BAB 1
PENDAHULUAN
tahun) yang merupakan bagian atau tahap awal dari perencanaan air minum
jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan
air minum baik secara keuangan, kelembagaan, maupun secara sosial budaya.
Salah satu tujuan RI-SPAM ialah untuk merancang RI-SPAM sebagian di
Kabupaten Sukoharjo meliputi: rencana umum, rencana jaringan dan rencana
sumber dan alokasi air baku, serta pembagian blok dan proyeksi penduduk di
Kabupaten Sukoharjo pada tahun eksisting. Selain itu, untuk memberikan
gambaran detail yang jelas dan lengkap tentang upaya pengembangan SPAM di
Kabupaten Sukoharjo secara terpadu, efisien, dan berkelanjutan (sustainability)
maka diperlukan Detail Engineering Design (DED) yang berguna untuk
menunjang rencana induk sistem penyediaan air minum dari unit air baku sampai
unit pelayanan. Maka dibuatlah tugas besar SPAM sebagai pemahaman atas
penerapan ilmu dari mata kuliah Sistem Penyediaan Air Minum.
2. Bagi Pemerintah
Memberikan alternatif rencana pelayanan air minum bagi masyarakat.
3. Bagi Penulis
Mengetahui cara membuat perencanaan sistem penyediaan air minum
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
d. Unit Pelayanan
Pemantauan sistem non-fisik dimaksudkan untuk mengendalikan agar
kinerja non-teknis SPAM sesuai dengan sasaran perencanaan awal. Sistem non-
fisik sekurang-kurangnya meliputi:
a. Data kelembagaan
b. Data manajemen
c. Data keuangan
d. Peran serta masyarakat
e. Hukum
Data-data sekunder lainnya yang penting dan ada hubungannya dengan masalah
tata air seperti data curah hujan, data klimatologi, data kualitas air, lokasi dan debit
sungai, mata air, sumur bor, sumur gali. Keseluruhan data ini sangat penting dan
menunjang dalam memberikan informasi yang diperlukan.
2.2.1.2.1 Kependudukan
Berdasarkan Peraturan Menteri No 18 Tahun 2007, kependudukan
atau demografi adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, ciri utama,
pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi
kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, budaya, agama
serta lingkungan penduduk.
Pn = Po + rn
Dimana :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n
Po = Jumlah penduduk pada awal
n = Periode perhitungan
r = Angka pertambahan penduduk
rumus di atas bila dipindah dalm bentuk regresi menjadi:
Pn = Po + rn
Y = b + ax
Dimana :
Pn = y = Jumlah penduduk pada tahun n
Po = b = Koefisien
n = x = Tahun penduduk yang akan dihitung
r = a = Koefisien x
b. Metode Geometrik
Pn = Po (1+r)n
Dimana: Pn = Jumlah penduduk pada tahun n
Po =Jumlah penduduk pada awal
n = Jumlah interval tahun
r = laju pertambahan penduduk/th
c. Metode Least Square
Y = a + bX
Dimana :
distribusi (mka)
10 Jam operasi 24 24 24 24 24
11 Volume 20 20 20 20 20
reservoir (%
max day
demand)
12 SR : HR 50:50 s/d 50:50 s/d 80:20 70:30 70:30
80:20 80:20
13 Cakupan *)90 90 90 90 **)70
pelayanan
Sumber : Ditjen Cipta Karya, Dep. PU, 2000
2. Fluktuasi pemakaian air pada saat jam puncak adalah variasi pemakaian
air tertinggi oleh konsumen pada jam tertentu setiap hari.
Dari sekian banyak sumber air baku yang ada, dibuat skala prioritas
penggunaan sumber air tersebut, dan harus sudah mendapat izin tertulis
(SIPA/surat izin pemakaian air) dari instansi terkait. Kebutuhan kapasitas air
baku disusun untuk menentukan rencana alokasi air baku yang dibutuhkan
untuk SPAM yang direncanakan. Kebutuhan kapasitas sumber air baku
ditentukan berdasarkan kebutuhan air.
a) Konstruksi Intake:
Casing Pipa;
Saluran Pembuang:
Saluran pembuang bisa untuk pembuang air baku yang berlebihan,
Lumpur, pasir atau pembuangan endapan-endapan lainnya. Kerusakan
dapat berupa, dinding saluran pecah. Rehabilitasi yang dilakukan adalah
rehabilitasi sebagian.
Sistem pipa transmisi air baku yang panjang dan berukuran diameter
relatif besar dari diameter nominal ND-600 mm sampai dengan ND-1000
mm perlu dilengkapi dengan aksesoris dan perlengkapan pipa yang memadai.
Perlengkapan penting dan pokok dalam sistem transmisi air baku air
minum antara lain sebagai berikut:
No Uraian Notasi K
1 Debit Perencanaan Q max r hari
Kebutuhan air
maksimum Q max = F
2 Faktor hari maksimum F.max 1,10 1,50
3 Jenis saluran - Pipa atau saluran
4 Kecepatan aliran air dalam pipa terbuka*
a) Kecepatan minimum V min 0,3-0,6 m/det
b) Kecepatan maksimum
V.max 3,0-4,5 m/det
- Pipa PVC
5 Tekanan air dalam pipa V.max
a) Tekanan minimum H min H 1 atm
a. Penyelidikan tanah, mengacu pada Tata Cara Survei dan Pengkajian Hasil
Penyelidikan Tanah;
b. Survei topografi, mengacu pada tata Cara Survei dan Pengkajian Topografi;
c. Survei lokasi sistem, mengacu pada Tata Cara Survei dan Pengkajian
Lokasi Sistem Penyediaan Air Minum.
2) Perhitungan perancangan teknik sub unit transmisi air baku dan air bersih
meliputi:
b. gambar lokasi;
Pompa
Hitung daya pompa yang diperlukan berdasarkan data total tekanan (head) yang
tersedia dengan formula:
Q . w. H
P
HP
75.
dengan pengertian:
3
Q : debit (m /detik)
3
w: densitas atau kepadatan (density) (kg/cm )
Pipa Transmisi
1) Jalur Pipa
Perencanaan jalur pipa transmisi harus memenuhi ketentuan teknis sebagai
berikut:
2) Dimensi Pipa
Penentuan dimensi pipa harus memenuhi ketentuan teknis sebagai berikut:
b. Kehilangan tekanan dalam pipa tidak lebih air 30% dari total tekanan statis
(head statis) pada sistem transmisi dengan pemompaan. Untuk sistem
gravitasi, kehilangan tekanan maksimum 5 m/1000 m atau sesuai dengan
spesifikasi teknis pipa.
3) Bahan Pipa
Pemilihan bahan pipa harus memenuhi persyaratan teknis dalam SNI, antara
lain:
Fabrikasi pipa baja harus sesuai dengan AWWA C 200 atau SNI-07-0822-
1989 atau SII 2527-90 atau JIS G 3452 dan JIS G 3457.
Standar untuk pipa ductile menggunakan standar dari ISO 2531 dan BS 4772.
Data yang diperlukan untuk rancangan teknik pipa transmisi air minum dan
perlengkapannya adalah:
(a) Hasil survei dan pengkajian potensi dan kebutuhan air minum;
2.3.2.1.1 Koagulasi
Koagulasi adalah penambahan dan pengadukan cepat (flash mixing)
koagulan yang bertujuan untuk mendestabilisasi partikel-partikel koloid dan
suspended solid (Reynolds, 1982). Sedangkan menurut Kawamura (2001)
koagulasi didefinisikan sebagai proses destabilisasi muatan koloid dan padatan
tersuspensi termasuk bakteri dan virus, dengan suatu koagulan. Pengadukan cepat
(flash mixing) merupakan bagian integral dari proses koagulasi. Tujuan pengadukan
cepat adalah untuk mempercepat dan menyeragamkan penyebaran zat kimia
melalui air yang diolah (Nasrullah, 2005).
Jenis koagulan yang sering dipakai (Reynolds, 1982) adalah:
1. Alumunium Sulfat (Alum)
2. Ferrous Sulfate (FeSO4)
3. Ferric Sulfate dan Ferric Chloride
Menurut Kawamura (1991), pengadukan cepat bisa dilakukan dengan
sistem hidraulik. Pengadukan hidrolis dapat dilakukan dengan menggunakan V-
notch, saluran air, office, aliran turbulen sederhana yang disebabkan oleh kecepatan
dalam pipa, fitting atau saluran. Total headloss untuk pengadukan zat kimia
koagulan tidak lebh dari 3,2 m. Energi dari suatu terjunan efektif setinggi 30 cm
menyediakan nilai G sebesar 1000 S-1 pada suhu 20oC (AWWA, 1997)
Gradien Kec. (G) : 400-1000/dt
Waktu detensi (td) : 60 detik (untuk kekeruhan tinggi)
G x td : 20.000-30.000
G =[ ]1/2
2.3.2.1.2 Flokulasi
Menurut Kawamura (1991), flokulasi merupakan pengadukan lambat
yang mengiringi dispersi koagulan secara cepat melalui pengadukan cepat.
Tujuannya adalah memperepat tumbukan yang menyebabkan terjadinya gumpalan
partikel koloid yang tidak stabil sehingga dapat diendapkan. Proses fllokulasi bisa
dilakukan melalui pengadukan mekanis dengan tipe paddle horizontal.
G=
2.3.2.1.3 Sedimentasi
Menurut Reynolds (1982), sedimentasi adalah pemisahan zat padat-cair
yang memanfaatkan pengendapan secara gravitasi untuk menyisihkan padatan
tersuspensi. Faktor-faktor yang mempengaruhi sedimentasi yaitu waktu detensy,
tinggi air dan lain-lain. Oleh karena itu perlu diketahui kriteria desain unit
sedimentasi. Berikut adalah tabel kriterian desain unit sedimentasi dikutip dari
Nasrullah, 2005 :
2-10 Kriteria Desain Bak Pengendap Rectangular
Ket Unit Kawamu Drost Ric Marti JWW Layl Reynol Fai
ra1 c2 h3 n4 A5 a6 ds7 r8
Beban M/ja 0.83-2.5 20- 4-5
permuka m 70
an
Tinggi M 3-5 2.5-5 2.4- 3-4 2-5 1.8
air 3
Td Jam 1.5-4 0.5-
1
Kemirin 60-90 60 45-60
gan plate
Panjang M 70- 30 >75 90
75
Lebar M 2-5 10 1.5-6
P:L 6:1-4:1 3:1- 2:1
5:1
L:H 3:1-6:1
Freeboar M 0.6 0.3-0.7
d
Re <2000 <50 <500
0
-5
Fr >10 >10 >10-5
-5
2.3.2.1.4 Filtrasi
Menurut Reynolds (1982), filtrasi adalah pemisahan zat padat-cair yang
mana zat cair dilewatkan melalui media berpori atau material berpori lainnya untuk
menyisihkan sebanyak mungkin padatan tersuspensi yang halus. Faktor-faktor yang
mempengaruhi filtrasi yaitu kecepatan penyaringan, ukuran pasir, tinggi filter dan
lain-lain. Oleh karena itu perlu diketahui kriteria desain unit filtrasi. Berikut adalah
tabel kriteria desain unit filtrasi dikutip dari Nasrullah, 2005 :
2-11 Kriteria Desain Unit Saringan Pasir Cepat (Rapid Sand Filter)
filtrasi
Luas filter m2 25 80
Air pencuci 1 5% Q 1 6% Q 1 5% Q
Waktu menit 10 3 10
pencucian
Kec. m/jam 56 18 25
Backwash
Ekspansi 90 160 20 50 h
pasir
H air di atas Cm 90 160 90 - 120 300 400
media
Headloss M 0,2 3
filte bersih
1 2 3
Sumber : Kawamura,1991 ; Al-Layla,1980 ; Reynolds,1982 ;
4
Darmasetiawan,2001 ; 5Peavy,985 .
2.3.2.1.5 Desinfeksi
Air yang telah disaring di unit filtrasi pada prinsipnya sudah memenuhi
standar kualitas tetapi untuk keperluan menghindari kontaminasi air oleh
mikroorganisme selama penyimpanan dan pendistribusian perlu dilakukan proses
desinfeksi. Desinfeksi yang umum digunakan adalah dengan cara klorinasi,
walaupun ada beberapa cara lain seperti dengan ozon dan ultra violet (UV) yang
jarang digunakan. Sebagai desinfektan, pembubuhan klorin dilakukan di lokasi
Unit distribusi adalah sarana untuk mengalirkan air minum dari titik akhir
pipa transmisi air minum sampai unit pelayanan. (komponennya belum)
Tujuan pengoperasian unit distribusi ini untuk mengalirkan air hasil olahan
keseluruh jaringan distribusi sampai di semua unit pelayanan sesuai dengan standar
pelayanan yang telah ditetapkan baik dari segi kuantitas, kualitas, dan kontinuitas,
yaitu:
a. Kuantitas:
Jumlah air mencukupi minimal untuk mandi, makan, dan minum, atau sesuai
yang telah ditetapkan dalam perencanaan;
b. Kualitas:
c. Kontinuitas:
a. jumlah penduduk
b. peta topografi, situasi lokasi, peta jaringan yang sudah ada di daerah
pelayanan
4. Tentukan kebutuhan air di setiap titik sampul jaringan distribusi utama lingkaran
a. nomor simpul
a. Zona distribusi suatu sistem penyediaan air minum adalah suatu area pelayanan
dalam wilayah pelayanan air minum yang dibatasi oleh pipa jaringan distribusi
utama (distribusi primer). Pembentukan zona distribusi didasarkan pada batas
alam (sungai, lembah, atau perbukitan) atau perbedaan tinggi lebih besar dari 40
meter antara zona pelayanan dimana masyarakat terkonsentrasi atau batas
administrasi. Pembentukan zona distribusi dimaksudkan untuk memastikan dan
menjaga tekanan minimum yang relatif sama pada setiap zona. Setiap zona
distribusi dalam sebuah wilayah pelayanan yang terdiri dari beberapa Sel Utama
(biasanya 5-6 sel utama) dilengkapi dengan sebuah meter induk.
b. Jaringan Distribusi Utama (JDU) atau distribusi primer yaitu rangkaian pipa
distribusi yang membentuk zona distribusi dalam suatu wilayah pelayanan
SPAM.
c. Jaringan distribusi pembawa atau distribusi sekunder adalah jalur pipa yang
menghubungkan antara JDU dengan Sel Utama.
d. Jaringan distribusi pembagi atau distribusi tersier adalah rangkaian pipa yang
membentuk jaringan tertutup Sel Utama.
f. Sel utama (Primary Cell) adalah suatu area pelayanan dalam sebuah zona
distribusi dan dibatasi oleh jaringan distribusi pembagi (distribusi tersier) yang
membentuk suatu jaringan tertutup. Setiap sel utama akan membentuk beberapa
Sel Dasar dengan jumlah sekitar 5-10 sel dasar. Sel utama biasanya dibentuk bila
jumlah sambungan rumah (SR) sekitar 10.000 SR.
g. Sel dasar (Elementary Zone) adalah suatu area pelayanan dalam sebuah sel
utama dan dibatasi oleh pipa pelayanan. Sel dasar adalah rangkaian pipa
yang membentuk jaringan tertutup dan biasanya dibentuk bila jumlah
sambungan rumah SR mencapai 1.000-2.000 SR. Setiap sel dasar dalam sebuah
Sel Utama dilengkapi dengan sebuah Meter Distrik.
a) Katup/valve
Katup berfungsi untuk membuka dan menutup aliran air dalam pipa, dipasang
pada:
lokasi ujung pipa tempat aliran air masuk atau aliran air keluar;
setiap percabangan;
Tipe katup yang dapat dipakai pada jaringan pipa distribusi adalah Katup
Gerbang (Gate Valve) dan Katup kupu-kupu (Butterly Valve).
b) Katup penguras (Wash Out/Blow Off)
Dipasang pada tempat-tempat yang relatif rendah sepanjang jalur pipa, ujung
jalur pipa yang mendatar dan menurun dan titik awal jembatan
d) Hidran Kebakaran
Dipasang pada jaringan pipa distribusi dengan jarak antar hidran maksimum
tidak boleh lebih dari 300 m di depan gedung perkantoran kran komersil.
a. Reservoir Pelayanan
b. Reservoir Penyeimbang
- Jumlah volume air maksimum yang harus ditampung pada saat pemakaian
air minimum ditambah volume air yang harus disediakan pada saat
pengaliran jam puncak karena adanya fluktuasi pemakaian air di wilayah
pelayanan dan periode pengisian reservoir.
3 3
yang positif (M ) dan selisih terbesar yang negatif (M ) antara
fluktuasi pemakaian air dan suplai air ke reservoir. Hasil perhitungan
nilai kumulatif dibuat dalam bentuk tabel.
Sistem pipa transmisi air baku yang panjang dan berukuran diameter
relatif besar dari diameter nominal ND-600 mm sampai dengan ND-1000 mm
perlu dilengkapi dengan aksesoris dan perlengkapan pipa yang memadai.
Perlengkapan penting dan pokok dalam sistem transmisi air baku air minum
antara lain sebagai berikut:
Ukuran diameter pipa distribusi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Analisis jaringan pipa distribusi antara lain memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Jika jaringan pipa tidak lebih dari empat loop, perhitungan dengan metoda
hardy-cross masih diijinkan secara manual. Jika lebih dari empat loop harus
dianalisis dengan bantuan program komputer.
-1,85 -4,87
Hf = 10,66 D L
0,63 0,54
V = 0,38464 C.D I
2,63 0,54
Q = 0,27853 C.D I
Dimana:
S = slope/kemiringan
hidrolis
Ah = kehilangan
tekanan (m)
produksi air dari sistem IPA, atau dalam bentuk menara air yang umumnya
untuk mengantisipasi kebutuhan puncak di daerah distribusi. Reservoir air
dibangun baik dengan konstruksi baja maupun konstruksi beton bertulang,
dan rapat air.
BAB 3
METODOLOGI PERENCANAAN INDUK DAN TEKNIS/DESAIN SPAM
Alat
N Sumber
Data Metode Pengumpula
o Data
n
1 Data BAPPE Dokumentasi Alat tulis,
administratif
DA flashdisk dan
Kabupaten
Sukoharjo laptop
laptop
6 Data eksisting BPS Dokumentasi Alat tulis,
flashdisk dan
laptop
7 Kondisi BPS Dokumentasi Alat tulis,
geografis, flashdisk dan
topografi, laptop
hidrologi,
klimatologi, tata
guna lahan,
geologi.
8 RUTRK BAPPE Dokumentasi Alat tulis,
Kabupaten DA flashdisk dan
Sukoharjo laptop
9 BQQ Cipta Dokumentasi Alat tulis,
Karya flashdisk dan
Jawa laptop
Tengah
1 Peta umum BAPPE Dokumentasi Alat tulis,
0 Kabupaten DA flashdisk dan
Sukoharjo laptop
1 Gambaran BPS Dokumentasi Alat tulis,
1 umum kondisi flashdisk dan
Kabupaten laptop
Sukoharjo
pelayanan, dan jenis pelayanan yang dapat ditawarkan ke pelanggan jika kegiatan
ini direalisasikan.
Kriteria dan standar pelayanan diperlukan dalam perencanaan dan
pembangunan SPAM untuk dapat memenuhi tujuan tersedianya air dalam jumlah
yang cukup dengan kualitas yang memenuhi persyaratan air minum, tersedianya air
setiap waktu atau kesinambungan, tersedianya air dengan harga yang terjangkau
oleh masyarakat atau pemakai.
Sasaran pelayanan pada tahap awal prioritas harus ditujukan pada daerah
berkepadatan tinggi dan kawasan strategis. Setelah itu prioritas pelayanan
diarahkan pada daerah pengembangan sesuai dengan arahan dalam perencanaan
induk kota.
3.1.1.2 3.1.3.2 Rencana Umum
Perencanaan umum didasarkan pada hasil studi pustaka
dan data sekunder yang ada, kemudian digunakan untuk
menentukan dan menggunakan kriteria desain untuk menyusun
perencanaan sistem penyediaan air bersih.
1. Mengetahui daerah pelayanan non-perpipaan dan perpipaan.
2. Membuat rencana sistem pelayanan yang telah dikaitkan
dengan RUTRK dan kebijakan pemerintah, serta melihat
komposisi SR:HU dan tingkat pelayanaan/target MDGs.
3. Mengetahui kebutuhan air (kebutuhan air eksisting dan
proyeksi pemakaian air domestik dan non demestik;
kebocoran air; debit air (Qrata-rata, Qhari maksimum, Q jam
puncak).
4. Dapat menentukan sumber air baku.
5. Dapat membuat tiga alternatif sistem pengaliran air (gravitasi,
pompa atau kombinasi, mulai dari sumber air terpilih sampai
penentuan lokasi IPA, Reservoir Distribusi, dan pola jaringan
distribusi).
6. Dapat mencari alternatif sistem pengaliran.
7. Membuat skema sistem pengaliran terpilih
8. Membuat peta layout sistem penyediaan air minum.
3.1.1.3 3.1.3.3 Rencana Sumber Dan Alokasi Air Baku
1. Tentukan kebutuhan air berdasarkan:
Tujuan Operasional
Sukoharjo laptop
Peta wilayah studi,
yang meliputi :
- Peta administrasi
- Peta topografi
- Peta tata guna lahan
- Peta jaringan jalan
- Peta jaringan sungai
- Peta wilayah
perencanaan
b. Jumlah
penduduk
selama 5 tahun
terakhir