TEKNIS
K ATA PENGANTAR
Pada Tahun Anggaran 2018 ini melalui Satuan Kerja DINAS PEKERJAAN
UMUM, PENATAAN RUANG DAN PERTANAHAN KAB. CIAMIS
menyelenggarakan Pekerjaan Penyusunan DED Drainase/Trotoar Jl.
Siliwangi dan Jl Kompol Sanusi.
i
USULAN
TEKNIS PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan DED Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi
dan Jl. Kompol Sanusi, merupakan salah satu kegiatan yang diadakan oleh
Satuan Kerja DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG DAN PERTANAHAN
KAB. CIAMIS pada Tahun Anggaran 2018.
Usulan Teknis pada dasarnya merupakan suatu dokumen yang tidak dapat
dipisahkan dengan Dokumen Administratif dan Dokumen Usulan Biaya.
Dokumen Usulan Teknis ini disusun berdasarkan informasi dan ketentuan-
ketentuan yang terdapat dalam Kerangka Acuan Kegiatan dan Berita Acara
Aanwizjing. Dokumen ini merupakan dokumen penting dan wajib
diserahkan oleh konsultan kepada pengguna jasa sebagai bagian dari
rangkaian proses pemilihan konsultan pemenang.
A-1
USULAN
TEKNIS PENDAHULUAN
A-2
USULAN
TEKNIS PENDAHULUAN
A-3
USULAN
TEKNIS PROFILE DAN PENGALAMAN PERUSAHAAN
tetap bergerak maju bersama mitra dengan penuh keselarasan dan keseimbangan
LLAATTAARR BBEELLAAKKAAN
NGG
B-1
USULAN
TEKNIS PROFILE DAN PENGALAMAN PERUSAHAAN
B-2
USULAN
TEKNIS PROFILE DAN PENGALAMAN PERUSAHAAN
B-3
USULAN
TEKNIS PROFILE DAN PENGALAMAN PERUSAHAAN
PENGALAMAN PERUSAHAAN
10 TAHUN TERAKHIR
PEKERJAAN SEJENIS
B-4
USULAN
TEKNIS PROFILE DAN PENGALAMAN PERUSAHAAN
B-5
USULAN
TEKNIS PEMAHAMAN KAK
CC..22 PPEEM
MAAH
HAAM
MAAN
N RRUUAAN
NGG LLIIN
NGGKKUUPP
C.2.1 Lingkup Kegiatan
C-1
USULAN
TEKNIS PEMAHAMAN KAK
CC..33 PPEEM
MAAH
HAAM
MAAN
NMMAAN
NFFAAAATT PPEEKKEERRJJAAAAN
N
Manfaat pekerjaan dipahami untuk mengimbangi perkembangan kota yang
pesat dan dinamis dan tersedianya sarana yang bisa memenuhi kebutuhan
masyarakat.
CC..44 PPEEM
MAAH
HAAM
MAAN
N KKEELLUUAARRAAN
N
Berdasarkan tujuannya, keluaran pekerjaan yang harus dicapai dalam
akhir pekerjaan ini adalah rancangan Penyusunan DED
Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi dan Jl. Kompol Sanusi yang terdiri dari
data, analisis, gambar rencana maupun dokumen pelelangan yang telah
sesuai dengan standar perencanaan.
CC..55 PPEEM
MAAH
HAAM
MAAN
NMMEETTOOD
DOOLLOOG
GII
Pelaksanaan kegiatan Penyusunan Penyusunan DED Drainase/Trotoar Jl.
Siliwangi dan Jl. Kompol Sanusi ini diarahkan untuk menghasilkan suatu
produk DED yang sesuai dengan standar yang berlaku dan siap untuk
dilelangkan.
C-2
USULAN
TEKNIS PEMAHAMAN KAK
CC..66 PPEEM
MAAH
HAAM
MAAN
N TTEERRH
HAAD
DAAPP TTEEN
NAAG
GAA AAH
HLLII
Untuk melaksanakan pekerjaan, dibutuhkan tenaga ahli yang menguasai
bidangnya masing-masing. Berikut akan diuraikan pemahaman konsultan
terhadap kebutuhan tenaga ahli yang akan melakukan pekerjaan selama 30
(tiga puluh) hari kalender.
CC..77 PPEEM
MAAH
HAAM
MAAN
N TTEERRH
HAAD
DAAPP JJAAN
NGGKKAA W
WAAKKTTUU PPEELLAAKKSSAAN
NAAAAN
N
Pekerjaan ini berjalan selama 30 (tiga puluh) hari kalender. Dalam jangka
waktu tersebut pekerjaan Penyusunan DED Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi
dan Jl. Kompol Sanusi dilakukan melalui mekanisme kontraktual oleh
konsultan.
CC..88 PPeem
maahhaam
maann tteerrhhaaddaapp PPeellaappoorraann
Sesuai dengan ruang lingkup kegiatan yang telah disebutkan pada bagian
sebelumnya, kegiatan ini akan menghasilkan produk laporan dengan isi dan
syarat sebagai berikut :
C-3
USULAN
TEKNIS TANGGAPAN TERHADAP KAK
D
D..22 TTAAN
NGGG
GAAPPAAN
N KKH
HUUSSUUSS
Berikut beberapa tanggapan khusus terhadap KAK yang kami anggap akan
menambah kesempurnaan KAK di masa-masa yang akan datang. Beberapa
hal yang kami tanggapi ini kami implementasikan dalam penjabaran
rencana kerja, mobilisasi personil dan isi substansi serta penjadwalan
penyerahan laporan. Namun demikian perubahan-perubahan tersebut tidak
D-1
USULAN
TEKNIS TANGGAPAN TERHADAP KAK
D-2
USULAN
TEKNIS TANGGAPAN TERHADAP KAK
Waktu yang tersedia sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja adalah selama 30
(tiga puluh) hari kalender, menurut pandangan konsultan, jadwal ini
cukup padat karena aktivitas pekerjaan yang cukup beragam.
Dengan waktu yang diberikan, konsultan akan melaksanakan pekerjaan ini
dengan sebaik-baiknya. Karena waktu yang diberikan cukup ketat, maka
diperlukan jadwal yang ketat, terarah dan terpadu dari konsultan agar
dapat memenuhi tuntutan sesuai dengan target. Untuk itulah time
schedulle perlu dibuat dengan matriks untuk penugasan tenaga ahli dan
dengan demikian kendali pelaksanaan dan penyelesaian penugasan dapat
berjalan dengan baik.
Dalam kegiatan ini konsultan akan berkonsultasi dan berkoordinasi dengan
tim teknis secara periodik terutama dalam merumuskan bahan–bahan
masukan/arahan dari pembahasan yang telah dilakukan. Dalam pelaksanaan
kegiatan ini tetap melibatkan pihak-pihak terkait (pemberi tugas, aparat
pemerintah, masyarakat, LSM) dan instansi teknis terkait agar hasil yang
diperoleh dapat diselesaikan secara tepat waktu.
D-3
USULAN
TEKNIS TANGGAPAN TERHADAP KAK
D-4
USULAN
TEKNIS APRESIASI INOVASI
EE..11 RRUUAAN
NGG LLIIN
NGGKKUUPP PPEEKKEERRJJAAAAN
N
Sesuai dengan ruang lingkup dari Kerangka Acuan Kerja yang diberikan,
kami mencoba menyusun langkah-langkah kegiatan persiapan,
mengevaluasi dan mengidentifikasi data-data yang sudah ada, melakukan
kegiatan survey lapangan, melakukan survey hidrologi dan hidrometri,
melakukan penyelidikan mekanika tanah, melakukan inventarisasi
permasalahan lainnya, dan melakukan desain rinci. Jenis dan lingkup
pekerjaan yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
(1) Melakukan survei dan investigasi meliputi identifikasi lokasi, trase
saluran, bangunan pelengkap lainnya dan servis area.
(2) Perhitungan keseimbangan air (water balance) untuk mendapatkan
tingkat kepantasan pengambilan (outflow) dengan inflow yang dapat
diandalkan sepanjang tahun.
(3) Membuat pradesain prasarana.
(4) Melakukan pembahasan dan diskusi.
(5) Membuat Rencana Mutu Kontrak (RMK) sebelum memulai pekerjaan.
E-1
USULAN
TEKNIS APRESIASI INOVASI
EE..22 PPEEM
MAAH
HAAM
MAAN
N AATTAASS PPEEKKEERRJJAAAAN
N
Agar dicapai hasil yang optimal dalam penanganan pekerjaan ini, dimana
jenis-jenis kegiatan lebih menitik beratkan pada konsep-konsep yang lebih
detail dan layak tentang potensi untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi
sebagai bahan pelaksanaan pekerjaan fisik selanjutnya, maka diperlukan
usaha-usaha berupa tahapan kegiatan sebagai berikut :
Tahap I : Kegiatan Pengumpulan Data dan Kerpustakaan
Tahap II : Kegiatan Survei identifikasi dan Pengukuran
Tahap III : Kegiatan Analisa, Perhitungan Hidrologi
Tahap IV : Kegiatan Pra Desain Prasarana Pengembangan Irigasi
Adapun uraian pada bab ini menggambarkan usaha team Konsultan sebagai
pelaksana pekerjaan nantinya mengenai pendekatan dan metodologi yang
akan digunakan berkaitan dengan tahapan kegiatan sesuai dengan Kerangka
Acuan Kerja (KAK).
E-2
USULAN
TEKNIS APRESIASI INOVASI
E-3
USULAN
TEKNIS APRESIASI INOVASI
E-4
USULAN
TEKNIS APRESIASI INOVASI
E-5
USULAN
TEKNIS APRESIASI INOVASI
C. PENYELIDIKAN TANAH
Pekerjaan penyelidikan tanah dilakukan guna mendapatkan data-data
serta gambaran mengenai keadaan, jenis dan sifat-sifat mekanis tanah
di lokasi pekerjaan. Data-data tersebut untuk selanjutnya digunakan
sebagai kriteria untuk menentukan daya dukung tanah, berat volume
tanah, percobaan settlement tanah, permeabilitas tanah dan analisa
kemungkinan kebocoran bila digunakan untuk pembangunan embung,
analisa butir tanah dan percobaan kepadatan untuk bahan tanggul.
E-6
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODELOGI
Oleh karena itu dalam perancangan proyek ini kami akan menerapkan
metoda pelaksanaan pekerjaan antara lain sebagai berikut :
Setelah bangunan dianggap sebagai suatu sistem yang terdiri dari sub-sub
sistem, maka untuk menganalisa masing-masing bagian sub-sub sistem akan
ditetapkan teori dari "Benjamin Handler" yaitu dengan rumusan:
Umpan Balik
F-1
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODELOGI
Input
Dasar dari model diatas terlihat bahwa salah satu dari keunggulan
perencanaan dengan pendekatan sistem adalah "Output" suatu tahapan
perancangan selalu menjadi "Input" dari tahapan berikutnya dan dapat pula
sebagai umpan balik (input) periksa kembali terhadap proses sebelumnya,
sehingga kesalahan yang timbul pada tahap sebelumnya akan selalu
termonitor.
Metoda Perencanaan yang demikian itu pada saat sekarang ini sangat
mudah dilaksanakan dengan bantuan Analisa Komputer.
F-2
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODELOGI
F-3
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODELOGI
Kerangka kerja di sini adalah pedoman yang bersifat lebih mikro dan
spesifik serta bersifat melanjutkan dari komponen-komponen dari kerangka
pemikiran yang sebelumnya telah diuraikan di atas. Selanjutnya bagan yang
menggambarkan kerangka kerja ini dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.
Kerangka kerja ini berfungsi untuk memberi gambaran yang lebih jelas
tentang urutan, maupun aliran informasi berupa input, proses
analisis/kajian ataupun output yang lebih rinci dalam proses kegiatan ini.
Secara singkat dapat diceritakan di sini bahwa beberapa tahapan kerja yang
utama dalam pekerjaan ini adalah :
F-4
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODELOGI
KERANGKA PEMIKIRAN
Issue
Strategis
Kondisi
Demands Aspirations Needs Kebijakan
Eksisting
Gagasan
Feasibility Study
Ide
Brainstorming
Planning
feedback
Analisis Konsep,
Skenario dan Strategi
Designing
feedback
Analisis Gambar Lengkap
Construction
feedback
Pembangunan
feedback Proses
Biononik
F-5
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODELOGI
S TA RT
P e rs ia p a n T e k n is
PEM AHAM AN
TERHADAP TOR
L a t a r B e la k a n g H a s il A k h i r :
- R e n c a n a D e t a il T e k n is
M a k s u d , T u ju a n , S a s a r a n , K e lu a r a n
- s o ft d r a w in g
R u a n g L in g k u p - m a k e t d a n a n im a s i 3 D
P e k e rja a n
D a ta
Sekunder K A J IA N
K O N D IS I E K S IS T IN G
A N A L I S I S P E R E N C&A N A A N
TAPAK
a . K e b ij a k a n A n a lis is F is ik K a jia n L i t e r a t u r K e b ija k a n d i
W I la y a h P e r e n c a n a a n
- P e n g u k u r a n T e r e s t r ia l
b . S tu d i P e re n c an a a n K a w a s a n
c . S o s ia l E k o n o m i B u d a y a M a s y a r a k a t
F o r m u la s i P o t e n s i d a n P e n g e m b a n g a n K a w a s a n
d . A r s it e t u r a l L o k a l
P e r u m u s a n M a s a la h
e . S ta n d a r K e b u tu h a n
R uang
I d e n t i fik a s i A k t ifit a s d a n K e g ia t a n K a w a s a n
A n a l is i s C a l o n P e n g g u n a d a n K e b u t u h a n
D a ta R uang
P r im e r
a . D a t a T e r e s t r ia l
PERUM USAN
R E N C A N A T E K N IS
b . D a t a h a s il d i s k u s i d g s t a k e h o l d e r A N A L I S I S P E R A N C A N&G A N
K a j ia n T e r h a d a p K r i t e r ia T e r u k u r K a jia n P o t e n s i S o s E k B u d M a s y a r a k a t
KAW ASAN
d a n T id a k T e r u k u r d a n K o n d is i S a r a n a P r a s a r a n a
P e r u m u s a n K o n s e p , S k e n a r io
dan
S tra te g i P e re n c a n a a n
P e n y u s u n a n R e n c a n a D e t a il T e k n is B a n g u n a n
P e n y u s u n a n S o ft D r a w in g
P e m b u a ta n
P e m b u a tan M a k e t A n im a s i
K o m p u t e r 3 D im e n s i
S T O P /E N D
F-6
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODELOGI
FF..22 PPEEN
NDDEEKKAATTAAN
N UUM
MUUM
M
Pendekatan umum yang dilakukan oleh Konsultan Perencana dalam
Perencanaan Saluran pembuang Primer di Kecamatan Langensari adalah
dengan melakukan rekayasa sumber daya air yang menitik beratkan pada
masalah rekayasa dan teknologi pemanfaatan sumber daya air. Masalah
yang berhubungan dengan sumber daya air tidak hanya pada rekayasa dan
teknologi, tetapi juga mencakup maslah sosial, ekonomi, politis dan
lingkungan. Oleh karena itu dalam pengembangan dan pemanfaatan sumber
daya air memerlukan pelayanan dari ahli-ahli Teknik Geologi, Teknik
Lingkungan, Perencanaan Wilayah Perkotaan dan Teknik Geodesi,
disamping ahli bidang rekayasa Teknik Sipil.
F-7
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODELOGI
F-8
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODELOGI
Keadaan
Keadaan W ilayah A
Perenc anaan Keadaan W ilayah L
Topografi Perencanaan Tata Guna Lahan T
Tat a Guna Lahan s aat ini dan E
Hidrologi Pengembanganny R
Geologi N
Jaringan Jalan A
Pengumpulan Analis is T
dan P engolahan Data Daerah Pelayanan I
data Sis tem D rainase F
Kondis i Eksis ting s aat ini
Sist em D rainase P
E
Debit Banjir Saat ini N
R encana dan D ebit R encana G
Pengembangan Sis tem E
D rainas e Sistem Drainas e Saat ini M
dan P engembangannya Daerah Genangan/ B
Rawan Banjir A
N
G
Sis tem D rainase
A
s aat ini dan
N
Pengembanganny
D aerah Pelayanan
Trase S aluran Utama
Sekunder, T ers ier
Sis tem Drainase
Renc ana Perencanaan Alternatif
Sistem Drainas e Sis tem D rainase T erpilih
Bangunan Pelengk ap/
R ek omendas i Penunjang
Bangunan Bangunan
Pelengkap/Penunjang
F-9
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
FF..33 PPEEN
NGGEERRTTIIAAN
N SSAALLUURRAAN
N PPEEM
MBBUUAAN
NGG PPRRIIM
MEERR
Drainasi secara garis besar adalah suatu cara bagaimana mengeringkan
suatu lahan dari pengaruh penggenangan air. Saluran pembuang berawal
dari kata “drain” atau mengeringkan. Banyak penyebab terjadinya
genangan air, dapat akibat hujan, buangan rumah tangga atau lainnya.
Pada awalnya yang dinamakan saluran pembuang adalah bagaimana
mengeringkan suatu daerah dari genangan yang diakibatkan oleh air hujan,
tetapi dikarenakan belum terbiasanya pemisahan antar air bersih dan air
kotor, maka masyarakatpun membuang air kotornya ke dalam sistem
jaringan drainasi, sehingga secara langsung akan menjadi beban bagi sistem
saluran pembuang.
Pada dasarnya pembuangan air kotor, baik kotoran manusia, dapur tempat
cuci, kamar mandi, indrustri kecil dan lain lain harus dibuang atau dialirkan
kesaluran umum kota, yang biasa disebut riool kota.
F-10
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
maka daya tampung saluran saluran pembuang harus besar sedangkan lahan
kosong yang tersedia terbatas. Jalan umumnya sempit dan tidak teratur,
menyulitkan pembuangan saluran pembuang perkotaan, dengan demikian
pola penangan saluran pembuang untuk daerah pedesaan dan perkotaan
akan berbeda. Penanganannya akan menjadi lebih penting apa bila daerah
tersebut sering mengalami banjir atau genangan yang menyebabkan rawan
penyakit atau merugikan masyarakat.
FF..44 TTAAH
HAAPP PPEELLAAKKSSAAN
NAAAAN
N PPEEKKEERRJJAAAAN
N
Dalam merealisasi suatu pembangunan, baik untuk bangunan yang berskala
besar ataupun yang berskala kecil harus diadakan penelitian dan
penyelidikan terlebih dahulu. Tahapan pendahuluan ini biasanya terdapat
pada tahap studi kelayakan pendahuluan (Pre Feasibility Study) dan pada
tahap Studi Kelayakan (Feasibility Study). Jika dari hasil tahapan
pendahuluan ini ternyata suatu proyek dinyatakan layak, maka penilitian
dan penyelidikan dilanjutkan kedalam hal-hal yang lebih detail, terutama
pada tahapan teknis nantinya sampai pada tahapan pelaksanaan
pembangunan (Construction) dan termasuk pedoman untuk operasi dan
penelitian.
Ada beberapa hal yang perlu dicatat nantinya dapat membantu dalam hal
berhasilnya dengan baik suatu penelitian atau penyelidikan antara lain :
F-11
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
F-12
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
FF..55 TTAAH
HAAPP PPEERRSSIIAAPPAAN
NDDAAN
N PPEEN
NGGUUM
MPPUULLAAN
NDDAATTAA
Dalam tahap ini konsultan mengadakan persiapan personil dan peralatan
yang akan dipergunkan dalam penanganan proyek termasuk penyiapan
pendanaan dan administrasi proyek.
FF..66 TTAAH
HAAPP PPEEKKEERRJJAAAAN
N SSUURRVVEEYY PPEEN
NDDAAH
HUULLUUAAN
N
Sebagai langkah awal dalam pelaksanaan pekerjaan lapangan, maka
konsultan akan melaksanakan survey pendahuluan ke lokasi kegiatan
dengan tujuan adalah untuk mendapatkan gambaran utuh daerah studi dan
perencanaan serta mengidentifikasi karakteristik lapangan, survey
pendahuluan dilaksanakan untuk mengenali :
F-13
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Kondisi tata guna lahan yang ada, kondisi jalan, system saluran
pembuang, utilitas umum, fasilitas umum, dan lain lain.
Memeriksa dan menginformasikan semua iiformasi penting dari
data sekunder.
Survey pendahuluan meliputi kegiatan sebagai berikut :
FF..77 TTAAH
HAAPP PPEEKKEERRJJAAAAN
N SSUURRVVEEYY TTOOPPOOG
GRRAAFFII
Konsultan akan melakukan
survey lapangan guna
mendapatkan data primer untuk
digunakan sebagai data dalam
melakukan penyusunan rencana
teknik rinci. Pengukuran
Topografi adalah sebagai proses
pengumpulan data permukaan
bumi yang selanjunya data hasil
pengukuran dipresentasikan
dalam bentuk gambar dan file
computer.
F-14
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
F-15
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
F.7.5 Penggambaran
F-16
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Gerakan tanah.
Tebal tanah dasar.
Kondisi air tanah dan air permukaan.
F-17
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Vegetasi.
Saluran pembuang alami.
Pengolahan tanah dan sebagainya yang akan berpengaruh
dalam proses analisis tingkat stabilitas daerah rencana,
termasuk di dalamnya perkiraan dalamnya rawa.
PEMETAAN GEOLOGI TEKNIK PERMUKAAN DETAIL
Gerakan tanah.
Tebal tanah dasar.
Kondisi air tanah dan air permukaan.
Vegetasi.
Saluran pembuang alami.
Tata guna lahan dan sebagainya yang diperhitungkan akan
sangat berpengaruh dalam analisis tingkat stabilitas daerah
rencana jalur sungai.
BOR INTI
F-18
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Dilakukan pada setiap jenis satuan tanah yang berbeda atau maksimum 1,0
km harus dilakukan penggalian, dengan kedalaman 3 meter dan lebar 1
meter. Pada setiap galian dilakukan pengamatan/deskripsi struktur dan
jenis tanah, dibuatkan foto dokumentasi serta diambil contoh tanah untuk
dianalisis di laboratorium sebagai berikut :
Index properties
Compaction test
CBR design
Pemeriksaan di laboratorium tanah dilakukan terhadap contoh tanah yang
representatif dari setiap satuan tanah yang berbeda. Adapun parameter
tanah yang diperiksa adalah :
F-19
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
F-20
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
(f) Galian Uji (Test Pit): Pada penggambaran “log test pit”
diuraikan dalam empat bidang, di lapangan ditentukan arah
utara, juga penjelasan tentang unit tanah(misalnya: tanah
residu, endapan aluvium, transport material). Notasi
berbentuk empat persegi panjang dengan kode TP1, TP2 dan
seterusnya.
FF..99 SSUURRVVEEYY H
HYYD
DRROOLLOOG
GII
Survey hydrologi bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan guna
keperluan analisis hydrologi, yang selanjutnya dapat dipakai dalam
perencanaan saluran irigasi dan bangunan pelengkap lainnya. Sedangkan
perencanaan saluran irigasi sangat diperlukan untuk penentuan jenis dan
dimensi bangunan-bangunan pelengkap di samping untuk penentuan bentuk
penampang sungai itu sendiri.
F-21
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
F-22
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
FF..1100 TTAAH
HAAPP PPEERREEN
NCCAAN
NAAAAN
N
AA.. M
Meettooddoollooggii PPeennddeekkaattaann
Studi hydrologi dilakukan dengan menerapkan dua metode pendekatan yang
saling terkait yaitu dengan pengamatan secara langsung (survey) di
lapangan sepanjang trase rencana sungai. Melalui survey lapangan ini
dilakukan pengamatan kondisi geologi, vegetasi, tataguna lahan (landuse),
pendataan alur sungai, prediksi penempatan gorong-gorong serta
dokumentasi kondisi wilayah studi.
Sedangkan metode pendekatan lainnya adalah dengan melalui studi
literatur dan pengumpulan data sekunder dari instansi terkait yang meliputi
data curah hujan dari stasiun yang berada di sekitar daerah wilayah studi,
data peta rupabumi serta penentuan faktro hydrologis yang dapat
diterapkan untuk daerah proyek yang terdiri dari faktor kekasaran saluran,
faktor resapan, dan lain-lain.
Metode pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan ini
adalah sebagai berikut :
a. Studi perbandingan, pengumpulan data sekunder dari studi studi
yang terkait.
b. Observasi dan kunjungan lapangan di daerah sungai Cisadane.
c. Evaluasi awal untuk mengetahui kekurangan data yang diperlukan
dan mempersiapkan tim survey untuk mendapatkan data primer
d. Analisa data primer dan sekunder.
e. Penentuan daerah rawan banjir
f. Penyusunan Konsep dan strategi Penangguilangan
g. Survey detail
h. Perencanaan teknik
i. Pembahasan dan diskusi.
F-23
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
BB.. KKrriitteerriiaa D
Deessaaiinn
Periode Ulang
Perencanaan Saluran
Kemiringan Saluran
Kemiringan hidrolis saluran saluran pembuang harus disesuaikan dengan
kondisi lapangan serta disesuaikan pula dengan perencanaan alinyemen
vertikal jalur sungai hasil desain. Namun demikian, kemiringan hidrolis
dari sungai ini harus diusahakan tidak lebih kecil dari 0,003 atau 0,3%.
Dalam hal di mana kondisi lapangan tidak memungkinkan, maka
kemiringan hidrolis bisa lebih landai sampai dengan 0,001 atau 0,1%.
Jika kemiringan sungai terpaksa harus lebih besar 6,0%; maka dianjurkan
untuk menggunakan pada bantaran sungai yang dilapisi dengan pasangan
batu kali.
F-24
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
1 Saluran Rencana:
2 Saluran Alam:
Kecepatan Rencana
Kecepatan rencana ditentukan berdasarkan bahan-bahan saluran yang
digunakan, yaitu :
F-25
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Perencanaan Gorong-gorong
Kemiringan Gorong-Gorong
Kemiringan gorong-gorong ataupun box culvert ditentukan sebesar 0,5%.
Kehilangan Energi
Suatu tempat di mana diperlukan gorong-gorong, saluran atau alur
eksisting yang melintasi jalan, maka dimensi gorong-gorong akan
ditentukan berdasarkan kehilangan tinggi energi maksimum, sebagai
berikut :
F-26
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Dimensi (m) S A P R Q
No f n
B H (%) (m2) (m) (m) (m3 dt)
F-27
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Analisis Hidrologi
di mana :
F-28
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Ada beberapa cara yang bisa dipakai dalam membuat analisis statistik
semacam ini. Namun demikian, metoda yang akan digunakan adalah
metoda yang sering dipakai dalam analisis hidrologi pada umumnya,
yaitu “Metoda Log Person” atau “Metoda Gumbel”. Persamaan-
persamaan dasar dalam membuat analisis frekuensi dengan
menggunakan Metoda Gumbel adalah sebagai berikut :
X Tr X K S x
di mana :
Sx : Standar deviasi
F : Faktor frekuensi
( Y Tr Y n )
K
Sn
Sn dan Yn tergantung pada jumlah data Ytr adalah “reduced variate”
yang besarnya sebagai berikut :
T
YTr 0,834 2,303 log r 1
Tr
F-29
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Intensitas Hujan
Besarnya intensitas hujan bergantung pada letak geografis daerah yang
bersangkutan serta dipengaruhi oleh karakteristik dari daerah
pengaliran sungai yang bersangkutan. Besarnya intensitas hujan dihitung
menurut rumus-rumus di bawah ini :
(2 / 3 )
R 24 24
Rumus Mononobe : l
24 tc
L1 .15
Rumus Kirpich : Tc
(3600 H 0 .38 )
di mana :
Debit Maksimum
Debit maksimum atau debit puncak (Qp) untuk saluran dihitung berdasarkan
rumus Metode Rasional Jepang, sedangkan untuk sungai yang mempunyai
daerah aliran sungai yang besar digunakan hidrograf sintetis Metode “Curve
Number” (CN) yang mengacu pada dimensi unit hidrograf dari SCS/USDA
(Soil Conservation Services, US Department of Agriculture).
F-30
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
di mana :
Metode Haspers
1 0,0012 f 0,7
Koefisien aliran :
1 0,075 f
Koefisien reduksi :
1
1
t 3,7 10 0,4t f 3/4
t2 15 12
Hujan maksimum : Rt
q
3 ,6 t
Rt R S x U
di mana :
t : waktu curah hujan (jam)
q : hujan maksimum (m3/km2/detik)
R : curah hujan maksimum rata-rata (mm)
Sx : simpangan baku
U : variabel simpangan untuk kala ulang T tahun
Rt : curah hujan dengan kala ulang T tahun (mm)
F-31
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
t R 24
(a) t 2 jam: Rt
2
t 1 - 0,0008 260 - R 24 2 - t
di mana :
t : waktu curah hujan (jam)
R24 : curah hujan dalam 24 jam (mm)
Rt : curah hujan dengan waktu 1 jam (mm)
t R 24
(b) 2 jam t 19 jam: Rt
t 1
di mana :
t : waktu curah hujan (jam)
R24 : curah hujan dalam 24 jam (mm)
Rt : curah hujan dengan waktu 1 jam (mm)
Metoda “Curve Number” (CN)
Pada dasarnya, metode hydrograf banjir sintetis ini membuat hydrograf
satuan untuk daerah perencanaan berdasarkan curah hujan harian, CN
dan unit hidrograf standar WMO-1974. CN ditentukan berdasarkan
kondisi lahan, di antaranya: kemiringan lahan, daerah hijau dan jenis
tanah. Harga CN ini ditentukan berdasarkan tabel dan grafik terlampir.
F-32
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Dimensi Saluran
A b h 2 h2 O b 2h 1 z 2 Hhf
di mana :
V : kecepatan aliran (m/det)
R : jari-jari hidrolis (m)
S : kemiringan dasar saluran
Q : debit rencana (m3/det)
A : luas basah (m3)
O : keliling basah (m)
b : lebar dasar saluran (m)
h : tinggi muka air (m)
D : diameter saluran (m)
H : kedalaman saluran (m)
f : tinggi jagaan (m)
D
D.. TTaahhaapp PPrraa D
Deessaaiinn
(a) Plan Penampang Horisontal Jalur Sungai
Penampang horisontal digambarkan pada peta situasi skala 1:2.000
dengan interval garis tinggi 1,0 meter serta dilengkapi indeks antara
lain :
Lokasi (STA) dan nomor-nomor titik kontrol horisontal/vertikal
Batas-batas lokasi dari semua data topografis yang penting
seperti batas rawa, kebun, hutan lindung, rumah, jalan dan lain-
lain
F-33
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
F-34
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
FF.. EEssttiim
maassii BBiiaayyaa
Estimasi biaya proyek juga dilakukan untuk setiap paket pekerjaan. Besaran
biaya merupakan hasil operasi perkalian antara volume pekerjaan dengan
analisis harga satuan berdasarkan harga dasar setempat. Estimasi biaya ini
telah mencakup biaya pengadaan material, peralatan, pajak, overhead,
keuntungan dan pengawasan proyek. Bagian-bagian yang diperhitungkan
meliputi:
Harga satuan bahan dan upah
Harga satuan alat
Harga satuan tiap jenis pekerjaan
Perkiraan biaya pelaksanaan fisik
F-35
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
F-36
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI
F-37
USULAN
TEKNIS RENCANA KERJA
R ENCANA KERJA
Konsultan telah memahami pekerjaan ini secara baik, sesuai dengan
penjelasan yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya. Dan dalam
memberikan layanan jasa konsultansi akan menetapkan strategi
Optimalisasi Pengelolaan Organisasi dan Sumber Daya. Optimalisasi
Pengelolaan Organisasi dan Sumberdaya dilakukan melalui :
G-1
USULAN
TEKNIS RENCANA KERJA
G
G..11 KKEERRAAN
NGGKKAA OOPPEERRAASSIIOON
NAALL PPEELLAAKKSSAAN
NAAAAN
N PPEEKKEERRJJAAAAN
N
Kerangka operasional pelaksanaan pekerjaan disusun dengan
mempertimbangkan lingkup kerja penugasan konsultan, tahap penyusunan
dan penyerahan laporan, serta alokasi waktu yang tersedia.
Pengelompokan tahapan pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan
metodologi pendekatan serta output antara untuk masing-masing tahapan
maupun sub tahapan pelaksanaan pekerjaan. Strategi dasar dalam
penyusunan kerangka operasional ini adalah optimalisasi sumber daya yang
tersedia dan efektifitas dalam pemanfaatan waktu. Untuk beberapa sub
kegiatan dilaksankan secara simultan.
G
G..22 RREEN
NCCAAN
NAA PPEELLAAKKSSAAN
NAAAAN
N
Pelaksanaan pekerjaan Penyusunan DED Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi
dan Jl. Kompol Sanusi, konsultan mendapat tugas dari pemberi tugas. Oleh
karena itu konsultan harus bertanggung jawab terhadap tugas yang
diberikan.
Konsultan akan memenuhi seluruh proses kegiatan sesuai dengan apa yang
di jabarkan pada pedoman teknis dalam Kerangka Acuan Tugas (TOR), maka
pihak Pemberi Tugas akan menetapkan Tim Teknis yang bertugas
memonitor pelaksanaan kegiatan.
G-2
USULAN
TEKNIS RENCANA KERJA
a. Koordinasi
Tim kerja melaksanakan rapat koordinasi dengan pemimpin proyek
selaku pemberi tugas sekaligus membuat rencana kerja untuk
pengumpulan data, penulisan, penyelesaian laporan. Dalam
kesempatan mi Tim Kerja mendapatkan arahan-arahan, gambaran,
dan masukan tentang kondisi daerah yang akan dikunjungi untuk
memperoleh data.
b. Tim Kerja
Tim Kerja yang ditugaskan melaksanakan pekerjaan ini berasal dari
tenaga ahli terpilih.
G-3
USULAN
TEKNIS RENCANA KERJA
G
G..44 PPEELLAAKKSSAAN
NAAAAN
N KKEERRJJAA
Pelaksanaan kerja diawali dengan pembentukan tim yang akan melakukan
pekerjaan untuk pembuatan pekerjaan pra-perencanaan :
a. Pengumpulan Data
Data-data dasar untuk keperluan pra-perencanaan dengan memakai
metode survey langsung ke lokasi dan didiskusikan dengan instansi
terkait untuk mensinkronkan perencanaan yang diusulkan
b. Pengolahan Data
Dari hasil inventarisasi data, dapat dilanjutkan untuk tahap
perencanaan selanjutnya. Setelah itu dilakukan analisa/evaluasi data
untuk mendapatkan identifikasi masalah dan faktor-faktor
penyebabnya. Hasil ini kemudian didiskusikan untuk penyepumaan
dalam perencanaan selanjutnya.
G
G..55 LLAAPPOORRAAN
N
Laporan dibuat sebanyak seperti yang dicantumkan pada kerangka acuan
kerja. Jadwal penyerahan laporan secara bersama sama telah disatukan
dengan jadwal pelaksanaan kegiatan pada table.
G
G..66 W
WAAKKTTUU PPEELLAAKKSSAAN
NAAAAN
N
Analisa waktu pelaksanaan diperkirakan berdasarkan tahapan seperti yang
dituangkan dalam kerangka acuan, serta pengalaman konsultan selama
menangani pekerjaan sejenis. Kebutuhan tim dianalisa dan disesuaikan
terhadap proyeksi keseimbangan volume pekerjaan dan kapasitas kerja tim.
Dengan demikian, kebutuhan waktu pelaksanaan dapat diperkirakan dan
dijadwalkan sesuai rencana.
G-4
USULAN
TEKNIS RENCANA KERJA
G
G..77 PPEEN
NUUG
GAASSAAN
N PPEERRSSOON
NIILL
Mengacu pada analisa waktu pelaksanaan, maka untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut diperlukan sejumlah personil yang tergabung dalam satu
tim kerja. Jadwal waktu penugasan masing masing personil yang terlibat
ditunjukkan pada jadwal tenaga ahli.
G-5
USULAN
TEKNIS JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
JADWAL PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Skematis alur pelaksanaan kegiatan seperti yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya dapat dijabarkan lebih lanjut ke dalam jadwal pelaksanaan
kegiatan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari yang terdiri dari 5
tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap Survey Pendahuluan, tahap Survey
Detail, tahap Perencanaan Teknis, serta tahap Penyiapan Dokumen
Pelelangan, seperti diuraikan pada tabel berikut ini :
H-1
USULAN
TEKNIS JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
HARI KE
No KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
I Pekerjaan Persiapan
H-2
USULAN
TEKNIS TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA
A Tenaga Ahli
B Staf Penunjang
Uraian tugas serta tanggung jawab dari masing-masing tenaga ahli yang
diperlukan adalah sebagai berikut :
I-1
USULAN
TEKNIS TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA
TTEEN
NAAG
GAA AAH
HLLII D
DAAN
N TTEEN
NAAG
GAA PPEEN
NDDUUKKUUN
NGG
Daftar tenaga ahli dan tenaga pendukung yang direkomendasikan oleh pihak
konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan Penyusunan DED Drainase/Trotoar
Jl. Siliwangi dan Jl. Kompol Sanusi berdasarkan tingkat full responsibility,
responsibility, dan support. Tenaga ahli ini telah memiliki pengalaman
yang cukup dibidangnya. Sedangkan tenaga pendukung yang
direkomendasikan adalah tenaga pendukung yang sudah berpengalam yang
sudah banyak mengikuti kegiatan proyek yang sering konsultan laksanakan.
I-2
USULAN
TEKNIS TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA
I-3
USULAN
TEKNIS JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI
Segera setelah diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari Pemberi
Tugas maka Konsultan akan segera melakukan mobilisasi personilnya, yang
pada pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan dan jadwal
pengerahan tenaga (Manning Schedule).
Adapun jadwal layanan keahlian dari Personil Konsultan dapat dilihat pada
gambar berikut ini :
J-1
USULAN
TEKNIS JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI
HARI KE
NO NAMA PERSONIL KET.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
J-2
USULAN
TEKNIS ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
O RGANISASI PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Organisasi pelaksanaan dalam pekerjaan Penyusunan DED
Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi dan Jl. Kompol Sanusi menyangkut
hubungan antara pemberi tugas dengan pelaksana pekerjaan yang
menggambarkan hirarki dan hubungan antara personil yang akan menangani
pekerjaan, memiliki tugas (job description) yang detail dan
sistem/mekanisme kerja yang jelas.
K-1
USULAN
TEKNIS ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
KK..11 TTIIM
M KKOON
NSSUULLTTAAN
N
Tim Konsultan, yang terdiri dari : ketua tim konsultan (team leader),
tenaga ahli, dan tenaga pendukung .
A. PEMBERI TUGAS
K-2
USULAN
TEKNIS ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
Penyusun kerangka acuan tugas dan spesifikasi teknis yang jelas sesuai
dengan pekerjaan
Pemberi saran, usul dan kritik, terhadap hasil rancangan yang dihasilkan
tim Konsultan apabila kurang sesuai dengan permasalahan yang ada.
B. KONSULTAN
C. TIM KONSULTAN
Terdiri dari Team Leader, Tenaga ahli dan Tenaga Pendukung adalah :
K-3
USULAN
TEKNIS ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
Gambar K.1
Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
TENAGA AHLI
Tenaga Pendukung
K-4
USULAN
TEKNIS LAPORAN
L APORAN
Konsultan akan mempersiapkan dan menyerahkan laporan kepada satuan
kerja DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG DAN PERTANAHAN KAB.
CIAMIS dengan bentuk dan perincian laporan yang harus diserahkan oleh
konsultan adalah :
L-1
USULAN
TEKNIS STAF PENDUKUNG
S TAFF PENDUKUNG
Dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan Penyusunan DED
Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi dan Jl. Kompol Sanusi diperlukan beberapa
staf pendukung sebagaimana dijelaskan berikut.
M
M..11 TTEEN
NAAG
GAA PPEEN
NDDUUKKUUN
NGG
Konsultan menyediakan tenaga pendukung yang terdiri dari : Surveyor,
Drafter/Juru Gambar, Operator Komputer, Sekretaris/Adminitrasi, dan
Pesuruh/Office Boy untuk melakukan jenis kegiatan antara lain sebagai
berikut:
M-1
USULAN
TEKNIS FASILITAS PENDUKUNG
FASILITAS PENDUKUNG
Dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan Penyusunan DED
Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi dan Jl. Kompol Sanusi akan ditunjang
dengan ketersediaan fasilitas pendukung yang disediakan oleh Konsultan,
sebagai berikut:
N
N..11 FFAASSIILLIITTAASS PPEEN
NDDUUKKUUN
NGG LLUUAARR RRUUAAN
NGGAAN
N
Digunakan untuk mendukung kegiatan survai pengadaan data, diskusi, dan
lokakarya, yaitu:
Alat bantu peraga; peta dan bahan produk tata ruang lainnya
Alat pemapar dalam bentuk media audio visual; notebook, infocus dan
layar pemapar
Alat perekam atau pendokumentasi; handycam
Alat ukur; meteran ukur, mesin penghitung (counting) yang digunakan
dalam survai transportasi (trafic counting)
N
N..22 FFAASSIILLIITTAASS PPEEN
NDDUUKKUUN
NGG KKAAN
NTTOORR ((SSTTAATTIIO
ONN))
Digunakan untuk mendukung operasionalisasi tim tenaga ahli maupun staf
pendukung.
Fasilitas produksi
Untuk kebutuhan produksi disediakan komputer dan printer.
Fasilitas Komunikasi
Perlatan telekomunikasi sangat memegang peranan dalam mendukung
pengorganisasian kegiatan.
N-1
USULAN
TEKNIS FASILITAS PENDUKUNG
DAFTAR PERALATAN
Luas / Kapasitas Tahun Keadaan Lokasi Kepemilikan
No Jenis / Macam Alat Merk / Tipe Kondisi ( Milik Sendiri /
Jumlah Saat Ini Pembuatan Sekarang
( Baik/Rusak ) Sewa )
1 2 3 4 5 6 7 8 10
A. Peralatan Pendukung
I. Computer
1 Laptop 1 1 Intel Core i5 2011 Baik Ciamis Milik Sendiri
2 PC 4 4 Intel Core 2017 Baik Ciamis Milik Sendiri
II. Printer, Scanner & Fax
1 Brother A3 + Scanner 1 - Brother 2017 Baik Ciamis Milik Sendiri
2 Canon MP 230 1 - Canon 2015 Baik Ciamis Milik Sendiri
3 Canon MP 250 1 - Canon 2011 Baik Ciamis Milik Sendiri
III. Camera
1 Kamera DSLR 1 - Canon 2015 Baik Ciamis Milik Sendiri
IV. Kendaraan
1 Motor 1 2 Orang Honda Vario 2012 Baik Ciamis Milik Sendiri
2 Mobil 1 7 Orang Kijang 1994 Baik Ciamis Milik Sendiri
V. Peralatan Teknis
1 Meteran Panjang 50 meter 3 - 2017 Baik Ciamis Milik Sendiri
2 Meteran Pendek 4 - 2017 Baik Ciamis Milik Sendiri
3 Meteran dorong 2 - 2017 Baik Ciamis Milik Sendiri
4 Sigmat (Jangka Sorong) 1 - 2017 Baik Ciamis Milik Sendiri
5 Water Pas 1 - 2017 Baik Ciamis Milik Sendiri
6 Papan Kerani 4 - 2017 Baik Ciamis Milik Sendiri
N-2
USULAN
TEKNIS PENUTUP
P ENUTUP
Demikian Dokumen Usulan Teknis Paket Pekerjaan Penyusunan DED
Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi dan Jl. Kompol Sanusi ini disusun
sedemikian rupa mengikuti segala ketentuan yang telah diatur. Bersamaan
dengan Dokumen Usulan Teknis ini disertakan pula Dokumen Administrasi
dan Dokumen Usulan Biaya sebagai satu kesatuan.
O-1