1. Letak Geografis
Kabupaten Jayawijaya dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 1969, tentang pembentukan Provinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-
Kabupaten Otonom di Provinsi Irian Barat. Berdasarkan pada Undang-undang
tersebut, Kabupaten Jayawijaya terletak pada garis meridian 138o30’ – 139o40’
Bujur Timur dan 3o45’ – 4o20’ Lintang Selatan yang memiliki daratan seluas
13.925,31 km2. Kabupaten Jayawijaya adalah salah satu kabupaten di provinsi
Papua, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Wamena (Lembah Baliem).
Kabupaten ini berbatasan dengan kabupaten Membramo Tengah, Kabupaten
Yalimo, dan Kabupaten Tolikara disebelah Utara. Sebelah selatan berbatasan
dengan Kabupaten Nduga dan Kabupaten yahukimo, sedangkan sebelah timur
berbatasan dengan Kabupaten Yahukimo dan Yalimo, sebelah barat adalah
Kabupaten Nduga dan Kabupaten Lanny Jaya.
Sejak tahun 2011, kabupaten dengan wilayah seluas 13.925, 31 km 2 ini terbagi
menjadi 40 Distrik/Kecamatan. Kabupaten Jayawijaya merupakan satu-satunya
Kabupaten di Provinsi Irian Barat (pada saat itu) yang wilayahnya tidak
bersentuhan dengan bibir pantai.
2.2.2 Administratif
Kabupaten Jayawijaya terletak pada koordinat 138030’ – 139040’ Bujur Timur
dan 3045’ – 4020’ Lintang Selatan, dengan batas wilayah sebagai berikut :
Batas wilayah
- Utara : Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Yalimo dan Kabupaten Tolikara
- Selatan : Kabupaten Nduga dan Kabupaten Yahukimo
- Barat : Kabupaten Lanny Jaya dan Kabupaten Nduga
- Timur : Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Yalimo
Berdasarkan data statistik (BPS) jumlah penduduk Kabupaten Jayawijaya dari hasil
registrasi penduduk pada tahun 2014 sebesar 203.085 jiwa. Jumlah tersebut tersebar di
seluruh wilayah Kecamatan yang ada di Kabupaten Jayawijaya. Persebaran penduduk
terbanyak terdapat di Kecamatan Wamena yaitu sebanyak 44.209 jiwa (22,77 %). Salah
satu besarnya jumlah penduduk di distrik ini adalah karena Wamena merupakan Ibu
kota Kabupaten Jayawijaya, sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di Distrik
Koragi sebanyak 780 Jiwa (0,38 %). Pada Distrik Musatfak, Distrik Wame, Distrik
Popugoba dan Distrik Wesaput jumlah penduduk yang diperoleh terbagi atas empat
distrik didalamnya dikarenakan keempat distrik ini merupakan hasil distrik pemekaran
dari distrik induk musatfak sehingga data jumlah penduduk masih berada pada Distrik
Induk dari keseluruhan jumlah penduduk. (lihat Tabel 2.2).
Tabel 2.2 : Jumlah penduduk dan kepadatannya 3 - 5 tahun terakhir
20 20 201 20
2010 2011 2012 2013 2014 2014 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
10 11 2 13
73 - - 7,64 (9,56)
- - 2.733 2.950 2.681 - - 683 670 11,08 11,96 10,87
Napua 8
90 - - 7,63 (9,54)
- - 3.369 3.636 3.305 - - 842 826 13,86 14,96 13,60
Wouma 9
80 - - 7,65 (9,55)
- - 2.981 3.218 2.925 - - 745 731 - 9,29 10,03 9,12
Tailarek 5
20 20 201 20
2010 2011 2012 2013 2014 2014 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
10 11 2 13
96 - - 7,641 (9,57)
- - 3.564 3.847 3.496 - - 891 874 - 10,05 10,84 9,86
Siepkosi 2
75 - - 7,626 (9,54)
- - 2.789 3.010 2.736 - - 697 684 - 12,84 13,86 12,59
Wita Waya 3
57 - - 7,653 (9,55)
- - 2.125 2.294 2.085 - - 531 521 - 9,97 10,76 9,78
Libarek 4
58 - - 7,639 (9,56)
- - 2.154 2.325 2.113 - - 539 528 - 9,79 10,57 9,61
Wadangku 1
21 - - 7,635 (9,41)
- - 794 857 780 - - 199 195 1,70 1,84 1,67
Koragi 4
56 - - 7,615 (9,54)
- - 2.098 2.264 2.058 - - 525 515 - 5,16 5,57 5,07
Tagime 6
34 - - 7,631 (9,55)
- - 1.261 1.361 1.237 - - 315 309 - 5,51 5,95 5,41
Molagalame 0
Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Kepadatan penduduk (orang/km2)
Pertumbuhan
Nama
Tahun Tahun Tahun Tahun
Kecamatan
20 20 201 20
2010 2011 2012 2013 2014 2014 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
10 11 2 13
50 - - 7,629 (9,58)
- - 1.867 2.015 1.831 - - 467 458 - 6,40 6,91 6,28
Tagineri 4
22 - - 7,630 (9,54)
- - 845 912 829 - - 211 207 - 1,82 1,97 1,79
Bugi 8
31 - - 7,605 (9,58)
- - 1.177 1.270 1.154 - - 294 289 - 3,38 3,65 3,31
Bpiri 8
73 - - 53,632 (9,57)
- - 1.712 2.927 2.660 - - 428 665 - 10,84 11,70 10,63
Walesi 2
20 20 201 20
2010 2011 2012 2013 2014 2014 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
10 11 2 13
Wame
Popugoba
Wesaput
Sumber : Kabupaten Jayawijaya Dalam Angka (BPS) dan diolah oleh pokja PPSP 2015
Untuk memperkirakan jumlah penduduk Kabupaten Jayawijaya 5 tahun mendatang, digunakan data dasar penduduk
Kabupaten Jayawijaya tahun 2013 dan 2014. Dengan menggunakan rumus di bawah ini :
Pn = Po ( 1 + r ) n
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n (ditanyakan)
Po = Jumlah penduduk awal
r = Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)
n = Jangka waktu dalam tahun
Tabel 2.3 :Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Wamena 56.666 61.162 66.016 71.255 76.909 7,63 7,63 7,63 7,63 7,63 227,29 245,33 264,79 285,81 308,49
Trikora 7.263 7.839 8.460 9.131 9.855 7,63 7,63 7,63 7,63 7,63 38,21 41,24 44,51 48,04 51,85
Napua 3.437 3.710 4.005 4.322 4.666 7,64 7,64 7,64 7,64 7,64 13,94 15,04 16,24 17,53 18,92
Walaik 4.659 5.029 5.428 5.858 6.323 7,64 7,64 7,64 7,64 7,64 26,42 28,52 30,78 33,22 35,86
Wouma 4.235 4.571 4.933 5.324 5.746 7,63 7,63 7,63 7,63 7,63 17,42 18,80 20,29 21,90 23,64
Hubikosi 9.355 10.097 10.897 11.761 12.694 7,63 7,63 7,63 7,63 7,63 17,07 18,43 19,89 21,47 23,17
Hubikiak 8.875 9.579 10.339 11.159 12.045 7,63 7,63 7,63 7,63 7,63 16,38 17,68 19,09 20,60 22,24
Pelebaga 8.222 8.875 9.579 10.339 11.160 7,63 7,63 7,63 7,63 7,63 15,99 17,26 18,63 20,11 21,70
Ibele 9.820 10.599 11.441 12.349 13.330 7,64 7,64 7,64 7,64 7,64 29,48 31,82 34,34 37,07 40,01
Tailarek 3.750 4.048 4.370 4.717 5.092 7,65 7,65 7,65 7,65 7,65 11,69 12,62 13,62 14,71 15,87
Walelagama 2.345 2.531 2.732 2.949 3.183 7,63 7,63 7,63 7,63 7,63 5,69 6,14 6,63 7,15 7,72
Itlay Hisage 8.017 8.653 9.340 10.081 10.881 7,638 7,638 7,638 7,638 7,638 16,07 17,34 18,72 20,20 21,81
Siepkosi 4.482 4.838 5.222 5.637 6.085 7,641 7,641 7,641 7,641 7,641 12,64 13,64 14,72 15,89 17,15
Kurulu 11.743 12.675 13.680 14.766 15.938 7,635 7,635 7,635 7,635 7,635 23,85 25,74 27,79 29,99 32,37
Usilimo 7.054 7.613 8.217 8.869 9.572 7,633 7,633 7,633 7,633 7,633 21,93 23,67 25,55 27,58 29,77
Wita Waya 3.506 3.784 4.084 4.407 4.756 7,626 7,626 7,626 7,626 7,626 16,14 17,42 18,80 20,29 21,89
Libarek 2.673 2.886 3.116 3.363 3.631 7,653 7,653 7,653 7,653 7,653 12,54 13,53 14,61 15,77 17,03
Wadangku 2.709 2.924 3.156 3.407 3.677 7,639 7,639 7,639 7,639 7,639 12,32 13,30 14,35 15,49 16,72
Pisugi 5.147 5.556 5.997 6.474 6.988 7,641 7,641 7,641 7,641 7,641 15,32 16,53 17,85 19,26 20,79
Yalengga 1.981 2.138 2.307 2.491 2.688 7,637 7,637 7,637 7,637 7,637 2,87 3,10 3,35 3,61 3,90
Koragi 998 1.078 1.163 1.255 1.355 7,635 7,635 7,635 7,635 7,635 2,14 2,31 2,50 2,69 2,91
Bolakme 2.953 3.187 3.439 3.712 4.005 7,617 7,617 7,617 7,617 7,617 6,88 7,43 8,02 8,65 9,33
Tagime 2.636 2.845 3.070 3.313 3.575 7,615 7,615 7,615 7,615 7,615 6,49 7,00 7,56 8,16 8,80
Molagalame 1.585 1.711 1.847 1.993 2.151 7,631 7,631 7,631 7,631 7,631 6,93 7,48 8,08 8,72 9,41
Tagineri 2.347 2.533 2.734 2.951 3.185 7,629 7,629 7,629 7,629 7,629 8,05 8,69 9,38 10,12 10,92
Asologaima 10.584 11.424 12.331 13.310 14.366 7,637 7,637 7,637 7,637 7,637 58,04 62,64 67,61 72,98 78,77
Silo Karno
13.449 14.516 15.669 16.913 18.255 7,640 7,640 7,640 7,640 7,640 43,42 46,86 50,58 54,60 58,94
Doga
Pyramid 15.684 16.929 18.273 19.723 21.289 7,638 7,638 7,638 7,638 7,638 52,78 56,97 61,49 66,37 71,64
Muliama 10.117 10.921 11.789 12.725 13.736 7,644 7,644 7,644 7,644 7,644 29,95 32,33 34,89 37,67 40,66
Wollo 1.532 1.654 1.786 1.928 2.082 7,669 7,669 7,669 7,669 7,669 4,51 4,87 5,26 5,68 6,13
Bugi 1.062 1.147 1.238 1.336 1.442 7,630 7,630 7,630 7,630 7,630 2,29 2,47 2,67 2,88 3,11
Bpiri 1.479 1.595 1.722 1.858 2.004 7,605 7,605 7,605 7,605 7,605 4,25 4,58 4,95 5,34 5,76
Asolokobal 4.197 4.530 4.890 5.278 5.697 7,642 7,642 7,642 7,642 7,642 11,18 12,06 13,02 14,06 15,17
Walesi 8.556 14.628 25.009 42.758 73.103 53,632 53,632 53,632 53,632 53,632 34,19 58,46 99,95 170,89 292,17
Asotipo 6.112 6.598 7.122 7.688 8.298 7,643 7,643 7,643 7,643 7,643 19,13 20,65 22,29 24,06 25,97
Maima 6.659 7.187 7.757 8.372 9.036 7,632 7,632 7,632 7,632 7,632 35,30 38,10 41,12 44,39 47,91
Musatfak 9.571 10.330 11.150 12.035 12.990 7,637 7,637 7,637 7,637 7,637 9,62 10,38 11,21 12,10 13,06
Wame
Popugoba
Wesaput
265.460 291.919 324.306 365.806 421.787 24,01 26,50 29,60 33,65 39,23
Jayawijaya
Sumber : Hasil olah data Pokja PPSP 2015
Hasil olah data pada Tabel 2.3 menunjukkan bahwa tingkat pertambahan penduduk pertahun di Kabupaten Jayawijaya rata-rata
sebesar 8,879 persen pertahun dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019. Kepadatan penduduk secara keseluruhan antara 24,01
jiwa/Km2 sampai dengan 39,23 jiwa/ Km2, dengan kepadatan tertinggi di Kecamatan Wamena.
2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah
2.3.1 Gambaran Umum Target dan Realisasi APBD
Dari sisi keuangan daerah, pada Tahun 2014 fungsi APBD Kabupaten Jayawijaya
sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi diharapkan masih dapat berperan maksimal
tanpa mengesampingkan upaya pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Jayawijaya
Tahun 2014 - 2019. Hal ini harus ditunjukkan dengan meningkatnya tingkat
penyerapan APBD Kabupaten Jayawijaya, efisiensi dan efektivitas penggunaan
anggaran, serta program dan kegiatan pembangunan yang dapat membangkitkan
pertumbuhan ekonomi masyarakat dan peningkatan penyerapan tenaga kerja di
Kabupaten Jayawijaya.
Pada tahun 2014 total Belanja Kabupaten Jayawijaya adalah sebesar Rp.
492.962.135.075,00 atau sebesar 65,6 % dari total Pendapatan Daerah, sedangkan dari
total belanja sebesar Rp. 377.689.127.258,00 atau 41,87 % merupakan belanja pegawai.
Angka ini merupakan komponen belanja terbesar dibandingkan dengan komponen-
komponen belanja lainnya. Untuk belanja terkecil adalah Belanja Bunga sebesar Rp.
45.833.339,00 atau sebesar 0,01% dari total belanja. Untuk Belanja Langsung, Belanja
Modal merupakan komponen belanja terbesar yaituRp. 113.298.602.375,000 atau
sebesar 23 % dari total belanja. Berikut ini rekapitulasi anggaran pendapatan dan
belanja daerah Kabupaten Jayawijaya untuk 5 (lima) tahun, yaitu:
Tabel 2.4 : Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Jayawijaya Tahun 2010 – 2015
- - - - -
Pendapatan Dana Darurat
655 - - 393 46
26,90
Belanja Bunga
- - - - -
Konstruksi Dalam Pengerjaan
- - - - -
Aset lainnya
- - - - -
Transfer
Bagi Hasil Pajak ke - - - - -
Kab/Kota/Desa
Bagi Hasil Retribusi ke - - - - -
Kab/Kota/Desa
Bagi Hasil Lainnya ke - - - - -
Kab/Kota/Desa
Transfer Lainnya ke - - - - -
Kab/Kota/Desa
4,87
618.776 728.795 686.863 954.558 492.962
BELANJA DAN TRANSFER
TAHUN (dalam Jutaan Rupiah) RATA-RATA
Uraian PERTUMBU
HAN (%)
2010 2011 2012 2013 2014*
- - - - -
Pencairan dana cadangan
Hasil Penjualan Kekayaan - - 345 - -
44,72
Daerah yang Dipisahkan
Penerimaan Pinjaman Daerah - - - 15.000 -
44,72
dan Obligasi Daerah
Penerimaan Kembali Pemberian 500 - - - -
44,72
Pinjaman
- - - - -
Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal (Investasi) 10.000 5.000 - - -
29,81
Daerah
- - - - -
Pemberian Pinjaman Daerah
- - - - -
Pembayaran Kegiatan Lanjutan
Pengeluaran Perhitungan Pihak - - - - -
Ketiga
Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 2014, diolah oleh pokja PPSP 2015
Tabel 2.5: Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Jayawijaya Tahun
2010 – 2014 Commented [WU2]: Lihat di DPA masing-masing SKPD
Tahun Rata2
No SKPD pertumbuhan
2010 2011 2012 2013 2014 (%)
3 Dinas Kesehatan
3.a Investasi
operasional/pemeliharaan
3.b
(OM)
4 Bappeda
4.a Investasi
operasional/pemeliharaan
4.b
(OM)
5 BPMPD
5.a Investasi
operasional/pemeliharaan
5.b
(OM)
SKPD lainnya (sebutkan)
n
………………………
n.a Investasi
operasional/pemeliharaan
n.b
(OM)
Pendanaan OM
10
(1b+2b+3b+…nb)
11 Belanja Langsung
Dilihat Tabel 2.7 pendanaan sanitasi oleh APBD Kabupaten Jayawijaya Tahun
2010 sampai dengan Tahun 2014, untuk belanja sanitasi rata – rata pertumbuhan .......
% untuk dana alokasi khusus ....... % dan untuk belanja APBD murni dengan rata-
rata pertumbuhan ..... %
Tabel 2.7 Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kabupaten Jayawijaya
Tahun 2010 – 2014
Tabel 2.8 : Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Jayawijaya Tahun 2010 – 2014
Tahun
No Deskripsi Rata-rata
2010 2011 2012 2013 2014
2 Jumlah Penduduk
Tabel 2.9 Realisasi dan Potensi retribusi Sanitasi per Kapita Commented [WU3]: Cari data didispenda atau di web ditjen
anggaran
Retribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertumbuhan
No SKPD
2010 2011 2012 2013 2014 (%)
Tabel 2.10 : Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Jayawijaya Tahun 2010 - 2014 Commented [WU4]: Liat di BPS buku PDRB
Tahun
No Deskripsi
2010 2011 2012 2013 2014
Pendapatan Perkapita
2 Kabupaten/Kota (Rp.)atas dasar
harga berlaku
Jumlah penduduk merupakan modal dasar dan faktor produksi yang sangat
penting dalam pembangunan, tetapi di lain sisi kondisi ini dapat menimbulkan gejolak
sosial dan berdampak buruk terhadap pembangunan apabila tidak diimbangi dengan
kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Peningkatan SDM dapat
ditempuh dengan jalur pendidikan formal dan informal.
Wamena
Trikora
Napua
Walaik
Wouma
Hubikosi
Hubikiak
Pelebaga
Ibele
Tailarek
Walelagama
Itlay Hisage
Siepkosi
Kurulu
Usilimo
Wita Waya
Libarek
Wadangku
Pisugi
Yalengga
Koragi
Bolakme
Tagime
Molagalame
Tagineri
Asologaima
Pyramid
Muliama
Jumlah Fasilitas Pendidikan (Unit)
Nama Umum/Agama
Kecamatan/Distrik
SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK
Wollo
Bugi
Bpiri
Asolokobal
Walesi
Asotipo
Maima
Musatfak
Wame
Popugoba
Wesaput
Total
102 26 12 5
Sumber : Kabupaten Jayawijaya Dalam Angka 2014, diolah oleh pokja PPSP 2015
Kemiskinan merupakan persoalan yang krusial dan mendasar yang dihadapi suatu
daerah. Tingginya angka pengangguran di Kabupaten Jayawijaya berimplikasi pada
banyaknya penduduk miskin (kurang beruntung) dan berpengaruh buruk terhadap
perkembangan perekonomian serta dapat menimbulkan masalah-masalah sosial disekitar
masyarakat. Pada tahun 2014, jumlah penduduk miskin kabupaten jayawijaya adalah
sebesar 39,05 % dengan jumlah KK miskin di Kabupaten Jayawijaya sedikitnya ....... KK,
terbanyak ditemui di Distrik ................. , dan terendah di distrik .................. dengan
jumlah keluarga miskin tercatat ...... KK. seperti terlihat pada Tabel 2.10 berikut.:
Tabel 2.10:Jumlah penduduk miskin per kecamatan Commented [WU8]: Pake data raskin aja
Selain dari SKPD diatas, ada beberapa juga SKPD yang tekait dengan permasalahan
sanitasi diantaranya Dinas Pendidikan yang memiliki kaitan dengan pembangunan
sarana sanitasi di sekolah-sekolah dan bagaimana menanamkan kapada anak sekolah
tentang pentingnya masalah sanitasi. Dinas Koperindag yang bisa menjadi
penaggungjawab dalam pengembangan sektor industri dalam pemenuhan kebutuhan
sarana sanitasi dan pengembangan usaha yang berkaitan pengelolaan sampah menjadi
material yang memiliki nilai ekonomis. Tapi melihat dari permasalahan yang terjadi di
Kabupaten Jayawijaya, keenam SKPD diatas memiliki kaitan langsung dengan
permasalahan sanitasi di Kabupaten Banggai Kepulauan.
Gambar 2.6: Struktur SKPD yang terkait dalam pembangunan sanitasi Kabupaten
Jayawijaya
Kegiata Dinas
No Tahun Tujuan Kegiatan Khalayak Sasaran Pesan Kunci Pembelajaran
n Pelaksana
1 Pemicua 2013 Dinas Meningkatkan Masyarakat di 100 RT Sanitasi buruk Terbatasnya tenaga
n STBM Kesehatan peranserta pada 13 dan perilaku fasilitator yang handal,
masyarakat dalam Desa/Kelurahan hidup tidak membuat pemicuan di
penyediaan prioritas yang bersih dan tidak sejumlah RT kurang
layanan sanitasi menurut studi EHRA sehat itu sukses, perlu peningkatan
dan membiasakan memiliki Indek Risiko menJijikan, jumlah fasilitator handal.
PHBS dalam Sanitasi Tertinggi. memalukan dan
kehidupan sehari- membuat sakit,
hari. karenanya perlu
kita perbaiki
sanitasi dan
biasakan PHBS.
2 Iklan 2012 Dinas PU Mengajak Masyarakat umum. Dengan Kerjasama yang baik
Layanan masyarakat untuk membuang dengan media massa
Masyara membuang sampah sampah di lokal selama ini meski
kat di tempat yang tempat yang dengan anggaran biaya
(ILM) di telah disediakan telah terbatas, frekuensi
Media disediakan, penyiaran ILM menjadi
Massa berarti telah lebih optimal menjangkau
Lokal mengurangi masyarakat.
jumlah korban
banjir di kota
kita.
3. Penyulu 2010 Dinas Siswa Sekolah Siswa-siswi SD di 20 Dengan CTPS, Dampak dari kegiatan ini,
han tata Pendidikan Dasar mampu dan sekolah dengan angka kita terhindar ternyata dapat
cara dan Dinas mau melakukan tidak masuk sekolah dari penyakit, menurunkanangka tidak
Cuci Kesehatan CTPS yang baik karena diare tertinggi. dan hidup lebih masuk sekolah karena
Tangan dan benar. sehat. diare.
Pakai
Sabun
(CTPS)
di
sekolah
Dasar
4. Dst.
Sumber:…..
Jenis Media Khalayak Pendanaan Isu yang Diangkat Pesan Kunci Efektivitas
No
a) b) c) d) e) f)
Radio SS: Masyarakat Produksi dan Keterlibatan Bersama-sama Dari hasil
Produksi dan Umum penyiaran dari Radio Masyarakat dalam mencegah banjir evaluasi, 5 dari 10
penyiaran Talk terutama SS, nara sumber dan Pencegahan Banjir dan mengurangi responden
Show dan ILM masyarakat data informasi dari dan Mengurangi risiko banjir. masyarakat
Surabumi yang Pokja Sanitasi. Risiko Banjir Surabumi
bertempat mengaku
1.
tinggal di mendengar
daerahbanjir. informasi tentang
pencegahan banjir
dariMengurangi
Risiko Banjir dari
Radio SS.
JTV : Masyarakat Pengelola IPAL Mengajak Sambungan Tayangan JTV
Produksi dan Umum dan menyelenggarakan masyarakat di buangan limbah membantu
penyiaran Masyarakat jumpa pers dan JTV daerah yang dilalui cair ke IPAL lebih meyakinkan
liputan , Target menindaklanjuti saluran IPAL untuk hemat dan lebih target untuk ikut
2.
Talkshow dan Sambungan dengan menyambungkan sehat. menyambung ke
ILM IPAL. memproduksi dan pembuangan saluran IPAL.
menayangkan limbahnya ke
IPAL.
Jw Post : Masyarakat Pokja Sanitasi Perlupeningkatan Dengan Karena
Pemuatan Umum menyelenggarakan anggaran sanitasi meningkatkan pemberitaaan
artikel dan terutama konsultasi publik 100 % dari anggaran jadi 2% tentang kondisi
3.
pemberitaan. pengambil SSK dan Jw Post anggaran tahun APBDuntuk sanitasi yang
keputusan menindaklanjuti sebelumnya. sanitasi, akan terus menerus,
legislatif dan dengan memuat menghemat sempat terjadi
Jenis Media Khalayak Pendanaan Isu yang Diangkat Pesan Kunci Efektivitas
No
a) b) c) d) e) f)
eksekutif artikel dan APBD 3% untuk polemik di Jw
memberitakan Jamkesmas . Post.
berturut-turut
beberapa minggu.
Koran Swara: Masyarakat Koran Swara sebagai Memberi Dengan Desa/Kelurahan
Acara Umum dan inisiator mencari penghargaan perencanaan yang dinilai
Penghargaan Aparat sponsor untuk biaya kepada aparat pembangunan terburuk sanitasi
Kelurahan sanitasi hingga berupaya keras
Pemerintahan penyelenggaraan dan kelurahan dan
dengan tingkat untuk
Sanitasi Daerah mengajak pemerintah masyarakat di desa/kelurahan, memperbaiki
Terbaik kotauntuk menyusun daerah dengan kebersihan dan kondisi
kriteria dan sanitasi yang baik, kesehatan serta sanitasinya.
4. melakukanpenilaian sekaligus memicu produktifitas
dan bersama-sama aparat kelurahan masyarakat
menyelenggarakan dan masyarakat di meningkat.
malam penghargaan daerah dengan
yang diliputoleh sanitasi yang
berbagai media belum baik.
massa.
5. Dst.
Sumber:…..