Anda di halaman 1dari 32

Kota Kupang

Peta kabupaten

Tahun berdiri : 1996

Ibukota kabupaten : Kupang

Batas wilayah :
o Sebelah timur : Kecamatan Kupang Tengah dan Kupang Barat Kab.
Kupang
o Sebelah barat : Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang dan Selat
Semau.
o Sebelah Utara : Teluk Kupang
o Sebelah Selatan : Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang

Visi dan Misi


o Visi : Terwujudnya masyarakat Kota Kupang yang cerdas, beradab, berbudaya,
sejahtera dan berdaya saing
o Misi : 8 Misi
1. Meningkatkan kualitas pendidikan
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
3. Meningkatkan knerja pertumbuhan ekonomi
4. Mewujudkan sistem pelayanan dan perlindungan sosial
5. Mewujudkan supremasi hukum, yang berperspektif HAM
6. Mewujudkan ketertiban dan keamanan yang kondusif
7. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemanfaatan ruang yang
berwawasan lingkungan
8. Meningkatkan kinerja pelaksanaan Otda, peningkatan kualitas pelayanan
publik

Logo daerah

Arti logo :
o Padi dan Kapas : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia (25 April tanggal

lahir Kota Kupang)


o Tulisan dalam lingkaran (Bahasa Legong) : LIL AU NOL DAEL BANAN
Bangunlah aku dengan nurani yang tulus
o Rantai : Menggambarkan keterwakilan dari semua unsur dalam pemerintah Kota
Kupang
o Sasando : Menggambarkan salah satu potensi aset budaya yang ada di Kota
Kupang
o Tahun 1996 : Tahun kelahiran Kota Kupang
o Bintang segi lima berwarna kuning : Mengambarkan cita-cita yang luhur untuk
membangun kota ini
o Lingkaran hijau : Menggambarkan bahwa roda pemerintahan Kota Kupang dapat
berjalan, tidak terlepas dari peran dan partisipasi seluruh unsur masyarakat Kota
Kupang
2. Peta kabupaten
3. Kondisi Umum
o Letak geografis : Kota Kupang terletak di antara 10 36 14 10 39 58
Lintang Selatan dan 123 32 23 123 37 01 Bujur Timur
o Kondisi geografis : 180, 27 km atau 18 027 ha. Daerah tertinggi di atas
permukaan laut di bagian selatan: 100350 meter. Daerah terendah di atas
permukaan laut di bagian utara: 0 50 meter. Tingkat kemiringannya: 15 persen
o Iklim : Di Kota Kupang, sebagaimana daerah lainnya di NTT khususnya daratan
Timor dikenal hanya dua musim saja yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Pada bulan Juni sampai dengan September arus angin berasal dari Australia dan
tidak banyak mengandung uap air sehingga terjadi musim kemarau. Sebaliknya
pada bulan Desember Maret arus angin yang datang dari benua Asia dan
Samudera Pasifik banyak mengandung uap air sehingga terjadi musim hujan.
Keadaan seperti ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa
peralihan MeiJuni dan
NovemberDesember. Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh
tinggi rendahnya tempat tersebut dari permukaan laut dan jaraknya dari pantai.
Pada tahun 2009 rata-rata suhu udara di Kota Kupang adalah 22.7 oC 31.8 oC.
Suhu udara maksimum terjadi pada bulan Oktober (33.7 oC) dan suhu udara
minimum terjadi pada bulan Juli (20.8 oC). Curah hujan di suatu tempat antara
lain dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan orografi dan perputaran/ pertemuan

arus udara. Oleh karena itu, jumlah curah hujan jadi beragam menurut bulan dan
letak stasiun pengamat. Rata-rata curah hujan selama tahun 2009 tertinggi adalah
pada bulan Februari (469.8 m3) dan terendah adalah bulan April (18 m3).
o Jumlah penduduk : 291.794 jiwa (2009)
1. Laki-laki : 147.872 jiwa
2. Perempuan : 143.922 jiwa
o Wilayah administrasi

Jumlah kecamatan : 4 Kecamatan

Nama-nama kecamatan : Kec. Kelapa Lima, Kec. Maulafa, Kec. Alak,


Kec. Oebobo

Jumlah kelurahan : 49 Kelurahan

Nama-nama kelurahan : Airmata, Bonipoi, Fatubesi, Kelapa Lima,


LLBK, Lasiana, Merdeka, Nefonaek, Oeba, Oesapa, Oesapa Barat,
Oesapa Selatan, Pasir Panjang, Solor, Tode Kisar, Bello, Fatukoa, Kolhua,
Maulafa, Naikolan, Naimata, Oepura, Penfui, Sikumana, Alak, Batuplat,
Fatufeto, Mantasi, Manulai II, Manutapen, Naioni, Namosain, Nunbaun
Delha, Nunbaun Sabu, Nunhila, Airnona, Bakunase, Fatululi, Fontein,
Kayu Putih, Kuanino, Liliba, Naikoten I, Naikoten II, Nunleu, Oebobo,
Oebufu, Oetete, Tuak Daun Merah

o Potensi Daerah :

Perikanan : Potensi ikan lestari 34.005 ton / tahun, yang boleh ditangkap
31.204 / tahun, yang dimanfaatkan 13.002 ton/tahun. Rata-rata produksi
per tahun = 20.708,95 ton (25%). Data tahun 2004 menunjukkan bahwa
yang dimanfaatkan melalui kegiatan pemrosesan dan
pendistribusian/pemasaran, baru mencapai 13.002 ton (71%) baik untuk
jenis ikan pelagis maupun demersial.

Industri : Industri Semen Portland,Coldstorage/Pembekuan Ikan,


Pengalengan Ikan, Docking (bengkel perbaikan kapal / perahu), Industri
Pembuatan Makanan Ternak, Industri Penyamakan Kulit, Industri
Kerajinan Tenun Ikat.

2. Transportasi

Darat : Panjang jalan Kota Kupang pada tahun 2009 adalah 1.622,11 km.
Sebagian besar jalan kota sudah teraspal yaitu sepanjang 690,90 km dan
sisanya masih berkerikil, tanah dan tidak terinci. Jumlah kendaraan umum
di Kota Kupang pada tahun 2009 adalah sebanyak 1.428 unit. Dari jumlah
tersebut, jumlah bus mini adalah yang terbanyak yaitu 922 unit.
Sedangkan jumlah yang paling sedikit adalah Mobil Traktor Head yaitu
sebanyak 1 unit.

Laut : Pada tahun 2009, banyaknya kunjungan kapal laut yang berlabuh
di Pelabuhan Tenau Kupang sebanyak 2.261 pelayaran dengan jenis
pelayaran terbesar dari nusantara dengan jumlah pelayaran 1.066 dan
yang terkecil adalah jenis pelayaran samudera yaitu 46 pelayaran.
Dari jumlah pelayaran tersebut, jumlah penumpang yang naik sebanyak
99.167 penumpang sedangkan yang turun sebanyak 63.390 penumpang.
Sedangkan untuk volume bongkar muat barang sebanyak 480.415 ton
yang dibongkar dan 210.503 ton yang dimuat.

Udara : Selama tahun 2009 jumlah kedatangan pesawat di Bandar


Udara Eltari Kupang sebanyak 5.401 penerbangan dengan membawa
404.501 penumpang. Sedangkan jumlah keberangkatan pesawat
tercatat sebanyak 5.393 penerbangan dengan 425.616 penumpang.
Kedatangan pesawat terbanyak terjadi pada bulan Mei yaitu
sebanyak 524 penerbangan. Keberangkatan pesawat terbanyak juga
terjadi pada bulan Desember dengan 511 penerbangan.

o Alamat muspida

Bupati/Walikota

1. Alamat kantor : Jln. Perintis Kemerdekaan No. 1 Kupang


2. Nomor telepon kantor :

(0380) 833160, 821232, 826522, Fax

(0380) 825766, 826755


3. Alamat rumah :
4. Nomor telepon rumah :

Wakil bupati/wakil walikota

1. Alamat kantor : Jln. Perintis Kemerdekaan Kupang

2. Nomor telepon kantor :

(0380) 826522

3. Alamat rumah :
4. Nomor telepon rumah :

Ketua DPRD

1. Alamat kantor : Jln.El Tari II Kupang


2. Nomor telepon kantor :

(0380) 820015

3. Alamat rumah :
4. Nomor telepon rumah :

Sekertaris Daerah

1. Alamat kantor : Jln. Perintis Kemerdekaan Kupang


2. Nomor telepon kantor :

(0380) 833106

3. Alamat rumah :
4. Nomor telepon rumah :
Sumber : Diolah dari berbagai sumber
https://nttbangkit.wordpress.com/21-kab-kota/kota-kupang/

Kota Kupang
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kupang beralih ke halaman ini. Untuk Kabupaten yang bernama-sama, lihat pula
Kabupaten Kupang. Untuk kegunaan lain dari Kupang, lihat Kupang (disambiguasi).

Kota Kupang
Timor

Nusa Tenggara Timur

Pemandangan Kota Kupang

Lambang

Lokasi Kota Kupang di Pulau Timor

Kota Kupang
Lokasi Kota Kupang di Pulau Timor

Koordinat:
Negara
Dasar
hukum

1011LU 12335BT

Indonesia
Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 1999

Pemerintahan
Walikota Jonas Salean, SH, MSi
Populasi (2014[2])
Total

450,360 jiwa

Kepadata
2.496/km2 (6,460/sq mi)
n
Zona waktu WITA (UTC+8)
Kode
telepon

+62 380

Kecamatan 6
Desa/kelura
51
han
Situs web

http://www.kupangkota.go.id/

[1]

Kediaman residen di Kupang (1870-1910)

Pemandangan senja di pantai Pasir Panjang, Kupang.jpg

Kota Kupang adalah sebuah kotamadya dan sekaligus ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur,
Indonesia. Kotamadya ini adalah kota yang terbesar di Pulau Timor yang terletak di pesisir Teluk
Kupang, bagian barat laut pulau Timor.
Sebagai kota terbesar di provinsi Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang dipenuhi oleh berbagai
suku bangsa. Suku yang signifikan jumlahnya di "Kota Kupang" adalah suku Timor, Rote, Sabu,
Tionghoa, Flores dan sebagian kecil pendatang dari Bugis dan Jawa.
Luas wilayah Kota Kupang adalah 180,27 km dengan jumlah penduduk sekitar 450.360 jiwa
(2014). Daerah ini terbagi menjadi 6 kecamatan dan 51 kelurahan.

Daftar isi

1 Sejarah

2 Geograf

3 Penduduk

4 Pemerintahan
o

4.1 Walikota

4.2 Daftar Kecamatan

4.3 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

5 Transportasi
o

5.1 Udara

5.2 Laut

5.3 Darat

6 Perhotelan

7 Pendidikan

7.1 Taman Kanak-Kanak

7.2 Sekolah Dasar

7.3 Sekolah Menengah Pertama

7.4 Sekolah Menengah Atas

7.5 Perguruan Tinggi

8 Kesehatan
o

8.1 Rumah Sakit Pemerintah

8.2 Rumah Sakit/Klinik Swasta

8.3 Daftar Puskesmas

8.4 Laboratorium Kesehatan

9 Pers dan Media


o

9.1 Surat Kabar

9.2 Media Online

9.3 Radio dan Televisi

10 Pariwisata
o

10.1 Objek Wisata

10.2 Wisata Kuliner

11 Referensi

12 Pranala luar

Sejarah

Peta Kota Kupang di Timor Barat

Nama Kupang[3] sebenarnya berasal dari nama seorang raja, yaitu Nai Kopan atau Lai Kopan,
yang memerintah Kota Kupang sebelum bangsa Portugis datang ke Nusa Tenggara Timur. Pada
tahun 1436, pulau Timor mempunyai 12 kota bandar namun tidak disebutkan namanya. Dugaan
ini berdasarkan bahwa kota bandar tersebut terletak di pesisir pantai, dan salah satunya yang
strategis menghadap ke Teluk Kupang. Daerah ini merupakan wilayah kekuasaan Raja Helong
dan yang menjadi raja pada saat itu adalah Raja Koen Lai Bissi.
Pada tahun 1613, VOC yang berkedudukan di Batavia (Jakarta), mulai melakukan kegiatan
perdagangannya di Nusa Tenggara Timur dengan mengirim 3 kapal yang dipimpin oleh
Apolonius Scotte, menuju pulau Timor dan berlabuh di Teluk Kupang. Kedatangan rombongan
VOC ini diterima oleh Raja Helong, yang sekaligus menawarkan sebidang tanah untuk keperluan
markas VOC. Pada saat itu VOC belum memiliki kekuatan yang tetap di tanah Timor.
Pada tanggal 29 Desember 1645, seorang padri Portugis yang bernama Antonio de Sao Jacinto
tiba di Kupang. Dia mendapat tawaran yang sama dengan yang diterima VOC dari Raja Helong.
Tawaran tersebut disambut baik oleh Antonio de Sao Jacinto dengan mendirikan sebuah benteng,
namun kemudian benteng tersebut ditinggalkan karena terjadi perselisihan di antara mereka.
VOC semakin menyadari pentingnya Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu kepentingan

perdagangannya, sehingga pada tahun 1625 sampai dengan 1663, VOC melakukan perlawanan
ke daerah kedudukan Portugis di pulau Solor dan dengan bantuan orang-orang Islam di Solor,
Benteng Fort Henricus berhasil direbut oleh VOC.
Pada tahun 1653, VOC mendarat di Kupang dan berhasil merebut bekas benteng Portugis Fort
Concordia, yang terletak di muara sungai Teluk Kupang di bawah pimpinan Kapten Johan
Burger. Kedudukan VOC di Kupang langsung dipimpin oleh Openhofd J. van Der Heiden.
Selama menguasai Kupang sejak tahun 1653 sampai dengan tahun 1810, VOC telah
menempatkan sebanyak 38 Openhofd dan yang terakhir adalah Stoopkert, yang berkuasa sejak
tahun 1808 sampai dengan tahun 1810.
Nama Lai Kopan kemudian disebut oleh Belanda sebagai Koepan dan dalam bahasa sehari-hari
menjadi Kupang. Untuk pengamanan Kota Kupang, Belanda membentuk daerah penyangga di
daerah sekitar Teluk Kupang dengan mendatangkan penduduk dari pulau Rote, Sabu dan Solor.
Untuk meningkatkan pengamanan kota, maka pada tahun 23 April 1886, Residen Creeve
menetapkan batas-batas kota yang diterbitkan pada Staatblad Nomor 171 tahun 1886. Oleh
karena itu, tanggal 23 April 1886[3] ditetapkan sebagai tanggal lahir Kota Kupang.
Setelah Indonesia merdeka, melalui Surat Keputusan Gubernemen tanggal 6 Februari 1946, Kota
Kupang diserahkan kepada Swapraja Kupang, yang kemudian dialihkan lagi statusnya pada
tanggal 21 Oktober 1946 dengan bentuk Timor Elland Federatie atau Dewan Raja-Raja Timor
dengan ketua H. A. A. Koroh, yang juga adalah Raja Amarasi[3].
Berdasarkan Surat Keputusan Swapraja Kupang Nomor 3 tahun 1946 tanggal 31 Mei 1946
dibentuk Raad Sementara Kupang dengan 30 anggota. Selanjutnya pada tahun 1949, Kota
Kupang memperoleh status Haminte dengan wali kota pertamanya Th. J. Messakh. Pada tahun
1955 ketika menjelang Pemilu, dengan Surat Keputusan Mendagri Nomor PUD.5/16/46
tertanggal 22 Oktober 1955, Kota Kupang disamakan statusnya dengan wilayah kecamatan.
Pada tahun 1958 dengan Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958, Provinsi Sunda Kecil dihapus
dan dibentuk 3 daerah Swantara, yaitu Daerah Swantara Tk I Bali, Daerah Swantara Tk I Nusa
Tenggara Barat dan Daerah Swantara Tk I Nusa Tengara Timur. Kemudian Undang-Undang
Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II (Kabupaten) yang antara
lain Kabupaten Kupang. Dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi
Nusa Tenggara Timur Nomor 17 Tahun 1969 tanggal 12 Mei 1969 dibentuk wilayah kecamatan
yakni Kecamatan Kota Kupang.
Kecamatan Kota Kupang mengalami perkembangan pesat dari tahu ke tahun. Kemudian pada
tahun 1978 Kecamatan Kota Kupang ditingkatkan statusnya menjadi Kota Administratif
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1978[4], yang peresmiannya dilakukan pada
tanggal 18 September 1978. Pada waktu itu Drs. Mesakh Amalo dilantik menjadi Wali Kota

Administratif yang pertama dan kemudian diganti oleh Letkol Inf. Semuel Kristian Lerik pada
tanggal 26 Mei 1986 sampai dengan perubahan status menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II
Kupang. Perkembangan Kota Administratif Kupang sangat pesat selama 18 tahun, baik di bidang
fisik maupun non fisik.
Usulan rakyat dan Pemerintah Kota Admnistratif Kupang untuk mengubah status menjadi
Kotamadya Daerah Tingkat II Kupang disetujui oleh DPR RI dengan disahkannya Rancangan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1996 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II
Kupang menjadi Undang-Undang pada tanggal 20 Maret 1996[5] dan ditetapkan oleh Presiden
Republik Indonesia dan tertuang pada Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3632 Tahun
1996. Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Kupang diresmikan oleh Mendagri
Mohammad Yogi S. M. pada tanggal 25 April 1996.
Kemudian dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, maka Kotamadya
Daerah Tingkat II Kupang berubah menjadi Kota Kupang.

Geograf
Terletak pada 103614-103958 LS dan 12332231233701BT; Luas wilayah 180,27
Km2, dengan peruntukan Kawasan Industri 735,57 Ha, permukiman 10.127,40 Ha, Jalur Hijau
5.090,05 Ha, perdagangan 219,70 Ha, pergudangan 112,50 Ha, pertambangan 480 Ha, pelabuhan
laut/udara 670,1 Ha, pendidikan 275,67 Ha, pemerintahan/perkantoran 209,47 Ha, lain-lain
106,54 Ha;
Suhu rata-rata di Kota Kupang berkisar antara 23,8 C sampai dengan 31,6 C. Tempat-tempat
yang letaknya dekat dengan pantai memiliki suhu udara yang rata-rata relatif lebih tinggi.
Kelembaban udara rata-rata berkisar antara 73 persen sampai dengan 99 persen[6].
Curah hujan selama tahun 2010 tercatat 1.720,4 mm dan hari hujan sebanyak 152 hari. Curah
hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari, yaitu tercatat 598,3 mm, sedangkan hari hujan
tertinggi terjadi pada bulan Desember dengan 28 hari hujan[6].
Batas Wilayah Utara berbatasan dengan Teluk Kupang, Timur berbatasan dengan Kabupaten
Kupang, Barat berbatasan dengan Selat Semau dan Kabupaten Kupang, sedangkan Selatan
berbatasan dengan Kabupaten Kupang[6].

[sembunyikan]Data iklim Kupang, Indonesia (1961-1975)

Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Tahu
n

Rekor
34.4 35.6
35.6 34.4
36.7
38.3 38.3 36.7 38.3
35.0
36.1
35.0
37.2
tertingg
(93.9 (96.
(96. (93.
(98.
(100. (100. (98. (100.
(95)
(97)
(95)
(99)
i C (F)
)
1)
1) 9)
1)
9)
9)
1)
9)

Rata30.1
32.4 32.3 31.4 31.3 32.5 33.4 33.8 33.1 31.4 31.9
rata
30.0 31.1
(86.
(90. (90. (88. (88. (90. (92. (92.8 (91.6 (88. (89.4
tertingg
(86) (88)
2)
3) 1) 5) 3) 5) 1)
)
)
5)
)
i C (F)

Rata26.9 26.6
27.7 27.4 26.2
26.7 27.7 28.8 28.7 27.6 27.3
rata
27.2
26.1
(80. (79.9
(81. (81. (79.
(80. (81. (83.8 (83.7 (81. (81.1
harian
(81)
(79)
4)
)
9) 3) 2)
1) 9)
)
)
7)
)
C (F)

Rata23.8 23.5 23.3


22.3 20.7 20.2 20.5 21.2 22.5 23.6 23.8 22.4
rata
22.8
(74. (74.3 (73.
(72. (69. (68. (68. (70. (72.5 (74.5 (74. (72.3
terenda
(73)
8)
)
9)
1) 3) 4) 9) 2)
)
)
8)
)
h C (F)

Rekor
20.6
15.6 15.6 15.6 16.7 18.3
15.6
21.1 20.0
17.2 17.8
20.0 21.1
terenda
(69.
(60. (60. (60. (62. (64.9
(60.1
(70) (68)
(63) (64)
(68) (70)
h C (F)
1)
1) 1) 1) 1)
)
)

1.41
Presipit 386 347 234 65 30 10 5
2
2
17
83 232
3
asi mm (15. (13.6 (9.2 (2.5 (1.1 (0.3 (0.2 (0.0 (0.0 (0.67 (3.27 (9.1
(55,6
(inci)
2)
6)
1) 6) 8) 9)
)
8) 8)
)
)
3)
3)

Rata-rata
hari
hujan
18.1 15.5 13.2 5.0 2.5 1.2 0.8 0.3 0.3
atau
bersalju

1.3

6.9 14.7 79.8

66

73

( 1.0 mm)

%
kelemba 85
pan

86

83

75

70

67

65

63

64

81 73.2

Rata-rata
sinar
189 195 223 267 276 276 288 304 306 288
matahari
bulanan

264 205

3.08
1

Sumber #1: Deutscher Wetterdienst[7]

Sumber #2: Danish Meteorological Institute[8]

Penduduk
Kota Kupang adalah kota yang multi etnis dari suku Timor, Rote, Sabu, Flores,Alor, Lembata,
Tionghoa sebagian kecil suku pendatang dari Ambon dan beberapa suku bangsa lainnya seperti
Bugis, Jawa dan Bali. Tetapi terlepas dari keragaman suku bangsa yang ada, penduduk Kota
Kupang akan menyebut diri mereka sebagai "Beta orang Kupang".
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Kupang tahun 2013, penduduk Kota Kupang
berjumlah 378.425 yang terbagi atas 192.966 jiwa laki-laki dan 185.429 jiwa perempuan.[9]

Pemerintahan
Kota Kupang dipimpin oleh seorang Walikota dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan.
Walikota dibantu oleh seorang Wakil Walikota, yang dipilih melalui suatu pemilihan umum pada
setiap 5 tahun. Kota Kupang memiliki perangkat daerah[10] yaitu 18 dinas, 8 badan, 3 kantor dan
8 bagian. Di samping itu terdapat 3 instansi vertikal, yaitu Badan Pertanahan Nasional (BPN),
Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementrian Agama. Wilayah pemerintahan Walikota Kupang
meliputi 6 daerah kecamatan.
Walikota

Drs. Mesakh Amalo (?-?)

Letkol Inf. Semuel Kristian Lerik (1986-2007)

Drs. Daniel Adoe (2007-2012)

Jonas Salean, SH., MSi. (2012-2017)

Daftar Kecamatan

Saat ini Kota Kupang dibagi menjadi 6 wilayah kecamatan, yaitu:

1. Alak (11 kelurahan)


2. Kelapa Lima (7 kelurahan)
3. Kota Raja (6 kelurahan)
4. Kota Lama (10 kelurahan)
5. Maulafa (9 kelurahan)
6. Oebobo (7 kelurahan)
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Kupang sebagai Badan Legislatif dengan 40 anggota
yang dipilih dari hasil Pemilihan Umum pada setiap 5 tahun.

Transportasi
Udara

Kota Kupang memiliki sebuah bandar udara dengan nama Bandar Udara Internasional El Tari[1].
Dahulu bernama pelabuhan udara Penfui. Pada mulanya adalah bekas peninggalan zaman
penjajahan Belanda yang hanya berupa sebuah airstrip. Untuk pertama kali bandar udara ini
didarati oleh pesawat udara pada tahun 1928 oleh penerbang Amerika Lamij Johnson.
Selanjutnya dikembangkan oleh Australia pada tahun 1944-1945 dan diberi nama Lapangan
Terbang Penfui, yang dalam bahasa Timor; Pena=jagung dan Fui=hutan[11].
Pelabuhan Udara Penfui dikuasai dan dipergunakan untuk kepentingan Angkatan Udara. Tanggal
6 Mei 1950 Lapangan Terbang Penfui diserahkan oleh militer Belanda kepada Pemerintah
Republik Indonesia dan dengan berkembangnya kebutuhan akan Angkutan Udara pada tahun
1960 mulai didarati oleh pesawat Garuda jenis DC 3. Penanganan dan pengaturan terhadap
kegiatan penerbangannya dilakukan oleh Angkatan Udara, karena pada saat itu belum ada
organisasi perhubungan udara.
Pelabuhan Udara Penfui mulai dikelola oleh kepala pelabuhan udara dengan dibantu
bendaharawan dari Dinas Meteorologi Departemen Perhubungan Udara, dan sejak itu dikenal
dengan nama penerbangan sipil.
Pelabuhan udara ini ditetapkan sebagai pelabuhan udara kelas III. Dengan makin meningkatnya
arus lalu lintas melalui Bandar Udara Kupang, maka untuk kelancaran pelaksanaan tugas dan
meningkatkan fungsi bandara, maka diterbitkan Surat Keputusan Bersama antara Menteri
Perhubungan, Menteri Pertahanan Keamanan dan Menteri Keuangan dengan nomor :
KEP/30/IX/75, KM 393/3/PHB 75 dan KEP. 927.A/MK/IV/8/75[12], yaitu tentang Penggunaan

Bersama Pangkalan dan Pelabuhan Udara. Dalam surat keputusan tersebut dinyatakan Pelabuhan
Udara Penfui menjadi Pelabuhan Udara Sipil Kelas II.
Sejak tanggal 20 Desember 1988, Pelabuhan Udara Penfui diubah dan ditetapkan menjadi
Pelabuhan Udara El Tari Kupang untuk mengenang jasa (almarhum) mantan Gubernur Nusa
Tenggara Timur, El Tari. Istilah Pelabuhan Udara kemudian diubah menjadi Bandar Udara sejak
tanggal 1 September 1985.
Tanggal 20 Juni 1988 ditandatangani Naskah Persetujuan Bersama antara Kepala Staf TNI-AU
dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, nomor : SEPERJAN/01/V/1988 DAN
DJU/1861/KUM.060/SS tentang Penggunaan Sebagian Areal Tanah Pangkalan TNI - AU El Tari
Kupang untuk pengembangan/ pembangunan Bandar Udara El Tari Kupang beserta fasilitasnya.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 4/1995 tanggal 13 Januari 1995
tentang Penyempurnaan dan Penataan Kelas Bandar Udara, Bandar Udara Udara El Tari
ditingkatkan menjadi Bandar Udara Kelas I.
Sejak tanggal 1 April 1999, Bandar Udara El Tari secara operasional masuk ke dalam manajemen
PT (PERSERO) Angkasa Pura I dengan Berita Acara Serah Terima Nomor : AU / 125 / UM.234/
99 dan BA.25/PL.50/1999/DU tanggal 30 April 1999 dari Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara Kepada Direktur Utama PT (PERSERO) Angkasa Pura I. Penyerahan ini sebagai tindak
lanjut dari Surat Menteri Keuangan No.S-4608/A/53/1997 tanggal 08 Oktober 1997 yang pada
dasarnya menyetujui penggabungan Bandar Udara El Tari Kupang ke dalam manajemen PT
(PERSERO) Angkasa Pura I, menghapuskan dari daftar inventaris Departemen Perhubungan dan
ditetapkan sebagai tambahan Penyertaan Modal Pemerintah ke dalam PT (PERSERO) Angkasa
Pura I.
Sebagai pengelola Bandar Udara selanjutnya, PT (PERSERO) Angkasa Pura I mengadakan
perbaikan dan perluasan terminal ataupun fasilitas lainnya secara bertahap antara lain perluasan
ruang kedatangan domestik pada tahun 2006, penggantian fasilitas VASI dengan PAPI pada
tahun 2007 dan pembuatan jalan langsung ke Gudang Kargo pada tahun 2008.
Bandar udara yang beroperasi sejak pagi hingga malam untuk penerbangan domestik dan
internasional, yang menghubungkan Kota Kupang dengan beberapa kota di provinisi Nusa
Tenggara Timur, beberapa kota besar lain di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Mataram,
Denpasar, Makassar, dll. Beberapa maskapai penerbangan regional dan nasional, baik komersial
dan perintis telah membuka kantornya di Kota Kupang, seperti Garuda Indonesia, Lion Air,
Wings Air, Sriwijaya Air, TransNusa, Batik Air, Aviastar, Citilink, Kalstar, Nam Air, Susi Air.
Dulu, bandara ini pernah melayani penerbangan langsung dari dan ke luar negeri, yaitu ke
Australia dan Timor Leste, tetapi karena insiden 1998 maka penerbangan luar negri dari bandara

ini diberhentikan. Namun berjalannya waktu, bandara inipun akan kembali menjadi bandar udara
internasional yang melayani penerbangan menuju Dili, dan Darwin
Laut

Senja di Pelabuhan Tenau, Kupang.jpg

Pelabuhan Kupang pada tahun 1912

Pelabuhan Tenau dapat melayani kapal-kapal barang maupun penumpang. Dahulu melalui
dermaga ini sering melayani kapal penumpang menuju Pante Makasar, Ruteng, Ba'a, Dili,
Kalabahi dan lain-lain. Saat ini Pelabuhan Niaga dan Pelabuhan Komersial terletak di daerah
Tenau dan Bolok, yang merupakan wilayah Kabupaten Kupang. Di wilayah Kota Kupang
terdapat Pelabuhan Rakyat di Namosain dan Pelabuhan Laut Kupang. Pelabuhan Rakyat Kupang
di Namosain merupakan pelabuhan laut alam yang sekarang telah ditata dengan lebih baik.
Pelabuhan ini kapal-kapal kayu melayani transportasi laut menuju Rote, Semau dan beberapa
daerah di sekitar Kota Kupang. Sebelumnya juga digunakan oleh para nelayan sebagai tempat
berlabuh dan bongkar muat hasil tangkapan. Pelabuhan Tenau Kupang yang merupakan
pelabuhan laut tua, saat ini menjadi tempat berlabuhnya kapal-kapal layar dari luar negeri yaitu
Australia, Timor Leste, New Zealand dan menjadi salah satu tempat persinggahan dalam
kegiatan Sail Indonesia dari Darwin, Australia menuju beberapa pulau di Indonesia[13].
Darat

Bemo Kota Kupang

Sistem transportasi darat Kota Kupang dilayani oleh minibus angkutan kota yang biasa disebut
bemo. Ada pula layanan taksi dan beberapa rute dilayani oleh bus kota. Sebagian besar rute
dalam kota dilayani oleh bemo yang menghubungkan beberapa terminal seperti Terminal
Kupang, Terminal Oepura dan Terminal Oebobo. Untuk keberangkatan jalan darat ke luar kota
dilayani di Terminal Oebobo.
Khusus untuk angkutan bemo, memiliki ciri khas tersendiri. Rute setiap bemo ditandai oleh
warna dan angka yang terdapat pada bagian atas depan bemo.
Aksesoris bemo yang sangat banyak ditambah dengan dentuman musik yang sangat keras. Selain
itu terdapat juga jasa layanan transportasi roda dua yang lebih dikenal dengan ojek yang banyak
dijumpai di setiap sudut Kota Kupang.
Melalui jalan darat pula dilayani bus antar kota dalam provinsi ke SoE, Kefa dan Atambua, serta
antar negara, yakni ke Dili, Timor Leste. Bus ini disediakan oleh berbagai penyedia layanan
termasuk DAMRI. Layanan imigrasi Indonesia-Timor Leste dilaksanakan di Tasifeto TimurBatugade.

Perhotelan
Kota Kupang memiliki 65 hotel yang terdiri atas hotel kelas melati sampai hotel berbintang 4.
Berikut adalah hotel-hotel berbintang di Kota Kupang.
Hotel berbintang 1.

Bahtera Int. Hotel

Cendana Hotel

Flobamor Hotel

King Stone Hotel

Royal Hotel

Hotel berbintang 2

Sasando Hotel

Ima Hotel

Amaris Hotel Kupang

Astiti Hotel

Silvia Hotel

Hotel berbintang 3

On The Rock Hotel

Neo-Hotel by Aston

Swiss Bellin Kristal Hotel Kupang

T-More Hotel

Hotel berbintang 4

Aston Hotel Kupang

Sotis Hotel Kupang

Pendidikan
Kota Kupang memiliki sarana pendidikan milik pemerintah dan yang dikelola oleh swasta untuk
pendidikan formal dan informal dari tingkat PAUD, PlayGroup,TK, SD, SLTP dan SLTA serta
Perguruan Tinggi.
Taman Kanak-Kanak

Kota Kupang memiliki Sekolah Taman Kanak-Kanak Lebih dari 90 sekolah.


Sekolah Dasar

Sekolah Dasar/Ibtida'iyah yang ada di Kota Kupang tak kurang dari 130 sekolah.
Sekolah Menengah Pertama

Jumlah Sekolah Menengah Pertama/MTs yang tersebar di Kota Kupang sebanyak lebih dari 58
sekolah.

Sekolah Menengah Atas

Sekolah Menengah Atas/MA yang ada di Kota Kupang sebanyak 64 sekolah, yang terdiri dari
lebih dari 44 SMA dan tak kurang 20 Sekolah Kejuruan/SMK.
Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi yang ada di Kota Kupang sebanyak 19 perguruan tinggi yang terdiri dari 4
Perguruan Tinggi Negeri yaitu:
[14]

Universitas Nusa Cendana, Kupang

Politeknik Negeri Kupang

Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang

dan 15 Perguruan Tinggi Swasta, yaitu:

Universitas Katholik Widya Mandira[15]

Universitas Kristen Artha Wacana[16]

Universitas Muhammadiyah Kupang[17]

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Kupang

Universitas PGRI Kupang[18]

Akademi Teknik Kupang

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Oemathonis

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra Timor (pindahan dari Dilli)

Akademi Pekerjaan Sosial

Akademi Keuangan dan Perbankan Effata Kupang

Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Informasi Uyelindo

Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing Mentari Kupang

Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing Cakrawala Nusantara Kupang

Akademi Koperasi Kupang Ratu Jelita Kupang

Akademi Pariwisata Kupang.

Untuk Sekolah/Perguruan Tinggi Negeri Kesehatan yang ada di Kota Kupang adalah Politeknik
Kesehatan Depkes Kupang dan untuk swasta ada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan CHMK dan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maranatha.

Kesehatan
Kota Kupang memiliki sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah maupun yang dikelola oleh
swasta.
Rumah Sakit Pemerintah

RSUD W. Z. Johannes Kupang[19]

RS Bhayangkara Kupang[20]

RS Korem 161 Wira Sakti Kupang

Rumkital Kupang[21]

RSUD S.K Lerik Kupang

Rumah Sakit/Klinik Swasta

RSU Mamami

RSIA Dedari

RS Kartini

RS Leona

Siloam Hospital Kupang

RS Katolik Carolus Boromeus

Daftar Puskesmas

Puskesmas Alak

Puskesmas Naioni

Puskesmas Bakunase[22]

Puskesmas Pasir Panjang

Puskesmas Kupang Kota

Puskesmas Oebobo

Puskesmas Oepoi

Puskesmas Sikumana

Puskesmas Penfui

Puskesmas Manutapen

Laboratorium Kesehatan

Laboratorium Klinik Prodia

Kartini Diabetes and Eye Center

Laboratorium RS Prof W Z Yohanes

Laboratorium Tito

Pers dan Media


Surat Kabar

Beberapa surat kabar yang menjadikan Kota Kupang sebagai pusat penerbitannya seperti Harian
Umum Pos Kupang[23],Kupang Online[24], Timor Express dan victorynewsmedia.
Media Online

Tercatat beberapa Media Online seperti Kupang OnLine[24], Berita Kupang[25] telah ada sejak
2008 dengan berita yang terfokus pada Kota Kupang dan sekitarnya.
Radio dan Televisi

Stasiun radio milik pemerintah yang beroperasi di Kota Kupang adalah Radio Republik
Indonesia (RRI) melalui RRI Pro1 90.9 FM dan RRi Pro2 94.4 FM. Selain itu ada beberapa
stasiun radio swasta yang beroperasi di Kota Kupang antara lain:

Radio Tirilolok Swara Verbum 101.1 FM, "We are the voice of the voiceless"
Jl.Thamrin-Oepoi Kota Kupang

Swaraham 88,5 FM "Radionya Warga Kota Kasih', JL. Sangkar Mas No.16 Nunbaun Sabu - Alak - Kota Kupang

Madika 91.7 FM "The Top Radio Station" (JL. SK. LERIK NO.16 WALIKOTA)

Radio Swara Timor 90.1 FM Your Lovely Family Station

DMWS FM 103.5 MHz

Rhamagong 96,8 MHz

KISORRA FM 105,1 MHz

AFB TV CHANEL 40 UHF & RADIO 95.2 Mhz

Kaisarea Voice 97,6 MHz

Lizbeth 98.4 FM

Swara Kupang 96.0 FM

Suara Kasih 89.3 FM

Radio Sahabat (Kab. Kupang)

Stasiun televisi milik pemerintah yang beroperasi di Kota Kupang adalah TVRI Kupang. Selain
itu ada stasiun televisi swasta yang beroperasi di Kota Kupang antara lain:

TVRI Nasional

TVRI NTT

iNews TV

RTV

AFB TV

RCTI

NET.

Indosiar

Trans TV

Trans7

Metro TV

Global TV

Kompas TV

Fox Family Movies

HBO Signature

HBO Latino

HBO Hits

Disney Channel

Pariwisata
Objek Wisata

Pantai Lasiana

Pantai Lasiana mulai dibuka untuk umum sekitar tahun 1970-an. Sejak Dinas Pariwisata NTT
memoles dengan membangun berbagai fasilitas pada tahun 1986, Pantai Lasiana ramai
dikunjungi turis asing. Sesuai rencana pengembangan Pemkot Kupang, Pantai Lasiana akan
dijadikan Taman Budaya Flobamora, yakni sebutan yang mengacu pada keseluruhan suku
bangsa di dekat Pantai Lasiana, antara lain, Flores, Sumba, Timor dan Alor.
Di pantai Lasiana ini terdapat sebuah Cafe, dan banyak didapati Lopo-lopo dan tempat makanan
ringan seperti pisang bakar dan jagung bakar yang berderet. Lopo-lopo adalah sebutan lokal
untuk pondok yang dibangun menyerupai payung dengan tiang dari batang pohon kelapa atau
kayu dan beratapkan ijuk, pelepah kelapa atau lontar, alang-alang, dan yang berbahan semen,
Bisa juga beratapkan seng yang bagian luarnya dilapisi ijuk, pelepah kelapa atau lontar dan
alang-alang.

Taman Nostalgia

Berlokasi di Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Taman Nostalgia dirancang sebagai taman
kota. Dengan fasilitas jogging track, arena olah raga dan wisata kuliner. Di Taman Nostalgia
terdapat Gong Perdamaian Nusantara. Gong Perdamaian Nusantara (GPN) merupakan sarana
persaudaraan dan pemersatu bangsa. Berasal dari Desa Pakis Aji, Kecamatan Plajan, Kabupaten
Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Gong yang berusia 450 tahun itu milik Ibu Musrini, yang adalah
ahli waris generasi ketujuh dari pencetus gong. GPN terbuat dari bahan campuran kuningan
(bronze) dan perunggu, berdiameter 2 meter dengan berat 100 kg. GPN bermakna
keseimbangan kehidupan dan memberi nilai lebih, kebanggaan, citra baik dan sumber
pendapatan sepanjang masa bagi daerah yang menerimanya. Struktur GPN menampilkan :
1. Lingkaran luar : Logo 444 Kabupaten/Kota se-Indonesia.

2. Lingkaran tengah : Logo 33 Provinsi se-Indonesia.


3. Lingkaran dalam : Tulisan Gong Perdamaian Nusantara, sepasang bunga
pada kiri-kanan, tulisan sarana persaudaraan dan Pemersatu Bangsa.
4. Lingkaran isi : Simbol 5 Agama besar yang diakui Bangsa Indonesia.
5. Lingkaran puncak : Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
6. Logo Daerah Kota Kupang diletakan dibagian tengah atas berdampingan
dengan Kabupaten Jepara, Kedua Logo Kota dan Kabupaten tersebut berlatar
hitam sehingga membedakannya dengan Kabupaten/Kota lainnya.
7. Pada sisi kanan Gong ditulis Hak Cipta Oleh Djuyoto Suntani (Presiden Komite
Perdamaian Dunia) didukung oleh Bambang Herry Purnomo, Susianty Kawira,
Frans Lebu Raya dan Daniel Adoe.

Pantai Nunsui

Pantai Batunona

Gua Kristal

Gua Monyet Tenau

Gua Monyet Sasando

Ekowisata Mangrove

Batukapala Beach

Ketapang Satu Beach

Namosain Beach

Pantai Teddy's

Pantai Pasir Panjang

Pantai Paradiso

Tugu Jepang Penfui

Makam Raja-Raja Taebenu

Bunker Kolakaha

Gua Meriam Jepang

Gua Jepang

Mata Air Amnesi

Benteng Fort Concordia

Taman Budaya NTT

Museum NTT

Wisata Kuliner

Kota ini menyimpan banyak pesona, khususnya penggemar sea food. Wisatawan yang
berkunjung ke kota ini biasanya terkesan dengan ikan bakar yang ukurannya besar-besar dengan
harga yang relatif murah. Pasar malam yang populer di Kota Kupang yang menyajikan makanan
sari laut terletak di daerah Kampung Solor di sekitar bekas bioskop Raja. Dinikmati dengan
sambal khas Kupang, tentu wisatawan akan langsung berjanji pada diri sendiri: "suatu saat nanti,
beta akan kembali lagi". Juga cumi-cumi dan udang segar yang mengeluarkan aroma manis
ketika dibakar sangat mengundang selera. Di samping itu wisatawan juga akan disuguhkan salah
satu makanan khas kota Kupang, yaitu "jagung bose". Makanan ini dibuat dari campuran jagung
dan sayuran serta biji-bijian (biasanya kacang hijau dan kacang tanah). Ada juga "daging se'i",
yaitu daging sapi atau daging babi yang diasap dan dicampur susu, garam dan rempah-rempah
sehingga rasanya ada yang manis dan juga asin. Kota ini juga memiliki pesona wisata karena
memiliki pantai pasir putih yang indah dan laut biru yang cantik. Sejak beberapa tahun terakhir
ini menjadi langganan persinggahan peserta lomba perahu layar internasional.
Satu lagi yang unik adalah penjual jagung bakar yang terbentang sepanjang trotoar di jalan El
Tari (di depan Kantor Gubernur) menjadi tempat favorit kawula muda Kota Kupang.[26]
Untuk wisata halal terdapat banyak warung jawa juga masakan padang , dan yang terbesar
adalah pasar malam yang menyajikan semua hidangan halal. Pasar malam mulai dibuka dari jam
6 malam di kampung solor kupang

Referensi
1.

^ http://prokum.esdm.go.id/uu/1999/uu-22-1999.pdf

2.

^ Penduduk Kota Kupang tahun 2014 - BPS Kota Kupang

3.

^ a b c Tim Penyusun: "Profl Kota Kupang 2010 Edisi 2", halaman 1.


Badan Pengolahan Data Elektronik Sekretariat Daerah Kota Kupang, 2010
Kesalahan pengutipan: Invalid <ref> tag; name "Sejarah_Kota_Kupang"
defned multiple times with different content Kesalahan pengutipan: Invalid

<ref> tag; name "Sejarah_Kota_Kupang" defned multiple times with different

content
4.

^ http://hukum.unsrat.ac.id/pp/pp_22_1978.pdf

5.

^ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1996

6.

^ a b c http://nttprov.go.id/provntt/index.php?
option=com_content&task=view&id=68&Itemid=66

7.

^ "Klimatafel von Kupang / Insel Timor / Indonesien" (PDF). Federal


Ministry of Transport and Digital Infrastructure. Diakses tanggal 8 Juni 2016.

8.

^ "STATIONSNUMMER 97372" (PDF). Danish Meteorological Institute.


Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 16 Januari 2013. Diakses tanggal 8 Juni
2016.

9.

^ name=pendudukkupang

10.

^ http://kupangkota.bps.go.id/publikasi/statda%20kota/

11.

^ http://eltari-airport.co.id/

12.

^ http://eltari-airport.co.id/tentang-kami/37-profl/81-sejarah2.html

13.

^ http://www.sailindonesia.net/home/home.php

14.

^ http://www.undana.ac.id/

15.

^ http://unwira.ac.id/n/

16.

^ http://www.ukaw.ac.id/

17.

^ http://unmuh-kupang.ac.id/

18.

^ http://www.pts.co.id/?q=profl-pts&kode=081-022

19.

^ Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur


Nomor 12 Tahun 1980

20.

^
http://putkes.tripod.com/naskah/rsBhay/28FksRSbhay_Kupang_NTT.html

21.

^
http://info.tnial.mil.id/lantamal7/tabid/224/articleType/ArticleView/articleId/28
8/RUMKITAL--KUPANG-GELAR-PENGOBATAN-GRATIS.aspx

22.

^ http://www.dinkes-kotakupang.web.id

23.

^ http://kupang.tribunnews.com/

24.

25.

^ http://www.beritakupang.com/

26.

^ Tempat favorit kawula muda Kota Kupang

a b

http://www.kupang-online.com/

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Kupang

Pengertian, Unsur-unsur, dan Jenis-jenis Iklim di Indonesia

Pengertian Iklim
Studi tentang iklim mencakup kajian tentang fenomena fsik atmosfer sebagai hasil
interaksi proses-proses fsika dan kimiafsik yang terjadi di udara (atmosfer) dengan
permukaan bumi. Iklim selalu berubah menurut ruang dan waktu, dalam skala
waktu perubahan iklim akan membentuk pola atau siklus tertentu, baik harian,
musiman, tahunan maupun siklus beberapa tahunan.

Baca juga: Komposisi Gas Penyusun Atmosfer

Secara umum iklim didefnisikan sebagai keragaman keadaan fsik atmosfer. Sistem
iklim dalam hubungannya dengan perubahan iklim menurut United Nation
Framework Convention on Climate Change adalah totalitas atmosfer, hidrosfer,

biosfer dan geosfer dengan interaksinya. Iklim berkaitan dengan atmosfer dalam
jangka waktu panjang dan meliputi wilayah yang luas (Trewartha dan Horn, 1995).

Iklim juga dapat didefnisikan sebagai : 1) Sintesis kejadian cuaca selama kurun
waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan
nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya (World Climate
Conference, 1979). 2) Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain
suhu, tekanan, angin kelembaban, yang terjadi di suatu daerah selama kurun waktu
yang panjang (Gibbs, 1978).

Lemak perut akan hilang dalam


beberapa hari jika sebelum tidur Anda...

Lemak perut akan hilang dalam


beberapa hari jika sebelum tidur Anda...

Ilustrasi jenis dan unsur-unsur iklim.

Unsur-unsur Iklim
Iklim terdiri dari beberapa unsur, yaitu: radiasi, suhu, kelembaban, tekanan, angin,
presipitasi dan sebagainya. Dalam tinjauan secara garis besar iklim dapat diwakili
oleh suhu (temperatur) dan curah hujan (presipitasi).

Suhu (temperatur) adalah suatu keadaan panas atau dinginnya udara yang
mempunyai sifat menyebar dan berbeda-beda pada suatu daerah tertentu.
Persebarannya yang secara horizontal menunjukkan suhu udara tertinggi terdapat
di suatu daerah tropis garis ekuator (garis khayal ini yang membagi bumi menjadi
bagian utara dan selatan) dan semakin ke arah kutub suhu udaranya akan semakin
dingin. Sedangkan persebaran secara vertikal menunjukkan, semakin tinggi
tempatnya, maka suhu udara akan semakin dingin.

Baca juga: Stratosfer Sebagai Tempat Pembentukan dan Penguraian Ozon

Sedangkan hujan merupakan peristiwa alam yang ditandai dengan jatuhnya titiktitik air ke permukaan bumi. Besarnya hujan (Curah hujan) didefnisikan sebagai
ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap,
tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) millimeter, artinya dalam
luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu
millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.

Keragaman dan Jenis-jenis Iklim di Indonesia


Menurut Hidayati (2001) keragaman iklim dapat dibagi menjadi: 1) Keragaman
menurut tempat, yaitu ditentukan letak lintang/jauh-dekat dari peredaran matahari,
ketinggian tempat, sebaran daratan dan lautan serta arah angin utama. 2)
Keragaman menurut waktu, terutama ditentukan oleh peredaran bumi mengelilingi
sumbunya dan bumi mengelilingi matahari.

Keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim
laut, dan iklim panas. Penjelasan ketiga jenis iklim tersebut adalah seperti berikut:
1. Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap
periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam
bulan.
2. Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga
banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya
hujan.
3. Iklim panas, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang
tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk
terjadinya hujan.

Ketiga jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan di Indonesia.
Curah hujan di Indonesia bervariasi antarwilayah, tetapi umumnya sekitar 2.500
mm/tahun Umumnya musim hujan terjadi antara bulan Oktober hingga April dan
musim kemarau terjadi pada bulan April hingga Oktober.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Hidayati (2001), di Indonesia penerimaan curah


hujan bulanan dapat dipisahkan menjadi tiga pola yang berbeda:

Sebagian besar wilayah Indonesia penerimaan musim penghujan dan musim


kemarau berbeda nyata. Pola ini disebut pola monsunal.

Sebagian wilayah equator musim kering tidak nyata. Puncak musim hujan
terjadi dua kali sekitar bulan Desember pada saat matahari berada paling
selatan dan pada bulan Juni saat matahari paling utara. Tipe ini disebut tipe
equatorial.

Sebagian wilayah bagian utara hujan terjadi pada saat wilayah A dan B
mengalami musim kemarau. Tipe ini disebut tipe lokal.

Walaupun angka curah hujan bervariasi antarwilyah di Indonesia, tetapi pada


umumnya curah hujan tergolong besar. Kondisi curah hujan yang besar ditunjang
dengan penyinaran matahari yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk
kegiatan pertanian sehingga mampu memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan.

Anda mungkin juga menyukai