Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ASPEK FISIOGRAFIS DAN KEPENDUDUKAN


DESA BALUNG LOR KECAMATAN BALUNG
Diajukan sebagai Tugas Mata Kuliah Dasar Perancangan dan Perencanaan

Oleh :
1. Cahyadi Setya Nugraha 171910501005
2. Rika Risma Renggarsari 171910501009
3. Aji Dharma Bahari 171910501016
4. Cantya Khansa Harmadi 171910501055
5. Yandi Afika 171910501058

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala kebesaran dan limpahan
rahmat yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang “Pengembangan Sistem Informasi Geografis Objek Wisata Di Kota
Yogyakarta Berbasis Web”dengan baik.
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini bertujuan untuk memberikan
informasi mengenai implementasi
Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh
karena itu, terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kami
semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang
terkait. Saya juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kerkurangan karena
pengetahuan dan pengalaman kami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar makalah
ini lebih baik dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca.
Jember, 3 Oktober 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................1
1.2 Tujuan ....................................................................................................1
1.3 Manfaat ..................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Profil Daerah ............................................................................................3
2.2 Kondisi Fisiografis ....................................................................................3
2.2.1 Geologi Wilayah .............................................................................3
2.2.2 Hidrologi .........................................................................................4
2.2.3 Klimatologi Wilayah ......................................................................4
2.2.3.1 Klimatologi Wilayah Balung .............................................4
2.2.3.2 Banyaknya Curah Hujan Raya-rata per Bulan di
Kecamatan Balung ........................................................4
2.2.3.3 Grafik Banyaknya Hari Hujan di Kecamatan Balung
Tahun 2015 ......................................................................5
2.2.4 Vegetasi ...........................................................................................5
2.3 Data Kependudukan .................................................................................6
2.3.1 Diagram Penduduk Desa Balung Lor .............................................6
2.3.2 Grafik Pertumbuhan Total Penduduk .............................................6
2.3.3 Kesimpulan Data Kependudukan ...................................................6
2.3.4 Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama .................................7
2.3.5 Tabel Kependudukan Berdasarkan Agama ....................................7
2.3.6 Diagram Kependudukan Berdasarkan Agama ...............................7
2.3.7 Data Pendidikan..............................................................................8
2.3.7.1 Banyak Anak usia sekolah yang belum bersekolah dan putus
sekolah .........................................................................................8

iii
2.3.8 Jumlah Penduduk Berdasarkan Lapangan Usaha Terbesar Di
Balung Lor.....................................................................................8
Bab III PERMASALAHAN
3.1 Permasalahan Fisiologis ..........................................................................10
3.2 Pemasalahan Kependudukan ...................................................................10
BAB IV POTENSI
3.1 Potensi Fisiologis ...................................................................................12
3.2 Potensi Kependudukan ...........................................................................12
BAB V PENUTUP .................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................15
LAMPIRAN
Gambar 1 ..................................................................................................................3
Gambar 2 .................................................................................................................4
Gambar 3 .................................................................................................................4
Gambar 4 ...............................................................................................................10
Gambar 5 ...............................................................................................................11
Gambar 6 ...............................................................................................................12

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan merupakan pemanfaatan suatu ruang atau wilayah dengan
mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Suatu perencanaan seringkali berhadapan
dengan aspek fisik, ekonomi, social, budaya, kependudukan, dan politik yang
sudah ada sejak dulu (Perencanaan Kota 1992). Maka dari itu, para perencana
harus dapat mengoptimalkan atau mengolah setiap aspek yang sudah terbentuk
untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki suatu daerah. Selain
mengoptimalkan potensi daerah, kebijakan atau rancangan yang dibuat juga harus
berorientasi kepada masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Menurut
Rustiadi, Saefulhakim, dan Panuju (2009), suatu perencanaan bersifat dinamis,
dan dapat berubah seiring dengan proses perencanaan dan timbal balik dalam
implementasinya.
Pembahasan pada makalah ini akan ditinjau dari aspek fisiografis dan
demografis yang bertujuan untuk menganalisa potensi dan permasalahan yang
terjadi di wilayah penelitian kami. Aspek fisiografis terfokus pada kondisi fisik
suatu wilayah seperti klimatologi, geologi, topografi, hidrologi, dan vegetasi.
Sedangkan aspek demografis lebih menekankan pada kondisi kependudukan,
social, dan budaya . Pada makalah ini, kami akan menganalisis kedua aspek diatas
untuk mengetahui kondisi salah satu koridor wilayah di Kabupaten Jember.
Kabupaten Jember terletak di provinsi Jawa Timur dan terdiri dari 31
kecamatan, namun makalah ini hanya akan membahas tentang permasalahan dan
potensi yang dimiliki oleh Kecamatan Balung, tepatnya Desa Balung Lor. Desa
Balung Lor merupakan desa terbesar dan menjadi pusat kegiatan penduduk
kecamatan Balung. Dalam mencari data fisiologis dan demografis, kami
mengumpulkan data dari BPS (Badan Pusat Statistika). Untuk mengetahui dan
mempelajari kondisi fisiografis dan demografis secara akurat,data yang kami
gunakan merupakan data statistic dalam rentang waktu 5 tahun. Selain mengacu
kepada data yang bersumber pada BPS, kami juga melakukan survey primer,
dengan mengamati secara langsung kondisi yang terjadi pada wilayah Balung Lor.
Hal tersebut di lakukan guna mendapatkan informasi mengenai kondisi yang
terjadi saat ini di desa Balung Lor.

1.2 Tujuan Pembuatan Makalah


1. Untuk mengidentifikasi aspek fisiologis daerah Balung Lor.
2. Untuk mengidentifikasi aspek kependudukan daerah Balung Lor.
3. Untuk mengidentifikasi potensi aspek fisiologis
4. Untuk mengidentifikasi potensi aspek kependudukan.
5. Untuk mengidentifikasi masalah aspek fisiologis.
6. Untuk mengidentifikasi masalah aspek kependudukan.

1
1.3 Manfaat Pembuattan Makalah
1. Mahasiswa dapat mengetahui data fisiologis daerah Balung Lor.
2. Mahasiswa dapat mengetahui data kependudukan daerah Balung Lor.
3. Mahasiswa dapat mengetahui potensi fisiologis daerah Balung Lor.
4. Mahasiswa dapat mengetahui potensi kependudukan daerah Balung
Lor.
5. Mahasiswa dapat mengetahui permasalahan fisiologis daerah Balung
Lor.
6. Mahasiswa dapat mengetahui permasalahan kependudukan di daerah
Balung Lor.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil Daerah
Balung Lor adalah desa di Kecamata Balung, Jember, Jawa Timur,
Indonesia. Balung Lor yang juga merupakan pusat kecamatan balung terletak di
sebelah selatan Kabupaten Jember, sekitar 24 km dari Kota Jember. Komoditas
utama yang dihasilkan penduduk Balung Lor adalah beras dan tembakau. Seperti
halnya banyak desa di Kabupaten Jember, penduduk Balung Lor terdiri atas suku
Jawa, Madura, dan etnis Cina dan Arab. Bahasa yang digunakan sehari-hari
bahasa Jawa dan bahasa Madura. Perdagangan adalah sektor utama di daerah
Balung Lor.
Makalah ini akan membahas mengenai wilayah deliniasi dari sebagian
kecamatan Balung. Deliniasi
disamping menunjukan luas
yaitu 39,5 hektar yang melewati
tiga jalan besar yaitu Jalan
Rambipuji, Jalan Ambulu dan
Jalan Mawar. Daerah tersebut
memiliki potensi dan
permasalahn tersendiri yang
saling berkaitan dalam suatu
sistem daerah dalam
permasyarakatan.

Gambar 1 : Peta Deliniasi desa Balung Lor.


Sumber: Google Earth.
2.2 Kondisi Fisiografis
2.2.1 Geologi Wilayah
BerdasarkanPeta Geologi Lembar Jember skala 1:100.000 (Pusat Penelitian
dan Pengembangan Geologi Bandung Tahun 1992) kondisi geologi jenis tanah di
Kecamatan Balung adalah tuf/ vulkanis. Jenis tanah ini mudah meresap air, tetapi
daya menahan air sangat kurang sehingga mudah tererosi. Dengan kondisi dataran
yang rendah (kemiringan rata-rata muka tanah (0o – 2o) dengan ketinggian rata-
rata 23 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Menurut Wekipedia Tuf atau batu putih, adalah jenis batuan piroklastik yang
mengandung debu vulkanik yang dikeluarkan selama letusan gunung berapi.
Dapat diartikan tanah yang mengandung tanah vulkanik yang berasal dari
muntahan gunung adalah tanah yang sangat subur, sehingga cocok dijadikan
sebagai tempat perkebunan maupun pertanian, batuannya dapat digunakan sebagai
fondasi sebuah bangunan. Dengan begitu masyarakat di desa balung banyak
bermata pencarian sebagai petani. (Berdasarkan Peta Geologi Kabupaten Jember)

3
2.2.2 Hidrologi
Hidrologi adalah Cabang ilmu geografi yang mempelajari seputar
pergerakan, distribusi, dan kualitas air yang ada dibumi. Hidrologi di desa Balung
lor (khususnya Deliniasi) memiliki kekurangan yaitu masih buruknya sistem
drainase terutama di daerah perempatan pasar Balung. Jalur hidrologi daerah
deliniasi berhilir di sungai Bedadung.

Gambar 2 : Sungai Bedadung. Gambar 3 : Jembatan di Sungai Bedadung.


Sumber : Dokumen Penulis. Sumber : Dokumen Penulis.

Sungai Bedadung yang bermuara di pantai Puger adalah sungai terbesar


yang berada di Desa Balung Lor. Sungai Bedadung menjadi jalur air terbesar di
Desa Balung Lor. Jalur drainase berada di bawah trotoar yang terletak di
sepanjang jalan. Ukuran drainase sekitar 60 cm yang berfungsi sebagai
penampung air hujan saat hujan tiba.

2.2.3 Klimatologi Wilayah


2.2.3.1 Klimatologi Wilayah Balung
Klimatologi wilayah desa Balung tergolong rendah dibandingkan
dengan kecamatan-kecamatan yang lain pada tahun 2015, sedangkan padatahun
2016 klimatologi desa Balung tergolong meningkat. Rata-rata curah hujan yang
terjadi di Kecamatan Balung pada tahun 2015 tercatat sebesar 116,81 mm3 per
bulan.
2.2.3.2 Banyaknya Curah Hujan Rata-rata per Bulan di Kecamatan Balung
Tahun 2015 (mm3)

450
400
350
300
250
200
150 Curah Hujan
100 Rata-rata
50
0

4
Sumber : Statistik Daerah Kecamatan Balung 2016.
Pada grafik di atas, menunjukkan ada beberapa titik yang memilki nilai
curah hujan dibawah nilai rata-rata. Titik tersebut antara lain terletak pada bulan
Mei sampai Oktober. Sedangkan untuk curah hujan di kecamatan Balung pada
tahun 2015, tertinggi terjadi pada bulan Februari sebesar 388,33 mm3 . Pada
grafik disamping juga dapat diketahui bahwa pada bulan Juli sampai Oktober di
Kecamatan Balung tidak mengalami turun hujan. Sedangkan pada bulan Mei
terjadi hujan, tetapi memiliki nilai curah hujan terkecil yaitu sebesar 33,33 mm3 .
Pada tahun 2015 jumlah curah hujan berkisar pada angka 237,21 mm3.
2.2.3.3 Grafik Banyaknya Hari Hujan di Kecamatan Balung Tahun 2015

50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

Sumber : Statistik Daerah Kecamatan Balung 2016

Jika dilihat berdasarkan bulan hari hujan, bulan Januari merupakan bulan
terbanyak terjadi hujan yaitu sebesar 48 hari. Sedangkan hari hujan terkecil terjadi
pada Bulan Mei dan Juni dengan jumlah hari masing-masing sebesar 9 dan 1 hari.
Walaupun bulan Januari merupakan bulan dengan jumlah hari hujan terbanyak
tetapi jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Februari sebesar 388,33
mm3.

2.2.4 Vegetasi
Vegetasi di wilayah Balung tergolong cukup baik. Komoditi produk
pertanian telah ada seperti beras, jagung, tebu, tembakau. Meskipun dalam area
deliniasi pertanian tidak semaju perdagangan tetapi produk pertanian tersebut
memiliki kualitas yang cukup baik dan prduk produk tanaman seperti tabu dan
tembakau kebanyakan dijual di luar daerah Balung.

5
2.3 Kependudukan
2.3.1 Diagram Perbandingan Jumlah Penduduk

21.156 21.212 22.755 23.048 23.226


25

20

15 10.902 10.931 11.517


11.722 11.824 Laki-Laki
10.254 10.281 11.238
11.326 11.402
10 Perempuan

5 Jumlah
Jumlah
0 Perempuan
2007 2009 Laki-Laki
2010
2011
2015

Sumber : BPS Kabupaten Jember

Grafik data kependudukan desa balung diatas dari tahun 2011 sampai
2015, data dalam grafik tersebut terlihat konstan. Terdapat jumblah penduduk
terendah pada tahun 2007 dengan 10.254 (laki-laki) dan 10.902 (perempuan) total
berjumplah 21.156 dan jumplah penduduk tertinggi pada tahun 2015 dengan
jumplah penduduk laki-laki 11.402 perempuan 11.824 total berjumplah 23.226.
dapat diambil kesimpulan jumplah penduduk setiap tahunnya meningkat.

2.3.2 Grafik Pertumbuhan Total Penduduk

Data Total Kependudukan Kecamatan


Balung
24,000
23,000
22,000
21,000
20,000
2007 2009 2010 2011 2015

Sumber : BPS Kabupaten Jember

2.3.3 Kesimpulan Data Kependudukan


Mengetahui dari grafik diatas menyatakan secara keseluruhan desa Balung
lor mengalami peningkatan penduduk yang cukup signifikan tepatnya antara
tahun 2009 sampai degan 2010 dennga keterangan dari 21.212 menjadi 22.755
jiwa. Dan setelah tahun 2010 sampai dengan 2015 pertumbuhan penduduk mulai
berkurang.

6
2.3.4 Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Mayoritas penduduk Balung beragama Islam, setelah itu , Kristen
Protestan, Katolik, Hindu, dan Budha. Masjid utama di Balung adalah Masjid
Jami' Darul Muttaqin yang berlokasi di Jl. Rambipuji, seberang gerbang barat
pasar, dan gereja terdapat di Jl. Rambipuji.

2.3.4.1 Tebel Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Tahun Islam Katolik Prostestan Hindu Budha Lain-lain


2007 20.956 258 674 28 250 27
2009 19.885 258 929 28 278 -
2010 21.305 258 292 28 278 -
2011 22.265 98 267 9 28 -
2016 76.478 351 445 20 49 16
Sumber : Kecamatan Balung Dalam Angka

2.3.4.2 Diagram Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Islam Katolik Protestan Hindu Budha

76478

20596
19885
674 21305
929
92922265
258 267
258 455
258
98
351

2007
2009
2010
2011
2016

Terlihat bahwa mayoritas desa balung lor memeluk agama islam dan yang
kedua protestan. Pada tahun 2007-2011 pemeluk agama islam terlihat konstan
jumplahnya, namun pada tahun 2016 terjadi peningkatan yang sangat drastic.
Peringkat kedua terbanyak pada agama protestan pada tahun 2016 berjumplah 455
dan ke tiga agama katolik pada 2016 terbanyak yaitu berjumplah 351. Dari Grafik
tersebut dapat disimpulkan bahwa Desa Balung Lor di dominasi oleh penduduk

7
beragama Islam jika ditinjau melalui data dari tahun 2007. Sedangkan penduduk
yang beraga Katolik menurun drastic sejak tahun 2011.

2.3.5 Data Pendidikan


2.3.5.1 Banyak Anak usia sekolah yang belum bersekolah dan putus sekolah

13660
Tidak/Belum Pernah Sekolah
4831 Masih Bersekolah
2564
Tidak Bersekolah Lagi

2010

Sumber : BPS Kabupaten Jember 2010

Dari Grafik diatas dapat disimpulkan bahwa angka anak di Desa Balung
Lor yang pernah mengenyam pendidikan namun tidak dilanjutkan mencapai
angka 13.660 anak, jumlah ini tentu jauh lebih besar jika dibandingkan dengan
jumlah anak yang masih bersekolah.

2.3.6 Diagram Jumlah Penduduk Berdasarkan Lapangan Usaha Terbesar Di


Balung Lor

1600 1546
1464
1362 1369
1400

1200 1107
1043
1000 881
Pertanian
800 680 720
661 Perdagangan
620
545 Jasa
600

400

200

0
35-39 40-44 45-49 50-54

Sumber : Kecamatan Balung Dalam Angka 2011

8
Pekerjaan yang terbesar adalah sektor pertanian. Sektor pertanian yang
merupakan pekerjaan yang paling banyak, yaitu terbesar pada usia 45-49 bertotal
1546 orang dibandingkanpada usia 35-39 yang bertotal 1362 orang, diikuti
dengan pekerjaan sebagai perdagangan yang terbesar berjumplah 1107 orang pada
usia 35-39.

9
BAB III
MASALAH

3.1 Masalah Fisografis

3.1.1 Kondisi Tanah


Kondisi tanah yang menurun adalah kondisi tanah yang memiliki kondisi
lebih rendah dibanding daerah sekitarnya. Kondisi tanah yang menurun tersebut
terjadi di perempatan desa Balung Lor. Perempatan desa Balung Lor yang
terdapat antara jalan Rambipuji dan jalan
Ambulu. Permasalahan yang terjadi di kawasan
ini adalah rawanya banjir apalagi terganggunya
sistem drainase di kawasan tersebut. Konsidi
hidrologi di kawasan tersebut tidak memadai
karena pergerakan air terpusat menuju daerah
itu.

Gambar 4 : Kondisi Perempatan


Desa Balung Lor ketika banjir
terjadi.
Sumber : M4nda.blogspot.co.id

3.1.3 Kurangnya RTH (Ruang Terbuka Hijau)


Desa Balung Lor yang termasuk di dalam kecamatan Balung merupakan
salah satu tempat yang memiliki kurangnya RTH atau ruang terbuka hijau. Ruang
terbuka hijau dapat diamanfaatkan sebagai daerah penyerapan air dan sebagai
tempat tumbuh - tumbuhan hidup. RTH juga bisaberfungsi sebagai penurun suhu
udara di wilayah tersebut. Tingginya asap polusi danpencemaran udara dapat
dikurangi dengan adanya RTH.

3.2 Masalah Kependudukan


Masyarakat yang tinggal atau mendiami suatu wilayah tertentu disebut
penduduk, dalam hal tersebut penduduklah memiliki peran terpenting bagaimana
suatu wilayah tersebut bisa berkembang atau memicu permasalahan. Hal ini akan
membahas tentang permasalahan di kecamatan balung lor kususnya di desa
Balung Lor, ada beberapa permasalahan yang akan dibahas, yaitu :

3.2.1 Kurangnya Migrasi Penduduk


Migrasi penduduk merupakan perpindahan penduduk dari tempat yang satu
ke tepat lain. Kebanyakan migrasi dilakukan guna mendapatkan kesejahteraan
yang lebih baik lagi dibandingdaerah asal. Dalam penduduk desa ini tidak mau
nya untuk bermigrasi ada mencari pekerjan didaerah lain, karena semakin
betambah tahun jumlah penduduk semakin bertambah hal ini akan berdampak

10
dengan di pekerjaannya. Dan yang akan menyebabkan wilayahnya semakin padat
dan tidak berkembang.

3.2.3 Ketimpangan Persebaran Penduduk


Keterkaitan dalam hal ini, para penduduk yang tidak berkembang karena
hanya berdiam di lingkup wilayahnya saja. Kebanyakan berwirausaha yaitu
dagang. Akan tetapi dalam banyak toko satu dengan toko yang lain tersebut dijual
dengan barang atau komoditas yang sama dengan tempat yang berdampingan.
Jadi membuat daya saing tinggi juga tidak ada inovasi. Dan lebih memilih untuk
tinggal, bekerja, pendidikan di wilayahnya saja.

3.2.4 Trotoar yang Menjadi Alih Fungsi


Hal ini disebabkan oleh
banyaknya pedagang yang menggunakan
fasilitas umum untuk kepentingan
pribadi. Yaitu trotoar yang seharusnya
menjadi jalan untuk orang berjalan kaki
dan parkir namun digunakan untuk
meletakan barang dagangan juga
diletakkannya kanopi tetapi sifatnya
seperti permanen.
Gambar 5: Contoh Trotoar di Jl.
Rambipuji Desa Balung Lor
Sumber: Dokumen Penulis
Sama saja mereka mengambil hak fasilitas umum dan menjadikan jalan
yang seharusnya dilalui para pengendara kendaraan menjadi sempit karena adanya
mengambilan hak umum. Jadi biasanya jalanan saat jam padat terjadi kemacetan.

11
BAB IV
POTENSI
4.1 Potensi Fisiologi
4.1.2 Geologi
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Jember skala 1:100.000 (Pusat Penelitian
dan Pengembangan Geologi Bandung Tahun 1992) kondisi geologi jenis tanah di
Kecamatan Balung adalah tuf/ vulkanis. Jenis tanah ini sangat subur karena
mengandung unsur hara yang sangat tinggi sehingga sangat cocok digunakan
untuk kegiatan pertanian. Tanah yang subur adalah cocok dengan tumbuhan
pertanian dan jika tanah iu bersifat keras, tanah itu berpotensi didirikan sebagai
bangunan.

4.1.3 Potensi Guna Tanah


Potensi guna tanah di desa Balung Lor lebih condong digunakan sebagai
pertanian. Pertanian menunduki mata pekerjaan tertinggi di Desa Balung Lor,
tetapi di daerah deliniasi menunjukan potensi perdagangan dan jasa yang menjadi
sektor utama.

4.1.4 Potensi Pembuatan Taman


Potensi untuk membentuk
tempat wisata taman sangat
memiliki peluang yang besar.
Kurangnya RTH ( Ruang
Terbuka Hijau) di desa Balung
Lor disebabkan kurangnya
pengakalosiasi lahan untuk
dibuat sebagai RTH.

Gambar 6 : Letak alun-alun desa Balung Lor


Sumber : Google Earth

Kondisi alun-alun desa Balung Lor hanya lapangan seperti biasa yang
ditumbuhi sedikit pohon. Alun-alun desa Balung Lor dapat dimanfaatkan sebagai
RTH sekaligus tempat wisata. Pembangunan tempat wisata pasti memiliki
dampak yang signifikan dalam bidang geologi . Selama ini mayarakat Balung
belum memiliki tempat wisata harus pergi ke luar kecamatan seperti di daerah
kecamatan Ambulu, Puger dll.

4.2 Potensi Kependudukan


4.2.1 SDM Yang Cukup Melimpah
Desa Balung Lor merupakan desa yang dapat disebut sebagai desa
mandiri, karena hampir semua kebutuhan dapat dengan mudah di sini. Jumlah
SDM yang cukup banyak juga merupakan penyokong perekonomian, SDM ini

12
kebanyakan juga merupakan orang yang tinggal di desa Balung itu sendiri.
Meskipun kebanyakan pekerja yang bekerja tidak mencapai perguruan tinggi
dalam pendidikan tetapi mereka mendapat kehidupan yang cukup layak dalam
pekerjaanya.

4.2.2 Sektor Informal


Sektor Informal adalah unit usaha kecil yang melakukan kegiatan produksi
dan atau distribusi barang dan jasa untuk menciptakan lapangan kerja dan
penghasilan bagi mereka yang terlibat unit tersebut bekerja dengan keterbatasan,
baik modal, fisik, tenaga, maupun keahlian. Di daerah Desa Balung Lor sangat
melimpah sektor Informal, sektor-sektor Informal ini meskipun tidak adanya
perijinan dalam usahanya tetapi sektor ini menjadi penyoong ekonomi terkuat.
Sektor informal di desa Balung Lor sendiri berbagai macam dan
berpeluang untuk lebih memajukan sektor Informal tersebut untuk menjadi tempat
produksi barang atau konsumsi yang memiliki nilai lebih. Sektor informal Desa
Balung Lor harus diatur dalam penempatan lokasinya agar lebih teratur dan apat
berjalan secara maksimal.

13
BAB V
PENUTUP

Setiap wilayah dan daerah pasti memiliki karakteristik,ciri-ciri dan potensi


tersendiri yang menjadi kekurangan dan keunggulan dalam setiap daerah. Desa
Balung Lor yang berada di kecamatan Balung merupakan daerah yang memiliki
kondisi fisiologis dan kependudukan terendiri. Setiap kondisi fisiologis dan
kependudukan harus bisa di kaji dan dimaknai untuk mengetahui masalah dan
potensi yang terjadi di daerah Balung Lor.
Konsisi fisiografis meliputi geografi, klimatologi, hidrologi,dan vegetasi.
Kondisi fisiografis adalah gambaran umum mengenai karekteristik daerah Balung
Lor secara fisik,dan kondisi kependudukan meliputi jumlah penduduk,
pertumbuhan penduduk,dan pergerakan penduduk.
Aspek-aspek tersebut adalah pendudkung dalam menentukan bagaimana
permasalahan dan potensi yang dimiliki suatu daerah. Dengan mengetahui dan
mengkaji hal-hal tersebut dapat mendukung untuk membatantu mengekplorasi
suatu daerah.

14
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kota Jember, Hasil Pendataan Kecamatan Balung Tahun
2007-2016
Kecamatan Balung Dalam Angka
https://desabalunglor.wordpress.com/profil-desa/
GoogleEarth
https://journal.ugm.ac.id/mgi/article/view/13398/9608
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3367060/hujan-semalaman-ribuan-
rumah-di-jember-kembali-banjir
Peta Geologi Lembar Jember.

15
16

Anda mungkin juga menyukai