Anda di halaman 1dari 25

10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 1

Pendahuluan

 Obyek geologi (endapan bahan galian) tidak selalu


muncul atau tersingkap:
 tertutup oleh tanah tipis/tebal,
 batuan yang menutupinya belum tererosi (concealed
orebody).
 Pembuatan singkapan tidak alami – lubang eksplorasi
(exploration working).
 Kedalaman besar: pemboran
 lubang bor merupakan salah satu jenis lubang eksplorasi,
 mempelajari geologi/pemineralan bawah permukaan.

10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 2


Maksud dan Tujuan

 Pemboran:
 pembuatan lubang eksplorasi yang diameter
penampangnya nisbi kecil dibandingkan dengan
kedalamannya.
 Tujuan pemboran:
 mengetahui/mempelajari data/informasi geologi
(batuan, stratigrafi, struktur, pemineralan, dsb.),
 pengambilan percontoh (sample),
 sebagai sarana untuk eksplorasi dengan metode
lain (geofisika),
 peledakan.

10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 3


Penggunaan Pemboran

 Geologi teknik (engineering geology):


penyelidikan fondasi.
 Hidrogeologi (hidrogeology): pencarian dan
esploitasi air tanah.
 Pertambangan:
 Eksplorasi mineral/geologi ekonomi: mempelajari
dan mencari pemineralan, kemenerusan dan
bentuk sebarannya, dan estimasi sumberdaya/
cadangan bahan galian.
 Esploitasi bahan tambang: minyak, gas, uap
(panas) bumi.
10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 4
Penggunaan dalam Eksplorasi Mineral

 Ditujukan untuk tubuh bijih:


 terletak jauh di kedalaman,
 memiliki bentuk teratur atau lebih kurang
menerus (mis. batubara),
 berukuran besar dan teratur (endapan tipe
porfir, bahan bangunan, dsb.),
 sebaran komponen berharganya merata.

10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 5


Pemboran Eksplorasi Mineral
 Penggunaan tergantung pada:
 posisi atau letak tubuh bijih,
 jenis dan bentuk endapan bahan galian,
 tahap penyelidikan,
 makin lanjut tahap eksplorasinya dan makin dalam letak
tubuh bijihnya makin sering cara pemboran digunakan.
 Tujuan:
 penjejakan (delineasi) ke arah tertentu (dari
permukaan atau lubang bawah permukaan);
 perkiraan bentuk tubuh bijih;
 pemercontohan.

10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 6


Pemboran Inti

 Pemboran inti (core drilling): pemboran


untuk memperoleh percontoh dalam bentuk
inti (core sample).
 Pemboran inti:
 mata bor cincin (ring type),
 taburan butiran intan (diamond core drilling),
 paduan besi-baja (steel bit, tungsten-carbide).
 Prinsip kerja:
 putaran (rotary drilling) dan tekanan.

10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 7


Penggunaan Pemboran Inti

 Eksplorasi geologi dan mineral


 perolehan percontoh yang berupa inti,
 sangat mempermudah pengamatan geologi dan pemineralan
bawah permukaan (jenis batuan atau pemineralannya, bentuk
strukturnya atau urutan stratigrafinya),
 dapat dilakukan di permukaan maupun di tambang bawah
tanah,
 posisi tegak atau miring, sehingga dapat digunakan untuk
eksplorasi mineral dengan bentuk serta letak tubuh bijih yang
beraneka ragam.
 Biaya operasi cara pemboran ini nisbi lebih mahal
 perencanaan harus dilakukan secermat mungkin agar biaya
operasinya bisa diminimalkan.

10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 8


Kualitas pemboran

 Sesuai dengan tujuan utama pemboran:


 data dan informasi (geologi dan pemineralan),
 perolehan percontoh.

 Perlu dilakukan pemilihan jenis dan tipe alat bor


serta perlengkapan yang tepat, sesuai dengan
tujuan dan kebutuhan.

10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 9


Eksplorasi Pemboran Inti

 Pertimbangan yang harus diambil sebelum dilakukan


pemboran inti:
 kedalaman lubang bor,
 ukuran lubang bor minimal,
 ukuran inti (core) dan perolehan inti (core recovery) minimal,
 penentuan posisi lubang bor (tegak atau berarah),
 pemakaian selubung bor (casing) – ukuran dan
kedalamannya,
 penggunaan jenis/tipe mata-bor (bit), selubung penginti (core
barrel), batang bor (drilling rod),
 penentuan alat survei untuk lubang bor.

10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 10


Pemilihan Alat Bor

 Dasar pemilihan:
 kondisi lapangan (menentukan jenis/tipe
alat bor),
 kondisi geologi/batuan seperti litologi dan
struktur (akan menentukan tipe/jenis bit,
penggunaan casing, jenis core barrel),
 kedalaman tubuh bijih yang ingin
diterobos/dibor (tipe dan kapasitas
pemboran),

10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 11


Pemilihan Alat Bor

 Dasar pemilihan:
 jenis percontoh yang ingin diperoleh
(tipe/jenis alat bor dan bit),
 jenis bahan galian, tipe dan sebaran bijih,
 posisi alat bor (tipe alat bor),
 ukuran inti/lubang bor (ukuran mata bor),
 anggaran biaya.

10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 12


Keberhasilan Pemboran Inti
 Ukuran keberhasilan pemboran inti: perolehan inti.
 Perolehan Inti (core recovery – CR):
 perbandingan inti bor yang diperoleh dengan
kemajuan pemboran
 jika kemajuan pemboran pada suatu saat mencapai
100 cm, sedangkan panjang inti bor yang diperoleh
sepanjang 70 cm, maka dikatakan bahwa perolehan
intinya adalah 70 %.
 Core recovery mempunyai arti penting dalam
penghitungan mutu atau kadar rata-rata dari suatu
unsur (Cu, Pb, Zn atau Au dsb.) dari suatu percontoh
yang terdiri dari inti dan sludge.

10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 13


Pemercontohan

 Hasil pemboran:
 inti (core),
 lumpur (sludge),
 potongan (cutting).

10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 14


Inti Bor (Core)

 Inti bor: potongan batuan hasil pemboran


yang utuh menyerupai tongkat.
 Inti bor diletakkan dalam kotak percontoh
(core box)
 Ukuran: panjang 1 m, lebar 0,50 m dan tebal sekitar
10 cm;
 Melebar kotak tersebut disekat atau dibagi menjadi
5 bagian memanjang;
 Diberi tanda kedalaman inti bor.

10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 15


Pemercontohan

 Percontoh inti dibelah dua membujur sepanjang inti


bor, dengan menggunakan core splitter atau gergaji
batuan.
 Separuh percontoh inti untuk analisis, separuhnya
lagi disimpan untuk duplikat.
 Bila perolehan percontoh inti  65 % analisis
percontoh hanya inti saja.
 Bila perolehan inti  65 %, sludge atau cutting harus
dianalisis pula.

10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 16


Sludge dan Cutting

 Lumpur (sludge): hancuran batuan hasil pemboran


yang halus, berukuran lempung.
 Kepingan (cutting): hancuran batuan hasil pemboran
yang kasar.
 Lumpur atau kepingan diambil dengan cara
memompakan fluida bor melalui rod agar lumpur
atau kepingan tersebut terangkat melalui celah
antara dinding lubang bor dengan tabung penginti
(core barrel) atau batang bor (rod).
 Lumpur dan kepingan ditampung dalam bak (di dekat
alat bor).

10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 17


Pemerian inti bor

 Pemerian batuan/pemineralan: setiap selang


(interval) kedalaman bor.
 Jenis batuan, ubahan, dan pemineralan.
 Rekahan2: kemiringan menurut sumbu inti.
 Struktur: berdasarkan sumbu inti.

10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 18


Dokumentasi Pemboran
 Nomer lubang bor: menggunakan tanda atau kode
tertentu, DDH (Diamond Drill Hole)-12 atau LB
(Lubang Bor)-3A.
 Lokasi pemboran: berdasarkan grid lokal.
 Ketinggian lokasi titik bor: berdasarkan ketinggian
dari permukaan air laut.
 Arah dan sudut kemiringan pemboran: terutama
untuk pemboran miring dan berarah (menunjukkan
azimut dan arah kemiringan lubang bor).
 Waktu (tanggal) dimulai dan selesainya pemboran.
 Kedalaman akhir pemboran.
 Pencatat/penanggung jawab logging.

10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 19


Pemerian Pemboran

 Dalam bentuk tabel/kolom, data yang harus


dicatat adalah:
 kedalaman/interval pemboran,
 penggunaan casing dan diameternya,
 tipe bit yang digunakan (AX, EX dsb.),
 perolehan inti (core recovery),
 jenis formasi/batuan (pemerian/deskripsi inti bor),
 jenis pemineralan,
 hasil analisis dari sejumlah unsur.
 Berdasarkan dokumentasi sejumlah lubang
bor  direkonstruksi bentuk dan sebaran
endapan bahan galian.
10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 20
Pengolahan Data Bor

 Pembuatan peta lokasi bor.


 Pembuatan arah lubang bor (bor miring dan berarah).
 Pembuatan penampang melintang (data bor)

10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 21


Masalah Pemboran

 Pemboran: terjadi deviasi atau penyimpangan arah


lubang bor;
 Penyimpangan sebanding dengan kedalaman
pemboran;
 Makin besar kedalaman pemboran, makin besar
penyimpangan arah.

10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 22


Sebab Penyimpangan Pemboran
 Centering yang tidak benar
 merupakan kesalahan teknis waktu persiapan permulaan
pemboran, di mana arah bor tidak betul-betul menegak
karena unit bor tidak terletak secara mendatar,
 merupakan kesalahan manusia (karena kurang/tidak
teliti).
 Perubahan lapisan
 penyimpangan ini biasanya terjadi bila pemboran berasal
dari batuan yang nisbi lunak ke arah batuan yang lebih
keras, terutama lapisan batuan yang miring,
 arah penyimpangan biasanya searah dengan kemiringan
lapisan.
 Alat yang kurang rigid
 terjadi terutama pada rod yang pejal dan berdiameter nisbi
kecil.
10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 23
10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 24
Cek dan Ricek

10/03/2013 Am/05a-Eksplorasi Pemboran-13 25

Anda mungkin juga menyukai