Anda di halaman 1dari 10

1

ecocity
Studi Awal : Penerapan Aspek Teknologi (Eco-city)
Pada Beberapa Perumahan di Jabotabek
ecocity
* Perumahan ALAM SUTERA

Master Plan : Ecological Approach Planning
Fact findings (3) eco-city di
Indonesia


* BINTARO JAYA
ECOMMUNITY
Planning Principles
energy care
health care
earth care
Perumahan pertama yang memiliki
cluster khusus, penggunaan PV pd setiap unit rumah
PEMANFAATAN SUMBER ENERGI YANG DAPAT DIPERBAHARUI
(RENEWABLE ENERGY RESOURCES)
3.
PENGENDALIAN IKLIM MIKRO KAWASAN MELALUI DESAIN
BANGUNAN DAN LANSEKAP
1.
OPTIMALISASI BANGUNAN DAN INFRASTRUKTUR DAN
MEMAKSIMALKAN AREA HIJAU
4.
DESAIN BERORIENTASI PUBLIK (PEOPLE ORIENTED) DAN
MENCIPTAKAN SENSE OF COMMUNITY
5.
ALAT TRANSPORTASI ALTERNATIF UNTUK MENGURANGI
KETERGANTUNGAN PENGGUNAAN KENDARAAN BERMOTOR
6.
MENGURANGI PENGGUNAAN MATERIAL KONVENSIONAL DAN
BERALIH PADA MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN
2.
MEMELIHARA DAN MEMPERTAHANKAN EKOSISTEM
7.
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERKOTAAN YANG
BERKELANJUTAN
8.
PENGELOLAHAN LIMBAH 9.
BINTARO JAYA - PLANNING GUIDELINES
KAMPANYE & SOSIALISASI
10.
* Perumahan JAKARTA GARDEN CITY Cakung

Energy Efficiency
Water Efficiency
Waste Management
Environmental Protection
* Perumahan SENTUL CITY - cluster Pine Forest

Ecocity : hanya Ruang Terbuka Hijau dan dinding pembatas
tetangga dari tanaman rambat
ecocity
ENERGY CARE
P e d u l i E n e r g i
EARTH CARE
P e d u l i L i n g k u n g a n
HEALTH CARE
P e d u l i H i d u p S e h a t
PEMANFAATAN
PENCAHAAYAAN DAN
PENGHAWAAN ALAMI YANG
OPTIMAL
PENANAMAN TANAMAN PENEDUH
DAN PENGUNDANG SATWA
APLIKASI PERLENGKAPAN
SANITAIR HEMAT AIR
CLUSTER : MIDDLE MIDDLE CLASS
PEMAKAIAN LAMPU HEMAT
ENERGI
PENEMPATAN TITIK LAMPU
YANG OPTIMAL
PEMAKAIAN LAMPU PJU
DENGAN SISTEM OTOMATIS
(TIMER SWITCH)
PEMILIHAN WARNA TERANG
PADA DINDING DAN PLAFOND
TINGGI PLAFON YANG
OPTIMAL
RANGKA ATAP DENGAN
ZINCALLUM
PEMAKAIAN KUSEN ALUMINIUM
PADA PINTU DAN JENDELA
MEMINIMALISASI PENGGUNAAN
ASPAL PADA JALAN LINGKUNGAN
BIOPORI SEBAGAI RESAPAN AIR
HUJAN
AREA HIJAU YANG LEBIH BANYAK
MENGGUNAKAN BIOSEPTIC
UNTUK PENAMPUNGAN DAN
PENGOLAHAN LIMBAH PADAT
PEMAKAIAN CAT BERBAHAN DASAR
AIR
PEMAKAIAN ANTI RAYAP DENGAN
KADAR BAHAN KIMIA RENDAH

PEMILAHAN SAMPAH ORGANIK DAN
NON ORGANIK
PEMAKAIAN KERAMIK SEBAGAI
PENUTUP LANTAI LOW MAINTENANCE
Study Case : Bintaro Jaya
4
ecocity
CLUSTER

M = Middle
H = High

HM : Kebayoran Residence
HH : Bukti Menteng
5
ecocity
BINTARO JAYA ALAM SUTERA
Latar Belakang
Terbentuknya
Setelah Kota Taman lalu berganti Professional City,
2009 BJ mereposisi menjadi Ecommunity
Divisi Planning bersama Direksi mulai reposisitoning
karena melihat kompetisi
Residential & Lifestyle Community
Ecological Planning Approach
Kompetisi dan diferensiasi produk
Teknologi Green Building untuk cluster Menengah Mewah sejak
2009
Sedang menyiapkan PV utk public area yang dikelola oleh
BJ, atau yg bukan oleh Pemda
Rumput air utk (bagian dari) water management
Green transportation : stasiun intermodal (kereta, mobil,
motor, bus)
Biopori sudah mulai memasyarakat
Pemilihan Tanaman lokal yang menyerap CO2
2009 : Baru mulai cluster khusus , rumah dengan PV
utk back up energi listrik
Pemilihan Tanaman Lokal untuk menyerap CO 2
Eco- landscape
Stakeholders
Tim Planning in house mengusulkan pada Direksi,
Direksi awalnya sulit menerima
Setelah dibuktikan lewat HPP yang masih mungkin dijangkau
sesuai dengan daya beli, maka dibuat program green building
sesuai dengan kelasnya.
Developer aktif mensosialisasikan program green ke warga,
(media lingkungan,+ event2 kampanye )
Warga Bintaro relatif mudah diajak untuk bergaya hidup hijau.
Sejak masih kota taman , kesadaran untuk menjaga lingkungan
(penghijauan) cukup tinggi. Partisipasi warga dalam acara2
komunitas selalu diikuti dengan antusias
Tim Planning in house mengusulkan ke Direksi
Pembuktian lewat HPP belum menunjukkan layak
Tapi tetap di uji cobakan mau melihat reaksi market
Konsumen belum siap dengan PV , cenderung tidak
peduli
INSTITUSI
Pengelola (developer BJ) memiliki tim yang kuat komitmen nya
untuk mewujudkan misi ini. Sejak masih positioning nya Kota
Taman, BJ memang serius. Hasilnya pun bisa dilihat sebagai
kota yang serius penghijauannya
Tim marketing masih perlu kerja keras mensosialisa-
sikan kegunaan PV
Ceklist 3 aspek utama
25
6
ecocity
The main issues to be considered for planning urban patterns appropriate for an ECOCITY are, in terms of

the location: integration into a polycentric, public-transport-oriented urban system

the settlement form: design of a compact, pedestrian-oriented quarter or neighbourhood of qualified density
and mixed-use, including attractively designed public spaces with integrated green areas

transport infrastructure: planning bottom-up, firstly for non-motorised transport, then for public transport and
thirdly for private motorised transport

the energy system: solar orientation of buildings with minimum energy losses, priority on renewable sources
for the energy supply
HAL-HAL POKOK DALAM ECO-CITY PLANNING
Sebagai bahan evaluasi , antara teori, best practise dan studi kasus
Yang ada di Jabotabek:
7
ecocity
RANGKUMAN HASIL WAWANCARA
1. Apakah anda pernah mendengar
tentang kawasan di Indonesia
yang menggunakan konsep
ecocity dalam perencanaan urban
planning nya?
Belum (95%)
Hanya secara partial (5 %)
2. Kalau belum, kira-kira apa yang
menyebabkan mengapa di
Indonesia belum ada yang
memulainya?
Terlalu mahal biaya pembuatan nya
Tidak /belum ada kesadaran pentingnya menjaga keseimbangan ekologis
Pola pikir masyarakat & developer : keuntungan jangka pendek saja,
Developer tidak mau berinvestasi karena dianggap tidak sebanding dengan return
Pemerintah belum memiliki kebijakan untuk itu
Driver & Barrier nya sekaligus adalah : uang
Developer masih memiliki lahan luas yang belum dikembangkan, jadi belum mau
compact development, juga karena :
Orientasi masyarakat masih landed house, ( masih lebih menjanjikan sebagai
investasi)
3. Pola ecocity seperti apa yang cocok
dikembangkan di Indonesia; urban
renewal? new city? Atau ada pola
lain mungkin?
Mungkin lihat kasusnya dulu, di lingkungan yang sudah padat atau rusak, mungkin lebih baik
membuat sebuah eco-city yang baru di tempat lain
Sebaliknya, ada juga yang berpendapat : justru di lahan dengan pemukiman yang sudah jadi
dan padat penduduk, sebaiknya urban renewal. Ecocity hanya cocok dikembangkan di lahan
yang masih kosong
Usulan :Buat saja ecocity sebagai sebuah sel, dimana saja, terutama di kota yang sudah padat
hunian dan bangunan. Nanti sel-sel itu akan terus berjumlah banyak , sehingga akhirnya bisa
membentuk suatu kawasan eco-city
4. Apakah saat ini anda sedang atau
akan terlibat dalam perencanaan
sebuah (kawasan yang memiliki
semangat) ecocity di Indonesia?
Bila iya bisa diceritakan sedikit
gambaran?
Tidak/belum (90%)
Baru dalam skala kecil atau partial (10%)
27
8
ecocity
Usulan Conceptual Model untuk Perumahan Skala Besar di Indonesia

* Aspek Teknologi

Energy Efficiency and Use of Clean, Renewable Energy
Green Buildings (PV, thermal insulation, smart systems)
Green Transportation (its contribution to Ecological Footprint, zero-carbon, compact development)
Ecolandscape (fresh air, good pedestrian, green space)
Water supply (recycled grey water, )
Waste (close to or zero waste, recycled as compost,

* Aspek Stakeholders
Komitmen yang kuat dari terutama shareholders untuk mau berinvestasi jangka panjang
Pemerintah mensuport dengan insentif dan peraturan yang tegas.


* Aspek Institusi
Tim manajemen yang solid dan profesional
9
ecocity
K E S I M P U L A N


1. Tidak ada standar persyaratan prinsip atau metoda perencanaan eco-city yang baku karena kondisi
driver berbeda .

2. Lebih bisa berhasil bila dikembangkan dalam skala besar (pemukiman puluhan/ratusan
hektar) karena akan ada cost benefit dan menggunakan pendekatan holistic karena kompleksitas
masalahnya

3. Peranan 3 aspek penting dalam Eco-city

TEKNOLOGI : 1. Menggunakan Renewable Energy (angin, matahari, gas buang)
2. Water and Waste Management yang terintegrasi
3. Zero-carbon (building + transportation)
4. Green Buildings

STAKEHOLDERS : 1. Negara Maju : pemerintah yang lebih pro aktif
2. Negara Berkembang : Private Sector harus lebih pro aktif, pemerintah mendukung
3. Konsultan Ahli masih banyak melibatkan konsultan dari negara maju

INSTITUSI 1. Badan Pengelola harus mampu menjabarkan visi dalam praktek operasional
yang profesional dan memiliki tim yang profesional (bila perlu menyewa tim luar negeri

4. Di Indonesia, semangat eco-city sudah mulai terdapat pada beberapa perumahan skala
besar di Jabotabek (khususnya Bintaro Jaya dan Alam Sutera) , sisanya masih lebih berupa marketing
gimmick
Hambatan : Pola pikir yang belum melihat keuntungan green projects/eco-city sebagai sesuatu yang
bermanfaat untuk jangka panjang.
29
10
ecocity
R E K O M E N D A S I
1. Pemerintah : - perlu memasukkan konsep eco-city sebagai bagian dari proses
IMB, terutama untuk proyek pemukiman atau komersial berskala
besar, yang memiliki dampak lingkungan yang cukup berarti.

- Paling tidak pada masa awal memasyarakatkan ini, adanya insentif dapat
memotivasi pengembang untuk serius mengarah kesana.


2. Pengembang : - perlu memikirkan konsep eco-city sebagai investasi jangka panjang
yang akan memberi manfaat cost (efisiensi) dan liveability bagi proyek maupun
lingkungan di sekitar proyek

3. Perencana /Profesional : - Memperhatikan prinsip Eco-city untuk perencanaan perumahan skala besar , terutama
aspek
Energy efficiency, Renewable Energy, Water Management, Waste Management dan
Green Transportation atau walking-base city/compact development.
4. Masyarakat Umum : - lebih mau memperhatikan masalah lingkungan dan mau mempraktekkan
gaya hidup hijau, agar semangat eco-city dapat lebih cepat memasyarakat sehingga
mendorong industri terkait yang membuat skala ekonomis dapat lebih tercapai

Anda mungkin juga menyukai