TRANSPARANSI
dan
PERSEPSI BERSAMA
TOP DOWN
PEMBANGUNAN
AND
BERKELANJUTAN
BOTTOM UP PLANNING
TRANSPARANSI
PENDEKATAN
dan
SEKTORAL
PERSEPSI BERSAMA
BAB I
Pendahuluan
BAB I BAB II
Tinjauan
Pendahuluan Kebijakan
BAB I BAB II
Tinjauan
Pendahuluan Kebijakan
BAB III
Gambaran
Umum
BAB I BAB II
Tinjauan
Pendahuluan Kebijakan
Gambaran Metode
Umum Perencanaan
BAB I BAB II
Tinjauan
Pendahuluan Kebijakan
PENYUSUNAN
RDTR–PZ
Kabupaten Banyuwangi
Peyusunan Rencana Detail Tata
Ruang dan Peraturan Zonasi Pengertian
Kecamatan
Licin,
Kabupaten
Banyuwangi
Berbatasan dengan:
Ruang Lingkup Wilayah
Peyusunan Rencana Detail Tata
Ruang dan Peraturan Zonasi
Utara:
Timur:
Kabupaten Bondowoso
Kecamatan Glagah dan
dan Kecamatan
Kalipuro
Wongsorejo
Barat:
Kecamatan Selatan:
Desa Kluncing dan
Kecamatan Kabat
Licin, Pakel
Kabupaten
Banyuwangi
Berbatasan dengan:
Ruang Lingkup Wilayah
Peyusunan Rencana Detail Tata
Ruang dan Peraturan Zonasi
Utara:
Timur:
Kabupaten Bondowoso
Kecamatan Glagah dan
dan Kecamatan
Kalipuro
Wongsorejo
Barat:
Kecamatan Selatan:
Desa Kluncing dan
Kecamatan Kabat
Licin, Pakel
Kabupaten
Banyuwangi 6 Desa dalam Deliniasi:
Kawasan
Perencanaan
Peta Deliniasi
Peyusunan Rencana Detail Tata
Ruang dan Peraturan Zonasi TOP DOWN
Pendekatan yang dilakukan melalui kajian terhadap
perencanaan yang dibuat oleh pemerintah terhadap
dokumen RDTR.
Pendekatan Perencanaan
Peyusunan Rencana Detail Tata
Ruang dan Peraturan Zonasi TOP DOWN
Pendekatan yang dilakukan melalui kajian terhadap
perencanaan yang dibuat oleh pemerintah terhadap
dokumen RDTR.
BOTTOM UP
Pendekatan yang dilakukan dengan melibatkkan
masyarakat. Dimana aspirasi masyarakat digunakan untuk
Pendekatan Perencanaan mewujudkan konsep perencanaan yang tepat
Peyusunan Rencana Detail Tata
Ruang dan Peraturan Zonasi TOP DOWN
Pendekatan yang dilakukan melalui kajian terhadap
perencanaan yang dibuat oleh pemerintah terhadap
dokumen RDTR.
BOTTOM UP
Pendekatan yang dilakukan dengan melibatkkan
masyarakat. Dimana aspirasi masyarakat digunakan untuk
Pendekatan Perencanaan mewujudkan konsep perencanaan yang tepat
REVIEW KEBIJAKAN
TINJAUAN TEORI
Kabupaten Banyuwangi
Struktur Ruang
Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat
permukiman dan sistem jaringan prasarana dan
sarana yang berfungsi sebagai pendukung
kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara
hierarkis memiliki hubungan fungsional
TINJAUAN TEORI
Pola Ruang
UU No. 26 Tahun 2007, Pola Ruang adalah distribusi
peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi
peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan
peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.
Taman Nasional dan Taman Nasional Laut: Keadaan alam asli untuk
Kriteria Kawasan Lindung
pengembangan wisata alam, dan aksen yang baik untuk keperluan wisata
Nasional
Taman Hutan Raya: Aksen yang baik untuk keperluanwisata
REVIEW KEBIJAKAN
Indikasi Arahan Peraturan Peraturan zonasi untuk kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan
Zonasi disusun dengan memperhatikan pemanfaatan untuk penelitian, pendidikan,
dan pariwisata
Kawasan Lindung Nasional Peraturan zonasi untuk cagar biosfer disusun dengan memperhatikan
pemanfaatan untuk pariwisata tanpa mengubah bentang alam
RTRW Nasional (2008-2028) Pariwisata untuk kawasan peruntukan pariwisata disusun dengan
memperhatikan:
1. Pemanfaatan potensi alam dan budaya masyarakat sesuai daya dukung
dan daya tampung lingkungan
2. Perlindungan terhadap situs peninggalan kebudayaan masa lampau
3. Pembatasan pendirian bagunan hanya untuk menunjang kegiatan
pariwisata
4. Ketentuan pelarangan pendirian bangunan selain pembatasan pendirian
bangunan hanya untuk menunjang kegiatan pariwisata
Tujuan,
Kebijakan, Penataan ruang wilayah provinsi bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah provinsi yang berdaya
Strategi
Tujuan saing tinggi dan berkelanjutan melalui pengembangan sistem agropolitan dan sistem megapolitan
Rencana Sistem Kabupaten Banyuwangi ditetapkan sebagai PKW (Pusat Kegiatan Wilayah)
Perkotaan
RTRW Provinsi Jawa Timur
Rencana jalan Kabupaten Banyuwangi meliputi jalan bebas hambatan antarkota, jalan nasional
arteri primer, jalan nasional kolektor primer.
Rencana Sistem Rencana pengembangan jalan bebas hambatan
Jaringan Terminal Tipe A dan Tipe B
Transportasi Terdapat Bandar udara umum yang termasuk bandar udara pengumpan
Rencana Rencana pengembangan bandar udara umum
Struktur Ruang
Rencana pengembangan energi baru meliputi enenrgi air, energi angin, energi panas bumi, dan
Rencana Sistem energi gelombang laut
Jaringan Energi Pelaksanaan rencana pengembangan jaringan transisi yakni pengembangan pengembangan
sistem transisi 150 Kv dan pengembangan gardu induk 150/20 kV
Kawasan Hutan Lindung ditetapkan dengan luas sekurang-kurangnya 344.724 Ha
Kawasan Cagar alam ditetapkan dengan luas sekurang-kurangnya 10.958 ha
Lindung Taman wisata alam ditetapkan dengan luas sekurang-kurangya 298 ha
REVIEW KEBIJAKAN
Penetapan
Kawasan
Strategis
Rencana kawasan strategis
yang berada dalam lingkup Kawasan Pengembangan potensial panas bumi = Bawalan – Ijen
pengelolaan Pemerintahan
Daerah Provinsi sebagai KSP
Gambar: Peta Rencana Struktur Ruang Provinsi
Jawa Timur
Sumber: RTRW Provinsi Jawa Timur
TINJAUAN TEORI
Gambar: Peta Rencana Struktur Ruang Provinsi
Jawa Timur
Sumber: RTRW Provinsi Jawa Timur
TINJAUAN TEORI
Misi Mengembangkan sektor ekonomi unggulan pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan,
perikanan, dan pariwisata
Tujuan,
Kebijakan, Untuk mewujudkan ruang kabupaten Banyuwangi yang berbasis sumber daya daerah yang berdaya
Strategi
Tujuan saing dan berkelanjutan
Kebijakan Mengembangkan kawasan pariwisata berbasis potensi wisata alam, budaya dan buatan
Mengembangkan pusat pertumbuhan ekonomi pedesaan dan perkotaan yang mampu
dan menunjang sistem pemasaran hasil pertanian, perikanan, pariwisata, industri, perdagangan dan
Strategi jasa
Mengembangkan potensi daya tarik wisata sesuai Wilayah Pengembangan Pariwisata (WWP)
Mengembangkan objek wisata unggulan
Mengembangkan jalur pariwisata terpadu
Mengembangkan sarana dan prasarana penunjang wisata
Hirarki dan
Sistem Kota di Kecamatan Licin termasuk kedalam Wilayah Pengembangan (WP)
RTRW Kabupaten Banyuwangi Utara, dan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), yang berfungsi
Banyuwangi Kabupaten melayani wilayahnya
Banyuwangi
Rencana
Struktur Ruang
Pengembangan ruas jalan tembus potensial Segobang, Kecamatan Licin
Sistem Jaringan Pengembangan pembangkit PLTP Ijen berkapasitas 110 MW pada Kecamatan Licin
Prasarana Pengembangan energi alternatif berupa sumber energi tenaga hidro pada Kecamatan
Licin
Kawasan Suaka Kecamatan Licin termasuk ke dalam kawasan rawan bencana alam berupa:
Bencana gerakan kerentanan tanah
Alam, Pelestarian Rawan letusan gunung berapi yang meliputi Gunung Ijen dan merapi Ungup-ungup
Alam, dan Cagar Rawan kebakaran hutan
Budaya
Kawasan peruntukan pariwisata terdiri atas:
Kawasan Dalam Wilayah Pengembangan Pariwisata (WPP) Banyuwangi, Kecamatan Licin ditetapkan
sebagai salah satu kawasan pariwisata segitiga berlian, berupa Kawah Ijen.
REVIEW KEBIJAKAN
Pariwisata Wisata Kawah Ijen dan wisata agro Kalibendo yang merupakan WPP I termasuk kedalam
kategori daya tarik wisata alam
Rencana Pola
Ruang Kawasan Pada Kecamatan Licin, terdapat kawasan peruntukan pertambangan mineral bukan logam,
Pertambangan yang berupa belerang dan pertambangan panas bumi yang berada di Kawah Ijen
Mengembangkan kawasan pariwisata berbasis potensi wisata alam, budaya dan buatan
Kebijakan dan Mengembangkan pusat pertumbuhan ekonomi pedesaan dan perkotaan yang mampu menunjang
sistem pemasaran hasil pertanian, perikanan, pariwisata, industri, perdagangan dan jasa
Strategi Mengembangkan potensi daya tarik wisata sesuai Wilayah Pengembangan Pariwisata (WWP)
RTRW Kabupaten Mengembangkan objek wisata unggulan
Banyuwangi Mengembangkan jalur pariwisata terpadu
Mengembangkan sarana dan prasarana penunjang wisata
Kawasan Strategis Pengembangan ruas jalan tembus potensial Segobang, Kecamatan Licin
Kepentingan Pengembangan pembangkit PLTP Ijen berkapasitas 110 MW pada Kecamatan Licin
Rencana Pendayagunaan Pengembangan energi alternatif berupa sumber energi tenaga hidro pada Kecamatan Licin
Kawasan SDA
Strategis
Kawasan Strategis Pengembangan ruas jalan tembus potensial Segobang, Kecamatan Licin
Kepentingan Pengembangan pembangkit PLTP Ijen berkapasitas 110 MW pada Kecamatan Licin
Fungsi dan Daya Pengembangan energi alternatif berupa sumber energi tenaga hidro pada
Dukung Kecamatan Licin
Lingkungan Hidup
REVIEW KEBIJAKAN
Pemanfaatan Ruang: Perwujudan sistem perkotaan dan pedesaan, serta sistem prasarana
REVIEW KEBIJAKAN
RTRW Kabupaten
Peraturan Zonasi struktur ruang
Banyuwangi Ketentuan Umum Peraturan Zonasi pola ruang
Peraturan Zonasi Peraturan Zonasi kawasan strategis
RPJMD
Kabupaten Perspektif Masyarakat
Banyuwangi Proses Internal
Perspektif
(2016-2021) Kelembagaan
Keuangan
Program Penguatan City Banding ‘I Love Banyuwangi’, ‘Sunrise of Java’, dan ‘City of Carnival’
Strategis Peningkatan Pariwisata Event dan Pariwisata Minat Khusu (Banyuwangi Festival)
Pembangunan Terminal Pariwisata Terpadu
REVIEW KEBIJAKAN
Pemenuhan Srana-Prasarana Dasar Pariwisata yang merangsang long of stay dan spending of money
Wisatawan
Agenda Politik
Kepala Daerah
Definisi Program pengembangan pemasaran pariwisata
Program Program Pengembangan destinasi pariwisata
Jumlah Wisata
Indikator Kerja Long of Stay
Persentase budaya lokal yang dikembangkan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD) Kabupaten Banyuwangi 2005-2025
Mewujudkan Peningkatan Berkembangnya kegiatan pelestarian norma Melestarikan dan mengapresiasi nilai
Pembangunan Infrastruktur Sosial dan nilai-nilai budaya daerah yang kesenian dan kebudayaan tradisional
dan Ekonomi Yang Berkelanjutan menunjang pelaksanaan pembangunan lokal, serta memberikan proteksi
daerah. terhadap karya seni dan budaya
Menguatnya modal sosial masyarakat yang
dicirikan oleh kelembagaan lokal yang kuat
yang mampu mengakomodasi tuntutan
perubahan dan berperan aktif dalam
pembangunan daerah.
Letak Geografi dan Administratif Kecamatan Licin terdiri dari 8 desa/kelurahan, 37 dusun, 80 RW, 289
RT
Aksesibilitas Kondisi Jalan menuju wisata kawah Ijen sudah rusak di beberapa
titik, minim lampu penerangan, dan minimnya pembatas jalan
Angkutan pedesaan dan angkutan MPU yang melewati
kecamatan Licin berjumlah 13 dan 5 kendaraan
Fasilitas Pendukung Kepariwisataan Akomodasi berupa hotel, yaitu hotel Ijen Resort and Villas, dan
Ijen Resto
Rumah makan Ijen Resto
Biro Travel Alfa Arian Tour Ijen Resort and Villas
Struktur Pengembangan Pariwisata Kerangka utama pengembangan akan dipakai sebagai pedoman
dalam pelaksanaan pembangunan pariwisata dengan 3 unsur pokok,
antara lain Obyek/Atraksi Wisata, Aksesibilitas, dan Amenitas
Rencana Zona dan Jalur Wisata WPP I Kawah Ijen, dengan tema wisata “Wisata alam (pantai,
kebun, hutan dan geologi) dengan dukungan tema atraksi
wisata buatan yang masih terkait dengan wisata alam dan
wisata budaya dengan karakter kehidupan tradisional dan
peninggalan sejarah”
Arahan Pengembangan Kawasan Obyek Wisata Kawah Ijen sebagai Kawasan Lindung (Suaka Alam dan Rawan
Berdasarkan Tata Guna Lahan Bencana, direkomendasikan sebagai lokasi pengembangan
wisata alam)
Agro Kalibendo (Kawasan Budidaya Perkebunan,
direkomendasikan untuk dikembangakan sebagai daerah wisata)
Kalongan Outbound (Kawasan Budidaya Perkebunan,
direkomendasikan untuk dilakukan pengenmbangan wisata
alam)
Sumber: Rencana Induk Pariwisata Banyuwangi (Perda No. 13 tahun 2012)
Rencana Induk Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Perda Banyuwangi No. 13 tahun 2012)
Rencana DestinasiPariwisata
REVIEW KEBIJAKAN
Rencana Pengembangan Investasi dan Usaha TWA kawah Ijen merupakan Obyek Wisata Utama pada Zona Ijen
Wisata (Attraction) sedangkan Kalongan Outbound merupakan potensi dikembangkan
menjadi obyek wisatapada Zona Ijen
Rencana Pengembangan Prasarana dan Sarana Pengembangan Amenitas Kawah Ijen diarahkan pada pemenuhan
Pariwisata (Amenities) fasilitas tingkat pelayanan wisata
Rencana Pengembangan Sistem Transportasi Pengembangan jaringan jalan baru (Banyuwangi-Ijen, dan jalan
Pendukung Pariwisata bypass)
Program Daya Tarik dan Kegiatan Wisata Pembangunan, renovasi dan rehabilitasi obyek wisata TWA Kawah
Ijen
Program Pengembangan Aksesibilitas Perbaikan akses jalan menuju ke obyek wisata kawah ijen
Program Pengawasan dan Pengendalian Perlindungan terhadap potensi flora dan fauna, dan pengendalian
pemanfaatan hutan lindung dan produktif
GAMBARAN
UMUM
Kabupaten Banyuwangi
Terdiri atas 24 Kecamatan, 189 Desa,
Banyuwangi Memiliki luas wilayah 5.782.50 km2
Kabupaten dan 28 Kelurahan
Terdiri atas 24 Kecamatan, 189 Desa,
Banyuwangi Memiliki luas wilayah 5.782.50 km2
Kabupaten dan 28 Kelurahan
Batas Wilayah:
Utara: Kabupaten Situbondo
Timur: Selat Bali
Selatan: Samudera Indonesia
Barat: Kabupaten Jember dan
Bondowoso
Topografi:
Wilayah bagian Barat dan Utara umumnya
berupa pegunungan dengan tingkat kemiringan
400, dan bagian Selatan di dominasi oleh
dataran rendah dengan tingkat kemiringan 150.
ketinggian tanah mencapai 0-2.500 mdpl
Terdiri atas 24 Kecamatan, 189 Desa,
Banyuwangi Memiliki luas wilayah 5.782.50 km2
Kabupaten dan 28 Kelurahan
Batas Wilayah:
Utara: Kabupaten Situbondo
Timur: Selat Bali
Selatan: Samudera Indonesia
Barat: Kabupaten Jember dan
Bondowoso
Topografi:
Wilayah bagian Barat dan Utara umumnya
berupa pegunungan dengan tingkat kemiringan
400, dan bagian Selatan di dominasi oleh
dataran rendah dengan tingkat kemiringan 150.
ketinggian tanah mencapai 0-2.500 mdpl
Hidrologi:
Kabupaten Banyuwangi memiliki 35
Daerah Aliran Sungai
Geologi:
Kabupaten Banyuwangi didominasi oleh
tanah hasil Gunung Api Kwarter Muda,
sebesar 29,43% dari keseluruhan wilayah
Terdiri atas 24 Kecamatan, 189 Desa,
Banyuwangi Memiliki luas wilayah 5.782.50 km2
Kabupaten dan 28 Kelurahan
Batas Wilayah:
Utara: Kabupaten Situbondo
Timur: Selat Bali
Selatan: Samudera Indonesia
Barat: Kabupaten Jember dan
Bondowoso
Topografi:
Wilayah bagian Barat dan Utara umumnya
berupa pegunungan dengan tingkat kemiringan
400, dan bagian Selatan di dominasi oleh
dataran rendah dengan tingkat kemiringan 150.
ketinggian tanah mencapai 0-2.500 mdpl
Hidrologi:
Kabupaten Banyuwangi memiliki 35
Daerah Aliran Sungai
Geologi:
Kabupaten Banyuwangi didominasi oleh
tanah hasil Gunung Api Kwarter Muda,
sebesar 29,43% dari keseluruhan wilayah
Klimatologi:
Rata-rata curah hujan sebesar
81,45mm; rata-rata penyinaran
matahari sebesar 82%, rata-rata
kelembaban udara sebesar 78%
Vegetasi:
Komoditas tanaman di Kabupaten
Banyuwangi antara lain: karet, kopi,
kakao, cengkeh, kelapa kopra, tebu
LICIN
KECAMATAN
Batas Wilayah:
Utara: Kabupaten Bondowoso dan
Kecamatan Wongsorejo
Timur: Kecamatan Glagah dan
Kalipuro
Barat: Kecamatan Kabat
Selatan: Kecamatan Licin dan Kabat
LICIN
KECAMATAN
Batas Wilayah:
Utara: Kabupaten Bondowoso dan
Kecamatan Wongsorejo
Timur: Kecamatan Glagah dan
Kalipuro
Barat: Kecamatan Kabat
Selatan: Kecamatan Licin dan Kabat
Topografi:
Termasuk dalam dataran tinggi, dengan
ketinggian 100-3000 mdpl
Hidrologi:
Memiliki 6 DAS, yang sepanjang tahun
mampu mengairi lahan pertanian
Geologi:
Jenis tanah Podsolik
Klimatologi:
Curah hujan rata-rata 201.08 mm/tahun;
Kelembabab rata-rata 78%; rata-rata
penyinaran matahari 82%
Vegetasi:
Komoditas tanaman perkebunan, yaitu
kopi dan cengkeh
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kecamatan Licin
Kependudukan 3500
Perempuan > Laki-Laki
3000 14.548 > 14.328
Sosial
1500
1000
500
0
Pakel Kluncing Segobang Jelun Gumuk Banjar Licin Tamansari
Laki-Laki 1184 1673 2705 1211 1211 1227 1957 3160
Perempuan 1203 1692 2748 1228 1235 1257 1994 3191
Laki-Laki Perempuan
Sumber: Kecamatan Licin dalam Angka 2018
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kecamatan Licin
Kependudukan 3500
Perempuan > Laki-Laki
3000 14.548 > 14.328
Sosial
1500
1000
500
0
Pakel Kluncing Segobang Jelun Gumuk Banjar Licin Tamansari
Laki-Laki 1184 1673 2705 1211 1211 1227 1957 3160
Perempuan 1203 1692 2748 1228 1235 1257 1994 3191
Laki-Laki Perempuan
Sumber: Kecamatan Licin dalam Angka 2018
Jumlah
Kluncing 3.581 0 0 0 0 0
Mayoritas penduduk di Kecamatan
Licin memeluk agama Islam dengan Segobang 6.404 0 0 0 0 0
jumlah penganut agama Islam
sebesar 27.629 jiwa. Sedangkan Jelun 2.490 0 0 0 0 0
Licin 4.045 21 0 0 2 0
Tamansari 2.825 0 0 0 0 0
Jumlah 27.629 21 0 0 2 0
Kependudukan
SEKTOR
Desa/Kelurahan Lainnya Jumlah
Pertanian Industri Perdagangan Angkutan Jasa-Jasa
Pakel 603 44 281 15 122 103 1.268
Pertambangan dan
B 9,38 9,39 8,99 8,50 8,37 8,29 8,28
Lapangan usaha pertanian, kehutanan,
Ekonomi
Penggalian
dan perikanan merupakan pemasukan C Industri Pengolahan 11,69 11,58 11,40 11,37 11,50 11,53 11,56
tertinggi., edangkan pemasukan terendah
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06
yaitu lapangan usaha pengadaan listrik
Pengadaan Air,
dan gas. E Pengelolaan Sampah, 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07
Limbah dan Daur Ulang
Transportasi dan
H 2,75 2,80 2,81 2,81 2,86 2,91 2,97
Pergudangan
J Informasi dan Komunikasi 4,58 4,64 4,79 4,91 5,01 5,10 5,17
M.N Jasa Perusahaan 0,23 0,23 0,23 0,23 0,23 0,23 0,23
Administrasi Pemerintahan,
O Pertahanan dan Jaminan 2,56 2,54 2,41 2,31 2,20 2,21 2,22
Sosial Wajib
R,S,T,U Jasa lainnya 1,24 1,23 1,19 1,17 1,18 1,18 1,22
1 Pakel - 1 - 5
Fasilitas
2 Kluncing - 1 - 6
3 Segobang - - - 6
4 Jelun - - - 3
5 Gumuk - - - 3
6 Banjar - - - 4
7 Licin 1 1 6 8
8 Tamansari - - - 9
Jumlah 1 3 6 44
Sumber : Survey Primer, 2019
Umum FASILITAS KESEHATAN No Nama
Puskesmas
Puskesmas
Polindes Posyandu
. Desa Pembantu
1 Pakel - 1 - 5
Fasilitas
2 Kluncing - 1 - 6
3 Segobang - - - 6
4 Jelun - - - 3
5 Gumuk - - - 3
6 Banjar - - - 4
7 Licin 1 1 6 8
8 Tamansari - - - 9
Jumlah 1 3 6 44
Sumber : Survey Primer, 2019
FASILITAS PENDIDIKAN
TK SD SMP SMA
No. Nama desa
TK/RA SD MI SMP MTs SMA MA
1 Pakel 1 3 - - - - -
2 Kluncing - 3 - 1 - - -
3 Segobang 1 4 1 - 1 - -
4 Jelun 1 2 1 - - - -
5 Gumuk 1 3 - - 1 - -
6 Banjar 1 2 1 - - - -
7 Licin 2 2 1 1 1 - 1
8 Tamansari 3 4 1 - - - -
Jumlah 10 23 5 2 3 - 1
Fasilitas Umum FASILITAS PERIBADATAN
FASILITAS PERKANTORAN
Sumber : Survey Primer, 2019
Toko
No Toko Pasar Apotik/Toko
Umum Jumlah Fasilitas
.
Nama desa
Kelontong Kelurahan
Bahan
Obat
Perdagangan Bangunan
menurut Jenisnya
1 Pakel 33 1 1 0
2 Kluncing 41 0 0 0
Fasilitas
3 Segobang 43 1 1 0
4 Jelun 27 0 1 0
5 Gumuk 22 1 1 0
6 Banjar 43 0 0 0
FASILITAS PERDAGANGAN dan JASA 7 Licin 50 1 3 1
8 Tamansari 39 0 1 0
Jumlah 298 4 8 1
Sumber: Kecamatan Licin dalam Angka 2017
1 2012 5005
Sistem
2 2013 5232
3 2014 6346
4 2015 6519
6 2016 6968
7 2017 7477
1 2012 5005
Sistem
2 2013 5232
3 2014 6346
4 2015 6519
6 2016 6968
7 2017 7477
rumah-rumah warga
sehingga memudahkan
komunikasi dengan orang
di tempat lain.
Gambar: Jaringan Telepon
Sumber : Survey Primer, 2019
Utilitas JARINGAN TELEPON
Sudah terdapat BTS dan
jaringan telepon kabel
yang tersambung pada
Sistem
rumah-rumah warga
sehingga memudahkan
komunikasi dengan orang
di tempat lain.
Gambar: Jaringan Telepon
Sumber : Survey Primer, 2019
PERSAMPAHAN
rumah-rumah warga
sehingga memudahkan
komunikasi dengan orang
di tempat lain.
Gambar: Jaringan Telepon
Sumber : Survey Primer, 2019
JARINGAN DRAINASE
Jaringan drainase di
kecamatan licin
sebagian besar saluran
PERSAMPAHAN terbuka yang dialirkan
ke sungai.
Sektor
Pertanian
Permasalahan
Potensi
Sektor
Pertanian
Sektor Industri
Pariwisata
Permasalahan
Potensi
Sektor
Pertanian
Sektor Industri
Pariwisata
Sektor
Pariwisata
Permasalahan
Potensi
Sektor
Pertanian
Sektor Industri
Pariwisata
Sektor
Pariwisata
Sektor
Pertambangan
Permasalahan
Potensi
Jaringan Jalan
Permasalahan
Potensi
Jaringan Jalan
Penerangan
Jalan Umum
Permasalahan
Potensi
Jaringan Jalan
Penerangan
Jalan Umum
Sistem
Persampahan
Permasalahan
Potensi
Jaringan Jalan
Penerangan
Jalan Umum
Sistem
Persampahan
Drainase
Permasalahan
Potensi
Jaringan Jalan
Penerangan
Jalan Umum
Sistem
Persampahan
Drainase
Kawasan
Rawan Longsor
Permasalahan
Potensi
Jaringan Jalan
Penerangan
Jalan Umum
Sistem
Persampahan
Drainase
Kawasan
Rawan Longsor
Kawasan
Rawan Letusan
Gunung Berapi
Kecamatan Licin
METODOLOGI
METODOLOGI
Kabupaten Banyuwangi
Alur Konseptual Pengerjaan
Desain Survey
Desain Survey
Desain Survey
Desain Survey
Pendekatan Perencanaan
PERENCANAAN
METODOLOGI
Kabupaten Banyuwangi
1. Analisis Struktur Internal
BWP Bentuk identifikasi struktur Analisis struktur internal BWP meliputi:
kawasan perencanaan Analisis sistem pusat pelayanan
Analisis sistem jaringan jalan
Analisis intensitas pengembangan
ruang pada seluruh BWP
1. Analisis Struktur Internal
BWP Bentuk identifikasi struktur Analisis struktur internal BWP meliputi:
kawasan perencanaan Analisis sistem pusat pelayanan
Analisis sistem jaringan jalan
Tabel Kebutuhan Data Analisis Struktur Internal BWP Analisis intensitas pengembangan
ruang pada seluruh BWP
Kebutuhan Data Jenis Survey Output
Guna Lahan BWP ekisting Sekunder dan Primer Simpangan pola runga RTRW
dengan kondisi guna lahan ekisting
BWP.
Tabel Kebutuhan Data Analisis Penggunaan Lahan
Guna Lahan BWP ekisting Sekunder dan Primer Simpangan pola runga RTRW
dengan kondisi guna lahan ekisting
BWP.
Alur Pikir
Tabel Kebutuhan Data Kedudukan BWP dalam Wilayah yang Lebih Luas
Alur Pikir
Tabel Kebutuhan Data Analisis Sumber Daya ALam Fisik Lingkungan BWP
1 SKL Morfologi 5
2 SKL Kemudahan Dikerjakan 1
3 SKL Kestabilan Lereng 5
4 SKL Kestabilan Pondasi 3
5 SKL Ketersediaan Air 5
6 SKL Terhadap Erosi 3
7 SKL Untuk Drainase 5
8 SKL Pembuangan Limbah 0
SKL Terhadap Bencana Alam 5
1 SKL Morfologi 5
2 SKL Kemudahan Dikerjakan 1
Alur Pikir
Tabel Kebutuhan Data Analisis Kependudukan
Jumlah dan perkembangan Sekunder melalui data BPS Identifiaksi dan analisis
6. Analisis Kependudukan penduduk Kelurahan, KK pada Kecamatan Licin Dalam Angka.. perkemabngan kependudukan.
kawasan perencanaan
Komposisi Pendudk (berdasarkan
jenis kelamin, pendidikan,
pendidikan dan agama).
Tabel Kebutuhan Data Analisis Kependudukan
Jumlah dan perkembangan Sekunder melalui data BPS Identifiaksi dan analisis
6. Analisis Kependudukan penduduk Kelurahan, KK pada Kecamatan Licin Dalam Angka.. perkemabngan kependudukan.
kawasan perencanaan
Komposisi Pendudk (berdasarkan
jenis kelamin, pendidikan,
pendidikan dan agama).
Alur Pikir
Tabel Kebutuhan Data Analisis Kependudukan
Jumlah dan perkembangan Sekunder melalui data BPS Identifiaksi dan analisis
6. Analisis Kependudukan penduduk Kelurahan, KK pada Kecamatan Licin Dalam Angka.. perkemabngan kependudukan.
kawasan perencanaan
Komposisi Pendudk (berdasarkan
jenis kelamin, pendidikan,
pendidikan dan agama).
Alur Pikir
INPUT OUTPUT
PROSES
INPUT OUTPUT
PROSES
INPUT OUTPUT
PROSES
Bagan Analisis
Survey Primer
Analisis Karakteristik
Analisa deskriptif Gambaran dimensi
Data rumija, rumaja, observasi geometri jalan Kec. Rumija, Rumaja, dan
dan ruwasja Licin berdasarkan Ruwasja
berdasarkan hierarki hierarki jalan
parkir
INPUT PROSES
SURVEY PRIMER
OUTPUT
Analisis Tingkat Data volume lalu lintas
Level of Service
(v)
Pelayanan Jalan V/C Mengetahui titik –
PERHITUNGAN RUMUS titik kemacetan
Data kapasitas jalan (c)
Survey Primer
Analisis Karakteristik
Analisa deskriptif Gambaran dimensi
Data rumija, rumaja, observasi geometri jalan Kec. Rumija, Rumaja, dan
dan ruwasja Licin berdasarkan Ruwasja
berdasarkan hierarki hierarki jalan
parkir
INPUT PROSES OUTPUT
Analisis Bangkitan Lalu Survey Primer Analisa pola pergerakan Analisis deskriptif
Lintas Penumpang dan -Identifikasi pola barang dan orang observasi dan
jaringan jalan dikaitkan dengan jenis evaluative pola
Barang -Identifikasi pola jalan pergerakan barang dan
pergerakan orang orang di Kecamatan
Licin
INPUT PROSES
SURVEY PRIMER
OUTPUT
Analisis Tingkat Data volume lalu lintas
Level of Service
(v)
Pelayanan Jalan V/C Mengetahui titik –
PERHITUNGAN RUMUS titik kemacetan
Data kapasitas jalan (c)
Survey Primer
Analisis Karakteristik
Analisa deskriptif Gambaran dimensi
Data rumija, rumaja, observasi geometri jalan Kec. Rumija, Rumaja, dan
dan ruwasja Licin berdasarkan Ruwasja
berdasarkan hierarki hierarki jalan
parkir
INPUT PROSES OUTPUT
Analisis Bangkitan Lalu Survey Primer Analisa pola pergerakan Analisis deskriptif
Lintas Penumpang dan -Identifikasi pola barang dan orang observasi dan
jaringan jalan dikaitkan dengan jenis evaluative pola
Barang -Identifikasi pola jalan pergerakan barang dan
pergerakan orang orang di Kecamatan
Licin
INPUT PROSES
OUTPUT
-Identifikasi system Survey Primer
parkir Analisis deskriptif
observasi dan
-Identifikasi kondisi Analisis Sarana dan
trotoar/pedestrian way evaluataiv kondisi
sarana dan Prasarana Transportasi
-Identifikasi pangkalan
prasarana
ojek
transportasi di Kec.
-Identifikasi pangkalan
Licin
angkutan umum,
terminal, dll
9. Analisis Sumber Daya Buatan
Alur Pikir
a. Sarana Pemerintahan dan
Pelayanan Umum
Metode pengumpulan data utilitas yang digunakan adalah survey primer dan survey
sekunder. Survey primer dilakukan dengan observasi terhadap kondisi eksisting
Kecamatan Licin yang meliputi jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan telepon,
drainase dan sistem pembuangan sampah. Survey sekunder dilakukan dengan
mengumpulkan data – data utilitas yang ada dalam dokumen perencanaan.
SEKTOR NILAI SATUAN
Sekolah 5 Liter/murid/hari
a. Air Bersih
Rumah Sakit 200 Liter/bed/hari
Sekolah 5 Liter/murid/hari
a. Air Bersih
Rumah Sakit 200 Liter/bed/hari
Data Sambungan
Air
Analisis Layanan
Rencana Sistem
Jumlah Penduduk
Jaringan Air Bersih
Analisis Proyeksi
Konsumsi per
Kapita
Tabel Jarak Bebas Minimum Antara Penghantar SUTT dengan Tanah dan Benda
Lainya
Sumber : Kriteria Peerencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 1996
NO LOKASI JARAK BEBAS (m)
INPUT PROSES
OUTPUT
PETA TGL
Analisis Distribusi
Distribusi Listrik Tabel Jarak Bebas Minimum Antara Penghantar SUTT dengan Tanah dan Benda
Lainya
Sumber : Kriteria Peerencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 1996
Data Pelanggan
PLN
Analisis Layanan
Jumlah Penduduk Rencana Sistem Jaringan
Listrik
Analisis Proyeksi
Konsumsi per
Kapita
tiap lingkungan rumah perlu dilayani sambungan telepon tiap lingkungan rumah perlu dilayani jaringan telepon
rumah lingkungan dan jaringan telepon ke hunian
dibutuhkan sekurang-kurangnya 1 sambungan telepon umum jaringan telepon ini dapat diintegrasikan dengan jaringan
untuk setiap 250 jiwa penduduk (unit RT) yang ditempatkan pergerakan (jaringan jalan) dan jaringan prasarana / utilitas lain
pada pusat-pusat kegiatan lingkungan RT tersebut
ketersediaan antar sambungan telepon umum ini harus memiliki stasiun telepon otomat (STO) untuk setiap 3.000 – 10.000
jarak radius bagi pejalan kaki yaitu 200 - 400 m sambungan dengan radius pelayanan 3 – 5 km dihitung dari
copper center
penempatan pesawat telepon umum diutamakan di area-area tiang listrik yang ditempatkan pada area Damija, pada sisi jalur
publik seperti ruang terbuka umum, pusat lingkungan, ataupun hijau yang tidak menghalangi sirkulasi pejalan kaki di trotoar
berdekatan dengan bangunan sarana lingkungan
Sarana Prasarana
Badan Penerimaan Air Sumber air di permukaan tanah
d. Jaringan Drainase (laut, sungai, danau)
Sumber air di bawah permukaan
tanah (air tanah akifer)
Sarana Perlengkap Gorong-gorong
Pertemuan saluran
Komponen analisa meliputi :
Bangunan terjunan
Kebutuhan pengendalian banjir dan genangan
Bangunan terjunan
Sistem jaringan makro dan jaringan distribusi
Street inlet
Volume air hujan dan debit aliran
Kondisi dan kapasitas saluran yang tersedia Pompa
Pintu Air
PETA TGL
Analisis Distribusi
Jaringan Drainase
lingkungan dan skala daerah (30.000 jiwa) (120.000 jiwa) Mobil sampah TPS/TPA lokal - Mobil mengangkut
lingkungan dan skala daerah (30.000 jiwa) (120.000 jiwa) Mobil sampah TPS/TPA lokal - Mobil mengangkut
PETA TGL
Analisis Distribusi
Alur Pembuangan Sampah
Jumlah penduduk
AnalisisProyeksi Rencana Sistem Jaringan
Produk sampah PersampahanTerpadu
Analisis Kapasitas
Konsisi Prasarana
Bagan Metode Analisis Jaringan Persampahan
INPUT PROSES OUTPUT
Struktur Organisasi
10. Analisis Kelembagaan pemerintahan:
Survey Sekunder
Data kelembagaan di
Kabupaten Banyuwangi
Kecamatan Licin
Kec. Licin
Desa/Kelurahan BWP
Elemen Partisipan masyarakat
INPUT PROSES OUTPUT
Struktur Organisasi
10. Analisis Kelembagaan pemerintahan:
Survey Sekunder
Data kelembagaan di
Kabupaten Banyuwangi
Kecamatan Licin
Kec. Licin
Desa/Kelurahan BWP
Elemen Partisipan masyarakat
Alur Pikir
analisis figure and ground analisis vista kawasan (pelataran
analisis aksesibilitas pejalan kaki dan pandang)
pesepeda analisis tata massa bangunan
12. Analisis Lingkungan Binaan analisis ketersediaan dan dimensi jalur analisis intensitas bangunan
khusus pedestrian analisis land value capture (pertambahan
analisis karakteristik kawasan (langgam nilai lahan)
bangunan) analisis kebutuhan prasarana dan sarana
analisis land use sesuai standar (jalan, jalur
analisis ketersediaan ruang terbuka hijau pejalan kaki, jalur sepeda, saluran
dan non hijau drainase, dan lainnya)
analisis cagar budaya
analisis figure and ground analisis vista kawasan (pelataran
analisis aksesibilitas pejalan kaki dan pandang)
pesepeda analisis tata massa bangunan
12. Analisis Lingkungan Binaan analisis ketersediaan dan dimensi jalur analisis intensitas bangunan
khusus pedestrian analisis land value capture (pertambahan
analisis karakteristik kawasan (langgam nilai lahan)
bangunan) analisis kebutuhan prasarana dan sarana
analisis land use sesuai standar (jalan, jalur
analisis ketersediaan ruang terbuka hijau pejalan kaki, jalur sepeda, saluran
dan non hijau drainase, dan lainnya)
analisis cagar budaya
Alur Pikir
Kecamatan Licin
MANAJEMEN
KEGIATAN
Kabupaten Banyuwangi
TIM PENYUSUN
T
a
h
a
p
a
n
P
e
l
a
k
s
a
n
a
a
n