Anda di halaman 1dari 35

KEMENTERIAN

AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

PEMBAHASAN LAPORAN AKHIR


KOMPILASI DATA & DELINEASI

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)


UNTUK MENDUKUNG ONLINE SINGLE SUBMISSON (OSS)
DI KABUPATEN JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2020

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
OUT-LINE
Latar Belakang

Maksud, Tujuan dan Sasaran

Landasan Hukum

PROFIL WILAYAH

Isu-Isu Kawasan Perencanaan


Penetapan Delineasi Kawasan Industri
Mallasoro & Sekitarnya

Progres Perolehan Data RDTR OSS


LATAR BELAKANG

OSS
LATAR
BELAKANG (1)
Untuk MEMPERCEPAT PELAKSANAAN BERUSAHA,
Pemerintah pada tanggal 21 Juni 2018 telah mengeluarkan
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2018 tentang
PELAYANAN PERIZINAN BERUSAHA TERINTEGRASI SECARA
ELEKTRONIK (OSS)

Bagi daerah yang belum memiliki RENCANA DETAIL TATA


RUANG (RDTR), INVESTOR atau PELAKU USAHA
DIWAJIBKAN mengajukan IZIN LOKASI MELALUI SISTEM OSS

RDTR menjadi SANGAT SIGNIFIKAN dalam MEMBANTU


REALISASI INVESTASI karena BISA MEMPERSINGKAT WAKTU
IZIN PEMANFAATAN LAHAN

UNTUK ITU, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA


RUANG/BPN AKAN MEMPERCEPAT PENYUSUNAN
RDTR SEBAGAI DASAR PERIZINAN PEMANFAATAN
RUANG DENGAN MENGUTAMAKAN KABUPATEN DAN
KOTA TUJUAN INVESTASI
LATAR BELAKANG (2)
MAKSUD, TUJUAN & SASARAN

OSS
Maksud

Dimaksudkan untuk menyiapkan bahan


yang menjadi landasan spasial
pembangunan melalui penyusunan
materi teknis RDTR
sebagai dasar pemberian izin dan
instrumen pengendalian pemanfaatan
ruang.
Tujuan & Sasaran

Tujuan
Untuk membantu pemerintah Kabupaten
Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan dalam
PENYUSUNAN DOKUMEN KOMPILASI DATA dan
Deliniasi RDTR OSS sebagai landasan penyusunan
Materi Teknis RDTR Kawasan Industri Mallasoro
dan Sekitarnya di Kabupaten Jeneponto Provinsi
Sulawesi Selatan.

Sasaran
Tersedianya Dokumen Kompilasi Data
dan Deliniesi RDTR OSS Kawasan Industri
Mallasoro dan Sekitarnya di Kabupaten Jeneponto
LANDASAN HUKUM

OSS
Landasan Hukum

Undang-Undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang


Undang-Undang No.32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan & Perlindungan LH
Undang-Undang No.3 Tahun 2014 tentang Perindustrian
Permen ATR/BPN No.16 Tahun 2018, tentang Pedoman Penyusunan RDTR
dan Peraturan Zonasi
Permen ATR/BPN No.14 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan Basis Data Peta Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten/Kota serta RDTR
Peraturan Presiden No.13 Tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Peraturan Presiden No.24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri

Peraturan Presiden No.24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik
METODOLOGI

OSS
TAHAPAN PENYUSUNAN RDTR & PZ
PERMEN ATR/BPN NO.16 Tahun
2018

Pengertian konsep
Menurut Nama Ahli

Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipiscing elit sed do eiusmod tempor
incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam quis
nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.
PROFIL WILAYAH

OSS
Kawasan Perencanaan
Profil Wilayah
Kabuoaten Jeneponto
PULAU SULAWESI

Provinsi Sulawesi Selatan

Kecamatan Bangkala
DESA

KECAMATAN 6
11
29,93 Km2

749,79 Km2

DESA 14 121,82 Km2


ISU-ISU KAWASAN

OSS
ISU-ISU KAWASAN PERENCANAAN
PADA KAWASAN INDUSTRI MALLASORO BELUM ADA PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN

SECARA GEOGRAFIS KAWASAN PERENCANAAN MEMILIKI KONDISI TOPOGRAFI DATAR HINGGA


BERGELOMBANG DOMINAN GUNA LAHAN EKSISTING ADALAH PERTANIAN LAHAN KERING SERTA
MERUPAKAN DAERAH PESISIR PANTAI
DALAM KAWASAN PERENCANAN TERDAPAT KAWASAN WISATA PANTAI, TAMBAK GARAM DAN
TAMBAK UDANG serta BUDIDAYA RUMPUT LAUT
DIBEBERAPA TITIK MERUPAKAN DAERAH BANJIR DAN SECARA KESELURUHAN KAWASAN
PERENCANAAN RENTAN TERJADI KEKERINGAN dan ANGIN PUTING BELIUNG serat ABRASI PANTAI

KURANGNYA PRASARANA PERSAMPAHAN MENGAKIBATKAN DIBEBERAPA KAWASAN TERJADI


PENCEMARAN LINGKUNGAN

KEKURANGAN AIR BERSIH, DIMANA BELUM ADA SUPLAI AIR BERSIH DARI PDAM, SERTA JARINGAN
JALAN SEBAGIAN KONDISI RUSAK
PENETAPAN DELINEASI KAWASAN
PERENCANAAN

OSS
KRITERIA DELINEASI WILAYAH PERENCANAAN
1.Wilayah perencanaan dapat berupa BAGIAN WILAYAH
PERENCANAAN (BWP):
a. Ditetapkan sebagai KAWASAN STRATGESI
KABUPATEN/KOTA dengan SUDUT KEPENTINGAN
EKONOMI atau KAWASAN PERKOTAAN atau
b. Secara administrasi mengikuti pembagian Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten/kota yang
DIPRIORITASKAN PENYUSUNAN RDTR dan PZnya.
2. BATASAN LUASAN IDEAL untuk delineasi BWP sebesar
2.000 – 3.000 Ha (dalam hamparan)
3. Delineasi RDTR dan PZ mempertimbangkan
KETERSEDIAAN SUMBER DATA dan PETA DASAR
skala 1: 5.000.
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN JENEPONTO RENCANA POLA RUANG KABUPATEN JENEPONTO

PP No.13 Tahun 2017, Perubahan Kabupaten Jeneponto ditetapksn


atas PP No.26 Tahun 2008 RTRWN sebagaii PKW (Pusat Kegiatan
Wilayah)

Peraturan Pemerintah No.50 DPN Makassar – Takabonarate, dimana


Tahun 2011 RIPPNAS Kab.Jeneponto merupakan Jalur
Perlintasan Pariwisata Nasional

Peraturan Presiden No. RTRW Ditetapkan fungsi pelayanan PKW


88 tahun 2011 PULAU Jeneponto yaitu AGROINDUSTRI, PERTANIAN,
SULAWESI PERIKANAN DAN PARIWISATA

Peraturan Daerah Provinsi Pembangkit tenaga listrik di wilayah Kawasan Pengembangan Industri
Sulwesi Selatan No.9 Tahun 2009 RTRWP provinsi PLTU PUNAGAYA Mallasoro & Sekitarnya

Peraturan Daerah Provinsi Sepanjang zona pesisir Kabupaten Jeneponto


Sulwesi Selatan No.2 Tahun 2019 RZWP3K diperuntukkan untuk KEGIATAN PERIKANAN BUDIDAYA
dan merupakan jalur lintas laut regional dan nasional RENCANA POLA RUANG KECAMATAN BANGKALA

Peraturan Daerah Kabupaten Meningkatkan perekonomian daerah melalui


Jeneponto No.1 Tahun 2009 RPJMD pengelolaan sumber daya daerah dan investasi
yang berkeadilan
Draf Peraturan Daerah Kecamatan Bangkala dominan untuk Kegiatan Kawasan Pengembangan Industri
Kabupaten Jeneponto Tahun RTRW INDUSTRi, pertanian lahan kering, tambak garam Mallasoro & Sekitarnya yang di
2020-2040 serta budidaya rumput laut dan pariwisata tetapkan di Kecamatan Bangkala
Kajian Lingkungan Hidup Strategis
tentang Revisi RTRW Kabupaten MAMPU MENDUKUNG KEBUTUHAN PANGAN DAN AIR
Jeneponto Tahun 2020-2040
KLHS DIWILAYAHNYA, bahkan untuk saat ini dapat
mengekspor kelebihan potensi pangan dan air ke
wilayah disekitarnya.
Tujuan:
Mewujudkan Kabupaten Jeneponto
KEBIJAKAN TATA RUANG WILAYAH sebagai:
K A B U PA T E N J E N E P O N T O PUSAT PERTUMBUHAN YANG NYAMAN, PRODUKTIF DAN
BERDAYA SAING MELALUI PENGEMBANGAN ENERGI
TERBARUKAN, AGROPOLITAN, MINAPOLITAN DAN
PARIWISATA yang berbasis mitigasi
bencana”.

Strategi pengembangan kegiatan Industri secara teraglomerasi untuk


meminimalkan dampak pencemaran lingkungan:
 MENYEDIAKAN RUANG UNTUK KAWASAN INDUSTRI YANG MEMADAI;
 MENDORONG INVESTASI PEMBANGUNAN INDUSTRI DI DALAM KAWASAN
PERINDUSTRIAN;
 Mendorong penyediaan/ pemanfaatan fasilitas dan utilitas pendukung
bersama kegiatan industri;
 MENDORONG INDUSTRI BERORIENTASI EKSPOR MELAUI KEMUDAHAN
PEMBERIAN IZIN DAN INSENTIF;
 Penguatan sumber daya masnusia untuk mendukung penyediaan tenaga
kerja yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan teknologi;
Draft Raperda Kabupaten  Menyediakan fasilitas pengolahan limbah terpadu di dalam kawasan
Jeneponto Tahun 2020-2040 industri.
DOKUMENTASI PELAKSANAAN FGD
Proses pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) penetapan
P E N E T A PA N D E L I N E A S I B W P delineasi yang dilaksanakan pada tanggal 08 Desember 2020,
yang dihadiri oleh OPD se Kabupaten Janeponto
DAFTAR HADIR PESERTA FGD
Kajian analisis dalam penentuan Alternatif Kawasan
Industri dan Sekitarnya di Kabupaten Jeneponto,
menggunakan METODE ANALISIS VARIANSI dan
KAJIAN ANALISIS UJI TABEL STATISTIC, untuk mendapatkan kawasan
yang paling sesuai dan strategis dalam penetapan
kawasan industri

No INDIKATOR PENILAIAN NILAI BOBOT Sistem NILAI BOBOT TIAP SUB SISTEM TOTAL
ALTERNATIF I ALTERNATIF II ALTERNATIF III ALTERNATIF IV Penilaian I II III IV
1 Kebijakan Nasional 8 8 8 8 1 8 8 8 8
2 Kebijakan Daerah 9 9 9 9 2 9 9 9 9
3 Kawasan Hutan 9 9 9 9 3 9 9 9 9
4 LP2B 9 9 9 9 4 9 9 9 9
5 Ruang Terbuka Hijau (RTH) 6 6 8 8 5 6 6 8 8
6 Kebencanaan 7 7 7 7 6 7 7 7 7
7 Luas Area Pengembangan 5 7 8 8 7 5 7 8 8
8 Kegiatan Permukiman 6 7 8 9 8 6 7 8 9
9 Infrastruktur jalan 8 8 8 8 9 8 8 8 8
10 Topografi 9 9 9 8 10 9 9 9 8
11 Aksesibilitas 8 8 8 9 11 8 8 8 9
12 Potensi Tenaga Kerja 8 8 8 8 12 8 8 8 8
13 Ketersediaan dokumen 8 8 8 8 13 8 8 8 8
JUMLAH NILAI 100 103 107 108 N 13 13 13 13 52
NILAI RATA-RATA 7,69 7,92 8,23 8,30 ∑X 100 103 107 108 418
∑X rata-rata 7,69 7,92 8,23 8,30
Berdasarkan dari tabel analisis tersebut, dimana menunjukkan nilai bobot yang tertinggi berada ∑X2 777 824 888 905 3394

di Alternatif 4, artinya bahwa dalam pengembangan kawasan industri kedepannya, maka kawasan
ini yang dianggap sangat strategis, namun untuk menguji nilai strategis kawasan tersebut
dilakukan analisis lanjutan, yakni uji tabel variansi.
A n a l i s i s U J I VA R I A N S I

RINGKASAN ANALISIS VARIANSI

Berdasarkan dari hasil uji tabel statistik,


menunujkan bahwa Alternatif IV terbukti secara
Variansi bahwa kawasan tersebut strategsi 2.154 Ha
dikembangkan sebagai kawasan yang dapat
dibuat RDTR sebagai RDTR Kawasan Industri
dan Sekitarnya, dimana terdapat 4 (empat)
wilayah desa yang dapat dikembangkan, yakni
Desa Mallasoro, Desa Punagaya, Bonto Rarannu
Sebagian dan Desa Pantai Bahari sebagian
P E N E T A PA N D E L I N E A S I B W P

126 Ha 183 Ha

2.154 Ha
988 Ha (17,7 %)

875 Ha
POTENSI KAWASAN PERENCANAAN

 Area pengembangan kawasan industri

 Potensi area tambak garam


 Kawasan permukiman secara
berkelompok
 Potensi pariwisata Alam Pantai
 Potensi budidaya tambak udang
 Potensi pertanian tanaman kering
 Potensi budidaya rumput laut
 Dominan lahan non terbangun

BERADASARKAN POTENSI YANG DIMILIKI, maka


PENGEMBANGAN INDUSTRI MALLASORO DAN
SEKITARNYA, AKAN DIKEMBANGKAN SEBAGAI AGRO
MINA INDUSTRI
PROGRES PEROLEHAN DATA

OSS
Progres perolehan data sesuai dengan kelopok data yang dirinci
PROGRES PEROL EHAN DATA sebanyak 77 jenis data, maka perolehan data untuk saat sekarang
ini berada pada tingkat perolehan data TINGGI.
TINGKAT PEROLEHAN DATA Uraian perolehan data yang disajikan dalam bentuk diagram,
dimana PEROLEHAN DATA di Kabupaten Jeneponto secara
keseluruhan dominan sudah ada, dibandingkan data yang belum
didapatkan
RINCIAN KELOMPOK DATA
YANG TERKUMPUL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Data
Kondisi & Data
Persiapan Kepen Data &
Kajian Awal jenis Guna Data Data & Data Aspek Ketersediaan
Teknis dudukan & Data Informasi
Data Pelaksanaan
Lahan/ Sekunder Informasi Sosial Ekonomi Lingkungan Sarana &
Untuk PZ
Sekunder Bangunan Prasarana
Budaya
Data yang belum terkumpul secara keseluruhan adalah 8,7% dari 213
rincian data, dimana data tersebut berupa data belum pernah dilakukan
DATA YANG BELUM TERKUMPUL kajian dan data yang sementara dilakukan kajian. Terdapat juga data yang
membutuhkan kajian analisis
NO KELOMPOK DATA JENIS DATA YANG BELUM TERKUMPUL JUMLAH %
DATA
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Kajian Awal Data Sekunder 1. Masterplan Drainase 5 12
2. Tatralok
3. Rencana Distribusi dan Transmisi Jaringan Listrik
4. Studi-studi lainnya tentang Transportasi
5. BA Kajian Lingkungan Hidup Strategis
2 Persiapan Teknis Pelaksanaan - - 0
3 Kondisi dan Jenis Guna - - 0
Lahan/Bangunan
4 Data Sekunder 1. Peta Dasar Rupa Bumi 6 12
2. Peta sebaran suhu udara
3. Peta kawasan terpapar dampak perubahan iklim
4. Peta Jenis, Lokasi, Luas Ruang Terbuka Hijau
5. Land Value Capture (Pertambahan Nilai Lahan)
6. Peta Deposit Sumber Daya Alam Yang Dimiliki Dan Lokasinya
5 Data dan Informasi 1. Studi terkait perubahan iklim 2 4
2. Jenis, lokasi, luas Ruang Terbuka Hijau

6 Data Kependudukan Dan Sosial 1. Kelahiran Per 1000 Penduduk 2 10


Budaya 2. Kematian Per 1000 Penduduk
7 Data Ekonomi 1. Pendapatan tenaga kerja di tiap sektor tiap satuan wilayah 6 27
2. Volume ekspor tiap-tiap komoditi dari masing-masing sektor basis
3. Penyerapan tenaga kerja
4. Data Daerah-Daerah Yang Menjadi Pasar Untuk Memasarkan Komoditas
Unggulan Tersebut
5. Data Titik-Titik Yang Menjadi Inlet-Outlet Komoditas Unggulan
6. Sektor/Komoditas Potensial Yang Terpengaruh Oleh Kebijakan Pemerintah
Sehingga Diharapkan Dapat Menjadi Sektor/Komoditas Unggulan

8 Data Aspek Lingkungan 1. Data Deposit Sumber Daya Alam Yang Dimiliki Dan Lokasinya 1 12

9 Data Ketersediaan Prasarana Dan - - 0


Sarana
10 Data dan Informasi untuk PZ 1. Perizinan dan Komitmen Pembangunan 1 10
KETERKAITAN DATA DENGAN LINGKUP ANALISIS
Lingkup Analisis yang tertuang didalam Permen ATR/BPN Tahun 2018
DATA YANG DIBUTUHKAN KETERSEDIAAN
No LINGKUP ANALISIS METODE ANALISIS REFERENSI
DATA
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
1 Analisis Struktur Internal BWP 1. Analisis Pusat-pusat pelayanan o Data Sarana pemerintahan dan pelayanan umum Ada Hasil survey
 Metode Skalogram o Data Sarana peribadatan lapangan
o Data Sarana perdagangan dan niaga Kecamatan
Bangkala dalam
o Data Sarana kebudayaan dan rekreasi
angka tahun
o Data Persebaran Fasilitas Pendidikan dan kesehatan terakhir
 Metode Overlay peta o Peta Sebaran Sarana / Fasilitas (perumahan, fas. Pendidikan, Ada Hasil survey
kesehatan, perdagangan, perkantoran, jasa, budaya dan rekreasi, lapangan
RTH, pemerintahan, pelayanan umum)
 Analisis kedudukan wilayah & Pengaruh kebijakan o RTRWN, RTRWP, RTRW Kabupaten, RPJP Nasional, RPJP Provinsi, Ada Survey Intansional,
tata ruang RPJP Kabupaten, RPJM Nasional, RPJM Provinsi, RPJM Kabupaten, Dokumen RTRW
 Analisis Tujuan penataan ruang & arah Rencana Pengembangan Kawasan Industri Provinsi & Dokumen
RTRW Kabupaten
pengembangan kawasan
 Arah pengembangan kawasan o Peta batas desa dan batas wilayah Ada Kajian teori
o Pendekatan teoritis pengembangan
o Penetapan fungsi BWP kota
Hasil survey
lapangan
2. Analisis sistem jaringan jalan o Peta Sistem Kegiatan Transportasi darat Ada Hasil survey
o Peta Sistem Jaringan Transportasi darat lapangan
o Peta Sistem Pergerakan Transportasi darat
o Peta Sistem Jaringan Transportasi air/ sungai
o Studi-studi lainnya tentang Transportasi Tidak Ada -
3. Analisis Intensitas Pengembangan Ruang Pada Seluruh o Peta Penggunaan Lahan Eksisting Ada Hasil survey
BWP o Koefisien Dasar Bangunan lapangan
o Koefisien Lantai Bagunan
o Koefisien Dasar Hijau
o Garis Sempadan Bangunan
2 Analisis Sistem Penggunaan lahan 1. Analisis Simpangan antara Pola Ruang RTRW dan o RTRW Kabupaten/Kota Ada Dokumen RTRW
(Land Use) Kondisi Eksisting o Peta Penggunaan Lahan Eksisting tahun 2019
 Overlay peta polar uang dalam RTRW dengan peta Hasil survey
lapangan
guna lahan eksisting
K E T E R S E D I A A N DATA PA DA L I N G K U P
ANALISIS RDTR DAN PZ Data yang tersedia untuk mendukung lingkup analisis RDTR dan
Peraturan Zonasi sesuai dengan Permen ATR/BPN No.16 Tahun 2018,
rata-rata mencapai 70-90%

KETERSEDIAAN DATA LINGKUP ANALISIS RDTR KETERSEDIAAN DATA LINGKUP ANALISIS PERATURAN ZONASI (PZ)
120 120

100 100

80
80

60
60

40

40
20

20
0
Analisis
keduduka
Analisis n dan Analisis Analisis Analisis
Analisis Analisis 0
Sistem peran SDA dan Analisis Analisis transporta Analisis Analisis Analisis pembiaya Analisis gap
Struktur ekonomi Analisis Analisis
Pengguna BWP Fisik atau sosial kependud si sumberda lingkunga kelembaga an Analisis Analisis jenis antara Analisis Analisis
Internal & sektor kesesuaian Analisis pertumbuha
an lahan dalam lingkunga budaya ukan (pergeraka ya buatan n Binaan an pembangu karakteristik dan kualitas zona karakteristik ketentuan Analisis
BWP unggulan kegiatan dampak n dan
(Land Use) wilayah n BWP n) nan peruntukan karakteristik dengan spesifik standar kewenangan
terhadap kegiatan pertambaha
yang lebih zona kegiatan kondisi lokasi setiap sektor
zona n penduduk
luas eksisting
Series1 94 100 89 80 100 86 68 81 100 78 100 100 Series1 100 100 100 100 100 100 100 100 50
T E R I M A K AS I H
Takdir ada di Tangan Tuhan, tetapi nasib
ditentukan oleh Lingkungan. Berdoa dan
berusaha serta selalu percaya.

@DitjenTataRuang @DitjenTaru /DitjenTataRuang

Ditjen Tata Ruang tataruang.atrbpn.go.id/ gistaru.atrbpn.go.id/rtronline

Anda mungkin juga menyukai