Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PEKERJAAN :

PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA INDUK SISTEM PENGOLAHAN AIR MINUM


(RISPAM) KOTA SORONG

LOKASI :

KOTA SORONG – PROVINSI PAPUA BARAT DAYA

DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG


KOTA SORONG

TAHUN 2023

Kerangka Acuan Kerja (KAK) - Penyusunan Dokuemn Rencana Induk Sistem Pengolahan Air Minum (RISPAM) Kota Sorong 1
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA INDUK SISTIM PENGOLAHAN AIR MINUM
(RISPAM) KOTA SORONG

A. LATAR BELAKANG

Penyediaan air minum adalah kebutuhan dasar dan hak sosial ekonomi masyarakat yang
harus dipenuhi oleh Pemerintah Pusat dan Daerah. Ketersediaan air minum ini menjadi salah
satu penentu dalam peningkatan kesehatan, kesejahteraan dan produktifitas masyarakat
dalam bidang ekonomi. Oleh karena itu, penyediaan sarana dan prasarana air minum
menjadi salah satu kunci dalam pengembangan ekonomi di daerah.
Salah satu target Sustainable Development Goals (SDG’s) yang dicetuskan pada tahun 2015
oleh PBB yang salah satunya adalah Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air dan sanitasi
yang berkelanjutan bagi semua. Hal ini sangat penting karena air minum sangat dibutuhkan
dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan terkait dengan ketahanan sosial, derajat
kesehatan dan pengurangan tingkat kemiskinan. Pelayanan air minum sendiri merupakan
salah satu sektor yang saat ini menjadi prioritas pemerintah karena terkait dengan
peningkatan pelayanan sektor lainnya, di antaranya ialah sektor sanitasi. Salah satu upaya
adalah Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi yang dilakukan di tingkat nasional,
provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat. Hingga sekarang program pengembangan sarana
dan prasarana air minum di kabupaten belum dilaksanakan secara maksimal disebabkan oleh
kondisi geografi, geologi, topografi, sumber air baku yang jauh dan juga kemampuan sumber
daya manusia yang belum memadai. Oleh karena itu dibutuhkan konsep dasar yang kuat
guna menjamin ketersediaan air minum bagi masyarakat sesuai dengan kondisi daerah.
Rencana Induk Sistim Pengolahan Air Minum (RISPAM) merupakan jawaban bagi
pengembangan sistem penyediaan air minum lintas daerah.
Untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat, langkah pertama sebelum
pembangunan dan/atau pengembangan infrastruktur seperti instalasi pengolahan sampai
pada jaringan distribusi dan perpipaan adalah pemetaan dan pengintegrasian potensi dan
kebutuhan dalam suatu masterplan atau rencana induk yang menjadi dasar perencanaan dan
pembangunan selanjutnya. Rencana induk ini berupa suatu rencana induk sistem penyediaan
air minum sebagaimana tercantum pada PP 122 tahun 2015 pasal 39 dan Permen PU
No.27/2016 tentang penyelenggaraan RISPAM yang menyebutkan bahwa pengembangan
Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat di

Kerangka Acuan Kerja (KAK) - Penyusunan Dokuemn Rencana Induk Sistem Pengolahan Air Minum (RISPAM) Kota Sorong 2
wilayahnya merupakan wewenang dan tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota.
Pemerintah dan pemerintah propinsi dapat memfasilitasi kegiatan pengembangan SPAM
sesuai kewenangannya. Secara lebih jelas wewenang pemerintah dalam kaitannya dengan
pengembangan SPAM adalah memfasilitasi pemenuhan air baku dan bantuan teknis
penyelenggaraan dan pengelolaan SPAM.
Dilihat dari potensi sumber air baku yang ada seharusnya masih terjadi idle capacity dan
masih dimungkinkan untuk dilakukan perluasan jaringan ataupun penambahan sambungan.
Pada kenyataannya hampir diseluruh sambungan yang ada, sistem air tidak berjalan secara
kontinyu. Ini membuktikan ada yang tidak tepat dalam pelaksanaan sistem penyediaan air
minum yang ada ataupun kebocoran baik teknis/administrasi yang berlebihan atau tidak
tercatat. Untuk itu diperlukan adanya review terhadap kondisi eksisting sistem penyediaan air
minum yang ada di Kabupaten sekaligus juga untuk mendata kembali kapasitas produksi dan
kapasitas dari masing-masing sumber air baku yang dimanfaatkan. Di dalam review ini
sekaligus juga dilakukan perencanaan sampai tahun 2028 dengan berdasarkan pada
pertumbuhan penduduk.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan air untuk masyarakat, khususnya di Kota Sorong maka
harus dilakukan kajian yang bersifat terus menerus dan menyeluruh agar permasalahan
kekurangan air tidak terjadi lagi dimasa yang akan datang. Salah satu kajian tersebut
diantaranya adalah dengan mengkaji potensi-potensi sumber air yang dapat dijadikan
sebagai air bersih atau air minum baik air permukaan, air tanah dangkal, air tanah dalam dan
mata air di sejumlah daerah yang terdapat dalam wilayah Kota Sorong. Permasalahan lain
yang sering timbul dalam penanganan air bersih adalah keterbatasan sumber daya,
khususnya masalah pembiayaan/keuangan. Untuk menghasilkan air dengan kualitas yang
layak, dan menghantarkannya kepada konsumen maka tidak sedikit biaya yang harus
dikeluarkan untuk kontruksi intake, sistem transmisi, pengolahan dan distribusi, juga untuk
operasional dan perawatan, apalagi jika air baku yang digunakan adalah air permukaan.
Masalah pembiayaan ini harus mendapat perhatian demi menjaga kesinambungan sistem
penyediaan air bersih tersebut. Pengelolaan yang baik, berawal dari perencanaan yang baik,
secara teknis, keuangan, kelembagaan, dan sosial budaya. Untuk itu perlu dilakukan
perencanaan dasar dan pedoman yang selanjutnya disusun dalam bentuk rencana induk
(masterplan) air Kota Sorong dengan harapan dapat menghasilkan kajian penting untuk
peningkatan pengelolaan dan pelayanan air bersih.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) - Penyusunan Dokuemn Rencana Induk Sistem Pengolahan Air Minum (RISPAM) Kota Sorong 3
B. MAKSUD DAN TUJUAN

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka maksud dari kegiatan penyusunan Rencana Induk
Sistim Pengolahan Air Minum (RISPAM) di Kota Sorong, adalah:
1. Mengidentifikasi kebutuhan air minum pada daerah studi perencanaan.
2. Membantu pemerintah d a e r a h dalam menyusun rencana induk pengembangan SPAM
di daerahnya.
3. Mengetahui program yang dibutuhkan untuk pencapaian target pelayanan SPAM yang
terukur pada setiap tahapan rencana (per 5 tahun).
4. Memberikan masukan bagi pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten dalam upaya
mengembangkan prasarana dan sarana air minum di Kota Sorong melalui program yang
berkelanjutan serta terpadu dengan prasarana dan sarana sanitasi lingkungan.
5. Mengevaluasi, updating data dan informasi terbaru mengenai kebutuhan air masyarakat
dan keberadaan sumber air di wilayah Kota Sorong.
6. Mengevaluasi potensi sumber air baku bagi penyediaan air bersih yang bersumber dari
air permukaan, air tanah dangkal dan air tanah dalam serta mata air di Kota Sorong
7. Mengevaluasi dan menyusun perencanaan dasar penyediaan dan pemanfaatan air baku.
8. Menganalisa kebutuhan investasi dalam penyediaan sarana air bersih.
9. Menganalisa harga jual air curah untuk mendapatkan harga yang wajar sehingga
pengelolaan SPAM dapat berjalan dengan sehat
10. Mengidentifikasi kelembagaan pengelola SPAM dilokasi study

Sedangkan tujuan dari kegiatan penyusunan rencana induk sistem penyediaan air minum di
Kota Sorong adalah:
1. Identifikasi permasalahan Penyelenggaraan SPAM
2. Identifikasi kebutuhan Penyelenggaraan SPAM (unit air baku, produksi, distribusi,
cakupan pelayanan, pelayanan)
3. Tersedianya sumber-sumber air baku yang bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan
kebutuhan air bersih yang bersumber dari air permukaan, air tanah dangkal dan air
tanah dalam serta mata air.
4. Tersusunnya rencana dan strategi pengelolaan air bersih bagi masyarakat.
5. Tersusunnya rencana anggaran investasi dalam penyediaan sarana air bersih
6. Terpenuhinya kebutuhan air bersih dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang
memenuhi persyaratan air minum bagi masyarakat sepanjang tahun.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) - Penyusunan Dokuemn Rencana Induk Sistem Pengolahan Air Minum (RISPAM) Kota Sorong 4
Berdasarkan maksud dan tujuan tersebut diatas, maka sasaran kegiatan ini adalah untuk
memberikan gambaran yang jelas dan lengkap tentang Rencana Induk System Pengolahan
Air Minum (RISPAM) di Kota Sorong, agar upaya pengelolaan sumber daya air secara terpadu,
efisien dan berkelanjutan (suistanable) yang dapat memenuhi kebutuhan air untuk kegiatan
manusia, meliputi:
1. Tersedianya sumber-sumber air baku yang bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan
kebutuhan air bersih yang bersumber dari air permukaan, air tanah dangkal dan air tanah
dalam serta mata air.
2. Tersedianya peta digital potensi sumber-sumber air bersih di Kota Sorong dalam format
SIG (Sistem Informasi Geografis).
3. Tersusunnya rencana pengelolaan air bersih bagi masyarakat.
4. Tersusunnya rencana anggaran investasi dalam penyediaan sarana air bersih.

C. ORGANISASI PENGGUNA BARANG DAN JASA KONSULTANSI

Organisasi pengguna barang dan jasa kegiatan ini adalah:


SKPD : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Sorong
Bidang : Air Minum

D. SUMBER PENDANAAN

Pendanaan kegiatan Penyusunan Rencana Induk System Pengembangan Air Minum Kota
Sorong bersumber dari APBD Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Sorong Tahun 2023 yang
tercantum pada DPA-SKPD Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Sorong dengan nilai pagu
sebesar Rp 875.208.000,- (Delapan ratus tujuh puluh lima juta dua ratus delapan ribu rupiah).

E. DASAR HUKUM

Dasar hukum yang berhubungan dengan kegiatan penyusunan Rencana Induk Sistem
Pengembangan Air Minum Kota Sorong adalah langkah kompilasi atau pengumpulan data
produk statuter secara sistematis terhadap peraturan perundang-undangan yang ada, dimulai
dari tingkat pusat dan seterusnya sampai tingkat daerah. Fokus utama identifikasi ini akan
terkait dengan produk-produk hukum yang telah ada selama ini. Namun demikian, bila di

Kerangka Acuan Kerja (KAK) - Penyusunan Dokuemn Rencana Induk Sistem Pengolahan Air Minum (RISPAM) Kota Sorong 5
anggap perlu akan diidentifikasi juga produk-produk hukum lainnya yang dianggap relevan. Di
tingkat pusat, produk hukum dimaksud akan meliputi UndangUndang (UU),
PeraturannPemerintah (PP), Peraturan Presiden (Perpres), Peraturan Menteri (Permen) serta
keputusan-keputusan lainnya pada tingkat yang lebih rendah. Produk/dasar hukum tersebut
adalah:
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Tentang Sumber Daya Air (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1906, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6405);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4624);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2015 Tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4859;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air;
8. Perpres 185 tahun 2014 Tentang Percepatan Penyediaan air minum dan sanitasi);
9. Permen PU No. 27/PRT/M/2016 Tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan air Minum;

F. LINGKUP DAN SASARAN JASA KONSULTANSI

1. Lingkup Wilayah Perencanaan


Ruang lingkup wilayah perencanaan pekerjaan penyusunan Rencana Induk Sistim
Pengolahan Air Minum (RISPAM) Kota Sorong
2. Lingkup Substansi Pekerjaan.
Ruang lingkup substansi pekerjaan penyusunan Rencana Induk Sistim Pengolahan Air
Minum (RISPAM) Kota Sorong adalah sebagai berikut;
a. Melaksanakan koordinasi, mengumpulkan data dan konsultasi kepada instansi terkait
b. Menganalisis kinerja badan pengelola air minum daerah.
c. Menganalisis kondisi eksisting SPAM untuk mengetahui kebutuhan rehabilitasi dalam
rangka pelayanan air minum

Kerangka Acuan Kerja (KAK) - Penyusunan Dokuemn Rencana Induk Sistem Pengolahan Air Minum (RISPAM) Kota Sorong 6
d. Melaksanakan identifikasi potensi Penyelenggaraan pelayanan air minum dan
potensi air baku.
e. Melaksanakan survey sosial, ekonomi masyarakat pada daerah perencanaan.
f. Membuat proyeksi kebutuhan air minum berdasarkan hasil survey kebutuhan nyata
(real demand survey), kriteria dan standar pelayanan.
g. Membuat skematisasi pemakaian air dan hidrolis rencana Penyelenggaraan sistem
jaringan pipa eksisting dan perencanaan jaringan pipa pada SPAM baru.
h. Mengkaji pilihan SPAM yang paling ekonomis dari investasi, serta operasi dan
pemeliharaan untuk pembangunan SPAM baru.
i. Melaksanakan kajian keterpaduan perencanaan Penyelenggaraan SPAM dengan
sanitasi.
j. Menyusun strategi dan program Penyelenggaraan pelayanan air minum dengan pola
investasi dan pemeliharaannya.
k. Menyusun materi rencana induk air minum dengan memperhatikan rencana
pengelolaan sumber daya air, rencana tata ruang wilayah, kebijakan dan strategi
Penyelenggaraan SPAM.
3. Lingkup Pekerjaan Dan Jenis Kegiatan
Lingkup pekerjaan untuk kegiatan ini adalah:
a. Persiapan Pada tahap pekerjaan persiapan Konsultan harus melaksanakan kegiatan
sebagai berikut:
1) Koordinasi dengan direksi pekerjaan.
2) Pengumpulan data awal, data primer dan sekunder, buku‐buku referensi yang
berhubungan dengan pekerjaan ini sebagai bahan referensi medan/lapangan
dan untuk penyempurnaan program kerja sehingga akan dicapai suatu hasil
pekerjaan yang maksimal.
3) Desk studi dan diskusi awal.
4) Pembuatan dan penyususunan program kerja, pembagian tugas dan
pengarahan.
b. Melakukan survey dan pengukuran Rencana Pengembangan dan Penyediaan Sarana
Air Bersih di wilayah perencanaan dan Kegiatan survey ini meliputi:
1) Survey Lapangan untuk mengetahui kondisi eksisting daerah.
2) Survey Air Baku untuk mengetahui kondisi debit air baku, kualitasnya dan
status kepemilikannya.
3) Survey Topografi, meliputi pemetaan situasi lokasi bangunan (captering, bak
penampung) skala 1: 1.000 atau 1: 2.000 dan trase pipa skala horisontal 1:

Kerangka Acuan Kerja (KAK) - Penyusunan Dokuemn Rencana Induk Sistem Pengolahan Air Minum (RISPAM) Kota Sorong 7
1.000.
c. Evaluasi, Analisis dan Perencanaan Teknis, meliputi:
1) Evaluasi dan analisis teknis kondisi kawasan perencanaan, yaitu:
(a). Fungsi strategis kawasan perencanaan dari produk Rencana Tata Ruang
Kawasan Perkotaan (RTRK), RTBL dan Rencana Detail Tata Ruang
(Rencana Rinci Kota)
(b). Kondisi topografi kawasan perencanaan melalui analisis peta topografi
(skala 1: 5.000 atau disesuaikan dengan luas daerah studi/ perencanaan)
(c). Data dan gambaran umum hidrologi, sumber air, klimatologi dan geologi
dari daerah studi.
(d). Data demografi saat ini dan 10 tahun terakhir, penyebaran penduduk dan
kepadatan
(e). Data sosial, budaya, ekonomi, dan karakteristik wilayah yang meliputi:
 Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
 Mata Pencaharian dan Kepadatan Penduduk
 Pengeluaran biaya hidup per bulan per keluarga
 Adat istiadat, tradisi, dan budaya
(f). Data Kesehatan, kondisi sanitasi dan lingkungan yang meliputi:
 Statistik kesehatan/ kasus penyakit
 Angka kelahiran, kematian dan migrasi
 Data penyakit akibat kualitas air yang buruk
 Sarana pelayanan kesehatan
(g). Sarana dan prasarana kota yang ada (infrastruktur), meliputi: air bersih,
drainase, pembuangan air limbah dan sampah, listrik, telepon, jalan dan
sarana transportasi, kawasan pariwisata, kawasan industri, kawasan
perdagangan, kesehatan dan sosial budaya serta pendidikan.
2) Evaluasi kondisi air bersih yang ada, meliputi:
(a). Teknis
 Jangkauan Pelayanan
 Tingkat Pelayanan
 Tingkat Konsumsi
 Periode Pelayanan
 Kinerja Sitem Air Bersih
 Prosedur dan kondisi operasi serta pemeliharaan
 Tingkat kehilangan air

Kerangka Acuan Kerja (KAK) - Penyusunan Dokuemn Rencana Induk Sistem Pengolahan Air Minum (RISPAM) Kota Sorong 8
(b). Non Teknis
 Organisasi dan tata kerja
 Kondisi dan kinerja karyawan
 Kondisi dan kinerja keuangan
 Struktur dan nilai tarif air bersih
(c). Analisis terhadap hasil survey permintaan nyata dari masyarakat, yaitu
meliputi:
 Tingkat kesulitan masyarakat mendapatkan alternatif sumber air
bersih
 Penentuan keinginan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan air
bersih
 Penentuan standar pemakaian air bersih
 Penelitian tingkat kemauan dan kemampuan masyarakat dalam
membeli air
 Survey dapat dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan.
(d). Identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan.
Hal‐hal yang perlu diidentifikasi antara lain:
 Tingkat dan cakupan pelayanan yang ada
 Unit kerja pelayanan
 Tingkat kehilangan air
 Jumlah calon pelanggan terdaftar/ potensial
 Kapasitas yang belum dimanfaatkan (idle Capasity)
 Kebutuhan pengembangan jaringan distribusi dan/atau kapasitas
pengolahan
 Unit kerja kelembagaan, sumber daya manusia dan keuangan
(e). Perkiraan kebutuhan air Kebutuhan air diklasifikasikan berdasarkan fungsi
kawasan perencanaan dan aktifitas masyarakat di kawasan tersebut,
yaitu:
 Domestik
 Rumah Tangga
 Sosial
 Non Domestik
 Komersial
 Perkantoran

Kerangka Acuan Kerja (KAK) - Penyusunan Dokuemn Rencana Induk Sistem Pengolahan Air Minum (RISPAM) Kota Sorong 9
 Fasilitas Umum
 Industri
 Rumah Sakit, dsb.
Perkiraan kebutuhan air diperhitungkan juga dengan besarnya
kehilangan air.
(f). Identifikasi sumber air potensial.
Identifikasi air baku berdasarkan kajian hidrologis dan hidrogeologis
untuk memperoleh informasi mengenai:
 Jarak dan beda tinggi sumber‐sumber air terhadap daerah pelayanan.
 Debit pengambilan air yang aman.
 Kualitas air dan pemakaian sumber‐sumber saat ini.
(g). Pengembangan alternatif system Dengan memadukan prakiraan
kebutuhan air dan ketersediaan sumber air baku, maka dapat
diidentifikasikan dan dikembangkan menjadi berbagai alternatif sistem
yang kemudian akan dipilih sebagai alternatif pemecahan permasalahan/
pemenuhan kebutuhan air bersih. Setiap alternatif harus dikaji dari aspek
sosial, budaya, lingkungan teknis, dan keuangan sehingga para ahli dapat
menganalisa dengan cepat dan cermat. Alternatif terpilih adalah yang
terbaik ditinjau dari berbagai aspek tersebut diatas dan juga merupakan
kesepakatan bersama pihak‐pihak terkait. Pradesain dari alternatif terpilih
merupakan dasar dalam prakiraan biaya investasi dan prakelayakan
proyek/kegiatan.
(h). Pengembangan kelembagaan dan sumber daya manusia Pengembangan
kelembagaan dan sumber daya manusia yang profesional dalam
pengelolaan sistem penyediaan air bersih dirumuskan dari rencana
pengembangan pelayanan dan peningkatan sumber daya manusia
diperoleh melalui sistem pendidiandan pelatihan.
(i). Pemilihan alternatif sistem Setiap alternatif harus dikaji kelayakan:
 Sosial
 Budaya
 Lingkungan
 Teknis
 Keuangan
 Ekonomi
Setiap alternaif sistem harus dipersiapkan dan disajikan secara lengkap

Kerangka Acuan Kerja (KAK) - Penyusunan Dokuemn Rencana Induk Sistem Pengolahan Air Minum (RISPAM) Kota Sorong 10
dan sistematis, sehingga para penilai dapat menganalisa dengan cepat
dan cermat.
(j). Strategi pelaksanaan dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih
disuatu kawasan, strategi penanganannya disesuaikan dengan kebijakan
dan kondisi masing‐masing daerah dengan mempertimbangkan kapasitas
sistem air bersih yang belum terpakai, tingkat kehilangan air dan rencana
tahapan pengembangan pelayanan.
(k). Rencana Induk Setelah alternatif terbaik ditetapkan, maka ditentukan:
 Rencana kegiatan utama pertahapan pengembangan.
 Rencana pengembangan kelembagaan dan sumber daya manusia.
 Rekayasa awal sistem (Preliminery Engineering)
 Rekomendasi langah‐langkah penguasaan dan pengamanan sumber
air baku.
 Rencana pentahapan pengembangan.
 Rencana tindak lanjut untuk studi kelayakan dan perencanaan teknik.

G. METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN

1. TAHAPAN PEKERJAAN
a. Persiapan/pengumpulan data dasar perencanaan dan survey
Untuk efisiensi waktu dan efektifitas kegiatan, perlu persiapan yang matang dan
pengenalan kondisi awal lapangan sehingga memudahkan dan menyesuaikan dengan
rencana kerja yang akan dilaksanakan serta kegiatan pengumpulan data dasar
perencanaan sebagai data penunjang, meliputi:
1) Persiapan administrasi.
2) Persiapan personil.
3) Persiapan peralatan.
4) Pengumpulan laporan hasil studi yang ada.
5) Fungsi strategis kawasan (RTRW Kota Sorong).
6) Data keadaan fisik dasar dan peta yang meliputi topografi, hidrologi,
geohidrologi, klimatologi, fisiografi, geologi dan sumber-sumber air.
7) Sumber-sumber air baku yang bisa dimanfaatkan berupa air permukaan, air
tanah dangkal, air tanah dalam dan mata air.
8) Data daerah pengaliran sungai (DPS) meliputi topografi, morfologi dan sifat
tanah.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) - Penyusunan Dokuemn Rencana Induk Sistem Pengolahan Air Minum (RISPAM) Kota Sorong 11
9) Data curah hujan dan tangkapan air.
10) Penggunaan lahan dan rencana tata guna lahan.
11) Data demografi saat ini dan 10 tahun terakhir, penyebaran penduduk dan
kepadatan.
12) Data sosial ekonomi-karakteristik wilayah dan kependudukan ditinjau dari aspek
sosial ekonomi (meliputi: perkembangan PDRB, mata pencaharian dan
pendapatan, adat istiadat, tradisi dan budaya, perpindahan penduduk dan
pengaruhnya terhadap urbanisasi dan kondisi ekonomi masyarakat).
13) Data kesehatan-kondisi sanitasi dan kesehatan lingkungan (meliputi: statistik
kesehatan/ kasus penyakit, angka kelahiran, kematian dan migrasi; data penyakit
yang buruk dan sarana pelayanan kesehatan).
14) Sarana dan prasarana kota yang ada / infrastuktur (meliputi: air minum, drainase,
sanitasi / sampah / limbah, kawasan strategis / pariwisata / industri).
15) Melakukan survey pendahuluan.
16) Menyusun laporan pendahuluan dan memaparkan hasilnya.
b. Analisa Potensi Sumber Daya Air Analisa ini untuk mengetahui besarnya kebutuhan air
yang ditentukan berdasarkan:
1) Proyeksi penduduk,
2) Pemakaian air (dengan angka pemakaian air perkapita per hari berkisar untuk
kota sedang: 150 ltr/orang/hari; kota kecil: 130 ltr/orang/hari, kota-desa: 100
ltr/orang/hari),
3) Tingkat pelayanan,
4) Kebutuhan air lainnya,
5) Kebutuhan hari maksimum,
6) Kehilangan air dan
7) Kapasitas sistem.
8) Analisa ini dilakukan untuk berbagai keperluan yang dapat dilayani oleh sumber-
sumber air yang bermanfaat untuk masyarakat, yang meliputi:
 Potensi air yang tersedia, termasuk debit air dan curah hujan.
 Kebutuhan air untuk domestik dan non domestic.
 Kualitas air terhadap fisika (visual), kimia (warna, bau, rasa) dan biologi
(makhluk hidup).
 Analisa laboratorium untuk menguji kualitas air sesuai dengan standar baku
mutu air bersih atau air minum.
c. Kajian Geohidrologi

Kerangka Acuan Kerja (KAK) - Penyusunan Dokuemn Rencana Induk Sistem Pengolahan Air Minum (RISPAM) Kota Sorong 12
Kajian geohidrologi dilakukan terhadap:
1) Geohidrologi
d. Analisa Sosial Analisa mengenai hal-hal yang terkait dalam penyusunan Rencana Induk
System Pengembangan Air Minum (RISPAM), antara lain:
1) Menganalisa proyeksi tingkat pertumbuhan penduduk.
2) Pola kebiasaan dalam mengkonsumsi air.
3) Persepsi masyarakat dalam pemanfaatan air.
4) Prosentase penggunaan jamban.
5) Kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih.
e. Analisa Ekonomi Nilai ekonomi yang perlu dianalisa untuk potensi sumber air bersih
sehingga mempunyai nilai manfaat, antara lain:
1) Melakukan perhitungan investasi penyediaan sarana dan prasarana air bersih.
2) Menyusun program investasi tahunan untuk penyediaan sarana dan prasarana air
bersih.

H. PEDOMAN DAN KRITERIA

Penyusunan Rencana Induk Sistim Pengolahan Air Minum (RISPAM) ini harus memenuhi
beberapa kriteria teknis, diantaranya adalah:
1. Periode Perencanaan
Periode perencanaan suatu sistem air bersih perlu disinkronkan dengan tahapan
perencanaan induk kota dengan jangkauan waktu selama 20 tahun. Perencanaan
tersebut harus dibagi dalam beberapa tahapan dimana periode setiap tahapan adalah 5
tahun dengan memperhitungkan peningkatan pelayanan.
2. Pedoman Perencanaan
NO INDIKATOR TARGET PERENCANAAN

1 Tingkat Konsumsi Air 150 L/Org/Hr

2 Hidran Kebakaran Harus ada 1 WTP/unit

3 Sumber Air Baku Air Permukaan, Mata Air ……. Liter/detik

4 Tekanan Air di titik kritis distribusi utama ≥ 10 m kolom air

5 Kualitas Air Air Bersih Layak untuk di pakai/konsumsi

6 Waktu Pengoperasian 24 Jam

3. Kebutuhan Air Bersih


Kebutuhan air bersih ditentuka berdasarkan:

Kerangka Acuan Kerja (KAK) - Penyusunan Dokuemn Rencana Induk Sistem Pengolahan Air Minum (RISPAM) Kota Sorong 13
a. Penduduk yang dilayan (domestik)
b. Tingkat pemakaian air per kapita per hari
c. Kebutuhan non domestik (jasa, komersial, industri, sosial dll)
4. Pengembangan Air Baku
Dikaji semua potensi sumber air baku yang ada, namun dalam tahapan
pembangunan didasarkan pada investasi yang paling murah dan kelayakan
teknisnya (keandalan, kelestarian, dan upaya pengamanan). Penggunaan air tanah
hanya dipertimbangkanpada keadaan khusus.
5. Komponen Utama Sistem
Komponen utama sistem penyediaan air bersih harus mampu untuk mengalirkan air
agar dapat memenuhi hari maksimum dan kemampuan jaringan distribusi
untukmemenuhi kebutuhan jam puncak dari kebutuhan rata-rata atau
ditentukan dari hasil survey daerah pelayanan. Komponen utama sistem
penyediaan air bersih meliputi:
o Intake/ Sumber air baku
o Transmisi
o Instalasi Pengolahan Air (IPA)
o Reservoir
o Jaringan distribusi utama

6. Kualitas Air
Kualitas air yang diterima pelanggan harus memenuhi standar air bersih
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan yang berlaku.
7. Tekanan Air
Tekanan maksimum dalam pipa pada umumnya dibatasi sekitar 80 meter kolom
air tekanan minimum umumnya dibatasi 10 meter kolom air.

I. PERSONIL
a. Tenaga Ahli
1. Ketua Tim / Team Leader S1 Lingkungan sebanyak 1 (satu) orang Lulusan Sarjana
Teknik Penyehatan/Lingkungan dan memiliki SKA Ahli Teknik Lingkungan/Teknik Air
Minum pengalaman kerja profesional sedikitnya 5 (Lima) tahun dalam perencanaan
sistem penyediaan air bersih. Pemimpin tim harus mengkoordinir pekerjaan dari tim
dan menentukan standar yang seragam untuk pekerjaan yang dilakukan oleh anggota
tim.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) - Penyusunan Dokuemn Rencana Induk Sistem Pengolahan Air Minum (RISPAM) Kota Sorong 14
2. Tenaga Ahli Air Baku sebanyak 1 (satu) orang Lulusan Sarjana Teknik S1 Teknik Sipil
dan memiliki SKA Ahli Sumber Daya Air (SDA) dengan pengalaman kerja profesional
sedikitnya 3 (Tiga) tahun dalam perencanaan sistem penyediaan air bersih dan air
baku.
3. Tenaga Ahli Keuangan/Ekonom sebanyak 1 (satu) orang Lulusan Sarjana Ekonomi
dengan pengalaman kerja profesional sedikitnya 3 (Tiga) tahun dalam analisa
keuangan.
4. Tenaga Ahli Hukum/Kelembagaan sebanyak 1 (satu) orang Lulusan Adminitrasi
Negara/Hukum dengan pengalaman kerja profesional sedikitnya 3 (Tiga) tahun dalam
kelembagaan.

b. Tenaga Pendukung
1. Surveyor sebanyak 2 (dua) orang dengan lulusan D3/S1 Sarjana Teknik
Sipil/Arsitektur dengan pengalaman 2 (dua) tahun
2. Operator / Adm Proyek sebanyak 1 (satu) orang Lulusan Sarjana Komputer/ekonomi
dengan pengalaman 2 (dua) tahun
3. Office Boy sebanyak 1 (satu) orang Minimal SMA

J. WAKTU PELAKSANAAN

Waktu pelaksanaan yang disediakan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 180 (Seratus
Delapan Puluh Hari). Kalender atau 6 bulan Sejak Penanda Tanganan Kontrak

K. OUTPUT PEKERJAAN

Output Pekerjaan Rencana Induk Sistim Pengolahan Air Minum (RISPAM) Kota Sorong ini
meliputi:

1. Kompilasi Data Pekerjaan kompilasi data merupakan proses seleksi data, tabulasi data
dan pengelompokan/sistematika data sesuai dengan kebutuhan. Hasil yang diharapkan
adalah tersusunnya kompilasi data yang disajikan secara sistematik dan siap dianalisa,
dilengkapi dengan tabel, angka-angka, diagram dan peta. Jenis data dan sistematika
kompilasi data yang disajikan adalah semua data-data yang telah diperoleh pada tahap
pengumpulan data yang disesuaikan.
2. Laporan Laporan berisi himpunan semua data, informasi, hasil analisa dan evaluasi yang
telah disusun, dirangkum dan disimpulkan. Laporan memuat pula tentang hasil kegiatan

Kerangka Acuan Kerja (KAK) - Penyusunan Dokuemn Rencana Induk Sistem Pengolahan Air Minum (RISPAM) Kota Sorong 15
diskusi dan presentasi sebagai bagian dari upaya mengoptimalkan hasil Rencana
Induk Sistim Pengolahan Air Minum (RISPAM). Laporan-laporan yang dibuat pelaksana
pekerjaan adalah:
a. Laporan Rencana Mutu Kontrak

Disusun dan dipresentasikan saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak (PCM).


Laporan berisi informasi kegiatan, sasaran mutu kegiatan, persyaratan teknis dan
administrasi, struktur organisasi, tugas tanggung jawab dan wewenang, bagan alir
pelaksanaan kegiatan, jadwal pelaksanaan, jadwal arus kas, rencana, metode &
verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi, pengujian dan kriteria
penerimaannya, daftar induk dokumen, RMKK serta penerapan Prokes untuk
pencegahan Covid-19. Laporan digandakan sebanyak 5 (lima) buku Laporan dalam
rapat pembahasan dihadirkan tenaga ahli yang sesuai.

b. Laporan Pendahuluan
Disusun paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkannya Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK). Laporan berisi rencana kerja, metode dan jadwal penugasan
tenaga ahli dalam menyelesaikan pekerjaan, dan digandakan sebanyak 5 (lima) buku
Laporan dipaparkan dalam rapat pembahasan yang menghadirkan tenaga ahli, tim
teknis dan Dinas/SKPD terkait.

c. Laporan Antara
Disusun paling lama pada hari ke 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Laporan berisi tentang hasil kajian
literatur dan kompilasi data hasil survey lapangan berikut analisanya yang meliputi
potensi sumber daya air, analisa sosial, analisa ekonomi, kajian final tentang potensi
sumber daya air (sumber air bersih), analisa ekologi, rekomendasi-rekomendasi yang
berkaitan dengan Penyusunan Masterplan Air Bersih, analisa ekologi dan digandakan
sebanyak 5 (lima) buku. Laporan dipaparkan dalam rapat pembahasan yang
menghadirkan tenaga ahli, tim teknis dan Dinas/SKPD terkait.

d. Laporan Akhir
Disusun paling lama pada hari ke 180 (Seratus delapan puluh) hari kalender sejak
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) atau saat berakhirnya kontrak
kerja. Laporan merupakan hasil akhir kerja konsultan setelah mengakomodasi
berbagai masukan dari tenaga ahli, tim teknis dan Dinas/SKPD terkait. Seluruh hasil
pekerjaan laporan akhir terdiri dari:

1) Buku laporan akhir sebanyak 10 (Sepuluh) buku;

Kerangka Acuan Kerja (KAK) - Penyusunan Dokuemn Rencana Induk Sistem Pengolahan Air Minum (RISPAM) Kota Sorong 16
2) xecutive summary 5 (Lima) buku/ eksemplar;
3) Hard Disk kapasitas 1 TB berisi Laporan, perhitungan dan Analisa dan Peta
sebanyak 1 (satu) unit

L. PENUTUP

Dokumen hasil Penyusunan Rencana Induk Sistim Pengolahan Air Minum (RISPAM) Kota
Sorong Tahun 2023-2028 diharapkan dapat menjadi pedoman bagi seluruh pemangku
kepentingan sebagai salah satu bahan penyusunan rencana pembangunan infrastruktur di Kota
Sorong. Segala sesuatu yang belum diatur dalam kerangka acuan kerja dan syarat-syarat
pengadaan jasa akan ditentukan kemudian hari.

Sorong, Maret 2023

PEJABAT PEMBUAT KOMTMEN (PPK)


DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA SORONG

MARLIUS AR, S.Sos


NIP. 1969 0115 200312 1 007

Kerangka Acuan Kerja (KAK) - Penyusunan Dokuemn Rencana Induk Sistem Pengolahan Air Minum (RISPAM) Kota Sorong 17

Anda mungkin juga menyukai