Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN KERJA

(TERM OF REFERENCE)

Kementerian Negara/Lembaga : PDAM KABUPATEN MALANG

Program : PENINGKATAN KUALITAS DAN


KUANTITAS AIR BERSIH

Pekerjaan : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING


DESAIN PENYEDIAAN AIR BERSIH

Lokasi : KOTA MALANG, JAWA TIMUR

TAHUN ANGGARAN 2014


KATA PENGANTAR

Menjawab isu strategis nasional dimana air minum merupakan kebutuhan


dasar manusia untuk memenuhi aspek kesehatan disamping sebagai faktor
pendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatkan derajat secara nasional sangat
tergantung pada kemampuan dalam pelayanan penyediaan air minum, maka
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang berupaya meningkatkan pelayanan
pada masyarakat akan pemenuhan kebutuhan air minum yang memenuhi baku
mutu syarat kualitas air minum.
Dengan semakin berkembangnya Kota Malang yang tentunya memicu
pertambahan jumlah penduduk Kota Malang mengakibatkan meningkatnya pula
kebutuhan air bersih, sehingga untuk memenuhi dan demi menjaga kelangsungan
pelayanan air pada konsumen selama 24 jam secara terus menerus, PDAM Kota
Malang pengembangan kapasitas produksi dengan menambah unit produksi di
beberapa titik sumber air di Kota Malang.Untuk mencapai tujuan tersebut maka
diperlukan perencanaan terhadap pengembangan sistem penyediaan air minum
sesuai dengan PP Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum
Kerangka Acuan Kerja ini disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pekerjaan Jasa Konsultansi Penyusunan DETAIL ENGINEERING DESAIGN
PENYEDIAAN AIR BERSIH di Kota Malang, sebagai bentuk usaha PDAM
dalam pemenuhan kebutuhan air minum yang memenuhi baku mutu syarat
kualitas air minum.

Kota Malang, 12 Maret 2014


Pejabat Pembuat Komitmen
ttd
JEFRY, S.Sos
NIP. 19581231 197803 1 024
DED DESAIN UNTUK PENGOLAHAN AIR BERSIH KABUPATEN
MALANG

disusun oleh:

1. Ach. Kirmiziyus shobah


2. Aprilia dwi astutik
3. Arifati munfarida
4. Erina aprilia hidayati
5. Fatmawati uswatun hasanah
6. Jefry argaditya
7. Layyin yeprila ningrum
8. Mardiyanti adnan aksa
9. Tia dwi irawandani
10. Yurike petrosina

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
1. Nama : DED Desain untuk pengolahan air bersih di PDAM kota malang
2. Latar belakang
a. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005
Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
2. Pasal 40 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004, tentang Sumber Daya
Air
3. Pasal 5 ayat 2, Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia
Tahun 1945
4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004, tentang SumberDaya Air
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2004, Nomor 32,
Tambahan Lembaran Negara Nomor4377)
b. Gambaran Umum Singkat
PP Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum merupakan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Berdasarkan pasal 40 ayat 8, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang
Sumber daya Air. Point mendasar dari peraturan pemerintah ini yaitu
pengaturan pengembangan SPAM yang harus diselenggarakan secara terpadu
dengan pengembangan prasarana dan sarana sanitasi yang berkaitan dengan
air minum, sehingga pengelolaan sistem air minum harus
terintegrasidengansistem sanitasi dan persampahan.

Dalam implementasinya, PP nomor 16 tahun 2005 menjadi paradigma


baru bagi perkembangan sistem air minum di Indonesia sebagai bentuk
komitmen pemerintah dalam menjamin tersedianya pelayanan air minum
yang berkualitas dengan harga terjangkau. Dalam pasal 6 ayat 1 dan 2
ditegaskan bahwa PDAM sebagai penyelenggara SPAM harus mampu
menyediakan pelayanan air dengan kualitas air siap minum. Hal ini menjadi
tantangan bagi PDAM untuk memperbaiki sistem dan meningkatkan
pelayanan kualitas air minum yang dihasilkan. Sedangkan bagi masyarakat
pelanggan, peraturan ini telah berupaya mengembalikan haknya sebagai
warga negara dalam mengakses dan mengkonsumsi air minum yang
berkualitas. Berkenaan dengan peningkatan pelayanan air minum, produk air
yang dihasilkan oleh PDAM harus memenuhi tiga K yaitu memenuhi syarat
kualitas air minum, syarat kuantitas yaitu mampu meningkatkan akses dan
memenuhi kebutuhan rumah tangga, serta syarat kontinuitas yaitu PDAM
harus memberikan pelayanan air minum selama 24 jam. Oleh karena itu,
strategi optimal dalam pengelolaan air sudah menjadi keharusan bagi PDAM
agar kualias yang ditetapkan bisa tercapai. Secara rinci, pengelolaan
mengenai unit air baku, unit produksi, unti distribusi, unit pelayanan dan unit
pengelolaan diatur secara rinci dalam Bab II, pasal 5 -13.

Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, PDAM Kota Malang


memerlukan perencanaan yang sistematis untuk memperbaiki sistem dan
meningkatkan pelayanan kualitas air minum yang dihasilkan.Salah satu
tindakan yang digunakan adalah mebangun unit pengolahan air minum baru
dengan standart yang ditentukan dalam PP Nomor 16 Tahun 2005 tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Untuk itu dibutuhkan Detail
Engineering Design yang sesuai dengan peraturan tersebut.

3. Maksud dan Tujuan

a. Maksud dari penyusunan DED unit pengolahan air bersih ini adalah
sebagai acuan pengelolaan pelaksanaan kegiatan dan tahap-tahapannya
dalam jangka waktu bulanan.
b. Tujuan disusunnya DED unit pengolahan air bersih ini adalah agar
pelaksanaan pengolahan air bersih di Kabupaten Malang dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Manfaat dari penyusunan DED unit pengolahan air bersih ini nantinya
dapat menjadi patokan serta gambaran dalam perencanaan dan
pembangunan unit pengolahan air bersih di Kabupaten Malang, dan juga
nantinya dapat berguna untuk ketersediaan air bersih bagi masyarakat
yang kian sulit untuk sekarang ini mendapatkan air bersih.
5. Ruang lingkup
a. Lingkup
1. Telaah dokumen rencana pengembangan wilayah Kabuten Kota
Malang.
2. Telaah dokumen pola umum unit pengolahan air bersih wilayah
Kabupaten Malang agar dapat dikonsumsi dengan baik.
3. Observasi wilayah Kabupaten Malang atas kondisi biofisik.
4. Analisis data biofisik, keruangan, sosial ekonomi dan kelembagaan
wilayah Kabupaten Malang yang berkaitan dengan kondisi sungai
brantas.
5. Penyusunan rencana kelola kegiatan pengolahan air bersih dan
rekomendasi teknis pelaksanaan beserta tata waktu
pelaksanaannya.
b. Lokasi kegiatan
Lokasi kegiatan pengolahan air bersih adalah berada di daerah
sengkaling yang merupakan bantaran sungai brantas di Kabupaten
Malang
c. Data dan fasilitas penunjang
1. Penyediaan oleh pengguna jasa
Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat
digunakan berupa data dan harus dipelihara oleh penyedia jasa.
2. Penyedia oleh penyedia jasa
Penyedia jasa harus menyediakan alat-alat survey, ATK, dan alat
pendukung sesuai spesifikasi pekerjaan.
d. Alih pengetahuan
Penyedia jasa harus melaksanakan ekspose awal dan ekspose akhir
dengan melibatkan pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah
pengolahan air bersih.
6. Jangka waktu pelaksanaan proyek (Durasi)
Jangka waktu pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan ini adalah
selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender, terhitung sejak surat
perjanjian kerja ditandatangani. Pelaksana pekerjaan diwajibkan
menyusun jadwal rinci pelaksanaan setiap komponen pekerjaan dan jadwal
libatan masing-masing personil tim pelaksana pekerjaan. Jadwal dimaksud
harus menggambarkan rangkaian pekerjaan yang efektif, tepat waktu, dan
efisien.
7. Tenaga ahli dan klasifikasi
a. Ketua Tim (leader team)

Ketua tim disyaratkan seorang Sarjana Teknis Strata 2 (S2) jurusan


teknik lingkungan lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan,
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Manajemen
lingkungan dan pengolahan limbah minimal 3 tahun. Sebagai ketua tim
tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan
anggoa tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan selama 3 (tiga) bulan penuh
sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

b. Dua orang tenaga ahli teknik sipil minimal berpendidikan S1 dalam


bidang konstruksi bangunan dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun
serta memiliki sertifikat keahlian
c. Satu orang tenaga ahli teknik kimia minimal berpendidikan S2 dalam
bidangnya dan memiliki sertifikat keahlian
d. Satu orang tenaga ahli teknik mesin minimal berpendidikan S2 dalam
bidangnya dan memiliki sertifikat keahlian
e. Satu orang tenaga ahli teknik elektro minimal berpendidikan S2 dalam
bidangnya dan memiliki sertifikat keahlian.
Tenaga ahli tersebut dibantu oleh tenaga pendukung yang terdiri dari
tenaga administrasi, operator komputer, tenaga pemetaan (jumlah
tenaga menyesuaikan kebutuhan). Tugas Masing-masing tenaga ahli
adalah sbb :
1. Menyusun rencana kerja bersama tenaga ahli lainnya.
2. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait dalam pelaksanaan
kegiatan penyusunan KAK tersebut
3. Mengkoordinir tenaga ahli lainnya dalam melaksanakan pekerjaan.
4. Melakukan analisa terhadap hasil kegiatan guna penyusunan
rencana pengolahan air bersih.
5. Mengkoordinir dan mengendalikan pekerjaan penyusunan laporan
serta memprestasikan kepada pemberi pekerjaan
8. Perkiraan biaya proyek
Alokasi biaya yang diperlukan adalah Rp. 7,291,452,000.00

9. Alokasi dana
Biaya dapat dialokasikan pada pembuatan

DESKRIPSI
NO RENCANA BIAYA
PEKERJAAN

I PEKERJAAN
PERSIAPAN

1 Administrasi dan Rp. 2,000,000.00


Dokumentasi (4 Bulan)

2 Sewa Gudang/Direksi Rp. 10,000,000.00


Keet (8 Bulan)

3 Papan Nama Proyek (3 Rp. 1,500,000.00


Unit)

4 Pengukuran Kembali Rp. 1,500,000.00

SUB TOTAL Rp. 15,000,000.00

PEMBANGUNAN IPA
II 60 LITER/DETIK

A PEKERJAAN SIPIL

PEMBANGUNAN IPA
1 60 LITER/DETIK
a Unit Koagulasi Rp. 151,993,490.76

b Unit Flokulasi Rp. 389,979,346.63

c Unit Sedimentasi Rp. 742,410,254.35

d Unit Filtrasi Rp. 631,832,824.00

PEMBANGUNAN
2 BANGUNAN INTAKE Rp. 3,515,208,939.41

PEMBANGUNAN
RESERVOIR 250M3 &
3 RUMAH POMPA Rp. 497,167,857.41

SUB TOTAL Rp. 5,928,592,712.00

PEMBEBASAN TANAH
IV 4000 M2 Rp. 700,000,000

JUMLAH Rp. 6,628,592,712.00

PPN 10% Rp. 662,859,271.2

TOTAL Rp. 7,291,451,983.00

PEMBULATAN Rp. 7,291,452,000.00

10. Penanggung jawab proyek


1. Instansi PDAM Kabupaten Malang serta dewan direksi yang
terkait
2. Bapak Jefry S.sos selaku Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan
Pembuatan unit pengolahan air bersih PDAM Kabupaten
Malang
11. Keluaran, dihasilkan pada tahap Penyusunan Detail Desain, terdiri dari:
a. Gambar-gambar Pra Rencana:
1) Lay Out Plan
2) Site Plan
3) Tampak
4) Potongan
5) Denah Instalasi Pengolahan Air
b. Desain Instalasi Pengolahan Air Bersih
1. Penentuan Komponen Sumber Air Bersih
Seleksi komponen sistem air bersih yang diperlukan untuk
melayani kebutuhan air bersih penduduk didaerah pelayanan, dilakukan
proses sebagaimana diagram di halaman berikut. Khusus untuk penentuan
sumber air baku dilakukan dengan pertimbangan dan urutan prioritas
sebagai berikut:
a. Kecukupan kuantitas/debit airnya terutama dimusim kering.
b. Kualitasnya tidak memerlukan pengolahan untuk menjadi air bersih
atau hanya memerlukan pengolahan minimal.
c. Pengaliran dengan sistem gravitasi lebih diprioritaskan daripada
perpompaan (karena elevasi sumber lebih tinggi daripada daerah
pelayanan).
d. Tidak ada kompetisi dengan penggunaan yang lain (misal untuk
irigasi sawah) kecuali tidak ada sumber lain dan harus ada
kesepakatan dengan pihak terkait.
e. Jarak sumber terhadap daerah pelayanan diambil dari yang paling
dekat (lebih dekat lebih ekonomis).
2. Unit Pengolahan
Spesifikasi Instalasi Pengolahan Air haruslah memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
Memiliki standar SNI
Dapat dipabrikasi di lapangan
Dilengkapi dengan unit pengolah kimia yang sesuai dengan bahan
kimia yang digunakan (soda ash, aluminium sulfat dan kaporit)
Ketebalan baja minimal 10 mm
Dapat mengolah air baku dengan kekeruhan tertinggi sesuai dengan
hasil pemeriksaan laboratorium air baku yang akan diolah tersebut
Kualitas effluent (hasil air bersih) memenuhi standar air minum
Departemen Kesehatan RI atau Direktorat Pengembangan Air Minum
Departemen PU.
Dengan pertimbangan tersebut, dapat dibuat desain pengolahan air bersih
yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik sumber air di kota Malang.
Dalam hal ini yang digunakan adalah potensi air permukaan sungai Brantas
dan air hujan. Alternative desain pengolahan air bersih secara garis besar
dapat digambarkan sebagai berikut:

Dengan desain pengolahan air bersih diatas, maka realisasi bangunan dan
konstruksi unit pengolahan haruslah sesuai dengan kapasitas lapang.
Spesifikasi unit pengolahan air bersih tersebut meliputi:
a. Perpipaan
perpipaan yang dapat dibedakan atas 2 (dua) bagian, yaitu :
Perpipaan transmisi yang berfungsi untuk mengalirkan air dari
sumber ke reservoir dan pengolahan air, serta dari reservoir menuju
reservoir lainnya.
Perpipaan distribusi yang berfungsi untuk mengalirkan air dari
reservoir distribusi sampai dengan disambungkan pelanggan.
Bahan pipa yang akan dipergunakan dipilih dengan beberapa factor
pertimbangan antara lain:
Diameter
Tekanan
Kondisi tanah/topografi
Kualitas air
Kemudahan /pemasangan
Faktor harga, ketahanan/keawetan dan kemudahan untuk
mendapatkan pipa tersebut juga dipertimbangkan.
b. Bangunan Sadap
Untuk efisiensi, bangunan sadap diletakkan pada jarak terdekat dengan
sumber air baku (sungai), dengan dipertimbangkan beberapa hal dalam
pembangunannya:
Tangga
Pelimpah air
Lubang pemeriksaan dan perbaikan
Alat ukur ketinggian air
Pipa penguras
c. Bak Clarifier
Bangunan ini berfungsi sebagai tempat mengendapkan flok-flok
yang terbentuk dari proses koagulasi dan flokulasi. Pada bagian atas
bangunan dipasang sekat-sekat, ataupun disebut sebagai plate settler
(tilted plate separator). Plate settler ini sebaiknya dipasang dengan
kemiringan 60, dengan tujuan agar lumpur tidak menumpuk pada
plate, akan tetapi meluncur ke bawah menuju ruang lumpur.
d. Bangunan Sand Filter
Bangunan Filtrasi terdiri dari 2 macam yaitu saringan pasir cepat
dan saringan pasir lambat. Fungsi dari bangunan filtrasi ini adalah
untuk menyaring flok-flok yang masih terdapat dalam air, yang tidak
terendapkan di bangunan sedimentasi. Fungsi yang lain adalah untuk
menyaring sebagian bakteri yang ada di dalam air.Kriteria perencanaan
yang harus diperhatikan meliputi:
Dimensi Filter
Kedalaman Filter
Jumlah Filter
e. Reservoir
Reservoir sebagai penyimpan kelebihan air minum yang telah
diolah, maupun untuk dapat menambah tekanan pengaliran. Terdapat
dua kategori reservoir, yaitu reservoir yang berfungsi sebagai bagian
dari sistem produksi/pengolahan, serta reservoir yang berfungsi
sebagai bagian dari sistem distribusi. Sistem operasional reservoir
perlu dilengkapi dengan:
-Float valve, yaitu katup apung, yang dapat menutup aliran masuk saat
reservoir penuh, sehingga air bersih tidak terbuang.
-Kelengkapan umum lainnya, seperti peluap (overflow), penguras
(drain/wash out) dan meter induk.
Dengan kelengkapan tersebut, serta dilaksanakan tindakan
penekanan kebocoran air sepanjang pipa transmisi dan distribusi air
minum, maka dapat dicegah terjadinya sistem bergilir dan kehilangan
air yang besar.
f. Kriteria Perencanaan Catu Daya
Penyediaan daya listrik terdapat 2 sumber yaitu:
1. PLN
2. Genset
g. Kriteria Perencanaan Pembubuhan Bahan Kimia
Koagulan
Jenis harus memenuhi ketentuan berikut:
(1) (Aluminium sulfate, A12 (SO4)3, dibutuhkan dalam bentuk
cair konsentrasi sebesar 5 10% untuk instalasi kecil, dan
konsentrasi larutan sampai dengan 20% untuk instalasi
besar.
(2) PAC, Poly Aluminium Chlorida (A110 (OH)15 Cl15),
kualitas PAC ditentukan oleh kadar aluminium oxide
(Al2O3) yang terkait sebagai PAC dengan kadar 10
11%.
(3) Ferri Chlorida (FeCl3.6H2O)
(4) Ferri Sulphat (Fe2(SO4)3, 2H2O)
Selain itu, dosis koagulan ditentukan berdasarkan hasil
percobaan jet test terhdap air baku dengan rumus. Bak koagulan
dapat menampung larutan selama 8 24 jam, diperlukan 2 buah
bak yaitu 1 bak pengaduk manual atau mekanis dan 1 bak
pembubuh. Bak harus dilindungi dari pengaruh luar dan lahan
terhadap bahan koagulan
Netralisasi
Netralisan harus memenuhi bahan alkali dengan ketentuan berikut
1. kapur (CaO) dibubuhkan dalam bentuk larutan dengan
konsentrasnlarutan 5 20%.
2. Soda abu (Na2CO3) dibubuhkan dalam bentuk larutan, dengan
konsentrasi larutan 5 20%
3. Soda api (NaOH) dibubuhkan dalam bentuk larutan, dengan
konsentrasi larutan maksimum 20%.
Desinfektan
Jenis desinfektan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Gas khlor (Cl2); kandungan khlor aktif minimum 99%
2. Kaporit atau kalsium hipoklorit, (CaOCI2) x H2O kandungan
khlor aktif 60 70%.
3. Sodium hipoklorit (NaOCI), kandungan khlor aktif 15%
Dosis chlor ditentukan berdasarkan DPC yaitu jumlah khlor yang
di konsumsi air besarnya tergantung dari kualitas air bersih yang di
produksi serta ditentukan dari sisa khlor di instalasi 0,3 0,5 mg/l.
c. cara pengerjaan
Langkah-langkah pengerjaan perencanaan paket unit IPA dilaksanakan
sebagai berikut:
Kumpulkan data-data sumber air baku yang terpilih
1) debit air baku maksimum dan minimum
2) permukaan air baku maksimum dan minimum
3) kualitas air baku pada musim hujan dan kemarau
Kumpulkan data-data lahan lokasi IPA yang terpilih berupa:
1) topografi
2) daya dukung tanah
3) data gempa
4) data banjir
5) ketinggian air tanah
6) jalan masuk ke lokasi
Laksanakan perencanaan paket unit IPA berupa:
1) Tata letak IPA
2) Proses pengolahan
3) Hitung dimensi unit, profil hidrolisnya sesuai dan kebutuhan peralatan
4) Hitung dosis bahan kimia sesuai
5) Hitung catu daya dan bahan bakar
Laksanakan perencanaan bangunan penunjang dan hitung dimensi
bangunan penunjang
d. Kualitas hasil pengolahan air bersih
Pada dasarnya kualitas air bersih akan didasarkan kepada standard yang
telah ditentukan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Standard kualitas
air bersih yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI
No.416/Menkes/Per/IX/1990, tanggal 3 September 1990.
12. Laporan, meliputi :
1. LAPORAN PENDAHULUAN antara lain :
a) Rencana kerja
1) Harian
2) Mingguan
3) Bulanan
4) Lembur
b) Metodologi
1) Manual
2) Modern
3) campuran
c) Jadwal kegiatan
1) Pekerjaan dan jangka waktu pelaksanaan
2) target penyelesaian dari waktu yang di targetkan.
d) Organisasi kerja
a. Kepala
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Manajer Mutu
e. Manajer Teknis
f. Tenaga Ahli
g. pengawas
2. LAPORAN PERTENGAHAN/DRAF LAPORAN AKHIR
a) Hasil Observasi
b) Analisis spatial
c) diskriptif
3. LAPORAN AKHIR
Laporan yang merupakan penyempurnaan dari draft laporan akhir.
Dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar .
4. BUKU RENCANA PENGELOLAAN UNIT AIR BERSIH
Buku Rencana Pengelolaan air bersih sebagaimana Outline terlampir yang
dibuat dalam bentuk buku naskah sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar
5. SELURUH DATA AKHIR PELAKSANAAN(hard copy dan soft
copy CD)
a) Hasil laporan
1. Biaya total
2. Pekerjaan
3. Durasi waktu
4. Kerusakan
5. Kegiatan
6. Jumlah pekerja
7. Keselamatan kerja
b) Gambar
a. Foto
b. Peta
c. Rancangn gambar desain
d. lokasi
c) dokumentasi
a. dokumen izin
b. dokumen pelaksanaan
c. dokumen standar mutu bangunan
d. sertifikat tanah
13. Penutup
Segala sesuatu yang belum tercantum dalam KAK ini pada
penjelasan kerja ternyata diperlukan akan dicantumkan dalam Berita Acara
Penjelasan Kerja. Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan
penyelesaian di lapangan, akan dibicarakan dan diatur oleh Konsultan
Pengawas dengan Kontraktor dan bila diperlukan akan dibicarakan
bersama Pemberi Tugas.

Malang, 12 maret 2014


Mengetahui :

Kepala PDAM Kabupaten Malang Dibuat oleh :


selaku Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen
ttd ttd
Kirmiziyus ST. JEFRY, S.Sos
NIP. 195609261989031002 NIP. 19581231 197803 1 024

14. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai