KATA PENGANTAR
1. Pendahuluan
2. Gambaran Umum Wilayah
3. Pendekatan Teknis dan Metodologi
4. Struktur Organisasi dan Jadwal Kegiatan
MULYADI DARMAWAN, ST
Direktur
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Sasaran
Tahap I Pendahuluan
Meliputi kegiatan :
1. Persiapan kantor/alat, tenaga ahli dan administrasi perijinan;
2. Pengumpulan Data Sekunder;
3. Inspeksi Lapangan Pendahuluan;
4. Survei Inventarisasi Kondisi Lapangan.
1.10. Keluaran
Keluaran dari pekerjaan ini berupa laporan, hasil perhitungan
analisis. Laporan dan peta yang harus diserahkan dapat dilihat pada Tabel
1.1.
Tabel 1.1 Laporan dan peta yang harus diserahkan Penyedia Jasa
NO JUDUL PRODUK DAN LAPORAN BUAH KET
BAB II
DESKRIPSI WILAYAH STUDI
antara 95015’ 40” – 970 20’ 25” Bujur Timur. Kabupaten Aceh dibagi
menjadi 14 Kecamatan 295 Kampung atau desa.Kabupaten Aceh Tengah
merupakandataran tinggi dengan ketinggian antara200 - 2600 meter
diatas permukaanlaut. Luaswilayah Kabupaten Aceh Tengah adalahberupa
daratan seluas 4454.04 km2. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten
Aceh Tengah memiliki batas batas:
- Utara berbatasan dengan Kabupaten BenerMeriah;
- Selatan berbatasan dengan Kabupaten GayoLues;
- Barat berbatasan dengan Kabupaten NaganRaya;
- Timur berbatasan dengan Kabupaten AcehTimur.
BAB III
SURVEY TOPOGRAFI
a. Poligon TerbukaSempurna
Pada pengukuran poligon untuk pekerjaan ini menggunakan
sistem poligon terbuka sempurna. Pada pengukuran poligon
terbuka sempurna biasa dipakai pada pengukuran sepanjang
pesisir pantai. Sedangkan titik-titik sudutnya adalah sama
dengan titik pekerjaan profil memanjang.Pada awal dan
akhir pengukuran poligon diikatkan pada Bench Mark (BM)
yang sudah ada.
Dikatakan terbuka sempurna apabila poligon tersebut diikat
oleh:
- Sudut jurusan awal danakhir.
- Koordinat titik awal dan titikakhir.
b. Poligon Tertutup
Sistem pengukuran polygon tertutup adalah titik awal dan
akhir pengukuran kembali pada satu titik, dimana
titik tersebut sudahadakoordinatnya maupun
ketinggiannya, sebagai tindak lanjut dari perhitungan titik-
BAB IV
ANALISA HIDROLOGI
n
Rn1 = f ( T ). f( ed ). f( N )
f(u) = 0,27
(1−100U )
RH
ed = ea x 100
Keterangan :
ETo = evapotranspirasi potensial (mm/hari);
c = faktor penyesuaian untuk Penman modifikasi;
W = faktor temperatur;
Rn = radiasi netto (mm/hari);
f(u) = faktor kecepatan angin rerata yang diukur pada ketinggian 2 m
(km/hari);
ea = tekanan uap udara (mbar);
ed = tekanan uap jenuh (mbar);
α = persentase radiasi yang dipantulkan (0,25);
Rs = radiasi (mm/hari);
Rn1 = radiasi netto gelombang panjang (mm/hari);
Ra = radiasi matahari yang didasarkan pada letak lintang;
N = lamanya penyinaran matahari rerata yang mungkin terjadi;
f(T) = faktor yang tergantung pada temperatur;
f(ed) = faktor yang tergantung pada uap jenuh;
f(n/N) = faktor yang tergantung pada jam penyinaran matahari;
n = penyinaran matahari yang diperoleh dari data terukur (jam/hari);
U = kecepatan angin (km/hari);
RH = kelembaban relatif (%).
Evapotranspirasi Aktual.
Dr. Mock menyarankan suatu metode untuk menghitung perbedaan
antara evapotranspirasi aktual dan potensial;
m
ΔE = ETo 20 (18-n)
E = ETo – ΔE
SMS = ISM + Re – E
Infiltrasi (inf )
inf = WS x IF
Penyimpanan air tanah pada akhir bulan (G.STORt)
Keterangan :
ΔE = perbedaan antara evapotranspirasi potensial dan actual
(mm/bln);
ETo = evapotranspirasi potensial (mm/bln);
m = proporsi permukaan tanah yang tidak ditutupi oleh
vegetasi tiap bulan (20 %);
a. Penyiapan Lahan
Anonim no 2 (1986) menyebutkan kebutuhan air untuk penyiapan
lahan umumnya menentukan kebutuhan maksimum air irigasi pada suatu
proyek irigasi. Pada tanaman padi diperlukan penyiapan lahan untuk
perlakuan awal terhadap tanah berupa perendaman sehingga
mendapatkan kelembaban yang cukup untuk ditanami. Faktor-faktor yang
menentukan besarnya kebutuhan air untuk penyiapan lahan adalah :
c. Perkolasi ( P )
Perkolasi adalah gerakan air ke bawah yang disebabkan oleh gaya
vertikal dan gaya hidrostatis pada proses penjenuhan tanah surface. Hal
ini akan menyebabkan kehilangan air akibat rembesan. Menurut Anonim
no 3 (1986), laju perkolasi sangat tergantung kepada sifat-sifat tanah.
Besarnya perkolasi yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain jenis tanah, topografi, muka air tanah dan tebalnya lapisan tanah
permukaan. Pada tanah lempung laju perkolasi dan rembesan
diperkirakan berkisar 1-3 mm/hari. Pada tanah yang mengandung pasir,
laju perkolasi dan rembesan ini dapat mencapai angka yang lebih tinggi
(Anonim no 2, 1986).
Keterangan :
ETc = kebutuhan air konsumtif (mm/hari);
Kc = koefisien tanaman palawija;
ETo = evapotranspirasi potensial (mm/hari)
b. Perkolasi
Laju perkolasi untuk tanaman palawija sama dengan tanaman padi,
pada daerah yang mempunyai tanah lempung diperkirakan berkisar 1-3
mm/hari. Tanah yang banyak mengandung pasir, laju perkolasi dan
rembesan dapat mencapai angka yang lebih tinggi (Anonim 2, 1986).
rumus :
dimana :
Q = Debit rencana (l/det)
C = Koefisien rotasi (C = 1)
e = Efisiensi irigasi secara keseluruhan
A = Luas daearh yang diairi (ha)
NFR = Kebutuhan bersih air disawah (l/det/ha)
Berdasarkan hasil analisa hidrologi, maka kebutuhan air di saluran
ditetapkan sebagai berikut:
1. Disawah, (NFR) : 0,96 l/det/ha
2. Saluran Tersier (THR) : 1,08 l/det/ha
3. Saluran Sekunder (SDR) : 1,12 l/det/ha
4. Saluran Primer (DR) : 1,20 l/det/ha
Dimana :
Q = Debit saluran (m³/det)
BAB V
RENCANA KERJA
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Lokasi kegiatan perencanaan irigasi yang telah dilakukan oleh tim
konsultan perencana CV. NEGERI ANTARA KONSULTAN dengan
didampingi yang diwakili oleh staf PPTK Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Aceh Tengah adalah Daerah irigasi (D.I)
Blang Delem Kecamatan Celala dengan Luas 39,38 Ha.
6.2 SARAN
Sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK), maka pihak konsultan secara
umum telah cukup jelas dengan maksud dan tujuan dari lingkup dimaksud
serta sasaran yang akan dicapai, dengan mengacu pada standar
perencanaan yang ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
maka akan mendapatkan hasil perencanaan yang baik terhadap mutu,
volume, maupun tepat waktu sehingga Perencanaan ini dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah rencana.
Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam KAK ”DED
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Blang Delem Kecamatan Celala" bahwa
pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud harus dapat membentuk organisasi
dan mekanisme kerja yang baik maka diperlukan adanya Tenaga Ahli,
Tenaga lapangan dalam hal teknis yang membantu Tenaga Ahli dalam
pengumpulan data-data lapangan serta tenaga pendukung untuk
menunjang keberhasilan kerja tim sehingga hasil yang dicapai sesuai yang
diharapkan dari segi mutu, volume waktu dan sasaran lainnya seperti
transfer pengetahuan dan pemikiran yang baik.
.