Anda di halaman 1dari 80

USULAN

TEKNIS

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

K ATA PENGANTAR
Pada Tahun Anggaran 2018 ini melalui Satuan Kerja DINAS PEKERJAAN
UMUM, PENATAAN RUANG DAN PERTANAHAN KAB. CIAMIS
menyelenggarakan Pekerjaan Penyusunan DED Drainase/Trotoar Jl.
Siliwangi dan Jl Kompol Sanusi.

Konsultan CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA berkeinginan untuk turut


serta di dalam pelelangan kegiatan, dan untuk itu Dokumen Penawaran
Teknis disiapkan sebagai salah satu persyaratan pelelangan. Didalam
Dokumen Penawaran Teknis ini, ditunjukkan apresiasi awal Konsultan
terhadap kegiatan serta penawaran metodologi pendekatan dalam
pelaksanaan pekerjaan.

Disadari ketidaksempurnaan dalam penyusunan laporan ini. Untuk itu


diharapkan masukan dan saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaan
lebih lanjut.

i
USULAN
TEKNIS PENDAHULUAN

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

PENDAHULUAN
Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan DED Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi
dan Jl. Kompol Sanusi, merupakan salah satu kegiatan yang diadakan oleh
Satuan Kerja DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG DAN PERTANAHAN
KAB. CIAMIS pada Tahun Anggaran 2018.

Rangkaian pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan tahap pertama, yaitu


kelayakan administratif. Setelah mengikuti tahap kelayakan administratif,
CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA sebagai salah satu konsultan yang
berhasil melalui tahapan awal ini diminta untuk menyusun dan mengajukan
Usulan Teknis (Technical Proposal) berkaitan dengan penanganan pekerjaan
tersebut.

A.1 PENYUSUNAN USULAN TEKNIS

Usulan Teknis pada dasarnya merupakan suatu dokumen yang tidak dapat
dipisahkan dengan Dokumen Administratif dan Dokumen Usulan Biaya.
Dokumen Usulan Teknis ini disusun berdasarkan informasi dan ketentuan-
ketentuan yang terdapat dalam Kerangka Acuan Kegiatan dan Berita Acara
Aanwizjing. Dokumen ini merupakan dokumen penting dan wajib
diserahkan oleh konsultan kepada pengguna jasa sebagai bagian dari
rangkaian proses pemilihan konsultan pemenang.

Untuk mencakup semua materi yang diperlukan dan mempermudah


pemahaman, Dokumen Usulan Teknis disusun atas 15 bab dengan
pengkodean menggunakan huruf.

A-1
USULAN
TEKNIS PENDAHULUAN

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

 BAB A-PENDAHULUAN, merupakan ilustrasi awal dari keseluruhan isi dari


Dokumen Usulan Teknis.

 BAB B-PROFILE DAN PENGALAMAN PERUSAHAAN, menjelaskan


pengalaman perusahaan, baik dalam penyediaan jasa konsultasi secara
umum, maupun yang secara khusus berkaitan dengan kegiatan fasilitasi
penyiapan pembentukan/penguatan forum pemantauan.

 BAB C-PEMAHAMAN KAK, berisi pemahaman terhadap Kerangka Acuan


Kegiatan (KAK), terutama berkaitan dengan latar belakang kegiatan,
rumusan permasalahan, maksud dan tujuan, sasaran, lingkup,
metodologi, waktu, tenaga ahli, keluaran, dan pelaporan kegiatan. Bab
ini terkait juga dengan bab selanjutnya yaitu BAB D-TANGGAPAN
TERHADAP KAK, yang pada intinya berisi tanggapan terhadap isi KAK,
terutama terhadap hal-hal yang dikemukakan dalam bab C.

 BAB E-APRESIASI DAN INOVASI, berisi apresiasi inovasi yang diajukan


konsultan untuk memaksimalkan keluaran dan dampak dari pelaksanaan
kegiatan.

 BAB F-PENDEKATAN DAN METODOLOGI, menjelaskan mengenai


pendekatan dan metoda yang akan digunakan dalam pelaksanaan
kegiatan.

 lima bab berikutnya, yaitu BAB G-RENCANA KERJA, BAB H-JADUAL


PELAKSANAAN PEKERJAAN, BAB I-TENAGA AHLI DAN TANGGUNG
JAWABNYA, BAB J-JADUAL PENUGASAN TENAGA AHLI, dan BAB K-
ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN, pada intinya menyajikan
bagaimana keseluruhan pekerjaan akan diselesaikan. Dalam lima bab ini
akan disajikan mengenai Diagram Aliran Kegiatan (Flow of Activity),
hirarki dari rincian sub-sub kegiatan (Work Breakdown Structure),
deskripsi beberapa kegiatan penting, jadwal pelaksanaan kegiatan,
pelibatan tenaga ahli, dan susunan organisasi tim pelaksana kegiatan.

A-2
USULAN
TEKNIS PENDAHULUAN

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

 BAB L-LAPORAN, menjelaskan mengenai muatan substansi yang terdapat


dalam masing-masing dokumen pelaporan pelaksanaan kegiatan,
disesuaikan dengan flow of activity yang telah disajikan sebelumnya dan
ketentuan dalam KAK.

 tiga bab terakhir, yaitu BAB M-STAF PENDUKUNG, BAB N-FASILITAS


PENDUKUNG, dan BAB O-PENUTUP, merupakan bab yang menjelaskan
kelengkapan lain yang dibutuhkan dalam Dokumen Usulan Teknis, yaitu
staf pendukung dan fasilitas pendukung.

Adapun struktur pelaporan beserta hubungan keterkaitan antar bab


pembahasan yang ada didalamnya dapat dilihat pada gambar berikut.

A-3
USULAN
TEKNIS PROFILE DAN PENGALAMAN PERUSAHAAN

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

PROFILE DAN PENGALAMAN


PERUSAHAAN
Prestasi terbaik dengan pelayanan memuaskan,

tetap bergerak maju bersama mitra dengan penuh keselarasan dan keseimbangan

LLAATTAARR BBEELLAAKKAAN
NGG

Sesuai dengan perkembangan dunia usaha yang begitu pesat termasuk


didalamnya sektor pembangunan di Indonesia, maka kami memberanikan
diri mendirikan perusahaan yang dibuat oleh Nevie Alifah Assegaf, S.H.,
M.H. Nomor 58 Tanggal 24 Juni 2016, yang berkedudukan di Jalan Raya
Margaluyu KM. 11 NO. 440 RT. 005 RW. 002 Desa Margaluyu, Kecamatan.
Cikoneng.

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA Consultant Engineering, adalah


perusahaan swasta yang bergerak dibidang jasa konsultansi, yang didirikan
pada tahun 2016 di Kabupaten Ciamis. Lingkup layanan perusahaan kami
meliputi jasa Perencanaan Umum, Studi Kelayakan, Perencanaan Teknik,
Pengawasan, Manajemen Proyek dan Penelitian.

Kami berkomitmen untuk secara terus – menerus memberikan layanan jasa


konsultansi terbaik dengan menjaga profesionalisme yang tinggi dan
menajemen yang efektif. Kami CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA
Consultant Engineering siap membantu dengan memberikan pelayanan
terbaiknya dan ditangani oleh tenaga-tenaga profesional yang telah
mempunyai pengalaman dalam berbagai proyek penting. Dalam

B-1
USULAN
TEKNIS PROFILE DAN PENGALAMAN PERUSAHAAN

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

melaksanakan tugas-tugas penyajian jasa konsultansi, CV. MEGAUTAMA


KARYA NUSANTARA Consultant Engineering juga dilengkapi dengan fasilitas
kerja yang baik sehingga dapat menghasilkan produk konsultansi yang
optimal dan dalam waktu yang sesuai dengan jadual yang ditentukan.

Didukung manajemen dan tenaga ahli professional, serta fasilitas yang


lengkap. CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA Consultant menyediakan
layanan jasa konsultansi meliputi namun tidak terbatas pada :

 Bidang Arsitektural meliputi Arsitektur Bangunan, Landscape, dan


Interior.

 Bidang Sipil meliputi Prasarana Keairan, Prasarana Transportasi, dan


Struktur Bangunan.

 Bidang Tata Lingkungan meliputi Teknik Lingkungan, Pengembangan


Kota dan Wilayah.

 Layanan Jasa Survey meliputi Jasa Survey Permukaan, Jasa


Pembuatan Peta, dan Jasa Geologi, Geofisik dan Prospek Lainnya

 Layanan Jasa Analisis & Enjiniring Lainnya meliputi Jasa Analisa


Mengenai Dampak Lingkungan

 Layanan Jasa Inpeksi Teknis (Jasa Supervisi) meliputi Jasa Supervisi


Struktur Bangunan Gedung, Sipil Transportasi, Sipil Pengairan dan
lainnya

 Bidang Transportasi yaitu meliputi, pengembangan Sarana


Transportasi, Legislasi/ Peraturan Bidang Transportasi.

 Bidang Pengembangan Pertanian dan Perdesaan, mencakup


Prasarana Sosial dan Pengembangan/ Partisipasi, Perkebunan dan
Mekanisme Pertanian, Kehutanan, Perikanan, Tanaman Keras dan
Pangan dan Produk Tanaman Lain.

 Bidang Telematika, mencakup Telekomunikasi Satelit, Konten.

B-2
USULAN
TEKNIS PROFILE DAN PENGALAMAN PERUSAHAAN

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

 Jasa Konsultansi Manejemen, yaitu Pelatihan dan Pengembangan


SDM.

 Peridustrian dan Perdagangan mencakup, Perindustrian, Hasil – hasil,


pola perdagangan dan Pemasaran Serta Agroindustri.

B-3
USULAN
TEKNIS PROFILE DAN PENGALAMAN PERUSAHAAN

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

PENGALAMAN PERUSAHAAN
10 TAHUN TERAKHIR
PEKERJAAN SEJENIS

B-4
USULAN
TEKNIS PROFILE DAN PENGALAMAN PERUSAHAAN

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN SEJENIS SEPULUH (10) TAHUN TERAKHIR

DATA KONTRAK/SPK TANGGAL


WAKTU SELESAI
NO. NAMA PAKET PEKERJAAN LOKASI PEMBERI TUGAS / PENGGUNA JASA NILAI
MENURUT
NO. / TANGGAL KONTRAK PELAKSANA
KONTRAK
( Rp. ) PEKERJAAN
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman 690/163/SPK/DED- 3 Bulan
DED Pembangunan Sarana dan Prasarana Kab. 19 Agustus
1 Jl. Mangunreja-Sukaraja KM 1,2 AM/DPR-KP/2017 Rp 42.212.000,00 Kalender
Air Minum dan Sanitasi Air Tasikmalaya 2017
Mangunreja Kab. Tasikmalaya Tlp : 0265- 22 Mei 2017
548787

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan


Permukiman Kota Tasikmalaya No :
027/140/SPK.DED. 60 (enam
Kota 02 Nopember
2 Penyusunan DED Air Mancur Ciloseh Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Telp. Ciloseh/Bid.Pertak Rp 40.800.000,00 puluh) hari
Tasikmalaya 2017
(0265) 314100 Sindanggalih Kota am kalender
Tasikmalaya 04 September 2017

B-5
USULAN
TEKNIS PEMAHAMAN KAK

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

PEMAHAMAN TERHADAP KAK


CC..11 PPEEM
MAAH
HAAM
MAAN
NMMAAKKSSUUD
D,, TTUUJJUUAAN
NDDAAN
N SSAASSAARRAAN
N PPEEKKEERRJJAAAAN
N
C.1.1 Maksud Pekerjaan

Maksud dari pekerjaan Penyusunan DED Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi


dan Jl. Kompol Sanusi adalah agar tertib perencanaan dan pelaksanaan
dalam uapaya efisiensi penggunaan anggaran.

C.1.2 Tujuan Pekerjaan

Pekerjaan Penyusunan DED Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi dan Jl. Kompol


Sanusi ini diharapkan dapat menjadi acuan pembangunan fisik secara
Komprehensif, tepat dan terarah.

C.1.3 Sasaran Pekerjaan

Berdasarkan tujuannya, sasaran pekerjaan yang harus dicapai dalam akhir


pekerjaan adalah tersedianya suatu Detail Engineering Design baik berupa
data, analisis, gambar rencana maupun dokumen pelelangan yang telah
sesuai dengan standar perencanaan.

CC..22 PPEEM
MAAH
HAAM
MAAN
N RRUUAAN
NGG LLIIN
NGGKKUUPP
C.2.1 Lingkup Kegiatan

Berdasarkan tujuannya, lingkup pekerjaan yang harus dilakukan adalah


menyusun Detail Engineering Design (DED) yang akurat, sesuai dengan etika
perencanaan, dan siap untuk digunakan dalam pelaksanaan. Tersedianya

C-1
USULAN
TEKNIS PEMAHAMAN KAK

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

dokumen Pelelangan yang sudah sesuai dengan standar yang dikeluarkan


oleh Depertemen Pekerjaan Umum.

Secara umum tahapan pelaksanaan pekerjaan dibagi kepada 4 (empat)


tahapan utama, yaitu ; Tahap Persiapan, Tahap Survey dan Pengumpulan
Data, Tahap Perencanaan, Tahap Pelaporan/Finalisasi.

C.2.2 Lingkup Wilayah

Lokasi kegiatan dalam pekerjaan ini adalah di wilayah Kabupaten Ciamis


Provinsi Jawa Barat.

CC..33 PPEEM
MAAH
HAAM
MAAN
NMMAAN
NFFAAAATT PPEEKKEERRJJAAAAN
N
Manfaat pekerjaan dipahami untuk mengimbangi perkembangan kota yang
pesat dan dinamis dan tersedianya sarana yang bisa memenuhi kebutuhan
masyarakat.

CC..44 PPEEM
MAAH
HAAM
MAAN
N KKEELLUUAARRAAN
N
Berdasarkan tujuannya, keluaran pekerjaan yang harus dicapai dalam
akhir pekerjaan ini adalah rancangan Penyusunan DED
Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi dan Jl. Kompol Sanusi yang terdiri dari
data, analisis, gambar rencana maupun dokumen pelelangan yang telah
sesuai dengan standar perencanaan.

CC..55 PPEEM
MAAH
HAAM
MAAN
NMMEETTOOD
DOOLLOOG
GII
Pelaksanaan kegiatan Penyusunan Penyusunan DED Drainase/Trotoar Jl.
Siliwangi dan Jl. Kompol Sanusi ini diarahkan untuk menghasilkan suatu
produk DED yang sesuai dengan standar yang berlaku dan siap untuk
dilelangkan.

C-2
USULAN
TEKNIS PEMAHAMAN KAK

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

CC..66 PPEEM
MAAH
HAAM
MAAN
N TTEERRH
HAAD
DAAPP TTEEN
NAAG
GAA AAH
HLLII
Untuk melaksanakan pekerjaan, dibutuhkan tenaga ahli yang menguasai
bidangnya masing-masing. Berikut akan diuraikan pemahaman konsultan
terhadap kebutuhan tenaga ahli yang akan melakukan pekerjaan selama 30
(tiga puluh) hari kalender.

CC..77 PPEEM
MAAH
HAAM
MAAN
N TTEERRH
HAAD
DAAPP JJAAN
NGGKKAA W
WAAKKTTUU PPEELLAAKKSSAAN
NAAAAN
N
Pekerjaan ini berjalan selama 30 (tiga puluh) hari kalender. Dalam jangka
waktu tersebut pekerjaan Penyusunan DED Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi
dan Jl. Kompol Sanusi dilakukan melalui mekanisme kontraktual oleh
konsultan.

CC..88 PPeem
maahhaam
maann tteerrhhaaddaapp PPeellaappoorraann
Sesuai dengan ruang lingkup kegiatan yang telah disebutkan pada bagian
sebelumnya, kegiatan ini akan menghasilkan produk laporan dengan isi dan
syarat sebagai berikut :

NO URAIAN SAT. JUMLAH

1 Dokumen Perencanaan + CD Buku 5

C-3
USULAN
TEKNIS TANGGAPAN TERHADAP KAK

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

TANGGAPAN TERHADAP KAK


D
D..11 TTAAN
NGGG
GAAPPAAN
N UUM
MUUM
M
Setelah Konsultan mempelajari Kerangka Acuan Kerja dan mengikuti rapat
penjelasan (Aanwijzing), dengan ini Konsultan cukup dapat memahami
materi kerangka acuan kerja yang diberikan, baik uraian mengenai latar
belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup, metode pendekatan, waktu
dan mekanisme pelaksanaan, biaya, tenaga ahli dan pelaporan sudah
diuraikan secara cukup jelas dimana nantinya akan dipakai oleh Konsultan
sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaaan ini.

Pekerjaan Penyusunan DED Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi dan Jl. Kompol


Sanusi adalah berdasarkan pada keinginan dari Pemerintah Daerah
setempat untuk menjadikan kotanya menjadi lebih efektif dan efisien serta
dapat meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat setempat.

Pada kesempatan ini Konsultan akan memberikan tanggapan untuk


melakukan klarifikasi terhadap beberapa hal yang dianggap penting dalam
pekerjaan penyusunan Penyusunan DED Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi
dan Jl. Kompol Sanusi ini.

D
D..22 TTAAN
NGGG
GAAPPAAN
N KKH
HUUSSUUSS
Berikut beberapa tanggapan khusus terhadap KAK yang kami anggap akan
menambah kesempurnaan KAK di masa-masa yang akan datang. Beberapa
hal yang kami tanggapi ini kami implementasikan dalam penjabaran
rencana kerja, mobilisasi personil dan isi substansi serta penjadwalan
penyerahan laporan. Namun demikian perubahan-perubahan tersebut tidak

D-1
USULAN
TEKNIS TANGGAPAN TERHADAP KAK

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

keluar dari inti permasalahan sebagaimana dimaksudkan dalam KAK.

1. Dalam latar belakang tidak dijelaskan mengenai kondisi dan


permasalahan secara spesifik pada kawasan perencanaan. Hal ini
perlu diuraikan untuk menunjukkan tingkat urgensi pekerjaan ini.
Akan lebih baik lagi apabila disajikan data kuantitatif yang lebih
spesifikasi.
2. Uraian Maksud dan Tujuan, Sasaran, dan Lingkup Kegiatan telah
diuraikan secara detail dan mudah dipahami. Uraian tujuan dan
keluaran yang disajikan secara rinci akan memudahkan dalam
menetapkan indikator untuk mengukur tingkat keberhailan
pekerjaan.
3. Didalam ketentuan atau kualifikasi tenaga ahli telah disebutkan
jenis dan jumlah tenaga ahli yang harus dimobilisasi oleh
konsultan dalam rangka melaksanakan studi ini. Kami
menyarankan sebaiknya jumlah Man-Month tidak dibatasi tetapi
diserahkan kepada konsultan untuk berimprovisasi sesuai dengan
metode pendekatan pekerjaan yang direncanakan. Hal yang
penting adalah biaya yang dianggarkan tidak melebihi pagu
anggaran yang telah ditetapkan.
4. Jenis, jumlah dan substansi laporan sudah ditetapkan dalam KAK.
Konsultan berpendapat bahwa penentuan substansi dalam
masing-masing laporan tidak perlu dibatasi karena hal ini juga
tergantung dari rencana kerja konsultan yang akan digunakan.
Secara keseluruhan substansi laporan minimal tetap harus
ditentukan tetapi tidak perlu dibatasi atau ditentukan pada
laporan apa substansi tersebut harus dimuat.

D.2.1 Tanggapan Terhadap Ketersediaan Data

Kesediaan proyek dalam penyediaan data-data sekunder sangat membantu

D-2
USULAN
TEKNIS TANGGAPAN TERHADAP KAK

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

kelancaran pekerjaan. Dengan dukungan data yang lengkap dan informasi


yang akurat, diharapkan didapatkan hasil yang baik. Kerjasama antara
departemen dan instansi terkait perlu dilakukan secara profesional, agar
didapatkan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan. Menurut pandangan
konsultan, semua jenis data yang sudah tersedia di proyek sebaiknya
dicantumkan dalam TOR, hal ini akan memudahkan bagi konsultan untuk
menyeleksi kekurangan data-data sekunder, sehingga waktu yang
seakannya digunakan untuk mengumpulkan data bisa dimanfaatkan untuk
melakukan kajian maupun analisa.

D.2.2 Tanggapan Terhadap Waktu Pelaksanaan

Waktu yang tersedia sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja adalah selama 30
(tiga puluh) hari kalender, menurut pandangan konsultan, jadwal ini
cukup padat karena aktivitas pekerjaan yang cukup beragam.
Dengan waktu yang diberikan, konsultan akan melaksanakan pekerjaan ini
dengan sebaik-baiknya. Karena waktu yang diberikan cukup ketat, maka
diperlukan jadwal yang ketat, terarah dan terpadu dari konsultan agar
dapat memenuhi tuntutan sesuai dengan target. Untuk itulah time
schedulle perlu dibuat dengan matriks untuk penugasan tenaga ahli dan
dengan demikian kendali pelaksanaan dan penyelesaian penugasan dapat
berjalan dengan baik.
Dalam kegiatan ini konsultan akan berkonsultasi dan berkoordinasi dengan
tim teknis secara periodik terutama dalam merumuskan bahan–bahan
masukan/arahan dari pembahasan yang telah dilakukan. Dalam pelaksanaan
kegiatan ini tetap melibatkan pihak-pihak terkait (pemberi tugas, aparat
pemerintah, masyarakat, LSM) dan instansi teknis terkait agar hasil yang
diperoleh dapat diselesaikan secara tepat waktu.

D-3
USULAN
TEKNIS TANGGAPAN TERHADAP KAK

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

D.2.3 Tanggapan Terhadap Tenaga Ahli

Berdasarkan Kerangka Acuan kerja, tenaga ahli serta tenaga pendukung


yang dibutuhkan dalam penyelesaian pekerjaan ini telah memenuhi dalam
pelaksanaan pekerjaan, namun tidak tertutup kemungkinan bila dalam
perjalanan pekerjaan konstruksi diperlukan penambahan tenaga ahli.
Tenaga Ahli dan tenaga pendukung yang dibutuhkan telah tercantum
dengan jelas, demikian juga kualifikasi dari masing-masing tenaga ahli.

D.2.4 Tanggapan Terhadap Pelaporan

Mengacu pada Kerangka Acuan Kerja dan penjelasan pekerjaan, telah


dijelaskan bahwa konsultan diharuskan menyerahkan laporan dan produk-
produk lainnya yang jumlah dan jenisnya telah ditentukan, namun demikian
Konsultan berpendapat bahwa penentuan substansi dalam masing-masing
laporan tidak perlu dibatasi karena hal ini juga tergantung dari rencana
kerja konsultan yang akan digunakan. Secara keseluruhan substansi laporan
minimal tetap harus ditentukan tetapi tidak perlu dibatasi atau ditentukan
pada laporan apa substansi tersebut harus dimuat.

D-4
USULAN
TEKNIS APRESIASI INOVASI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

A PRESIASI DAN INOVASI


Apresiasi dan inovasi yang diusulkan konsultan secara garis besar
menyangkut dua hal pokok; (i) pemahaman materi bahasan, dan (ii)
Rencana Penanganan. Pemahaman materi bahasan menyangkut apresiasi
konsultan terhadap subtansi pekerjaan yang akan dilaksanakan serta inovasi
yang konsultan tawarkan terkait dengan materi bahasan. Rencana
penanganan merupakan apresiasi dan inovasi konsultan terkait bagaimana
mekanisme pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan.

EE..11 RRUUAAN
NGG LLIIN
NGGKKUUPP PPEEKKEERRJJAAAAN
N
Sesuai dengan ruang lingkup dari Kerangka Acuan Kerja yang diberikan,
kami mencoba menyusun langkah-langkah kegiatan persiapan,
mengevaluasi dan mengidentifikasi data-data yang sudah ada, melakukan
kegiatan survey lapangan, melakukan survey hidrologi dan hidrometri,
melakukan penyelidikan mekanika tanah, melakukan inventarisasi
permasalahan lainnya, dan melakukan desain rinci. Jenis dan lingkup
pekerjaan yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
(1) Melakukan survei dan investigasi meliputi identifikasi lokasi, trase
saluran, bangunan pelengkap lainnya dan servis area.
(2) Perhitungan keseimbangan air (water balance) untuk mendapatkan
tingkat kepantasan pengambilan (outflow) dengan inflow yang dapat
diandalkan sepanjang tahun.
(3) Membuat pradesain prasarana.
(4) Melakukan pembahasan dan diskusi.
(5) Membuat Rencana Mutu Kontrak (RMK) sebelum memulai pekerjaan.

E-1
USULAN
TEKNIS APRESIASI INOVASI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

EE..22 PPEEM
MAAH
HAAM
MAAN
N AATTAASS PPEEKKEERRJJAAAAN
N
Agar dicapai hasil yang optimal dalam penanganan pekerjaan ini, dimana
jenis-jenis kegiatan lebih menitik beratkan pada konsep-konsep yang lebih
detail dan layak tentang potensi untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi
sebagai bahan pelaksanaan pekerjaan fisik selanjutnya, maka diperlukan
usaha-usaha berupa tahapan kegiatan sebagai berikut :
Tahap I : Kegiatan Pengumpulan Data dan Kerpustakaan
Tahap II : Kegiatan Survei identifikasi dan Pengukuran
Tahap III : Kegiatan Analisa, Perhitungan Hidrologi
Tahap IV : Kegiatan Pra Desain Prasarana Pengembangan Irigasi
Adapun uraian pada bab ini menggambarkan usaha team Konsultan sebagai
pelaksana pekerjaan nantinya mengenai pendekatan dan metodologi yang
akan digunakan berkaitan dengan tahapan kegiatan sesuai dengan Kerangka
Acuan Kerja (KAK).

A. PERSIAPAN DAN PENGUMPULAN DATA


a.1. Persiapan
Sebagaimana tertera di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), maka
pekerjaan ini akan dilaksanakan berdasarkan tahapan kegiatan
secara berkesinambungan. Dalam penentuan tahapan kegiatan
kerja tersebut, pengendalian manajemen diatur oleh Team Leader
dengan memberikan uraian tanggung jawab pekerjaan yang jelas.
Sebelum team berangkat ke lapangan, terdapat beberapa kegiatan
yang harus dilaksanakan di kantor pusat diantaranya persiapan
administrasi serta logistik. Persiapan dan pengaturan tenaga ahli
sesuai dengan yang diperlukan di dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK). Kemudian Team Leader akan mengatur dan mengarahkan
sistematika pelaksanaan kerja baik di kantor konsultan maupun di
lapangan.

E-2
USULAN
TEKNIS APRESIASI INOVASI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

Mobilisasi team ke lokasi pekerjaan akan dilaksanakan setelah


semua urusan dan persyaratan administrasi lapangan selesai.
Sebelum survei lapangan dilaksanakan terlebih dahulu harus
diadakan pertemuan atau diskusi dengan Direksi Pekerjaan dan
instansi lain yang terkait. Hal ini dilakukan dengan maksud selain
untuk mendapatkan masukan juga untuk mendapatkan
keseragaman mengenai metode dan prosedur pelaksanaan.

Tujuan dari kegiatan ini adalah penyajian informasi secara detail


untuk seluruh kegiatan setelah mendapatkan informasi data yang
telah dievaluasi.

Kegiatan persiapan survei, meliputi :

- Pembuatan program kerja dan penugasan personil untuk


masing-masing kegiatan baik volume maupun kapasitas serta
alat yang akan digunakan.
- Pembuatan peta kerja masing-masing lokasi untuk kegiatan
lapangan.
- Pemeriksaan alat survei untuk seluruh kegiatan termasuk alat-
alat bantu lainnya.
- Mempersiapkan alat survei yang telah diperiksa beserta
personilnya di bawah koordinasi Team Leader
a.2. Pengumpulan Data
Sesuai dengan ruang lingkup dari Kerangka Acuan Kerja yang
diberikan, kami mencoba menyusun langkah-langkah kegiatan
persiapan, mengevaluasi dan mengidentifikasi data-data yang
sudah ada, melakukan kegiatan survey lapangan, melakukan survey
pengukuran dan pemetaan, dan melakukan inventarisasi
permasalahan lainnya.

E-3
USULAN
TEKNIS APRESIASI INOVASI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

Jenis dan lingkup pekerjaan yang termasuk dalam pekerjaan ini


adalah sebagai berikut :

- Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data primer diperoleh dari hasil pengamatan dan


pengukuran langsung di lapangan maupun dengan cara
wawancara dengan masyarakat.
- Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder diperoleh dari data hasil studi


literature, data dan informasi yang ada di instansi terkait.
Hasil dari pengumpulan data primer dan data sekunder di analisis
dengan menggunakan metode analisis yang sesuai dengan jenis
data yang diambil dan memenuhi syarat-syarat teknis yang berlaku.

B. SURVEI DAN PENGUKURAN


b.1. Survei Lapangan
Kegiatan ini diperlukan terutama untuk memperoleh gambaran
dasar tentang kondisi daerah proyek dan sekitarnya serta akan
digunakan sebagai dasar perencanaan selanjutnya. Pengukuran
situasi detail dimaksudkan untuk mendapatkan data/detail
lapangan sesuai dengan fungsinya, kegunaan dan kebutuhan yang
diperlukan dalam survei dan pemetaan ini. Data/detail lapangan
tersebut dihitung dan diproses melalui persyaratan dan tingkat
ketelitian yang dikehendaki untuk dapat disajikan dalam bentuk
suatu peta/gambar-gambar yang memenuhi syarat dengan tingkat
ketelitian yang tertentu juga, sehingga peta dan gambar-gambar
tersebut mewakili keadaan lapangan sesuai fungsi dan
kegunaannya. Skala peta/gambar-gambar merupakan produk akhir
dari kegiatan ini.

E-4
USULAN
TEKNIS APRESIASI INOVASI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

Pekerjaan pemetaan dan pengukuran yang akan dilaksanakan


sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah sebagai berikut :
1. Inventarisasi dan pemasangan bench mark (BM) dan control
point (CP) serta penentuan titik referensi pengukuran.
2. Pemetaan situasi daerah irigasi
3. Pemetaan topografi dengan garis-garis kontur dilakukan
dengan pengukuran detail pada daerah irigasi
4. Pengukuran profil memanjang dan melintang
5. Pengukuran lay out jaringan utama
Pekerjaan ini meliputi penentuan pemasangan bench mark (BM)
dengan tanda azimuth pelengkap, pengukuran poligon dan titik-
titik ketinggian, perhitungan hasil-hasil pengamatan/observasi dan
pemetaan.

b.2. Survei Hidrologi dan Hidrometri


Survei hidrologi dan hidrometri yang akan dilakukan mencakup
pengukuran arus dan debit sungai. Selain itu, juga dilakukan
pengambilan sampel air sebagai bahan uji laboratorium untuk
mengetahui kualitas air.
b.3 Survey dan Investigasi Lokasi Sumber Air
Informasi Kondisi Fisiografis Lahan
Item kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang
berkaitan dengan kondisi tata guna lahan pada wilayah DAS secara
umum dan kajian hasil studi dari beberapa instansi terkait.
Pendekatan yang akan dilakukan pada tahap informasi kondisi
fisiografis lahan adalah sifat fisik lahan yang merupakan dasar bagi
perencanaan penggunaan lahan yang rasional.

E-5
USULAN
TEKNIS APRESIASI INOVASI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

C. PENYELIDIKAN TANAH
Pekerjaan penyelidikan tanah dilakukan guna mendapatkan data-data
serta gambaran mengenai keadaan, jenis dan sifat-sifat mekanis tanah
di lokasi pekerjaan. Data-data tersebut untuk selanjutnya digunakan
sebagai kriteria untuk menentukan daya dukung tanah, berat volume
tanah, percobaan settlement tanah, permeabilitas tanah dan analisa
kemungkinan kebocoran bila digunakan untuk pembangunan embung,
analisa butir tanah dan percobaan kepadatan untuk bahan tanggul.

Pada pekerjaan penyelidikan tanah ini, lingkup pekerjaan yang akan


dilaksanakan adalah sebagai berikut.

 Penyelidikan tanah di lapangan


 Pekerjaan test laboratorium dari contoh tanah yang diambil.

Inventarisasi Permasalahan Lainnya, yang meliputi :

a. Stabilitas/masalah longsor lereng tanggul


b. Stabilitas bangunan pintu air dan bangunan pelengkap lainnya
(apa bila ada) antara lain : settlement, leakage, seepage dan
kerusakan lainnya
c. Banjir tahunan dan periode ulang yang lebih besar berupa tinggi
dan lama genangan
d. Kecepatan sedimentasi di saluran pembuang alam
e. Kendala-kendala non teknis pada lokasi ini.

E-6
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODELOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

PENDEKATAN DAN METODOLOGI


FF..11 M
MEETTOOD
DOOLLOOG
GII PPEEN
NDDEEKKAATTAAN
N
Penanganan pelaksanaan pekerjaan perancangan akan dibuat seoptimal
mungkin dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekonomis, luwes,
nyaman dan fungsional. Selain itu juga mempertimbangkan efisiensi
pelaksanaan pembangunan, penggunaan maupun pemeliharaan.

Oleh karena itu dalam perancangan proyek ini kami akan menerapkan
metoda pelaksanaan pekerjaan antara lain sebagai berikut :

F.1.1 Pendekatan Sistem Perencanaan

Merancang dengan metoda Pendekatan Perencanaan Sistem ialah suatu


cara melihat bahwa yang akan dibangun merupakan suatu sistem yang
sempurna dan terpadu. Cara ini dikembangkan untuk memecahkan suatu
masalah yang kompleks menjadi kerangka-kerangka yang jelas.

Setelah bangunan dianggap sebagai suatu sistem yang terdiri dari sub-sub
sistem, maka untuk menganalisa masing-masing bagian sub-sub sistem akan
ditetapkan teori dari "Benjamin Handler" yaitu dengan rumusan:

Kerangka dasar Pendekatan Sistem Perencanan

Input Proses Output

Umpan Balik

F-1
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODELOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

Kerangka dasar tersebut untuk masing-masing sub sistem akan


mempengaruhi sub sistem lainnya seperti: tahap perancangan akan
mempengaruhi tahap pelelangan, yang selanjutnya akan mempengaruhi
tahap pelaksanaan yang terkait satu sama lainnya.

Tahap Pelaksanaan Perencanan

Input Proses 1 Output

Input Proses 2 Output

Input

Dasar dari model diatas terlihat bahwa salah satu dari keunggulan
perencanaan dengan pendekatan sistem adalah "Output" suatu tahapan
perancangan selalu menjadi "Input" dari tahapan berikutnya dan dapat pula
sebagai umpan balik (input) periksa kembali terhadap proses sebelumnya,
sehingga kesalahan yang timbul pada tahap sebelumnya akan selalu
termonitor.

Metoda Perencanaan yang demikian itu pada saat sekarang ini sangat
mudah dilaksanakan dengan bantuan Analisa Komputer.

Keunggulan lain dari metoda Pendekatan Perencanaan Sistem adalah


karena dipecah atas sub-sub sistem, maka sangat dimungkinkan untuk
melaksanakan perencanaan dengan metoda Lintas Cepat (Fast Track
Delivery Method Phase Design) dimana perencanaan sub-sub sistem dapat
dilakukan secara bersamaan tanpa saling menunggu.

F-2
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODELOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

F.1.2 Perencanaan Lintas Cepat

Metoda ini dikembangkan untuk menghasilkan :

a. Pelaksanaan penanganan pekerjaan yang dapat diatur sesuai dengan


kebutuhannya/tahapannya sehingga penghematan waktu dapat
diperoleh. Penghematan waktu perencanaan, berkaitan erat dengan
kecepatan membangun. Dengan metoda lintas cepat ini, pelaksanaan
pekerjaan perancangan akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan
disiplin ilmu yang berkaitan. Untuk itu diperlukan pembagian paket
pekerjaan yang pelaksanaannya dilakukan secara berurutan. Guna
memonitor pengendalian waktu, digunakan "Barchart" dan Network
Planning" yang dibuat oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
b. Produk dengan mutu/kualitas yang tinggi dan dapat dipertanggung
jawabkan secara teknik, sehingga pengendalian mutu dapat dilakukan.
Dengan menggunakan standar dan pertimbangan dalam pemilihan bahan
yang mengutamakan kekuatan serta biaya pemeliharaannya kecil atau
tidak ada (Maintenance Free), fungsional, hemat energi dan cukup
estetika atas biaya yang ada, maka Konsultan Perancang akan
memutuskan bahan dan sistem yang akan digunakan. Pengendalian mutu
pada tahap Perancangan ini kemudian ditetapkan dalam Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis serta dalam gambar-gambar
keseluruhan. Untuk pengendalian mutu pada tahap pelaksanaan, selain
pelaksana mengikuti yang tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan,
diperlukan pula pengendalian yang dilakukan dengan pengawasan fisik
dilapangan serta dalam rapat-rapat Lapangan dan Koordinasi yang
melibatkan semua pihak proyek pada tahap pelaksanaan Konstruksi Fisik
Konsultan Perancang akan melaksanakan Pengawasan Berkala.
c. Penggunaan dana yang dapat diatur sesuai dengan tahun anggarannya
serta penggunaan besarnya dapat dikendalikan (Pengendalian Biaya).
Pengendalian biaya pada tahap perancangan berkaitan erat dengan

F-3
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODELOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

pengendalian mutu yang dikenal dengan istilah "Value Engineering" yaitu


suatu usaha Perancangan untuk mendapatkan keseimbangan nilai-nilai
dari komponen suatu produk dengan fungsi dari komponen tersebut
untuk mencapai fungsi pokok dari produk dengan biaya terendah. Dalam
tahap Perencanaan dan Persiapan proses pelelangan, Pemberi Tugas dan
Konsultan Perancang mengadakan Evaluasi bersama. Hasil ini penting
sebagai tolok ukur dalam menganalisa nilai untuk perbandingan biaya
dalam tahap pelelangan.

F.1.3 Kerangka Kerja

Kerangka kerja di sini adalah pedoman yang bersifat lebih mikro dan
spesifik serta bersifat melanjutkan dari komponen-komponen dari kerangka
pemikiran yang sebelumnya telah diuraikan di atas. Selanjutnya bagan yang
menggambarkan kerangka kerja ini dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.
Kerangka kerja ini berfungsi untuk memberi gambaran yang lebih jelas
tentang urutan, maupun aliran informasi berupa input, proses
analisis/kajian ataupun output yang lebih rinci dalam proses kegiatan ini.
Secara singkat dapat diceritakan di sini bahwa beberapa tahapan kerja yang
utama dalam pekerjaan ini adalah :

1. Tahap Persiapan dan Pengumpulan Data

2. Tahap Pekerjaan Survey Pendahuluan

3. Tahap Pekerjaan Survey Topografi

4. Tahap Konsep Rencana Teknis

5. Tahap Pra-Rencana Teknis

6. Tahap Pengembangan Perencanaan

7. Tahap Rencana Detail

F-4
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODELOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

KERANGKA PEMIKIRAN

Issue
Strategis

Kondisi
Demands Aspirations Needs Kebijakan
Eksisting

Gagasan

Feasibility Study

Ide

Brainstorming

Planning

feedback
Analisis Konsep,
Skenario dan Strategi

Designing

feedback
Analisis Gambar Lengkap

Construction

feedback
Pembangunan

feedback Proses
Biononik

High Value/Good Impact


for Community and Spatial

F-5
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODELOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA


KERANGKA KERJA PERENCANAAN

S TA RT

P e rs ia p a n T e k n is

PEM AHAM AN
TERHADAP TOR
L a t a r B e la k a n g H a s il A k h i r :
- R e n c a n a D e t a il T e k n is
M a k s u d , T u ju a n , S a s a r a n , K e lu a r a n
- s o ft d r a w in g
R u a n g L in g k u p - m a k e t d a n a n im a s i 3 D
P e k e rja a n

D a ta
Sekunder K A J IA N
K O N D IS I E K S IS T IN G
A N A L I S I S P E R E N C&A N A A N
TAPAK
a . K e b ij a k a n A n a lis is F is ik K a jia n L i t e r a t u r K e b ija k a n d i
W I la y a h P e r e n c a n a a n
- P e n g u k u r a n T e r e s t r ia l
b . S tu d i P e re n c an a a n K a w a s a n

c . S o s ia l E k o n o m i B u d a y a M a s y a r a k a t
F o r m u la s i P o t e n s i d a n P e n g e m b a n g a n K a w a s a n
d . A r s it e t u r a l L o k a l
P e r u m u s a n M a s a la h
e . S ta n d a r K e b u tu h a n
R uang
I d e n t i fik a s i A k t ifit a s d a n K e g ia t a n K a w a s a n

A n a l is i s C a l o n P e n g g u n a d a n K e b u t u h a n
D a ta R uang
P r im e r
a . D a t a T e r e s t r ia l
PERUM USAN
R E N C A N A T E K N IS
b . D a t a h a s il d i s k u s i d g s t a k e h o l d e r A N A L I S I S P E R A N C A N&G A N
K a j ia n T e r h a d a p K r i t e r ia T e r u k u r K a jia n P o t e n s i S o s E k B u d M a s y a r a k a t
KAW ASAN
d a n T id a k T e r u k u r d a n K o n d is i S a r a n a P r a s a r a n a

P e r u m u s a n K o n s e p , S k e n a r io
dan
S tra te g i P e re n c a n a a n

P e n y u s u n a n R e n c a n a D e t a il T e k n is B a n g u n a n

P e n y u s u n a n S o ft D r a w in g

P e m b u a ta n
P e m b u a tan M a k e t A n im a s i
K o m p u t e r 3 D im e n s i

S T O P /E N D

F-6
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODELOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

FF..22 PPEEN
NDDEEKKAATTAAN
N UUM
MUUM
M
Pendekatan umum yang dilakukan oleh Konsultan Perencana dalam
Perencanaan Saluran pembuang Primer di Kecamatan Langensari adalah
dengan melakukan rekayasa sumber daya air yang menitik beratkan pada
masalah rekayasa dan teknologi pemanfaatan sumber daya air. Masalah
yang berhubungan dengan sumber daya air tidak hanya pada rekayasa dan
teknologi, tetapi juga mencakup maslah sosial, ekonomi, politis dan
lingkungan. Oleh karena itu dalam pengembangan dan pemanfaatan sumber
daya air memerlukan pelayanan dari ahli-ahli Teknik Geologi, Teknik
Lingkungan, Perencanaan Wilayah Perkotaan dan Teknik Geodesi,
disamping ahli bidang rekayasa Teknik Sipil.

Metode kerja ditetapkan dalam merencanakan suatu Perencanaan Saluran


pembuang Primer di Kecamatan Langensari meliputi kegiatan-kegiatan yang
berkesinambungan, dimulai dengan survey untuk mengumpulkan data-data
primer dan sekunder, penyusunan data, pengolahan dan analisa/investigasi
data, rancangan pengendalian banjir disertai dengan gambar system yang
kemudian dituangkan dalam bentuk laporan yang disesuaikan dengan
tahapannya. Pada gambar 5.2.a disajikan secara skematis pendekatan
pengendalian banjir.

Hasil studi ditambah dengan survei lapangan mengenai kondisi existing


sistem jaringan dan tata air di lapangan serta keinginan pihak terkait
didaerah, akan dijadikan bahan untuk menganalisa pada kasus studi yang
mencangkup bahasan aspek teknis, aspek institusional, aspek kondisi
lapangan dan aspek finansial.

Dengan pertambahan jumlah penduduk yang pertumbuhannya sangat cepat,


sumber daya air menjadi salah satu sumber daya yang amat penting
diantara sumber daya lainnya untuk berbagai keperluan kehidupan manusia
disamping untuk kepentingan lainnya seperti :

F-7
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODELOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

- Kebutuhan manusia sehari-hari dan sanitasi


- Kebutuhan untuk Irigasi
- Kebutuhan untuk Industri
- Kebutuhan untuk Transportasi
- Kebutuhan untuk Rekreasi
Dalam mewujudkan tujuan yaitu diperolehnya suatu Perencanaan Saluran
pembuang Primer di Kecamatan Langensari dan bangunan pelengkapnya
yang efektif dan efisien, maka harus dilakukan perencanaan terhadap
metode penggambaran yang sesuai dengan standar untuk mewujudkannya.

F-8
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODELOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

Keadaan
Keadaan W ilayah A
Perenc anaan Keadaan W ilayah L
 Topografi Perencanaan Tata Guna Lahan T
 Tat a Guna Lahan s aat ini dan E
 Hidrologi Pengembanganny R
 Geologi N
 Jaringan Jalan A
Pengumpulan Analis is T
dan P engolahan Data Daerah Pelayanan I
data Sis tem D rainase F
Kondis i Eksis ting s aat ini
Sist em D rainase P
E
Debit Banjir Saat ini N
R encana dan D ebit R encana G
Pengembangan Sis tem E
D rainas e Sistem Drainas e Saat ini M
dan P engembangannya Daerah Genangan/ B
Rawan Banjir A
N
G
Sis tem D rainase
A
s aat ini dan
N
Pengembanganny

Bangunan Pelengk ap/


Penunjang
Kriteria Perenc anaan

D aerah Pelayanan
Trase S aluran Utama
Sekunder, T ers ier
Sis tem Drainase
Renc ana Perencanaan Alternatif
Sistem Drainas e Sis tem D rainase T erpilih
Bangunan Pelengk ap/
R ek omendas i Penunjang
Bangunan Bangunan
Pelengkap/Penunjang

Badan Badan Air


PEREN CAN AAN TEKNIK
Penerima

F-9
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

FF..33 PPEEN
NGGEERRTTIIAAN
N SSAALLUURRAAN
N PPEEM
MBBUUAAN
NGG PPRRIIM
MEERR
Drainasi secara garis besar adalah suatu cara bagaimana mengeringkan
suatu lahan dari pengaruh penggenangan air. Saluran pembuang berawal
dari kata “drain” atau mengeringkan. Banyak penyebab terjadinya
genangan air, dapat akibat hujan, buangan rumah tangga atau lainnya.
Pada awalnya yang dinamakan saluran pembuang adalah bagaimana
mengeringkan suatu daerah dari genangan yang diakibatkan oleh air hujan,
tetapi dikarenakan belum terbiasanya pemisahan antar air bersih dan air
kotor, maka masyarakatpun membuang air kotornya ke dalam sistem
jaringan drainasi, sehingga secara langsung akan menjadi beban bagi sistem
saluran pembuang.

Pada dasarnya pembuangan air kotor, baik kotoran manusia, dapur tempat
cuci, kamar mandi, indrustri kecil dan lain lain harus dibuang atau dialirkan
kesaluran umum kota, yang biasa disebut riool kota.

Maksud dari pengadaan sarana saluran pembuang salah satunya dengan


adanya perencanaan sodetan adalah meningkatkan penyehatan lingkungan
pemukiman sehingga tercipta lingkungan yang nyaman untuk dihuni,
representatif dan layak huni.

Pada umumnya didaerah pedesaan belum mempunyai sistem saluran


pembuang dan masyarakat belum merasakan adanya permasalahan dengan
saluran pembuang, kecuali bila ada genangan air yang tidak segera
meresap.

Untuk daerah perkotaan saluran saluran pembuang belum memadai, tidak


teratur dan tidak terpelihara. Pada umumnya lahan hunian padat sehingga
pemerintah daerah tidak bias memperbaiki atau membuat saluran saluran
pembuang didaerah tersebut. Kepadatan bangunan tinggi, mengakibatkan
angka resapan kecil sehingga jumlah aliran permukaan (run off) tinggi,

F-10
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

maka daya tampung saluran saluran pembuang harus besar sedangkan lahan
kosong yang tersedia terbatas. Jalan umumnya sempit dan tidak teratur,
menyulitkan pembuangan saluran pembuang perkotaan, dengan demikian
pola penangan saluran pembuang untuk daerah pedesaan dan perkotaan
akan berbeda. Penanganannya akan menjadi lebih penting apa bila daerah
tersebut sering mengalami banjir atau genangan yang menyebabkan rawan
penyakit atau merugikan masyarakat.

FF..44 TTAAH
HAAPP PPEELLAAKKSSAAN
NAAAAN
N PPEEKKEERRJJAAAAN
N
Dalam merealisasi suatu pembangunan, baik untuk bangunan yang berskala
besar ataupun yang berskala kecil harus diadakan penelitian dan
penyelidikan terlebih dahulu. Tahapan pendahuluan ini biasanya terdapat
pada tahap studi kelayakan pendahuluan (Pre Feasibility Study) dan pada
tahap Studi Kelayakan (Feasibility Study). Jika dari hasil tahapan
pendahuluan ini ternyata suatu proyek dinyatakan layak, maka penilitian
dan penyelidikan dilanjutkan kedalam hal-hal yang lebih detail, terutama
pada tahapan teknis nantinya sampai pada tahapan pelaksanaan
pembangunan (Construction) dan termasuk pedoman untuk operasi dan
penelitian.

Dari data yang telah terkumpul secara lengkap diharapkan dapat


mempermudah tahapan terwujudnya sebuah bangunan seperti rencana
gambar-gambar, perencanaan struktur, rencana anggaran biaya, dan lain-
lain sehingga terwujud sebuah proyek yang dibangun sesuai dengan
rencana.

Ada beberapa hal yang perlu dicatat nantinya dapat membantu dalam hal
berhasilnya dengan baik suatu penelitian atau penyelidikan antara lain :

- Dipahami tentang maksud dan tujuan dilakukannya survey


- Tersedianya peralatan yang cukup dan memadai serta memenuhi
batas-batas toleransi pembacaan.

F-11
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

- Cukup tersedianya tenaga ahli yang berpengalaman pada


bidangnya.
- Lingkup kegiatan lapangan, laboratorium dan analisis yang
diperlukan untuk mengetahui kondisi, konstanta ataupun factor
paramedic tertentu yang akan digunakan dalam perhitungan
selanjutnya.
- Data awal/pendahuluan yang sangat menentukan arah ataupun
langkah survey yang akan dialakukan.
Data survey yang diharapkan dapat menunjang dalam pengembangan
sumber daya air dalam Perencanaan Saluran pembuang Primer di
Kecamatan Langensari adalah sebagai berikut :

1. Data Topografi ; data pemetaan yang dilengkapi dengan skala


serta foto-foto dari udara yang diperlukan
2. Data Geologi ; data yang menunjukan jenis-jenis tanah termasuk
lapisan yang ditinjau terhadap daya dukung terhadap konstruksi
yang akan dibangun diatasnya dan normalisasi sungai.
3. Data tanah ; data tanah biasanya diambil langsung dilapangan
dan data yang diolah oleh laboratorium. Dilapangan dilakukan
survey geoteknik seperti sondir, boring, DCP, sedangkan di
laboratorium dilaksanakan untuk pengambilan data : gradasi
tanah, kadar air tanah, berat volume, proctor tanah, rembesan,
konsolidasi.
4. Data Hidrologi ; secara garis besar data ini diharapkan dapat
dipelajari untuk menghitung debit atau yang lainnya. Data
hidrologi yang diperlukan seperti : data statistik, daur hidrologi,
penguapan, curah hujan.
5. Data Morfologi sungai ; data ini lebih banyak dipakai untuk
mengetahui peruntukan/ keperluan dari pada pengembangan
sumber daya air.

F-12
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

Data morfologi sungai ini terdiri dari daerah pengali sungai,


sedimentasi sungai, pemanfaatan sungai, geometric sungai,
bentuk penampang sungai.

6. Data Ekologi ; data ini diharapkan dapat melengkapi hubungan


antara makhluk hidup dengan lingkungan, dan hubungan timbal
balik antara makhluk hidup (terutama manusia) dengan
lingkungan hidupnya.

FF..55 TTAAH
HAAPP PPEERRSSIIAAPPAAN
NDDAAN
N PPEEN
NGGUUM
MPPUULLAAN
NDDAATTAA
Dalam tahap ini konsultan mengadakan persiapan personil dan peralatan
yang akan dipergunkan dalam penanganan proyek termasuk penyiapan
pendanaan dan administrasi proyek.

Konsultan akan melakukan pengumpulan data sekunder untuk mendapatkan


informasi awal yang akan dipergunakan sebagai bagian dari data untuk
melakukan penyusunan rencana teknis rinci.

Pengumpulan data meliputi dokumen kelengkapan site, data mengenai


ketentuan tata kota serta data lingkungan menurut dokumen-dokumen
terbaru.

FF..66 TTAAH
HAAPP PPEEKKEERRJJAAAAN
N SSUURRVVEEYY PPEEN
NDDAAH
HUULLUUAAN
N
Sebagai langkah awal dalam pelaksanaan pekerjaan lapangan, maka
konsultan akan melaksanakan survey pendahuluan ke lokasi kegiatan
dengan tujuan adalah untuk mendapatkan gambaran utuh daerah studi dan
perencanaan serta mengidentifikasi karakteristik lapangan, survey
pendahuluan dilaksanakan untuk mengenali :

 Kondisi lingkungan berkaitan dengan perencanaan teknis akhir dan


pekerjaan konstruksi

F-13
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

 Kondisi tata guna lahan yang ada, kondisi jalan, system saluran
pembuang, utilitas umum, fasilitas umum, dan lain lain.
 Memeriksa dan menginformasikan semua iiformasi penting dari
data sekunder.
Survey pendahuluan meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Menyiapkan peta dasar yang berupa topografi skala dan peta


pendukung lainnya.
b. Memganalisa secara visual keadaan tanah dasar pada daerah rencana
trase jalan.
c. Mengumpulkan informasi data harga bahan, biaya upah dan sumber
bahan material yang diperlukan untuk peklerjaan konstruksi dan
mengestimasi volume serta memetakannya.
d. Membuat laporan lengkap berkenaan dengan butir a s.d d dan
memberikan saran saran dan masukan dalam penanganan masalah.

FF..77 TTAAH
HAAPP PPEEKKEERRJJAAAAN
N SSUURRVVEEYY TTOOPPOOG
GRRAAFFII
Konsultan akan melakukan
survey lapangan guna
mendapatkan data primer untuk
digunakan sebagai data dalam
melakukan penyusunan rencana
teknik rinci. Pengukuran
Topografi adalah sebagai proses
pengumpulan data permukaan
bumi yang selanjunya data hasil
pengukuran dipresentasikan
dalam bentuk gambar dan file
computer.

Pekerjaan pengukuran Topografi untuk perencanaan terdiri dari :

F-14
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

F.7.1 Pekerjaan Pengukuran Titik Kontrol Vertikal dan Horizontal

Pekerjaan titik kontrol vertikal (beda tinggi) dilakukan dengan


referensi dari DPU dengan pemasangan 2 buah Bendh Mark (BM).
Sedangkan pengukuran titik kontrol horizontal dilakukan dengan cara
poligon tertutup. Pengukuran sudut dengan doble seri (keadaan biasa
dan luar biasa). Azimuth awal = Azimuth magnetis. Pengukuran ini
dimaksudkan untuk mendapatkan data berupa luas lahan yang ada
serta perbedaan ketinggian kontur tanah. Data ini akan diplotkan
terhadap perencanaan tapak dan site plan. Alat yang digunakan
adalah : Theodolite T0 dan Rambu Ukur Pengambaran hasil
pengukuran dilakukan dengan skala 1 : 200

F.7.2 Pengukuran Situasi

Pengukuran situasi dilakukan secara cermat, semua data dilapangan


yang permanen diukur misalnya : jalan raya, jalan kampong,
bangunan – bangunan gedung, rumah – rumah permanen, pinggir
bahu jalan, pinggir selokan, letak gorong – gorong serta dimensinya,
tiang – tiang listrik, tiang – tiang telepon serta bangunan – bangunan
lain yang dianggap permanent.

F.7.3 Pengukuran Memanjang dan Melintang

Pengukuran penampang memanjang dan melintang dimaksudkan


untuk menentukan volume penggalian dan penimbunan. Pengukuran
penampang memanjang dan melintang dibuat setiap 5 m sesuai lahan
yang sudah dipetakan yang dipetakan. Titik titik tersebut diberi
tanda patok di lapangan. Peralatan yang dipakai untuk pengukuran
penampang memanjang dan melintang adalah alat ukur sudut 1 detik
(T2 atau yang sederajat)

F-15
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

F.7.4 Pemasangan Patok – patok Tetap

1. Patok untuk profil memanjang dan melintang dibuat dari kayu


dengan ukuran 5 x 7 x 60 cm. Patok tersebut ditanam sedemikian
rupa sehingga tidak mudah dicabut atau terganggu.
2. Patok beton (BM) dibuat dari beton dengan ukuran 15 x 15 x 75
cm dan Patok beton tersebut ditanam ke dalam tanah sepanjang
50 cm (yang keliahtan diatas tanah 20 cm)
3. Patok – patok beton maupun patok – patok polygon diberi tanda
BM dan nomor urut, ditempatkan pada daerah yang lebih aman
dan mudah pencairannya.
4. Untuk memudahkan pencairan patok maka pada pohon – pohon
disekitar diberi cat atau pita atau tanda – tanda tertentu.

F.7.5 Penggambaran

Penggambaran dilakukan setelah tahap-tahap hitungan selesai


dilakukan. Tahapan penggambaran dlakukan sebagai berikut :

- koordinat polygon diplot dan disertai ketinggiannya digambar


pada kertas gambar yang telah dipersiapkan terlebih dahulu
(pembuatan rencana lembar peta dengan gradenya).
- Ploting titik-titik ukuran detail, pada jalur pengukuran polygon
- Pengisan titik-titik pengukuran profil melintang
- Setelah seluruh detail selesai di plot, draft diasistensikan terlebih
dahulu sebelum dipindahkan pada gambar akhir (fnal drawing)
- Penggambaran akhir dengan diberi legenda beserta kelengkapan
peta lainnya (informasi tepi)
- Sekala peta dan situasi adalah 1 : 200
- Penggambaran profil melintang dan memanjang draftnya
dilakukan dengan computer (Osborne Executve)

F-16
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

FF..88 SSUURRVVEEYY PPEEN


NYYEELLIID
DIIKKAAN
NGGEEOOLLOOG
GII
MAKSUD PEKERJAAN

Maksud dari penyelidikan tanah dan sumber material adalah untuk


memperoleh peta geologi teknik detil termasuk peta tanah dasar di
sepanjang rencana sungai, dengan tujuan untuk memberikan informasi atau
gambaran secara menyeluruh mengenai:

 Tingkat stabilitas rencana badan sungai .


 Pengelompokan data dan analisis sifat tanah dasar (rencana
subgrade), dan hubungannya dengan analisis stabilitas dinding
sungai serta bangunan pelengkap lainnya.
 Analisis jenis, volume dan lokasi sumber material (quarry)
yang bisa dimanfaatkan dalam konstruksi sungai atau
bangunan pelengkap lainnya.
Penyelidikan terutama dilakukan secara visual, menggunakan bantuan
loupe dan alat lainnya yang representatif dalam rangka mencari parameter-
parameter yang diperlukan dalam analisis stabilitas, perhitungan stabilitas
sungai serta bangunan pelengkap lainnya yang diperlukan. Untuk pelengkap
data dimaksud, maka teknis penyelidikan dibagi menjadi :

(a) Penyelidikan lapangan dalam rangka pemetaan geologi teknik


permukaan detil memakai peta dasar topografi dengan skala
maksimum 1:25.000
(b) Penyelidikan lapangan dalam rangka pemetaan tanah dasar
Lapukan batuan dianalisis atas dasar pemeriksaan sifat fisik-kimia, diplot di
atas peta geologi teknik termasuk di dalammya pengamatan tentang :

 Gerakan tanah.
 Tebal tanah dasar.
 Kondisi air tanah dan air permukaan.

F-17
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

 Vegetasi.
 Saluran pembuang alami.
 Pengolahan tanah dan sebagainya yang akan berpengaruh
dalam proses analisis tingkat stabilitas daerah rencana,
termasuk di dalamnya perkiraan dalamnya rawa.
PEMETAAN GEOLOGI TEKNIK PERMUKAAN DETAIL

Menggunakan peta dasar topografi dan geologi dengan skala 1:250.000


untuk memperoleh data:

 Penyebaran jenis batuan


 Penyebaran jenis tanah dasar
 Kondisi geologi permukaan, seperti struktur patahan, rekahan
PEMETAAN TANAH DASAR

Lapukan batuan dianalisis atas dasar pemeriksaan sifat fisik/kimia termasuk


di dalamnya pengamatan tentang:

 Gerakan tanah.
 Tebal tanah dasar.
 Kondisi air tanah dan air permukaan.
 Vegetasi.
 Saluran pembuang alami.
 Tata guna lahan dan sebagainya yang diperhitungkan akan
sangat berpengaruh dalam analisis tingkat stabilitas daerah
rencana jalur sungai.
BOR INTI

Pemboran dilaksanakan dengan bor Hand Auger Boring, dimana dalam


pelaksanaan pekerjaannya mengacu kepada ASTM D 1452 – 72. Untuk setiap
titik bor dilakukan pengambilan sample tanah terganggu dan tak terganggu.
Pengambilan sampel tanah terganggu, untuk mengetahui susunan tanah
serta pemeriksaan dari setiap lapisan tanah yang dijumpai. Sedangkan

F-18
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

tanah tak terganggu diambil pada kedalaman lapisan yang representatif


untuk dibawa kelaboratorium Mekanika Tanah, untuk mengetahui sifat
mekaniknya.

GALIAN UJI (TEST PIT)

Dilakukan pada setiap jenis satuan tanah yang berbeda atau maksimum 1,0
km harus dilakukan penggalian, dengan kedalaman 3 meter dan lebar 1
meter. Pada setiap galian dilakukan pengamatan/deskripsi struktur dan
jenis tanah, dibuatkan foto dokumentasi serta diambil contoh tanah untuk
dianalisis di laboratorium sebagai berikut :

 Index properties
 Compaction test
 CBR design
Pemeriksaan di laboratorium tanah dilakukan terhadap contoh tanah yang
representatif dari setiap satuan tanah yang berbeda. Adapun parameter
tanah yang diperiksa adalah :

(a) Ukuran Butir (Grain size analysis)

Untuk mengetahui ukuran besar butiran tanah, sehingga dapat


ditentukan klasifikasi jenis tanah.

(b) Berat Jenis (Specific gravity)

Untuk menentukan berat jenis tanah (Gs) dari suatu contoh


tanah; di mana Gs adalah perbandingan antara berat tanah
padat (solid) terhadap berat air dalam volume dan temperatur
yang sama.

(c) Compaction Test


Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan harga berat jenis
kering maksimum (maximum dry density) serta kandungan air
optimum (optimum water content) terhadap setiap masing-
masing contoh tanah.

F-19
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

(d) Design CBR


CBR desain untuk menilai kekuatan tanah yang akan digunakan
untuk pembuatan konstruksi perkerasan badan jalan.
Berdasarkan nilai CBR yang diperoleh, maka selanjutnya akan
dipakai untuk menentukan tebal lapisan perkerasan yang
diperlukan di atas lapisan yang nilai CBR-nya telah ditentukan.

Laporan penyelidikan tanah dan sumber material berisi antara lain :

(a) Pewarnaan: Pewarnaan untuk jenis batuan disesuaikan dengan


standar geologi.

(b) Gerakan Tanah: Disertakan uraian perkiraan potensi longsoran


(hasil analisis), yang diakibatkan oleh letak kemiringan lapisan
batuan yang sejajar atau hampir sejajar terhadap kemiringan
lereng topografi, sifat karakteristik dan jenis batuannya.

(c) Geologi: Lampiran peta geologi dibuat pada skala 1:2.000


(format A3), digambarkan prakiraan tebal tanah pelapukan
(garis putus-putus). Pada jenis batuan yang mempunyai
kemiringan digambarkan arah kemiringannya.

(d) Penyebaran Tanah: Lampiran peta penyebaran tanah dibuat


pada skala 1:2.000 (format A3) pada kertas kalkir dengan
gambar penampang ditutup (dihilangkan). Deskripsi tanah
diuraikan sebagai berikut: jenis tanah, warna, sifat, plastisitas
(tanah berbutir halus) dan gradasi (tanah berbutir kasar),
klasifikasi USCS, prakiraan prosentase setiap jenis tanah,
tingkat permeabilitas, porositas, penggunaan lahan, serta
perkiraan ketebalan lapisan tanah.

F-20
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

(e) Hasil Laboratorium: Pada lampiran hasil laboratorium


dicantumkan hasil CBR untuk desain. Perhitungan penurunan
langsung (immediately settlement) dilakukan untuk beberapa
variasi ketinggian timbunan yang akan dilakukan di lapangan.

(f) Galian Uji (Test Pit): Pada penggambaran “log test pit”
diuraikan dalam empat bidang, di lapangan ditentukan arah
utara, juga penjelasan tentang unit tanah(misalnya: tanah
residu, endapan aluvium, transport material). Notasi
berbentuk empat persegi panjang dengan kode TP1, TP2 dan
seterusnya.

SURVEY PENYELIDIKAN MEKANIKA TANAH

Kegiatan survey penyelidikan mekanika tanah ini terdiri dari :

(a) Pengambilan sample tanah (UDS) sebanyak 10 semple.


(b) Permebility test sebanyak 10 test
(c) Laboratorium Mekanika Tanah :
 Natural Measurment Content 10 sample
 Atterberg Limit 10 sample
 Grain Size Analysis 10 sample
 Spesivic Grafity 10 sample
 Triaxial : UU dan CU 10 semple

FF..99 SSUURRVVEEYY H
HYYD
DRROOLLOOG
GII
Survey hydrologi bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan guna
keperluan analisis hydrologi, yang selanjutnya dapat dipakai dalam
perencanaan saluran irigasi dan bangunan pelengkap lainnya. Sedangkan
perencanaan saluran irigasi sangat diperlukan untuk penentuan jenis dan
dimensi bangunan-bangunan pelengkap di samping untuk penentuan bentuk
penampang sungai itu sendiri.

F-21
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada umumnya meliputi:


(a) Melakukan analisis pola aliran pada daerah rencana trase jalur
irigasi untuk direkomendasikan terhadap Ahli Teknik Sipil
bangunan Air, trase jalur sungai yang paling aman dilihat dari
pengaruh pola aliran dan perkembangan pola aliran tersebut.
(b) Mengambil data curah hujan dan banjir tahunan dari sumber-
sumber yang bersangkutan dan menentukan hujan rencana,
yang selanjutnya dapat dipakai untuk menentukan banjir
rencana dengan metoda-metoda yang diperlukan.
(c) Dari data lapangan dan hasil perhitungan tersebut di atas,
selanjutnya dapat ditentukan jenis dan dimensi sungai yang
diperlukan seperti jenis bangunan pelengkap, pintu air, jenis
dan dimensi gorong-gorong serta bangunan sadap.
(d) Membuat laporan lengkap mengenai perihal tersebut di atas
yang meliputi perhitungan, grafik, tabel, gambar dan saran-
saran yang diperlukan.
Data hydrologi yang ditunjang analisis data curah hujan akan menghasilkan
debit air serta estimasi muka air banjir maksimum, yang berguna dalam
menentukan elevasi muka rencana sungai yang direncanakan, serta untuk
menentukan dimensi bangunan pelengkap lainnya termasuk gorong-gorong
dsb. Untuk menentukan debit banjir rencana, yang akan digunakan sebagai
dasar dalam menentukan fasilitas saluran pembuang seperti saluran
samping dan gorong-gorong diperlukan data curah hujan dan banjir tahunan
yang dapat diperoleh dari sumber yang berkaitan. Debit banjir rencana
dapat dihitung dengan beberapa metode seperti Metode Rasional atau
Metoda Haspers.

F-22
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

FF..1100 TTAAH
HAAPP PPEERREEN
NCCAAN
NAAAAN
N
AA.. M
Meettooddoollooggii PPeennddeekkaattaann
Studi hydrologi dilakukan dengan menerapkan dua metode pendekatan yang
saling terkait yaitu dengan pengamatan secara langsung (survey) di
lapangan sepanjang trase rencana sungai. Melalui survey lapangan ini
dilakukan pengamatan kondisi geologi, vegetasi, tataguna lahan (landuse),
pendataan alur sungai, prediksi penempatan gorong-gorong serta
dokumentasi kondisi wilayah studi.
Sedangkan metode pendekatan lainnya adalah dengan melalui studi
literatur dan pengumpulan data sekunder dari instansi terkait yang meliputi
data curah hujan dari stasiun yang berada di sekitar daerah wilayah studi,
data peta rupabumi serta penentuan faktro hydrologis yang dapat
diterapkan untuk daerah proyek yang terdiri dari faktor kekasaran saluran,
faktor resapan, dan lain-lain.
Metode pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan ini
adalah sebagai berikut :
a. Studi perbandingan, pengumpulan data sekunder dari studi studi
yang terkait.
b. Observasi dan kunjungan lapangan di daerah sungai Cisadane.
c. Evaluasi awal untuk mengetahui kekurangan data yang diperlukan
dan mempersiapkan tim survey untuk mendapatkan data primer
d. Analisa data primer dan sekunder.
e. Penentuan daerah rawan banjir
f. Penyusunan Konsep dan strategi Penangguilangan
g. Survey detail
h. Perencanaan teknik
i. Pembahasan dan diskusi.

F-23
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

BB.. KKrriitteerriiaa D
Deessaaiinn

 Periode Ulang

Besarnya periode ulang curah hujan maksimum rencana yang akan


digunakan dalam perencanaan adalah sebagai berikut:

Tabel F.1 : Penerapan Periode Ulang Curah Hujan Maksimum

No Keperluan perencanaan Periode ulang (T)

1 Saluran samping 5 tahun

2 Gorong-gorong dan box culvert 10 tahun

3 Jembatan 50 –100 tahun

 Perencanaan Saluran

Kemiringan Saluran
Kemiringan hidrolis saluran saluran pembuang harus disesuaikan dengan
kondisi lapangan serta disesuaikan pula dengan perencanaan alinyemen
vertikal jalur sungai hasil desain. Namun demikian, kemiringan hidrolis
dari sungai ini harus diusahakan tidak lebih kecil dari 0,003 atau 0,3%.
Dalam hal di mana kondisi lapangan tidak memungkinkan, maka
kemiringan hidrolis bisa lebih landai sampai dengan 0,001 atau 0,1%.
Jika kemiringan sungai terpaksa harus lebih besar 6,0%; maka dianjurkan
untuk menggunakan pada bantaran sungai yang dilapisi dengan pasangan
batu kali.

Kekasaran Dinding Saluran


Angka kekasaran dinding alur sungai mengacu pada besaran kriteria yang
ditetapkan oleh Manning (n) seperti berikut:

F-24
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

Tabel F.2 : Kriteria Kekasaran Dinding Saluran dan Alur Sungai

No Keperluan perencanaan Kriteria Manning (n)

1 Saluran Rencana:

a Saluran beton 0,014

b Saluran pasangan batu kali 0,010

c Saluran tanah/sungai 0,025-0,030

2 Saluran Alam:

a Saluran tanaman pengganggu, jalan air penuh 0,075-0,100


ranting

b Belukar, tanaman pengganggu 0,035-0,050

c Penampang tidak beraturan dan kasar 0,035

Kecepatan Rencana
Kecepatan rencana ditentukan berdasarkan bahan-bahan saluran yang
digunakan, yaitu :

 Saluran batu kali, beton V = 0,80–2,00 m/det


 Saluran tanah V = 0,60–0,80 m/det
Tipe Saluran
Secara umum, dimensi saluran samping ditetapkan dalam dua macam
tipe, yaitu :

 tipe saluran dilapis batu kali (SBK), dan


 tipe saluran dilapis rumput (SLR)
yang masing-masing terdiri dari tiga jenis dimensi seperti ditunjukkan
pada tabel berikut :

F-25
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

Tabel F.3 : Dimensi Saluran

Lebar bawah Kedalaman Kemiringan


No Tipe saluran
(B, meter) (H, meter) talud (Z)

1 SALURAN DILAPIS BATU KALI (SBK)

a SBK-01 0,40 0,60 1,5

b SBK-02 0,60 0,60 1,5

c SBK-03 0,80 0,80 1,5

2 Saluran dilapis Rumput (SLR)

a SLR-01 0,40 0,60 1,5

b SLR-02 0,60 0,60 1,5

c SLR-03 0,80 0,60 1,5

 Perencanaan Gorong-gorong

Kemiringan Gorong-Gorong
Kemiringan gorong-gorong ataupun box culvert ditentukan sebesar 0,5%.

Kehilangan Energi
Suatu tempat di mana diperlukan gorong-gorong, saluran atau alur
eksisting yang melintasi jalan, maka dimensi gorong-gorong akan
ditentukan berdasarkan kehilangan tinggi energi maksimum, sebagai
berikut :

 untuk panjang (L  20 cm) ; maka Z = 10 cm


 untuk panjang (L  20 cm) ; maka Z = 20 cm
Tipe Gorong-gorong
Desain gorong-gorong dan box culvert berbagai tipe beserta kapasitas
maksimum pengalirannya menerapkan standarisasi sebagai berikut:

F-26
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

Tabel F.4 : Standarisasi Desain Gorong-Gorong Bulat

Diameter Kapasitas maksimum


No Jenis gorong-gorong
(D, meter) (m3/det)

1 GR-01 0,60 0,37

2 GR-02 0,80 0,79

3 GR-03 1,00 1,44

4 GR-04 1,20 2,33

Tabel 7 : Standarisasi Desain Box Culvert

Dimensi (m) S A P R Q
No f n
B H (%) (m2) (m) (m) (m3 dt)

1 1,50 1,00 0,20 0,014 0,50 1,20 3,10 0,3871 3,22

2 1,50 1,50 0,30 0,014 0,50 1,80 3,90 0,4615 5,43

3 1,80 1,80 0,36 0,014 0,50 2,59 4,68 0,5538 8,83

4 1,80 2,10 0,42 0,014 0,50 3,02 5,16 0,5860 10,70

5 2,00 2,00 0,40 0,014 0,50 3,20 5,20 0,6154 11,69

6 2,40 2,00 0,40 0,014 0,50 3,84 5,60 0,6857 15,08

7 2,40 2,40 0,48 0,014 0,50 4,61 6,24 0,7385 19,01

8 3,00 2,00 0,40 0,014 0,50 4,80 6,20 0,7742 20,44

9 3,00 2,50 0,50 0,014 0,50 6,00 7,00 0,8571 27,34

10 3,00 3,00 0,60 0,014 0,50 7,20 7,80 0,9231 34,48

F-27
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

 Tinggi Jagaan (Free Board)

Tinggi jagaan di saluran, gorong-gorong dan sungai ditentukan sebagai


berikut:
 Saluran f = 20 cm
 Gorong-gorong f = 0,80 D (D: diameter)
 Box culvert f = 0,80 H (H: tinggi box culvert)
 Jembatan f = 150–200 cm dari muka air banjir (MAB)

CC.. AApplliikkaassii FFoorrm


muullaa

 Analisis Hidrologi

Melengkapi Data Curah Hujan


Data curah hujan yang hilang perlu dilengkapi sebelum dilakukan
analisis untuk mendapatkan data yang cukup panjang. Cara yang dipakai
adalah rasio normal, di mana syarat-syaratnya adalah :

 Tinggi hujan rata-rata tahunan di pos penakar yang datanya


hilang harus diketahui, dan
 Data tinggi hujan rata-rata tahunan serta data pada saat data
hilang pada pos penakar di sekitarnya.
1 R
Rumus : rx 
n
 ri  Rnxni

di mana :

n : jumlah stasiun hujan di sekitar stasiun x untuk


membantu menentukan data x
Rnx : tinggi hujan rata-rata tahunan di stasiun x

Rni : tinggi hujan rata-rata tahunan di stasiun x untuk


membantu menentukan data x

F-28
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

Probabilitas Curah Hujan


Data curah hujan yang sudah lengkap, berupa curah hujan harian
maksimum (sepanjang 24 jam) pertahun selama periode pengamatan,
akan dianalisis terhadap kemungkinan terjadinya hujan maksimum pada
periode tertentu sesuai perencanaan yaitu untuk periode ulang 100, 50,
10 dan 5 tahunan.

Ada beberapa cara yang bisa dipakai dalam membuat analisis statistik
semacam ini. Namun demikian, metoda yang akan digunakan adalah
metoda yang sering dipakai dalam analisis hidrologi pada umumnya,
yaitu “Metoda Log Person” atau “Metoda Gumbel”. Persamaan-
persamaan dasar dalam membuat analisis frekuensi dengan
menggunakan Metoda Gumbel adalah sebagai berikut :

X Tr  X  K  S x

di mana :

XTr : Curah hujan pada periode ulang Tr

Tr : Periode ulang (tahun)

X : Hujan maksimum rata-rata (mm)

Sx : Standar deviasi

F : Faktor frekuensi

Gumbel menggunakan persamaan distribusi “double exponential” untuk


pola penyebaran harga-harga ekstrim. Menurut EJ. Gumbel, faktor
frekuensi akan mengikuti persamaan di bawah ini :

( Y Tr  Y n )
K 
Sn
Sn dan Yn tergantung pada jumlah data Ytr adalah “reduced variate”
yang besarnya sebagai berikut :

 T 
YTr  0,834  2,303 log r  1
 Tr 

F-29
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

Intensitas Hujan
Besarnya intensitas hujan bergantung pada letak geografis daerah yang
bersangkutan serta dipengaruhi oleh karakteristik dari daerah
pengaliran sungai yang bersangkutan. Besarnya intensitas hujan dihitung
menurut rumus-rumus di bawah ini :

(2 / 3 )
R 24  24 
 Rumus Mononobe : l 
24  tc 

L1 .15
 Rumus Kirpich : Tc 
(3600 H 0 .38 )

di mana :

I : Intensitas hujan (mm/jam)


R24 : Hujan harian maksimum (mm)

Tc : Waktu konsentrasi (jam)

L : Panjang aliran (m)

H : Beda tinggi “catchment area” hulu dan hilir (m)

 Debit Maksimum

Pada prinsipnya, debit maksimum didapatkan dari besarnya curah hujan di


kawasan perencanaan, luas daerah aliran sungai (catchment area), dan
panjang pengaliran.

Debit maksimum atau debit puncak (Qp) untuk saluran dihitung berdasarkan
rumus Metode Rasional Jepang, sedangkan untuk sungai yang mempunyai
daerah aliran sungai yang besar digunakan hidrograf sintetis Metode “Curve
Number” (CN) yang mengacu pada dimensi unit hidrograf dari SCS/USDA
(Soil Conservation Services, US Department of Agriculture).

F-30
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

Metode Rasional Jepang


I
Rumus: Q  CIA
3 6

di mana :

Q : Debit puncak (m3/det)

C : Koefisien aliran  untuk sungai = 0,50

 untuk saluran saluran pembuang = 0,60

I : Intensitas hujan (mm/jam)


A : Luas tangkapan hujan (catchment area, km2)

Metode Haspers

1  0,0012  f 0,7
 Koefisien aliran : 
1  0,075  f

 Koefisien reduksi :
1
1
 

t  3,7  10 0,4t f 3/4
 t2  15 12

 Waktu konsentrasi : t x  0,1  L0,9  i-0,3

 Hujan maksimum : Rt
q 
3 ,6 t

Rt  R  S x  U

di mana :
t : waktu curah hujan (jam)
q : hujan maksimum (m3/km2/detik)
R : curah hujan maksimum rata-rata (mm)
Sx : simpangan baku
U : variabel simpangan untuk kala ulang T tahun
Rt : curah hujan dengan kala ulang T tahun (mm)

F-31
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

Selanjutnya, Harpers menentukan besaran curah hujan maksimum


berdasarkan tiga penggolongan waktu curah hujan, yaitu :

t  R 24
(a) t  2 jam: Rt 
2
t  1 - 0,0008 260 - R 24   2 - t 

di mana :
t : waktu curah hujan (jam)
R24 : curah hujan dalam 24 jam (mm)
Rt : curah hujan dengan waktu 1 jam (mm)
t  R 24
(b) 2 jam  t  19 jam: Rt 
t 1

(c) 19 jam  t  30 hari: R t  0,707  R 24  t  1

di mana :
t : waktu curah hujan (jam)
R24 : curah hujan dalam 24 jam (mm)
Rt : curah hujan dengan waktu 1 jam (mm)
Metoda “Curve Number” (CN)
Pada dasarnya, metode hydrograf banjir sintetis ini membuat hydrograf
satuan untuk daerah perencanaan berdasarkan curah hujan harian, CN
dan unit hidrograf standar WMO-1974. CN ditentukan berdasarkan
kondisi lahan, di antaranya: kemiringan lahan, daerah hijau dan jenis
tanah. Harga CN ini ditentukan berdasarkan tabel dan grafik terlampir.

Setelah hydrograf satuan diperoleh, maka debit dihitung dengan


menggunakan hydrograf itu dan tc. Harga tc diperoleh dari rumus
Kirpich seperti telah dinyatakan di atas.

F-32
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

 Dimensi Saluran

Perhitungan hydrolis untuk perencanaan dimensi saluran menggunakan


persamaan Manning dan kontinuitas aliran:
1 2 /3 1/2 A
V  R S Q  AV R
n O

Untuk jenis saluran trapesium, digunakan:

A  b  h  2  h2 O  b  2h 1  z 2 Hhf

di mana :
V : kecepatan aliran (m/det)
R : jari-jari hidrolis (m)
S : kemiringan dasar saluran
Q : debit rencana (m3/det)
A : luas basah (m3)
O : keliling basah (m)
b : lebar dasar saluran (m)
h : tinggi muka air (m)
D : diameter saluran (m)
H : kedalaman saluran (m)
f : tinggi jagaan (m)

D
D.. TTaahhaapp PPrraa D
Deessaaiinn
(a) Plan Penampang Horisontal Jalur Sungai
Penampang horisontal digambarkan pada peta situasi skala 1:2.000
dengan interval garis tinggi 1,0 meter serta dilengkapi indeks antara
lain :
 Lokasi (STA) dan nomor-nomor titik kontrol horisontal/vertikal
 Batas-batas lokasi dari semua data topografis yang penting
seperti batas rawa, kebun, hutan lindung, rumah, jalan dan lain-
lain

F-33
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

 Kerapatan tanaman/pohon berikut prosentase menurut diameter


pohon
 Setelah konsep Plan Penampang horisontal disetujui Pemberi
Tugas, maka konsep desain dapat langsung dipindahkan ke lembar
standar.
(b) Plan Penampang Vertikal Jalur Sungai
Setelah konsep plan penampang horisontal jalur sungai disetujui dan
telah dipindahkan pada lembar standar, maka konsep Plan
Penampang vertikal (penampang memanjang) dapat segera dimulai.
Konsep Plan Penampang vertikal dapat langsung digambar pada
lembar standar di bagian bawah dari Plan Penampang horisontal.
Plan Penampang vertikal digambar dengan skala horisontal 1:1.000
dan skala vertikal 1:100 yang mencakup:
 Tinggi muka tanah asli dan tinggi potongan melintang saluran
rencana.
 Kemiringan maksimal dasar saluran
 Elemen atau data lengkung plan vertikal
 Lokasi bangunan pelengkap dan bangunan lainnya
(c) Potongan Melintang
Gambar potongan melintang saluran dibuat menurut peta topografi
sesuai dengan lokasi yang ditentukan di atas lembar standar dengan
skala 1:100 dan skala vertikal 1:50. Stationing dilakukan setiap
interval 25-50 meter.
(d) Standar Potongan Melintang (Typical Cross Section)
Gambar dibuat dalam skala yang pantas dengan memuat detil yang
perlu antara lain: penampang pada daerah galian dan daerah
timbunan jika saluran berada pada kontour eksisting yang rendah.
(e) Gambar Bangunan Pelengkap
Gambar ini mencakup semua detail bangunan pelengkap seperti ;
pintu air, bangunan bagi, gorong-gorong dan lain-lain. Penggambaran
detail mengikuti aturan gambar yang berlaku umum sehingga mudah
dipahami.

F-34
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

EE.. PPeerrhhiittuunnggaann VVoolluum


mee PPeekkeerrjjaaaann
Dalam waktu yang simultan dengan proses penggambaran, maka
perhitungan volume pekerjaan dapat dilakukan. Hitungan volume ini
disusun berdasarkan pembagian paket pekerjaan, dan dilakukan dengan
bantuan program terapan yang telah digunakan untuk proyek-proyek sejenis
sebelumnya.

Perhitungan volume pekerjaan meliputi semua jenis pekerjaan


pembangunan jalur sungai beserta bangunan-bangunan pelengkapnya.
Volume pekerjaan galian dan timbunan dihitung berdasarkan gambar
penampang melintang rencana jalur sungai dengan perbedaan tinggi dari
muka tanah asli setiap interval 50 meter. Selain itu dihitung pula
kebutuhan bahan pembuat gorong-gorong, talang, pintu air dan bangunan
pelengkap lainnya.

FF.. EEssttiim
maassii BBiiaayyaa
Estimasi biaya proyek juga dilakukan untuk setiap paket pekerjaan. Besaran
biaya merupakan hasil operasi perkalian antara volume pekerjaan dengan
analisis harga satuan berdasarkan harga dasar setempat. Estimasi biaya ini
telah mencakup biaya pengadaan material, peralatan, pajak, overhead,
keuntungan dan pengawasan proyek. Bagian-bagian yang diperhitungkan
meliputi:
 Harga satuan bahan dan upah
 Harga satuan alat
 Harga satuan tiap jenis pekerjaan
 Perkiraan biaya pelaksanaan fisik

F-35
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

F-36
USULAN
TEKNIS PENDEKATAN DAN METODOLOGI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

F-37
USULAN
TEKNIS RENCANA KERJA

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

R ENCANA KERJA
Konsultan telah memahami pekerjaan ini secara baik, sesuai dengan
penjelasan yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya. Dan dalam
memberikan layanan jasa konsultansi akan menetapkan strategi
Optimalisasi Pengelolaan Organisasi dan Sumber Daya. Optimalisasi
Pengelolaan Organisasi dan Sumberdaya dilakukan melalui :

 Pengaturan Organisasi Proyek.

 Penggunaan Tenaga Ahli yang Handal dan Terseleksi.

 Pelayanan Tenaga Pendukung yang terampil.

 Pengaturan Alur Kegiatan.

 Pengaturan Jadwal Kegiatan.

 Pendistribusian Tugas dan Tanggung Jawab Personil.

 Pengaturan Jadwal Personil.

Berdasarkan uraian metodologi yang disampaikan sebelumnya, maka hal


yang menjadi perhatian utama konsultan adalah mengorganisasikan dan
mengelola sumberdaya yang dimiliki konsultan. Hal ini menjadi sangat
penting, karena sebaik apapun metoda yang dimiliki konsultan, namun
tanpa adanya kemampuan untuk mengorganisasikan dan mengelola
sumberdaya yang dimiliki, maka tidak akan memberikan hasil yang
memuaskan.

Pada pembahasan sebelumnya telah dikemukakan mengenai pendekatan


dan metode pekerjaan, maka dengan demikian dalam pembahasan ini akan
diuraikan mengenai kerangka operasional pelaksanaan pekerjaan dan

G-1
USULAN
TEKNIS RENCANA KERJA

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

rencana kerja dari pekerjaan Penyusunan DED Drainase/Trotoar Jl.


Siliwangi dan Jl. Kompol Sanusi, yaitu sebagai berikut :

G
G..11 KKEERRAAN
NGGKKAA OOPPEERRAASSIIOON
NAALL PPEELLAAKKSSAAN
NAAAAN
N PPEEKKEERRJJAAAAN
N
Kerangka operasional pelaksanaan pekerjaan disusun dengan
mempertimbangkan lingkup kerja penugasan konsultan, tahap penyusunan
dan penyerahan laporan, serta alokasi waktu yang tersedia.
Pengelompokan tahapan pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan
metodologi pendekatan serta output antara untuk masing-masing tahapan
maupun sub tahapan pelaksanaan pekerjaan. Strategi dasar dalam
penyusunan kerangka operasional ini adalah optimalisasi sumber daya yang
tersedia dan efektifitas dalam pemanfaatan waktu. Untuk beberapa sub
kegiatan dilaksankan secara simultan.
G
G..22 RREEN
NCCAAN
NAA PPEELLAAKKSSAAN
NAAAAN
N
Pelaksanaan pekerjaan Penyusunan DED Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi
dan Jl. Kompol Sanusi, konsultan mendapat tugas dari pemberi tugas. Oleh
karena itu konsultan harus bertanggung jawab terhadap tugas yang
diberikan.
Konsultan akan memenuhi seluruh proses kegiatan sesuai dengan apa yang
di jabarkan pada pedoman teknis dalam Kerangka Acuan Tugas (TOR), maka
pihak Pemberi Tugas akan menetapkan Tim Teknis yang bertugas
memonitor pelaksanaan kegiatan.

Dalam melaksanakan kegiatan pekerjaan, terdapat beberapa ketentuan


yang harus selalu dipenuhi oleh pihak Konsultan yaitu:

a. Konsultan harus selalu berkonsultasi dengan Pemberi Tugas secara


periodik.
b. Konsultan harus melibatkan tim teknis secara terus menerus,
terutama untuk mendapatkan informasi dan mengklarifikasi hasil-
hasil perencanaan yang dilakukan. Konsultan berkewajiban dan

G-2
USULAN
TEKNIS RENCANA KERJA

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

bertanggung-jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan Penyusunan


DED Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi dan Jl. Kompol Sanusi,
berdasarkan ketentuan perjanjian kerjasama yang ditetapkan.
c. Konsultan berkewajiban menyusun program kerja, berdasarkan
ketentuan teknis yang telah ditetapkan dalam kerangka acuan kerja.
d. Konsultan Perencana merupakan sebuah tim tenaga ahli dan staf
peneliti, dalam bidang-bidang keilmuan yang sudah ditentukan dalan
Kerangka Acuan Kerja.
e. Konsultan berkewajiban membuat laporan yang akan diserahkan
sesuai jadwal yang sudah ditentukan dalan Kerangka Acuan Kerja.
G
G..33 KKEEG
GIIAATTAAN
N PPEERRSSIIAAPPAAN
N
Kegiatan persiapan dilakukan dengan membentuk Tim Kerja untuk
mematangkan rencana kerja yang akan dilakukan. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan antara lain :

a. Koordinasi
Tim kerja melaksanakan rapat koordinasi dengan pemimpin proyek
selaku pemberi tugas sekaligus membuat rencana kerja untuk
pengumpulan data, penulisan, penyelesaian laporan. Dalam
kesempatan mi Tim Kerja mendapatkan arahan-arahan, gambaran,
dan masukan tentang kondisi daerah yang akan dikunjungi untuk
memperoleh data.

b. Tim Kerja
Tim Kerja yang ditugaskan melaksanakan pekerjaan ini berasal dari
tenaga ahli terpilih.

G-3
USULAN
TEKNIS RENCANA KERJA

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

G
G..44 PPEELLAAKKSSAAN
NAAAAN
N KKEERRJJAA
Pelaksanaan kerja diawali dengan pembentukan tim yang akan melakukan
pekerjaan untuk pembuatan pekerjaan pra-perencanaan :

a. Pengumpulan Data
Data-data dasar untuk keperluan pra-perencanaan dengan memakai
metode survey langsung ke lokasi dan didiskusikan dengan instansi
terkait untuk mensinkronkan perencanaan yang diusulkan

b. Pengolahan Data
Dari hasil inventarisasi data, dapat dilanjutkan untuk tahap
perencanaan selanjutnya. Setelah itu dilakukan analisa/evaluasi data
untuk mendapatkan identifikasi masalah dan faktor-faktor
penyebabnya. Hasil ini kemudian didiskusikan untuk penyepumaan
dalam perencanaan selanjutnya.

G
G..55 LLAAPPOORRAAN
N
Laporan dibuat sebanyak seperti yang dicantumkan pada kerangka acuan
kerja. Jadwal penyerahan laporan secara bersama sama telah disatukan
dengan jadwal pelaksanaan kegiatan pada table.

G
G..66 W
WAAKKTTUU PPEELLAAKKSSAAN
NAAAAN
N
Analisa waktu pelaksanaan diperkirakan berdasarkan tahapan seperti yang
dituangkan dalam kerangka acuan, serta pengalaman konsultan selama
menangani pekerjaan sejenis. Kebutuhan tim dianalisa dan disesuaikan
terhadap proyeksi keseimbangan volume pekerjaan dan kapasitas kerja tim.
Dengan demikian, kebutuhan waktu pelaksanaan dapat diperkirakan dan
dijadwalkan sesuai rencana.

G-4
USULAN
TEKNIS RENCANA KERJA

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

G
G..77 PPEEN
NUUG
GAASSAAN
N PPEERRSSOON
NIILL
Mengacu pada analisa waktu pelaksanaan, maka untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut diperlukan sejumlah personil yang tergabung dalam satu
tim kerja. Jadwal waktu penugasan masing masing personil yang terlibat
ditunjukkan pada jadwal tenaga ahli.

G-5
USULAN
TEKNIS JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

JADWAL PELAKSANAAN
PEKERJAAN

Skematis alur pelaksanaan kegiatan seperti yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya dapat dijabarkan lebih lanjut ke dalam jadwal pelaksanaan
kegiatan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari yang terdiri dari 5
tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap Survey Pendahuluan, tahap Survey
Detail, tahap Perencanaan Teknis, serta tahap Penyiapan Dokumen
Pelelangan, seperti diuraikan pada tabel berikut ini :

H-1
USULAN
TEKNIS JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

HARI KE
No KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

I Pekerjaan Persiapan

II Pekerjaan Survey Pendahuluan

III Pekerjaan Survey Detail

IV Pekerjaan Perencanaan Teknis

IV Pekerjaan Penyiapan Dokumen Pelelangan dilaksanakan pada


waktu pelelangan

H-2
USULAN
TEKNIS TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

TENAGA AHLI DAN


TANGGUNG JAWABNYA
Konsultan akan menyediakan jasanya semaksimal mungkin untuk
melaksanakan pekerjaan ini, sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang baik
dan memenuhi segala persyaratan yang ditetapkan dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Dalam melaksanakan pekerjaan konsultan terikat pada metoda dan standar


yang berlaku. Untuk mencapai sasaran/tujuan pekerjaan yang telah
ditentukan, tenaga ahli konsultan akan bekerja secara penuh dan
mempunyai kualitas serta dukungan dari berbagai disiplin ilmu.

A Tenaga Ahli

1 Ahli Sipil Sumber Daya Air J. WAHYU SUMARNO, S.T.

B Staf Penunjang

1 Cad/Cam Operator JUJU JULIANA

2 Surveyor ROYAN FIRDAUS, S.T.

3 Estimator YODI SURYADI SUJADDA, S.T.

4 Tenaga Administrasi QONITINA

Uraian tugas serta tanggung jawab dari masing-masing tenaga ahli yang
diperlukan adalah sebagai berikut :

I-1
USULAN
TEKNIS TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

TTEEN
NAAG
GAA AAH
HLLII D
DAAN
N TTEEN
NAAG
GAA PPEEN
NDDUUKKUUN
NGG
Daftar tenaga ahli dan tenaga pendukung yang direkomendasikan oleh pihak
konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan Penyusunan DED Drainase/Trotoar
Jl. Siliwangi dan Jl. Kompol Sanusi berdasarkan tingkat full responsibility,
responsibility, dan support. Tenaga ahli ini telah memiliki pengalaman
yang cukup dibidangnya. Sedangkan tenaga pendukung yang
direkomendasikan adalah tenaga pendukung yang sudah berpengalam yang
sudah banyak mengikuti kegiatan proyek yang sering konsultan laksanakan.

Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli meliputi antara lain :

 Menyusun rencana kerja rinci untuk pelaksanaan survey investigasi.


 Melaksanakan pekerjaan identifikasi dan evaluasi data dan
informasi dari studi terdahulu maupun lapangan.
 Mengadakan hubungan dengan pihak pemberi kerja dan instansi
lain yang terkait guna menunjang kegiatan proyek.
 Melakukan identifikasi lokasi rencana rehabilitasi.
 Menyusun jadwal realisasi pelaksanaan dan mengevaluasi
berdasarkan rencana jadwal pelaksanaan.
 Melakukan perencanaan sesuai standart yang berlaku di Indonesia.
 Melakukan analisa biaya pelaksanaan dan pemasukan hasil produksi
untuk semua sub bidang yang direncanakan sehingga mendapatkan
nilai BCR dan EIRR.
 Bertanggung jawab sepenuhnya mengenai kualitas seluruh hasil
pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan studi analisis mengenai hidrolika, dan saluran irigasi
sesuai standar yang berlaku di Indonesia.
 Melakukan desain dimensi saluran irigasi dan saluran pembuang.
 Melakukan analisa struktur dan analisa stabilitas

I-2
USULAN
TEKNIS TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

 Melaksanakan inventarisasi data yang berhubungan dengan analisa


cost estimate.
 Melaksanakan analisa BOQ
 Membuat laporan yang diperlukan.

I-3
USULAN
TEKNIS JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI


Tenaga ahli dalam Pekerjaan Penyusunan DED Drainase/Trotoar Jl.
Siliwangi dan Jl. Kompol Sanusi akan menjalani jadwal penugasan dengan
jumlah keterlibatan disesuaikan dengan Rencana Jadwal Kegiatan yang
telah disusun pada. Jadwal penugasan tenaga Ahli dalam satuan MM (Man
Month). Jumlah total satuan MM menunjukkan lamanya personil terlibat
dalam Pekerjaan (yang dinyatakan dalam satuan MM).

Segera setelah diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari Pemberi
Tugas maka Konsultan akan segera melakukan mobilisasi personilnya, yang
pada pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan dan jadwal
pengerahan tenaga (Manning Schedule).

Adapun jadwal layanan keahlian dari Personil Konsultan dapat dilihat pada
gambar berikut ini :

J-1
USULAN
TEKNIS JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA


JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

HARI KE
NO NAMA PERSONIL KET.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

J. WAHYU SUMARNO, S.T.


1
Ahli Sipil Sumber Daya Air (Team Leader)
JUJU JULIANA
2
Cad /Cam Operator
ROYAN FIRDAUS, S.T.
3
Surveyor
YODI SURYADI, S.T.
4
Estimator
QONITINA
5
Tenaga Administrasi

KETERANGAN : Jadwal Kerja Tentative Sesuai Dengan Kebutuhan


Kegiatan Rutin

J-2
USULAN
TEKNIS ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

O RGANISASI PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Organisasi pelaksanaan dalam pekerjaan Penyusunan DED
Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi dan Jl. Kompol Sanusi menyangkut
hubungan antara pemberi tugas dengan pelaksana pekerjaan yang
menggambarkan hirarki dan hubungan antara personil yang akan menangani
pekerjaan, memiliki tugas (job description) yang detail dan
sistem/mekanisme kerja yang jelas.

Pemberi tugas adalah SATUAN KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM,


PENATAAN RUANG DAN PERTANAHAN KAB. CIAMIS sedangkan pelaksana
kerja dalam hal ini adalah Konsultan Perencana. Dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, pemberi tugas akan menunjuk seorang Pejabat Pembuat
Komitmen, yang selanjutnya akan membentuk Tim Teknis yang akan
mengawasi dan memonitor teknis pelaksanaan pekerjaan. Pejabat Pembuat
Komitmen berkoordinasi langsung dengan Team Leader. Sedangkan masing-
masing tenaga ahli dan tenaga penunjang bertanggung jawab kepada Ketua
Tim. Masing-masing tenaga ahli saling berkoordinasi dalam setiap kegiatan
pekerjaan.

Dalam pelaksanaan pekerjaan, konsultan akan bertanggung jawab kepada


Pejabat Pembuat Komitmen yang telah ditunjuk, dan akan melakukan
konsultasi teknis dengan tim teknis daerah yang telah ditunjuk atau
ditetapkan.

K-1
USULAN
TEKNIS ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

KK..11 TTIIM
M KKOON
NSSUULLTTAAN
N
Tim Konsultan, yang terdiri dari : ketua tim konsultan (team leader),
tenaga ahli, dan tenaga pendukung .

 Manager Proyek bertanggung jawab kepada Direktur Utama Konsultan


terhadap pelaksanaan, kelancaran, dan penyelesaian proyek.

 Ketua Tim Konsultan (team leader) bertanggung jawab secara


keseluruhan kepada tim supervisi, mengkoordinasikan seluruh pekerjaan
tim konsultan dengan dibantu oleh sub-bidang penelitian.

 Tenaga Ahli yang merupakan sub-bidang penelitian, yang dirinci


berdasarkan disiplin ilmu yang digunakan dan bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya masing-
masing.

 Tenaga pendukung bertugas melaksanakan tugas studio dan


kesekretariatan dalam pekerjaan ini.

KK..22 SSTTRRUUKKTTUURR OORRG


GAAN
NIISSAASSII
Penyusunan organisasi pelaksana kerja Penyusunan DED Drainase/Trotoar
Jl. Siliwangi dan Jl. Kompol Sanusi, menyangkut hubungan antara pemberi
kerja dengan pelaksana kerja (konsultan), yang terdiri dari tenaga-tenaga
ahli dari berbagai bidang beserta tenaga pendukungnya. Pembagian tugas
dan tanggung jawab dalam organisasi tersebut adalah sebagai berikut:

A. PEMBERI TUGAS

Dalam Pekerjaan Penyusunan DED Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi dan Jl.


Kompol Sanusi adalah sebagai :

K-2
USULAN
TEKNIS ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

 Penyusun kerangka acuan tugas dan spesifikasi teknis yang jelas sesuai
dengan pekerjaan

 Pemberi informasi yang diperlukan Tim Konsultan.

 Partner Konsultan dalam melakukan konsultasi, perundingan dan


negoisasi yang bersifat administratif maupun teknis.

 Pemberi saran, usul dan kritik, terhadap hasil rancangan yang dihasilkan
tim Konsultan apabila kurang sesuai dengan permasalahan yang ada.

B. KONSULTAN

Kewajiban konsultan dalam Penyusunan DED Drainase/Trotoar Jl.


Siliwangi dan Jl. Kompol Sanusi adalah sebagai berikut:

 Wajib mengikuti kebijakan/peraturan, ketentuan-ketentuan yang telah


ditetapkan oleh pemberi kerja

 Wajib berkonsultasi kepada pemberi tugas atau tim teknis yang


ditunjuk.

 Wajib menciptakan dan membina hubungan yang baik dengan


instansi/organisasi berkaitan dalam pelaksanaan kegiatan ini, baik di
tingkat Pusat, Tingkat Propinsi, maupun Tingkat Kota

C. TIM KONSULTAN

Terdiri dari Team Leader, Tenaga ahli dan Tenaga Pendukung adalah :

 Team Leader : Bertanggung jawab secara keseluruhan kepada pemimpin


proyek, mengkoordinasikan seluruh pekerjaan tim konsultan dengan
bantuan tenaga pendukung.

K-3
USULAN
TEKNIS ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

 Tenaga Ahli yang merupakan personil yang memiliki keahlian di


bidangnya yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya masing masing.

 Asisten Tenaga Ahli yang merupakan personil yang memiliki keahlian


dibidangnya dan ditugaskan untuk membantu para tenaga ahli dalam
melaksanakan pekerjaannya.

 Tenaga Pendukung bertugas melaksanakan tugas studio, dan kantor


dalam pekerjaan ini

Struktur Organisasi Pekerjaan dapat dilihat pada gambar di halaman


berikut :

Gambar K.1
Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN


RUANG DAN PERTANAHAN KAB.
KONSULTAN CIAMIS

TEAM LEADER Tim Teknis

TENAGA AHLI

ASSISTEN TENAGA AHLI

Tenaga Pendukung

K-4
USULAN
TEKNIS LAPORAN

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

L APORAN
Konsultan akan mempersiapkan dan menyerahkan laporan kepada satuan
kerja DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG DAN PERTANAHAN KAB.
CIAMIS dengan bentuk dan perincian laporan yang harus diserahkan oleh
konsultan adalah :

 Laproan Survey Lapangan


 Laporan Perhitungan Teknis
 Analisa Harga Satuan dan Rencana Kerja Anggaran Biaya
 Dokumentasi
 Dokumen Pelelangan

L-1
USULAN
TEKNIS STAF PENDUKUNG

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

S TAFF PENDUKUNG
Dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan Penyusunan DED
Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi dan Jl. Kompol Sanusi diperlukan beberapa
staf pendukung sebagaimana dijelaskan berikut.

M
M..11 TTEEN
NAAG
GAA PPEEN
NDDUUKKUUN
NGG
Konsultan menyediakan tenaga pendukung yang terdiri dari : Surveyor,
Drafter/Juru Gambar, Operator Komputer, Sekretaris/Adminitrasi, dan
Pesuruh/Office Boy untuk melakukan jenis kegiatan antara lain sebagai
berikut:

 mendukung kerja tenaga ahli dalam fasilitasi komunikasi antar tim,


antara tim dengan nara sumber maupun pihak yang berkepentingan,
serta fasilitasi perangkat kebutuhan pelaksanaan pekerjaan yang
dimungkinkan.

 Mendukung kerja tenaga ahli dalam menyiapkan data - data pendukung


lainnya.

M-1
USULAN
TEKNIS FASILITAS PENDUKUNG

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

FASILITAS PENDUKUNG
Dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan Penyusunan DED
Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi dan Jl. Kompol Sanusi akan ditunjang
dengan ketersediaan fasilitas pendukung yang disediakan oleh Konsultan,
sebagai berikut:

N
N..11 FFAASSIILLIITTAASS PPEEN
NDDUUKKUUN
NGG LLUUAARR RRUUAAN
NGGAAN
N
Digunakan untuk mendukung kegiatan survai pengadaan data, diskusi, dan
lokakarya, yaitu:

 Alat bantu peraga; peta dan bahan produk tata ruang lainnya
 Alat pemapar dalam bentuk media audio visual; notebook, infocus dan
layar pemapar
 Alat perekam atau pendokumentasi; handycam
 Alat ukur; meteran ukur, mesin penghitung (counting) yang digunakan
dalam survai transportasi (trafic counting)

N
N..22 FFAASSIILLIITTAASS PPEEN
NDDUUKKUUN
NGG KKAAN
NTTOORR ((SSTTAATTIIO
ONN))
Digunakan untuk mendukung operasionalisasi tim tenaga ahli maupun staf
pendukung.

 Fasilitas produksi
Untuk kebutuhan produksi disediakan komputer dan printer.

 Fasilitas Komunikasi
Perlatan telekomunikasi sangat memegang peranan dalam mendukung
pengorganisasian kegiatan.

N-1
USULAN
TEKNIS FASILITAS PENDUKUNG

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

DAFTAR PERALATAN
Luas / Kapasitas Tahun Keadaan Lokasi Kepemilikan
No Jenis / Macam Alat Merk / Tipe Kondisi ( Milik Sendiri /
Jumlah Saat Ini Pembuatan Sekarang
( Baik/Rusak ) Sewa )
1 2 3 4 5 6 7 8 10
A. Peralatan Pendukung
I. Computer
1 Laptop 1 1 Intel Core i5 2011 Baik Ciamis Milik Sendiri
2 PC 4 4 Intel Core 2017 Baik Ciamis Milik Sendiri
II. Printer, Scanner & Fax
1 Brother A3 + Scanner 1 - Brother 2017 Baik Ciamis Milik Sendiri
2 Canon MP 230 1 - Canon 2015 Baik Ciamis Milik Sendiri
3 Canon MP 250 1 - Canon 2011 Baik Ciamis Milik Sendiri
III. Camera
1 Kamera DSLR 1 - Canon 2015 Baik Ciamis Milik Sendiri
IV. Kendaraan
1 Motor 1 2 Orang Honda Vario 2012 Baik Ciamis Milik Sendiri
2 Mobil 1 7 Orang Kijang 1994 Baik Ciamis Milik Sendiri
V. Peralatan Teknis
1 Meteran Panjang 50 meter 3 - 2017 Baik Ciamis Milik Sendiri
2 Meteran Pendek 4 - 2017 Baik Ciamis Milik Sendiri
3 Meteran dorong 2 - 2017 Baik Ciamis Milik Sendiri
4 Sigmat (Jangka Sorong) 1 - 2017 Baik Ciamis Milik Sendiri
5 Water Pas 1 - 2017 Baik Ciamis Milik Sendiri
6 Papan Kerani 4 - 2017 Baik Ciamis Milik Sendiri

N-2
USULAN
TEKNIS PENUTUP

CV. MEGAUTAMA KARYA NUSANTARA

P ENUTUP
Demikian Dokumen Usulan Teknis Paket Pekerjaan Penyusunan DED
Drainase/Trotoar Jl. Siliwangi dan Jl. Kompol Sanusi ini disusun
sedemikian rupa mengikuti segala ketentuan yang telah diatur. Bersamaan
dengan Dokumen Usulan Teknis ini disertakan pula Dokumen Administrasi
dan Dokumen Usulan Biaya sebagai satu kesatuan.

O-1

Anda mungkin juga menyukai