a
Pintu Sorong Baja Standard Barata, b=1,500 mm ; Unit 8,00
12. III.D.18 h=(2,200 mm - 5,500 mm) (Double Spindel)

Pasangan Bronjong Pabrikasi 3 mm M3 1.020,00


13. III.B.9-F
(2.0mx1.0mx0.5m)
Perancah/penyokong bekisting dinding beton M2 12.411,88
14. III.D.9 menggunakan kayu 5/7, tinggi maksimum 2,5 m

Pintu Elektrik, dengan Helical Motor Gear, Set 4,00


15 IV.B.2
b=1,500mm;h=5,830mm (Under Sluice)
Pasangan Bronjong Pabrikasi 3 mm M3 963,00
16. III.A.11
(2.0mx1.0mx0.5m)
Pintu Elektrik, dengan Helical Motor Gear, Set 4,00
17. IV.B.1
b=1,500mm;h=2,900mm (Banjir)
Timbunan Tanah dari Stock Pile (1 Km - 3 Km) M3 7.645,00
18. III.C.5
diratakan dan dipadatkan
19. IV.A.8 Pekerjaan Besi Profil Kg 52.035,60
Pintu Elektrik, dengan Helical Motor Gear, Set 5,00
20. IV.B.3
b=1,500mm;h=2,750mm (Intake)
Pembongkaran Struktur Beton dengan Excavator M3 7.676,25
21. III.C.1
Rock Drill Breaker
Dump Truck angkut hasil galian sejauh 1 - 3 km, di M3 8.717,73
22. III.C.4
ratakan dan dirapikan (Stock Pile)
Pasangan Bronjong Pabrikasi 3 mm M3 612,00
23. III.D.10
(2.0mx1.0mx0.5m)
Beton Tipe K 225 (Ready Mix) M3 358,00
24. III.C.22-A

25. IV.C.I-D Laston Lapis Antara (AC-BC) Ton 303,60

7
8
Lampiran - Lampiran

`Lokasi Proyek

9
KONDISI SALURAN IRIGASI JAMBO AYE LANGKAHAN

10
11
12

Anda mungkin juga menyukai