Disusun Oleh
Kelompok 2 /A P1
Trina Ayu Khasanah (J3B216153)
Dosen
Rima P. Batubara, S.Hut, M.Si
Asisten Dosen
Alvionita Ritawati, S.Hut
Shinta Amalia, A.Md
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ii
DAFTAR GAMBAR iii
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................... 1
II. TINJAUAN PUSTAKA 2
A. Perencanann ...................................................................................... 2
B. Kawasan ............................................................................................ 2
C. Pendekatan Terintegrasi .................................................................... 2
III. KONDISI UMUM 4
A. Letak Geografis ................................................................................. 4
B. Kondisi Fisik ..................................................................................... 4
C. Aksesibilitas ...................................................................................... 4
IV. METODA PRAKTIKUM 5
A. Waktu dan Lokasi ............................................................................. 5
B. Bahan dan Alat .................................................................................. 5
C. Pendekatan Metode Praktikum ......................................................... 5
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 6
A. Supply dan Demand Kawasan ........................................................... 6
1. Supply ............................................................................................ 6
2. Demand ......................................................................................... 6
B. Perencanaan Kawasan ....................................................................... 6
1. Atraksi ........................................................................................... 7
2. Aksesibilitas .................................................................................. 7
3. Amenitas ........................................................................................ 7
4. Ansilaris......................................................................................... 7
C. Pembagian Zonasi Kawasan ............................................................. 7
1. Zona Pemanfaatan ......................................................................... 8
2. Zona Perlindungan ........................................................................ 8
3. Zona Sirkulasi ................................................................................ 8
D. Rancangan Program .......................................................................... 8
1. Rancangan Program Harian ‘Aku Bisa Buat Es Krim!’ ................ 8
2. Rancangan Program Harian ‘Malam Bercerita’ ............................ 9
VI. KESIMPULAN 11
DAFTAR PUSTAKA 12
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Bahan dan Alat 5
2. Rancangan Program Harian 8
3. Itinerary Program ‘Aku Bisa Buat Es Krim’ 9
4. Rancangan Program Mingguan 9
5. Itinerary Program ‘Quality Time in ‘Gelato Factory’ 9
iii
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Lapangan Bondol 4
2. Aksesibilitas 4
3. Perencanaan Tapak ‘Gelato Factory’ 6
4. Pembagian Zonasi di Perencanaan ‘Gelato Factory’ 7
iv
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
A. Perencanaan
Perencanaan adalah hal yang umum dilakukan dalam kehidupan sehari- hari
manusia, misalnya seorang mahasiswa pasti memiliki perencanaan setelah
kuliahnya berakhir. Perencanaan adalah aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari.
Untuk menyusun dan mengurutkan langkah tindakan guna mencapai suatu tujuan
(Djunaidi, 2014).
Selain itu perencanaan juga memiliki unsur yang harus lebih dahulu
ditetapkan (Djunaidi,2014) diantaranya adalah
1. Tujuan
2. Langkah
3. Pemecahan Masalah
Dengan menentukan terlebih dahulu kedua unsur perencanaan tersebut
makan akan lebih mudah dalam melakukan sebuah perencanaan. Ketika seseorang
telah memiliki tujuan maka akan lebih mudah menentukan langkah apa saja yang
harus diambil untuk mencapai suatu tujuan tersebut. Kemudian disamping
penyusunan langkah-langkah, dalam menyusun perencanaan juga harus
memikirkan pemecahan masalah, karena perencanaan juga dibuat guna
mempinimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Perencanaan adalah kegiatan
pengumpulan suatu hal yang harus melibatkan masyarakat baik secara langsung dan
tidak langsung, perencanaan pada intinya hanya menyangkut pada dua hal yaitu
penentuan tujuan yang akan dicapai dalam jangka waktu tertentu dan langkah
untunk mencapai tujuan tersebut yang didalamnya pasti ada keterlibatan
masyarakat sekitar (Robinson, 2005).
B. Kawasan
Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi daya.
Kawasan merupakan wilayah dalam batasan fungsional tertentu. Kawasan menurut
Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mendefinisikannya
sebagai wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya. Kawasan non
alami merupakan suatu lanskap alami yang telah memperoleh pengaruh oleh
campur tangan manusia dengan berbagai kegiatan demi menunjang kehidupan
manusia sehingga memaksa melakukan perubahan terhadap lanskap alami.
Lanskap non alami disebut juga dengan lanskap semi alami. Lanskap ini berupa
pedesaan dan pertanian tersebar di antara pusat-pusat kota dan infrastruktur yang
relevan antara lain high ways, jembatan-jembatan, bendungan-bendungan, dan
tiang-tiang listrik
C. Pendekatan Terintegrasi
A. Letak Geografis
B. Kondisi Fisik
C. Aksesibilitas
Akses Kendaraan Pribadi dari Stasiun Bogor dapat menaiki kendaraan online
motor dengan tarif Rp 14.000 atau dengan menaiki angkot No. 03 kemudian turun
di Plaza Bogor Indah dengan tarif Rp.3500 dan langsung menaiki angkot no. 06
jurusan Parung lalu turun di depan lapangan bondol.
Gambar 2 Aksesibilitas
Sumber googlemaps.com
5
1. Supply
Lahan kosong yang diidentifikasi yang berada di Atang Senjaya Kemang.
Lahan tersebut memiliki luas kurang lebih 2 Ha. Selain itu juga kawasan ini hanya
ditumbuhi rumput liar yang cukup tinggi dan pohon, letaknya sangat mudah diakses
karena berada di sebelah Jalan Raya dan merupakan lokasi yang strategis untuk
dijadikan sebagai suatu kawasan wisata. Hal tersebut didukung dari kondisi sekitar
lahan yang cenderung banyak masyarakat di tengah kawasan perkotaan. Dari segi
aksesibilitas, jalan untuk menuju lahan ini dinilai sudah memadai yang dapat
ditempuh melalui jalur darat seperti kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua.
Selain itu juga lapangan ini terletak dekat dengan peternakan sapi perah yang dapat
di manfaatkan untuk pengembangan wisata berkelanjutan.
2. Demand
Kurangnya kawasan wisata yang terdapat di wilayah tersebut juga menjadi
faktor dibutuhkannya pembangunan destinasi wisata. Destinasi wisata yang
diharapkan adalah yang dapat memberi dampak positif bagi masyarakat, ramah
lingkungan dan berkelanjutan. Selain itu juga kawasan tersebut yang ramai banyak
warga lalu lalang cocok sekali untuk dikembangkan, berdekatan dengan banyak
sekolah dan komplek keluarga TNI AU, maka akan lebih baik jika kawasan tersebut
dibangun dengan konsep rekreasi edukasi bagi keluarga.
B. Perencanaan Kawasan
1. Atraksi
Kawasan wisata yang akan dirancang dengan nama Taman Outbound
memiliki beberapa atraksi pendukung dalam perencanaannya. Atraksi tersebut
dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang dengan tujuan dan
motivasi berbeda-beda. Pada kawasan rekreasi, atraksi wisata yang ditawarkan
berupa pengalaman membuat Gelato, mengolah Gelato, berkebun, Sport Center,
serta pemandangan taman yang asri
2. Aksesibilitas
Akses Kendaraan Pribadi dari Stasiun Bogor dapat menaiki kendaraan online
motor dengan tarif Rp 14.000 atau dengan menaiki angkot No. 03 kemudian turun
di Plaza Bogor Indah dengan tarif Rp.3500 dan langsung menaiki angkot no. 06
jurusan Parung lalu turun di depan ‘Gelato Factory’.
3. Amenitas
Amenitas yang direncanakan akan terdapat di Lahan ini adalah tempat duduk,
parkir, Foodcourt, Gerbang Masuk, Jalan Setapak. Amenitas tersebut diharapkan
dapat menunjang segala kebutuhan wisatawan yang dating ke kawasan ini.
4. Ansilaris
Dalam perencanaan kawasan wisata ‘Gelato Factory’. Pihak penyelenggaran
akan meminta beberapa pegawai yang ahli pada bidang-bidang tertentu untuk
merawat kawasan tersebut akan ditempatkan orang orang ahli pertamanan guna
menjaga dan merawat kebersihan serta keindahan taman selain itu juga akan ada
ahli Gelato , Pemandu, dan Pelayan
1. Zona Pemanfaatan
Zona Pemanfaatan merupakan tempat yang menjadi pusat aktivitas
pengunjung yang biasanya didukung dengan banyaknya fasilitas serta atraksi wisata
dalam perencanaan ‘Gelato Factory’ terdapat zona pemanfaatan yang meliputi
bangunan utama, tempat makan outdoor serta perkebunan buah yang akan menjadi
pusat aktivitas pengunjung (Gambar 4)
2. Zona Perlindungan
Zona Perlindungan merupakan tempat yang tidak boleh dilakukan aktivitas
pengunjung, olehkarena itu di dalam zona perlindungan tidak ada fasilitas
pengunjung. dalam perencanaan ‘Gelato Factory’ terdapat zona perlindungan yang
meliputi taman-taman (Gambar 4)
3. Zona Sirkulasi
Zona Sirkulasi merupakan tempat yang dilewati pengunjung untuk keluar dan
masuk pada satu kawasan pengunjung, dalam perencanaan ‘Gelato Factory’
terdapat zona Sirkulasi yang meliputi tempat parkir dan jalan setapak (Gambar 4)
D. Rancangan Program
VI. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Chaplin, JP. 2015. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Gunn, 2016 Tourism Planning: Basic, Concepts, Cases (Revisi). USA: Taylor &
Francis
Poerwanto. 2013. Analisis Kesan Wisatawan Terhadap Dimensi Kualitas Produk.
Wisata. Jurnal Ilmiah Pariwisata STP Trisakti, Maret 2013, Vol. 9 Revisi
Retnoningsih A. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Indonesia: Edisi Lux .
Jakarta. Grafindo