Anda di halaman 1dari 60

PROGRAM PERANCANGAN ARSITEKTUR

HUBUNGAN ORGANISASI RUANG

MATA KULIAH
METODE PERANCANGAN
ARSITEKTUR 1
PERTEMUAN KE - 5
PROGRAM PERANCANGAN ARSITEKTUR
Pengertian Ruang
Ruang adalah sesuatu yang dapat terlihat dan
teraba, menjadi teraba karena memiki karakter
yang jelas berbeda dengan semua unsur lainnya. -
Plato-

Ruang bukanlah merupakan sesuatu yang objektif


atau nyata merupakan sesuatu yang subjektif
sebagai hasil pikiran manusia. -Imanuel Kant-
Program Ruang

Program ruang (programming) didefinisikan sebagai


Suatu proses peng-identifikasian dan pendefinisian
kebutuhan-kebutuhan perancangan (the design needs)
dan peng-komunikasian permintaan-permintaan klien
kepada Perancang. (Palmer, 1981, hal 7).

Sebuah program adalah alat komunikasi yang


menyampaikan dan menterjemahkan kebutuhan-
kebutuhan klien kepada Perancang (Designer).
Organisasi RuangFungsional & Spatial

Unsur Perancangan Ruang :

FUNGSI
RUANG
KEGIATAN
KEBUTUHAN RUANG

RG. KELUARGA

Rg. Duduk bersama
RG. TIDUR
Santai, duduk, melihat Tv

Rg. Tidur
Istirahat, dandan
Organisasi RuangFungsional & Spatial

1. Menentukan kegiatan dalam ruang :


A. Pemakai

Kebutuhan Rg. ( hal yg mendasar )

Keinginan ( hal yg melengkapi )


Arsitek pandai memilah kebutuhan & keineginan
- Mencari informasi kondisi riil lap.
B. Arsitek
(survey/riset)
- Mempelajari dari buku
Paham menyeluruh - memahami aturan yg berlaku :
a. peraturan lokal
b. tradisi/budaya
Mengatur
c. kaidah estetika
Organisasi RuangFungsional & Spatial

2. Memahami kegiatan dalam ruang :

A. Dimana berlangsung :
Mencermati locus & lingkupnya

- Rg. Tamu, Rg. Makan, Rg.Keluarga, Halaman

B. Siapa penggunanya :
Memiliki karakter yg berbeda pengguna

- Dosen, Dokter, Seniman, Arsitek dll


Organisasi RuangFungsional & Spatial

KRITERIA RUANG SEBAGAI WADAH KEGIATAN :


A. UKURAN Rg (kapasitas aktivitas) berdasarkan dimensi &
jumlah :
- Manusia
- Perabot / piranti
- Sirkulasi/ gerak manusia & peralatan

B. JUMLAH Ruang (Kebutuhan Kuantitas)


- Berdasarkan jenis / macam Rg. yg dibutuhkan
- Keseluruhan Ruang
Organisasi RuangFungsional & Spatial

KRITERIA RUANG SEBAGAI WADAH KEGIATAN :


C. Bentuk Ruang ( sesuai kegiatan )
- berdasarkan fungsi/guna/manfaat (sbg wadah lahiriah)
* orang orang
* orang benda
* orang binatang

- berdasarkan citra ( sebagai pengisi kebutuhan rohani)


* Estetika
* Budaya
* Seni
Organisasi RuangFungsional & Spatial

VISUALISASI RUANG

A. DENAH : Bentuk, Hubungan & Kualitas Rg.Secara Horizontal


B. Potongan : Bentuk, Hub.&Kualitas Rg. SecaraVertikal
C. 3 Dimensi : Suasana

A. DENAH : Bentuk, Hubungan & Kualitas Rg.Secara Horizontal


B. Potongan : Bentuk, Hub.&Kualitas Rg. SecaraVertikal
C. 3 Dimensi : Suasana
Organisasi Hub. R u a n g

PENGELOMPOKAN RUANG BERDASARKAN FUNGSI


Jenis & Nama Ruang
tergantung aktivitasnya

PISAHKAN Rg yg kegiatan didalamnya berbeda


GABUNGKAN/ kelompokan kegiatan yang sama

- Pengelompokan tidak mengabaikan


bentuk keseluruhan
Organisasi Hub. R u a n g

Hal- halYg. Mempengaruhi :


A. Pola hub kegiatan
B. Derajat/tingkat aktivitas :
( langsung, tdk langsung,tdk ada hub)

C. Subyek pelaku kegiatan :


_ Yg melayani (dalam)
_Yg dilayani ( luar )
D. bagunan pribadi :
- tamu (luar), penghuni (dalam)
Organisasi Hub. R u a n g

PROSES PENYUSUNAN ORGANISASI RUANG


- Mengetahui FUNGSI SATUAN kegiatan (bangunan)
-Mengetahui PELAKU kegiatan
-MENJABARKAN kegiatan yang ada
-MERUMUSKAN KEBUTUHAN Ruang
-Menunjukan KAITAN antar kegiatan fungsi berlangsung
-Membuat NOTASI DERAJAT hub. Aktivitas
-Membuat DIAGRAM Hub. Kegiatan
-Membuat SKETSA Hub/organisasi Ruang
JENIS & DERAJAT
HUBUNGAN RUANG
- LANGSUNG
R1 R2 R3 R2 R2

R1

R3 R1

- TDK LANGSUNG
R1
R1 R2 R3
RUANG ANTARA
RUANG ANTARA

R2
PENGELOMPOKA
N
FUNGSI /ZONASI
4
3 Denah RumahTinggal :
1. Rg. Tamu / duduk / makan (aktivitas gabungan )
1 2. Rg. Tidur
2 3. Dapur
4. Km. Mandi / WC
TERAS DEPAN

C
A : Kelompok aktivitas duduk / makan A
B : Aktivitas Tidur
C : Aktivitas Penunjang B
PENGELOMPOKAN FUNGSI
/ZONASI

Sangat privat
Teras

Zoning privat
Rg. TDU KM/WC

Rg. TD

Teras KM/WC

privat
Rg. TD

Teras

Zoning publik
Dapur
Rg.
Teras Makan

Semi publik
depan
Rg.

Duduk

Publik
Pencapaian Utama
Teras
Organisasi Hub. R u a n g

Metoda Pengaturan Kegiatan


Legenda :
A.Diagram gelembung
= gelembung/ kegiatan
= hubungan
kolam
Rg. td Rg. td Teras

1. Gelembung menggambarkan bagian dari


kegiatan atau kelompok kegiatan
Km/WC Rg. Klg Rg kn 2. Ukuran gelembung harus mencerminkan
perbandingan ukuran menurut perhitungan
Dapur
kasar
PAV
Garasi
masuk

3. Ketebalan garis penghubung menunjukan derajat kepentingan hubungan antara


kegiatan
4. Persilangan garis/ crossing harus dihindarkan
O r g a n i s a s i Hub. R u a n g
PENGATURAN HUB. ANTARA KEGIATAN SECARA
SKEMATIK DENGAN GELEMBUNG, MUDAH DI PAHAMI
1
6 2 1
2


5 TERJADI CROSSING
4 3
4 3

6
6 5

5

2 4
1

1 2 4 TERJADI CROSSING

3
PENGATURAN HUB. ANTARA KEGIATAN SECARA
SKEMATIK DENGAN GELEMBUNG, MUDAH DI
PAHAMI
1
6 2 1
2


5 TERJADI CROSSING
4 3 4 3

6
6 5

5

1 2 4

1 2 4

3 TERJADI CROSSING
3

YG PENTING: Bagaimana menggubah lingkaran pola hubungan sedemikian rupa sehingga tidak
Terjadi lintasan hubungan yang saling berpotongan (meminimmalkan crossing) Denah kasar
Organisasi Hub. R u a n g

MATRIKS
Dengan cara MATRIKS, bisa diketahui berbagai macam hubungan
yg diinginkan antara kegiatan
Kegiatan 1

Kegiatan 2

Kegiatan 3
Kegiatan

Kegiatan 1 Hubungan

Kegiatan 1
Kegiatan 1
Organisasi Hub. R u a n g

MATRIKS
Dengan cara MATRIKS, bisa diketahui berbagai macam hubungan
yg diinginkan antara kegiatan

Dg pembobotan numeral :
1 Teras
5 : sangat penting
2 Rg. Duduk 4 : diinginkan
3 Rg. Makan 3 : dapat ditolerir
4 Dapur 2 : tak diinginkan
1 : tak dapat ditolerir
5 Rg. Tidur
6 KM/WC
Dari pembobotan DIAGRAM


Bisa disederhanakan : dengan MATRIKS GELEMBUNG
: dekat /langsung
: agak dekat /tak langsung
: tak berhubungan

DENAH KASAR
JENIS-JENIS ORGANISASI RUANG

ORGANISASI TERPUSAT
ORGANISASI LINIER
ORNANISASI RADIAL
ORGANISASI CLUSTER
ORGANISASI GRID
ORGANISASI TERPUSAT

Sebuah ruang dominan terpusat dengan


pengelompokan sejumlah ruang sekunder.
Organisasi terpusat merupakan komposisi
terpusat dan stabil yang terdiri dari sejumlah
ruang sekunder, dikelompokkan mengeIiIingi
sebuah ruang pusat yang luas dan dominan.
Ruang pemersatu terpusat pada umumnya
berbentuk teratur dan ukurannya cukup besar
untuk menggabungkan sejumlah ruang sekunder
di sekelilingnya.
Kabah di Masjidil Haram, Mekah
Contoh organisasi terpusat
Gambar denah Lapangan Olah Raga beserta Tribun
Contoh Organisasi Terpusat
ORGANISASI TERPUSAT

Ruang-ruang sekunder mungkin berbeda satu sama lain


dalam hal bentuk atau ukurannya sebagai tanggapan
terhadap:
kebutuhan akan fungsi.
menunjukkan kepentingan relatif.
lingkungan sekitar.
kondisi tapak.

Pola sirkuIasi dan pergerakan dalam suatu organisasi


terpusat mungkin berbentuk radial, loop, atau spiral.
Hampir dalam setiap kasus pola tersebut akan berakhir di
dalam atau di sekeliling ruang pusat.
ORGANISASI LINIER

Suatu urutan dalam satu garis dan ruang-ruang yang berulang.


Organisasi linier pada dasarnya terdiri dari sederetan ruang.
Ruang-ruang ini dapat berhubungan secara langsung satu dengan
yang lain atau dihubungkan melalui ruang linier yang berbeda dan
terpisah. Organisasi linier biasanya terdiri dan ruang-ruang yang
berulang, serupa dalam ukuran, bentuk, dan fungsi.
ORGANISASI LINIER
Bentuk garis lurus dapat dipotong-potong atau dibelokkan
sebagai penyesuaian terhadap kondisi setempat seperti
topografi, pemandangan tumbuh-tumbuhan, maupun keadaan
lain yang ada dalam tapak.
Bentuk garis lurus dapat diletakkan dimuka atau
menunjukkan sisi suatu ruang luar atau membentuk bidang
masuk ke suatu ruang di belakangnya.
Bentuk linier dapat dimanipulasi untuk membatasi sebagian.
Bentuk linier dapat diarahkan secara vertical sebagai suatu
unsur menara untuk menciptakan sebuah titik dalam ruang.
Bentuk linier dapat berfungsi sebagai unsur pengatur
sehingga bermacam-macam unsur lain dapat ditempatkan
disitu.
ORGANISASI LINIER

Organisasi linier biasanya terdiri dan ruang-ruang yang berulang, serupa


dalam ukuran, bentuk, dan fungsi.Ruang-ruang yang secara fungsional atau
simbolis penting keberadaannya terhadap organisasi dapat berada di
manapun sepanjang rangkaian linier.

Derajat kepentingannya ditegaskan melalui ukuran, bentuk, maupun


lokasinya.
Penempatan ruang penting pada bagian tengah rangkaian linier.
Penempatan ruang penting pada ujung rangkaian linier.
Penempatan ruang penting pada titik-titik belok rangkaian linier.
Penempatan ruang penting di luar organisasi linier.
ORGANISASI LINIER

CONTOH GAMBAR :
ORGANISASI RADIAL

Sebuah ruang pusat yang menjadi acuan organisasi ruang-ruang Iinier yang
berkembang menurut arah jari-jari. Organisasi ruang radial memadukan unsur-
unsur organisasi terpusat dan linier. Organisasi ini terdiri dari ruang pusat yang
dominan di mana sejumlah organisasi linier berkembang menurut arah jari-
jarinya.
ORGANISASI RADIAL

Suatu bentuk radial terdiri dari atas bentuk-bentuk linier yang berkembang
dari suatu unsur inti terpusat kearah luar menurut jari-jarinya. Bentuk ini
menggabungkan aspek-aspek pusat dan linier menjadi satu komposisi.

Inti tersebut dapat dipergunakan baik sebagai symbol ataupun sebagai pusat
fungsional seluruh organisasi. Posisinya yang terpusat dapat dipertegas
dengan suatu bentuk visual dominant, atau dapat digabungkan dan menjadi
bagian dari lengan-lengan radialnya.

Lengan-lengan radial memiliki sifat-sifat dasar yang serupa dengan bentuk


linier, yaitu sifat ekstrovertnya. Lengan-lengan radial dapat menjangkau ke
luar dan berhubungan atau meningkatkan diri dengan sesuatu yang khusus di
suatu tapak. Lengan-langan radial dapat membuka permukaanya yang
diperpanjang untuk mencapai kondisi sinar matahari, angin, pemandangan
atau ruang yang diinginkan.
ORGANISASI RADIAL

Organisasi bentuk radial dapat dilihat dan dipahami dengan sempurna dari suatu
titik pandang di udara. Bila dilihat dari muka tanah, kemungkinan besar unsur
pusatnya tidak akan dengan jelas, dan pola penyeberang lengan-lengan linier
menjadi kabur atau menyimpang akibat pandangan perspektif.
ORGANISASI RADIAL
ORGANISASI CLUSTER

Kelompok ruang berdasarkan kedekatan hubungan atau bersama-sama


memanfaatkan satu ciri atau hubungan visual.
Organisasi dalam bentuk kelompok atau cluster mempertimbangkan
pendekatan fisik untuk menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya.
Sering kali organisasi ini terdiri dari ruang-ruang yang berulang yang memiliki
fungsi-fungsi sejenis dan memiliki sifat visual yang umum seperti wujud dan
orientasi.
ORGANISASI CLUSTER
Jika organisasi terpusat memiliki dasar geometric yang kuat dalam
penataan bentuk-bentunya, maka organisasi kelompok dibentuk
berdasarkan persyaratan fungsional seperti ukuran, wujud ataupun jarak
letak. Walaupun tidak memiliki aturan geometrik dan sifat introvert bentuk
perpusat organisasi kelompok cukup fleksibel dalam memadukan
bermacam-macam wujud, ukuran, dan orientasi ke dalam strukturnya.
Berdasarkan fleksibilitasnya, organisasi kelompok bentuk-bentuk dapat
diorganisir dengan berbagai cara sebagai berikut:

Dapat dikaitkan sebagai anggota tambahan terhadap suatu bentuk atau


ruang induk yang lebih besar.
Dapat dihubungkan dengan mendekatkan diri untuk menegaskan dan
mengekspresikan volumenya sebagai suatu kesatuan individu.
Dapat menghubungkan volume-volumenya dan bergabung menjadi suatu
bentuk tunggal yang memiliki suatu variasi tampak
ORGANISASI CLUSTER

Suatu organisasi kelompok dapat juga terdiri dari bentuk-bentuk yang


umumnya setera dalam ukuran, wujud dan fungsi. Bentuk-bentuk ini
secara visual disusun menjadi sesuatu yang koheren, organisasi
nonhirarki, tidak hanya melalui jarak yang saling berdekatan namun juga
melalui kesamaan sifat visual yang dimilikinya.
Sejumlah bentuk perumahan kelompik dapat dijumpai dalam berbagai
bentuk arsitektur tradisional dari berbagai kebudayaan. Meskipun tiap
kebudayaan melahirkan suatu jenis yang unik sebagai tanggapan
terhadap factor kemampuan teknis, iklim dan social budaya,
pengorganisasian perumahan kelompok ini pada umumnya
mempertahankan individualitasnya masing-masing unitnya serta suatu
tingkat keragaman moderat dalam konteks keseluruhan penataan.
Kelompok ruang berdasarkan kedekatan hubungan atau bersama-sama
memanfaatkan satu ciri atau hubungan visual.
ORGANISASI CLUSTER

Organisasi dalam bentuk kelompok atau cluster mempertimbangkan


pendekatan fisik untuk menghubungkan suatu ruang terhadap ruang
lainnya.
Sering kali organisasi ini terdiri dari ruang-ruang yang berulang yang
memiliki fungsi-fungsi sejenis dan memiliki sifat visual yang umum seperti
wujud dan orientasi.
Di dalam komposisinya, organisasi ini juga dapat menerima ruang-ruang
yang berlainan ukuran, bentuk dan fungsinya, tetapi berhubungan satu
dengan yang lain berdasarkan penempatan atau alat penata visual seperti
simetri atau sumbu. Karena pola nya tidak berasal dari konsep geometri
yang kaku, bentuk organisasi ini bersifat fleksibel dan dapat menerima
pertumbuhan dan perubahan langsung tanpa mempengaruhi karakternya.
ORGANISASI CLUSTER

Ruang-ruang cluster dapat diorganisir terhadap suatu titik tempat masuk


ke dalam bangunan atau sepanjang alur gerak yang melaluinya.

Ruang-ruang dapat juga dikelompokkan berdasarkan luas daerah atau


volume ruang tertentu atau dimasukkan dalam suatu daerah atau volume
ruang yang telah dibentuk.

Kondisi simetris atau aksial dapat dipergunakan untuk memperkuat dan


menyatukan bagian-bagian organisasi dan membantu menegaskan
pentingnya suatu ruang atau kelompok ruang.
ORGANISASI CLUSTER
ORGANISASI GRID

Organisasi ruang-ruang dalam daerah struktural grid atau struktur tiga dimensi
lain.
Organisasi grid terdiri dan bentuk-bentuk dan ruang-ruang di mana posisinya
dalam ruang dan hubungan antar ruang diatur oleh pola atau bidang grid tiga
dimensi.
ORGANISASI GRID

Grid adalah suatu system perpotongan dua garis-garis sejajar atau lebih
yang berjarak teratur.
Grid membentuk suatu pola geometric dari titik-titik yang berjarak teratur
pada perpotongan garis-garis grid dan bidang-bidang beraturan yang
dibentuk oleh garis-garis grid itu sendiri.
Grid yang paling umum adalah yang berdasarkan bentuk geometri bujur
sangkar. Karena kesamaan demensi dan sifat semetris dua arah, grid bujur
sangkar pada prinsipnya, tak berjenjang dan tak berarah. Grid bujur
sangkar dapat digunakan sebagai skala yang membagi suatu permukaan
menjadi unit-unit yang dapat dihitung dan memberikannya suatu tekstur
tertentu.
Grid bujur sangkar juga dapat digunakan untuk menutup beberapa
permukaan suatu bentuk dan menyatukannya dengan bentuk geometri
yang berulang dan mendalam.
ORGANISASI GRID
Bujur sangkar, bila diproyeksikan kepada dimensi ketiga, akan
menimbulkan suatu jaringan ruang dari titik-titik dan garis-garis
referensi. Di dalam kerangka kerja modular ini, beberapa bentuk dan
ruang dapat diorganisir secara visual.
ZONING DALAM ARSITEKTUR

Zona adalah kawasan atau area yang memiliki


fungsi dan karakteristik lingkungan yang spesifik.
Zoning adalah pembagian kawasan ke dalam
beberapa zona sesuai dengan fungsi dan
karakteristik semula atau diarahkan bagi
pengembangan fungsi-fungsi lain.
Dimulai dengan mengkaji
lahan perancangan yang
memiliki batas batas lahan
yaitu :
-Utara : Dinding hunian lain
-Selatan : Jalan akses
penduduk sekitar (Jl.
Rembang)
-Barat : Dinding Hunian Lain
di sebelahnya
-Timur : Dinding hunian lain,
dan Jalan akses penduduk
yang lebih kecil dari Jl.
Rembang
Dalam menentukan konsep orientasi bangunan (massa), perancang mencoba
memutuskan peletakan dan posisi blok massa atau bangunan terhadap lahan
perancangan.
Fungsi bangunan dan jalan disekitarnya kemudian dijadian bahan pertimbangan
untuk menentukan arah hadap dan pola peruntukan lahan perancangan tersebut.
Disinilah perancang membuat Zoning atau pemintakatan untuk area-area di
dalam lahan perancangan.
Zoning terbagi menjadi 3 area :

1.Privat
dipilih area yang paling terhindar dari kebisingan jalan dan
lingkungan sekitar. Maka dipilih area ini adalah area yang
jauh dari jalan umum/penduduk.
2.Semi Privat
dipilih area yang memiliki kebisingan dan lalulintas kegiatan
sedang. Perancang memilih area ini berada di tengah-
tengah lahan perancangan.
3. Publik
dipilih area yang paling dekat dengan kebisingan jalan dan
kepadatan lalulintas kegiatan sekitar. Maka yang dipilih
adalah area yang paling dekat dengan jalan.
Penentuan zona-zona di atas adalah tahap penting dalam memulai
perancangan blok massa / bangunan. Karena dengan mendefinisikan gambar-
gambar zoning, PERANCANG dapat menentukan fungsi arsitektur apa yang
hendak ditempatkan di atas lahan perancangan serta dimana persisnya
menempatkan setiap fungsi tersebut.
ZONING REGULATION, ZONING, ZONA

Menurut pengertiannya, zona, zoning dan zoning regulation


yaitu.
Zona adalah kawasan atau area yang memiliki fungsi dan
karakteristik lingkungan yang spesifik.
Zoning adalah pembagian kawasan ke dalam beberapa zona
sesuai dengan fungsi dan karakteristik semula atau diarahkan
bagi pengembangan fungsi-fungsi lain.
Sedangkan zoning regulation dapat didefinisikan sebagai
ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi, notasi dan
kodifikasi zona-zona dasar, peraturan penggunaan, peraturan
pembangunan dan berbagai prosedur pelaksanaan
pembangunan.
Tujuan penyusunan peraturan zonasi
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Mengatur kepadatan penduduk dan intensitas kegiatan,
mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan tanah dan
menentukan tindak atas suatu satuan ruang.
2. Melindungi kesehatan, keamanan dan kesejahteraan
masyarakat.
3. Mencegah kesemrawutan, menyediakan pelayanan umum yang
memadai serta meningkatkan kualitas hidup.
4. Meminimumkan dampak pembangunan yang merugikan.
5. Memudahkan pengambilan keputusan secara tidak memihak
dan berhasil guna serta mendorong peran serta masyarakat.
Fungsi peraturan zonasi
1. Sebagai pedoman penyusunan rencana operasional. Peraturan zonasi
dapat menjadi jembatan dalam penyusunan rencana tata ruang yang bersifat
operasional, karena memuat ketentuan-ketentuan tentang perjabaran
rencana dari yang bersifat makro ke dalam rencana yang bersifat meso
sampai kepada rencana yang bersifat mikro (rinci).
2. Sebagai panduan teknis pemanfaatan lahan. Ketentuan-ketentuan teknis
yang menjadi kandungan peraturan zonasi, seperti ketentuan tentang
penggunaan rinci, batasan-batasan pengembangan persil dan ketentuan-
ketentuan lainnya menjadi dasar dalam pengembangan dan pemanfaatan
lahan.
3. Sebagai instrumen pengendalian pembangunan. Peraturan zonasi yang
lengkap akan memuat ketentuan tentang prosedur pelaksanaan
pembangunan sampai ke tata cara pengawasannya. Ketentuan-ketentuan
yang ada karena dikemas dalam aturan penyusunan perundang-undangan
yang baku dapat dijadikan landasan dalam penegakan hukum.
KEDUDUKAN ZONASI
Dalam praktek penataan ruang, peraturan zonasi lebih
penting kedudukannya ketimbang perencanaan dan harus
ditetapkan sebagai prioritas dalam penyusunannya . Begitu
pentingnya peraturan zonasi ini sehingga ada pendapat yang
mengatakan better regulation without planning rather than
planning without regulation.
Pada hampir semua negara, peraturan zonasi ditetapkan
sebagai peraturan nasional, meskipun yang diatur adalah
muatan yang lebih bersifat lokal, seperti di Inggris, Perancis,
Jepang , Malaysia dsb
Peraturan zonasi dikenal dengan berbagai
istilah antara lain :
- Zoning code ( San Diego )
- Zoning ordinance ( New York )
- Zoning and land development code ( Palm Beach )
- Zoning resolution / zoning regulation ( beberapa kota di
Amerika Serikat )
- Town Planning Act and Zoning Code ( Jepang )
- Town and Country Planning Act ( Inggris, Singapore, Malaysia )
- Reglement de zone ( Perancis ).
DAFTAR PUSTAKA
Sumber
gedebudi.wordpress.com
http://imazu.wordpress.com/zoning/
www.google.com
Tugas Kecil Perorangan dari Dosen :
Buatlah Organisasi Ruang dan Zoning dari Tugas Studio Perancangan
Arsitektur Anda !
- Selamat Mengerjakan -
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai