A. Dasar Hukum
Acuan pedoman pelaksanaan pekerjaan meliputi semua aturan perundang-undangan
yang berlaku seperti :
I-1
d. Peraturan Presiden RI No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 8 Tahun 2022
tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemenuhan Sertifikat Standar Jasa Konstruksi
Dalam Rangka Mendukung Kemudahan Perizinan Berusaha Bagi Pelaku Usaha Jasa
Konstruksi;
f. Peraturan Kementerian Keuangan (PMK) Nomor 49/PMK.02/2023 Tahun 2023
tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2024;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 8 Tahun 2023
tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun
2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
31/PRT/M/2015 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun
2021 tentang Pedoman Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
k. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) No. 12
th 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Melalui Penyedia
l. Keputusan Direktur Jendral Bina Konstruksi 33/KPTS/Dk/2023 tentang Penetapan
Jabatan Kerja Dan Konversi Jabatan Kerja Eksisting Serta Jenjang Kualifikasi
Bidang Jasa Konstruksi
1. LATAR BELAKANG
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan nasional maka Pemerintah Indonesia
telah melaksanakan serangkaian usaha secara terus menerus yang dititik beratkan
pada sektor pertanian, yang berupa pembangunan di bidang pertanian serta
pembangunan di bidang pengairan guna menunjang peningkatan produksi
pangan. Agar kebutuhan pangan Nasional dapat terpenuhi maka Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air menyediakan sarana dan prasarana Irigasi, dimana
dengan cara melakukan evaluasi jaringan Irigasi pada Daerah Irigasi yang telah
I-2
dibangun. Untuk mengetahui kondisi jaringan yang ada dan fungsi jaringan
tersebut dalam melayani kebutuhan air irigasinya maka diperlukan tindakan
Rehabilitasi, tindakan ini dilakukan untuk mengembalikan kinerja jaringan irigasi
pada kondisi yang direncanakan.
Latar belakang kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kondisi jaringan irigasi
sehingga jaringan irigasi yang ada dapat berfungsi dengan baik kembali, untuk itu
antara lain yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Banyak bangunan dan lining yang telah mengalami kerusakan serius.
b. Mengatasi problem teknis yang terlihat di lapangan.
c. Saluran dan Bangunan telah tertutup semak belukar, bersedimen dan bocor.
d. Adanya sadap liar di beberapa tempat, air cenderung tidak terkontrol.
Setelah beroperasi lebih dari 25 tahun, fasilitas jaringan di daerah irigasi ini banyak
terjadi kerusakan, sehingga mengalami penurunan kinerja dalam pendistribusian
air. Sehingga pekerjaan konstruksi ini bertujuan untuk merealisasi usulan
masyarakat dan merupakan pelayanan pemerintah kepada masyarakat juga
sekaligus menunjang program pemerintah dalam wacana swasembada pangan.
Sedangkan manfaat langsung dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah terpenuhinya
kebutuhan air pada lahan pertanian sehingga meningkatkan Intensitas tanam dan
manfaat yang tidak langsung adalah meningkatkan pendapatan para petani
sehingga dapat memperbaiki taraf kesejahteraan para petani.
2. Gambaran Umum
Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Remening Kompleks terdiri dari 6 (enam) daerah
irigasi yang berada pada 4 (empat) kecamatan di Kabupaten Lombok Barat.
I-3
Secara geografis wilayah Kabupaten Lombok Barat terletak antara 115o46’
sampai dengan 116o28’ Bujur Timur dan 8o12’ sampai dengan 8o55’ Lintang
Selatan dengan luas wilayah mencapai 1.053,92 km² (105.392 ha).
Daerah irigasi Remening Kompleks memiliki total luas area irigasi sebesar 3.293ha.
Daerah Irigasi Remening Kompleks mempunyai potensi areal dan tingkat
kesuburan yang baik untuk tanaman pangan, khususnya padi dan palawija. Secara
umum kondisi jaringan irigasi sudah teknis, namun pemeliharaan jaringan
irigasinya sangat rendah, hal dapat dilihat pada sebagian besar disepanjang
saluran ditumbuhi rumput dan semak belukar yang menutupi saluran. Apabila hal
ini dibiarkan dapat merusak pasangan/ lining saluran.
4. Sasaran
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah masyarakat petani di sekitar lokasi
kegiatan.
Secara administrasi lokasi pekerjaan berada di Kecamatan Labuapi Desa Taman
Ayu Kabupaten Lombok Barat
6. Sumber Pendanaan
Pekerjaan ini direncanakan akan dibiayai dari dana APBN Tahun Anggaran 2024
dan dibebankan pada DIPA SNVT PJPA Nusa Tenggara I Provinsi NTB dengan
alokasi dana sebesar Rp. 4.600.000.000,- (Empat Miliar Enam Ratus Juta Rupiah)
termasuk PPN 11%.
B. RUANG LINGKUP DAN LOKASI KEGIATAN
1. Lingkup Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :
I-4
a. Pekerjaan Saluran Sekunder
b. Pekerjaan Perbaikan Bangunan BBR.1Kr – BBR.4Kr
c. Pekerjaan Pintu Air
LOKASI
I-5
URAIAN BULAN
PEKERJAAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Saluran Sekunder
JADWAL Perbaikan
PELAKSA
Bangunan
NAAN
BBR.1Kr –
BBR.4Kr
Pintu Air
E. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dalam pekerjaan ini adalah Saluran Irigasi, Laporan Kegiatan
dan Asbuilt Drawing.
I-6
Semua kegiatan konstruksi berdasarkan KAK ini dilakukan dalam wilayah Negara
Republik Indonesia dengan menggunakan produk dalam Negeri yang memiliki Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN).
I-7