PEKERJAAN
PENYUSUNAN MASTERPLAN DAN PERENCANAAN
TEKNIS PENATAAN FISIK KAWASAN KOTA PUSAKA
DENPASAR
1
MASTER PLAN KAWASAN PUSAKA PRIORITAS KOTA DENPASAR
Partisipasi Kota Denpasar dalam P3KP akan dilandasi oleh visi dan misi
pembagunan kota yang tertuang dalam Rencana Jangka Panjang dan
Menengah pembangunannya. RPJM Denpasar untuk tahun 2010-2015
mencantumkan bahwa visi pembangunan ini adalah pencapaian 'Kota
Denpasar sebagai kota kreatif yang berwawasan budaya dalam
keseimbangan menuju keharmonisan.' Sementara misi pembangunannya
melingkupi (RPJM Kota Denpasar 2010-2015, Bab V):
2
1. Penguatan jati diri masyarakat Kota Denpasar berlandaskan budaya Bali
2. Memberdayakan masyarakat Kota Denpasar berlandaskan kearifan lokal
melalui budaya kreatif
3. Mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) melalui
penegakan supremasi hukum (law enforcement)
4. Meningkatkan pelayanan publik menuju kesejahteraan masyarakat
(welfare society)
5. Mempercepat pertumbuhan dan memperkuat ketahanan ekonomi
masyarakat melalui sistem ekonomi kerakyatan.
Dengan menyadari bahwa pembangunan kota pusaka tidak bisa terlepas dari
visi dan misi pembangunan serta landasan pikir yang mendasari
keikutsertaan Kota Denpasar dalam P3KP, maka bisa dirangkum adanya dua
hal utama yang diusung dalam pengembangan Kota Denpasar sebagai kota
pusaka. Kedua hal tersebut adalah pembangunan kota yang berwawasan
budaya dengan mengusung pembangunan kemampuan kreatif dari setiap
unsur/komponen kota dalam memanfaatkan beragam potensi serta
menanggulangi bermacam hambatan yang dihadapi dalam keseharian.
Dari kegiatan penyusunan Rencana Aksi Kota Pusaka (RAKP) untuk Kota
Denpasar yang dilaksanakan di tahun 2013 lalu telah dilakukan pendataan
terhadap aset-aset pusaka kota. Ada tiga kriteria yang dipakai dalam
penetapan ini, termasuk kriteria geografis (lokasi); waktu kemunculan (era);
dan jenis aset. Berdasarkan lokasi geografisnya terdapat tiga kelompok besar
aset pusaka, yaitu Cluster Pusat Kota; Cluster Sanur; dan Cluster Serangan.
Dan jika didasarkan pada era kemunculannya, maka terdapat empat group
aset, yaitu aset Era Bali Kuna; aset Era Kerajaan; aset Era Kolonial; dan aset
Era Kemerdekaan. Sementara itu, jika dikelompokan berdasarkan
pengelompokan jenis aset pusaka yang disesuaikan dengan Piagam
Pelestarian dan Pengelolaan Pusaka Indonesia 2003, maka Kota Denpasar
memiliki tiga kategori potensi pusaka yang mencakup aset pusaka alam -
bentukan alam; aset pusaka budaya - hasil cipta rasa dan karsa; dan aset
pusaka saujana - kolaborasi antara aset pusaka alam dan budaya pada yang
terjadi dalam ruang dan waktu yang tertentu.
Gambar 3.1 dan 3.2 menunjukan lokasi geografis Kota Denpasar, dan
semenatra itu Tabel 3.1 menunjukan aset-aset pusaka Kota Denpasar yang
3
telah dipresentasi berdasarkan kluster aset pusaka yang yang telah
dihasilkan dari kegiatan penyusunan Rencana Aksi KotaPosaka Kota
Denpasar di tahun 2013 lalu.
MAP OF DENPASAR
4
Gambar 3.2 Sebaran geografis aset-aset pusaka Kota Denpasar
5
Tabel 2.1 Aset-Aset Pusaka Kota Denpasar, Hasil Identifikasi dari Kegatan penyusunan Rencana Aksi
Kota Pusaka untuk Kota Denpasar di Tahun 2013
6
Keberadaan aset-aset pusaka Kota Denpasar ini tidak bersifat mutlak. List aset
secara bertahap bisa diperkaya dengan aset pusaka baru disesuaikan kajian serta
prosedur yang ada di daerah maupun nasional. Pada tahap penyusunan RAKP telah
ditetapkan bahwa Cluster Pusat Kota merupakan kawasan pusaka prioritas Kota
Denpasar. Keputusan ini mengimplikasikan bahwa Kegitan Penyusunan Masterplan
dan Perencanaan Teknis Kota Denpasar 2014 akan mempertimbangkan Cluster
Pusat Kota ini sebagai destinasi prioritas untuk direncanakan (Tabel 3.2; Gambar
2.3 & 2.4).
Budaya
7
Gambar 3.3 Sebaran aset pusaka Kota Denpasar - Cluster Pusat Kota
1. Pura Maospahit 12. Bale Banjar Lelangon 20. Pasar Kumbasari (1977)
Grenceng (14-15 M)
13. RS Wangaya (1910) 21. Jaya Sabha
2. Puri Kesiman (1350)
14. Museum Bali (1910) 22. Patung Catur Muka
3. Kampung Islam Kepaon
(abad 17) 15. SMPN 1 Dps (1914) 23. Lapangan dan Monumen Puputan Badung
4. Puri Pemecutan (1788) 16. Kantor Kodam Udayana 24. Gereja Katolik (Kepundung)
5. Puri Satria (Puri Agung 17. Masjid Kampung Jawa 25. Pura Jagatnatha
Denpasar); 1788) (Masjid 26. Pasar Burung Satria (1980)
6. Pasar Badung Baiturrahman;1926)
27. Masdjid Raya Ukhuwah (1958-1963)
7. Kampung Jawa (1890) 18. Hotel Inna Bali (1927)
28. Monumen Ida Cokorde pemecutan IX
8. Permukiman Kampung 19. Dam Oongan (1925)
Arab (2010)
9. Permukiman Kampung 29. Pura Petilan (Pura Pangrebongan)
Cina (1900-an) 30. Masjid Al-Hikmah (Kertalangu, 1970)
10. Kampung Tradisional
Permukiman 31. Taman Werdhi Budaya (Art Center, 1973)
Bali
sebagai aset 32. Monumen Bajra Sandhi (1987-2003)
11. Setra Badung
33. Masjid Al-Muhajirin (Masjid Kampung
pusaka Islam Kepaon; selesai dipugar 1991)
8
1.2.Konsep Penataan Kawasan Pusaka Prioritas
3.2.1 Pemahaman akan kota pusaka serta landasan & tujuan kegiatan Penyusunan
Masterplan dan Perencanaan Teknis Kota Pusaka Denpasar
Kota pusaka sering diistilahkan sebagai 'kota sejarah,' 'kota warisan,' dan/atau
'kota cagar budaya' (Adishakti 2008 dalam http://
werdhapura.penataanruang.net/component/content/article/40-saya-ingin-
tahu/180-kota-pusaka, diakses 26 September 2014). Sumber yang sama juga
menginformasikan bahwa secara pemahaman, kota pusaka dipandang sebagai
kota yang memiliki kekentalan sejarah yang besar yang terwujud dan berisikan
keragaman pusaka alam, budaya (baik ragawi dan tak-ragawi), serta saujana.
9
Tugas Dirjen Tata Ruang ini direfleksikan ke dalam tujuan dari pelaksanaan
kegiatan Penyusunan Masterplan dan Perencanaan Teknis Kota Pusaka ini
yaitu membangun pendekatan pembangunan keruangan di daerah melalui
elemen sosio spasial dalam rangka membantu penataan ruang kota berbasis
pelestarian yang sarat dengan kekentalan tradisi dan keragaman pusaka. Dari
posisi ini dirumuskan arah kegiatan ini, yaitu pencapaian kualitas ruang kota
yang bertema “pusaka.”
Melalui pemaparan akan kota pusaka serta tujuan & arah pelaksanaan kegiatan
bisa dirangkum bahwa penataan kota pusaka berintikan pada usaha yang
diinspirasi oleh ide-ide pelestarian aset pusaka.
(1) Konsep serta acuan operasional yang utuh tentang kota kreatif, industri
kreatif dan kebudayaan unggul yang cocok dengan kondisi kontekstual
Kota Denpasar sebagai komunitas urban, berjati diri kebudayaan Bali yang
pada saat yang sama juga merangkul elemen-elemen budaya lain yang ada
dan telah hidup secara berdampingan di Kota Denpasar.
(2) Inventori data dasar (database) tentang keberadaan, perkembangan dan
persebaran unsur budaya unggulan, yang nantinya berperan sebagai basis
industri dan kota kreatif yang berkelanjutan.
(3) Kondisi kontekstual tentang beragam unsur kebudayaan unggulan yang
dimiliki Kota Denpasar.
10
1.2.4 Fenomena terkait keberadaan aset-aset pusaka Kota Denpasar
Dilihat dari paparan akan aset-aset pusaka yang dimiliki oleh Denpasar jelas
bisa dipahami jika dikatakan bahwa kota ini memiliki kekayaan akan aset
pusaka yang sangat potensial. Berdasarkan kondisi serta sirkumstansi yang ada
maka lebih lanjut bisa dikatakan bahwa:
11
• Belum maksimalnya keberadaan ruang kota yang mewadahi usaha-usaha
untuk melestarikan keberadaan aset pusaka.
• Terjadinya kerusakan aset pusaka, terkikis karena perkembangan kota, dan
globalisasi.
• Banyak pusaka Indonesia yang tak ternilai telah tercemar, rusak, hancur,
hilang, atau terancam kelestariannya akibat ketaktahuan, ketakpedulian,
ketakmampuan, dan salah urus demi keuntungan jangka pendek dan
kepentingan kelompok tertentu;
12
Gambar 3.5 Pelestraian aset-aset pusaka
Jika kita telusuri maka beragam elemen pengaruh yang dipaparkan di atas
akan memunculkan empat pemikiran yang bersifat strategis dalam
pembangunan konsep penataan kawasan pusaka prioritas, yaitu: (i) aset-aset
pusaka yang ada muncul dan berkembang seiring perkembangan peradaban
manusia, yang terjadi pada tatanan ruang (alam) dan waktu (periode) yang
tertentu; (ii) keberlanjutan keberadaan aset-aset pusaka sangat ditentukan oleh
usaha yang dilakukan oleh masarakat secara kolektif maupun individu sebagai
13
bagian dari satuan kemasyarakatan; (iii) keberadaan aset-aset pusaka ini
merupakan wujud/produk usaha kreatif masyarakat secara komunal maupun
individu. Aset-aset pusaka yang ada akan menjadi stimulan yang potensial
dalam memunculkan beragam produk/ide kreatif lainnya; (iv) pemerintah
sebagai wakil negara dalam perannya dalam mengatur keberadaan serta
pemanfaatan sumberdaya yang ada (termasuk aset-aset pusaka) memiliki tugas
sentral dalam proses pelestarian aset pusaka.
Gambar 3.6 Kerangka pendekatan konsep penataan kawasan pusaka prioritas Cluster
Pusat Kota Denpasar
14
1.3 .Analisis Kebutuhan Kawasan Pusaka Prioritas Kota Denpasar
Beranjak dari konsep penataan kawasan pusaka prioritas - Cluster Pusat Kota
Denpasar: ''pembangunan kawasan pusaka yang bertujuan melestarikan aset-aset
pusaka kota yang berbasis masyarakat dan dimotori oleh pemerintah kota'' yang
telah dibangun berdasarkan beragam pertimbangan, maka kebutuhan kawasan
pusaka prioritas akan berkenaan dengan hal dan landasan pikir berikut ini:
Seiring dengan nafas konsep pentaan kawasan pusaka prioritas yang menempatkan
masyarakat serta partisipasinya pada garis terdepan, maka analisis kebutuhan telah
dilaksanakan dengan memulai dari hal-hal yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam
rangka meningkatkan pengetahuannya akan aset pusaka, apresiasi mereka terhadap
aset pusaka, kecintaan mereka terhadap aset pusaka, usaha-usaha yang mereka bisa
lakukan untuk melindungi aset pusaka, dan kemudian menjadikan aset-aset pusaka
sebagai sumber inspirasi dalam pemunculan gagasan-gagasan yang inovatif.
Gagasan-gagasan baru yang dimunculkan diharapkan akan berlandaskan pada tata
nilai budaya lokal karena aset-aset pusaka yang ada notabena merupakan sumber
daya yang lahir dan berkembang sesuai dengan tata nilai serta praktek-praktek
berbudaya lokal.
15
1.4 Rencana Pembangunan Kawasan Pusaka Prioritas (RPKPP) -Masterplan
16
melaksanakan pemilihan 'Kelompok Sepuluh (10) Kota Prioritas A' yang akan
dijadikan Kota Pusaka Indonesia menuju Kota Pusaka Dunia Dunia - World
Heritage Cities (WHC). Kegiatan ini dilaksanakan di tahun 2012, dan Kota
Denpasar merupakan salah satu dari 10 kota terpilih, dari 28 kota yang
mengajukan aplikasi saat itu. Adapun sembilan kota lain yang terpilih
termasuk: Kota Banda Aceh, Kota Palembang, Kota Sawahlunto, Kota Bogor,
Kota Semarang, Kota Yogyakarta, Kota Denpasar, Kabupaten Karangasem,
Kota Banjarmasin, dan Kota Bau-Bau.
Untuk Kota Denpasar, kerangka RAKP dan inventarisasi awal aset pusaka serta
pembuatan draft peta pusaka telah diselesaikan sekaligus pada tahun 2013.
Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan dilaksanakannya kegiatan
Pelaksanaan Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka Kota Denpasar
dan Penyusunan Masterplan & Perencanaan Teknis Penataan Fisik Kawasan
Kota Pusaka Denpasar di tahun 2014 ini. Jadi secara terstruktur, kedua
kegiatan terakhir ini merupakan perpanjangan dari rencana aksi yang telah
dihasilkan dari aktivitas penyusunan RAKP di tahun 2013.
17
Jadi kedudukan Masterplan Pelestraian Kawasan Pusaka Prioritas Kota
Denpasar bisa digambarkan dalam sebuah diagram/Gambar 3.7.
Realisasi Fisik
Gambar 3.7 Posisi Masterplan Pengembangan Kawasan Pusaka Prioritas Kota Denpasar dalam Kerangka
Program Perencanaan & Pelestarian Kawasan Pusaka
18
1.4.2 Dasar Hukum Penyusunan Masterplan Kawasan Pusaka Prioritas
Kota Denpasar
Jika dilihat dari dasar hukumnya maka yang mendasari pelaksanaan kegiatan
Penyusunan Masterplan dan Rencana Teknis Kota Pusaka Denpasar adalah:
19
10. PP 26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN):
Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional
terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi,
sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah
ditetapkan sebagai warisan dunia.
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah para pemangku kepentingan yang
terlibat dalam penyelenggaraan penataan ruang kota pusaka, baik itu
pemerintah, masyarakat dan khususnya Pemerintah Daerah Kota Denpasar.
Wujud target penataan akan beranjak dari kebutuhan kawasan pusaka yang
telah dirumuskan di bagian 1.1. Adapun rencana terkait analisis kebutuhan
tersebut adalah:
20
1. Diperlukan ruang-ruang kota dimana aset-aset pusaka kota
diperkenalkan dalam wujud dokumentasi tertulis, replika fisik, audio-
visual, maupun digital.
Bagaimana analisis wujud ini akan diwadahi dalam masterplan akan sangat
tergantung dari potensi serta kondisi dari masing-masing aset pusaka Kota
Denpasar. Secara fisik, masing-masing aset memiliki karakternya masing-
masing dengan potensi serta kendala yang berbeda-beda. Dalam kaitannya
dengan sirkumstansi ini, maka diperlukan adanya pengklasifikasian, yang
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan fungsi yang diwadahi
masing-masing. Berdasarkan fungsinya, maka aset-aset pusaka yang telah
teridentifikasi di tahun 2013 melalui kegiatan RAKP untuk Kota Pusaka
Denpasar bisa dikelompokan ke dalam empat group, yaitu:
2. Aset pusaka ritual, pura, mesjid, dan gereja - Pura maospahit Grenceng;
Gereja Katolik, Kepundung; Pura Jagatnatha; Masdjid Raya Ukhuwah;
21
Masjid Al-Hikmah; Masjid Al-Muhajirin; Masjid Kampung Jawa; Pura
Petilan (Pura Pangrebongan).
22
yg dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, dan yang pada akhirnya akan
mendukung pembentukan Denpasar sebagai Kota kreatif.
Beranjak dari konsep penataan kawasan pusaka prioritas - Cluster Pusat Kota
Denpasar: ''pembangunan kawasan pusaka yang bertujuan melestarikan aset-aset
pusaka kota yang berbasis masyarakat dan dimotori oleh pemerintah kota'' yang
telah dibangun berdasarkan beragam pertimbangan, maka kebutuhan kawasan pusaka
prioritas akan berkenaan dengan hal dan landasan pikir berikut ini, maka disusun
target outcome yang ingn dihasilkan dan menyusun program kegiatan untuk mencapai
tujuan. Dari konsep penataan kawasan pusaka prioritas kota Denpasar maka disusun
empat sasaran yang nanti dijabarkan menjadi berbagai kegiatan untuk mencapai
tujuan perencanaan kota Pusaka.
23
No Sasaran Program Outcome Output
24
No Sasaran Program Outcome Output
c) Pemerintah daerah
x. Pemerintah Provinsi Bali (Dinas kebudayaan Provinsi, BAPPEDA
Provinsi, dll)
xi. Pemerintah Kota Denpasar (BAPPEDA, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata, Dinas Tata Ruang, Dinas Pekerjaan Umum, dll)
25
xii. Dinas Kebudayaan
d) Swasta
xiii. Investor
xiv. Organisasi kepariwisataan di Bali
xv. dll
e) Masyarakat
xvi. Desa adat
xvii. Paruman Bendesa Adat
xviii. Masyarakat pemerhati aset-aset pusaka kota
xix. Masyarakat pemerhati budaya daerah
Sumber-sumber dana dari pihak-pihak lain akan selalu diusahakan dan akan
dimanfaatkan untuk mengaselerasi pencapaian target sasaran dari segi
kualitas.
Tabel 2.1.Program dan Kegiatan dalam masterplan Kawasan Prioritas Pusaka Kota Denpasar
Keterangan
No Program Kegiatan
I Melestarikan dan memperpanjang keberadaan, makna, tata nilai, serta praktek-praktek yang terkandung
di masing-masing aset-aset pusaka yang dimiliki Kota Denpasar
26
Keterangan
No Program Kegiatan
27
Keterangan
No Program Kegiatan
28
Keterangan
No Program Kegiatan
Sasaran III : Menjadikan aset pusaka sebagai elemen pembangun identitas Kota Denpasar
sebagai kota pusaka kreatif yang merangkul keterlibatan masyarakat luas di dalam prosesnya
29
Keterangan
No Program Kegiatan
30
Keterangan
No Program Kegiatan
IV.Sasaran; Kebutuhan untuk menjadikan aset-aset pusaka sebagai inspirasi dalam pemunculan
gagasan-gagasan kreatif yang menjadi motor dalam pemunculan kreativitas. Ini akan bermanfaat dalam
penanganan tantangan-tantangan yg dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, dan yang pada akhirnya akan
mendukung pembentukan Denpasar sebagai kota kreatif
17 Pengadaan Pusat Studi dan • Perencanaan pusat studi dan penelitian aset
Penelitian Kota Pusaka serta pusaka kota pusaka Denpasar
peningkatan sarana • Pekerjaan pembangunan pusat studi dan
penunjang lainnya penelitian kota pusaka Denpasar
• Perencanaan sarana penunjang pos keamanan di
beberapa titik strategis pada kawasan prioritas
• Pekerjaan pembangunan sarana penunjang pos
keamanan di beberapa titik strategis pada
kawasan prioritas
31
Segmen 1
1 2 3
PURI PEMECUTAN
SETRA BADUNG
PURA MAOSPAHIT
4 5 9
32
11 12 13
14 18 19
20
MUSEUM DENPASAR
6
Segmen 2
RSUD WANGAYA
16
PURI SATRIA
15
31
PURI KESIMAN
32
PURA PANGREBONGAN
34
Gambaran Maste Plan Pusat kota
Jl. Blimbing
akarna
Jl. Melati
Br. Belaluan
dan Jalan Gajah mada
Br. Kaliungu
Jl. Rambuta
n
o
Jl. Sutom
Jl. Blimbing
1
Pura Maospait
Jl. W ah
id in
Br. Gerenceng
12 Jl. Dur ian
Jl. Dur ian
Jl. Veteran
Br. Lelangon
4
a BNI 46
Denpasar DPRD
Gedung Jayasaba Denpasar
5 9
Gereja Soeverdi
Br.
Kayumas
SMPN 1 Denpasar Kaja
KODAM IX
19
Jl. Thamrin
PERPUSTAKAAN
10
Jl. Udayana
UDAYANA
Br. Titih KOTA DENPASAR
LAPANGAN
PUPUTAN
14 18
2 11
Jl. Has anuddin
Jl. Kap ten Reg
20
ug
Br. Kayumas
Kelod
Suci Plaza
Br. Gemeh
Merancang jalur pejalan kaki dari Lapangan Puputan sebagai starting dan
lapangan puputan, jalan durian end point dan menjadi area pengikat aset
Hotel Ina dan kembali ke lapangan pusaka yang berada di pusat kota.
puputan
35
36
37
No Program Rencana Tahun Pelaksanaan Penanggung Jawab
Kegiatan Sumber Biaya Lokasi
2015 2016 2017 2018 2019
I Sasaran I :Melestarikan dan memperpanjang keberadaan, makna, tata nilai, serta praktek-praktek yang terkandung di masing-masing aset-aset pusaka yang
dimiliki Kota Denpasar
1 Perencanaan publikasi dan penyebaran informasi aset Pusaka kota Denpasar pada Masyarakat
1.1. Pembuatan web/situs khusus untuk Kota Pusaka Denpasar APBD Prov/Kota Denpasar BAPPEDA Kota
1.2. Membentuk satuan pengelola situs kota usaka Denpasar. APBD Prov/Kota Denpasar BAPPEDA Kota
2 Inventarisasi aset-aset pusaka secara tertulis dan Dokumentasi aset-aset pusaka secara digital
2.1. Penyusunan rencana penelitian pada nilia-nilai yang dimiliki aset APBN Denpasar BAPPEDA Kota
pusaka untuk menentukan aset pusaka yang layak untuk dilindungi
2.2. Penyusunan daftar prioritas aset pusaka yang ditetapkan sebagai APBD Prov/Kota Denpasar BAPPEDA Kota
aset pusaka yang dilindungi
2.3. Penetapan status hukum terkait aset pusakan kota Denpasar APBD Prov/Kota Denpasar BAPPEDA Kota
menjadi aset pusaka yang dilindungi melalui peraturan Wali kota
2.4. Sosialisasi peraturan daerah terkait aset pusaka yang dilindungi APBD Prov/Kota Denpasar setda kota
kepada masyarakat dan pihak terkait
3 Perencanaan planning gallery sebagai pusat informasi pusaka Kota Denpasar
3.1.Penyusunan Rencana teknis planning galery sebagai pusat informasi APBN Denpasar BAPPEDA Kota
aset pusaka kota denpasar kepada masyarakat
3.2.Pemilihan dan penetapan lokasi planning galery sebagai pusat APBN Denpasar BAPPEDA Kota
informasi pusaka Kota Denpasar
3.3.Pembangunan konstruksi galery pusat informasi aset pusaka Kota APBN lapangan BAPPEDA Kota
Denpasar puputan
3.4.Penyusunan rencana teknis papan informasi digital untuk APBN lapangan BAPPEDA Kota
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentng aset pusaka kota puputan
Denpasar
3.5.Pemilihan dan penetapan lokasi papan informasi digital sebagai APBD Prov/Kota pertigaan jalan BAPPEDA Kota
media informasi pusaka Kota Denpasar tramrin dan
jalan Gajah
mada
3.5.Pelaksanaan Pekerjaan Rencana Teknis pembuatan papan informasi APBN lapangan BAPPEDA Kota
digital puputan
38
No Program Rencana Tahun Pelaksanaan Penanggung Jawab
Kegiatan Sumber Biaya Lokasi
2015 2016 2017 2018 2019
II. Sasaran Memberi ruang-ruang kota dimana aset-aset pusaka bisa disosialisasikan ke masyarakat (sehingga akan menjadi bagian pengetahuan publik);
bisa dinikmati oleh anggota masyarakat, bisa dijadikan inspirasi dalam mewujudkan ide-ide kreatif oleh anggota masyarakat secara luas..
4 Pengenalan dan pemahaman aset pusaka kota Denpasar
4.1.Penyusunan rencana penggalian nilai-nilai sejarah, nilai budaya dan APBN Denpasar dinas kebudayaan
nilai sosial aset pusaka melalui penelitian yang mendalam
4.2.Penyusunan rencana publikasi dan penyebaran informasi mengenai APBD Prov/Kota kampung Bali BAPPEDA Kota
nilai filosofi rumah tinggal dan perumahan tradisional Bali
4.3.Penyusunan rencana identifikasi aset pusaka kota denpasar yang APBN Denpasar BAPPEDA Kota
belum diekplorasi
5 Penataan kawasan perumahandan tempat tinggal di permukiman yang menjadi aset pusaka
5.1 5.1Penyusunan rencana teknis penataan kawasan perumahan dan APBN Kampung Bali BAPPEDA Kota
rumah tinggal kampung Bali yang telah menjadi aset pusaka kota jalan Kali asem
Denpasar
5.2 5.2Penyusunan rencana teknis penataan kawasan perumahan dan APBN Jalan Gajah BAPPEDA Kota
rumah tinggal kampung Cina yang telah menjadi aset pusaka kota Mada dan jalan
Denpasar kartini
5.3 5.3.Penyusunan rencana teknis penataan kawasan perumahan dan APBN kampung islam BAPPEDA Kota
rumah tinggal kampung Islam yang telah menjadi aset pusaka Kota di Kepaon
Denpasar
5.4 5.4Penyusunan rencana Teknis perbaikan kualitas infrastruktur di APBN Kampung Bali BAPPEDA Kota
permukiman kampung Bali, jalan Kaliasem
5.5 5.5.Penyusunan rencana teknis perbaikan kualitas infrastruktur di APBN Jalan Gajah BAPPEDA Kota
permukima, kampug Cina Mada dan jalan
kartini
5.6 5.6.Penyusunan rencana teknis perbaikan kualitas infrastruktur di APBN kampung islam BAPPEDA Kota
permukiman kampung Islam di Kepaon
6 Penataan taman-taman , ruang terbuka dan ruang publik sebagai bagian dari aset pusaka kota Denpasar
6.1 Penyusunan rencana penataan tanaman pada ruang terbuka dan APBD Prov/Kota lapangan BAPPEDA Kota
ruangan publik untuk meningkatkan kualitas kenyamanan pada puputan dan
masyarakat pengguna lapangan
lumintang
6.2 Penyusunan rencana pemeliharaan taman kota untuk APBD Prov/Kota lapangan BAPPEDA Kota
mempertahankan kualitasnya sebagai ruang publik yang baik puputan dan
lapangan
39
No Program Rencana Tahun Pelaksanaan Penanggung Jawab
Kegiatan Sumber Biaya Lokasi
2015 2016 2017 2018 2019
lumintang
6.3 Penyusunan rencana pemeliharaan ruang publik untuk APBD Prov/Kota lapangan BAPPEDA Kota
mempertahankan kualitasnya sebagai ruang publik yang baik puputan dan
lapangan
lumintang
6.4 Penyusunan rencana pemeliharaan ruangan terbuka lainnya untuk APBD Prov/Kota Depan BAPPEDA Kota
mempertahankan kualitasnya sebagai ruang publik yang baik Jagatnata, dan
jalan kaliasem
6.5 Pelaksanaan Pekerjaan penataan tanaman pada ruang terbuka dan APBD Prov/Kota lapangan BAPPEDA Kota
ruangan publik untuk meningkatkan kualitas kenyamanan pada puputan dan
masyarakat pengguna lapangan
lumintang
6.6 Pelaksanaan Pekerjaan pemeliharaan taman kota, ruang publik dan APBD Prov/Kota lapangan piutan BAPPEDA Kota
ruangan terbuka lainnya untuk mempertahankan kualitasnya dan lapangan
sebagai ruang publik yang baik lumintang
6.7 Pelaksanaan Pekerjaan pemeliharaan monumen, ruang publik dan APBD Prov/Kota Monumen di BAPPEDA Kota
ruangan terbuka lainnya untuk mempertahankan kualitasnya lap puputan,
sebagai ruang publik yang baik cokorda jalan
patimura , dan jl
thamrin
6.8 Penyusunan rencana pemeliharaan kebersihan tukad badung APBD Prov/Kota sepanjang BAPPEDA Kota
sebagai aset pusaka alam secara berkala bantaran sungai
Badung
6.9 Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan Tukad Badung sebagaiaset BAPPEDA Kota
pusaka alam
7 Penataan ruang perdagangan/pasar sebagai bagian dari aset pusaka kota Denpasar
7.1. Penyusunan rencana penataan ruang di area perdagangan Pasar APBN pasar Badung BAPPEDA Kota
Badung untuk meningkatkan kualitas kenyamanan pada masyarakat
pengguna
7.2. Penyusunan rencana pemeliharaan ruang di area perdagangan APBN pasar badung BAPPEDA Kota
Pasar Badung untukmeningkatkan kualitas kenyaman masyarakat
pengguna
7.3. Penyusunan rencana penataan ruang di area perdagangan Pasar APBN pasar BAPPEDA Kota
Kumbasari untuk meningkatkan kualitas kenyamanan pada kumbasari
masyarakat pengguna
40
No Program Rencana Tahun Pelaksanaan Penanggung Jawab
Kegiatan Sumber Biaya Lokasi
2015 2016 2017 2018 2019
7.4. Penyusunan rencana pemeliharaan ruang di area perdagangan APBN pasar BAPPEDA Kota
Pasar Kumbasari untukmeningkatkan kualitas kenyaman kumbasari
masyarakat pengguna
8 Penataan ruang sakral/pura dan museum Bali sebagai bagian dari aset pusaka kota Denpasar
2.1. Penyusunan rencana penataan ruang di area sakral Pura Jagad APBN Pura Jagat BAPPEDA Kota
Natha untuk meningkatkan kualitas kenyamanan pada masyarakat Natha
pengguna
2.2. Penyusunan rencana pemeliharaan ruang di area sakral Pura Jagat APBN Pura Jagat BAPPEDA Kota
Natha untukmeningkatkan kualitas kenyaman masyarakat Natha
pengguna
2.3. Penyusunan rencana penataan ruang di area Pura Maospahit untuk APBN Pura Maospahit BAPPEDA Kota
meningkatkan kualitas kenyamanan pada masyarakat pengguna
2.4. Penyusunan rencana pemeliharaan ruang di area sakral Pura APBN pura Maospahit BAPPEDA Kota
Maospahit untukmeningkatkan kualitas kenyaman masyarakat
pengguna
2.5. Penyusunan rencana penataan ruang di area Museum Bali untuk APBN Musium Bali BAPPEDA Kota
meningkatkan kualitas kenyamanan pada masyarakat pengguna
2.6. Penyusunan rencana pemeliharaan ruang di area Museum Bali APBN Musium Bali BAPPEDA Kota
untukmeningkatkan kualitas kenyaman masyarakat pengguna
2.7. Penyusunan rencana penataan ruang di area Gereja jalan APBN Gereja Jalan BAPPEDA Kota
Kepundung untuk meningkatkan kualitas kenyamanan pada kepundung
masyarakat pengguna
2.8. Penyusunan rencana pemeliharaan ruang di Gereja jalan APBN Gereja Jalan BAPPEDA Kota
Kepundung untukmeningkatkan kualitas kenyamanan masyarakat kepundung
pengguna
2.9. Penyusunan rencana pemeliharaan ruang di Gereja jalan APBN Jalan BAPPEDA Kota
Kepundung untuk meningkatkan kualitas kenyaman masyarakat Kepundung
pengguna
2.10. Penyusunan rencana pemeliharaan ruang di Mesjid jalan Sulawesi APBN Jln Sulawesi BAPPEDA Kota
untukmeningkatkan kualitas kenyamanan masyarakat pengguna
Sasaran III :Mendorong usaha-usaha penggalian aset-aset kota yang belum dimasukan di dalam daftar aset pusaka Kota Denpasar saat ini.
9 Pemeliharaan dan peningkatan kondisi aset pusaka melalui langkah-langkah konservasi dengan mengikut sertakan masyarakat di dalamnya
9.1. Penyusunan rencana penelitian untuk konservasi pada aset pusaka APBN denpasar dinas kebudayaan
kota denpasar dengan melakukan penelitian pada kondisi eksisting
dan langkah–langkah yang dibutuhkan untuk mempertahankanaset
41
No Program Rencana Tahun Pelaksanaan Penanggung Jawab
Kegiatan Sumber Biaya Lokasi
2015 2016 2017 2018 2019
pusaka kota denpasar
9.2. Penyusunan rencana Teknis konservasi secara bertahap pada aset APBN Denpasar BAPPEDA Kota
pusaka kota denpasar dengan bekerja sama dengan pihak terkait
seperti Balai arkeologi,BPPI dan sebagainya
9.3. Peningkatan citra arsitektural aset pusaka dengan melakukan APBN banjar lelangon, BAPPEDA Kota
langkah pemeliharaan dan penyelamatan aset pusaka dari kondisi {PuriKesiman,
penuaan yang alami Puri Satria, dan
puri Pemecutan
9.4. Penyusunan rencana implementasi konservasi fisik peningkatan APBN denpsasr BAPPEDA Kota
kualitas dan kondisi fisik aset pusaka kota Denpasar
10 Perencanaan kegiatan festival aset pusaka tan ragawi sebagai bagian dari kekayaan aset pusaka kota Denpasar
10.1 Perencanaan kegiatan festival aset pusaka tan ragawi sebagai APBD Prov/Kota plaza depan BAPPEDA Kota
bagian dari kekayaan aset pusaka kota Denpasar Pura Jagatnatha
10.2 Penyusunan rencana kegiatan pasar yang memperkenalkan aset APBD Prov/Kota plaza depan BAPPEDA Kota
pusaka non ragawi dengan menyertakan masyarakat secara aktif Pura Jagatnatha
10.3 Penyusunan rencana kegiatan lomba, kompetisi untuk APBD Prov/Kota Depan BAPPEDA Kota
mengembangkan aset pusaka non ragawi untuk semua golongan monumendi
masyarakat (anak,remaja dewasa dan lansia) untuk menciptakan lapanga
kota denpasar yang kreatif puputan
10.4 Penyusunan rencana pemanfaatan ruang-ruang publik di kota APBD Prov/Kota denpasar BAPPEDA Kota
Denpasar untuk dijadikan area festival
10.5 Penyusunan rencana managemen trafic/lalulintas pada saat acara APBD Prov/Kota Jalan yang BAPPEDA Kota
festival/pasar dilaksanakan digunakan
untuk festival
10.6 Penyusunan rencana perbaikan kualitas jaringan utilitas di area APBD Prov/Kota Lapangan BAPPEDA Kota
yang digunakan untuk festival puputan dan
sekitarnya
10.7 Penyusunan rencana transportasi kota untk meningkatkan APBD Prov/Kota jalur gajah BAPPEDA Kota
askesibitas masyarakat menikmati festival mada pura
maospahit, jalur
thamrin
gajahmada lap
puputan, dsb
10.8 Penyusunan rencana sosialisasi kegatan pada masyarakat melalui APBD Prov/Kota denpasar BAPPEDA Kota
penayangan di papan informasi digital, radio pemkot dan surat
kabar
42
No Program Rencana Tahun Pelaksanaan Penanggung Jawab
Kegiatan Sumber Biaya Lokasi
2015 2016 2017 2018 2019
11 Peningkatan sarana dan fasilitas penunjang kegiatan penikmatan aset pusaka oleh masyarakat
11.1. Penyusunan rencana peningkatan kualitas street furniture di area APBN lap puputan, BAPPEDA Kota
aset pusaka kota denpasar depan pura
maospahit,
depan puri
satria, depan
puri kesiman
11.2. Penyusunan fasilitas pendukung (toilet, tempat sampah, tempat APBD Prov/Kota Lap puputan, BAPPEDA Kota
istirahat, tempat duduk) untuk meningkatkan kenyaman pasar burung,
masyarakat puri satria, puri
kesiman, puri
pemecutan
11.3. Penyusunan dan perencanaan penamanan vegetasi untuk APBN lapangan BAPPEDA Kota
meningkatkan kualitas aset pusaka di lapangan puputan puputan dan
lapangan
lumintang
11.4. Penyusunan dan perencanaan jaringan utilitas seperti air bersih, APBD Prov/Kota Lapangan BAPPEDA Kota
penerangan, air kotor dan air hujan, wifi Puputan
11.5. Penyusunan rencana jalur penjalan kaki dari lapangan puputan ke APBN pusat kota BAPPEDA Kota
pasar badung, jalan Gajah mada, pura maospahit jalan gajah mada, denpasar
bale banjar langon puri denpasar dan kembali ke lapangan puputan
untuk masyarakat yang menikmati aset pusaka
11.6. Penyusunan rencana teknis perbaikan kualitas pejalan kaki di APBN Jalan Sulawesi BAPPEDA Kota
koridor kampung arab jalan sulawesi
11.7. Perencanaan sarana penunjang pos keamanan di beberapa titik APBD Prov/Kota Denpasar BAPPEDA Kota
strategis pada kawasan prioritas
11.8. Pekerjaan pembangunan sarana penunjang pos keamanan di APBD Prov/Kota BAPPEDA Kota
beberapa titik strategis pada kawasan prioritas
12 Perencanaan penataan akses (aksesibilitas) dan jalur transportasi di titik aset pusaka kota Denpasar
12.1. Penyusunan rencana penyediaan kantong-kantong parkir di area APBD Prov/Kota BAPPEDA Kota
aset pusaka Pura Maospahit dan Puri Jero Kuta, Puri Pemecutan dan
puri satria, dan Puri Kesiman
12.2. Penyusunan paket-paket rencana transportasi kota yang melalui APBD Prov/Kota pusat kota BAPPEDA Kota
tempat aset pusaka melalui program sight seeing Denpasar
12.3. Penyusunan rencana perbaikan kualitas jalur pejalan kaki di sekitar APBD Prov/Kota pura maospahit, BAPPEDA Kota
titik-titik lokasi aset pusaka kota denpasar pura Maospahit dan Puri jero kuta, puri
43
No Program Rencana Tahun Pelaksanaan Penanggung Jawab
Kegiatan Sumber Biaya Lokasi
2015 2016 2017 2018 2019
Jero Kuta, puri pemecutan puri satria Puri Kesiman pemecutan,
puri satria, puri
kesiman
12.4. Pelaksanaan Pekerjaan kantong Parkir di area pura Maospahit dan APBD Prov/Kota Pura Maospahit BAPPEDA Kota
Puri Jeo Kuta, puri pemecutan puri satria Puri Kesiman
13 Peningkatan kualitas infra struktur di kawasan prioritas kota pusaka Denpasar
13.1. Penyusunan rencana teknis untuk memperbaiki kualiatas parkir APBD Prov/Kota pasar BAPPEDA Kota
pasar kumbasari kumbasari
13.2. Penyusunan rencana perbaikan kualitas pasar Badung dan pasar APBD Prov/Kota pasar Badung BAPPEDA Kota
kumbasari dan pasar
kumbasari
13.3. Penyusunan rencana perbaikan kualitas pejalan kaki koridor jalan APBD Prov/Kota jalan kartini BAPPEDA Kota
kartini
13.4. Penyusunan rencana pejalan kaki untuk penikmatan aset pusaka APBN gajah mada, jl BAPPEDA Kota
dari jalan gajah Mada, jalan kartini menuju Pura Maospahit dan bale arjuna, jl kartini
banjar Lelangon
IV.Sasaran; Kebutuhan untuk menjadikan aset-aset pusaka sebagai inspirasi dalam pemunculan gagasan-gagasan kreatif yang menjadi motor dalam
pemunculan kreativitas. Ini akan bermanfaat dalam penanganan tantangan-tantangan yg dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, dan yang pada
akhirnya akan mendukung pembentukan Denpasar sebagai kota kreatif
14 Pengadaan Pusat Studi dan Penelitian Kota Pusaka serta peningkatan sarana penunjang lainnya
14.1. Perencanaan pusat studi dan penelitian aset pusaka kota pusaka APBN Denpasar BAPPEDA Kota
Denpasar
14.2. Pekerjaan pembangunan pusat studi dan penelitian kota pusaka APBN Denpasar BAPPEDA Kota
Denpasar
14.3. Penyusunan rencana kegiatanperlombaan dan kompetisi penulisan APBD Prov/Kota Denpasar BAPPEDA Kota
aset pusaka dikalangan pelajar dan mahasiswa
14.4. Penyusunan rencana kegiatanperlombaan dan kompetisi kuliner APBD Prov/Kota Denpasar BAPPEDA Kota
aset pusaka dikalangan pelajar dan mahasiswa
14.5. Penyusunan rencana kegiatanperlombaan dan kompetisi sastra aset APBD Prov/Kota Denpasar BAPPEDA Kota
pusaka dikalangan pelajar dan mahasiswa
14.6. Penyusunan rencana kegiatanperlombaan dan kompetisi seni rupa APBD Prov/Kota Denpasar BAPPEDA Kota
aset pusaka dikalangan pelajar dan mahasiswa
44
No Program Rencana Tahun Pelaksanaan Penanggung Jawab
Kegiatan Sumber Biaya Lokasi
2015 2016 2017 2018 2019
14.7. Penyusunan rencana penentuan aset pusaka menjadi land,mark APBD Prov/Kota Denpasar BAPPEDA Kota
kota denpasar
14.8. Penyusunan design kriteria dengan memasukan aset-aset pusaka APBD Prov/Kota Denpasar BAPPEDA Kota
sebagai bagian dari program-program serta praktek-praktek
pembangunan
45
46