Anda di halaman 1dari 16

ELEMEN KUNCI KEBERLANJUTAN, PERATURAN DAN

STANDARD

Dikerjakan Oleh:

Kelompok 4

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamulaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur kehadirat Allah S.W.T. atas segalah hidayah serta rahmat yang telah diberikan-
Nya sehingga kami dapat menulis makalah mengenai “Elemen Kunci Keberlanjutan,
Peraturan dan Standard” dengan baik.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Perencanaan Lingkungan. Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk menganalisis aspek elemen-elemen dalam
pembangaunan keberlanjutan, peraturan serta standard yang ada.
Dalam penulisan makalah ini tentunya kami mengalami berbagai hambatan serta rintangan.
Namun karena adanya tekad serta dukungan dari berbagai pihak-pihak terkait menjadikan
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari terdapat beberapa kelemahan dan kekurangan dalam makalah
ini.dikarenakan kelalaian serta keurangan ilmu yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
memohon himbauan, kritikan serta saran yang membagun guna menjadikan makalah ini lebih
baik dan lebih berguna bagi para pembacanya Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis maupun pembacanya.
Wassalamulaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jember, 06 September 2018

Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kota adalah wilayah perkotaan yang berstatus daerah otonom (PP No. 63 Tahun
2002) yang merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh
kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai
fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri (Wikipedia 2014).
Perkembangan kota yang tidak dapat dibendung tentunya menimbulkan berbagai
permasalahan terkait keberlanjutan serta ketersediaan alam. Perkembangan kota
sering menyababkan alih fungus lahan yang berpengaruh terhadap kualitas
lingkungan yang terjadi. Perubahan penggunaan lahan adalah bertambahnya suatu
penggunaan lahan dari satu sisi penggunaan ke penggunaan yang lainnya diikuti
dengan berkurangnya tipe penggunaan lahan yang lain dari suatu waktu ke waktu
berikutnya, atau berubahnya fungsi suatu lahan pada kurun waktu yang berbeda
(Wahyunto dkk, 2001).
Perkembangan kota pada kondisi ekistingnya lebih mementingkan faktor ekonomi
serta ketersediaan fasilitas yang diperuntukan. Faktor tersebut menjadikan pertanyaan
mengenai keberlanjutan dalam aspek alamiah yang berpengaruh terhadap kehidupan
manusia yang akan datang. Disisi lain, hal itu juga semakin mengkawatirkan dengan
adanya berbagai industry yang semakin berkembangan pesat. Kondisi tersebut di atas
akan menyebabkan timbulnya berbagai permasalahan kota, diantaranya pencemaran
lingkungan, banjir, intrusi air laut ke wilayah perkotaan, kemacetan, terbentuknya
“pulau bahang kota”, kekurangan air bersih pada musim kemarau, penurunan
permukaan tanah, sanitasi yang buruk, timbulnya berbagai penyakit pada penduduk,
konflik sosial, kawasan kumuh, dan lainlain yang mengakibatkan tidak terwujudnya
ekosistem kota hijau yang nyaman, aman, indah, bersih, dan sehat yang dihuni oleh
penduduk yang sejahtera secara berkelanjutan (Kusmana, 2015).
Maka dari itu, pentingnya dalam mengetahui kunci dari elemen-elemen keberlajutan
sangat perlu diketahui sebagai bekal dalam merencanakan suatu kawasan. Dalam
melakukan proses perencanaan harus dilakukan dalam keseimbangan antara setiap
aspek yang terdampak. keseimbangan tersebut dapat disesuaikan terhadap standarisari
serta peraturan dalam pembangaunan yang berkalanjutan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana point-point dalam kunci keberlajutan dalam pembangunan?
2. Bagaimana peraturan serta standard dalam pembangaunan berkelanjutan?
3. Studi Case

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah


Secara umum, tujuan pembuatan makalah terkait kunci keberlajutan pembangunan,
peraturan dan standard adalah untuk mengetahui serta menganalisis berbagai point-
point dalam peraturan dan standard pembangunan berkelanjutan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembangunan Berkelanjutan


Berkelanjutan memiliki arti terus menerus, terus mennerus dalam konteks ini bukan
berarti pembangunan yang terus berlangsung, tetapi pembangungan yang
mengedapankan aspek keberlajutan bagi kehidupan manusia pada generasi
mendatang. Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan pada segala aspek
tanpa mengeobankan generasi yang akan datang. Sedangkan terdapa beberapa
pengertian dari ahli mengenai pembangunan berkelnajutan yaitu:
 Menurut tockholm United Nation Conference on Human Enviromental segala
sumber daya alam di bumi, termasuk udara, air, tanah, flora dan fauna terutama
contoh yang mewakili bagian ekosistem alam, harus dijaga supaya aman untuk
kepentingan generasi sekarang dan masa depan melalui perencanaan atau
manajemen yang sesuai dan hati-hati.
 Menurut Brutland Report dalam sidang PBB tahun 1987, pembangunan
berkelanjutan atau dalam bahasa Inggris sering disebut sustainable
development merupakan proses pembangunan yang berprinsip untuk memenuhi
kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang.
 Menurut Budiharjo dan Sudjarto pengertian pembangunan berkelanjutan adalah :
kota yang dalam perkembangannya mampu memenuhi kebutuhan masyarakatnya
masa kini, mampu berkompetisi dalam ekonomi global dengan mempertahankan
keserasian lingkungan vitalitas sosial, budaya, politik, dan pertahanan
keamanannya tanpa mengabaikan atau mengurangi kemampuan generasi
mendatang dalam pemenuhan kebutuhan mereka

Berdasarkan definisinya, pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan


harus mencerminkan ciri-ciri atau karakteristik antara lain:
1. Program pembangunan dipersiapkan atau direncanakan berdasarkan ketersediaan
sumber daya alam. Pada tahap perencanaan, program pembangunan sudah
mempertimbangkan berbagai alternatif pemanfaatan sumber daya yang tersedia,
kesediaan sumber daya pendukung untuk setiap alternatif pemanfaatan sumber
daya tersebut, serta kemampuan untuk pengadaan sumber daya yang diperlukan
dari tempat lain.
2. Program pembangunan memanfaatkan sumber daya untuk mencapai tujuan masa
kini dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya untuk pencapaian
tujuan pembangunan untuk generasi mendatang. Apabila pengusaha tersebut
melakukan pemeliharaan terhadap hutan itu di antaranya dengan melaksanakan
program reboisasi maka pohon-pohon di hutan akan selalu ada sehingga usaha
perkayuannya dapat terus berlangsung sampai anak cucunya. Dengan cara
tersebut, pemanfaatan hutan untuk peningkatan kesejahteraan dan mutu hidup
generasi masa kini tidak membuat generasi mendatang kehilangan kesempatan
untuk melaksanakan pembangunan dengan menggunakan sumber daya yang
sama.
3. Program pembangunan berorientasi pada pemberdayaan dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia (SDM) pada masa kini dan masa datang yang menjadi
pelaku sekaligus sasaran daripada program sebagai perwujudan dari pemberian
jaminan kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup masyarakat. Dalam program
pembangunan tersebut, standar kualitas SDM yang akan dicapai pada generasi
kini merupakan kondisi awal untuk perbaikan kualitas SDM dari generasi yang
akan datang, dan hasil peningkatan pada generasi yang akan datang merupakan
kondisi awal bagi perbaikan kualitas generasi berikutnya, dan demikian
seterusnya.

2.2 Elemen Pembangunan Berkelanjutan


Berdasaarkan hal yang telah dibahas, pembangunan berkelanjutan merupakan
pembangunan yang mengedepankan aspek kemampuan serta ketersediaan alam guna
mewujudkan keseimbangan hayati. Untuk itu, terdapat hal-hal dalam merancang
pembangunan berkelanjutan. Point-point tersebut sebagai berikut:
Gambar. Elemen Pembangunan Berkelanjutan

Aspek Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup ke- adaan sumber
daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh
di atas tanah mau- pun di dalam lautan, dengan kelemba- gaan yang meliputi ciptaan
manusia se- perti keputusan bagaimana mengguna- kan lingkungan fisik tersebut.
Segala se- suatu yang ada di sekitar kita yang ter- diri atas lingkungan biotik dan
lingku- ngan abiotik disebut lingkungan (Dwi- yatmo, 2007). Aspek lingkungan
dalam konsep pembangunan berkelanjutan memiliki arti kemampuan suatu ekosistem
dalam bertahan meskipun guncangan eksternal, yaitu jumlah gangguan yang akan
menyababkan ekosistem untuk beralih dari satu keadaan sistem ke sistem lain.
Selanjutnya, aspek lingkungan terbagi benjadi beberapa indikator dalam pebangunan
yaitu:
 Land
 Biodivers
 Ocean, Sea, Coast
 Atmosphere

Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi dalam pembangunan berkelanjutan merupkan upaya untuk
memaksimalkan aliran pendapat yang bisa dihasilkan sementara setidaknya
mempertahankan persediaan aset (modal) yang menghasilkan output menguntungkan.
Selanjutnya, aspek Ekonomi terbagi benjadi beberapa indikator dalam pebangunan
yaitu:

 Economic Development
 Global Economic Patnership
 Contruction and Production Pattern

Aspek Sosial Budaya


Aspek sosial budaya terkait dengan kondisi keberlanjutan yang ditungkan dalam
keadilan sosial, harga diri manusia dan peningkatan kualitas hidup yang memiliki
empat sasaran yaitu:
 Stabilitas Penduduk dalam melaksanakan kesadaran dan pertisipasi kehidupan
 Kebutuhan dasar manusia yang terjangkau dan berkelanjutan
 Mempertahankan kearifan dan keaneragaman budaya
 Mendorong partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan
Selanjutnya, aspek sosial budaya terbagi benjadi beberapa indikator dalam
pebangunan yaitu:
 Goverance  Education
 Health  Demographic
 Fresh Water  Poverty

2.2.1 Suistanable Developments Goals


Suistanable Developments Goals (SDGs) merupakan kejantutan dari kesepakatan
sebelumnya yaitu MDGs (Milinnium Development Goals) oleh PBB. SDGs
kesepakatan pada bulan September 2015 yang telah menjadi agenda global. SDGs
pada saat ini telah menjadi acuan dalam menjalankan pembangunan berkelanjutan
yang terdiri dari 17 elemen yaitu:
 Tanpa Kemiskinan (Tidak ada kemiskinan dalam bentuk apapun diseluruh
penjuru dunia).
 Tanpa Kelaparan (Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan pangan,
perbaikan nutrisi, serta mendorong budidaya pertanian berkelanjutan).
 Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan (Menjamin kehidupan yang sehat
serta mendorong kesejahteraan hidup untuk seluruh masyarakat di segala
umur).
 Pendidikan Berkualitas (Menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas
dan meningkatkan kesempatan belajar untuk semua orang, menjamin
pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar
seumur hidup bagi semua orang).
 Kesetaraan Gender (Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum
ibu dan perempuan).
 Air Bersih dan Sanitasi (Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang
berkelanjutan untuk semua orang).
 Energi Bersih dan Terjangkau (Menjamin akses terhadap sumber energi yang
terjangkau, terpercaya, berkelanjutan dan modern untuk semua orang).
 Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak (Mendukung
perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, lapangan kerja yang
penuh dan produktif, serta pekerjaan yang layak untuk semua orang).
 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur (Membangun infrastruktur yang
berkualitas, mendorong peningkatan industri yang inklusif dan berkelanjutan
serta mendorong inovasi).
 Mengurangi Kesenjangan (Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah
negara maupun di antara negara-negara di dunia).
 Keberlanjutan Kota dan Komunitas (Membangun kota-kota serta pemukiman
yang inklusif, berkualitas, aman, berketahanan dan bekelanjutan).
 Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab (Menjamin keberlangsungan
konsumsi dan pola produksi).
 Aksi Terhadap Iklim (Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan
dampaknya).
 Kehidupan Bawah Laut (Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan
kehidupan sumber daya laut untuk perkembangan pembangunan yang
berkelanjutan).
 Kehidupan Di Darat (Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan
keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola hutan secara
berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah, memerangi
penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta
menghentikan kerugian keanekaragaman hayati).
 Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian (Meningkatkan perdamaian
termasuk masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses
untuk keadilan bagi semua orang termasuk lembaga dan bertanggung jawab
untuk seluruh kalangan, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel,
dan inklusif di seluruh tingkatan).
 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Memperkuat implementasi dan
menghidupkan kembali kemitraan global untuk pembangunan yang
berkelanjutan).

Gambar. Elemen-Elmen SDGs

ttps://www.facebook.com/notes/communicaption/apa-itu-sustainable-development-
goals-sdgs-dan-mengapa-itu-penting/1335067423211392/

2.2.2 Prinsip-Prinsip Pembangunan Berkelanjutan


Dalam merencanakan pembangunan yang berkelanjutan tentunya terdapat prinsip-
prinsip yang menjadi penekanan dalam proses pembangunan. Prinsip prinsip tersebut
dijelaskan sebagai berikut:
1 Integratif atau terpadu Program pembangunan harus merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang saling terkait dan mendukung satu sama lain. Hal
tersebut memungkinkan untuk berlangsungnya pelaksanaan program secara
terpadu sehingga dapat menghindari terjadinya tumpang tindih kegiatan yang
dapat membingungkan sasaran program.
2 Membangun kemandirian Pemberdayaan SDM dalam pelaksanaan program
pembangunan dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan SDM terhadap
bantuan atau sokongan dalam meningkatkan taraf kesejahteraan dan mutu
hidup melalui upaya-upaya yang dilakukan dengan mengerahkan kemampuan
sendiri.
3 Menciptakan keadilan antargenerasi dalam pemanfaatan sumber daya alam
untuk perbaikan kualitas hidup harus dilandaskan pada pertimbangan bahwa
generasi mendatang akan membutuhkan sumber daya pula dalam
melaksanakan melakukan perbaikan mutu hidupnya. Maka, pemanfaatan
sumber daya pada masa kini perlu dibarengi dengan upaya-upaya
pemeliharaan ketersediaan sumber daya di masa datang untuk menjamin
berlangsungnya keadilan antargenerasi.

2.3 Peraturan dan Standard Pembangunan Bereklanjutan


Pembangunan berkelanjutan yang telah diikarkan pada tahun 2015 telah menjadi
kesatuan tujuan dalam setiap negara dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
eraturan mengenai pembangunan berkelanjutan di Indonesia yang selanjutnya di
singkat menjadi TPB (Tujuan Pembngaunan Berkelanjutan) diatur pada Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017. Peraturan tersebut pada
selanjutnya diturunkan pada sasaran nasional RPJMN tahun 2015-2019. yang terdiri :
*contoh dari sasaran RPJMN 2015-2019
Tabel. Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Tujuan Global Sasaran Global Sasaran Nasional RPJMN Instansi Pelaksana


2015-2019
Mengakhiri segala Pada tahun 2030, Menurunnya tingkat Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan
bentuk kemiskinan mengurangi kemiskinan pada tahun 2019 Manusia dan Kebudayaan; Kementerian
di mana pun. setidaknya setengah menjadi 7-8% (2015: Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas;
proporsi laki-laki, 11,13%). Kementerian Keuangan;
perempuan dan
anak-anak dari
semua usia, yang
hidup dalam
kemiskinan di
semua dimensi,
sesuai dengan
definisi nasional.
Menghilangkan Pada tahun 2030, Menurunnya prevalensi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan
kelaparan, menghilangkan kekurangan gizi Manusia dan Kebudayaan; Kementerian
mencapai kelaparan dan (underweight) pada anak Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas;
ketahanan pangan menjamin akses balita pada tahun 2019 Kementerian Keuangan; Kementerian Kesehatan;
dan gizi yang baik, bagi semua orang, menjadi 17% (2013: 19,6 Kementerian Pertanian; Pemerintah Daerah Provinsi;
serta khususnya orang %). Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
meningkatkan miskin dan mereka Menurunnya proporsi
pertanian yang berada dalam penduduk dengan asupan
berkelanjutan. kondisi rentan, kalori minimum di bawah
termasuk bayi, 1400 kkal/kapita/hari pada
terhadap makanan tahun 2019 menjadi 8,5 %
yang aman, bergizi, (2015: 17,4%).
dan cukup
sepanjang tahun.
Menjamin Pada tahun 2030, Menurunnya angka kematian Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan
kehidupan yang mengurangi rasio ibu per 100 ribu kelahiran Manusia dan Kebudayaan; Kementerian
sehat dan angka kematian ibu hidup pada tahun 2019 Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas;
meningkatkan hingga kurang dari menjadi 306 (2010: 346). Kementerian Keuangan; Kementerian Kesehatan;
kesejahteraan 70 per 100.000 Meningkatnya persentase Pemerintah Daerah Provinsi; Pemerintah Daerah
seluruh penduduk kelahiran hidup. persalinan di fasilitas Kabupaten/Kota.
semua usia pelayanan kesehatan pada
tahun 2019 menjadi 85 %
(2015: 75%).
Meningkatnya persentase
persalinan oleh tenaga
kesehatan terampil pada
tahun 2019 menjadi 95 %
(2015: 91,51%).
Menjamin kualitas Pada tahun 2030, Meningkatnya persentase Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan
pendidikan yang menjamin bahwa SD/MI berakreditasi Manusia dan Kebudayaan; Kementerian
inklusif dan merata semua anak minimal B pada tahun 2019 Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas;
serta perempuan dan menjadi 84,2% Kementerian Keuangan; Kementerian Pendidikan
meningkatkan lakilaki (2015:68,7%). dan Kebudayaan; Kementerian Agama; Kementerian
kesempatan belajar menyelesaikan Meningkatnya persentase Riset dan Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
sepanjang hayat pendidikan dasar SMP/MTs berakreditasi Pemerintah Daerah Provinsi; Pemerintah Daerah
untuk semua. dan menengah tanpa minimal B pada tahun 2019 Kabupaten/Kota.
dipungut biaya, menjadi 81% (2015:62,5%).
setara, dan Meningkatnya persentase
berkualitas, yang SMA/MA berakreditasi
mengarah pada minimal B pada tahun 2019
capaian menjadi 84,6%
pembelajaran yang (2015:73,5%).
relevan dan efektif. Meningkatnya Angka
Partisipasi Kasar (APK)
SD/MI/sederajat pada tahun
2019 menjadi 114,09%
(2015: 108%).
Menguatkan Memperkuat Tercapainya rasio Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;
sarana pelaksanaan mobilisasi sumber penerimaan perpajakan Kementerian Perencanaan Pembangunan
dan merevitalisasi daya domestik, terhadap PDB di atas 12% Nasional/Bappenas; Kementerian Keuangan;
kemitraan global termasuk melalui per tahun (2015: 10,7%). Pemerintah Daerah Provinsi; Pemerintah Daerah
untuk dukungan Kabupaten/Kota.
pembangunan internasional kepada
berkelanjutan. negara berkembang,
untuk meningkatkan
kapasitas lokal bagi
pengumpulan pajak
dan pendapatan
lainnya.
Daftar Pustaka

Amlia, tanpa tahun, P.P.T. Pembangunan dan Lingkungan.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan


Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Saptari Ari, tanpa tahun, Prinsip-Prinsip Pembangunan Berkelanjutan yang


Berwawasan Lingkungan Hidup.

Sustainable Development Goals Booklets.

Anda mungkin juga menyukai