Anda di halaman 1dari 6

TEMU ILMIAH IPLBI 2015

Kajian Tata Bangunan dan Lingkungan pada Koridor Jalan


Perintis Kemerdekaan Kota Makassar
M. Yahya

Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Laboratorium Perencanaan Perumahan dan Lingkungan Permukiman, Jurusan Arsitektur,
Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.

Abstrak

Fenomena perkembangan kawasan perkotaan terlihat pada keruangan perkembangan penduduk


perkotaan di Makassar, khususnya di kawasan Tamalanrea. Perkembangan kawasan perkotaan di
sepanjang koridor antar zona ditandai dengan adanya proses restrukturisasi internal pada zona-zona
koridor, baik secara sosial-ekonomi maupun secara fisik. Secara fisik proses restrukturisasi ditandai
oleh adanya perubahan tata guna bangunan. Analisis dilakukan melalui tahapan analisis inventarisasi
data, analisis komparasi data, dan analisis overlay peta. Perubahan pemanfaatan lahan menjadi
lahan perdagangan mengkhawatirkan akan terjadi pergeseran fungsi kawasan koridor Perintis
Kemerdekaan Km. 8–12 dari kawasan pendidikan dan permukiman menjadi kawasan perdagangan
dengan menjamurnya pembangunan ruko pada koridor ini.

Kata-kunci : koridor, kawasan, tata bangunan

Pendahuluan
Terjadinya perkembangan kawasan perkotaan di
Perkembangan kota yang pesat sebagai akibat sepanjang koridor antar zona juga ditandai
dari aktivitas ekonomi yang tinggi, menuntut dengan adanya proses restrukturisasi internal
kejelian dan kearifan dalam menata bangunan pada zona-zona tersebut, baik secara sosial-
dan lingkungan. Penataan bangunan dan ling- ekonomi maupun secara fisik.
kungan dalam suatu kawasan maupun suatu
koridor tidak boleh terlepas dari rencana tata Koridor sebagai ruang kota membantu manusia
ruang yang sudah ada. bergerak dari ruang kota satu ke ruang kota
yang lain, dengan potensi tersebut koridor harus
Perkembangan perkotaan cenderung mengarah memiliki potensi yang dibutuhkan manusia yaitu
terbentuknya kawasan perkotaan yang semakin dimana manusia merasakan adanya ruang yang
membesar dan terintegrasi. Kondisi tersebut terus melingkupinya serta sadar akan ke-
terlihat dari semakin luasnya daerah yang beradaannya. Sebuah koridor yang berkarakter
ditunjang oleh pengaturan ruang koridor dan
menunjukkan ciri fisik perkotaan di kawasan
juga hal-hal yang masih berkaitan dengan
suburban yang telah menyatu dengan kota
orientasi dan estetika yang dimunculkan oleh
intinya, dimana proses pengkotaan yang terjadi koridor itu sendiri, sebuah koridor dapat menjadi
di pinggiran kota besar terjadi lebih cepat sebuah segmen kota. Fungsi koridor sebagai
dibanding yang terjadi di kota besar itu sendiri. linkage/ penghubung dan generator tidak lepas
dari pengaturan sirkulasi dan parkir.
Adanya fenomena tersebut mengakibatkan (Shirvani ,1985; dalam Adiyani, 2008).
terjadinya proses transformasi ruang dan sosio-
ekonomik wilayah kota-kota menengah maupun Perkembangan kawasan perkotaan tersebut
kota–kota kecil di sekitarnya sebagai akibat dari terlihat jelas pada pola keruangan perkembang-
proses modernisasi dan industrialisasi kota besar an penduduk perkotaan, dan hal ini juga mulai
(inti), dimana pada akhirnya mengakibatkan terlihat di Makassar, khususnya di kawasan
perkembangan kota-kota tersebut terkesan me- Tamalanrea. Secara histori, Tamalanrea dulunya
nyatu (Sugiana, 2005; dalam Nurcholis, 2008). memiliki banyak lahan resapan air atau rawa,
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015 | B 033
Kajian Penataan Bangunan dan Lingkungan pada Koridor Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Makassar

akan tetapi seiring dengan waktu, lahan resapan Intensitas Pemanfaatan Ruang
air kini makin berkurang akibat ditimbun dan
dijadikan lahan terbangun, baik sebagai per- Menurut Permen PU Nomor 06/PRT/M/2007
mukiman dan bangunan komersial. Berdasarkan tentang Rencana Tata Bangunan dan Ling-
BWK (bagian wilayah kota) Makassar, Tama- kungan, intensitas pemanfaatan ruang adalah
lanrea merupakan kawasan pendidikan tinggi tingkat alokasi dan distribusi luas lantai mak-
dan permukiman dengan fungsi pendukung simum bangunan terhadap lahan/tapak peruntu-
kawasan yaitu sebagai kawasan industri, per- kannya. Intensitas pemanfaatan ruang atau
dagangan, jasa sosial dan umum. penggunaan lahan ini merupakan variabel untuk
melihat elemen yang mempengaruhi mor-fologi
Berdasarkan kondisi tersebut di atas diperlukan kota yaitu bentuk dan massa bangunan.
kajian untuk melihat sejauh mana perkebangan
kawasan melalui intensitas pemanfaatan lahan Manfaat dari intensitas pemanfaatan lahan
oleh bangunan-bangunan dan ketersediaan ru- adalah sebagai berikut :
ang terbuka pada koridor jalan Perintis Ke- a. Mencapai efisiensi dan efektivitas peman-
merdekaan yang mengacu pada peraturan atau faatan lahan secara adil.
kebijakan yang telah ditetapkan, sehingga akan b. Mendapatkan distribusi kepadatan kawasan
teridentifikasi masalah-masalah penataan pada yang selaras pada batas daerah yang
koridor jalan Perintis Kemerdekaan sehingga direncanakan berdasarkan ketentuan dalam
akan terumuskan rekomendasi penataan ruang rencana tata ruang wilayah yang terkait.
dan lingkungan yang ideal bagi koridor jalan c. Mendapatkan distribusi berbagai elemen in-
Perintis Kemerdekaan. tensitas lahan pemanfaatan lahan (Koefisien
Dasar Bangunan, Koefisien Lantai Bangunan,
Azas Tujuan Penataan Ruang Koefisien Daerah Hijau, dan Koefisien Tapak
Besmen) yang dapat men-dukung berbagai
Dalam UU No. 26 Tahun 2007 pada pasal 2, karakter khas dari berbagai subarea yang
yang antara lain disebutkan: dalam kerangka direncanakan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia, penataan d. Merangsang pertumbuhan kota dan berdam-
ruang diselenggarakan berdasarkan asas: ke- pak langsung pada perekonomian kawasan.
terpaduan; keserasian, keselarasan, dan kese- e. Mencapai keseimbangan, kaitan dan keter-
imbangan; keberlanjutan; keberdayagunaan dan paduan dari berbagai elemen intensitas
keberhasilgunaan; keterbukaan; kebersamaan pemanfaatan lahan dalam hal pencapaian
dan kemitraan; pelindungan kepentingan um- kinerja fungsi, estetis dan sosial, antara
um; kepastian hukum dan keadilan; dan akun- kawasan perencanaan dan lahan di luarnya.
tabilitas.
Tata Bangunan
Berdasarkan azas tersebut maka penataan
ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wi- Tata bangunan adalah produk dari penye-
layah nasional yang aman, nyaman, produktif, lenggaraan bangunan gedung beserta ling-
dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nu- kungannya sebagai wujud pemanfaatan ruang,
santara dan Ketahanan Nasional dengan: meliputi berbagai aspek termasuk pembentuk
cita/karakter fisik lingkungan, besaran, dan
a. Terwujudnya keharmonisan antara ling- konfigurasi dari elemen-elemen: blok, kaveling
kungan alam dan lingkungan buatan. /petak lahan, bangunan serta ketinggian dan
elevasi lantai bangunan, yang dapat mencip-
takan dan mendefinisikan berbagai kualitas
b. Terwujudnya keterpaduan dalam penggu-
ruang kota yang akomodatif terhadap kera-
naan sumber daya alam dan sumber daya gaman kegiatan yang ada, terutama yang ber-
buatan dengan memperhatikan sumber daya langsung dalam ruang-ruang publik.
manusia.
Manfaat dari penataan bangunan, adalah
c. Terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan sebagai berikut :
pencegahan dampak negatif terhadap ling-
kungan akibat pemanfaatan ruang. a. mewujudkan kawasan yang selaras dengan
morfologi perkembangan area tersebut serta
B 034 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015
M. Yahya
keserasian dan keterpaduan pengaturan - Fasade adalah wajah depan bangunan atau
konfigurasi blok, kaveling dan bangunan. tampak depan bangunan yang ada di
sepanjang koridor.
b. meningkatkan kualitas ruang kota yang
aman, nyaman, sehat, menarik, dan ber- - Figure Ground merupakan hubungan peng-
wawasan lingkungan, serta akomodatif ter- gunaan lahan untuk massa bangunan dan
hadap keragaman kegiatan. ruang terbuka. Struktur tata ruang kota
menurut Trancik terdiri dari dua elemen
c. mengoptimalkan keserasian antara ruang pokok, yaitu massa bangunan kota (urban
luar bangunan dan ligkungan publik sehing- solid) dan ruang terbuka kota (urban volid).
ga tercipta ruang-ruang antar bangunan
yang interaktif. - Pedestrian ways yang dilengkapi dengan
pengaturan vegetasi sehingga mampu me-
d. menciptakan berbagai citra dan kararkter nyatu terhadap lingkungannya.
khas dari berbagai subarea yang direnca-
nakan. Metode

e. mencapai keseimbangan, kaitan dan keter- Penelitian ini dilakukan dengan validitas data
paduan dari berbagai elemen tata bangunan yang digunakan untuk menganalisis data dan
dalam hal pencapaian kinerja, fungsi, estetis dibahas secara kualitatif dalam kerangka des-
dan social, antara kawasan perencanaan dan kriptif. Penelitian dilakukan di koridor jalan Pe-
lahan lainnya. rintis Kemerdekaan.

f. mencapai lingkungan yang tanggap terhadap Metode Pengumpulan Data


tuntutan kondisi ekonomi serta terciptanya
integrasi sosial secara keruangan. Metode pengumpulan data yang digunakan
secara observasi dimana pengambilan data de-
Koridor ngan melakukan pengamatan langsung pada
objek penelitian dan melalui wawancara dimana
Koridor adalah lorong yang menghubungkan pengumpulan informasi melalui tanya jawab
antara suatu gedung dengan gedung yang lain, kepada pihak yang berhubungan dengan pene-
atau jalan sempit yang menghubungkan daerah litian ini, baik secara langsung maupun tidak
terkurung (Lukman; 1996 dalam Yoga, 2004 : langsung. Penelitian dilakukan di koridor jalan
II-9). Koridor adalah suatu lahan memanjang, Perintis Kemerdekaan dengan batasan area
sebuah lorong yang membelah kota atau jembatan Tello hingga depan perumahan Telko-
kawasan, atau sebuah lorong yang terbentuk mas. Kawasan studi difokuskan pada kiri kanan
oleh facade, atau sebuah lorong yang terbentuk jalan yang menjadi batas pandang pengguna
oleh fasade bangunan berderet dengan rantai jalan Perintis. Kawasan studi akan dibagi
/ruang kota, serta bergerak dari satu ruang menjadi empat zona yaitu zona I zona per-
lainnya. dagangan, zona II zona militer, zona III zona
Koridor adalah suatu ruang atau space yang pendidikan dan zona IV zona perkantoran.
memanjang secara linier membentuk semacam
lorong yang terbentuk bila-mana ada suatu Metode Analisis Data
ruangan yang memanjang dan dibatasi oleh
lahan di kedua seisi ruang tersebut. Koridor ada Data yang telah dikumpulkan selanjutnya di
yang bersifat alami seperti sungai-sungai yang analisis melalui tahapan analisis inventarisasi
membelah sebuah kota dan ada juga yang data, analisis komparasi data, dan analisis
terbentuk karena karya manusia. Salah satu overlay peta. Analisis Inventarisasi Data meru-
koridor yang erat kaitannya dengan arsitektur pakan analisis yang mengumpulkan data baik itu
kota adalah jalan atau jalur transportasi di data sekunder maupun data primer kemudian
dalam kota (Wiharnanto; 2000 dalam Yoga mendiskripsikan dari data yang diperoleh terse-
2004 : II-9). but. Analisis Komparasi Data adalah hasil
Keberadaan suatu koridor sebagai pembentuk penelitian ini dianalisis secara objektif dengan
elemen kota tidak akan lepas dari faktor–faktor membandingkan hasil survey terhadap kajian-
yang ada dalam koridor tersebut, yaitu : kajian literatur.

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015 | B 035


Kajian Penataan Bangunan dan Lingkungan pada Koridor Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Makassar

Analisis Overlay Peta adalah analisis peta untuk


melihat perubahan fungsi lahan yang terjadi dari
tahun ke tahun di lokasi penelitian. Teknik
analisis ini menggunakan foto udara yang
diperoleh dari Google Earth.

Gambar 2. Lokasi Pertumbuhan Bangunan di


sepanjang jalan Perintis Kemerdekaan tahun 2014

Analisis dan Interpretasi

1. Zona 1
Zona ini merupakan zona perdagangan.
Dikategorikan sebagai zona perdagangan karena
pada mulai dari km. 8 hingga pertokoan Tama-
lanrea yang ada di depan kantor wilayah Dinas
Pendidikan didominasi oleh deretan ruko, kios
permanen, semi permanen dan non permanen.
Gambar 1. Peta pembagian zona

Tabel 1. Pembagian Zona Penelitian

Batasan
No. Lajur kanan Lajur kiri
Karakter
Zona (sebelah (sebelah timur
tenggara jalan) laut jalan)
1 Perdagangan Pertokoan Ruko samping
Tamalanrea sungai Tello –
((kanwil Dinas ruko samping
Pendidikan) Univ. Islam
Muhammadiyah
2 Militer Kawasan Kodam Kawasan Kodam Gambar 3. Peta zona 1
Batalyon Batalyon
Yonkav – Linud Yonkav Di zona ini, terdapat beberapa ruko yang baru
Batalyon Rider
3 Pendidikan Kawasan
didirikan sekitar tahun 2008-2009. Ruko-ruko
Kampus UIM – tersebut pada umumnya berlantai 2 dan 3
Pondok Pesant. dengan garis sempadan bangunan sekitar ± 10-
IMMIM 15 m. Bila berdasarkan standar karakteristik
4 Perkantoran Kawasan RS
Wahidin jalan arteri primer. yaitu memiliki garis sem-
Sudirohusodo – padan bangunan minimum 20m, berarti sem-
Ruko depan padan bangunan baru di sepanjang jalan
perum.
Telkomas
Perintis belum memenuhi standar.

B 036 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015


M. Yahya
Zona 1 ini didominasi oleh sarana perdagangan,
baik berupa ruko, kios semi permanen dan non
permanen. Ruko ini didiami oleh 18 blok ruko
baru, 10 blok disebelah timur laut jalan dan 8
blok ruko di sebelah tenggara jalan. Dari 18 blok
ruko tersebut total unit ruko yang ada adalah 68
unit, 6 unit berukuran besar, yaitu ukuran luas
bangunan di atas 100 m2 dan 60 unit berukuran
kecil, yaitu ukuran luas bangunan di bawah 100
m2. Ketinggian lantai yang dimiliki antara 2 – 3
lantai, 5 unit yang memiliki 2 lantai dan 65 unit
yang berlantai 3. KDB tertinggi di sisi kanan ini
adalah 144% dan KDB terendah adalah 46%.
Adapun KLB tertinggi adalah 85.7% dan KLB
terendah adalah 31.3%. Posisi bangunan
terhadap jalan pun tidak seluruhnya lurus
Gambar 4. Peta zona 2
mengikuti pola jalan, namun terdapat 20 unit
yang berposisi miring terhadap jalan dan 48
yang berposisi lurus. 3. Zona 3
Zona 3 meliputi kawasan Universitas Islam
2. Zona 2 Muhammadiyah (UIM) hingga sekolah mene-
Zona ini mencakup mulai dari kawasan militer ngah kejuruan (SMK) Phinisi Nusantara. Zona ini
Kodam Batalyon Yonkav hingga kawasan militer merupakan zona pendidikan karena zona ini
Batalyon Rider yang berada pada lajur kanan memiliki beberapa kawasan pendidikan seperti,
(sebelah timur laut jalan Perintis Kemerdekaan) kawasan Universitas Islam Muha-mmadiyah
dan sedikit mengambil sisi lajur kiri (sebelah (UIM), kawasan kampus STIMIK Dipanegara,
tenggara jalan Perintis Kemerdekaan) yaitu Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kese-
antara kawasan Pondok Pesantren IMMIM dan jahteraan Sosial (BBPPKS) Kementerian Sosial
RSP Unhas yang masih merupakan kawasan Republik Indonesia.
Kodam Batalyon Yonkav.

Dari cakupan batasan zona tersebut, zona ini


merupakan kawasan militer, dikatakan demikian
karena hampir 2/3 dari luas zona ini dimiliki oleh
kawasan militer, dan 1/3 zona ini ditempati oleh
lahan bangunan permanen, semi permanen dan
non permanen yang memiliki fungsi per-
dagangan.

Terdapat 17 blok ruko dengan jumlah ruko 37


unit. Terdapat 13 unit berukuran besar yaitu
ukuran luas bangunan di atas 100 m2 dan 24 Gambar 5. Peta zona 3
unit berukuran kecil yaitu ukuran luas bangunan
di bawah 100 m2. Sama dengan zona 1, posisi
Pada zona ini hanya terdapat dua blok ruko
ruko juga tidak semuanya lurus mengikuti pola
yang terbangun di kawasan ini, masing –
jalan. Terdapat 17 unit ruko berposisi miring
masing blok memiliki 12 unit sehingga totalnya
dan 20 unit berposisi lurus. Ketinggian lantai
adalah 24 unit. Ukuran semua ruko adalah besar
yang dimiliki antara 2–3 lantai, 12 unit berlantai
karena di atas 100 m2. Posisi semua ruko juga
2 dan 25 unit berlantai 3.
lurus mengikuti pola jalan dan semuanya memi-
liki 3 lantai. Koefisien dasar bangunan tertinggi
Koefisien dasar bangunan (KDB) tertinggi adalah
adalah 142.9% dan terendah adalah 130.4%.
150% dan KDB terendah adalah 12.1%. Sedangkan koefisien lantai bangunan tertinggi
Koefisien lantai bangunan (KLB) tertinggi adalah adalah 47.6% dan terendah adalah 43.5%.
46.9% dan KLB terendah adalah 12. %.

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015 | B 037


Kajian Penataan Bangunan dan Lingkungan pada Koridor Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Makassar

4. Zona 4 Masalah lain mengenai pemanfaatan lahan


Zona 4 meliputi RSP Unhas Wahidin kompleks adalah kehadiran pedagang kaki lima (PKL) dan
RS Wahidin Sudirohusodo hingga depan ger- bangunan semi permanen yang menggunakan
bang perumahan Telkomas (sebelah tengara bahu jalan dan lahan-lahan terbuka tanpa izin
jalan Perintis Kemerdekaan, sisi kiri jalan). Zona dari pemerintah. Hal ini juga menjadi masalah
ini memiliki karakter zona perkantoran dan jasa penting pada koridor karena keberadaan PKL
karena zona ini didominasi oleh kawasan- mengganggu kelancaran sirkulasi ken-daraan
kawasan perkantoran dan jasa seperti kawasan dan pandangan (polusi visual).
RS Wahidin Sudirohusodo, kantor Dinas Kese- Ruko-ruko yang saat ini masih kosong perlu
hatan Provinsi, kantor Dinas Tenaga kerja dan dikendalikan pemanfaatannya dengan menga-
Transmigrasi, kawasan kantor Sentra Pendidikan rahkan kepada fungsi jasa dan pendidikan.
BRI, kantor Balai Besar Karantina Pertanian. Alasannya, fungsi perdagangan yang kini telah
ada sebesar 21% menyaingi fungsi jasa yang
baru 12%, sedangkan ruko yang belum
dimanfaatkan masih tersisa 62%. Hal ini
berguna untuk mengatasi pergeseran fungsi
kawasan koridor.

Daftar Pustaka

Dwita, Hadi Rahmi dan Bakti Setiawan. (1999).


Perancangan Kota Ekologi. Jakarta : Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
da Kebudayaan
Gambar 6. Peta zona 4
Hakim, Ir. Rustam, MT. IALI dan Utomo, Ir. Hardi, MS.
IAI. (2004). Komponen Perancangan Arsitektur
Zona ini di dominasi oleh kawasan terbangun Lansekap. Jakarta : Bumi Aksara.
dan umur bangunan sudah cukup lama sehingga Hakim, Ir. Rustam, MT.IALI. (2003). Arsitektur
bangunan di kawasan ini cukup tertata. Sama Lansekap Manusia, Alam, dan Lingkungan. Jakarta :
seperti zona 2, ruko yang ada di zona ini Bumi Aksara.
menunjukkan identitas hunian. Kios-kios semi Makalah Lokakarya Direktorat Jenderal Penataan
Ruang Departemen Pekerjaan Umum RTH Wilayah
permanen masih ditemukan di zona ini dengan
Perkotaan
menjual bahan bangunan, bahan campuran Sadyohutomo, Ir. Mulyono, MRCP. (2008). Manajemen
kebutuhan pokok sehari-hari dan menjual jasa Kota dan Wilayah : Realita dan Tantangan.
seperti, warung makan, salon dan bengkel. Bandung : Bumi Aksara
Yunus, Hadi Sabari. (1999). Struktur Tata Ruang Kota.
Pada zona ini terdapat 3 blok ruko dengan total Yogyakarta : Pustaka Belajar
ruko 46 unit. Semua unit ruko memiliki posisi Zahnd, Markus. (1999). Perancangan Kota Secara
yang lurus terhadap jalan. Terdapat 21 unit Terpadu:Teori Perancangan Kota dan Penerapannya.
Semarang : Kanisius
berukuran kecil dan 25 unit berukuran besar
serta 41 unit berlantai 2 dan 5 unit berlantai 3.
Koefisien dasar bangunan tertinggi adalah 144%
dan terendah adalah 10.3%. Koefisien lantai
bangunan tertinggi adalah 72% dan terendah
3.4%.

Kesimpulan

Perubahan pemanfaatan lahan menjadi lahan


perdagangan mengkhawatirkan akan terjadi
pergeseran fungsi kawasan koridor Perintis
Kemerdekaan Km. 8–12 dari kawasan pendi-
dikan dan permukiman menjadi kawasan per-
dagangan melihat menjamurnya pem-bangunan
ruko pada koridor ini.
B 038 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015

Anda mungkin juga menyukai