Anda di halaman 1dari 84

LINKAGE (SISTEM TAUTAN)

DEFINISI
- Definisi Linkage jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah Tautan dan menurut KBBI tautan
adalah kaitan atau hubungan.
- Menurut Hamid Shirvani dalam buku The Urban Design Process (1985)
Linkage artinya penggambaran keterkaitan elemen bentuk dan tatanan massa bangunan,
tersebut akan meningkatkan fungsi kehidupan dan makna dari tempat tersebut.

- Menurut Fumihiko Maki dalam buku Investigations in Collective Form (1964)


Linkage adalah perekat kota yang menyatukan kegiatan dan menghasilkan bentuk fisik kota.

- Menurut James N. Rosenau (1980)


Linkage artinya digunakan untuk menganalisa dan mengevaluasi kekuatan-kekuatan internal dan
external yang mempengaruhi kebijakan luar negri suatu negara terhadap negara lain.

- Menurut Roger Trancik dalam buku Finding Lost Space (1986)


Linkage artinya berupa garis semu yang menghubungkan antara elemen yang 1 dengan yang
lain, nodes yang satu dengan nodes yang lain, atau distrik yang satu dengan yang lain. Garis ini
bisa berbentuk jaringan jalan, pedestrian, ruang terbuka yang berbentuk segaris, dan
sebagainya.

KESIMPULAN : kesimpulan linkage menurut kami adalah organisasi garis yang


menghubungkan elemen-elemen dalam kota atau hubungan suatu tempat dengan yang lainnya
sehingga dapat menciptakan fisik kota yang menghasilkan segala kegiatan didalamnya agar
tidak tersesat dalam konteks linkage sebagai penghubung.
LINKAGE (SISTEM TAUTAN)
PRINSIP LINKAGE
Linkage berprinsip bahwa dua visual atau lebih fregmen di sebuah kota dihubungkan atau dikoneksikan menjadi satu
kesatuan. Dengan tujuannya adalah hubungan sebuah tempat dengan yang lainnya.
Prinsip Perencanaan Sarana dan Prasarana Linkage (Sirkulasi dan Pedestrian):
1. Jalur penghubung antarpusat kegiatan, blok ke blok, dan persil ke persil dikawasan perkotaan.
2. Bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem pergantian moda pergerakan lainnya.
3. Ruang interaksi sosial.
4. Pendukung keindahan dan kenyamanan kota.
5. Jalur evakuasi bencana.
KOTA KOTA KOTA KOTA
SEJARAH PRASEJARAH TRADISIONAL KOLONIAL MODERN

1. Kota Prasejarah : Pusat kota terbentuk berawal dari sebuah perkumpulan komunitas, sehingga menghasilkan aktifitas
didalamnya. Infrastruktur hubungan antar kelompok belum ada, hanya mengandalkan jejak yang mereka buat sendiri.
2. Kota Tradisional : Kota terbentuk dari adanya pusat kerajaan, banyak kota dengan infrastruktur penghubung dengan
pertimbangan magis-religius (kepercayaan). Ada kota dengan berdasar garis imajiner, arah mata angin dll.
3. Kota Kolonial : Dalam era kolonial ditandai dengan munculnya perkantoran, perumahan, rumah ibadah, gedung
pemerintahan dan kebutuhan kota lain, sehingga terbentuknya sirkulasi untuk menghubungkan dari tempat satu ke tempat
lainnya.
4. Kota Modern : Kota mulai disusun dengan memusatkan institusi, misalnya institusi perdagangan, dll sesua dengan fungsi
lahannya. Sumber: Kementrian Pekerjaan Umum 2014 No:03 /PRT/M/2014
LINKAGE (SISTEM TAUTAN)
PENDEKATAN LINKAGE
Memandang kota sebagai produk, menurut Roger Trancik (1986) sebagai tokoh perancangan Kota
mengemukakan bahwa ketiga pendekatan kelompok teori ini merupakan landasan dalam penelitian
perancangan perkotaan, baik secara historis maupun modern.

Pendekatan Perancangan Perkotaan

Figure Ground Theory Linkage Theory Place Theory

https://arsadvent.wordpress.com/pakuwon-city/teori-roger-trancik/

Nilai-nilai historis, Sosial, dan Perhubungan dan Pergerakan Analisis antar hubungan massa
Kultural bangunan dan ruang terbuka

Sumber: Finding Lost Space, Roger Tranchik (1986)


LINKAGE (SISTEM TAUTAN)
TEORI
Pada analisa ini menegaskan hubungan antar kawasan ruang kota untuk membentuk
struktur ruang kota. Menurut Markhus Zhan (1999 : 108) dalam Hestin Mulyandari di
bukunya Pengantar Asritektur Kota mengemukakan bahwa teori ini dapat dipahami dari
segi dinamika rupa perkotaan yang dianggap sebagai generator kota itu.

LINKAGE
VISUAL

LINKAGE

Sebuah LINKAGE PERKOTAAN


dapat diamati dengan cara dan LINKAGE LINKAGE
pendekatan yang berbedaan.
Linkage dalam perkotaan akan
KOLEKTIF STRUKTURAL
dikemukakan dalam tiga
pendekatan, yaitu:

Sumber: Finding Lost Space, Roger Tranchik (1986)


LINKAGE (SISTEM TAUTAN)
TEORI LINKAGE VISUAL
Menurut Edmund Bacon dalam bukunya Design of Cities (1978)
dalam linkage visual, dua atau lebih banyak fragmen
kota dihubungkan menjadi satu kesatuan secara visual, pada
dasarnya ada dua pokok perbedaan linkage visual, yaitu:

Yang menghubungkan dua daerah secara netral.


Yang menghubungkan daerah dengan
mengutamakan satu daerah.

? A BARCELONA https://www.google.com/maps

PENGAITAN
A

?
B
PEMFOKUSAN B ARCH DE TRIOMPHRPARIS, PERANCIS https://www.askideas.com/12-adorable
-aerial-view-pictures-of-arc-de-triomphe-paris/

Sumber: Modul Pengantar Perancangan Kota, Indiradewi (2012)


LINKAGE (SISTEM TAUTAN)
TEORI LINKAGE VISUAL
ELEMEN LINKAGE VISUAL

GARIS KORIDOR SISI SUMBU IRAMA

GARIS
Menghubungkan secara langsung dua tempat dengan satu
deretan massa. (bangunan atau pohon)

https://www.google.com/maps
LA RAMBLA, SPANYOL
https://www.researchgate.net/publication/326212246_Penerapan_Teori_Linkage_
https://www.google.com/maps
Dalam_Penataan_Kawasan_Wisata_Pusaka_Soekarno_Di_Blitar Sumber: Modul Pengantar Perancangan Kota, Indiradewi (2012)
LINKAGE (SISTEM TAUTAN)
TEORI LINKAGE VISUAL
KORIDOR Dibentuk oleh dua deretan massa (bangunan atau pohon) yang membentuk sebuah ruang.

https://www.google.com/maps
https://www.researchgate.net/publication/326212246_Penerapan_Teori_Linkage_ https://theculturetrip.com/europe/spain/articles
/top-10-things-to-see-and-do-around-las-ramblas-
Dalam_Penataan_Kawasan_Wisata_Pusaka_Soekarno_Di_Blitar LA RAMBLA, SPANYOL barcelona/

SISI Menghubungkan dua kawasan dengan satu massa. Mirip dengan elemen garis namun sisi bersifat tidak langsung.

....
https://www.researchgate.net/publication/326212246_Penerapan_Teori_Linkage_
Dalam_Penataan_Kawasan_Wisata_Pusaka_Soekarno_Di_Blitar
LINKAGE (SISTEM TAUTAN)
TEORI LINKAGE VISUAL
SUMBU
Mirip dengan elemen koridor, hanya saja
menghubungkan dua daerah atau lebih tetapi
mengutamakan salahsatu daerah saja.

https://www.google.com/maps

KEERATON, YOGYAKARTA

https://www.researchgate.net/publication/326212246_Penerapan_Teori_Linkage_
Dalam_Penataan_Kawasan_Wisata_Pusaka_Soekarno_Di_Blitar

IRAMA
Menghubungkan dua tempat dengan variasi
massa dan ruang yang seirama.

https://www.google.com/maps
https://nerej.com/abbot-performs-

BOSTON, AMERIKA SERIKAT masonry-repair-on-row-of-boston-apartment


-buildings
https://www.researchgate.net/publication/326212246_Penerapan_Teori_Linkage_
Dalam_Penataan_Kawasan_Wisata_Pusaka_Soekarno_Di_Blitar
LINKAGE (SISTEM TAUTAN)
TEORI LINKAGE STRUKTURAL
TAMBAHAN
Merupakan penambahan dengan mengikuti pola yang sudah
ada sebelumnya.

https://www.researchgate.net/publication/326212246_Penerapan_Teori_Linkage_
Dalam_Penataan_Kawasan_Wisata_Pusaka_Soekarno_Di_Blitar https://nerej.com/abbot-performs-masonry-repair-on-
BARCELONA row-of-boston-apartment-buildings

SAMBUNGAN
Memperkenalkan pola baru yang dapat menyambung dua kawasan
atau lebih yang umumnya diberikan fungsi khusus dalam lingkungan kota.

https://nerej.com/abbot-performs-masonry-repair-on-
BARCELONA row-of-boston-apartment-buildings
https://www.researchgate.net/publication/326212246_Penerapan_Teori_Linkage_
Dalam_Penataan_Kawasan_Wisata_Pusaka_Soekarno_Di_Blitar
LINKAGE (SISTEM TAUTAN)
TEORI LINKAGE STRUKTURAL

TEMBUSAN
Hampir serupa dengan elemen tambahan namun tidak
mengenalkan pola baru melainkan dengan memanfaatkan
pola yang ada dan disatukan sebagai pola yang menembus
dalam kawasan

https://www.researchgate.net/publication/326212246_Penerapan_Teori_Linkage_
Dalam_Penataan_Kawasan_Wisata_Pusaka_Soekarno_Di_Blitar

Peran linkage struktural dalam kota yang baik, pola ruang


perkotaan dan bangunannya sering berfungsi sebagai sebuah
stabilisator dan ruang koordinator di dalam lingkungannya,
karena setiap kolase (atau dengan kata lain, penghubung
fragmen-fragmen) perlu diberikan stabilitas tertentu dan
koordinasi tertentu dalam strukturnya.
http://arcaban.blogspot.com/2011/03/teori-linkage.html
SAN FRANCISCO
LINKAGE (SISTEM TAUTAN)
TEORI LINKAGE KOLEKTIF
Linkage kolektif memperhatikan susunan dari hubungan bagian-bagian kota satu dengan yang lainnya.

ELEMEN COMPOSITION MEGA GROUP


LINKAGE KOLEKTIF AL FORM FORM FORM

COMPOSITIONAL FORM
Bentuk ini tercipta dari bangunan yang berdiri sendiri secara dua
dimensi. Dalam tipe ini hubungan ruang jelas walaupun tidak secara
langsung.

Gambar super blok, karya Le


Corbusier. Yang menciptakan
sebuah ruang diantara
https://www.researchgate.net/publication/326212246_Penera
susunan 2 dimensi.
pan_Teori_Linkage_Dalam_Penataan_Kawasan_Wisata_Pusak
a_Soekarno_Di_Blitar
LINKAGE (SISTEM TAUTAN)
TEORI LINKAGE KOLEKTIF
MEGA FORM
Susunan-susunan yang dihubungkan sebuah kerangka berbentuk garis lurus dan hierarkis.
Gambar dibawah ini merupakan gambar kota New – Brasilia, yang merupakan contoh dari
mega form. Menghubungkan struktur-struktur seperti bingkai yang linier atau sebagai grid.
Adanya penghubung berupa garis lengkung (warna ungu) yang menghubungkan kota secara
makro

NEW BRASILIA
http://arcaban.blogspot.com/2011/03/teori-linkage.html
LINKAGE (SISTEM TAUTAN)
TEORI LINKAGE KOLEKTIF
GROUP FORM

https://www.researchgate.net/publication/326212246_Pe
nerapan_Teori_Linkage_Dalam_Penataan_Kawasan_Wisat
a_Pusaka_Soekarno_Di_Blitar

Gambar diatas adalah gambar kawasan Bern – Swiss, yang


merupakan contoh dari group form pada sepanjang ruang
terbuka berupa garden dan sungai. Bern adalah ibu kota dari
swiss ini merupakan kota tua dan bersejarah di swiss. Kota
historis Bern adalah sebuah wisata dunia yang dilindungi
oleh UNESCO mulai tahun 1983
BERN, SWISS
https://en.wikipedia.org/wiki/Bern
LINKAGE (SISTEM TAUTAN)
TEORI (ELEMEN TAUTAN)
Prinsip dasar sistem tautan adalah menghubungkan satu daerah dengan yang lainnya. Untuk mencapai hal itu ada elemen
yang berperan penting dalam sistem tautan:
JALUR PEJALAN KAKI
Elemen dasar desain tata kota dan harus berkaitan dengan lingkungan kota dan pola-pola aktifitas serta sesuai dengan rencana
perubahan atau pembanunan fisik kota di masa mendatang.
Menurut Hamid shirvai (1985) untuk mengimbangi dan meningkatkan arus pejalan kaki dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek-
aspek sebagai berikut:
1. Pendukung aktivitas di sepanjang jalan, adanya 2. Street Furniture berupa pohon-pohon, rambu-
sarana komersial seperti toko, restorant, cafe. rambu, lampu, tempat duduk, dan sebagainya.

6
1 Pedestrian

2 Pohon

3 Lampu Jalan
5
4 Bangku Jalan

5 Toko (komersial)
3 2 6 Papan Nama.
4

KORIDOR BRAGA
1 http://traveltodayindonesia.com/wisata-pedestrian-di-bandung-jejakkan-kaki-anda-di-braga/
https://maria.co.id/syarat-trotoar-yang-baik-dan-contohnya/

SYARAT-SYARAT Pengguna jalur pedestrian:


Syarat-syarat dalam perancangan, jalur pedestrian untuk
penggunanya:

1. Aman dan leluasa dari kendaraan bermotor.


2. Menyenangkan, dengan rute yang mudah dan jelas.
3. Mudah, menuju segala arah tanpa hambatan.
4. Punya nilai estetika dan daya tarik.
LINKAGE (SISTEM TAUTAN)
TEORI (ELEMEN TAUTAN)
SIRKULASI DAN PARKIR
SIRKULASI
Sirkulasi adalah elemen elemen perancangan kota yang secara langsung dapat membentuk dan mengkontrol pola kegiatan kota.
Sirkulasi dalam kota merupakan salahsatu alat yang paling kuat untuk menstrukturkan lingkungan perkotaan, karena dapat membentuk
dan mengarahkan dan mengendalikan pola aktifitas manusia didalam suatu kota.
1. Jalur Pesepeda
2. Jalur Kendaraan Bermotor
3. Jalur Transportasi Pablik.

https://kumparan.com/@kumparannews/jalur-sepeda-di-jaksel-yang-dibajak-angkutan-umum
LINKAGE (SISTEM TAUTAN)
TEORI (ELEMEN TAUTAN)
PARKIR
Menurut keputusan menteri perhubungan No.66 tahun 1993 Tentang Fasilitas Parkir Untuk Umum dan Keputusan
Dirjen Perhubungan Darat No.272/HK.105/DRJD/1996 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir
disebut bahwa parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara waktu.

Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Darat,1988. menyebutkan


bahwa ada beberapa jenis parkir menurut:

1. Parkir Menurut Penempatannya.

https://www.israel21c.org/3-apps-that-can-help-you-find-parking-in-the-city/ http://www.galeripustaka.com/2013/05/desain-geometrik-lahan-off-street.html

a.Parkir tepi jalan (on-street parking) a.Parkir tepi jalan (on-street parking)
LINKAGE (SISTEM TAUTAN)
TEORI (ELEMEN TAUTAN)
2. Parkir Menurut
Statusnya.

3. Parkir
Menurut
PARKIR UMUM
Tujuan
https://www.riyanpedia.com/2016/08/keunikan-parkir-di-tempat-parkir-umum.html

PARKIR PENUMPANG
https://ekonomi.bisnis.com/read/20180606/107/803725/pengelola-parkir-centre-park-makin-
ekspansif

PARKIR KHUSUS
https://ekonomi.bisnis.com/read/20180606/107/803725/pengelola-parkir-centre-park-makin-
ekspansif

PARKIR BARANG
https://areaispro.com/gudang-dijual-full-loading-dock-cibitung-baru

PARKIR DARURAT
https://lpmperspektif.com/2017/09/30/anggaran-terbatas-mobil-pemadam-kebakaran-ub-
belum-memenuhi-standar/
LINKAGE (SISTEM TAUTAN)
PENGGUNA/USER

PENGGUNA
TAUTAN

PEJALAN
SIRKULASI
KAKI
& PARKIR

Sumber: Permen PU no.3 tahun 2014 Sumber: MKJI (1997), Shirvani (1985)
LINKAGE (SISTEM TAUTAN)
URGENSI

Pejalan Kaki Parkir

1. Karakteristik system trasnportasi 1. Tersedia tata guna lahan


dan pergantian moda serta pusat 2. Memenuhi persyaratan konstruksi
kegiatan; dan perundang-undangan yang
2. Karakteristik fungsi jalan dan berlaku (apabila berbentuk gedung)
pnggunaan lahan; 3. Tidak menimbulkan pencemaran
3. Ketersediaan penyebrangan lingkungan
4. Ketersediaan jalur hijau 4. Memberikan kemudahan bagi
5. Letak prasarana jaringan pejalan pengguna jasa
kaki
6. Bentuk prasarana pejalan kaki
LINKAGE (SISTEM TAUTAN)
URGENSI
Jalur Kendaraan Jalur Transportasi
Jalur Sepeda Umum Publik

1. Lebar minimum jalur sepeda berbagi 1. Persentase tingkat kondisi jalan


dengan pejalan kaki, tanpa bangunan di 1. Keamanan
provinsi baik dan sedang.
kedua sisinya. 2. Keselamatan
2. Lebar minimum jalur sepeda berbagi 2. Persentase terhubungnya pusat- 3. Kenyamanan
dengan pejalan kaki dengan bangunan pusat kegiatan dan pusat produksi
(konektivitas) di wilayah provinsi 4. Keterjangkauan
pada sisi pejalan kaki.
dan kabupaten/kota. 5. Kesetaraan
3. Lebar minimum jalur sepeda berbagi
dengan pejalan kaki dengan bangunan 6. Keteraturan
pada sisi jalur sepeda (khusus pada area
dimana pejalan kaki membutuhkan akses Sumber: Permen PU No.1 tahun
pada pemberhentian kendaraan umum). 2014 Sumber: Pergub DKI Jakarta
4. Lebar minimum jalur sepeda berbagi no.33 tahun 2017
dengan pejalan kaki dengan bangunan
pada kedua sisinya.

Sumber:Permen PU No.3 tahun 2014


PERLETAKAN ELEMEN
PEDESTRIAN - SIRKULASI & PARKIR
A: PEDESTRIAN B: SIRKULASI & PAR

A B A

Sumber : https://globaldesigningcities.org/publication/global-street-design-guide
PERLETAKAN
SIRKULASI (JALAN)
“A great street functions for various forms of vehicular movement
including automobiles, trucks, and public transit.” (Great Streets, AWPA
Congress and Exposition New Orleans, 2008).

JALUR LALU LINTAS (TRAFFIC LANE)

Johor Bahru, Malaysia Guildford Town Centre, Surrey Poland, Eropa

Oman Noons Creek Dr & Falcon Dr, Kanada Bali , Indonesia

Sumber: PP No. 34 Tahun 2006


PERLETAKAN
SIRKULASI (JALAN)
“A great street functions for various forms of vehicular movement including
automobiles, trucks, and public transit.” (Great Streets, AWPA Congress and
Exposition New Orleans, 2008).

TRANSPORTASI UMUM / PUBLIC TRANSPORT

Bus BRT Monorail Trem - LRT

Singapore Brazil Mumbai Stout St, Denver, New York

New York Brazil Prague, Czech Republic Prague, Czech Republic


PERLETAKAN
SIRKULASI (JALAN)
“A great street functions for various forms of vehicular movement
including automobiles, trucks, and public transit.” (Great Streets, AWPA
Congress and Exposition New Orleans, 2008).

PARKIR / PARKING LANE


ON STREET PARKING

Singapore Singapore Singapore


OFF-STREET PARKING

Singapore Singapore Singapore

Sumber: Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Departemen Perhubungan Direktur Perhubungan Darat,1996
PERLETAKAN
PEJALAN KAKI / PEDESTRIAN
“A great street functions for pedestrians, allowing them to walk
in a pleasant and safe environment.” (Great Streets, AWPA
Congress and Exposition New Orleans, 2008).

SISI JALAN (SIDEWALK) SISI AIR (PROMENADE) KAW.KOMERSIAL/PERKANTORAN (ARCADE)

Sidewalk Beijing Doha, Qatar Orchard Road, Singapore

Sidewalk Montreal , Quebec Lake Zurich, Switzerland L’avenue des Champs-Elsees Paris,France

Sumber: Peraturan Menteri PU 03/PRT/201:Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Ruang Pejalan Kaki di Perkotaan, 2014
PERLETAKAN
PEJALAN KAKI / PEDESTRIAN
“A great street functions for pedestrians, allowing them to walk
in a pleasant and safe environment.” (Great Streets, AWPA
Congress and Exposition New Orleans, 2008).

RTH (GREEN PATHWAY) BAWAH TANAH (UNDERGROUND) ATAS TANAH (ELEVATED)

Yeouido Park, Korea Selatan Tenjin Underground City, Japan BKLCC, Malaysia

Central Park, New York City Chicago Underground Manhattan, New York City

Sumber: Peraturan Menteri PU 03/PRT/201:Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Ruang Pejalan Kaki di Perkotaan, 2014
PERLETAKAN
JALUR PESEPEDA

JALAN PESEPEDA / BIKE LANE


Separated Multi Use
SEPARATED

Hangang River Path Rhode Island,Amerika Singapore

Shared Roadway On-street, signed bicycle


COMBINED

Vancouver, Canada Zurich, Switzerland Minnealpolis Amerika

Signed Shared Roadway

New York City Toronto, Canada

Sumber Time Saver Standard for Urban Design – Regional and Urban Wide Scale – Urban Bikeways
Jarak minimum Pejalan
Kaki dengan Bangunan

2.5m

0.6m Lebar efektif 0.75m


Ukuran Dasar Jalur Pesepeda Jalan-Pesepeda-Pedestrian
S TUDI Ulaanbataar, Mongolia

K ASUS I
S TUDI Kota Kigali, Rwanda

K ASUS II
KIGALI (RWANDA)
LOKASI

AREA
Provinsi Kigali merupakan satu dari lima provinsi di
Rwanda. Provinsi ini terletak di bagian tengah di
negara itu. Ibu kota provinsi ini berada di Kigali.
Kigali, populasi 330.000 jiwa, adalah ibu kota
sekaligus kota terbesar di bagian tengah Rwanda.
Memiliki :
Luas : 730 M²
Ktinggian : 1567 m
Jumlah Penduduk : 859.332 (2012)

LINGKUNGAN & KOTA


Masyarakat Kigali masih didominasi oleh
pedesaan, sementara kepadatan penduduknya
merupakan salahsatu yang tertinggi di Afrika.
Bahkan sebagian besar masih dapat menetap di
hutan, dengan semakin bertambahnya dan
berkembangnya zaman, kigali mengikuti dengan
memperbaiki kwalitas hidupnya.
KIGALI (RWANDA)
CITY ISSUES
Rwanda merupakan negara dengan penduduk terpadat di Afrika, dan sebagian besarnya berada di kota Kigali. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya kemacetan didalam kota ketika melakukan aktifitas. Tidak hanta itu, Kigali sering terjadi peperangan antar
suku.
KIGALI (RWANDA)
CITY ISSUES
Elemen garis di Kota Kigali hampir ad
adisetiap penghujung kota.

GARIS Elemen garis di Kota Kigali hampir ad


adisetiap penghujung kota.
KIGALI (RWANDA)
CITY ISSUES

KORIDOR Elemen koridor seperti yang terlihat di


foto, dapat memberikan fungsi lain
seperti pengrah jalan dan vegetasi
yang tersusun memberikan efek
peneduh.
KIGALI (RWANDA)
CITY ISSUES
Landmark persimpangan Center De
Convention Kigali, merupakan
salahsatu contoh sumbu kota karena
dapat menghubungkan beberapa dari
jalur jalan.

SUMBU
KIGALI (RWANDA)
CITY ISSUES
IRAMA
S TUDI
K ASUS III Jl. Ir H Juanda
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai