Strategi penataan ruang wilayah Kota Makassar merupakan penjabaran kebijakan penataan ruang
wilayah kabupaten ke dalam langkah-langkah operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
1. Strategi pengembangan struktur ruang kota yang terdiri atas :
Strategi peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi wilayah
Strategi peningkatan derajat kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana
telekomunikasi, sumber daya air, energi, dan infrastruktur perkotaan lainnya secara terpadu dan
merata di seluruh wilayah Kota Makassar
Strategi penyebaran pusat-pusat kegiatan perkotaan yang lebih tematik dan terpadu
Strategi pengembangan jaringan prasarana kota standar global meliputi jalan layang, tol, sistem
terpadu pelayanan kota, dan jaringan monorail
Strategi pengembangan sistem jaringan transportasi air dan sistem jaringan transportasi darat
yang terpadu dengan sistem pelayanan satu hari satu tiket (one day one ticket system)
Strategi pengembangan sistem intermoda transportasi yang terpadu dan hierarkhis
Rencana struktur ruang wilayah Kota Makassar merupakan arahan perwujudan sistem perkotaan dalam
wilayah Kota Makassar dan jaringan prasarana wilayah yang dikembangkan untuk mengintegrasikan
wilayah Kota selain untuk melayani kegiatan skala Kota, yang terdiri dari:
a. PPK I berfungsi sebagai pusat kegiatan pemerintahan provinsi, pusat kegiatan pemerintahan kota,
pusat kegiatan budaya, dan pusat perdagangan dan jasa di kawasan pusat kota ditetapkan di:
Kawasan Pemerintahan Provinsi di Kecamatan Panakkukang;
Kawasan Karebosi di Kecamatan Ujung Pandang;
Kawasan Pemerintahan Kota di Kecamatan Ujung Pandang dan Kecamatan Makassar;
Kawasan Benteng Fort Rotterdam di Kecamatan Wajo;
Kawasan Pasar Sentral di Kecamatan Wajo; dan
Kawasan Pecinan dan sekitarnya di Kecamatan Wajo.
b. PPK II berfungsi sebagai pusat kegiatan bisnis skala internasional, nasional, dan regional ditetapkan di
Kawasan Centerpoint Of Indonesia pada kawasan reklamasi di sebagian Kecamatan Tamalate dan
sebagian Kecamatan Mariso, serta pusat kegiatan
pertemuan, pameran, dan sosial budaya skala internasional, nasional, dan regional ditetapkan di
Kecamatan Mariso dan Kecamatan Tamalate; dan
c. PPK III berfungsi sebagai pusat kegiatan maritim skala internasional, nasional, dan regional
ditetapkan di:
Kawasan Pantai Utara di Kecamatan Ujung Tanah;
Kawasan Untia di Kecamatan Biringkanaya;
Kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara di Kecamatan Biringkanaya; dan
Kawasan Kampus PIP dan sekitarnya di Kecamatan Biringkanaya.
a. Sub PPK I dengan fungsi sebagai pusat kegiatan perumahan kepadatan tinggi dan sedang dengan skala
pelayanan tingkat kota ditetapkan di Kecamatan Panakkukang, Kecamatan Tamalanrea, dan Kecamatan
Rappocini;
b. Sub PPK II dengan fungsi sebagai pusat kegiatan penelitian dan pendidikan tinggi dengan skala
pelayanan tingkat nasional dan regional ditetapkan di Kecamatan Tamalanrea, Kecamatan Panakkukang,
Kecamatan Rappocini, dan Kecamatan Tamalate;
c. Sub PPK III dengan fungsi sebagai pusat kegiatan kebandarudaraan dengan skala pelayanan
internasional dan nasional ditetapkan di Kecamatan Biringkanaya;
d. Sub PPK IV dengan fungsi sebagai pusat kegiatan industri dengan skala pelayanan tingkat
internasional, nasional, dan regional ditetapkan di Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Tamalanrea;
e. Sub PPK V dengan fungsi sebagai pusat kegiatan pergudangan dengan skala pelayanan tingkat
regional ditetapkan di Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Tamalanrea;
f. Sub PPK VI dengan fungsi sebagai pusat kegiatan kepelabuhanan dengan skala pelayanan tingkat
internasional dan nasional ditetapkan di Kecamatan Wajo dan Kecamatan Ujung Tanah;
g. Sub PPK VII dengan fungsi sebagai pusat kegiatan bisnis pariwisata dengan skala pelayanan tingkat
internasional, nasional, dan regional ditetapkan di Kecamatan Tamalate;
h. Sub PPK VIII dengan fungsi sebagai pusat kegiatan budaya dengan skala pelayanan tingkat kota
ditetapkan di Kecamatan Wajo dan Kecamatan Tamalate;
i. Sub PPK IX dengan fungsi sebagai pusat kegiatan olahraga dengan skala pelayanan tingkat
internasional, nasional, dan regional ditetapkan di Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan Mariso, dan
Kecamatan Tamalate; dan
j.Sub PPK X dengan fungsi sebagai pusat kegiatan kesehatan dengan skala pelayanan tingkat nasional
dan regional ditetapkan di Kecamatan
Rencana Sistem Jaringan Transportasi terdiri dari rencana Jaringan Transportasi Darat (Jaringan jalan,
Jaringan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan, dan Rencana Sistem Jaringan Perkeretaapian),
Rencana Sistem Jaringan Transportasi Laut (Tatanan Kepelabuhanan dan Alur Pelayaran), dan Rencana
Sistem Jaringan Transportasi Udara (tatanankebandarudaraan dan ruang udara untuk penerbangan).
Rencana prasarana lainnya terdiri atas: Rencana Sistem Jaringan Energi/kelistrikan; Rencana Sistem
Jaringan Telekomunikasi; Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air; Sistem Jaringan Pengelolaan
Sumber Daya Air; Sistem infrastrukstur perkotaan.
Rencana pola ruang terdiri atas rencana pengembangan kawasan lindung dan rencana pengembangan
kawasan budidaya
Peta Rencana pola ruang Kota Makassar
Kawasan Lindung
KawasanStrategis
PENGANTAR KOTA
KOTA MAKASSAR
OLEH:
RISKA ASTRIANA
E1 B1 13 019