Anda di halaman 1dari 8

Tersedia online di: http://ejournal-s฀.undip.ac.id/index.

php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 4, No 3 (20฀5)

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KOTA


PEKALONGAN

Akhmad Ginanjar*), Arya Rezagama**), Dwi Siwi Handayani**)


฀rogram Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
JL. ฀rof. H. Sudarto, SH Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
email: akhmadginanjars@gmail.com

Abstrak
฀ota Pekalongan terletak di Jawa Tengah dengan luas wilayah 4.500
hektar,terdiri dari 4 kecamatan dengan jumlah penduduk 290.347 jiwa. PDAM
฀ota Pekalongan memiliki jumlah pelanggan 115.364 jiwa atau 40% dari jumlah
penduduk ฀ota Pekalongan. ฀apasitas produksi PDAM ฀ota Pekalongan hanya
390,5 l/d hanya mampu kebutuhan air bersih kota Pekalongan hingga tahun 2023
sedangkan diakhir perencanaan tahun 2034 ฀ota Pekalongan membutuhkan air
bersih 740,4 l/d dengan target pelayanan 90% dari total penduduk atau
penambahan 87.418 SR. Untuk menambah kapasitas produksi direncanakan
pengembangan SPAM ฀ota Pekalongan akan dibagi menjadi 3 tahap, Jangka
Pendek (2015-2019) dengan penambahan kapasitas produksi 50 l/d, Jangka
Menengah (2020-2029) dengan penambahan kapasitas 250 l/d dan Jangka
Panjang (2030-2034) dengan penambahan kapasitas 150 l/d , potensi sumber air
baku yang dimanfaatkan adalah Sungai Boyo dan ฀upang. Investasi yang
dibutuhkan untuk pengembangan sistem penyediaan air minum ฀ota Pekalongan
adalah Rp.288,951,500,00
฀eywords: Rencana Induk SPAM, sistem penyediaan air minum, ฀ota
Pekalongan

Abstract

฀ota pekalongan is located in central java with a total area 4,500 hectares ,
consists of 4 sub district with a population of 290.347 inhabitants .Pdam kota
pekalongan having the number of customers 115.364 people or 40 % total
population of the city show .A production capacity of local clean water companies
pdam kota pekalongan only 390,5 l / d only able clean water supply kota
pekalongan until2023 while planning at the very end of year 2034 Pekalongan
City need clean water 740,4 l / d with service target of 90 percent of the
population or the addition of 87.418 connection home .To Increase capacity of
water supply it needs to be planned developing of water supply will be divided
into 3 stage , short-term ( 2015-2019 ) by the addition of a production capacity of
50 l / d , medium-term ( 2020-2029 ) by the addition of capacity 250 l / d and
long-term ( 2030-2034 ) with increase the capacity of 150 l / d , the potential of
raw water that will be used is a river boyo and kupang. The investment required
for the development of water supply system Pekalongan City is Rp.288,951,500,00
฀eywords: Water Supply Master plan, Water Supply System, Pekalongan City

฀ *)
**)
Penulis
Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s฀.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 4, No 3 (20฀5)

PENDAHULUAN penyediaan sarana dan prasarana air


Latar Belakang minum menjadi salah satu kunci
Sejalan dengan peran dalam pengembangan ekonomi
฀emerintah ฀usat sebagai fasilitator wilayah.
dalam era otonomi daerah dan dalam Kota ฀ekalongan terletak di ฀rovinsi
kaitan dengan diterbitkannya Jawa Tengah, dengan luas area 4.525
Undang-Undang Nomor 7 Tahun Ha, terdiri dari 4 kecamatan dengan
2004 tentang Sumber Daya Air, jumlah penduduk 290.347 jiwa.
฀emerintah telah menerbitkan ฀DAM Kota ฀ekalongan memiliki
produk pengaturan setingkat pelanggan sebanyak 115.364 jiwa
peraturan pemerintah yang atau 40% dari jumlah penduduk Kota
memberikan pedoman, baik kepada ฀ekalongan. Cakupan pelayanan ini
pemerintah kabupaten/kota dan pihak masih belum memenuhi target dari
lainnya yang terkait dengan MDGs (Millinium Development
penyelenggaraan pelayanan air Goals) yaitu angka pencapaian
minum maupun kepada masyarakat cakupan pelayanan sebesar 80%
sebagai pengguna layanan air untuk penduduk perkotaan.
minum, yaitu ฀eraturan ฀emerintah Kapasitas produksi ฀DAM Kota
(฀฀) Nomor 16 Tahun 2005 tentang ฀ekalongan tahun 2014 adalah 390,5
฀engembangan Sistem ฀enyediaan liter/detik yang bersumber dari 32
Air Minum (S฀AM). Adapun unit sumur, 1 unit I฀A dan 1 mata
wewenang dan tanggung jawab air. Kapasitas saat ini hanya mampu
pemerintah dalam penyelenggaraan melayani kebutuhan air bersih Kota
pengembangan Sistem ฀enyediaan ฀ekalongan dengan jaringan
Air Minum (S฀AM) adalah meliputi perpipaan sampai tahun 2025,
: sedangkan kebutuhan air Kota
(i) menetapkan kebijakan ฀ekalongan sampai tahun 2034
dan strategi nasional, adalah 740,48 liter/detik sehingga
(ii) menetapkan norma, perlu dilakukan pengembangan
standar, pedoman, dan Jaringan air bersih di Kota
manual (NS฀M), ฀ekalongan. Namun ฀DAM Kota
(iii) memfasilitasi pemenuhan ฀ekalongan kesulitan melakukan
kebutuhan air baku. pengembangan jaringan air bersih
฀enyediaan air minum merupakan karena tidak memiliki alternatif
salah satu kebutuhan dasar dan hak sumber baku di wilayah administrasi
sosial ekonomi masyarakat yang Kota ฀ekalongan yang sebagian
harus dipenuhi oleh ฀emerintah. besar sungai dan sumur telah
Ketersediaan air minum merupakan tercemar. ฀ada akhirnya ฀emerintah
salah satu penentu peningkatan Kota ฀ekalongan perlu melakukan
kesejahteraan masyarakat, yang kerjasama dengan Kabupaten/Kota
mana diharapkan dengan lain untuk pemanfaatan air baku
ketersediaan air minum dapat bersama.
meningkatkan derajat kesehatan ฀ada tahun 2013.฀emerintah Kota
masyarakat dan produktivitas ฀ekalongan, Kabupaten Batang dan
masyarakat sehingga dapat terjadi Kabupaten ฀ekalongan kemudian
peningkatan pertumbuhan ekonomi berinisiatif melakukan kerjasama
masyarakat. Oleh karena itu, dalam rangka pemanfaatan sumber

2 *)
**)
Penulis
Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s฀.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 4, No 3 (20฀5)

air baku bersama, yang kemudian rencana struktur dan pola


dikenal dengan istilah ฀ogram penataan ruang wilayah.
S฀AM Regional ฀etanglong. 5. Merencanakan jaringan
Setelah ada kesapakatan distribusi dalam pengembangan
S฀AM Kota ฀ekalongan yang
antara Kota ฀ekalongan,Kabupaten
disesuaikan dengan konsumsi
Batang dan Kabupaten ฀ekalongan air penduduk,jaringan jalan dan
untuk pemanfaatan air baku bersama, elevasi wilayah pelayanan
Badan ฀erencanaan ฀embangunan 6. Merencanakan anggaran biaya
Daerah Kota ฀ekalongan dan investasi yang diperlukan
merencanakan pengembangan dalam pelaksanaan
S฀AM di Kota ฀ekalongan. Sebagai pengembangan sistem
bentuk realisasi peningkatan penyediaan air minum di Kota
pelayanan air bersih di Kota ฀ekalongan
฀ekalongan, oleh karena itu .
diperlukan dokumen Rencana Induk METODOLOGI PENELITIAN
S฀AM sesuai dengan kaidah dan Tahapan ฀erencanaan dalm
standar yang ditetapkan dalam penyusunan Rencana Induk Sistem
฀enyedian Air Minum Kota ฀ekalongan
฀eraturan Menteri ฀ekerjaan Umum
sebagai berikut:
Nomor 18/฀RT/M/2007 sebagai
dasar pengembangan Air bersih di
Kota ฀ekalongan

Tujuan Penelitian
Tujuan dari kegiatan ini adalah
menghasilkan laporan tugas akhir
Rencana Induk Sistem ฀enyediaan Air
Minum, yang meliputi :
1. Menganalisis kondisi sistem
penyediaan air minum yang
meliputi aspek teknis, sistem
produksi, cakupan pelayanan
dan distribusi
2. Menganalisis air permukaan dan
air tanah sebagai alternatif
sumber air baku dalam
penyusunan RI-S฀AM Kota
฀ekalongan.
3. Memproyeksikan kebutuhan air
minum Kota ฀ekalongan sesuai
dengan arah pengembangan
wilayah perkotaan maupun
wilayah perdesaan yang
tercantum di RTRW dan
RDTRK.
4. Merencanakan pentahapan
dalam pengembangan sistem
penyediaan air minum Kota Gambar ฀.Diagram Alir Tahapan
฀ekalongan yang sesuai dengan Penyusunan Rencana Induk SPAM

3 *)
**)
Penulis
Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s฀.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 4, No 3 (20฀5)

ANALISIS KONDISI SPAM ฀ekalongan 2 sumur yaitu SB Tirto dan


EKSISITING SB Asri menunjukan angka pencemaran
Sumber Air Baku kadmium melebihi baku mutu yang
ditetapkan ฀eraturan Menteri Kesehatan
฀ Sumber air baku
Nomor 492 tahun 2010 yaitu sebesar
- Sungai 0.003 mg/l. Diperlukan unit aerasi dan
unit filtrasi dan pada sumur-sumur
Sumber air baku berupa sungai yang
produksi untuk mengurangi kadar logam
dipakai adalah sungai Kupang di berat pada air yang akan
Kecamatan Warungasem,untuk izin didistribusikan..
pengambilan yang diterima ฀DAM
Kota ฀ekalongan adalah 180 Unit Distribusi
liter/detik dan telah dimanfaatkan 70 ฀. Kualitas
liter/detik yang dapat dimanfaatkan Beberapapelanggan mengeluhkan
adanya endapan hitam dan bau busuk
untuk 10 tahun kedepan.
pada air yang didistribusikan ฀DAM
- Sumur Dalam yang disebabkan kadar logam pada air
.฀DAM Kota ฀ekalongan yang melebihi baku mutu pada sumber
memanfaatkan 32 sumur dalam.฀ada air yang telah dibahas sebelumnya pada
hasil laboratorium ฀DAM Kota poin unit sumber air baku.
฀ekalongan 2 sumur yaitu SB Tirto dan 2. kuantitas
SB Asri menunjukan angka pencemaran Angka pelayanan di ฀DAM Kota
kadmium melebihi baku mutu yang ฀ekalongan adalah ± 40% belum
ditetapkan ฀eraturan Menteri Kesehatan memenuhi angka target pemerintah yaitu
Nomor 492 tahun 2010 yaitu sebesar 80% dari penduduk yang diatur di
0.003 mg/l.Diperlukan unit aerasi dan ฀eraturan Menteri ฀ekaerjaan Umum
unit filtrasi dan pada sumur-sumur Nomor 18 tahun tahun 2007.disebabkan
produksi untuk mengurangi kadar logam sumber air baku yang terbatas sumber
berat pada air yang akan didistribusikan saat ini hanya mampu melayani 50%
dari jumlah penduduk Kota ฀ekalongan
Unit Produksi Tahun 2013 sebesar 290.347 jiwa.Untuk
฀ Unit ฀roduksi memenuhi kebutuhan air Kota
Unit ฀roduksi di ฀DAM Kota ฀ekalongan sampai 20 tahun kedepan
฀ekalongan dibagi menjadi 2,yaitu I฀A diperlukan sumber air baku ±238
dan Sumur dalam dilengkapi dengan liter/detik
instalasi pompa dan pompa desinfektan. 3.kontiunuitas
1. I฀A Cepagan proses produksi sumur rata-rata adalah
I฀A Cepagan dibangun tahun 18 jam sehingga proses distribusi hanya
1997,Berkapasitas produksi 70 berlangsung 18 jam pula karena pada
liter/detik dengan unit pengolahann sistem yang menggunakan sumur dalam
Intake-koagulasi-flokulasi-sedimentasi- air langsung distribusikan ke pelanggan.
filtrasi. Untuk Kualitas hasil Untuk tekanan telah memenuhi standar
pengoalahan telah memenuhi ฀eraturan yang ditetapkan pada ฀eraturan Menteri
Menteri Kesehatan Nomor 492 tahun ฀ekaerjaan Umum Nomor 18 tahun
2010 tentang persyaratan kualitas air tahun 2007
minum.
2. Sumur Dalam Unit Pelayanan
฀DAM Kota ฀ekalongan Jumlah pencatat yang terbatas
memanfaatkan 32 sumur dalam.฀ada membuat tingkat ketelitian pembacaan
hasil laboratorium ฀DAM Kota akan menurun pencatat meteran air di

4 *)
**)
Penulis
Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s฀.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 4, No 3 (20฀5)

Kota ฀ekalongan ±15 Orang sedangkan Dari gambar 1 diatas terlihat


jumlah sambungan di Kota ฀ekalongan grafik peningkatan kebutuhan air
adalah 22.341 ( HU tidak termasuk ) menunjukkan pola garis linier. ฀ola
grafik 2014 sampai 2034 menunjukkan
Unit Pengelolaan kebutuhan air dari tahun 2014 sampai
Menurut hasil audit B฀฀S฀AM 2034 mengalami peningkatan yang
2013 ,฀DAM Kota ฀ekalongan cukup signifikan. ฀ada rentang tahun
tergolongan ฀DAM yang tersebut, rata – rata peningkatan
sehat,penghasilan ฀DAM dari Non air kebutuhan air per tahunnya adalah
setiap tahun meningkat 8% sebesar 23 liter/detik
mengindikasikan pelanggan bertambah .
setiap tahunnya. POTENSI AIR BAKU
Analisis Supply and Demand Wilayah
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR Pelayanan PDAM
Proyeksi Kebutuhan Air Wilayah
PDAM Sumber air baku eksisiting
Kebutuhan air bersih wilayah yang digunakan untuk mensuplai
pelayanan ฀DAM sampai tahun 2034 kebutuhan air wilayah ฀DAM mencapai
dihitung berdasarkan proyeksi jumlah 390.5 L/Detik. Sedangkan untuk
penduduk pada 4 Kecamatan yang kebutuhan air baku Kota ฀ekalongan
termasuk dalam wilayah pelayanan wilayah ฀DAM sampai tahun 2034
฀DAM. membutuhkan 740,48 L/Detik. Sumber
Tabel 2.฀royeksi Kebutuhan Air air baku yang digunakan hanya
Wilayah mencukupi hingga tahun 2025 namun
tidak semua dilayani, sehingga setelah
No KECAMATAN Kebutuhan Air (liter/detik) tahun 2026 ฀DAM Kota ฀ekalongan
harus mencari potensi air baku yang
2014 2019 2024 2029 2034
lebih besar lagi untuk memenuhi
1 ฀ekalongan Selatan 26,00 56,24 96,94 150,83 229,71
kebutuhan air minum wilayah ฀DAM..
2 ฀ekalongan Timur 39,00 65,16 93,85 125,09 164,49 ฀erbandingan antara sumber air
3 ฀ekalongan Barat 52,67 72,58 95,96 123,25 156,92 eksisting dan kebutuhan air baku dapat
4 ฀ekalongan Utara 102,70 120,05 139,79 162,07 189,35 dilihat pada tabel di bawah ini :
Jumlah 220,36 314,04 426,54 561 740,48

฀elayanan ฀DAM

Gambar 2
Gambar ฀.Grafik Proyeksi Kebutuhan Grafik Kebutuhan Air Wilayah
Air Wilayah Pelayanan PDAM Pelayanan PDAM

5 *)
**)
Penulis
Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s฀.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 4, No 3 (20฀5)

Sumber Air Baku SPAM Wilayah permukaan dari sungai kupang


Pelayanan PDAM dan sungai boyo
฀elayanan S฀AM ฀DAM dikelola
sepenuhnya oleh ฀DAM. Oleh karena ฀engembangan S฀AM disusun
itu, penentuan alokasi sumber air baku dengan memperhatikan fungsionalisasi
disesuaikan dengan program tahapan yang akan dilaksanakan,
pengembangan sumber air baku ฀DAM. disusun berdasarkan urutan prioritas
Berdasarkan data dari ฀DAM Kota penanganan, sehingga diperoleh
฀ekalongan, potensi sumber mata air program pentahapan yang dibagi
yang berpotensi untuk pengembangan menjadi tahapan, yaitu :
pelayanan ฀DAM adalah sungai :
Tabel 5 Kapasitas Rencana Sumber 1. Rencana Jangka ฀endek (2014-
Air Baku ฀DAM Kota ฀ekalongan 2019)

No Nama Sumber Lokasi Satuan Debit 2. Rencana Jangka Menengah


A
AIR (2019-2024)
฀ERMUKAAN
Kabupaten
1 Sungai Kupang
฀ekalongan
liter/detik 150 3. Rencana Jangka Menengah
2 Sungai Boyo
Kabupaten
Liter/detik 250
(2024-2029)
Batang
Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2014. 4. Rencana Jangka ฀anjang (2029-
2034)
PENTAHAPAN SISTEM
PENYEDIAAN AIR MINUM ฀enentuan wilayah pengembangan
Rencana Pengembangan SPAM pada tahapan diatas disusun dalam
PDAM urutan prioritas program. Dengan
Strategi rencana pengembangan demikian program dalam kategori
S฀AM ฀DAM Kota ฀ekalongan adalah mendesak dapat dimasukkan dalam
sebagai berikut : program jangka pendek, sedangkan
program lainnya dapat disusun
a) ฀enambahan kapasitas sistem dalam program jangka menengah
dari sungai kupang untuk dan jangka panjang sesuai dengan
memenuhi sambungan baru urutan prioritasnya.

b) ฀engendalian kebocoran yaitu Rencana Pengembangan SPAM Non


sebesar 1 % sampai akhir tahun PDAM
perencanaan, sehingga
diharapkan angka kebocoran Keterbatasan sumber air baku
yang sekarang tercatat 25% membuat ฀emerinta Kota ฀ekalongan
dapat ditekan menjadi 20% pada tidak melakukan program
tahun 2034. ฀enurunan pengembangan air bersih non-฀DAM
kebocoran dilakukan secara Berikut pada gambar ini merupakan
bertahap skenario pelayanan air bersih Kota
฀ekalongan
c) ฀enghijauan daerah tangkapan
air untuk mengendalikan
penurunan debit mata air

d) ฀enambahan kapasitas produksi


dengan memanfaatkan air

6 *)
**)
Penulis
Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s฀.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 4, No 3 (20฀5)

Tahap II
2020
2021
2022 1,000,000,000
2023 99.900.000.000
2024 22.000.000.000

Gambar 3 Skenario Pelayanan Air Bersih 2025    


2026
2027
KEBUTUHAN INVESTASI DAN
SUMBER PENDANAAN 2028
RISPAM Wilayah Pelayanan PDAM 2029
Kebutuhan investasi ditentukan
Tahap 3
berdasarkan perhitungan Rencana
Anggaran Biaya yang meliputi Biaya 2030
฀rogram Fisik dan Biaya ฀rogram Non 2031 1.000.000.000
Fisik. ฀erencanaan pengembangan
2032 156.706.500.000
S฀AM ฀DAM Kota ฀ekalongan
dilakukan melalui 4 tahap, yaitu tahap I 2033  
(jangka pendek), tahap II (jangka 2034
menengah), tahap III (jangka menengah
II), tahap IV (jangka ฀anjang). Oleh Jumlah I. II.
288.951.500.000
karena itu, Rencana Anggaran Biaya III
(RAB) dihitung menjadi 4 berdasarkan Sumber :Analisis Penulis, 2014
program pada masing – masing tahap..
Rencana anggaran biaya pengembangan KESIMPULAN
S฀AM ฀elayanan ฀DAM pada setiap
tahun secara lengkap dapat dilihat pada 1. Kondisi S฀AM Eksisting ฀DAM
tabel berikut. Kota ฀ekalongan meliputi Sumber
Tabel 6 Air Baku, Unit ฀roduksi dan Sistem
Distribusi. Sedangkan permasalahan
Rekapitulasi Biaya Pengembangan SPAM teknis ฀DAM Kota ฀ekalongan
Pelayanan PDAM disebabkan karena beberapa hal
yaitu kebocoran, kurangnya
efisiensi produksi, dan pencemaran
Tahun
Rencana
Jumlah 2. Kebutuhan Air di Kota ฀ekalongan
diproyeksikan sesuai dengan daerah
Tahap I pelayanan S฀AM yaitu daerah
Fisik Non Fisik pelayanan ฀DAM dan daerah
pelayanan Non ฀DAM. Kebutuhan
2014  
Air daerah ฀elayanan ฀DAM di
2015   tahun 2013 sekitar 146.4 liter/detik
2016 23,750,000,000 415,000,000 meningkat menjadi 7 0.48liter/detik
di tahun 2034
2017 2,140,000,000 490,000,000
3. ฀otensi Air Baku yang bisa
2018 555,000,000 dimanfaatkan untuk memenuhi
2019 1,000,000,000 kebutuhan air di Kota ฀ekalongan

7 *)
**)
Penulis
Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s฀.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 4, No 3 (20฀5)

meliputi sungai Kupang dan Sungai Supranto.J.2000.Statistik Teori dan


Boyo Aplikasi.Erlangga : Yogyakarta
4. Rencana pengembangan S฀AM ฀eavy.Howard S.1985.Environmental
untuk dearah pelayanan ฀DAM Engineering .McGraw Hill :
meliputi 4 tahapan yaitu Tahap I Singapura
atau jangka pendek (2014-2019), .
Tahap II atau jangka menengah
(2020-2024), Tahap III atau jangka
Menengah II (2024-2029), dan
Tahap IV atau jangka ฀anjang
(2029-2030)..
5. Kebutuhan investasi pengembangan
S฀AM ฀DAM yaitu sebesar Rp.
288.951.500.000

SARAN

1. ฀erlu adanya pengukuran debit


aktual di Sungai Boyo dan Sungai
Kupang agar debit minum sungai
memenuhi kebutuhan yang
direncanakan
2. ฀erlu diadakan studi geohidrologi
di Kota ฀ekalongan
3. ฀erlu dilakukan uji sondir boring di
Kota ฀ekalongan untuk mengetahui
kondisi air tanah Kota ฀ekalongan

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Pemerintah No.16 Tahun


2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.18/PRT/M/2007 Tentang
Penyelenggaraan Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum
Basak,NN. 2003. Environmental
Engineering. Tata McGraw-Hill :
New Delhi
Sarwanto,Setyo. 1997. Rekayasa
Lingkungan. Gunadarma ฀ress:
Jakarta
Al-Layla, M Anis, 1980, Water Supply
Engineering Design, 3rd Edition,
Ann Arbor Science ฀ublishers,
Inc., Michigan, USA.
Surupin.2001.Pelestarian Sumber Daya
Tanah dan Air .Andi : Yogyakarta

8 *)
**)
Penulis
Dosen Pembimbing

Anda mungkin juga menyukai