Hubungan Arsitektur-Kota
MK. AZAS DESAIN URBAN
Semester Genap 2020/2021
PUSTAKA
PUSTAKA
PUSTAKA
Sumber: Nia K. Pontoh & Iwan Kustiwan. 2009. Pengantar Perencanaan Perkotaan. Bandung: Penerbit ITBi.
Sumber: Markus Zahnd. 1999. Perancangan Kota Secara Terpadu: Teori Perancangan Kota dan Penerapannya.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius, Semarang: Soegijapranata University Press.
Sumber: Hestin Mulyandari. 2011. Pengantar Arsitektur Kota. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sumber: Pemberitaan di surat kabar
Aspek-aspek pokok perkotaan
Sumber: Markus Zahnd. 1999. Perancangan Kota Secara Terpadu: Teori Perancangan Kota dan Penerapannya.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius, Semarang: Soegijapranata University Press.
Desa atau Kota?
Di Swedia, Polandia, dan Rumania apa yang disebut dengan urban adalah kota-kota dan
kabupaten-kabupaten yang termasuk dalam wilayah administrasi urban. Di Hongaria, suatu
permukiman dapat disebut urban apabila permukiman tersebut memenuhi persyaratan „urban‟
dan tidak memandang besar kecilnya daerah permukiman tersebut. Di Kanada semua kota,
kabupaten, dan desa-desa yang digabungkan disebutkan „urban‟. Di Australia, pengertian urban
adalah ibu kota dari provinsi atau ibu kota karesidenan, kota-kota yang memiliki ciri-ciri khusus
lain juga disebut „urban‟. Batas wilayah kekotaan mempunyai luas dan bentuk yang berbeda- beda
tergantung pada tingkat budaya dan teknologi penduduk setempat. (Bintarto, 1983: 36-37)
(Sumber: Drajat Tri Kartono)
Secara sederhana, kota dapat dilihat sebagai batas fisik atau teritorial (= city), dan
sebagai kualitas kehidupan di dalamnya (= urban).
PENGERTIAN-HAKEKAT KOTA
Markus Zahnd. 1999. Perancangan Kota Secara Terpadu: Teori Perancangan Kota dan Penerapannya.
Menurut Spiro Kostov :
• Tempat tinggal yang padat penduduknya (ukuran absolut tidak bisa
ditentukan).
• Mempunyai keterkaitan dengan kota lainnya (ada hirarki).
• Ada “batas” yang mengelilingi (fisik dan non fisik).
• Ada spesialisasi dan deferensiasi pekerjaan (ada hirarki sosial).
• Merupakan sumber pendapatan; perdagangan (ada surplus).
• Tempat yang mempunyai catatan prestasi (pemerintahan, kekayaan,
kebudayaan).
• Tempat yang dibentuk daerah belakangnya (kota-desa).
• Tempat dari sesuatu yang didefinisikan secara monumental
(aquaduct, pabrik, gereja, dll).
• Tempat yang dibentuk oleh bangunan dan manusia .
10 Kriteria Kota menurut Jorge E. Hardoy:
1. Ukuran dan jumlah penduduknya yang besar terhadap massa dan
tempat
2. Bersifat permanen
3. Kepadatan minimum terhadap massa dan tempat
4. Struktur dan tata ruang perkotaan seperti yang ditunjukkan oleh
jalur jalan dan ruang-ruang perkotaan yang nyata
5. Tempat di mana masyarakat tinggal dan bekerja
6. Fungsi perkotaan minimum yang diperinci, yang meliputi sebuah
pasar, sebuah pusat administratif atau pemerintahan, sebuah pusat
militer, sebuah pusat keagamaan, atau sebuah pusat aktivitas
intelektual bersama dengan kelembagaan yang sama
7. Heterogenitas dan pembedaan yang bersifat hierarkis pada
masyarakat
8. Pusat ekonomi perkotaan yang menghubungkan sebuah daerah
pertanian di tepi kota dan memproses bahan mentah untuk
pemasaran yang lebih luas
9. Pusat pelayanan (services) bagi daerah-daerah lingkungan setempat
10.Pusat penyebaran, memiliki suatu falsafah hidup perkotaan pada
massa dan tempat itu
DAERAH PERKOTAAN:
1. Penyatuan suku-suku adat maupun keturunan-keturunan dengan
gaya hidup yang berbeda-beda, yang berkumpul di suatu pusat
yang digunakan sebagai tempat pertemuan bersama dengan
perlindungan atau bentuk yang lainnya, atau perkumpulan
lembaga politik atau kedaulatan yang dibentuk oleh masyarakat.
2. Lokasi-lokasi di mana terdapat kemungkinan adanya suatu
lingkungan kehidupan yang beraneka-ragam dan gaya-gaya hidup
yang berbeda-beda.
3. Perkumpulan orang-orang bisnis, tempat pertukaran informasi
yang lebih cepat, tempat dengan sarana transportasi yang lebih
mudah, memadai, dan lebih cepat..
Sumber: Hestin Mulyandari. 2011. Pengantar Arsitektur Kota. Yogyakarta: Penerbit Andi.
PENGERTIAN KOTA – Konsep Lokal
Pemahaman mengenai kota di Indonesia bisa ditelusuri melalui konsep
kelokalan, sebagaimana kota didefinisikan menurut cara pandang dan konteks
budaya masyarakatnya.
Catatan:
Baca buku: “Seni Bangunan dan Seni Bina Kota di Indonesia”
MACAM KOTA dalam PENGERTIAN HUKUM DI
INDONESIA:
Sumber: Hestin Mulyandari. 2011. Pengantar Arsitektur Kota. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Definisi beberapa istilah wilayah-kawasan:
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas
dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional.
Sistem wilayah adalah struktur ruang dan pola ruang yang mempunyai jangkauan pelayanan pada
tingkat wilayah.
Sistem internal perkotaan adalah struktur ruang dan pola ruang yang mempunyai jangkauan
pelayanan pada tingkat internal perkotaan.
Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya.
Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian
lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.
Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas
dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.
Kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan
pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya
alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki
keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis.
Kawasan metropolitan adalah kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah kawasan
perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengan kawasan perkotaan di
sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional yang dihubungkan dengan sistem
jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dengan jumlah penduduk secara
keseluruhan sekurang-kurangnya 1.000.000 (satu juta) jiwa.
Kawasan megapolitan adalah kawasan yang terbentuk dari 2 (dua) atau lebih kawasan
metropolitan yang memiliki hubungan fungsional dan membentuk sebuah sistem.
SENSUS 1961 :
Jika memenuhi salah satu kriteria:
- Berstatus Kotamadya, biasanya berpenduduk minimal 50.000 jiwa.
- Ibukota Kabupaten
- Dapat digolongkan sebagai kota karena mempunyai tingkat
ekonomi tertentu dan berpenduduk minimal 20.000 jiwa.
- Digolongkan sebagai “kota” oleh Pemerintah Daerah setempat.
Sensus penduduk adalah kegiatan yang dilakukan dengan mengambil data-data penduduk di suatu wilayah
berdasarkan jumlah penduduk laki-laki, jumlah penduduk perempuan, jenis kelamin, ratio, dan kepadatan
penduduk.
Sensus penduduk di Indonesia pertama kali diadakan pada tahun 1930,
masih berada di bawah penjajahan Belanda, jumlah penduduk nusantara
hanya berjumlah 60,7 juta jiwa.
Sensus penduduk kedua, tahun 1971, jumlah penduduk = 119,2 juta jiwa.
Sensus penduduk ketiga, tahun 1980, jumlah penduduk = 146,9 juta jiwa.
Sensus penduduk keempat, tahun 1990, jumlah penduduk = 178,6 juta jiwa.
Sensus penduduk ke lima, tahun 2000, jumlah penduduk = 205,1 juta jiwa.
Jumlah penduduk Indonesia per 30 Juni 2016 sebanyak 257.912.349 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini masih di angka
1,49 persen. Maka dalam satu tahun penduduk indonesia bertambah sekitar 4 juta jiwa, sebagaimana dikatakan Kepala BKKBN Pusat dr
Surya Chandra. Artinya, di bulan Juli 2017 jumlah penduduk Indonesia lebih dari 262 juta jiwa.
Permukiman berawal dari kumpulan individu, keluarga, kampung, desa,
kota kecil yang akhirnya membentuk kota-kota yang lebih besar.
Sumber: Rustan(1988),
Sumber : Rustan (1988), dikembangkan
dikembangkan dari ekistik
dari teori teori Doxiadis
Doxiadis. Sumber: Teori Doxiadis dalam Ekistic (1973),
dalam Ekistic (1973) dalam Mulyandari (2011)
1914 (Hari jadi 1 April 1914, sebagai
stadsgmeente)
Penduduk = 33.500 jiwa (Pbm); 2.500 jiwa
(Eropa-Belanda); 4.000 jiwa (China & Arab)
Luas wilayah = 15,03 km2
2014
Penduduk = 857.891 jiwa
Data 06 Agustus 2014
http://dispendukcapil.malangkota.go.id/
1934
Luas = 1882 HA 2017
Penduduk = 895,387 jiwa
Luas wilayah = 145.28 km2
Perkembangan Kota Malang 1882 - 1938 Peringkat = 16
Sumber: Stadsgemeente Malang 1914-1939 www.malangkota.go.id
Kompas, 19 April 2012
FUNGSI KOTA
Sumber: Hestin Mulyandari. 2011. Pengantar Arsitektur Kota. Yogyakarta: Penerbit Andi.
FUNGSI KOTA
Sumber: Hestin Mulyandari. 2011. Pengantar Arsitektur Kota. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Hubungan kota dan arsitektur
HUBUNGAN KOTA DAN ARSITEKTUR
Ilmu arsitektur :
menyangkut bentuk fisik ruang buatan
sebagai tempat (place) bagi manusia
yang berhubungan dengan segala
kompleksitas kebutuhan
kehidupannya, baik individu maupun
komunal.
Bentuk ruang fisik buatan: dapat berupa bangunan
individual maupun komunal yang berada di dalam
lingkungan alam.
ORIENTASI PRODUK
Sumber: Hamid Shirvani. 1984. The Urban
Design Process. New York: Van Nostrand
Reinhold.
Arsitektur dan perkotaan sebagai hasil built environment dan
kehidupan manusianya (container dan content) terjadi dalam
proses yang terencana dan terancang secara formal maupun
tidak formal.