USTEK
BAB IV
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP
KAK
7. Fasilitas Pendukung
Untuk mencapai hasil yang optimum dan efisien dalam pelaksanaan pekerjaan, Konsultan
perlu didukung dengan adanya fasilitas kantor, peralatan dan logistik untuk menunjang
kegiatan, baik di kantor maupun di lapangan. Kebutuhan fasilitas dan logistik meliputi
peralatan komputer, office supplies dan kendaraan.
Penyediaan oleh Pengguna Jasa
Data dan fasilitas yang disediakan yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia
jasa.
a. Laporan dan Data (bila ada)
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta photografi (bila
ada).
b. Fasilitas yang disediakan oleh Pengguna Jasa yang dapat digunakan oleh
penyedia jasa tidak ada, namun fasilitas tersebut harus disediakan oleh
penyedia jasa sendiri dengan cara sewa, Penyedia jasa harus menyediakan dan
memelihara semua fasilitas dan peralatan yang digunakan untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan.
Adapun fasilitas dan peralatan yang digunakan untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan Perencanaan tersebut dapat diperoleh dengan cara sewa yang dapat
BAB V
URAIAN PENDEKATAN TEKNIS,
METODELOGI DAN PROGRAM KERJA
2. Global
Proses pembakaran energi fosil menjadi listrik menimbulkan gas buang
CO2 dalam jumlah besar yang dilepaskan ke atmosfer secara konstan
dan terus menerus yang pada akhirnya menimbulkan efek rumah kaca
yang mengakibatkan pemanasan global (global warming).
Saat ini Jakarta merupakan kota dengan kualitas udara yang berada
pada urutan ketiga terburuk dunia setelah Meksiko dan Panama, dan
peningkatan polusi udara tersebut mengakibatkan penurunan
produkifitas dan peningkatan pembiayaan kesehatan yang berarti
terjadinya pemborosan anggaran keuangan negara.
Kondisi kualitas udara di Jakarta diketahui sangat memprihatinkan.Hal
tersebut perlu diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia dan
lingkungannya.
B. Sustainable Design
Sustainable design (desain berkelanjutan) merupakan reaksi dari krisis
lingkungan global.Sustainable design (juga mengarah pada green design,
eco design, atau design for environment) adalah seni mendesain objek fisik
dan lingkungan sekitarnya untuk keseimbangan prinsip berkelanjutan
dengan aspek ekonomi, sosial, dan ekologi.
2. Site Design
Solar orientation
Orientasi bangunan terhadap sinar matahari yang paling cocok dan
menguntungkan terdapat sebagai kompromi antara letak gedung
berarah dari timur ke barat dan yang terletak tegak lurus terhadap
arah angin.Dari hasil penelitian Ken Yeang didapatkan bahwa untuk
iklim tropis, bangunan umumnya memiliki orientasi ke utara - selatan
dan serong 5o dari sumbu utara - selatan.Maka, mengorientasikan
bangunan pada arah utara-selatan di iklim tropis dengan
menegakluruskan arah datangnya angin bisa menjadi salah satu
solusi.
Pedestrian orientation
Orientasi pedestrian didefinisikan sebagai rancangan lingkungan
dalam sekala manusia.
Bangunan harus didesain untuk menciptakan perbedaan level
dengan jalan dan memberi kenyamanan bagi pejalan kaki.Pintu,
pedestrian, jendela, dan elemen pendukung jalan harus
diperhitungkan untuk memciptakan kenyamanan bagi pejalan kaki
dan memberi ruang yang cukup.
3. Infrastructure Efficiency
Water supply and use
Sumber air pada umunya berasal dari PDAM dan juga sumur
air.Sumber air dimanfaatkan se-efisien mungkin sehingga dapat
Uraian Pendekatan Teknis, Metodologi dan Program Kerja
Bab IV - 10
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA GKPI LIMBU SEDULUN
USTEK
Wastewater collection
Membuat sistem pengolahan limbah domestik seperti air kotor (black
water, grey water) yang mandiri dan tidak membebani sistem aliran
air kota.
Sistem pengolahan limbah ini berdiri sendiri dan memiliki sistem
pengolahan limbah mandiri. Limbah-limbah yang sudah terolah akan
diresapkan kembali ke area pengolahan.
Sistem ini menguntungkan karena menambah jumlah air tanah di
dearah tersebut. Berbeda dengan sistem saluran air kota yang
mengalirkan air ke sistem pembuangan sehingga air tidak teresap
ke tanah didearah tersebut.
Storm drainage
Strorm drainage bisa juga disebut sebagai saluran pembuangan
kota. Saluran ini memuat segala limbah buangan cair yang ada di
jalan.
Saluran pembuangan ini berfungsi menampung air hujan yang turun
dijalan untuk mengatasi banjir.Saluran ini terpisah dengan saluran
pembuangan limbah rumah tangga.
Saluran pembuangan (storm drainage) selain menampung air hujan,
biasanya juga bercampur dengan oli atau bahan bakar bensin atau
solar yang tercecer di jalan.
Pada bukaan penerimaan saluran diberi penutup agar sampah
sampah tidak masuk kedalam saluran.Sehingga tidak mengganggu
pembuangan.
4. Energy Conservation
Terdapat enam prinsip dalam konstruksi yang berkelanjutan (Kibert,
1994), yaitu:
Meminimalkan konsumsi sumber daya
Memaksimalkan pemanfaatan kembali (re-use) sumber daya
Menggunakan sumber daya yang terbarukan (renewable) dan
didaur ulang (recycleable)
Melestarikan lingkungan alam
Menciptakan lingkungan yang sehat dan tidak berbahaya
Menjadikan kualitas sebagai tujuan dalam membangun
Uraian Pendekatan Teknis, Metodologi dan Program Kerja
Bab IV - 12
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA GKPI LIMBU SEDULUN
USTEK
Materials
Memilih material ramah lingkungan menjadi penting karena
tidak hanya semata-mata demi kelestarian alam, tetapi juga
sebenarnya jauh lebih efisien dan hemat dari segi estimasi
biaya jangka panjang.
pemilihan material yang ramah dapat dijabarkan menjadi dua
hal yakni dari sisi teknologi dan penggunaan. Dari sisi teknologi,
pemilihan bahan sebaiknya menghindari adanya toksin atau
racun dan diproduksi tidak bertentangan dengan alam.Sebagai
contoh, minimalkan penggunaan material kayu, batu alam
5. Energy Efficiency
Glazing
Kaca yang dapat menghemat energi merupakan kaca yang
didesain khusus.Beberapa penelitian mengklaim bahwa terdapat
beberapa jenis kaca yang dapat menyaring radiasi panas
matahari, hingga menghemat penggunaan pendingin udara.
Terdapat tiga jenis kaca yang dikategorikan penghemat energi.
Kaca Warna
Dari namanya nampak jelas, kaca ini tidak murni
bening.Biasanya berwarna biru kehijauan, perak atau abu-
abu.Kaca ini dapat menyaring panas hingga suhu dalam ruang
tetap terjaga.Jenis kaca warna yang baik mempunyai sifat
seperti kaca film pada mobil.Ia mampu membuat Anda melihat
pemandangan luar nampak jernih, namun menyaring jumlah
cahaya yang masuk ke dalam ruangan.
Kaca Pantul
Kaca ini sering dijumpai di gedung perkantoran. Kaca ini
menyaring panas lebih banyak daripada jenis lain. Ada satu
kekurangan dari kaca pantul adalah pandangan dari dalam
akan kurang indah karena terjadi distorsi.
Uraian Pendekatan Teknis, Metodologi dan Program Kerja
Bab IV - 14
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA GKPI LIMBU SEDULUN
USTEK
Insulation
Isolasi termal pada bangunan adalah faktor penting untuk mencapai
kenyamanan termal untuk penghuninya. Insulasi panas yang tidak
diinginkan akan merugikan dan dapat menurunkan efektifitas energi
sistem pemanas atau pendingin. Dalam pengertian lain isolasi dapat
hanya penyesuaian pada bahan isolasi yang digunakan untuk
menghambat hilangnya panas ruang, seperti: selulosa, kaca wol, wol
batuan, plastik, busa urethane, vermikulit, dan tanah. Tetapi dapat
juga menggunakan desain khusus dan teknik khusus untuk mengatasi
perpindahan panas atau konduksi, radiasi dan konveksi.
Masalah kualitas konstruksi termasuk uap memadai hambatan, dan
masalah dengan rancangan-pemeriksaan.Selain itu, sifat dan
densitas bahan isolasi itu sendiri sangat penting. Sebagai contoh,
menurut Leah Twings, Kualitas Manager Kepatuhan Textrafine
Isolasi, fiberglass bahan isolasi yang terbuat dari serat-serat
pendek berlapis kaca tidak begitu tahan lama seperti isolasi yang
terbuat dari untaian serat panjang kaca
Efficient Lighting
Lampu pijar pada dasarnya merupakan lampu ruang yang
menghasilkan panas selain juga mengeluarkan cahaya.Hal ini
sangat tidak efisien, membuang sebagian besar energi yang di
konsumsi dan menjadikannya sebagai panas yang tidak
diinginkan.Salah satu lampu yang merupakan lampu hemat energy
adalah lampu LED.
Lampu LED menghemat energi yang digunakan sampai 48% (berarti
penghematan tagihan listrik) ditambah dengan kecilnya panas
yang dihasilkan oleh lampu LED. Hal ini membuat bangunan tidak
perlu menyalakan mesin pendingin ruangan (AC) dalam posisi
maksimal, yang berarti terjadi penghematan lagi.
Keuntungan dari lampu LED:
Lampu LED tidak mengandung Mercury
Jauh lebih hemat dalam hal pemakain listrik
Daya tahan lebih lama, yaitu 60x lebih lama dibanding dengan
tipe lampu Incandescent dan 10x lebih lama dibanding tipe
Fluorescent. Lampu LED juga tidak menghasilkan panas
sehingga dapat menghemat pemakaian AC (air conditioning).
Daylighting
Sistem pencahayaan alami terutama dipakai pada
siang hari dengan memanfaatkan cahaya matahari, pemasukan
sinar matahari ke dalam ruangan diusahakan mencapai
tingkat kenyamanan pencahayaan tertentu seperti yang
diharapkan.Pada prinsipnya, dalam ruangan dengan lubang
pencahayaan yang tetap, semakin ke dalam semakin menurun
intensitas cahaya yang diterima.Guna mencapai kualitas
kenyamanan yang diisyaratkan semakin lebar
ruangan/bangunan, semakin luas pula lubang pencahayaannya.
Untuk menanggulangi radiasi panas sinar matahari yang
akan mengurangi kenyamanan penghawaan dan menyebabkan
kesilauan di daerah iklim tropis, selain diusahakan sesedikit
mungkin sisi bangunan dan bukaan-bukaan ruangan yang
terkena sinar matahari langsung, juga dengan membuat
penghalang sinar
matahari (sun shading, sun screen).
1. Water
Zero-run-off
Air limbah buangan sebisa mungkin dimanfaatkan tanpa harus ada
yang terbuang ke saluran pembuangan kota. Air limbah buangan
dimanfaatkan sebagai penyiram tanaman sekaligus dapat sebagai
pupuk.Air limbah diresapkan di area tanaman. Kalau muatan
resapan berlebihan, baru dilakukan pembuangan ke saluran
pembuangan kota.
Grey water system
Pemanfaatan grey water akan mengurangi pembebanan pada air
tanah. Dengan memanfaatakan lagi grey water sama halnya
memanfaatkan air dua kali atau lebih namun tepat dalam
penggunaannya.
Pemanfaatan grey water misalanya air buangan dari wastafel
dapat dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman. Ataupun air bekas
cucian setelah mengalami proses penyaringan dapat pula
dimanfaatkan untuk menyirami taman.
7. Waste Management
Pengelolaan sampah merupakan proses pengumpulan, pengangkutan,
pengolahan, daur ulang atau pembuangan dan pemantauan bahan-
bahan limbah. Istilah ini digunakan berkaitan dengan bahan-bahan
buangan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan umumnya dilakukan
untuk mengurangi dampak negatif pada kesehatan, di lingkungan atau
estetika lingkungan.Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk
memulihkan sumber daya yang terbuang atau terkurangi.Sistem
pengelolaan limbah ini mengolah limbah padat, cair, gas atau
radioaktif zat, dengan metode yang berbeda dan bidang keahlian
untuk masing-masing.
Waste hierarchy
Mengacu pada mengurangi, menggunakan kembali dan mendaur
ulang, yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan limbah sesuai
dengan keinginan mereka dalam hal minimisasi limbah.Hirarki
limbah merupakan landasan dari berbagai strategi meminimisasi
Contractor CONSTRUCTION
Building
OPERATION & Phase
User
MAINTENANCE
PostBuilding
Phase
DEMOLITION /
DISPOSAL
Tapak bangunan
b. Jalur Pemandu
Jalur yang memandu tuna netra untuk berjalan dengan memanfaatkan
tekstur ubin pengarah dan tekstur ubin peringatan terhadap situasi di
sekitar jalur yang bisa membahayakan tuna netra.
Syar
at:
i. Tekstur ubin garis-garis menunjukkan arah yang benar untuk
diikuti.
ii. Tekstur ubin dot (bulat) memberi peringatan terhadap situasi
di sekitar jalur pemandu.
iii. Daerah-daerah yang harus menggunakan ubin tekstur
pemandu
(guiding blocks) :
- Di depan jalur lalu-lintas kendaraan.
- Di depan pintu masuk/keluar dari dan ke tangga atau
fasilitas persilangan dengan perbedaan ketinggian lantai.
- Di pintu masuk/keluar pada terminal transportasi umum
atau area penumpang.
- Pada pedestrian yang menhubungkan antara jalan
dan
Uraian Pendekatan Teknis, Metodologi dan Program Kerja
Bab IV - 25
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA GKPI LIMBU SEDULUN
USTEK
bangun
an.
- Pada pemandu arah dari fasilitas umum ke stasiun
transportasi umum terdekat.
iv. Pemasangan ubin tekstur untuk jalur pemandu pada pedestrian
yang telah ada perlu memperhatikan tekstur dari ubin eksisting
sedemikian sehingga tidak terjadi kebingungan tuna netra dalam
merasakan tekstur ubin pemandu dan tekstur ubin lainnya.
c. AreaParkir
Fasilitas parkir adalah tempat parkir kendaraan yang dikendarai oleh
penyandang cacat, sehingga diperlukan tempat yang lebih luas untuk
naik turun kursi roda, daripada tempat parkir yang biasa. Sedangkan
daerah untuk menaik-turunkan penumpang (Passenger Loading Zones)
adalah tempat bagi semua penumpang, termasuk penyandang cacat,
untuk naik atau turun dari kendaraan.
Syat:
i. Fasilitas parkir kendaraan
:
Uraian Pendekatan Teknis, Metodologi dan Program Kerja
Bab IV - 26
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA GKPI LIMBU SEDULUN
USTEK
e. Ramp
Merupakan alternatif rute/ jalan untuk orang-orang yang tidak
bisa menggunakan tangga
Syar
at:
i. Kemiringan suatu ramp di dalam bangunan tidak boleh
melebihi rasio 1:12, perhitungan kemiringan tersebut tidak
termasuk awalan/ akhiran ramp(curb ramps/landing). Sedangkan
kemiringan suatu ramp yang ada di luar bangunan adalah 1:15 .
ii. Maksimum panjang mendatar dari satu ramp (dengan
kemiringan
1:12) tidak boleh lebih dari 900 cm. Ramp dengan kemiringan
yang lebih rendah bisa menjadi lebih panjang.
iii. Lebar minimum dari ramp adalah 95 cm. Untuk ramp yang
juga digunakan sekaligus untuk pejalan kaki dan pelayanan
angkutan barang harus dipertimbangkan secara seksama
lebarnya, sedemikian sehingga bisa dipakai untuk kedua fungsi
tersebut, atau dilakukan pemisahan ramp dengan fungsi sendiri-
sendiri. Untuk ramp atau ramp dengan fungsi ganda melayani
angkutan barang, harus diperhitungkan secara tersendiri.
iv. Landing atau muka datar pada awalan atau akhiran ramp dari
suatu ramp harus bebas dan datar sehingga memungkinkan,
sekurang- kurangnya untuk memutar kursi dengan ukuran minimum
150 cm.
v. Permukaan datar dari landing (baik awalan atau akhiran
ramp) harus memiliki tekstur sehingga tidak licin baik diwaktu hujan
atau tidak.
vi. Pembatas rendah pinggir ramp (low curb) dirancang
untuk menghalangi roda kursi roda agar tidak terperosok atau
keluar dari jalur ramp. Apabila berbatasan langsung dengan lalu-
lintas jalan umum atau persimpangan harus dibuat sedemikian rupa
agar tidak mengganggu jalan umum.
vii. Ramp harus diterangi dengan pencahayaan yang cukup yang
akan
membantu penggunaan ramp saat malam hari.
Penerangan khususnya disediakan pada bagian-bagian ramp
yang memiliki ketinggian terhadap muka tanah sekitarnya dan
bagian- bagian yang membahayakan.
viii. Ramp harus dilengkapi dengan pegangan (handrail) yang
dijamin
kekuatannya dan dengan ketinggian yang sesuai untuk
pengguna
Ruang dan fasilitas bagi pergerakan vertikal yang dirancang dengan
mempertimbangkan ukuran dan kemiringan pijakan dan tanjakan
dengan lebar yang cukup untuk berpapasan dan aman
Syar
at:
i. Harus memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang
berukuran seragam
ii. Harus memiliki kemiringan yang kurang dari
600
iii. Tidak terdapat tanjakan yang berlubang yang
dapat membahayakan pengguna tangga.
iv. Harus dilengkapi dengan handrail pada kedua
sisinya
m. Rambu
Fasilitas dan atau elemen yang digunakan untuk untuk
memberikan informasi, arah, penanda atau petunjuk.
Syar
at:
i. Penggunaan rambu, terutama dibutuhkan pada:
- Arah dan tujuan jalan pedestrian
- KM/WC umum, telepon umum dsb
- Parkir khusus penyandang cacat
- Nama fasilitas dan tempat.
ii. Beberapa Rambu yang digunakan :
- Rambu huruf timbul atau huruf Braille yang dapat dibaca
oleh tuna netra dan dapat penyandang cacat lain.
BAB VI
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Apabila faktor-faktor tersebut diatas dapat dipenuhi, maka berarti juga kelancaran
jalannya pekerjaan dapat secara keseluruhan terjamin. Rencana pelaksanaan
pekerjaan memuat penetapan masing-masing item pekerjaan sesuai dengan lingkup
pekerjaan yang tertera di dalam Kerangka Acuan Kerja.Rencana kerja yang dimaksud
dibuat agar tahapan-tahapan pekerjaan dapat dilaksanakan tanpa ada yang
terlewatkan sehingga sasaran pekerjaan ini dapat dicapai dengan waktu yang juga
telah direncanakan.
Studi Literatur
Studi literatur semua aspek yang berkaitan dengan perancangan bangunan.
Studi yang dilakukan akan meliputi program ruang, kegiatan, persyaratan
environment, serta persyaratan-persyaratan teknis lainnya.
Hasil studi akan disesuaikan dengan kondisi Kantor Pemerintahan di kompleks
Pemerintahan.
Jadwal Pelaksaan Pekerjaan
Bab VI - 2
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA GKPI LIMBU SEDULUN
USTEK
Gempa bumi yang terjadi dalam kurun satu dasawarsa terkhir yang melanda kota-
kota besar di dunia, seperti misalnya Gempa Loma Prieta 1989, Gempa Northridge
1994 (keduanya di Amerika Serikat) dan Gempa Kobe 1995 (di Jepang), menuntut
suatu pendekatanbaru dalam perencanaan bangunan di daerah rawan gempa.
Selama ini fisolofi desain yang dipakai, seperti yang juga digunakan oleh Standar
Perencanaan Ketahanan Gempa Indonesia SKBI 1.3.53.1987 adalah :
- Akibat gempa kecil atau sedang, struktur bangunan harus dijamin tidak rusak.
- Akibat gempa kuat yang jarang terjadi, struktur tersebut harus direncanakanagar
mampu melakukan perubahanbentuk secara daktil dengan memencarkan energi
gempa dan membatasi gaya inersia gempa yang masuk ke dalam struktur
(berarti struktur diizinkan mengalami kerusakan) namun tidak sampai roboh.
Dengan filosofi desain seperti tersebut di atas walaupun bangunan tidak sampai
roboh akibat gempa dengan intensitas sedang sampai kuat ternyata telah
mengakibatkan berbagai kerusakan yang tidak saja menuntut biaya perbaikan
yang besar, tetapi juga telah menyebabkan kerugian ekonomi seperti terganggunya
baru untuk perencanaan seismikstruktur bangunan, yakin dengan berbagai tingkat
kinerja struktur (multiple performance obyective levels) yang diharapkan dapat
dicapai saat struktur dilanda gempa dengan tingkat intensitas tertentu. Seperti
dipaparkan oleh Taniwangsa tingkat intensitas gempa yang dipakai sebagai dasar
perencanaan tidak hanya tergantung pada seismisitas gempa tetapi juga pada
tingkat kerusakan yang masih dapat ditoleransi risiko kerugiannya oleh pemilk
bangunan atau masyarakat apabila ditinjau dampaknya dari segi sosial dan
ekonomi.
SEAOC Vision 2000 mengusulkan 4 tingkat gempa rencana dengan perkiraan
periode ulang dan probabilitas terjadinya selama umur efektif bangunan seperti
diperlihatkan pada Tabel berikut ini.
Tabel
Earth Design Level for Both Design dan Verification
(SEAOC Vision 2000)
Gambar 2.22
Recommended Earthquake Performance Objectives for Buildings
(SEAOC Vision 2000)
Dalam hal ini ACMC untuk sementara menetapkan 3 tingkat intensitas gempa, yakni :
- Gempa kecil sampai sedang (dengan periode ulang 20-50 tahun) adalah gempa
yang dapat terjadi beberapa kali selama umur efektif bangunan.
- Gempa kuat (dengan periode ulang 100-500 tahun) adalah gempa yang dapat
terjadi sekali selama umur efektif bangunan.
- Gempa ultimit (dengan periode ulang 1000 tahun atau lebih) adalah gempa
terkuat yang mungkin terjadi pada sekitar lokasi tersebut atau pada suatu
kawasan rawan gempa yang masih termasuk dalam standar.
Tabel
Jenis Bangunan dan Faktor Keutamaan Bangunan
Akibat Gempa Rencana
Periode
Umur Peluang Ulang Faktor
Bangunan Terjad Gempa Keutamaan
Jenis Bangunan
(tahun) (%) Rencana (th) Bangunan
Bangunan Rendah untuk 20 10 200 0,9
penghunian, pertokoan dan
perkantoran, s/d 10 tk
Bangunan Biasa untuk 50 10 500 1,0
penghunian, pertokoan dan
perkantoran, dengan
tinggi10-30 tingkat
Bangunan Tinggi untuk 100 10 1000 1,2
penghunian, pertokoan dan
perkantoran, dengan lebih
dari 30 tingkat
Bangunan Istimewa yang 50 2 2000 1,5
penting pasca gempa,
seperti rumah sakit,
pembangkit listrik, instalasi
air minum
Bangunan berbahaya 50 1 5000 1,6
tempat menyimpan gas,
minyak,asam dan bahan
beracun, instalasi nuklir.
Bangunan Monumen untuk 100 1 1000 1,9
dilestarikan
Gambar
2.23
Simpangan Antartingkat Berdasarkan Konsep II SNI 1726-
1998
Gambar 2.24
Gambar 2.25
Spektrum Kapasitas Setelah Langkah ke-2
- Tentukan titik awal trial performance point, a dan d seperti terlihat pada
Gambar dibawah ini.
Gambar 2.26
Spektrum Kapasitas Setelah Langkah ke-3
Gambar 2.27
Spektrum Kapasitas Setelah Langkah ke-4
- Hitung reduksi dari respons spektrum yang menjadi demand spectrum, plotkan
pada gambar yang sama dengan respons spektrum 5% damping seperti
terlihat pada Gambar dibawah ini
Gambar 2.28
Spektrum Kapasitas Setelah Langkah ke-5
4. KELUARAN
Hasil yang diharapkan dari pekerjaan Review Desain Kantor Polsek adalah:
a. Tahap konsep rencana teknis
1. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan
kualifikasi tim perencana, metoda pelaksanaan dan tanggung jawab waktu
perencanaan;
2. Konsep skematik, rencana teknis termasuk program ruang, organisasi
hubungan ruang dll.
3. Laporan data dan informasi lapangan,termasuk hasil survey fisik dan lain- lain;
b. Tahap pra-rencana teknis.
1. Gambar-gambar rencana tapak.
2. Gambar-gambar pra-rencana bangunan.
3. Perkiraan biaya pembangunan.
4. Garis-garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
5. Hasil konsultasi rencana dengan pemda setempat. c.
Tahap pengembangan rencana
1. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur utilitas.
2. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.
3. Draft Rencana Anggatan Biaya (EE).
4. Draft Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). d.
Tahap rencana detail
1. Gambar rencana teknis bangunan lengkap.
2. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
3. Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ).
4. Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Dalam proses pengerjaan diagram metodologi dibagi dalam 7 (tujuh) langkah kerja.
Ketujuh Langkah Kerja yang dibagi diperjelas dalam beberapa sub langkah kerja di
setiap langkahnya, yaitu:
A. LANGKAH KERJA 1 : PERSIAPAN
Ketujuh Langkah Kerja tersebut diperjelas dalam beberapa sub langkah kerja di setiap
langkahnya, yaitu:
A. LANGKAH KERJA
1 : PERSIAPAN
Langkah 1, adalah proses persiapan pekerjaan yang perlu dilakukan konsultan dalam
menyelesaikan pekerjaan, yaitu terdiri dari pemahaman TOR, pemahaman metodologi
kegiatan, rencana kerja, menyusun desain survey, schedule Kegiatan, mobilisasi
tenaga, penyiapan peralatan survey dan studi pustaka.
Sub Langkah:
1.1. Persiapan Pekerjaan
Proses perencanaan dimulai dari studi awal, mengenai hal-hal yang telah
dirumuskan dalam Kerangka Acuan Kerja yang kemudian dijabarkan dalam
statemen yang berisi pemahaman atau pengertian, fungsi bangunan, maksud dan
tujuan perencanaan serta batasan-batasan yang ditentukan, setelah tercapai suatu
statemen, maka dimulai pengumpulan data-data primer dan sekunder. Dari data- data
yang diperoleh dilakukan analisis mengenai hal–hal yang menyangkut persyaratan
teknis dan standar-standar yang kemudian dikaitkan dengan analisis kontekstual
hingga dicapai suatu design awal.
Pada tahapan ini juga dipersiapkan gambar dan perhitungan untuk proses
persyaratan pembuatan IMB di Kabupaten Tana Tidung.
B. LANGKAH KERJA
2 : SURVEY DAN PENDATAAN
Langkah 2, proses survey dan pendataan terhadap data primer dan sekunder, data
dokumen yang telah disusun sebelumnya dan kegiatan studi banding yang terkait
dengan Penyusunan Pekerjaan Jasa Konsultansi Review Desain Kantor Polsek
, proses ini merupakan kegiatan awal untuk menggali data-data dan informasi
baik yang berasal dari lapangan (data primer dan studi banding) maupun data
sekunder yang telah dimiliki oleh pemerintah daerah setempat untuk peraturan
bangunannya untuk kepentingan analisis dan evaluasi.
Sub Langkah:
2.1. Data Primer
Survey dan inventarisasi data untuk mendapatkan data-data teknis primer dan
sekunder. Berikut ini penjelasan mengenai data primer dan data sekunder adalah :
- Data Primer yang dibutuhkan minimal :
Data Ukur terhadap Site (site Existing) yang diperoleh melalui survey
pemetaan (Geodetic), lengkap yang memuat posisi batas site dan situasi
lingkungan sekitar, posisi bangunan yang telah ada di dalam site eksisting
(bila ada) maupun obyek lain tidak bergerak di dalam site existing, peil
elevasi tanah (contour) yang dapat termuat posisi dan elevasinya secara jelas.
Data Penyelidikan Tanah (Geodetic), melalui metode Sondir dan booring untuk
mengetahui daya dukung dan struktur tanah.
Ketentuan lain :
Konsultan perencana diwajibkan memberikan masukan kepada pengguna jasa
tentang obyek-obyek yang akan dikunjungi dalam kaitan studi banding tersebut.
Keputusan tentang lokasi kunjungan diputuskan bersama antara konsultan
perencana dan pengguna jasa maupun instansi terkait
Studi Banding tersebut sebaiknya dilakukan secara berurutan dari dalam
negeri dan selanjutnya langsung ke luar negeri. Jadwal waktu penyelenggaraan
studi banding sebaiknya pada saat awal masa kegiatan perencanaan.
Biaya studi banding untuk Unsur Pendamping yang mendampingi konsultan
perencana merupakan tanggungan dari konsultan perencana terpilih.
C. LANGKAH KERJA
3 : ANALISIS DATA
Langkah 3, pada tahapan ini akan dilakukan analisis data yang telah diperoleh pada
langkah sebelumnya untuk menggali potensi dan permasalahan yang ada di lokasi
perencanaan, hasil studi banding yang telah dilaksanakan maupun produk- produk
yang telah dibuat untuk dimanfaatkan dalam pengembangan desain perencanaan.
Sub Langkah:
3.1. Analisis Tanah/Lahan
3.2. Analisis Tata Bangunan dan Lingkungan
3.3. Analisis Prasarana dan Sarana Lingkungan
3.4. Analisis Dokumen Yang Telah Ada
3.5. Analisis Hasil Studi Banding
3.6. Analisis Data Sekunder
Studi Review Desain Kantor Polsek ini menggunakan methode Deskripsi. Data
sekunder diambil dari studi literatur, sedang data primer diambil dari lapangan.
Pengumpulan data sekunder diperlukan guna melengkapi data primer, khususnya untuk
parameter-parameter iklim, topografi, geologi, dan tata guna lahan yang diperoleh
dari instansi-instansi terkait, maupun bahan-bahan referensi.
Tabel 2.1
Metode Sampling dan Peralatan Komponen Fisik-Kimia
No Contoh Metode Sampling Peralatan Jumlah
1 Bising Quota Sound level M 4 titik
2. Getaran Quota Vibrasimeter 4 titik
3 Udara Quota Impinger 4 titik
4 Air Permukaan Purposive (saluran) Water Sampler 4 titik
5 Air Tanah/Sumur Random Sampling Water Sampler 4 titik
penduduk
No Parameter Satuan Metode Analisis Peralatan
1. Fisika
Suhu OC Pemuaian Termometer
Warna Pt-Co Kolorimetri Kolorimeter
Bau Organoleptik
Zat terlarut mg/l Gravimetri Timb. Analitik
Zat tersuspensi mg/l Tabel
Gravimetri
2.2 Timb. Analitik
Metode Analisis dan Peralatan
2. Kimia
pH Potensiometri pH Meter
COD mg/l Titrimetri Buret
BOD5 mg/l Titrimetri Buret
DO mg/l Titrimetri Buret
Ca mg/l Fitrimetri EDTA Buret
Mg mg/l Fitrimetri EDTA Buret
Fe mg/l Spektrofotometri Spektrofotometer
Mn mg/l Spektrofotometri Spektrofotometer
Cu mg/l Spektrofotometri AAS
Zn mg/l Spektrofotometri AAS
Pb mg/l Spektrofotometri AAS
Cd mg/l Spektrofotometri AAS
Cr mg/l Spektrofotometri AAS
Hg mg/l Spektrofotometri AAS
Cl mg/l Titrimetri Buret
SO4 mg/l Gravimetri Spektrofotometer
Jadwal Pelaksaan Pekerjaan
Bab VI - 26
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA GKPI LIMBU SEDULUN
USTEK
- Aspek Biologi
Data primer komponen biologi yang dikumpulkan adalah biota darat (flora dan
fauna darat). Sedangkan biota perairan diambil dari data primer, perairan di
saluran air sekitar tapak proyek, sumur penduduk di sekitar tapak proyek. Untuk
menambah informasi yang berkaitan dengan komponen biologi, dilakukan
wawancara dengan penduduk warga di sekitar tapak proyek.
Pengamatan vegetasi/flora
darat.
Pengamatan dilakukan pada seluruh kawasan, dengan sistem penjelajahan.
Pengamatan dengan mengidentifikasi semua temuan flora di daerah tapak
proyek dan menetapkan status banyaknya individu.
Pengamatan fauna
darat
Pengamatan fauna dilakukan pencacahan jenis dan banyaknya fauna yang
berada di seluruh kawasan daerah tapak proyek, dengan sistem
penjelajahan. Pengamatan dengan mengidentifikasi semua temuan fauna di
daerah tapak proyek dan menetapkan status banyaknya individu.
Pengamatan
plankton
Pengambilan sampel untuk pengamatan plankton dilakukan di lokasi
saluran air di sekitar proyek (3 titik sampel) dan sumur penduduk yang
berada di sekitar tapak proyek. Sampel air disaring dengan planktonet 25
mess, dipadatkan di dalam botol flakon untuk 100 lt air sampel, kemudian
difiksasi dengan larutan formalin 4%, selanjutnya identifikasi dan
penghitungan jumlah jenis dan individu tiap jenis dilakukan di Laboratorium.
Pengamatan
benthos
Pengambilan sampel dasar saluran air (endapan) dilakukan di 3 titik lokasi
saluran, bersamaan dengan pengambilan sampel untuk pengamatan
plankton Pengamatan benthos dilakukan di Laboratorium. Biologi.
Jadwal Pelaksaan Pekerjaan
Bab VI - 27
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA GKPI LIMBU SEDULUN
USTEK
Pengamatan mikrobiologi
air
Pengambilan sampel untuk pengamatan mikrobiologi, dilakukan di 3 titik
saluran air di sekitar tapak proyek, air sumur penduduk di sekitar
tapak
proyek. Pengamatan kandungan bakteri Escherichia coli dan Coliform
dilakukan di Laboratorium Biologi.
Tabel 2.3
Metode Pengumpulan Data Primer Komponen Biologi
No. Jenis Data Jml Sampling Lokasi Sampling Metode
1. Vegetasi/flora - Tapak Proyek Penjelajahan
darat
2. Fauna darat - Tapak Proyek Penjelajahan
3. Plankton – 3 titik (sal. sekitar - Sal. sekitar tapak Dengan
tapak proyek) proyek planktonet 25
– 3 sumur - Tapak Proyek mess
penduduk
4. Benthos 3 titik (sal. sekitar Sal. sekitar tapak Dengan Eyckman
tapak proyek) proyek Grab
5. Mikrobiologi air – 3 titik (sal. sekitar - Sal. sekitar tapak Uji kandungan E.
tapak proyek) proyek Coli dan Bakteri
– 3 sumur - Tapak Proyek Coliform
penduduk
Tabel 2.4
Teknik Pengumpulan Data
Bidang Sosial Ekonomi Budaya dan Kesehatan Masyarakat
- Aspek Transportasi
Kapasitas Jalan
Parameter yang akan diamati : kapasitas jalan
Data yang diperlukan :
Jadwal Pelaksaan Pekerjaan
Bab VI - 29
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA GKPI LIMBU SEDULUN
USTEK
- Perparkiran
Parameter yang akan diamati : kondisi perparkiran di rencana lokasi kegiatan.
Data yang diperlukan : daya tampung lahan parkir yang disediakan dan
prediksi kebutuhan satuan ruang parkir (SRP) yang mungkin muncul jika
rencana kegiatan beroperasi.
Metoda pengumpulan data : didasarkan data-data deskripsi proyek dan
pengamatan lapangan pada lokasi rencana kegiatan sejenis sebagai studi
analog.
Alat-alat pengambilan sampel : Alat tulis, alat pencacah (counter),
petunjuk waktu (arloji), formulir, meteran dan perlengkapan terhadap panas,
hujan, dingin dan lainnya.
Lokasi Pengambilan Data : dilakukan lokasi perparkiran
kegiatan/usaha yang dipakai sebagai analogi
Metode analisis data :
Pedoman perancangan untuk bangunan parkir dan tempat parkir di
permukaan tanah didasarkan pada ukuran kendaraan saat ini, sebagaimana
diindikasikan bahwa ukuran mobil tidak berubah secara radikal. Lebar tempat
parkir yang direkomendasikan untuk parkir jangka lama adalah 2,30 m,
dengan ukuran ini sudah tersedia jarak 0,55 m antara lebar (persentil ke 90)
dua mobil yang diparkir di tengah-tengah di tempat yang berdekatan. Lebar
Jadwal Pelaksaan Pekerjaan
Bab VI - 31
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA GKPI LIMBU SEDULUN
USTEK
parkir (2 m x 4,75 m) ditambah lebar gang (6 m). (FD Hobbs, 1995: 248).
4,75 m
15,5 m
Gang 6,0 m
4,75 m
90
2,5 m
Gambar 1. Ruang Parkir Bersudut 90o
Luas areal parkir yang dibutuhkan didapat dari hasil perkalian antara jumlah
kendaraan terhadap Satuan Ruang Parkir (SRP) masing-masing jenis kendaran
ditambah dengan ruang sirkulasi kendaraan (gang). Kebutuhan luas areal
parkir dinyatakan dalam persamaan berikut:
Y = X * ( SRP + G* l )
dimana: Y = luas areal parkir yang dibutuhkan (m 2)
X = akumulasi kendaraan
SRP = satuan ruang parkir kendaraan (m 2)
G = gang (m)
l = lebar kendaraan (m)
Sub Langkah:
4.1. Evaluasi Program Ruang
4.2. Evaluasi Konsep Desain Tapak
4.3. Evaluasi Konsep Desain Arsitektur
Sub Langkah:
5.1. Arsitektur
5.2. Struktur Bangunan
5.3. Utilitas Bangunan
5.4. Sarana dan Prasarana Lingkungan
Jadwal Pelaksaan Pekerjaan
Bab VI - 35
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA GKPI LIMBU SEDULUN
USTEK
Pengadaan dan pemasangan Panel LVMDP, MDP, SDP dan Kabel Power
Pengadaan dan pemasangan armature dan lampu bagian dalam gedung
dan selasar/coridor.
Pengadaan dan pemasangan armature dan lampu khusus ruang Bedah /
operasi, ICU/ICCU/PICU/NICU.
Pekerjaan Lampu penerangan Lingkungan dan taman
Sistem Penangkal Petir
Sistem Grounding System untuk gedung dan peralatan elektrikal medis
Sistem Sistem Telekomuniksi/ Telepon
Sistem dan pemasangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (instalsi)
Sistem instalasi Sound System & Nurse Call
Sistem Pompa-pompa dan Sumur Dalam
Sistem Instalasi Distribusi Air Bersih (dingin dan panas)
Sistem Pengkondisian udara (Air Conditioning (AC))
Sistem Pencegahan Bahaya Kebakaran (Hydrant System, Splinkler, Fire
Alarm System, Fire Istinguiser, APAR)
Sistem Instalasi Gas Medis (Instalasi dan central Oksigen (O2), Nitrous Oxide
(N2O), Instalasi dan Central Vacum System, Instalasi dan Central Air pressure
system, Outlet gas medis).
Sistem HEPA filter (Prefilter, Medium Filter, Hepafilter, exhause fan, fresh air
filter, fresh fan filter, instalasi ducting).
System IT Multi Media
System-system ME lainnya yang dibutuhkan
- Gambar-gambar /skema /diagram /bagan dan detail Perencanaan
Perancangan Interior untuk ruang-ruang yang memerlukan penataan interior
khusus dalam skala yang jelas (sesuai standart gambar pelaksanaan) terdiri dari
gambar /diagram /bagan system jaringan, detail detail.
- Gambar-gambar/skema/diagram/bagan dan detail Review Desain
Kantor Polsek dan instalasinya (standart dan yang bersifat khusus /non
standart) di dalam dan di luar gedung, dalam skala yang jelas (sesuai
standart gambar pelaksanaan) terdiri dari gambar /diagram /bagan
system jaringan, detail detail dan data notasi teknis lainnya
- Gambar-gambar /skema /diagram /bagan dan detail Hasil Perencanaan
Infrastruktur pendukung di luar gedung, dalam skala yang jelas (sesuai standart
gambar pelaksanaan) terdiri dari gambar /diagram /bagan system jaringan,
detail detail dan data notasi teknis lainnya. Gambar tersebut meliputi sub
pekerjaan :
Pekerjaan tanah (cut & fill)
Jalan lingkungan dan perparkiran
Saluran drenase air hujan
Top dan Ground Resservoir
Lansekap dan Penghijauan
Pagar Antara, termasuk pintu/Gerbang.
Bangunan Power House & Panel
papan nama
Pos Satpam
- Dokumen Gambar perencanaan tersebut dalam format digital (minimal) program
AutoCAD, dicetak pada kertas kalkir minimal ukuran A3 dan digandakan 10
(sepuluh belas) eksemplar. Dokumen tersebut beserta CD file berisi gambar dalam
program AutoCAD diserahkan kepada Pengguna Jasa.Adapun penyusunan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) terdiri dari (minimal) :
Adapun penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) terdiri dari (minimal) :
- Melakukan review Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dan syarat-syarat serta
spesifikasi teknis sesuai dengan hasil Perencanaan, yang berisi :
Peraturan Umum
Penyusunan Kontrak
Persyaratan Pelaksanaan Teknis dan Bahan (Spesifikasi Teknis)
Jadwal Pelaksaan Pekerjaan
Bab VI - 39
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA GKPI LIMBU SEDULUN
USTEK
WAKTU PELAKSANAAN
NO URAIAN KEGIATAN MINGGU
1 2 3 4 5 6 7 8
I TAHAPAN PERSIAPAN
1 Pemahaman Materi Pekerjaan
2 Pemantapan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
3 Pemantapan Sitem Dan Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
4 Melengkapai Dan Memobilisasi Tenaga Ahli
5 Kajian Awal (Studi Literatur)
6 Pembuatan Rencana/Metodologi Survey
7 Pembuatan Rancangan/Metodogi Pembahasan
II TAHAPAN KONSEP DESAIN
1 Survei Lapanagn
a. Kondisi Tata Guna Lahan
b. Kondisi Struktur
c. Kondisi Pengguna
d. Kondisi Sarana Dan Prasarana
e. Kondisi Kelembagaan
2 Penyusunan Data Eksisting
3 Konsep Skematik Desain
III TAHAPAN PRA RENCANA
1 Penyusunan Gambar Pra Rencana
a. Gambar Pra Rencana Arsitektur
b. Gambar Pra Rencana Struktur
2 Perkiraan Biaya Pembangunan
3 Draft Rencana Kerja Dan Syarat
IV TAHAPAN PENGEMBANGAN RENCANA
1 Gambar Pengembangan Rencana
a. Gambar Rencana Arsitektur
b. Gambar Rencana Struktur
2 Draft Rencana Anggaran Biaya
3 Draft Rencana Kerja Dan Syarat
V TAHAPAN DETAIL
1 Gambar Rencana Detail
a. Gambar Rencana Arsitektur
b. Gambar Rencana Struktur
2 Rencana Anggaran Biaya
3 Rencana Kerja Dan Syarat
4 Dokumen Perhitungan Volume Pekerjaan (BOQ)
5 Laporan Perencanaan Arsitektur, Struktur Dan Utilitas
VI PENYERAHAN LAPORAN
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Antara
3 Laporan Akhir
4 Laporan Struktur
5 File Gambar Autocad Asli
6 Gambar Perencanaan
7 Hardisk Laporan Perencanaan
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA GKPI LIMBU SEDULUN
USTEK
BAB VII
JADWAL PENUGASAN DAN KOMPOSISI
TIM DAN PENUGASAN
7.1 UMUM
Dalam penyelenggaraan suatu pekerjaan peran tenaga ahli yang handal dan
berkualitas dan didukung dengan kemampuan aspek keteknikan (Engineering Aspect)
dari berbagai disiplin ilmu / bidangnya masing - masing memungkinkan terlaksananya suatu
pekerjaan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai sasaran / tujuan yang telah
ditentukan. Dalam melaksanakan pekerjaannya, konsultan terikat pada metoda dan
kriteria / pedoman yang berlaku dalam lingkungan Cipta Karya secara khusus dan umumnya
metoda dan standar yang diakui di Indonesia.
TENAGA AHLI
NAMA PERSONIL PERUSAHAAN TENAGA AHLI LINGKUP KEAHLIAN POSISI URAIAN PEKERJAAN Jmlh
LOKAL / ASING DIUSULKAN ORANG
BULAN
BASIRUN, ST CV.GRAHA LOKAL SKA Ahli Teknik Tenaga Ahli Membuat schedule kegiatan atau 1 org
jadwal kegiatan pekerjaan.
MITRA Bangunan Gedung - Teknik 2 BLN
NUSANTARA Madya Bangunan Memonitor atau memantau
KONSULTAN Gedung (Team progress pekerjaan yang
Leader) dilakukan tenaga ahli.
Melaksanakan Presentasi
dengan direksi pekerjaan dan
instansi terkait.
JATI CV.GRAHA LOKAL SKA Ahli Arsitek- Ahli Arsitektur Bersama tim dalam menyusun 1 org
NUGRAHA, ST MITRA madya program kerja, jadwal dan 2 BLN
NUSANTARA metodologi kegiatan, terutama
di aspek Arsitektur Melakukan
KONSULTAN survey dan observasi baik secara
primer maupun secara sekunder
Melakukan analisis daya
dukung dan daya tampung
lingkungan terhadap aspek
arsitektur
Membuat model perencanaan
aritektur suatu
kawasanMenyusunrekomendasi
pengembangan kawasan
berwawasan lingkungan hidup
berdasarkan aspek Arsitektur
Jadwal Penugasan & Komposisi Tim Penugasan Tenaga Ahli
Bab VII - 3
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA GKPI LIMBU SEDULUN
USTEK
Menyiapkan analisa
harga satuan pekerjaan,
Membuat perhitungan
kuantitas pekerjaan
Membuat perkiraan biaya
pekerjaan konstruksi, serta harus
menjamin bahwa data,
Perhitungan analisa harga satuan
dan perhitungan kuantitas
pekerjaan yang dihasilkan adalah
benar dan akurat.
Bertanggung Jawab Terhadap
Hasil Pekerjaannnya
Bertanggung jawab pada Team
Leader
ARIF RAHMAN CV.GRAHA LOKAL Administrasi Administrasi Membuat dan melakukan 1 org
HAKIM MITRA verifikasi bukti-bukti 2 BLN
pekerjaan yang akan dibayar
NUSANTARA oleh Owner sebagai pemilik
KONSULTAN proyek
BAB VIII
INSTANSI
CV. SARANG TEKNIK CONSULTANT PERENCANA
TERKAIT
TEAM LEADER
ADMINISTRASI
Basirun, ST
Arif Rahman Hakim
AHLI ARSITEK
Jati nugraha, ST
1 2 3 4 5 6 7 8
Nasional
SubTotal 3
PENUTUP
GUNTUR TAUFIK,ST
Direktur