Anda di halaman 1dari 7

Sejarah Arsitektur 1

Essai
“Apakah Arsitektur Modern Itu?”
Annisa Putri Lestari
1306367694

Departemen Arsitektur
Universitas Indonesia
Arsitektur Modern
Seiring dengan berjalannya waktu, lingkungan dan budaya pun berubah. Salah satu aspek yang
terlihat dari perkembangan suatu masyarakat adalah arsitektur dalam kaum tersebut. Arsitektur
mencerminkan budaya dan sistem berkehidupan masyarakat yang bersangkutan. Dari dulu sampai
sekarang bahkan yang akan datang, arsitektur akan selalu berkembang dalam bentuk yang lebih
kompleks, sejalan dengan berkembangnya peradaban manusia, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta kebutuhan manusia yang semakin kulitatif dan kuantitatif.
Sejarah arsitektur mencakup 2 dimensi, yaitu ruang dan waktu yang sulit kita tentukan batas-
batasnya. Namun dalam mempelajari sejarah arsitektur telah dipermudah dengan menciri-cirikan
karakteristik setiap periode perkembangan arsitektur yang ada. Periode-periode perkembangan
arsitektur yaitu primitif, tradisional, klasik barat, dan modern.
Munculnya Arsitektur Modern di Eropa, dimulai sekitar tahun 1750-an, yang lebih dikenal
dengan aliran Neoklasik, adanya tata kota ideal dan rekayasa teknologi. Gaya Neoklasik muncul dengan
alasan timbulnya rasa bosan terhadap gaya yang ada pada saat itu. Sebenarnya Arsitektur Modern baru
muncul di Eropa sekitar tahun 1860-an dengan dibangunnya Crystal Palace, yang melatar belakangi
terbangunnya istana ini adalah ketidak puasan akan gaya arsitektur klasik dan kombinasinya pada abad
18. Sedangkan di Amerika, gaya ini mulai muncul sekitar tahun1880-an. Akibat munculnya berbagai
gagasan baru, salah satu diantaranya adalah adanya peran teknologi dalam perancangan bangunan yaitu
penggunaan bahan-bahan baru seperti beton,besi, baja, kaca, dan sebagainya, mulailah muncul
berbagai macam struktur yang sekaligus mempengaruhi perkembangan bentuk-bentuk bangunan yang
sebelumnya tidak ada. Gagasan baru tersebut terangkum ke dalam prinsip-prinsip Arsitektur Modern.
Arsitektur modern hadir akibat adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang membuat
manusia cenderung untuk sesuatu yang ekonomis, mudah dan bagus. Bila kita mendengar kata modern
sendiri , maka akan teringat dengan gaya hidup yang cepat dan praktis. Atau bisa jadi sesuatu yang unik,
dengan memanfaatkan segala aspek kemajuan globalisasi. Namun pada dasarnya, modern selalu
membuat kita berpikir sesuatu yang baru, kreatif, dan komprehensif. Modern juga mewakili keadaan
masyarakat yang kekinian. Menggambarkan kehidupan manusia yang lebih maju dari masa lalu. Maka
arsitektur berperan sebagai identitas masyarakat modern. Hunian yang menggunakan gaya arsitektur
modernnya, harus mampu menghadirkan gaya hidup masa kini, bukan masa lalu.
Umumnya pada arsitektur modern terlihat bentuknya yang asimetris, bentuk kotak, sudut
lengkung, halus, dan atap kotak. Bangunan modern juga tampil efisien dengan sedikit hiasan. Yang
menonjol pada arsitektur modern adalah bentuk, ukuran, dan material yang dipakai untuk membangun.
Ornamen yang terdapat pada arsitektur modern pun minim. Pada bangunan modern seringkali
didekorasi dengan ornament garis vertikal, horizontal, dan garis diagonal sederhana. Didominasi dengan
eksterior jendela berukuran lebar dan tinggi. Dan untuk interiornya cenderung dilengkapi dengan
ornamen sederhana dengan plafon bertingkat dan void di ruangan yang menambah kesan luas.
Arsitektur modern memiliki pandangan bahwa arsitektur adalah olah pikir (bukan olah rasa), dan
merupakan permainan ruang (bukan bentuk). Sehingga pada arsitektur modern menggunakan material
untuk mengekspresikan space atau ruang. Selain itu untuk masalah kecepatan dalam membangun maka
dilakukan dengan produksi masal bahan bangunan, sehingga arsitektur modern dapat menembus batas
budaya dan geografis, dan arsitektur modern menjadi suatu gaya internasional dimana bangunan di
dunia menjadi seragam (gaya ini kita kenal dengan International Style).
Ciri-ciri lainnya pada arsitektur modern adalah memalui pendapat-pendapat dari arsitek
semasanya. Horatio Greenough atau yang lebih dikenal dengan nama Louis Sullivan mencetuskan bahwa
bentuk mengikuti fungsi (Form Follow Function), arsitek Mies Van der Rohe berpendapat bahwa ”Less is
More” yang berarti sedikit lebih baik, Sedangkan menurut Frank Lloyd Wright sedikit adalah lebih dan
lebih adalah terlalu banyak (Less is more only when more is too much), dan pelopor arsitektur
Postmodern sebagai jawaban atas Gaya Internasional yang tidak menarik yang dipopulerkan oleh Mies
Van der Rohe yaitu Robert Venturi yang mencetukan bahwa Less is Bore.
Arsitektur modern (1900-1940) sangat dicirikan dengan aliran Fungsionalisme, Kubisme,
Rasionalisme, dan Purisme, dimana memiliki prinsip yang sangat bebeda pula dengan aliran-aliran
arsitektur sebelumnya.Semua aliran mengacu pada pandangan bahwa sisi yang satu dengan yang lain
pada bangunan tidak saling terlepas, tetapi seluruhnya merupakan satu kesatuan bentuk. Disini saya
hanya akan menjelaskan lebih lanjut mengenai Arsitektur Fungsionalisme dan Kubisme.
Perkembangan Arsitektur Modern Fungsionalisme dilatar belakangi dengan anti pada
pengulangan bentuk-bentuk lama dengan teknologi baru (beton, baja). Aliran-Aliran Arsitektur Modern
hadir dengan perubahan dalam pola dan konsep keindahan arsitektur, dimana keindahan timbul hanya
oleh adanya fungsi dari elemen-elemen bangunan. Bangunan dibentuk oleh elemen-elemen seperti
jendela, dinding, pintu, atap, dan lain lain yang tersusun dalam komposisi dari unsure-unsur yang
memiliki fungsi. Dalam aliran baru Arsitektur Modern tidak ada elemen yang hadir hanya dengan alasan
estetika tanpa memikirkan fungsinya. Teori, bentuk, dan konsep lama keindahan seni termasuk
arsitektur sudah mulai ditinggalkan disini. Hubungan dengan masa lampau berusaha diputus oleh para
arsitek modern menjadi bentuk-bentuk baru yang murni tanpa dekorasi selain bagian bangunan yang
memiliki fungsi, disebut aliran arsitektur murni atau Purism.
Ciri lain dari Arsitektur Fungsionalisme adalah bentuk bangunannya yang cenderung berkotak
kotak, geometris, dan asimetris. Konstruksi bangunan terekpose baik itu material struktur yang
terfabrikaso ataupun konvensional. Garis-garis interior dan eksteriornya terdiri dari garis vertical,
asimetri, dan teratur. Aliran ini tidak lagi mengadaptasi dari aliran yang lampau, aliran fungsionalis
berdiri sendiri sesusai dengan perkembangan IPTEK. Seperti halnya Arsitektur modern, aliran ini bersifat
universal, karena kemudahan produksinya (industrialisasi), ilmu pengetahuan, teknologi serta
manusianya yang universal. Arsitektur Fungsionalisme terdapat pada berbagai jenis bangunan, yaitu
kantor, rumah, dan sekolah.

Kantor Rumah Sekolah

Beberapa karya monumental yang mengadaptasi Arsitekur Fungsionalisme adalah sebagai


berikut:

Fagus Shoe Last Factory (1910-1914), Open – Air di Surenes (1932-1935)


Alfred/Leine, Walter Gropius, Adolf Eugene Beaudoin dan Marcel Lods.
Meyer, Eduard Werner.
Gedung Seagram Midtown
Manhattan, New York City, Mies Van
Der Rohe (1956-1958).

Dalam penerapan konsep Fungsionalisme atau Rasionalisme, mewujudkan bangunan tanpa


hiasan, bangunan sederhana yang berupa komposisi bidang seperti kubus, trapesium, dan balok.
Memandang bahwa seluruhnya merupakan kesatuan bentuk, sehingga munculah Arsitektur Kubisme.
Aliran ini ada akibat rasa bosan terhadap aliran klasik yang penuh ornamen. Arsiktektur Kubisme
terinspirasi dari seni lukis yang muncul dan berkembang pada tahun 1910-1914 di Paris. Kubisme berasal
dari seni lukis yang tidak hanya membuat bentuk dan warna dalam dimensi ruang dan waktu. Tidak
hanya mengambil satu sudut pandang dalam lukisannya, tetapi dalam berbagai sisi sudut pandang yang
bahkan tidak terperhatikan sebelumnya. Kubisme tidak langsung sepenuhnya diterima masyarakat, ada
pertentangan dan perselisihan yang terjadi akibat dari munculnya aliran ini. Kebanyakan masyarakat
yang mengikuti aliran Kubisme adalah orang-orang yang anti borjuis atau kelas menengah yang
mendukung industrilisasi.
Arsitektur Modern Kubisme mempengaruhi pembentukan elemen utama dari material
bangunan, seperti untuk ruang dan pencahayaan. Maka itulah ada 3 aspek penting dalam aliran
Kubisme, yaitu aspek ruang, aspek material dan aspek pencahayaan (memperlihatkan bagaimana
benda-benda dipengaruhi oleh cahaya). Dalam aliran arsitektur klasik, material adalah hal utama yang
memberikan konstruksi. Pembatas-pembatas dinding tebal luar dan dalam, dimana cahaya yang masuk
sangat sedikit. Namun dalam aliran Arsitektur Kubisme, tidak ada lagi selubung-selubung yang menutupi
ruang, dan ruang menjadi sangat dominan. Mempermainkan unsure panjang lebar tinggi yang
dikomposisikan dengan cahaya (alam maupun buatan) dan mengganggap arsitektur adalah rancangan
ruang, bukan kulit, yang dirancang adalah volume bukan tampilan dari bidang-bidangnya. Aliran ini juga
menganggap arstektur adalah wadah dati suatu atau banyak aktivitas. Aliran Kubisme merupakan
turunan dari aliran Arstektur Modern Fungsionalisme. Elemen bangunan yang mengutamakan fungsi
pada akhirnya dapat menimbulkan estetika atau keindahan tanpa adanya dekorasi atau hiasan satu pun.
Dengan memanfaatkan teknologi beton bertulang yang bentuk dan ukuran-ukurannya mengikuti
standar sistem module.
Salah satu arsitek yang terkenal dalam perkembangan aliran Kubisme ini adalah Frank Lloyd
Wright (1867-1959). Beliau adalah seorang arsitek dari Amerika, penulis, pengajar, dan interior designer.
Wright adalah arsitek Amerika terbesar sepanjang masa, gelar itu didapatinya oleh pengakuan American
Institute of Architects pada tahun 1991. Wright terkenal dengan arsitektur organiknya, yaitu arsitektur
yang berkembang secara alami keluar dari konteks, yang paling penting menurutnya adalah
kesenimbungan antara tapak, kebutuhan klien, dan bangunan.
Siapa yang tak kenal dengan karyanya ini, Fallingwater.
Dengan paham dasar arsitektur organic, arsitektur dianggap
sebagi unsure organic dari alam. Dalam mengembangkan aliran
ini, Wright selalu menunjukkan keaslian karakteristik
materialnya, dimana batu digunakan sebagai batu, kayu sebagai
kayu, dan kaca sebagai kaca. Inilah konsep yang diaplikasikan
pada Fallingwater. Material yang digunakan juga sangat
menunjang konsep alaminya. Konsep kubisme dalam bangunan ini adalah permainan unsur vertikal dan
horizontal yang juga dimasukkan dalam karya ini. Hal ini terlihat pada permainan-permainan kantilever
betonnya.
Kemudian Le Corbusier, master pada perkembangan arsitektur modern, merupakan orang yang
kreatif, peka, dan idealis. Le Corbusier tetap dengan pendiriannya yang menganggap dirinya sebagai
rasionalis dan ilmuan. Beberapa hal yang diliaht dari karya-karyanya adalah beliau tidak memperhatikan
pengaruh lain yang mungkin menentukan rencana kota. Beliau hanya mengekspresikan semangat
kehidupan dalam semua desainnya. Arsitektur dianggapnya sebagai mesin hidup (living machine), yang
terdiri dari bagian-bagian yang merupakan sebuah sistem dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya
(sistem pencahayaan, sistem struktur, dan sistem utilitas).
Falsafahnya tentang arsitektur adalah menciptakan rasa aman, keramahan, kebahagiaan serta
kesatuan yang harmonis dari bentuk-bentuk yang ada di dunuia dan hubungannya dengan skala
manusia. Selain itu desainnya dipengaruhi oleh bentuk-bentuk geometris, penggunaan beton ekspose
dan permainan bayangan.
Pada intinya, aliran arsitektur Modern Fungsionalisme lebih mengutamakan unsur-unsur fungsi
dari pada unsur-unsur fungsi dari pada unsur-unsur dekorasi. Yang membedakan arsitektur
Fungsionalisme, Rasionalisme, Purisme, dan Kubisme adalah filosofi bangunan itu sendiri serta tokoh
dan karyanya.

Referensi
 Frampton, Kenneth. Modern Architecture p90-95, p105-108, p115-122, p142-148;
 History of Modern Architecture by L. Benevelo (I&II).
 Modern Architecture; a Critical History by K. Frampton
 Gunana, Sri. 2004. Arsitek Modern.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1310/3/arsitektur-sri.pdf.txt. Diakses pada
tanggal 13 Desember 2014 pukul 20.00;
 http://distinctbuild.ca/modern_architecture_defining_characteristics.php. Diakses pada tanggal
13 Desember 2014 pukul 20.14;
 Brussat, David. 2014. How Modern Architecture Got Square.
http://distinctbuild.ca/modern_architecture_defining_characteristics.php. Diakses pada tanggal
13 Desember 2014 pukul 20.18.

Anda mungkin juga menyukai