Anda di halaman 1dari 14

PENAWARAN TEKNIS

Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya Konsultan Perencana


Pembangunan PONED PKM ANGKONA)

BAB 4
PEMAHAMAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA
ACUAN KERJA (KAK) DAN PERSONEL/FASILITAS
PENDUKUNG DARI PPK

K
erangka Acuan Kerja (KAK) atau Terms of Reference (TOR) adalah satu petunjuk atau dasar dari
sebuah rencana suatu pekerjaan. Penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) didasari atas gagasan
filosofis dari pekerjaan dimaksud dalam hal Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya
Konsultan Perencana Pembangunan PONED PKM ANGKONA). Adapun pemahaman dan saran terhadap
kerangka acuan kerja (kak) dan personel/fasilitas pendukung dari PPK adalah;
A. PEMAHAMAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA
Secara garis besar pemahaman konsultan terhadap pekerjaan yaitu Belanja Modal Bangunan
Kesehatan (Biaya Konsultan Perencana Pembangunan PONED PKM ANGKONA) bertujuan
Membantu Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur didalam bermaksud untuk melakukan pekerjaan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas demi memberikan pelayanan kepada masyarakat
Kabupaten Luwu Timur. Adapun dalam mewujudkan gambar kerja/ laporan yang sebaik-baiknya
sehingga didapat suatu hasil yang maksimal dalam pelaksanaan pekerjaan dengan mengacu pada
petunjuk teknis, petunjuk pelaksanaan dan panduan. Konsultan perencanaan bertanggungjawab secara
profesional atas jasa yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku. Kinerja
perencanaan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas, integritas dan intensitas pengawasan yang secara
menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan kerangka Acuan kerja (KAK) yang telah
disepakati.
Secara umum pemahaman terhadap penugasan ini terdiri dari:
PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT
Hal. 1 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya Konsultan Perencana
Pembangunan PONED PKM ANGKONA)

 Pemahaman Kerangka Acuan Kerja (KAK) terhadap proyek, sudah sangat Jelas. Pemahaman
Kerangka Acuan Kerja (KAK) terhadap pelayanan jasa konsultan, ini dapat dipahami melalui
tujuan, sasaran dan jenis lingkup jasa konsultan. Pemahaman Kerangka Acuan Kerja (KAK)
terhadap organisasi pelaksanaan merupakan alat untuk meningkatkan koordinasi dan efektifitas
kerja tim konsultan dengan proyek.
 Pemahaman Kerangka Acuan Kerja (KAK) terhadap pelaporan yang sangat dibutuhkan oleh
proyek sebagai alat monitoring dan evaluasi atas kemajuan pekerjaan sekaligus sebagai alat
kendali proyek atas hambatan dan tantangan yang diprediksi akan dihadapi.
Dari hal tersebut di atas, maka kami berkesimpulan bahwa kami selaku konsultan telah memahami
muatan dan harapan pekerjaan dari hasil telaah KAK. Adapun muatan KAK sebagai berikut;
1. LATAR BELAKANG
Perlunya memberikan gambaran umum kondisi kawasan perencanaan, sebagai dasar dalam
merumuskan adan mempertimbangkan penanganan kawasan.
2. SISTEMATIKA PELAPORAN
Perlunya memperinci muatan terhadap isi laporan yang akan dipaparkan.
B. PEMAHAMAN DAN SARAN TERHADAP PERSONEL/FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK
Pemilik Proyek, dalam rangka penyelenggaraan jasa konsultansi ini akan menyediakan hal-hal
berikut kepada perusahaan konsultan: laporan dan data yang ada serta informasi yang berhubungan
dengan pekerjaan.
1. Memberikan informasi dan instruksi mengenai ketentuan-ketentuan atau ketetapan-ketetapan
pemerintah yang baru sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut; dan
2. Pejabat Direksi Pekerjaan/Koordinator pekerjaan.
Pihak Proyek akan mengangkat pejabat, petugas atau wakilnya sebagai direksi pekerjaan/tim teknis
demi pelaksanaan pekerjaan yang efektif. Sementera itu untuk mencapai efisiensi pelaksanan pekerjaan
ini, Konsultan perlu didukung dengan adanya fasilitas dan logistik kebutuhan proyek yang berada di lokasi.
Kebutuhan fasilitas dan peralatan kerja tersebut meliputi :
1. Ruang Kantor dan Perlengkapannya
Ruang kantor diperlukan untuk keperluan tenaga professional, dimana diperlukan pula ruang
kantor yang dilengkapi dengan meja, kursi, filling cabinet, rak buku dan lain-lain. Pengadaan peralatan
dan perlengkapan kantor tersebut akan dilakukan dengan cara menyewa sesuai dengan kondisi
harga setempat.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 2 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya Konsultan Perencana
Pembangunan PONED PKM ANGKONA)

2. Fasilitas Kendaraan
Kendaraan sangat diperlukan untuk keperluan ke tempat instansi lain. Untuk itu dalam
pelaksanaan diperlukan kendaran beroda empat sebanyak 1 (satu) buah dan kendaraan roda dua
sebanyak 2 (dua) buah. Konsultan akan bertanggung jawab mengenai asuransi, operasi dan
pemeliharaan kendaraan tersebut selama proyek berlangsung.
3. Peralatan Lapangan
Peralatan lapangan sangat diperlukan untuk keperluan lapangan (di lokasi proyek). Untuk itu
dalam pelaksanaan pelayanan jasa di proyek ini disediakan peralatan lapangan seperti alat ukur GPS,
Kamera, Printer A3 dan A4, Komputer, Rool Meter, Alat penyelidikan dan investigasi, dll.
Konsultan akan senantiasa berkoordinasi dengan pemberi kegiatan dalam hal ini PPK terkait
kegiatan yang dilaksanakan dilapangan mencakup perkembangan kegiatan, metodologi, koordinasi
dan sebagainya.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 3 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya Konsultan Perencana
Pembangunan PONED PKM ANGKONA)

BAB 5
URAIAN PENDEKATAN METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA

Pada uraian pendekatan dan metodologi, merupakan pembahasan dalam usulan teknis ini yang menjelaskan tentang
pandangan konsultan tentang pendekatan dan metode apa yang akan digunakan, sehingga dapat menyelesaikan
kegiatan tersebut yang berkualitas sesuai dengan apa yang diinginkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Untuk lebih
jelasnya, sebagaimana pada pembahasan berikut:
A. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI
Adapun pendekatan dan metodologi dalam kegiatan Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya
Konsultan Perencana Pembangunan PONED PKM ANGKONA) adalah sebagai berikut;
1. Pendekatan Teknis
a. Persiapan
Dalam perencanaan Kegiatan Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya Konsultan
Perencana Pembangunan PONED PKM ANGKONA) pada prinsipnya menggunakan metode
pendekatan, baik dalam penyusunan tahap kompilasi atau tahap analisis yang diharapkan dapat memberikan
hasil perencanaan yang lebih baik dan terarah sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Penerapan teknik kompilasi data bergantung kepada kebutuhan data yang harus dikumpulkan. Tahap
persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan dan pengolahan data. Dalam
tahap awal ini disusun hal-hal penting yang harus segera dilakukan dengan tujuan untuk mengefektifkan
waktu dan pekerjaan. Tahap persiapan ini meliputi kegiatan-kegiatan Untuk lebih jelasnya mengenai teknik-
teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 4 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya Konsultan Perencana
Pembangunan PONED PKM ANGKONA)

 Menentukan kebutuhan data


 Studi pustaka terhadap landasan teori yang berkaitan dengan penanganan permasalahan untuk
menentukan garis besarnya
 Mendata instansi-instansi terkait yang dapat dijadikan narasumber data
 Survei lokasi untuk mendapatkan gambaran umum kondisi kegiatan perencanaan
 Observasi Lapangan (field observation)
Observasi yang kita lakukan dilapangan pada umumnya dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
observasi terkontrol (controlled observation) dan observasi tidak terkontrol (uncontrolled observation).
Untuk kepentingan melakukan observasi yang terkontrol sesuai dengan masalah yang diteliti dan sesuai
dengan hipotesa yang harus diuji, kita harus melakukan perencanaan berkenaan dengan observasi
tersebut.
Pendekatan yang telah kita tentukan itu diungkapkan dalam langkah-langkah observasi yang akan kita
lakukan. Sedangkan variabel atau item-item yang akan kita teliti, dituangkan kedalam alat pengumpul
data yang akan kita gunakan. Jadi, metode pendekatan yang telah kita gunakan dapat dikatakan
menjiwai langkah-langkah atau proses yang dilakukan pada observasi, sedangkan varia¬bel yang akan
diukur atau data yang akan dikumpulkan dituangkan pada alat pengumpul data.
Alat pengumpul data yang dapat digunakan untuk mengkover data pada waktu melakukan observasi
yaitu ceklist, peta dasar, alat pemotret dan tabel-tabel blangko. Observasi lapangan yang terkontrol
dengan perencanaan yang baik yang disesuaikan dengan masalah yang akan diteliti.
1) Teknik Wawancara
Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang membantu dan melengkapi pengumpulan
data yang tidak dapat diungkapkan oleh teknik observasi. Pada tahapan survey teknik ini bukan
merupakan teknik pengumpulan data yang utama, melainkan hanya seba¬gai teknik pelengkap.
Teknik wawancara yang dapat menjamin kebutuhan kita secara terarah, adalah wawancara yang
tertutup. Wawancara yang tertutup ini pada pelaksanaannya menggunakan pedoman wawancara. Pada
pedoman wawancara ini dituangkan metode pendekatan, variabel, dan item-item yang akan kita peroleh.
2) Teknik Kuesioner
Jika data yang berupa pendapat atau sikap orang atau penduduk itu diperlukan dalam jumlah yang
sangat banyak, dapat dikatakan tidak efektif bila menggunakan teknik wawancara. Oleh karena itu, kita
harus menggunakan teknik kuesioner. Teknik kuesioner ini dilakukan dengan menyebarkan daftar
pertanyaan kepada responden sejumlah sampel yang kita butuhkan dalam perencanaan. Dalam teknik
kuesioner tersebut diedarkan beberapa angket, dimana penentuan angket didasarkan pada populasi dan
sampel dalam suatu wilayah penelitian.
Menurut Sudjana (1992;165), bahwa sampel yang mempunyai populasi yang heterogen, maka besaran
sampel antara 15 – 20 % dari jumlah populasi. Sedangkan menurut Sugiyono (2004;65) apabila populasi
bersifat homogen, maka jumlah sampel yang diperlukan 1 % saja sudah mewakili.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 5 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya Konsultan Perencana
Pembangunan PONED PKM ANGKONA)

3) Studi Dokumentasi
Untuk melengkapi data dalam rangka analisis masalah yang ada di kawasan perencanaan, kita
memerlukan informasi dari dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan obyek yang menjadi
studi. Untuk keperluan ini, kita harus melakukan studi dokumentasi. Pendekatan historis yang berkenaan
dengan gejala sosial, ekonomi, budaya dan kependudukan lebih banyak berhubungan dengan sumber-
sumber dokumentasi.
Kita harus terampil untuk mengalihkan dan menyusun kembali data dari suatu dokumen kedalam tabel
yang sesuai dengan keperluan analisis. Untuk memudahkan pengalihan data ini kita harus dapat
menyusun suatu tabel blangko. Penyusunan item pada blangko ini sedemikian rupa, sehingga sesuai
dengan kebutuhan dan sesuai pula dengan data yang tercantum pada sumber dokumentasi. Melalui
penggunaan tabel ini dapat dihindarkan terjadinya kesalahan pemindahan data dan sekaligus pula sesuai
dengan proses analisis yang akan kita lakukan.
4) Studi Kepustakaan
Konsep-konsep teoritis dan opera¬sional tentang ketentuan penelitian dan lain sebagainya, akan kita
dapat peroleh dari kepustakaan tanpa mempelajari bahan-bahan ini kita tidak dapat mencapai hasil yang
memuaskan pada penelitian. Mempelajari kepustakaan selain dituntut ketekunan juga dituntut
keterampi¬lan menyeleksi dan keterampilan menggunakan kepustakaan yang ber¬laku. Dalam hal ini
kita harus memiliki kesiapan mental untuk mengunjungi dan menghadapi orang yang menurut kita
memiliki kepustakaan yang kita perlukan.
5) Pengadaan persyaratan administrasi untuk perencanaan data
6) Perencanaan jadwal pembuatan desain
2. Metodologi
Metodologi merupakan langkah dalam pengerjaan Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya
Konsultan Perencana Pembangunan PONED PKM ANGKONA) , berupa informasi terkait metode
pengolahan data atau analisis data, sampai pada perencanaan teknis pada output yang diinginkan. Metodologi
pelaksanaan kegiatan ini akan terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:
1) Untuk melaksanakan tugasnya perencana harus meninjau lokasi, mencari informasi dan lain-lain yang
dibutuhkan pada Pedoman Persyaratan Perencana ini.
2) Konsultan Perencana diharuskan untuk mengadakan pengukuran, bentuk, luas perbedaan ketinggian,
kondisi bangunan serta instalasi yang ada dan lain-lain sebagainya.
c. Jenis Data yang dibutuhkan
Secara umum data-data yang dibutuhkan untuk melaksanakan Pembangunan PONED PKM yaitu data
dasar. Dalam pelaksanaan akan terdapat penambahan atau pengurangan item kebutuhan data sesuai
dengan perkembangan analisis dan diskusi yang terjadi.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 6 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya Konsultan Perencana
Pembangunan PONED PKM ANGKONA)

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 7 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya Konsultan Perencana
Pembangunan PONED PKM ANGKONA)

d. Metode Pengumpulan Data


Sesuai dengan karakteristik datanya maka metoda pengumpulan data yang digunakan secara umum
terkelompokkan sebagai berikut:
1) Survey Sekunder
Survey sekunder dilakukan dengan mendatangi institusi terkait untuk memperoleh data maupun dokumen
terkait yang biasanya dimiliki oleh institusi tersebut, diantaranya data mengenai pembangunan sarana dan
prasarana.
2) Survey Primer
Survey primer dilakukan dalam kegiatan penyusunan Inventarisai Data Jalan untuk memperbaharui data
jalan yang sudah didapatkan dari survey sekunder. Metoda survey yang digunakan serta data yang
dikumpulkan diantaranya:
• Survey Lokasi Kegiatan (Mengukur batas tanah sesuai petunjuk aparat setempat dan petunjuk
Pengguna Anggaran)
• Konsultan melakukan perencanaan lengkap sesuai kebutuhan.

B. PROGRAM KERJA
a. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya Konsultan
Perencana Pembangunan PONED PKM ANGKONA) adalah selama 20 (hari) terhitung setelah
penandatanganan kontrak/SPMK. Konsultan akan menyusun alokasi waktu yang efektif dan terencana dengan
baik agar kegiatan ini bisa mengikuti spesifikasi teknis yang ada. Sehingga output dari kegiatan ini akan dapat
diterima dengan baik oleh pengguna jasa.
b. TAHAPAN PEKERJAAN
1) Tahap Persiapan
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mengenali lingkup pekerjaan dan kondisi
lapangan berikut permasalahan-permasalahan yang ada dari data sekunder (desk study). Persiapan
pelaksanaan pekerjaan, diantaranya :
 Menyiapkan data yang digunakan untuk pelaksanaan survey;
 Pengarahan cara kerja personil sehubungan dengan waktu yang disediakan;
 Penyediaan peralatan yang akan dipakai untuk survai lapangan;
 Persiapan surat pengantar mobilisasi personil dan lain-lain yang diperlukan;
Sebelum pekerjaan “Survey Pendahuluan” dimulai, konsultan berkoordinasi dengan Pemberi Kerja untuk
mendapatkan pengarahan dan petunjuk-petunjuk mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan, rencana-
rencana pengembangan daerah, dan hal-hal lain yang perlu diketahui untuk pelaksanaan pekerjaan
tersebut.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 8 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya Konsultan Perencana
Pembangunan PONED PKM ANGKONA)

2) Peninjauan Lokasi
Tujuan utama dilaksanakannya peninjauan lokasi adalah untuk melakukan gambaran awal terhadap lokasi
pekerjaan dan mengumpulkan data-data sekunder untuk dipergunakan dalam pelaksanaan detail survey
dan mengumpulkan data lainnya untuk melengkapi data survei detail dan kebutuhan desain. Kegiatan yang
dilakukan antara lain :
 Melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan instansi terkait di daerah sehubungan dengan
dilaksanakan survai.
 Peninjauan lokasi untuk menidentifikasi dan menginventarisasi kondisi yang ada di wilayah studi
perencanaan.
 Mempelajari dan menganalisa informasi mengenai wilayah studi perencanaan. Pemeriksaan lokasi
sumber material (Quarry).
 Pengambaran wilayah perencanaan yang dibutuhkan dalam proses perencanaan.
 Pembuatan foto dokumentasi lapangan.
3) Daftar Hasil Kerja
Daftar hasil kerja merupakan output / hasil dari pekerjaan yang telah dilaksanakan diantaranya berupa
laporan, gambar kerja dan peta yang harus dipenuhi sesuai muatan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) sehingga produk hasil dari pekerjaan minimal paling lambat seminggu
sebelum kontrak berakhir harus dirampungkan agar kualitas pekerjaan dapat senantiasa dijaga.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 9 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya Konsultan Perencana
Pembangunan PONED PKM ANGKONA)

KEGIATAN
Mengkoordinir pembuatan master
schedule dan breakdown aktivitas
bulanan dan mingguan.

Mengkoordinir penentuan schedule material dan


persetujuan material dari owner.

Koordinasi Dan Asistensi laporan

Tahap Persiapan,
TAHAPAN Pelaksanaan Survey, Komplikasi Data, Analisa Penyerahan Laporan,
Pengumpulan Data, Data, Dan Penyusunan Laporan Dan Berita Acara
Survey Lapangan

WAKTU BULAN - 1

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 10 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya Konsultan Perencana
Pembangunan PONED PKM ANGKONA)

C. ORGANISASI DAN PERSONIL


Dalam bab ini usulkan struktur dan komposisi tim. Peserta harus menyusun bidang-bidang pokok dari
pekerjaan, tenaga ahli inti sebagai penanggung jawab, dan tenaga pendukung.
Untuk memperjelas alur koordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan ini, maka dibuat bagan organisasi
pelaksana pekerjaan agar pelaksanaan pekerjaan berjalan sesuai Kerangka Acuan Kerja. Penyusunan
organisasi dan Personil Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya Konsultan Perencana Pembangunan
PONED PKM ANGKONA), ini menyangkut hubungan antara pemberi kerja (penguna jasa) dengan pelaksana
kerja (penyedia jasa), yang terdiri dari tenaga-tenaga ahli dari berbagai bidang.
Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya Konsultan Perencana Pembangunan PONED PKM
ANGKONA), melibatkan beberapa tenaga profesional, tenaga sub profesional dan tenaga penunjang dengan
tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan bidang keahliannya. Disamping itu konsultan juga
menyadari adanya mekanisme control terhadap proses dan hasil dari pekerjaan konsultan. Struktur organisasi
konsultan dan personil yang akan melaksanakan pekerjaan ini dipimpin oleh seorang ketua team (Team Leader)
yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengkoordinasi semua kegiatan pelaksanaan pekerjaan, dengan
didukung oleh beberapa tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya yang sesuai dengan bidangnya masing-
masing. Gambaran mengenai Struktur Organisasi dan Personil Pelaksana Pekerjaan dari Konsultan dijelaskan
dalam Gambar berikut.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 11 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya Konsultan Perencana
Pembangunan PONED PKM ANGKONA)

PEMERINTAH DAERAH
pemen
Proses Pelelangan
SULAWESI SELATAN Barang/ Jasa
PEJABAT PENGADAAN
DINAS KESEHATAN
BARANG/JASA
KAB. LUWU TIMUR
BENDAHARA

STAF TEKNIK
PT ANGKASA GLOBAL
KEPALA BIDANG
CONSULTANT DIVISI MANAJEMEN
PROYEK ADMINISTRATOR

PEJABAT PEMBUAT
TEAM LEADER STAF TEKNIK
KOMITMEN (PPK)

Keterangan;
TENAGA AHLI

TENAGA PENDUKUNG
Garis
Koordinasi

Tidak Langsung

Gambar.5.2. Bagan Jasa Konsultansi Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya Konsultan Perencana Pembangunan PONED PKM ANGKONA)

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 12 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya Konsultan Perencana
Pembangunan PONED PKM ANGKONA)

BAB 6
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

T
im konsultan akan melaksanakan beberapa item pekerjaan berdasarkan jadwal kegiatan yang
telah ditetapkan. Penyusunan jadwal rencana kegiatan ini telah disusun berdasarkan
pertimbangan teknis dan alokasi waktu penyelesaian pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
kontrak kerja. Program kegiatan ini disusun oleh seluruh tenaga ahli yang akan terlibat langsung dalam
kegiatan Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya Konsultan Perencana Pembangunan PONED PKM
ANGKONA), dan mengacu pada pengalaman historis masing-masing tenaga ahli, sehingga dengan
demikian diharapkan adanya konsitensi antara metodologi dan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini disusun berdasarkan pemahaman konsultan terhadap KAK
Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya Konsultan Perencana Pembangunan PONED PKM
ANGKONA), jadwal pelaksanaan pekerjaan ini dapat berubah sesuai dengan klausul dalam dokumen
kontrak dan atau hasil negosiasi serta arahan pemberi tugas (pengguna jasa). Item-item pekerjaan
sebagaimana tercantum pada tabel 6.1 dibawah ini adalah item-item pekerjaan pokok yang menjadi
tugas dan tanggung jawab konsultan.

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 13 | PROPOSAL TEKNIS
PENAWARAN TEKNIS
Belanja Modal Bangunan Kesehatan (Biaya Konsultan Perencana
Pembangunan PONED PKM ANGKONA)

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


Bulan ke-
No Uraian Pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TAHAP PERSIAPAN
1) Persiapan / Mobilisasi Tenaga Ahli
2) Penyusunan Rencana Kerja
3) Pengarahan dan Penugasan personil
4) Menentukan Sasarana Kegiatan
5) Menyusun Jadwal Kegiatan
6) Pembahasan lanjut KAK
7) Review studi kondisi eksisting
8) Melakukan koordinasi awal
9) Penyusunan Metodologi Pekerjaan
10) Pemahaman Kebijakan Daerah
11) Persiapan peralatan kerja dan proses survey
12) Pembuatan surat pengantar survey
13) Menetapkan metode survey
14) Menggali sumber data yang ada
2 SURVEY / PENGUMPULAN DATA
1) Memeriksa Program Kerja
2) Koordinasi dan Rapat Rutin
3) Pengajuan Klaim (bila ada)
4) Survey Data Primer dan sekunder
5) Rapat Verifikasi Data
3 TAHAP PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
1) Penginputan Data Lapangan
2) Analisis Kebutuhan Data
3) Tahap Pengolahan Data
4) Analisis Dan Estimasi
5) Konsep Desain
6) Rencana Anggaran Biaya (RAB)
4 PELAPORAN
1) Laporan Pendahuluan
2) Laporan Akhir
3) Dokumen Album Gambar
4) Laporan dalam Bentuk (Soft Copy Laporan)
5 PEMERIKSAAN AKHIR
1) Pemeriksaan Akhir
2) Berita Acara PHO/FHO

PT. ANGKASA GLOBAL CONSULTANT


Hal. 14 | PROPOSAL TEKNIS

Anda mungkin juga menyukai