ARSITEKTUR KOTA
Kota merupakan salah satu tempat kehidupan manusia yang dapat
dikatakan paling kompleks, karena perkembangannya dipengaruhi oleh
aktivitas pengguna perkotaan yang menyesuaikan dengan perkembangan
zaman dan tuntutan hidup.
l. pusat interaksi dan wadah kegiatan sosial budaya bagi penduduk lebih
luas:
4.Pandangan menurut Marx dan Engels, Menurut Marx, faktor ekonomi dan
proses dialektik merupakan dua titik tolak pokok untuk memahami
perubahan social.
BAB 2
PERMASALAHAN KOTA
Kota secara ekologi sebagai organisme hidup yang
melakukan aktivitas metabolisme, seperti layaknya manusia, ada
aktifitas bekerja dan tidur.
1.Masalah Sosial
Masalah sosial dapat dilihat sebagai sebuah perjuangan
antar-individu atau kelompok untuk memenangkan suatu
tujuan yang sama-sama ingin mereka capai, diantaranya :
Masalah lalu lintas, pelebaran jalan merupakan salah
satu permasalahan pada lalu lintas yang sering terjadi
dikarenakan sengketa pemilik lahan dan pemerintah
yang tidak menemukan titik kesepakatan, juga terdapat
jalan yang berlubang yang menjadikannya rawan
kecelakaan.
Masalah pengembangan daerah industri dan
pemukiman, hal ini mengandung berbagai dampak
sosial di dalam masyarakat, antara Iain permasalahan
kepemilikan tanah yang mengakibatkan banyaknya
pemalsuan sertifikat tanah, permasalahan peningkatan
kasus kriminalitas, permasalahan perkembangan
daerah industry yang mengakibatkan pencemaran
lingkungan.
Masalah sarana pelayanan umum antara lain:
menjamurnya tempat-tempat hiburan, munculnya
sarana-sarana untuk kegiatan politis.
Banyaknya pedagang asongan yang dapat
menimbulkan kerawanan keamanan.
Permasalahan ganti rugi pembebasan lahan untuk
ruang terbuka hijau yang di lakukan oleh pemerintah,
Permasalahan PHK yang di akibatkan oleh naiknya
BBM.
Permasalahan krisis moneter yang berkepanjangan.
Perkembangan daerah wisata yang mengakibatkan hal
negative seperti perilaku masyarakat yang
menyimpang dan banyaknya tempat prostitusi maupun
perjudian.
2.Masalah Lingkungan
Pembangunan kota yang tidak terencana dan
tidak tertata dengan baik akan menimbulkan
banyak permasalahan. baik fisik, social
maupun ekonomi yang saling berkaitan dan
saling mempengaruhi. Hal tersebut akan
menimbulkan masalah ketidakseimbangan
lingkungan, yaitu :
Terjadinya erosi dan tanah longsor yang di
akibatkan penebangan vegetasi dan
penurunan air tanah.
Peningkatan erosi tanah dikarenakan
penyumbatan pori-pori tanah.
Kurang terpeliharanya gorong-gorong yang
mengakibatkan banjir.
Timbulnya pemukiman-pemukiman kumuh
yang membuat penyebarab penyakit
semakin meluas.
Pencemaran udara , kurangnya kesadaran
masyarakat tentang pencemaran udara di
ibu kota sangat mempengaruhi
meningkatnya polusi di kota tersebut.
Selain rendahnya partisipasi masyarakat
dalam upaya pengendalian pencemaran
udara, hal Iain adalah kurangnya
contoh/teladan yang diberikan oleh
pemerintah. Sebagai contoh, pemerintah
mempromosikan penggunaan bahan bakar
gas pada kendaraan, tetapi pemerintah
sendiri tidak menggunakannya pada
kendaraan dinas/operasional pemerintah.
3.Masalah Industrialisasi
Masalah industrialisasi tersebut pada
umumnya sangat berkaitan dengan aspek
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan
keamanan. Beberapa faktor yang memiliki
pengaruh penting dari masalah industrialisasi
di antaranya adalah (l) pertumbuhan penduduk
dan laju urbanisasi yang tinggi. sehingga
meningkatkan jumlah kendaraan pribadi dan
pertambahan kendaraan umum yang akan
nengeluarkan polusi udara; (2) pengembangan
tata ruang yang tidak seimbang, karena fokus
perkembangan bangunan di pusat kota; (3)
tendensi perubahan gaya hidup yang
disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi,
menyebabkan semakin banyak dibangun
pabrik-pabrik untuk memproduksi bahan baku
menjadi bahan jadi; (4) masyarakat
membutuhkan sumber energi yang lebih besar,
sehingga dibutuhkan lebih banyak lagi kilang
minyak bumi.
4. MASALAH PERTUMBUHAN PERKOTAAN YANG TIDAK
SEIMBANG
Permasalahan utama dalam pembangunan perkotaan adalah
pertumbuhan yang tidak seimbang antara kota-kota
besar/metropolitan dengan kota-kota menengah dan kecil.
Permasalahan lainnya meliputi:(l) belum optimalnya fungsi
ekonomi perkotaan terutamra di kota-kota menengah dan
kecil dalam hal menarik investasi dan tempat penciptaan
lapangan pekerjaan; (2) kualitas lingkungan fisik kawasan
perkotaan yang tidak berkelanjutan dan cenderung
memburuk; (3) kualitas hidup (sosial) masyarakat di
perkotaan vang menurun karena permasalahan sosial-
ekonomi, serta karena penurunan kualitas pelayanan
kebutuhan dasar perkotaan dan pedesaan.