LASCO TOWER
Lasco tower berasal dari nama ‘Molas Poco’ dalam acara mbaru
gendang. Molas Poco diibaratkan sebagai sebuah bidadari hutan
dalam wujud sebatang pohon sehingga nama ini diambil untuk
menunjukkan laskot tower ini sebagai sebuah menara yang
mewakili pohon yang berada di tengah-tengah hutan.
Keberadaannya dihadirkan menyatu dengan alam sekitar dari segi
bentuk dan warna maupun material
HUBUNGAN POSISI DAN UKURAN BANGUNAN TERHADAP KOTA HUBUNGAN UKURAN BANGUNAN DENGAN SEJARAH
Tanggal 17 Juli 2003, kabupaten Manggarai Barat diresmikan menjadi salah satu kabupaten di provinsi
Orientasi bangunan
Nusa Tenggara Timur, Tanggal dan Bulan tersebut di terapkan pada struktur dan ruang bangunan. tanggal
menghadap ke arah barat,
Dimana pantai sebagai view 17 ditunjukkan pada 17 ruas badan bangunan dan bulan 07 ditunjukkan melalui 7 tiang utama termasuk
dari bangunan dan kota tower.
i
Komodo adalah hewan yang menjadi icon utama di kabupaten Manggarai Barat bentuk Lokasi
rki
Lasco
Pa
±320 m
Pa
±500 m
Akses Kebangunan
Untuk Buggy Car
Dan Pejalan Kaki
SAYEMBARA DESAIN TERBANGUN LABUAN BAJO LANDMARK CULTURE & TOURISM CENTER 01
01
4
2 Batu
5
3 Air
4
1 Tanah Mempertahankan kontur yang Rela f Datar 4 Udara
Pada Punggung Bukit, Dan Sedikit Perataan
Untuk Penataan Site Yang Berbentuk Bukaan pada sirip bangunan dan lubang
‘compang’. Tanah juga hadir pada top roof angin pada dinding yang berbentuk mo f
yang berfungsi menjadi media tanam dan daerah menjadi cross ven lasi yang baik
sekaligus untuk meurunkan suhu ruang untuk pergerakan udara.
dibawahnya.
5 Tanaman
3
2 Batu
Tanaman pada interior dan eksterior
Batu Pada Lokasi Dimanfaatkan Sebagai
berfungsi sebagai pengendali suhu dan
Pembentuk Dinding Site
memberi kesan menyatu dengan lingkungan
Yang Menyerupai Dinding Compang,
sekitar.
Beberapa Batu Dibiarkan Begitu
Saja Untuk Menjaga Keselarasan Dengan
Alam.
Penggunaan Material
3 Air Penutup lantai mengunakan material parket 4
4
Dihadirkan Melalui Taman Dalam Bangunan
Penggunaan material pada lubang udara
Sebagai Pengatur Suhu Alami Dan Air Juga
bagian dinding menggunakan batu roster,
Hadir Dibawa Amphiteater Sebagai Tempat
sedangkan untuk kisi-kisi sebagai sirkulasi
Penampungan Air Hujan Untuk Perawatan
udara menggunakan jenis kayu meran dan
Tanaman.
pada finishing plafon.
SAYEMBARA DESAIN TERBANGUN LABUAN BAJO LANDMARK CULTURE & TOURISM CENTER 01
02
Input data dalam proses simulasi pada kondisi terpanas yakni pada bulan oktober.
4
1
2 PENGHAWAAN ALAMI
Bentuk bangunan menyerupai bentuk yang tergolong aerodinamis sehingga pergerakan udara
2
dapat tersirkulasikan melalui kisi-kisi dan lubang angin yang disiapkan
3
3 PEMANFAATAN AIR HUJAN
Pemanfaatan air hujan dilakukan dengan menyiapkan bak penampung yang terletak pada bagian
bawah amphiteater yang merupakan k terendah bangunan, dimanfaatkan untuk menyiram
tanaman yang konsumsinya tergolong besar.
ELEVASI BANGUNAN
Lt 3 + 8.50
Lt 2 + 4.00
Lt 1 ± 0.00
Amphiteater -1.50
SAYEMBARA DESAIN TERBANGUN LABUAN BAJO LANDMARK CULTURE & TOURISM CENTER 01
03