Anda di halaman 1dari 37

Drilling

Mekanika Batuan
Pengertian Drilling
• Drilling atau pengeboran adalah proses pemotongan bagian
bumi dengan menggunakan bor untuk membuat lubang
berbentuk lingkaran pada suatu material padat. Bor
menggunakan sebuah alat yang berotasi/berputar yang
ditekan pada bagian yang akan di bor.
Aplikasi Drilling
Pengeboran telah ada sejak 4000 tahun lalu di China.
Pengembangan dari pengeboran telah menghasilkan beberapa
industry yaitu :
• Geotek
• Konstruksi pondasi
• Eksplorasi Mineral
• Seismik/Blast Hole
• Sumur air
• Lingkungan
• Minyak dan Gas
Drilling Dalam Geoteknik
• Investigasi Situs
• Pengeboran jenis ini dilakukan untuk menentukan tipe tanah
dan batuan di suatu wilayah, mengambil informasi tentang
alam dan menentukan lokasi dari muka air tanah di suatu
wilayah. Pengeboran dilakukan untuk menilai potensi dari
suatu situs konstruksi.
Drilling Dalam Geoteknik
• Adapun untuk proyek-proyek yang ada adalah: bangunan dan
struktur, pabrik, dam, jembatan, jalan, dan berbagai macam
pekerjaan teknik sipil. Ada juga proyek yang berada di bawah
tanah berupa: terowongan, lubang inspeksi, tempat
penyimpanan, dan lain-lain.
Drilling Dalam Geoteknik
Pada bidang geotek, drilling memiliki tujuan :
• Mengambil sampel “tak terganggu” dari pasir, lempung, kerikil,
batuan, dan material timbunan.
• Mencari lokasi muka air tanah dan mengambil sampel air.
• Mengambil sampel “tak terganggu” dari material berbutir halus
untuk uji laboratorium
• Mengadakan uji in-holes
• Mencari lokasi lapisan keras
• Mengidentifikasi lapis tanah keras dan membuktikan kedalamannya.
• Menyediakan inti untuk pemeriksaan kualitas batuan lebih detail
• Menyediakan detail dan interpretasi dari tingkah laku pengeboran.
Drilling Dalam Geoteknik
Tipe drilling yang digunakan dalam geotek adalah:
• Cable tool
Cable tool digunakan dalam geotek untuk mengambil sampel tanah yang
“tidak terganggu”

Auger
• Auger yang digunakan tergantung dengan banyaknya sampel yang akan
diambil dan kedalaman tempat sampel diambil. Pada kedalaman renah
digunakan hand auger, dan pada kedalaman yang lebih dalam dapat
digunakan bucket auger atau plate auger. Auger sendiri dapat digunakan
untuk melihat tekstur dan properti lain dari tanah
Drilling Dalam Geoteknik
• Rotary drilling with air flushing
Tipe drilling ini menghasilkan indikasi yang baik dari
material yang di bor
• Rotary drilling with clear water flushing
Tipe drilling ini berguna untuk mengidentifikasi suatu
lapisan tanah/batuan
• Dual-tube air flush drilling
Drilling tipe ini pada umumnya digunakan pada material
pasir dan material alluvial
• Diamond coring
Drilling tipe ini paling banyak digunakan untuk sampling
dan pengeboran pada tanah yang terkonsolidasi dan semi
terkonsolidasi.
Drilling Dalam Konstruksi Pondasi
• Dalam suatu konstuksi dibutuhkan suatu pondasi yang dapat
menyokong bangunan. Pondasi selalu berada dibawah tanah
sehingga seringkali dibutuhkan pekerjaan pengeboran.
• Pada umumnya di bagian pembangunan pondasi, drilling
menggunakan dua alat yaitu auger dan bucket, auger adalah
alat berupa bor dengan “sayap” spiral keatas yang
memungkinkan material yang di bor untuk terangkat.
Sedangkan bucket adalah sebuah silinder dengan mata bor
dibawahnya yang memungkinkan material yang di bor untuk
masuk kedalam bucket dan dibuang keluar, pada umumnya
bucket digunakan untuk pengeboran di daerah yang basah dan
memiliki material yang tidak stabil.
Drilling Dalam Konstruksi Pondasi
Drilling Dalam Eksplorasi Mineral
Drilling Dalam Eksplorasi Mineral
• Suatu proyek eksplorasi mineral seringkali melibatkan
pencarian suatu jenis mineral atau material yang merupakan
sebuah asset yang berharga di pasar internasional.
• Eksplorasi adalah suatu pencarian material yang tersembunyi
atau yang belum ditemukan sedangkan investigasi adalah
proses pemeriksaan untuk menentukan apakah suatu mineral
masih ada dalam kuantitas yang ekonomis.
• Pengeboran dilakukan untuk: eksplorasi badan batuan,
mencari informasi stratigrafik, survey seismik, survey gravitasi,
magnetic, atau geokemikal, kontrol kualitas mineral batuan,
perhitungan cadangan mineral batuan, dan penentuan definisi
atau bentuk dari suatu mineral batuan.
Drilling Dalam Eksplorasi Mineral
Pada bagian eksplorasi mineral, drilling berfungsi untuk:
• Melakukan pengeboran pada kedalaman yang ditentukan
untuk mengambil core
• Mengambil sampel lumpur pada interval yang ditentukan
• Mengambil sampel patahan atau sampel debu yang
ditentukan
• Menjaga arah dari lubang tambang
Drilling Dalam Eksplorasi Mineral
Tipe drilling yang digunakan pada bagian eksplorasi mineral
berupa:
• Diamond coring
• Rotary hammer drill
• Auger (semua jenis)
• Reverese dual tube
• Cable tool
• Hollow rod/jetting
Drilling Dalam Konstruksi dan
Pemecahan Batuan
• Pada intinya, pengeboran lubang ledakan digunakan untuk
meletakkan alat peledak untuk menghancurkan batu-batuan.
Pengeboran dilakukan untuk membuat wilayah peledakan
yang teratur.
• Wilayah pengeboran lubang ledakan adalah: dalam tambang
untuk membuat posisi bench yang baru, ekstraksi mineral
batuan, memproduksi batuan dengan ukuran tertentu,
konstruksi jalan, situs dam dan konstruksi breakwater.
Drilling Dalam Konstruksi dan
Pemecahan Batuan

Proses pengeboran lubang ledakkan


Drilling Dalam Konstruksi dan
Pemecahan Batuan
Drilling untuk konstruksi dan pemecahan batuan memiliki tiga
macam fungsi yaitu:
• Pengeboran konstruksi diatas permukaan
Berupa mengstabilisasikan ekskavasi, rock bolt, tension cable ,
dan Earthing electrodes

• Pengeboran konstruksi dibawah permukaan


Berupa terowongan, silo atau gudang, inspection holes, jalur
kereta bawah tanah, grouting rock bolt, earthing cable

• Pemecahan batuan
Berupa blasting atau rock splitting, mencari lokasi bawah tanah
atau permukaan batuan
Drilling Dalam Konstruksi dan
Pemecahan Batuan
Pada bagian ini juga terdapat “rescue drill” dimana pengeboran
dilakukan untuk menyediakan akses bagi orang-orang yang
terperangkap didalam tambang atau gua, pada umumnya
menggunakan bor tipe auger untuk membuat lubang
penyelamatan
Drilling Dalam Konstruksi
Sumur Air
Pengeboran sumur air bertujuan untuk: membuat sumur
resapan, sumur untuk penggunaan air pada ternak, sumur air
untuk irigasi , sumur air untuk penyediaan air suatu kota, dan
lain-lain.
Drilling Dalam Aspek
Lingkungan
Pengeboran pada aspek lingkungan melibatkan aplikasi dari
pengeboran geoteknik dan pengeboran sumur air, untuk
mengambil sampel yang nantinya akan digunakan dalam
menentukan kualitas air, polusi, dan lain-lain.
Drilling Dalam Aspek Minyak
dan Gas
Pengeboran minyak dan gas dapat dilakukan di daratan maupun
di lautan, pengeboran ini melibatkan: eksplorasi minyak,
pengeboran stratigrafik untuk penentukan geologis, sumur
injeksi air atau gas, dan sumur produksi minyak dan gas.
Metode Pengeboran
Metode pengeboran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
bagian yaitu:
• Metode pembuatan lubang
• Pembuatan lubang memuat: pemecahan batuan, pengeboran
sedimen yang tidak terkonsolidasi.
• Pembuatan lubang juga memuat pembersihan material-material
lepas dan patahan-patahan dari ujung bor sehingga pemecahan
atau pengeboran dapat berlanjut.
• Metode Pembersihan Lubang dan Stabilisasi
• Setelah selesai pembuatan lubang, semua material-material yang
tersisa dalam lubang harus dibersihkan. Metode pembersihan
lubang
Metode Pengeboran
• Metode klasifikasi berdasarkan kedalaman dan kapabilitas
ukuran lubang
• Cable tool
• Untuk lubang berukuran 100 mm - 400 mm dengan kedalaman
maksimum 1500 m.
• Slim Rotary (diamond)
• Untuk lubang berukuran 30 mm – 100 mm dengan kedalaman
maksimum 1500 m.

• Metode klasifikasi berdasarkan aplikasi


• Secara sederhana klasifikasi berdasarkan aplikasi dapat dibagi
menjadi 3 yaitu penggunaan kabel untuk pengeboran air, rotary
untuk pengeboran minyak, dan hammer untuk pengeboran
batuan.
Metode Pembuatan Lubang
Pemecahan atau pengeboran mekanis:
• Cable tool drilling
• Rotary auger drilling
• Rotary drilling
• Top hole hammer drilling
• Rotary down hole hammer drilling
• Slim hole rotary drilling
Pemotongan Hidraulik:
• Jetting
• Wash Boring
• Hollow Rod Drilling
Metode Pembersihan Lubang
dan Stabilisasi
• Mechanical Clearing
• Dalam pembersihan mekanik, alat pengeboran itu sendiri yang
melaksanakan tugas pembersihan. Ada beberapa cara
pemberishan mekanik yaitu:
• Bailing
• Bucket auger
• Plate Auger
• Continuous Flight Auger
Metode Pembersihan Lubang
dan Stabilisasi
• Fluid Clearing
• Metode ini menggunakan fluida untuk membersihkan lubang
dengan cara memompa fluida kedalam lubang melalui batang bor
yang akan membawa material-material sisa melalui celah
diantara batang bor dan dinding lubnag. Fluida yang digunakan
dapat berupa udara, air, maupun lumpur dari pengeboran. Ada
beberapa cara pembersihan dengan fluida yaitu:
• Rotary
• Slim Rotary
• Hydraulic
• Jetting
Metode Pembersihan Lubang
dan Stabilisasi
• Fluid Clearing (Reverse Circulation)
• Metode ini menggunakan fluida yang dipompa melalui celah
diantara dinding lubang dan batang bor yang kemudian akan
diangkut melalui bagian dalam dari batang bor. Ada 2 cara
pembersihan ini yaitu:
• Reverse
• Reverse Dual Tube
• Reverse Dual Tube with Down Hole Hammer
Drillabilitas Batuan
• Drillabilitas adalah kecepatan relatif penetrasi ujung bor pada
suatu material, drillabilitas suatu batuan dilihat berdasarkan
indeks drillabilitas
• Indeks Drillabilitas diambil dari kecepatan penetrasi dari bor
berdiameter ¾ inch (19.05 mm) untuk melubangi lubang
sedalam 4 inch (101.6 mm)
Drillabilitas Batuan
• Drillabilitas bergantung pada 3 faktor yaitu :
• Faktor Massa Batuan
• Faktor Mesin
• Faktor Proses Pengeboran
Hubungan Klasifikasi Batuan dan Struktur
Geologi dengan Drillabilitas dan Stabilitas
Klasifikasi geologis dibagi menjadi 3 grup yaitu: igneous,
sedimentary, metamorphic. Sedimen yang tidak terkonsolidasi
dan tanah pada umumnya tidak diklasifikasikan sebagai batuan
sehingga diklasifikasikan dengan karakterisik kekuatan:
• Normally high-strength materials
• Igneous
• Metamorphic
• Sedimen keras (pada umumnya crystalline)
• Mainly low-strength materials
• Batuan bersedimen (umumnya berbutir)
• Sedimen tak terkonsolidasi
• Batuan yang lapuk dan terdekomposisi
• Tanah
Hubungan Klasifikasi Batuan dan Struktur
Geologi dengan Drillabilitas dan Stabilitas
Hubungan Klasifikasi Batuan dan Struktur
Geologi dengan Drillabilitas dan Stabilitas
• Drillabilitas dari sedimen yang tak terkonsolidasi, tanah, dan
batuan yang lapuk dan terdekomposisi bergantung pada
ukuran dari tiap material. Batuan besar merupakan material
yang paling susah untuk dibor. Batu-batuan besar seringkali
patah tapi lebih sering terdorong.
• Kerikil dan material yang tak terkonsolidasi dengan ukuran
yang lebih kecil dapat dibor dan diangkat atau habis terbawa.
Material ini memiliki drilibilitas tinggi namun stabilitas rendah.
• Material tak terkonsolidasi cenderung memiliki stabilitas
renah ketika terendam air, lebih khusus ketika adanya aliran
air. Stabilitas dapat diperoleh dengan pengendalian tekanan
hidrostatis.
Hubungan Klasifikasi Batuan dan Struktur
Geologi dengan Drillabilitas dan Stabilitas
• Batuan sedimen pada umumnya memiliki drillabilitas yang
baik namun bersifat abrasive. Batuan detrital memiliki
drillabilitas yang bergantung pada kekuatan ikatan batuan.
Batuan pasir dan batuan lanau pada umumnya stabil namun
dapat lapuk. Lempung pada umumnya sensitive terhadap air.
• Sedimen kimiawi memiliki drillabilitas yang bergantung pada
kuat tekan, dimana semakin tinggi kuat tekan suatu material,
semakin rendah drillabilitasnya.
• Stabilitas dari semua material ini juga bervariasi tergantung
pada kuat tekan. Dimana semakin tinggi kuat tekan suatu
material, semakin tinggi pula stabilitas.
Borehole Abandonment
Borehole abandonment adalah proses penutupan kembali
lubang bor yang telah selesai digunakan/telah habis masa
pemakainnya. Penutupan kembali borehole memiliki tujuan:
• Menghilangkan resiko fisik, seperti kemungkinan orang
terjatuh kedalam lubang bor
• Mencegah kemungkinan adanya kontaminasi air tanah
• Menjaga jumlah air tanah dan ketinggian hidrostatis didalam
akuifer
Borehole Abandonment
Untuk melakukan penutupan lubang bor, timbunan dan segel
yang digunakan harus memiliki karakteristik berikut:
• Harus permanen
• Kemungkinan segel atau backfill terbuka kembali harus
dihilangkan atau diminimalisir
• Lubang bor harus disegel atau ditimbun sedalam kedalaman
lubang.
Borehole Abandonment
Sedangkan untuk segel sendiri terdapat tiga jenis yaitu:
• Permanent bridge seal:
• Segel semen terdalam yang diletakan pada lubang bor, yang
berfungsi untuk membuat jembatan agar sisa lubang bor tidak
perlu disegel, dan untuk menyegel akuifer yang berada di atas
dari akuifer-akuifer lain dibawah segel.
• Intermediate seal:
• Diletakkan diantara lapisan berair yang mungkin memiliki
ketinggian static yang berbeda, mencegah air berpindah dari
akuifer yang satu ke yang lainnya
• Uppermost aquifer seal:
• Diletakkan tepat diatas akuifer yang dilewati oleh lubang bor,
unyuk menyegel kontaminasi dari permukaan. Pada sumur
dangkal, digunakan untuk mencegah air mengalir ke lapisan lain.
Borehole Abandonment

Anda mungkin juga menyukai