Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Bab E
PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
E.1. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI
Pendekatan teknis dan metodologi untuk layanan jasa konsultansi Supervisi
Berupa Bantuan Teknis Pengawasan, Review Design, Contract Change Order
(CCO), Justifikasi Teknis TerhadapPelaksanaaan Restorasi Sungai Cikapundung,
Satuan Kerja Operasional dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Citarum,
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Jawa Barat, Tahun
Anggaran 2015. , adalah :
E.1.1. METODOLOGI/PENDEKATANLINGKUP KEGIATAN
Kegiatan ini adalah kegiatan Layanan Jasa Konsultansi Konsultan Review Desain
dan Pengawasan TeknisTerhadap Pelaksanaaan Restorasi Sungai Cikapundung,
Satuan Kerja Operasional dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Citarum,
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Jawa Barat, Tahun
Anggaran 2015, ini dengan metodologi kegiatan adalah :
1.
2.
PT SANITEK
Hal E-1
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-2
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Pengendalian Mutu
Sasaran Kegiatan Layanan Jasa Konsultansi Review Desain dan
Pengawasan Teknis Terhadap Pelaksanaaan Restorasi Sungai Cikapundung,
Satuan Kerja Operasional dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Citarum,
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Jawa Barat,
Tahun Anggaran 2015,adalah sasaran tercapainya Kualitas, melalui kegiatan
Monitoring, Pengendalian, Advice Teknik untuk mencapai pekerjaan yang
berkualitas yang sesuai spesifikasi tekniik dan sesuai dengan sasaran
(Pengendalian Mutu)
Untuk setiap jenis pekerjaan yang menyangkut mutu, Konsultan akan
selalu mengawasi sehingga seluruh pekerjaan yang dilaksanakan sesuai
dengan spesifikasi teknik yang tercantum dalam dokumen kontrak.
PT SANITEK
Hal E-3
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Lingkup Pengujian :
1. Dimensi
2. Kualitas
Struktur Pengujian :
1.
Jenis pemeriksaan
2.
Metode pemeriksaan
3.
Frekwensi pemeriksaan
4.
S p e s if i ka s i
5.
Toleransi hasil pekerjaan
Nomor Narasi pengujian bahan olahan dan jadi NK 07 Nomor Bagan Alir
pengujian Bahan olahan dan jadi BK 07 Nomor Fomulir pengujian Bahan
olahan dan jadi FK 07
.
Bagan alir pengendalian mutu seperti terlihat padaGambar E.1.
PT SANITEK
Hal E-4
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Gambar
GambarE.1
F.1
BAGAN ALIR PENGENDALIAN MUTU
- DESAIN
- SPESIFIKASI UMUM
- SPESIFIKASI KHUSUS
REVISI DISAIN
GAMBAR KERJA
MANUAL PEMERIKSAAN
PRA PELAKSANAAN
- REQUEST PELAKSANAAN
- REQUEST PENGETESAN
- REQUEST PENGUKURAN
VOLUME
- METODE KONSTRUKSI
PELAKSANAAN
KONSTRUKSI/PENGUJIAN/
PENGUKURAN VOLUME
- EVALUASI PELAKSANAAN
KONSTRUKSI
- WORK ABILITY
PELAKSANAAN
2.
Pengendalian Waktu
Sasaran berikut yang ingin hendak dicapai dari jasa konsultan pada
kegiatan pengawasan teknis ini adalahJaminan Tepat Waktu, melalui
kegiatan Monitoring, Pengendalian, Advice Teknik untuk mencapai
pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia
(Pengendalian Waktu Pelaksanaan).
Hal ini harus ditempuh dengan langkah-langkah yang terencana baik dan
PT SANITEK
Hal E-5
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-6
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Gambar E.2
BAGAN ALIR PENGENDALIAN WAKTU
3.
Pengendalian Biaya
Sasaran terakhir yang ingin hendak dicapai dari jasa konsultan pada
kegiatan Review Desain dan pengawasan teknis ini adalah tercapainya
Jaminan Hemat Biaya, melalui kegiatan Monitoring, Pengendalian, Advice
Teknik untuk mencapai pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan hemat
biaya (Pengendalian Biaya Pelaksanaan).
Bagan alir pengendalian biaya yang diusulkan yang dikaitkan dengan
progres fisik dan kualitasnya dapat dilihat pada Gambar E.3.
PT SANITEK
Hal E-7
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Gambar E.3
BAGAN ALIR PENGENDALIAN BIAYA
KONTRAK ASLI
REKAYASA LAPANGAN
METODE :
- KUANTITAS/PENGUKURAN
- KONSTRUKSI
BIAYA
GAMBAR KERJA
SITE INSTRUCTION/
RAPAT HARIAN
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
EVALUASI PELAKSANAAN
INSPECTION SHEET
EVALUASI BIAYA
PT SANITEK
Hal E-8
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
j.
k.
l.
m.
n.
PT SANITEK
Hal E-9
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-10
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Gambar E.4
BAGAN ALIR KERANGKA KERJA SUPERVISI PENGENDALIAN
PT SANITEK
Hal E-11
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
METODE KERJA
PELAKSANAAN
GAMBAR KERJA
- REQUEST PELAKSANAAN
- REQUEST PENGETESAN
- REQUEST PENGUKURAN
VOLUME
PEMERIKSAAN PERSIAPAN
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
EVALUASI PELAKSANAAN
BAHAYA
STOP
PENGAMANAN PASCA
PELAKSANAAN
PT SANITEK
Hal E-12
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Lokasi quarry, jenis, kaulitas dan jumlah deposit material yang ada
Penguasaan
data-data
tersebut
akan
sangat
membantu
mempermudah dalam pengawasan
dan
Tahap Konstruksi
PT SANITEK
Hal E-13
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
2. Lokasi Pekerjaan
Pendekatan Sebaran Lokasi Pekerjaan Jasa Konsultansi Konsultan Review
Desain dan Pengawasan Teknis Terhadap Pelaksanaaan Restorasi Sungai
Cikapundung, Satuan Kerja Operasional dan Pemeliharaan Sumber Daya Air
Citarum, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Jawa
Barat, Tahun Anggaran 2015, dengan sebaran lokasi pekerjaan, yaitu :
1. Kawasan Sungai Cikapundung. Tepatnya berada pada kawasan Babakan
Siliwangi, Jawa Barat.
3. Jenis dan Besaran Obyek Pengawasan Pembangunan
Pendekatan Jenis dan besaran obyek pengawasan Pembangunan sarana dan
prasarana gedung dan bangunan restorasi Sungai Cikapundung yang
merupakan kompleks Aphitheater, Joging Trake, Schupture area, Natural
area, kommersial spot dan edukasi area yang berada pada, kawasan
Babakan Siliwangi sampai Bendung Leuwi Beurit, Bandung Jawa Barat.
PT SANITEK
Hal E-14
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
2. Pendekatan Teknis
Dalam pendekatan teknis ini beberapa langkah yang harus dilakukan oleh
konsultan supervisi yaitu :
1.
Standar yang Digunakan
Dalam pengawasan pekerjaan dan pengujian material yang digunakan
untuk semua jenis pekerjaan mengacu pada standar antara lain Standar
ASTM, Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI 1971), Standar
Nasional Indonesia (SNI) yang berkaitan dengan kegiatan Konstruksi
Pembangunan/Perbaikan bangunan air, serta studi terdahulu
2.
Sistem Manajemen Proyek
Konsultan harus melaksanakan suatu sistem manajemen proyek yang
diperlukan dalam rangka pelaksanaan proyek yang meliputi pengendalian
jadwal, kualitas dan biaya pelaksanaan konstruksi.
3.
Engineering Desain Selama Masa Konstruksi
Dalam pelaksanaan kegiatannya konsultan konsultan melakukan
perubahan atau pembuatan desain apabila terjadi perubahan desain
sesuai dengan kondisi lapangan setelah melalui kajian dan analisa,
memberikan persetujuan terhadap gambar konstruksi yang diajukan
kontraktor.
4.
Inspeksi dan Pengujian Selama Pabrikasi dan Instalasi
PT SANITEK
Hal E-15
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
5.
Membuat Cost Disbursement Schedule sesuai dengan peraturanperaturan yang berlaku di Balai Besar Wilayah Sungai Citarum.
PT SANITEK
Hal E-16
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-17
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Melakukan penyesuaian
diperlukan.
PT SANITEK
Hal E-18
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Pemahaman
kontrak
PT SANITEK
dan
Penyamaan
interpretasi
atas
dokumen
Hal E-19
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Pekerjaan tambah/kurang
Terminasi/for dfeiture
Asuransi, dll
Jadwal Pelaksanaan
Pada waktu pembahasan jadwal pelaksanaan sebagai Pemberi Tugas
beserta Konsultan pengawas Teknik haruslah betul-betul memahami
jadwal kerja Kontraktor, dengan titik berat masalah pada :
Mobilisasi
Untuk pekerjaan mobilisasi titik berat masalah pada :
PT SANITEK
Hal E-20
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-21
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
yaitu mobilisasi awal dan mobilisasi personil, alat dan material secara
keseluruhan, termasuk penetapan struktur organisasi kontraktor.
Mobilisasi awal adalah suatu tahap dalam pelaksanaan kegiatan konstruksi
yang paling awal untuk mempersiapkan semua sumber daya baik
manusia,peralatan maupun bahan. Dalam tahap pelaksanaan kegiatan
selanjutnya semua sumber daya tersebut harus siap dioperasikan untuk
memperlancar tahapan konstruksi selanjutnya, sehingga tercapai suatu
mutu, waktu dan kuantitas sesuai yang diharapkan.
Proses kegiatan mobilisasi dalam suatu proyek dapat diuraikan dalam 2
bagian, yaitu :
Mobilisasi Awal
Mobilisasi awal adalah mobilisasi personil inti untuk mempersiapkan :
Pengukuran awal
siap
menjalani
Mobilisasi Keseluruhan
Pada periode mobilisasi ini, personil , alat dan material, semua
pekerjaan yang berhubungan dengan cakupan pekerjaan mobilisasi
telah selesai semuanya.
Dalam kaitan ini, Konsultan akan memeriksa dan menyetujui daftar
material, petralatan yang akan didatangkan, fasilitas base camp
dan lokasi penempatan peralatan, menyiapkan titik data survai,
mengecek pemasangan patok center line dan review design restorasi
Sungai Cikapundung.
PT SANITEK
Hal E-22
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-23
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
BUAT JARINGAN
RENCANA KERJA
(NETWORK PLANNING)
METODE KERJA
CATAT SEMUA
PERUBAHAN
TERHADAP
PERUBAHAN BIAYA
DIAGRAM BATANG
(BAR CHART)
UP DATING
KONTRAKTOR MENGAJUKAN
RENCANA KERJANYA KEPADA
KONSULTAN PENGAWAS DAN
PIMPRO
JADWAL KERJA
(WORK SCHEDULE)
STORE DATA
MATERIAL
SCHEDULE
MANNING
SCHEDULE
EQUIPMENT
SCHEDULE
LAKSANAKAN
PEKERJAAN LAPANGAN
PENGALOKASIAN DANA
(CASH FLOW)
REVISI
PROGRAM
BACKUP
DATA
YA
TIDAK
DATA PROGRAM
LAPANGAN WORK
SCHEDULE MAT
SCHEDULE MANNING
SCHEDULE EQUIPMENT
SCHEDULE CASH FLOW
LANJUTKAN
PELAKSANAAN
PEKERJAAN
SIMPAN DATA
DI SISTEM
DOKUMEN
ARSIP FILE
A
TAGIHAN MONTHLY
CERTIFICATE
PROGRESS REPORT
ADA
PERBAIKAN?
PROGRESS
REPORT
END
PT SANITEK
Hal E-24
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Tanah
Air
Pasir
Dengan ditentukannya sumber material (Quarry) pada suatu lokasi
tertentu, mempermudah :
Pengujian Awal
Pengujian awal adalah suatu kegiatan pengujian awal bahan mentah
hasil alam sebelum dipergunakan sebagai material untuk pembangunan
suatu proyek.
Hal ini diperlukan agar material yang akan dipergukan nanti dapat
dipertanggung jawabkan mengenai : kekerasan, keawetan, kebersihan
dan lain-lain sesuai syaratsyarat yang tercantum dalam spesifikasi
teknik.
PT SANITEK
Hal E-25
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-26
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Gambar E.7
BAGAN ALIR DAN PENGAJUAN SUMBER MATERIAL DAN
PENGUJIAN AWAL
START
KONTRAKTOR MENGAJUKAN
BEBERAPA CALON MATERIAL
(QUARRY) YANG SIAP DI-UJI
BAGI MATERIAL TERTENTU
CARI CALON
SUMBER MATERIAL
(QUARRY) LAIN
SESUAI
SPESIFIKASI
TEKNIS?
TIDAK
YA
KONSULTAN PENGAWAS TEKNIK
MEMBERIKAN REKOMENDASI UNTUK
PEMAKAIAN MATERIAL DARI QUARRY
YANG TERPILIH SUMBER MATERIAL
(QUARRY) TIDAK HARUS SEBUAH SAJA
SERTIFIKASI
PEMAKAIAN MATERIAL
YANG BOLEH DIPAKAI
PADA PROYEK
END
PT SANITEK
Hal E-27
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
f).
Base Camp dan Fasilitasnya
Base Camp adalah suatu lokasi tertentu dolapangan yang merupakan
tempat semua kegiatan, penunjang pelaksanaan proyek, sedangkan
fasilitas base camp. adalah semua fasilitas yang menunjang
pelaksanaan pekerjaan fisik dan administrasi sesuai dengan syaratsyarat dan spesifikasi teknik yang berlaku.
Base Camp dan fasilitasnya bertujuan untuk
1)
Untuk memudahkan koordinasi antara semua instansi terkait di
lapangan.
2)
Untuk mempermudah monitoring kemajuan pelaksanaan suatu proyek.
3)
Sebagai tempat tinggal kantor, laboratorium lapangan dan lain-lain.
Agar maksud dan tujuan dari base camp dan fasilitasnya dapat optimal
menunjang pelaksanaan proyek, maka :
1)
Pada saat Kontraktor, mengajukan gambar denah base camp diminta
supaya
PT SANITEK
Hal E-28
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Gambar E.8
GAMBAR ALIR PENYIAPAN BASE CAMP DAN FASILITAS
PT SANITEK
Hal E-29
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
2.
c).
horizontal
dan
kerangka
vertikal
dengan
dilakunan
Sistim koordinat titik-titik poligon yang dibuat harus diikat pada titik
triangulasi
yang
ada
dan
harus
dalam
keadaan
baik
serta
PT SANITEK
Hal E-30
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
d)
e)
sungai
Dalam
merencanakan
bangunan
pengendali
banjir
selain
harus
tersebut
juga
yang
tidak
kalah
pentingnya
adalah
cover debit banjir sungai. Tangul biasanya dibuat dari material pasir,
tanah dan semacam bangunan hidrolik yang selalu terkena gerusan
atau infltrasi akibat aliran air.
Standar Bentuk Tanggul
Bentuk
standar
tanggul
harus
dibahas
pertama-tama
dari
PT SANITEK
Hal E-31
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Jagaan
(m /dt)
(m)
0,80
1,00
1,20
1,50
2,00
No
Debit Rencana
3
(m /dt)
Lebar
Tanggul
(m)
500
3,00
500 - 2000
4,00
2000 - 5000
5,00
PT SANITEK
Puncak
Hal E-32
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
5000 - 10000
6,00
10000
7,00
Selain
itu
kadang-kadang
tanggul
yang
relatif
tinggi
perlu
PT SANITEK
Hal E-33
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Pemilihan tipe perkuatan lereng yang cocok tidak mudah dan bergantung
pada karakteristik sungai (dimensi, kecepatan aliran, penampang sungai,
kemiringan sungai, kedalaman air, jenis tanah dan keadaan tanah
pondasi).
Beberapa tipe perkuatan yang pernah dibangun
dibangun dengan hasil cukup baik
antara lain :
Tipe pondasi rendah
Tipe ini merupakan tipe umum yang sering digunakan dikarenakan
pelaksanaannya
mudah
terutama
pada
sungai
yang
mudah
PT SANITEK
Hal E-34
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-35
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Hal-hal
hal dasar dalam perencanaan perkuatan lereng, adalah :
Beban rencana, terdiri dari :
Berat sendiri perkuatan lerengyang digunakan dalam perhitungan
kemantapan(Satbility) adalah perkuatan lereng itu sendiri dan berat
tanah pada bagian atas tumit pelat lantai.
Tekanan tanah meliputi tekanan tanah aktiof dan tekanan tanah
pasif. Kedua tekanan tersebut merupakan tekanan tanah dalam
keadaan batas di manan tanah isian di bagian belakang akan mulai
PT SANITEK
Hal E-36
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
mempergunakan
analisa
kelongsoran
dengan
bidang
lengkung melingkar.
PT SANITEK
Hal E-37
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Krib adalah bangunan untuk mengatur arus air secara aktif. Menjorok
dari tepi ketengah aliran dengan suatu sudut tertentu.
Fungsi Krib :
Untuk merubah arah arus
Untuk mengurangi gaya arus atau menghilangkan energinya dekat
bed)
Memusatkan arus air dan memudahkannya untuk pengambilan
(intake).
PT SANITEK
Hal E-38
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Tipe Krib :
Tipe tembus air (permeable), dibuat sedemikian sehingga air dapat
tidak limpas. Krib tipe kedap air ini sangat berperan dalam
mengendalikan arah aliran tetapi bagian depan dan kedua sisinya
mudah sekali tergerus karena tahanannya terhadap arus terlalu
kuat. Sehingga perlu dilindungi dengan anyaman bronjong
(matress), atau batu sekeliling krib atau membuat kribnya fleksibel.
e)
3.
Tahap Konstruksi
a)
Pemeriksaan Gambar Kerja (Shop Drawing)
Gambar kerja (shop Drawing) adalah gambar yang dibuat oleh
Kontraktor diperiksa oleh Konsultan Pengawas Teknik, persetujuan oleh
Pemberi Tugas untuk dilaksanakan di lapangan, pembuatannya merujuk
pada gambar perencanaan.
Dalam pembuatan gambar kerja (shop drawing) kontraktor harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1)
Ukuran dan standar kertas yang dipakai harus sama.
2)
Ukuran ketebalan garis alat gambar disesuaikan dengan gambar
yang dibuat.
3)
Penomoran gambar kerja (Shop Drawing) harus teratur
danberurutan.
4)
Tampilan gambar kerja (Shop Drawing) antara lain :
PT SANITEK
Hal E-39
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
b).
Pengecekan Data Survey
Perlu diadakan pengecekan ulang titik survey yang berupa Bench Marks dan
titik kontrol yang dibuat pada waktu perencanaan teknik yang dilakukan
konsultan bersama-sama kontraktor untuk mendapatkan ketepatan dan
kebenaran dalam pelaksanaan. Apabila ada data yang tidak sesuai dengan
keadaan lapangan yang sebenarnya konsultan bisa membantu kontraktor
untuk menyelesaikan setiap perubahan dari perencanaan secara tuntas,
termasuk gambar-gambar rencana dan spesifikasinya.
c).
Pengujian Bahan
Pengujian bahan dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) macam yaitu
pengujian bahan olahan dan bahan jadi. Yang dimaksud pengujian
bahan olahan dan bahan jadi adalah pengujian terhadap :
Bahan olahan, yaitu bahan campuran dari beberapa bahan hasil alam
dengan hasil produksi pabrik untuk dipergunakan sebagai bahan
bangunan konstruksi jembatan dan jalan.
Bahan Olahan untuk pekerjaan beton antara lain :
Berasal dari basil alam
Pasir
Air
Pro duksi pabrik
Semen
Besi beton
Bahan jadi yaitu bahan basil olahan .tersebut setelah jadi suatu
konstruksi di lapangan.
PT SANITEK
Hal E-40
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
pavement).
Maksud dilakukannya pengujian bahan adalah :
1.
Untuk mencapai keseragaman mutu hasil pekerjaan di proyek.
2.
Hasil pekerjaan tepat mutu sesuai dengan yang
disyaratkan atau yang dikehendaki spesifikasi.
3.
Mengefisienkan waktu pelaksanaan pekerjaan di lapangan
karena kesalahankesalahan akibat mutu bahan yang tidak
sesuai dapat dihindari.
Semua material yang dipakai harus memenuhi spesifikasi teknik yang
berlaku seperti :
1)
2)
3)
Bergradasi baik
Bersih
Cara penyimpanan
PT SANITEK
Hal E-41
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
4)
Bahan jadi :
Pemeliharaan :
PT SANITEK
Hal E-42
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Gambar E.9
GAMBAR ALIR PENGUJIAN BAHAN OLAHAN DAN BAHAN JADI
c).
Material di Lapangan (Material on S) Pengujian Bahan
Material di lapangan (material on site) adalah material atau bahan
yang akan dipergunakan sebagai bahan konstruksi ytang ada di lapangan
dan sudah disetujui pemebri tugasuntuk dipakai sebagai bahan konstruksi.
contohnya :
PT SANITEK
Hal E-43
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
1)
2)
3)
4)
Semen
Besi Tulangan
Baja bangunan (profil)
Aggregat/(batu pecah)
PT SANITEK
Hal E-44
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
P e m e r i k s a a n M u tu P e l a k s a na a n
Pemeriksaan ini meliputi : pemeriksaan dimensi (tebal, lebar, panjang,
kedalaman, elevasi, jari-jari dan lain sebagainya). Pemeriksaan mutu
pelaksanaan untuk pekerjaan proyek ini secara umum adalah sebagai
berikut:
PT SANITEK
Hal E-45
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
i).
Gambar Terlaksana (As Built Drawing)
Yang dimaksud gambar terlaksana (AsBuilt Drawing) adalah gambar
terlaksana di lapangan yang menggambarkan seluruh pekerjaan di
lapangan sesuai dengan volume pekerjaan yang telah dibayar setiap bulan
sesuai dengan tagihan kontraktor dalam sertifikat bulanan (Monthly
Certificate / MC).
Gambar ini memuat juga perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh
perubahan pekerjaan (Contract Change Order / CCO) dan modifikasi
lapangan karena adanya hal-hal yang tidak terdapat pada gambar rencana,
misalnya : kabel PLN, kabel Telkom dan utilitas lainnya).
Dalam pembuatan gambar terlaksana (As Built Drawing) kontraktor
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
I)
Ukuran dan standart kertas yang dipakai hams sama.
2)
Ukuran ketebalan garis alat gambar yang dipakai disesuaikan dengan
gambar yang dibuat.
3)
Pada gambar terlaksana (As Built Drawing) di sebutkan tanggal, bulan
dan tahun revisi gambar dari gambar kerja (Shop Drawing) yang
disesuaikan dengan perubahan kontrak pekerjaan (Contract
Change Order/CCO), Addendum (kalau ada)
4)
.Lokasi dan jenis pekerjaan hams jelas dicantumkan.Ukuran konstruksi
harus jelas.
4)
Material, jenis dan mutu bahan yang dipakai.
Dalam kaitan ini Konsultan Pengawas akan memeriksa (As Built
Drawing) dan mengevaluasi gambar terlaksana dan memberikan
rekomendasi untuk persetujuan dari Pemberi Tugas.
4.
PT SANITEK
Hal E-46
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
dalam kontrak.
Dengan adanya penyerahan awal ini maka tahap pemeliharaan dimulai.
Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan PHO adalah sebagai berikut :
PT SANITEK
Hal E-47
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Gambar E.10
BAGAN ALIR SERAH TERIMA AWAL (PHO)
START
TIDAK
100% PEKERJAAN
MAJOR SELESAI
YA
KONSULTAN PENGAWAS
TEKNIK MEMBERIKAN
REKOMENDASI KEPADA
PEMBERI TUGAS
PEMBERI TUGAS
MELAPORKAN KEPADA
DIREKSI/PUSAT AKAN
DILAKUKAN PROSES
SERAH TERIMA
YA
ADA
KETIDAKSESUAIAN/
KEKURANGAN ?
PERBAIKI
YA
DAFTAR
CACAT &
KEKURANGAN
TIDAK
JAMINAN
PEMELIHARAAN
DISERAHKAN KEPADA
PEMBARI TUGAS
PEMERIKSAAN KEBENARAN
(VERIFIKASI)
DICATAT DAN
DISIMPAN DI SISTEM
DOKUMENTASI ARSIP
(FILE)
END
PT SANITEK
Hal E-48
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
b).
Masa Jaminan Terhadap Kerusakan
Masa jaminan terhadap kerusakan adalah mulainya pemeliharaan hasil
pekerjaan yang dihitung dari mulai tanggal perkiraan pekerjaan 100%
berdasarkan rekomendasi konsultan pengawas teknik sampai dengan
berakhirnya kontrak pekerjaan yang sudah di setujui .
Tujuan masa jaminan terhadap kerusakan adalah :
1.
Memberikan waktu kepada Kontraktor untuk memperbaiki ,
menyempurnakan hasil pekerjaan yang belum dapat diterima atau
memuaskan tim panitia penilai serah terima pada waktu
kunjungan ke lapangan mengenai kualitas dan kuantitas
pekerjaan.
2.
Memberikan waktu kepada Kontraktor untuk menyelesaikan
pekerjaan minor yang belum terselesaikan dan lain-lain.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan masa jaminan
terhadap kerusakan adalah sebagi berikut :
1.
Kontraktor hams melaksanakan perbaikan pekerjaan yang telah
disepakati/disetujui.
2.
Pekerjaan perbaikan atau penyempurnaan harus sesuai dengan :
Lokasi
PT SANITEK
Hal E-49
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Kelengkapan administrasi
PT SANITEK
Hal E-50
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Gambar E.11
BAGAN ALIR SERAH TERIMA AKHIR (FHO)
PT SANITEK
Hal E-51
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Pemasangan Bench Mark (BM) dan patok-patok pada lokasi dan jalur
pengukuran;
Pengukuran polygon untuk mengikat posisi horizontal;
Pengukuran situasi;
Pengukuran penampang trase jalan dan trase saluran meliputi pengukuran
profil memanjang dan melintang.
PT SANITEK
Hal E-52
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Pengukuran Jarak.
1. Rantai ukur
2. Pembacaan dilakukan pergi pulang.
3. Hasil pembacaan jarak diperiksa beberapa kali.
Pengukuran Sudut.
Menggunakan Theodolite, jumlah seri pengukuran 2 seri (B,LB) muka
belakang.
Selisih sudut antara dua pembacaan < 5 (lima detik ).
Kesalahan penutup sudut f < 10 n detik.
Kesalahan penutup jarak fd < 1:10.000.
dimana : n = Jumlah titik Poligon, f = Jumlah penutup sudut,
dan fd = jumlah penutup jarak
Untuk mendapatkan hasil yang memenuhi toleransi yang diijinkan, maka alat ukur
polygon (Theodolit ) harus memenuhi persyaratan berikut :
Sumbu I harus tegak lurus sumbu II;
Garis bidik harus tegak lurus sumbu II, artinya garis bidik harus berimpit
dengan sumbu optis teropong ( sumbu optis teropong telah dibuat tegak lurus
sumbu II );
Garis jurusan nivo skala tegak lurus sejajar garis indeks skala tegak;
Garis jurusan nivo skala mendatar harus tegak lurus dengan sumbu I.
Metoda pengukuran poligon adalah :
Pengukuran dilakukan satu seri yaitu B B LB LB dimana B =
pembacaan biasa dan LB pembacaan luar biasa. Sistim pembacaan sudut
horizontal dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara. Pertama, dengan cara
PT SANITEK
Hal E-53
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
menset alat pada posisi 00. 0. 0 dan yang kedua pada posisi pembacaan
sudut horizontal seadanya pada alat ukur theodolit;
Pengukuran jarak dari patok kesatu terhadap patok kedua menggunakan roll
meter dan dibaca sebanyak 3 (tiga) kali pembacaan diukur bolak balik dan
untuk perhitungan yang dipakai adalah hasil rata rata dari ketiga
pembacaan;
3.
Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
Pengukuran kerangka dasar dilakukan untuk mengetahui posisi elevasi (Z), pada
masing-masing patok kerangka dasar vertikal. Metoda pengukuran yang dilakukan
adalah metoda sipat datar (waterpas), yaitu dengan melakukan pengukuran beda
tinggi antara dua titik terhadap bidang referensi yang dipilih (SWL), jalannya
pengukuran setiap titik seperti diilustrasikan pada Gambar 1.
Slag II
Slag I
RII
RI
RI
Setiap pindah slag rambu muka menjadi rambu belakang dan rambu
belakang menjadi rambu muka.
PT SANITEK
Hal E-54
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Alat ukur yang digunakan waterpas (NAK2) dan rambu ukur alumunium 3 m.
Menentukan titik referensi yang terletak di sekitar lokasi rencana trase jalan
dan saluran drainase yang akan diukur.
Mencari base camp untuk memudahkan jalannya pekerjaan pengukuran.
PT SANITEK
Hal E-55
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Pemasangan BM dan CP
BM dipasang di tempat yang terbuka, stabil dan didampingi CP sebagai
basis;
Ukuran BM (20 x 20 x 100) cm sedangkan untuk CP (10 x 10 x 80) cm;
Penyetelan besi dan pembuatan papan cetakan dilakukan di base camp;
Bahan campuran semen dan sirtu dibawa dari base camp apabila di lokasi
-
Maksud dari pengukuran situasi detail disini adalah untuk mengetahui lebih detail
rupa topografi rencana jalan dan saluran drainase yang akan dikembangkan.
Untuk mengetahui belokan-belokan tersebut dilakukan pengukuran situasi yang
terikat pada patok-patok poligon, begitu pula batas alam seperti jalan desa,
gorong-gorong, batas kampung dan lain-lain diambil detailnya.
Teori Tachymetri
Pengukuran titiktitik detail dimaksudkan untuk mendapatkan posisi horizontal dan
ketinggian dari titiktitik detail tersebut. Untuk mendapatkan ketinggian titiktitik
detail, dihitung beda tinggi antara tempat berdiri alat terhadap titik detail
bersangkutan. Perhitungan beda tinggi tersebut lazim disebut sebagai hitungan
beda tinggi secara tachymetry
Alat berdiri di titik 1, rambu berdiri dititik a, dibaca benang atas, benang bawah,
benang tengah dan sudut miring .
maka bacaan benang yang seharusnya adalah ba = (ba bb) cos , jadi Dm =
(ba bb) cos . Untuk mendapatkan beda tinggi titik 1 dan titik a adalah:
Dari gambar dapat dilihat beda tinggi titik 1 dan titik a adalah h1a, karena
bacaan benang tengah (bt) setinggi alat (Ta), maka dari bentuk geometrisnya H1a
= Dm sin
Dimana Dm = 100 ( ba bb ) cos
h1a = 100 (ba bb) cos . sin
= .100 (ba bb) sin 2
= 100 (ba bb) sin 2
PT SANITEK
Hal E-56
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Selain dari perhitungan beda tinggi, juga dapat dihitung jarak mendatarnya yaitu
Dd = Dm cos2 = 100 ( ba bb ) cos2. Tinggi titik detail, misalnya tinggi titik a =
Ha, maka Ha = H1 + H1a, dimana H1 = tinggi titik yang telah didapat dari titik
polygon yang telah dihitung tingginya.
5. Pengukuran Profil
Untuk mengetahui bentuk permukaan tanah asli penampang sungai maupun trase
saluran maka dilakukan pengukuran profil memanjang dan melintang. Pengukuran
profil dilakukan dengan metode waterpass, dengan jarak titik ukur (patok) rata-rata
50 meter. Sedangkan untuk rencana saluran drainase dilakukan di sepanjang trase
jalan desa mengikuti tapak pengukuran situasi.
Pengukuran profil melintang untuk saluran dan jalan dilakukan setiap jarak 50 m
(sesuai dengan patok profil memanjang). Pengukuran ini harus dilakukan pada
patokpatok yang dilalui oleh polygon (lihat Gambar 3).
As
a
2 3
67
Keterangan :
P
Patok polygon
1,2,3,4,5,6,7,8
4,As,5
=
=
Saluran drainase
Jalan desa
As
As jalan desa
a, b dan c
Titik detail
PT SANITEK
Hal E-57
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
6.
Perhitungan Kerangka Horizontal dan Koordinat
Untuk mengetahui kondisi eksisting dari lokasi perencanaan, perlu dilakukan
pengukuran topografi yang meliputi situasi/posisi dan elevasi dari rencana dan
kondisiPerhitungan Kerangka Horizontal dan Koordinat.
Koordinat yang dihitung adalah koordinat kerangka dasar horisontal/titik-titik
poligon dengan menggunakan rumus-rumus sebagai berikut :
Syarat Geometrik Sudut.
akhir - awal = - (n + 2) . 180 + f
akhir - awal = d sin + f x
akhir - awal = d cos + f y
Koreksi absis
d
.fx
d
Koreksi ordinat
d
.fy
d
dimana :
akhir =
azimut akhir.
awal
azimut awal.
xakhir
xawal
Yakhir
Yawal
=
=
=
=
absis akhir.
absis awal.
ordinat akhir.
ordinat awal.
azimut.
fx
fy
=
=
Koordinat definitif :
Hitungan Absis Definitif (x).
Xi
X(i-1) + Xi + k Xi
Xi
absis titik ke i.
PT SANITEK
Hal E-58
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
X(i-1)
Xi
selisih absis.
Y(i-1) + Yi + k YI
k Xi
Yi
Y(i-1)
= koreksi absis.
ordinat titik ke i.
ordinat sebelum titik i.
=
=
Yi
selisih ordinat.
KYi
koreksi ordinat.
7.
Penggambaran
berikut :
Peta Situasi
Hasil pengukuran geodesi, digambar dalam bentuk
gambar situasi dan profil, pada kertas ukuran A3 sesuai dengan standar
penggambaran. Gambar-gambar tersebut diplot dengan skala sebagai:
1 :
5000 atau 1 : 2000
Profil Memanjang
1 : 2000
Profil Melintang
1 : 100
PT SANITEK
atau 1 : 200
Hal E-59
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Unsur Materi.
Materi adalah zat yang dapat berbentuk biotik (hewan, tumbuhan, manusia),
atau abiotik (tanah, air, udara, dsb). Kedua unsur tersebut mempunyai
hubungan timbal balik, dan saling pengaruh mempengaruhi secara ekologis.
Unsur ini mengalami proses siklinal yaitu proses yang berulang kembali
kepada keadaan semula, adapun dalam perjalanannya akan mengalami
perubahan bentuk. Misalnya tumbuh-tumbuhan, untuk dapat hidup
memerlukan energi dan mineral, kemudian melalui proses "rantai makanan",
tumbuhan ini dimakan oleh hewan konsumen Tk. I (Herbivora = pemakan
tumbuhan), yang selanjutnya menjadi mangsa dari hewan konsumen Tk. II
(Omnivora = pemakan segala).
Pada saatnya, tumbuhan dan hewan tersebut mengalami proses kematian,
dan jasadnya menjadi mangsa bakteri Saprodit (bakteri pembusuk) yang
menguraikan jasad tadi menjadi unsur basa (C, N, O, S, P dsb) yang
diperlukan untuk kehidupan makhluk hidup.
Unsur Energi
Semua makhluk yang bergerak untuk dapat hidup memerlukan energi,
demikian pula untuk dapat berinteraksi diperlukan adanya energi.
PT SANITEK
Hal E-60
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Sumber energi yang berlimpah berasal dari cahaya matahari, energi ini dapat
menyebabkan pohon dan tumbuhan yang berdaun hidau akan dapat
melakukan proses photo sintesa untuk tumbuh menuju suatu proses
kehidupan. Demikian pula dengan biji-biji dapat tumbuh dan berkembang
karena adanya energi matahari ini.
Unsur Ruang
Ruang adalah tempat atau wadah di mana lingkungan hidup berada, suatu
ekosistem habitat tertentu akan berada pada suatu ruang tertentu, artinya
mempunyai batas-batas tertentu yang dapat dilihat secara fisik. Dengan
mengetahui ruang habitat suatu ekosistem maka pengelolaan lingkungan
dapat lebih mudah ditangani secara spesifik.
Unsur Kondisi/Situasi
Kondisi atau situasi tertentu dapat mempengaruhi lingkungan hidup, misalnya
karena desakan ekonomi masyarakat pada suatu daerah tertentu, maka
penduduk di wilayah tersebut terpaksa melakukan pembakaran hutan untuk
usaha pertanian, yang dapat menimbulkan ancaman erosi lahan.
PT SANITEK
Hal E-61
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Komponen Biologi.
1. Flora, seperti peta zona biogeoklimatik dari vegetasi alami, jenis-jenis
vegetasi dan ekosistem yang dilindungi undang-undang, serta adanya
keunikan dari vegetasi dan ekosistem yang ada.
2. Fauna, seperti kelimpahan dan keanekaragaman fauna, habitat,
penyebaran, pola migrasi, populasi hewan budidaya, serta satwa yang
habitatnya dilindungi undang-undang. Termasuk dalam fauna ini adalah
penyebaran dan populasi hewan, invertebrata yang mempunyai potensi
dan peranan sebagai bahan makanan, atau sumber hama dan penyakit.
PT SANITEK
Hal E-62
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-63
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-64
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
yang diterbitkan oleh Kantor Menteri Negara LIngkungan Hidup seperti terlihat
pada lampiran.
Baku Mutu Udara
Baku mutu udara dibedakan atas dua hal, yaitu :
1. Baku mutu udara ambien, yaitu kadar yang dibolehkan bagi zat atau bahan
pencemar terdapat di udara, namun tidak menimbulkan gangguan terhadap
makhluk hidup, tumbuh-tumbuhan atau benda hidup lainnya, yang
penentuannya dengan mempertimbangkan kondisi udara setempat.
2. Baku mutu udara emisi, yaitu batas kadar yang dibolehkan bagi zat atau bahan
pencemar untuk dikeluarkan dari sumber pencemaran ke udara, sehingga tidak
mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien, yang penentuannya
didasarkan sumber bergerak atau sumber tidak bergerak serta dibedakan
antara baku mutu berat, sedang dan ringan.
3. Besarnya kadar pencemaran yang dibolehkan untuk setiap parameter udara
dapat dilihat pada pedoman penentuan baku mutu lingkungan yang diterbitkan
oleh Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup.
Integrasi Aspek Lingkungan Pada Kegiatan Konstruksi
Pengertian AMDAL
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah hasil studi mengenai
dampak penting suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan.
Disesuaikan dengan jenis kegiatannya, AMDAL dapat dibedakan atas :
1. AMDAL Sektoral, biasanya disebut AMDAL, bila kegiatan terletak pada satu
lokasi tertentu dan melibatkan kewenangan satu instansi yang bertanggung
jawab.
2. AMDAL Kawasan, bila kegiatan terletak pada satu kesatuan hamparan
ekosistem dan menyangkut kewenangan satu instalasi yang bertanggung
jawab.
3. AMDAL Terpadu/Multi Sektor, bila kegiatan terletak pada satu kesatuan
hamparan ekosistem dan menyangkut kewenangan lebih sari satu instalasi
yang bertanggung jawab.
4. AMDAL Regional, bila kegiatan terletak pada satu kesatuan hamparan
ekosistem dan satu rencana pengembangan wilayah sesuai dengan RUTR dan
melibatkan kewenangan lebih dari satu instalasi yang bertanggung jawab.
PT SANITEK
Hal E-65
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Dokumen AMDAL tersebut di atas terdiri dari berbagai dokumen yang berturut-turut
sebagai berikut :
1. KA - ANDAL, yaitu ruang lingkup studi ANDAL yang merupakan hasil
pelingkupan atau proses pemusatan studi pada hal-hal penting yang berkaitan
dengan dampak penting.
2. ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan), yaitu dokumen yang menelaah secara
cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu rencana atau kegiatan.
3. RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) adalah dokumen yang mengandung
upaya penanganan dampak penting terhadap lingkungan hidup yang
ditimbulkan oleh rencana kegiatan.
4. RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) adalah dokumen yang mengandung
upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak penting
akibat rencana kegiatan.
Suatu pekerjaan konstruksi terkadang dapat menimbulkan dampak penting, atau
perubahan lingkungan yang mendasar, yang penentuannya didasarkan oleh faktorfaktor sebagai berikut :
1. Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
2. Luas wilayah sebaran dampak.
3. Lamanya dampak berlangsung.
4. Intensitas dampak.
5. Banyaknya komponen lain yang terkena dampak.
6. Sifat kumulatif dampak.
7. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.
Kriteria-kriteria atas besaran faktor-faktor yang menimbulkan dampak penting
tersebut dapat dilihat pada pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting yang
tercantum dalam Keputusan Kepala Bapedal No. 056 tahun 1994, dan perlu dikaji
secara mendalam dalam laporan ANDAL.
Sedangkan kegiatan-kegiatan yang berpotensi mempunyai dampak penting
terhadap lingkungan seperti tersebut diatas antara lain :
1. Perubahan bentuk lahan dan bentang alam.
2. Exploitasi sumber daya alam yang terbaharui maupun yang tak terbaharui.
3. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan,
kerusakan dan kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya.
PT SANITEK
Hal E-66
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-67
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-68
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Studi ini juga merupakan dokumen yang penting, karena dipakai oleh para
pengambil keputusan apakah kegiatan konstruksi tersebut layak ditinjau dari segi
lingkungan, sehingga dapat diimplementasikan.
Penjabaran RKL dan RPL pada Tahap Perencanaan Teknis
Perencanaan teknis dimaksudkan untuk menyiapkan gambar-gambar teknis,
syarat dan spesifikasi teknis, sehingga dapat menggambarkan produk yang akan
dihasilkan, didasarkan atas kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam studi kelayakan.
Untuk mewujudkan suatu perencanaan teknis yang berwawasan lingkungan, maka
perumusan RKL dan RPL harus dijabarkan dalam gambar-gambar teknis dan
spesifikasi teknis tersebut, serta perlu dituangkan dalam dokumen kontrak,
sehingga mengikat pelaksana kegiatan konstruksi.
Pelaksanaan RKL dan RPL
1. Pada tahap pra konstruksi
Kegiatan pra konstruksi dalam hal ini pengadaan tanah dan pemindahan
penduduk harus didukung dengan data yang lengkap dan akurat tentang
lokasi, luas, jenis peruntukan serta kondisi penduduk yang memiliki atau
menempati tanah yang dibebaskan tersebut.
Ketentuan-ketentuan yang rinci tentang masalah pembebasan tanah dalam
RKL dan RPL harus dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai acuan dalam
pelaksanaan pembebasan tanah tersebut.
2.
PT SANITEK
Hal E-69
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-70
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-71
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-72
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-73
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
yang
mencakup
pekerjaan
PT SANITEK
Hal E-74
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-75
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Indikator dampak yang timbul dapat mengacu pada ketentuan baku mutu
udara atau adanya tanggapan dan keluhan masyarakat akan timbulnya
dampak tersebut.
Upaya penanganan dampak dapat dilakukan langsung pada sumber dampak
itu sendiri atau pengelolaan terhadap lingkungan yang terkena dampak seperti
:
1. Pengaturan kegiatan pelaksanaan konstruksi yang sesuai dengan kondisi
setempat, seperti penempatan base-camp yang jauh dari lokasi
pemukiman, pengangkutan material dan pelaksanaan pekerjaan pada
siang hari.
2. Memakai metode konstruksi yang sesuai dengan kondisi lingkungan,
seperti memakai pondasi bore pile untuk lokasi disekitar permukiman.
3. Penyiraman secara berkala untuk pekerjaan tanah yang banyak
menimbulkan debu.
Terjadinya erosi dan longsoran tanah serta genangan air
Dampak ini dapat timbul akibat kegiatan pembersihan dan pematangan lahan
serta pekerjaan tanah termasuk pengelolaan quary, yang menyebabkan
permukaan lapisan atas tanah terbuka dan rawan erosi, serta timbulnya
longsoran tanah yang dapat mengganggu sistem drainase yang ada, serta
mengganggu estetika lingkungan disekitar lokasi kegiatan.
Indikator dampak dapat secara visual di lapangan, dan penanganannya dapat
dilakukan antara lain :
1. Pengaturan pelaksanaan pekerjaan yang memadai sehingga tidak
merusak atau menyumbat saluran-saluran yang ada.
2. Perkuat tebing yang timbul akibat perkerjaan konstruksi.
3. Pembuatan saluran drainase dengan dimensi yang memadai.
Pencemaran kualitas air
Dampak ini timbul akibat pekerjaan tanah dapat yang menyebabkan erosi
tanah atau pekerjaan konstruksi lainnya yang membuang atau mengalirkan
limbah ke badan air sehingga kadar pencemaran di air tesebut meningkat.
Indikator dampak dapat dilihat dari warna dan bau air di bagian hilir kegiatan
serta hasil analisis kegiatan air/mutu air serta adanya keluhan masyarakat.
Upaya penanganan dampak ini dapat dilakukan antara lain :
1. Pembuatan kolam pengendap sementara, sebelum air dari lokasi kegiatan
dialirkan ke badan air.
PT SANITEK
Hal E-76
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-77
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-78
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
atau jembatan sementara (khusus apabila harus menutup seluruh lajur jalan
atau menutup jembatan yang ada).
Dalam hal tertentu pengaturan lalu lintas dapat dilakukan dengan pengalihan
lalu lintas ke jalan darurat.
Selain terhadap keamanan pengguna jalan, perhatian terhadap pekerja
pengatur lalu lintas juga harus diberikan secara memadai dengan pemberian
pakaian dan peralatan keamanan yang memenuhi aspek keamanan.
Pengaturan lalu lintas juga diperlukan pada pelaksanaan penanganan
halangan-halangan yang terjadi pada jalur lalu lintas yang mengganggu atau
menutup lalu lintas seperti pohon tumbang, longsoran tanah, atau badan jalan
terban.
Pada proyek-proyek penanganan jalan yang padat lalu lintasnya terutama
pada jalan-jalan perkotaan, pengaturan lalu lintas ini harus diperhitungkan
dengan cermat sehingga hambatan terhadap kelancaran lalu lintas dapat
ditekan sekecil mungkin. Hal tersebut harus dilakukan dengan perencanaan
yang matang dengan mempertimbangkan volume dan kepadatan lalu lintas
pada jam sibuk. Apabila diperlukan termasuk penyediaan lajur pengganti
sesuai lebar dan jumlah lajur yang ditutup dengan kondisi permukaan jalan
yang sama dengan kondisi permukaan yang digantikannya.
Perlindungan pekerjaan Terhadap Kerusakan Oleh Lalu Lintas
Pelaksanaan pekerjaan proyek harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
pekerjaan tersebut terlindung dari kerusakan oleh lalu lintas umum maupun
oleh konstruksi.
Perhatian khusus harus diberikan terhadap pengaturan lalu lintas pada saat
cuaca buruk (misalnya hujan, badai, angin ribut dls.), pada saat lalu lintas
padat dan pada saat pelaksanaan pekerjaan yang mudah rusak (seperti
pengaspalan dan pengecoran beton semen)
Jalan Alih Darurat (Detour)
Jalan alih darurat yang diperlukan harus memenuhi keperluan lalu lintas yang
ada, terutama berkaitan dengan keselamatan dan kekuatan struktur jalan.
Pengoperasian untuk lalu lintas baru dapat dilakukan apabila alinyemen,
konstruksi, darinase, dan pemasangan rambu lalu lintas telah memenuhi
ketentuan keamanan dan kelancaran lalu lintas serta keselamatan dan
keamanan konstruksi jalan. Selama pengoperasiannya, konstruksi, drainase
dan rambu lalu lintas harus tetap dipelihara sehingga tetap berfungsi.
PT SANITEK
Hal E-79
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-80
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-81
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-82
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Manusia
Manusia merupakan unsur yang paling penting dan paling menentukan dalam
keselamatan dan kesehatan kerja. Banyak contoh yang membuktikan bahwa
terjadinya kecelakaan kerja lebih banyak diakibatkan oleh kesalahan manusia
dibandingkan dengan diakibatkan oleh faktor di luar manusia seperti peralatan
maupun alam.
Beberapa persyaratan yang wajib dipunyai pelaku kegiatan pekerjaan konstruksi
agar terjamin keselamatan dan kesehatan kerja dengan baik seperti:
Tekun;
Disiplin;
Peralatan harus dalam kondisi baik dan benar-benar siap untuk dioperasikan;
Peralatan tidak ditemukan kepincangan-kepincangan maupun kerusakankerusakan yang dapat menyebabkan terganggunya operasi peralatan maupun
cacatnya hasil pengoperasiannya; dan
Khusus untuk pekerjaan yang tidak boleh terhenti produksinya dalam rangka
menjaga mutu hasil pekerjaan, peralatan harus dapat beroperasi secara
menerus tanpa berhenti (misalnya tersedianya bahan bakar yang cukup).
Lingkungan / Tempat Kerja
Yang dimaksud dengan lingkungan kerja adalah suatu areal atau tempat kerja dan
sekelilingnya beserta segala fasilitas yang mendukung proses bekerja.
Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan lingkungan/tempat kerja
dalam rangka terjaminnya keselamatan dan kesehatan kerja antara lain:
PT SANITEK
Hal E-83
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-84
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Pelaku-pelaku konstruksi
Material konstruksi
Peralatan konstruksi
Metode konstruksi
Desain struktur
Pelaku-pelaku Konstruksi
Dalam konsep rekayasa keamanan kerja, faktor manusia merupakan aspek paling
penting. Meninggalnya atau cacatnya manusia merupakan indikasi terpenting
dalam kriteria kecelakaan. Penghargaan zero accident dapat diartikan tidak adanya
korban manusia.
Namun dari banyak kejadian kecelakaan kerja konstruksi, ternyata kesalahan
manusia merupakan penyebab terbesar dari kejadian kecelakaan kerja konstruksi.
Peran manusia merupakan faktor paling penting dalam menghindari kemungkinan
kecelakaan kerja konstruksi.
Kondisi kesehatan lahir dan batin serta kemampuan untuk melaksanakan tugastugasnya dalam segala situasi dan kondisi merupakan aspek penting yang dituntut
oleh lapangan.
Di samping itu, penggunaan peralatan keamanan kerja sesuai dengan risiko yang
mungkin dihadapi oleh yang bersangkutan merupakan hal yang harus dilakukan
dalam rangka mengurangi risiko kecelakaan.
Material Konstruksi
Dalam rangka menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja konstruksi,
penggunaan bahan konstruksi yang memenuhi persyaratan spesifikasi teknik serta
pemasangan sesuai dengan metode yang ditetapkan merupakan hal yang tidak
dapat dihindarkan.
PT SANITEK
Hal E-85
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Peralatan Konstruksi
Semua peralatan yang menggunakan ukuran berat, volume, temperatur dan lainlain harus memiliki kalibrasi yang masih berlaku dan harus selalu diperbarui apbila
telah kadaluwarsa sebelum peraltan tersebut digunakan.
Alat berat, terutama alat angkat, harus memiliki sertifikat layak pakai yang masih
berlaku.
Metode Konstruksi
Metode konstruksi memiliki peran yang besar dalam proses konstruksi. Oleh
karena itu, pemilihan metode konstruksi yang akan diterapkan harus benar-benar
dapat dilaksanakan dengan aman.
Setiap metode yang ditetapkan harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
PT SANITEK
Hal E-86
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Tujuan PPPK
Maksud dan tujuan PPPK adalah:
Mencegah kematian.
Mencegah infeksi.
Identifikasi semua keadaan darurat yang potensial, baik di dalam atau di luar
lokasi kerja.
Prosedur keadaan darurat diuji dan ditinjau ulang secara rutin oleh petugas
yang kompeten.
Alat dan sistem keadaan darurat diperiks, diuji dan dipelihara secara berkala.
PT SANITEK
Hal E-87
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan mereka dan tingkat
risiko tugas.
Pengawas ikut serta dalam mengidentifikasi bahaya dan membuat upaya
pengendalian.
Pengawas didikutsertakan dalam pelaporan dan penyelidikan penyakit akibat
kerja dan kecelakaan dan wajib menyerahkan laporan dan saran-saran kepada
pengurus.
Pemeriksaan Bahaya
Inspeksi tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur.
Inspeksi dilaksanakan bersama oleh wakil pengurus dan wakil tenaga kerja
yang telah memperoleh pelatihan mengenai identifikasi potensi bahaya.
Inspeksi mencari masukan dari petugas yang melakukan tugas di tempat yang
diperiksa.
Daftar simak (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat
inspeksi.
Laporan inspeksi diajukan kepada pengurus dan Panitia Pembina K3.
Tindakan korektif dipantau untuk menentukan efektifitasnya
Pemantauan Lingkungan Kerja
Pemantauan lingkungan kerja meliputi faktor fisik, kimia, biologis, radiasi dan
psikologis.
Peralatan, Pemeriksaan, Pengukuran dan Pengujian
PT SANITEK
Hal E-88
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-89
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Penyerahan Lapangan
Setelah penandatanganan kontrak yang dilanjutkan dengan penerbitan
Surat Perintah Kerja Kontraktor akan segera menerima penyerahan area
lapangan secara keseluruhan dari Pemberi Tugas untuk memulai melakukan
pekerjaannya. Apabila hanya sebagian pekerjaan yang diserahkan kepada
Kontraktor perlu diyakinkan bahwa area tersebut sudah memadai untuk
dikerjakan dengan mempertimbangkan "cost effective" terhadap
pelaksanaan pekerjaan. Agenda pertemuan mengenai penyerahan
lapangan ini harus secara jelas menyatakan tanggal terakhir penyerahan area
PT SANITEK
Hal E-90
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Kewenangan Engineer
Kewenangan yang didelegasikan oleh Pemberi Tugas kepada Supervision
Engineer secara umum telah didefinisikan secra jelas di dalam Dokumen
Kontrak. Penunjukan dan kewenangan Supervision Engineer akan dinyatakan
secara tertulis oleh Pemimpin Proyek agar pihak-pihak yang terlibat di dalam
proyek memahami dan saling mengetahui halhal yang harus menjadi
tanggung jawabikewenangan Supervision Engineer.
3.
Jaminan pelaksanaan,
pelaksanaan.
jaminan
yang
mencakup
pada
masa
PT SANITEK
Hal E-91
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
4.
perubahan
PT SANITEK
Hal E-92
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Gambar E.12
BAGAN ALIR PROSEDUR PERUBAHAN KONTRAK (CCO)
PT SANITEK
Hal E-93
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
5.
a)
b)
Kuantitas pekerjaan.
Kualitas pekerjaan.
Data pendukung
laboratorium)
PT SANITEK
kualitas
pekerjaan
bulanan
(hasil
test
Hal E-94
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
nantinya.
c)
PT SANITEK
Hal E-95
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Gambar E.13
BAGAN ALIR PENGAJUAN SERTIFIKAT BULANAN
PT SANITEK
Hal E-96
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
6.
Request
Request adalah salah satu dokumen pembuka arsip (folder) suatu
kegiatan yang diajukan Kontraktor kepada Konsultan Pengawas Teknik
untuk diperiksa dan disetujui oleh Pemberi Tugas sebagai permohonan
sebelum melaksanakan pekerjaan di lapangan.
Maksud pengajuan request adalah :
a.
Supaya setiap pekerjaan Kontraktor dapat diawasi dan dimonitor
oleh Konsultan Pengawas Teknik.
b.
Supaya hasil pekerjaan Kontraktor dapat dipertanggung jawabkan
dan tepat, mutu kuantitas dan sesuai rencana.
c.
Kontraktor bekerja harus mengikuti prosedur yang sudah ditentukan
sesuai dokumen kontrak dan spesifikasi teknik.
d.
Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
Format request terdiri dari :
a.
Unsur-unsur yang hams diisi :
Tanggal pengajuan
No. Request dan No. jenis pekerjaan
Lokasi pekerjaan/stationing
Volume pekerjaan
Material yang dipakai
Peralatan yang dipakai
Tenaga kerja
Sket gambar kerj a
Dan pekerjaan pelengkap lain (kalau ada).
b.
Yang bertanggung jawab menanda tangani pada kolom
pengajuan permohonan pekerjaan adalah Kontraktor Pelaksan a.
c.
Yang bertanggung jawab memeriksa/cek dan menyetujui
permohonan pekerjaan adalah Konsultan Pengawas (sertifikasi).
d.
Disetujui oleh staff pemberi tugas/pemberi tuigas.
Konsultan Pengawas akan memeriksa kelengkapan data sesuai dengan
request yang diajukan dan akan memeriksa lapangan. Apabila semuanya
sudah benar maka pekerjaan bisa dilaksanakan dan untuk selanjutnya
akan diawasi oleh Konsultan Pengawas.
PT SANITEK
Hal E-97
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
7.
Verifikasi
Verifikasi (penutup request) adalah data dokumen sebagai penutup
request pelaksanaan pekerjaan kontraktor setelah pekerjaan dapat diterima
dan dipertanggung jawabkan baik kualitas maupun kuantitasnya.
Maksud penerbitan verifikasi adalah :
a.
Dengan adanya verifikasi (penutup request), maka request yang
dinyatakan sebelumnya telah selesai dikerjakan dan dapat
ditagihkan oleh Kontraktor.
b.
Untuk menjadi pendukung data srtifikat bulanan (Monthly Certificate /
MC) yang diajukan Kontraktor setiap mengajukan penagihan.
Yang perlu diperhatikan dalam persetujuan verifikasi (penutup request) :
a.
tanggal persetujuan .
b.
Penomoran pad request dan mata uang pembayaran harus sama
dengan yang tercantum pad verifikasi (penutup request).
c.
Lokasi pekerjaan (stationing/sta) sama.
d.
Volume pekerjaan setelah diopname bersama.
e.
Hasil pengujian pekerjaan.
f.
Sket gambar terlaksana, menjadi dasar gambar terlaksana (As Built
Drawing).
g.
Lama waktu pelaksanaan.
h.
Catatan tidak sempurna masih dalam toleransi.
Konsultan Pengawas akan mengevaluasi semua hasil pekerjaan di lapangan
dan merekomendasikan atau memberi catatan ketidaksesuaian untuk
diperbaiki Kontraktor (kalau ada) sampai dianggap sempurna.
8.
Visual Monitoring
Visual monitoring adalah system monitoring dimana prestasi kerja
Kontraktor terpresentasi dalam bentuk gambar dan grafik berwarna atau
narasi secara akurat terinci dan selalu diperbaharui.
Untuk memperlihatkan prestasi kerja Kontraktor dalam bentuk grafik,
gambar atau narasi yang mudah dicerna dengan jelas, sehingga
memudahkan monitoring kegiatan Kontraktor serta keperluan presentasi
pada saat kunjungan pihak Pemberi Tugas ke lapangan maupun keperluan
sehari-hart.
PT SANITEK
Hal E-98
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-99
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Dates
Resources (manhours)
Progress of work, yaitu perhitungan kemajuan pekerjaan.
Proyek Cost yang meliputi pelaporan status nilai kontrak,
perhitunganpembayaran progress pekerjaan dan perhitungan cash flow
proyek.
PT SANITEK
Hal E-100
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
Tahap Pelaporan
PT SANITEK
Hal E-101
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
6.
7.
8.
PT SANITEK
Hal E-102
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Jawa Barat, Tahun
Anggaran, sehingga pada akhirnya menghasilkan keluaran / output yang sesuai
Pengaturan Pengendalian
PT SANITEK
Hal E-103
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-104
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Pengujian material.
Pengendalian proyek
Rapat koordinasi
Sistem pencatatan
Sistem pelaporan
PT SANITEK
Hal E-105
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-106
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
2.
3.
Pemeriksaan Lapangan
Segera setelah selesai pengkajian ulang (review) dari data
perencanaan dari laporan teknis lainya, maka supervision Engineer
dan Staf Profesionalnya akan mengunjungi dan memeriksa lokasi proyek.
Pemeriksaan lapangan (Field Engineering Survey) akan dilakukan dalam
jangka waktu 1 (satu) minggu.
Pemeriksaan ini antara lain melipuii :
- Kesesuaian kondisi lapangan dengan gambar rencana
- Identifikasi atas lokasi-lokasi yang memerlukan data dan
perencanaan detail tambahan.
- Identifikasi atas jenis dan estimasi volume pekerjaan yang diperlukan.
Identifikasi atas masalah-masalah yang dipperkirakan akan dihadapi
dalam pelaksanaan pekerjaan selanjutnya .
Hasil pemeriksaan lapangan ini kemudian akan disusun, dilaporkan, dan
dibahas dengan Pemimpin Proyek.
Diharapkan hasil pemeriksaan lapangan ini sudah dapat diselesaikan
sebelum Kontraktor melakukan mobilisasi agar berdasarkan temuantemuan ini mereka dapat menyesuaikan program mobilisasi yang
disiapkannya.
4.
PT SANITEK
Hal E-107
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Waktu pelaksanaan
Dan lain-lain.
Setelah mengevaluasi rencana kerja Kontraktor, Konsultan akan
memberikan kesempatan kepada kontraktor untuk melakukan perbaikan
dari rencana kerjanya.
5.
PT SANITEK
Hal E-108
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Direksi
Bengkel
Di lapangan Kantraktor harus mamiliki bengkel yang
diperlengkapi
dengan
peralatan
pembengkelan
secukupnya, serta gudang untuk penyimpanan suku cadang
peralatan.
b).
Sumber Material
Didalam gambar rencana tersedia sumber material yang memberi indikasi
PT SANITEK
Hal E-109
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
tentang jenis dan lokasi dari masing-masing material. Pada tahap awal /
mobilisasi, lokasi sumber material ini akan diperiksa oleh
Supervision Engineer, Qualitydan quantity control (site Engineer)
bersama dengan Kontraktor.
Contoh-contoh bahan yang diperlukan akan diuji. Untuk bahan-bahan
seperti aspal, syaratnya adalah bahwa harus ada surat tanda lulus
pengujian Produsen tau Instalasi Pengujian Independent, dan
diserahkan kepada Konsultan untuk dimintakan persetujuanya.
Penyimpanan dari material-material ini harus memenmuhi syarat-syarat
dan ketentuan dari Spesifikasi Umum.
c).
Perencanaan Sumber Daya (Resources Planning)
Dapat terlaksananya pekerjaan secara baik, tepat waktu, dan masih dalam
batasan nilai Kontrak, akan sangat tergantung akan adanya
perencanaan (planning) yang memadai dari Kontraktor atas sumber daya
(resource) yang dimilikinya, termasuk Cash Flow.
Pada hakekatnya hal tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jaeab
Kontraktor, tetapi kepentingan Pemberi Tugas tergantung padanya,
mengingat bahwa keberhasilan penanganan proyek berkaitan erat
dengan hal tersebut.
Dengan demikian, minimal Supervision Engineerharus mengetahui rencana
kerja (planning) Kontraktor untuk :
- Equipment Provision, Operation dan Maintenancenya.
- Labour Supply.
- Material Supply.
- Cash Flow.
Dan juga harus waspada terhadap kemungkinan berkembangnya setiap
persoalan yang berkaitan dengan hal tersebut.
Dalam kasus tertentu Kontraktor mungkin memerlukan bantuan yang lebih
aktif jika kemampuan managemennya atau pengertianya terhadap kondisi
setempat atau hal-hal lain sangat kurang. Dalam hal ini Supervision
Engineerakan juga ambil bagian dalam proses planning ini dan
memberikan saran-sarannya pada Kontraktor untuk memperbaiki
planningnya tersebut.
PT SANITEK
Hal E-110
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
6.
PT SANITEK
Hal E-111
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
B.
Tahap Aktifitas Konstruksi
Dalam tahap ini Konsultan akan melakukan aktivitas kegiatan Review Desain
restorasi Sungai dan Bangunan Kelengakapan dan Pendukungnya.
1.
pekerjaan
survey
dan
Pengecekan Topografi
PT SANITEK
pengukuran
Hal E-112
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
a).
b).
c).
d).
b).
Datum Point
Bill Of Quantity
RAB
PT SANITEK
Hal E-113
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Gambar Desain
C.
Tahap Aktifitas Konstruksi
Dalam tahap ini Konsultan akan melakukan aktivitas peng,awasan teknis terhadap
pekerjaan Kontraktor agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan hasil yang sesuai
dengan rencana meliputi aspek mutu. waktu dan biaya.
1.
2.
pekerjaan
survey
dan
pengukuran
a).
b).
Pengukuran Pre-Construction
Untuk sejumlah item pekerjaan, pembayaran kepada Kontraktor
PT SANITEK
Hal E-114
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
d)
3.
Pengujiann Material
Pengujian material Konstruksi dilakukan oleh Kontraktor dengan
menggunakan peralatan test dilapangan maupau di laboratorium yang,
disediakan oleh Kontraktor serta mengikuti standar prosedur pengujian
seperti yang tercantum dalam Dokumen Kontrak. Pengujian mutu
dilakukan secara rutin dengan mengambil contoh secara acak pada
lokasi-lokasi yang ditentukan oleh Konsultan.
Secara garis besarnya pengujian akar mencakup :
a)
Pengujian Material Konstruksi
Pengajuan Material Konstruksi dilakukan sebelum material digunakan
sebagai komponen struktur seperti beton, perangan batu kali, asphalt
concrete dan lain-lain.
Pengujian material dilakukan ulang setiap terjadi perubahan lokasi sumber
material / quary.
Pengujian itu antara lain :
PT SANITEK
Hal E-115
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
b)
Pengujian Hasil Pekerjaan
Setelah material digunakan dalam Konstruksi, maka perlu diuji apakah
dalam aplikasinya Kontraktor telah menerapkan cara yang benar sehingga
menghasilkan konstruksi yang sesuai dengan spesifikasi.
Pengujian ini antara lain :
Pengujian kepadatan
Pengujian perkerasan
c)
Pengujian Job Mix Formula (JMF)
Pengujian ini antara lain berupa test terhadap bahan campuran untuk
pekerjaan jalan, bahan agregat dan beton. Konsultan akan mengawasi,
mameriksa dan mengevaluasi pekerjaan pengujian laboratorium dan
pengetesan dilapangan terhadap material konstruksi ya ng akan
dipergunakan. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, Konsultan akan
melakukan rekomendasi berupa persetujuan dan penolakan berikut alas
an teknis sesuai dengan persyaratan teknis dalam spesifikasi.
4
5.
PT SANITEK
Hal E-116
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-117
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
a).
Tahap Pengendalian
Ada tiga tahap pengendalian mutu yaitu :
a. Pengendalian mutu bahan baku
b. Pengendalian mutu bahan olahan
c. Pengendalian mutu pekerjaan terpasang
b).
Jenis Pengendalian
Ada dua jenis pengendalian mutu yang harus dilakukan yaitu :
a. Mutu tentang dimensi
b. Mutu tentang kwalitas fisik
c).
Struktur Spesifikasi Pengendalian
Struktur spesifikasi pengendalian mutu yang baik dan baku selalu
mencakup lima hal untuk tiap jenis pekerjaan, tahap pekerjaan maupun
bahan.
Lima hal yang harus dicakup dalam spesifikasi pengendalian mutu yang
dimaksud untuk tiap-tiap obyek yang akan diperiksa adalah sebagai
berikut:
a)
Jenis pemeriksaaan (missal abrasi, gradasi, kepadatan dan
sebagainya).
b)
Metode pemeriksaan (missal Los Angeles / AASHTO T-96, analisa
saringan / AASHTO T-27, kepadatan lapangan / AASHTOT-191
dan sebagainya).
c)
Frekuensi pemeriksaan.
d)
Spesifikasi/persyaratn mutu.
e)
Toleransi.
7.
PT SANITEK
Hal E-118
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
9.
PT SANITEK
Hal E-119
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Rapat Koordinasi
Mengingat terdapatnya cukup banyak pihak yang terlibat dalam
penanganan pekerjaan ini, suatu sistim komunikasi dan konsultasi yang
efektif harus tetap dijaga.
Fleksibilitas dan kemampuan untuk menghadapi berbagai ragam
permasalahan membutuhkan sejumlah kontakbaik formal maupun
informal, khususnya antara anggota dari team Supervisi Lapangan, antara
Supervision Engineerdengan Kontraktor dan Pimpro.
Suatu regular meetings yang terencana dengan agenda dan catatan
(minute) akan merupakan suatu keharusan, guna menjamin adanya
catatan dari setiap diskusi, kesepakatan ataupun keputusan.
Konsultan berpendapat bahwa rapat-rapat / pertemuan yang diperlukan
antara lain adalah :
a)
Rapat mingguan intern antara anggota tim supervise lapangan.
b)
Rapat mingguan antara tim konsultan dengan Kontraktor.
c)
Rapat bulanan antara tim Konsultan dengan Kontraktor.
d)
Rapat mingguan antara tim konsultan dengan Pimpro.
PT SANITEK
Hal E-120
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
e)
Sistem Pencatatan
Pencatatan yang baik digunakan untuk keperluan :
1.
Menunjang sistim pelaporan
2.
Sebagai dasar perhitungan kualitas
3.
Sebagai dasar untuk menyelesaikan ketidaksepakatan
4.
Sebagai dasar perhitungan pembayaran
Jenis-jenis pencatatan yang diperlukan antara lain adalah :
Buku harian.
Catatan pengujian.
Catatan pengukuran.
Korespondensi.
Addenda
Klaim
Catatan keterlambatan
Kondisi cuaca
Foto, dll
PT SANITEK
Hal E-121
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
D.
Tahap Aktifitas Pasca Konstruksi
Dalam tahap ini konsultan akan membantu Pemberi Tugas dalam seluruh aktivitas
yang berkaitan dengan serah terima basil pekerjaan dari kontraktor kepada
Pemberi Tugas.
Kegiatankegiatan dalam tahap ini akan dilaksanakan secara keseluruhan setelah
berakhirnya pekejaan konstruksi dalam waktu 1 (satu) bulan.
1.
2.
PT SANITEK
Hal E-122
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Metode Konstruksi
Tipe Konstruksi
Rekomendasi pemeliharaan.
Pada akhir masa konstruksi, Konsultan juga akan menyiapkan manual/
petunjuk operasi dan pemeliharaan jalan. Manual tersebut akan dibuat
sedemikian rupa, sehingga akan mudah dipahami dan dilaksanakan.
Salinan dari manual operasi dan pemeliharaan akan diserahkan kepada
pemberi tugas, agar dapat digunakan selama masa pemeliharaan
(Warranty periode) dan masa setelah pemeliharaan.
PT SANITEK
Hal E-123
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
3.
PT SANITEK
Hal E-124
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-125
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Jawa Barat, Tahun Anggaran 2015,
disusun berdasarkan kebutuhan sesuai arahan yang, tertuang dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK), serta optimalisasi kerja sesuai dengan beban kerja/tugas
yang harus dilaksanakan oleh masing.- masing personil.
Dengan berpedoman pada tujuan organisasi di atas, hakeket pekerjaan, dan
program kerja pada bab yang lalu, serta efektifitas waktu yang tersedia dan
melihat kondisi sebaran lokasi kegiatan monitoring, manajemen, pengendalian,
organisasi kerja dibentuk berdasarkan unsurunsur sebagai berikut :
A.
B.
C.
Staff Pendukung
1. Pengawasa Lapangan (inspector) 1
2. Pengawasa Lapangan (Inspector) 2
3. Juru Ukur (surveyor) 1
4. Juru Ukur (Surveyor) 2
5. Draftman CAD
6. Office Manager
7. Operator Komputer
8. Sekretaris
9. Office Boy
10. Sopir.
PT SANITEK
Hal E-126
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
PT SANITEK
Hal E-127
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Gambar E.3.3.
ORGANISASI KONSULTANREVIEW DESAIN DAN PENGAWAS RESTORASI SUNGAI CIKAPUNDUNG
SATKER
OPERASIONAL DAN
PEMELIHARAAN
SUNGAI CITARUM
MANAJEMEN
KONSULTAN PENGAWAS
TIM TEKNIS
KETUA TIM
SUPERVISI ENGINEER
OFFICE MANAGER
OPERATOR KOMPUTER
SEKRETARIS
OFFICE BOY
SUPIR
AHLI ARITEKTUR
AHLI
DESAIN SUNGAI
ASISTEN AHLI
ARITEKTUR
ASISTEN AHLI
DESAIN SUNGAI
DRAFTER / CAD
PT SANITEK
AHLI GEOLOGI
AHLI LINGKUNGAN
AHLI GEODESI
SITE ENGINEER
/QUALITY CONTROL
JURU UKUR 1
JURU UKUR 2
PENGAWAS
LAPANGAN 1
PENGAWAS
LAPANGAN 2
Hal E-128
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
E.4. PELAPORAN
E.4.1. TUJUAN PELAPORAN
Pada dasarnya kegiatan Layanan Jasa Konsultansi Konsultan Pengawasan
Teknis Terhadap Pelaksanaaan Restorasi Sungai Cikapundung, Satuan Kerja
Operasional dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Citarum, Kementrian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Jawa Barat, Tahun Anggaran 2015,
dimana secara prinsip materi kegiatan pengendalian perencanaan dan
pengawasan jalan dan jembatan ini sekurang-kurangnya ada empat hal
monitoring, Evaluasi dan pengendalian, yaitu :
-
PT SANITEK
Hal E-129
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
2.
PT SANITEK
Hal E-130
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
3.
4.
Laporan Pendahuluan
Substansi
Laporan Pendahuluan adalah laporan yang berisikan :
Apresiasi terhadap kerangka Acuan kerja jasa konsultansi yang
berisikan, maksud tujuan, ruang lingkup yang diharapkan, metode/cara
pendekatan, teknik dan prosedur Monitoring dan evaluasi
Jadwal Rencana Kerja dan Pentahapan Pelaksanaan Kerja, yang
disampaikan secara lengkap, terinci, sesuai dengan kualitas dan
kuantitas pekerjaan.
Rencana Penugasan Tenaga Konsultan (Professional staff, Sub
Profesional Staff dan tenaga Pendukung konsultan), yang telah disetujui
oleh Pemberi Tugas
Contoh-contoh
format
monitoring
&
Pengendalian
kegiatan
(Pengendalian Mutu, Pengendalian waktu & Pengendalian biaya), yang
akan digunakan pada kegiatan Manajemen teknik, Perencanaan dan
Pengawasan Teknis Pemeliharaan Jalan dan telah mendapatkan
persetujuan dari Pemberi Tugas.
Jumlah Laporan : 5 (lima) rangkap.
Penyampaian Laporan : disampaikan paling lambat tanggal 6 (enam) pada
bulan berikutnya.
PT SANITEK
Hal E-131
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
berjalan.
Jumlah Laporan : 8 (delapan) rangkap.
Penyampaian Laporan : disampaikan paling lambat tanggal 6 (enam) pada
bulan berikutnya.
5.
6.
Laporan Pengukuran
Substansi
Laporan Pengukuranadalah laporan yang berisikan :
Hasil pengukuran Topografi
Hasil pengukuran Topografi dari station awal hingga station akhir
Posisi Titik Titik Patok termasuk Koordinat Titik dan elevasi titik patok
Foto-foto Titik-titik dan kondisi lapangan.
Peta Topografi
Jumlah Laporan : 5 (lima) Ekslempar
7.
Laporan BM/CP
Substansi
Laporan BM/CP adalah laporan yang berisikan :
Penentuan Koordinat BM/CP sebagai patok Tetap
Foto-foto Lokasi BM/CP
Koordinat patok BM
Elevasi Patok BM/CP.
Jumlah Laporan : 5 (lima) Ekslempar
PT SANITEK
Hal E-132
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
8.
9.
Laporan Geotek
Substansi
Laporan Geoteknik adalah laporan yang berisikan :
Hasil Kegiatan dan analiasis daya dukung tanah pada titik-titik tertentu
Hasil pengukuran Zondir
Hasil Pengukuran Booring
Hasil uji laboratorium tanah
Hasil rekomendasi daya dukung tanah.
Peta lokasi titik zondir dan Booring.
Foto-foto kegiatan zondir dan Booring.
Jumlah Laporan : 5 (lima) Ekslempar
10
11.
PT SANITEK
Hal E-133
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
Laporan Pertengahan
Substansi
Laporan Pertengahan adalah laporan yang berisikan :
Kegiattan mobilisasi alat peralatan dan bahan yang dilakukan oleh
kontraktor
Kegiatan pelaksanaan identifikasi, pengukuran, untuk mendukung
pelaksanaan Review desain yang dilakukan oleh Konsultan
pengawasa.
Kegiatan Review desain
Hasil Review desain (gambar-gambar perancangan, gambar-gambar
kerja/detail perancangan).
Laporan Bill of Quantity dan RAB
Laporan Kuantitas dan kualittas material.
Kemajuan kumulatif pelaksanaan fisik Konstruksi yang dilakukan oleh
Kontraktor saampai pada pertengahan kontrak di bulan terakhir.
Ringkasan dan risalah mengenai variasi dan perintah perubahan
(change order) kontrak bila ada.
Risalah pengendalian mutu, status tuntutan kontraktor dan hal-hal
yang lain yang menyangkut isi kontrak pada periode laporan yang
bersangkutan.
kesimpulan yang disertai dengan rekapitulasi dari semua hasil
pengujian tersebut di atas, sedangkan data otentik/bukti pengujian
pada formulir laboratorium/lapangan cukup disertakan beberapa
lembar yang mewakili.
Rekomendasi dan saran-saraan yang diberikan sehubungan dengan
permasalahan yang timbul pada pelaksanaan fisik pada triwulan
terakhir
Jumlah Laporan : 10 (sepuluh) rangkap.
PT SANITEK
Hal E-134
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
13.
Gambar Desain
Substansi
Laporan Gambar Desain adalah laporan gambar desain yang berisikan :
Gambar gambar desain sungai Hasil review desaini
Gambar-gambar bangunan pendukung restorasi
Aaaaagambar gambar sarana dan prasarana restorasi sungai
Gambar gambar detail
Jumlah Laporan : 5 (lima) Ekslempar Album Gambar
14.
Gambar Landscape
Substansi
Laporan Gambar RANCANGAN Lanscape dan pertamanan restorasi
Sungaiyang berisikan :
Gambar gambar desain Pertamanan
Gambar gambar landscape
Gambar gambar detail landscape
Jumlah Laporan : 5 (lima) Ekslempar Album Gambar
15.
16.
PT SANITEK
Hal E-135
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
17.
18.
Laporan Akhir
Substansi
Laporan Akhir adalah laporan yang berisikan :
As Built Drawing
Foto-foto rekaman kegiatan pelaksanaan pada masing-masing tahap
Metode pelaksanaan fisik.
Lokasi sumber material.
Hasil mutu pekerjaan
Personil konsultan dan kontraktor yang terkait.
Pelaksanaan konstruksi yang telah dilaksanakan.
Rekomendasi tentang cara pemeliharaan.
Saran perbaikan yang perlu dilakukan dikemudian hari.
Jumlah Laporan : 8 (delapan) set untuk setiap ruas.
19.
Laporan Evaluasi
Substansi
Laporan Evaluasi adalah laporan yang berisikan :
Laporan Evaluasi yang dibuat secara khusus pada unit kegiatan yang
mengalami kendala atau permasalahan dilapangan dengan menyiapkan
hasil kajian teknis dengan manajemen serta rekomendasi penangannya.
Jumlah Laporan : 5 (lima) rangkap.
PT SANITEK
Hal E-136
Proposal Teknik
Konsultan Review Desain dan Supervisi Restorasi Sungai Cikapundung Tahun Anggaran 2015
20
21
Ringkasan Laporan
Substansi
Ringkasan Laporan adalah laporan yang berisikan :
Resume kegiatan review desain
Resuume kegiatan pengawasan pelaksanaan restorasi.
Resume jumlah bahan dan material restorasi
Resume tenaga /sumber daya manusai yang telah dikerjakan
Jumlah Laporan : 15 (lima belas) rangkap.
PT SANITEK
Hal E-137