A. PENDAHULUAN
Pasal 28A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa
setiaporang berhak untuk hidup serta berhak untuk mempertahankan hidup dan
kehidupannya.Dalam rangkamemenuhi hak setiap warga negara untuk hidup serta untuk
mempertahankan hidup, Negara berkewajiban untuk menjamin pemenuhan hak setiap warga
negara, yang salah satunya adalah melaluipenyediaan Kebutuhan Pokok Air Minum Sehari-
hari. Hal ini sejalan dengan ketentuan Pasal 33 ayat (2)Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa cabang-cabangproduksi yang
penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara serta
ketentuan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang menyatakan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
B. LATAR BELAKANG
Salah satu kendala dalam penyediaan air minum adalah ketidak merataan ketersediaan air
baku di kabupaten/kota. Karena itu, diperlukan kerja sama antar kabupaten/kota atau antar
provinsi untuk membangun sistem air minum yang memanfaatkan sumber air baku yang
digunakan secara bersama-sama.
Salah satu program prioritas nasional bidang air minum saat ini adalah pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional, yaitu terbangunnya 31 SPAM Regional
seluruh Indonesia pada tahun 2019.Ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun
2015, dimana salah satu sasaran pembangunan kawasan permukiman dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 adalah meningkatkan akses
penduduk terhadap air minum layak sebesar 100 persen pada tingkat kebutuhan dasar di
tahun 2019.Untuk itu, pelaksanaan SPAM Regional ini memerlukan komitmen yang kuat dari
semua pihak terkait, termasuk Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Pelayanan akses air minum aman nasional hingga tahun 2015 baru mencapai 71,05 persen,
dimana air minum Perkotaan 83,2 % dan air minum Perdesaan sebesar 58,83%, terdapat
gap sebesar 28,95 % untuk mencapai target universal access sebesar 100 % untuk air
minum perkotaan dan 100 % air minum perdesaan pada tahun 2019.
Provinsi Sulawesi Tengahmelalui Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Daerah mengambil
inisiatif dan meningkatkan perannya dalam perencanaan dan pembangunan SPAM regional
di wilayah Kota/Kabupaten, dengan langkah awal menyusun Identifikasi Air Minum
Regional di seluruh wilayah Kota/Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah. Hal ini dilakukan
untuk membuat pemetaan air baku melalui air permukaan yang dapat dimanfaatkan sebagai
air minum regional.
D. SASARAN
Sasaran yang akan dicapai dari pekerjaan ini adalah tersedianya data-data yang akurat
mengenai lokasi dan kapasitas sumber air baku serta wilayah Kota/Kabupaten yang layak
untuk dibangun SPAM Regional di Provinsi Sulawesi Tengah
E. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan Penyusunan Identifikasi Air Minum Regional adalah seluruh Kota/Kabupaten
di Provinsi Sulawesi Tengah
F. SUMBER PENDANAAN
Kegiatan ini dibiayai melalui dana Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah ( APBD )
Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah ( DPA SKPD ) Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah Tahun Anggarana 2017 dengan total HPS sebesar Rp. 1.249.842.000 ( Satu milyar dua
ratus empat puluh sembilan juta delapan ratus empat puluh dua ribu rupiah )
G. NAMA DAN ORGANISASI pengguna jasa
- SKPD : Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
- Program : Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
- Kegiatan : Perencanaan Pengembangan Prasarana dan Sarana Air Minum dan Air
Limbah
H. DATA DASAR
1. RTRW Provinsi Sulawesi Tengah
2. RTRW Kota Palu
3. RTRW Kabupaten Sigi
4. RTRW Kabupaten Donggala
5. RTRW Kabupaten Tolitoli
6. RTRW Kabupaten Buol
7. RTRW Kabupaten Parigi Moutong
8. RTRW Kabupaten Poso
9. RTRW Kabupaten Morowali Utara
10. RTRW Kabupaten Morowali
11. RTRW Kabupaten Tojo Una-Una
12. RTRW Kabupaten Banggai
13. RTRW Kabupaten Banggai Kepulauan
14. RTRW Kabupaten Banggai Laut
I. STUDI-STUDI TERDAHULU
1. RISPAM Kota Palu
2. RISPAM Kabupaten Sigi
3. RISPAM Kabupaten Donggala
4. RISPAM Kabupaten Tolitoli
5. RISPAM Kabupaten Buol
6. RISPAM Kabupaten Parigi Moutong
7. RISPAM Kabupaten Poso
8. RISPAM Kabupaten Morowali Utara
9. RISPAM Kabupaten Morowali
10. RISPAM Kabupaten Tojo Una-Una
11. RISPAM Kabupaten Banggai
12. RISPAM Kabupaten Banggai Kepulauan
13. RISPAM Kabupaten Banggai Laut
14. Penyusunan Studi Kelayakan dan DED Regional Air Minum Palu, Sigi dan Donggala
(PASIGALA) Sulawesi Tengah
J. STUDI-STUDI RUJUKAN
1. Rancangan Master Plan Masing-Masing Wilayah Sungai
2. Rancangan Master Plan Masing-Masing DAS di Wilayah Sungai
3. Pola Pengelolaan SDA Masing-Masing Wilayah Sungai.
4. Monitoring Bangunan SDA Masing-Masing Wilayah Sungai
5. Rasionalisasi Pos Hidrologi WS. Palu-Lariang, WS. Parigi-Poso, dan WS. Kaluku-Karama
K. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2015, tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 2/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yang Merupakan Kewenangan
Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 2/PRT/M/2010 tentang Rencana
Strategis Nasional Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010 – 2014
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 104/PMK.02/2010 tentang Petunjuk
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2011
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 1/PRT/M/2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 13/PRT/M/2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Balai Wilayah Sungai.
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 49 Tahun 1990 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Izin Penggunaan Air dan atau Sumber Air
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 02/PRT/M/2013
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air
12. PeraturanMenteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 04/PRT/M/2015,
tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai
M. KELUARAN
Produk yang dihasilkan dari kegiatan ini, yaitu :
1. Laporan Pendahuluan, sebanyak 10 (sepuluh ) Eksamplar
2. Laporan Antara, sebanyak 10 (sepuluh) Eksamplar
3. Konsep Laporan Akhir, sebanyak 10 (sepuluh) Eksamplar
4. Laporan Akhir dan Eksekutif Summary, sebanyak 10 (sepuluh) Eksamplar
Soft Copy laporan, Photo Dokumentasi dan gambar - gambar dalam bentuk softcopy (
DVD ), sebanyak 10 (Sepuluh ) buah
Q. LAPORAN
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat : Jadwal Kerja secara keseluruhan, Rencana Kerja, Hasil
Peninjauan Terhadap Studi Terdahulu, Permasalahan-Permasalahan yang Dihadapi dari
Hasil Survey Pendahuluan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh ) hari setelah diterbitkan
SPMK..
2. Laporan Antara
Laporan Antaramemuat : Hasil data survey primer dan sekunder, analisa awal terhadap
data-data hasil survey yang dilengkapi dengan kajian awal yang dilengkapi dengan
dokumentasi hasil survey lapangan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh ) hari setelah
diterbitkan SPMK.
3. Konsep Laporan Akhir
Konsep Laporan Akhir memuat : Rangkaian seluruh kegiatan Survey dan Analisis yang
telah dilaksanakan, koordinat posisi intake, trase jaringan transmisi, koordinat posisi
IPA dan Reservoir, trase jaringan distribusi utama, analisis hidrolis menggunakan
Program EPANET, model kerjasama,dan kelembagaan yang sesuai.
Laporan Akhir harus diserahkan 150 ( seratuslima puluh ) hari setelah diterbitkan SPMK.