(TERM OF REFERENCE)
disusun oleh:
a. Maksud dari penyusunan DED unit pengolahan air bersih ini adalah
sebagai acuan pengelolaan pelaksanaan kegiatan dan tahap-tahapannya
dalam jangka waktu bulanan.
b. Tujuan disusunnya DED unit pengolahan air bersih ini adalah agar
pelaksanaan pengolahan air bersih di Kabupaten Malang dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Manfaat dari penyusunan DED unit pengolahan air bersih ini nantinya
dapat menjadi patokan serta gambaran dalam perencanaan dan
pembangunan unit pengolahan air bersih di Kabupaten Malang, dan juga
nantinya dapat berguna untuk ketersediaan air bersih bagi masyarakat
yang kian sulit untuk sekarang ini mendapatkan air bersih.
5. Ruang lingkup
a. Lingkup
1. Telaah dokumen rencana pengembangan wilayah Kabuten Kota
Malang.
2. Telaah dokumen pola umum unit pengolahan air bersih wilayah
Kabupaten Malang agar dapat dikonsumsi dengan baik.
3. Observasi wilayah Kabupaten Malang atas kondisi biofisik.
4. Analisis data biofisik, keruangan, sosial ekonomi dan kelembagaan
wilayah Kabupaten Malang yang berkaitan dengan kondisi sungai
brantas.
5. Penyusunan rencana kelola kegiatan pengolahan air bersih dan
rekomendasi teknis pelaksanaan beserta tata waktu
pelaksanaannya.
b. Lokasi kegiatan
Lokasi kegiatan pengolahan air bersih adalah berada di daerah
sengkaling yang merupakan bantaran sungai brantas di Kabupaten
Malang
c. Data dan fasilitas penunjang
1. Penyediaan oleh pengguna jasa
Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat
digunakan berupa data dan harus dipelihara oleh penyedia jasa.
2. Penyedia oleh penyedia jasa
Penyedia jasa harus menyediakan alat-alat survey, ATK, dan alat
pendukung sesuai spesifikasi pekerjaan.
d. Alih pengetahuan
Penyedia jasa harus melaksanakan ekspose awal dan ekspose akhir
dengan melibatkan pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah
pengolahan air bersih.
6. Jangka waktu pelaksanaan proyek (Durasi)
Jangka waktu pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan ini adalah
selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender, terhitung sejak surat
perjanjian kerja ditandatangani. Pelaksana pekerjaan diwajibkan
menyusun jadwal rinci pelaksanaan setiap komponen pekerjaan dan jadwal
libatan masing-masing personil tim pelaksana pekerjaan. Jadwal dimaksud
harus menggambarkan rangkaian pekerjaan yang efektif, tepat waktu, dan
efisien.
7. Tenaga ahli dan klasifikasi
a. Ketua Tim (leader team)
9. Alokasi dana
Biaya dapat dialokasikan pada pembuatan
DESKRIPSI
NO RENCANA BIAYA
PEKERJAAN
I PEKERJAAN
PERSIAPAN
PEMBANGUNAN IPA
II 60 LITER/DETIK
A PEKERJAAN SIPIL
PEMBANGUNAN IPA
1 60 LITER/DETIK
a Unit Koagulasi Rp. 151,993,490.76
PEMBANGUNAN
2 BANGUNAN INTAKE Rp. 3,515,208,939.41
PEMBANGUNAN
RESERVOIR 250M3 &
3 RUMAH POMPA Rp. 497,167,857.41
PEMBEBASAN TANAH
IV 4000 M2 Rp. 700,000,000
Dengan desain pengolahan air bersih diatas, maka realisasi bangunan dan
konstruksi unit pengolahan haruslah sesuai dengan kapasitas lapang.
Spesifikasi unit pengolahan air bersih tersebut meliputi:
a. Perpipaan
perpipaan yang dapat dibedakan atas 2 (dua) bagian, yaitu :
Perpipaan transmisi yang berfungsi untuk mengalirkan air dari
sumber ke reservoir dan pengolahan air, serta dari reservoir menuju
reservoir lainnya.
Perpipaan distribusi yang berfungsi untuk mengalirkan air dari
reservoir distribusi sampai dengan disambungkan pelanggan.
Bahan pipa yang akan dipergunakan dipilih dengan beberapa factor
pertimbangan antara lain:
Diameter
Tekanan
Kondisi tanah/topografi
Kualitas air
Kemudahan /pemasangan
Faktor harga, ketahanan/keawetan dan kemudahan untuk
mendapatkan pipa tersebut juga dipertimbangkan.
b. Bangunan Sadap
Untuk efisiensi, bangunan sadap diletakkan pada jarak terdekat dengan
sumber air baku (sungai), dengan dipertimbangkan beberapa hal dalam
pembangunannya:
Tangga
Pelimpah air
Lubang pemeriksaan dan perbaikan
Alat ukur ketinggian air
Pipa penguras
c. Bak Clarifier
Bangunan ini berfungsi sebagai tempat mengendapkan flok-flok
yang terbentuk dari proses koagulasi dan flokulasi. Pada bagian atas
bangunan dipasang sekat-sekat, ataupun disebut sebagai plate settler
(tilted plate separator). Plate settler ini sebaiknya dipasang dengan
kemiringan 60, dengan tujuan agar lumpur tidak menumpuk pada
plate, akan tetapi meluncur ke bawah menuju ruang lumpur.
d. Bangunan Sand Filter
Bangunan Filtrasi terdiri dari 2 macam yaitu saringan pasir cepat
dan saringan pasir lambat. Fungsi dari bangunan filtrasi ini adalah
untuk menyaring flok-flok yang masih terdapat dalam air, yang tidak
terendapkan di bangunan sedimentasi. Fungsi yang lain adalah untuk
menyaring sebagian bakteri yang ada di dalam air.Kriteria perencanaan
yang harus diperhatikan meliputi:
Dimensi Filter
Kedalaman Filter
Jumlah Filter
e. Reservoir
Reservoir sebagai penyimpan kelebihan air minum yang telah
diolah, maupun untuk dapat menambah tekanan pengaliran. Terdapat
dua kategori reservoir, yaitu reservoir yang berfungsi sebagai bagian
dari sistem produksi/pengolahan, serta reservoir yang berfungsi
sebagai bagian dari sistem distribusi. Sistem operasional reservoir
perlu dilengkapi dengan:
-Float valve, yaitu katup apung, yang dapat menutup aliran masuk saat
reservoir penuh, sehingga air bersih tidak terbuang.
-Kelengkapan umum lainnya, seperti peluap (overflow), penguras
(drain/wash out) dan meter induk.
Dengan kelengkapan tersebut, serta dilaksanakan tindakan
penekanan kebocoran air sepanjang pipa transmisi dan distribusi air
minum, maka dapat dicegah terjadinya sistem bergilir dan kehilangan
air yang besar.
f. Kriteria Perencanaan Catu Daya
Penyediaan daya listrik terdapat 2 sumber yaitu:
1. PLN
2. Genset
g. Kriteria Perencanaan Pembubuhan Bahan Kimia
Koagulan
Jenis harus memenuhi ketentuan berikut:
(1) (Aluminium sulfate, A12 (SO4)3, dibutuhkan dalam bentuk
cair konsentrasi sebesar 5 10% untuk instalasi kecil, dan
konsentrasi larutan sampai dengan 20% untuk instalasi
besar.
(2) PAC, Poly Aluminium Chlorida (A110 (OH)15 Cl15),
kualitas PAC ditentukan oleh kadar aluminium oxide
(Al2O3) yang terkait sebagai PAC dengan kadar 10
11%.
(3) Ferri Chlorida (FeCl3.6H2O)
(4) Ferri Sulphat (Fe2(SO4)3, 2H2O)
Selain itu, dosis koagulan ditentukan berdasarkan hasil
percobaan jet test terhdap air baku dengan rumus. Bak koagulan
dapat menampung larutan selama 8 24 jam, diperlukan 2 buah
bak yaitu 1 bak pengaduk manual atau mekanis dan 1 bak
pembubuh. Bak harus dilindungi dari pengaruh luar dan lahan
terhadap bahan koagulan
Netralisasi
Netralisan harus memenuhi bahan alkali dengan ketentuan berikut
1. kapur (CaO) dibubuhkan dalam bentuk larutan dengan
konsentrasnlarutan 5 20%.
2. Soda abu (Na2CO3) dibubuhkan dalam bentuk larutan, dengan
konsentrasi larutan 5 20%
3. Soda api (NaOH) dibubuhkan dalam bentuk larutan, dengan
konsentrasi larutan maksimum 20%.
Desinfektan
Jenis desinfektan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Gas khlor (Cl2); kandungan khlor aktif minimum 99%
2. Kaporit atau kalsium hipoklorit, (CaOCI2) x H2O kandungan
khlor aktif 60 70%.
3. Sodium hipoklorit (NaOCI), kandungan khlor aktif 15%
Dosis chlor ditentukan berdasarkan DPC yaitu jumlah khlor yang
di konsumsi air besarnya tergantung dari kualitas air bersih yang di
produksi serta ditentukan dari sisa khlor di instalasi 0,3 0,5 mg/l.
c. cara pengerjaan
Langkah-langkah pengerjaan perencanaan paket unit IPA dilaksanakan
sebagai berikut:
Kumpulkan data-data sumber air baku yang terpilih
1) debit air baku maksimum dan minimum
2) permukaan air baku maksimum dan minimum
3) kualitas air baku pada musim hujan dan kemarau
Kumpulkan data-data lahan lokasi IPA yang terpilih berupa:
1) topografi
2) daya dukung tanah
3) data gempa
4) data banjir
5) ketinggian air tanah
6) jalan masuk ke lokasi
Laksanakan perencanaan paket unit IPA berupa:
1) Tata letak IPA
2) Proses pengolahan
3) Hitung dimensi unit, profil hidrolisnya sesuai dan kebutuhan peralatan
4) Hitung dosis bahan kimia sesuai
5) Hitung catu daya dan bahan bakar
Laksanakan perencanaan bangunan penunjang dan hitung dimensi
bangunan penunjang
d. Kualitas hasil pengolahan air bersih
Pada dasarnya kualitas air bersih akan didasarkan kepada standard yang
telah ditentukan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Standard kualitas
air bersih yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI
No.416/Menkes/Per/IX/1990, tanggal 3 September 1990.
12. Laporan, meliputi :
1. LAPORAN PENDAHULUAN antara lain :
a) Rencana kerja
1) Harian
2) Mingguan
3) Bulanan
4) Lembur
b) Metodologi
1) Manual
2) Modern
3) campuran
c) Jadwal kegiatan
1) Pekerjaan dan jangka waktu pelaksanaan
2) target penyelesaian dari waktu yang di targetkan.
d) Organisasi kerja
a. Kepala
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Manajer Mutu
e. Manajer Teknis
f. Tenaga Ahli
g. pengawas
2. LAPORAN PERTENGAHAN/DRAF LAPORAN AKHIR
a) Hasil Observasi
b) Analisis spatial
c) diskriptif
3. LAPORAN AKHIR
Laporan yang merupakan penyempurnaan dari draft laporan akhir.
Dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar .
4. BUKU RENCANA PENGELOLAAN UNIT AIR BERSIH
Buku Rencana Pengelolaan air bersih sebagaimana Outline terlampir yang
dibuat dalam bentuk buku naskah sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar
5. SELURUH DATA AKHIR PELAKSANAAN(hard copy dan soft
copy CD)
a) Hasil laporan
1. Biaya total
2. Pekerjaan
3. Durasi waktu
4. Kerusakan
5. Kegiatan
6. Jumlah pekerja
7. Keselamatan kerja
b) Gambar
a. Foto
b. Peta
c. Rancangn gambar desain
d. lokasi
c) dokumentasi
a. dokumen izin
b. dokumen pelaksanaan
c. dokumen standar mutu bangunan
d. sertifikat tanah
13. Penutup
Segala sesuatu yang belum tercantum dalam KAK ini pada
penjelasan kerja ternyata diperlukan akan dicantumkan dalam Berita Acara
Penjelasan Kerja. Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan
penyelesaian di lapangan, akan dibicarakan dan diatur oleh Konsultan
Pengawas dengan Kontraktor dan bila diperlukan akan dibicarakan
bersama Pemberi Tugas.
14. Lampiran