Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Laboratorium Perencanaan Perumahan dan Lingkungan Permukiman, Jurusan Arsitektur,
Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.
Abstrak
Pendahuluan
Terjadinya perkembangan kawasan perkotaan di
Perkembangan kota yang pesat sebagai akibat sepanjang koridor antar zona juga ditandai
dari aktivitas ekonomi yang tinggi, menuntut dengan adanya proses restrukturisasi internal
kejelian dan kearifan dalam menata bangunan pada zona-zona tersebut, baik secara sosial-
dan lingkungan. Penataan bangunan dan ling- ekonomi maupun secara fisik.
kungan dalam suatu kawasan maupun suatu
koridor tidak boleh terlepas dari rencana tata Koridor sebagai ruang kota membantu manusia
ruang yang sudah ada. bergerak dari ruang kota satu ke ruang kota
yang lain, dengan potensi tersebut koridor harus
Perkembangan perkotaan cenderung mengarah memiliki potensi yang dibutuhkan manusia yaitu
terbentuknya kawasan perkotaan yang semakin dimana manusia merasakan adanya ruang yang
membesar dan terintegrasi. Kondisi tersebut terus melingkupinya serta sadar akan ke-
terlihat dari semakin luasnya daerah yang beradaannya. Sebuah koridor yang berkarakter
ditunjang oleh pengaturan ruang koridor dan
menunjukkan ciri fisik perkotaan di kawasan
juga hal-hal yang masih berkaitan dengan
suburban yang telah menyatu dengan kota
orientasi dan estetika yang dimunculkan oleh
intinya, dimana proses pengkotaan yang terjadi koridor itu sendiri, sebuah koridor dapat menjadi
di pinggiran kota besar terjadi lebih cepat sebuah segmen kota. Fungsi koridor sebagai
dibanding yang terjadi di kota besar itu sendiri. linkage/ penghubung dan generator tidak lepas
dari pengaturan sirkulasi dan parkir.
Adanya fenomena tersebut mengakibatkan (Shirvani ,1985; dalam Adiyani, 2008).
terjadinya proses transformasi ruang dan sosio-
ekonomik wilayah kota-kota menengah maupun Perkembangan kawasan perkotaan tersebut
kota–kota kecil di sekitarnya sebagai akibat dari terlihat jelas pada pola keruangan perkembang-
proses modernisasi dan industrialisasi kota besar an penduduk perkotaan, dan hal ini juga mulai
(inti), dimana pada akhirnya mengakibatkan terlihat di Makassar, khususnya di kawasan
perkembangan kota-kota tersebut terkesan me- Tamalanrea. Secara histori, Tamalanrea dulunya
nyatu (Sugiana, 2005; dalam Nurcholis, 2008). memiliki banyak lahan resapan air atau rawa,
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015 | B 033
Kajian Penataan Bangunan dan Lingkungan pada Koridor Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Makassar
akan tetapi seiring dengan waktu, lahan resapan Intensitas Pemanfaatan Ruang
air kini makin berkurang akibat ditimbun dan
dijadikan lahan terbangun, baik sebagai per- Menurut Permen PU Nomor 06/PRT/M/2007
mukiman dan bangunan komersial. Berdasarkan tentang Rencana Tata Bangunan dan Ling-
BWK (bagian wilayah kota) Makassar, Tama- kungan, intensitas pemanfaatan ruang adalah
lanrea merupakan kawasan pendidikan tinggi tingkat alokasi dan distribusi luas lantai mak-
dan permukiman dengan fungsi pendukung simum bangunan terhadap lahan/tapak peruntu-
kawasan yaitu sebagai kawasan industri, per- kannya. Intensitas pemanfaatan ruang atau
dagangan, jasa sosial dan umum. penggunaan lahan ini merupakan variabel untuk
melihat elemen yang mempengaruhi mor-fologi
Berdasarkan kondisi tersebut di atas diperlukan kota yaitu bentuk dan massa bangunan.
kajian untuk melihat sejauh mana perkebangan
kawasan melalui intensitas pemanfaatan lahan Manfaat dari intensitas pemanfaatan lahan
oleh bangunan-bangunan dan ketersediaan ru- adalah sebagai berikut :
ang terbuka pada koridor jalan Perintis Ke- a. Mencapai efisiensi dan efektivitas peman-
merdekaan yang mengacu pada peraturan atau faatan lahan secara adil.
kebijakan yang telah ditetapkan, sehingga akan b. Mendapatkan distribusi kepadatan kawasan
teridentifikasi masalah-masalah penataan pada yang selaras pada batas daerah yang
koridor jalan Perintis Kemerdekaan sehingga direncanakan berdasarkan ketentuan dalam
akan terumuskan rekomendasi penataan ruang rencana tata ruang wilayah yang terkait.
dan lingkungan yang ideal bagi koridor jalan c. Mendapatkan distribusi berbagai elemen in-
Perintis Kemerdekaan. tensitas lahan pemanfaatan lahan (Koefisien
Dasar Bangunan, Koefisien Lantai Bangunan,
Azas Tujuan Penataan Ruang Koefisien Daerah Hijau, dan Koefisien Tapak
Besmen) yang dapat men-dukung berbagai
Dalam UU No. 26 Tahun 2007 pada pasal 2, karakter khas dari berbagai subarea yang
yang antara lain disebutkan: dalam kerangka direncanakan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia, penataan d. Merangsang pertumbuhan kota dan berdam-
ruang diselenggarakan berdasarkan asas: ke- pak langsung pada perekonomian kawasan.
terpaduan; keserasian, keselarasan, dan kese- e. Mencapai keseimbangan, kaitan dan keter-
imbangan; keberlanjutan; keberdayagunaan dan paduan dari berbagai elemen intensitas
keberhasilgunaan; keterbukaan; kebersamaan pemanfaatan lahan dalam hal pencapaian
dan kemitraan; pelindungan kepentingan um- kinerja fungsi, estetis dan sosial, antara
um; kepastian hukum dan keadilan; dan akun- kawasan perencanaan dan lahan di luarnya.
tabilitas.
Tata Bangunan
Berdasarkan azas tersebut maka penataan
ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wi- Tata bangunan adalah produk dari penye-
layah nasional yang aman, nyaman, produktif, lenggaraan bangunan gedung beserta ling-
dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nu- kungannya sebagai wujud pemanfaatan ruang,
santara dan Ketahanan Nasional dengan: meliputi berbagai aspek termasuk pembentuk
cita/karakter fisik lingkungan, besaran, dan
a. Terwujudnya keharmonisan antara ling- konfigurasi dari elemen-elemen: blok, kaveling
kungan alam dan lingkungan buatan. /petak lahan, bangunan serta ketinggian dan
elevasi lantai bangunan, yang dapat mencip-
takan dan mendefinisikan berbagai kualitas
b. Terwujudnya keterpaduan dalam penggu-
ruang kota yang akomodatif terhadap kera-
naan sumber daya alam dan sumber daya gaman kegiatan yang ada, terutama yang ber-
buatan dengan memperhatikan sumber daya langsung dalam ruang-ruang publik.
manusia.
Manfaat dari penataan bangunan, adalah
c. Terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan sebagai berikut :
pencegahan dampak negatif terhadap ling-
kungan akibat pemanfaatan ruang. a. mewujudkan kawasan yang selaras dengan
morfologi perkembangan area tersebut serta
B 034 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015
M. Yahya
keserasian dan keterpaduan pengaturan - Fasade adalah wajah depan bangunan atau
konfigurasi blok, kaveling dan bangunan. tampak depan bangunan yang ada di
sepanjang koridor.
b. meningkatkan kualitas ruang kota yang
aman, nyaman, sehat, menarik, dan ber- - Figure Ground merupakan hubungan peng-
wawasan lingkungan, serta akomodatif ter- gunaan lahan untuk massa bangunan dan
hadap keragaman kegiatan. ruang terbuka. Struktur tata ruang kota
menurut Trancik terdiri dari dua elemen
c. mengoptimalkan keserasian antara ruang pokok, yaitu massa bangunan kota (urban
luar bangunan dan ligkungan publik sehing- solid) dan ruang terbuka kota (urban volid).
ga tercipta ruang-ruang antar bangunan
yang interaktif. - Pedestrian ways yang dilengkapi dengan
pengaturan vegetasi sehingga mampu me-
d. menciptakan berbagai citra dan kararkter nyatu terhadap lingkungannya.
khas dari berbagai subarea yang direnca-
nakan. Metode
e. mencapai keseimbangan, kaitan dan keter- Penelitian ini dilakukan dengan validitas data
paduan dari berbagai elemen tata bangunan yang digunakan untuk menganalisis data dan
dalam hal pencapaian kinerja, fungsi, estetis dibahas secara kualitatif dalam kerangka des-
dan social, antara kawasan perencanaan dan kriptif. Penelitian dilakukan di koridor jalan Pe-
lahan lainnya. rintis Kemerdekaan.
1. Zona 1
Zona ini merupakan zona perdagangan.
Dikategorikan sebagai zona perdagangan karena
pada mulai dari km. 8 hingga pertokoan Tama-
lanrea yang ada di depan kantor wilayah Dinas
Pendidikan didominasi oleh deretan ruko, kios
permanen, semi permanen dan non permanen.
Gambar 1. Peta pembagian zona
Batasan
No. Lajur kanan Lajur kiri
Karakter
Zona (sebelah (sebelah timur
tenggara jalan) laut jalan)
1 Perdagangan Pertokoan Ruko samping
Tamalanrea sungai Tello –
((kanwil Dinas ruko samping
Pendidikan) Univ. Islam
Muhammadiyah
2 Militer Kawasan Kodam Kawasan Kodam Gambar 3. Peta zona 1
Batalyon Batalyon
Yonkav – Linud Yonkav Di zona ini, terdapat beberapa ruko yang baru
Batalyon Rider
3 Pendidikan Kawasan
didirikan sekitar tahun 2008-2009. Ruko-ruko
Kampus UIM – tersebut pada umumnya berlantai 2 dan 3
Pondok Pesant. dengan garis sempadan bangunan sekitar ± 10-
IMMIM 15 m. Bila berdasarkan standar karakteristik
4 Perkantoran Kawasan RS
Wahidin jalan arteri primer. yaitu memiliki garis sem-
Sudirohusodo – padan bangunan minimum 20m, berarti sem-
Ruko depan padan bangunan baru di sepanjang jalan
perum.
Telkomas
Perintis belum memenuhi standar.
Daftar Pustaka
Kesimpulan